Anda di halaman 1dari 135

Cooling Systems

Pedoman Siswa

CATERPILLAR
Asia Pacific Learning
Caterpillar Service Technician Module
APLTCLO30
Cooling Systems

Diterbitkan oleh Asia Pacific Learning


1 Caterpillar Drive
Tullamarine Victoria Australia 3043

Versi 3.2, 2003

Hak Cipta © 2003 Caterpillar of Australia Pty Ltd Melbourne, Australia.

Hak cipta dilindungi undang-undang. Reproduksi setiap bagian buku ini tanpa izin dari
pemilik hak cipta adalah melanggar hukum. Permintaan izin atau informasi lebih lanjut
harus ditujukan kepada Manager, Asia Pacific Learning, Australia.

Material subyek ini diterbitkan oleh Caterpillar of Australia Pty Ltd dengan pemahaman
bahwa:

1. Caterpillar of Australia Pty, Ltd, para pejabat, penulis, atau pihak-pihak lain yang
terlibat dalam persiapan publikasi ini tidak memiliki tanggung jawab kontraktual,
tidak langsung, atau bentuk tanggung jawab lain terhadap pihak mana pun (pembeli
dari terbitan ini atau bukan) dalam hal penerbitan atau konsekuensi yang ditimbulkan
atas penggunaannya, termasuk semua penghapusan seluruh atau bagian apa pun dari
isi terbitan ini yang dibuat oleh siapa pun yang dipercayakan.

2. Caterpillar of Australia Pty, Ltd tidak bertanggung jawab terhadap setiap orang atas
apa pun dan konsekuensi dari apa pun yang sudah dilakukan atau akan dilakukan oleh
seseorang yang mengandalkan, baik seluruh maupun sebagian, pada seluruh atau
salah satu bagian dari isi bahan subyek ini.

Penghargaan

Ucapan terima kasih khusus kepada Keluarga Caterpillar atas kontribusi mereka dalam
meninjau kurikulum untuk program ini, khususnya:
• Insinyur dan instruktur Caterpillar
• Insinyur dan instruktur dealer
• Institusi Caterpillar.
COOLING SYSTEMS

PENDAHULUAN MODUL

Judul Modul:
Cooling Systems (Sistem Pendingin)

Uraian Modul:
Modul ini mencakup tentang pengetahuan dan keterampilan dalam bidang Cooling
System (Sistem Pendingin). Setelah menyelesaikan modul ini dengan memuaskan, Siswa
akan mampu menyervis dan memperbaiki Cooling System secara kompeten.

Prasyarat:
Modul-modul berikut ini harus diselesaikan sebelum penyampaian modul ini:

• Kesehatan dan Keselamatan Kerja

• Peralatan Bengkel

• Prinsip-prinsip Mesin

• Dasar-dasar Hidraulik

• Dasar-dasar Diesel Engine


Pembelajaran dan Pengembangan
Penyampaian modul fasilitasi ini membutuhkan akses ke Buku Kerja Kegiatan untuk
modul Sistem Pendingin (Cooling System).

Penyelesaian kurikulum ini dengan berhasil memberikan pengetahuan untuk penilaian


kompetensi, tentang tujuan pembelajaran lebih lanjut, oleh penilai tempat kerja yang
terakreditasi (Accredited Workplace Assessor).

Referensi yang Disarankan


• Tidak ada.

Metode Penilaian
Ruang Kelas dan Bengkel/Tempat Kerja

Untuk menyelesaikan modul ini dengan memuaskan, Siswa harus memperagakan


kemampuan dalam semua tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, kegiatan dan penilaian
akan mengukur semua persyaratan modul yang diperlukan.

APLTCLO30 1
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Untuk modul ini, Siswa diharuskan ikut serta dalam kegiatan di dalam ruang kelas dan
kegiatan praktek di bengkel dan menyelesaikan secara memuaskan yang berikut ini:

• Buku Kerja Kegiatan

• Penilaian Pengetahuan

• Kegiatan Praktek

Tempat Kerja

Untuk memperagakan kompetensi dalam modul ini, Siswa diharuskan menyelesaikan


penilaian di tempat kerja secara memuaskan.

APLTCLO30 2
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

PENILAIAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN


Tujuan Pembelajaran 1: Menguraikan tentang tindakan pencegahan kecelakaan
umum yang harus dilakukan ketika bekerja pada sistem
pendingin engine (engine cooling system).

Kriteria Penilaian:

1.1 Menguraikan dan menerapkan tindakan-tindakan


pencegahan kecelakaan umum untuk melindungi
personil dari cedera dan melindungi kendaraan dari
kerusakan.

1.2 Menjelaskan dan menerapkan tindakan pencegahan


kecelakaan ketika bekerja pada sistem pendingin
engine (engine cooling system) yang panas.

1.2.1 Efek temperatur dan tekanan

1.2.2 Fan yang dikontrol temperatur (temperature


controlled fans)

1.2.3 Melepas radiator cap

1.3 Menjelaskan dan menerapkan tindakan-tindakan


pencegahan yang harus dilakukan ketika bekerja di
dekat komponen-komponen berputar.

1.4 Menguraikan dan menerapkan tindakan pencegahan


kecelakaan yang dibutuhkan ketika menangani
campuran bahan kimia yang digunakan di dalam
bahan pendingin engine.

1.4.1 Prosedur penggunaan yang aman

1.4.2 Prosedur pembuangan

1.4.3 Pelindungan kendaraan

Tujuan Pembelajaran 2: Menguraikan tentang persyaratan untuk mendinginkan


internal combustion engine dan menguraikan tentang sifat-
sifat fisik bahan pendingin.

Kriteria Penilaian

2.1 Menguraikan tentang persyaratan untuk


mendinginkan internal combustion engine dengan

APLTCLO30 3
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

air dan menguraikan tentang sifat-sifat fisik bahan


pendingin.

Tujuan Pembelajaran 3: Menguraikan tentang persyaratan untuk mendinginkan


internal combustion engine dengan menggunakan air dan
menguraikan tentang sifat-sifat fisik bahan pendingin.

Kriteria Penilaian

3.1 Fungsi cooling system.

3.2 Panas dan temperatur

3.2.1 Efek panas

3.2.1.1 Perubahan temperatur

3.2.1.2 Perubahan warna

3.2.1.3 Perubahan sifat

3.2.1.4 Perubahan volume

3.2.2 Sifat fisik air

3.3 Pemindahan panas (heat transfer)

3.3.1 Konduksi

3.3.2 Konveksi

3.3.3 Radiasi

3.4 Elektrolisis

3.5 Erosi kavitasi

3.6 Bahan pendingin engine

3.6.1 Ingredient

3.6.1.1 Air

3.6.1.2 Anti-freeze

3.6.1.3 Conditioner atau corrosion


inhibitor

3.7 Kisaran operasi

APLTCLO30 4
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

3.8 Bahan pendingin yang memiliki usia pakai lama

Tujuan Pembelajaran 4: Menguraikan tentang fungsi dan cara kerja komponen-


komponen dasar di dalam cooling system.

Kriteria penilaian

4.1 Menguraikan tentang fungsi dan cara kerja


komponen-komponen yang digunakan di dalam
water cooling system.

4.1.1 Ikhtisar

4.1.2 Water pump

4.1.3 Radiator

4.1.3.1 Konvensional

- Tube

- Center fin

- Horizontal fin

- Aliran bahan pendingin

4.1.3.2 Folded core (Core berlipat)

4.1.3.3 Improved Multiple Row Module


(IMRM)

4.1.3.4 Advanced Modular Cooling System


(AMOCS)

4.1.4 Cooling fan

4.1.4.1 Viscous drive

4.1.4.2 Electric fan

4.1.4.3 Hydraulic motor

4.1.4.4 Multi-plate fan drive

4.1.5 Radiator shroud

4.1.6 Thermostat (regulator)

APLTCLO30 5
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

4.1.6.1 Fungsi

4.1.6.2 Cara kerja

4.1.7 Radiator pressure cap

4.1.7.1 Fungsi

4.1.7.2 Cara kerja

4.1.8 Expansion plug

4.1.9 Coolant conditioner element (elemen


pengkondisi bahan pendingin)

4.1.10 After cooler

4.1.11 Engine oil cooler

4.1.12 Water cooled exhaust (knalpot yang


didinginkan dengan air)

4.2 Menguraikan tentang jalan aliran bahan pendingin


melalui engine.

4.2.1 Dari pump dan kembali ke pump

4.2.2 Pump

4.2.3 Shunt line

4.2.4 Oil cooler

4.2.5 Aftercooler (intercooler)

4.2.6 Block dan cylinder head passages

4.2.7 Air compressor

4.2.8 Thermostat housing

4.2.9 By-pass

4.2.10 Radiator

4.2.11 Pressure cap

4.2.12 Elemen pengkondisi (conditioner element)

APLTCLO30 6
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

4.3 Menguraikan tentang prinsip-prinsip pendinginan


udara untuk engine.

4.3.1 Disipasi panas

4.3.2 Prinsip-prinsip kerja

Tujuan Pembelajaran 5: Menguraikan tentang prosedur penyervisan umum untuk


cooling system.

Kriteria Penilaian

5.1 Menguraikan tentang prosedur untuk inspeksi


visual, pengujian dan pembersihan cooling system.

5.1.1 Inspeksi visual terhadap cooling system

5.1.2 Inspeksi visual untuk aliran udara

5.1.3 Sirkulasi bahan pendingin

5.1.3.1 Water pump

5.1.3.2 Radiator core flow

5.1.4 Udara di dalam bahan pendingin

5.1.5 Menginspeksi water pump

5.1.6 Pengujian tekanan

5.1.6.1 Menguji cooling system apakah


mengalami kebocoran luar dan
dalam.

5.1.6.2 Memeriksa pressure cap

5.1.7 Pengujian indikator temperatur air (water


temperature indicator)

5.1.8 Pengujian thermostat (temperature


regulator)

5.1.9 Pengujian thermostat Caterpillar

5.1.10 Membersihkan radiator core

5.1.10.1 Radiator conventional–suction and


blower fan

APLTCLO30 7
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

5.1.10.2 Folded core radiator

5.1.10.3 Multiple row module radiator

5.1.11 Membersihkan bagian dalam cooling system

5.1.11.1 Kontaminasi

5.1.11.2 Kerak atau karat

5.1.12 Reverse flush (pembilasan balik)

Tujuan Pembelajaran 6: Mengidentifikasi dan menjelaskan tentang fungsi


perlengkapan penguji cooling system.

Kriteria Penilaian

6.1 Menjelaskan tentang tujuan pengujian bahan kimia


bahan pendingin.

6.1.1 Inspeksi bahan pendingin dan pengujian


konsentrasi

6.2 Menguraikan tentang prosedur untuk melaksanakan


pemeriksaan penyervisan terhadap cooling system
dengan menggunakan perlengkapan pengujian.

6.2.1 Perlengkapan pengujian

6.2.1.1 Blowby/Air Flow Indicator

6.2.1.2 Digital Thermometer

6.2.1.3 Coolant and Battery Tester

6.2.1.4 Supplemental Coolant Additive Test


Kit

6.2.1.5 Thermocouple Temperature Adaptor

6.2.1.6 Multitach

6.2.1.7 System Pressurizing Pump

6.2.1.8 Pressure Probe

Tujuan Pembelajaran 7: Menguraikan tentang prosedur diagnosis sistematis untuk


sistem pendingin kendaraan dan mengidentifikasi tindakan
yang benar untuk perbaikan.

APLTCLO30 8
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Kriteria Penilaian

7.1 Mengidentifikasi jenis-jenis masalah pada cooling


system.

7.1.1 Overhearing

7.1.2 Kehilangan bahan pendingin

7.1.3 Overcooling

7.2 Menguraikan tentang pemeriksaan visual

7.2.1 Ketinggian permukaan bahan pendingin

7.2.2 Kebocoran bahan pendingin

7.2.3 Inspeksi radiator

7.2.4 Fan shroud

7.2.5 Fan

7.2.6 Fan clutch

7.2.7 Shutter

7.2.8 Hoses (selang)

7.2.9 Water pump

7.2.10 Cylinder head gasket

7.2.11 Radiator cap

7.2.11.1 Gasket

7.2.11.2 Permukaan penyekatan (sealing


surface)

7.2.11.3 Kontak

7.2.12 Relief valve

7.2.13 Fuel governor seat

7.2.14 Slip transmisi dan steering clutch

7.2.15 Brake drag

APLTCLO30 9
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

7.2.16 Retarding device (alat pengurang kecepatan)

7.2.17 Konsentrasi glycol di dalam bahan


pendingin.

7.3 Menguraikan tentang pemeriksaan untuk panas


berlebihan (overheating) pada sistem.

7.3.1 Pemeriksaan tekanan pada relief valve

7.3.2 Udara/gas di dalam cooling system

7.3.3 Temperature gauge (alat pengukur


temperatur)

7.3.4 Perbedaan temperatur Radiator/udara sekitar

7.3.5 Temperatur torque converter

7.3.6 Retarder

7.3.7 Resistensi mengalir bahan pendingin


radiator

7.3.7.1 Thermostat (temperature regulator)

7.3.7.2 Water pump

7.3.8 Resistensi mengalir udara radiator

7.3.9 Kecepatan fan

7.3.10 Temperatur manifold dan aftercooler

7.4 Menguraikan tentang pemeriksaan untuk kehilangan


bahan pendingin.

7.4.1 Ketinggian permukaan bahan pendingin

7.4.2 Kebocoran

7.4.3 Relief valve

7.4.4 Udara/gas di dalam cooling system

7.4.5 Air di dalam oli engine

7.4.6 Oli di dalam bahan pendingin

APLTCLO30 10
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

7.4.7 Air di dalam sirkuit oli torque converter

7.5 Menguraikan tentang pemeriksaan untuk


overcooling (pendingin berlebihan)

7.5.1 Temperatur gauge

7.5.2 Shutter system

7.5.3 Fan clutch

7.5.4 Thermostat

7.5.5 Vent line

7.6 Mengidentifikasi komponen-komponen yang


mempengaruhi cooling system.

7.6.1 Sambungan pentanahan baterai

7.6.2 Inti oil cooler

Tujuan Pembelajaran 8: Melaksanakan tugas-tugas penyervisan pada sistem


pendingin fluida (fluid cooling system) kendaraan.

Kriteria Penilaian

8.1 Menjelaskan dan mengikuti prosedur tindakan


pencegahan kecelakaan yang harus dipatuhi untuk
mencegah cedera personil atau kerusakan pada alat.

8.2 Tugas-tugas diidentifikasi sesuai dengan spesifikasi


perusahaan pembuat.

8.3 Tugas-tugas termasuk:

8.3.1 Pemeriksaan sebelum starting (pengasutan)

8.3.1.1 Ketinggian permukaan bahan


pendingin

8.3.1.2 Kondisi bahan pendingin

8.3.1.3 Relief valve

8.3.1.4 Radiator core (inti radiator)

8.3.1.5 Radiator fin

APLTCLO30 11
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

8.3.1.6 Pressure cap

8.3.1.7 Hoses (selang-selang)

8.3.1.8 Fan drive belt

8.3.1.9 Fan blade

8.3.1.10 Cowling

8.3.1.11 Shroud

8.3.1.12 Shutter atau blind

8.3.1.13 Water pump

8.3.1.14 Komponen-komponen sistem

8.3.1.15 Kebocoran bahan pendingin

8.3.2 Pemeriksaan setelah starting (pengasutan)

8.3.2.1 Kebocoran bahan pendingin

8.3.2.2 Cara kerja fan

8.3.2.3 Shutter atau blind

8.3.2.4 Udara atau gas pembakaran di dalam


cooling system

8.3.2.5 Aliran udara

8.3.2.6 Overheating (panas berlebihan) atau


overcooling (pendinginan
berlebihan) pada engine.

8.3.2.7 Kecepatan fan

8.3.2.8 Resistensi mengalir bahan pendingin


radiator

8.3.3 Thermostat

8.3.4 Reverse flush (pembilasan balik)

8.3.5 Mengganti bahan pendingin

8.3.6 Mengosongkan sistem

APLTCLO30 12
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

8.3.7 Pengujian fungsi

8.4 Dokumentasi bengkel yang diperlukan dilengkapi

8.5 Tugas-tugas diselesaikan:

8.5.1 Tanpa menyebabkan kerusakan pada


komponen-komponen atau alat.

8.5.2 Dengan menggunakan peralatan, teknik dan


material yang tepat.

8.5.3 Sesuai dengan pedoman, prosedur dan


kebijakan industri/perusahaan.

8.5.4 Dengan menggunakan dan menginterpretasi


informasi yang benar dari spesifikasi
perusahaan pembuat.

Tujuan Pembelajaran 9: Melaksanakan tugas-tugas perbaikan pada sistem pendingin


fluida (fluid cooling system) pada kendaraan.

Kriteria Penilaian

9.1 Menjelaskan dan mengikuti prosedur tindakan


pencegahan kecelakaan yang harus dipatuhi untuk
mencegah pada orang atau kerusakan pada alat.

9.2 Tugas-tugas diidentifikasi sesuai dengan spesifikasi


perusahaan pembuat.

9.3 Tugas-tugas meliputi:

9.3.1 Pemeriksaan visual

9.3.2 Membuang bahan pendingin

9.3.3 Melepas water pump

9.3.3.1 Inspeksi water pump

- Memperbaiki atau mengganti


pompa

9.3.4 Mengganti water pump

9.3.5 Melepas radiator

9.3.6 Memasang kembali radiator

APLTCLO30 13
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

9.3.7 Melepas expansion plug

9.3.8 Mengganti expansion plug

9.3.9 Melepas oil cooler

9.3.9.1 Inspeksi oil cooler

9.3.10 Memasang kembali oil cooler

9.3.11 Mengganti bahan pendingin

9.3.12 Pengujian fungsi

9.4 Dokumentasi bengkel yang diperlukan dilengkapi

9.5 Tugas-tugas diselesaikan:

9.5.1 Tanpa menyebabkan kerusakan pada


komponen atau alat.

9.5.2 Dengan menggunakan peralatan, teknik dan


bahan yang tepat.

9.5.3 Sesuai dengan pedoman, prosedur dan


kebijakan industri/perusahaan

9.5.4 Dengan menggunakan dan menginterpretasi


informasi yang benar dari spesifikasi
perusahaan pembuat.

APLTCLO30 14
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

DAFTAR ISI

TOPIK 1: Aspek Keselamatan Kerja Berkenaan dengan Cooling System


Informasi Mengenai Keselamatan Material.....................................................................
Pedoman Keselamatan Kerja Umum ...............................................................................
Persyaratan Keselamatan Kerja Spesifik .........................................................................

TOPIK 2: Dasar-dasar Cooling System


Fungsi Cooling System.....................................................................................................
Panas dan Temperatur......................................................................................................
Perpindahan Panas ...........................................................................................................
Elektrolisis .......................................................................................................................
Erosi Kavitasi...................................................................................................................
Bahan Pendingin Engine .................................................................................................

TOPIK 3: Komponen-komponen Cooling System


Ikhtisar ............................................................................................................................
Water pump .....................................................................................................................
Radiator ...........................................................................................................................
Cooling Fan ....................................................................................................................
Viscous Drive ...................................................................................................................
Electric Fan .....................................................................................................................
Hydraulic Motor ..............................................................................................................
Multiplate Fan Drive .......................................................................................................
Radiator Shroud...............................................................................................................
Water Temperature Regulator/Thermostat.................................................................... t
Cara kerja .........................................................................................................................
Expansion Plug (Frost Plug) ...........................................................................................
Coolant Conditioner Element (Elemen Pengkondisi Bahan Pendingin) .........................
After-Cooler .....................................................................................................................
Engine Oil Cooler ............................................................................................................
Water Cooled Exhaust (Knalpot yang didinginkan dengan air) ......................................
Tinjauan Cooling System .................................................................................................
Pendinginan udara............................................................................................................
Metode pendinginan udara...............................................................................................

TOPIK 4: Penyervisan Cooling System


Inspeksi visual terhadap Cooling System.........................................................................
Inspeksi visual terhadap Aliran Udara.............................................................................
Sirkulasi Bahan Pendingin...............................................................................................

APLTCLO30 15
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Udara di dalam Bahan Pendingin ....................................................................................


Pengujian Tekanan...........................................................................................................
Pengujian Water Temperature Indicator .........................................................................
Pengujian Thermostat (Temperature Regulator) .............................................................
Membersihkan Radiator Cores........................................................................................
Membersihkan Bagian Dalam Cooling System................................................................

TOPIK 5: Perlengkapan Pengujian


Inspeksi Bahan Pendingin & Pengujian Konsentrasi.......................................................
Perlengkapan Pengujian...................................................................................................

TOPIK 6: Evaluasi Cooling System


Pendahuluan.....................................................................................................................
Overheating – Inspeksi Visual.........................................................................................
Overheating – Pengujian..................................................................................................
Kehilangan Bahan Pendingin...........................................................................................
Engine Overcooling .........................................................................................................
Inspeksi ............................................................................................................................
Komponen-komponen yang Mempengaruhi Cooling System .........................................
Masalah Electrical Ground (Pentanahan Listrik) ............................................................
Ringkasan Overheating – Masalah dan Penyebab...........................................................

APLTCLO30 16
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

TOPIK 1
Aspek Keselamatan Kerja Berkenaan dengan
Cooling System

INFORMASI MENGENAI KESELAMATAN KERJA MATERIAL


Material Safety Data Sheets (MSDS) pada berbagai material yang digunakan di dalam
cooling system harus tersedia di tempat kerja. Karyawan perlu membaca MSDS ini dan
mematuhi anjuran-anjurannya sebelum menggunakan material untuk alat ini.

PEDOMAN KESELAMATAN KERJA UMUM


ƒ Pakai alat pelindung kaki dan pakaian pelindung;

ƒ Ikuti prosedur bekerja yang aman di Bengkel;

ƒ Gunakan kacamata pelindung (safety glasses) dan alat pelindung diri lain dan patuhi
prosedur keselamatan;

ƒ Gunakan sarana pengaman dan seat cover (tutup tempat duduk) untuk melindungi
kendaraan.

ƒ Hati-hati dengan komponen-komponen panas atau bergerak

PERSYARATAN KESELAMATAN KERJA SPESIFIK

PERINGATAN

Cooling System bekerja pada tekanan hingga 150 kPa (22 psi) dan temperatur mendekati
110ºC (230ºF). Sikap yang sangat hati-hati dibutuhkan ketika bekerja pada cooling
system untuk mencegah luka bakar serius.

Biasanya engine dilengkapi dengan temperature control fan yang akan mulai berputar
tanpa peringatan apapun. Sikap hati-hati harus dilakukan untuk mencegah cedera orang.

Ketika menginspeksi ketinggian permukaan bahan pendingin di dalam engine yang


sedang panas, tindakan pencegahan kecelakaan khusus dibutuhkan ketika melepas
radiator cap.

Pelepasan tekanan secara mendadak dari engine yang mendekati temperatur kerja
menyebabkan bahan pendingin segera mendidih, yang menyebabkan semburan uap dan
bahan pendingin yang mendidih. Ini dapat menyebabkan luka bakar yang parah.

APLTCLO30 17
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Sebelum melepas radiator cap atau melepas bagian-bagian manapun dari sebuah cooling
system yang panas:

- Biarkan sistem mendingin selama sekurang-kurangnya dua jam atau hati-hati untuk
mencegah luka bakar.

- Lindungi tangan dengan sarung tangan atau kain tebal.

- Berdiri pada satu sisi dan jangan membungkuk di atas radiator.

- Putar/puntir dan buka cap pada takikan (notch) pertamanya (safety stop).

- Tunggu hingga tekanan mereda.

- Tekan cap ke bawah dan putar untuk melepasnya secara sempurna.

- Beberapa cap dapat dilengkapi dengan tombol atau tuas pembuang tekanan.

- Operasikan tombol ini sesuai dengan ketentuan perusahaan pembuat.

- Sebelum melepas selang, terutama selang bawah, pastikan bahan pendingin sudah
mencapai temperatur dibawah temperatur yang menyebabkan luka bakar. Temperatur
selang ini akan lebih rendah dari temperatur air dan pendekatan yang hati-hati untuk
merasakan selang tersebut akan memberikan indikasi yang masuk akal mengenai
apakah air masih terlalu panas.

Komponen-komponen Berputar
Hati-hati ketika bekerja di dekat komponen-komponen berputar. WASPADA. Pastikan
tidak ada pakaian yang longgar, kalung/rantai yang menjuntai atau rambut panjang yang
dapat menyebabkan tangan dan bagian tubuh lainnya tertarik/terperangkap ke dalam
komponen-komponen engine yang berputar.

Penggunaan Bahan Pendingin Secara Aman


ƒ Corrosion inhibitor (penghambat korosi) dan larutan anti-freeze mengandung
ethylene glycol dan unsur/konstituen yang beracun.

ƒ Untuk meningkatkan penanganan larutan ini secara aman, tindakan pencegahan


kecelakaan berikut ini perlu dilakukan:

- Jaga ventilasi yang cukup dan jangan menghirup uap.

- Inhibitor tidak boleh dibawah masuk ke dalam. Jangan menempatkan selang


dalam mulut Anda ketika menuang dan mulai menyifon (siphoning) atau
decanting cooling dengan menggunakan jari tangan Anda dan selang berisi air
sebagai pengganti.

APLTCLO30 18
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

- Jika percikan atau tumpahan secara tidak sengaja mengenai kulit Anda, bersihkan
segera.

- Jika pakaian Anda terkena percikan, ganti segera pakaian Anda dan cuci sebelum
digunakan kembali.

- Jangan menumpahkan larutan ini ke bagian kendaraan Anda yang dicat – cuci
segera dengan air jika larutan ini tumpah di kendaraan Anda.

- Cegah kehilangan inhibitor atau larutan anti-freeze ketika menyervis cooling


system dengan mengeringkannya di dalam wadah yang bersih.

PEMBUANGAN BAHAN PENDINGIN


Bahan pendingin tidak boleh dibuang ke dalam saluran air kotor, karena bahan pendingin
beracun bagi air laut dan kehidupan tumbuhan. Bahan pendingin harus dikumpulkan
untuk dibuang oleh operator pembuangan lembah resmi. Baca kebijakan dan prosedur
perusahaan untuk memperoleh keterangan mengenai pembuangan bahan pendingin
dengan benar.

