Anda di halaman 1dari 12

TEKNIK PERAWATAN

RANTAI DAN GEAR

Disusun oleh:

Khrisna Qodhari Februarif (13)

Klara Shanti Rahmadewi (14)

Mochammad Taufikurrohman (15)

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG


JURUSAN TEKNIK MESIN
PRODI D3 TEKNIK MESIN
2016/2017
TEORI DASAR

1. Definisi

Rantai adalah sejenis konveyor besi yang memiliki rangkaian tabung silinder besi dan
plat tipis yang mengikat silinder tersebut yang saling mengunci. Rantai paling sering digunakan
sebagai komponen hemat biaya dari mesin power transmission untuk beban berat dan kecepatan
rendah. Rantai lebih sesuai untuk aplikasi tanpa henti dengan masa operasional jangka panjang
dan penyaluran daya dengan fluktuasi torsi terbatas. Bagaimanapun juga, rantai juga bisa
digunakan dalam kondisi berkecepatan tinggi, misalnya, di sepeda motor dan di penggerak
camshaft mesin mobil.

Gear adalah pasangan dari rantai atau sebutan untuk roda gigi yang bekerja pada suatu
mesin yang fungsinya adalah untuk mentransmisikan daya. Gear merupakan bagian mesin yang
bentuk sederhananya bergerigi, dapat berputar dan biasanya terhubung dengan gear lain untuk
mengirimkan torsi.

2. Jenis dan Tipe


Jenis rantai secara umum dibagi dalam beberapa kelompok.
1. Rantai Pena Silinder/Rantai Rol
Rantai jenis ini paling umum digunakan dan pemakaiannya cukup luas. Ciri
khusus yang utama pada rantai ini adalah adanya pena silinder sebagai penghubung plat
sisi dari rantai yang masing-masing terkunci. Secara umum rantai pena silinder ini terdiri
dari pena, plat sisi, dan bus. Untuk mengatur panjang dan pendeknya rantai, dilakukan
dengan elemen pengunci pada salah satu mata rantainya yaitu berupa ring penahan atau
pena belah.
a. Rantai Pena ( Gall Chain )
b. Ranai Berselubung ( Bush Chain )
c. Rantai Roller ( Roller Chain Standard )
2. Rantai Gigi
Berbeda dengan rantai pena, rantai gigi dikonstruksikan tanpa ada pena atau bush
pengait, melainkan bentuk kaitannya berupa celah pada plat yang tersusun.Fungsi pena
pada rantai gigi hanya sebagai pivot. Penggunaan jenis rantai ini diutamakan untuk
memenuhi kebutuhan konstruksi berupa beban besar, putaran tinggi dan juga tidak
berisik, sehingga jenis rantai ini sering juga disebut Silent Chain.
a. Ranai Gigi Bus Penuh
b. Rantai Gigi Bus Belah
c. Rantai Gigi Pena Belah
3. Rantai Pembawa ( Conveyor Chain )
Sesuai dengan sebutannya, maka rantai jenis ini mempunyai bentuk khusus yang
memang dirancang agar sesuai dengan fungsinya sebagai pembawa. Berdasarkan dengan
kebutuhan besar kecilnya beban serta konveyor yang akan dibuat, maka rantai konveyor
ini mempunyai bentuk khusus sebagai dudukan pembawanya. Kecepatan liner dari rantai
ini cukup lambat dan variasi konstruksinya cukup banyak sesuai kebutuhan.
4. Rantai Cincin ( Ring Chain )
Jenis rantai ini berbeda dengan yang teelah dijelaskan di atas. Dengan bentuknya
yang berupa cincin elip berantai, maka fungsinya terbatas sebagai rantai pengikat dan
sebagai rantai penarik. Sesuai dengan bentuk rantai, maka bentuk sprocket atau roda
giginya mempunyai konstruksi tersendiri, yaitu berupa polygon ( segi enam, segi delapan
atau lebih) yang dilengkapi alur serta bagian pengaitnya. Banyak digunakan sebagai
rantai penarik beban pada alat angkat.
5. Rantai Khusus.
Disebut rantai khusus karena dari konstruksi dan kebutuhan penggunaan rantai
jenis ini tidak umum. Biasanya digunakan pada peralatan pertanian atau peralatan
pertambangan. Putaran lambat dan konstruksi rantai saling mengait serta panjang.

