Anda di halaman 1dari 12

TROBEL SHOOTING MESIN DIESEL

KELOMPOK 8

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH


Mesin Konversi Energi (MKE)
Yang dibina oleh Dr. Ir . M. Djoko Kustono M.Pd.

Oleh:
Isa Mohamad Rohman (150513604205)
Lutfi Nuril Anwar (150513604004)
Miftachul Choirudin Purnomo (150513604900)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
September 2017
A. Troubleshooting Mesin Diesel

Perusahaan Umum Listrik Negara merupakan salah satu pengguna terbesar


mesin diesel untuk pembangkit tenaga listrik di luar Jawa.
Motor besar diesel dapat dimonitor prestasi (termodinamika)-nya secara online
dengan mudah. Tetapi ada beberapa bagiannya, terutama yang tidak menyangkut
prestasi, sangat sulit untuk mendeteksi gejala kerusakannya secara online, karena
mungkin gejala-gejala awalnya tidak terlihat atau tidak dikenal. Misalnya
kegagalan bantalan, yang merupakan kegagalan paling utama dalam operasi motor
diesel, biasanya disebabkan defisiensi pelumasan. Adanya peralatan
diagnose elektronis dewasa ini mempermudah dalam diagnose engine. Dengan
peralatan ini akan dapat diketahui dengan mudah daerah kerusakan sehingga
teknisi tinggal memperbaiki asal kerusakan itu sesuai manual.

Perlu diingat bahwa supaya operasi suatu engine berjalan dengan baik sangat
bergantung 8 faktor berikut:

1. Udara yang bersih dengan temperatur sesuai, dimana udara masuk ke dalam
silinder lalu dikompresi hingga tekanan cukup tinggi sehingga terjadi
pembakaran yang diharapkan (proper combustion)
2. Penginjeksian bahan bakar dengan jumlah dan waktu (timing) yang tepat.
3. Penggunaan oli yang tepat sesuai dengan kondisi kerja
4. Kemampuan menjaga temperatur oli pada temperatur kerja
5. Bahan bakar yang bersih dan bebas dari sedimen, air, dan udara
6. Menjaga temperatur air (coolant) dan kondisi perlakuan air yang
memuaskan
7. Menjaga agar tekanan balik di gas buang sesuai spesifikasi.
8. Aplikasi dari engine itu sendiri
B. Gejala-gejala yang terjadi

Suatu metode yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya kerusakan


pada mesin adalah dengan menggunakan indera kita, yaitu pengelihatan,
pendengaran penciuman dan perasa.
Pengelihatan dapat digunakan untuk melihat warna gas buang atau adanya
kebocoran pelumas yang terjadi.
Pendengaran dapat digunakan untuk mengetahui adanya suara-suara yang
tidak wajar pada mesin. Suara tidak wajar yang dapat didengarkan secara langsung
antara lain: kebocoran udara atau gas buang terutama pada mesin yang
menggunakan turbocharger, misfiring pada mesin, suara yang berhubungan dengan
sistem mekanis mesin. Alat bantu pendengaran dapat digunakan untuk
mendapatkan intensitas suara yang lebih kuat, alat yang biasa digunakan adalah
Stetoskop, alat lebih sederhana yang dapat digunakan antara lain: batang besi,
obeng, pipa.
Penciuman dapat digunakan untuk mengetahui aroma oli yang terbakar,
bahan bakar, pendingin, wire insulation dll. Indera perasa dapat digunakan untuk
mengetahui gangguan pada plunyer injeksi atau pompa injeksi dengan
menyentuhkan jari pada high pressure line. Tangan dapat digunakan untuk
mengetahui variasi temperatur pada pipa buang tiap silinder.

