A. LATAR BELAKANG
Program magang I merupakan salah satu mata kuliah kependidikan yang wajib lulus
dan harus ditempuh oleh mahasiswa S-1 FKIP UST untuk mendapatkan gelar sarjana.
Magang 1 dilaksanakan disekolah dan dikampus. Kegiatan disekolah adalah melakukan
observasi kultur sekolah untuk memanfaaatkan jati diri mahapeserta didik sebagai calon
pendidik. Hasil observasi tersebut kemudian dianalisis melalui diskusi dikampus dengan
bimbingan dosen. Magang I merupakan kegiatan mahasiswa disekolah tertentu guna
memperoleh data tentang budaya sekolah, kompetensi pedagogik guru, kompetensi
kepribadian guru, kompetensi profesional dan kompetensi sosial guru yang dilakkan
dengan cara mengobservasi dilingkungan sekolah yang ditentukan. Kegiatanyang dilakukan
disekolah ini adalah melakukan observasi kultur sekolah untuk memantapkan jati diri
mahapeserta didik sebagai calon pendidik di masa yang akan datang.
Landasan Hukum UU No. 20/2003 Pasal 40 ayat 2 yang berbunyi Pendidik dan tenaga
kependudukan berkewajiban menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,
menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis. Memiliki komitmen secara profesional untuk
meningkatkan mutu pendidikan dan memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga,
profesi dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya. PP
No.19/2005 pasal 28 Pendidikan harus memiliki kualifikasi akademik dan kopetensi
sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang
pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan / atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai
ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi :
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi
sosial.
UU Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005 sebagai guru wajib memiliki kualifikasi
akademik, kompetensi, sertifikat pendidikan, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
1
kemampuan mewujudkan tujuan budaya sekolah dengan sifat yang ada, sehat-tidak sehat,
kuat-lemah, positif-negatif, kacau-stabil dan konsekuensinya terhadap perbaikan sekolah.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan Umum dari penulisan, laporan ini adalah untuk mengetahui tentang lingkungan
sekolah.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui budaya sekolah
b. Untuk mengetahui kompetensi jati diri dan kepribadian guru di sekolah
terutama di dalam lingkungan sekolah.
c. Untuk mengetahui kompetensi sosial guru
d. Untuk mengetahui kompetensi pedegogik guru
2
BAB II
HASIL OBSERVASI
A. Budaya sekolah
Budaya sekolah merupakan semua kegiatan yang diadakan atau dilakukan oleh pihak
sekolah dalam upaya menciptakan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas. Budaya
Sekolah juga merupakan kegiatan khas yang membedakan sekolah satu dengan yang lain
dan bertujuan untuk tercapainya nilai-nilai yang diharapkan. Tanggung jawab,
kedisiplinan, dan keharmonisan warga sekolah adalah beberapa nilai yang dapat kita ambil
dari budaya sekolah
1. Aktivitas dan rutinitas guru di dalam kelas
Guru masuk kelas tepat pada jam pembelajaran akan dimulai. Sebelum pelajaran
dimulai guru menertibkan siswa terlebih dahulu. Kemudian Beliau memberikan
motivasi dan melakukan apersepsi. Setelah itu guru mengabsen siswa dan
mengoreksi tugas yang diberikannya minggu lalu. Setelah selesai semuanya
guru baru memberikan materi yang akan disampaikan pada pertemuan itu.
2. Aktivitas dan rutinitas warga sekolah di lingkungan sekolah
Siswa melakukan tadarus Al quran sebelum pelajaran jam pertama dimulai.
Menyayikan lagu Indonesia raya disetiap awal jam pelajaran pertama dimulai.
Melakukan kegiatan pramuka yang wajib diikuti kelas X setiap hari Jumat.
Mengadakan baca tulis Al quran yang diikuti oleh siswa.
Melakukan salat wajib (zuhur) dan salat Jumat secara berjamaah yang diikuti
oleh seluruh warga sekolah.
Mengadakan pengajian setiap dua bulan sekali yang diikuti oleh semua guru dan
karyawan sekolah.
Mengadakan rekreasi setiap akhir tahun yang diikuti oleh semua guru dan
karyawan sekolah.
Mengadakan PHBI (perayaan hari besar Islam) yang diikuti oleh semua warga
sekolah.
3. Interaksi guru dengan siswa di dalam kelas
Guru menjelaskan materi dan kemudian memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya tentang materi yang masih belum bisa dipahami. Setelah siswa
3
ada yang bertanya atau tidak, guru kemudian menyuruh siswa untuk maju dan
memberikan contoh hal-hal (kata/kalimat) yang berkaitan dengan materi yang
sedang dipelajari. (kebetulan saat itu guru memberikan materi tentang kelas
kata, kemudian siswa satu per satu maju untuk memberikan contoh tentang
kelas kata tersebut).
6. Aktivitas warga sekolah dalam menertibkan siswa baik di dalam maupun di luar
kelas
Siswa tidak diperbolehkan menggunakan Hand phone/gadget pada saat
pelajaran berlangsung.
Hari Senin dan Selasa wajib mengenakan seragam osis dengan atribut
lengkap.
Hari Jumat dan Sabtu wajib mengenakan seragam batik untuk kelas XI
dan XII, dan untuk kelas X wajib mengenakan seragam pramuka.
Rambut harus dipotong rapi.
4
7. Aktivitas warga sekolah dalam membentuk rasa tanggungjawab siswa baik di
dalam maupun di luar sekolah
Dalam membetuk rasa tanggup jawab pihak sekolah melakukan presensi
disetiap kegiatan yang diikuti oleh siswa, seperti salat berjamaah, salat
Jumat, upacara, dan kegiatan pramuka.
Mengumpulkan tugas tepat pada waktunya.
Kompetensi jati diri/kompetensi diri guru adalah pola sikap yang dimiliki seorang guru
dalam hal sikap atau tingkah laku yang mencerminkan seorang pendidik yang baik.
Kompetensi Jati Diri mencakup dari hal penampilan sampai dengan cara seorang guru dalam
mengenali siswa. Penampilan dan Sikap seorang guru dalam memperlakukan siswa
merupakan sebuah indikasi dari Kepribadian yang dimilikinya
1. Penampilan
2. Kepercayaan Diri
Kepercayaan diri guru terlihat saat mengajar di dalam kelas. Beliau dengan percaya diri
menyampaikan materi dengan jelas, tegas, dan runtut. Beliau selalu optimis bahwa ilmu yang
disampaikannya bisa dipahami siswa dan kelak akan bermanfaat untuk masa depan mereka.
