Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

SISTEM BAHAN BAKAR OTOMOTIF

DOSEN :

RABIMAN., M.Pd.

DISUSUN OLEH:

NAMA : ASRI MAULIDI

NIM : 2018006010

KELAS : 6A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, saya

panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,

dan inayah-Nya , sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah system bahan bakar

otomotif ini.

Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya

menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam

pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik

dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka

saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah

ilmiah ini

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi

terhadap pembaca.

Yogyakarta, 21 Maret 2020

Penyusun
BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam mempelajari sistem bahan bakar otomotif kita terlebih dahulu harus mengetahui

bagaimana system pembakaran dapat terjadi di ruang bakar, dan bagaimana proses

terjadinya pembakaran tersebut ,

Sistem bahan bakar dalam suatu mesin merupakan suatu sistem yang sangat dominandalam

menentukan unjuk kerja mesin .Suatu rangkaian mesin motor ,akan memberikandaya yang

optimal bila seluruh sistem yang bekerja pada motor tersebut berfungsi dengan baik begitu

pula kerja pada sistem bahan bakar ,kelancaran kerja pada sistem ini akan berpengaruh besar

pada efisiensi dan daya kerjamotor .Salah satu cara agar sistem bahan bakar bekerja dengan

optimal yaitu dengan perawatan dan perbaikan sistem bahan bakar.

Dalam makalah ini saya akan membahas mengenai ,system bahan bakar ,diagram

systembahan bakar motor bensin, komponen system bahan bakar, fungsi dan cara kerja

komponen-komponen system bahan bakar.

1.2 RUMUSAN MASALAH

A. Apa fungsi dari system bahan bakar ?

B. Bagaimana diagram system bahan bakar motor bensin ?

C. Apa saja komponen system bahan bakar ?

D. Bagaimana fungsi dan cara kerja komponen-komponen system bahan bakar ?

E. Bagaimana cara perawatan komponen-komponen system bahan bakar ?

F. Bagaimana cara pemeriksaan, penyetelan dan perbaikan komponen system bahan bakar ?
BAB II PEMBAHASAN

A. Sistem Bahan Bakar

Sistem bahan bakar berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki ke dalam mesin

dalam bentuk kabut. Ada dua metode penyaluran tersebut yaitu sistem bahan bakar dengan

karburaotor dan sistem injeksi (EFI). Masalah EFI akan dibahas dalam bab tersendiri. Pada

motor bensin yang memakai karburator, percampuran bensin dan udara masih bersifat alami

yaitu bensin bercampur dengan udara melalui karburator sebelum dihisap oleh motor. Sistem

bahan bakar pada motor bensin memiliki peranan yang sangat penting dalam menghasilkan

energi pembakaran sebagai suatu sistem yang berfungsi menyediakan dan mensuplai bahan

bakar ke karburator atau injector. Bensin dapat bercampur dengan udara karena diisap motor.

B. Diagram System Bahan Bakar Motor Bensin.

Fuel Tank Fuel Filter Fuel Pump Air Filter

Engine Intake manifod Carburetor


C. Komponen Sistem Bahan Bakar
1. Tangki Bahan Bakar
Tangki bahan bakar berfungsi sebagai penampung persediaan bahan bakar. Tangki
bahan bakar dibuat dari plat baja tipis yang bagian dalamnya dilengkapi dengan anti
karat. Tangki ini biasanya diletakkan dibawah atau dibagian belakang kendaraan
untuk mencegah terjadinya kebocoran dan benturan. Tangki bahan bakar ini biasanya
dilengkapi dengan pipa pengisi, sebuah baut penguras (drain Plug) yang dipasang
didasar tangki dan sebuah sender gauge yang berfungsi untuk mengukur jumlah bahan
bakar yang berada dalam tangki. Tangki bahan bakar umumnya dilengkapi separator /
pemisah bahan bakar yang berfungsi untuk mencegah agar bahan bakar tidak
bergoyang saat kendaraan berjalan pada jalan yang jelek atau direm secara tiba-tiba.
Bila tidak dilengkapi dengan separator, maka pada saat bahan bakar tidak penuh saat
terkena goyangan tangki bahan bakar akan menimbulkan bunyi atau bahan bakar
keluar melalui saluran pernapasan. Kontruksi ujung pipa penghisap umumnya
dipasang 2-3 cm dari dasar tangki, dengan harapan air atau kotoran kasar tidak
terhisap. Karena itu untuk perawatan, maka tangki bahan bakar ini secara periodik
harus dibersihkan.
SALURAN
SALURAN PENGEMBALI SALURAN
PERNAPASAN SENDER BAHAN
UTAMA
BAKAR