APLTCLO30 19
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

TOPIK 2
Dasar-Dasar Cooling System

FUNGSI COOLING SYSTEM


Engine membakar bahan bakar untuk menghasilkan tenaga dan proses ini menimbulkan
temperatur yang sangat tinggi di dalam ruang pembakaran (combustion chamber).
Temperatur engine perlu dikontrol dalam kisaran kerja yang dikehendaki untuk
memaksimalkan efisiensi pembakaran dan memastikan bahwa kerusakan yang
disebabkan oleh panas tidak terjadi. Ketika engine dingin, komponen-komponen juga
aus lebih cepat.

Diesel engine tergantung dari cooling system yang dipelihara dengan baik untuk
memungkinkan engine memanas dengan secepat mungkin, dan kemudian menjaga engine
pada temperatur yang konstan, terlepas dari besarnya beban yang diberikan.

Kebutuhan akan Cooling System


Pembakaran campuran udara-bahan bakar di dalam cylinder engine menghasilkan panas
yang cukup tinggi dan temperatur yang tinggi. Panas diserap oleh dinding-dinding
cylinder, cylinder hear, dan piston. Pada gilirannya, dinding cylinder, cylinder hear, dan
piston harus dilindungi dengan cooling system sehingga komponen-komponen tersebut
tidak mengalami panas berlebihan.

Pendinginan tidak saja melindungi komponen-komponen engine, tetapi juga mencegah


rusaknya oli di dalam engine dan kehilangan sifat pelumasannya. Sementara engine
harus didinginkan, engine juga masih perlu bekerja pada temperatur setinggi mungkin
yang dimungkinkan oleh pelumasan. Membuang terlalu banyak panas akan mengurangi
efisiensi thermal engine, dan energi yang berguna akan hilang.

Gambar 1 –Cooling System dan Distribusi Energi

APLTCLO30 20
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Di dalam diesel engine (Gambar 1), sekitar 33% persen dari jumlah bahan bakar yang
dikonsumsi diubah menjadi energi yang berguna, sisanya dibuang dalam bentuk panas.
Sekitar 30% dari panas ini keluar melalui knalpot, 30% diserap oleh cooling system dan
70% diradiasi dari engine.

Sebagian didinginkan dengan udara, namun sebagian besar diesel engine didinginkan
dengan zat cair.

Keunggulan pendinginan dengan zat cair ini termasuk pengendalian temperatur yang
baik, bunyi tidak berisik dan mudah pembuatannya.

Gambar 2

Untuk menekankan dalam istilah setiap hari, telah dihitung bahwa diesel engine 200
horsepower (tenaga kuda) yang bekerja pada 70% dari beban penuh, menghasilkan cukup
panas untuk mensuplai kehangatan untuk rumah yang memiliki lima ruangan dengan
temperatur luar di bawah titik beku.

PANAS DAN TEMPERATUR


Panas adalah suatu bentuk energi, dan panas dari bahan bakar yang terbakar di dalam
combustion chamber menyebabkan engine berfungsi.

Panas dan temperatur tidak sama. Panas adalah energi, sedangkan temperatur adalah
tingkat/derajat kepanasan (atau kedinginan). Panas disebut sebagai sesuatu di atas
temperatur atmosfir normal, dan dingin adalah bila temperatur di bawah temperatur
atmosfir.

Untuk memahami perbedaan antara panas dan temperatur, panas adalah kegiatan molekul
di dalam suatu benda dan temperatur adalah ukuran kegiatan molekul tersebut. Panas
akan mengalir dari molekul-molekul yang lebih aktif ke molekul-molekul yang kurang
aktif, atau dari bagian-bagian benda yang lebih panas ke bagian-bagian yang lebih dingin.

Efek Panas

APLTCLO30 21
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Bila panas diberikan atau dilepas dari suatu zat, maka ini dapat dipengaruhi dengan cara
berikut ini:

1. Perubahan temperatur. Panas yang diberikan menyebabkan temperatur naik, dan


panas yang dilepas menyebabkan temperatur menurun.

2. Perubahan warna. Panas yang diberikan pada logam, terutama baja,


menyebabkan perubahan warna. Jika permukaan baja cerah dipanaskan, baja
tersebut akan berubah warna secara perlahan, dan, tergantung dari temperaturnya,
warna-warna yang berbeda akan diperoleh. Komponen engine yang telah
dipanaskan secara berlebihan biasanya dapat diidentifikasi karena akan berubah
warna.

3. Perubahan sifat. Panas dapat menyebabkan perubahan sifat dari padat ke cair, dan
cair ke gas (es dapat berubah menjadi air dan air berubah menjadi uap). Logam
yang dipanaskan selama pengelasan akan berubah dari padat menjadi cair.

4. Perubahan volume. Panas yang diberikan menyebabkan pemuaian, dan panas


yang dilepas menyebabkan kontraksi. Molekul-molekul suatu zat yang
dipanaskan akan bergerak terpisah lebih jauh dan sehingga menambah volume,
sedangkan molekul-molekul zat yang didinginkan akan bergerak saling merapat
dan mengurangi volume.

Semua zat akan memuai bila dipanaskan dan akan berkontraksi bila didinginkan. Gas
memuai dengan mudah sampai berapa kali ukurannya, tetapi zat cair dan benda padat
memuai hanya sedikit. Molekul-molekulnya tetap dan tidak bebas bergerak seperti
molekul-molekul gas.

Sifat Fisik Air


Perilaku air berbeda dari zat cair lainnya. Air akan berkontraksi bila didinginkan hingga
temperatur mencapai 4ºC, dan dari temperatur ini hingga temperatur beku menjadi es, air
memuai. Bila didinginkan di bawah 0ºC, es berkontraksi seperti benda padat.

Karena sifat ini, tindakan pencegahan khusus harus dilakukan ketika menyervis
kendaraan yang bekerja dalam kondisi musim dingin yang beku. Larutan anti-freeze
ditambahkan ke dalam bahan pendingin di dalam cooling system untuk mencegahnya
membeku. Tanpa pelindungan ini, air atau bahan pendingin dapat membeku, dan
pemuaian dapat merusak engine.

PEMINDAHAN PANAS
Panas dapat dipindahkan dengan tiga cara:

ƒ konduksi

ƒ konveksi

APLTCLO30 22
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

ƒ radiasi

Semua cara tersebut digunakan, dalam beberapa cara, untuk menghindari panas dari
engine. Panas selalu bergerak dari tempat yang lebih panas ke tempat yang lebih dingin.

Konduksi

Gambar 3

Di dalam engine, panas dikonduksi dari ruang pembakaran (combustion chamber)


melalui komponen-komponen logam engine ke cooling system (Gambar 3).

Di dalam engine yang didinginkan dengan udara, panas dikonduksi ke cooling fin pada
cylinder dan kemudian didisipasi ke dalam udara sekitar.

Ada konduktor panas yang baik dan ada konduktor panas yang buruk; logam adalah
konduktor yang baik, tetapi asbes, kayu, kertas dan sebagian besar bahan non-logam
adalah konduktor yang buruk, dan dengan demikian, dapat digolongkan sebagai isolator
panas.

Konveksi

Gambar 4 – Panas yang diberikan pada pinggiran container/wadah menghasilkan arus


Konveksi di dalam air; titik celupan (spot of dye) di dalam container transparan
memungkinkan efek ini dapat terlihat dengan mudah.

APLTCLO30 23
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Konveksi adalah metode pemindahan panas oleh gerakan aktual molekul-molekul zat.
Konveksi berhubungan dengan gas dan zat cair, tetapi tidak berkaitan dengan benda
padat. Bila sebagian zat cair atau gas di dalam wadah dipanaskan, zat cair atau gas ini
akan memuai dan, oleh karena itu, meningkatkan volume, tetapi kerapatannya berkurang.

Ini membuat partikel-partikel yang dipanaskan kurang rapat dan mengambang ke atas,
membiarkan partikel-partikel yang lebih dingin dan rapat untuk tenggelam ke dasar
wadah. Ini menimbulkan arus konveksi. Prinsip ini digambarkan pada Gambar 4.

Radiasi
Dengan radiasi, panas dipindahkan melalui ruangan. Energi panas yang dirasakan dari
api adalah panas yang diradiasi. Energi diubah bentuknya menjadi panas bila sinar
menerpa benda yang lebih dingin, sehingga temperatur bagian benda yang menerima
sinar kemudian naik.

Bahan yang berwarna gelap meradiasi panas lebih baik dari bahan-bahan yang berwarna
cerah. Oleh karena itu, cooling fin pada cylinder dan radiator biasanya dicat hitam
sehingga panas akan teradiasi secara lebih efektif ke dalam udara sekitar. Bahan yang
berwarna gelap juga peredam panas yang baik dengan radiasi.

ELEKTROLISIS

Gambar 5 – Elektrolisis –efek kimia arus listrik

Beberapa zat cair, seperti air yang mengandung bahan-bahan pencampur dalam jumlah
kecil, akan mengkonduksi/menghantar arus listrik, dan ini akan menghasilkan aksi kimia.
Konduktor yang bersentuhan dengan zat cair disebut elektroda, zat cairnya disebut
elektrolit dan aksi kimianya disebut elektrolisis (Gambar 5).

Dalam elektrolisis, konduksi di dalam elektrolit terjadi karena pergerakan ion-ion, yang
merupakan atom-atom yang membawa muatan positif atau negatif. Bila arus mengalir
melalui elektrolit, aliran tersebut berlangsung melalui pergerakan ion-ion. Ion-ion positif
bergerak melalui elektrolit ke katoda, yang merupakan elektroda negatif, dan ion-ion
negatif bergerak ke anoda, yang merupakan elektroda positif.

APLTCLO30 24
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Aksi elektrolisis tidak hanya memungkinkan arus mampu mengalir di dalam zat cair,
tetapi juga mengendapkan material dari anoda ke katoda. Besarnya kejadian ini akan
tergantung dari bahan elektroda dan jenis elektrolit. Proses electroplating menggunakan
prinsip ini untuk mengendapkan bahan pelapis dari anoda ke benda/artikel yang dilapisi,
yang diatur sebagai katoda. Dalam proses ini, bahan anoda tererosi secara perlahan pada
saat diendapkan pada katoda.

Electroplating adalah suatu proses yang terkendali, tetapi elektrolisis dapat berlangsung
walaupun tidak dikehendaki, yang terjadi kapan saja terdapat dua logam yang berbeda
dan uap air atau air tidak murni. Logam-logam yang berbeda memiliki potensial listrik
yang berbeda, jadi satu logam menjadi anoda dan yang lain menjadi katoda. Uap air
beraksi sebagai elektrolit, dan selama masa waktu tertentu, material dilepas secara
perlahan dari anoda.

Kondisi yang dijelaskan tersebut di atas berlangsung/terjadi di dalam engine cooling


system, dimana besi tuang cylinder block, paduan aluminium cylinder head, dan air
tersedia. Elektrolisis dapat terjadi di dalam cooling system dan menyebabkan korosi pada
water jacket dan lubang-lubang saluran. Oleh karena itu, air yang terdistilasi atau
terdeionisasi, yang bebas dari bahan kimia, digunakan di dalam sistem pendingin
bersama bahan aditif kimia.

Penyebab paling utama terjadinya elektrolisis di dalam cooling system adalah pentanahan
perlengkapan listrik yang tidak tepat.

EROSI KAVITASI

Gambar 6

Erosi kavitasi terjadi bila gelembung-gelembung uap pecah pada permukaan logam.

APLTCLO30 25
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Semua zat cair mengandung gas terlarut yang membentuk gelembung-gelembung di


dalam bagian yang bertekanan rendah, dan kondisi sistem abnormal dapat menimbulkan
gelembung-gelembung uap tambahan.

Bila gelembung-gelembung ini memasuki bagian yang bertekanan tinggi, gelembung-


gelembung tersebut menyembur ke dalam, mengirimkan semburan fluida yang menerpa
permukaan logam pada kecepatan supersonik.

Keretakan-keretakan halus kadang-kadang membentuk dan bergabung hingga partikel-


partikel logam kecil dilepas meninggalkan lubang-lubang (fit).

Gelembung-gelembung dapat terbentuk dibawah kondisi berikut ini:

ƒ Bila zat cair mencapai titik didih.

ƒ Bila fluida bergerak dengan cepat di dalam rongga (prinsip Bernoulli).

ƒ Bila komponen-komponen bergerak di dalam fluida yang menimbulkan bagian


bertekanan rendah (seperti vibrasi liner).

ƒ Bila tekanan sistem statis rendah (radiator cap buruk, pengoperasian di daerah
tinggi).

ƒ Bila hambatan inlet menyebabkan kavitasi pada pompa fluida.

ƒ Bila kebocoran di dalam saluran isap (suction line) menimbulkan gelembung udara.

ƒ Bila ketinggian permukaan fluida rendah menyebabkan aerasi fluida.

Beberapa dari kondisi ini adalah normal di dalam diesel engine dan sering terjadi secara
bersamaan.

Selama siklus pembakaran, cylinder liner memuai dan berkontraksi secara konstan. Pada
saat kontraksi, ruang kosong yang ditinggalkan liner (bahan pelapis) menyebabkan
tekanan bahan pendingin di dekat liner tersebut berkurang. Tekanan yang lebih rendah
ini menyebabkan bahan pendingin mendidih, membentuk gelembung-gelembung.

Di dalam cooling system, conditioner digunakan untuk membentuk lapisan pelindung


yang menjaga gelembung dari logam.

APLTCLO30 26
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Gambar 7

Permukaan liner yang berlubang kasar ini (Gambar 7) merupakan akibat erosi kavitasi.
Kerusakan tersebut terbatas pada satu area/bagian liner. Fakta-fakta pembongkaran
mengungkapkan bahwa bagian yang rusak terletak di antara liner-liner.

Gambar 8

Housing yang terbuat dari aluminium di dalam cooling system (Gambar 8) dapat rusak
oleh kavitasi, terutama jika terjadi hambatan pengisapan yang menimbulkan tekanan
lebih rendah dan kemudian menyebabkan kavitasi fluida pada pump impeller.

Gelembung-gelembung terbentuk pada sisi yang bertekanan rendah (isap) dan pecah
secara paksa pada sisi yang bertekanan tinggi (sisi buang).

BAHAN PENDINGIN ENGINE


Bahan pendingin engine adalah campuran air, conditioner, dan anti-freeze yang
bersirkulasi melalui lubang-lubang atau jacket di dalam engine untuk membuang panas.
Bahan pendingin menyerap panas dari permukaan dalam engine dan membawanya untuk
dilepas di dalam heat exchanger atau radiator.

APLTCLO30 27
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Sebagian besar sistem pendingin engine menggunakan air sebagai bahan dasar dengan
bahan aditif untuk mengurangi:

ƒ Korosi pada engine water jacket dan komponen-komponen lain di dalam sistem.

ƒ Membekukan air dalam kondisi iklim yang sangat dingin bila engine diam.

Ingredient (unsur-unsur) bahan pendingin

Gambar 9

Ada tiga ingredient utama yang membentuk bahan pendingin engine (Gambar 9):

ƒ Air, untuk melindungi bahan pendingin dari overheating.

ƒ Anti-freeze, untuk melindungi bahan pendingin dari pembekuan

ƒ Coolant conditioner, untuk memberikan perlindungan dari korosi.

Bahan pendingin dalam konsentrasi yang benar harus mampu memberikan persyaratan
dasar berikut ini:

ƒ Sebagai media pemindahan panas yang memadai.

ƒ Memberikan perlindungan dari kerusakan akibat kavitasi.

ƒ Memberikan lingkungan yang tahan terhadap korosi/erosi.

ƒ Mencegah terbentuknya kerak atau endapan lumpur.

ƒ Kompatibel dengan selang cooling system dan bahan penyekat (seal).

ƒ Memberikan perlindungan yang memadai terhadap pembekuan.

APLTCLO30 28
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Air
Air memiliki sifat pemindah panas (heat transfer) yang paling baik bila dibandingkan
dengan zat-zat lain, tetapi memiliki kekurangan sebagai berikut:

ƒ Mudah mendidih.

ƒ Membeku.

ƒ Bersifat sangat korosif bagi logam.

Anti-freeze dan conditioner ditambahkan untuk memperbaiki kekurangan ini.

Anti-freeze

Anti-freeze, atau ethylene glycol, meningkatkan titik didih dan menurunkan titik beku air.
Jumlah anti-freeze menentukan seberapa jauh perubahan temperatur ini. Bahan
pendingin yang beku tidak dapat mengalir, dan oleh karena itu tidak mendinginkan, dan
memuai dan dapat meretakkan casting (tuangan).

Conditioner atau Corrosion inhibitor

Gambar 10

Conditioner dapat ditambahkan pada bahan pendingin dengan menggunakan spin pada
elemen-elemen, atau penambahan langsung ke dalam sistem (Gambar 10).

APLTCLO30 29
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Gambar 11

Conditioner melapisi semua komponen engine dan melindungi komponen-komponen


engine dari korosi dan pengkerakan (menempelnya mineral berbasis air pada permukaan
logam panas).

Kisaran Operasi

Gambar 12

Kisaran operasi dipengaruhi oleh ketinggian lokasi pengoperasian dan tekanan sistem,
serta konsentrasi anti-freeze.

Lokasi yang semakin tinggi menurunkan titik didih air.

Tekanan sistem yang meningkat menaikkan titik didih air. Oleh karena itu sebagian
besar engine memiliki sistem pendingin bertekanan (pressurized cooling system).

Air akan mendidih pada temperatur 100ºC (212ºF) pada temperatur atmosfir normal.
Diagram pada Gambar 12 memperlihatkan bahwa jika tekanan di dalam cooling system

APLTCLO30 30
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

dinaikkan sebesar 40 kPa (6 psi), titik didih bahan pendingin akan menurun sampai
110ºC (230ºF)

Jika bahan pendingin mendidih, bahan pendingin ini akan menimbulkan gelembung yang
tidak mentransfer panas dengan baik, mengurangi efektivitas pendinginan, dan
gelembung-gelembung tersebut mempengaruhi daya pemompaan pompa. Bila
gelembung-gelembung uap pecah, gelembung-gelembung uap tersebut membuang
partikel-partikel kecil dari komponen-komponen logam (erosi kavitasi).

Gambar 13 – Kurva Titik Beku

Untuk memberikan perlindungan yang memadai bagi engine, konsentrasi anti-freeze dan
conditioner harus dalam perbandingan yang tepat.

Bila anti-freeze ditambahkan, konsentrasinya harus antara 30% dan 60%. Dibawah 30%,
anti-freeze tidak akan memberikan perlindungan yang cukup, sedangkan diatas 60% sifat
pembuangan panas terpengaruhi (Gambar 13). Juga, pada konsentrasi anti-freeze yang
tinggi, silica dapat keluar yang menyebabkan penyumbatan sebagian pada sistem dan
usia pakai seal berkurang.

Corrosion inhibitor adalah bahan aditif yang terlarut di dalam air pendingin, untuk
melindungi berbagai logam yang digunakan di dalam engine cooling system untuk
mencegah korosi. Konsentrasi yang benar senyawa-senyawa tersebut harus dijaga untuk
mencapai tingkat pH yang benar dan memberikan perlindungan yang memuaskan.

Konsentrasi coolant conditioner harus dijaga antara 3 dan 6%. Jika konsentrasi lebih
rendah, komponen-komponen akan mengalami korosi. Pada konsentrasi yang terlalu
tinggi, sifat pemindahan panas yang dimiliki bahan pendingin berkurang dan ada
kemungkinan keluarnya silica (silica-dropout) yang mengakibatkan pengentalan bahan
pendingin.

Beberapa bahan aditif yang digunakan adalah khromat, borat, dan nitrat. Sebagian besar
pabrik pembuat diesel engine menganjurkan produk-produk tertentu untuk perlindungan
terhadap korosi. Caterpillar saat ini menganjurkan penggunaan pre-mixed extended life
coolant (ELC).

APLTCLO30 31
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Extended Life Coolant (Bahan Pendingin dengan Usia Pakai


Diperpanjang)

Gambar 14

Extended Life Coolant (ELC) memberikan:

ƒ Usia bahan pendingin 6000 jam atau empat tahun

ƒ Perlindungan dari korosi

ƒ Usia pakai water pump seal baik

ƒ Perlindungan terhadap pembekuan dan temperatur rendah

ƒ Sifat anti didih (anti-boil) yang baik

Satu-satunya pemeliharaan yang diperlukan adalah penambahan ELC Extender setelah


3000 jam atau dua tahun pemakaian.

ELC mengandung inhibitor asam organik dan bahan anti busa dengan lebih sedikit nitrat
bila dibandingkan dengan bahan pendingin berbasis ethylene glycol lain. ELC tersedia
dalam bentuk pre-mixed (dicampur terlebih dahulu) dengan air distilasi dalam konsentrasi
50/50. Ini memberikan perlindungan dari beku sampai –37ºC (-35ºF). Perlindungan dari
mendidih dengan 90 kPa (13 psi) radiator cap adalah sampai 129ºC atau 265ºF.

APLTCLO30 32
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

TOPIK 3
Komponen-komponen Cooling System

IKHTISAR
Komponen-komponen dasar setiap sistem pendingin yang didinginkan dengan air (water
cooling system) terdiri dari:

ƒ Water jacket di sekeliling engine bagian atas.

ƒ Water temperature thermostat (regulator)

ƒ Radiator (atau heat exchanger antara zat cair dan udara)

ƒ Pressure cap

ƒ Water pump atau coolant circulation pump

ƒ Selang

Engine-engine yang tidak bergerak/diam dan berukuran lebih besar dapat juga memiliki
jenis after-cooler yang didinginkan dengan bahan pendingin (coolant cooled after-
cooler), oil cooler, hydraulic cooler, atau transmission cooler.

Beberapa sistem kelautan atau tidak bergerak mensirkulasi air segar melalui sebuah heat
exchanger sebagai pengganti radiator.

Gambar 15

Gambar 15 memperlihatkan komponen-komponen cooling system dan aliran bahan


pendingin melalui sistem.

APLTCLO30 33
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Water pump (1) memberikan aliran di dalam cooling system. Water pump mengambil
cairan pendingin dari dasar radiator (5) dan “mendorong”-nya melalui sistem.

Sebagian besar engine diesel kinerja tinggi dilengkapi dengan sebuah engine oil cooler
(2) dan bahan pendingin didorong melalui oil cooler dan kemudian masuk ke dalam
cylinder block (3).

Thermostat (regulator) (4) mengontrol temperatur bahan pendingin dengan memberikan


hambatan pada aliran bahan pendingin bila bahan pendingin terlalu dingin. Bahan
pendingin kemudian kembali ke radiator (5) yang dilengkapi dengan sebuah pressure
cap (6) untuk mengontrol tekanan di dalam cooling system.

Selang-selang (7) digunakan untuk berfungsi sebagai penghubung fleksibel ke engine.

Gambar 16

Tampak potong engine block (Gambar 16) memperlihatkan lubang saluran pendingin
dalam yang disediakan untuk mendinginkan cylinder liner.

Gambar 17

Gambar 17 memperlihatkan lubang saluran di dalam cylinder head yang disediakan


untuk mendinginkan injector dan valve.

APLTCLO30 34
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Gambar 18

Gambar 18 menunjukkan bagaimana bahan pendingin dipompa melalui oil cooler masuk
ke dalam cylinder block. Bahan pendingin mengalir di sekeliling cylinder liner dan
melalui water director, yang mengirim aliran bahan pendingin ke valve dan lubang
saluran buang di dalam cylinder head ke water outlet housing pada cylinder hear.

Temperatur bahan pendingin dikontrol dengan menggunakan thermostat, yang berfungsi


sebagai regulator temperatur air. Jika bahan pendingin di dalam engine sedang dingin,
thermostat menutup sedikit dan mengarahkan sebagian bahan pendingin langsung
kembali ke sisi inlet pada water pump.

Temperatur engine block kemudian akan naik dengan cepat karena bagian air yang
diarahkan kembali tidak didinginkan. Bila temperatur yang didinginkan dicapai,
tergantung dari tetapan (setting) thermostat, thermostat membuka lebih lebar dan
mengarahkan bahan pendingin ke radiator, yang membuang panas. Ini adalah proses
yang berlangsung terus menerus dan membantu dalam menjaga temperatur engine pada
tingkat yang ditetapkan sebelumnya.

WATER PUMP

Gambar 19

APLTCLO30 35
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Water pump yang dipasang pada diesel engine adalah dari rancangan centrifugal
(Gambar 19 kiri). Impeller-nya tersusun dari baling-baling (vane) yang menimbulkan
area bertekanan rendah di tengah-tengah hub pada saat impeller tersebut berputar
(Gambar 19-kanan).

Gambar 20

1. Curved Blades 4. Input Shaft

2. Impeller 5. Bagian tengah Housing

3. Housing dan Outlet

Water pump (Gambar 20) biasanya dipasang pada ujung depan cylinder block. Pompa ini
terdiri dari sebuah housing dengan sebuah water inlet dan outlet (Diperlihatkan pada
Gambar 20).

Pada saat impeller berputar, bahan pendingin ditarik ke dalam sisi inlet pompa (di sekitar
center shaft (4) pompa, ke blade (1) dan dibuang keluar oleh gaya centrifugal (3) dan
didorong melalui pump outlet (3) dan masuk ke dalam cylinder block.

Pump inlet dihubungkan dengan sebuah selang ke bagian dasar radiator, dan bahan
pendingin dari radiator ditarik masuk ke pompa untuk mengganti bahan pendingin yang
didorong keluar melalui outlet.

Shaft yang menopang impeller biasanya dipasang di dalam bearing. Ini dilumasi terlebih
dahulu atau dilumasi dengan oli engine. Drive shaft dapat digerakkan oleh Vee-belt atau
digerakkan secara langsung oleh timing gear.

APLTCLO30 36
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Sebuah pegas khusus yang diberi beban, dudukan yang dilapisi dengan karbon (yang
terdapat di antara impeller dan housing) digunakan untuk menyekat bahan pendingin
untuk mencegah kebocoran luar. Water pump mengandung sebuah weep atau witness
hole pada shaft housing (biasanya pada bagian belakang pompa) yang memungkinkan
bahan pendingin yang bocor keluar jika seal yang berpelapis karbon rusak.