Menjadi guru memang sudah sepantasnya bisa sebagai contoh siswa dan lingkungan
sekitarnya. Termasuk guru bahasa Indonesia yang bertugas memberikan pengetahuan tentang
pengunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Guru bahasa Indonesia dianggap lebih tahu
dan lebih mengerti tentang masalah kebahasaan termasuk pemilihan kata yang tepat dalam
berkomunikasi dengan mitra tutur. Untuk mencapai keselarasan antara kata dan tindakan guru
selalu berusaha memberikan contoh penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Bahkan beliau juga memberikan contoh penggunaan bahasa Jawa yang baik dan sopan kepada
siswa.
5
4. Kewibawaan
Kewibawaan timbul dengan sendirinya karena sikap kita, bukan karena dibuat-buat.
Dari hasil observasi saya di SMK PIRI Sleman, guru mempunyai wibawa yang cukup baik.
Hal tersebut ditunjukan ketika di dalam kelas beliau selalu menegur siswa untuk tidak bermain
hand phone/gadget, dengan sendirinya siswa yang bersangkutan langsung mematuhi perintah
dari guru tersebut. Selain itu, di luar kelas pun guru selalu menegur siswa untuk berpakain rapi
(merapikan seragam), dan mereka pun langsung merapikan seragamnya.
5. Kearifan
Sikap arif yang ditunjukkan oleh guru beliau mengalami hambatan dalam memahami materi-
materi yang beliau ajarkan. Jika ada siswa yang sulit menerima pelajaran, guru biasanya akan
memberikan bimbingan kepada siswa tersebut diluar jam pelajaran. Sabar, telaten, dan
semangat selalu beliau terapkan dalam membimbing siswa-siswanya
Tanggung jawab guru diwujudkan dengan menjalankan tugasnya dengan baik. selain
menjadi guru Produktif, guru adalah ketua jurusan Otomotif di SMK PIRI Sleman. Tanggung
jawab dengan tugas yang diberikannya terlihat ketika beliau berangkat untuk menjalankan
piket di perpustakaan, padahal beliau tidak ada jam mengajar pada hari itu. Kedisiplinannya
juga terlihat ketika beliau selalu datang tepat waktu sesuai jadwal yang diberikan.
Sikap ramah yang ditunjukkan guru adalah beliau selalu menyempatkan diri meskipun
hanya sebentar untuk menegurnya ketika berpapasan dengan sesama guru atau karyawan.
Beliau juga murah senyum kepada siswa. Terkadang juga ada celotehan lucu yang dilontarkan
oleh guru kepada siswa-siswanya.
6
8. Menjadi teladan/contoh bagi sesama guru, karyawan, maupun peserta didik
Berperilaku baik, sopan, dan bertutur kata santun selalu ditunjukan oleh guru nomor 6.
Dari hasil observasi yang saya lakukan di SMK PIRI Sleman, menurut saya guru nomor 6
memang sudah layak untuk diteladani sebagai sosok seorang guru. Tanggung jawab, disiplin,
dan semangatnya sudah mencerminkan bahwa beliau memang mempunyai semangat yang kuat
untuk memberikan perubahan di dunia pendidikan.
Untuk mengendalikan diri dalam menghadapi siswa guru lebih mengutamakan untuk
berinteraksi mengobrol dengan cara yang baik-baik. Jika cara yang dilakukannya tidak juga
memberikan perubahan, siswa tersebut kemudian diserahkan kepada wali kelasnya, dan jika
peringatan dari wali kelas tidak juga didengarkan siswa yang bersangkutan langsung dibawa ke
guru BK (bimbingan konseling). Kalau dari guru BK tidak juga memberikan perubahan kepada
siswa, biasanya langsung ditangani oleh kepala sekolah sendiri. Jika memang siswa sudah tidak
bisa dikendalikan oleh pihak sekolah, maka siswa akan diberikan sanksi yang paling berat yaitu
dikembalikan kepada orang tua mereka masing-masing.
Sikap adil yang ditunjukkan oleh guru beliau selalu menghargai usaha yang dilakukan
oleh siswanya. Guru selalu menegur kepada siswa yang membuat kesalahan. Namun jika siswa
tersebut melakukan tindakan yang baik dan positif beliau juga langsung memberikan apresiasi
kepada siswa yang bersangkutan. Beliau tidak pernah mempunyai sifat balas dendam kepada
siswa dan memperlakukan siswanya sama.
7
C. Kompetensi sosial Guru
Kompetensi sosial guru adalah kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru dalam
bekerjasama dengan lingkungannya. Kompetensi Sosial mencakup dari kemampuan dalam
menggunakan bahasa, sikap guru dengan lingkungan, dan sikap guru dalam melihat masalah
di luar lingkungannya. Kompetensi Sosial sangat penting untuk
Pada dasarnya guru memang dituntut harus bisa memberikan contoh yang baik terhadap siswa
termasuk penggunaan bahasanya. Dalam hal ini adalah pengunaan bahasa Indonesia yang baik
dan benar. Di dalam observasi yang saya lakukan di SMK PIRI Sleman, kami melihat guru
menggunakan bahasa yang baik ketika proses belajar mengajar di dalam kelas. Namun
terkadang juga menggunakan bahasa Jawa dalam beberapa kalimatnya. Tulisan tangan guru
rapi dan sesuai dengan kaidah penulisan di dalam bahasa Indonesia (pengunaan huruf kapital,
tanda titik, kota, dll). Untuk komunikasi secara lisan dengan sesama guru atau karyawan, guru
memang lebih banyak menggunakan bahasa Jawa. Mungkin karena dirasa ada kesamaan
secara emosional dan kulturnya.
Guru memahami betul dengan kondisi siswa di SMK PIRI Sleman. Di dalam mengajar beliau
selalu menyelipkan sedikit humor yang bisa membuat siswa menjadi tidak bosan dalam
mengikuti pembelajaran. Setiap sekolah mempunyai karakteristik siswa yang berbeda-beda. Di
SMK PIRI Sleman ada beberapa siswa yang memang sedikit kurang mempunyai semangat
untuk belajar. Namun, guru selalu memberikan motivasi kepada mereka untuk lebih giat lagi di
dalam belajar. Selain itu guru juga memahami siswa yang mempunyai daya serap yang sedikit
berbeda dibandingkan siswa yang lain. Tetapi, beliau selalu memberikan penjelasan sendiri
terhadap siswa yang bersangkutan di luar jam pelajaran. Guru juga memahami bahwa
kemampuan setiap siswa itu berbeda-beda.