Jenis gear
1. Roda Gigi Lurus
Roda gigi paling dasar dengan jalur gerigi yang sejajar poros.
2. Roda Gigi Miring
Mempunyai jalur gigi yang membentuk ulir pada silinder jarak bagi.
3. Roda Gigi Miring Ganda
Gaya aksial yang timbul pada gigi yang mempunyai alur berbentuk V tersebut akan
saling meniadakan.
4. Roda Gigi Dalam
Dipakai jika diingini alat transmisi dengan ukuran kecil dengan perbandingan induksi
besar karena pinion terletak dalam roda gigi.
5. Roda Gigi Kerucut Lurus
Roda gigi yang paling mudah dibuat dan paling sering dipakai.
6. Roda Gigi Kerucut Spiral
Karena mempunyai perbandingan kontak yang besar dapat meneruskan putaran tinggi
dan beban besar.
7. Roda Gigi Permukaan
8. Roda Gigi Miring Silang
9. Roda Gigi Cacing Silindris
Mempunyai silinder yang berbentuk cacing dan lebih umum dipakai.
10. Roda Gigi Cacing Hipoid
Mempunyai jalur gigi yang berbentuk spiral pada bidang kerucut yang sumbernya
berdaya dan pemindahan gaya pada permukaan gigi berlangsung meluncur dan
menggelinding.
11. Roda Gigi Globoid
Mempunyai perbandinga kontak yang lebih besar dan dipakai untuk beban yang lebih
besar pula.
3. Perhitungan
Hubungan Antara Pitch (p) dan Pitch Circle Diameter (D)
Jika D = diameter lingkaran
T = Jumlah gigi sprocket

Dari gambar diatas akan diperoleh pitch dari rantai adalah

Diketahui :

Diameter gear luar (Do), dapat dicari dengan :

Rasio Kecepatan
Kecepatan rasio rantai diberikan oleh :

Dimana ;

N1 = Kecepatan putaran gear kecil (rpm),


N2 = Kecepatan putaran roda gigi yang lebih besar (rpm),
T1 = Jumlah gigi pada gear kecil, dan
T2 = Jumlah gigi pada gear yang lebih besar
Kecepatan rata-rata rantai adalah :

Dimana,

Panjang Rantai dan Jarak antar Pusat

T1 = Jumlah gigi pada gear kecil,


T2 = Jumlah gigi pada gear yang lebih besar, p = Pitch
rantai, dan
x = Jarak antar pusat.

Panjang rantai (L) harus sama dengan dengan jumlah link rantai (K) dan pitch rantai
(p). Secara matematis,

Jika harga Lp pecahan, maka dibulatkan ke atas.


Jumlah link rantai dapat diperoleh dari ekspresi berikut (jika jarak antar pusat poros
diketahui), yaitu :

Jarak antar pusat dapat dicari dengan persamaan (jika jumlah mata rantai diketahui) :
4. Katalog
Rantai
Gear
APLIKASI

1. Pengaplikasian Gear dan Rantai pada Sepeda Motor

2. Prinsip Kerja
1. Rantai ini akan meneruskan energi gerak yang dihasilkan oleh mesin.
2. Energi gerak dari mesin akan memutar gear yang disebelah depan dan rantai akan
menyalurkan energi gerak ini ke gear bagian belakang.
3. Gear bagian belakang yang sudah terhubung dengan roda belakang akan terputar oleh
rantai ini.
4. Perputaran roda belakang akan mendorong roda depan untuk berputar dan hasilnya
adalah kendaraan kita bisa bergerak.

