Anda di halaman 1dari 7

TEKNOLOGI MOTOR DIESEL

TOPIK KE XII
SISTEM SRARTING

Tujuan: Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dapat:


1. Mengidentifikasi fungsi dan peran motor starter pada motor Diesel.
2. Mengidentifikasi jenis dan konstruksi motor starter pada motor Diesel.
3. Mengidentifikasi jenis dan cara kerja motor starter pada motor Diesel.
4. Memacu rasa ingin tahu terhadap teknologi motor Diesel
A. Konsep Sistem Starting.
Semua mesin pembangkit tenaga, khusus-nya motor Diesel tidak dapat hidup dengan
sendiri-nya. Untuk menghidupkannya diperlukan adanya usaha awal, yang disebut dengan
sistem starting yang menggunakan motor starter. Usaha untuk menghidupkan motor Diesel
memerlukan tenaga yang lebih besar dan kecepatan yang lebih tinggi.
Kecepatan starter ini terkait dengan prinsip kerja motor Diesel, untuk memulai proses
pem-bakaran memerlukan panas yang diperoleh dari panas udara yanng dikompresikan.
Apabila starter kecepatan rendah, maka terlalu banyak waktu yang menyebabkan panas udara
terserap oleh dinding ruang pembakaran. Sementara itu kecepatan starter terkait langsung
dengan tekanan kompresi. Semakin tinggi kecepatan motor setarter, maka akan semakin tinggi
tekanan kompresi yang dihasilkan. Rasionalnya semakin tinggi tekanan kompresi, makan akan
semakin tinggi pula temperatur udara yang dikompresikan. Dengan demikian semakin tinggi
kecepatan motor starter, maka akan semakin mudah terjadinya proses pembakaran bahan bakar
di dalam silinder.
Berikut gambar grafik hubungan antara kecepatan starter dengan tekanan kompresi.

Gambar 12-1. Hubungan antara kecepatan dan tekanan


Berdasarkan grafik pada gambar 12-1 tersebut dapat dijelaskan, semakin tinggi
kecepatan motor starter, maka akan diperoleh tekanan kompresi yang semakin tinggi. Kenaik-
kan tekanan ini sangat diperlukan pada motor Diesel untuk mendapatkan temperatur udara
pembakaran. Kanaikan tekanan ini merupakan nilai plus dari tekanan hasil perbandingan
kompresi mesin.
B. Tipe Sistem Starter Pada Motor Diesel.
Seperti telah diketahui, jenis motor Diesel dilihata dari sisi ukuran variannya sangat
besar sekali. Hal ini menyebabkan varians model starter yang bervariasi juga dari yang model
ringan sampai dengan yang model sangat berat. Terdapat beberapa tipe starter yang diper-
gunakan pada motor Diesel, yaitu terdapat lima tipe:
1. Sarting manual
2. Motor Starter Elektric
3. Motor Starter Motor Bensin
4. Motor Starter Hidrolis
5. Motor Starter Tekanan Udara.
Satu persatu kelima model starting yang dipergunakan pada motor diesel akan dibahas
sebagai berikut:
1. Sarting manual.
Model starter ini hanya dipergunakan pada motor diesel berukuran kecil antara 9 sd
20 HP, Mesin-mesin kcel inimasih memungkinkan dilakukan start secara manual. Berikut
contoh motor Diesel dengan starter manual (gambar 12-2)

Gambar 12-2. Motor Diesel dengan Starter Manual.


Keduanya merupakan motor Diesel beukuran kecil untuk memenuhi kebutuhan ringan
seperti traktor tangan untuk tanah pertanian sempit, pompa air untuk pertanian dan sejenisnya.
Motor Diesel A distart menggunakan engkol starter, dengan memasang engkol pada tempat
startnya operator dapat memutar mesin dengan mengoperasikan katup dekompresi. Katup
dekompresi adalah mekanisme untuk membebaskan kompresi agar dapat dilakukan start
dengan ringan. Setelah putaran yang memungkinkan dengan melepas katup dekompresi, maka
mesin diesel akan dapat dihidupkan. Sementara starter yang B distart menggunakan tali start,
dengan mengoperasikan katup dekompresi, kemudian tali ditarik dan saat tarikan penuh katup
dekompresi dilepas, maka mesin akan hidup. Sehingga keduannya sangat praktis untuk
memenuhi kebutuhan pengguna yang tidak banyak memerlukan banyak keterampilan untuk
mengoperasikan.
2. Motor Starter Electric.
Motor starter kedua yang dipergunakan pada motor Diesel adalah model Starter
model Elektrik. Prinsip kerjanya sama dengan yang dipergunakan pada motor Bensin, yaitu
menggunakan daya listrik yang diambil dari sumber arus DC yaitu battery untuk memutar
motor listrik. Dengan mekanisme roda gigi pinion putaran motor listrik digunakan untuk
memutar motor diesel. Konsep dasar kerja model starter elektrik dapat dilihat pada gambar 12-
3 berikut.