8
3. Kerjasama dengan pejabat sekolah, sesama guru, peserta didik, dan karyawan
Semua warga sekolah saling bekerjasama dalam menciptakan lingkungan sekolah yang baik.
Hubungan dari beberapa pihak seperti guru, karyawan, dan pejabat sekolah untuk menciptakan
lingkungan yang baik ditunjukan dengan saling memberi saran dan masukan terlebih masalah
yang dihadapai mengenai ketertiban siswa. Selain itu hubungan antara guru dengan siswa juga
terlihat saat proses pembelajaran. Mereka bekerjasama untuk menciptakan susasana yang
kondusif.
4. Kemampuan menghargai pendapat dan hak-hak orang lain termasuk peserta didik
Guru selalu memberikan hak kepada siswa untuk bertanya dan berpendapat. Beliau selalu
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi pelajaran yang
disampaikan. Meskipun terkadang ada pertanyaan yang nyeleneh, tetapi guru nomor 6 juga
tetap menjawab dan menghargai pertanyaan yang disampaikan. Beliau juga selalu menghargai
pendapat guru atau karyawan lain yang memberikan masukan kepadanya.
Untuk menggugah rasa semangat siswa dalam belajar guru selalu memberikan motivasi yang
berkaitan dengan kedisiplinan. Beliau mengatakan bahwa orang yang menerapkan sikap
disiplin pasti akan suskes dalam meraih masa depannya. Sedangkan dalam memotivasi teman
sejawat beliau sering kali mengatakan untuk sabar dalam menghadapi sesuatu.
SMK PIRI Sleman adalah sebuah lembaga pendidikan yang didirikan oleh yayasan Islam.
Namun di SMK PIRI Sleman ada beberapa siswa yang beragama non muslim. Dalam
mewujudkan bentuk rasa toleransi, pihak sekolah tidak pernah memaksa siswa yang
bersangkutan untuk mengikuti kegiatan keagamaan (Islam) yang diadakan oleh sekolah.
Mereka juga diberi kesempatan untuk belajar agama dengan pemuka agama mereka masing-
masing.
9
D. Kompetensi Pedagogik Guru
Kompetensi pedegogik adalah Berhasil atau tidaknya sebuah pembelajaran di sekolah juga
dipengaruhi oleh kemampuan pedagogik seorang guru. Kesiapan mengajar, penggunaan
metode, penggunaan media, penguasaan materi, dan kemampuan menyampaikan materi
mempunyai pengaruh yang sangat besar untuk tercapainya sebuah tujuan pembelajaran.
Wawasan dan pengetahuan tentang materi atau hal-hal lain juga termasuk kemampuan
pedagogik seorang guru
Sebelum mengajar guru menyiapkan beberapa perangkat pembelajaran seperti buku/modul dan
hard copy tentang materi yang akan disampaikan.
Untuk sejauh ini guru tidak menggunakan media audio, visual, maupun audio visual. Menurut
beliau penggunaan media dirasa kurang efektif dengan kondisi dan mata pelajaran yang
diampunya. Karena menurut guru, dengan cara tradisional (penyampaian materi tanpa media)
dirasa lebih efektif dan mudah diterima oleh siswa. Guru juga menambahkan bahwa
penggunaan media memang bagus untuk merangsang minat belajar siswa, namun hal tersebut
juga harus mempertimbangkan beberapa aspek terlebih dahulu dan salah satunya adalah
dengan melihat kondisi siswa yang ada.
Dalam mengenali keunggulan dan kelemahan siswa, guru biasanya memberikan latihan/tugas
yang berkaitan dengan materi. Dari hasil latihan/tugas tersebut, guru akan mengevaluasi dan
mengidentifikasi siswa yang mudah menerima materi pelajaran dengan baik dan siswa yang
mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajarann. Dengan cara seperti inilah guru akan
mampu melihat siswa yang benar-benar bisa menerima pelajaran dan siswa yang memang
perlu membutuhkan perlakuan khusus untuk memahami pelajaran.
10
4. Penguasaan materi, pendekatan, strategi, metode, dan media pembelajaran
Metode yang digunakan oleh guru dalam pembelajarannya adalah model metode kooperatif.
Siswa dibuat berpasangan (think and pairs), kemudian mereka harus mempresentasikan hasil
diskusi di depan kelas. Setelah presentasi selesai guru memberikan tugas atau latihan, baik
kelompok maupun individu.
Kemampuan guru dalam mengelola kelas ditunjukan dengan beberapa tindakan yaitu, saat
proses pembelajaran guru selalu menegur siswa yang bermain hand phone/gadget. Selain itu
beliau juga menegur siswa yang tidur dan berbicara sendiri dengan temannya saat proses
pembelajaran. Dengan cara seperti itu guru nomor 6 lebih mudah untuk mengelola kelas demi
menciptakan suasana pembelajaran yang baik.
Dalam menyampaikan materi jelas dan runtut. Guru selalu memberikan contoh tentang materi
yang disampaikan. Beliau juga memberikan tugas untuk mengetahui seberapa jauh siswa dalam
menguasai materi yang baru disampaiakan.
11
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab II, dapat diambil
simpulan sebagai berikut.
1. Budaya sekolah merupakan semua kegiatan yang diadakan atau dilakukan oleh
pihak sekolah dalam upaya menciptakan penyelenggaraan pendidikan yang
berkualitas. Budaya Sekolah juga merupakan kegiatan khas yang membedakan
sekolah satu dengan yang lain dan bertujuan untuk tercapainya nilai-nilai yang
diharapkan. Tanggung jawab, kedisiplinan, dan keharmonisan warga sekolah adalah
beberapa nilai yang dapat kita ambil dari budaya sekolah.
2. Kompetensi jati diri/kompetensi diri guru adalah pola sikap yang dimiliki seorang
guru dalam hal sikap atau tingkah laku yang mencerminkan seorang pendidik yang
baik. Kompetensi Jati Diri mencakup dari hal penampilan sampai dengan cara
seorang guru dalam mengenali siswa. Penampilan dan Sikap seorang guru dalam
memperlakukan siswa merupakan sebuah indikasi dari Kepribadian yang
dimilikinya.
3. Kompetensi sosial guru adalah kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru dalam
bekerjasama dengan lingkungannya. Kompetensi Sosial mencakup dari kemampuan
dalam menggunakan bahasa, sikap guru dengan lingkungan, dan sikap guru dalam
melihat masalah di luar lingkungannya. Kompetensi Sosial sangat penting untuk
seorang guru dalam mewujudkan kerjasama untuk menjalankan kegiatan-kegiatan
yang positif demi kemajuan sebuah sekolah.