Langkah-langkah dasar yang dapat diterapkan dalam menyelesaikan suatu masalah:

1. Analisa masalah diawali dari yang paling kecil dan sederhana.


2. Hubungkan problem yang ada dengan sistem dasar dari mesin dan
komponen.
3. Pertimbangkan semua perawatan dan perbaikan kerja yang mungkin ada
hubungannya dengan masalah.
4. Selalu periksa ulang dan pikirkan baik-baik sebelum melakukan
pembongkaran.
5. Selesaikan masalah dari yang paling sederhana dan mudah.
6. Mengaculah pada troubleshooting chart.
7. Bila mungkin gunakan peralatan khusus dan alat diagnose untuk memeriksa
benar tidaknya keluhan dan memastikan asal penyebab kerusakan.
8. Tentukan penyebab masalah dan lakukan perbaikan.
9. Jalankan engine dan ujilah untuk memastikan semuanya beres.

1. Mesin Susah Dihidupkan

Salah satu masalah yang sering terjadi pada mesin diesel adalah mesin susah
dihidupkan bahkan terkadang tidak bisa hidup.

Beberapa hal yang menyebabkan hal ini, antara lain:


1. Cranking speed yang terlalu pelan
2. Sistem pemanas (glowplug) rusak.
3. Kompresi silinder terlalu rendah, hal ini dapat disebabkan karena
keausan/kerusakan pada katup, piston ataupun ring piston yang aus. Apabila
kompresi terlalu rendah pada saat akhir langkah kompresi tekanan dan
temperatur di ruang bakar terlalu kecil untuk dapat mebakar campuran
bahan-bakar dan udara.
4. Adanya udara atau air dalam saluran bahan bakar. Mengakibatkan
penginjeksian bahan-bakar tidak sempurna dan bahan bakar sulit terbakar.
5. Kualitas bahan bakar kurang baik, bahan bakar yang kualitasnya jelek tidak
dapat terbakar dengan sempurna dapat mengakibatkan mesin susah untuk
dihidupkan.
6. Gangguan pada pompa injeksi ataupun injektor, mengakibatkan proses
pengabutan bahan bakar tidak sempurna sehingga bahan-bakar akan sulit
terbakar.
7. Minyak pelumas terlalu kental.
8. Tidak ada penyemprotan bahan-bakar.

2. Mesin dapat dinyalakan tetapi tiba-tiba mati


Kemungkinan penyebab :
1. Adanya air dalam sistem bahan-bakar.
2. Saringan bahan-bakar tersumbat.
3. Adanya udara dalam pompa bahan bakar.

3. Putaran Mesin Tidak Konstan

Putaran mesin yang berubah-ubah mengakibatkan frekuensi listrik yang


dihasilkan akan berubah-ubah. Hal diakibatkan karena :

1. Governor ataupun sistem pengatur bahanbakar mengalami kerusakan.


2. Temperatur kerja mesin terlalu dingin atau minyak pelumas terlalu kental.

4. Daya Mesin Rendah

Pada kebanyakan kasus daya mesin yang rendah berhubungan dengan


gejala lainnya seperti seperti adanya asap atau miss, dalam kasus seperti ini gejala
lain yang terjadi diteliti terlebih dahulu, bila sudah terselesaikan masalah daya yang
rendah akan terselesaikan pula. Bila masalah yang terjadi hanya daya yang rendah,
maka penyelesaian dilakukan dengan mencari penyebab-penyebabnya.

Hal-hal yang menyebabkan daya mesin yang rendah, antara lain :


1. Setelan katup yang tidak tepat.
2. Saat penyemprotan tidak tepat.
3. Nozel injektor tidak bekerja dengan baik, mengakibatkan proses
pengabutan bahanbakar tidak bagus sehingga bahanbakar tidak terbakar
sempurna.
4. Saluran injeksi tersumbat atau bocor.
5. Jumlah bahan bakar yang disemprotkan tidak sesuai kebutuhan.
6. Pompa injeksi bekerja tidak baik.
7. Hambatan udara masuk.
8. Temperatur udara masuk yang terlalu tinggi. Bila temperatur udara terlalu
tinggi kerapatan udara berkurang an oksigen yang disuplai ke mesin
berkurang, sehingga banyaknya campuran udara-bahanbakar yang disuplai
ke mesin berkurang.

