0tens/
~
MODUL J~
PELATIHAN GURU
r
MODUL ~
PELATIHAN GURU
Penelaah :
Drs. Sukma Tjatur Wahyono, M.M.
(0818537799, sukmatjatur@gmail.com)
Copyright 2016
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Bidang Otomotif dan Elektronika, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan
Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci
keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten
membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan
pendidikan yang berkualitas. Hal tersebut menjadikan guru sebagai komponen
yang menjadi fokus perhatian pemerintah pusat maupun pemerintah daerah
dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi guru.
Mari kita sukseskan program GP ini untuk mewujudkan Guru Mulia Karena
Karya.
i
ii
DAFTAR ISI
ix
PENDAHULUAN .................................................................................................
1
B. Tujuan ....................................................................................................... 2
C. Peta Kompetensi....................................................................................... 2
A. Tujuan ....................................................................................................... 1
D. Aktifitas Pembelajaran............................................................................. 29
E. Latihan/Kasus/Tugas .............................................................................. 30
F. Rangkuman............................................................................................. 30
A. Tujuan ..................................................................................................... 33
E. Latihan/Kasus/Tugas............................................................................. 107
F. Rangkuman........................................................................................... 107
E. Latihan/Kasus/Tugas............................................................................. 143
F. Rangkuman........................................................................................... 144
GLOSARIUM.....................................................................................................159
DAFTAR GAMBAR
7
77
viii
DAFTAR TABEL
9
x
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Modul Guru Pembelajar Paket Keahlian Teknik Sepeda Motor Kelompok
Kompetensi G ini berisikan materi tentang Perbaikan Mesin Sepeda Motor
Step 2. Materi yang ada dirancang untuk dapat memenuhi tuntutan Indikator
Pencapaian Kompetensi (IPK) dari Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat
dalam Standar Kompetensi Guru Profesional (SKG) bagi guru paket keahlian
Teknik Sepeda Motor.
1
B. Tujuan
Melalui proses pembelajaran mandiri dengan sumber belajar utama modul ini,
diharapkan guru pembelajar memiliki kompetensi, dengan indikator sebagai
berikut:
1. Menelaah sistem pendinginan
2. Mendiagnosa kerusakan pada sistem pendinginan
3. Memperbaiki kerusakan pada sistem pendinginan
4. Menelaah sistem aliran bahan bakar karburator
5. Mendiagnosa kerusakan yang terjadi pada karburator
6. Memperbaiki gangguan pada karburator
7. Menelaah sistem pengapian
8. Mendiagnosa kerusakan sistem pengapian
9. Memperbaiki kerusakan pada sistem pengapian
C. Peta Kompetensi
2
Standar
Kel.
Kompetensi Guru Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Komp
(SKG)
pada karburator
Menyetel putaran stasioner mesin sesuai
spesifikasi
Menelaah emisi gas buang.
Mengukur emisi gas buang
Perawatan berkala Menelaah baterai
sis tem kelistrikan Memeriksa sistem lampu penerangan
B penerangan & Memeriksa sistem tanda
sistem tanda Memeriksa sistem electric starter
sepeda motor Melakukan perbaikan ringan sistem kelistrikan
Menelaah secara umum sistem rem
Memeriksa minyak rem
Menyetel clearance tuas rem
C Perawatan Menelaah secara umum prinsip kerja sistem
berkala chasis dan kopling
sistem pemindah Menyetel kerengangan kopling Mendiskripsikan
tenaga step 1 sistem kemudi dan suspensi Merawat sistem
kemudi dan suspensi
Perawatan berkala Menelaah Roda
chasis dan sistem Menelaah rantai penggerak roda
pemindah tenaga Menyetel rantai penggerak roda belakang
D
step 2 Mendiskripsikan secara umum prinsip kerja
Transmisi atomatis
Memeriksa komponen sistem transmisi
otomatis
Mendiskripsikan sistem pengaliran bahan
Perawatan berkala bakar EMS
E sistem engine Mendiskripsikan sistem control kelistrikan
managemant secara umum
3
Standar
Kel.
Kompetensi Guru Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Komp
(SKG)
system sepeda Memeriksa komponen sistem pengaliran
motor bahan bakar
Memeriksa komponen sistem pengapian
Menelaah Konstruksi kepala silinder
Mendiagnosa kerusakan yang terjadi pada
kepala silinder
Mendiagnosa kerusakan mekanisme katup
Menyekeur katub
Perbaikan Mesin Menelaah konstruksi blok silinder
Sepeda Motor step Mendiagnosa kerusakan blok silinder
F
1 Memperbaiki kerusakan pada blok silinder
Menelaah konstruksi piston
Mendiagnosa kerusakan piston
Memperbaiki kerusakan pada piston
Menelaah sistem pelumasan
Mendiagnosa kerusakan sistem pelumasan
Memperbaiki kerusakan pada sistem
pelumasan
Menelaah sistem pendingin
Mendiagnosa kerusakan pada sistem
pendingin
Perbaikan Mesin Memperbaiki kerusakan pada sistem
Sepeda Motor step pendingin
G
2 Menelaah sistem aliran bahan bakar
karburator
Mendiagnosa kerusakan yang terjadi pada
karburator
Memperbaiki gangguan pada karburator
Menelaah sistem pengapian.
4
Standar
Kel.
Kompetensi Guru Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Komp
(SKG)
Mendiagnosa kerusakan sistem pengapian
Memperbaiki kerusakan pada sistem
pengapian
Menelaah sistem penerangan.
Menelaah sistem sinyal (tanda)
Mendiagnosa kerusakan pada sistem
Perbaikan sistem penerangan.
kelistrikan Sepeda Mendiagnosa kerusakan pada sistem sinyal
H
motor (tanda)
Memperbaiki kerusakan yang terjadi pada
sistem penerangan
Memperbaiki kerusakan yang terjadi pada
sistem sinyal (tanda)
Menelaah sistem suspensi
Mendiagnosa kerusakan pada sistem
suspensi
Memperbaiki kerusakan pada sistem suspensi
Menelaah sistem rem konvensional dan rem
ABS
Mendiagnosa kerusakan rem konvensional
I Perbaikan chasis (rem mekanik dan hidrolik) Mendiagnosa
dan SPT Sepeda kerusakan rem ABS Memperbaiki
motor kerusakan sistem rem konvensional (rem
mekanik dan hidrolik) Memperbaiki
kerusakan sistem rem ABS Menelaah
sistem kopling
Mendiagnosa kerusakan pada sistem kopling
Memperbaiki kerusakan sistem kopling
Menelaah sistem transmisi
5
Standar
Kel.
Kompetensi Guru Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Komp
(SKG)
Mendiagnosa kerusakan komponen sistem
transmisi
memperbaiki kerusakan transmisi manual
Pemeliharaan EMS Menelaah sistem injeksi bensin
(engine Mendiagnosa kerusakan pada sistem injeksi
J Management bahan bakar bensin
System) sepeda Memperbaiki kerusakan pada sistem injeksi
motor bahan bakar bensin
D. Ruang Lingkup
6
2. Untuk memudahkan anda dalam mempelajari modul ini, maka pelajari
terlebih dahulu Tujuan Akhir Pembelajaran dan Indikator Pencapaian
Kompetensi yang akan dicapai dalam modul ini.
3. Laksanakan semua tugas-tugas yang ada dalam modul ini agar kompetensi
anda berkembang sesuai standar.
4. Lakukan kegiatan belajar untuk mendapatkan kompetensi sesuai rencana
yang telah anda susun.
5. Sebelum anda dapat menjawab dengan baik latihan dan tugas atau tes yang
ada pada setiap akhir materi, berarti anda belum memperoleh ketuntasan
dalam belajar. Ulangi lagi pembelajarannya sampai tuntas, setelah itu
diperbolehkan untuk mempelajari materi berikutnya.
7
8
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
A. Tujuan
C. Uraian Materi
19 1
sehingga bahan komponen mesin selalu dalam beban temperatur
aman yang tidak mengakibatkan kerusakan pada bahan komponen
mesin atau istilahnya mesin selalu dalam temperatur kerja sekitar
o o
85 C. ... 95 C. Mesin yang baik adalah ketika mesin masih dingin atau
o
bertemperatur udara luar (di Indonesia sekitar 30 C, di negara yang
o o
memiliki musim dingin bisa minus 20 C sampai 5 C) kemudian
distarter/dihidupkan, maka mesin cepat mencapai temperatur kerja
o o
yaitu sekitar 85 ... 95 C dan selanjutnya temperatur mesin tetap stabil
o o
konstan sekitar 85 ... 95 C dan temperatur tidak naik lagi.
3 3
Gambar 1. Sistem Pendinginan Udara
Cara kerja sistem pendinginan paksa adalah pada saat motor hidup maka
ventilator/kipas yang digerakkan oleh poros engkol berputar dan
mengisap udara selanjutnya menekan udara menuju sudu-sudu
penghantar menuju sirip-sirip pada kepala dan blok silinder.
1. Cara Kerja
Pada saat motor dihidupkan, akan ada pembakaran campuran bahan
bakar dan udara di dalam silinder motor, temperatur gas mencapai
o
2500 C, akibatnya motor atau mesin menjadi panas. Panas pada motor
ini menyebabkan air pendingin yang ada dalam motor suhunya ikut naik
menjadi panas, hal ini menyebabkan volume air pendingin mengembang ,
sehingga berat jenis air pendingin menjadi kecil atau ringan, dibanding air
dingin.Air panas yang ringan tadi akan naik mengalir menuju radiator.
.
Air sampai diradiator, selanjutnya panas air dipindahkan menuju udara luar
oleh radiator, karena panas dipindahkan ke udara luar, air menjadi dingin
(panas air berkurang), hal ini menyebabkan volume air menyusut dan air
kembali berat jenisnya meningkat, sehingga berat. Karena berat jenis air
berat, maka air yang sudah dingin bergerak turun menuju motor, hal ini
terjadi terus-menerus selama motor hidup.
Jadi sirkulasi air pendingin pada sistem pendinginan air sirkulasi alamiah,
adalah akibat perbedaan berat jenis air pendingin yang panas setelah
terkena panas mesin akibat pembakaran, dengan air pendingin yang dingin
setelah didinginkan oleh radiator. Meskipun terjadi sirkulasi air pendingin,
sistem pendinginan sirkulasi alamiah belum efisien untuk mendinginkan
motor, melihat kerja dari motor yang sirkulasinya lebih cepat
Pada saat motor hidup masih dingin, air pendingin bersirkulasi dari dalam
motor menuju ke dalam pompa air dan menuju ke dalam motor lagi. Dengan
demikian air pendingin yang baru panas akan masuk ke dalam motor lagi
yang sedang bekerja, sehingga memudahkan motor tercapai temperatur
kerja. Setelah temperatur kerja tercapai maka termostat akan membuka.
Mengapa sirkulasi air tidak mengalir menuju radiator, karena air pendingin
masih dingin sehingga termostat masih menutup saluran dari motor ke
radiator, dengan tujuan untuk mempercepat temperatur kerja motor.
d. Termostat
Bila mesin terlalu panas atau terlalu dingin, maka mesin sepeda
motor akan mengalami bermacam-macam gangguan. Unt uk
meng at asi g angg uan - g angg uan yang disebut k an t
adi , d ig u nak a n l ah t erm ost a t ya ng d ir an c ang u nt uk mem p
ert ah a nk an temperatur cairan pendingin dalam batas yang
diizinkan. C ara memeriksa termostat yaitu: dengan cara m e m p e r
hatikan sirkulasiair pendinginnya atau dengan
m e n g u j i termostat dalam air panas.
Pada saat suhu motor panas termostat terbuka penuh bila air pendingin
0 0
panas sekali ( 90 – 100 C ) air pendingin yang mengalir ke radiator
banyak. Letak pemasangan termostat pada motor ada dua tempat, yaitu
pada bagian atas antara motor dan slang radiator bagian atas, jadi air
pendingin yang panas baru dari motor menuju radiator. Kedua adalah
letak termostat pada bagian bawah, yaitu antara slang radiator bagian
bawah dengan pompa air, jadi air pendingin sudah didinginkan oleh
radiator.