12
B. Saran
Pelaksanaan magang 1, saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut.
1. Dari pihak Fakultas untuk lebih serius lagi dalam menyelenggarakan mata kuliah
magang 1, sehingga pada saat pelaksanaan tidak ada masalah-masalah yang muncul dan
merugikan mahasiswa.
2. Untuk mahasiswa yang akan mengambil mata kuliah magang 1, untuk lebih tekun,
serius, dan semangat lagi dalam melaksanakan mata kuliah magang 1.
3. Untuk seluruh mahasiswa magang agar lebih meningkatkan rasa tanggung jawab, sikap
yang terbuka serta kekompakan yang lebih baik lagi pada saat magang itu
dilaksanakan.
4. Untuk pihak Fakultas lebih di utamakan dulu magang 1 saat penerjunan ke sekolah
13
DAFTAR PUSTAKA
Kompetensi.info/kompetensi-guru/empat-kompetensi-guru.html..
14
DAFTAR LAMPIRAN
15
TIM MAGANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Budaya Sekolah
Nama Guru : Nomor 6
NIP :-
Mata Pelajaran : produktif
Kelas/Jam ke- : XI
16
per satu maju untuk memberikan contoh tentang kelas kata
tersebut).
4. Interaksi warga SMK PIRI Sleman menerapkan slogan senyum, sapa, dan
sekolah di salam. Sehingga dari observasi kami interaksi warga sekolah
lingkungan sekolah dilingkungan sekolah cukup baik. Antara guru dengan guru
atau guru dengan siswa, mereka saling menyapa saat bertemu
dan bahkan berbincang-bincang sebentar di teras kelas atau di
masjid.
7. Aktivitas warga Dalam membetuk rasa tanggup jawab pihak sekolah melakukan
sekolah dalam presensi disetiap kegiatan yang diikuti oleh siswa, seperti salat
membentuk rasa berjamaah, salat Jumat, upacara, dan kegiatan pramuka.
tanggungjawab Mengumpulkan tugas tepat pada waktunya.
siswa baik di dalam
maupun di luar
sekolah
17
TIM MAGANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lembar Observasi
Kompetensi Pedagogik Guru
Nama Guru : Nomor 6
NIP :
Mata Pelajaran : Produktif
Kelas/ Jam ke- : XI
No Aspek yang Deskripsi
diamati
1. Kesiapan mengajar Sebelum mengajar guru nomor 6 menyiapkan
dan perangkat beberapa perangkat pembelajaran seperti buku/modul
pembelajarannya dan hard copy tentang materi yang akan disampaikan.
18
memang perlu membutuhkan perlakuan khusus untuk
memahami pelajaran.
19
Yogyakarta, 30 April 2016
Mengetahui,
Kepala Sekolah Mahasiswa praktikan
20
TIM MAGANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
21
serap yang sedikit berbeda dibandingkan siswa yang
lain. Tetapi, beliau selalu memberikan penjelasan
sendiri terhadap siswa yang bersangkutan di luar jam
pelajaran. Guru nomor 6 juga memahami bahwa
kemampuan setiap siswa itu berbeda-beda.
22
Yogyakarta, 30 April 2016
Mengetahui,
Kepala Sekolah Mahasiswa praktikan,
23
TIM MAGANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
3. Keselarasan kata dan Menjadi guru memang sudah sepantasnya bisa sebagai
tindakan contoh siswa dan lingkungan sekitarnya. Termasuk guru
produktif yang bertugas memberikan pengetahuan tentang
pengunaan bahasa tekhnik yang baik dan benar. Guru bahasa
produktif dianggap lebih tahu dan lebih mengerti tentang
masalah kebahasaan termasuk pemilihan kata yang tepat
dalam berkomunikasi dengan mitra tutur. Untuk mencapai
keselarasan antara kata dan tindakan guru nomor 6 selalu
berusaha memberikan contoh penggunaan bahasa tekhnik
dengan baik dan benar. Bahkan beliau juga memberikan
contoh penggunaan bahasa yang baik dan sopan kepada
siswa.
24
mereka pun langsung merapikan seragamnya.
5. Kearifan Sikap arif yang ditunjukkan oleh guru nomor 6 adalah beliau
mengalami hambatan dalam memahami materi-materi yang
beliau ajarkan. Jika ada siswa yang sulit menerima pelajaran,
guru nomor 6 biasanya akan memberikan bimbingan kepada
siswa tersebut diluar jam pelajaran. Sabar, telatean, dan
semangat selalu beliau terapkan dalam membimbing siswa-
siswanya.
7. Memiliki sikap ramah Sikap ramah yang ditunjukkan guru nomor 6 adalah beliau
dan empati pada selalu menyempatkan diri meskipun hanya sebentar untuk
lingkungan berkomunikasi ketika berpapasan dengan sesama guru atau
karyawan. Beliau juga murah senyum kepada siswa.
Terkadang juga ada celotehan lucu yang dilontarkan oleh
guru nomor 6 kepada siswa-siswanya.
25
10. Adil dalam Sikap adil yang ditunjukkan oleh guru nomor 6 yaitu beliau
memperlakukan siswa selalu menghargai usaha yang dilakukan oleh siswanya.
Guru nomor 6 selalu menegur kepada siswa yang membuat
kesalahan. Namun jika siswa tersebut melakukan tindakan
yang baik dan positif beliau juga langsung memberikan
apresiasi kepada siswa yang bersangkutan. Beliau tidak
pernah mempunyai sifat balas dendam kepada siswa dan
memperlakukan siswanya sama.
26
TIM MAGANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Budaya Sekolah
Nama Guru : Guru A
NIP :
Mata Pelajaran :
Kelas/Jam ke- :
27
sekolah
5. Aktivitas Menutup pintu gerbang setelah jam pelajaran dimulai.
warga sekolah Melakukan razia di luar sekolah pada jam-jam sekolah.
dalam Merazia ke kelas-kelas untuk menyuruh siswa
mendisiplinkan melakukan salat berjamaahpadawaktusholatdhuhur
siswa baik di Siswa tidak diperbolehkan memakai jaket saat sudah di
dalam maupun dalam lingkungan sekolahan
di luar sekolah
6. Aktivitas Dalam pelaksanaan tata tertib di sekolah SMK PIRI
warga sekolah Sleman sudah berjalan dengan baik,secara keseluruahan
dalam sudah berjalan dengan baik,ketika ada siswa yang
menertibkan melanggar peraturan maka langsung mendapat sanksi
siswa baik di sesuai dengan peraturan sekolah
dalam maupun Hari Senin dan Selasa wajib mengenakan seragam osis
di luar kelas dengan atribut lengkap.