3. Spesifikasi
PERAWATAN

1. Bagian yang Dirawat


Rantai
a) Kebersihan rantai
Pembersihan adalah untuk menghindarkan kotoran menjadi keras dan menggerus
logam sehingga aus.
b) Pin dan sambungan
Salah satu bagian yang perlu diperiksa adalah pin dan sambunngan. Lihatlah,
apakah ada perubahan pada posisi pin dan sambungan. Sebab, jika terjadi
kesalahan dalam pemasangan atau posisi klip atau penguncinya berubah, dapat
menyebabkan rantai lepas dari sambungan.
c) Kekencangan rantai
Ukurlah tingkat kekencangan pada rantai. Jarak sambungan atau ukuran
kekencangan dapat mempengaruhi kencang ataupun kendurnya rantai. Oleh
sebab itu, simpangan atau jarak kekencangan rantai harus pula diperhatikan.
d) Pelumasan
Pilihlah pelumas yang tepat sehingga membantu mengurangi keausan rantai.
Pelumas juga akan membantu umur rantai lebih awet.
Gear
a) Kebersihan gear
Pembersihan adalah untuk menghindarkan kotoran menjadi keras dan dapat
mengganggu pergerakan rantai.
b) Ketajaman gigi
Gigi dari gear yang terlalu lancip atau tajam akan menyebabkan rantau mudah
rapuh.
c) Pelumasan
Pilihlah pelumas yang tepat sehingga membantu mengurangi keausan rantai roda
gigi dan membantu kelancaran dalam pergerakan rantai.
2. Pemeriksaan
a) Roda gigi rantai harus sebaris dengan arah bidang horizontal dan vertikal.
b) Dua penggaris baja diperlukan untuk memeriksa bidang vertikal dan
horizontal
c) Pemerikasaan juga dilakukan pada kekencangan rantai atau tegangan
dari rantai
3. Cara penyetelan
a) Penyetelan kesejajaran roda gigi rantai secara vertikal dan horizontal
Pada penyebarisan vertikal, letakkan penggaris baja secara vertikal sepanjang
roda gigi rantai. Jika penggaris tidak sebaris, poros harus diatur. Penyebarisan
tersebut dilakukan dengan menempatkan sim dibawah blokbantalan atau alat
mesin.
Untuk pemeriksaan bidang horizontal, satu penggaris baja ditempatkan sepanjang
dua roda gigi rantai. Jika hal ini tidak tepat, penggaris akan menyentuh roda gigi
rantai pada empat titik. Jika hal ini tidak tepat salah satu roda gigi rantai harus
digeser terhadap poros dan atau poros harus diputar.
b) Penyetelan tegangan rantai
Pengencangan dilakukan dengan menggunakan penegang rantai, atau rol
pengencang. Pengencangan dilakukan dengan menggeser salah satu poros.
Pemeriksaan tegangan rantai dengan cara mengukur lenturan rantai. Besarnya
lenturan maksimum yang diizinkan dipengaruhi oleh jarak sumbu poros dan cara
penentuannya.
DAFTAR PUSTAKA

http://engine-automotivee.blogspot.co.id/2013/04/rantai-dan-gear.html
http://www.slsbearings.com.sg/id/product/chains-1/
http://www.kamusq.com/2013/09/gear-adalah-pengertian-dan-definisi.html
https://www.scribd.com/doc/189806038/Elemen-mesin
https://www.scribd.com/doc/313416969/JENIS-JENIS-RANTAI
https://puteka85.blogspot.co.id/2013/07/ayo-ketahui-fungsi-rantai-pada-motor.html
http://informasiotomotifmotor.blogspot.co.id/2011/05/cara-merawat-rantai-sepeda-motor.html
https://belitong.files.wordpress.com/2014/09/spek.png
https://aripitstop.files.wordpress.com/2015/03/katalog-mx-king.jpg
http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/media/Bahan%20Ajar%20Motor%20dan%20Tenaga%2
0Pertanian/sistem%20transmisi%20tenaga-1_files/image024.jpg

Anda mungkin juga menyukai