Suhu pembukaan termostat yang terletak pada bagian atas dan bawah
0
berbeda, selisihnya kurang lebih 10 celcius, lebih tinggi suhu termostat yang
terletak di atas.
e. Pompa Air
Impele
Dalam pompa air ada sil arang yang berfungsi untuk menahan agar air tidak
masuk ke dalam bantalan dan poros pompa air sekaligus untuk mengurangi
gesekan pada karet perapat.
Pada sil arang dilengkapi pegas yang berfungsi untuk menekan sil arang
terhadap impeler.
Pada pompa air juga dilengkapi lubang pelepas yang berfungsi untuk
mengeluarkan air sesaat cincin arang bocor, agar air tidak masuk kedalam
bantalan dan poros pompa air . Karena kalau air masuk ke dalam bantalan
bias mengakibatkan terjadinya karat (korosi) pada bantalan pompa sehingga
pompa cepat rusak.
Sil
Lubang
f. Radiator
Komponen sistem pendingin air siatem tekan yang lain adalah radiator,
radiator adalah komponen yang berfungsi untuk memindahkan panas air
pendingin dari sistem menuju udara luar.
Radiator terbuat dari bahan alumunium dan plastik, yang mana memiliki
kelebihan dan kekurangannya tersendiri.
Komponen-komponen radiator
1) Tutup Radiator
Tutup radiator berfungsi untuk menutup radiator dan menaikkan dan
mengatur tekanan air pendingin dalam sistem. Pada tutup radiator terdiri dari
dua katup, yaitu katup pelepas dan katup tekan. Katup tekan pada radiator
berfungsi untuk menaikkan tekanan air dalam sistem pendingin agar titik
didihnya naik. Sedangkan katup pelepas berfungsi untuk mengurangi titik
didih air dalam sistem pendingin motor, dengan cara membuka dan
mengalirkan uap air yang panas dari radiator menuju reservoir.
Katup isap radiator berfungsi untuk memasukkan udara dan air pendingin
dari reservoir menuju radiator, agar jumlah air dan tekanan udaranya tetap
stabil, sehingga radiator tidak kekurangan air pendingin. Adapun reservoir
berfungsi untuk menampung air pendingin.
Gambar 9. Tutup Radiator
g. Ventilator (Kipas)
Radiator Air
Keterangan Servis
Umum
Membuka radiator cap (tutup radiator) saat mesin dalam keadaan panas
dapat mengakibatkan bahwa coolant (cairan pendingin) menyemprot
keluar, sehingga menimbulkan luka bakar karena air mendidih. selalu
biarkan mesin dan radiator menjadi dingin dulu sebelum membuka
radiator cap.
Catatan :
1. Saat menambahkan atau mengganti coolant, hanya pakai Honda PRE-
MIX COOLANT asli yang mengandung zat pencegah karat, yang
khususnya dianjurkan untuk mesin aluminium. Honda PRE-MIX
COOLANT asli adalah baik sekali untuk mencegah karat dan panas
berlebihan. Pengaruh ini dapat bertahan selama 2 tahun.
2. Coolant harus diperiksa dan diganti sebagaimana mestinya dengan
mengikuti jadwal perawatan.
3. Gunakan Honda PRE-MIX COOLANT tanpa mencampurkannya dengan
air.
4. JANGAN memakai non-ethylene glycol coolant, air PAM, atau air mineral
ketika menambahkan atau mengganti coolant. Menggunaan coolant yang
tidak sesuai dapat menimbulkan kerusakan, seperti karat pada mesin,
rintangan pada jalan lintasan pendinginan atau radiator dan keausan dini
dari seal pompa air.
5. Tambahkan sistem pendinginan pada reserve tank. Jangan melepaskan
radiator cap kecuali untuk mengisi kembali atau mengosongkan sistem.
6. Semua pekerjaan sistem pendinginan dapat dilakukan dengan mesin
terpasang pada rangka.
7. Jangan menumpahkan coolant di atas permukaan yang dicat.
8. Setelah menservis sistem, periksalah terhadap kebocoran dengan sebuah
cooling system tester.
9. Untuk pemeriksaan thermo sensor.
10. Untuk pemeriksaan saklar motor kipas.
j. Pengetesan Sistem
Pemeriksaan Radiator Cap/ Tekanan Sistem
Lepaskan center body cover/radiator shroud.
Lepaskan radiator cap.
k. Penggantian Coolant
Lepaskan drain bolt dan sealing washer dari water pump cover (tutup pompa
air) dan keluarkan coolant (cairan pendingin). Pasang kembali drain bolt
dengan sebuah sealing washer baru dan kencangkan drain bolt.
Lepaskan reserve tank cap (tutup tangki cadangan).
Gambar 15. Reserve Tank
Lepaskan siphon hose dari radiator. Keluarkan coolant dari reserve tank.
Lepaskan kedua bolf, kosongkan coolant dan bilas bagian dalam dari
reserve tank dengan air.
Pasang siphon hose pada clamps dan sambungkan ke radiator.
l. Termostat
. Pelepasan
Keluarkan coolant..
m. Pemasangan
Pasang termostat pada housing dengan lubangnya menghadap ke atas
seperti diperlihatkan.
Pelepasan/Pemasangan
Lepaskan luggage box. Keluarkan coolant, Lepaskan thermo sensor
connector. Longgarkan water hose band screws dan lepaskan water hoses
(slang-slang air) dari termostat housing. Lepaskan bolt dan termostat
housing. Pasang termostat housing dalam urutan terbalik dari pelepasan.
kencangkan band screwsseperti ditentukan. lsi sistem dengan coolant yang
dianjurkan dan keluarkan udara palsu yang ada. Pasang luggage box.
o. Radiator
1. Pelepasan
Lepaskan luggage box. Keluarkan coolant. Lepaskan fan motor 2P
connector.
Lepaskan siphon hose dari radiator. Longgarkan band screw dan lepaskan
lower radiatorhose (slang bawah radiator) dari radiator.
Gambar 22. Siphon Hose dan Lower Radiatorhose
Longgarkan water hose band screw dan lepaskan upper radiator hose (slang
atas radiator).
2. Pembongkaran
Gambar 30. Fan Motor Switch Connector, Bolts & Cooling Fan Assembly
b. Nut (mur)
c. Cooling fan (kipas pendingin)
Pasang fan motor pada fan motor shroud. Pasang dan kencangkan
screws/washers dengan torsi yang ditentukan.
TORSI: 2,8
N.m (0,3 kgf.m;2,1 lbf.ft)
Kokohkan pemasangan kawat fan motor dengan clamp.
Gambar 33. Pemasangan Fan Motor pada Fan Motor Shroud
Pasang cooting fan pada poros fan motor shaff (poros motor kipas)
sementara menepatkan permukaan-permukaan datar.
Gambar 34.. Pemasangan Cooting Fan pada Poros Fan Motor Shaff
Oleskan cairan pengunci pada ulir cooling fan nut. Pasang dan kencangkan
nut dengan torsi yang ditentukan.
TORSI : 1,0 Nm (0,1 kgf.m;0,7lbf.ft)
Pemeriksaan Seals
1. Lepaskan under cowl. Periksa terhadap tanda-tanda kebocoran seal.
2. Jika ada kebocoran air melalui bteed hose, ganti mechanical seal (sil
mekanis).
3. Jika ada kebocoran oli melalui bleed hose, ganti oil seal (sil oli).
4. Sejumlah kecil "tangisan" dari bleed hose adalah normal.
Gambar 40. Pelepasan Water Pump Driven Gear Assembly dan Washer
Perlksa water pump driven gear, dan water pump shaft lock pin terhadap
keausan atau kerusakan, ganti bila perlu.
Gambar 41. Water Pump Driven Gear dan Water Pump Shaft Lock Pin
Lepaskan mechanical seal dengan menggunakan special tools.
Perakitan/Pemasangan
Dorong masuk sebuah oil seal baru ke dalam right crankcase cover dengan
sisinya yang diberikan tanda menghadap ke atas sampai ia telah duduk
sepenuhnya.
Pasang washer pada water pump shaft. Oleskan oli mesin pada permukaan
luar water pump shaft. Pasang water pump driven gear assembly ke dalam
right crankcase cover.
Pasang sebuah O-ring baruPasang water pump cover. pada water pump
cover.
Pasang dan kencangkan bolts, drain bott dan sealing washer baru.
lsi sistem dengan coolant yang dianjurkan dan buanglah udara palsu.
Pelepasan/Pemasangan
1. Lepaskan body cover. Keluarkan coolant dari reserve tank. Lepaskan
bolts dan reserve tank.
2. Lepaskan overflow dan siphon hoses dari reserue tank.
D. Aktifitas Pembelajaran
E. Latihan/Kasus/Tugas
F. Rangkuman
A. Tujuan
C. Uraian Materi
Jumlah udara masuk ke dalam silinder mesin secara nyata sama dengan
λ=1 jumlah udara yang dibutuhkan teoritis.
Jumlah udara masuk ke dalam silinder mesin secara nyata kurang dari
λ1 jumlah udara yang dibutuhkan teoritis. Pada situasi ini mesin kekurangan
udara, campuran kaya/gemuk.
Jumlah udara masuk ke dalam silinder mesin secara nyata lebih dari
λ1 jumlah udara yang dibutuhkan teoritis. Pada situasi ini mesin kelebihan
udara, campuran miskin/kurus.
Tabel 4 Perkiraan Perbandingan Campuran Bahan Bakar dan Udara
Perkiraan
Kondisi Perbandingan
Lambda
Operasional Campuran Keterangan
(λ)
Motor/Mesin Massa Bensin
dengan Udara
Start Dingin 1:5 0,34 Perbandingan yang sangat kaya ini
dan mesin diperlulan, karena bila mesin masih
hidup pada dingin saat dihidupkan, maka
suhu mesin akan sulit hidup karena
rendah/dingin bensin sukar menguap, bensin
o
(20 C) bahkan menempel pada saluran
masuk/sulit bercampur dengan
udara. Supaya mesin bisa hidup,
maka mesin memerlukan
penambahan bensin hingga
perbandingan campuran gemuk.
Beban Rendah Mesin pada beban rendah atau
atau putaran 1 : 11 – 13 0,75 - 0,88 putaran Idel/ stasioner yaitu mesin
Idel/ stasioner hidup pada posisi katup gas/ throttel
yaitu katup gas/ menutup sampai terbuka sedikit. Saat
throttel beban rendah, karena jumlah
menutup sam- campuran sedikit, maka campuran
pai terbuka se- udara-bensin harus digemukkan
dikit. Kecepat- supaya tenaga mesin mampu
an/ putaran mengatasi beban gesekan mekanis.
motor rendah.
Beban Pada beban menengah atau beban
Menengah atau 1 : 16-18 1,09-1,22 ekonomis, katup gas/ throttel
beban ekonomis terbuka 50%. Kecepatan/ putaran
yaitu katup gas/ motor menengah. Karburator
throttel terbuka dikonstruksi menghasilkan
50%. Kecepat- campuran sedikit kurus/ekonomis
an/ putaran dan mampu menghasilkan engine
performance yang baik.
35
motor
menengah.
Beban Penuh Pada saat beban penuh yaitu katup
yaitu katup gas/ 1 : 12–13 0,81-0,88 gas/ throttel terbuka 75% sampai
throttel terbuka penuh, kecepatan/ putaran motor
75% sampai tinggi sampai maksimum. Pada
penuh. kondisi ini diperlukan perbandingan
Kecepatan/ campuran yang sedikit lebih
putaran motor gemuk untuk mendapatkan daya
tinggi sampai yang lebih besar dan pendinginan
maksimum. dalam.
Saat Karena berat jenis bensin lebih
Akselerasi/ 1:8 0,54 besar daripada udara, maka bensin
Percepatan tidak dapat mengimbangi jumlah
udara yang masuk selama
akselerasi. Hal ini menyebabkan
perbandingan campuran menjadi
kurus, sehingga diperlukan
penambahan bensin sementara,
sehingga campuran udara-bensin jadi
gemuk dan menghasilkan tenaga
mesin yang besar saat percepatan.
36 36
c. Tangki Bahan Bakar
Terdapat dua tipe kran bensin, yaitu kran tipe standar dan kran tipe
vakum.
