Anda di halaman 1dari 7

TUGAS RESUME

KEWIRAUSAHAAN

DOSEN :

ALFAT KHAHARSYAH., M.Pd.

DISUSUN OLEH:

NAMA : ASRI MAULIDI

NIM : 2018006010

KELAS : 7C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

2020
Resume Topik 1-2 Konsep dasar psikologi KWU

Psikologi kewirausahaan adalah bidang yang sedang naik daun, sebagai respon atas
pesatnya pertumbuhan usaha di tingkat global. Terdapat lima area riset psikologi
kewirausahaan, yaitu: kepribadian wirausahawan, psikopatologi wirausahawan, kognisi
wirausaha, pendidikan wirausaha, dan kewirausahaan lintas budaya. Dengan
mempertimbangkan keragaman demografis, suku budaya, dan agama masyarakat Indonesia
dan tradisi kewirausahaannya, temuan yang dihasilkan dari riset-riset psikologi
kewirausahaan dapat memberikan masukan bagi pengembangan kurikulum pendidikan
kewirausahaan, penyusunan kebijakan pemerintah, dan pengambilan keputusan investasi,
serta menjadi dukungan bagi wirausahawan-wirausahawan yang baru maupun potensial
untuk mewujudkan bisnis yang sukses, tangguh, dan berkelanjutan.
Kemunculan bidang baru psikologi kewirausahaan dilatar belakangi oleh kebutuhan
memahami wirausahawan. Meskipun keseluruhan aktivitas wirausaha dipengaruhi beragam
faktor personal, organisasional, dan lingkungan, wirausaha pada dasarnya butuh visi, intensi,
dan karya manusia. Wirausahawan adalah agen utama yang membayangkan dan
menerjemahkan ide-ide bisnis menjadi produk dan jasa, serta mengintegrasikan sumber daya
manusia dan finansial untuk mengelola, memproduksi, dan memasarkan produk .
Psikologi kewirausahaan adalah perkembangan yang tak terelakkan dari bidang Psikologi
Industri/ Organisasi. Sebabnya di antaranya, industri dan organisasi yang menjadi salah satu
konteks penerapan psikologi kebanyakan adalah organisasi bisnis. Berwirausaha tidak hanya
merupakan aktivitas ekonomi, tetapi juga aktivitas mengembangkan dan menjaga
kelangsungan hidup organisasi. Di balik bisnis yang sukses, pasti terdapat pemimpin, manajer
dan tim kerja yang handal .
Wirausaha penting karena ia berperan besar mengidentifikasi dan memitigasi inefisiensi-
inefisiensi dalam ekonomi. Aktivitas ini sangat berorientasi pada hasil dan performa,
memanfaatkan inovasi dalam teknologi dan organisasi untuk menjadi produk dan jasa yang
lebih baik, dan mendorong kompetisi untuk memperbaiki proses dan produk .
Wirausaha didefinisikan sebagai proses yang terdiri atas penemuan, evaluasi, dan eksploitasi
kesempatan untuk memperkenalkan produk dan layanan baru, cara mengelola baru, atau
pasar baru. Makna wirausaha yang demikian memunculkan pertanyaan yang berusaha
dijawab oleh psikologi tentang perilaku manusia seperti apa yang dibutuhkan untuk
mengenali kesempatan-kesempatan bisnis yang potensial. Psikologi dituntut untuk
mengungkap faktor penyebab, pola pikir, dan perilaku-perilaku apa saja yang dapat
membawa seorang mencapai kesuksesan bisnis .
Psikologi kewirausahaan tidak hanya berkutat di seputar diri seorang wirausahawan, tetapi
juga peran faktor situasi. Kemunculan bisnis baru dan perkembangannya ditentukan oleh
situasi lingkungan. Wirausahawan senantiasa bekerja dalam kompleksitas, ketidakpastian,
risiko personal, urgensi, kejutan, dan kelangkaan sumber daya, serta dituntut untuk
menyesuaikan diri dengan beragam peran .
Lantaran bisnis sangat ditentukan oleh pengaruh-pengaruh individu, area riset psikologi
kewirausahaan pada awal kemunculannya (tahun 1960an-1970an) cenderung menggunakan
pendekatan kepribadian/ sifat. Dengan persepktif yang menekankan pada personal
wirausahawan ini, para ahli mengungkap profil wirausahawan dalam hal sifat, keterampilan,