5. Misfiring dan Suara (Operasi) Mesin Kasar

Penyebab :
1. Penyetelan katup tidak benar.
2. Kebocoran pada katup, aus atau rusaknya piston dan/atau ring piston aus
atau rusaknya dinding silinder.
3. Kebocoran Gasket Cylinder Head
4. Udara atau air didalam sistem bahan bakar
5. Saluran bahan bakar return terhambat.Kondisi ini akan menghalangi bahan
bakar kembali ke tangki dengan aliran yang lambat akibatnya temperatur
bahan bakar lebih tinggi di rumah pompa injeksi bahan bakar. Selain
daripada itu, pengeluaran udara dari bahan bakar akan terhalang.
6. Nozel bahan bakar yang buruk.
7. Pompa injeksi bahan bakar buruk
8. Timing injection yang tidak tepat.
9. Hambatan pada saluran udara masuk
10. Tekanan balik gas buang terlalu tinggi.

6. Suara Ketukan pada Mesin

Knocking / ketukan yang terjadi di mesin dapat disebabkan karena


pembakaran ataupun benturan antara komponen dalam mesin. Suara ketukan yang
disebabkan oleh pembakaran di ruang bakar terjadi karena adanya kenaikan tekanan
di ruang bakar secara cepat yang menimbulkan gelombang kejut di ruang bakar.
Ketika gelombang kejut ini menghantam kepala silinder ataupun puncak piston
akan terdengar suara ketukan pada logam. Hal ini terjadi karena :
1. Kerusakan pada injector.
2. Injeksi bahan-bakar terlalu awal.
3. Kualitas bahan bakar tidak bagus.
Adapun penyebab suara ketukan di mesin yang dikarenakan benturan antara
komponen adalah :
1. Piston bertabrakan dengan katup karena penyetelan timing katup yang tidak
tepat .
2. Bearing/bantalan yang aus atau rusak.

7. Overheating

Kondisi mesin yang terlalu panas bisa mengakibatkan proses pembakaran


yang tidak sempurna sehingga daya yang dihasilkan rendah. Kondisi mesin yang
terlalu panas bisa mengakibatkan piston terkunci oleh silinder yang mengakibatkan
mesin mati. Atau juga sebaliknya, clearence antara piston dan silinder menjadi
terlalu longgar sehingga kompresi terlalu rendah yang mengakibatkan daya yang
rendah pula.

Penyebab :
1. Jumlah cairan pendingin yang terlalu sedikit mengakibatkan kurangnya
suplai cairan pendingin.
2. Kehilangan cairan :
Kebocoran di saluran atau sambungan.
Kebocoran di pompa air.
Cylinder head gasket leakage (bocor di cylinder head gasket)
1. Sirkulasi saluran pendingin tidak lancar.
2. Tanki expansi terlalu kecil atau pemasangannya tidak benar
3. Tekanan balik gas buang yangterlalu tinggi. Bila hal ini yang terjadi maka
silinder akan bertemperatur lebih tinggi dari normal , karena tekanan dan
termperatur gas buangnya lebih tinggi ,sehingga panas yang harus diderap
oleh sistem pendingin bertambah..
4. Tahanan di udara masuk (inlet air). Akan menyebabkan temperatur silinder
tinggi dan panas yang diserap oleh pendingin lebih tinggi dari normal.
5. Temperatur udara luar yang tinggi, mengakibatkan temperatur di silinder
akan bertambah dan efek pendinginan cairan pendingin berkurang.
6. Adanya udara pada sistem pendingin. Udara dapat berada pada sistem
pendingin melalui berbagai cara. Cara paling umum adalah sistem pengisian
yang tidak benar dan adanya kebocoran dari silinder.. Combustion ini akan
masuk ke silinder melalui retak-retak dalam atau karena gasket yang jelek.
Udara pada sistem pendingin ini akan mengurangi kadar aliran pendingin
dan timbul gelembung-gelembung di pendingin. Gelembung-gelembung ini
akan mencegah kontak pendingin dengan permukaan komponen-komponen
dan mencegah penyerapan panas.
7. Pompa air kondisi jelek. Pompa yang impelernya kendor atau rusak tidak
mampu memompa coolant sebagaimana yang dibutuhkan untuk
pendinginan engine.