Pada sistem ini bahan bakar dari tangki akan mengalir menuju ruang
pelampung karburator jika kran bahan bakar yang menyatu dengan
karburator dibuka secara manual dengan tangan. Sebaliknya bahan bakar
akan berhenti mengalir jika kran bahan bakar yang menyatu dengan
karburator ditutup secara manual dengan tangan.
Tipe vakum adalah tipe otomatis yang akan terbuka jika mesin hidup dan
tertutup ketika mesin mati. Kran tipe vakum mempunyai diapragma yang
dapat digerakkan oleh isapan dari mesin. Pada saat mesin hidup, terjadi
vakum saat langkah isap. Vakum akan merambat ke saluran masuk
(intake manifold) dan saluran vakum ke diapragma kran vakum, akibatnya
diapragma tertarik dan kran vakum akan membuka (ON). Dengan
membukanya kran vakum, maka bahan bakar dari tangki akan mengalir
dengan sendirinya (karena gaya grafitasi) melalui selang bensin menuju
ruang pelampung pada karburator. Pada saat mesin mati, tidak ada
vakum dari motor, maka diapragma tidak tertarik dan dikembalikan
posisinya oleh pegas sehingga kran akan menutup jalur bensin (OFF).
3. Karbulator
Pada saat bensin terisap dari ruang pelampung ke ujung nosel pada venturi,
sudah terjadi awal pengabutan bensin, karena adanya udara yang masuk
melewati spuyer udara. Dengan demikian maka saat bensin terkabut
tersebut berada pada ruang pencampur, pengabutan bensin menjadi
semakin baik karena adanya tambahan udara yang lewat venturi.
Venturi Ruang pencampur Katup gas (throttel)
Aliran
Vakum
Tekanan atmosfer
Spuyer udara
Spuyer bensin
Bahan bakar
Gambar 49 Pembentukan Campuran Pada Venturi (Gressmann, Michael,
2012)
Dari penjelasan prinsip kerja karburator tersebut, maka fungsi dari karburator
adalah:
1. Mengatur perbandingan campuran antara bahan bakar dan udara untuk
mampu terbakar dengan baik
2. Membuat campuran bahan bakar dan udara menjadi kabut secara
homogen
3. Mengatur jumlah campuran bahan bakar dan udara sesuai dengan beban
motor/mesin yang berubah-ubah.
a. Tipe Karburator
42
Gambar 51 Karburator Venturi Berubah-Ubah (Variable Venturi)
Karburator tipe ini dalam menyalurkan bahan bakar hanya melalui main
jet (spuyer utama) yang dikontrol oleh jarum (needle), karena bentuk
jarum dirancang tirus. Hal ini akan mengurangi jet (spuyer) dan saluran
tambahan lainnya seperti yang terdapat pada karburator venturi tetap.
43 43
Komponen karburator meliputi: (1) diapragma, (2) lubang udara masuk ke
ruang vakum, (3) katup gas/throttle valve, dan (4) pegas pengembali.
Pelampung (float) pada karbuartor sepeda mesin terdiri dari dua tipe yaitu
tipe single (satu buah pelampung) dan tipe double (dua buah pelampung).
Sebagian bentuk dari pelampung ada yang berbentuk bulat dan ada yang
berbentuk segi empat. Pelampung terbuat dari bahan tembaga dan synthetic
resin.
Pada gambar 64 dapat dilihat bahwa bahan bakar masuk melalui katup
masuk dan pembukaan serta penutupan katup diatur oleh sebuah jarum
(needle valve). Jika pelampung turun, bahan bakar mengalir ke dalam ruang
pelampung (float chamber). Jika bahan bakar sudah terisi dalam jumlah
yang mencukupi, pelampung terangkat ke atas dan menekan needle valve
pada rumahnya sehingga aliran bahan bakar tertutup (terhenti).
Needle valve dilengkapi dengan damper spring (pegas). Tujuan adanya
pegas tersebut adalah untuk mencegah needle valve terbuka dan tertutup
oleh gerakan naik turun pelampung yang disebabkan oleh gerakan dari
sepeda motor, sekaligus menjaga permukaan bahan bakar tetap.
2) Sistem Beban Rendah (Pilot System)
Untuk ini trotel diatur dalam keadaan tertutup sehingga jumlah udara yang
masuk sedikit sekali yaitu melalui celah pada ujung choke atau lebih
tepatnya melalui pengontrolan dari pilot air jet. Dapat dilihat dengan jelas
bahwa bahan bakar hanya masuk melalui ujung sekrup penyetel stasioner
(pilot screw). Prinsip kerja sistem beban rendah setiap tipe karburator pada
dasarnya sama, yaitu dengan memanfaatkan kevakuman di bawah katup
trotel.
Berdasarkan gambar 57 di atas dapat dilihat bahwa bila katup trotel (slide)
masih menutup pada kecepatan stasioner, maka aliran udara hanya dapat
mengalir melalui pilot air jet (1) menuju pilot outlet (3). Bahan bakar dari
ruang pelampung masuk melalui primary pilot jet (5) dan akan mulai
bercampur dengan udara di dalam secondary pilot jet (4).
Campuran udara dan bahan bakar selanjutnya akan keluar melalui pilot
outlet menuju ruang bakar melewati manifold masuk (intake manifold). Pilot
screw (6) berfungsi untuk mengatur jumlah campuran yang diinginkan.
Jika katup trotel dibuka sedikit (masih beban rendah tapi sudah di atas
putaran/kecepatan stasioner), maka jumlah pasokan udara akan bertambah
karena disamping melewati pilot air jet, udara juga mengalir melalui air
bypass outlet (2). Dengan bertambahnya jumlah udara maka bahan bakar
yang terisap juga akan bertambah sehingga jumlah campuran yang dialirkan
ke ruang bakar semakin banyak. Dengan demikian putaran mesin akan naik
seiring dengan bertambahnya jumlah campuran yang masuk ke ruang bakar
Berdasarkan gambar di atas, bila katup trotel/katup gas masih menutup pada
kecepatan stasioner, maka kevakuman dalam saluran masuk (setelah katup
gas) tinggi sehingga aliran udara hanya dapat mengalir melalui pilot air jet
(1) menuju pilot outlet (4). Bahan bakar dari ruang pelampung masuk melalui
primary pilot jet dan akan mulai bercampur dengan udara di dalam pilot jet
(4). Kevakuman yang tinggi tersebut menyebabkan campuran bahan bakar
dan udara terisap melalui lubang pilot / idle.
Bila mesin sudah hidup dan throttle sudah dibuka sedikit (masih beban
rendah tapi sudah di atas putaran/kecepatan stasioner), maka campuran
bahan bakar dan udara akan mengalir melalui lubang no. 4 dan no.5.
Dengan demikian putaran mesin akan naik seiring dengan bertambahnya
jumlah campuran yang masuk ke ruang bakar. Perlengkapan yang dapat
menambah banyaknya bahan bakar adalah saluran kecepatan yang
jumlahnya dua, tiga dan kadang-kadang empat.
Gambar 58 Sistem Beban Rendah Pada Karburator Tipe Kecepatan
Konstan
1) Sistem Utama/Tinggi
Bila katup gas/katup trotel dibuka ¾ sampai dibuka sepenuhnya maka
aliran udara sekarang sudah cukup kuat untuk menarik udara dari
pengabut utama (main jet). Sekarang bahan bakar seluruhnya hanya
melalui pengabut utama.
Pada karburator tipe variable venturi dan tipe kecepatan konstan (CV
karburator), ujung tirus needle (jarum) seperti terlihat pada gambar 66 no. 2
akan membuka saluran utama sehingga pengontrolan aliran campuran
bahan bakar dan udara saat itu melewati spuyer utama (main jet).
Pada karburator tipe venturi tetap, tidak terdapat needle seperti pada
karburator tipe variable dan tipe CV. Oleh karena itu, sistem beban
utamanya bisa terdapat dua atau lebih. Beban utama tersebut sering
diistilahkan dengan beban utama primer (primary high speed system) dan
beban utama sekunder (secondary high speed system).
Sistem utama primer bekerja pada saat sepeda mesin berjalan pada beban
sedang (menengah) dan tinggi. Sistem ini umumnya bekerja ketika mesin
bekerja pada beban ringan dan jumlah udara yang masuk masih sedikit. Bila
suplai campuran udara dan bahan bakar ke dalam silinder (ruang bakar)
oleh sistem beban utama primer tidak cukup (misalnya pada saat mesin
bekerja pada beban berat dan kecepatan tinggi) maka sistem utama
sekunder pada saat ini mulai bekerja membantu sistem utama primer.
Pada gambar di samping diperlihatkan bahwa jika jet needle lebih tinggi
diangkat maka lubang needle jet akan semakin terbuka, sehingga
memungkinkan butiran bensin lebih banyak keluar.
Gambar 59 Sistem Utama Karburator Tipe Variabel Venturi
c. Perbaikan Karburator
(Sumber : Modul Pedoman Reparasi Honda Revo 110, PT. Astra Honda
Motor)
Pelepasan Karburator
Throttle Valve
Lepaskan sebagai berikut:
1. Lower side covers.
2. Main pipe cover.
Lepaskan carburetor top dan throttle valve dari karburator.
Lepaskan throttle cable dari throttte valve sementara menekan throttle valve
spring.
Float Chamber
Lepaskan screws dan float chamber. Lepaskan O-ring dari float chamber.
Periksa cara kerja float valve. Lepaskan float pin dan float. Periksa float
terhadap perubahan bentuk atau kerusakan. Lepaskan float valve.
Periksa float valve saat (dudukan klep pelampung) terhadap goresan,
penyumbatan dan kerusakan.
Periksa ujung dari float valve di mana ia menyentuh valve seat (dudukan
klep) terhadap keausan bertingkat atau kontaminasi.
Periksa cara kerja float valve dengan mendorong ujung pin-nya.
Pln harus kembali dengan lancar.
Ganti valve jika ujungnya aus atau terkontaminasi.
Pular air screuw ke dalam dan catat jumlah putaran sampai ia duduk dengan
ringan. Catatlah angka ini untuk dipakai sebagai referensi ketika memasang
kembali air screw.
Lepaskan air screw, spring, washer dan O-rings.
Pasang air screw dan kembalikan pada posisinya semula seperti telah dicatat
pada Saat pelepasan.
Pasang float valve pada ftoat. Pasang float dan float valve pada badan
karburator, kemudian pasang float pin melalui badan karburator dan float.
Pemeriksaan Float Level
Dengan float valve dalam keadaan duduk dan float arm tepat menyentuh
valve, ukurlah ftoat level dengan float level gauge seperti diperlihatkan.
Float Level: 11,7 mm
Float level tidak dapat disetel. Gantilah float assembly jika float ieyel tidak
sesuai dengan spesifikasi.
Pasang sebuah O-ring baru pada alur float chamber. Pasang float chamber.
Fuel Valve
Perakitan
Oleskan zat pengunci pada ulir screw. Pasang fuel valve lever dan screw
pada fuel valve. Kencangkan screw dengan torsi yang ditentukan.
Torsi : 2,1 N.m (0,21 kgf.m; 1,5lbf.ft)
Pemasangan Karburator
Badan Karburator
Hubungkan choke cable pada karburator dan clamp (jepit dengan klem)
cable.
Pasang badan karburator pada air cleaner connecting hose.
Pasang O-rings baru ke dalam insulator dan alur-alur badan karburator.
Pasang badan karburator dan insulator pada inlet pipe dan kencangkan bolts
dengan erat.
Kencangkan connecting hose band screw sehingga celah antara ujung-ujung
band adalah 5 mm.
Letakkan tempat penampung bahan bakar yang sesuaidi bawah fuel tank
dan keluarkan bahan bakar.
Periksa fuel filterterhadap kerusakan atau kontaminasi. Gantilah fuel filter
bila perlu.
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari pelepasan.
Torsi:
PAIR check valve cover screw 2,1N.m (0,21kgf.m; 1,5 lbf.ft)
Pemeriksaan Sistem
Lepaskan sebagai berikut:
Lower side covers.
Center cover.
Hidupkan mesin dan panaskan sampai ke suhu operasi normal dan matikan
mesin.
Lepaskan air supply hose dari separate air filter.
Lepaskan PAIR check valve dan periksa bahwa bagian dalam dari PAIR
control valve adalah bersih dan bebas dari endapan karbon.