Gambar 12-3. Konsep kerja Starter Electrik.


Saat kunci kontak pada posisi start, arus battery mengalir pertama kekumparan
solenoid yang terdiri dua lilitan yaitu lilitan pull in dan lilitan hold in. Solenoid menarik plunger
untuk menghubungkan drive pinion dengan mesin. Saat plunyer solenoid tertarik masuk
mendorong contact disc yang menghubungkan arus dari battery ke motor listrik starter. Dengan
demikian, motor listrik berputar setelah drive pinion terhubung. Perbedaan dengan yang diper-
gunakan motor bensin adalah pada diameter armature motor Diesel lebih besar dan adanya
reduksi putaran motor listrik ke drive pinion. Reduksi putaran diperlukan untuk menghasilkan
momen putar starter yang lebih besar. Beberapa model reduksi putaran terlihat pada gambar
12-4 berikut.

Gambar 12-4. Model Reduksi Motor Starter Motor Desel.


3. Motor Starter Motor Bensin.
Motor bensin dapat memutar motor Diesel lebih cepat dibandingkan dengan motor
starter elektrik. Motor bensin yang dimanfaatkan sebagai motor starter dapat dua atau empat
silinder dan tenaganya tergantung pada motor Diesel yang akan diputar. Sistem ini diperguna-
kan pertama kali pada motor Diesel berukuran kecil seperti traktor dan grader.
Penggunaan motor bensin sebagai motor starter jelas memerlukan ruangan yang lebih
luas dibandingkan dengan sistem elektrik. Motor bensin biasanya dipasang berdampingan
dengan motor Diesel melalui kopling, gear box, atau pinion gear. Disamping itu dyer dan
bendix juga digunakan. Motor bensin yang digunakan biasanya tipe pendinginan air. Hal ini
dimanfaatkan dengan menyambungkan pendinginan motor bensin dengan motor Diesel.
Sehingga saat motor bensin mencapai temperatur kerja, maka temperatur motor Diesel sudah
cukup memadai, dan kondisi ini akan memudahkan proses starting. Pemanfaatan yang lainnya,
adalah pemanasan intake manifold motor Diesel menggunakan saluran gas buang motor
bensin.
Pada beberapa motor Diesel untuk traktor, untuk keperluan start digunakan bahan
bakar bensin yang dimasukan keintake manifold, selanjutnya diputar menggunakan motor
starter elektrik. Motor Diesel demikian biasanya menggunakan sistem perubahan perbandingan
kompresi. Pada saat start perbandingan kompresi diturunkun hingga bensin dapat terbakar pada
10 derajat sebelum TMA. Proses pemasukan bahan bakar menggunakan karburator sebagai-
mana pada motor bensin. Proses ini berlangsung hingga motor Diesel mencapai temperatur
kerja baru kompresi dinaikan dan bahan bakar solar dimasukan kedalam silinder. Sistem ini
sebenarnya usaha untuk mengatasi penggunaan ruangan yang luas untuk motor bensin sebagai
starter.
4. Motor Starter Hidrolic
Motor starter jenis ini memanfaatkan tekanan minyak. Dilihat dari cara untuk
mendapatkan tekanan minyaknya, maka sistem ini dapat dikelompokan menjadi dua yaitu
sistem terbuka dan sistem tertutup. Salah satu motor Diesel yang menggunakan motor starter
hidrolis dengan sistem terbuka adalah “General Motor”. Rangkaian motor starter ini seperti
terlihat pada gambar 12-5 berikut ini.

