Anda di halaman 1dari 59

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Program magang I merupakan salah satu mata kuliah kependidikan yang wajib lulus
dan harus ditempuh oleh mahasiswa S-1 FKIP UST untuk mendapatkan gelar sarjana.
Magang 1 dilaksanakan disekolah dan dikampus. Kegiatan disekolah adalah melakukan
observasi kultur sekolah untuk memanfaaatkan jati diri mahapeserta didik sebagai calon
pendidik. Hasil observasi tersebut kemudian dianalisis melalui diskusi dikampus dengan
bimbingan dosen. Magang I merupakan kegiatan mahasiswa disekolah tertentu guna
memperoleh data tentang budaya sekolah, kompetensi pedagogik guru, kompetensi
kepribadian guru, kompetensi profesional dan kompetensi sosial guru yang dilakkan
dengan cara mengobservasi dilingkungan sekolah yang ditentukan. Kegiatanyang dilakukan
disekolah ini adalah melakukan observasi kultur sekolah untuk memantapkan jati diri
mahapeserta didik sebagai calon pendidik di masa yang akan datang.

Landasan Hukum UU No. 20/2003 Pasal 40 ayat 2 yang berbunyi Pendidik dan tenaga
kependudukan berkewajiban menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,
menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis. Memiliki komitmen secara profesional untuk
meningkatkan mutu pendidikan dan memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga,
profesi dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya. PP
No.19/2005 pasal 28 Pendidikan harus memiliki kualifikasi akademik dan kopetensi
sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang
pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan / atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai
ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi :
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi
sosial.

UU Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005 sebagai guru wajib memiliki kualifikasi
akademik, kompetensi, sertifikat pendidikan, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki

1
kemampuan mewujudkan tujuan budaya sekolah dengan sifat yang ada, sehat-tidak sehat,
kuat-lemah, positif-negatif, kacau-stabil dan konsekuensinya terhadap perbaikan sekolah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan, rumusan masalah dalam


laporan magang 1 ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana Budaya Sekolah yang ada di SMK PIRI Sleman?

2. Bagaimana kompetensi Jati Diri/Kepribadian Guru di SMK PIRI Sleman?

3. Bagaimana Kompetensi Sosial Guru di SMK PIRISleman?

4. Bagaimana Kompetensi Pedagogik Guru di SMK PIRI Sleman?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan Umum dari penulisan, laporan ini adalah untuk mengetahui tentang lingkungan
sekolah.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui budaya sekolah
b. Untuk mengetahui kompetensi jati diri dan kepribadian guru di sekolah
terutama di dalam lingkungan sekolah.
c. Untuk mengetahui kompetensi sosial guru
d. Untuk mengetahui kompetensi pedegogik guru

2
BAB II

HASIL OBSERVASI

A. Budaya sekolah
Budaya sekolah merupakan semua kegiatan yang diadakan atau dilakukan oleh pihak
sekolah dalam upaya menciptakan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas. Budaya
Sekolah juga merupakan kegiatan khas yang membedakan sekolah satu dengan yang lain
dan bertujuan untuk tercapainya nilai-nilai yang diharapkan. Tanggung jawab,
kedisiplinan, dan keharmonisan warga sekolah adalah beberapa nilai yang dapat kita ambil
dari budaya sekolah
1. Aktivitas dan rutinitas guru di dalam kelas
Guru masuk kelas tepat pada jam pembelajaran akan dimulai. Sebelum pelajaran
dimulai guru menertibkan siswa terlebih dahulu. Kemudian Beliau memberikan
motivasi dan melakukan apersepsi. Setelah itu guru mengabsen siswa dan
mengoreksi tugas yang diberikannya minggu lalu. Setelah selesai semuanya
guru baru memberikan materi yang akan disampaikan pada pertemuan itu.
2. Aktivitas dan rutinitas warga sekolah di lingkungan sekolah
Siswa melakukan tadarus Al quran sebelum pelajaran jam pertama dimulai.
Menyayikan lagu Indonesia raya disetiap awal jam pelajaran pertama dimulai.
Melakukan kegiatan pramuka yang wajib diikuti kelas X setiap hari Jumat.
Mengadakan baca tulis Al quran yang diikuti oleh siswa.
Melakukan salat wajib (zuhur) dan salat Jumat secara berjamaah yang diikuti
oleh seluruh warga sekolah.
Mengadakan pengajian setiap dua bulan sekali yang diikuti oleh semua guru dan
karyawan sekolah.
Mengadakan rekreasi setiap akhir tahun yang diikuti oleh semua guru dan
karyawan sekolah.
Mengadakan PHBI (perayaan hari besar Islam) yang diikuti oleh semua warga
sekolah.
3. Interaksi guru dengan siswa di dalam kelas
Guru menjelaskan materi dan kemudian memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya tentang materi yang masih belum bisa dipahami. Setelah siswa

3
ada yang bertanya atau tidak, guru kemudian menyuruh siswa untuk maju dan
memberikan contoh hal-hal (kata/kalimat) yang berkaitan dengan materi yang
sedang dipelajari. (kebetulan saat itu guru memberikan materi tentang kelas
kata, kemudian siswa satu per satu maju untuk memberikan contoh tentang
kelas kata tersebut).

4. Interaksi warga sekolah di lingkungan sekolah


SMK PIRI Sleman menerapkan slogam seyum, sapa, dan salam. Sehingga dari
observasi kami interaksi warga sekolah dilingkungan sekolah cukup baik.
Antara guru dengan guru atau guru dengan siswa, mereka saling menyapa saat
bertemu dan bahkan berbincang-bincang sebentar di teras kelas atau di masjid.

5. Aktivitas warga sekolah dalam mendisiplinkan siswa baik di dalam maupun di


luar sekolah

Menutup pintu gerbang setelah jam pelajaran dimulai.

Siswa yang terlambat diberikan sanksi untuk membaca iqro’.

Melakukan razia di luar sekolah pada jam-jam sekolah.

Merazia ke kelas-kelas untuk menyuruh siswa melakukan salat berjamaah.

6. Aktivitas warga sekolah dalam menertibkan siswa baik di dalam maupun di luar
kelas
 Siswa tidak diperbolehkan menggunakan Hand phone/gadget pada saat
pelajaran berlangsung.
 Hari Senin dan Selasa wajib mengenakan seragam osis dengan atribut
lengkap.
 Hari Jumat dan Sabtu wajib mengenakan seragam batik untuk kelas XI
dan XII, dan untuk kelas X wajib mengenakan seragam pramuka.
 Rambut harus dipotong rapi.

4
7. Aktivitas warga sekolah dalam membentuk rasa tanggungjawab siswa baik di
dalam maupun di luar sekolah
 Dalam membetuk rasa tanggup jawab pihak sekolah melakukan presensi
disetiap kegiatan yang diikuti oleh siswa, seperti salat berjamaah, salat
Jumat, upacara, dan kegiatan pramuka.
 Mengumpulkan tugas tepat pada waktunya.

B. Kompetensi Jati Diri/Kepribadian Guru

Kompetensi jati diri/kompetensi diri guru adalah pola sikap yang dimiliki seorang guru
dalam hal sikap atau tingkah laku yang mencerminkan seorang pendidik yang baik.
Kompetensi Jati Diri mencakup dari hal penampilan sampai dengan cara seorang guru dalam
mengenali siswa. Penampilan dan Sikap seorang guru dalam memperlakukan siswa
merupakan sebuah indikasi dari Kepribadian yang dimilikinya

1. Penampilan

Berpenampilan rapi, bersih, dan sopan. Tidak menggunakan aksesoris yang


berlebihan. Murah senyum dan tidak sepi humor.

2. Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri guru terlihat saat mengajar di dalam kelas. Beliau dengan percaya diri
menyampaikan materi dengan jelas, tegas, dan runtut. Beliau selalu optimis bahwa ilmu yang
disampaikannya bisa dipahami siswa dan kelak akan bermanfaat untuk masa depan mereka.

3. Keselarasan kata dan tindakan

Menjadi guru memang sudah sepantasnya bisa sebagai contoh siswa dan lingkungan
sekitarnya. Termasuk guru bahasa Indonesia yang bertugas memberikan pengetahuan tentang
pengunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Guru bahasa Indonesia dianggap lebih tahu
dan lebih mengerti tentang masalah kebahasaan termasuk pemilihan kata yang tepat dalam
berkomunikasi dengan mitra tutur. Untuk mencapai keselarasan antara kata dan tindakan guru
selalu berusaha memberikan contoh penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Bahkan beliau juga memberikan contoh penggunaan bahasa Jawa yang baik dan sopan kepada
siswa.

5
4. Kewibawaan

Kewibawaan timbul dengan sendirinya karena sikap kita, bukan karena dibuat-buat.
Dari hasil observasi saya di SMK PIRI Sleman, guru mempunyai wibawa yang cukup baik.
Hal tersebut ditunjukan ketika di dalam kelas beliau selalu menegur siswa untuk tidak bermain
hand phone/gadget, dengan sendirinya siswa yang bersangkutan langsung mematuhi perintah
dari guru tersebut. Selain itu, di luar kelas pun guru selalu menegur siswa untuk berpakain rapi
(merapikan seragam), dan mereka pun langsung merapikan seragamnya.

5. Kearifan

Sikap arif yang ditunjukkan oleh guru beliau mengalami hambatan dalam memahami materi-
materi yang beliau ajarkan. Jika ada siswa yang sulit menerima pelajaran, guru biasanya akan
memberikan bimbingan kepada siswa tersebut diluar jam pelajaran. Sabar, telaten, dan
semangat selalu beliau terapkan dalam membimbing siswa-siswanya

6. Tanggung jawab, disiplin, cermat, dan semangat dalam mengerjakan tugas

Tanggung jawab guru diwujudkan dengan menjalankan tugasnya dengan baik. selain
menjadi guru Produktif, guru adalah ketua jurusan Otomotif di SMK PIRI Sleman. Tanggung
jawab dengan tugas yang diberikannya terlihat ketika beliau berangkat untuk menjalankan
piket di perpustakaan, padahal beliau tidak ada jam mengajar pada hari itu. Kedisiplinannya
juga terlihat ketika beliau selalu datang tepat waktu sesuai jadwal yang diberikan.

7. Memiliki sikap ramah dan empati pada lingkungan

Sikap ramah yang ditunjukkan guru adalah beliau selalu menyempatkan diri meskipun
hanya sebentar untuk menegurnya ketika berpapasan dengan sesama guru atau karyawan.
Beliau juga murah senyum kepada siswa. Terkadang juga ada celotehan lucu yang dilontarkan
oleh guru kepada siswa-siswanya.

6
8. Menjadi teladan/contoh bagi sesama guru, karyawan, maupun peserta didik

Berperilaku baik, sopan, dan bertutur kata santun selalu ditunjukan oleh guru nomor 6.
Dari hasil observasi yang saya lakukan di SMK PIRI Sleman, menurut saya guru nomor 6
memang sudah layak untuk diteladani sebagai sosok seorang guru. Tanggung jawab, disiplin,
dan semangatnya sudah mencerminkan bahwa beliau memang mempunyai semangat yang kuat
untuk memberikan perubahan di dunia pendidikan.

9. Pengendalian diri dalam berbagai situasi dan kondisi

Untuk mengendalikan diri dalam menghadapi siswa guru lebih mengutamakan untuk
berinteraksi mengobrol dengan cara yang baik-baik. Jika cara yang dilakukannya tidak juga
memberikan perubahan, siswa tersebut kemudian diserahkan kepada wali kelasnya, dan jika
peringatan dari wali kelas tidak juga didengarkan siswa yang bersangkutan langsung dibawa ke
guru BK (bimbingan konseling). Kalau dari guru BK tidak juga memberikan perubahan kepada
siswa, biasanya langsung ditangani oleh kepala sekolah sendiri. Jika memang siswa sudah tidak
bisa dikendalikan oleh pihak sekolah, maka siswa akan diberikan sanksi yang paling berat yaitu
dikembalikan kepada orang tua mereka masing-masing.