RADIATOR

Gambar 21

Radiator terdiri dari dua buah tangki yang dihubungkan oleh sebuah inti (core). Core
(Gambar 21) tersusun atas sejumlah tube yang mengangkut bahan pendingin di antara
tangki-tangki tersebut.

Gambar 22

Core tube pada sebuah radiator dilengkapi dengan sejumlah fin. Ada dua rancangan core
– core dengan center fin seperti diperlihatkan pada Gambar 21 dan core dengan
horizontal fin yang diperlihatkan pada Gambar 22. Pada sebagian besar aplikasi
kendaraan berat, radiator dengan horizontal fin biasanya digunakan. Fin ini menambah
luas permukaan core dan meningkatkan perpindahan panas (heat transfer). Udara yang
mengalir pada core, baik oleh gerakan kendaraan atau dengan bantuan fan, bergerak

APLTCLO30 37
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

melalui tube dan fin dan membuang panas bahan pendingin di dalam radiator. Faktor-
faktor rancangan utama sebuah radiator yang mempengaruhi perpindahan panas ke
atmosfir adalah kecepatan aliran bahan bakar melalui radiator, kuantitas fin dan core dan
luas permukaan secara keseluruhan.

Gambar 23

Aliran Bahan Pendingin


Susunan sistem pendingin yang disederhanakan diperlihatkan pada Gambar 23. Tanda
panah menunjukkan aliran bahan pendingin. Dalam contoh ini, thermostat, yang
mengontrol aliran bahan pendingin melalui radiator, terletak di bagian samping engine.

Bila engine sedang dingin, thermostat menutup dan memblokir aliran bahan pendingin
yang menuju ke radiator. Pada tahap ini, bahan pendingin hanya mengalir melalui
engine. Bila temperatur kerja sudah tercapai, thermostat membuka dan membiarkan
bahan pendingin bersirkulasi melalui radiator dan engine. Ini memungkinkan bahan
pendingin engine yang panas dilewatkan melalui radiator, yang memungkinkannya
mendingin sebelum memasuki engine kembali. Sirkulasi yang terus menerus ini
membuang panas berlebihan dari engine dan dengan bantuan thermostat, menjaga
temperatur engine pada tingkat tetapan (setting) yang ditentukan terlebih dahulu.

Selama pengoperasian engine, aerasi bahan pendingin dapat terjadi jika ketinggian
permukaan bahan pendingin rendah atau jika turbulensi aliran bahan pendingin terjadi
karena water pump seal aus, penjepit-penjepit selang longgar pada sisi sistem yang
bertekanan rendah atau prosedur pengisian bahan pendingin salah. Udara yang
terperangkap menyebabkan panas berlebihan secara lokal pada combustion chamber,
yang dapat menyebabkan cylinder head rusak.

APLTCLO30 38
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Gambar 24

Engine-engine yang dipasang pada kendaraan angkut berat jalan raya biasanya
menggunakan sistem pendingin jenis “shunt” (Gambar 24). Sistem pendingin ini bekerja
dengan cara yang sama seperti sistem radiator umum, kecuali radiator memiliki
kompartemen atas tambahan dan sebuah shunt tube dipasang di antara kompartemen atas
dan bagian inlet pompa. Ini dilakukan untuk memberikan constant head (kepala konstan)
bagi pump selama perubahan rpm engine radikal pada perubahan gear truk (downshift).
Tanpa saluran tambahan ini, pompa dapat menarik tekanan negatif selama downshift dan
mengalami kavitasi.

Radiator-radiator yang dipasang pada kendaraan mobil berat dirancang untuk


memberikan transfer panas optimum pada temperatur ambient maksimum tertentu dan
selama mungkin.

Beberapa faktor rancangan penting untuk radiator kendaraan berat adalah:

ƒ Pipa-pipa (tube) miring dan di-staggered untuk memaksimalkan perpindahan panas


untuk hambatan udara paling rendah.

ƒ Ikatan pin-tube yang tepat membentuk sambungan sempurna antara fin dan tube
untuk memastikan transfer panas maksimum ke fin tersebut.

ƒ Konstruksi tahan lama sambungan-sambungan solder tube-header untuk memberikan


perlindungan dari pembebanan dan tekanan yang cukup tinggi yang terjadi di bagian
ini, yang mencegah keretakan dan kebocoran untuk usia pakai radiator yang lebih
lama.

APLTCLO30 39
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Selain dari radiator konvensional, ada tiga radiator rancangan Caterpillar yang berbeda
untuk digunakan pada mesin-mesin pengangkut tanah merek Caterpillar.

Folded Core (Inti Berlipat)

Gambar 25

Folded Core Radiator (Gambar 25) memiliki rancangan modular untuk memungkinkan
penggantian core secara individu. Ini berguna bila core rusak oleh tumbukan luar dan
memungkinkan radiator dapat diperbaiki di dalam bagian yang tidak dikhususkan, (yaitu
tidak membutuhkan penyolderan). Perangkat core disekat di antara tangki atas dan
tangki dasar.

Core dimiringkan untuk menambah luas permukaan dan mengurangi potensi hambatan.

Karakteristik folded core radiator dalam memiliki kerapatan fin yang sangat tinggi yaitu
35 fin per 25 mm bila dibandingkan dengan yang standar sekitar 9 fin per 25 mm.

Dalam beberapa aplikasi pengangkutan tanah (earthmoving), jarak fin yang ketat ini
menyebabkan masalah pemblokiran/hambatan yang parah dan sulit dibersihkan.

Improved Multiple Row Module (IMRM)

APLTCLO30 40
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Gambar 26

Improved Multiple Row Module (IMRM) radiator (Gambar 26) dirancang untuk
mengatasi situasi-situasi dimana aplikasi mesin menyebabkan masalah hambatan pada
folded core radiator.

IMRM memiliki kerapatan fin rendah bila dibandingkan dengan folded core radiator,
sehingga modulnya lebih terbuka terhadap aliran udara melalui core. Rancangan ini
membuat IMRM radiator lebih tahan terhadap penyumbatan oleh kotoran halus, serat,
atau halus. Ini menyebabkan interval pembersihan yang lebih lama.

Karakteristik IMRM radiator sama dengan rancangan yang mudah diservis sebagaimana
folded core radiator. Core assembly individu perlu diganti hanya jika modulnya rusak,
sehingga meniadakan waktu dan biaya untuk pelepasan core keseluruhan.

Advanced Modular Cooling System (AMOCS)

Gambar 27 – Caterpillar AMOCS dan Aliran Bahan Pendingin

AMOCS radiator (Gambar 27) memiliki rancangan yang unik yang ditemukan pada
banyak mesin saat ini. AMOCS adalah singkatan dari Advanced Modular Cooling
System. Sistem pendingin ini menggunakan sebuah two-pass cooling system dan

APLTCLO30 41
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

meningkatkan luas permukaan pendinginan untuk memberikan daya pendinginan yang


lebih signifikan bila dibandingkan dengan radiator-radiator konvensional. Sistem ini
memungkinkan bekerja dalam kondisi ambient udara yang lebih tinggi dengan luas
permukaan yang lebih kecil.

Two pass cooling system mensirkulasi bahan pendingin dari sebagian tangki dasar, naik
melalui sisi depan elemen pendingin radiator. Bahan pendingin kemudian mengalir ke
bawah melalui sisi belakang elemen pendingin, yang mengembalikan bahan pendingin ke
tangki dasar dan kemudian terus mengalir ke water pump. Seperti rancangan folded core
dan IMRM, konstruksinya bersifat moduler.

Selang
Selang-selang radiator menghubungkan radiator ke water pump dan engine block
(biasanya pada thermostat housing). Fungsinya adalah memungkinkan aliran bahan
pendingin ke dan dari radiator dan rentan terhadap perubahan temperatur di dalam
cooling system.

Penampilan selang dan sambungan-sambungan biasanya menunjukkan kondisi mereka.


Jika selang lunak dan berkarang dan pecah dengan mudah bila dijepit, ini menunjukkan
bahwa selang tersebut telah rusak pada bagian dalamnya dan harus diganti. Jika selang
keras dan tidak lagi lentur sebagai akibat dari panas, maka selang tersebut harus diganti.
Beberapa selang dilengkapi dengan tulang penguat pada bagian dalam (mirip pegas)
untuk mencegah pecah bila temperatur di dalam cooling system turun.

Penjepit-penjepit selang (hose clamp) harus diperiksa secara rutin apakah masih kencang
dan sambungan-sambungannya diperiksa apakah mengalami kebocoran.

COOLING FAN

APLTCLO30 42
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Gambar 28

Fan yang dipasang pada mesin-mesin dapat dari jenis conventional suction fan (pipa isap
konvensional) atau blower fan (kipas tiup) (Gambar 28). Suction fan (1) menarik udara
luar melalui radiator, melintasi engine dan dibuang dan keluar melalui ruang-ruang pada
bagian belakang atau bawah mesin.

Fan jenis blower (2) bekerja dengan cara yang berlawanan, dimana udara ditarik dari
bagian belakang, bagian bawah atau bagian samping tutup (cover), dialirkan melintasi
engine dan terakhir melalui radiator. Fan jenis blower digunakan pada mesin-mesin yang
bekerja pada kondisi sangat berdebu, seperti traktor jenis rantai (track), lokasi
pembuangan sampah khusus dan membantu mengurangi hambatan radiator dan
kerusakan karena erosi pada core.

Kendaraan angkut jalan raya biasanya menggunakan conventional suction fan untuk
memanfaatkan gerakan maju kendaraan dan efek benturan.

Kita tidak mungkin memutar fan untuk mengubah pusher fan (fan hembus) menjadi fan
hisap (suction fan) karena bagian pitch pada blade menjadi tidak tepat. Cara ini akan
mengurangi aliran udara.

Sebagian besar fan pada kendaraan berat dibuat dari baja, walaupun dalam beberapa
aplikasi, fan dapat dibuat dari plastik. Fan dengan rancangan plastik memiliki
keunggulan bobot dan memungkinkan blade lentur dalam kondisi kecepatan tinggi. Ini
mengurangi kebutuhan tenaga untuk menggerakkan fan. Oleh karena itu, usia pakai drive
belt, usia pakai bearing dan berkurangnya bunyi bising merupakan keunggulan
rancangan ini.

Sebagian besar rancangan fan adalah fixed drive, yaitu beroperasi secara terus menerus.
Namun demikian, beberapa rancangan dewasa ini pada kendaraan berat menggunakan
variable speed fan drive (fan yang tidak digerakkan dalam situasi tertentu). Fan-fan ini
dikontrol oleh temperatur bahan pendingin dan merupakan alat hemat energi bila
dibandingkan dengan fixed fan.

VISCOUS DRIVE

APLTCLO30 43
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Gambar 29

Satu bentuk variable drive menggunakan kopling lekat (viscous coupling) yang peka
terhadap temperatur yang diisi dengan oli silikon (Gambar 29). Jika beban panas
radiator meningkat, temperatur aliran udara melalui radiator dan di atas fan hub juga
meningkat. Ini kemudian menyebabkan valve yang peka terhadap temperatur (Bi-
metallic strip) membuka ( berubah bentuk) dan membiarkan oli silikon dalam jumlah
terukur memasuki drive hub.

Ini menimbulkan resistensi terhadap hub dan menyebabkan penggerakan fan drive disc.
Kecepatan fan bertambah berbanding langsung dengan jumlah oli yang dibiarkan masuk
ke dalam hub.

Jika kecepatan fan meningkat, panas yang ditransfer (dipindahkan) ke dalam aliran udara
dari radiator akan berkurang secara bertahap, yang menyebabkan valve yang peka
terhadap temperatur bergerak ke arah posisi menutup. Ini menyebabkan kecepatan fan
bermodulasi dan berkurang.

Selama pemanasan engine atau cuaca yang lebih dingin, kecepatan fan akan berkurang,
sehingga menghemat tenaga kuda engine (engine horsepower).

ELECTRIC FAN

APLTCLO30 44
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Gambar 30

Susunan sebuah electric fan dan alat-alat pengontrolnya diperlihatkan pada Gambar 30.
Dalam beberapa instalasi, sebuah single fan digunakan di belakang radiator; dalam kasus
lain, sebuah fan dipasang pada bagian depan dan belakang radiator.

Ada dua bagian pada sirkuit listrik; yaitu fan switch circuit dan fan circuit yang termasuk
fan motor dan fan relay.

Cara Kerja
Fan motor dioperasikan oleh fan relay (4). Relay tersebut dikontrol oleh fan switch (5),
yang terletak di dalam thermostat housing. Ini adalah sakelar yang peka terhadap panas
yang biasanya menutup tetapi membuka pada temperatur sekitar 100ºC.

Bila temperatur bahan pendingin kurang dari 100ºC, fan switch tersebut menutup.
Dengan ignition switch (sakelar pengapian) dihidupkan, arus mengalir melalui sekering
(fuse) melalui kumparan relay dan melalui fan switch ke tanah. Ini menghidupkan
kumparan di dalam fan relay dan menahan ujung relay terbuka, sehingga fan tidak
beroperasi.

Bila temperatur bahan pendingin mencapai 100ºC, fan switch membuka, kumparan relay
mati dan ujung relay menutup. Ini melengkapi fan sirkuit ke tanah dan fan bekerja. Fan
akan terus bekerja hingga temperatur bahan pendingin turun dan fan switch kembali
menutup, fan akan cut in dan out sebagaimana ditentukan oleh perubahan temperatur
bahan pendingin pada fan switch.

APLTCLO30 45
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

HYDRAULIC MOTOR

Gambar 31

Jenis lain adalah hydraulic motor dengan sebuah thermostatic valve. Fan ini digerakkan
bila bahan pendingin mencapai temperatur yang telah ditetapkan sebelumnya. Nilai
thermostatis diaktivasi dan memungkinkan oli mengalir ke fan hydraulic motor.

MULTIPLATE FAN DRIVE


Sebuah bentuk fan drive yang berbeda adalah Multiplate fan drive, yang diikat oleh
tekanan pegas untuk menyebabkan fan berputar. Pelepasan fan adalah oleh udara
terkompresi yang mendorong pegas ikatan menjauh dari clutch plate. Jenis metode
penggerakan ini adalah hidup (on) atau mati (off).

CATATAN:

Beberapa perusahaan pembuat membalikkan prosedur kerja ini.

RADIATOR SHROUD

APLTCLO30 46
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Gambar 32

Rancangan fan dan radiator pada engine-engine dengan output tinggi biasanya
menggunakan sebuah fan shroud. Fan shroud adalah tutup logam atau plastik yang
dibentuk yang mencegah keluarnya udara fan dan mengarahkan aliran udara masuk ke
dalam fan. Penggunaan shroud memastikan bahwa jumlah udara maksimum yang
digerakkan oleh fan, betul-betul mengalir melalui radiator. Tanpa shroud, udara dapat
hanya bersirkulasi pada bagian ujung fan blade. Posisi fan di dalam shroud-nya adalah
penting bagi keefektifan shroud.

WATER TEMPERATURE REGULATOR/THERMOSTAT

Fungsi

Gambar 33 – Water Temperature Regulators atau Thermostat

Water temperature thermostat atau regulator mengatur aliran bahan pendingin ke


radiator.

Berbagai perusahaan pembuat engine menggunakan berbagai rancangan thermostat,


tetapi dengan prinsip kerja yang sama.

APLTCLO30 47
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Gambar 34

Pada saat engine sedang dingin, thermostat menutup dan menghentikan aliran ke
radiator. Air kemudian disirkulasi kembali melalui sebuah bypass, kembali ke engine.
Ini membantu engine mencapai temperatur kerja dengan cepat.

Bila engine sudah panas, thermostat memungkinkan bahan pendingin mengalir ke


radiator, untuk didinginkan, sebelum masuk kembali ke engine. Thermostat tidak
langsung membuka penuh atau menutup penuh. Thermostat bermodulasi antara
membuka dan menutup untuk menjaga temperatur konstan di dalam engine.

Temperatur engine yang tepat adalah sangat penting. Engine yang bekerja terlalu dingin
tidak akan memiliki pembakaran yang efisien dan akan mengalami tumpukan lumpur di
dalam sistem pelumasnya, atau endapan karbon atau pernis pada piston dan
meningkatkan peluang terjadinya blowby. Dengan temperatur yang lebih dingin, juga
ada kemungkinan bahwa hasil pembakaran akan mengemban dan membentuk asam di
dalam bagian piston ring.

Engine yang bekerja terlalu panas akan mengalami panas berlebihan (overheating) dan
dapat menyebabkan kerusakan pada komponen-komponen lain di dalam engine atau
piston mencakau (grabbing).

Gambar 35

Thermostat hanya mengontrol temperatur bahan pendingin minimum. Temperatur


maksimum tergantung dari kemampuan bahan pendingin dan beban panas engine.
Temperatur bahan pendingin normal adalah berkisar antara 71ºC (160ºF) dan 107ºC
(225ºF).

Temperatur bukaan dicap pada thermostat seperti diperlihatkan pada Gambar 35.’

Yang penting adalah bahwa thermostat berada dalam kondisi dapat beroperasi. Engine
tidak boleh dioperasikan dengan thermostat dalam keadaan dilepas. Ini akan
memungkinkan aliran bahan pendingin terus menerus dan engine akan cenderung hidup
pada temperatur yang lebih rendah dari temperatur kerja rancangannya.

APLTCLO30 48
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

CARA KERJA

Gambar 36

Thermostat pada Gambar 36 tersebut di atas berada dalam posisi tertutup. Pada saat
temperatur bahan pendingin naik, lilin di dalam pellet memuai dan memberikan tekanan
pada diafragma karet. Ini berusaha mendorong pin keluar, tetapi pin adalah tetap dan
tidak dapat bergerak, sehingga wadah pellet bergerak ke arah bawah. Ini menggerakkan
valve lepas dari dudukannya, membuka valve dan membiarkan bahan pendingin mengalir
ke radiator.

Bila temperatur engine turun, lilin di dalam pellet berkontraksi dan membiarkan pegas
menutup valve, memblokir aliran bahan pendingin yang menuju ke radiator. Thermostat
dirancang untuk membuka pada temperatur tertentu. Misalnya, sebuah thermostat yang
dirancang sebagai unit 85ºC akan mulai membuka antara 84ºC (184ºF) dan 86ºC (187ºF)
dan akan membuka sepenuhnya pada temperatur 100ºC (212ºF).

Rancangan thermostat jenis wax pellet berarti bahwa jika gagal, thermostat ini biasanya
akan tetap dalam posisi terbuka. Wax pellet akan cenderung tetap dalam posisi memuai;
oleh karenanya menjaga valve tetap terbuka.

Temperature Indicator
Cooling system memiliki sebuah temperature gauge dan kadang-kadang dilengkapi
dengan lampu peringatan. Setiap kenaikan temperatur yang tidak umum adalah
peringatan bagi operator. Engine harus dimatikan dan diperiksa sebelum kerusakan
serius terjadi.

Sebuah thermo sensor di dalam radiator atau cooling system digunakan untuk
mengoperasikan gauge atau peringatan pada panel instrumen.

Radiator Pressure Cap

APLTCLO30 49
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Fungsi

Gambar 37 – Pressure Cap

Mungkin, komponen yang paling diabaikan dari cooling system adalah pressure cap
(Gambar 37).

Radiator cap terdiri dari sebuah relief valve yang membatasi besaran tekanan yang
berkembang di dalam sistem.

Tekanan yang benar di dalam sistem penting untuk dijaga karena titik didih bahan
pendingin akan meningkat bila tekanan meningkat. Dengan meningkatkan tekanan bahan
pendingin sampai 7 kPa (1 psi) titik didih bahan pendingin akan naik sebesar 1,8ºC
(3,25ºF).

Sistem pendingin umum memiliki tekanan kerja tertentu yang dapat berkisar dari 48
sampai 165 kPa (7-24 psi).

Cara Kerja

Gambar 38 – Pemuaian bahan pendingin

Pressure cap terdiri dari sebuah pegas besar dan sebuah katup tekanan (pressure valve)
(Gambar 38).

Bila tekanan di dalam cooling system rendah, tidak akan ada cukup gaya untuk
mengangkat valve lepas dari dudukannya. Tekanan akan menumpuk di dalam cooling

APLTCLO30 50
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

system hingga cukup tinggi untuk mengalahkan gaya pegas. Valve kemudian akan
mengangkat lepas dari dudukannya dan mencegah penumpukan tekanan berlebihan di
dalam sistem.

Gambar 39 – Bahan pendingin berkontraksi

Bila engine dimatikan, bahan pendingin berkontraksi (mengkerut). Jika udara di dalam
tangki atas (top tank) dilepas selama pengoperasian, maka ini harus diganti/ditambah
untuk mencegah tekanan yang kurang dari tekanan atmosfir di dalam cooling system. Ini
dilakukan dengan menggunakan vacuum valve berukuran kecil di tengah-tengah disc
valve besar (Gambar 39). Valve kecil ini akan membuka bila tekanan atmosfir lebih
tinggi dari tekanan pegas ringan ditambah dengan tekanan radiator.

Banyak kendaraan jalan raya menggunakan sebuah expansion tank (atau reservoir) yang
dihubungkan ke fan tube pada sisi kanan Gambar 39. Dalam situasi ini, cooling system
ditambah dengan bahan pendingin dari expansion tank bila system mendingin.

Pressure cap juga memungkinkan inspeksi ketinggian dan penambahan bahan pendingin.

Gambar 40

Secara umum, bahan pendingin harus selalu menyentuh bagian dasar filler pipe (Gambar
40).

APLTCLO30 51
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Bila sistem dilengkapi dengan sebuah coolant recover system (expansion tank atau
reservoir), ketinggian permukaannya biasanya diperiksa di dalam recovery container.

EXPANSION PLUG (FROST PLUG)

Gambar 41 – Expansion Plug

Expansion Plug (Gambar 41) digunakan untuk menyumbat casting hole di dalam engine
block dan biasanya bersentuhan dengan bahan pendingin. Expansion plug biasanya
terbuat dari paduan dan material yang lebih tipis dari block. Expansion plug berfungsi
sebagai tutup pelepas (relief) jika bahan pendingin membeku. Pemuaian bahan pendingin
cenderung meretakkan cylinder block dan expansion plug melentur untuk membantu
mencegah kerusakan yang terjadi. Expansion plug mudah terkena korosi. Penggantian
expansion plug harus dilakukan sesuai dengan spesifikasi perusahaan pembuat, dengan
memastikan bahwa senyawa pengikat yang benar digunakan dan plug dimasukkan
sampai kedalaman yang benar.

UNSUR PENGKONDISI BAHAN PENDINGIN

APLTCLO30 52
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Gambar 42

Beberapa kendaraan dilengkapi dengan unsure coolant conditioner (elemen pengkondisi


bahan pendingin) yang dapat diganti (Gambar 42). Unsur conditioner mengandung
bahan penghambat korosi (corrosion inhibitor) untuk melindungi cooling system.

Sistem-sistem yang menggunakan unsur conditioner membutuhkan sebuah initial fill


element (unsur pengisi awal) untuk digunakan bila cooling system diisi pertama kali.
Selama interval penyervisan normal, maintenance element digunakan.

Coolant filter terdiri dari sebuah filter element dan sebuah blok bahan kimia yang larut di
dalam bahan pendingin selama suatu periode waktu, sehingga memastikan bahwa tingkat
konsentrasi bahan kimia yang benar dijaga selama periode waktu.

Filter juga berfungsi untuk menjaga kondisi bebas asam di dalam bahan pendingin
karena bahan kimia larut secara perlahan. Jika filter memiliki rancangan bypass, hanya
sedikit aliran bahan pendingin yang bersirkulasi melalui filter, tetapi selama suatu periode
waktu, semua bahan pendingin telah mengalir melalui filter. Satu selang filter biasanya
terdapat di sisi tekanan pompa, yaitu block dan thermostat housing, sedangkan yang lain
terdapat pada sisi tekanan rendah, yaitu inlet yang mengarah ke water pump.

Bahan pendingin, tergantung dari perusahaan pembuatnya, biasanya menggunakan warna


identifikasi seperti merah jambu, hijau atau kuning – namun demikian, ini tidak harus
digunakan sebagai ukuran tingkat konsentrasi bahan pendingin.

Bahan pendingin dapat memiliki warna yang berbeda, tetapi tingkat pelindungannya
mungkin tidak cukup.

AFTER -COOLER

APLTCLO30 53
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Gambar 43

After-cooler (Gambar 43) dipasang pada diesel engine kinerja tinggi dan berfungsi
sebagai heat exchanger.

After-cooler digunakan untuk mendinginkan udara yang masuk ke dalam engine sehingga
volume udara yang tersedia ditingkatkan.

After-cooler dipasang setelah turbocharger jika kompresi udara oleh turbocharger


menyebabkan temperatur udara naik.

Beberapa perusahaan pembuat engine menyebut after-cooler sebagai inter-cooler.

Gambar 44

APLTCLO30 54
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Ada dua rancangan dasar after-cooler: satu menggunakan bahan pendingin engine untuk
mendinginkan udara masuk (intake air), (Gambar 44) dan yang lain menggunakan aliran
udara pada saat kendaraan bergerak dan cooling fan (kipas pendingin) untuk
menimbulkan tarikan udara.

Gambar 45

Pada kasus yang disebut terakhir, after-cooler diposisikan di depan radiator bahan
pendingin engine (Gambar 45).

APLTCLO30 55
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Gambar 46

Inti (core) after-cooler, yang menggukanan bahan pendingin engine, memiliki


penampilan mirip dengan inti radiator terkompresi, dengan bahan pendingin mengalir
melalui inti (core) dan udara masuk dihembus ke seluruh fin (sirip-sirip), yang melepas
panas ke bahan pendingin. Bahan pendingin yang diambil dari dasar block masuk ke
dalam cooler core dan kemudian keluar ke thermostat housing, dimana bahan pendingin
ini akan mengalir melalui engine radiator. Core dipasang dengan rapi di dalam intake
manifold yang dirancang secara khusus.

Beberapa mesin menggunakan sirkuit after-cooler terpisah dimana sebagian radiator


digunakan hanya untuk air after-cooler. Di dalam sistem ini, air pendingin biasanya
tersedia untuk mendinginkan udara masuk engine.

ENGINE OIL COOLER

APLTCLO30 56
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Gambar 47

Untuk pelumasan yang efisien, oli engine perlu dijaga pada tingkat yang dikehendaki.
Temperatur oli engine tidak boleh melebihi 120ºC. Karena beban friksi dan panas
diberikan pada oli di dalam diesel engine kinerja tinggi dan tugas berat (high
performance, heavy duty diesel engine), temperatur oli akan lebih tinggi dari yang
dikehendaki dan, oleh karena itu, perlu didinginkan secara terus menerus.