PIPA HISAP
BAHAN BAKAR

DRAIN PLUG
SALURAN PENGISI

2.Fuel Pipe (Saluran Bahan Bakar)

Sebagai penghubung antara satu komponen dengan komponen lainnya dalam sistem bahan

bakar digunakan opipa baja atau tembaga yang dipasang dibawah lantai atau rangka.

Sedangkan penghubung fleksible dapat digunakan pipa karet yang tahan bensin
3.Saringan Bahan Bakar

Saringan bahan bakar diletakkan antara tangki dan pompa bahan bakar yang berfungsi untuk

menyaring kotoran atau air yang mungkin terdapat didalam bensin. Elemennya terdapat

didalam saringan, agar dapat menurunkan kecepatan aliran bahan bakar dan juga

menyebabkan air, dan partikel kotoran yang lebih.

4.Pompa Bahan Bakar

Ada dua jenis pompa bensin berdasarkan tenaga penggeraknya yaitu :

a. Pompa Bensin Mekanik.

Ada 2 jenis pompa bahan bakar (fuel pump) jenis dengan pipa pembalik (return pipe) dan

jenis tanpa pipa pembalik. Namun demikian kontruksi dasar dari kedua tipe ini adalah sama.

Pada mesin tipe lama bahan bakar yang kembali ke tangki adalah dari karburator, tetapi

sekarang umumnya bahan bakar kembali ke tangki melalui saluran pembalik dari pompa

bahan bakar.
Prinsip kerja Pompa Mekanik.

Pump lever arm digerakkan oleh poros nok berdasarkan putaran mesin. Pada saat puncak nok

menekan Pump lever, maka diafragma akan tertarik kebawah. Hal ini mengakibatkan ruang

diatas membran membesar dan Inlet valve tertarik ke bawah sehingga membuka. Pada saat

ini outlet valve menutup. Akibatnya bensin dari tangki masuk ke pompa.

Setelah Pump lever tidak ditekan oleh nok maka diaphragma di kembalikan oleh pegas ke

posisi semula sehingga ruangan diatas membran menyempit. Bahan bakar didalam

ruangdiapraghma terkompresikan mengakibat inlet valve menutup dan outlet valve mebuka.

Akibatnya bahan bakar mengalir ke karburator melalui outlet valve.

b. Pompa Bensin Listrik

Pompa jenis ini menggunakan kekuatan magnet dan plunger sebagai pengganti tuas mekanik.

Pompa ini dapat bekerja bila ada aliran listrik.

5.Charcoal Canister (Hanya model tertentu)

Berfungsi untuk menampung sementara uap bensin (HC) dari ruang pelampung karburator

dan uap bensin dari ruang tangki bahan bakar saat tekanannya tinggi. Saat tekanan didalam
tangki turun maka uap bensin dari coal canister akan dihisap ke tangki bensin. Uap bensin

pada harcoal canister ini akan dialirkan ke intake manifold saat mesin hidup.

6.Karburator.

Berfungsi untuk mencampur udara dan bahan bakar sesuai dengan kondisi kerja mesin, serta

untuk mengatur putaran mesin.Karena karburator merupakan inti dari sistem bahan bakar

maka untuk lebih jelasnya akan dibahas tersendiri. Ada berbagai macam jenis karburator.

Akhir-akhir ini karena tuntutan emisi gas buang dan efisiensi bahan bakar bentuk karburator

semakin komplek.

D. Fungsi Dan Cara Kerja Komponen-Komponen System Bahan Bakar

1.Tanki bahan bakar

Fungsi tanki bahan bakar adalah untuk menampung bensin yang akan digunakan sebagai

bahan bakar mesin. Didalam tanki inilah bensin dengan kuantitas besar disimpan untuk

kemudian secara berangsung bensin ini disalurkan kedalam mesin.