10. Adil dalam memperlakukan siswa

Sikap adil yang ditunjukkan oleh guru beliau selalu menghargai usaha yang dilakukan
oleh siswanya. Guru selalu menegur kepada siswa yang membuat kesalahan. Namun jika siswa
tersebut melakukan tindakan yang baik dan positif beliau juga langsung memberikan apresiasi
kepada siswa yang bersangkutan. Beliau tidak pernah mempunyai sifat balas dendam kepada
siswa dan memperlakukan siswanya sama.

7
C. Kompetensi sosial Guru

Kompetensi sosial guru adalah kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru dalam
bekerjasama dengan lingkungannya. Kompetensi Sosial mencakup dari kemampuan dalam
menggunakan bahasa, sikap guru dengan lingkungan, dan sikap guru dalam melihat masalah
di luar lingkungannya. Kompetensi Sosial sangat penting untuk

1. Kemampuan berkomunikasi baik lisan maupun tertulis

Pada dasarnya guru memang dituntut harus bisa memberikan contoh yang baik terhadap siswa
termasuk penggunaan bahasanya. Dalam hal ini adalah pengunaan bahasa Indonesia yang baik
dan benar. Di dalam observasi yang saya lakukan di SMK PIRI Sleman, kami melihat guru
menggunakan bahasa yang baik ketika proses belajar mengajar di dalam kelas. Namun
terkadang juga menggunakan bahasa Jawa dalam beberapa kalimatnya. Tulisan tangan guru
rapi dan sesuai dengan kaidah penulisan di dalam bahasa Indonesia (pengunaan huruf kapital,
tanda titik, kota, dll). Untuk komunikasi secara lisan dengan sesama guru atau karyawan, guru
memang lebih banyak menggunakan bahasa Jawa. Mungkin karena dirasa ada kesamaan
secara emosional dan kulturnya.

2. Pemahaman dan penyesuaian diri dengan kondisi peserta didik

Guru memahami betul dengan kondisi siswa di SMK PIRI Sleman. Di dalam mengajar beliau
selalu menyelipkan sedikit humor yang bisa membuat siswa menjadi tidak bosan dalam
mengikuti pembelajaran. Setiap sekolah mempunyai karakteristik siswa yang berbeda-beda. Di
SMK PIRI Sleman ada beberapa siswa yang memang sedikit kurang mempunyai semangat
untuk belajar. Namun, guru selalu memberikan motivasi kepada mereka untuk lebih giat lagi di
dalam belajar. Selain itu guru juga memahami siswa yang mempunyai daya serap yang sedikit
berbeda dibandingkan siswa yang lain. Tetapi, beliau selalu memberikan penjelasan sendiri
terhadap siswa yang bersangkutan di luar jam pelajaran. Guru juga memahami bahwa
kemampuan setiap siswa itu berbeda-beda.

8
3. Kerjasama dengan pejabat sekolah, sesama guru, peserta didik, dan karyawan

Semua warga sekolah saling bekerjasama dalam menciptakan lingkungan sekolah yang baik.
Hubungan dari beberapa pihak seperti guru, karyawan, dan pejabat sekolah untuk menciptakan
lingkungan yang baik ditunjukan dengan saling memberi saran dan masukan terlebih masalah
yang dihadapai mengenai ketertiban siswa. Selain itu hubungan antara guru dengan siswa juga
terlihat saat proses pembelajaran. Mereka bekerjasama untuk menciptakan susasana yang
kondusif.

4. Kemampuan menghargai pendapat dan hak-hak orang lain termasuk peserta didik

Guru selalu memberikan hak kepada siswa untuk bertanya dan berpendapat. Beliau selalu
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi pelajaran yang
disampaikan. Meskipun terkadang ada pertanyaan yang nyeleneh, tetapi guru nomor 6 juga
tetap menjawab dan menghargai pertanyaan yang disampaikan. Beliau juga selalu menghargai
pendapat guru atau karyawan lain yang memberikan masukan kepadanya.

5. Kemampuan memotivasi peserta didik serta teman sejawat

Untuk menggugah rasa semangat siswa dalam belajar guru selalu memberikan motivasi yang
berkaitan dengan kedisiplinan. Beliau mengatakan bahwa orang yang menerapkan sikap
disiplin pasti akan suskes dalam meraih masa depannya. Sedangkan dalam memotivasi teman
sejawat beliau sering kali mengatakan untuk sabar dalam menghadapi sesuatu.

6. Toleransi terhadap keberagaman siswa

SMK PIRI Sleman adalah sebuah lembaga pendidikan yang didirikan oleh yayasan Islam.
Namun di SMK PIRI Sleman ada beberapa siswa yang beragama non muslim. Dalam
mewujudkan bentuk rasa toleransi, pihak sekolah tidak pernah memaksa siswa yang
bersangkutan untuk mengikuti kegiatan keagamaan (Islam) yang diadakan oleh sekolah.
Mereka juga diberi kesempatan untuk belajar agama dengan pemuka agama mereka masing-
masing.

9
D. Kompetensi Pedagogik Guru

Kompetensi pedegogik adalah Berhasil atau tidaknya sebuah pembelajaran di sekolah juga
dipengaruhi oleh kemampuan pedagogik seorang guru. Kesiapan mengajar, penggunaan
metode, penggunaan media, penguasaan materi, dan kemampuan menyampaikan materi
mempunyai pengaruh yang sangat besar untuk tercapainya sebuah tujuan pembelajaran.
Wawasan dan pengetahuan tentang materi atau hal-hal lain juga termasuk kemampuan
pedagogik seorang guru

1. Kesiapan mengajar dan perangkat pembelajarannya

Sebelum mengajar guru menyiapkan beberapa perangkat pembelajaran seperti buku/modul dan
hard copy tentang materi yang akan disampaikan.

2. Kemampuan menggunakan teknologi komunikasi dan informasi

Untuk sejauh ini guru tidak menggunakan media audio, visual, maupun audio visual. Menurut
beliau penggunaan media dirasa kurang efektif dengan kondisi dan mata pelajaran yang
diampunya. Karena menurut guru, dengan cara tradisional (penyampaian materi tanpa media)
dirasa lebih efektif dan mudah diterima oleh siswa. Guru juga menambahkan bahwa
penggunaan media memang bagus untuk merangsang minat belajar siswa, namun hal tersebut
juga harus mempertimbangkan beberapa aspek terlebih dahulu dan salah satunya adalah
dengan melihat kondisi siswa yang ada.

3. Mengenali keunggulan dan kelemahan peserta didik

Dalam mengenali keunggulan dan kelemahan siswa, guru biasanya memberikan latihan/tugas
yang berkaitan dengan materi. Dari hasil latihan/tugas tersebut, guru akan mengevaluasi dan
mengidentifikasi siswa yang mudah menerima materi pelajaran dengan baik dan siswa yang
mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajarann. Dengan cara seperti inilah guru akan
mampu melihat siswa yang benar-benar bisa menerima pelajaran dan siswa yang memang
perlu membutuhkan perlakuan khusus untuk memahami pelajaran.

10
4. Penguasaan materi, pendekatan, strategi, metode, dan media pembelajaran

Metode yang digunakan oleh guru dalam pembelajarannya adalah model metode kooperatif.
Siswa dibuat berpasangan (think and pairs), kemudian mereka harus mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas. Setelah presentasi selesai guru memberikan tugas atau latihan, baik
kelompok maupun individu.

5. Kemampuan mengevaluasi hasil pembelajaran

Dalam mengevaluasi proses pembelajaran guru selalu memberikan tugas diakhir


pembelajarannya. Menurut beliau dengan memberikan tugas disetiap materi yang
disampaiakan, akan diketahui sejauh mana siswa dalam menangkap/memahami materi yang
sudah disampaikan.

6. Kemampuan mengelola kelas

Kemampuan guru dalam mengelola kelas ditunjukan dengan beberapa tindakan yaitu, saat
proses pembelajaran guru selalu menegur siswa yang bermain hand phone/gadget. Selain itu
beliau juga menegur siswa yang tidur dan berbicara sendiri dengan temannya saat proses
pembelajaran. Dengan cara seperti itu guru nomor 6 lebih mudah untuk mengelola kelas demi
menciptakan suasana pembelajaran yang baik.

7. Kemampuan menyampaikan materi pembelajaran

Dalam menyampaikan materi jelas dan runtut. Guru selalu memberikan contoh tentang materi
yang disampaikan. Beliau juga memberikan tugas untuk mengetahui seberapa jauh siswa dalam
menguasai materi yang baru disampaiakan.

11
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab II, dapat diambil
simpulan sebagai berikut.

1. Budaya sekolah merupakan semua kegiatan yang diadakan atau dilakukan oleh
pihak sekolah dalam upaya menciptakan penyelenggaraan pendidikan yang
berkualitas. Budaya Sekolah juga merupakan kegiatan khas yang membedakan
sekolah satu dengan yang lain dan bertujuan untuk tercapainya nilai-nilai yang
diharapkan. Tanggung jawab, kedisiplinan, dan keharmonisan warga sekolah adalah
beberapa nilai yang dapat kita ambil dari budaya sekolah.

2. Kompetensi jati diri/kompetensi diri guru adalah pola sikap yang dimiliki seorang
guru dalam hal sikap atau tingkah laku yang mencerminkan seorang pendidik yang
baik. Kompetensi Jati Diri mencakup dari hal penampilan sampai dengan cara
seorang guru dalam mengenali siswa. Penampilan dan Sikap seorang guru dalam
memperlakukan siswa merupakan sebuah indikasi dari Kepribadian yang
dimilikinya.

3. Kompetensi sosial guru adalah kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru dalam
bekerjasama dengan lingkungannya. Kompetensi Sosial mencakup dari kemampuan
dalam menggunakan bahasa, sikap guru dengan lingkungan, dan sikap guru dalam
melihat masalah di luar lingkungannya. Kompetensi Sosial sangat penting untuk
seorang guru dalam mewujudkan kerjasama untuk menjalankan kegiatan-kegiatan
yang positif demi kemajuan sebuah sekolah.

4. Kompetensi pedegogik adalah Berhasil atau tidaknya sebuah pembelajaran di


sekolah juga dipengaruhi oleh kemampuan pedagogik seorang guru. Kesiapan
mengajar, penggunaan metode, penggunaan media, penguasaan materi, dan
kemampuan menyampaikan materi mempunyai pengaruh yang sangat besar untuk
tercapainya sebuah tujuan pembelajaran. Wawasan dan pengetahuan tentang materi
atau hal-hal lain juga termasuk kemampuan pedagogik seorang guru.

12
B. Saran
Pelaksanaan magang 1, saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut.
1. Dari pihak Fakultas untuk lebih serius lagi dalam menyelenggarakan mata kuliah
magang 1, sehingga pada saat pelaksanaan tidak ada masalah-masalah yang muncul dan
merugikan mahasiswa.

2. Untuk mahasiswa yang akan mengambil mata kuliah magang 1, untuk lebih tekun,
serius, dan semangat lagi dalam melaksanakan mata kuliah magang 1.

3. Untuk seluruh mahasiswa magang agar lebih meningkatkan rasa tanggung jawab, sikap
yang terbuka serta kekompakan yang lebih baik lagi pada saat magang itu
dilaksanakan.

4. Untuk pihak Fakultas lebih di utamakan dulu magang 1 saat penerjunan ke sekolah

13
DAFTAR PUSTAKA

Al rosyid, Syahril. 2015. “Kompetensi Kepribadian Guru”, (www.syahril-


alrosyid.blogspot.co.id), diunduh tanggal 30 April 2016. Jam 18.30.

