Anda di halaman 1dari 11

PEMERIKSAAN POMPA OLI

(SISTEM PELUMASAN)

FUNGSI : Cara kerja pompa oli :


 Pompa oli ini berfungsi untuk  menghisap oli dari bak oli
mengalirkan atau memompa oli dan menekan oli seluruh
yang berada pada bak oli (carter)
sistem pelumas dengan
ke seluruh bagian-bagian mesin
agar oli dapat bersirkulasi untuk
menggunakan komponen
melumasi bagian-bagian mesin rotor (tipe trochoid) atau
yang saling bergesekkan. gear (tipe roda gigi). Namun
dewasa pompa oli yang
banyak digunakan adalah
pompa oli dengan rotor.
IDENTIFIKASI
KOMPONEN

 Penahan Pegas
 Pegas Katup
 Katup
Pembebas
(Relief Valve)
 Penah Belah
 Bodi Pompa oli
 Driven Rotor
 Drive Rotor
 Tutup pompa
oli
Langkah
Pembongkaran :
 Lepaskan katup
pembebas (relief
valve) dari rumah
pompa oli dengan
cara lepas pen
pengunci kemudian
keluarkan penahan
pegas, pegas dan
katup pembebas
MELEPAS PENUTUP RUMAH OLI
 Lepas drive rotor dan
driven rotor dengan cara
melepas terlebih dahulu
baut-baut penahan tutup
pompa oli dan kemudian
baru lepaskan drive rotor
dan driven rotor.
INGAT....!!!
Saat akan melakukan
perakitan kembali,
pastikan tanda pada rotor
menghadap ke atas.
PEMERIKSAAN POMPA OLI

PEMERIKSAAN KATUP PEMBEBAS (RELIEF VALVE)

FUNGSI :
Untuk menjaga tekanan oli agar tekanannya
stabil sesuai dengan tekanan spesifikasi.
Langkah pemeriksaan :
 Oleskan oli pada bagian katup pembebas.
 Masukkan katup pembebas kembali ke dalam lubang
katup pembebas di rumah pompa oli tersebut.
 Periksa apakah katup pembebas dapat turun sendirinya
pada lubang katup karena beratnya sendiri.
 Apabila katup pembebas dapat meluncur turun karena
beratnya sendiri maka katup pembebas dalam kondisi
baik, namun apabila katup pembebas tidak dapat turun
dengan sendirinya maka gantilah katup pembebas.
Pemeriksaan celah driven
rotor dengan bodi
Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan 
alat ukur feeler gauge. Ukurlah celah antara driven rotor
dengan bodi.

Baca hasil pengukuran dan kemudian bandingkan dengan


nilai celah spesifikasinya.
Pada kendaraan toyota dengan  mesin seri K memiliki celah
maksimum yaitu 0,20 mm sehingga apabila pemeriksaan
celah melebihi celah maksimum maka gantilah sepasang
rotor atau satu set pompa oli.

SPESIFIKASI :
Celah standar bodi : 0,100 – 0,600 mm
Celah Maksimum bodi : 0, 20 mm
HASIL PEMERIKSAAN :.......
KESIMPULAN:...........
Pemeriksaan celah ujung rotor

Ukurlah celah antara ujung-ujung drive rotor


dengan driven rotor

 Baca hasil pengukuran dan kemudian


bandingkan dengan nilai celah spesifikasinya.
 Pada kendaraan toyota dengan  mesin seri K
memiliki celah maksimum pada ujung rotor yaitu
0,20 mm sehingga apabila pemeriksaan celah
melebihi celah maksimum maka gantilah
sepasang rotor atau satu set pompa oli.

SPESIFIKASI :
Celah standar pada ujung rotor :
0,040 – 0,160 mm
Celah Maksimum pada ujung rotor :
0, 20 mm
Hasil Pengukuran :.......
Keseimpulan:...........
Pemeriksaan celah sisi pada rotor
Pemeriksaan celah sisi pada rotor juga menggunakan alat ukur
feeler gauge dan straight edge.
Ukur celah antara sisi rotor dengan menggunakan straight edge
dengan feeler gauge.

 Baca hasil pengukuran dan kemudian bandingkan dengan nilai celah


spesifikasinya.
 Pada kendaraan toyota dengan  mesin seri K memiliki celah
maksimum yaitu 0,15 mm sehingga apabila pemeriksaan celah
melebihi celah maksimum maka gantilah sepasang rotor atau satu set
pompa oli.

SPESIFIKASI :
Celah standar : 0,030 – 0,090 mm
Celah Maksimum : 0,15 mm

Hasil Pengukuran :.......


Keseimpulan:...........
PEMERIKSAAN KERJA POMPA OLI
KE 1 :
 Celupkan ujung hisap pompa oli ke
dalam bak atau nampan yang sudah
terisi oli.
 Kemudian dengan menggunakan
obeng minus,
 putar poros searah putaran jarum
jam dan periksa apakah oli keluar “Pemeriksaan kerja pompa oli
dari lubang tekan dilakukan ketika pompa oli
sudah dirakit kembali”
Pemeriksaan Kerja Pompa Oli
ke 2
 Tutuplah lubang tekan
dengan menggunakan jari
tangan
 dan kemudian putar
kembali poros dengan
menggunakan obeng
minus. Pastikan bahwa
poros lebih susah untuk
diputar.

Anda mungkin juga menyukai