2. Fuel filter
Fuel filter atau saringan bahan bakar berfungsi sebagai penyaring atau filtrat yang akan

menyaring semua kotoran pada aliran bensin. Filter ini diperlukan karena didalam bensin itu

bisa terdapat molekul pasir atau kotoran lain yang dapat mengganggu kinerja mesin.

Selain itu, filter bensin ini biasanya juga memiliki water sedimenter yang akan memisahkan

air yang terdapat pada aliran bensin.

3. Fuel pump

Fuel pump atau pompa bahan bakar adalah komponen untuk mengalirkan bensin dari dalam

tanki agar sampai ke mesin. Fuel pump ini diperlukan karena pada mobil letak karburator itu

lebih tinggi daripada tanki.

Jadi agar bensin dapat naik ke karburator perlu dorongan yang dilakukan oleh pompa. Pada

sistem bahan bakar konvensional, pompa bensin ini juga masih bersifat konvensional atau

mekanis.
Pompa bekerja menggunakan membran yang dapat bergerak secara aksial. Yang

menggerakan membran ini adalah poros nok dengan memanfaatkan sebuah nok.

4. Charcoal canister

Pada kendaraan tertentu ada komponen berama charcoal canister. Fungsi charcoal canister

adalah sebagai penampung uap bensin dari dalam tanki untuk selanjutnya disalurkan kedalam

mesin. Perlu anda ketahui, uap bensin juga bersifat polutan apabila sampai keluar ke

atmosfer. Jadi di iklim tropis khususnya yang suhunya hangat bensin itu mudah menguap.

Agar penguapan bensin ini tidak sampai ke atmosfer maka uap bensin akan ditampung

didalam tabung bernama tabung canister.

Nantinya, uap bensin yang ada di tabung canister akan dibakar didalam mesin. Sehingga

polusi lingkungan akan lebih aman.

5. Selang bensin

Fungsi selang bensin adalah sebagai jalur mengalirnya bensin dari tanki ke karburator. Selang

ini berbahan mika yang kuat namun getas. Sehingga mesi ringan, selang ini mudah pecah.

6. Karburator
Karburator adalah komponen yang bertugas mengabutkan bensin ke dalam mesin (intake

manfold) dengan kuantitas yang ideal berdasarkan RPM mesin.

Jadi bisa dikatakan, letak keberhasilan sistem bahan bakar bensin konvensional sangat

bergantung pada kondisi karburator.

Cara kerja karburator itu memang cukup rumit, namun sederhananya bensin akan mengabut

dari dalam selang kecil bernama main jet. Pengabutan ini terjadi karena tekanan udara

didalam intake manifold lebih rendah daripada ruang penampung bensin didalam karburator.

Selengkapnya tentang karburator bisa anda baca pada artikel berikut ; Prinsip kerja karburator

mobil

7. Selang pengembali

Fungsi selang pengembali adalah untuk mengalirkan kelebihan bensin untuk dimasukan

kembali kedalam tanki bensin.

Selang ini diperlukan karena kondisi karburator tidak selamanya menampung, artinya saat

ruang penampung bensin didalam karburator penuh maka karburator akan menutup suplai

bensin. Sementara pompa bensin terus memompa bensin.

Sehingga akan terjadi penumpukan bensin, untuk mengatasi itu dibuatlah selang pengembali

yang akan mengalirkan kembali bensin dari karburator kedalam tanki.

E. Cara Perawatan Komponen-Komponen System Bahan Bakar ?

Langkah Kerja Merawat Sistem Bahan Bakar Bensin

1. Pelepasan rumah saringan udar dan karburator dari tempatnya

a. Lepaskan pelindung kaki

b. Kendorkan sekrup ,cincin penjepit saluran penghubung


c. Lepaskan baut-baut rumah saringan udara

d. Kendorkan tutup kepala karburator

e. Lepaskan tutup kepala karburator dan skep dari karburator

f. Lepaskan kabel gas dari skep

g. Lepaskan penahan jet needle dan needle (periksa skep dan jet needle terhadap adanya

kotoran goresan atau keausan)

h. Kendorkan sekrup pembuangan dan buang bahan bakar dari mangkok pelampung ke dalam

penampungan bensin

i. Lepaskan saluran bahan bakar, saluran pernapasan, udara dan saluran pembunagan dari

badan karburator.

j. Kendorkan sekrup cincin pengikat saluran udara (filter udara) karburator

k. Lepaskan baut-baut karburator.