Astyono, Lugty. 2013. “Budaya Sekolah”, (b-1-2-budaya sekolah-1.pptx), diunduh tanggal 3


Maret 2016. Jam 08.13

Hanaf, Afdhol. 2013. “Kompetensi Sosial Guru”, (www.afdholhanaf.blogspot.co.id), diunduh 4


Mei 2016. Jam 04.24.

Kompetensi.info/kompetensi-guru/empat-kompetensi-guru.html..

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

14
DAFTAR LAMPIRAN

1. Hasil laporan individu magang 1 di SMK PIRI Sleman.


2. Foto kegiatan belajar mengajar siswa dan guru di SMK PIRI Sleman

15
TIM MAGANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

JL.BATIKAN, TUNTUNGAN UH. III-1043 UMBULHARJO

YOGYAKARTA-55167 TELP. 0274-375673

Budaya Sekolah
Nama Guru : Nomor 6
NIP :-
Mata Pelajaran : produktif
Kelas/Jam ke- : XI

No Aspek yang Deskripsi


diamati
1. Aktivitas dan  Guru masuk kelas tepat pada jam pembelajaran akan dimulai.
rutinitas guru di Sebelum pelajaran dimulai guru nomor 6 menertibkan siswa
dalam kelas terlebih dahulu. Kemudian Beliau memberikan motivasi dan
melakukan apersepsi. Setelah itu guru nomor 6 mengabsen
siswa dan mengoreksi tugas yang diberikannya minggu lalu.
Setelah selesai semuanya guru nomor 6 baru memberikan
materi yang akan disampaikan pada pertemuan itu.

2. Aktivitas dan  Siswa melakukan tadarus Al quran sebelum pelajaran jam


rutinitas warga pertama dimulai.
sekolah di  Menyayikan lagu Indonesia raya disetiap awal jam pelajaran
lingkungan sekolah pertama dimulai.
 Melakukan kegiatan pramuka yang wajib diikuti kelas X setiap
hari Jumat.
 Mengadakan baca tulis Al quran yang diikuti oleh siswa.
 Melakukan salat wajib (zuhur) dan salat Jumat secara
berjamaah yang diikuti oleh seluruh warga sekolah.
 Mengadakan pengajian setiap dua bulan sekali yang diikuti
oleh semua guru dan karyawan sekolah.
 Mengadakan rekreasi setiap akhir tahun yang diikuti oleh
semua guru dan karyawan sekolah.
 Mengadakan PHBI (perayaan hari besar Islam) yang diikuti
oleh semua warga sekolah.

3. Interaksi guru  Guru menjelaskan materi dan kemudian memberikan


dengan siswa di kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang
dalam kelas masih belum bisa dipahami. Setelah siswa ada yang bertanya
atau tidak, guru kemudian menyuruh siswa untuk maju dan
memberikan contoh hal-hal (kata/kalimat) yang berkaitan
dengan materi yang sedang dipelajari. (kebetulan saat itu guru
memberikan materi tentang kelas kata, kemudian siswa satu

16
per satu maju untuk memberikan contoh tentang kelas kata
tersebut).

4. Interaksi warga  SMK PIRI Sleman menerapkan slogan senyum, sapa, dan
sekolah di salam. Sehingga dari observasi kami interaksi warga sekolah
lingkungan sekolah dilingkungan sekolah cukup baik. Antara guru dengan guru
atau guru dengan siswa, mereka saling menyapa saat bertemu
dan bahkan berbincang-bincang sebentar di teras kelas atau di
masjid.

5. Aktivitas warga  Menutup pintu gerbang setelah jam pelajaran dimulai.


sekolah dalam  Siswa yang terlambat diberikan sanksi untuk membaca iqro’.
mendisiplinkan  Melakukan razia di luar sekolah pada jam-jam sekolah.
siswa baik di dalam  Merazia ke kelas-kelas untuk menyuruh siswa melakukan salat
maupun di luar berjamaah.
sekolah
6. Aktivitas warga  Siswa tidak diperbolehkan menggunakan Hand phone/gadget
sekolah dalam pada saat pelajaran berlangsung.
menertibkan siswa  Hari Senin dan Selasa wajib mengenakan seragam osis dengan
baik di dalam atribut lengkap.
maupun di luar  Hari Jumat dan Sabtu wajib mengenakan seragam batik untuk
kelas kelas XI dan XII, dan untuk kelas X wajib mengenakan
seragam pramuka.
 Rambut harus dipotong rapi.

7. Aktivitas warga  Dalam membetuk rasa tanggup jawab pihak sekolah melakukan
sekolah dalam presensi disetiap kegiatan yang diikuti oleh siswa, seperti salat
membentuk rasa berjamaah, salat Jumat, upacara, dan kegiatan pramuka.
tanggungjawab  Mengumpulkan tugas tepat pada waktunya.
siswa baik di dalam
maupun di luar
sekolah

Yogyakarta, 30 April 2016


Mengetahui,
Kepala Sekolah Mahasiswa praktikan

Drs. H. Asrori, M.A ARIYANSAH


NIP 19590923198703 1 004 NIM 2014006105

17
TIM MAGANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

JL.BATIKAN, TUNTUNGAN UH. III-1043 UMBULHARJO

YOGYAKARTA-55167 TELP. 0274-375673

Lembar Observasi
Kompetensi Pedagogik Guru
Nama Guru : Nomor 6
NIP :
Mata Pelajaran : Produktif
Kelas/ Jam ke- : XI
No Aspek yang Deskripsi
diamati
1. Kesiapan mengajar  Sebelum mengajar guru nomor 6 menyiapkan
dan perangkat beberapa perangkat pembelajaran seperti buku/modul
pembelajarannya dan hard copy tentang materi yang akan disampaikan.

2. Kemampuan  Untuk sejauh ini guru nomor 6 tidak menggunakan


menggunakan media audio, visual, maupun audio visual. Menurut
teknologi beliau penggunaan media dirasa kurang efektif
komunikasi dan dengan kondisi dan mata pelajaran yang diampunya.
informasi Karena menurut guru nomor 6, dengan cara
tradisional (penyampaian materi tanpa media) dirasa
lebih efektif dan mudah diterima oleh siswa. Guru
nomor 6 juga menambahkan bahwa penggunaan
media memang bagus untuk merangsang minat
belajar siswa, namun hal tersebut juga harus
mempertimbangkan beberapa aspek terlebih dahulu
dan salah satunya adalah dengan melihat kondisi
siswa yang ada.

3. Mengenali  Dalam mengenali keunggulan dan kelemahan siswa,


keunggulan dan guru nomor 6 biasanya memberikan latihan/tugas
kelemahan peserta yang berkaitan dengan materi. Dari hasil
didik latihan/tugas tersebut, guru nomor 6 akan
mengevaluasi dan mengidentifikasi siswa yang
mudah menerima materi pelajaran dengan baik dan
siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami
materi pelajarann. Dengan cara seperti inilah guru
nomor 6 akan mampu melihat siswa yang benar-
benar bisa menerima pelajaran dan siswa yang

18
memang perlu membutuhkan perlakuan khusus untuk
memahami pelajaran.

4. Penguasaan materi,  Metode yang digunakan oleh guru nomor 6 dalam


pendekatan, pembelajarannya adalah model metode kooperatif.
strategi, metode, Siswa dibuat berpasangan (think and pairs),
dan media kemudian mereka harus mempresentasikan hasil
pembelajaran diskusi di depan kelas. Setelah presentasi selesai guru
memberikan tugas atau latihan, baik kelompok
maupun individu.
5. Kemampuan  Dalam mengevaluasi proses pembelajaran guru
mengevaluasi hasil nomor 6 selalu memberikan tugas diakhir
pembelajaran pembelajarannya. Menurut beliau dengan
memberikan tugas disetiap materi yang
disampaiakan, akan diketahui sejauh mana siswa
dalam menangkap/memahami materi yang sudah
disampaikan.
6. Kemampuan  Kemampuan guru nomor 6 dalam mengelola kelas
mengelola kelas ditunjukan dengan beberapa tindakan yaitu, saat
proses pembelajaran guru selalu menegur siswa yang
bermain hand phone/gadget. Selain itu beliau juga
menegur siswa yang tidur dan berbicara sendiri
dengan temannya saat proses pembelajaran. Dengan
cara seperti itu guru nomor 6 lebih mudah untuk
mengelola kelas demi menciptakan suasana
pembelajaran yang baik.
7. Kemampuan  Dalam menyampaikan materi jelas dan runtut. Guru
menyampaikan nomor 6 selalu memberikan contoh tentang materi
materi yang disampaikan. Beliau juga memberikan tugas
pembelajaran
untuk mengetahui seberapa jauh siswa dalam
menguasai materi yang baru disampaiakan.

19
Yogyakarta, 30 April 2016
Mengetahui,
Kepala Sekolah Mahasiswa praktikan

Drs. H. Asrori, M.A ARIYANSAH


NIP 19590923 198703 1 004 NIM 2014006105

20
TIM MAGANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

JL.BATIKAN, TUNTUNGAN UH. III-1043 UMBULHARJO

YOGYAKARTA-55167 TELP. 0274-375673

Kompetensi Sosial Guru


Nama Guru : Nomor 6
NIP : -
Mata Pelajaran : Produktif
Kelas/ Jam ke- : XI

No. Aspek yang Deskripsi


diamati
1. Kemampuan  Pada dasarnya guru memang dituntut harus bisa
berkomunikasi baik memberikan contoh yang baik terhadap siswa
lisan maupun tertulis termasuk penggunaan bahasanya. Dalam hal ini
adalah pengunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Di dalam observasi yang saya lakukan di SMK
PIRI Sleman, saya melihat guru nomor 6
menggunakan bahasa yang baik ketika proses belajar
mengajar di dalam kelas. Namun terkadang juga
menggunakan bahasa Jawa dalam beberapa
kalimatnya. Tulisan tangan guru nomor 6 rapi dan
sesuai dengan kaidah penulisan di dalam bahasa
Indonesia (pengunaan huruf kapital, tanda titik, kota,
dll). Untuk komunikasi secara lisan dengan sesama
guru atau karyawan, guru nomor 6 memang lebih
banyak menggunakan bahasa Jawa. Mungkin karena
dirasa ada kesamaan secara emosional dan kulturnya.

2. Pemahaman dan  Guru nomor 6 memahami betul dengan kondisi siswa


penyesuaian diri di SMK PIRI Sleman. Di dalam mengajar beliau
dengan kondisi selalu menyelipkan sedikit humor yang bisa membuat
peserta didik siswa menjadi tidak bosan dalam mengikuti
pembelajaran. Setiap sekolah mempunyai karakteristik
siswa yang berbeda-beda. Di SMK PIRI Sleman ada
beberapa siswa yang memang sedikit kurang
mempunyai semangat untuk belajar. Namun, guru
nomor 6 selalu memberikan motivasi kepada mereka
untuk lebih giat lagi di dalam belajar. Selain itu guru
nomor 6 juga memahami siswa yang mempunyai daya

21
serap yang sedikit berbeda dibandingkan siswa yang
lain. Tetapi, beliau selalu memberikan penjelasan
sendiri terhadap siswa yang bersangkutan di luar jam
pelajaran. Guru nomor 6 juga memahami bahwa
kemampuan setiap siswa itu berbeda-beda.