Periksa PAIR check valve jika bagian dalam dari PAIR control valve kotor
dengan karbon.
Lepaskan PAIR control valve vacuum hose dari inlet pipe dan sumbat hose
joint.
Hubungkan vacuum pump ke PAIR control valve vacuum hose.
Hidupkan mesin dan buka throttle sedikit untuk memastikan bahwa udara
dihisap masuk melalui air supply hose. Jika udara tidak dihisap masuk,
periksa air supply hose terhadap sumbatan. Dengan mesin dalam keadaan
jalan, secara berangsur terapkan vakum pada PAIR control valve vacuum
hose.
Periksa bahwa air supply hose berhenti menghisap udara, dan bahwa tidak
ada kebocoran vakum.
Vakum Yang Ditentukan: 60 kPa (450 mmHg)
Jika udara ditarik masuk atau jika vakum yang ditentukan tidak dapat
dipertahankan, pasang sebuah PAIR control valve baru.
Jika terjadi peristiwa afterburning pada deselerasi, bahkan jika secondary air
supply system adalah normal, periksalah air cut-off valve.
Pasang parts yang dilepaskan dalam urutan terbalik dari pelepasan.
Pemeriksaan
Bersihkan air supply prpe terhadap retak-retak atau kerusakan.
Pemasangan
Pasang sebuah gasket baru pada air supply pipe.
Hubungkan air supply hose dan air supply pipe Pasang dan kencangkan
bolts. Pasang right lower side cover.
Inlet Pipe
Pelepasan
Lepaskan lower side covers (hal. 2-6). Lepaskan vacuum hase.Lepaskan
sebagai berikut:
Bolts, lnsulator, O-rings dan lnlet pipe
Pasang inlet pipe dan bolfs pada cylinder head.Kencangkan bolfs dengan
torsi yang ditentukan.
Torsi: 12 N.m (1,2kgf .m;9lbf.ft)
Pasang O-rings baru kedalam insulator dan alur – alur badan karburator.
Pasang insulator dan bolfs pada badan karburator dan kencangkan bolts.
Hubungkan vacuum hose pada inlet pipe. Pasang lower side covers.
Pasang air cleaner housing pada tempatnya. Pasang dan kencangkan ketiga
baut pada air cleaner housing.
Pasang dan kencangkan baut - baut pemasangan rear shock absorber
(sokbreker belakang)
Pasang berikutnya:
1. Air cleaner element
2. Luggage box
Pelepasan Karburator
Lepaskan body cover
Pemasangan Karburator
Sambungkan karburator ke pipa masuk (inlet pipe) dengan mentepatkan tab
(tonjolan pemasangan) dari karburator dengan alur dari inlet pipe.
Pasang kawat SE thermal valve pada wire guides (pembimbing kawat) dan
wire bands (pita pengikat kawat). Hubungkan SE thermal valve 3P
connector. Setelah memasang karburator, periksa sebagai berikut :
1. Putaran stasioner mesin
2. Jarak main bebas throttle grip
Pasang body cover
Pembongkaran Karburator
Air Vent Hose
Lepaskan air vent hose (slang lubang angin).
Float Chamber
Lepaskan ketiga sekrup dan float chamber. Lepaskan O-ring dari float
chamber.
Lepaskan berikutnya:
Main jet, - Needle jet holder, - Needle jet dan - Slow jet
Putar pilot screw ke dalam dan catat jumlah putaran yang diperlukan
sebelum ia menyentuh dudukannya dengan ringan.
Lepaskan pilot screw, spring, washer, dan O-ring.
Perakitan Karburator
Gambar 78 Perakitan Karburator
Perhatian !
Tangani jets dengan hati-hati. Mereka mudah tergerus atau tergores.
Kencangkan mereka dengan torsi yang ditentukan.
Pasang float dan float valve pada badan karburator, kemudian pasang float
pin melalui badan karburator dan float
Dorong masuk float pin dengan ringan sampai tinggi dari float pin holder (sisi
SE thermal valve) adalah 0,15 –0,55 mm.
Vacuum Chamber
Pasang jet needle, spring dan needle holder pada vacuum piston.
Tahan vacuum piston pada posisi hampir terbuka penuh untuk mencegah
bahwa diaphragm terjepit oleh chambercover. Pasang compression spring
ke dalam vacuum piston.
Pasang boss dari vacuum chamber cover pada compression spring dan
pasang chamber cover.
Pasang dan kencangkan sekrup-sekrup vacuum chamber cover dengan torsi
yang ditentukan. Torsi: 2,1 N.m (0,2 kgf.m, 1,5 lbf.ft)
Periksa bahwa spring telah dipasang dengan benar dengan menekan
bagian bawah dari piston dengan jarijari dan memastikan bahwa piston
kembali ke tempatnya dengan lancar.
Pemeriksaan Karburator
SE Thermal Valve
Pemeriksaan Valve/Needle
Lepaskan SE thermal valve
Periksa valve dan needle terhadap keausan bertangga atau kerusakan.
Pemeriksaan Sistem
Sebelum menjalankan pemeriksaan sistem, pastikan bahwa yang berikut
adalah normal:
- Kondisi baterai dan - Sekring
Lepaskan front center body cover.Lepaskan SE thermal valve 3P
connector.
Putar kunci kontak ke “ON” dan hidupkan mesin. Jika mesin dalam
keadaan dingin, ukurlah voltase antara sisi wire harness dari SE thermal
valve connector.
Panaskan mesin. Ukur voltase pada sisi wire harness dari SE thermal
valve connector sementara mesin dalam keadaan panas.
Hubungan : Hitam (+) – Hijau/Jingga (-)
Standard : voltase baterai
Float Chamber
Lepaskan float (pelampung).
Periksa float terhadap kerusakan. Ganti float jika terdapat bahan bakar di
dalam float.
Periksa dudukan float valve terhadap gerusan, goresan, sumbatan dan
kerusakan. Periksa ujung dari float valve di tempat ia menyentuh valve seat
terhadap keausan bertangga atau kontaminasi. Ganti valve jika ujungnya
aus atau tercemar.
Periksa cara kerja float valve.
Pasang float valve dan float.Dengan float valve pada dudukannya dan float
arm baru menyentuh valve, ukurlah float level (tinggi pelampung) dengan
special tool seperti diperlihatkan.
Pilot Screw/Jets
Lepaskan pilot screw dan masing-masing jet.
PERHATIAN ! Jika
pilot screw
dikencangkan terhadap
dudukannya,
akan terjadi kerusakan
terhadap dudukan pilot
screw
Inlet Pipe
Pelepasan
Lepaskan luggage box.
Lepaskan fuel auto valve vacuum hose dan PAIR control valve vacuum hose
dari inlet pipe.
Longgarkan inlet pipe band screws.
Lepaskan baut-baut dan lepaskan inlet pipe dari karburator.Lepaskan gasket
dan bersihkan sisa-sisa bahan gasket dari permukaan penyatuan inlet pipe
dari cylinder head.
Gambar 90 Inlet Pipe
Pemasangan
Jika udara tidak dihisap masuk, periksa air suction hose dan supply hose
terhadap sumbatan.
Dengan mesin dalam keadaan hidup, secara berangsur terapkan vakum
pada PAIR control valve. Periksa bahwa air suction hose berhenti menarik
udara, dan bahwa tidak ada kebocoran vakum.
Vakuum yang ditentukan: 60 kPa (450 mm Hg)
Jika udara ditarik masuk, atau jika vakum yang ditentukan tidak
dipertahankan, gantilah PAIR control valve dengan yang baru. Jika terjadi
afterburn (letupan di dalam knalpot) pada waktu mengurangi kecepatan,
bahkan walaupun secondary air supply system adalah normal, periksalah
air cut-off valve.
Ganti PAIR control valve jika reed (buluh) rusak atau memburuk, rubber seat
(dudukan karet) retak, memburuk atau rusak, atau jika ada jarak renggang
antara reed dan seat.
Pemasangan adalah dalam urutan terbalik dari pelepasan.
Pelepasan/Pemasangan Pair Resonator
Pemeriksaan
Periksa air supply pipe terhadap tekukan atau kerusakan
Tangki Bahan Bakar (Fuel Tank)
Pelepasan / Pemasangan
Lepaskan body cover.
Longgarkan baut-baut radiator reserve tank dan pindahkan reserve tank ke
depan untuk mendapatkan cukup
ruangan untuk melepaskan connector.
Lepaskan fuel level sensor 3P connector.
Lepaskan fuel level sensor wire clamp dari fuel tank dan kawat sensor dari
wire guide pada ICM holder.
Klem fuel hose dan lepaskan fuel hose dan vacuum hose dari fuel auto valve
Lepaskan fuel tank tray drain hose dari fuel tank tray.
Lepaskan kedua baut dan fuel tank. Pemasangan adalah dalam urutan
terbalik dari pelepasan
Fuel Auto Valve
Sambungkan sebuah fuel drain hose (slang pembuangan bahan bakar) yang
cocok kepada fuel auto valve.
Letakkan penampung yang cocok di bawah fuel drain hose.
Lepaskan vacuum hose dari fuel auto valve dan sambungkan pompa vakum
yang dapat dibeli di pasaran kepada sambungan keluar diaphragm vacuum.
Bahan bakar harus mengalir keluar dari fuel hose ketikavakuum
dikenakan.Jika aliran bahan bakar terbatas atau tidak mengalir, ganti fuel
auto valve.
Pelepasan
Lepaskan fuel tank.
Letakkan sebuah penampung bahan bakar dan keluarkan bahan bakar.
Longgarkan lock nut (mur pengunci) dan lepaskan fuel auto valve.
Perhatian !
Sekalah bahan bakar yang tertumpah.
Lepaskan fuel strainer screen dan O-ring dari fuel auto valve.
Bersihkan fuel strainer screen dengan udara bertekanan.
Pemasangan
Pasang sebuah O-ring baru pada fuel strainer screen.
Pasang fuel strainer screen pada fuel auto valve seperti diperlihatkan.
Pasang fuel auto valve dan setel dalam sudut yang benar seperti
diperlihatkan .
Tahan fuel auto valve dan kencangkan lock nut dengan torsi yang
ditentukan.
Pasang fuel tank.
D. Aktifitas Pembelajaran
E. Latihan/Kasus/Tugas
F. Rangkuman
Kesimpulan :
Jika pembelajar dapat menjawab sendiri YA minimal 12 dari 15 pertanyaan,
maka dapat disimpulkan bahwa pembelajar telah tuntas dalam
melaksanakan pembelajaran. Namun diharapkan pembelajar tetap
mengulangi lagi pembelajaran pada tema materi yang kurang.
Jika jawaban YA kurang dari 12, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajar
belum tuntas dalam melaksanakan pembelajaran. Diharapkan pembelajar
mengulangi lagi pembelajaran pada tema materi yang kurang.
110
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
A. Tujuan
Melalui pembelajaran secara mandiri, diharapkan guru memiliki kompetensi:
1. Menelaah sistem pengapian.
2. Mendiagnosa kerusakan sistem pengapian
3. Memperbaiki kerusakan pada sistem pengapian
C. Uraian Materi
Sistem pengapian berfungsi untuk menghasilkan percikan bunga api listrik
yang kuat diantara celah elektroda busi di dalam ruang bakar motor/mesin
sehingga mampu membakar campuran bahan bakar dan udara yang
bertekanan tinggi di dalam ruang bakar. Percikan bunga api listrik yang kuat
tersebut harus terjadi pada saat yang tepat, yaitu yang dikenal dengan saat
o
pengapian (ignition timing) yang diukur dalam derajat poros engkol ( p.e).
Dengan pengapian yang kuat dan tepat, maka campuran bahan bakar dan
udara akan terbakar dengan sempurna, sehingga menghasilkan daya motor
yang optimal.
1111 111
11
mengakibatkan hilangnya daya, peningkatan konsumsi bahan bakar dan
kerusakan katalis.
3. saat pengapian harus sesuai dengan kondisi operasi motor, yang terkait
dan sesuai dengan putaran mesin, beban mesin, suhu mesin dan angka
oktan bahan bakar.
Pengapian yang kuat dan tepat akan mengoptimalkan torsi dan tenaga,
mengurangi konsumsi bahan bakar, mengurangi polutan dalam gas buang
dan mencegah terjadinya knoking.
