KELOMPOK 8
Oleh:
Isa Mohamad Rohman (150513604205)
Lutfi Nuril Anwar (150513604004)
Miftachul Choirudin Purnomo (150513604900)
Perlu diingat bahwa supaya operasi suatu engine berjalan dengan baik sangat
bergantung 8 faktor berikut:
1. Udara yang bersih dengan temperatur sesuai, dimana udara masuk ke dalam
silinder lalu dikompresi hingga tekanan cukup tinggi sehingga terjadi
pembakaran yang diharapkan (proper combustion)
2. Penginjeksian bahan bakar dengan jumlah dan waktu (timing) yang tepat.
3. Penggunaan oli yang tepat sesuai dengan kondisi kerja
4. Kemampuan menjaga temperatur oli pada temperatur kerja
5. Bahan bakar yang bersih dan bebas dari sedimen, air, dan udara
6. Menjaga temperatur air (coolant) dan kondisi perlakuan air yang
memuaskan
7. Menjaga agar tekanan balik di gas buang sesuai spesifikasi.
8. Aplikasi dari engine itu sendiri
B. Gejala-gejala yang terjadi
Salah satu masalah yang sering terjadi pada mesin diesel adalah mesin susah
dihidupkan bahkan terkadang tidak bisa hidup.
Penyebab :
1. Penyetelan katup tidak benar.
2. Kebocoran pada katup, aus atau rusaknya piston dan/atau ring piston aus
atau rusaknya dinding silinder.
3. Kebocoran Gasket Cylinder Head
4. Udara atau air didalam sistem bahan bakar
5. Saluran bahan bakar return terhambat.Kondisi ini akan menghalangi bahan
bakar kembali ke tangki dengan aliran yang lambat akibatnya temperatur
bahan bakar lebih tinggi di rumah pompa injeksi bahan bakar. Selain
daripada itu, pengeluaran udara dari bahan bakar akan terhalang.
6. Nozel bahan bakar yang buruk.
7. Pompa injeksi bahan bakar buruk
8. Timing injection yang tidak tepat.
9. Hambatan pada saluran udara masuk
10. Tekanan balik gas buang terlalu tinggi.
7. Overheating
Penyebab :
1. Jumlah cairan pendingin yang terlalu sedikit mengakibatkan kurangnya
suplai cairan pendingin.
2. Kehilangan cairan :
Kebocoran di saluran atau sambungan.
Kebocoran di pompa air.
Cylinder head gasket leakage (bocor di cylinder head gasket)
1. Sirkulasi saluran pendingin tidak lancar.
2. Tanki expansi terlalu kecil atau pemasangannya tidak benar
3. Tekanan balik gas buang yangterlalu tinggi. Bila hal ini yang terjadi maka
silinder akan bertemperatur lebih tinggi dari normal , karena tekanan dan
termperatur gas buangnya lebih tinggi ,sehingga panas yang harus diderap
oleh sistem pendingin bertambah..
4. Tahanan di udara masuk (inlet air). Akan menyebabkan temperatur silinder
tinggi dan panas yang diserap oleh pendingin lebih tinggi dari normal.
5. Temperatur udara luar yang tinggi, mengakibatkan temperatur di silinder
akan bertambah dan efek pendinginan cairan pendingin berkurang.
6. Adanya udara pada sistem pendingin. Udara dapat berada pada sistem
pendingin melalui berbagai cara. Cara paling umum adalah sistem pengisian
yang tidak benar dan adanya kebocoran dari silinder.. Combustion ini akan
masuk ke silinder melalui retak-retak dalam atau karena gasket yang jelek.
Udara pada sistem pendingin ini akan mengurangi kadar aliran pendingin
dan timbul gelembung-gelembung di pendingin. Gelembung-gelembung ini
akan mencegah kontak pendingin dengan permukaan komponen-komponen
dan mencegah penyerapan panas.
7. Pompa air kondisi jelek. Pompa yang impelernya kendor atau rusak tidak
mampu memompa coolant sebagaimana yang dibutuhkan untuk
pendinginan engine.
Black smoke dapat disebabkan karena campuran udara bahan bakar yang
tidak tepat. Bahan bakar tidak terbakar sempurna , dan partikel yang terbakar
sebagian tadi akan dibuang ke exhaust sistem.
Hambatan pada sistem pemasukan udara merupakan salah satu penyebab yang
paling sering
Asap biru terjadi karena ada oli yang masuk ruang bakar dan ikut terbakar
atau tertekan dan terbakar ke exhaust manifold atau turbocharge. Periksalah bagian
paling sederhana dulu seperti jumlah oli yang terlalu banyak di crankcase atau
lubang pernafasan crankcase tersumbat.
Penyebab lebih serius adalah :
1. Keausan pada valve guide, piston ring, atau dinding silinder.
2. Tergoresnya piston atau dinding silinder.
3. Ring patah.
4. Kebocoran di turbocharge seal ring.
5. Kesalahan prosedure run in pada mesin baru dan baru direbuild,
mengakibatkan clearence antara komponen mesin tidak tepat.
6. Engine oil level terlalu tinggi