8. Konsumsi Bahan Bakar Spesifik Tinggi

Konsumsi bahanbakar spesifik adalah jumlah bahan bakar yang dibutuhkan


tiap daya yang dihasilkan (l/kW). Pada suatu saat tertentu dengan kondisi beban
yang sama didapati konsumsi bahan bakar lebih banyak, hal ini dapat dikatakan
bahwa konsumsi bahan bakar spesifiknya bertambah.
Konsumsi bahan bakar spesifik yang tinggi disebabkan :
1. Injection timing yang tidak tepat. Injection timing yang tidak tepat
mengakibatkan bahan bakar tidak terbakar secara efisien.
2. Kebocoran pada saluran injeksi
3. Saluran udara terhambat. Hambatan pada saluran udara mengakibatkan
udara yang disuplai ke mesin berkurang sehingga campuran bahanbakar-
udara terlalu kaya. Campuran yang terlalu kaya mengakibatkan bahanbakar
tidak terbakar sempurna.

9. Konsumsi Pelumas Tinggi

Konsumsi pelumas yang tinggi mengharuskan penambahan minyak


pelumas yang terlalu sering, bahkan bisa mengakibatkan keterlambatan
penambahan minyak pelumas, yang bisa mengakibatkan kekurangan minyak
pelumas pada mesin.
Konsumsi pelumas yang tinggi disebabkan :
1. Rusaknya valve stem seal atau clearance antara valve stem dan valve guide
terlalu longgar menyebabkan bocornya pelumas ke ruang bakar. Kebocoran
ini dapat dilihat di sekitar valve stem pada saluran masuk dan buang.
2. Kebocoran pada saluran oli, saambungan-sambungan, seal, dan gasket.
3. Kebocoran oli di turbocharger

10. Tekanan Pelumas Rendah

Tekanan minyak pelumas yang terlalu rendah mengakibatkan suplai minyak


pelumas ke komponen-komponen mesin kurang, hal ini dapat mengakibatkan
keausan atau bahkan kerusakan pada komponen mesin.
Penyebab :
1. Ketinggian minyak pelumas di karter terlalu rendah.
2. Grade minyak pelumas yang digunakan tidak tepat.
3. Kebocoran saluran minyak pelumas.
4. Pressure relief valve lengket.
5. Keausan big end bearing dan main bearing.
6. Keausan pada pompa minyak pelumas.
11. Tekanan Crankcase Berlebihan

Hal ini disebabkan :


