Anda di halaman 1dari 30

SISTEM PELUMASAN

MESIN
Oleh: Teguh Hariyadi S.Pd.T
SKEMA ALIRAN SISTEM PELUMASAN pada ENGINE
BAGAN ALIRAN PELUMASAN ENGINE
FUNGSI SISTEM
PELUMASAN
1) Mencegah kontak langsung permukaan
logam dengan logam lainnya untuk
mengurangi gesekan, keausan dan
panas.
2) Mendinginkan mesin dari dalam.
3) Sebagai seal antara piston dengan
dinding silinder.
4) Mengeluarkan kotoran dari bagian
mesin yang bergesekan.
5) Mencegah karat pada bagian-bagian
mesin
KOMPONEN SISTEM PELUMASAN
1. Pompa Oli berfungsi untuk mengisap oli dari
oli pan kemudian menekan dan
menyalurkan kebagian-bagian mesin yang
bergerak.
2. Sistem Pengatur Tekanan berfungsi untuk
mengatur tekanan oli dirumah pompa agar
tekanan oli tetap konstan tanpa pengaruh
dari kecepatan mesin.
3. Saringan Oli berfungsi untuk memisahkan
kotoran-kotoran dengan oli.
4. Lampu Tanda Tekanan Oli untuk memberi
peringatan ke pengemudi bahwa sistem
pelumasan bekerja dengan baik atau tidak.
1. a) POMPA OLI MODEL RODA GIGI
1) TIPE INTERNAL GEAR
Roda gigi penggerak
(drive gear) dihubungkan
dengan poros noken as
(camshaft).
Roda gigi yang
digerakkan (driven gear)
Ruang volume terbentuk
oleh dua gigi yang
berubah-rubah pada saat
berputar, sehingga oli
akan terhisap dan keluar
untuk melumasi bagian
mesin.
2) TIPE EXTERNAL GEAR
Roda gigi penggerak
(drive gear)
dihubungkan dengan
poros noken as
(camshaft).
Roda gigi yang
digerakkan (driven gear)
Saat gigi berputar oli
tertekan keluar dari
housing ke saluran
keluar
1. b) POMPA OLI MODEL
TROCHOID Terdiri dari 2 buah
rotor didalam
rumah pompa.
a)Rotor Penggerak
b)Rotor yang
digerakkan
Oli terhisap ke
rumah pompa saat
ruangan
membesar dan oli
ditekan ketika
ruangan mengecil.
2. SISTEM PENGATUR TEKANAN OLI
Terletak didalam
rumah pompa oli.
Terdapat Relife Valve
yang mengatur
tekanan oli
Ketika tekanan oli
melebihi dari yang
ditetapkan, oli akan
mendorong pegas
relief valve dan
membuka saluran,
sehingga oli akan
kembali ke oli pan
(bak oli)
3. SARINGAN OLI (FILTER
OLI)
Berfungsi untuk
memisahkan
kotoran-kotoran
dari oli.
Terdapat By-Pass
yang berfungsi
sebagai saluran
alternatif saat
filter oli
tersumbat.
TIPE-TIPE FILTER OLI
4. Lampu Tanda Tekanan
Oli Tekanan Oli
Rendah, maka titik
kontak didalam
switch tekanan oli
menutup sehingga
lampu peringatan
menyala.
Tekanan Oli Tinggi,
maka tekanan oli
akan mendorong
diaphrama
sehingga titik
kontak membuka
dan lampu
PENGECEKAN SISTEM PELUMASAN

1)Memeriksa Tekanan Oli


2)Mengganti OLI dan
Saringan
3)Memeriksa Pompa Oli
1) Memeriksa Tekanan Oli
Langkah-langkahnya:
a) Permukaan oli harus
diantara tanda L dan F
pada tongkat pengukur.
b) Lepas swit tekanan oli.
c) Pasang alat ukur tekanan
oli.
d) Mesin dihidupkan
e) Ukur tekanan tekanan oli,
putaran idling 29 kPa (0,3
kgf/cm) atau lebih, dan
putaran 3000 rpm 2,5 5
kgf/cm.
2) Mengganti Oli dan
Saringan Langkah-langkahnya:
a) Kelurkan oli mesin.
b) Lepas saringan oli
dengan alat khusus
SST.
c) Mengisi oli mesin,
kapasitasnya:
) Tanpa mengganti
saringan: 3,4 liter.
) Dengan mengganti
saringan: 3,7 liter.
3) Memeriksa Pompa Oli
a) Memeriksa Katup
Pembebas
Oleskan oli pada
katup pembebas,
periksa katup harus
turun dengan
lembut didalam
lubang katup
karena beratnya
sendiri.
Pemasangan rotor
tanda harus
menghadap keatas.
b) Memeriksa Celah Rotor dng Body