sikap, kognisi, nilai, motif, tujuan, dan bahkan status kesehatannya, yang dianggap
membedakannya dari orang biasa, juga membedakan di antara mereka sendiri antara yang
sukses dari yang kurang sukses .
Salah satu temuan paling menarik dari riset-riset dengan pendekatan sifat adalah tipologi
wirausahawan atau penggolongan wirausahawan berdasarkan karakteristik psikologis
mereka. Tipologi ini bermanfaat bagi pengembangan teori dan memiliki sejumlah implikasi
praktis, misal untuk memprediksi wirausahawan mana yang kemungkinan akan sukses,
mendeteksi bibitbibit wirausahawan potensial, dan mempersiapkan program pelatihan yang
sesuai dengan kebutuhan individual .
Riset-riset berbasis sifat mengungkap determinan kewirausahaan di level individual.
Namun, faktor penentu keberhasilan wirausaha tidak terbatas pada kualitas-kualitas personal,
tetapi juga tindakan-tindakan nyata usahawan (individual maupun tim) untuk mengelola dan
mengembangkan bisnisnya. Memahami bahwa berwirausaha sesungguhnya adalah sebuah
proses yang bertahap, sejumlah riset kewirausahaan menggunakan pendekatan proses dan
mengungkap apa yang disebut entrepreneurial process.
Entrepreneurial process adalah langkahlangkah kognitif dan behavioral usahawan di setiap
tahap perkembangan usaha. Proses ini terlihat dalam pengalaman banyak wirausahawan yang
pasti melewati rangkaian tahapan ini (entrepreneurial ladder): mulai dari sebelumnya tidak
terpikir untuk berusaha, kemudian mulai berpikir untuk memulai sebuah usaha kecil, mulai
bertindak untuk memulai usaha tersebut, sampai akhirnya memiliki bisnis untuk dikelola .
Usaha berkembang setidaknya dalam tiga tahap: 1) pra-peluncuran, periode identifikasi
kesempatan-kesempatan bisnis, 2) peluncuran atau startup, periode mengumpulkan sumber
daya yang diperlukan untuk memulai usaha (12-18 bulan), dan 3) pasca-peluncuran, periode
mengelola usahanya untuk menumbuhkan dan mempertahankannya. Dalam setiap tahap ini,
usahawan berperan dengan fungsi yang berbeda, juga menerapkan langkah-langkah kognitif
dan behavioral yang berbeda. Riset dengan pendekatan proses memberikan implikasi teoretis
maupun praktis yang penting. Selain menjelaskan kewirausahaan sebagai aktivitas yang utuh,
hasil riset proses wirausaha meluaskan pengetahuan tentang faktor-faktor apa saja yang
memudahkan atau menyulitkan transisi menaiki tangga-tangga tahapan usaha. Ketika faktor-
faktor ini diketahui, ini akan menjadi masukan besar bagi para pembuat kebijakan dan
usahawan itu sendiri.
Pendekatan kepribadian maupun proses pada dasarnya berperan secara saling melengkapi.
Riset-riset kepribadian terspesialisasi menyelidiki determinan individual: Mengapa ada orang
yang memilih jadi wirausahawan sementara yang lain tidak? Mengapa wirausahawan yang
satu lebih sukses sementara yang lain tidak? Dengan ini, akan diketahui kualitas-kualitas
kepribadian seperti apa yang patut didukung dan yang tidak.
Sementara itu, pendekatan proses lebih berfokus entrepreneurial cognitive & behavioral
steps dari seorang usahawan. Langkah-langkah kognitif dan perilaku apa saja yang dilakukan
usahawan untuk memulai bisnis dan mengembangkannya? Pendekatan ini berorientasi
menyelidiki praktik-praktik seperti apa (pikiran dan perilaku) yang efektif dan tidak efektif
bagi kelangsungan bisnis.
Psikologi memberikan kontribusi yang besar dalam kedua pendekatan tersebut. Di seksi
selanjutnya akan dibahas area-area riset psikologi kewirausahaan yang potensial untuk
dijajaki berdasarkan kedua pendekatan tersebut.
Sumber : Aftina. NH . 2017. Psikologi Kewirausahaan: Potensi Riset dalam Konteks
Indonesia.urecol. 12 (2) : 167 -170