3. Kerjasama dengan  Semua warga sekolah saling bekerjasama dalam


pejabat sekolah, menciptakan lingkungan sekolah yang baik. Hubungan
sesama guru, peserta dari beberapa pihak seperti guru, karyawan, dan
didik, dan karyawan pejabat sekolah untuk menciptakan lingkungan yang
baik ditunjukan dengan saling memberi saran dan
masukan terlebih masalah yang dihadapai mengenai
ketertiban siswa. Selain itu hubungan antara guru
dengan siswa juga terlihat saat proses pembelajaran.
Mereka bekerjasama untuk menciptakan susasana yang
kondusif.
4. Kemampuan  Guru nomor 6 selalu memberikan hak kepada siswa
menghargai untuk bertanya dan berpendapat. Beliau selalu
pendapat dan hak- memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
hak orang lain tentang materi pelajaran yang disampaikan. Meskipun
termasuk peserta terkadang ada pertanyaan yang nyeleneh, tetapi guru
didik nomor 6 juga tetap menjawab dan menghargai
pertanyaan yang disampaikan. Beliau juga selalu
menghargai pendapat guru atau karyawan lain yang
memberikan masukan kepadanya.

5. Kemampuan  Untuk menggugah rasa semangat siswa dalam belajar


memotivasi peserta guru nomor 6 selalu memberikan motivasi yang
didik serta teman berkaitan dengan kedisiplinan. Beliau mengatakan
sejawat bahwa orang yang menerapkan sikap disiplin pasti
akan suskes dalam meraih masa depannya. Sedangkan
dalam memotivasi teman sejawat beliau sering kali
mengatakan untuk sabar dalam menghadapi sesuatu.

6. Toleransi terhadap  SMK PIRI Sleman adalah sebuah lembaga pendidikan


keberagaman siswa yang didirikan oleh yayasan Islam. Namun di SMK
PIRI Sleman ada beberapa siswa yang beragama non
muslim. Dalam mewujudkan bentuk rasa toleransi,
pihak sekolah tidak pernah memaksa siswa yang
bersangkutan untuk mengikuti kegiatan keagamaan
(Islam) yang diadakan oleh sekolah. Mereka juga
diberi kesempatan untuk belajar agama dengan
pemuka agama mereka masing-masing.

22
Yogyakarta, 30 April 2016
Mengetahui,
Kepala Sekolah Mahasiswa praktikan,

Drs. H. Asrori, M.A ARIYANSAH


NIP 19590923 198703 1 004 NIM 2014006105

23
TIM MAGANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

JL.BATIKAN, TUNTUNGAN UH. III-1043 UMBULHARJO

YOGYAKARTA-55167 TELP. 0274-375673

Kompetensi Jati Diri/Kepribadian Guru


Nama Guru : Nomor 6
NIP :
Mata Pelajaran : Produktif
Kelas/Jam ke- : XI

No Aspek yang diamati Deskripsi


1. Penampilan  Berpenampilan rapi, bersih, dan sopan. Tidak menggunakan
aksesoris yang berlebihan. Murah senyum dan tidak sepi
humor.

2. Kepercayaan Diri  Kepercayaan diri guru nomor 6 terlihat saat mengajar di


dalam kelas. Beliau dengan percaya diri menyampaikan
materi dengan jelas, tegas, dan runtut. Beliau selalu optimis
bahwa ilmu yang disampaikannya bisa dipahami siswa dan
kelak akan bermanfaat untuk masa depan mereka.

3. Keselarasan kata dan  Menjadi guru memang sudah sepantasnya bisa sebagai
tindakan contoh siswa dan lingkungan sekitarnya. Termasuk guru
produktif yang bertugas memberikan pengetahuan tentang
pengunaan bahasa tekhnik yang baik dan benar. Guru bahasa
produktif dianggap lebih tahu dan lebih mengerti tentang
masalah kebahasaan termasuk pemilihan kata yang tepat
dalam berkomunikasi dengan mitra tutur. Untuk mencapai
keselarasan antara kata dan tindakan guru nomor 6 selalu
berusaha memberikan contoh penggunaan bahasa tekhnik
dengan baik dan benar. Bahkan beliau juga memberikan
contoh penggunaan bahasa yang baik dan sopan kepada
siswa.

4. Kewibawaan  Kewibawaan timbul dengan sendirinya karena sikap kita,


bukan karena dibuat-buat. Dari hasil observasi saya di SMK
PIRI Sleman, guru nomor 6 mempunyai wibawa yang cukup
baik. Hal tersebut ditunjukan ketika di dalam kelas beliau
selalu menegur siswa untuk tidak bermain hand
phone/gadget, dengan sendirinya siswa yang bersangkutan
langsung mematuhi perintah dari guru nomor 6 tersebut.
Selain itu, di luar kelas pun guru nomor 6 selalu menegur
siswa untuk berpakain rapi (merapikan seragam), dan

24
mereka pun langsung merapikan seragamnya.

5. Kearifan  Sikap arif yang ditunjukkan oleh guru nomor 6 adalah beliau
mengalami hambatan dalam memahami materi-materi yang
beliau ajarkan. Jika ada siswa yang sulit menerima pelajaran,
guru nomor 6 biasanya akan memberikan bimbingan kepada
siswa tersebut diluar jam pelajaran. Sabar, telatean, dan
semangat selalu beliau terapkan dalam membimbing siswa-
siswanya.

6. Tanggung jawab,  Tanggung jawab guru nomor 6 diwujudkan dengan


disiplin, cermat, dan menjalankan tugasnya sesuai dengan kurikulum yang sedang
semangat dalam di jalankan. Selain menjadi guru produktif, guru nomor 6
mengerjakan tugas adalah ketua jurusan dalam bidang otomotif di SMK PIRI
Sleman. Tanggung jawab dengan tugas yang diberikannya
terlihat ketika beliau berangkat untuk menjalankan piket
dibengkel , padahal beliau tidak ada jam mengajar pada hari
itu..

7. Memiliki sikap ramah  Sikap ramah yang ditunjukkan guru nomor 6 adalah beliau
dan empati pada selalu menyempatkan diri meskipun hanya sebentar untuk
lingkungan berkomunikasi ketika berpapasan dengan sesama guru atau
karyawan. Beliau juga murah senyum kepada siswa.
Terkadang juga ada celotehan lucu yang dilontarkan oleh
guru nomor 6 kepada siswa-siswanya.

8. Menjadi  Berperilaku baik, sopan, dan bertutur kata santun selalu


teladan/contoh bagi ditunjukan oleh guru nomor 6. Dari hasil observasi yang
sesama guru, saya lakukan di SMK PIRI Sleman, menurut saya guru
karyawan, maupun nomor 6 memang sudah layak untuk diteladani sebagai
peserta didik sosok seorang guru. Tanggung jawab, disiplin, dan
semangatnya sudah mencerminkan bahwa beliau memang
mempunyai semangat yang kuat untuk memberikan
perubahan di dunia pendidikan.

9. Pengendalian diri  Untuk mengendalikan diri dalam menghadapi siswa guru


dalam berbagai situasi nomor 6 lebih mengutamakan untuk berinteraksi dengan
dan kondisi cara yang baik-baik. Jika cara yang dilakukannya tidak juga
memberikan perubahan, siswa tersebut kemudian
diserahkan kepada wali kelasnya, dan jika peringatan dari
wali kelas tidak juga didengarkan siswa yang bersangkutan
langsung dibawa ke guru BK (bimbingan konseling). Kalau
dari guru BK tidak juga memberikan perubahan kepada
siswa, biasanya langsung ditangani oleh kepala sekolah
sendiri. Jika memang siswa sudah tidak bisa dikendalikan
oleh pihak sekolah, maka siswa akan diberikan sanksi yang
paling berat yaitu dikembalikan kepada orang tua mereka
masing-masing.

25
10. Adil dalam  Sikap adil yang ditunjukkan oleh guru nomor 6 yaitu beliau
memperlakukan siswa selalu menghargai usaha yang dilakukan oleh siswanya.
Guru nomor 6 selalu menegur kepada siswa yang membuat
kesalahan. Namun jika siswa tersebut melakukan tindakan
yang baik dan positif beliau juga langsung memberikan
apresiasi kepada siswa yang bersangkutan. Beliau tidak
pernah mempunyai sifat balas dendam kepada siswa dan
memperlakukan siswanya sama.

Yogyakarta, 30 April 2016


Mengetahui,
Kepala Sekolah Mahasiswa praktikan

Drs. H. Asrori, M.A ARIYANSAH


NIP 19590923198703 1 004 NIM 2014006105

26
TIM MAGANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

JL.BATIKAN, TUNTUNGAN UH. III-1043 UMBULHARJO

YOGYAKARTA-55167 TELP. 0274-375673

Budaya Sekolah
Nama Guru : Guru A
NIP :
Mata Pelajaran :
Kelas/Jam ke- :

No Aspek yang Deskripsi


diamati
1. Aktivitas dan Berdasakan yang kita amati mengenai ketepatan waktu, guru
rutinitas guru dalam menjalankan tugasnya sudah cukup baik, mereka dating
di dalam kelas kesekolah sebelum pukul 07.00 WIB dan masuk kedalam kelas.
Sebelum pelajaran dimulai guru menertibkan siswa yang belum
terlihat rapi lalu menyuruh ketua kelas untuk memimpin doa.
Setelah itu guru mengabsen siswa dan sebelum melakukan
pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada siswa
tentang materi minggu sebelumnya untuk mengingat kembali
materi sebelumnya agar siswa tidak melupakan materi yang
sudah lewat. setelah selesai semuanya guru baru memberikan
materi yang akan disampaikan pada pertemuan itu.

2. Aktivitas dan  Siswa melakukan tadarus Al quran sebelum pelajaran


rutinitas warga jam pertama dimulai.
sekolah di  Menyayikan lagu Indonesia raya disetiap awal jam
lingkungan pelajaran pertama dimulai.
sekolah  Melakukan kegiatan pramuka yang wajib diikuti kelas X
setiap hari Jumat.
 Mengadakan baca tulis Al quran yang diikuti oleh siswa.
 Melakukan salat wajib (zuhur) dan salat Jumat secara
berjamaah yang diikuti oleh seluruh warga sekolah.

3. Interaksi guru Guru menjelaskan materi dan kemudian memberikan


dengan siswa kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi
di dalam kelas yang masih belum bisa dipahami. kalaudirasasudahjelas,
guru kemudian bertanyakepadasiswatentangmateri yang
sedang dipelajari.
4. Interaksi Interaksi warga sekolah dilingkungan sekolah cukup baik.
warga sekolah Antara guru dengan guru, guru dengan siswa, mereka saling
di lingkungan menyapa saat bertemu.

27
sekolah
5. Aktivitas  Menutup pintu gerbang setelah jam pelajaran dimulai.
warga sekolah  Melakukan razia di luar sekolah pada jam-jam sekolah.
dalam  Merazia ke kelas-kelas untuk menyuruh siswa
mendisiplinkan melakukan salat berjamaahpadawaktusholatdhuhur
siswa baik di  Siswa tidak diperbolehkan memakai jaket saat sudah di
dalam maupun dalam lingkungan sekolahan
di luar sekolah
6. Aktivitas  Dalam pelaksanaan tata tertib di sekolah SMK PIRI
warga sekolah Sleman sudah berjalan dengan baik,secara keseluruahan
dalam sudah berjalan dengan baik,ketika ada siswa yang
menertibkan melanggar peraturan maka langsung mendapat sanksi
siswa baik di sesuai dengan peraturan sekolah
dalam maupun  Hari Senin dan Selasa wajib mengenakan seragam osis
di luar kelas dengan atribut lengkap.
 Untuk hari jumat dan sabtu, kelas X diwajibkan untuk
memakai seragam pramuka karena akan diadakan wajib
pramuka untuk kelas X
 Bila ada siswa yang rambutnya panjang akan dirapikan
di sekolahan oleh guru BK

7. Aktivitas Untuk membetuk rasa tanggung jawab siswa, pihak sekolah


warga sekolah menerapkansistem presensi disetiap kegiatan yang diikuti
dalam oleh siswa, seperti shalat berjamaah, salat Jumat, upacara,
membentuk dan kegiatan pramukauntukkelas X.
rasa
tanggungjawab
siswa baik di
dalam maupun
di luar sekolah

Yogyakarta, 30 April 2016


Mengetahui,
Kepala Sekolah Mahasiswa praktikan
Bapak Drs. H Anshori M.A SinungArdianto

NIY/NIP 195909231987031004 NIM 2014006102

28
TIM MAGANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

JL.BATIKAN, TUNTUNGAN UH. III-1043 UMBULHARJO

YOGYAKARTA-55167 TELP. 0274-375673

Kompetensi Sosial Guru


Lembar Observasi
Kompetensi Jati Diri/Kepribadian Guru
Nama Guru : Guru A
NIP :
Mata Pelajaran :
Kelas/jam ke :

NO Aspek Yang dimati Deskripsi


1. Penampilan Didalam ruangan pembelajaran di kelas maupun
waktu praktek di bengkel , memiliki sikap dan
penampilan yang baik, dalam memperlakukan
peserta didik, tutur kata sopan, baik ketika mengajar
di dalam kelas maupun di luar kelas.
2. Kepercayaan Diri Memiliki kepercayaan diri yang baik, dalam
menyampaikan ide maupun mengambil keputusan
sudah baik, hal itu terlihat ketika mengajar didalam
kelas, mereka menyampaikan idenya dengan
tersusun rapi dan mudah untuk diterima dan juga
berani dalam mengambil keputusan.