Dengan
menggunakan
feleer gauge ukur
celah antara
driven rotor (rotor
luar) dengan
body.
Standart: 0,1
0,16 mm
Limit : 0,2 mm
c) Memeriksa Celah Ujung
Rotor
Ukur celah antara
dreven rotor
(rotor luar)
dengan drive
rotor (rotor
dalam).
Standart : 0,04
0,16 mm.
Limit : o,2 mm
d) Memeriksa Celah Sisi
Rotor
Dengan mistar baja
(straight-edge) dan
feeler gague ukur
celah antara rotor dan
straight-edge.
Standart : 0,03 0,09
mm.
Limit : 0,15 mm.
Pemasangan alur
pompa oli harus tepat
dengan tanda titik ()
pada body.
PELUMAS MESIN
(ENGINE)
Oleh: Teguh Hariyadi, S.Pd.T
SYARAT DARI OLI MESIN
1) Harus mempunyai kekentalan yang tepat.
2) Apabila terlalu rendah kekentalannya maka
oli akan mudah rusak (encer) menyebabkan
keausan pada komponen.
3) Kekentalan harus relatif stabil tanpa
terpengaruh adanya perubahan
temperatur.
4) Oli harus sesuai dengan penggunaan metal.
5) Tidak meruksak atau anti karat terhadap
komponen.
6) Tidak menimbulkan busa.
BAHAN ADITIVE pada
PELUMAS
1. Ditergents; untuk mencegah
terjadinya endapan pada suhu tinggi,
bahannya: Sulfonaat (Ba,Ca),
Phosphanaat, dll.
2. Dispersant; untuk mendepres lumpur
yang terjadi, bahannya: Palymar dari
acrylic, Methacrylic.
3. Corrosion Inhibittors; untuk
melindungi bahan logam non ferrous
dalam mesin, bahannya: metal-
ditheophos, metal-dicarbonates.
4. Anti Oxidants; untuk mengurangi oksidasi
minyak pelumas, bahannya: Suffides,
Sulfarides.
5. Viscosity index improvers; agar kekentalan
minyak pelumas tidak banyak terpengaruh oleh
suhu.
6. Pour point depressant; ntuk mencegah
terjadinya kristallasi parafin wax pada saat
suhu rendah, bahannya: Polymethacrylates,
Polycrylamides.
7. Extreme pessure (EP); mencegah kerusakan
akibat sentuhan logam dengan logam,
bahannyaL: persenyawaan sulfur atau halogen.
JENIS OLI MESIN

Jenis oli mesin


diklasifikasikan antara lain:
1)Klasifikasi Kekentalan
2)Kekentalan Indeks
3)Klasifikasi Kwalitas
1) KLASIFIKASI KEKENTALAN
Kekentalan menunjukkan ketebalan atau
kemampuan untuk menahan aliran
suatu cairan (weight viscosity).
Oli cenderung menjadi encer pada saat
panas dan kental pada saat dingin.
Kekentalan atau berat dari oli
dinyatakan dalam angka, yang disebut
indeks kekentalan.
SAE (Society of Automotif Engineers)
adalah suatu badan internasional yang
menguji standart kekentalan oli mesin.
2) KEKENTALAN INDEKS
Adalah angka yang menentukan kekentalan oli.
Terdapat 2 jenis kekentalan oli mesin, yaitu;
a. Single Grade; oli yang mempunyai satu sifat kekentalan
saja, contoh: SAE 10W, SAE 60W, SAE 90W, SAE 120W
b. Multi Grade; oli yang mempunyai 2 sifat kekentalan,
SAE 20W / 50, SAE 15W/40, SAE 10W/40
)Derajat kekentalan yang diikuti huruf W menunjukkan
kekentalan pada saat suhu -20 C, contoh: SAE 20 W,
SAE 40 W.
)Derajat kekentalan yang tidak diikuti dengan huruf W
menyatakan kekentalan pada saat suhu 100 C.
)Contoh; SAE 10 W/40, maksudnya pada saat suhu -20 C
kekentalannya 10 dana saat suhu 100 C kekentalannya
40.
3) KLASIFIKASI KWALITAS
OLI
Kwalitas oli pelumas disesuaikan
dengan standart API (American
Petroleum Institute).
Untuk motor bensin terdapat simbol
S. . . .
Untuk motor diesel terdapat simbol
C. . . . .
Setelah simbol S/C akan diikut
huruf abjad, semakin besar hurufnya
kwalitasnya semakin baik.
Contoh: SAE 20W/50 SJ/CD, SAE
KLASIFIKASI MESIN
BENSIN
Klasifik Penggunaan dan Kwalitas
asi API
SA Minyak murni tanpa bahan tambah
SB Digunakan mesin operasi ringan yang
mengandung sedikit jumlah anti-oxident.
SC Oli yang mengandung detergent-
dispersent, anti-oxident.
SD Digunakan mesin operasi dengan
temperatur tinggi. Bahannya
mengandung; detergent, dispersent,
resisting agent,anti-axidant.
SE Digunakan untuk mesin sedang dengan
kandungan lebih banyak dari pada SD
SF Tingkat oli tinggi dengan pemakaian
KLASIFIKASI MESIN DIESEL
Oli mesin pada mesin diesel lapisan
oil film harus lebih kuat.
Klasifikas Penggunaan dan Kwalitas
i API
CA Digunakan mesin operasi beban
ringan
CB Untuk mesin operasi beban
sedang dengan bahan bakar
kwalitas rendah.
CC Dapat digunakan mesin diesel
turbo charged
CD Mesin diesel turbo charged

Anda mungkin juga menyukai