Resume Topik 3 Strategi Membangun Jiwa KWU


Strategi membangun jiwa kewirausahaan sebagai berikut :
 Memulai Bisnis dengan Niat & Keyakinan
Ini termasuk kunci dasar yang harus dimiliki oleh wirausahawan. Bagaimana tidak? Bila kita
membuka bisnis tanpa adanya niat dan keyakinan, pasti bisnis tersebut tidak akan berjalan
maksimal. Jadikan niat dan keyakinan untuk berwirausaha sebagai pondasi Anda membangun
sebuah bisnis. Jika sudah berniat untuk berbisnis, langkah selanjutnya adalah menumbuhkan
keyakinan Anda untuk membangun bisnis menjadi nyata dan meraih sukses.
 Memiliki Kecepatan Melihat Peluang
Banyak orang memulai bisnis mandiri karena memanfaatkan peluang yang mereka peroleh di
lingkungannya. Peluang harus dicari, bila perlu pergilah melakukan perjalanan sekedar untuk
mencari peluang-peluang bisnis. Karena setiap orang yang berwirausaha harus pandai
mencari peluang. Dari peluang itulah bisa tercipta produk atau jasa yang dibutuhkan banyak
orang
 Pelajari Kisah Sukses Orang Lain
Ada banyak kisah pengusaha sukses yang membangun kerajaan bisnisnya dari nol, dengan
perjuangan yang berat, jatuh bangun dan akhirnya mencapai kesuksesan yang besar. Kisah
sukses seseorang dalam berbisnis ini dapat menumbuhkan motivasi Anda untuk melakukan
hal serupa dan menghindarkan diri Anda dari ketakutan dan risiko yang akan dihadapi.
Motivasi yang tinggi untuk berbisnis secara bertahap akan menumbuhkan jiwa
entrepreneurship dalam diri Anda.
 Modal
Kebanyakan orang ragu untuk memulai bisnis karena tidak ada modal (uang). Untuk
mengatasi hal ini, Anda harus mencari modal. Caranya? Kita harus kerja terlebih dahulu.
Kerja pun harus serius. Tidak hanya memandang job desk kita. Kerjakan beberapa hal lain
dalam pekerjaan. Selain menambah pemasukan, juga menambah pengalaman kita dalam
dunia kerja. Modal juga bisa didapatkan dengan cara meminjam ke Bank ataupun pihak lain.
 Fokus dalam Berwirausaha
Banyak halangan dan rintangan yang akan dihadapi dalam memulai sebuah bisnis. Oleh
sebab itu sikap fokus yang dibarengi keyakinan dan optimis wajib dimiliki oleh seorang
entrepreneur agar tidak mudah menyerah dan berhenti di tengah jalan.
 Memiliki Kemampuan Menjual
Hal ini sangat penting dimiliki oleh calon entrepreneur. Bila tidak, semua hanya tinggal
angan-angan. Kemampuan menjual adalah satu-satunya cara untuk menarik minat orang agar
mau membeli produk atau jasa yang Anda tawarkan. Dengan terus melatih dan mencoba,
kemampuan menjual dapat berkembang dari waktu ke waktu.
 Lakukan Sekarang Juga
Banyak orang menunda dan beralasan untuk tidak memulai bisnisnya, sehingga impiannya
untuk memiliki bisnis hanya jalan di tempat tanpa tindakan untuk mewujudkannya. Seorang
calon entrepreneur sukses harus memiliki keberanian untuk “take action” dan menghilangkan
ketakutan-ketakutannya serta langsung terjun ke dalam bisnis yang direncanakannya. Jika
Anda telah memulai dan menjalankan bisnis dengan konsisten, dengan sendirinya mental dan
jiwa entrepreneurship akan terbentuk.
Sumber : https://www.jurnal.id/id/blog/2017-tips-menumbuhkan-jiwa-entrepreneurship/