1. Pipa ventilasi crankcase tersumbat sebagian.
2. 2. Ring Piston aus atau lengket.

12. White Smoke

Salah satu metode termudah dalam pemecahan masalah terhadap keluhan


performance adalah monitor visual dari warna gas buang. Warna gas buang dapat
digunakan untuk menentukan sumber gangguan, antara lain: sistim mekanis bagian
dalam , air intake, exhaust atau sistem bahan bakar. 3 warna dasar mungkin keluar
dari gas buang : putih, hitam atau biru. Masing-masing bagian adalah petunjuk
terjadi masalah itu.
White Smoke biasanya terjadi bila temperatur kerja yang terlalu rendah atau
karena udara masuk terlalu dingin yang mengakibatkan temperatur dan tekanan
pada akhir langkah kompresi rendah, sehingga bahan bakar tidak terbakar secara
sempurna. Partikel bahan-bakar yang tidak terbakar tadi akan dibuang sebagai
Unburn Hidrocarbon yang terkondensasi, dan tampak sebagai asap putih dan
berbau bahan bakar. Udara yang lebih dingin ini mengakibatkan periode pengapian
tertunda (lebih panjang), hal ini dapat diatasi dengan menggunakan bahan bakar
bervolatik lebih atau cetane number lebih tinggi. sehingga pembakaran yang terjadi
yang akan meningkatkan temperature cylinder.
Bila asap putih membutuhkan lebih lama untuk hilang atau bila temperatur
mencapai temperatur kerja maka ada kemungkinan disebabkan karena :
1. Kompresi rendah, Kompresi yang rendah ini dapat disebabkan karena ring
aus, piston/liner yang tergores, atau problem di dudukan valve.
2. Injektor tidak bekerja dengan baik.
3. Fuel injction timing tidak tepat
4. Kualitas bahan bakar yang kurang baik. Penggunaan cetane number yang
terlalu rendah dapat mengakibatkan timbulnya asap putih.
5. Udara dalam system bahan bakar. Jika terdapat udara dalam system bahan
bakar, engine akan sulit untuk start, jalannya kasar, dan mengeluarkan asap
putih dalam jumlah yang banyak.
6. Kebocoran pendingin (coolant) ke dalam ruang pembakaran. Pendingin
dalam ruang pembakaran dapat menimbulkan asap putih. Kepala silinder
atau liner yang retak, atau gasket kepala silinder yang aus juga
menyebabkan kondisi seperti ini.

13. Black Smoke

Black smoke dapat disebabkan karena campuran udara bahan bakar yang
tidak tepat. Bahan bakar tidak terbakar sempurna , dan partikel yang terbakar
sebagian tadi akan dibuang ke exhaust sistem.
Hambatan pada sistem pemasukan udara merupakan salah satu penyebab yang
paling sering

1. Kualitas bahan bakar rendah.


2. Kelebihan bahan bakar atau distribusi bahan bakar yang tidak beraturan.
3. Nozzle bahan bakar rusak. Nozzle rusak dapat mengakibatkan misfiring dan
mesin berjalan dengan kasar (run rough) tapi dapat juga mesin berjalan
smooth tapi keluar asap terlalu banyak.
4. Pemasangan seal washer pada bagian bawah nozzle yang tidak benar..
Penggunaan washer yang tidak benar, mengubah posisi nozzle penginjeksi
bahan bakar di ruang bakar yang dpat menimbulkan asap hitam.
5. Fuel injection timing yang tidak tepat

14. Turunnya aliran udara.

Hal ini dapat disebabkan karena restribusi/hambatan di intercooler atau


saringan udara kotor, kebocoran pipa antara saringan udara & intake manifold, atau
gangguan pada turbocharger.Pada mesin 2 langkah hal ini dapat disebabkan karena
tersumbatnya cylinder liner port, air cleaner, atau saringan kasar dari blower air
inlet.
Tekanan balik gas buang terlalu tinggi. Sehingga tekanan balik gas buang
yang berlebihan dapat disebabkan adanya kekurangsempurnaan pipa gas buang atau
hambatan di muffler

15. Blue Smoke

Asap biru terjadi karena ada oli yang masuk ruang bakar dan ikut terbakar
atau tertekan dan terbakar ke exhaust manifold atau turbocharge. Periksalah bagian
paling sederhana dulu seperti jumlah oli yang terlalu banyak di crankcase atau
lubang pernafasan crankcase tersumbat.
Penyebab lebih serius adalah :
1. Keausan pada valve guide, piston ring, atau dinding silinder.
2. Tergoresnya piston atau dinding silinder.
3. Ring patah.
4. Kebocoran di turbocharge seal ring.
5. Kesalahan prosedure run in pada mesin baru dan baru direbuild,
mengakibatkan clearence antara komponen mesin tidak tepat.
6. Engine oil level terlalu tinggi

Anda mungkin juga menyukai