Anda di halaman 1dari 49

BASIC ENGINE

ALUN TRAINING CENTER


DATE : NOVEMBER 2010

www.PTALUN.com

ALUN TRAINING CENTER

BASIC ENGINE

Isi materi

1 Terminologi motor bakar


2 Teori Motor 2 langkah dan Motor 4 langkah
3 Mesin Bensin dan Diesel
4 Struktur Mesin Diesel & fungsi komponennya
5 Sistem pada Mesin Diesel & fungsi komponennya

ALUN TRAINING CENTER

1. TERMINOLOGI MOTOR BAKAR


Klasifikasi mesin

Pengertian istilah
Bore : adalah diameter dalam ruang bakar
Top Dead Center (TDC/TMA) : adalah batas
titik tertinggi yang dapat dicapai oleh piston
Bottom Dead Center (BDC/TMB) :
adalah batas titik terendah yang dapat dicapai
oleh piston
Stroke : adalah panjang langkah yang dibuat
oleh piston mulai dari BDC/TMB ke TDC/TMA

ALUN TRAINING CENTER

Klasifikasi ruang bakar

Long Stroke : BORE < STROKE


Square : BORE = STROKE
Short Stroke (Over Square) : BORE > STROKE

Volume langkah

Volume langkah sering juga disebut sebagai


piston displacement, dengan mengetahui BORE & STROKE suatu
mesin maka kita dapat menghitungnya sbb:
Volume Langkah = p x BORE2 x STROKE (mm3)
4

ALUN TRAINING CENTER

Sehingga untuk menghitung kapasitas mesin dapat dilakukan


sbb:
Volume total = p x BORE2 x STROKE x jumlah silinder
4
Dalam satuan : mm3, cc atau Liter

Rasio kompresi / Compression Ratio (CR)


Seperti yang tergambar di bawah, maka
Rasio kompresi (CR) dapat dihitung sbb :

dimana : V1 adalah volume ruang bakar


V2 adalah volume langkah

Dapat juga ditulis sebagai :

ALUN TRAINING CENTER

2. TEORI MOTOR 2 LANGKAH DAN MOTOR 4 LANGKAH


Motor Bensin 2 langkah
Langkah isap :
Piston menutup exhaust port (C) sedangkan intake
port terbuka (A) campuran bahan bakar dan udara
masuk ke ruang engkol (D)
Langkah kompresi :
Sementara itu di atas piston terjadi perkompresian
campuran bahan bakar dan udara

Langkah usaha :
Busi memercikkan bunga api sehingga terjadi pembakaran
yang mendorong piston ke bawah (TMB/BDC)
Langkah buang & bilas :
Piston membuka saluran bilas (B) dan exhaust port,
campuran bahan bakar dan udara baru mendorong
keluar

Motor Diesel 4 langkah

ALUN TRAINING CENTER

Langkah isap
Dalam langkah ini, udara diisap
ke dalam silinder. Katup isap terbuka sedangkan
katup buang tertutup. Waktu torak bergerak
ke bawah,menyebabkan ruang silinder
menjadi vakum,masuknya udara ke dalam
silinder
disebabkan adanya tekanan udara luar
(atmospheric pressure)

Langkah kompresi
Dalam langkah ini, udara dikompresikan. Katup isap
dan katup buang tertutup. Waktu torak mulai naik
dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA)
udara yang diisap tadi dikompresikan. Akibatnya
tekanan dan temperaturnya menjadi naik.
Poros engkol berputar satu kali, ketika torak
mencapai TMA

ALUN TRAINING CENTER

Langkah usaha

Dalam langkah ini, mesin menghasilkan tenaga


untuk menggerakkan kendaraan.
Sesaat sebelum torak mencapai TMA pada saat
langkah kompresi, injektor menginjeksikan
bahan bakar ke dalam udara panas akibat
kompresi. Dengan begitu terjadilah pembakaran,
kekuatan dari tekanan gas pembakaran yang
tinggi mendorong torak ke bawah. Usaha ini
yang menjadi tenaga mesin (engine power)