Untuk hari jumat dan sabtu, kelas X diwajibkan untuk
memakai seragam pramuka karena akan diadakan wajib
pramuka untuk kelas X
Bila ada siswa yang rambutnya panjang akan dirapikan
di sekolahan oleh guru BK
28
TIM MAGANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
3. Keselarasan kata dan Seorang guru harus menjadi contoh bagi siswanya,
ketindakan guru tidak hanya dituntut untuk mengajarkan tentang
kebaikan saja, tetapi juga harus mengaplikasikannya
kedalah kehidupan sehari hari.
4. Kewibawaan Beliau memiliki kewibawaan baik didalam kelas
maupun diluar kelas, hal ini terlihat saat guru masuk
kelas dan para siswa sudah menyiapkan diri untuk
mengikuti pelajaran.
5. Kearifan Guru di SMK PIRI sleman memiliki sifat rendah
hati, bijaksana dan tidak membeda-bedakan siswa
yang memiliki kemampuan lebih, sedang maupun
kurang, guru menunjuk siapa saja yang bersedia
untuk maju kedepan untuk mengerjakan soal,
bersifat terbuka dalam berfikir dan bertindak, santun
dalam berbicara dan bertindak, mereka senantiasa
selalu sabar dalam menghadapi siswa yang memiliki
29
perilaku yang kurang baik dan selalu menegur dan
mengarahkan dengan baik.
30
TIM MAGANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
No. Deskripsi
1. Kemampuan Secara umum guru memiliki kemampuan yang baik dalam
berkomunikasi berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis. Secara lebih
baik lisan rinci dapat dideskripsikan sebagai berikut :
maupun a. Guru dengan guru
tertulis Penggunaan bahasa formal hanya dilakukan saat ada rapat
berlangsung.
b. Guru dengan siswa
Penggunaan bahasa formal yang digunakan oleh guru
kepada siswa, lebih pada saat proses pembelajaran di kelas
dalam penyampaian materi, beliau dapat menyampaikan
materi dengan jel;as. Tetapi pada saat di luar kelas (bukan
pada saat jam pelajaran), guru dengan siswa berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa non-formal yang terkesan
humoris atau lebih tepatnya seperti teman sebaya
c. Guru dengan kepala sekolah
Guru harus berkomunikasi dengan menggunakan bahasa
yang baik dan santun.
d. Guru dengan karyawan/TU
Guru dalam berkomunikasi dengan karyawan/TU lebih
sering menggunakan bahasa non-formal. Bahasa yang
digunakan yaitu bahasa Indonesia.
2. Pemahaman Karena sudah dididik untuk menjadi pengajar yang
dan professional, beliau dapat dengan mudah memahami siswanya
penyesuaian dari awal mulai pembelajaran, guru juga dapat mengerti
diri dengan kemampuan siswanya apakah sudah paham dengan materi yang
kondisi dijelaskan atau tidak dan beliau dapat menyesuaikan diri
peserta didik dengan berbagai sifat dan karakter siswanya.
31
3. Kerjasama Hasil pengamatan terkait dengan kompetensi guru dalam
dengan bekerjasama dengan pejabat sekolah, sesama guru, peserta
pejabat didik, dan karyawan dapat diuraikan sebagai berikut :
sekolah, a. Guru dengan pejabat sekolah
sesama guru, Mereka bekerjasama dan memiliki tanggungjawab terhadap
peserta didik, permasalahan yang terjadidilingkungan sekolah.
dan karyawan b. Guru dengan guru
Saling member masukan tentang metode dan bahan ajar
yang digunakan agar mencapai tujuan pembelajaran yang
lebih baik.
c. Guru dengan peserta didik
Guru mengusahakan agar pembelajaran di kelas
kondusif.peserta didik menuruti perintah guru dan
melakukan apa yang diperintah guru.
d. Guru dengan karyawan
Guru dan karyawan ikut berkontribusi dalam memajukan
sekolah. Mereka memiliki sikap saling terbuka satu sama
lain.
4. Kemampuan Guru memiliki sikap keterbukaan dengan siswa dalam
menghargai berpendapat ataupun memberi usul.
pendapat dan
hak-hak orang
lain termasuk
peserta didik
5. Kemampuan Dalam hal kaitannya dengan kemampuan guru dalam
memotivasi memotivasi peserta didik serta teman sejawat dapat
peserta didik dideskripsikan sebagai berikut :
serta teman a. Memotivasi peserta didik
sejawat Guru memberikan dorongan untuk siswa agar lebih giat lagi
dalam belajar.
b. Memotivasi teman sejawat
Dengan member semangat untuk mengajar dan memberikan
masukan agar dapat berbuat lebih baik lagi
6. Toleransi Setiap siswa tentu memiliki karakteristik dan latar belakang
terhadap yang berbedabeda. guru dituntut untuk memiliki kepribadian
keberagaman yang baik,Guru mampu memahami karakter setiap siswanya,
siswa ketika mengajar guru juga mengamati aktifitas yang dilakukan
oleh siswa, kadang guru membentuk group kelompok dalam
kelas sehingga guru dapat mengamati bagaimana sosialisasi
para siswa sekelompoknya, dalam sosialisasi tersebut guru
dapat mengamati moral, emosional, latar belakang budaya dan
spriritual siswa.
32
Yogyakarta, 30 April 2016
Mengetahui,
Kepala Sekolah Mahasiswa praktikan
Bapak Drs. H Anshori M.A Sinung Ardianto
33
TIM MAGANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lembar Observasi
Kompetensi Pedagogik Guru
Nama Guru :
NIP :
Mata Pelajaran :
Kelas/ Jam ke- :
N Aspek yang Deskripsi
o diamati
1. Kesiapan Sebelum mengajar gurumenyiapkan beberapa perangkat
mengajar dan pembelajaran seperti buku/modul tentang materi yang akan
perangkat disampaikan. Guru tidak perlu mempersiapkan fasilitas sendiri
pembelajaranny untuk mengajar karena sekolah sudah menyediakan fasilatas
a untuk mengajar sepertikomputer, monitor, laptop, dll.
