Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“SAMBUNGAN LAS”

DOSEN :

ALFAT KHAHARSYAH., M.Pd.

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 3

NAMA : 1. M. TAUFIQ HIDAYATULLOH (2018006009)

2. ASRI MAULIDI (2018006010)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

2020

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha

Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dari

elompok 3 dapat menyelesaikan tugas makalah tentang “sambungan las”

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan

bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah

ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang

telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada

kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena

itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca

agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat

maupun inpirasi terhadap pembaca.

Yogyakarta, 19 Februari 2020

Penyusun

2
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagian besar konstruksi dibangun dari bermacam-macam komponen, oleh

karena itu penting berhubung dengan cara kerja atau pembuatan seluruhnya.

Beberapa elemen boleh terhubung bergerak satu sama lain, ada pula jenis lain

yang haris tetap bahkan ada sebagian lagi antar elemen tersebut sering dipisahkan

untuk keperluan tertentu. Oleh karena itu sambungan dapat dibedakan menjadi

beberapa macam, antara lain: sambungan tetap dan sambungan tidak tetap.

Sambungan tetap artinya untuk memisahkan elemen harus merusak elemen

penyambung sedangkan sambungan tidak tetap bila ingin memisahkan elemen

konstruksi tidak perlu merusak elemen penyambung. Contoh sambungan tetap

antara lain: sambungan las, keling, solder, memadatkan, menyusutkan dan

melekukkan. Sambungan tidak tetep misalnya sambungan dengan ulir, pasak, dan

penjepit. Pada diktat ini akan membahas sebagian dari jenis sambungan tersebut,

yaitu sambungan las, sambungan keling, sambungan ulir dan sambungan dengan

pasak.

Karena kemarin kelompok 2 telah membahas mengenai sambunga ulir ,maka

Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai sambungan las.

1.2 Rumusan Masalah


A. Apa yang dimaksud dengan sambungan las ?

B. Bagaimana mekanisme penyatuan bahan dan energi las ?

C. Bagaimana mengklasifikasi proses las ?

3
D. Faktor apa saja yang berpengaruh terhadap sambungan las ?

E. Bagaimana

BAB II PEMBAHASAN

A. Sambungan las

Sambungan las merupakan penyambungan dua bahan atau lebih yang

didasarkan pada prinsip-prinsip proses difusi, sehingga terjadi

penyatuan bagian bahan yang disambung. Kelebihan sambungan las

adalah konstruksi ringan, dapat menahan kekuatan yang tinggi, mudah

pelaksanaannya, serta cukup ekonomis. Namun kelemahan yang paling

utama adalah terjadinya perubahan struktur mikro bahan yang dilas,

sehingga terjadi perubahan sifat fisik maupun mekanis dari bahan yang dilas.

Perkembangan teknologi pengelasan logam memberikan kemudahan

umat manusia dalam menjalankan kehidupannya. Saat ini kemajuan ilmu

pengethuan di bidang elektronik melalui penelitian yang melihat

karakteristik atom, mempunyai kontribusi yang sangat besar terhadap

penemuan material baru dan sekaligus bagaimanakah menyambungnya.

Jauh sebelumnya, penyambungan logam dilakukan dengan memanasi dua

buah logam dan menyatukannya secara bersama. Logam yang menyatu

tersebut dikenal dengan istilah fusion. Las listrik merupakan salah satu

yang menggunakan prinsip tersebut. Pada zaman sekarang pemanasan

logam yang akan disambung berasal dari pembakaran gas atau arus

listrik. Beberapa gas dapat digunakan, tetapi yang sangat popular adalah

gas Acetylene yang lebih dikenal dengan gas Karbit. Selama pengelasan, gas

4
Acetylene dicampur dengan gas Oksigen murni. Kombinasi campuran

gas tersebut memproduksi panas yang paling tinggi diantara campuran gas

lain. 4

Cara lain yang paling utama digunakan untuk memanasi logam yang dilas

adalah arus listrik. Arus listrik dibangkitkan oleh generator dan dialirkan

melalui kabel ke sebuah alat yang menjepit elektroda diujungnya, yaitu

suatu logam batangan yang dapat menghantarkan listrik dengan baik.

Ketika arus listrik dialirkan, elektroda disentuhkan ke benda kerja dan

kemudian ditarik ke belakang sedikit, arus listrik tetap mengalir melalui

celah sempit antara ujung elektroda dengan benda kerja. Arus yang mengalir

ini dinamakan busur (arc) yang dapat mencairkan logam. Terkadang dua

logam yang disambung dapat menyatu secara langsung, namun terkadang

masih diperlukan bahan tambahan lain agar deposit logam lasan

terbentuk dengan baik, bahan tersebut disebut bahan tambah (filler metal).

Filler metal biasanya berbentuk batangan, sehingga biasa dinamakan welding

rod (Elektroda las). Pada proses las, welding rod dibenamkan ke dalam cairan

logam yang tertampung dalam suatu cekungan yang disebut welding

pool dan secara bersama-sama membentuk deposit logam lasan, cara

seperti ini dinamakan Las Listrik atau SMAW (Shielded metal Arch

welding), lihat gambar 1.

5
Gambar 1 prose SMAW

B. Jenis-jenis sambungan las

1. Butt joint

butt join adalah jenis sambungan tumpul, dalam aplikasinya jenis

sambungan ini terdapat berbagai macam jenis kampuh atau groove

yaitu V groove (kampuh V), single bevel, J groove, U Groove, Square

Groove untuk melihat macam macam kampuh las lebih detail silahkan

lihat gambar berikut ini.

Gambar 2 1.Sambungan butt joint

2. T Joint

T join adalah jenis sambungan yang berbentuk seperti huruf T, tipe

sambungan ini banyak diaplikasikan untuk pembutan kontruksi atap,

konveyor dan jenis konstruksi lainnya. Untuk tipe groove juga

6
terkadang digunakan untuk sambungan fillet adalah double bevel,

namun hal tersebut sangat jarang kecuali pelat atau materialnya sangat

tebal. Berikut ini gambar sambungan T pada pengelasan

Gambar 3. Sambungan T Join

3. Corner Joint.

Corner Joint mempunyai desain sambungan yang hampir sama dengan

T Joint, namun yang membedakannya adalah letak dari materialnya.

Pada sambungan ini materialnya yang disambung adalah bagian ujung

dengan ujung. Ada dua jenis corner joint, yaitu close dan open. Untuk

detailnya silahkan lihat pada gambar di bawah ini.

7
Gambar 4. Sambungan Corner Joint.

4. Lap Joint (Sambungan Tumpang).

Tipe sambungan las yang sering digunakan untuk pengelasan spot atau

seam. Karena materialnya ini ditumpuk atau disusun sehingga sering

digunakan untuk aplikasi pada bagian body kereta dan cenderung

untuk plat plat tipis. Jika menggunakan proses las SMAW, GMAW

atau FCAW pengelasannya sama dengan sambungan fillet.

Gambar 5. Sambungan

lap join

5. Edge join

8
Edge joint merupakan sambungan di mana kedua benda kerja sejajar

satu sama lain dengan catatan salah satu ujung dari kedua benda kerja

tersebut berada pada tingkat yang sama.

Gambar 6.edge join

Anda mungkin juga menyukai