Gambar 48

Engine oil cooler terdiri dari sebuah metal housing yang memuat sekumpulan pipa-pipa
tembaga yang dipisahkan oleh serangkaian baffle. Gambar 48).

Gambar 49

Engine cooler water (air pendingin engine) mengalir di dalam sekumpulan pipa dan oli
engine panas mengalir di sekeliling bagian luar pipa-pipa tersebut (Gambar 49).

Oil cooler mengurangi temperatur maksimum oli engine dan juga mengurangi jumlah
waktu bagi engine untuk mencapai temperatur kerja, dengan memanaskan oli yang
bersirkulasi hingga temperatur kerja maksimum dicapai.

APLTCLO30 57
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

WATER COOLED EXHAUST (KNALPOT YANG


DIDINGINKAN DENGAN AIR)
Exhaust manifold yang digunakan pada kendaraan bergerak dalam keadaan normal
membuka dan didinginkan dengan udara. Kadang-kadang, ada manifold yang dilindungi
untuk mencegah kerusakan oleh panas melalui radiasi.

Gambar 50

Engine kelautan biasanya menggunakan exhaust manifold yang dilengkapi dengan water
jacket di sekeliling exhaust untuk mendinginkan gas buang (Gambar 50).

Sistem ini menghilangkan panas teradiasi dan akan mencegah overheating di dalam
ruang engine.

TINJAUAN COOLING SYSTEM


Grafik dari engine Caterpillar 3406B digunakan untuk meninjau aliran bahan pendingin
melalui sistem.

Gambar 51

APLTCLO30 58
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Cooling system pada engine Caterpillar 2406B (Gambar 51) terdiri dari komponen-
komponen sebagai berikut:

ƒ Water pump

ƒ Block dan cylinder head passage

ƒ Thermostat housing dan manifold

ƒ Coolant bypass line

ƒ Pressure cap

ƒ Shunt line

Gambar 52

Dimulai dari inlet pada water pump. Water pump menarik bahan pendingin dari tiga
sumber: Tangki dasar radiator, bypass dan shunt line.

Gambar 53

APLTCLO30 59
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Shunt line (Gambar 53) memberikan bahan tekanan bahan pendingin positif pada water
pump inlet untuk mencegah kavitasi pompa (pump). Sejumlah kecil bahan pendingin
mengalir secara konstan melalui shunt line ke inlet pada water pump. Ini menyebabkan
sejumlah kecil bahan pendingin bergerak secara konstan melalui fan tube antara
kompartemen bawah dan kompartemen atas di dalam radiator top tank (tangki atas
radiator). Ini memungkinkan gelembung udara terpisah dari bahan pendingin.

Gambar 54

Shunt line juga berfungsi sebagai fill line bila cooling system kosong diisi dengan bahan
pendingin (Gambar 54). Ini memungkinkan sistem mengisi tanpa menimbulkan kuncian
udara (air lock).

Gambar 55

Water pump (Gambar 55) digerakkan dengan gear dari crankshaft.

APLTCLO30 60
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Gambar 56

Pump menarik bahan pendingin melalui inlet dan mengirim sebagian besar bahan
pendingin ke oil cooler.

Gambar 57

Di dalam air cooler (Gambar 57), panas dari oli ditransfer ke bahan pendingin.

APLTCLO30 61
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Gambar 58

Jika engine dilengkapi dengan jacket water after-cooler, sejumlah kecil bahan pendingin
mengalir ke after-cooler (Gambar 58).

Gambar 59

Bahan pendingin ini mengalir melalui after-cooler core untuk mendinginkan inlet air
(udara masuk). Bahan pendingin yang kembali dari after-cooler masuk ke dalam bagian
belakang cylinder block (Gambar 59).

APLTCLO30 62
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Gambar 60

Di dalam block, bahan pendingin bergerak di seputar cylinder liner dan naik melalui
water director untuk masuk ke dalam cylinder head (Gambar 60). Panas yang
ditimbulkan oleh pembakaran berpindah melalui liner tersebut ke dalam bahan pendingin
yang bersirkulasi.

Gambar 61

Di dalam cylinder head (Gambar 61), bahan pendingin mengalir di seputar valve dan
exhaust port.

APLTCLO30 63
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Gambar 62

Bahan pendingin untuk air compressor datang dari cylinder block melalui compressor
water inlet hose (selang inlet air compressor). Dari compressor, bahan pendingin
dialirkan kembali ke bagian depan cylinder head (Gambar 62).

Gambar 63

Di dalam cylinder head, bahan pendingin mengalir ke bagian depan head dan memasuki
thermostat housing (Gambar 63).

APLTCLO30 64
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Gambar 64

Bila temperatur bahan pendingin lebih rendah dari temperatur operasi/kerja, maka
thermostat menutup. Bahan pendingin mengalir melalui regulator housing dan bypass
line, kembali ke water pump (Gambar 64). Ini memungkinkan pemanasan (warm up)
yang lebih cepat bagi engine.

Gambar 65

Bila bahan pendingin mencapai temperatur kerja, thermostat akan bekerja dan
mengarahkan aliran bahan pendingin ke radiator kendaraan (Gambar 65).

Gambar 66

Pada saat bahan pendingin bergerak melalui radiator core (Gambar 66), bahan pendingin
ini melepas panas ke atmosfir melalui heat transfer. Dari radiator, bahan pendingin akan
mengalir ke water pump inlet.

APLTCLO30 65
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Gambar 67

Cooling system disil dengan menggunakan sebuah pressure cap pada radiator (Gambar
67). Pressure cap ini menjaga tekanan positif pada cooling system selama pengoperasian
engine. Cooling system jenis tekanan memiliki dua keunggulan:

1. Cooling system dapat bekerja dengan aman pada suatu temperatur yang lebih
tinggi dari titik didih normal air.

2. Sistem jenis tekanan mencegah kavitasi di dalam water pump. Kavitasi adalah
timbulnya gelembung tekanan rendah secara mendadak di dalam zat cair. Pada
sistem jenis tekanan, akan lebih sulit bagi udara atau kantong uap untuk
timbul/terbentuk di dalam cooling system.

Gambar 68

Sebuah coolant radiator element opsional (Gambar 68) dapat ditambahkan pada cooling
system. Dalam beberapa kondisi kerja, pelubangan (pitting) dapat terjadi pada
permukaan luar saluran (liner) dan permukaan dalam block di dekat liner. Ini biasanya

APLTCLO30 66
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

disebabkan oleh korosi dan/atau kavitasi dari bahan pendingin. Penambahan coolant
conditioner di dalam bahan pendingin dapat menekan jenis kerusakan ini pada tingkat
minimum. Periksa tingkat konsentrasi sebelum mengganti elemen, untuk mengetahui
filter mana yang harus digunakan dan apakah penggantian perlu dilakukan. Jaga
konsentrasi antara 3 sampai 6%.

Gambar 69

Bagian alas untuk coolant conditioner element dapat dipasang pada engine (Gambar 69)
atau dipasang pada jarak jauh. Bahan pendingin mengalir ke elemen ini melalui saluran-
saluran (line) dari water pump dan kembali ke compressor. Aliran bahan pendingin yang
konstan melalui elemen menjaga ketinggian permukaan di dalam inhibitor dan menyaring
partikel-partikel terkontaminasi dari bahan pendingin.

PENDINGINAN DENGAN UDARA (AIR COOLING)


Sebagian besar engine diesel berat dan menengah (heavy duty diesel engine dan medium
duty diesel engine) didinginkan dengan zat cair. Deutz, masih membuat diesel engine
yang didinginkan dengan udara, yang sebagian besar digunakan untuk aplikasi diam
(tidak bergerak).

Engine-engine yang didinginkan dengan udara menggunakan udara untuk kontak dengan
sirip-sirip logam pada permukaan engine, sehingga memindahkan panas dari engine ke
udara sekitar yang lebih dingin.

Disipasi panas yang baik di dalam engine yang didinginkan dengan udara tergantung dari
tiga hal:

1. Rancangan sirip pendingin (cooling fin)

2. Kecepatan udara yang mengalir di atas fin

3. Kerbedaan temperatur antara udara dan permukaan fin.

APLTCLO30 67
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

METODE PENDINGINAN DENGAN UDARA (AIR


COOLING)

Gambar 70 – Aliran udara pendingin melalui engine yang didinginkan dengan udara

Pada engine-engine yang berukuran kecil dengan cylinder tunggal atau banyak cylinder,
flywheel fan digunakan untuk mendorong udara mengalir melalui saluran khusus yang
mengelilingi cylinder head assembly (Gambar 70).

Gambar 71 - Aliran udara pendingin melalui multicylinder Deutz engine

Di dalam engine-engine yang berukuran lebih besar (empat sampai delapan cylinder),
pendinginan engine dilakukan melalui high-speed axial-flow fan melalui saluran yang
dirancang secara cermat yang mengkonsentrasikan aliran udara pada bagian-bagian panas
kritis di dalam engine.

Temperatur kerja beberapa Deutz engine diatur dengan menggunakan variable speed
cooling fan (Gambar 71). Pada jenis rancangan ini, jumlah udara pendingin melalui
engine berhubungan langsung dengan temperatur engine. Cooling fan digerakkan oleh
engine timing gear melalui sebuah hydraulic coupling yang kecepatannya dikendalikan

APLTCLO30 68
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

secara otomatis. Sebuah electronic engine temperature control (alat pengontrol


temperatur engine elektronik) mendeteksi temparatur engine, dan, jika perlu, mengubah
jumlah oli engine yang mengalir ke hydraulic coupling untuk mengubah kecepatannya.
Dengan demikian, kecepatan cooling fan dikontrol oleh temperatur engine, yang
berhubungan langsung dengan seberapa keras engine bekerja. Selama pemanasan (warm
up) engine, temperatur cylinder head dan temperatur oli engine dipantau oleh electronic
controller yang mengurangi oli yang mengalir ke fan hydraulic coupling. Ini
menyebabkan kecepatan fan berkurang, yang membantu engine memperbaiki temperatur
kerja secara cepat. Setelah temperatur kerja yang benar dicapai, jumlah udara pendingin
yang dibutuhkan berhubungan langsung dengan temperatur engine. Dengan demikian,
engine tidak perlu membuang energi dalam menggerakkan cooling fan.

APLTCLO30 69
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

TOPIK 4
Penyervisan Cooling System
INSPEKSI VISUAL TERHADAP COOLING SYSTEM
1. Periksa ketinggian bahan pendingin di dalam cooling system.

2. Cari kebocoran di dalam sistem.

CATATAN:

Water pump seal. Kebocoran bahan pendingin kecil pada permukaan “face-type” seal
(sil jenis muka) adalah normal dan diperlukan untuk memberikan pelumasan bagi jenis sil
ini. Sebuah lubang disediakan di dalam water pump housing untuk memungkinkan
bahan pendingin/pelumas sil ini mengalir keluar dari pump housing. Kebocoran bahan
pendingin sekali-sekali dalam jumlah kecil dari lubang ini bukan merupakan indikasi
kegagalan fungsi water pump seal. Ganti water pump seal hanya jika kebocorannya
sudah besar atau aliran bahan pendingin yang konstan tampak keluar dari water pump
housing.

3. Perhatikan radiator fin yang bengkok. Pastikan bahwa aliran udara melalui
radiator tidak mengalami hambatan.

4. Inspeksi fan drive belt.

5. Periksa kerusakan pada fan blade.

6. Temukan udara atau gas pembakaran di dalam cooling system

7. Inspeksi filler cap dan permukaan yang menyekat cap tersebut.

INSPEKSI VISUAL UNTUK ALIRAN UDARA


Aliran udara yang cukup harus berlangsung untuk memungkinkan pelepasan panas dari
bahan pendingin pada saat bahan pendingin mengalir melalui radiator core.

Ini mungkin membutuhkan pengaktifan cooling fan. Aliran udara mungkin juga dapat
terhambat parah oleh benda asing seperti serangga, rumput, daun-daun dan kotoran yang
menempel di dalam radiator fin, yang mencegah pelepasan panas dari bahan pendingin
ke dalam aliran udara.

Inspeksi visual perlu dilakukan untuk mengetahui hambatan udara pada fin. Ini mungkin
menuntut penggunaan cahaya yang diposisikan di atas radiator core dan tampak dari sisi
di seberangnya untuk mengamati hambatan pada aliran udara. Benda asing dapat sering
dibuang dengan sistem pembersihan radiator core dengan uap dari arah sebaliknya dari

APLTCLO30 70
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

aliran udara. Cooling fan harus diinspeksi untuk mengetahui apakah ada bukti-bukti
keretakan karena fatig (fatigue) di seputar blade dan hub area.

Kerja fan yang benar harus juga diketahui. Prosedur pengujian akan bervariasi
tergantung dari jenis drive yang dipasang pada fan.

Viscous fan coupling perlu diinspeksi untuk mengetahui setiap gerakan bearing karena
kelonggaran yang berlebihan dapat menyebabkan kerja fan yang tidak benar dan
menyebabkan kegagalan fan. Inspeksi apakah ada kebocoran oli.

Hub akan juga pula perlu diinspeksi untuk memastikan pengikatan/pengaktifan yang
benar pada temperatur yang dikehendaki. Ini menuntut penggunaan hot air gun (pistol
udara panas) atau sumber panas serupa untuk memicu bi-metallic strip dan control pin
dan dengan demikian menyebabkan fan aktif. Engine harus bekerja untuk pengujian ini
sehingga sikap hati-hati sangat diperlukan terhadap komponen-komponen yang berputar.

Beberapa perusahaan pembuat menyarankan agar bimetallic strip dan control pin dilepas.
Ini menstimulasi kondisi panas dan pada saat engine sedang bekerja, fan harus aktif
dengan gerakan maksimum.

Sebuah fan clutch dapat juga diperiksa apakah berfungsi dengan benar dengan menguji
sensing valve apakah berfungsi dengan benar pada temperatur tertentu. Ini dilaksanakan
dengan memanaskan control valve sampai mencapai temperatur yang ditentukan terlebih
dulu, bila aliran udara melalui valve berhenti. Sebuah electric jug dan thermometer akan
dibutuhkan untuk melaksanakan prosedur ini.

Spesifikasi perusahaan pembuat dan prosedur pengujian akan membuat petunjuk


rinci/lengkap mengenai persyaratan pengujian yang baik.

SIRKULASI BAHAN PENDINGIN


Sirkulasi bahan pendingin yang benar dan efisien harus terjadi untuk mencegah panas
berlebihan (over heating) lokal pada bagian-bagian coolant jacket, terutama di sekitar
cylinder head.

Water pump mensirkulasi bahan pendingin, tetapi volumenya mungkin berkurang melalui
sludge (sedimen atau kerak/karat) yang menumpuk pada permukaan pendingin (cooling
surface).

Expansion plug yang di-tap ke dalam lubang saluran pendingin, bukan dilepas dengan
benar, akan sangat menghambat aliran bahan pendingin.

Karena water pump berfungsi untuk mensirkulasi bahan pendingin, sirkulasi yang
berkurang dapat disebabkan oleh impeller yang sudah mengalami korosi parah. Drive
shaft yang patah atau impeller yang slip biasanya akan menyebabkan kenaikan
temperatur bahan pendingin dengan cepat.

APLTCLO30 71
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Thermostat dapat diperiksa untuk mengetahui apakah berfungsi dengan benar.


Thermostat harus membuka sepenuhnya pada temperatur sekitar 8ºC (45ºF) di atas
temperatur buka yang ditunjukkan.

Radiator Core Flow (Aliran Inti Radiator)


Jika bahan pendingin telah dijaga dengan benar selama usia pakai engine, penggantian
radiator yang mengalami hambatan pada pipa-pipa inti (core tube) akan berkurang
banyak. Namun demikian, cooling system diabaikan dan radiator core tube terhambat
atau terblokir oleh kotoran, karat, kerak, dan benda asing.

Pada beberapa rancangan radiator, center core tube dapat diinspeksi melalui filler neck.
Pada radiator-radiator besar yang menggunakan sebuah header tank, inspeksi visual
tidak mungkin dilakukan.

Indikasi hambatan core dapat diketahui dengan menerapkan prosedur berikut ini:

Langkah 1 Lepaskan selang radiator atas dan dasar dan tarik selang tersebut ke
bawah.

Langkah 2 Sumbat sambungan selang pada radiator.

Langkah 3 Isi radiator dengan air dan biarkan cap lepas.

Langkah 4 Lepaskan plug dasar dari leher selang dasar (bottom hose neck)

Langkah 5 Air harus memancar keluar dalam bentuk aliran cepat dan solid.

Langkah 6 Panjang aliran akan memendek bila ketinggian permukaan air turun.

Jika aliran air tampak tidak cukup cepat, tangki puncak dan dasar akan perlu dilepas
untuk memungkinkan core tube dapat dibersihkan.

UDARA DI DALAM BAHAN PENDINGIN


Aerasi bahan pendingin membutuhkan tindakan perbaikan segera. Udara yang kontak
dengan water jacket pada cylinder head tidak akan membuang panas secara cukup.
Akibatnya, overheating lokal pada cylinder head akan terjadi dan menyebabkan
keretakan karena tekanan (stress crack) bila udara bergerak dan bahan pendingin sekali
lagi kontak dengan permukaan head.

Udara akan juga berkumpul pada titik tertinggi di sekitar thermostat yang tertutup selama
pemanasan (warm up), dan mencegah pendeteksian temperatur secara benar elemen
thermostat. Ini dapat menyebabkan bahan pendingin mengalami panas berlebihan
(overheating) selama pemanasan engine. Tekanan tambahan timbul bila thermostat
akhirnya membuka dan bahan pendingin yang dingin dari radiator memasuki water
jacket.

APLTCLO30 72
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Untuk menginspeksi aerasi bahan pendingin, pasang kaca intip (sight glasses) bening di
dalam fan line yang mengarah ke radiator, dan selang radiator atas dan radiator dasar.
Sight glass ini dapat berupa peralatan penyervisan khusus atau tabung plastik bening.
Sight glass dasar akan perlu diperkuat untuk mencegah pecah selama pengujian.

Pulihkan ketinggian permukaan bahan pendingin yang benar dan hidupkan engine
dibawah kondisi pengujian. Aerasi bahan pendingin akan menunjukkan gelembung-
gelembung udara yang mengalir di sepanjang sight glass atas. Aerasi sight glass dasar
menunjukkan kebocoran udara di dalam radiator atau hambatan aliran core. Aerasi di
dalam selang atas (top hose) atau bleed line (saluran buang) menunjukkan adanya
masalah yang berkaitan dengan engine.

Sumber aerasi adalah terjadinya aus pada water pump seal, sambungan-sambungan
selang longgar, kegagalan fungsi head gasket atau keretakan pada combustion chamber.
Air compressor tidak boleh diabaikan karena komponen ini dapat mengalami masalah
dengan gasket dan keretakan yang memungkinkan masuknya udara terkompresi ke dalam
coolant gallery, yang akan menunjukkan aerasi.

Menginspeksi Water Pump


Water pump mungkin perlu dilepas untuk memungkinkan impeller dapat menginspeksi
untuk mengetahui apakah mengalami korosi/kerusakan karena kavitasi. Namun
demikian, pada beberapa engine, water inlet atau sambungan-sambungan outlet dapat
dilepas untuk memungkinkan dilakukannya inspeksi.

Setiap bukti adanya lubang (pitting) atau kerusakan core akan mengharuskan water pump
dibongkar (atau diganti).

Kondisi bearing pada belt drive pump dapat diukur dengan melepas drive belt dan
memutar drive pulley, dengan merasakan kekasaran atau kelonggaran di dalam bearing.

Water seal yang permukaannya berlapis karbon dapat diukur untuk mengetahui tegangan
pegas seal dengan memutar pulley dan mengamati cara pulley berhenti. Seal dengan
tegangan pegas yang cukup akan menghentikan putaran pulley dengan cepat dengan akhir
gerakan pulley yang tiba-tiba. Kondisi bagian karet seal tidak dapat diinspeksi dan, jika
kebocoran terdeteksi, maka water pump perlu dibongkar.

PENGUJIAN TEKANAN

APLTCLO30 73
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Gambar 72

Sebagai bagian dari inspeksi pemeliharaan rutin, pengujian tekanan untuk mengetahui
kebocoran bahan pendingin merupakan tindakan yang paling penting (Gambar 72).
Tetesan kecil selama berjam-jam pengoperasian engine secara terus menerus dapat
mengakibatkan kehilangan bahan pendingin yang signifikan.

Bahan pendingin yang dijaga pada tingkat konsentrasi yang benar memiliki tingkat pH
rendah. Ini berarti bahwa bahan pendingin digolongkan sebagai “air lunak” dan memiliki
sifat ingin bocor (leak-searching qualities). Jika penjepit selang tidak dikencangkan
dengan benar, atau tegangan gasket tidak dijaga dengan benar, kebocoran akan terjadi.

Kebocoran bahan bakar dapat terjadi:

ƒ Pada saat engine dingin karena tekanan sistem dalam keadaan rileks dan tidak ada
pemuaian panas pada sambungan-sambungan cooling system.

ƒ Pada saat sistem berada pada temperatur kerja dan tekanan menumpuk.

Kebocoran mungkin sulit terdeteksi karena kebocoran yang kecil dapat menguap
langsung setelah bocor.

Yang perlu diingat adalah bahwa temperatur dan tekanan bekerja bersama. Ketika
melalukan diagnosis terhadap masalah cooling system, periksa temperatur dan tekanan.
Tekanan akan berpengaruh terhadap temperature system.

Menguji Cooling System Apakah Mengalami Kebocoran Luar


Ikuti prosedur pengujian kebocoran radiator dan cooling system:

1. Lepaskan pressure cap dari radiator.

2. Pastikan bahan pendingin berada di atas radiator core atas.

APLTCLO30 74
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

3. Pasang pressurizing pump (pompa penekan) pada radiator.

4. Operasikan pump group dan tunggu hingga indikator menunjukkan tekanan


10% lebih tinggi dari tekanan yang ditandai pada pressure cap.

5. Periksa radiator apakah mengalami kebocoran luar.

6. Periksa semua sambungan-sambungan dan selang-selang untuk cooling


system apakah mengalami kebocoran luar.

7. Jika tidak terjadi kebocoran luar dan pembacaan tekanan pada indikator masih
sama setelah 5 menit, radiator dan cooling system tidak mengalami
kebocoran. Jika pembacaan pada indikator berkurang dan tidak terjadi
kebocoran luar, ini menunjukkan terjadinya kebocoran pada bagian dalam
cooling system. Lakukan perbaikan jika perlu.

Memeriksa Pressure Cap


Satu penyebab kehilangan tekanan di dalam cooling system dapat berupa seal yang cacat
pada radiator pressure cap. Setelah engine dingin, kendurkan pressure cap dan biarkan
tekanan keluar dari cooling system. Kemudian, lepaskan pressure cap.

Inspeksi pressure cap dengan cermat. Cari kerusakan pada seal atau pada permukaan
penyekat. Setiap material asing atau endapan pada cap, seal atau permukaan penyekat,
harus dibersihkan.

Gambar 73

Cooling System Pressurizing Pump, seperti diperlihatkan pada Gambar 73 digunakan


untuk menguji pressure cap dan menekan untuk memeriksa cooling system apakah
mengalami kebocoran.

Untuk memeriksa pressure cap apakah memiliki tekanan bukaan yang benar, maka
gunakan prosedur berikut ini:

1. Lepaskan pressure cap dari radiator. Inspeksi cap tersebut.

APLTCLO30 75
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

2. Tempatkan pressure cap pada cooling system pressurizing pump.

3. Perhatikan indikator untuk mengetahui tekanan yang pasti yang membuat


pressure cap membuka.

4. Bandingkan hasil pembacaan indikator dengan tekanan bukaan yang benar sesuai
seperti ditetapkan di dalam spesifikasi (biasanya dicap pada cap tersebut).

5. Jika pressure cap cacat, pasang pressure cap yang baru.

PENGUJIAN INDIKATOR TEMPERATUR AIR


Pengujian indikator temperatur air (water temperature indicator).

Jika engine terlalu panas dan mengalami masalah kehilangan bahan pendingin, ini dapat
disebabkan oleh kehilangan tekanan di dalam cooling system. Jika indikator (gauge atau
lampu peringatan) untuk temperatur air menunjukkan bahwa engine terlalu panas,
inspeksi kebocoran bahan pendingin. Jika tidak ditemukan titik kebocoran bahan
pendingin, periksa ketepatan indikator temperatur air. Temperatur indikator dengan
ketepatan yang diketahui/dikenal dapat digunakan untuk melakukan pemeriksaan ini.
Caterpillar 4C6500 Digital Thermometer Group dapat digunakan.

Hidupkan engine dan biarkan hidup hingga temperaturnya mencapai kisaran yang
didinginkan sesuai dengan indikator pengujian atau thermometer. Jika perlu, pasang
tutup di atas bagian radiator atau menyebabkan hambatan aliran bahan pendingin.
Pembacaan pada indikator untuk temperatur air harus sama dengan test indicator
(indikator pengujian) atau thermometer.

PENGUJIAN THERMOSTAT (TEMPERATURE


REGULATOR)
Thermostat dapat diperiksa apakah berfungsi benar. Thermostat harus membuka
sepenuhnya sampai sekitar 8ºC di atas temperatur bukaan yang ditunjukkan pada sensing
bulb.

Jangan membersihkan thermostat sebelum pengujian jika dicurigai akan menyebabkan


masalah pada cooling system. Tumpukan lumpur (sludge) atau korosi dapat menghambat
aliran panas ke sensing bulb, dan ini perlu diamati.

Prosedur umum untuk menguji thermostat adalah sebagai berikut:

1. Rendam thermostat di dalam sebuah wadah air dan panaskan hingga valve-nya
membuka.

2. Angkat thermostat dari air dan masukkan sebuah feeler strip panjang antara valve
dan dudukan, (valve akan menutup dan menjepit strip tersebut.