Langkah buang
Dalam Iangkah ini, gas yang terbakar dibuang dari dalam
silinder. Katup buang terbuka, torak bergerak dari TMB
ke TMA, mendorong gas bekas keluar dari silinder.
Ketika torak mencapai TMA, akan mulai bergerak lagi
untuk persiapan berikutnya, yaitu Iangkah isap. Poros
engkol telah melakukan 2 putaran penuh dalam 1 siklus
terdiri dari 4 Iangkah, isap, kompresi, usaha, buang yang
merupakan dasar kerja dari pada mesin 4 Iangkah

ALUN TRAINING CENTER

Diagram periode pembakaran


Dari pemaparan tadi maka dapat ditarik kesimpulan :
untuk 1 x langkah usaha dibutuhkan 2 x putaran crankshaft atau 720o putaran crankshaft
Jika suatu mesin 4 silinder diketahui order injeksinya (Injection Order) :
1-3-4-2 maka dapat dibuat diagram periode pembakarannya sbb

3. MESIN BENSIN DAN DIESEL


Perbandingan

ALUN TRAINING CENTER

Mesin Bensin
Secara garis besar prosesnya sama dengan
yang terjadi di Mesin Diesel yaitu, langkah
Isap, Kompresi, Usaha & Buang. Perbedaan
yang paling mendasar adalah pada langkah
Kompresi dan Usaha
Langkah Kompresi ;
Di Mesin Bensin yang dikompresi adalah campuran
udara dengan bahan bakar
Langkah Usaha;
Terjadinya usaha karena langkah ekspansi dari
tekanan hasil pembakaran, pembakaran yang terjadi
di Mesin Bensin adalah hasil dari percikan bunga api
dari busi spark (spark plug) yang membakar campuran udara dan bahan bakar telah dikompresi

Mesin Diesel
Mesin diesel ditemukan oleh Rudolf Diesel, padatahun 1872. Dahulu
mesin diesel menggunakan siklus diesel tapi sekarang ini menggunakan
siklus sabathe. Mesin diesel mempunyai tekanan kompresi yang tinggi
(30 45 kg/cm2) agar temperatur udara yang dikompresikan mencapai
500 oC atau lebih.
Mesin diesel mempunyai efisiensi panas yang lebih besar. Hal ini berarti
bahwa penggunaan bahan bakarnya lebih ekonomis dari pada mesin bensin.
Mesin diesel lebih tahan lama dan tidak memerlukan electric igniter.
Momen pada mesin diesel tidak berubah pada jenjang tingkat kecepatan
yang luas. Hal ini berarti bahwa mesin diesel lebih fleksibel dan lebih
mudah dioperasikan dari pada mesin bensin (Hal inilah sebabnya mesin
diesel digunakan pada kendaraan-kendaraan yang besar).

Tipe ruang bakar Direct Injection


Bahan bakar langsung diinjeksikan ke dalam ruang bakar di
atas lekukan kepala piston. Karena pergerakan udara pada
ruang bakar lambat, tipe ini memiliki saluran intake berbentuk
spiral seperti terlihat pada gambar untuk menghasilkan pusaran
(swirl) udara masuk yang sesuai dalam arah melingkar selama
langkah isap, dan menekan(squish) dalam arah vertikal pada
bagian spesial lekukan dari kepala piston saat langkah
kompresi sehingga udara dan bahan bakar akan tercampur
dengan baik dan terbakar seluruhnya dalam waktu yang
singkat.