2. Kemampuan Menurut beliau penggunaan media audio maupun audio visual
menggunakan dirasa kurang efektif dengan kondisi dan mata pelajaran yang
teknologi diampunya. dengan cara menyampaikan materi secara lisan
komunikasi dan dirasa lebih efektif untuk mata pelajaran yang diampunya.
informasi
3. Mengenali Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap
keunggulan dan siswanya dikelas, beliau biasanya memberikan latiansoal yang
kelemahan berkaitan dengan materi. Setelah memberikan latihan soal
peserta didik beliau kemudian mengevaluasi hasil dari latian soal tersebut.
Dengan cara seperti inilah beliau akan mampu melihat siswa
yang benar-benar bisa menerima pelajaran dan siswa yang
memang perlu membutuhkan perlakuan khusus untuk
memahami pelajaran.
34
pembelajaran dikaitkan dengan dunia nyata.
c. Strategi
Strategi yang digunakan adalah interaktif. halinibertujuan
agar interaksi antara siswa dengan siswa maupun siswa
dengan guru berjalan secara aktif
d. Metode
Metode yang digunakan adalah diskusi.
5. Kemampuan Evaluasi hasil belajar yang digunakan guru bersifat
mengevaluasi menyeluruh. Contohnya, guru menilai dengan memberikan
hasil point terhadap segala bentuk aktifitas diskusi.
pembelajaran
6. Kemampuan Dalam mengelola kelas sebisa mungkin berusaha untuk
mengelola kelas menciptakan suasana kelas yang kondusif untuk
berlangsungnya proses belajar mengajar. Beberapa diantaranya
yaitu menyediakan kipas angin, menempelkan gambar slogan-
slogan yang memotivasi, menata meja dengan rapi, serta
menjaga kebersihan kelas.
7. Kemampuan Mampu mengaplikasikan RPP pada kegiatan pembelajaran
menyampaikan dengan baik. Selain itu juga mengevaluasi hasil pembelajaran
materi agar guru dapat tau mana materi yang dirasa belum begitu
pembelajaran dimengerti oleh siswanya.
35
TIM MAGANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Budaya Sekolah
Nama Guru :Inisyal B
NIP :-
Mata Pelajaran : produktif
Kelas/Jam ke- :
36
dalam kelas memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya tentang materi yang masih
belum bisa dipahami. Setelah siswa ada
yang bertanya atau tidak, guru kemudian
menyuruh siswa untuk maju dan
memberikan contoh hal-hal (kata/kalimat)
yang berkaitan dengan materi yang sedang
dipelajari. (kebetulan saat itu guru
memberikan materi tentang kelas kata,
kemudian siswa satu per satu maju untuk
memberikan contoh tentang kelas kata
tersebut).
37
Yogyakarta,30 April 2016
Mengetahui,
Kepala Sekolah Mahasiswa praktikan
38
TIM MAGANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lembar Observasi
Kompetensi Pedagogik Guru
Nama Guru : Guru insyal B
NIP :
Mata Pelajaran : Produktif
Kelas/ Jam ke- :
No Aspek yang diamati Deskripsi
1. Kesiapan mengajar dan perangkat Sebelum mengajar guru inisial B
pembelajarannya menyiapkan beberapa perangkat
pembelajaran seperti buku/modul
dan hard copy tentang materi yang
akan disampaikan.
39
dengan materi. Dari hasil
latihan/tugas tersebut, guru inisyal
B akan mengevaluasi dan
mengidentifikasi siswa yang
mudah menerima materi pelajaran
dengan baik dan siswa yang
mengalami kesulitan dalam
memahami materi pelajarann.
Dengan cara seperti inilah guru
inisyal B akan mampu melihat
siswa yang benar-benar bisa
menerima pelajaran dan siswa
yang memang perlu membutuhkan
perlakuan khusus untuk
memahami pelajaran.
40
Interaksi saat kegiatan belajar berjalan
kondusif. Terjadi hubungan timbal
balik antara guru dan siswa.
Contohnya; siswa mengajukan
pertanyaan jika tidak mengerti, dan
guru pun menjelaskan ulang materi
tersebut. Guru memberi teguran bagi
siswa yang ramai dan memberi
apresiasi bagi siswa yang aktif.
7. Kemampuan menyampaikan materi a. Mampu mengimplementasikan RPP
pembelajaran dengan tepat pada saat kegiatan
pembelajaran.
b. Memahami kondisi psikis siswa saat
pembelajaran juga ditunjukan oleh
Guru B Contohnya ; menyuruh anak
yang pasif sejak pertama KBM untuk
bertanya atau memberi kesimpulan dari
diskusi agar mendapatkan point.
41
TIM MAGANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
No. Deskripsi
1. Kemampuan berkomunikasi Secara umum guru memiliki kemampuan yang baik
baik lisan maupun tertulis dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun
tertulis. Secara lebih rinci dapat dideskripsikan
sebagai berikut :
e. Guru dengan guru
Penggunaan bahasa formal dengan sesama
guru digunakan ketika berkomunikasi saat
rapat berlangsung. Namun, karena guru-guru
yang ada memiliki hubungan kekerabatan yang
baik, mereka menggunakan bahasa non-formal
pada setiap kesempatan atau acara dimana
tidak mengharuskan menggunakan formalitas
(seperti pada saat di kantor). Pada situasi
tersebut, mereka menggunakan bahasa lokal
yaitu bahasa jawa serta bahasa-bahasa yang
terkesan humoris.
f. Guru dengan siswa
Penggunaan bahasa formal yang digunakan
oleh guru kepada siswa, lebih pada saat proses
pembelajaran di kelas. Kebanyakan pada saat
di luar kelas (bukan pada saat jam pelajaran),
guru dengan siswa berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa non-formal yang terkesan
humoris. Guru juga selalu memotivasi siswa
dengan mengatakan “Jangan lupa bahagia”
pada siswa.
g. Guru dengan kepala sekolah
Dalam berkomunikasi pada konteks formal,
guru berkomunikasi dengan menggunakan
42
bahasa yang baik dan santun.
h. Guru dengan karyawan/TU
Guru dalam berkomunikasi dengan
karyawan/TU lebih sering menggunakan
bahasa non-formal. Bahasa yang digunakan
yaitu bahasa Indonesia.
i. Guru dengan tukang kebun
Guru dalam berkomunikasi dengan tukang
kebun menggunakan bahasa non-formal dan
terkesan humoris.