Pembongkaran karburator dan perawatan/service komponen

a. Lepaskan sekrup dan mangkok pelampung

b. Lepaskan pin pelampung, pelampung dan jarum pelampung (periksa pelampung terhadap

perubahan bentuk atau kerusakan)

c. Periksa dududkan jarum pelampung dari keausan, kerusakan dan enyumbatan.

d. Periksa ujung jarum pelampung yang menempel pada dududkan katup terhadap kerusakan

atau kontaminasi

e. Periksa cara kerja jarum pelampung

f. Lepaskan komponen berikut ini :


1) Mainjet

2) Needle jet

3) Slow jet

4) Sekrup/pegas penahan skep

Bersihkan seluruh komponen tersebut dengan bensin kemudian semprot udara sampai bersih

g. Putar sekrup udara ke dalam dan catat jumlah putaran tepat pada saat sebelum duduk pada

dudukannya

h. Lepaskan sekrup udara dan pegasnya Kerusakan pada dududkan sekrup udara akan terjadi

jika sekrup udara di kencangkan terlalu keras pada dudukannya. Perhatikan masing-masing

jet dari keausan atau keruskan dan ganti jika perlu.

Perakitan karburator dan komponen

a. Tiupkan setiap saluran udara dan bahn bakar pada badan karburator dengan udara

bertekanan.

b. Pasang komponen berikut ini:

1) Sekrup pegas/trotle stop

2) Slow jet

3) Needle jet

4) Main jet (perlakukan semua komponen dengan hati-hati. Komponen-komponen tersebut

mudah rusak)

c. Pasang sekrup udara dan kembalikan pada posisi semula seperti pada pelepasan
d. Pasang pelampung dan katup pelampung pada badan karburator kemudian pasang pin

pelampung

e. Ukur tinggi pelampung dengan menggunakan alat pengukur pelampung (float level gauge)

jika ada.

f. Pasang cincin o, jika ada.

g. Pasang mangkok pelampung

h. Pasang dan kencangkna sekrup-sekrup mangkok pelampung.

Pemasangan karburator dan rumah saringan udara

a. Pasang insulator dan karburator ke manifold kencangkan baut-baut dengan baik

b. Kencangkan sekrup cincin pengikat saluran udara (filter udara)

c. Periksa apakah cincin O pada kran bahan bakar dalam keadaan baik, ganti bila perlu

d. Pasang kran bahan bakar karburator dan kencangkan sekrup-sekrupnya dengan baik

e. Pasang saluran bahan bakar, saluran pembuangan bahan bakar dan saluran udara

f. Pasang klip pada jarum skep (posisi standar alur ketiga dari atas)

g. Pasang jet needle kedalam skep dan pastikan memasang penahan klip jarum

h. Pasang pegas pada kabel gas

i. Hubungkan kabel gas dengan skep sambil menekan pegas klep

j. Kencangkan tutup karburator dengan baik


Penyetelan Sekrup Udara

Mesin harus dalam keadaan hangat untuk mendapatkan ketepatan penyetelan, 10 menit

dihidupkan sudah cukup

l. Putar sekrup udara searah jarum jam sampai duduk dengan ringan dan kemudian

kembalikan pada

posisi sesuai spesifikasi yang diberikan (kerusakan pada dudukan sekrup udara akan terjadi

jika sekrup

udara dikencangkan terlalu keras pada dudukannya)

m. Hangatkan mesin smapai pada suhu operasi

n. Setel putaran stationer denganmemutarsekrup penahan skep (putaran stationer 1400 rpm)

o. Putar sekrup udara masuk atau keluar secara perlahan sampai tercapai putaran mesin

tertinggi

p. Ulangi langkah 4 dan 5

q. Setel kembali putaran stasioner mesin dengan memutar sekrup penahan skep

Putar gas tangan perlahan –lahan dan periksa apakah kecepatan putran mesin naik secara

halus jika tidak, ulangi langkah (d) sampai dengan (g).

F.Cara Pemeriksaan, Penyetelan Dan Perbaikan Komponen System Bahan Bakar ?