ALUN TRAINING CENTER

Tipe direct injection menggunakan nozzle tipe multiplehole yang mana bahan bakar diinjeksikan pada tekanan
tinggi antara 150 dan 300 kg/cm2 membentuk partikel halus untuk memastikan pembakaran sempurna.
Keuntungan :
Efisiensi panas tinggi, dan konsumsi
bahan bakar minimum lebih tinggi 10%
dibanding tipe indirect.
Suhu gas buang rendah.
Mudah di-start, pada suhu normal tidak
perlu pemanas awal.
Karena efisiensi panas tinggi dan
kehilangan panas rendah. Radiator dan
fan dapat dikurangi ukuran dan
kapasitasnya.
Jumlah komponen dikurangi, dan
konstruksi lebih sederhana dibanding
tipe lain.

Kerugian :
Tekanan pembakaran, kenaikan tekanan, dan
bunyi semuanya tinggi.
Pembakaran tergantung performa nozzle.
Tidak bisa menggunakan bahan bakar yang
sembarangan karena tipe direct injection
sangat sensitif terhadap sifat bahan bakar.
Intensitas swirl dan squish bervariasi antara
putaran rendah dan putaran tinggi, dan asap
hitam timbul pada putaran rendah.

Tipe ruang bakar Indirect Injection


Pre Combustion Chamber
Sub-chamber memiliki 30% sampai 45% dari volume total
ruang bakar, dan lubang yang menghubungkan dua
ruang bakar memiliki 0.3% sampai 0.6% dari area piston.
Lubang penghubung dihambat sebagai lubang gas atau udara.
Pre-combustion chamber tidak memiliki cukup udara untuk
membantu pembakaran semua jenis bahan bakar.
Oleh karena itu, saat bahan bakar diinjeksikan ke dalam pre-combustion
chamber, sebagian partikel bahan bakar akan terbakar dan proses ini
menaikkan tekanan internal dalam pre combustion chamber. Sebagian besar
gas yang setengah terbakar dan partikel bahan bakar tidak terbakar yang
tersisa dalam precombustion chamber diinjeksikan ke dalam main
combustion chamber dengan semburan yang keras, tercampur secara
merata dengan udara masuk untuk pembakaran.
Keuntungan:
Tipe ini memiliki persentase tinggi untuk
pemanfaatan udara, dan hampir dapat secara
sempurna membakar bahan bakar tanpa asap
hitam sampai air excess rate hampir 1.
Bekerjanya mesin lebih halus karena tekanan main
combustion chamber dan ketajaman kenaikan
tekanan lebih rendah, meskipun tekanan pembakaran
dalam pre-combustion chamber tinggi.
Pembakaran hampir berdiri sendiri terhadap kondisi semprotan
bahan bakar, dan tipe ini sering menggunakan injektor tipe
pintle yang lebih awet dibanding injektor tipe lain. Sehingga,
stabilitas per forma dipertahankan selama mungkin, dan
pemakaian jenis bahan bakar lebih luas.

ALUN TRAINING CENTER

Kerugian:
Efisiensi panas lebih buruk meskipun pembakaran lebih sempurna,
karena bagian utama dari dual combustion telah jauh melewati
titik mati atas. Lubang throttle penghubung loss dan kenaikan
cooling loss karena penambahan area combustion chamber berarti
bertambahnya konsumsi bahan bakar.
Temperatur gas buang tinggi.
Susah di-start tanpa pemanas awal (preheater).
Pembuatan cylinder head rumit. Lubang penghubung combustion
chamber memiliki beban panas tinggi, dan mudah rusak karena
panas pada tingkat output tenaga tinggi.

Swirl Combustion Chamber


Tipe ini memiliki sub-chamber dan lubang penghubung yang lebih
besar dari tipe precombustion chamber. Tipe ini menghasilkan
aliran squish yang kuat dalam swirl chamber selama langkah
kompresi, dan sejumlah besar bahan bakar diinjeksikan ke dalam
udara untuk pembakaran. Swirl chamber memiliki 60% sampai 75%
dari volume total, dan lubang penghubung memiliki 1.0% sampai 3.5%
dari area kepala piston.
Lubang penghubung diposisikan dan diperintahkan sehingga dapat
menghasilkan turbulensi yang baik. Kenaikan tekanan pada main
combustion chamber lebih besar mendekati titik mati atas daripada tipe
pre-combustion chamber karena persentase pembakaran tinggi dalam
swirl chamber pertama. Ini berarti efisiensi siklus pembakaran tinggi.
Lubang penghubung yang lebih besar berarti throttle loss lebih kecil. Ini
adalah faktor keuntungan untuk pengendaraan pada kecepatan tinggi.
Keuntungan:
Efisiensi siklus pembakaran tinggi saat
kecepatan tinggi merupakan suatu
keuntungan untuk mendapatkan output
tenaga maksimum dan konsumsi bahan
bakar

