Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SCREW COMPRESOR

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH


Mesin Konversi Energi (MKE)
Yang dibina oleh Dr. Ir . M. Djoko Kustono M.Pd.

Oleh:
Isa Mohamad Rohman (150513604205)
Lutfi Nuril Anwar (150513604004)
Miftachul Choirudin Purnomo (150513604900)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
September 2017
A. Screw Compresor
Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan
tekanan fluida mampu mampat, yaitu gas atau udara (Ulfa, dkk, 2015). Secara
umum kompresor dibagi menjadi 2, yaitu: kompresor discplement dan dinamic
(Aditiya, 2013).Kompresor dinamic merupakan kompresor yamg mengubah energi
kinetik
Gambar 3.1 Pembagian kompresor (Atlas Copco, 2009)

Kompresor dinamic merupakan kompresor yamg mengubah energi kinetik


menjadi energi tekan menggunakan impeller yang berputar pada kecepatan yang
sangat tinggi. Sedangkan kompresor discplement menaikan tekanan dengan cara
mengurangi volume ruang. Kompresor discplement diklasifikasikan sebagai dua
jenis: kompresor rotary dan reciprocating kompresor. Sebagai jenis utama dari
perpindahan rotary dan positif compressor, kompresor screw berperan sangat
penting dalam aplikasi kompresor (Huang, 2000).
Kompresor sekrup berawal dengan desain penemu Swedia Alf Lysbolm
yang telah dipatenkan. Kompresor screw memiliki bentuk yang kompleks yang sulit
untuk diproduksi dengan ketepatan yang cukup, menghindari deformasi, kerusakan
dan kebocoran. Pada tahun 1954 Atlas Copco memperoleh hak untuk memproduksi
dan menjual kompresor sekrup dibuat sesuai dengan prinsip Lysholm. dan pada
tahun 1955 kompresor pertama dikirim ke tambang perusahaan Swedia LKAB.
Setelah penelitian yang inovatif beberapa tahun, minyak pertama-disuntikkan ke
kompresor screw dengan hanya menggunakan elemen sekrup dibawa ke pasar oleh
Atlas Copco pada tahun 1958 (Huang, 2000).
Kompresor screw menggunakan sekrup bukan piston. Jenis yang paling
umum adalah heliks atau spiral lobus minyak membanjiri sekrup udara kompresor.
Kompresor ini menggunakan sekrup yang memutar dan mengompres udara di
antara satu sama lain. Unit-unit ini biasanya minyak didinginkan secara internal,
yang menjamin bahwa udara tidak pernah melebihi suhu tinggi dan menjaga
bagian-bagian internal bebas dari korosi (Manderbacka, 2017).
Kompresor screw dibagi menjadi 2, yaitu; oil-free screw compressor and oil-
injected compressor. Pada oil-free screw compressor, tidak ada pencampuran fluida
kerja dengan minyak dan kontak antara rotor dan dilumasi eksternal. Selain itu, untuk
mencegah pelumas memasuki ruang kerja, segel internal diperlukan pada setiap poros
antara ruang kerja dan bantalan. Hal ini menyebabkan kompresor jenis ini lebih mahal
dibandingkan dengan oil-injected compressor. Sedangkan oil-injected compressor
bergantung pada massa yang relatif besar minyak disuntikkan dengan gas
terkompresi untuk melumasi gerakan rotor, menutup kesenjangan dan mengurangi
kenaikan suhu selama kompresi. Hal ini tidak memerlukan segel internal, hal
sederhana dalam desain mekanik, murah untuk memproduksi dan sangat efisien.
Akibatnya itu secara luas digunakan di kedua industri udara dan pendingin yang
dikompresi (Stosic,dkk,2002).

3.2 Oil Injected Screw kompressor


Oil injected screw kompresor merupakan pengkompresian gas yang
berasal dari campuran minyak (Tanaka, 2012). Campuran oil-air tersebut
dilewatkan pada pipa menuju separator tank untuk memisahkan campuran
oil-air tersebut (Aoki,dkk,2006).
Oil injected screw kompresor menggunakan minyak pelumas yang
berfungsi ganda yaitu sebagai pendingin dan pelumas. Sebagai pendingin,
minyak akan mendinginkan udara selama proses kompresi, sehingga energi
kompresi menjadi lebih kecil, hal ini sesuai dengan teori kompresi
isotermal, yaitu selama kompresi dan sampai akhir kompresi tidak ada
perubahan suhu dengan kerja yang kompresi yang minimal (Anonim).