3. Keselarasan kata dan Seorang guru harus menjadi contoh bagi siswanya,
ketindakan guru tidak hanya dituntut untuk mengajarkan tentang
kebaikan saja, tetapi juga harus mengaplikasikannya
kedalah kehidupan sehari hari.
4. Kewibawaan Beliau memiliki kewibawaan baik didalam kelas
maupun diluar kelas, hal ini terlihat saat guru masuk
kelas dan para siswa sudah menyiapkan diri untuk
mengikuti pelajaran.
5. Kearifan Guru di SMK PIRI sleman memiliki sifat rendah
hati, bijaksana dan tidak membeda-bedakan siswa
yang memiliki kemampuan lebih, sedang maupun
kurang, guru menunjuk siapa saja yang bersedia
untuk maju kedepan untuk mengerjakan soal,
bersifat terbuka dalam berfikir dan bertindak, santun
dalam berbicara dan bertindak, mereka senantiasa
selalu sabar dalam menghadapi siswa yang memiliki

29
perilaku yang kurang baik dan selalu menegur dan
mengarahkan dengan baik.

6. Tnggung Beliau bertanggung jawab untuk mengarahkan


jawab,disiplin,cermat,d peserta didik menjadi lebih baik,disiplin dengan
an semnagat dalam dating tepat waktu sehingga peserta didik tidak
mengerjakan tugas menunggu, cermat dalam menyampaikan materi dan
semangat dalam mengerjakan tugasnya sebagai
seorang pengajar.
Memliki sikap ramah Sebelum mengajar, peserta didik diharuskan
dan empati pada membersihkan ruang kelas agar saat kegiatan belajar
7. lingkungan mengajar berlangsung dengan nyaman dan kondusif.
8. Menjadi teladan/contoh Yang kami nilai dari baliau ini dapat menjadi contoh
bagi sesama atau teladan yang baik bagi karyawan dan siswanya
guru,karyawan,maupun dengan bekerjasama dengan karyawan untuk
peerta didik mengarahkan siswa agar lebih baik dan memberikan
siswanya motivasi agar terus semangat dalam
belajar.
9. Pengendalian diri dalam Beliau dapat mengendalikan diri dengan baik dalam
berbagai situasi dan berbagai situasi dan kondisi, beliau tau saat harus
kondisi serius dalam pembelajaran dan tau saat kapan harus
bercanda dengan siswanya.
10. Adil dalam Beliau memperlakukan siswanya dengan adil, bila
memperlakukan siswa ada siswa yang melakukan pelanggaran akan diberi
sanksi dan tidak membeda bedakan siswa yang satu
dengan siswa yang lainnya.

Yogyakarta, 30 April 2016

Mengetahui, Mahasiswa praktikan, Ketua Kelompok


Kepala Sekolah
Bapak Drs. H Anshori M.A SinungArdianto

NIM/NIP 195909231987031004 NIM 2014006102

30
TIM MAGANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

JL.BATIKAN, TUNTUNGAN UH. III-1043 UMBULHARJO

YOGYAKARTA-55167 TELP. 0274-375673

Kompetensi Sosial Guru


Nama Guru : Guru A
NIP :
Mata Pelajaran :
Kelas/ Jam ke- :

Kompetensi Sosial Guru

No. Deskripsi
1. Kemampuan Secara umum guru memiliki kemampuan yang baik dalam
berkomunikasi berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis. Secara lebih
baik lisan rinci dapat dideskripsikan sebagai berikut :
maupun a. Guru dengan guru
tertulis Penggunaan bahasa formal hanya dilakukan saat ada rapat
berlangsung.
b. Guru dengan siswa
Penggunaan bahasa formal yang digunakan oleh guru
kepada siswa, lebih pada saat proses pembelajaran di kelas
dalam penyampaian materi, beliau dapat menyampaikan
materi dengan jel;as. Tetapi pada saat di luar kelas (bukan
pada saat jam pelajaran), guru dengan siswa berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa non-formal yang terkesan
humoris atau lebih tepatnya seperti teman sebaya
c. Guru dengan kepala sekolah
Guru harus berkomunikasi dengan menggunakan bahasa
yang baik dan santun.
d. Guru dengan karyawan/TU
Guru dalam berkomunikasi dengan karyawan/TU lebih
sering menggunakan bahasa non-formal. Bahasa yang
digunakan yaitu bahasa Indonesia.
2. Pemahaman Karena sudah dididik untuk menjadi pengajar yang
dan professional, beliau dapat dengan mudah memahami siswanya
penyesuaian dari awal mulai pembelajaran, guru juga dapat mengerti
diri dengan kemampuan siswanya apakah sudah paham dengan materi yang
kondisi dijelaskan atau tidak dan beliau dapat menyesuaikan diri
peserta didik dengan berbagai sifat dan karakter siswanya.

31
3. Kerjasama Hasil pengamatan terkait dengan kompetensi guru dalam
dengan bekerjasama dengan pejabat sekolah, sesama guru, peserta
pejabat didik, dan karyawan dapat diuraikan sebagai berikut :
sekolah, a. Guru dengan pejabat sekolah
sesama guru, Mereka bekerjasama dan memiliki tanggungjawab terhadap
peserta didik, permasalahan yang terjadidilingkungan sekolah.
dan karyawan b. Guru dengan guru
Saling member masukan tentang metode dan bahan ajar
yang digunakan agar mencapai tujuan pembelajaran yang
lebih baik.
c. Guru dengan peserta didik
Guru mengusahakan agar pembelajaran di kelas
kondusif.peserta didik menuruti perintah guru dan
melakukan apa yang diperintah guru.
d. Guru dengan karyawan
Guru dan karyawan ikut berkontribusi dalam memajukan
sekolah. Mereka memiliki sikap saling terbuka satu sama
lain.
4. Kemampuan Guru memiliki sikap keterbukaan dengan siswa dalam
menghargai berpendapat ataupun memberi usul.
pendapat dan
hak-hak orang
lain termasuk
peserta didik
5. Kemampuan Dalam hal kaitannya dengan kemampuan guru dalam
memotivasi memotivasi peserta didik serta teman sejawat dapat
peserta didik dideskripsikan sebagai berikut :
serta teman a. Memotivasi peserta didik
sejawat Guru memberikan dorongan untuk siswa agar lebih giat lagi
dalam belajar.
b. Memotivasi teman sejawat
Dengan member semangat untuk mengajar dan memberikan
masukan agar dapat berbuat lebih baik lagi
6. Toleransi Setiap siswa tentu memiliki karakteristik dan latar belakang
terhadap yang berbedabeda. guru dituntut untuk memiliki kepribadian
keberagaman yang baik,Guru mampu memahami karakter setiap siswanya,
siswa ketika mengajar guru juga mengamati aktifitas yang dilakukan
oleh siswa, kadang guru membentuk group kelompok dalam
kelas sehingga guru dapat mengamati bagaimana sosialisasi
para siswa sekelompoknya, dalam sosialisasi tersebut guru
dapat mengamati moral, emosional, latar belakang budaya dan
spriritual siswa.

32
Yogyakarta, 30 April 2016
Mengetahui,
Kepala Sekolah Mahasiswa praktikan
Bapak Drs. H Anshori M.A Sinung Ardianto

NIY/NIP 195909231987031004 NIM 2014006102

33
TIM MAGANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

JL.BATIKAN, TUNTUNGAN UH. III-1043 UMBULHARJO

YOGYAKARTA-55167 TELP. 0274-375673

Lembar Observasi
Kompetensi Pedagogik Guru
Nama Guru :
NIP :
Mata Pelajaran :
Kelas/ Jam ke- :
N Aspek yang Deskripsi
o diamati
1. Kesiapan Sebelum mengajar gurumenyiapkan beberapa perangkat
mengajar dan pembelajaran seperti buku/modul tentang materi yang akan
perangkat disampaikan. Guru tidak perlu mempersiapkan fasilitas sendiri
pembelajaranny untuk mengajar karena sekolah sudah menyediakan fasilatas
a untuk mengajar sepertikomputer, monitor, laptop, dll.
2. Kemampuan Menurut beliau penggunaan media audio maupun audio visual
menggunakan dirasa kurang efektif dengan kondisi dan mata pelajaran yang
teknologi diampunya. dengan cara menyampaikan materi secara lisan
komunikasi dan dirasa lebih efektif untuk mata pelajaran yang diampunya.
informasi
3. Mengenali Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap
keunggulan dan siswanya dikelas, beliau biasanya memberikan latiansoal yang
kelemahan berkaitan dengan materi. Setelah memberikan latihan soal
peserta didik beliau kemudian mengevaluasi hasil dari latian soal tersebut.
Dengan cara seperti inilah beliau akan mampu melihat siswa
yang benar-benar bisa menerima pelajaran dan siswa yang
memang perlu membutuhkan perlakuan khusus untuk
memahami pelajaran.

4. Penguasaan a. Penguasaan materi


materi, Guru sudah menguasai materi yang akan diberikan kepada
pendekatan, siswa, karena sebelum memberikan materi, guru mempelajari
strategi, metode,
materi tersebut lebih dulu. Hal itu juga member pengetahuan
dan media
pembelajaran pada guru bagaimana cara menyampaikan materi tersebut
sesuai dengan kemampuan siswa, sehingga siswa dapat
memahami materi tersebut dengan baik.
b. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kontekstual,
karena menurut beliau siswa akan lebih mengerti jika materi

34
pembelajaran dikaitkan dengan dunia nyata.
c. Strategi
Strategi yang digunakan adalah interaktif. halinibertujuan
agar interaksi antara siswa dengan siswa maupun siswa
dengan guru berjalan secara aktif
d. Metode
Metode yang digunakan adalah diskusi.
5. Kemampuan Evaluasi hasil belajar yang digunakan guru bersifat
mengevaluasi menyeluruh. Contohnya, guru menilai dengan memberikan
hasil point terhadap segala bentuk aktifitas diskusi.
pembelajaran
6. Kemampuan Dalam mengelola kelas sebisa mungkin berusaha untuk
mengelola kelas menciptakan suasana kelas yang kondusif untuk
berlangsungnya proses belajar mengajar. Beberapa diantaranya
yaitu menyediakan kipas angin, menempelkan gambar slogan-
slogan yang memotivasi, menata meja dengan rapi, serta
menjaga kebersihan kelas.
7. Kemampuan Mampu mengaplikasikan RPP pada kegiatan pembelajaran
menyampaikan dengan baik. Selain itu juga mengevaluasi hasil pembelajaran
materi agar guru dapat tau mana materi yang dirasa belum begitu
pembelajaran dimengerti oleh siswanya.