2. Pemahaman dan penyesuaian Guru memiliki pemahaman yang baik terhadap
diri dengan kondisi peserta siswa-siswanya. Guru dapat mengidentifikasi
didik kemampuan awal peserta didik (saat mengawali
mata pelajaran), kesulitan-kesulitan yang mungkin
peserta didik alami, dan potensi yang dimiliki oleh
peserta didik. Selain itu, guru mampu dalam
mengkondisikan peserta didiknya.
3. Kerjasama dengan pejabat Hasil pengamatan terkait dengan kompetensi guru
sekolah, sesama guru, peserta dalam bekerjasama dengan pejabat sekolah, sesama
didik, dan karyawan guru, peserta didik, dan karyawan dapat diuraikan
sebagai berikut :
e. Guru dengan pejabat sekolah
Setiap guru maupun penjabat sekolah (kepala
sekolah, wakil bidang kesiswaan, wakil sarana
dan prasarana, ketua TU, dll) memiliki
tugasnya masing-masing. Mereka bekerjasama
dan memiliki tanggungjawab terhadap
permasalahan di sekolah.
f. Guru dengan guru
Sesama guru saling membantu atau
bekerjasama dan memotivasi agar lebih
semangat menjalankan perannya sebagai guru.
g. Guru dengan peserta didik
Guru memiliki tanggungjawab terhadap apa
yang menjadi perannya, yaitu menjadi guru dan
mengajar siswa-siswanya. Guru mengusahakan
agar pembelajaran di kelas kondusif.
h. Guru dengan karyawan
Guru dan karyawan ikut berkontribusi dalam
memajukan sekolah. Mereka memiliki sikap
saling terbuka satu sama lain.
4. Kemampuan menghargai Guru mengetahui, menghargai dan memberikan
pendapat dan hak-hak orang hak pada siswa yaitu hak siswa untuk mendapat
lain termasuk peserta didik pengajaran, hak untuk menerima pengajaran, dan
hak untuk mendapat ilmu. Selain itu, guru memiliki
sikap keterbukaan dengan siswa dalam berpendapat
ataupun memberi usul.
5. Kemampuan memotivasi Dalam hal kaitannya dengan kemampuan guru
peserta didik serta teman dalam memotivasi peserta didik serta teman
sejawat sejawat dapat dideskripsikan sebagai berikut :
43
c. Memotivasi peserta didik
Dalam memotivasi peserta didik, guru
memberikan dorongan dalam belajar agar
peserta didik lebih semangat dalam belajar.
d. Memotivasi teman sejawat
Dalam memotivasi teman sejawat yaitu guru-
guru yang mengajar dalam suatu lingkup yang
sama, guru memberi dorongan pada guru
lainnya agar lebih semangat dalam mengajar
siswanya dan dalam memberi tugas siswa.
6. Toleransi terhadap Pengamatan yang dilakukan menunjukkan hasil
keberagaman siswa dalam beberapa poin berikut :
a. Pengendalian emosi terhadap perbedaan
Guru mampu mengendalikan emosi terhadap
keberagaman siswa.
b. Menghargai orang lain
Setiap siswa tentunya belum tentu memiliki
karakteristik dan latar belakang yang sama.
Namun karena guru memiliki kepribadian yang
baik, guru mampu menghargai perilaku siswa
yang berbeda-beda, menghargai kepandaian
siswa yang berbeda, serta mampu menghargai
perbedaan agama yang dianut oleh siswanya.
c. Sikap terbuka
Antara guru dengan siswa memiliki sikap
keterbukaan satu sama lain.
44
TIM MAGANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lembar Observasi
Kompetensi Kepribadian Guru
Nama Guru : Guru insyal B
NIP :
Mata Pelajaran : Produktif
Kelas/jam ke :
45
menyampaikan materi terhadap siswanya
8 Menjadi teladan/contoh bagi Yang kami nilai dari guru inisial B ini menjadi
sesama guru,karyawan,maupun contoh bagi karyawan guru maupun peserta
peserta didik didik karena sebagai guru beliau mampu
memberikan contoh terhadap peserta didiknya
9 Pengendalian diri dalam Yang kami nilai guru inisial B ini mampu
berbagai situasi dan kondisi mengendalikan diri dalam berbagai situsai dan
kondisi, baik pada saat KBM sedang
berlangsung.
10 Adil dalam memperlakukan Guru inisyal B ini memperlakukan siswanya
siswa dengan adil memberi sanksi/ hukuman kepada
salah satu siswa dan siswa lainya tidak di beda
bedakan jika peserta didik melakukan kesalahan
yang sama. Memberi kesempataan bertanya
terhadap semua peserta didk
46
TIM MAGANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Budaya Sekolah
Nama Guru : Guru SU
NIP :-
Mata Pelajaran : Produktif
Kelas/Jam ke- : XII/1
47
guru dengan guru atau guru dengan siswa,
mereka saling menyapa saat bertemu dan
bahkan berbincang-bincang sebentar di
teras kelas atau di masjid.
48
TIM MAGANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lembar Observasi
Kompetensi Jati Diri/Kepribadian Guru
Nama Guru : Guru SU
NIP :-
Mata Pelajaran : Produktif
Kelas/jam ke : XI/1
49
tugas pada waktu sehingga peserta didik tidak
lama menunggu, cermat dalam
menyampaikan materi dan semangat
dalam mengerjakan tugasnya sebagai
pengajar peserta didik.
Guru SU ini sebelum mengajar,peserta
didik diharuskan membersihkan
17. Memliki sikap rama dan empati lingkungan dalam sekolah maupun di
pada lingkungan rungan kelas agar proses belajar
mengajar di dalam kelas menjadi lebih
kondusif
18. Menjadi teladan/contoh bagi Guru SU ini menjadi contoh bagi
sesama guru,karyawan,maupun karyawan guru maupun peserta didik
peserta didik karena sebagai guru beliau mampu
memberikan contoh terhadap peserta
didiknya
19. Pengendalian diri dalam Guru SU ini mampu mengendalikan diri
berbagai situasi dan kondisi dalam berbagai kondisi, baik pada saat
siswa sedang bising pada saat proses
belajar sedang berlangsung,dan hanya
menegur peserta didiknya secara halus
jika peserta didiknya kedapatan sedang
rbising atau sedang bermain-main.
20. Adil dalam memperlakukan Guru SU memperlakukan peserta
siswa didiknya dengan adil, tidak membanding-
bandingkan siswa mana yang rajin dan
siswa mana yang hanya beremalas-
malasan , semua peserta didiknya di
dalam kelas di anggap sama.