Gambar 12-5. Starter Motor Diesel Model Hidrolis


Sistem ini terdiri dari motor starter, accumulator tipe piston, pompa hidrolis manual,
Pompa hidrolis yang digerakan mesin, dan tabung reservoir. Pada sistem ini tekanan hidrolis
ditentukan pada tabung accumulator dan tekanan didapatkan dari pompa oli baik yang manual
atau yang diputar mesin. Saat handel starter dioperasikan, maka katup kontrol terbuka dan
menyebabkan minyak bertekanan menggerakkan motor starter hidrolis. Minyak bertekanan
masuk melalui saluran IN dan mendorong Rotor dibagian atas, sementara rotor yang dibawah
mengembalikan minyak kereservoir. Begitu seterusnya hingga terjadi putaran untuk memutar
mesin melalui pinion gear. (Gambar 12-6)

Gambar 12-6. Gambar potongan motor Starter Hodrolis.


Penekanan minyak menggunakan pompa manual untuk mengisi accumulator dapat
menghasilkan tekanan sekitar 2900 sampai dengan 3300 psi. Pada temperatur 400F tekanan
minyak 1500 psi sudah cukup untuk temperatur 0 s.d. 400F, sedangkan tekanan 2500 psi cukup
untuk start pada temperatur dibawah temperatur tersebut.
Accumulator merupakan sebuah silinder yang dapat menampung tekanan minyak
yang tinggi, dan piston dibuat agar dapat menyimpan tekanan minyak dalam waktu yang lama
tanpa kebocoran. Accumulator terisi atau diisi nitrogen melalui katup kecil dan diblok oleh
pabrik. Minyak masuk kedalam accumulator akan mendorong piston dan mengkompresi-kan
gas nitrogen disisi piston yang lainnya. Kapasitas accumulator mencapai 1½ gallon atau 2 ¼
gallon. Apabila mesin memerlukan periode starter yang lebih lama, maka dipasang dua atau
lebih accumulator yang dihubungkan secara paralel. Gambar 12-7. Tiga accumulator motor
stater.

Gambar 12-7. Tiga Accumulator yang Disambung Paralel.


5. Motor Starter Tekanan Udara.
Sistem starter dengan tekanan udara ini lebih banyak diper-gunakan pada motor Diesel
berukuran besar. Salah satu cara yang dipergunakan adalah dengan menekan udara kedalam
silinder mesin sehingga cukup untuk mendorong piston. Proses ini terus berlangsung hingga
piston mencapai kompresi yang dapat digunakan untuk pem-bakaran. Range tekanan yang
dihasilkan untuk start adalah 250 sampai 600 psi. Cara ini yang dipergunakan pada Motor
Diesel Fairbanks Morse. Komponennya meliputi katup kontrol, distributor udara tekan, tangki
udara, pilot air tubing, dan check valve sarter pada setiap silinder. Skema sistem starting
tekanan udara terlhat pada gambar 12-8.

Gambar 12-8. Skema Sistem Starting Tekanan Udara.


Cara yang lain adalah menggunakan motor yang diputar oleh tekanan udara untuk
motor Diesel. Rangkaian sistem ini seperti terlihat pada gambar 12-9 berikut ini.

Gambar 12-9. Motor Starter Tekanan Udara.


Udara bertekanan tinggi yang tertampung dalam tangki udara (air tank) akan mengalir
kemotor starter, saat relay valve terbuka oleh tombol starter yang ditekan. Dengan demikian
udara bertekanan masuk kedalam starter dan memutar mesin untuk proses starting. Konstruksi
motor starter tekanan udara dapat dilihat seperti terlihat pada gambar 12-10 berikut ini.
Gambar 12-10. Konstruksi Motor Starter Tekanan Udara.
Udara bertekanan dari tangki disalurkan melalui inlet memutar tubin udara sehingga
berputar. Putaran disalurkan roda gigi reduksi dan disalurkan kepinion gear (bendix drive).
Motor starter ini banyak dipergunakan pada motor diesel yang berukuran besar sebagai sumber
tenaga dari sebuah kapal laut. Ilutrasi ukuran motor diesel terlihat pada gambar 12-11 berikut.

Gambar 12-11. Salh satu motor Diesel terbesar di Dunia.


Motor Diesel ini tidak mungkin dihidupkan menggunakan model starter yang lain selain model
starter tekanan udara.

Anda mungkin juga menyukai