1. Cara Kerja
Pada saat mesin atau motor hidup, poros engkol dan poros nok/kam
berputar, sehingga akan terjadi 2 kondisi yang berulang-ulang selama
motor hidup, yaitu:
a. Saat kontak pemutus menutup, karena kam tidak menekan tumit ebonit
kontak pemutus, dan
b. Saat kontak pemutus membuka, karena kam menekan tumit ebonit
kontak pemutus
Dari kedua kondisi kontak pemutus tersebut diatas, maka cara kerja
sistem pengapian konvensional dengan kontak pemutus akan mudah
dijelaskan.
1) Saat Kontak Pemutus Menutup
Saat kontak pemutus menutup (nok/kam tidak menekan tumit ebonit
kontak pemutus), maka terjadi rangkaian tertutup pada sirkuit/rangkaian
primer, sehingga arus akan mengalir mulai dari plus baterai (30) – kunci
kontak (15) – kumparan primer koil (L1) – kontak pemutus – massa – ke
minus baterai dan seterusnya. Dengan mengalirnya arus primer, maka
terjadi pembentukan medan magnet pada inti koil (yang sebelumnya tidak
ada medan magnet). Akibat perubahan medan magnet tersebut (dari tidak
ada menjadi ada magnet), maka terjadi tegangan induksi diri pada
rangkaian primer sekitar 100 V dan tegangan induksi pada rangkaian
sekunder. Oleh karena tegangan induksi pada rangkaian sekunder
rendah, maka tidak terjadi loncatan bunga api pada busi.
Terjadinya percikan bunga api pada busi yaitu saat transistor OFF
disebabkan oleh arus dari rangkaian primer yang menuju ke massa (ground)
terputus, sehingga terjadi induksi pada koil pengapian.
Apabila platina terbuka maka transistor akan OFF, sehingga timbul induksi
pada kumparan – kumparan ignition coil (koil pengapian) yang menyebabkan
timbulnya tegangan tinggi pada kumparan sekunder. Induksi pada kumparan
sekunder membuat terjadinya percikan bunga api pada celah elektroda busi
untuk pembakaran campuran bahan bakar dan udara.
Pada Sistem Pengapian Dengan Pemberi Induktif, sinyal rangkaian untuk
transistor diperoleh dari pemberi induktif. Pemberi induktif pada sepeda
motor adalah pemberi induktif (pick up) dan pemberi hall.
Busi
Bagian-bagian busi meliputi :
1. Terminal 7. Elektrode massa (paduan nikel)
2. Rumah busi 8. Cincin perapat
3. Isolator 9. Celah elektrode
4. Elektrode ( paduan nikel ) 10. Baut sambungan
5. Perintang rambatan arus 11. Cincin perapat
6. Rongga pemanas 12. Penghantar
2. Busi dingin
Memeriksa Sekring
Perhatian:
Untuk menghindari hubungan pendek, putar kunci kontak pada posisi"OFF"
jika memeriksa sekring atau mengganti sekring.
1. Buka tempat duduk
2. Periksa Sekring
a. Pasang pocket tester pada sekring, dan periksa kondisi sekring.
Pasang pocket tester dengan posisi "Ωx1"
b. Jika jarum pocket tester tidak bergerak, ganti sekring.
3. Ganti sekring yang putus
a. Putar kunci kontak pada posisi "OFF'.
b. Pasang sekring pengganti yang baru, dengan amper yang sama.
c. Putar kunci kontak pada posisi "ON", dan periksa sistem aliran listrik.
d. Jika sekring terputus kembali, periksa sistem rangkaian kabel
kelistrikan
Sekring yang diperlukan 20 A
4. Pasang jok/tempat duduk.
Kabel positive tester ( orange "1") dan kabel negative tester (red/white "2")
c. Ukur tahanan coil primary.
1. Periksa tahanan coil secondary. Jika diluar spesifikasi,maka ganti koil
0 0
Tahanan coil secondary: 8,64 – 12,96 kΩ pada 20 C (68 F)
a) Lepaskan cap busi dari ignition coil.
b) Pasang pocket tester (Ω x 1k) pada ignition coil seperti pada gambar.
Kabel positive tester ( orange "1") dan kabel negative tester (red/white
"2")
d. Ukur tahanan coil secondary.
Cap busi
Tabel 7 pesifikasi
Bagian Spesifikasi
Busi Standard CR7EH-9 (NGK), U22FER9 (DENSO)
Jarak renggang busi 0,80 – 0,90 mm
Voltase puncak ignition coil minimum 100 V
Voltase puncak ignition pulse minimum 0,7 V
generator
Ignition timing (pengaturan Saat 14º sebelum TMA pada putaran
pengapian) stasioner
Tool
136
3. Saat pengambilan contoh dari tester dan pulsa
yang diukur tidak sinkron
(Sistem adalah normal bila voltase yang diukur
adalah sekurangnya sekali di
atas voltase standard.)
4. Ignition pulse generator tidak bekerja dengan baik
(dalam hal bila No. 1-3 di atas
adalah normal).
Tidak ada 1. Peak voltage adapter tidak bekerja dengan baik.
voltase 2. Ignition pulse generator tidak bekerja dengan baik.
puncak
137 137
Pemeriksaan Peak Voltage Adaptor
Ketika mengetes tegangan tinggi pada sisi sekunder ignition coil dengan
menggunakan peak voltage adaptor, diode di sebelah dalam dapat rusak.
Oleh karena sebuah adaptor yang rusak akan mengakibatkan pembacaan
voltase puncak yang tidak benar, selalu pertimbangkan kemungkinan
adaptor yang rusak jika pembacaan voltase semuanya tidak normal.
Diode adaptor dapat diperiksa dengan mudah denganprosedur sebagai
berikut. Oleh karena itu, pastikan untuk memeriksa adaptor sebelum
mengganti parts yang memperlihatkan nilai pengetesan tidak normal.
Tool:
Imrie diagnostic tester (model 625) atau Peak voltage adaptor 07HGJ-
0020100 dengan digital multimeter (impedansi minimum 10 MΩ/DCV) yang
tersedia di pasaran.
Hubungan: Hitam/Kuning ( - ) – Massa badan ( + ) Tarik standard samping
ke atas.
Putar kunci kontak ke “ON” kemudian tekan handel rem sepenuhnya.
g. Saluran Daya
Lepaskan ICM 18P connector. Putar kunci kontak ke “ON”. Ukur voltase
baterai antara ICM 18P connector pada sisi wire harness dan massa.
Sambungan: Merah/Hitam ( + ) – massa badan ( - )
Saluran Massa
Putar kunci kontak ke “OFF”.Lepaskan ICM 18P connector. Periksa terhadap
kontinuitas antara ICM 18P connector dari sisi wire harness dan massa.
Saat Pengapian
Saat pengapian telah disetel awal di pabrik dan hanya perlu diperiksa bila
sebuah componen sistem listrik telah diganti.
D. Aktifitas Pembelajaran
Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pembelajar dalam aktifitas
pembelajaran adalah:
1. Dalam mempelajari materi “Pengetahuan”, pembelajar diharapkan
membaca uraian materi dalam modul dengan runtut dan bertahap sampai
tuntas, mengerjakan latihan atau tugas, mengerjakan evaluasi mandiri
sebagai umpan balik dan selanjutnya memperbaiki kembali belajar dari
awal jika hasil belajar belum tuntas. Sebelum materi tertentu telah
dipelajari dengan tuntas, maka tidak diperkenankan mempelajari materi
berikutnya.
2. Untuk memperjelas pemahaman pengetahuan yang dipelajari, diharapkan
pembelajar memanfaatkan secara maksimal sumber belajar yang
diperlukan, misalnya mempelajari referensi pendukung, mengidentifikasi
komponen asli yang terkait dengan tema. Belajar yang baik bukan hanya
membaca saja, melainkan juga perlu membuat catatan sendiri, ringkasan
sendiri dan bahkan siap untuk membuat power point sendiri untuk siap
diajarkan.
3. Aktifitas pembelajaran “keterampilan” terkait dengan materi sepeda motor,
khusus tentang materi ini, maka aspek sangat penting yang perlu
diperhatikan adalah Keselamatan Kerja, baik yang menyangkut orang,
peralatan dan bahan yang digunakan serta lingkungan belajar.
Diharapkan pembelajar mengidentifikasi terlebih dahulu potensi
kecelakaan, kerusakan, kebakaran dan sebagainya yang mungkin bisa
terjadi. Dengan demikian pembelajar akan dapat mengantisipasi dan
melaksanakan pembelajaran “Keterampilan” dengan baik dan aman.
4. Ketuntasan pembelajaran “Keterampilan” adalah jika pembelajar dapat
melaksanakan materi keterampilan tertentu dengan hasil baik dan tepat
waktu. Oleh karena itu diperlukan latihan keterampilan yang berulang-
ulang untuk mencapai ketuntasan keterampilan tersebut.
E. Latihan/Kasus/Tugas
1. Saat pengapian adalah saat busi meloncatkan bunga api untuk memulai
pembakaran campuran bahan bakar dan udara. Saat pengapian diukur
0
dalam derajat poros engkol ( p.e ) dan terjadi sebelum atau sesudah
TMA.
2. Untuk memajukan saat pengapian berdasarkan putaran motor sehingga
tekanan pembakaran maksimum tetap berada dekat setelah TMA adalah
fungsi dari advans sentrifugal (governor).
3. Advans vakum berfungsi untuk memajukan saat pengapian pada beban
rendah atau menengah, karena pada beban tersebut kecepatan bakar
campuran bahan bakar dan udara rendah, maka waktu pembakaran
menjadi lebih lama,
4. Saat pengapian (ignition timing) pada sistem pengapian elektronik non
programable tidak dapat distel. Derajat pengapian diatur secara elektronik
sesuai putaran mesin.
5. Sistem pengapian CDl DC dapat beroperasi tanpa baterai terpasang
tetapi sangat riskan. Tegangan dari regulator yang naik turun berpotensi
merusak CDl. Untuk itu, pastikan baterai terpasang dalam kondisi baik.
6. Pemakaian busi yang sesuai akan menghasilkan tenaga pembakaran
yang optimal. Kondisi cincin perapat pada busi yang tidak terpasang/lepas
memungkinkan kebocoran kompresi. Periksa posisi cincin perapat saat
akan memasang busi
7. Kesalahan modifikasi alternator untuk source coil pengisi CDI berakibat
pada kinerja source coil lampu penerangan dan source coil charging
baterai,sehingga perlu ketepatan pemotongan email dan penyambungan
instalasinya.
8. Kunci kontak pada sepeda motor pengapian konvensional baterai
menggunakan kunci kontak dua kabel, apabila dimodifikasi dengan CDl
AC perlu penggantian kunci kontak model empat kabel. Dua kabel
pemutusan positif dari baterai untuk kepentingan indikator dan
instrumentasi,sedangkan dua lainnya dengan pemutusan negatif
dihubungkan ke CDI dan massa
9. Output tegangan regulator tidak stabil pada putaran rendah,sehingga
pemakaian baterai pada pengapian CDl DC mutlak diperlukan agar
tegangan pengapian pada putaran rendah stabil dan CDl lebih
awet.Selain itu perlu dipahami bahwa beberapa jenis CDI DC sangat
sensitif terhadap fluktuatif tegangan.
10. Beberapa jenis CDl DC tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa baterai.
11. lgnition coil untuk sistem pengapian CDI memiliki spesifikasi yang
berbeda dengan ignition koil untuk pengapian platina. Meskipun pada
praktiknya dapat digunakan tetapi hasilnya akan lebih optimal jika
ignition coil juga merupakan bagian yang ikut disesuaikan.
12. CDI tanpa pulser tidak cocok dipasang pada mesin empat tak,terlebih
jika magnet flywheel dengan enam keping.Hal ini akan menyebabkan
detonasi dan pre ignition.
13. Jika saat pengapian tidak tepat,geserlah nok atau dudukan pulser
sejauh error yang terbaca.
14. Tendangan balik oleh pedal kick starter ketika ditekan menunjukkan saat
pengapian terlalu awal.
15. Putaran mesin meletup-letup pada putaran tinggi atau mesin mati saat
throttle dibuka/aselerasi menunjukkan bahwa saat pengapian yang
terlalu mundur.