3.3 Komponen oil injected screw kompresor


Inlet valve
Berfungsi sebagai tempat masuk dan tempat mengaturnya
udara yang dihisap oleh kompresor.

Gambar 3.2 Inlet Valve (Atlas Copco, 2009)

Screw Element
Screw ini adalah komponen pamampatan seperti torak pada
kompresor torak. Sekrup satu berbentuk cembung (male skrup) dan
yang kedua berbentuk cekungan (female screw). Geraknya adalah
putaran, bukan bolak-balik, sehingga lebih halus, sedikit
menimbulkan getaran, dan ini sangat menguntungkan apabila
beroperasi pada putaran tinggi.

Gambar 3.3 Screw (Atlas Copco, 2009)


Separator Tank
Berfungsi untuk memisahkan udara dan oli yang
terkompresi. Pemisahannya berlangsung secara dua tahap yaitu
secara mekanikal dan secara filtrasi/penyaringan.

Gambar 3.4 Separator Tank (Atlas Copco, 2009)


No return Valve
Berfungsi untuk mengatur sirkulasi sistem oli didalam
kompresor berdasarkan suhu oli. Pengaturan alirannya dilakukan
oleh thermostatic element.

Gambar. 3.5 Termostatic (Atlas Copco, 2009)

Penyaring Oli
Berfunsih untuk menyaring kotoran yang ada bersama oli.

Gambar. 3.6 Penyaring Oli (Atlas Copco, 2009)


Cooler
Berfungsi untuk menurunkan suhu baik oli maupun udara.
Mulai tahun 2005 pemisah antara udara dan air (WSD) sudah
terintegrasi dalam pendingin udara (after cooler).

Gambar 3.7 Cooler (Atlas Copco, 2009)


Oil stop valve
Berfungsi untuk mencegah mengalirnya oli ke separator
tank pada saat compressor berhenti. Apabila oli mengalir balik ke
separator tank pada unit berhenti akan dapat mengakibatkan pada
saat unit akan
beroperasi terjadi kekurangan pasokan oli untuk pelumasan screw
compressor.
Gambar 3.8 Oil stop valve (Atlas Copco, 2009)

3.4 Komponen Tambahan


Air Driyer
Untuk mengeringkan udara bertekanan dari kompresor. Hal
ini dimaksudkan untuk menghasilkan udara bertekanan yang
benar-benar kering, bebas dari kandungan uap air yang dapat
merusak peralatan. Sebagai media pengeringannya menggunakan
refrigerant. Air dryer ini akan menguras air secara otomatis bila air
sudah terkumpul dengan ketinggian tertentu, kemudian air
terssebut secara otomatis akan dikeluarkan melalui automatic water
drain yang terletak dibawah.

Gambar 3.9 Air Driyer

Tangki Penampung Udara


Untuk menyimpan udara bertekanan dari kompresor
sebelum di keringkan dan diteruskan ke unit pemanfaatan baik
instrumentasi ataupun sebagai pembersih, udara bertekanan dari
kompresor akan turun suhunya ketika ditampung di vessel, karena
memungkinkan ada uap air maka vessel dilengkapi dengan drain.

3.5 Mekanisme oil injected screw kompresor

Minimum pressure valve

After Cooler Air filter Inlet Valve Screw Element


Oil cooler Blower
Oil Valve
Pressure
safety valve

Check valve
Oil Filter
Air outlet Separator Tank Oil Separator Thermostatic
Air Condensate
Air Inlet Line
Air-Oil Mixture
Oil Line
Air Line

Gambar 3.10 Prinsip kerja Oil Injected Screw Compressor (Atlas Copco,
2009)
Kompresor ini mempunyai konstruksi yang sederhana. Kompresor ini
digerakkan oleh motor listrik yang porosnya dihubungkan langsung dengan rotor
yang beralur cembung. Sebagai bantalan rotor dipakai bantalan rol atau bantalan
bola kontak sudut.
Seiring dengan putaran rotor. Udara akan terhisap kedalam kompresor
karena perbedaan tekanan melalui filter udara dan katup kontrol hisap. Udara akan
dimam-patkan oleh celah antara putaran rotor male dan female dan casing
sepanjang kontak antara putaran rotor. Setelah dimampatkan dan kemudian keluar
melalui sisi keluar, kemudian udara dialirkan bersama minyak injeksi ke dalam
pemisah minyak yang berfungsi untuk memisahkan minyak dari udara. Udara
yang dikompresikan setelah dipisahkan dari minyak kemudian disalurkan melalui
katup cegah pengatur tekanan sedangkan oli akan turun dan di saring pada oil
filter separator. Setelah itu udara akan melewati after cooler untuk mendinginkan
temperatur. Udara yang didingikan mengalami kondensasi. Sedangkan oli yang
bersamaan dengan
Minyak yang bercampur dengan oli pada akan mengalami proses filtrasi
dan jatuh di bawah pada dasar separator tank dan berkumpul bersama oli lainnya.
Setelah itu oli akan mengalir menuju thermostatic. Pada thermostatic aliran oli
akan di atur. Jika temperatur >60 maka oli akan di by-pass dan dialirkan ke oil
cooler untuk didinginkan. Namun jika temperatur oli<60 oli akan di pompa
menuju check valve kemudian masuk dalam screw dan di injeksikan bersama
dengan udara.