Yogyakarta, 30 April 2016


Mengetahui,
Kepala Sekolah Mahasiswa praktikan
Bapak Drs. H Anshori M.A Sinung Ardianto

NIY/NIP 195909231987031004 NIM 2014006102

35
TIM MAGANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

JL.BATIKAN, TUNTUNGAN UH. III-1043 UMBULHARJO

YOGYAKARTA-55167 TELP. 0274-375673

Budaya Sekolah
Nama Guru :Inisyal B
NIP :-
Mata Pelajaran : produktif
Kelas/Jam ke- :

No Aspek yang diamati Deskripsi


1. Aktivitas dan rutinitas guru di  Guru masuk kelas tepat pada jam
dalam kelas pembelajaran akan dimulai. Sebelum
pelajaran dimulai guru Inisial B
menertibkan siswa terlebih dahulu.
Kemudian beliau memberikan motivasi
dan melakukan apersepsi. Setelah itu guru
inisial B mengabsen siswa dan mengoreksi
tugas yang diberikannya minggu lalu. Dan
setelah selesai semuanya guru inisial B
baru memberikan materi yang akan
disampaikan pada pertemuan itu.

2. Aktivitas dan rutinitas warga  Siswa melakukan tadarus Al quran


sekolah di lingkungan sekolah sebelum pelajaran jam pertama dimulai.
 Melakukan kegiatan pramuka yang wajib
diikuti kelas XI setiap hari Jumat.
 Mengadakan baca tulis Al quran yang
diikuti oleh siswa.
 Melakukan salat wajib (zuhur) dan salat
Jumat secara berjamaah yang diikuti oleh
seluruh warga sekolah.
 Mengadakan pengajian setiap dua bulan
sekali yang diikuti oleh semua guru dan
karyawan sekolah.
 Mengadakan rekreasi setiap akhir tahun
yang diikuti oleh semua guru dan
karyawan sekolah.
 Mengadakan PHBI (perayaan hari besar
Islam) yang diikuti oleh semua warga
sekolah.

3. Interaksi guru dan siswa di  Guru menjelaskan materi dan kemudian

36
dalam kelas memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya tentang materi yang masih
belum bisa dipahami. Setelah siswa ada
yang bertanya atau tidak, guru kemudian
menyuruh siswa untuk maju dan
memberikan contoh hal-hal (kata/kalimat)
yang berkaitan dengan materi yang sedang
dipelajari. (kebetulan saat itu guru
memberikan materi tentang kelas kata,
kemudian siswa satu per satu maju untuk
memberikan contoh tentang kelas kata
tersebut).

4. Interaksi warga sekolah di  SMK PIRI Sleman menerapkan slogam


lingkungan sekolah senyum, sapa, dan salam. Sehingga dari
observasi kami interaksi warga sekolah
dilingkungan sekolah cukup baik. Antara
guru dengan guru atau guru dengan siswa,
mereka saling menyapa saat bertemu dan
bahkan berbincang-bincang sebentar di
teras kelas atau di masjid.

5. Aktivitas warga sekolah dalam  Menutup pintu gerbang setelah jam


mendisiplinkan siswa baik di pelajaran dimulai.
dalam maupun di luar sekolah  Siswa yang terlambat diberikan sanksi
untuk membaca iqro’.
6. Aktivitas warga sekolah dalam  Siswa tidak diperbolehkan menggunakan
menertibkan siswa baik di dalam Hand phone/gadget pada saat pelajaran
maupun di luar kelas berlangsung.
 Hari Senin dan Selasa wajib mengenakan
seragam osis dengan atribut lengkap.
 Hari Jumat dan Sabtu wajib mengenakan
seragam batik untuk kelas XI dan XII, dan
untuk kelas X wajib mengenakan seragam
pramuka.
 Rambut harus dipotong rapi.

7. Aktivitas warga sekolah dalam  Dalam membetuk rasa tanggup jawab


membentuk rasa tanggungjawab pihak sekolah melakukan presensi disetiap
siswa baik di dalam maupun di kegiatan yang diikuti oleh siswa, seperti
luar sekolah salat berjamaah, salat Jumat, upacara, dan
kegiatan pramuka.
 Mengumpulkan tugas tepat pada
waktunya.

37
Yogyakarta,30 April 2016
Mengetahui,
Kepala Sekolah Mahasiswa praktikan

Drs. H. Asrori, M.A VIJAY PRATAMA PUTRA


NIY/NIP NIM : 2014006072

38
TIM MAGANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

JL.BATIKAN, TUNTUNGAN UH. III-1043 UMBULHARJO

YOGYAKARTA-55167 TELP. 0274-375673

Lembar Observasi
Kompetensi Pedagogik Guru
Nama Guru : Guru insyal B
NIP :
Mata Pelajaran : Produktif
Kelas/ Jam ke- :
No Aspek yang diamati Deskripsi
1. Kesiapan mengajar dan perangkat  Sebelum mengajar guru inisial B
pembelajarannya menyiapkan beberapa perangkat
pembelajaran seperti buku/modul
dan hard copy tentang materi yang
akan disampaikan.

2. Kemampuan menggunakan teknologi  Untuk sejauh ini guru inisial B


komunikasi dan informasi tidak menggunakan media audio,
visual, maupun audio visual.
Menurut beliau penggunaan media
dirasa kurang efektif dengan
kondisi dan mata pelajaran yang
diampunya. Karena menurut guru
inisial B, dengan cara tradisional
(penyampaian materi tanpa media)
dirasa lebih efektif dan mudah
diterima oleh siswa. Guru inisial B
juga menambahkan bahwa
penggunaan media memang bagus
untuk merangsang minat belajar
siswa, namun hal tersebut juga
harus mempertimbangkan
beberapa aspek terlebih dahulu
dan salah satunya adalah dengan
melihat kondisi siswa yang ada.

3. Mengenali keunggulan dan kelemahan  Dalam mengenali keunggulan dan


peserta didik kelemahan siswa, guru inisial B
biasanya memberikan
latihan/tugas yang berkaitan

39
dengan materi. Dari hasil
latihan/tugas tersebut, guru inisyal
B akan mengevaluasi dan
mengidentifikasi siswa yang
mudah menerima materi pelajaran
dengan baik dan siswa yang
mengalami kesulitan dalam
memahami materi pelajarann.
Dengan cara seperti inilah guru
inisyal B akan mampu melihat
siswa yang benar-benar bisa
menerima pelajaran dan siswa
yang memang perlu membutuhkan
perlakuan khusus untuk
memahami pelajaran.

4. Penguasaan materi, pendekatan, e. Penguasaan materi


strategi, metode, dan media Pemilihan materi diskusi yang sesuai
pembelajaran dengan kondisi peserta didik.
Contohnya materi diskusi tentang
bahan bakar otomotif konvensional.
f. Pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan kontekstual, karena
menurut guru inisyal B siswa akan
lebih mengerti jika materi pembelajaran
dikaitkan dengan dunia nyata.
g. Strategi
Strategi yang digunakan adalah
interaktif. Perencanaa kegiatan
bertujuan agar ada interaksi secara aktif
antara siswa dengan siswa, ataupun
siswa dengan guru.
h. Metode
Metode yang digunakan adalah diskusi.
5. Kemampuan mengevaluasi hasil Penilaian yang digunakan guru adalah
pembelajaran hanya pada saat akhir mata pelajaran
semua telah selesai.
Contohnya dengan mengadakan ulangan
harian atau ulangan tengah semester.
6. Kemampuan mengelola kelas a. Fisik : sarana dan prasarana
guru menggunakan buku sebagai
panduan. Menggunakan papan tulis,
spidol, dll untuk membantu kegiatan
pembelajaran. Guru tidak menggunakan
media elektronik karena fasilitas yang
belum ada di sekolah.
b. Nonfisik : interaksi siswa dengan guru.

40
Interaksi saat kegiatan belajar berjalan
kondusif. Terjadi hubungan timbal
balik antara guru dan siswa.
Contohnya; siswa mengajukan
pertanyaan jika tidak mengerti, dan
guru pun menjelaskan ulang materi
tersebut. Guru memberi teguran bagi
siswa yang ramai dan memberi
apresiasi bagi siswa yang aktif.
7. Kemampuan menyampaikan materi a. Mampu mengimplementasikan RPP
pembelajaran dengan tepat pada saat kegiatan
pembelajaran.
b. Memahami kondisi psikis siswa saat
pembelajaran juga ditunjukan oleh
Guru B Contohnya ; menyuruh anak
yang pasif sejak pertama KBM untuk
bertanya atau memberi kesimpulan dari
diskusi agar mendapatkan point.

Yogyakarta, 30 April 2016


Mengetahui,
Kepala Sekolah Mahasiswa praktikan

Drs. H. Asrori, M.A VIJAY PRATAMA PUTRA


NIY/NIP: 19590923198703 1 004 NIM : 2014006072

41
TIM MAGANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

JL.BATIKAN, TUNTUNGAN UH. III-1043 UMBULHARJO

YOGYAKARTA-55167 TELP. 0274-375673

Kompetensi Sosial Guru


Nama Guru : Guru insyal B
NIP :
Mata Pelajaran : Produktif
Kelas/ Jam ke- :

Kompetensi Sosial Guru

No. Deskripsi
1. Kemampuan berkomunikasi Secara umum guru memiliki kemampuan yang baik
baik lisan maupun tertulis dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun
tertulis. Secara lebih rinci dapat dideskripsikan
sebagai berikut :
e. Guru dengan guru
Penggunaan bahasa formal dengan sesama
guru digunakan ketika berkomunikasi saat
rapat berlangsung. Namun, karena guru-guru
yang ada memiliki hubungan kekerabatan yang
baik, mereka menggunakan bahasa non-formal
pada setiap kesempatan atau acara dimana
tidak mengharuskan menggunakan formalitas
(seperti pada saat di kantor). Pada situasi
tersebut, mereka menggunakan bahasa lokal
yaitu bahasa jawa serta bahasa-bahasa yang
terkesan humoris.
f. Guru dengan siswa
Penggunaan bahasa formal yang digunakan
oleh guru kepada siswa, lebih pada saat proses
pembelajaran di kelas. Kebanyakan pada saat
di luar kelas (bukan pada saat jam pelajaran),
guru dengan siswa berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa non-formal yang terkesan
humoris. Guru juga selalu memotivasi siswa
dengan mengatakan “Jangan lupa bahagia”
pada siswa.
g. Guru dengan kepala sekolah
Dalam berkomunikasi pada konteks formal,
guru berkomunikasi dengan menggunakan