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah anda mampu menjelaskan pengertian sistem
pengapian pada motor sepeda motor ?
2 Apakah anda mampu menjelaskan tuntutan terhadap sistem
pengapian pada motor sepeda motor ?
3 Apakah anda mampu menjelaskan macam-macam sistem
pengapian pada motor sepeda motor ?
4 Apakah anda mampu menjelaskan pengertian sistem
pengapian baterai pada motor sepeda motor ?
5 Apakah anda mampu menjelaskan pengertian sistem
pengapian magneto pada motor sepeda motor ?
6 Apakah anda mampu menjelaskan cara kerja secara umum
sistem pengapian baterai pada motor sepeda motor ?
7 Apakah anda mampu menjelaskan cara kerja secara umum
sistem pengapian magneto pada motor sepeda motor ?
8 Apakah anda mampu menjelaskan perbedaan sistem
pengapian transistor dan kondensator pada motor sepeda
motor ?
9 Apakah anda mampu menjelaskan perbedaan sistem
pengapian CDI-DC dengan CDI-ACi pada motor sepeda
motor ?
10 Apakah anda mampu menjelaskan cara kerja secara umum
pemberi impuls dengan sinyal pengatur ?
11 Apakah anda mampu menjelaskan cara mendiagnosa sistem
pengapian konvensional semi elektronis ?
12 Apakah anda mampu menjelaskan cara mendiagnosa sistem
pengapian CDI-DC?
13 Apakah anda mampu menjelaskan cara mendiagnosa sistem
pengapian CDI-AC?
14 Apakah anda mampu menjelaskan cara memperbaiki CDI-
DC?
Kesimpulan :
Jika pembelajar dapat menjawab sendiri YA minimal 12 dari 14 pertanyaan,
maka dapat disimpulkan bahwa pembelajar telah tuntas dalam
melaksanakan pembelajaran. Namun diharapkan pembelajar tetap
mengulangi lagi pembelajaran pada tema materi yang kurang.
jika jawaban YA kurang dari 12, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajar
belum tuntas dalam melaksanakan pembelajaran. Diharapkan pembelajar
mengulangi lagi pembelajaran pada tema materi yang kurang.
PENUTUP
Dengan selesainya pembelajaran dari awal sampai akhir tema sesuai dengan
petunjuk penggunaan modul ini, seharusnya para guru sudah dapat memiliki
kompetensi perbaikan mesin sepeda motor.
Kompetensi pengetahuan yang didapat akan semakin kuat yaitu minimal sampai
kemampuan menelaah, apabila guru selalu mendapatkan penguatan melalui
belajar atau latihan mandiri dalam menyelesaikan kasus-kasus yang ada secara
kontinyu. Sebaliknya apabila setelah mempelajari modul ini, tidak melakukan
latihan atau menyelesaikan kasus, maka dipastikan kompetensi pengetahuan
yang diperoleh akan menurun bahkan hilang.
Untuk kompetensi keterampilan yang telah didapat, akan sampai minimal tingkat
mahir apabila guru setelah mempelajari modul ini melakukan latihan praktik
secara terus menerus. Semakin banyak latihan apalagi pada kondisi yang nyata
di masyarakat akan semakin menguatkan kompetensi keterampilan yang ada.
Jika tidak banyak latihan secara kontinyu, dipastikan kompetensi
keterampilannya akan menurun.
Pembelajaran melalui modul ini tentunya tidak dapat menjawab semua
permasalahan perbaikan mesin sepeda motor pada semua sepeda motor yang
ada di masyarakat. Artinya, untuk memperkaya kemampuan perbaikan mesin
sepeda motor harus mempelajari sumber belajar lainnya yang mendukung.
148
EVALUASI
Soal
1. Sebutkan fungsi sistem pendingin secara umum pada sepeda motor!
2. Sebutkan fungsi pompa air pada sistem pendingin air!
3. Sebutkan fungsi sirip pendingin udara!
4. Sebutkan fungsi termostat pada sistem pendingin air!
5. Sebutkan fungsi katup isap pada tutup radiator!
6. Jelaskan fungsi sistem pengaliran bahan bakar!
7. Sebutkan komponen-komponen yang dilalui sistem pengaliran bahan
bakar!
8. Sebutkan besaran perbandingan bahan bakar dan udara berdasar
stociometri!
9. Sebutkan cara pembentukan campuran pada karburator!
10. Sebutkan fungsi venturi-venturi sekunder pada karburator!
11. Sebutkan tiga tipe karburator berdasarkan konstruksinya!
12. Berapakah besar tegangan untuk menghasilkan loncatan bunga api
busi
13. Jelaskan prinsip kerja sistem pengapian magneto!
14. Parameter yang berpengaruh terhadap saat pengapiasistem
pengapian transistor digital.
Kunci Jawaban
1. Fungsi sistem pendingin pada motor adalah untuk mengurangi panas
motor dan mencapai serta mengatur temperature kerja motor
2. Fungsi pompa adalah untuk mengisap dan menekan air pendingin pada
sistem agar peredarannya lebih cepat
3. Sirip pendingin udara adalah untuk melebarkan permukaan panas dari
motor
4. Termostat berfungsi untuk mempercepat temperature kerja motor dan
mengatur peredaran air pendingin
149
5. Fungsi katup isap tutup radiator untuk memasukkan uap air dari
reservoir menuju radiator agar sistem pendingin tidak kekurangan air
6. Fungsi sistem aliran bahan bakar adalah untuk mengalirkan bahan
bakar dari tangki menuju ruang bakar
7. Komponen-komponen yang dilalui oleh sistem aliran bahan bakar
adalah: Tangki, kran, saringan, karburator,ruang bakar
8. Besaran perbandingan bahan bakar secara stoisiometri adalah 1:14,7
9. Cara pembentukan campuran pada karburator mengikuti prinsip aliran
udara yang cepat menyebabkan perbedaan tekanan antara ujung
nosel dengan ruang bensin, sehingga cairan mengalir dari ruang
bensin yang tekanannya lebih tinggi menuju nosel yang tekanannya
lebih rendah
10. Fungsi venturi sekunder pada karburator untuk mempercepat
homogenitas campuran bahan bakar dalam karburator
11. Tiga tipe karburator berdasarkan arah alirannya adalah : Tipe
horizontal draft dan down draft
12. Tegangan tinggi pengapian dari sekitar 7000 V sampai 40000 V
13. Pada saat motor hidup dan saklar ON, rotor magneto akan berputar,
sehingga membangkitkan tegangan listrik. Ketika kontak pemutus
menutup karena nok tidak menekan kontak pemutus, maka arus listrik
akan mengalir melewati kumparan primer koil, sehingga terjadilah
medan magnet pada rangkaian primer koil. Selanjutnya dengan terus
berputarnya motor, nok akan menekan kontak pemutus, sehingga
medan magnet pada koil akan hilang seketika. Saat proses perubahan
kemagnetan dari ada magnet menjadi tidak ada magnet itulah terjadi
tegangan induksi pada kumparan sekunder yang sangat besar, maka
akibatnya terjadilah loncatan bunga api pada celah elektroda busi dan
mulailah terjadi proses pembakaran campuran bahan bakar dan
udara.
14. Selain sinyal putaran dan keadaan akhir, parameter selanjutnya yang
berpengaruh terhadap saat pengapian, yaitu:
150
1. Temperatur motor
2. Temperatur udara masuk
3. Tegangan baterai
4. Kecenderungan knoking
5. Sinyal poros kam
151
152
DAFTAR PUSTAKA
153
154
GLOSARIUM
No Istilah Penjelasan
1 Accelerator pump (AC) Pompa yang terdapat di dalam karburator
untuk menaikkan jumlah bahan bakar atau
menggemukkan campuran.
2 Air/fuel Ratio (A/Fratio) Air/fuel ratio merupakan perbandingan berat
campuran udara/bahan bakar yang membentuk
gas yang siap terbakar.
3 Automatic Timing Unit (ATU) Adalah unit berfungsi mempercepat timing
pembakaran.
4 Bearing Merupakan susunan bola keras tersusun
melingkar untuk melancarkan putaran
sehingga tidak terjadi panas.
5 Bore Diameter silinder
6 Bottom Dead Center (BDC) Posisi piston terdekat dari poros engkol. Piston
seakan berhenti pada waktu berbalik arah ke
posisi TDC (TMB)
7 Brake Horse Power (BHP) Ukuran kekuatan motor (output)
8 Camshaft Poros putar untuk menggerakkan katup
buang dan katup masuk, sejalan dengan
putaran mesin.
9 Compression Ignition (CI) Motor bakar dengan pembakaran dipicu
oleh campuran bahan bakar dengan tekanan
dan temperatur tinggi. Perbandingan volume
10 Compression ration (CR) ruangan silinder tambah ruang bakar dengan
volume ruang bakar.
Merupakan komponen berfungsi
11 Carburattor (Carb.) mencampurkan bahan bakar dan udara
secara tepat.
Sistem pengisian battery dari alternator,
12 Charging system rectifier dan regulator
155
13 Crankshaft Poros putar (poros engkol) berfungsi
merubah gerakan turun naik piston menjadi
putaran
14 Detonation Pembakaran yang terjadi pada ruang
bakar, tetapi diluar timing yang
direncanakan.
15 Electrolyte Adalah cairan (air keras) pengisi dalam
batery yang terdiri dari asam sulfat dan air
aki.
16 Internal Combustion Engine Motor bakar dengan pembakaran terjadi di
(ICE) dalam silinder.
17 Society of Automotive Standar kekentalan minyak pelumas
Engineer (SAE)
18 Spark Ignition (SI) Motor bakar dengan pembakaran dipicu
oleh busi.
19 Top Dead Center (TDC) Posisi piston terjauh dari poros engkol.
Piston seakan berhenti pada waktu berbalik
arah ke posisi terdekat dari poros engkol.
Pembakaran tidak terjadi pada waktu posisi
terjauh, melainkan beberapa saat sebelum
TDC (bTDC). Bila sesudah posisi TDC
disebut aTDC.
20 Direct Injection (DI) Bahan bakar diinjeksi langsung ke ruang
bakar
21 Indirect Injection (IDI) Bahan bakar diinjeksi melalui chamber
sebelum masuk ke ruang bakar
22 Octane rating Jumlah bahan octane pada bahan bakar,
dipakai sebagai ukuran Nilai Oktan.
Semakin tinggi NO semakin tinggi
temperatur bakar (knock-resistence) Sistem
23 Oil Injection pelumasan dengan mesin, dimana minyak
pelumas diinjeksikan kedalam mesin.
156
GURU PEMBELAJAR
8tens;
~
MODUL ~4$;
PELATIHAN GURU
Penelaah :
Dr. Sihkabudin, M.Pd.
Copyright 2016
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Bidang Otomotif dan Elektronika, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan
i
DAFTAR ISI
KATA SAMBUTAN.............................................................................................................. i
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Tujuan....................................................................................................................2
C. Peta kompetensi....................................................................................................2
D. Ruang lingkup.......................................................................................................3
A. Tujuan....................................................................................................................5
C. Uraian materi..........................................................................................................6
1. Konsep Dasar Komunikasi .................................................................................. 6
2. Berkomunikasi sesuai dengan potensi, lingkungan dan kemampuan peserta
didik....................................................................................................................3
0
3. Rangkuman ....................................................................................................... 50
PENUTUP ......................................................................................................................... 53
A. Kesimpulan...........................................................................................................53
B. Tindak Lanjut........................................................................................................54
C. Evaluasi................................................................................................................54
D. Kunci Jawaban.....................................................................................................58
3
iv
DAFTAR GAMBAR
5
vi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidik memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan kuantitas
dan kualitas pengajaran yang pada akhirnya berperan dalam meningkatkan
mutu pendidikan nasional. Pendidik berperan sebagai pengelola pembelajaran,
selaku fasilitator yang berusaha menciptakan pembelajaran yang efektif,
mengembangkan bahan ajar dengan baik, penggunaan media yang tepat, dan
pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, serta meningkatkan kemampuan peserta
didik dalam pembelajaran tersebut untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Hal
ini menuntut perubahan-perubahan dalam pengelolaan pembelajaran baik di
dalam atau di luar kelas. Untuk memenuhi hal tersebut diatas seorang pendidik
harus mampu memotivasi peserta didik dan dapat memberikan rangsangan
kepada peserta didik agar mau belajar. Pendidik yang mampu melaksanakan
perannya sesuai dengan yang disebutkan diatas disebut sebagai seorang
pendidik profesional dan memiliki kompetensi pedagogik. Berasarkan
Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang kualifikasi akademik dan
kompetensi pendidik menyebutkan bahwa guru harus memiliki kualifikasi
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
Adapun Kompetensi pedagogik yang dimaksud dalam tulisan ini antara lain
kemampuan komunikasi terhadap peserta didik secara mendalam dalam
penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik. Menurut Peraturan Pemerintah
tentang pendidik bahwa kompetensi pedagogik pendidik merupakan
kemampuan pendidik dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik minimal
meliputi: pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, pemahaman
terhadap peserta didik, pengembangan kurikulum, silabus, perancangan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis,
pemanfaatan teknologi informatika dalam pembelajaran, evaluasi hasil belajar,
serta mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimilikinya.