50
TIM MAGANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
No. Deskripsi
1. Kemampuan berkomunikasi Secara umum guru memiliki kemampuan yang baik
baik lisan maupun tertulis dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun
tertulis. Secara lebih rinci dapat dideskripsikan
sebagai berikut :
j. Guru dengan guru
Penggunaan bahasa formal dengan sesama
guru digunakan ketika berkomunikasi saat
rapat berlangsung. Namun, karena guru-guru
yang ada memiliki hubungan kekerabatan yang
baik, mereka menggunakan bahasa non-formal
pada setiap kesempatan atau acara dimana
tidak mengharuskan menggunakan formalitas
(seperti pada saat di kantor). Pada situasi
tersebut, mereka menggunakan bahasa lokal
yaitu bahasa jawa serta bahasa-bahasa yang
terkesan humoris.
k. Guru dengan siswa
Penggunaan bahasa formal yang digunakan
oleh guru kepada siswa, lebih pada saat proses
pembelajaran di kelas. Kebanyakan pada saat
di luar kelas (bukan pada saat jam pelajaran),
guru dengan siswa berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa non-formal yang terkesan
humoris. Guru juga selalu memotivasi siswa
dengan mengatakan “Jangan lupa bahagia”
pada siswa.
l. Guru dengan kepala sekolah
Dalam berkomunikasi pada konteks formal,
guru berkomunikasi dengan menggunakan
51
bahasa yang baik dan santun.
m. Guru dengan karyawan/TU
Guru dalam berkomunikasi dengan
karyawan/TU lebih sering menggunakan
bahasa non-formal. Bahasa yang digunakan
yaitu bahasa Indonesia.
n. Guru dengan tukang kebun
Guru dalam berkomunikasi dengan tukang
kebun menggunakan bahasa non-formal dan
terkesan humoris.
2. Pemahaman dan penyesuaian Guru memiliki pemahaman yang baik terhadap
diri dengan kondisi peserta siswa-siswanya. Guru dapat mengidentifikasi
didik kemampuan awal peserta didik (saat mengawali
mata pelajaran), kesulitan-kesulitan yang mungkin
peserta didik alami, dan potensi yang dimiliki oleh
peserta didik. Selain itu, guru mampu dalam
mengkondisikan peserta didiknya.
3. Kerjasama dengan pejabat Hasil pengamatan terkait dengan kompetensi guru
sekolah, sesama guru, peserta dalam bekerjasama dengan pejabat sekolah, sesama
didik, dan karyawan guru, peserta didik, dan karyawan dapat diuraikan
sebagai berikut :
i. Guru dengan pejabat sekolah
Setiap guru maupun penjabat sekolah (kepala
sekolah, wakil bidang kesiswaan, wakil sarana
dan prasarana, ketua TU, dll) memiliki
tugasnya masing-masing. Mereka bekerjasama
dan memiliki tanggungjawab terhadap
permasalahan di sekolah.
j. Guru dengan guru
Sesama guru saling membantu atau
bekerjasama dan memotivasi agar lebih
semangat menjalankan perannya sebagai guru.
k. Guru dengan peserta didik
Guru memiliki tanggungjawab terhadap apa
yang menjadi perannya, yaitu menjadi guru dan
mengajar siswa-siswanya. Guru mengusahakan
agar pembelajaran di kelas kondusif.
l. Guru dengan karyawan
Guru dan karyawan ikut berkontribusi dalam
memajukan sekolah. Mereka memiliki sikap
saling terbuka satu sama lain.
4. Kemampuan menghargai Guru mengetahui, menghargai dan memberikan
pendapat dan hak-hak orang hak pada siswa yaitu hak siswa untuk mendapat
lain termasuk peserta didik pengajaran, hak untuk menerima pengajaran, dan
hak untuk mendapat ilmu. Selain itu, guru memiliki
sikap keterbukaan dengan siswa dalam berpendapat
ataupun memberi usul.
5. Kemampuan memotivasi Dalam hal kaitannya dengan kemampuan guru
peserta didik serta teman dalam memotivasi peserta didik serta teman
sejawat sejawat dapat dideskripsikan sebagai berikut :
52
e. Memotivasi peserta didik
Dalam memotivasi peserta didik, guru
memberikan dorongan dalam belajar agar
peserta didik lebih semangat dalam belajar.
f. Memotivasi teman sejawat
Dalam memotivasi teman sejawat yaitu guru-
guru yang mengajar dalam suatu lingkup yang
sama, guru memberi dorongan pada guru
lainnya agar lebih semangat dalam mengajar
siswanya dan dalam memberi tugas siswa.
6. Toleransi terhadap Pengamatan yang dilakukan menunjukkan hasil
keberagaman siswa dalam beberapa poin berikut :
d. Pengendalian emosi terhadap perbedaan
Guru mampu mengendalikan emosi terhadap
keberagaman siswa.
e. Menghargai orang lain
Setiap siswa tentunya belum tentu memiliki
karakteristik dan latar belakang yang sama.
Namun karena guru memiliki kepribadian yang
baik, guru mampu menghargai perilaku siswa
yang berbeda-beda, menghargai kepandaian
siswa yang berbeda, serta mampu menghargai
perbedaan agama yang siswa-siswanya anut.
f. Sikap terbuka
Antara guru dengan siswa memiliki sikap
keterbukaan satu sama lain.
53
TIM MAGANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lembar Observasi
Kompetensi Pedagogik Guru
Nama Guru : Guru SU
NIP :-
Mata Pelajaran : Produktif
Kelas/ Jam ke- : XII/1
No Aspek yang diamati Deskripsi
1. Kesiapan mengajar dan perangkat Sebelum mengajar guru SU
pembelajarannya menyiapkan beberapa perangkat
pembelajaran seperti buku/modul
tentang materi yang akan
disampaikan.
54
yang benar-benar bisa menerima
pelajaran dan siswa yang memang
perlu membutuhkan perlakuan
khusus untuk memahami
pelajaran.
55
apresiasi bagi siswa yang aktif.
7. Kemampuan menyampaikan materi c. Mampu mengimplementasikan RPP
pembelajaran dengan tepat pada saat kegiatan
pembelajaran.
d. Memahami kondisi psikis siswa saat
pembelajaran . Contohnya ; menyuruh
anak yang pasif sejak pertama KBM
untuk bertanya atau memberi
kesimpulan dari diskusi agar
mendapatkan point.
56
Gambar ruang praktik sepeda motor Gambar ruang praktik sepeda motor
57
Gambar proses belajar mengajar di kelas Gambar proses praktik di bengkel chasis
58
Gambar. Upacara bendera di SMK Piri Sleman
59