Prinsip Kerja
Mesin Diesel
Langkah Pengisian.
Langkah Kompressi.
Proses Pengabutan Bahan Bakar.
Langkah Usaha.
Proses Pembilasan.
Langkah Pembuangan
SIKLUS KERJA
MESIN 4 LANGKAH
Pada Mesin Diesel 4 langkah dengan jumlah
silinder lebih dari 1 (satu), proses kerja yang
terjadi pada silinder nomor 1 (satu) dengan
silinder yang lainnya mempunyai urutan
proses kerja yang sama, tetapi mempunyai
urutan proses kerja yang sesuai dengan Firing
Order (FO).
Proses kerja mesin Diesel 4 langkah adalah proses
kerja mesin untuk menghasilkan 1 (satu) kali
pembakaran (Kerja / Usaha) torak bergerak 4
(empat) langkah (2 putaran poros engkol).
Gerakan torak dari Titik Mati Atas (TMA) ke
Titik- Simple
Mati- Inspiring
Bawah
(TMB) atau sebaliknya disebut
- Performing - Phenomenal Langkah Torak.
SIKLUS KERJA
MESIN 4 LANGKAH
T.M.B. 180 0
T.M.A. 180 0
T.M.B. 180 0
T.M.A. 180 0
IP
Putaran poros
engkol
Proses
yang terjadi
Arah
gerakan
torak
Derajat
putaran poros
engkol
Posisi Katup
Isap
Buang
Pengisian
TMA TMB
180
Buka
Tutup
Kompresi
TMB TMA
180
Tutup
Tutup
Pengabutan
bahan bakar
Tutup
Tutup
Usaha
TMA TMB
180
Tutup
Tutup
Pembuanga
n
TMB TMA
180
Tutup
Buka
Pembilasan
ruang bakar
Buka
Buka
Sebelum
mencapai
TMA
Sebelum
mencapai
TMA
Sesuai dengan
spesifikasi
mesin
Sesuai dengan
spesifikasi
mesin
B.
C.
D.
1.
Langkah 1 - 2
Pengisian.
Yaitu udara luar masuk ke dalam silinder akibat
pergerakan torak dari TMA ke TMB sehingga
ruang di dalam silinder menjadi vakum.
2.
Langkah 2 - 3
Kompresi.
Udara di dalam silinder dimampatkan sehingga
tekanan udara dan temperatur naik.
3.
Proses
3 - 4 Penyalaan Bahan Bakar.
Pada akhir Langkah kompressi, bahan bakar
disemprotkan ke dalam silinder melalui injektor
dalam bentuk kabut agar mudah terbakar, maka
di dalam silinder terjadi pembakaran dengan
tekanan dan temperatur tinggi
4.
Langkah 4 - 5
Usaha.
Gas
pembakaran
dengan
tekanan
dan
temperatur yang tinggi, akan mendorong torak
ke bawah dan menghasilkan tenaga putar pada
poros engkol.
5.
Langkah 5 - 6
Pembuangan.
Gas sisa pembakaran atau disebut gas buang di
dorong oleh torak keluar silinder.
6.
Proses
61
Pembilasan.
Terjadi saat katup isap mulai terbuka dan katup
buang masih terbuka, udara masuk terhisap ke
dalam silinder akibat kecepatan
1.
Langkah 1 - 2
Pengisian.
Yaitu udara luar masuk ke dalam silinder akibat
pergerakan torak dari TMA ke TMB sehingga
ruang di dalam silinder menjadi vakum.
2.
Langkah 2 - 3
Kompresi.
Udara di dalam silinder dimampatkan sehingga
tekanan udara dan temperatur naik.
3.
Proses
3 - 4 Penyalaan Bahan Bakar.
Pada akhir Langkah kompressi, bahan bakar
disemprotkan ke dalam silinder melalui injektor
dalam bentuk kabut agar mudah terbakar, maka
di dalam silinder terjadi pembakaran dengan
tekanan dan temperatur tinggi
4.
Langkah 4 - 5
Ekspansi.
Gas
pembakaran
dengan
tekanan
dan
temperatur yang tinggi, akan mendorong torak
ke bawah dan menghasilkan tenaga putar pada
poros engkol.
5.
Langkah 5 - 6
Pembuangan.
Gas sisa pembakaran atau disebut gas buang di
dorong oleh torak keluar silinder.
6.
Proses
16
Pembilasan.