3.6 Maintenance
Maintenance (merawat, menjaga, memelihara) adalah kombinasi dari
manajemen, keuangan, perekayasaan dan kegiatan lain yang diterapkan bagi asset
fisik untuk mendapatkan biaya siklus hidup ekonomis; hal yang berhubungan
dengan spesifikasi dan rancangan untuk keandalan serta mampu-peliharaan
pabrik, mesin-mesin, peralatan, bangunan, struktur, dengan instalasinya,
pengetesan, pemeliharaan, modifikasi dan penggantian dan dengan umpan balik
untuk rancangan, untuk kerja dan biaya(Anonim, 2013). Pemeliharaan barang
memproduksi sistem dilakukan pada prinsip biaya minimum sedangkan
pemeliharaan memproduksi sistem pelayanan dilakukan pada prinsip keandalan
operasional (Ali, 2007).
Dalam kegiatannya, perawatan (maintenance) dapat dibagi menjadi
perawatan terencana dan perawatan tidak terencana. Klasifikasi jenis-jenis
perawatan berdasarkan sebagai berikut:
Gambar 3.11 Jenis perawatan (Mechanical Engineering, 2013)

3.6.1 Preventive Maintenance ( PM )


Preventive maintenance adalah tindakan pemeliharaan yang
dilakukan secara berkala sesuai dengan anjuran pada Instruction Manual
atau pengalaman manejemen maintenance terhadap equipment yang
bersangkutan. Misalnya, penggantian oli yang dilakukan setiap 6 bulan atau
penggantian grease setiap 8000 running hours, penggantian bucket gas
turbine setiap 12000 running hours dst-nya. Ruang lingkup pekerjaan
preventif termasuk: inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan,
sehingga peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari
kerusakan.
Ruang lingkup pekerjaan preventif termasuk: inspeksi, perbaikan
kecil, pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan atau mesin-mesin
selama beroperasi terhindar dari kerusakan.
3.6.2 Predictive Maintenance (PdM)
Jika dilihat dari aktifitas perbaikannya Predictive Maintenance
(PdM) adalah termasuk pekerjaan yang dikerjakan setelah melalui
perencanaan dengan baik berdasar kondisi mesin dan tidak semata-mata
karena telah dijadwalkan (planned but not scheduled), dan dari sisi aktifitas
perbaikan maka pm konservatif adalah aktifitas yang di eksekusi karena
telah dischedulkan (planned and scheduled). Inti dari PdM adalah
pemantauan kondisi mesin (Condition Monitoring), hal ini bisa berupa
pemantauan getaran mesin, pemantauan kondisi oli, pemantauan parameter
proses mesin, dll. dalam kondisi normal, aktifitas pemantauan kondisi ini
dapat dijadwalkan secara rutin seperti halnya kegiatan preventive
maintenance (PM) rutin lainnya. Hal ini yang membuat kadang-kadang
Predictive Maintenance (PdM) ini diletakkan di dalam Preventive
Maintenance (PM).

3.6.3 Korektif maintenance


Adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki
dan meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar
yang dapat diterima. Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan-
peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan perubahan atau modifikasi
rancangan agar peralatan menjadi lebih baik.
3.6.4 Perawatan Lainnya
Perawatan Berjalan
Dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau
peralatan dalam keadaan bekerja. Perawatan berjalan diterapkan
pada peralatan-peralatan yang harus beroperasi terus dalam
melayani proses produksi.
Perawatan setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance)
Pekerjaan perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan
pada peralatan, dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku
cadang, material, alat-alat dan tenaga kerjanya.
Perawatan Darurat (Emergency Maintenance)
Adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan
karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.

Anda mungkin juga menyukai