Resume Topik 4-5 Karakteristik Wirausahawan sukses


 Menjadi seorang entrepreneur atau wirausahawan yang sukses membutuhkan karakter yang
kuat agar dapat bertahan menghadapi segala tantangan dalam berbisnis yang penuh dengan
persaingan. Karakter yang kuat dapat membuat seseorang terus berada di atas.
Kerja keras disertai dengan karakter yang baik, membuat seorang wirausahawan dapat
bertahan dalam kesuksesan. Makanya, karakter itu sangat penting untuk dibentuk. Sebab
faktor kesuksesan dalam berbisnis tidak hanya dipengaruhi oleh modal, pemasaran, promosi,
atau kharisma sang pemilik usaha, namun juga soal bagaimana karakter dari orang yang
menjalankannya.
12 karakteristik wirausahawan sukses :
1.Pemberani
Wirausahawan yang pemberani siap menghadapi tantangan. Dia cepat mengambil keputusan
dan siap menghadapi segala resikonya. Dia juga tidak akan menyerah sebelum berjuang. Dia
tetap optimis, meski banyak rintangan yang akan dihadapinya saat menjalankan bisnis.
2. Percaya Diri
Wirausahawan yang percaya diri tidak akan merasa minder saat berhadapan dengan orang
lain, terutama orang yang lebih sukses darinya. Dia yakin dengan kemampuannya dan tetap
menjadi diri sendiri. Bahkan ketika sedang diremehkan, dia tetap yakin untuk melangkah
sesuai dengan visi dan misinya.
3. Disiplin
Wirausahawan yang disiplin mempunyai prinsip yang kuat dalam bekerja. Dia patuh pada
peraturan dan selalu berupaya menjalankan bisnisnya sesuai dengan target. Dia selalu
menghargai waktu dan konsisten mengerjakan tugasnya sesuai rencana. Kedisiplinan adalah
tanda bahwa dia bekerja secara profesional.
4. Tanggung Jawab
Wirausahawan yang bertanggung jawab akan menyelesaikan pekerjaan yang sudah
dimulainya. Dia adalah orang yang dapat diandalkan. Mulai dari hal kecil hingga hal besar,
dia selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk segala hal yang dipercayakannya. Jika
dia melakukan kesalahan atau kegagalan, dia tidak akan menuding orang lain. Tapi dia siap
menghadapi resiko yang terjadi.
5. Rajin
Wirausahawan yang rajin selalu punya semangat untuk belajar dan bekerja setiap hari. Dia
selalu tekun dan berupaya semaksimal mungkin dalam pekerjaannya. Dia bersungguh-
sungguh dan berkomitmen penuh dalam menjalankan bisnisnya, bahkan disaat sedang berada
pada titik terendah. Dia tidak akan menyerah, meski hasilnya belum kelihatan.
6. Kreatif
Wirausahawan yang kreatif dapat menemukan ide-ide yang cemerlang. Dia tidak mau
menjadi follower, tapi ingin menjadi yang terdepan dan berbeda. Dia suka berinovasi dalam
menjalankan bisnisnya, sehingga bisnisnya dapat terus berkembang mengikuti perubahan
zaman.
7. Sportif
Wirausahawan yang sportif menunjukkan sikap yang kesatria dan tidak takut menghadapi
persaingan bisnis. Dia siap bersaing secara sehat dan adil dalam bekerja. Dia juga tidak akan
menjelek-jelekkan orang lain dan tidak mau melakukan hal-hal yang tidak benar demi meraih
kesuksesan.
8. Lapang Dada
Wirausahawan yang lapang dada dapat menerima segala hal dengan ikhlas. Terutama saat
sedang mengalami masa sulit, dia bisa sabar menghadapinya. Saat orang lain memberikan
kritikan, dia dengan senang hati menerima setiap masukan. Bahkan saat pendapatnya tidak
diterima, dia tidak marah-marah dan mengeluarkan caci-maki pada orang lain.
9. Jujur
Wirausahawan yang jujur membuat semua orang senang bekerja sama karena orangnya dapat
dipercaya. Dia tidak akan berniat untuk merugikan konsumen, karyawan, dan rekan
bisnisnya. Kejujuran ini membuat reputasinya bagus, sehingga citra bisnisnya ikut terangkat.
Makanya, jujur sering disebut sebagai modal utama dalam berbisnis.
10. Komunikatif
Wirausahawan yang komunikatif atau bersahabat menunjukkan sikap yang terbuka untuk
berhubungan dengan orang lain. Dia dapat menjalin komunikasi yang baik dengan siapa saja.
Hal ini sangat penting untuk menjaga kesatuan tim dalam bekerja, saat memasarkan
produknya kepada konsumen, dan saat menjalin relasi bisnis dengan pihak lain.
11. Mandiri
Wirausahawan yang mandiri siap bergantung pada dirinya sendiri. Dia punya kemampuan
inisiatif dalam mengambil keputusan dengan cepat dan bertindak secara bertanggung jawab.
Terutama bagi yang menjalankan usaha seorang diri, kemandirian harus dimiliki agar tidak
mudah bergantung pada orang lain.
12. Rendah Hati
Wirausahawan yang rendah hati mau mengakui keunggulan orang lain. Dia tidak segan
mengapreasi pencapaian orang lain. Bahkan saat sedang di atas, dia tidak merasa sombong
dan meremehkan orang lain. Ini membuatnya disukai dan disegani karena sikapnya membuat
orang nyaman saat berada di sekitarnya.
Sumber: http://entrepreneurcamp.id/karakter-wirausahawan-sukses/
Daftar Pustaka
Aftina. NH . 2017. Psikologi Kewirausahaan: Potensi Riset dalam Konteks Indonesia.urecol.
12 (2) : 167 -170
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-tips-menumbuhkan-jiwa-entrepreneurship/
http://entrepreneurcamp.id/karakter-wirausahawan-sukses/
https://www.cryptowi.com/karakteristik-wirausaha/

Anda mungkin juga menyukai