42
bahasa yang baik dan santun.
h. Guru dengan karyawan/TU
Guru dalam berkomunikasi dengan
karyawan/TU lebih sering menggunakan
bahasa non-formal. Bahasa yang digunakan
yaitu bahasa Indonesia.
i. Guru dengan tukang kebun
Guru dalam berkomunikasi dengan tukang
kebun menggunakan bahasa non-formal dan
terkesan humoris.
2. Pemahaman dan penyesuaian Guru memiliki pemahaman yang baik terhadap
diri dengan kondisi peserta siswa-siswanya. Guru dapat mengidentifikasi
didik kemampuan awal peserta didik (saat mengawali
mata pelajaran), kesulitan-kesulitan yang mungkin
peserta didik alami, dan potensi yang dimiliki oleh
peserta didik. Selain itu, guru mampu dalam
mengkondisikan peserta didiknya.
3. Kerjasama dengan pejabat Hasil pengamatan terkait dengan kompetensi guru
sekolah, sesama guru, peserta dalam bekerjasama dengan pejabat sekolah, sesama
didik, dan karyawan guru, peserta didik, dan karyawan dapat diuraikan
sebagai berikut :
e. Guru dengan pejabat sekolah
Setiap guru maupun penjabat sekolah (kepala
sekolah, wakil bidang kesiswaan, wakil sarana
dan prasarana, ketua TU, dll) memiliki
tugasnya masing-masing. Mereka bekerjasama
dan memiliki tanggungjawab terhadap
permasalahan di sekolah.
f. Guru dengan guru
Sesama guru saling membantu atau
bekerjasama dan memotivasi agar lebih
semangat menjalankan perannya sebagai guru.
g. Guru dengan peserta didik
Guru memiliki tanggungjawab terhadap apa
yang menjadi perannya, yaitu menjadi guru dan
mengajar siswa-siswanya. Guru mengusahakan
agar pembelajaran di kelas kondusif.
h. Guru dengan karyawan
Guru dan karyawan ikut berkontribusi dalam
memajukan sekolah. Mereka memiliki sikap
saling terbuka satu sama lain.
4. Kemampuan menghargai Guru mengetahui, menghargai dan memberikan
pendapat dan hak-hak orang hak pada siswa yaitu hak siswa untuk mendapat
lain termasuk peserta didik pengajaran, hak untuk menerima pengajaran, dan
hak untuk mendapat ilmu. Selain itu, guru memiliki
sikap keterbukaan dengan siswa dalam berpendapat
ataupun memberi usul.
5. Kemampuan memotivasi Dalam hal kaitannya dengan kemampuan guru
peserta didik serta teman dalam memotivasi peserta didik serta teman
sejawat sejawat dapat dideskripsikan sebagai berikut :

43
c. Memotivasi peserta didik
Dalam memotivasi peserta didik, guru
memberikan dorongan dalam belajar agar
peserta didik lebih semangat dalam belajar.
d. Memotivasi teman sejawat
Dalam memotivasi teman sejawat yaitu guru-
guru yang mengajar dalam suatu lingkup yang
sama, guru memberi dorongan pada guru
lainnya agar lebih semangat dalam mengajar
siswanya dan dalam memberi tugas siswa.
6. Toleransi terhadap Pengamatan yang dilakukan menunjukkan hasil
keberagaman siswa dalam beberapa poin berikut :
a. Pengendalian emosi terhadap perbedaan
Guru mampu mengendalikan emosi terhadap
keberagaman siswa.
b. Menghargai orang lain
Setiap siswa tentunya belum tentu memiliki
karakteristik dan latar belakang yang sama.
Namun karena guru memiliki kepribadian yang
baik, guru mampu menghargai perilaku siswa
yang berbeda-beda, menghargai kepandaian
siswa yang berbeda, serta mampu menghargai
perbedaan agama yang dianut oleh siswanya.
c. Sikap terbuka
Antara guru dengan siswa memiliki sikap
keterbukaan satu sama lain.

Yogyakarta, 30 April 2016


Mengetahui,
Kepala Sekolah Mahasiswa praktikan

Drs. H. Asrori, M.A VIJAY PRATAMA PUTRA


NIY/NIP : 19590923198703 1 004 NIM : 2014006072

44
TIM MAGANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

JL.BATIKAN, TUNTUNGAN UH. III-1043 UMBULHARJO

YOGYAKARTA-55167 TELP. 0274-375673

Lembar Observasi
Kompetensi Kepribadian Guru
Nama Guru : Guru insyal B
NIP :
Mata Pelajaran : Produktif
Kelas/jam ke :

NO Aspek Yang dimati Deskripsi


1 Penampilan Didalam ruangan sekolah yang kami temukan
dan kami menilai penampilan guru sudah cukup
baik contohnya pakaian rapi dan sopan,
Sehingga guru tersebut menjadi suri tauladan
bagi peserta didik.
2 Kepercayaan Diri guru yang berada di kelas percaya diri dalam
menyampaikan materi terhadap peserta didiknya.
3 Keselarasan kata dan tindakan Didalam keselarasaran dan tindakan terhadap
pertanyaan kepada peserta didik guru inisial B
ini kurang selaras dalam menyampaikan kata dan
tindakan terhadap muridnya kurang baik.
4 Kewibawaan Guru inisial B ini cukup berwibawa dalam
kepemimpinanya di kelas dan di hormati oleh
peserta didiknya.serta mampu membuat situasi
ruangan kelas menjadi kondusif.
5 Kearifan Guru inisial B dapat menjadi contoh sebagai
pendidik yang sangat disiplin, ramah, mampu
bekerjasama dengan baik.
6 Tnggung Guru inisial B tersebut bertanggungjawab penuh
jawab,disiplin,cermat,dan terhadap pekerjaanya sebgai pengajar peserta
semnagat dalam mengerjakan didik, disiplin dengan datang tepat pada waktu
tugas sehingga peserta didik tidak menunggu, cermat
dalam menyampaikan materi dan semangat
dalam mengerjakan tugas nya yaitu sebagai
pengajar peserta didik
7 Memliki sikap rama dan empati Guru inisial B ini sebelum mengajar, peserta
pada lingkungan didik tersebut diharuskan membersihkan
lingkungan dalam sekolah maupun di rungan
kelas agar guru inisial B efektif dalam

45
menyampaikan materi terhadap siswanya

8 Menjadi teladan/contoh bagi Yang kami nilai dari guru inisial B ini menjadi
sesama guru,karyawan,maupun contoh bagi karyawan guru maupun peserta
peserta didik didik karena sebagai guru beliau mampu
memberikan contoh terhadap peserta didiknya
9 Pengendalian diri dalam Yang kami nilai guru inisial B ini mampu
berbagai situasi dan kondisi mengendalikan diri dalam berbagai situsai dan
kondisi, baik pada saat KBM sedang
berlangsung.
10 Adil dalam memperlakukan Guru inisyal B ini memperlakukan siswanya
siswa dengan adil memberi sanksi/ hukuman kepada
salah satu siswa dan siswa lainya tidak di beda
bedakan jika peserta didik melakukan kesalahan
yang sama. Memberi kesempataan bertanya
terhadap semua peserta didk

Yogyakarta, 30 April 2016

Mengetahui, Mahasiswa Praktikan


Kepala Sekolah

Drs. H. Asrori, M.A VIJAY PRATAMA PUTRA


NIM/NIP:19590923198703 1 004 NIM :2014006072

46
TIM MAGANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

JL.BATIKAN, TUNTUNGAN UH. III-1043 UMBULHARJO

YOGYAKARTA-55167 TELP. 0274-375673

Budaya Sekolah
Nama Guru : Guru SU
NIP :-
Mata Pelajaran : Produktif
Kelas/Jam ke- : XII/1

No Aspek yang diamati Deskripsi


1. Aktivitas dan rutinitas guru di  Guru masuk kelas tepat pada jam
dalam kelas pembelajaran akan dimulai. Sebelum
pelajaran dimulai guru SU menertibkan
siswa terlebih dahulu.Setelah itu guru ini
SU mengabsen . Dan setelah selesai
semuanya guru SU baru memberikan
materi yang akan disampaikan pada
pertemuan itu.

2. Aktivitas dan rutinitas warga  Mengadakan upacara bendera setiap hari


sekolah di lingkungan sekolah seninnya.
 Melakukan salat wajib (zuhur) dan salat
Jumat secara berjamaah yang diikuti oleh
seluruh warga sekolah.
 Mengadakan pengajian setiap dua bulan
sekali yang diikuti oleh semua guru dan
karyawan sekolah.
 Mengadakan rekreasi setiap akhir tahun
yang diikuti oleh semua guru dan
karyawan sekolah.
 Mengadakan PHBI (perayaan hari besar
Islam) yang diikuti oleh semua warga
sekolah.

3. Interaksi guru dan siswa di  Guru menjelaskan materi dan kemudian


dalam kelas memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya tentang materi yang belum
bisa dipahami.
4. Interaksi warga sekolah di  SMK PIRI Sleman menerapkan slogan
lingkungan sekolah senyum, sapa, dan salam. Sehingga dari
observasi kami interaksi warga sekolah
dilingkungan sekolah cukup baik. Antara

47
guru dengan guru atau guru dengan siswa,
mereka saling menyapa saat bertemu dan
bahkan berbincang-bincang sebentar di
teras kelas atau di masjid.

5. Aktivitas warga sekolah dalam  Menutup pintu gerbang setelah jam


mendisiplinkan siswa baik di pelajaran dimulai.
dalam maupun di luar sekolah  Melakukan razia di luar sekolah pada jam-
jam sekolah.
 Merazia ke kelas-kelas untuk menyuruh
siswa melakukan salat berjamaah.

6. Aktivitas warga sekolah dalam  Siswa tidak diperbolehkan menggunakan


menertibkan siswa baik di dalam Hand phone/gadget pada saat pelajaran
maupun di luar kelas berlangsung.
 Hari Senin dan Selasa wajib mengenakan
seragam Osis dengan atribut lengkap.
 Hari Jumat dan Sabtu wajib mengenakan
seragam batik untuk kelas XI dan XII, dan
untuk kelas X wajib mengenakan seragam
pramuka.
 Rambut harus dipotong rapi.

7. Aktivitas warga sekolah dalam  Dalam membetuk rasa tanggup jawab


membentuk rasa tanggungjawab pihak sekolah melakukan presensi disetiap
siswa baik di dalam maupun di kegiatan yang diikuti oleh siswa, seperti
luar sekolah salat berjamaah, salat Jumat, upacara, dan
kegiatan pramuka.
 Mengumpulkan tugas tepat pada
waktunya.

Yogyakarta,30 April 2016


Mengetahui,
Kepala Sekolah Mahasiswa praktikan

Drs. H. Asrori, M.A Ferdiansyah


NIY/NIP:19590923198703 1 004 NIM 2014006105

48
TIM MAGANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

JL.BATIKAN, TUNTUNGAN UH. III-1043 UMBULHARJO

YOGYAKARTA-55167 TELP. 0274-375673

Lembar Observasi
Kompetensi Jati Diri/Kepribadian Guru
Nama Guru : Guru SU
NIP :-
Mata Pelajaran : Produktif
Kelas/jam ke : XI/1

NO Aspek Yang dimati Deskripsi


11. Penampilan  Guru SU berpenampilan rapi dengan
atribut yang lengkap sesuai dengan
atribut pegawai sekolah/atribut pengajar
peserta didik
12. Kepercayaan Diri  Guru SU ini percaya diri dalam
menyampaikan materi terhadap peserta
didiknya.
13. Keselarasan kata dan tindakan  Keselarasan kata dan tindakan guru SU
sangat baik karena kata-kata yang di
ucapkannya tidak terdengar kasar
terhadapat peserta didiknya,begitu pula
tindakannya jika peserta didik melakukan
kesalahan,guru ini hanya menasehati dan
menegur peserta didiknya secara halus.
14. Kewibawaan  Guru SU ini berwibawa dalam
kepemimpinanya di kelas dan di hormati
oleh peserta didiknya,serta mampu
membuat situasi ruangan kelas menjadi
kondusif.
15. Kearifan  Guru SU ini menjadi guru yang bijaksana
dimana saat memberikan materi,guru ini
juga dapat menegur secra halus siswanya
jika siswanya melakukan kesalahan,
contohnya jika siswa tersebut ribut saat
guru SU sedang menerangkan materi.
16. Tanggung  Guru SU ini bertanggung jawab penuh
jawab,disiplin,cermat,dan terhadap pekerjaanya sebagai tenaga
semangat dalam mengerjakan pengajar, disiplin dengan datang tepat

49
tugas pada waktu sehingga peserta didik tidak
lama menunggu, cermat dalam
menyampaikan materi dan semangat
dalam mengerjakan tugasnya sebagai
pengajar peserta didik.
 Guru SU ini sebelum mengajar,peserta
didik diharuskan membersihkan
17. Memliki sikap rama dan empati lingkungan dalam sekolah maupun di
pada lingkungan rungan kelas agar proses belajar
mengajar di dalam kelas menjadi lebih
kondusif
18. Menjadi teladan/contoh bagi  Guru SU ini menjadi contoh bagi
sesama guru,karyawan,maupun karyawan guru maupun peserta didik
peserta didik karena sebagai guru beliau mampu
memberikan contoh terhadap peserta
didiknya
19. Pengendalian diri dalam  Guru SU ini mampu mengendalikan diri
berbagai situasi dan kondisi dalam berbagai kondisi, baik pada saat
siswa sedang bising pada saat proses
belajar sedang berlangsung,dan hanya
menegur peserta didiknya secara halus
jika peserta didiknya kedapatan sedang
rbising atau sedang bermain-main.
20. Adil dalam memperlakukan  Guru SU memperlakukan peserta
siswa didiknya dengan adil, tidak membanding-
bandingkan siswa mana yang rajin dan
siswa mana yang hanya beremalas-
malasan , semua peserta didiknya di
dalam kelas di anggap sama.