Oleh karena kemampuan komunikasi efektif, empatik, dan santun, baik lisan
maupun tulisan dengan peserta didik harus dikuasai oleh seorang pendidik baik
1
dalam menjelaskan konsep komunikasi, strategi mengimplementasikan, dan
aplikasi dalam proses pembelajaran
B. Tujuan
2
PED0900000-00 Pemanfaataan hasil penilaian dan 4 JP
evaluasi pembelajaran
D. Ruang lingkup
Modul ini akan membahas tentang komunikasi efektif, empatik, dan santun,
secara lisan maupun tulisan dengan peserta didik, bagaimana seorang pendidik
memilih strategi komunikasi dengan peserta didik, dan mengimplementasikan
cara berkomunikasi sesuai potensi, lingkungan dan kemampuan peserta didik,
serta melakukan komunikasi efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik
dengan bahasa yang khas dalam interaksi kegiatan/ permainan yang mendidik
yang terbangun secara siklikal dari (a) penyiapan kondisi psikologis peserta didik
untuk ambil bagian dalam permainan melalui bujukan dan contoh, (b) ajakan
kepada peserta didik untuk ambil bagian, (c) respons peserta didik terhadap
ajakan guru, dan (d) reaksi guru terhadap respons peserta didi
3
4
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
KONSEP DASAR KOMUNIKASI
A. Tujuan
Setelah mempelajari materi ini diharapkan peserta dapat;
1. Memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik,
dan santun, secara lisan, tulisan, dan/atau bentuk lain.
2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta
didik dengan bahasa yang khas dalam interaksi kegiatan/
permainan yang mendidik yang terbangun secara siklikal dari (a)
penyiapan kondisi psikologis peserta didik untuk ambil bagian
dalam permainan melalui bujukan dan contoh, (b) ajakan kepada
peserta didik untuk ambil bagian, (c) respons peserta didik terhadap
ajakan guru, dan (d) reaksi guru terhadap respons peserta didik,
dan seterusnya.
5 5
8. Strategi komunikasi dengan peserta didik ditentukan berdasarkan mata
pelajaran yang diampu.
10. Komunikasi dilakukan untuk mengajak peserta didik agar ambil bagian
dalam kegiatan pembelajaran sesuai mata pelajaran yang diampu
11. Komunikasi dilakukan agar peserta didik merespon ajakan guru dalam
kegiatan pembelajaran sesuai mata pelajaran yang diampu
12. Komunikasi oleh guru dilakukan untuk merespon peserta didik secara
lengkap & relevan sesuai dengan pertanyaan & perilaku siswa
C. Uraian materi
Tujuan Komunikasi
Jenis-jenis Komunikasi
Dilihat dari jenisnya komunikasi dapat dibedakan menjadi; komunikasi
intrapersonal, interpersonal, kelompok, dan komunikasi masa.
1. Komunikasi intrapersonal merupakan Komunikasi didalam diri individu
yang berfungsi agar adanya kreativitas imajinasi, suatu pemahaman
untuk bisa mengendalikan diri, dan adanya kedewasaan untuk bisa
mengambil keputusan sesuai dengan kapasitasnya
2. Komunikasi interpersonal merupakan Komunikasi yang terjadi antara
dua orang dengan ciri adanya kontak secara langsung dan adanya
percakapan
3. Komunikasi kelompok adalah Komunikasi yang terjadi karena interaksi
tatap muka dengan tujuan untuk saling berbagi informasi atau
menyelesaikan suatu permasalahan. Sehingga setiap anggota dapat
saling mengetahui karakteristik pribadi anggotanya
KONTEK/LINGKUNGAN
UMPAN BALIK
Dalam setiap komunikasi yang melibatkan dua orang atau beberapa orang
akan ditemukan beragam pribadi yang harus dikenali yaitu diri kita sendiri dan
orang lain yang menjadi partner komunikasi. Sedangkan untuk mengenali
orang lain bukanlah perkara mudah dan sederhana. Hal itu akan berhubungan
dengan proses psikologis yaitu persepsi. Persepsi merupakan proses internal
dalam diri seseorang yang memungkinkan ia memilih, mengorganisasikan, dan
menafsirkan rangsangan dari lingkungan sehingga dapat mempengaruhi
perilaku yang bersangkutan.
Proses persepsi melibatkan penginderaan atas suatu objek yaitu melalui
penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, dan pengecapan;
kemudian perhatian atas sesuatu objek/pesan tersebut dapat menarik
perhatian; dan interpretasi. Karena itu persepsi merupakan inti
komunikasi
sedangkan penafsiran (interpretasi) merupakan inti persepsi (Mulyana, 2000).
Secara teoritik persepsi baik terhadap lingkungan fisik ataupun terhadap
lingkungan sosial (termasuk lingkungan masyarakat atau organisasi seperti
halnya sekolah) tidak akan akurat dan banyak memiliki keterbatasan untuk
dijadikan perolehan pengetahuan/informasi. Dalam memahami suatu objek dan
mempersepsi orang lain, kita harus membuat kesimpulan berdasarkan informasi
yang tidak lengkap, yaitu informasi yang hanya diperoleh melalui kelima indera
kita. Maka, ketika kita berkomunikasi, kita akan mendasarkan persepsi terhadap
orang lain atas perilaku komunikasinya yang dapat kita amati.
Tubbs dan Moss dalam Mulyana, 1996: 13 dalam bukunya human
communication : kontek-konteks komunikasi mengungkapkan bahwa Jendela
Johari adalah salah satu model inovatif untuk memahami tingkat-tingkat
kesadaran dan penyingkapan diri dalam komunikasi dalam pelatihan. Model ini
menawarkan suatu cara melihat kesaling-bergantungan hubungan antara
intrapersonal dan hubungan interpersonal. Model Jendela Johari digambarkan
dalam empat kuadran yang mirip empat kaca pada sebuah jendela seperti
gambar di bawah ini.
Terbuka Gelap
Diketahui orang lain 1 2
Effective listening
Responding Evaluating Interpreting ( not
(replying to the reading
sender letting him passing anythinginto the
or her know you on the message the
are paying being sender is
attention) communicating)
2. Ketrampilan Berbicara
2. Ekspresi wajah
Ekspresi wajah meliputi pengaruh raut wajah yang dipergunakan untuk
berkomunikasi secara emosional atau bereaksi terhadap suatu pesan.
Wajah setiap orang selalu menyatakan hati dan perasaannya. Wajah
ibarat cermin dari pikiran, dan perasaan. Melalui wajah orang juga bisa
membaca makna suatu pesan. Pernyataan wajah menandai masalah
ketika : 1). ekspresi wajah tidak merupakan tanda perasaan 2). ekspresi
wajah yang dinyatakan tidak seluruhnya merupakan tanda pikiran dan
perasaan. Dengan demikian penampilan wajah sangat tergantung pada
orang yang menanggapi atau menafsirkannya. Ekspresi wajah dari
budaya yang lain memandang berbeda.
Ekspresi wajah juga dapat kita lihat ketika kita memandang
seseorang yang dianggap sebagai orang yang polos/lugu atau dianggap
kejam/dingin. Hal ini didasari ada sebuah ekspresi wajah yang nampak
pada orang yang bersangkutan tidak menunjukkan sebuah perubahan
seperti yang dilakukan oleh orang lain ketika mendengar atau mengetahui
suatu peristiwa baik kesedihan maupun kegembiraan, keanehan atau
kelayakan.
3. Gestures
Gestures merupakan bentuk perilaku nonverbal pada gerakan tangan,
bahu, jari- jari. Kita sering menggunakan gerakan anggota tubuh secara
sadar maupun tidak sadar untuk menekankan suatu pesan. Ketika anda
berkata : pohon itu tinggi, atau rumahnya dekat; maka anda pasti
menggerakkan tangan untuk menggambarkan deskripsi verbalnya. Pada
saat anda mengatakan : letakkan barang itu! Lihat pada saya! Maka yang
bergerak adalah telunjuk yang menunjukkan arah. Ternyata manusia
mempunyai banyak cara dan bervariasi dalam menggerakkan tubuh dan
angota tubuhnya ketika mereka sedang berbicara. Mereka yang cacat
bahkan berkomunikasi hanya dengan tangan saja.
c. Adaptor
Adaptor merupakan gerakan anggota tubuh yang bersifat spesifik.
Pada mulanya gerakan ini berfungsi untuk menyebarkan atau
membagi ketegangan anggota tubuh, misalnya meliuk-liukan tubuh,
memulas tubuh, menggaruk kepala, loncatan kaki. Ada beberapa
jenis adaptor yaitu : (1) self adaptor misalnya menggaruk kepala untuk
menunjukkan kebingungan; (2) alter adaptors; geraka nadaptor yang
diarahkan kepada orang lain, mengusap-usao kepala orang lain
sebagai tanda kasih sayang; (3) obyek adaptor; adalah gerakan
adaptor yang diarahkan kepada obyek tertentu.
Gerakan adaptor sebenarnya gerakan seseorang yang
menggambarkan perilaku ikonik dan intrinsic yang kadang-kadang
secara sadar dilakukan terhadap dirinya sendiri; kecuali untuk
orang lain maka adaptor bertujuan menumbuhkan interaksi
dan komunikasi.
d. Regulator
Regulator adalah gerakan yang berfungsi mengarahkan, mengawasi,
mengkoordinasi interaksi dnegan seksama. Sebagai contoh, kita
menggunkan kontak mata sebagai tanda untuk memperhatikan orang
lain yang sedang berbicar dan mendengarkan orang lain. Regulator
merupakan tanda utama yang bersifat interaktif, bentuknya ikonik
dan intrinsik.
e. Affect Display
Perilaku affect display selalu menggambarkan perasaan dan emosi.
Wajah merupakan media yang paling digunakan untuk menunjukkan
reaksi terhadap pesan yang direspon. Bentuk affect display bersifat
intrinsik yang digunaka nuntuk fungsi interaktif dan informatif.
Beberapa contoh perilaku gerakan anggota tubuh dapat terlihat
sebagai berikut. Kalau di Amerika atau di Eropa continental anda
boleh menggunakan tanda V sebagai lambang kemenangan (Victory)
yang dipopulerkan Winston Churchill maka di Afrika Selatan V tidak
boleh anda gunakan. Di Afrika Selatan pun anda diharapkan tidak
memasukkan ibu jari diantara telunjuk dan jari tengah. Isyarat-isyarat
tangan sebaiknya dihindari jika anda bertemu dengan orang
argentina; di Australia ibu jari yang diacungkan merupakan isyarat
yang kasar, dalam pertemuan dengan orang Australia berdirilah tegak
dan gunakan tangan secara sederhana.
Gambar 9. Contoh perilaku anggota tubuh
Ketahui tujuan
Perhatikan Konteks
Pelajari Kultur
Kultur atau budaya, habit atau kebiasaan orang atau masyarakat juga perlu
diperhatikan dalam berkomunikasi.