APLTCLO30 76
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

3. Biarkan air mendingin atau tambahkan air dingin untuk mengurangi temperatur
dibawah temperatur bukaan.

4. Lagi, rendam lagi thermostat, dengan thermometer ke dalam air, dengan menahan
thermostat dengan strip. Panaskan secara perlahan dan aduk air. Strip akan lepas
bila thermostat mulai membuka. Pada titik pengujian ini, temperatur air harus
diperiksa untuk memastikan thermostat membuka dalam batas spesifikasi.

5. Panaskan air sampai temperatur yang lebih tinggi untuk mengetahui pada
temperatur berapa valve membuka sepenuhnya.

CATATAN:

Jangan menganggap valve membuka sepenuhnya – selalu periksa valve. Angkat


thermostat dengan sebuah kawat berkait untuk memeriksanya.

Ketika melakukan pengujian-pengujian ini, jangan biarkan thermostat atau thermometer


bersandar pada dinding kontainer/wadah karena ini akan menyebabkan pembacaan yang
salah.

Prosedur untuk Menguji Caterpillar Thermostat


1. Lepaskan thermostat.

2. Panaskan air di dalam sebuah pan hingga temperatur mencapai 98ºC (208ºF).
Gerakkan air di seputar pan untuk meratakan temperaturnya.

3. Gantung thermostat di dalam pan air tersebut. Regulator harus berada di bawah
permukaan air, dan harus jauh dari pinggiran dan dasar pan.

4. Jaga air pada temperatur yang benar selama sepuluh menit.

5. Setelah sepuluh menit, angkat thermostat dan ukur segera jarak dimana regulator
telah membuka. Jarak tersebut harus minimum;

a. 111-8010 Water Temperature Thermostat 9,5 mm (0,37 inch);

b. 4W4794 Water Temperature thermostat 10,4 mm (0,74 inch).

6. Ganti regulator jika jarak tersebut kurang dari ukuran-ukuran ini.

MEMBERSIHKAN RADIATOR CORE


PERINGATAN:

Gunakan selalu alat pelindung mata ketika membersihkan cooling system. Selalu
bersihkan radiator core dengan engine dalam keadaan mati.

APLTCLO30 77
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Lepaskan radiator grill dari mesin. Ketahui arah aliran udara. Jika mesin dilengkapi
dengan sebuah blower fan, core harus dibersihkan dari sisi yang berlawanan dengan fan.
Jika mesin dilengkapi dengan sebuah suction fan, core harus dibersihkan dari sisi sebelah
fan pada radiator. Fan shroud harus dilepas untuk membersihkan radiator core yang
menggunakan suction fan.

Untuk kotoran biasa, seperti debu, daun-daun, ranting, jelatang, bulu-bulu, kapas, dan
sebagainya, gunakan udara bengkel pada tekanan 345 kPa (50 psi) untuk membersihkan
core. Tahan air nozzle sekitar 6 mm (¼ inch) dari fin. Gerakkan secara perlahan air
nozzle dari bagian atas core ke dasar core untuk membersihkan kotoran dari antara
tabung-tabung vertikal di dalam radiator core.

Biasanya, kotoran di dalam radiator core pada mesin-mesin yang dilengkapi dengan
blower fan lebih tebal dan lebih padat bila dibandingkan dengan kotoran di dalam
radiator core pada mesin-mesin yang dilengkapi dengan suction fan. Jika perlu, gunakan
lampu di belakang radiator core untuk melihat apakah radiator core sudah betul-betul
bersih.

Gambar 74

Pada mesin-mesin yang dilengkapi dengan blower fan, kotoran yang lebih tebal akan
berada di area A (Gambar 74) pada pinggiran luar radiator core di sekeliling fan. Area B
pada radiator core yang berada di sekitar fan dan kecepatan udara akan tinggi, memiliki
beberapa kotoran, tetapi tidak setebal kotoran di area A.

Ini akan menyebabkan sebagian besar kotoran berada di dalam baris kedua dan ketiga
tabung (tube) di dalam radiator core. Area C pada radiator core berada di sekitar fan
hub. Kecepatan udara di bagian ini sangat rendah dan bagian ini terjaga cukup bersih
hampir sepanjang waktu.

APLTCLO30 78
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Air bertekanan tinggi merupakan alat yang baik untuk membersihkan kotoran dari
radiator core. Pastikan tekanan air tidak cukup tinggi untuk merusak radiator fin.

Jika terdapat oli di dalam fin pada radiator core, gunakan steam cleaner dan sabun untuk
membersihkannya. Gunakan udara bengkel untuk membuang kotoran-kotoran yang
lepas-lepas sebelum menggunakan steam cleaner. Beberapa bahan, seperti red-wood
bark atau shredded paper (biasanya ditemukan dalam kegiatan pengurukan kebersihan
(sanitary landfill)) dan bahan dari jenis yang sangat berserabut akan sulit dibersihkan.
Jika perlu, lepaskan radiator core dari mesin dan gunakan udara bengkel dan steam
cleaner. Pastikan core dibersihkan secara menyeluruh sebelum dipasang di dalam mesin.

Membersihkan Bagian Luar Folded Core Radiator

Gambar 75 – Folded Core Radiator

Walaupun folded core radiator tampak berbeda dari core radiator standar, prinsip
pendinginan dan pembersihannya adalah sama. Tindakan pencegahan yang sama yang
berlaku pada radiator standar juga digunakan pada folded core radiator. Sebagai contoh,
dalam aplikasi di semak-semak (wooded application), selubung engine (engine
enclosure) harus digunakan dan dijaga dalam kondisi baik. Untuk mesin-mesin yang
digunakan dalam aplikasi berdebu, radiator harus ditiup/dibersihkan pada interval rutin.
Radiator mudah tersumbat dalam aplikasi tertentu dan tindakan pemeliharaan harus
disesuaikan untuk kondisi ini. Seperti pada core standar, pemeliharaan yang layak harus
dilakukan.

Udara terkompresi, air dan uap bertekanan tinggi adalah tiga sarana pembersihan yang
dipilih yang dapat digunakan untuk membersihkan radiator core ini. Untuk debu, daun-
daun, dan kotoran umum, salah satu dari metode ini dapat digunakan. Namun,
penggunaan udara terkompresi akan lebih baik. Hasil yang memuaskan akan dicapai
dengan membuka grill depan dan mengarahkan sarana pembersih ini secara tegak lurus
ke bagian depan masing-masing bagian muka core. Gerakkan nozzle dari bagian tengah
ke ujung atas masing-masing core, dengan bekerja dari bagian belakang vee, dan
kemudian kembali lagi ke bagian depan vee. Lanjutkan ke seluruh bagian muka masing-
masing core dan kemudian ke paruh bawah.

APLTCLO30 79
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Dalam lingkungan lapangan dan setelah core memiliki alat pembersih umum (sikat, air,
dan sebagainya) hidupkan dan panaskan engine, dan akselerasi hingga idle tinggi
beberapa kali hingga partikel-partikel kotoran tidak lagi terhembus dari core. Matikan
engine dan lanjutkan ke bagian muka lagi. Waktu paparan dapat dijaga sesingkat
mungkin pada pass kedua ini. Hidupkan lagi engine dan akselerasi hingga idle tinggi
beberapa kali.

Satu cara untuk meningkatkan kecepatan udara adalah dengan menempatkan sepotong
plywood di atas sepertiga bagian bawah radiator. Tempatkan plywood di antara grill dan
radiator mengarah ke dasar core. Plywood ini perlu diikat pada tempatnya. Hidupkan
engine dan akselerasi beberapa kali atau hingga kotoran tidak lagi keluar. Matikan
engine dan kemudian posisikan kembali plywood menghadap ke bagian atas core. Ulangi
akselerasi engine. Kecepatan udara yang meningkat akan membantu dalam
membersihkan kotoran dari antara fin-fin. Jika uap atau air digunakan, teruskan
menghidupkan engine hingga core panas dan tidak memiliki uap air yang keluar dari fin.
Mesin kemudian siap untuk digunakan.

PERHATIAN:

Jangan menyemprot air dingin pada engine atau radiator yang masih panas. Keretakan
thermal dapat terjadi, yang menyebabkan kerusakan parah pada engine.

Jika terdapat oli, getah atau lumpur, prosedur pembersihan lain dibutuhkan. Oli dan
getah dapat dibersihkan dari core dengan menggunakan degreaser yang dapat diperoleh
di pasar. Degreaser harus diberikan pada kedua sisi muka core, terutama di bagian-
bagian yang jelas tersumbat. Biarkan degreaser tenggelam selama sekurang-kurangnya
lima menit dan kemudian cuci core. Gunakan air yang sangat panas dibawah tekanan
tinggi dan sedikit detergen pencuci. Konsentrasikan upaya pembersihan pada bagian-
bagian yang terpapar pada oli atau getah, dengan memulainya dari kedua sisi core.
Pastikan mencuci bagian-bagian pada setiap ujung masing-masing core di bagian di
sekeliling seal. Oli yang berlebihan di dalam bagian ini dapat berbahaya bagi seal.
Setelah mencuci, bilas core dengan air panas. Hidupkan engine. Akselerasi engine
beberapa kali dan bilas lagi core. Ulangi proses pembilasan ini hingga gelembung
deterjen tidak lagi keluar dari fin. Teruskan mengoperasikan engine hingga tidak ada lagi
uap air yang keluar dari fin.

Penyumbatan oleh lumpur dapat terjadi dalam dua jenis: yaitu percikan lumpur dan
peresapan lumpur. Percikan lumpur dapat dibersihkan dengan mudah dengan mematikan
engine dan menyemprotkan air pada kedua sisi core untuk melunakkan lumpur. Jika
panas dari radiator menyebabkan air menguap, semprotkan lagi core. Setelah lumpur
melunak, arahkan water nozzle dari sisi fan ke arah bagian depan radiator. Usahakan
menjaga posisi nozzle tegak lurus terhadap muka masing-masing core. Pastikan hose
nozzle tidak ditekan pada radiator fin. Menekan pada fin dapat membengkokkan atau
merusak fin. Kemudian teruskan ke bagian belakang engine. Posisi nozzle ini akan
memungkinkan lumpur berkeping-keping atau mengelupas. Setelah lumpur berkeping-
keping, posisikan kembali nozzle seperti dalam pembersihan umum dan teruskan ke
seluruh perangkat core (core assembly). Bila air dari core telah bening, maka ini berarti

APLTCLO30 80
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

core telah bersih. Pastikan mengeringkan radiator seperti diuraikan sebelumnya.


Potongan-potongan kecil percikan lumpur dan kotoran-kotoran lain dapat dibersihkan
dengan sikat bulu.

Peresapan lumpur sangat sulit dibersihkan pada jenis radiator apapun. Untuk hasil
terbaik, lepaskan fan guard (alat pelindung fan), fan dan shroud. Bilas secara
menyeluruh kedua sisi dengan air bertekanan tinggi hingga air yang mengalir dari antara
fin-fin jernih. Untuk memeriksa kebersihan radiator core, sebuah lampu di belakang
core dapat digunakan untuk memeriksa apakah masih ada kotoran. Jika kotoran masih
tampak, pembersihan tambahan perlu dilakukan. Jika metode pembersihan lumpur yang
meresap ini tidak memberikan hasil yang baik, maka lepaskan radiator. Tutup lubang
inlet dan outlet di dalam tangki atas dan dasar dan tempatkan di dalam tank air yang
berukuran besar dan deterjen pencuci. Setelah merendam dan mengaduk core di dalam
air, bilas dengan air panas dan keringkan. Waktu yang dibutuhkan untuk merendam
ditentukan oleh masalah yang terjadi.

Membersihkan Bagian Luar Multiple Row Module Radiator

Gambar 76 – Multiple row module radiator

Multiple row module radiator telah berevolusi dari bentuk folded core radiator, yang
mengganti core radiator standar dalam sebagian besar alat. Multiple row module
radiator menggunakan core assembly tunggal, namun demikian sangat mengurangi
banyak masalah penyumbatan yang terjadi sebelumnya. Karena multiple row module
radiator mirip dengan kedua jenis yang lain, baca “Membersihkan Bagian Luar Radiator
Core Standar” dan ”Membersihkan Bagian Luar Folded Core Radiator”.

MEMBERSIHKAN BAGIAN-BAGIAN DALAM COOLING


SYSTEM
PERINGATAN:

Jangan menggunakan Caterpillar Cooling System Cleaner dengan Dowtherm 209 Full-
Fill.

APLTCLO30 81
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Ada beberapa cara untuk mengetahui apakah cooling system membutuhkan lebih dari
pembersihan lunak:

ƒ Hambatan aliran.

Lepaskan radiator cap dan lihat apakah pipa-pipa pendingin (cooling tube)
tersumbat. Jika tersumbat, menggunakan pembersih ringan tidak akan memperoleh
hasil yang memuaskan.

ƒ Panas berlebihan secara konstan

Jika fan belt, thermostat, dan water pump berfungsi dengan baik, tetapi engine terus
mengalami panas berlebihan (overheating), maka cooling system mungkin tersumbat
parah.

ƒ Kegagalan fungsi water pump

Jika water pump gagal berfungsi dan setelah diinspeksi, mengalami kerusakan karena
kontaminasi air yang parah di dalam bearing, seal, dan bagian shaft, cooling system
mungkin perlu dibersihkan secara menyeluruh dengan bahan kimia khusus.

ƒ Karat berat dan lumpur hijau yang dapat terlihat

Jika lumpur hijau (chromium hydroxide) tampak di bagian dasar radiator cap dan
bahan pendingin terlalu keruh sehingga antifreeze tester tidak dapat dibaca, maka
sistem akan perlu pembersihan lebih menyeluruh dengan pelarut khusus.

Kontaminasi
Bila bagian-bagian dalam cooling system terkontaminasi, transfer panas normal tidak
mungkin terjadi. Oli merupakan bentuk umum kontaminasi di dalam cooling system.
Jika sebuah oil cooler mengalami cacat, oli dapat memasuki cooling system ketika engine
beroperasi karena tekanan oli lebih tinggi dari tekanan air. Bila engine berhenti, bahan
pendingin akan mengendap di dalam oil sump karena sirkulasi berhenti dan tekanan
cooling system turun sangat lambat bila dibandingkan dengan tekanan oli engine.

Pemeriksaan tekanan oli cooler dapat mengungkap cacat. Kemungkinan lain, sampel oli
dapat menunjukkan adanya antifreeze atau air di dalam oli.

Setelah masalah yang menyebabkan kontaminasi cooling system ditemukan, setelah


mendingin, cooling system dapat dibersihkan sebagai berikut:

1. Buang semua bahan pendingin dari cooling system.

2. Isi cooling system dengan air bersih.

3. Hidupkan engine dan operasikan hingga thermostat membuka.

APLTCLO30 82
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

4. Tambahkan dua cangkir sabun non-busa. Automatic dishwasher soap adalah


sabun yang terbaik. Jangan menggunakan sabun pencuci tawar (Caterpillar Ref.
SEBD0518)

5. Hidupkan engine selama sekitar 20 menit. Periksa untuk melihat apakah oli
pecah-pecah atau apakah air mengandung butiran-butiran oli.

6. Jika butiran-butiran oli masih ada, tambahkan dua cangkir lagi sabun dan
hidupkan lagi engine selama sepuluh menit. Buang campuran tersebut dari
cooling system.

7. Isi cooling system lagi dengan air bersih. Periksa permukaan air apakah ada oli.
Jika oli masih ada, ulangi langkah 3 sampai 7. Bila airnya jernih, buang air
tersebut dan bilas cooling system satu kali lagi. Tambahkan bahan pendingin dan
conditioner.

Kerak atau Karat


Kerak atau karat di dalam cooling system dapat mempengaruhi transfer panas. Kerak dan
karat dapat dibersihkan dari cooling system dengan heavy duty radiator cleaner dua
langkah (two step type heavy duty radiator cleaner). Cleaner ini terdiri dari asam oksalik
(oxalic acid) yang membersihkan kerak dan karat, dan bahan penetral. Two-step type
heavy duty radiator cleaner tersedia dari toko-toko pensuplai industri atau dapat
dicampur sebagai berikut:

ƒ Asam

Campur 900 gram Sodium Bisulfat (NaHSO4) per 38 liter air (25 gram per liter).

ƒ Neutralizer (Penetral)

Campur 225 gram Sodium Karbonat Kristal (Na2CO3) per 38 liter air (6 gram per
liter).

Cooling system dapat juga dibersihkan dengan Caterpillar Cooling System Cleaner. Ini
dirancang untuk membersihkan sistem dari kerak dan korosi yang berbahaya tanpa
menghentikan kegiatan pengoperasian engine. Cleaner ini dapat digunakan di dalam
semua engine Caterpillar dan sistem pendingin perusahaan pembuat lain dalam aplikasi
apapun. Pelarut ringan ini tidak boleh digunakan di dalam sistem-sistem yang telah
diabaikan atau telah mengalami penumpukan kerak berat. Sistem ini membutuhkan
pelarut komersial yang lebih keras yang tersedia dari distributor lokal atau membongkar
sistem dan membersihkan secara mekanis.

Caterpillar Cooling System Cleaner tersedia (Nomor Komponen 6V4511) dalam


kemasan 1,9 liter, atau, jika pembersihan segera dikehendaki, Cooling System Cleaner
Caterpillar dapat digunakan:

ƒ 4C4609: 0,236 L

APLTCLO30 83
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

ƒ 4C4610: 1,980 L

ƒ 4C4611: 3,780 L

ƒ 4C4612: 18,90 L

ƒ 4C4613: 208 L

Kosongkan cooling system sepenuhnya. Isi kembali dengan air bersih dan cleaner
dengan konsentrasi 6% sampai 10%. Hidupkan engine selama 1 jam. Kemudian,
keluarkan bahan pendingin dan bilas sistem dengan air bersih. Isi kembali sistem dengan
Caterpillar Antifreeze dengan jumlah secukupnya (Nomor Komponen 8C3684) dan air.
Jika Caterpillar Antifreeze tidak digunakan, jumlah bahan aditif untuk bahan pendingin
tambahan yang sesuai harus ditambahkan.

Reverse-Flush

Gambar 77

Cooling system dapat dibilas dengan tap water yang menggunakan selang air biasa.

Perlengkapan pembilas juga tersedia, yang menggunakan udara terkompresi dan tekanan
air. Dengan alat ini, tekanan udara digunakan untuk menimbulkan sentakan air, yang
membantu mengeluarkan kerak dan korosi. Radiator dan water jacket di dalam engine
biasanya dibilas secara terpisah.

Gambar 77 memperlihatkan sebuah radiator yang sedang di-reverse-flushed. Udara dan


tekanan air diberikan pada dasar radiator, dan sebuah selang telah dihubungkan ke
bagian atas radiator untuk membawa air keluar. Reverse flushing (pembilasan balik)

APLTCLO30 84
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

mengeluarkan partikel-partikel yang tidak dapat dibuang dengan pembilasan dalam arah
normal, terutama partikel-partikel karat dan kerak yang telah menempel di dalam tabung-
tabung/pipa-pipa pada tangki radiator atas.

Water jacket di dalam engine dapat dibilas dengan cara yang sama dengan mengingat
untuk melepas thermostat sebelum memulai pembilasan. Selama pembilasan dan
pembersihan, interior heater control harus diputar ke posisi panas sehingga air akan
bersirkulasi melalui heater.

APLTCLO30 85
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

TOPIK 5
Perlengkapan Pengujian

INSPEKSI BAHAN PENDINGIN DAN PENGUJIAN


KONSENTRASI
Seiring dengan berjalannya waktu, konsentrasi bahan pendingin berkurang dan oleh
karena itu perlu diuji secara rutin. Aditif bahan pendingin tambahan dapat ditambahkan
untuk meningkatkan konsentrasi sampai pada besaran yang diperlukan. Ini dapat dalam
bentuk zat cair jenuh, bahan pendingin yang dicampur terlebih dahulu atau yang
terkandung di dalam water filter replacement unit.

Tingkat konsentrasi bahan pendingin harus diperiksa pada setiap interval penggantian oli
atau ditentukan oleh perusahaan pembuat.

Para perusahaan pembuat engine biasanya memiliki perlengkapan pengujian konsentrasi


bahan pendingin mereka sendiri. Inspeksi visual terhadap bahan pendingin perlu
dilakukan terlebih dahulu. Inspeksi ini harus menunjukkan warna dan bebas dari karat
dan lumpur.

Beberapa perusahaan pembuat menggunakan paper test strip khusus yang dicelupkan ke
dalam bahan pendingin dan membandingkan perubahan warna pada master sheet
(lembaran induk) yang menunjukkan berbagai tingkat konsentrasi. Pengujian ini dapat
mencakup tingkat antifreeze dan tingkat pelindungan korosi/kavitasi. Tingkat antifreeze
dapat juga diperiksa dengan menggunakan sebuah refractometer atau coolant
hydrometer.

Tingkat pelindungan korosi/kavitasi dapat juga diukur dengan menggunakan chemical


test kit perusahaan pembuat tertentu. Kuantitas bahan bakar yang terukur ditempatkan di
dalam test tube (tabung pengujian). Bahan-bahan kimia tertentu kemudian ditambahkan,
sambil mencatat jumlah tetesan untuk menyebabkan perubahan warna yang jelas. Jumlah
tetesan ini kemudian ditransfer ke diagram induk (master chart), yang kemudian
menyatakan tingkat konsentrasi dan jumlah aditif untuk bahan tambahan yang dibutuhkan
untuk meningkatkan tingkat konsentrasi kembali ke proporsi yang benar.

SELALU:

ƒ Gunakan test kit yang disediakan oleh perusahaan pembuat engine tertentu untuk
menguji bahan pendingin dan ikuti petunjuknya.
ƒ Gunakan bahan pendingin atau water filter tertentu yang dikeluarkan oleh perusahaan
pembuat.

JANGAN:

APLTCLO30 86
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

ƒ Mencampur berbagai bahan pendingin atau filter air buatan perusahaan pembuat
engine yang berbeda.

ƒ Mencampur konsentrasi bahan aditif yang berlebihan dalam mengantisipasi


berkurangnya tingkat pelindungan yang terjadi seiring berjalannya waktu.

Tindakan menambah konsentrasi bahan aditif berlebihan dapat menyebabkan


terbentuknya endapan pada semua permukaan bahan pendingin, yang dapat mengurangi
transfer panas. Endapan kering sangat sulit untuk dibersihkan/dibuang, yang menuntut
dibongkarnya engine dan pembersihan lubang-lubang saluran pendingin secara mekanis.

Atau, jika cooling system kurang dipelihara, maka pelindungan terhadap korosi, kavitasi
dan freezing akan kurang.

Sebagian perusahaan pembuat menganjurkan penggantian bahan pendingin secara teratur.


Bahan pendingin harus dibuang dengan benar dan sistemnya dibilas dengan air bersih.
Bahan pendingin harus dikumpulkan dan dibuang sesuai dengan kebijakan dan prosedur
perusahaan.

PERLENGKAPAN PENGUJIAN
Troubleshooting dan analisis terhadap kondisi cooling system dapat lebih mudah
dilakukan dengan perlengkapan pengujian yang tepat. Cooling system test equipment
(perlengkapan pengujian sistem pendingin) yang tersedia dari Caterpillar terdiri dari:

8T2700 Blowby/Air Flow Indicator Group

Gambar 78

8T2700 Blowby/Air Flow Indicator Group (Gambar 78) terdiri dari sebuah digital
indicator yang digenggam dengan tangan, sebuah pickup yang dipasang pada jarak jauh,
kabel sepanjang 915 mm (3 ft), blowby hose (selang blowby), dan sambungan-
sambungan yang diperlukan. Group perlengkapan ini dapat mengukur volume blowby
gas yang keluar dari crankcase breather atau kecepatan udara melalui radiator. Secara

APLTCLO30 87
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

khusus, perlengkapan ini akan menunjukkan apakah aliran udara melalui radiator masih
dalam batas spesifikasi. Dengan menggunakan perlengkapan pengujian ini untuk
memeriksa berbagai bagian di dalam suatu core, alat ini juga dapat mengidentifikasi
bagian-bagian yang tersumbat. Petunjuk khusus, formulir SEHS8712 memuat petunjuk
untuk menggunakan 8T2700 Blowby/Air Flow Indicator Group.

4C6500 Digital Thermometer Group (Ex 8T0470)

Gambar 79

4C6500 digital Thermometer Group (Gambar 79) digunakan dalam mendiagnosa


overhearing (panas berlebihan) (engine lebih panas dari biasa) atau overcooling (dingin
berlebihan) (engine lebih dingin dari biasa). Group alat ini dapat digunakan untuk
memeriksa temperatur di dalam beberapa komponen berbeda di dalam cooling system.
Prosedur pengujiannya tercantum di dalam Pedoman Pengoperasian NEHSO554.

5P2700, 5P2725 dan 5P3591 Self-Sealing Probe Adaptor

Gambar 80

1. 5P-2720 Self-Sealing Probe 3. 5P-3591 Self-Sealing Probe

APLTCLO30 88
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Adapter Group (1/8 inch pipe Adapter Group (9/16 inch


thread) standard thread)

2. 5P-2725 Self-Sealing Probe


Adapter Group (1/4 inch pipe
thread).

Self-sealing probe adaptor (Gambar 80) ini memungkinkan dapat dipasangnya


temperature probe dan pressure probe di dalam cooling system tanpa harus terlebih dulu
mendinginkan dan mengosongkan sistem. Probe adaptor menyekat sendiri secara
otomatis bila probe dilepas. Penggunaan probe adaptor membuat pemasangan untuk
pengujian pendinginan jauh lebih cepat dan mudah. Probe adaptor dapat digunakan
dalam setiap cooling system dengan tekanan sampai 690 kPa (100 psi) dan temperatur
sampai 120ºC (250ºF). 5P2720 Self-Sealing Probe Adaptor memiliki ulir pipa 1/8”.
5P2725 Self-Sealing Probe Adaptor memiliki ulir pipa ¼” dan 5P3591 Self-Sealing
Adaptor memiliki 9/16”-18” TPI.

Gambar 81 – Cara kerja self sealing probe adaptor

1U7297 Coolant and Battery Tester

APLTCLO30 89
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Gambar 82

Coolant and battery tester (Gambar 82) memberikan pembacaan temperatur beku bahan
pendingin yang cepat dan akurat. Tester ini dapat digunakan untuk bahan-bahan
pendingin dengan ethylene glycol. Hanya sedikit tetesan dibutuhkan untuk melakukan
pengujian. Bahan pendingin dapat diuji panas atau dingin karena tester akan mengoreksi
secara otomatis temperatur bahan pendingin. 5P0957 Tester menunjukkan temperatur
dalam derajat Fahrenheit dan 5P3514 Tester memberikan temperatur dalam derajat
centigrade.