Terjadi saat katup isap mulai terbuka dan katup
buang masih terbuka, udara masuk terhisap ke
dalam silinder akibat kecepatan
A2 = Katup buang
B = Pegas katup
C = Rocker Arm
D = Push Rod
E = Valve Lifter
F = Camshaft
G = Gigi transmisi
J = Poros Engkol
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
A1
MEKANISME PERGERAKAN
KATUP
Mekanisme yang
menggerakkan katup
terdiri dari :
1. Cam Shaft
2. Push Rod
3. Rocker Arm
Untuk merapatkan dan
mengatur kecepatan gerak
menutup katup adalah :
1. Valve Seat
2. Sprng Valve
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
PEMBUKAAN KATUP
Diagram katup isap
Gambar
ini
menunjukkan
diagram katup isap dengan
besaran
derajat
yang
ditunjukkan dari A sampai B.
Dalam hal ini katup isap
membuka pada posisi poros
engkol 10O sebelum piston
mencapai
TMA
dan
akan
menutup pada posisi poros
engkol 490 setelah piston
melewati TMB.
Jadi total waktu katup isap
terbuka adalah 10 + 180 + 49
= 2390.
PEMBUKAAN KATUP
Diagram katup buang
Gambar ini menunjukkan
diagram katup buang dengan
besaran
derajat
yang
ditunjukkan dari C sampai D.
Dalam hal ini katup buang
membuka pada posisi poros
engkol 460 sebelum piston
mencapai TMB dan akan
menutup pada posisi poros
engkol 130 setelah TMA. Jadi
total
waktu
katup
isap
terbuka adalah 13 + 180 +
46 = 2390
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
Proses Pembakaran
Pembakaran adalah suatu proses perubahan
dari energi bahan bakar menjadi energi
panas.
Syarat terjadinya pembakaran harus memiliki
3 unsur , yaitu :
1)Udara (oksigen)
2)Bahan bakar
3)Panas
Proses Pembakaran
Proses pembakaran pada Mesin Diesel yaitu Bahan bakar
disemprotkan ke dalam silinder dan berbentuk butir-butir
cairan yang sangat halus (Kabut). Karena udara di dalam
silinder pada saat tersebut sudah bertemperatur dan
bertekanan tinggi maka butir-butir tersebut akan
menguap kemudian terbakar dengan sendirinya.
Proses pembakaran yang terjadi dalam ruang bakar pada
Mesin Diesel, terjadi secara bertahap dan berlangsung
secara terus menerus sampai bahan bakar terbakar
seluruhnya dalam waktu yang singkat.
Akibat pembakaran yang terjadi dalam ruang bakar,
maka temperatur dan tekanan dalam ruang bakar naik
lagi yang kemudian digunakan untuk mendorong torak
kemudian menggerakkan poros engkol.
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
Proses Pembakaran
Tekanan pembakaran di dalam silinder sangat
tergantung pada :
1)Injection Timing (Waktu Pengabutan)
2)Cetane Number (Kualitas Bahan Bakar)
3)Tekanan Kompresi.
4)Kehalusan Butir pengabutan.
5)Perbandingan Udara dan Bahan Bakar.
DERAJAT PENGABUTAN
Derajat Pengabutan adalah saat dilakukannya
pengabutan bahan bakar dalam ruang bakar yang
terjadi pada Langkah Kompresi sebelum torak
mencapai Titik Mati Atas.
Tujuan Pengabutan bahan bakar terjadi beberapa
derajat sebelum torak mencapai Titik Mati Atas
adalah agar pada saat torak berada di Titik Mati
Atas bahan bakar terbakar seluruhnya dan
menghasilkan tekanan yang maksimal.
Pembakaran yang sempurna akan menghasilkan
daya dorong yang maksimal, sehingga daya
maksimal mesin dapat tercapai dengan pemakaian
bahan bakar minimal.
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
DERAJAT PENGABUTAN
Tekanan
I
= Pengabutan normal
pembakaran tinggi
=>
L 1 = Pengabutan terlambat
pembakaran rendah
=> Tekanan
Tekanan
URUTAN PEMBAKARAN
(FIRING ORDER)
Mesin yang mempunyai lebih dari 1 (satu) silinder
pengaturan penyalaan bahan bakar terjadi secara
bergantian.
Tujuannya agar tekanan pembakaran yang
tinggi
diatas permukaan torak didistribusikan ke poros engkol
secara merata, sehingga terjadi keseimbangan beban
yang dipikul poros engkol.
Konstruksi Poros Engkol (Crank Shaft) dan Poros
Bubungan (Cam Shaft) sangat menentukan susunan
Urutan Penyalaan (Firing Order).
Pada mesin dengan jumlah silinder yang sama Urutan
Penyalaan belum tentu sama, serta disesuaikan
dengan tipe mesin dan konstruksinya.
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
URUTAN PEMBAKARAN
(FIRING ORDER)
Contoh bentuk poros engkol untuk mesin Diesel 4
langkah 8 silinder yang mempunyai beberapa
bentuk poros engkol seperti gambar dibawah ini.