Yogyakarta,30 April 2016


Mengetahui,
Kepala Sekolah Mahasiswa praktikan

Drs. H. Asrori, M.A Ferdiansyah


NIY/NIP:19590923198703 1 004 NIM 2014006070

50
TIM MAGANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

JL.BATIKAN, TUNTUNGAN UH. III-1043 UMBULHARJO

YOGYAKARTA-55167 TELP. 0274-375673

Kompetensi Sosial Guru


Nama Guru : Guru SU
NIP : -
Mata Pelajaran : Produktif
Kelas/ Jam ke- : XI/1

Kompetensi Sosial Guru

No. Deskripsi
1. Kemampuan berkomunikasi Secara umum guru memiliki kemampuan yang baik
baik lisan maupun tertulis dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun
tertulis. Secara lebih rinci dapat dideskripsikan
sebagai berikut :
j. Guru dengan guru
Penggunaan bahasa formal dengan sesama
guru digunakan ketika berkomunikasi saat
rapat berlangsung. Namun, karena guru-guru
yang ada memiliki hubungan kekerabatan yang
baik, mereka menggunakan bahasa non-formal
pada setiap kesempatan atau acara dimana
tidak mengharuskan menggunakan formalitas
(seperti pada saat di kantor). Pada situasi
tersebut, mereka menggunakan bahasa lokal
yaitu bahasa jawa serta bahasa-bahasa yang
terkesan humoris.
k. Guru dengan siswa
Penggunaan bahasa formal yang digunakan
oleh guru kepada siswa, lebih pada saat proses
pembelajaran di kelas. Kebanyakan pada saat
di luar kelas (bukan pada saat jam pelajaran),
guru dengan siswa berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa non-formal yang terkesan
humoris. Guru juga selalu memotivasi siswa
dengan mengatakan “Jangan lupa bahagia”
pada siswa.
l. Guru dengan kepala sekolah
Dalam berkomunikasi pada konteks formal,
guru berkomunikasi dengan menggunakan

51
bahasa yang baik dan santun.
m. Guru dengan karyawan/TU
Guru dalam berkomunikasi dengan
karyawan/TU lebih sering menggunakan
bahasa non-formal. Bahasa yang digunakan
yaitu bahasa Indonesia.
n. Guru dengan tukang kebun
Guru dalam berkomunikasi dengan tukang
kebun menggunakan bahasa non-formal dan
terkesan humoris.
2. Pemahaman dan penyesuaian Guru memiliki pemahaman yang baik terhadap
diri dengan kondisi peserta siswa-siswanya. Guru dapat mengidentifikasi
didik kemampuan awal peserta didik (saat mengawali
mata pelajaran), kesulitan-kesulitan yang mungkin
peserta didik alami, dan potensi yang dimiliki oleh
peserta didik. Selain itu, guru mampu dalam
mengkondisikan peserta didiknya.
3. Kerjasama dengan pejabat Hasil pengamatan terkait dengan kompetensi guru
sekolah, sesama guru, peserta dalam bekerjasama dengan pejabat sekolah, sesama
didik, dan karyawan guru, peserta didik, dan karyawan dapat diuraikan
sebagai berikut :
i. Guru dengan pejabat sekolah
Setiap guru maupun penjabat sekolah (kepala
sekolah, wakil bidang kesiswaan, wakil sarana
dan prasarana, ketua TU, dll) memiliki
tugasnya masing-masing. Mereka bekerjasama
dan memiliki tanggungjawab terhadap
permasalahan di sekolah.
j. Guru dengan guru
Sesama guru saling membantu atau
bekerjasama dan memotivasi agar lebih
semangat menjalankan perannya sebagai guru.
k. Guru dengan peserta didik
Guru memiliki tanggungjawab terhadap apa
yang menjadi perannya, yaitu menjadi guru dan
mengajar siswa-siswanya. Guru mengusahakan
agar pembelajaran di kelas kondusif.
l. Guru dengan karyawan
Guru dan karyawan ikut berkontribusi dalam
memajukan sekolah. Mereka memiliki sikap
saling terbuka satu sama lain.
4. Kemampuan menghargai Guru mengetahui, menghargai dan memberikan
pendapat dan hak-hak orang hak pada siswa yaitu hak siswa untuk mendapat
lain termasuk peserta didik pengajaran, hak untuk menerima pengajaran, dan
hak untuk mendapat ilmu. Selain itu, guru memiliki
sikap keterbukaan dengan siswa dalam berpendapat
ataupun memberi usul.
5. Kemampuan memotivasi Dalam hal kaitannya dengan kemampuan guru
peserta didik serta teman dalam memotivasi peserta didik serta teman
sejawat sejawat dapat dideskripsikan sebagai berikut :

52
e. Memotivasi peserta didik
Dalam memotivasi peserta didik, guru
memberikan dorongan dalam belajar agar
peserta didik lebih semangat dalam belajar.
f. Memotivasi teman sejawat
Dalam memotivasi teman sejawat yaitu guru-
guru yang mengajar dalam suatu lingkup yang
sama, guru memberi dorongan pada guru
lainnya agar lebih semangat dalam mengajar
siswanya dan dalam memberi tugas siswa.
6. Toleransi terhadap Pengamatan yang dilakukan menunjukkan hasil
keberagaman siswa dalam beberapa poin berikut :
d. Pengendalian emosi terhadap perbedaan
Guru mampu mengendalikan emosi terhadap
keberagaman siswa.
e. Menghargai orang lain
Setiap siswa tentunya belum tentu memiliki
karakteristik dan latar belakang yang sama.
Namun karena guru memiliki kepribadian yang
baik, guru mampu menghargai perilaku siswa
yang berbeda-beda, menghargai kepandaian
siswa yang berbeda, serta mampu menghargai
perbedaan agama yang siswa-siswanya anut.
f. Sikap terbuka
Antara guru dengan siswa memiliki sikap
keterbukaan satu sama lain.

Yogyakarta,30 April 2016


Mengetahui,
Kepala Sekolah Mahasiswa praktikan

Drs. H. Asrori, M.A Ferdiansyah


NIM/NIP:19590923198703 1 004 NIM 2014006070

53
TIM MAGANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

JL.BATIKAN, TUNTUNGAN UH. III-1043 UMBULHARJO

YOGYAKARTA-55167 TELP. 0274-375673

Lembar Observasi
Kompetensi Pedagogik Guru
Nama Guru : Guru SU
NIP :-
Mata Pelajaran : Produktif
Kelas/ Jam ke- : XII/1
No Aspek yang diamati Deskripsi
1. Kesiapan mengajar dan perangkat  Sebelum mengajar guru SU
pembelajarannya menyiapkan beberapa perangkat
pembelajaran seperti buku/modul
tentang materi yang akan
disampaikan.

2. Kemampuan menggunakan teknologi  Untuk sejauh ini guru SU tidak


komunikasi dan informasi menggunakan media audio, visual,
maupun audio visual,dikarenakan
siswa baru saja melaksanakan
PKL,jadi guru hanya
memeberikan materi awal
terhadap siswanya yang terdapat
pada modul/buku.

3. Mengenali keunggulan dan kelemahan  Dalam mengenali keunggulan dan


peserta didik kelemahan siswa, guru SU
biasanya memberikan
latihan/tugas yang berkaitan
dengan materi. Dari hasil
latihan/tugas tersebut, guru SU
akan mengevaluasi dan
mengidentifikasi siswa yang
mudah menerima materi pelajaran
dengan baik dan siswa yang
mengalami kesulitan dalam
memahami materi pelajaran.
Dengan cara seperti inilah guru
SU akan mampu melihat siswa

54
yang benar-benar bisa menerima
pelajaran dan siswa yang memang
perlu membutuhkan perlakuan
khusus untuk memahami
pelajaran.

4. Penguasaan materi, pendekatan, i. Penguasaan materi


strategi, metode, dan media Pemilihan materi diskusi yang sesuai
pembelajaran dengan kondisi peserta didik.
Contohnya materi diskusi tentang
sistem bahan bakar konvensional.
j. Pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan kontekstual, karena
menurut guru SU siswa akan lebih
mengerti jika materi pembelajaran
dikaitkan dengan dunia nyata.
k. Strategi
Strategi yang digunakan adalah
interaktif. Perencanaa kegiatan
bertujuan agar ada interaksi secara aktif
antara siswa dengan siswa, ataupun
siswa dengan guru.
l. Metode
Metode yang digunakan adalah diskusi.
5. Kemampuan mengevaluasi hasil Instrumen penilaian yang digunakan guru
pembelajaran SU bersifat menyeluruh. Contohnya, guru
menilai dengan memberikan point
terhadap segala bentuk aktifitas diskusi.
Penilaian tersebut dibagi menjadi empat
bagian yaitu; 1. dari segi kognitif siswa,
2. dari segi proses diskusi, 3. Keaktifan
siswa, dan 4. Produk
6. Kemampuan mengelola kelas c. Fisik : sarana dan prasarana
guru menggunakan buku sebagai
panduan. Menggunakan papan tulis,
spidol, dll untuk membantu kegiatan
pembelajaran. Guru tidak menggunakan
media elektronik karena fasilitas yang
belum ada di sekolah.
d. Nonfisik : interaksi siswa dengan guru.
Interaksi saat kegiatan belajar berjalan
lancar dan kondusif. Terjadi hubungan
timbal balik antara guru dan siswa.
Contohnya; siswa mengajukan
pertanyaan langsung jika tidak
mengerti, guru memberi teguran bagi
siswa yang ramai dan memberi

55
apresiasi bagi siswa yang aktif.
7. Kemampuan menyampaikan materi c. Mampu mengimplementasikan RPP
pembelajaran dengan tepat pada saat kegiatan
pembelajaran.
d. Memahami kondisi psikis siswa saat
pembelajaran . Contohnya ; menyuruh
anak yang pasif sejak pertama KBM
untuk bertanya atau memberi
kesimpulan dari diskusi agar
mendapatkan point.

Yogyakarta,30 April 2016


Mengetahui,
Kepala Sekolah Mahasiswa praktikan

Drs. H. Asrori, M.A Ferdiansyah


NIM/NIP:19590923198703 1 004 NIM : 2014006105

56
Gambar ruang praktik sepeda motor Gambar ruang praktik sepeda motor

Gambar ruang praktek engine Gambar ruang praktek chasis

Gambar Ruang praktek kelistrikan Gambar ruang perpustakaan

57
Gambar proses belajar mengajar di kelas Gambar proses praktik di bengkel chasis

Gambar. proses praktik di ruang engine

58
Gambar. Upacara bendera di SMK Piri Sleman

59

Anda mungkin juga menyukai