Tester ini dapat juga digunakan untuk menguji berat jenis elektrolit baterai asam timbel
(lead-acid battery electrolyte).

Supplemental Coolant Additive Test Kit (8T5296)

Gambar 83

APLTCLO30 90
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Gambar 84

Test kit yang sederhana dan murah ini (Gambar 83 dan Gambar 84) mengukur dengan
tepat konsentrasi bahan aditif untuk bahan pendingin tambahan Caterpillar dan kisaran
ethylene glycol di dalam campuran bahan pendingin. Test kit ini membantu melindungi
konsentrasi yang tidak cukup atau berlebihan yang dapat merusak engine. Pengujian ini
hanya membutuhkan waktu beberapa menit.

Pengujian ini menentukan tingkat conditioner dan memberikan anjuran pemeliharaan


untuk cooling system. Test kit ini digunakan secara khusus pada conditioner sistem
pendingin cair dan conditioner bahan pendingin “precharge” dan “maintenance” element
filter.

Pengujian dianjurkan dilakukan secara teratur karena conditioner akan menipis secara
konstan dengan laju yang tidak selalu dapat diprediksi. Berbagai rumus antifreeze,
kesalahan pemeliharaan, blowby gas, penambahan air radiator, penggunaan engine dan
kondisi umum lain yang ditemukan dalam penggunaan heavy duty diesel engine dan
gasoline engine, mempengaruhi laju penipisan (deplesi)

CATATAN:

Caterpillar Supplemental Coolant Additive Test Kit memeriksa konsentrasi nitrit di dalam
bahan pendingin. Beberapa merek supplemental coolant additive lain menggunakan
bahan dasar fospat , dan test kit akan menghasilkan pembacaan yang tidak tepat. Jika
supplemental coolant additive lain digunakan, Caterpillar merekomendasikan
penggunaan metode pengujian perusahaan pembuat tersebut.

Thermocouple Temperature Adaptor (6V9130)

APLTCLO30 91
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Gambar 85

Thermocouple Temperature Adaptor (Gambar 85) dirancang untuk digunakan pada


sebagian besar digital multimeter. Kisaran dari –46º sampai 900ºC (-50º sampai
1,652ºF). Jarum pendeteksi (probe) yang tersedia terdiri dari sebuah hand prove, kabel,
immersion probe, dan exhaust probe.

9U7400 (Sebelumnya 6V3121) Multitach Group

Gambar 86

9U7400 Multitach Group (Gambar 86) adalah opsional dan dilengkapi dengan phototach
attachment yang dibutuhkan untuk mengukur kecepatan fan. Prosedur pengujian
tercantum di dalam Pedoman Operator NEHO605.

APLTCLO30 92
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

9S8140 System Pressurizing Pump

Gambar 87

9S8140 System Pressurizing Pump (Gambar 87) dirancang untuk memberikan tekanan ke
dalam cooling system untuk menguji kebocoran. Pompa ini dapat juga digunakan untuk
menguji pressure relief valve dan pressure gauge.

164-2192 Pressure Probe

Gambar 88

Pressure prove (Gambar 88) digunakan pada sebuah pressure gauge untuk memeriksa
tekanan bahan pendingin yang biasanya digunakan pada water pump inlet atau water
pump outlet. Probe ini dapat dipasang di dalam lubang dengan ulir pipa 1/8” atau probe
adaptor manapun tersebut di atas.

APLTCLO30 93
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

TOPIK 6
Evaluasi Cooling System

PENDAHULUAN
Setiap kali mendiagnosa jenis sistem, yang penting adalah terlebih dulu memahami
sepenuhnya sistem, cara kerjanya, dan hubungannya dengan sistem-sistem lain.
Temukan semua informasi yang dapat Anda temukan mengenai mesin dari operator,
pemilik, dan petugas pemeliharaan. Daftarkan penyebab yang memungkinkan terjadinya
masalah, dan perhatikan penyebab-penyebab tersebut secara logis. Pedoman
troubleshooting yang tercantum di dalam Pedoman Penyervisan ini akan membantu.
(PERIKSA TERLEBIH DULU HAL-HAL YANG MUDAH DAN JELAS).
Kemudian periksa item-item yang lebih sulit dengan peralatan diagnosis. Hal terakhir
adalah pembongkaran aktual dan inspeksi komponen-komponen.

Masalah cooling system biasanya cukup umum. Walaupun overheating merupakan


masalah yang paling umum, masalah-masalah yang terjadi dapat berupa salah satu dari
beberapa jenis overheating atau overcooling. Langkah pertama dalam melakukan
troubleshooting terhadap cooling system untuk masalah pendinginan dan pemanasan,
adalah memeriksa riwayat mesin.

ƒ Perbaikan-perbaikan apa yang telah diselesaikan baru-baru ini?

ƒ Dapatkah perbaikan-perbaikan tersebut mempengaruhi cooling system?

Setiap informasi tersebut dapat memberikan indikasi penyebab yang memungkinkan


timbulnya masalah tersebut.

Langkah berikutnya adalah berbicara dengan operator.

ƒ Ajukan pertanyaan, kapan, seberapa sering, dan dalam kondisi bagaimana masalah
tersebut terjadi?

ƒ Gejala-gejala apa yang terlihat?

ƒ Apakah bahan pendingin perlu ditambahkan secara rutin?

ƒ Aplikasi apa yang sedang dijalani oleh mesin?

ƒ Apakah beban faktor lebih tinggi dari normal?

Langkah ini sangat penting. Seorang operator dapat secara umum memberikan indikasi
tentang dimana masalah tersebut terjadi.

APLTCLO30 94
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Ada tiga masalah dasar di dalam cooling system:

ƒ Overheating (panas berlebihan)

Ini terjadi bila engine beroperasi pada temperatur yang jauh lebih tinggi dari normal.

ƒ Kehilangan bahan pendingin

Ini dapat terjadi karena kekurangan atau panas berlebihan.

ƒ Overcooling (dingin berlebihan)

Ini adalah suatu kondisi dimana engine tidak mencapai temperatur kerja normal.
Overcooling lebih umum terjadi di daerah-daerah yang lebih dingin. Namun
demikian, overcooling dapat terjadi di daerah-daerah panas. Akibat pengoperasian
mesin dalam kondisi ini dalam suatu periode waktu dapat berupa aus pada engine
karena pembentukan asam di dalam bagian piston ring dan pembentukan endapan
karbon abrasif keras.

Suatu masalah dalam cooling system harus terlebih dulu didiagnosa melalui inspeksi
visual. Umumnya, penyebab masalah dapat ditemukan dengan cepat karena mata dan
alat pengindera lain dapat menemukan gangguan dengan cepat. Jika penyebab tidak
dapat dengan mudah ditemukan, penggunaan peralatan diagnosis dan bahkan pelepasan
komponen untuk inspeksi mungkin perlu dilakukan.

PANAS BERLEBIHAN (OVERHEATING)– INSPEKSI


VISUAL
Ketinggian Permukaan Bahan Pendingin

Gambar 89

Masalah pertama dan yang paling umum untuk diperhatikan adalah overheating (panas
berlebihan). Ini sangat penting karena kemungkinan kegagalan fungsi engine disebabkan
oleh kekurangan bahan pendingin. Item pertama dan yang paling mudah untuk diperiksa
adalah ketinggian permukaan bahan pendingin (Gambar 89). Jika permukaan bahan

APLTCLO30 95
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

pendingin rendah, maka ini dapat menyebabkan overheating dan keretakan pada cylinder
head atau block.

PERINGATAN:

JANGAN mengendurkan filter atau pressure cap pada engine yang sedang panas. Uap
atau bahan pendingin panas dapat menyebabkan luka bakar parah. Periksa kebocoran
bahan pendingin atau uap yang keluar dari overflow pada radiator pada saat engine sudah
dimatikan.

Periksa ketinggian permukaan bahan pendingin di dalam radiator dan pastikan bahan
pendingin tersebut sudah mendingin terlebih dulu. Permukaan bahan pendingin yang
rendah kadang-kadang dapat menyebabkan overheating, tetapi ini juga dapat disebabkan
oleh overheating. Jika bahan pendingin mulai mendidih, pressure relief valve di dalam
radiator top tank akan membuka. Ini menjaga tekanan sistem pendingin (cooling system)
konstan, tetapi membiarkan kehilangan bahan pendingin.

Petunjuk Praktis:
1. Bahan pendingin harus menutupi tabung-tabung/pipa-pipa internal atau core
element.

2. Di dalam sebuah non-recovery system, tangki atas harus memiliki ketinggian


permukaan bahan pendingin sekitar 12 sampai 20 mm (1/2” sampai ¼” di bawah
leher).

3. Di dalam recovery system, ketinggian permukaan bahan pendingin harus


mencapai leher bila sistem sedang panas dan seperti ditunjukkan oleh tanda pada
botol pada saat dingin.

Jika ketinggian permukaan bahan pendingin rendah, tambahkan bahan pendingin sesuai
dengan kebutuhan. Lihat Pedoman Pengoperasian dan Pemeliharaan untuk jumlah bahan
pendingin yang ditambahkan. Jika engine mengalami panas berlebihan lagi, maka panas
berlebihan ini bukan disebabkan oleh permukaan bahan pendingin yang rendah. Jika
ketinggian permukaan bahan pendingin terus turun secara konstan, maka masalahnya
adalah “kehilangan bahan pendingin”.

Radiator

APLTCLO30 96
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Gambar 90 – Radiator dengan Cooling Fin Bengkok

Jika ketinggian permukaan bahan pendingin sudah benar, berikutnya perhatikan radiator.
Periksa hambatan yang dapat menghentikan aliran udara melalui radiator. Perhatikan
kotoran di dalam core, terutama di bagian luar fan blast area. Untuk memeriksa kondisi
ini, tempatkan sebuah lampu di belakang radiator. Jika lampu tersebut tidak menembus
ke sisi lain, maka radiator tersebut dapat tersumbat oleh kotoran dan sampah.

Periksa juga radiator apakah fin-nya bengkok atau patah yang dapat menghambat aliran
udara atau menunjukkan tanda-tanda kebocoran dari radiator (Gambar 90). Pada engine-
engine truk yang memiliki shutter pada radiator-nya, periksa untuk mengetahui apakah
shutter lengket dalam posisi tertutup.

Gunakan radiator fin comb (sisir sirip radiator) untuk meluruskan fin-fin yang bengkok.
Gunakan udara terkompresi untuk membersihkan kotoran dari radiator core.

Periksa lubang masuk dan keluar udara radiator. Pengguna akhir mungkin telah
memiliki lampu yang sudah terpasang, cooler atau mesh screen (kasa). Ini akan
menghambat aliran udara yang menyebabkan overheating.

Fan Shroud

Gambar 91

APLTCLO30 97
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Periksa kondisi shroud (Gambar 91). Pastikan shroud dipasang dengan benar. Juga,
pastikan strip karet dalam kondisi baik. Fan dan radiator shroud meningkatkan efisiensi
fan dengan membantu menggerakkan udara melalui radiator dan mencegah sirkulasi
kembali udara di seputar samping radiator. Fan shroud harus dipasang dekat dengan
pinggiran luar fan blade untuk mencegah resirkulasi (sirkulasi kembali) udara di
sekeliling ujung-ujung fan.

Pastikan guard (alat pengaman) berfungsi.

Fan

Gambar 92

Periksa apakah fan blade rusak (Gambar 92 kiri). Periksa apakah fan dipasang dengan
benar. Fixed-blade fan (fan dengan baling-baling tetap) yang dipasang menghadap ke
belakang dapat longgar sekitar 50% dari kapasitasnya. Periksa apakah fan yang benar
dipasang pada mesin.

Periksa fan belt dan alur pulley (Gambar 92 kanan) (baca SEBF8046 jika perlu untuk
memeriksa batas-batas aus alur pulley. Fan belt yang longgar akan aus lebih cepat dan
menyebabkan kerusakan pada pulley. Fan belt yang longgar dapat juga slip dan
menyebabkan fan berputar pada kecepatan yang lebih rendah. Ini dapat menyebabkan
overheating.

Pastikan tidak ada oli atau gemuk pada fan belt atau pulley. Oli atau gemuk akan
menyebabkan belt slip. Diameter luar fan belt yang baru harus melewati bagian pinggir
pulley sedikit. Jika fan belt rata dengan diameter luar pulley, fan belt atau pun pulley
akan aus. Periksa permukaan dalam fan belt apakah ada keretakan. Keretakan pada
permukaan dalam fan belt akan menyebabkan belt pecah setelah suatu periode waktu
tertentu. Ganti fan belt dalam satu set. Fan belt yang baru akan meregang sedikit setelah
beberapa hari pengoperasian. Fan belt yang baru dan fan belt bekas yang digunakan
bersama-sama akan menyebabkan tekanan berlebihan pada fan belt yang baru. Bila
penyetelan dilakukan pada belt, belt yang baru akan mengencang sebelum belt bekas dan
mengemban semua beban.

APLTCLO30 98
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

CATATAN:

Tegangan berlebihan akan memberikan beban yang tidak perlu pada water pump bearing
dan pulley bearing lain. Ini juga akan menyebabkan belt aus secara lebih cepat.
Tegangan yang kurang akan menyebabkan belt slip, yang akan menyebabkan fan
berputar lebih lambat dari normal. Belt harus lentur sekitar 10mm (1/2”) bila ditekan
kedalam pada bagian terpanjangnya.

Fan Clutch

Gambar 93

Pada kendaraan-kendaraan yang dilengkapi dengan fan clutch (Gambar 93), jika fan
clutch slip, gejala-gejalanya akan sama dengan bila aliran udara dihambat. Jika clutch
tidak bekerja dengan benar, fan mungkin tidak berputar. Jika fan tidak berputar, maka
tidak akan ada cukup aliran udara melalui radiator untuk mendinginkan bahan pendingin
engine.

Dengan menggunakan 9U7400 Multitach II, kecepatan fan dapat diukur dan
dibandingkan dengan kecepatan engine untuk mengetahui apakah clutch bekerja dengan
benar.

Pengukuran kecepatan fan akan dibahas pada bagian selanjutnya.

Petunjuk Praktis
Bila panas dan diam, usahakan memutar fluid fan dengan tangan. Jika fluid fan berputar
lebih dari empat kali, maka fluid fan ini tidak bekerja dengan benar. Periksa juga
kekasarannya. Hati-hati agar tangan dan lengan tidak mengalami luka bakar ketika
melaksanakan pengujian ini.

Shutter System

APLTCLO30 99
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Gambar 94

Walaupun tidak sering digunakan dalam iklim hangat, jika kendaraan memiliki sebuah
shutter system (Gambar 94), periksa untuk mengetahui apakah shutter system lengket
dalam keadaan tertutup atau tertutup sebagian. Ini akan menghambat aliran udara
melalui radiator, yang menyebabkan radiator overheating. Umumnya, pemeriksaan
visual akan menunjukkan apakah sistem bekerja dengan benar. Jika sistem tidak bekerja
dengan benar, perbaiki atau ganti.

Periksa apakah temperatur bukaan shutter benar. Hubungan antara temperatur kerja
thermostat dan shutter harus dijelaskan.

Selang-selang Bahan Pendingin (Coolant Hoses)

Gambar 95

Perhatikan masalah aliran bahan pendingin yang dapat disebabkan oleh selang yang jatuh
atau selang yang pecah atau terhambat (Gambar 95). Juga periksa apakah selang-selang
aus dan dipasang dengan cara salah.

Selang yang pecah pada sisi isap menuju ke water pump adalah indikasi bahwa water
pump tidak menarik cukup bahan pendingin karena hambatan di bagian hulu.

APLTCLO30 100
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Usap selang. Selang akan terasa rapuh.

Water Pump dan Cylinder Head Gasket


Periksa apakah ada kebocoran di sekeliling water pump. Pada semua engine, ada sebuah
lubang buang antara coolant seal dan bearing seal di dalam water pump. Tanpa lubang
buang ini, bahan pendingin dapat masuk ke dalam oli jika terjadi kerusakan pada seal di
dalam water pump.

Lubang buang ini adalah untuk pemuaian dan kontraksi. Bahan pendingin yang agak tua
dan keras di seputar bukaan/lubang adalah normal. Seal dirancang untuk sedikit bocor
untuk menjaganya tetap dingin dan terlumasi.

Perhatikan tanda-tanda kebocoran bahan pendingin atau oli pada sambungan (junction)
cylinder head dan cylinder block. Kebocoran di bagian ini merupakan indikasi kerusakan
head gasket.

Pemeriksaan-pemeriksaan Lain
Periksa kondisi gasket di dalam radiator cap. Jika perlu, pasang gasket atau radiator cap
baru.

ƒ Periksa permukaan penyekatan radiator gasket di dalam cap mengalami luka/takik-


takikan atau beralur. Permukaan ini harus mulus dan rata.

ƒ Pada engine-engine yang berbahan bakar gas, manifold dan converter akan juga diisi
dengan bahan pendingin. Komponen-komponen ini dapat bocor di bagian dalam dan
bagian luar.

ƒ Pada kendaraan-kendaraan, periksa rangkaian heater/demister apakah mengalami


kebocoran.

ƒ Jika radiator cap ditahan dalam posisinya oleh sebuah stud, kencangkan cap dan
rasakan kontak antara gasket dan permukaan pada radiator top tank. Jika stud terlalu
panjang atau rusak, cap tidak akan memberikan penyekatan yang lengkap/sempurna.

ƒ Air compressor didinginkan oleh air jaket (jacket water) yang mengelilinginya. Ini
dapat membocorkan bahan pendingin atau mengaerasi bahan pendingin.

ƒ Inspeksi recovery pipe dan recovery hoses apakah mengalami kebocoran.

PERINGATAN:

Jangan membongkar relief valve di dalam cooling system sebelum radiator cap dilepas
radiator dan tekanan di dalam sistem dibuang. Jika masih terdapat tekanan di dalam
cooling system pada saat relief valve dilepas, uap dapat lepas atau keluar secara
mendadak. Ini dapat menyebabkan cedera pada orang.

APLTCLO30 101
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

ƒ Jika sebuah pressure relief valve dipasang pada tangki atas radiator, lepaskan relief
valve dan periksa kondisinya dan kondisi permukaan gasket. Jika komponen-
komponen tersebut dalam kondisi baik, buang karat atau kerak-kerak yang menempel
dan pasang kembali relief valve di dalam tangki atas (top tank).

ƒ Periksa governor seal untuk melihat apakah tetapan bahan bakar (fuel setting) telah
diubah. Pastikan mesin tidak digunakan dalam kondisi beban lebih (overload) atau
tidak dioperasikan di dekat kecepatan diam (stall speed) torque converter.

ƒ Periksa slip pada transmission dan steering clutch.

ƒ Pastikan break pada mesin tidak menarik (dragging).

ƒ Jika dipasang, periksa alat pengurang kecepatan kendaraan (retarding device) untuk
melihat apakah alat ini dilepas sepenuhnya.

ƒ Periksa konsentrasi glycol di dalam bahan pendingin. Glycol tidak boleh melebihi
50%.

OVERHEATING (PANAS BERLEBIHAN) - PENGUJIAN

Gambar 96 – 4C6500 Digital Thermometer Group

Jika inspeksi visual menyeluruh tidak berhasil mengidentifikasi penyebab masalah,


beberapa pemeriksaan diagnosis akan perlu dilakukan.

Cara yang mungkin menguntungkan adalah dengan memasang digital thermometer group
(Gambar 96) di beberapa tempat sebelum melakukan pengujian. Untuk melakukan ini,
pertama-tama biarkan temperatur engine mendingin dan pasang self-sealing probe
adaptor dalam posisi berikut ini:

APLTCLO30 102
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

ƒ Radiator top tank

ƒ Radiator bottom tank atau water pump inlet

ƒ Water pump outlet

ƒ Thermostat housing

ƒ Torque converter oil cooler inlet dan outlet

ƒ Engine oil manifold atau oil cooler outlet.

Temperatur oli cooler inlet tidak boleh lebih dari 132ºC (270ºF). Kisaran temperatur
normal untuk temperatur oli cooler inlet adalah 6º sampai 11ºC (42º sampai 52ºF) di atas
temperatur tangki atas radiator (radiator top tank) bila mesin dioperasikan dibawah
beban penuh. Temperatur oli cooler outlet akan mencapai 8º sampai 22ºC (45º sampai
72ºF) lebih rendah dari temperatur oli cooler inlet.

Periksa Cooling System Relief Valve

Gambar 97

Cooling system relief valve harus membuka pada tingkat tekanan yang ditunjukkan di
dalam Modul Spesifikasi Engine. Untuk memeriksa tekanan, pasang sebuah pressure
gauge pada radiator top tank (Gambar 97). Gunakan sebuah Air Pressure Pump (pompa
tekanan udara) untuk memberikan tekanan di dalam cooling system. Setiap tekanan
tambahan diatas spesifikasi perusahaan pembuat harus mengalir melalui relief valve.
Sistem tersebut harus menahan tekanan minimum yang diperlihatkan di dalam spesifikasi
untuk periode waktu tertentu.

Udara, Gas dan Uap di dalam Cooling System


Cooling system yang tidak diisi sampai ketinggian yang benar atau yang tidak diisi
dengan benar dapat menyebabkan adanya udara di dalam cooling system. Kebocoran

APLTCLO30 103
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

dalam beberapa komponen, seperti aftercooler dan selang-selang, memungkinkan udara


masuk ke dalam cooling system, terutama pada sisi inlet pada water pump.

Udara di dalam cooling system menyebabkan pembusaan atau aerasi dan mempengaruhi
kinerja water pump. Gelembung-gelembung udara di dalam system berfungsi sebagai
pengisolasi dan akan mengurangi aliran pompa. Bahan pendingin tidak dapat kontak
dengan berbagai bagian engine yang mengalami gelembung-gelembung udara, sehingga
“hot spot” (“panas”) terbentuk pada komponen-komponen ini. Untuk menjaga agar udara
tidak memasuki sistem, isi cooling system secara perlahan di pengisian asli dan pastikan
semua penjepit selang isap sudah kencang. Hidupkan engine. Periksa ketinggian
permukaan bahan pendingin untuk memastikan radiator masih penuh, terutama setelah
thermostat membuka dan bahan pendingin bersirkulasi di seluruh sistem.

Kebocoran gas buang ke dalam cooling system juga menyebabkan pembusaan atau aerasi.
Gas buang dapat masuk ke dalam cooling system melalui cylinder head gasket yang
mengalami keretakan internal atau cacat internal. Sebagian besar penyebab dapat
ditemukan dengan mengadakan pemeriksaan visual, tetapi beberapa penyebab baru dapat
ditemukan setelah dilakukan pembongkaran atau pengujian sederhana.

Gas di dalam cooling system menyebabkan satu penyebab overheating yang dapat
ditemukan dengan pengujian yang disebut ”bottle test” (“pengujian botol”). Gunakan
9U6737 Radiator Tool Group untuk melakukan pengujian botol (bottle test). Isi cooling
system sampai mencapai ketinggian permukaan bahan pendingin yang benar. Hubungkan
sebuah selang ke outlet relief valve di dalam radiator top tank. Hubungkan ujung yang
lain selang ke dalam wadah yang berisi air. Pasang radiator cap dan kencangkan.
Hidupkan mesin dan hidupkan hingga temperatur kerja dicapai (thermostat membuka).
Pastikan temperature cooling system berada di antara 80ºC (185ºF) dan 90ºC (210ºF).
Temperatur ini dapat diperiksa dengan memasang sebuah thermistor probe di dalam
regulator housing sebelum regulator.

Ini adalah pengujian untuk gas di dalam sistem, bukan uap, yang dapat menimbulkan
kondisi yang sama jika temperatur dibiarkan naik. Perhatikan jumlah gelembung di
dalam bejana kaca. Jika gelembung-gelembung jarang terlihat, maka tidak ada udara atau
gas pembakaran di dalam cooling system. Namun demikian, aliran gelembung yang
konstan menunjukkan adanya udara atau gas pembakaran.

Pre-combustion chamber yang longgar, pre-combustion chamber seal yang cacat,


cylinder head yang longgar atau head gasket yang rusak juga menyebabkan gas
pembakaran masuk ke dalam cooling system. Pemeriksaan cepat untuk kondisi ini
dilakukan dengan mengisi radiator dengan bahan pendingin, menjaga radiator cap tetap
terbuka dan hidupkan engine. Gelembung-gelembung kasar di dalam tangki atas (top
tank) akan menunjukkan adanya gas pembakaran di dalam cooling system.

Temperature Gauge

APLTCLO30 104
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Gambar 98

Periksa untuk melihat apakah coolant temperature gauge menunjukkan angka yang tepat
dengan membandingkan temperatur yang ditunjukkan oleh gauge dengan temperatur
bahan pendingin di dalam thermostat housing (Gambar 98). Coolant temperature gauge
model lama untuk cooling system bertekanan dikalibrasi untuk menunjukkan overheating
pada temperatur sekitar 108ºC (226ºF) atau 113ºC (235ºF) untuk sebagian besar model.

Pasang thermometer probe di dalam water temperature regulator housing dan biarkan
sistem memanas hingga mencapai temperatur kerja.

Bila engine telah mencapai temperatur kerja, lakukan pembandingan temperatur pada
thermometer group dengan temperatur yang diperlihatkan pada gauge. Jika gauge
menunjukkan overheating dan thermometer menunjukkan temperatur normal,
konfirmasikan bahwa gauge mengalami gangguan dengan melakukan pengujian lagi
dengan thermometer probe lain sebelum mengganti gauge tersebut. Sudah barang tentu,
jika kedua gauge dan digital thermometer menunjukkan temperatur yang lebih tinggi dari
temperatur normal, maka masalah overheating terjadi.

Radiator - Diferensial Temperatur Ambien

Gambar 99

APLTCLO30 105
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Pasang sebuah thermometer probe di dalam tangki atas (top tank) radiator dan pegang
satu probe di tangan untuk mengukur temperatur ambien (udara). Pastikan bahwa
temperatur ambien diambil di area yang tidak terkena pengaruh sumber panas lain. Jika
fan menghembuskan udara di atas manifold yang panas, ini dapat mempengaruhi
pembacaan temperatur ambien.