Adapun hal-hal yang dilakukan dan perlu mendapat perhatian ataupun cara melakukan

pemeriksaan pada sistem bahan bakar adalah :


TANGKI BAHAN BAKAR (FUEL TANK)

Unit Pemeriksaan :

1. Periksa tangki bahan bakar dari keretakan dan kebocoran. Jika pada tangki bahan

bakar atau komponennya terdapat kerusakan, maka perbaiki tangki bahan bakar atau

jika kerusakannya terlalu parah atau banyak maka ganti tangki bahan bakar dengan

yang baru.

2. Periksa saluran bahan bakar dari kerusakan dan kebocoran. Jika pada saluran bahan

bakar terdapat kerusakan sebaiknya diganti saluran bahan bakar tersebut dengan yang

baru.

3. Periksa apakah saluran dan penutup bahan bakar telah terpasang dengan benar. Jika

tutup saluran bahan bakar belum terpasang dengan benar, maka buka kembali tutup

saluran bahan bakar kemudian pasang kembali tutup tersebut dengan benar.

4. Periksa apakah ada kerusakan di penutup tangki dan gasket. Jika penutup tangki dan

gasket terdapat kerusakan maka gantilah dengan yang baru.

POMPA BAHAN BAKAR (FUEL PUMP)

Pemeriksaan :

Removal

1. Lepaskan kabel dari terminal negatif baterai.

2. Lepaskan tangki bahan bakar, jangan menyalakan korek api disaat sedang melakukan

perbaiki pada sistem bahan bakar.

3. Lepaskan pompa bahan bakar.


Pemasangan :

1. Pasang pompa bahan bakar baru ke tangki baha bakar dengan gasket interposed baru.

2. Kencangkan baut pengikatnya.

3. Pasang tangki bahan bakar dan komponen yang terkait.

MEMERIKSA SALURAN BAHAN BAKAR

1. Periksa secara visual saluran bahan bakar dan selang-selangnya dan dari retak, patah,

bocor atau rusak. Jika terdapat keretakan/kerusakan, perbaiki atau ganti.

2. Periksa hubungan saluran-saluran bahan bakar dari kendor atau bocor. Jika terdapat

sambungan yang kendor atau bocor, perbaiki atau ganti.

3. Pastikan kunci kontak dalam posisi "OFF"

4. Lepaskan tutup kotak relay pada ruangan mesin.

5. Lepaskan relay fuel pump dari relay Box. Lihat buku panduan. Hindari debu, air dan

sebagainya agar tidak masuk kedalam socket, masuknya debu, air atau kontaminasi

terhadap socket terminal relay fuel pump dapat menyebabkan fuel pump tidak

berfungsi, atau akan timbul masalah lain, juga mengakibatkan lemahnya insulator

pada tiap-tiap terminal.

6. Hubungkan terminal 1 dan 2 relay fuel pump pada kotak relay. Jangan merubah atau

merusak terminal selama menghubungkan. Jangan pernah menghubungkan terminal

kecuali sesuai dengan spesifikasi. Pengabaian pada masalah ini dapat mengakibatkan

masalah yang serius. Hindari debu, air dan sebagainya agar tidak masuk kedalam

relay box, masuknya debu, air atau kontaminasi terhadap socket terminal relay fuel

pump dapat menyebabkan fuel pump tidak berfungsi atau timbul masalah lain, juga

lemahnya insulator pada tiap-tiap terminal.


7. Posisikan kunci komtak pada posisi "ON"

8. Pastikan tidak ada kebocoran pada saluran-saluran bahan bakar.

9. Posisikan kunci kontak pada posisi "OFF"

10. Lepaskan kabel dari terminal relay fuel pump pada relay block. Jangan merubah atau

merusak terminal selama pemeriksaan atau perbaikan. Jangan pernah menghubungkan

terminal kecuali sesuai dengan spesifikasi. Pengabaian pada masalah ini dapat

mengakibatkan masalah yang serius. Hindari debu, air dan sebagainya agar tidak

masuk kedalam relay box. masuknya debu, air atau kontaminasi terhadap socket

terminal relay fuel pump dapat menyebabkan fuel pump tidak berfungsi atau masalah

lain, juga lemahnya insulator pada tiap-tiap terminal.