6. Pahami Bahasa
1. Proses Komunikasi
a. Model linier
Model ini menggambarkan sebuah proses yang hanya terdiri dari dua garis
lurus dimana proses komunikasi berawal dari komunikator dan berakhir pada
komunikan. Berkaitan dengan model ini ada yang dinamakan Formula
Laswell. Formula ini merupakan cara untuk menggambarkan sebuah
tindakan komunikasi dengan menjawab pertanyaan: who, says what, in wich
channel, to whom, dan with what effect.
b. Model sirkuler
Model ini ditandai dengan adanya 40unsur40 umpan balik (feedback). Pada
hakekatnya model sirkuler ini merupakan proses komunikasi yang
berlangsung dua arah. Melalui model ini dapat diketahui efektif dan tidaknya
suatu komunikasi, karena komunikasi dikatakan efektif apabila terjadi umpan
balik dari pihak penerima pesan.
Proses komunikasi dapat berlangsung satu arah dan dua arah. Komunikasi
yang efektif adalah komunikasi yang terjadi adanya arus informasi dua arah,
yaitu dengan munculnya feedback dari pihak penerima pesan. Dalam proses
komunikasi yang baik akan terjadi tahapan pemaknaan terhadap pesan
(meaning) yang akan disampaikan oleh komunikator, kemudian komunikator
melakukan proses encoding, yaitu interpretasi atau mempersepsikan makna dari
pesan tadi, dan selanjutnya dikirim kepada komunikan melalui channel yang
dipilih. Pihak komunikan menerima informasi dari pengirim dengan melakukan
proses decoding, yaitu menginterpretasi pesan yang diterima, dan kemudian
memahaminya sesuai dengan maksud komunikator. Sinkronisasi pemahaman
antara komunikan dengan komunikator akan menimbulkan respon yang disebut
dengan umpan balik.
Pendidik harus mampu dan berusaha untuk membuat peserta didik aktif
dalam proses pembelajaran. Salah satu cara untuk menumbuhkan keaktifan
peserta didik dapat melakukan rangsangan-rangsangan berupa : 42tanya
jawab, praktik dan latihan, drill, membuat ringkasan, kritik dan komentar,
serta pemberian tugas proyek.
d. Pengulangan
Agar peserta didik dapat menerima dan memahami materi dengan baik,
maka penyampaian materi sebaiknya dilakukan berulang kali.
e. Umpan Balik
3. Konteks atau sering disebut dengan situasi, adalah bahasa dan informasi
yang disampaikan harus sesuai dengan keadaan dan lingkungan dimana
komunikasi itu terjadi.
4. Alur bahasa dan informasi yang akan disajikan harus disusun dengan alur
atau sistematika yang jelas, sehingga pihak yang menerima informasi cepat
tanggap
Komunikasi dan interaksi didalam kelas dan diluar kelas sangat menentukan
efektivitas dan mutu pendidikan. Pendidik mempunyai peran untuk menjelaskan
sedang peserta didik yang bertanya, berbicara dan mendengarkan yang terjadi
silih berganti, semuanya itu merupakan bagian dari pendidikan yang penting
serta berlaku dalam kehidupan. Bertanya pun harus jelas serta menggunakan
bahasa yang baik dan benar, supaya diperoleh jawaban yang baik dan benar
pula. Mereka yang pandai mendengarkan sangatlah beruntung karena dapat
belajar dan mendapatkan informasi lebih banyak. Peserta didik hendaknya diberi
motivasi untuk bertanya tentang sesuatu yang belum jelas atau masih
memerlukan penjelasan lebih lanjut. Dengan demikian pendidik dipacu untuk
senantiasa mengikuti perkembangan dan peserta didik memahami semua materi
yang dibahas.
Keberhasilan pendidikan salah satu faktornya tidak lepas dari keberhasilan
proses pembelajaran. Ketika proses pembelajaran didukung oleh kemampuan
pendidik dalam memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi dan berkontribusi
serta keterlibatan dalam pembelajaran. Jika proses pembelajaran sangat menarik
maka peserta didik akan merasa senang dan merasa perlu mengikuti proses
belajar mengajar. Secara tidak langsung pendidik akan meningkatkan
kemampuan berkomunikasi serta dapat membaca pikiran atau gagasan peserta
didik. Jika dalam pembelajaran terjadi komunikasi yang efektif antara pengajar
dengan peserta didik, maka dapat dipastikan bahwa pembelajaran tersebut
berhasil.
1. Teknik bertanya
3) Apakah kita bisa jadi penulis yang lebih baik, jika kenyataannya kita
jarang menulis?
d. Pertanyaan Evaluasi
f. Tipe-tipe pertanyaan
Tipe-tipe pertanyaan yang pendidik dan peserta didik ajukan dalam kegiatan
pembelajaran seharusnya merujuk pada tujuan kognitif dan afektif dari
pembelajaran yang dilakukan. Dalam perencanaan pembelajaran seorang
pendidik semestinya mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan
ditanyakan kepada peserta didik sebagai bagian dari penilaian awal dan akhir
pembelajaran. Pendidik seyogianya pula mengembangkan alternatif pertanyaan
sebagai pelengkap dalam kerangka perencanan strategi pembelajaranya.
Sebelum pendidik mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan
tujuan pembelajaran kepada peserta didik, mereka sebaiknya
mencobakan terlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan tersebut untuk
dijawab sendiri. Apakah kedalaman materinya waktu yang diperlukan
untuk berfikir dan menjawab pertanyaan yang diberikan sesuai dengan
harapan? Hal itu dimaksudkan untuk menjadi panduan para pendidik
dalam memformulasikan tujuan pembelajaran yang tepat dan proporsional.
Sehingga akan membantu proses pembelajaran khususnya dalam
mengantisipasi masalah-masalah yang dihadapi pendidik dalam kegiatan
pembelajaran. Karena sangat tidak mungkin pertanyaan-pertanyaan tersebut
diajukan oleh peserta didik ketika pembelajaran berlangsung dan pendidik
mengalami kesulitan bahkan tidak sanggup menjawabnya.
Dalam sebuah pembelajaran pertanyaan yang ditujukan kepada peserta
didik seharusnya memperhatikan tingkat kesukaran pertanyaan tersebut. Tingkat
kesukaran pertanyaan semestinya disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki
oleh peserta didik yang bersangkutan. Peserta didik yang mempunyai
kemampuan rendah sebaiknya terlebih dahulu diberi pertanyaan yang berkaitan
dengan pengetahuan tentang fakta dan keterampilan. Kemudian mereka diberi
pertanyaan yang mempunyai tingkat kognitif yang lebih tinggi; misalkan
pengetahuan tentang konsep atau prinsip. Sebaliknya para peserta didik yang
mempunyai kemampuan diatas rata-rata sebaiknya diberi pertanyaan-pertanyaan
yang tingkat kognitifnya berkategori sedang dan tinggi. Ketika pertanyaaan
diberikan kepada peserta didik, pendidik sebaiknyamemberi kesempatan kepada
semua peserta didik terlibat mencoba menjawab pertanyaan tersebut.
Pertimbangaan pula bahwa respon pendidik terhadap jawaban peserta didik
harus proporsional. Karena respon pendidik terhadap jawaban peserta didik yang
tidak tepat akan membuat peserta didik yang bersangkutan tidak termotivasi
dalam kegiatan Tanya jawab.
Jenis pertanyaan yang diberikan sebaiknya bervariasi, baik model, bentuk,
maupun tingkat kesukarannya. Strategi pemberian pertanyaan dalam
pembelajaran akan meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar selama
diberikan secara efektif dan proposional. Pemberian pertanyaan oleh pendidik
semestinya dipersiapkan secara matang dan tidak bersifat spontan. Respon
pendidik terhadap jawaban peserta didik harus bijaksana dan proporsional agar
peserta didik nyaman dan mendapat manfaat respon dari pendidik tersebut.
3. Rangkuman
A. Kesimpulan
53 53
B. Tindak Lanjut
Mohon untuk merenungkan kelebihan dan kekurangan materi
kegiatan pembelajaran 1 sampai kegiatan pembelajaran 3 ini.
1. Bagaimanakah pemahaman saudara tentang berkomunikasi
secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik?
2. Jika ada materi yang masih dirasakan kurang bagaimana upaya
saudara mengatasi kekurangannya?
3. Jika sudah menguasai, bagaimanakah pemanfaatan materi
untuk meningkatkan profesionalisme saudara?
C. Evaluasi
1. Komunikasi sebagai proses yang di dalamnya terdapat suatu gagasan
yang dikirimkan dari sumber kepada penerima dengan tujuan untuk
merubah perilakunya adalah definisi komunikasi menurut.;
a. Wilbur Schramm
b. Mulyana
c. Sudjana
d. Evertt M. Rogers
2. Untuk memelihara hubungan dan mengembangkan kedekatan atau
keakraban. Melalui komunikasi kita berkeinginan untuk menjalin rasa
cinta dan kasih sayang adalah;
a. Prinsip komunikasi
b. Tujuan Komunikasi
c. Pengertian komunikasi
d. Alat komunikasi
3. Dibawah ini merupakan Jenis-jenis komunikasi;
a. Komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal, komunikasi
kelompok, komunikasi masa
b. Komunikasi intrapersonal, komunikasi internasisonal, komunikasi
kelompok, komunikasi masa
c. Komunikasi intrapersonal, komunikasi ekstrapersonal, komunikasi
kelompok, komunikasi masa
d. Komunikasi intrapersonal, komunikasi ekstrapersonal, komunikasi
intrapersonal, komunikasi masa
4. Bagan dibawah ini yang menggambarkan sebuah proses komunikasi
adalah:
a.
b.
c.
d.
5. Lima tahapan hubungan interpersonal yang dikemukakan DeVito (1986)
berlangsung dalam beberapa tahap yaitu;
a. kontak, pendekatan, keakraban, perusakan dan pemutusan
b. kontak, pendekatan, keakraban, kerja sama dan pemutusan
c. kontak, keterlibatan, keakraban, pemulihan dan pemutusan
d. kontak, keterlibatan, keakraban, perusakan dan pemutusan
6. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendengarkan efektif adalah :
a. Mendengarkan dengan menangkap ungkapan nonverbal sebaik
isyarat verbal.
b. Penerima pesan mengecek kembali (perception check) yaitu apa
yang terkandung dalam sebuah pesan yang diterimanya untuk
mengerti pesan apa yang sesungguhnya.
c. Memandang dengan kondisi yang ada terhadap lingkungannya
d. Gambaran perilaku (behavior descriptions) ini merupakan
gambaran individu yang sangat spesifik. Kegiatan pengamatan
kepada orang lain tanpa membuat keputusan atau mengeneralisasi
tentang apa latar belakang dan sifat-sifatnya.
Pernyataan yang di atas yang benar adalah:
a. 1,2,3
b. 2,3,4
c. 1,2,4
d. 1,3,4
9. Ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam komunikasi yang efektif:
a. Respect, emphaty, audible, Clearity, humble
b. Respect, emphaty, audible, Clarity, numble
c. Respect, aphatis, audible, Clarity, humble
d. Respect, emphaty, audible, Clarity, humble
11. Ada beberapa beberapa teknik pertanyaan umum yang dapat Anda
gunakan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi Anda.
a. Teknik Pertanyaan tertutup dan terbuka, teknik pertanyaan
storitoris, teknik pertanyaan menggali, teknik pertanyaan
evaluatif, teknik pertanyaan aplikatif
b. Teknik Pertanyaan tertutup dan terbuka, teknik Pertanyaan
stories, teknik pertanyaan mencari, teknik pertanyaan evaluatif,
teknik pertanyaan aplikatif
c. Teknik Pertanyaan tertutup dan terbuka, teknik Pertanyaan
retoris, teknik pertanyaan menggali, teknik pertanyaan evaluatif,
teknik pertanyaan aplikatif
d. Teknik Pertanyaan tertutup dan terbuka, teknik Pertanyaan
retoris, teknik pertanyaan menggali, teknik pertanyaan evaluatif,
teknik pertanyaan edukatif
12. Ekspresi wajah, mata, anggota badan adalah bagian dari komunikasi :
a. Verbal
b. Nonverbal
c. Langsung
d. Tidak langsung
D. Kunci Jawaban
1. D. Evertt M. Rogers
2. B. Tujuan Komunikasi
3. A. Komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal,
komunikasi kelompok, komunikasi masa
4. B.
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
/
I
I
I
I
I
\
\
\
'
'
'
62