Jika cooling system dilengkapi dengan sebuah shunt line, pasang top tank probe di dalam
water temperature regulator housing outlet. Dengan engine dalam keadaan beroperasi
dan thermostat terbuka sepenuhnya pada mesin rancangan Caterpillar, perbedaan
temperatur antara radiator top tank dan temperatur ambien tidak boleh lebih dari 61ºC
dengan mesin berada pada beban penuh dan thermostat membuka sepenuhnya. Ini
disebut sebagai diferensial temperatur (temperature differential). Diferensial temperatur
akan digunakan pada waktu-waktu lain dalam melaksanakan prosedur troubleshooting
(menemukan dan mengatasi masalah).

Temperatur Torque Converter

Gambar 100

Periksa apakah temperatur torque converter tinggi. Jika torque converter tidak bekerja
dengan baik dan memberikan terlalu banyak beban pada engine, maka torque converter
mungkin menimbulkan panas terlalu banyak ke dalam cooling system (Gambar 100).

Jika jarum penunjuk gauge berada di zona bahaya yang berwarna merah, pasang
thermometer probe di dalam torque converter oil cooler, oil inlet dan outlet. Dengan
engine dalam keadaan hidup, diferensial temperatur harus antara 8ºC dan 22ºC (45ºF dan
72ºF). Jika diferensial kurang dari 8ºC (45ºF), tabung air (water tube) mungkin
tersumbat dan harus dibersihkan atau diganti. Jika diferensial lebih dari 22ºC (72ºF),
lubang-lubang saluran oli mungkin terblokir. Oli kemudian tidak mengalir dengan cukup
cepat melalui lubang-lubang saluran tersebut. Oli kontak dengan water tube lebih lama,
yang menyebabkan water tube lebih dingin dari normal.

Retarder

APLTCLO30 106
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Gambar 101

Jika mesin dilengkapi dengan sebuah oil cooled retarding system atau braking system, ini
merupakan penyebab overheating yang memungkinkan (Gambar 101). Jika retarding
system tidak bekerja dengan benar, komponen ini dapat memberikan lebih banyak panas
ke dalam cooling system dari pada normal. Ini dapat juga disebabkan karena operator
tidak menggunakan rem (brake) dengan benar, terutama untuk hauling unit. Oil cooler
dapat diperiksa dengan cara yang sama dengan cara memeriksa torque converter.

Resistensi Mengalir Bahan Pendingin Radiator

Gambar 102

Radiator dapat diverifikasi untuk mengetahui transfer panas dan resistensi mengalirnya.
Ini dilakukan dengan mengukur diferensial temperatur antara top tank (tangki atas) dan
bottom tank (tangki dasar) radiator. Pastikan ujung jarum pendeteksi (probe) di dalam
top tank direndam (dibawah permukaan) di dalam bahan pendingin. Tempatkan jarum
pendeteksi dasar (bottom probe) pada siku-siku outlet radiator atau inlet pada water
pump. Masalah overheating sekarang dapat diarahkan ke masalah aliran atau kapasitas.
Jika diferensial temperatur lebih dari 11ºC (52ºF), air mengalir melalui radiator fin
terlalu lambat. Ini akan menunjukkan resistensi mengalir di dalam cooling system. Jika
diferensial tersebut kurang dari 4,5ºC (40ºF), maka transfer panas tidak cukup oleh

APLTCLO30 107
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

radiator, oleh karena itu bahan pendingin tidak didinginkan dengan cukup. Ini dapat
disebabkan oleh terlalu banyak panas yang dibawa masuk ke dalam bahan pendingin atau
penolakan panas oleh sistem kurang.

Kedua masalah ini dapat menyebabkan overheating di dalam cooling system.

Temperature Regulator atau Thermostat

Gambar 103

Jika masalah overheating disebabkan oleh hambatan aliran, ada beberapa cara untuk
mengetahui penyebab masalah tersebut. Item pertama yang diperiksa adalah thermostat.
Temperatur buka thermostat dapat diperiksa tanpa melepaskan thermostat. Untuk
memeriksa secara lengkap thermostat, thermostat perlu dilepas dari sistem.

Temperatur buka thermostat adalah temperatur tetapan kapan thermostat mulai


membuka. Temperatur kerja adalah temperatur dimana thermostat membuka penuh dan
lebih tinggi dari temperatur buka.

Untuk memeriksa temperatur bukaan thermostat di dalam sistem, tempatkan sebuah


thermistor probe (jarum pendeteksi thermistor) di dalam water pump outlet dan jarum
pendeteksi kedua di dalam thermostat housing.

Hidupkan engine dan perhatikan temperatur water pump outlet. Sementara engine, air
akan mem-bypass radiator. Bahan pendingin akan menghangat secara bertahap hingga
suatu titik dicapai dimana temperatur turun secara mendadak. Ini adalah temperatur
bukaan untuk thermostat dan harus dalam 1 atau 2 ºC temperatur yang ditetapkan untuk
membuka penuh (Gambar 103).

Jika ragu, thermostat harus diperiksa di luar engine seperti diuraikan sebelumnya.

Jika thermostat tidak bekerja dengan benar, ganti dengan yang baru.

APLTCLO30 108
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Waterpump

Gambar 104

Jika thermostat bekerja dengan benar, maka ada kemungkinan terjadi hambatan aliran di
tempat lain di dalam sistem, atau pompa mungkin tidak bekerja pada kapasitasnya.
Pressure gauge adalah alat yang baik untuk digunakan dalam menemukan masalah
tersebut. Pasang satu di dalam lubang inlet pompa, outlet pompa, dan bagian atas
radiator (Gambar 104). Hasil pembacaan tekanan dapat digunakan untuk membantu
mengisolasi hambatan.

Resistensi Aliran Udara Radiator


Sebelum kecepatan udara diperiksa, tempatkan transmisi mesin dalam posisi netral.
Aktifkan rem parkir dan turunkan semua implemen (jika dipasang). Lakukan semua
pemeriksaan pada batas kecepatan dengan radiator grill diguncang/diayun-ayun.

CATATAN:

Gunakan alat pelindung mata dan pendengaran.

Periksa kecepatan udara dengan sebuah Blowby/Air Flow Indicator. Hati-hati ketika
mencoba menunjukkan bagian-bagian yang bermasalah di dalam radiator core. Adalah
normal kecepatan di titik pusat (bagian fan hub) dan pinggiran luar radiator lima kali
lebih rendah dari kecepatan pada bagian blade sweep pada core tersebut.

Alat ukur ini tidak hanya mengukur kecepatan udara, tetapi juga membantu
menemukan/menunjukkan letak penyumbatan core yang dapat menyebabkan

APLTCLO30 109
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

overheating. Gunakan Petunjuk Khusus, Formulir SEHS8712, sebagai panduan untuk


menggunakan Caterpillar 8T2700 Blowby/Air Flow Indicator Group.

Kecepatan Fan

Gambar 105

Jika radiator core tidak mengalami hambatan, periksa kecepatan fan dengan Caterpillar
9V7400 Multitach II Group (Gambar 105). Prosedur pengujian lengkap dicantumkan di
dalam Petunjuk Khusus, Formulir SEHS7807. Ini bekerja berdasarkan hitungan berapa
kali lampu terinterupsi oleh fan blade (baling-baling fan). Alat ukur ini memiliki tetapan
untuk jumlah blade pada fan dan mempertimbangkannya untuk mengukur berapa rpm fan
tersebut.

Jika kecepatannya tidak benar, ganti atau perbaiki fan clutch atau fluid drive. Selain itu,
belt mungkin aus atau longgar, atau pulley mungkin salah ukuran.

Fan pada traktor jenis track atau wheel loader kadang-kadang digerakkan oleh sebuah
motor hidraulik terpisah. Baca Sistem Informasi Penyervisan mengenai prosedur
pengujian untuk jenis fan ini.

Ukur Temperatur Manifold dan After-Cooler


Temperatur oli dalam engine oil cooler manifold adalah sekitar 6 sampai 11ºC (42º
sampai 52ºF) lebih tinggi dari temperatur air pada pump outlet. Jika temperatur oli di
dalam oil manifold adalah 19ºC sampai 22ºC (66º sampai 72ºF) lebih tinggi dari
temperatur water pump outlet, maka kemungkinan penyebabnya adalah kerak (scaling).

After-cooler yang kotor akan menyebabkan temperatur udara inlet tinggi. Untuk setiap
kenaikan 1º (Fahrenheit atau Centigrade) temperatur udara inlet, temperatur buang

APLTCLO30 110
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

(exhaust) naik sebesar 3º (Fahrenheit atau Centigrade). Temperatur buang yang tinggi
akan menyebabkan overheating. After-cooler yang kotor, yang terkontaminasi oleh uap
oli atau korosi, tidak akan membiarkan terjadinya transfer panas normal.

Engine Timing

Gambar 106

Engine fuel timing yang tidak tepat dapat menyebabkan masalah overheating. Engine
timing dapat diperiksa dengan 1P3500 Injection Timing Group (Gambar 106). Jika
timing terlambat, overheating pada engine akan menjadi masalah karena bahan bakar
akan membakar dalam waktu terlalu singkat. Jika timing terlalu dini, bahan bakar akan
membakar di dalam cylinder lebih lama. Panas tambahan yang dihasilkan oleh timing
dini ini harus juga dibuang oleh cooling system.

APLTCLO30 111
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

KEHILANGAN BAHAN PENDINGIN


Periksa Ketinggian Permukaan Bahan Pendingin

Gambar 107

Masalah cooling system berikutnya yang akan dibahas adalah kehilangan bahan
pendingin. Jika operator mengeluh tentang kehilangan bahan pendingin, baca prosedur
pengisiannya. Sebagai contoh: mereka mengisi radiator sampai bagian atas filler tube
dan hari berikutnya ketinggian permukaan bahan pendingin berada tepat di bawah filler
tube. Jika ketinggian permukaan tersebut tidak turun dibawah titik ini, maka mereka
mengisi cooling system terlalu penuh. Air memuai bila dipanaskan dan keluar melalui
relief valve. Ketinggian permukaan bahan pendingin yang benar untuk sistem
diperlihatkan di dalam Pedoman Pelumasan dan Pemeliharaan.

Sebagai pedoman umum, recovery system harus penuh. Non-recovery system harus
memiliki ketinggian permukaan air sekitar 20 mm (3/4”) di bawah filler neck (Gambar
107).

Periksa Kebocoran
Jika terjadi masalah kehilangan bahan pendingin, mulailah dengan mencari masalah
paling sederhana terlebih dulu. Periksa semua sistem apakah ada kemungkinan bocor.
Kadang-kadang kebocoran tidak tampak kecuali bila sistem mengandung tekanan.
Gunakan 9S8140 Pump Group untuk memberikan tekanan ke dalam cooling system. Isi
sistem dengan tekanan sampai batas cap rating. Periksa lagi kebocoran dan perbaiki jika
ditemukan.

Untuk kebocoran yang sangat lambat, hubungkan suplai udara melalui sebuah air
regulator. Suplai udara ini kemudian akan menjaga tekanan tetapan, sehingga kebocoran
tetap terjadi hingga ditemukan.

Periksa Pressure Relief Valve dan Radiator Cap

APLTCLO30 112
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Gambar 108

Jika tidak terjadi kebocoran, gunakan pump group untuk memeriksa kondisi pressure
relief valve (Gambar 108). Beri lagi tekanan ke dalam sistem hingga pemompaan
konstan tidak meningkatkan pembacaan pressure gauge. Setelah mencapai tetapan ini,
tekanan akan turun sekitar 7 kPa, kemudian bertahan. Selama pengoperasian ini,
tempatkan ujung radiator overflow tube di dalam wadah yang berisi air. Jika relief valve
bekerja dengan benar, gelembung-gelembung akan berhenti. Jika gelembung-gelembung
tidak berhenti, maka terjadi suatu masalah dengan pressure relief valve dan ini harus
diganti. Jika gelembung udara berhenti, tetapi pembacaan pada pressure gauge masih
turun, maka terjadi kebocoran di tempat lain. Periksa kondisi seal radiator cap.

Periksa Apakah Ada Indikasi Gas Pembakaran di dalam Cooling


System

Gambar 109

Jika pump group menunjukkan indikasi adanya kebocoran di suatu tempat di dalam
sistem dan tidak ada indikasi kebocoran luar, periksa gas pembakaran yang masuk ke
dalam cooling system. Buka radiator cap dan hidupkan engine dibawah beban.
Perhatikan gelembung-gelembung di dalam bahan pendingin. Jika gelembung-
gelembung sulit dilihat, Bottle Test (uji botol) juga dapat digunakan untuk memeriksa gas
pembakaran di dalam cooling system (Gambar 109).

APLTCLO30 113
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Sebelum melakukan Bottle Test, pastikan cooling system diisi dengan benar. Gunakan
sebuah kabel untuk menahan relief valve di dalam radiator cap tetap terbuka. Pasang
radiator cap dan kencangkan.

Pasang sebuah selang di atas ujung overflow tube, atau hubungkan sebuah selang ke relief
valve outlet. Hidupkan engine dan operasikan pada rpm idle tinggi selama sekurang-
kurangnya 5 menit setelah engine mencapai temperatur kerja normal. Gunakan sebuah
tutup (cover) pada radiator core untuk menjaga engine tetap pada temperatur kerja.
Setelah 5 menit atau lebih pada temperatur kerja, tempatkan ujung lepas selang di dalam
botol yang berisi air. Tempatkan botol di dalam sebuah ember yang berisi air dengan
bagian atasnya ke bawah (top down). Jika air keluar dari botol dalam waktu kurang dari
40 detik, maka terdapat kebocoran gas pembakaran terlalu banyak di dalam cooling
system.

Gambar 110

Gas pembakaran dapat masuk ke dalam cooling system melalui head, block, pre-
combustion chamber yang retak, atau head gasket yang sudah rusak seperti diperlihatkan
pada Gambar 110 tersebut di atas, atau pre-combustion chamber seal yang sudah rusak.
Periksa komponen-komponen ini dan perbaiki atau ganti jika perlu.

Air compressor dapat juga menjadi sumber masuknya udara ke dalam cooling system dari
gasket yang rusak atau dari bagian-bagian yang retak.

APLTCLO30 114
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Periksa Air di dalam Oli

Gambar 111

Periksa oli crankcase (Gambar 111). Jika oli berwarna keabu-abuan (campuran air dan
oli), ini merupakan tanda bahwa air masuk ke dalam oli. Kebocoran ini dapat terjadi
melalui gasket yang rusak, seal yang aus, atau oil cooler yang bocor, head atau block
yang retak, atau di titik-titik lain dimana oli dan air dapat saling dekat.

Umumnya, fluida yang bertekanan lebih tinggi akan bocor dan masuk ke dalam fluida
yang bertekanan lebih rendah. Sebagai contoh, water pump gasket atau seal yang bocor
dapat menyebabkan air masuk ke dalam lubang saluran buang oli yang bertekanan
rendah.

Periksa Oli di dalam Cooling Water (Air Pendingin)

Gambar 112

Oli dapat juga berada di dalam air pendingin (Gambar 112). Oli dapat masuk ke dalam
air pendingin dengan cara yang sama seperti bahan pendingin masuk ke dalam oli.

APLTCLO30 115
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Periksa Oli Torque Converter

Gambar 113

Periksa oli torque converter (Gambar 113). Jika tampak seperti susu (campuran air dan
oli), maka oli ini biasanya mengandung air. Dalam hal ini, satu-satunya pemisah
(divider) antara oli dan air di dalam cooling system adalah torque converter atau marine
gear oil cooler. Cooler dapat bocor dan harus dibongkar dan diinspeksi.

Jika oli telah masuk ke dalam cooling system, maka sistem ini akan perlu dibersihkan
secara menyeluruh sebelum dipasang kembali untuk dioperasikan pada mesin.

ENGINE OVERCOOLING (PENDINGINAN BERLEBIHAN


ENGINE)
Umumnya, bila seorang operator mengeluh tentang masalah overcooling (dingin
berlebihan), maka ini terjadi dalam musim dingin bila heater-nya tidak mensuplai cukup
panas.

Overcooling dapat merusak engine sama seperti overheating. Overcooling terjadi bila
temperatur normal dimana engine bekerja tidak dapat dicapai. Kondisi ini paling parah
jika menggunakan bahan bakar sulfur tinggi. Bahan bakar dengan kandungan sulfur
tinggi meningkatkan aus jika temperatur tidak melampaui 80ºC (125ºF). Overcooling
merupakan akibat dari bahan pendingin yang mem-bypass water temperature regulator
dan mengalir langsung ke radiator.

Penyebab Overcooling
Temperatur udara ambient yang rendah dan aplikasi beban ringan menyebabkan
overcooling walaupun tidak ada bahan pendingin yang mengalir melalui radiator
dibawah kondisi ini.

Penyebab yang paling umum overcooling adalah dari thermostat yang tertahan terbuka
karena rusak. Ada kemungkinan bagi bahan pendingin untuk mengalir di sekeliling

APLTCLO30 116
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

thermostat yang berada dalam kondisi baik. Ini juga akan menunjukkan indikasi
overcooling.

INSPEKSI
Temperatur Gauge

Gambar 114

Temperatur gauge yang cacat dapat memberikan indikasi overcooling. Gauge dapat
diperiksa keakuratannya dengan membandingkan temperatur aktual bahan pendingin di
dalam thermostat housing dengan temperatur yang ditunjukkan pada gauge. Gunakan
sebuah thermometer untuk memeriksa temperatur bahan pendingin. Jika perlu, pasang
sebuah gauge baru.

Periksa temperatur gauge apakah berfungsi benar dengan memasang sebuah thermistor
probe di dalam thermostat housing. Bandingkan hasil pembacaan temperatur dengan
temperature gauge (Gambar 114). Jika tidak mendekati sama, ganti gauge tersebut.

Shutter System
Jika gauge bekerja dengan benar, dan tidak ada masalah overcooling, periksa kerja
shutter system (jika dilengkapi). Jika shutter lengket terbuka atau terbuka sebagian, air
akan didinginkan terlalu banyak dan tidak akan menjaga temperatur yang benar.

Radiator kendaraan dirancang untuk mengatasi operasi beban penuh dan dalam kondisi
kerja ringan, dapat menyebabkan overcooling dan mengakibatkan terjadinya beban kejut
termal di dalam cooling system.

Fan Clutch

APLTCLO30 117
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Gambar 115

Hal yang sama juga berlaku pada fan clutch. Jika fan tetap hidup atau hidup sebagian, ini
menyebabkan lebih banyak udara yang mengalir melalui radiator dari pada yang
diperlukan untuk mendinginkan air. Air kemudian didinginkan secara berlebihan dan
tidak akan menjaga engine pada temperatur kerja yang benar.

Thermostat

Gambar 116

Ada kemungkinan bagi thermostat untuk tetap membuka atau membuka sebagian.
Thermometer group dapat digunakan untuk memeriksa kerja regulator. Tempatkan
sebuah probe (jarum pendeteksi) di dalam tangki atas radiator, dan lubang keluar (outlet)
block. Hidupkan engine selama 10-15 menit. Baca temperatur pada thermometer gauge.
Jika temperatur kira-kira sama dan dibawah temperatur kerja normal engine, thermostat
tetap terbuka. Ini menyebabkan air mengalir secara konstan melalui radiator yang
didinginkan, yang menyebabkan engine didinginkan secara berlebihan. Jika ini terjadi,
ganti thermostat. Jika thermostat bekerja dengan benar, temperatur pada tangki atas
radiator akan jauh lebih rendah dari temperatur pada lubang keluar (outlet) block.

APLTCLO30 118
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Walaupun thermostat membuka dan menutup dengan benar, periksa apakah terjadi cacat
lain pada thermostat.

Gambar 117 – Periksa thermostat jenis bonnet apakah terdapat alur atau lekukan

Pada thermostat jenis bonnet yang digunakan di dalam sistem bypass aliran penuh (full-
flow bypass system), periksa bonnet apakah ada alur-alur atau lekukan/penyok (Gambar
117). Ini dapat membuat regulator tidak dapat menyekat dengan benar.

Gambar 118

Setelah thermostat diperiksa secara menyeluruh, inspeksi thermostat housing. Periksa


counterbore (lubang-lubang kontra) dimana thermostat duduk, pastikan permukaannya
bersih, mulus dan bebas dari material asing (Gambar 118). Periksa seal di dalam
thermostat housing dan periksa apakah posisinya miring (choking) yang menyebabkan
bahan pendingin mengalir melalui thermostat dan seal. Beberapa housing memiliki
lubang buang (bleed hole) dan orifice untuk membiarkan bahan pendingin mengalir
melalui thermostat dan membuang udara keluar dari cooling system bila cooling system
diisi dengan bahan pendingin. Pastikan lubang buang ini terbuka. Jangan membesarkan

APLTCLO30 119
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

lubang buang ini; itu dapat menyebabkan overcooling. Di dalam beberapa mesin, check
valve digunakan untuk membatasi aliran bahan pendingin melalui bleed hole.

Vent Line Dibawah Beban Rendah


Overcooling dapat terjadi pada beberapa engine truk karena terbukanya fan line yang
dipasang oleh perusahaan pembuat alat lain. Line ini memungkinkan bahan pendingin
yang tidak terhambat mengalir ke radiator top tank dan menyebabkan overcooling
selama beban rendah atau kondisi idle singkat. Situasi ini biasanya dapat dihilangkan
dengan memasang sebuah check valve di dalam vent line.

KOMPONEN-KOMPONEN YANG MEMPENGARUHI


COOLING SYSTEM
Hubungan Pembumian Baterai (Battery Ground Connection)
Hubungan pembumian (ground) yang tidak tepat pada engine dapat menyebabkan
masalah di dalam cooling system oleh proses elektrolisis. Pastikan semua hubungan
pembumian bersih dan kencang.

Oil Cooler Core


Pemeriksaan tekanan oil cooler core dapat dilakukan untuk mendeteksi kebocoran;
cooler harus dilepas untuk pemeriksaan tersebut. Tergantung dari ukuran dan lokasinya,
beberapa kebocoran dapat diperbaiki.

Oli mengalir di seputar tube bundle (sekumpulan pipa) di dalam sebuah oil cooler core
dan air mengalir melalui pipa-pipa tersebut. Jika pipa-pipa yang dilewati aliran air
menjadi tersumbat, maka pipa-pipa tersebut harus dibersihkan. Jika lubang-lubang
saluran oli di dalam cooler core tersumbat, lubang-lubang saluran tersebut tidak dapat
dibersihkan.

Cooler core yang terkontaminasi oleh kerusakan sistem harus diganti. Sebelum
memasang core yang baru, inspeksi oil filter. Oil filter akan memberikan indikasi
kondisi oil cooler core. Inspeksi oil filter sebagai berikut:

1. Periksa skema sistem pelumas untuk mengetahui apakah oli mengalir melalui oil
filter sebelum mengalir ke oil cooler core, atau apakah oli mengalir melalui oil
cooler terlebih dulu dan kemudian mengalir ke oil filter. Dalam sebagian besar
sistem pelumasan, oli mengalir melalui cooler dan kemudian ke oil filter sebelum
mengalir ke oil gallery.

2. Perhatikan chip (serpihan-serpihan) di dalam oil fiter. Jika oli mengalir dari oil
cooler ke oil filter dan filter penuh dengan serpihan (chip), oil cooler tersebut
dapat juga penuh dengan serpihan (chip). Chip ini tidak mungkin dapat
dibersihkan dari cooler core, jadi core tidak dapat digunakan kembali. Jika oli
mengalir melalui oil filter terlebih dulu, periksa jumlah chip di dalam oil filter dan

APLTCLO30 120
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

inspeksi lubang masuk (inlet) oil cooler core untuk melihat apakah chip terdapat
pada inlet ini. Jika oil filter bersih, oil cooler mungkin akan bersih.

3. Periksa penyebab kegagalan karena aus. Jika kegagalan bersifat cepat (instant),
hanya sedikit chip yang ada. Jika kegagalan karena aus berlangsung secara
perlahan, beberapa chip pertama berukuran kecil, kemudian semakin besar seiring
dengan berkembangnya kerusakan.

Kegagalan/kerusakan yang menghentikan aliran oli tidak akan menimbulkan chip di


dalam oil cooler walaupun terdapat kotoran yang menyebabkan kerusakan dalam jumlah
besar.

Baca SEBF8077 Caterpillar ® Guideline For Reusable Part and Salvage Operation
“Engine Oil Cooler” dan SEBF8085 Caterpillar ® Guideline For Reusable Parts and
Salvage Operations “Endsheet inspection of Rubber Endsheet Oil Coolers”.

After-cooler Core
Biasanya, sebuah after-cooler core yang digunakan pada suatu kendaraan menerima
suplai udara yang cukup. Namun demikian, suplai udara yang cukup adalah penting jika
after-cooler core digunakan pada engine yang dipasang di dalam ruang. Dalam hal ini,
pastikan semua blowby fume (uap blowby) diarahkan keluar ruangan. Jika gas diarahkan
ke dalam air intake, gas-gas ini akan mengurangi efisiensi after-cooler.

Karena konstruksi after-cooler, bagian dalam tube bundle tidak mungkin dapat
dibersihkan dengan sebuah batang (rod). Tetapi akan mungkin, dengan pipa khusus,
untuk membalikkan aliran air baku melalui after-cooler untuk membilas balik tube
bundle tersebut. Ini dapat dilakukan dengan menghidupkan engine selama sekitar 1 jam
dengan beban ringan atau tanpa beban. Ini akan membantu membersihkan core. Jika ini
tidak mungkin dilakukan, lepaskan semua pipa yang dihubungkan ke after-cooler dan
membuat adaptor yang dapat digunakan untuk membilas core dengan air segar. Jika air
segar digunakan untuk membersihkan core, tekanan air tidak boleh lebih dari 170 sampai
210 kPa (25 sampai 30 psi). Jangan menghentikan aliran air pada lubang buang (outlet)
core dan biarkan tekanan air menumpuk di dalam core. Jika after-cooler core dapat
dilepas dengan mudah, yang terbaik adalah membersihkannya di bengkel.

Radiator Cap
Radiator cap harus mencegah kehilangan air dan tekanan di dalam cooling system. Pada
radiator cap besar, gasket yang aus dapat diganti. Radiator cap jenis otomotif yang
berukuran kecil tidak dapat diservis; radiator cap baru harus dipasang.