11. Pasangkan relay fuel pump pada relay box.

12. Pasangkan tutup relay box.

MENGGANTI FUEL FILTER (SARINGAN BAHAN BAKAR)

Melepaskan :

1. Pastikan kunci kontak dalam kondisi "OFF"

2. Buka tutup tangki bahan bakar untuk membuang tekanan yang ada di dalam tangki.

3. Lepaskan fuel pump relay dari relay box pada ruang mesin.

4. Start mesin dan tunggu sampai mesin mati dengan sendirinya.

5. Posisikan kunci kontak pada posisi "OFF"

6. Dongkrak kenderaan da ganjal dengan menggunakan jack stand.

7. Lepaskan klem (clip) selang bahan bakar. Jangan menggunakan klem (clip) selang

yang lama, Pengabaian pada hal ini dapat menyebabkan kebakaran.

8. Lepaskan selang bahan bakar dari fuel filter dan tutup selang bahan bakar dan pipa

fuel filter dengan tutup yang pantas atau sesuai.


9. Keluarkan bahan bakar yang ada pada selang bahan bakar ketika selang bahan bakar

dilepaskan, selanjutnya sumbatlah selang bahan bakar dan pipa fuel filter.

10. Lepaskan fuel filter dari clemannya.

Memasang :

1. Pasang fuel filter beserta clemannya, pastikan ketika memasang fuel filter tanda IN

berhubungan dengan saluran dari pompa, dan tanda OUT berhubungan dengan mesin.

Kesalahan pada pemasangan dapat menyebabka fuel filter tidak berfungsi.

2. Pasang clem yang baru pada selang bahan bakar.

3. Hubungkan selang bahan bakar dengan fuel filter sampai menyentuh body fuel filter.

4. Pasang clem pada kedua ujung selang bahan bakar, jangan menggunakan clem yang

lama.

5. Pasang tutup fuel filter.

6. Periksa kebocoran bahan bakar, lakukan pemeriksaan dengan melihat pada selang-

selang dan sambungan-sambungannya


BAB III PENUTUP

2.1 KESIMPULAN

Seluruh system dan komponen yang terdapat dalam system bahan bakar merupakan

komponen yang dibuat secara presisi, dan perhitungan – perhitungan yang diterapkan pada

system bahan bakar telah diperhitungkan secara akurat, maka dari itu sedapat mungkin

hindarilah bongkar pasang yang tidak perlu pada system bahan bakar, terutama pada

komponen karburator . Modifikasi pada system bahan bakar diharapkan tidak dilakukan,

karena system bahan bakar telah diperhitungkan secara cermat, agar mesin memperoleh

tenaga yang maksimal.


DAFTAR PUSTAKA

Astra Daihatsu Motor , 2004,Training Manual Electronic Fuel Injection EFI System,
Jakarta : Astra Daihatsu Service Deptartemen
Auto Data, 1999, Engine Management System Volume 7, England : Auto Data Limeted
Hors Bauer, Dipl. Ing, 2000, Bosch Automotif Hand Book, Stutgart :Robert Bosch GmbH
Moch.Solikin. 2005. Sistem Injeksi Bahan Bakar Motor Bensin (EFI System).
Yogyakarta : Kampong Ilmu
PT Indomobil Suzuki International, 2001, Engine & Carburetor, Jakarta : PT ISI
PT Indomobil Suzuki International, 2004, EPI-Elektronik Petrol Injection , Jakarta : PT
ISI
PT Kramayuda Tiga Berlian, Tanpa Tahun, MPI , Jakarta : PT KTB
Toyota Astra Motor, 1996, Training Manual Vol. 2 Fuel System Step 2, Jakarta : TAM
Toyota Astra Motor, 1996, Training Manual Vol. 5 EFI (Electronic Fuel Injection)Step 2,
Jakarta : TAM
Toyota Astra Motor, 1996, Training Manual New Step I, Jakarta : PT. TAM Wardan
Suyanto, MA., 1989,” Teori Motor Bensin,” Jakarta: P2LPTK (Text Book)
https://www.autoexpose.org/2018/03/komponen-sistem-bahan-bakar-bensin.html
http://tugaskuliahteknikmesin.blogspot.com/2016/11/pengertian-dan-cara-perawatan-

sistem.html

Anda mungkin juga menyukai