Bentuk poros engkol mesin Diesel 4 langkah 8
silinder.
URUTAN PEMBAKARAN
(FIRING ORDER)
URUTAN PEMBAKARAN
(FIRING ORDER)
Interval Pembakaran (I.P) Mesin 4 Langkah
Dengan mengetahui Interval Pembakaran yang
terjadi pada suatu Mesin, kita dapat dengan mudah
mendapatkan proses kerja yang terjadi pada
masing-masing silinder ketika poros engkol
berputar 2 (dua) kali, dengan menentukan lebih
dahulu posisii proses kerja pada salah satu silinder.
Matrik F.O.
Matrik F.O menjelaskan posisi proses kerja yang
terjadi di masing-masing silinder pada 2 (dua)
putaran poros engkol.
URUTAN PEMBAKARAN
(FIRING ORDER)
MATRIK F. O.
F.O. => 1 4 6 2 8 5 3 7
Neraca Panas
Energi panas yang terbuang disebut Kerugian
Panas.
Hasil Pembakaran dalam ruang bakar disebut Nilai
Kalor Pembakaran.
Daya hasil proses pembakaran bahan bakar disebut
Kerja Indikator.
Daya Indikator = Nilai Kalori Bahan Bakar
(Kerugian Pendinginan + Krugian Pembuangan).
Daya Efektif = Kerja Indikator - Kerugian Mekanis.
Daya Efektif = Daya yang langsung digunakan dan
terdapat pada roda gila.
Neraca Panas
Neraca Kalor Pada Daya Maksimum.
Perpindahan Panas
Perpindahan Panas yaitu perpindahan panas suatu
benda atau fluida atau udara yang mempunyai
temperature yang lebih tinggi ke benda atau fluida
atau udara yang temperaturnya lebih rendah.
Proses Perpindahan Panas berlangsung dalam 3 (tiga
) cara :
1. Rambatan (Conduction).
2. Aliran
(Convection).
3. Pancaran
(Radiation).
Perpindahan Panas
1. Rambatan (Conduction).
Konduksi adalah proses dimana panas mengalir dari
daerah yang bersuhu tinggi ke daerah yang
bersuhu lebih rendah dai dalam satu medium
(padat, cair atau gas) atau antara medium-medium
berlainan yang bersinggungan secara langsung.
2. Aliran(Convection).
Konveksi adalah proses transport energi dengan
kerja gabungan dari konduksi panas, penyimpangan
energi dan gerakan mencampur.
Konveksi sangat penting sebagai mekanisme
perpindahan energi antara permukaan benda padat
dan cairan atau gas.
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
Perpindahan Panas
Cara perpindahan panas konveksi merupakan proses
perpindahan panas yang didukung olehi dua proses
yaitu :
1. Proses Konduksi.
2. Proses Perpindahan Massa.
Konveksi diklasifikasikan 2 (dua) bagian berdasarkan
pergerakkan alirannya :
1)Konveksi Alamiah (bebas).
Gerakan pencampurannya berlangsung akibat perbedaan
kerapatan yang disebabkan oleh gradien suhu.
2)Konveksi Paksa.
Gerakan pencampurannya disebabkan oleh suatu alat
dari luar, seperti pompa, kipas.
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
Perpindahan Panas
3. Pancaran (Radiation).
Radiasi adalah proses dimana panas mengalir dari
benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu
rendah tetapi benda-benda itu terpisah di dalam
satu ruang, bahkan bisa terdapat ruang hampa di
antara benda-benda tersebut.
Perpindahan panas tersebut terjadinya adalah
akibat gelombang elektromagnetis.
Bagian Utama
Mesin Diesel
KERJA
YANG
1)Tekanan pengabutan.
2)Besar butir bahan
yang dikabutkan.
3)Arah pengabutan.
bakar
KERJA
1)Kerapatan
katup.
YANG
dengan
Arm
KERJA
YANG
1)Kerapatan
dudukan
katup dengan katup.
2)Kekerasan
pegas
penekan katup.
3)Keausan bidang kontak.
KONDISI
KERJA
DIBATASI.
YANG
1.Kerapatan
dengan liner.
torak
2.Elastisitas ring.
3.Penempatan
kelonggaran Gap.
&
KONDISI
DIBATASI.
KERJA
YANG
KONDISI
DIBATASI.
KERJA
YANG
1.Kelonggaran
dengan
torak.
2.Permukaan bagian dalam
liner.
3.Korosi
akibat
air
pendingin.
KONDISI
DIBATASI.
KERJA
YANG
Sistem pada
Mesin Diesel
7. Sistem Kontrol
Adalah suatu rangkaian alat ukur dan control pada mesin
diesel.
- Simple - Inspiring - Performing - Phenomenal -
SEKIAN