Relief Valve
Cooling system relief valve tidak dapat diservis, tetapi dapat dibersihkan. Jika terjadi
kehilangan tekanan di dalam cooling system, pasang relief valve dan pelat yang baru.

APLTCLO30 121
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Fan Belt
Fan belt tersedia dalam satu set. Jika satu fan belt aus, semua fan belt harus diganti.

Pulley
Beberapa pulley dapat direkondisi dibawah kondisi tertentu. Pulley direkondisi dengan
menghaluskan kembali alur (groove)-nya. Untuk prosedur rekondisi dan spesifikasi, baca
Guideline for Reusable Parts, Cast Iron and Steel Pulley Grooves, Form SEBF8046.
Pulley mengalami aus pada permukaan samping alur. Aus ini disebabkan oleh material
abrasif antara belt dan groove. Jika pulley aus, belt akan jatuh lebih dalam ke dalam
groove. Jika belt dan pulley dalam kondisi baik, belt akan memanjang melewati
pinggiran pulley.

Jangan menggunakan belt dressing atau senyawa-senyawa lain yang mencegah slip belt.
Sebagian besar dari senyawa-senyawa ini akan membuat dinding-dinding samping belt
lunak dan lemah dan menyebabkan belt aus.

Fan Assembly
Jangan memperbaiki fan assembly yang rusak. Bila fan dikonstruksi, titik seimbang
ditentukan sehingga fan akan berputar dengan getaran minimum. Perbaikan akan
mempengaruhi titik keseimbangan ini dan akan melemahkan struktur fan.

Fan Shroud dan Baffle


Fan shroud dan baffle tidak dapat direkondisi. Pastikan komponen-komponen ini
dipasang bila radiator core diganti. Fan shroud dan baffle berpengaruh terhadap
efisiensi fan dan mencegah resirkulasi udara. Kadang-kadang, aus atau interferensi
antara ujung baling-baling fan dan baffle akan terlihat. Ini adalah normal. Bila radiator
guard melentur, ini dapat menyebabkan shroud kontak dengan ujung-ujung baling-baling
fan.

Radiator Mount
Radiator mount yang fleksibel melindungi radiator dari kerusakan yang biasanya
disebabkan oleh getaran mesin dan/atau engine. Bila sebuah radiator dilepas untuk
diperbaiki, periksa dudukan (mount), terutama kondisi karetnya. Jika karetnya sudah
rusak, pasang dudukan yang baru. Pastikan baut-baut dudukan dikencangkan sampai
torsi yang benar. Baca pedoman penyervisan.

Fan Guard
Getaran dapat merusak fan guard. Pastikan baut-baut yang menahan fan guard selalu
kencang. Jika kawat guard putus pada sambungan las aslinya, maka ini dapat di-tack
weld di posisinya. Jika kawat guard putus, kawat yang baru harus dipasang.

APLTCLO30 122
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Selang-selang dan Penjepit (Clamp)

Gambar 119

Selang-selang harus dijepit dengan benar, seperti diperlihatkan pada Gambar 119 tersebut
di atas, atau jika tidak korosi di dalam rongga akan terjadi.

Bila penjepit selang (hose clamp) dipasang, jangan mengencangkannya secara


berlebihan. Kencangkan clamp hingga menjepit pelapis karet pada selang. Jika clamp
merobek pelapis karet, sehingga menyingkap kabel-kabel di dalam selang, maka ini
berarti clamp telah dikencangkan secara berlebihan. Selang-selang biasanya diganti bila
sudah bocor atau selama interval penyervisan terjadwal. Perlu diingat, semua selang di
dalam cooling system terbuat dari bahan yang sama dan bekerja di dalam lingkungan
yang sama. Jadi, jika satu selang mulai bocor, ganti semua selang. Jika interval
penyervisan terjadwal digunakan, penggantian selang dianjurkan setiap 3 tahun atau
4.000 jam.

Kadang-kadang sulit memeriksa kondisi selang karena selang mungkin dicat dan cat
biasanya dapat menyerpih atau retak. Sementera penampilan luar selang bukan indikasi
yang baik adanya aus, “rasa” selang dapat menunjukkan kondisi aus pada selang. Bila
temperatur cooling system rendah dan tekanan di dalam sistem dilepas, jika selang terasa
lunak maka selang ini perlu diganti. Kelunakan selang dapat disebabkan oleh sejumlah
faktor. Jika radiator atau cooling system telah dimasuki oli, maka pelapis dalam selang
akan lunak. Selang tersebut akan terasa lunak jika sudah sangat tua dan pelapis dalam
telah lepas dari serat selang. Pelapis dalam yang lepas dapat melipat masuk ke dalam
lubang saluran air pada sisi isap water pump dan menghambat aliran bahan pendingin.
Ini tidak hanya jarang terjadi, tetapi karena tidak ada kebocoran luar, masalah ini juga
sulit ditemukan, terutama ketika melakukan troubleshooting terhadap masalah
overheating.

Selama bulan-bulan musim panas, putar valve di dalam saluran-saluran heater ke posisi
“Off” sehingga tidak ada tekanan sistem di dalam selang heater. Jika satu selang heater
lepas, semua bahan pendingin dapat hilang jika aliran bahan pendingin tersedia untuk
selang-selang ini. Mengetahui letak selang heater adalah penting karena selang-selang
tersebut harus sering diperiksa.

APLTCLO30 123
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Thermostat
Tidak ada bagian-bagian di dalam thermostat yang dapat diperbaiki.

Temperature Gauge (Alat Pengukur Temperatur)


Ada dua jenis temperature gauge, listrik dan mekanis. Jika ada masalah dengan electric
gauge, temperature sending unit (alat pengirim temperatur) dan gauge harus diperiksa
secara terpisah.

Petunjuk Praktis:
Jenis satu kawat dapat dihubungkan ke pentanahan. Dengan kunci pada posisi on, gauge
seharusnya bergerak ke panas (overheat). Jika tidak, periksa gauge dan kabel.

Pada mechanical gauge, bola lampu (bulb) dan tabung (tube) dihubungkan ke gauge dan
harus diperiksa sebagai satu unit. Jika mechanical gauge baru dipasang, pastikan tube
(tabung) cukup panjang untuk pemasangan yang benar.

Ada berbagai jenis mechanical gauge dan rentang merahnya berbeda. Rentang merah
adalah 108ºC (227ºF) untuk sebagian besar gauge, 113ºC (235ºF) untuk Traktor jenis
Track, dan 99ºC (210ºF) untuk truk jalan raya. Rentang merah untuk sebagian besar
transmission temperature gauge adalah 132ºC (270ºF). Nomor komponennya berbeda
pada masing-masing gauge karena perbedaan panjang tube ke bulb.

Mesin-mesin model yang lebih baru memiliki EMS panel. Pada mesin-mesin ini, lampu
temperatur bahan pendingin tinggi akan menyala pada temperatur 107ºC (225ºF).

Water Pump

Gambar 120

Kebutuhan akan perbaikan water pump umumnya disebabkan oleh kebocoran seal.
Semua water pump memiliki sebuah rongga pembuangan (drain cavity) di dalam pump
housing. Rongga tersebut akan mengarahkan kebocoran air ke tanah. Jika rongga ini

APLTCLO30 124
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

tertutup, air akan didorong melewati oil seal pada shaft, yang membiarkan air masuk ke
dalam sistem oli engine. Ini akan menyebabkan kerusakan pada engine. Beberapa
lubang buang disumbat dengan bahan berpori-pori. Ini mencegah masuknya kontaminasi
ke rongga tersebut. Ini tampak mirip dengan alat pelindung pendengaran (ear plug).

Seal assembly tersedia untuk semua water pump. Beberapa seal assembly tersedia
berikut sebuah alat kecil yang digunakan untuk memasang seal dan ring dengan benar.
Air bersih, yang digunakan sebagai pelumas, akan mempermudah pemasangan seal.
Jangan sekali-kali menggunakan oli sebagai pelumas. Oli dapat membuat seal
membengkak atau melunak atau menyebabkan seal berputar pada shaft. Sebagian besar
seal terbuat dari teflon, yang juga berfungsi sebagai pelumas. Anda jangan
menyentuhnya atau menempatkan apapun pada bahan tersebut selama perakitan.

Bearing di dalam water pump dapat diganti bila pump direkondisi. Impeller, shaft dan
cover dapat digunakan lagi kecuali bila terjadi kerusakan bearing dan pump telah
beroperasi dalam waktu lama. Impeller hampir selalu aus pada bagian tutup (cover) bila
terjadi kerusakan bearing dan water pump assembly akan perlu diganti.

Ketika merekondisi water pump, sebelum Anda menariknya lepas, Anda harus
memeriksa:

1. Posisi shaft

2. Kesejajaran pulley

3. Jarak bebas (clearance) impeller

Pastikan shaft bersih sebelum seal dipasang. Karat atau kerak dapat merobek seal.
Jangan menggunakan palu untuk memasang impeller. Palu akan meretakkan permukaan
seal. Gunakan sebuah kempa atau baut penahan untuk menempatkan seal di posisinya
pada shaft. Pastikan housing ditopang dengan benar karena rapuh. Housing akan pecah
jika ditekan.

Ketika memasang water pump baru, berikan sedikit oli pada bearing. Jangan
menghidupkan atau memutar engine kecuali bila cooling system diisi dengan bahan
pendingin. Jika water pump dioperasikan dalam kondisi kering, seal akan rusak karena
overheating.

Jika cooling system telah dibilas, periksa kondisi secara cermat selama sekitar satu pekan.
Seringkali, kerusakan seal akan terjadi segera setelah cooling system dibilas. Ini karena
karat dan kerak yang lepas-lepas, yang dihembus oleh proses pembersihan, mengalir
melalui bagian pump seal.

Cylinder Head
Biasanya, perbaikan cylinder head perlu dilakukan karena kebocoran atau keretakan.
Cacat di dalam expansion plug (welch plug) di dalam deck atas cylinder head dapat
menyebabkan kebocoran. Jika terjadi kebocoran di dalam bagian ini, titik-titik air akan

APLTCLO30 125
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

terlihat di dalam slot plug. Plug yang sudah usang harus dilepas, lubang untuk plug
dibersihkan dan plug baru dipasang. Pastikan untuk memberikan bahan perekat pada
plug yang baru sebelum dipasang.

Keretakan di dalam cylinder head biasanya ditemukan diantara valve port. Keretakan
juga dapat ditemukan pada pre-combustion chamber atau lubang nozzle yang mengarah
ke valve port. Keretakan di dalam cylinder head dapat diperbaiki dengan proses
pengelasan bangun ulang (re-manufacturing welding process).

Periksa cylinder head apakah bengkok dan melengkung. Sebelum memasang sebuah
pre-combustion baru di dalam cylinder head, periksa permukaan gasket pre-combustion
chamber di dalam head-nya apakah ada lubang atau karat. Jika terdapat lubang-lubang
atau karat, pre-combustion chamber yang baru tidak akan menyekat dengan benar.

Jika pre-combustion chamber dilepas dari cylinder head, pasang O-ring seal yang baru
pada pre-combustion chamber sebelum digunakan kembali di dalam head. O-ring seal
dapat mengeras dan pecah. Jika terjadi kebocoran di dalam bagian di sekeliling seal,
maka ini akan menyebabkan overheating, terutama jika kerak-kerak mencegah transfer
panas dari bodi pre-combustion chamber. Selain itu, yang penting adalah bahwa gasket
baru dipasang. Gasket ini membantu memastikan lubang untuk glow plug sudah dalam
posisi yang benar. Baca modul pedoman penyervisan untuk orientasi lubang ini.

MASALAH-MASALAH PEMBUMIAN LISTRIK


Sudah diketahui secara umum bahwa banyak kegagalan engine preventif yang
disebabkan oleh masalah seperti diketahui di dalam cooling system, yang disebabkan oleh
arus listrik yang mengalir melalui bahan pendingin dari yang disebabkan oleh masalah
pembumian listrik (electrical ground) dan pembangkitan listrik statis di bagian lain pada
alat. Ini dapat merusak engine dalam 24.000 mile, terlepas dari berapa bagus kualitas
pemeliharaan cooling system. Satu-satunya cara untuk menghentikannya adalah
memperbaiki masalah listrik yang menyebabkan adanya aliran arus dan elektrolisis yang
ditimbulkannya.

Kerusakan engine karena arus listrik akan menyebabkan adanya lubang-lubang pada
pelapis (liner), oil cooler, radiator, korosi aluminium yang sangat parah, dan kerusakan
water pump dan head gasket secara tidak normal. Hasil korosi aluminium akan
menghentikan aliran bahan pendingin melalui oil cooler yang menyebabkan aus parah
pada ring dan bearing karena oli engine yang didinginkan secara tidak tepat. Tembaga
akan menempel pada komponen-komponen besi yang menyebabkan destruksi besi.
Orang juga dapat melihat karat yang tidak normal pada kabin dan bagian-bagian lain
mesin.

Masalah Lapangan yang Menuntut Pelaksanaan Prosedur Pengujian


Ini

APLTCLO30 126
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

1. Copper injector shell (angka injektor yang terbuat dari tembaga) di dalam engine
track sedang rusak dalam 30 hari karena ground strap pada kabin yang rusak
yang membiarkan arus listrik mengalir ke ground melalui bahan pendingin.

2. Engine laut 12 cylinder rusak karena pelubangan pada liner (pelapis). Seperti
ditunjukkan oleh pengujian laboratorium bahan pendingin, engine yang dibongkar
kembali rusak. Starter, yang berfungsi untuk menghidupkan engine tanpa
masalah bagi operator, menyebabkan arus 12 volt mengalir melalui bahan
pendingin.

3. Engine block di dalam towboat besar rusak oleh pelubangan (pitting). Pelubangan
(pitting) disebabkan oleh arus listrik karena dua sakelar listrik yang rusak pada
after-cooler system dan satu sakelar pada air conditioning unit dalam kabin
Kapten.

4. Tangki atas yang terbuat dari aluminium pada radiator truk juga mengalami
pitting (berlubang) pada armada baru truk yang dilengkapi dengan suspensi
kantong udara karet pada ujung-ujung belakang. Ujung-ujung belakang tersebut
menimbulkan arus yang mengalir melalui drive shaft ke cooling system.
Pembumian ujung-ujung belakang dan transmisi menghentikan masalah tersebut
sebelum engine rusak.

5. Armada besar truk yang terdiri dari separuh tanker dan separuh flatbed, yang
menggunakan merek engine dan truk yang sama, kehilangan 60 engine dalam satu
tahun. 44 engine gagal dalam flatbed, sementara hanya 6 engine gagal di dalam
tanker. Tanker memiliki sistem pembumian berikat (bonded ground system)
sedangkan flatbed tidak. Perbandingan sembilan berbanding satu menunjukkan
potensi kerusakan.

6. Truk yang mengangkut pipa plastik kehilangan engine setiap 100.000 mile
(161.000 km). Operator memperhatikan muatan berpijar karena listrik statis
karena air brushing (penyikatan udara) pada pipa yang ujung-ujungnya terbuka.
Operator menutup pipa dengan terpal dan engine diuji setelah melampaui 300.000
mile (483.000 km).

7. Engine-engine yang dikontrol secara elektronik model baru, head gasket, water
pump, radiator, oil cooler, dan transmission rusak. Kapasitor di dalam komputer
membiarkan arus listrik tersimpan memasuki bahan pendingin ketika engine
dimatikan atau pengasutan (starting) setelah suatu periode waktu dimana engine
tidak digunakan. Arus listrik muncul walaupun baterai sedang dilepas dari unit.

Pengujian Listrik untuk Tegangan Di Dalam Cooling System pada


Alat/Mesin Darat dan Laut

Perlengkapan yang Dibutuhkan

APLTCLO30 127
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Sebuah multimeter atau voltmeter yang mampu membaca arus AC (bolak balik) dan DC
(searah) dibutuhkan. Alat ukur tersebut perlu membaca 0 sampai tegangan maksimum
sistem yang diuji dalam sepersepuluh volt. Kabel-kabel alat ukur ini harus cukup
panjang untuk mencapai titik diantara bahan pendingin dan sisi pembumian (ground)
baterai. Digital Volt Meter tidak dianjurkan.

Prosedur Pengujian untuk Mesin Darat


1. Hubungkan kabel pengukur yang tepat ke sisi pembumian (ground) baterai,
negatif ke negatif atau positif ke positif.

2. Pasang kabel (lead) di dalam bahan pendingin, yang hanya menyentuh bahan
pendingin.

3. Baca tegangan DC dan AC dengan kondisi semua sistem dimatikan. Jika block
heater dipasang, juga lakukan pembacaan dengan heater dalam keadaan
dihidupkan. Jika sebuah automatic battery charger digunakan, seperti di dalam
stand by system, lakukan juga pembacaan dengan sistem dalam keadaan bekerja.
Matikan engine dan baca tegangan DC dan AC.

4. Baca tegangan DC dan AC dengan starter listrik sedang diaktifkan.

5. Baca tegangan DC dan AC dengan engine dalam keadaan hidup dan semua sistem
dihidupkan; lampu, heater, air conditioner, radio dua arah, dan radio pada
standby dan transmit.

6. Lepaskan lead dari bahan pendingin dan ulangi pengujian tegangan DC dan AC
dengan lead menyentuh sambungan selang logam tangki radiator atas.

7. Lepaskan lead dari bahan pendingin dan ulangi pengujian tegangan DC dan AC
dengan lead menyentuh bagian luar engine block.

Prosedur tersebut di atas akan menguji sistem lengkap kecuali untuk arus listrik yang
dapat dibangkitkan oleh rear end dan transmission. Ini terutama berlaku pada suspensi
kantong udara, suspensi bantalan karet (rubber pad suspension), dan rubber mounted
transmission. Setiap arus yang dibangkitkan akan mengalir ke drive shaft menuju ke
ground melalui bahan pendingin engine. Kita merekomendasikan pembumian
(grounding) ujung-ujung belakang dan transmisi ke frame rail dimana baterai dibumikan
(grounded).

Prosedur Pengujian untuk Mesin Laut


1. Uji masing-masing engine seperti dijelaskan pada langkah 1 sampai 4.

2. Uji tegangan DC dan AC masing-masing bahan pendingin engine dengan semua


lampu, alat-alat elektronik, pengkondisian udara, dan item-item listrik dalam
keadaan dihidupkan. Generator-generator siaga (standby generator) dan main
engine prop harus dalam keadaan hidup untuk pengujian ini.

APLTCLO30 128
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

3. Juga, uji dari bagian luar engine block ke sisi ground pada baterai.

Hasil Pembacaan Alat Ukur


1. 0 – 0,3 volt adalah normal di dalam satu bahan pendingin engine besi tuang. 0,5
volt akan merusak engine besi tuang dan para perusahaan pembuat melaporkan
0,15 volt akan merusak engine aluminium.

2. Arus akan menjadi arus searah (AC) jika masalah yang terjadi disebabkan oleh
listrik statis atau masalah dioda di dalam alternator.

3. Jika bahan pendingin menunjukkan adanya masalah listrik pada semua


perlengkapan yang dihidupkan, matikan satu sistem pada suatu waktu hingga
akhirnya Anda mematikan sistem yang menghentikan arus listrik. Bila arus
berhenti, ini akan menunjukkan sistem listrik merupakan penyebab masalah
tersebut.

4. Hati-hati dengan starter. Starter dapat menyebabkan kerusakan banyak pada


engine sebanyak hubungan langsung ke sebuah arc welder. Ini karena adanya
pemakaian amper (amperage).

5. Selalu ganti bahan pendingin jika arus terdeteksi. Bahan kimia pelindung besi di
dalam bahan pendingin yang dibatasi secara baik akan rusak oleh arus listrik.

6. Jika terjadi kerusakan pada aluminium, periksa oil cooler dan radiator untuk
memastikan kedua komponen tersebut tidak diblokir oleh produk korosi oksida
aluminium. Ini dapat menyebabkan pelapis (liner) tergores dan menyebabkan
kegagalan engine.

7. Jika terdapat arus dengan engine dalam keadaan dimatikan, baterai dilepas, dan
arah balik, ini biasanya menunjukkan kapasitor mengalami masalah di dalam
komputer.

Kendaraan yang Tidak Bergerak


Jika kendaraan tidak bergerak (diam) dalam suatu periode waktu, terutama di elemen,
masalah dapat timbul di dalam cooling system. Kontaminan di dalam sistem dapat
menyangkut pada komponen-komponen dan menggumpal. Beberapa dari masalah
berikut ini harus diwaspadai:

ƒ Pump seal

Setelah diam selama suatu periode waktu, seal dapat mengeras dan rapuh dan
mengalami endapan kontaminan yang telah memadat sampai pada tingkat tertentu.
Pada start up awal, seal ini dapat sobek atau retak.

ƒ Selang

APLTCLO30 129
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

Dapat menjadi rapuh dan cenderung retak atau terbelah, terutama di sekitar bagian
penjepit (clamp).

ƒ Thermostat

Dapat macet dalam keadaan terbuka atau tertutup karena adanya tumpukan
kontaminan.

ƒ Radiator core

Dapat tersumbat oleh tumpukan kontaminan (kerak atau karat)

ƒ Radiator pressure cap

Seal mungkin telah mengering dan retak dan aksi valve dapat terhambat oleh
kontaminan.

ƒ Gallery

Melalui oil cooler, bypass line dan shunt line dapat tersumbat karena tumpukan
kontaminan.

Sebelum start up, inspeksi visual lengkap harus dilakukan dengan penekanan pada
selang, saluran-saluran (line), radiator cap dan jumlah bahan pendingin di dalam sistem.
Setelah menghidupkan kendaraan, periksa untuk mengetahui apakah bahan pendingin
hilang/berkurang dan pastikan thermostat berfungsi dengan benar.

Jika kendaraan tidak bergerak dalam periode waktu lama, dianjurkan agar pembilasan
balik (reverse flush) dilakukan pada sistem dan bahan pendingin diganti.

Afterboil
Jika sistem pendingin kendaraan telah bekerja pada temperatur kerja dan engine
kemudian dimatikan, efeknya pada cooling system adalah bahwa temperatur bahan
pendingin akan naik secara aktual sebelum mulai mendingin.

Penimbunan panas di sekitar cylinder dan cylinder head masih akan berlangsung pada
bahan pendingin, dan dengan water pump dalam keadaan diam, bahan pendingin tidak
akan mengalir melalui radiator dan efek pendinginan melalui pengoperasian fan tidak
akan terjadi. Beberapa kendaraan akan cenderung mendidih bahan pendinginnya karena
peristiwa ini dan bahan pendingin yang diarahkan melalui pressure cap akan
dikumpulkan oleh reservoir.

Setelah engine dan bahan pendingin mulai mendingin, tekanan rendah yang timbul di
dalam cooling system akan membiarkan bahan pendingin engine dari reservoir untuk
diarahkan kembali masuk ke dalam radiator. Ketinggian permukaan bahan pendingin di
dalam reservoir harus selalu diperiksa bila engine sedang dingin.

APLTCLO30 130
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

RINGKASAN OVERHEATING – MASALAH DAN PENYEBAB

1. Permukaan Bahan Pendingin Rendah

a. Kebocoran luar yang disebabkan oleh sambungan-sambungan longgar,


radiator cap atau cooling system relief valve cacat.

b. Kebocoran bagian dalam yang disebabkan oleh cylinder head retak,


cylinder block retak, cylinder head longgar, cooler core rusak, after-cooler
rusak, gasket rusak.

2. Aliran Udara Melalui Radiator Berkurang

a. Radiator core tersumbat

b. Radiator fin rusak atau bengkok

c. Kecepatan fan rendah karena kecepatan idle tinggi engine rendah

d. Fan rusak atau dipasang menghadap ke belakang

e. Fan belt dan pulley longgar atau aus

f. Fan shroud rusak, fan dengan diameter yang salah atau jumlah fan blade
(baling-baling fan) tidak tepat.

g. Posisi fan blade tidak tepat. (Tonjolan fan keluar dari shroud harus sekitar
50%).

h. Jarak bebas ujung fan ke shroud berlebihan. Jarak bebas (clearance)


maksimum harus 0,38”.

i. Shutter (jika dilengkapi) tertutup.

j. Fluid coupling untuk fan tidak terikat/aktif.

3. Tekanan Cooling System Tidak Cukup

a. Pressure gauge cacat.

b. Radiator cap cacat.

c. Cooling system pressure relief valve cacat.

d. Radiator top tank neck atau stud cacat.

4. Luapan Bahan Pendingin

APLTCLO30 131
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

a. Udara di dalam cooling system karena pengisian cooling system tidak tepat

b. Gas pembakaran di dalam cooling system yang disebabkan karena cylinder


head rusak, cylinder head retak, pre-combustion chamber longgar atau
cacat, cylinder head gasket cacat, cylinder liner counterbore aus.

c. Uap air di dalam cooling system karena beban berlebihan pada engine
torque converter atau permukaan bahan pendingin rendah.

d. Air compressor cacat

5 Coolant Flow Stuck Water Temperature Regulator Tidak Cukup

a. Regulator temperatur air tidak ada.

b. Kecepatan idle tinggi engine rendah.

c. Water pump impeller longgar.

d. Radiator tersumbat di bagian dalam.

6. Temperatur Udara Lubang Masuk (inlet) Tinggi atau Hambatan

a. Temperatur udara ambient/sekitar tinggi

b. Lubang di dalam screen untuk engine compartment dengan blower fan


tersumbat.

c. Pipa udara inlet di dalam engine room lepas.

d. After-cooler core kotor.

e. Air cleaner tersumbat.

f. Turbocharger rusak atau mengandung endapan karbon

7. Transfer Panas Rendah

a. Aliran air baku melalui heat exchanger tidak cukup.

b. Over keel cooler karat.

c. Udara panas untuk radiator yang disebabkan oleh hydraulic oil cooler
mengalami overheating.

d. Kerak pada cylinder liner atau cylinder head.

APLTCLO30 132
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
COOLING SYSTEMS

8. Hambatan Exhaust

a. Air cleaner tersumbat

b. Turbocharger rusak

c. Hambatan di dalam pipa exhaust

d. Air di dalam muffler

e. Baffle di dalam muffler longgar

f. Pipa exhaust terlalu panjang atau terlalu banyak lekukan

APLTCLO30 133
© Caterpillar of Australia Pty Ltd

Anda mungkin juga menyukai