Kerugian:
Kehilangan panas dari swirl chamber sangatlah besar
sehingga sangatlah sulit untuk men-start mesin tanpa
pemanas awal. Performa buruk saat kecepatan rendah,
dan kurva torsi cenderung jatuh saat kecepatan sedang
dan rendah.

4. STRUKTUR MESIN DIESEL & FUNGSI KOMPONENNYA


Secara umum terbagi atas 3 bagian struktur komponen besar sbb :
1.
2.
3.

Cylinder Head Assembly


Cylinder Block Assembly
Timing Gear Assembly

ALUN TRAINING CENTER

Cylinder Head Assembly

Cylinder Head / Kepala mesin


Kepala silinder adalah komponen vital yang membentuk
combustion chamber bersama dengan blok silinder dan
piston. Kepala silinder terbuat dari besi tuang yang
memiliki kekuatan dan resistansi panas yang sangat besar.
Kepala silinder berhubungan langsung dengan gas
gas pembakaran pada suhu yang tinggi, dan karenanya
harus kedap terhadap tekanan kompresi dan pembakaran.

ALUN TRAINING CENTER

Karena kepala silinder adalah besi tuang, dalam beberapa kasus dapat berubah bentuk setelah sekian lama.
Sangatlah perlu, karenanya, untuk memeriksa kerataan dari permukaan dudukan saat pembongkaran atau
perakitan.

Gasket Cylinder Head

Gasket kepala silinder harus menyegel gas pembakaran, oli pelumas dan air pendingin pada saat yang
sama. Kekuatan untuk menyegel 3 hal di atas didapatkan dari kekuatan ikat baut pada kepala silinder.
Sebagai rinciannya : kira-kira 800 sampai 1000 kg/cm2 untuk menyegel gas hasil pembakaran,
100 sampai 200 kg/cm2 dibutuhkan untuk menyegel oli pelumas dan air pendingin dengan
menggunakan rubber asbestos dan sekitar 50 sampai 100 kg/cm2 saat rubber O-ring digunakan. Konstruksi
dari gasket yang biasanya untuk mesin diesel adalah tipe steel-asbestos.

Valve / Katup

Valve seat

Katup mencegah kebocoran gas bertekanan tinggi saat dalam posisi tertutup dan dapat
membuka dan menutup dengan benar meskipun terkena gas pembakaran bertekanan
tinggi.

ALUN TRAINING CENTER

Valve face dibubut dengan sudut 45o atau 30o untuk menyegel gas dan meneruskan panas ke valve seat saat
katup tertutup. Katup terbuat dari baja tahan panas karena intake valve harus tahan suhu sampai 400 oC dan
exhaust valve bekerja pada suhu dari 500oC sampai 800 oC.

Valve Spring & Retainer


Valve spring menahan valve ke valve seat saat tertutup untuk
menjaga combustion chamber kedap udara. Valve spring
menahan komponen yang bekerja dari mekanisme intake dan
exhaust valve ke cam dengan tegangan pegas saat katup
bergerak, sehingga pembukaan dan penutupan katup sesuai
dengan profil cam. Valve spring umumnya merupakan
kombinasi dari dua coil spring, yaitu, inner dan outer, masingmasing memiliki nilai tegangan yang berbeda. Ini mencegah
valve surge saat mesin bekerja pada putaran tinggi.
Outer coil

Inner coil

Valve spring surge


Jika valve spring end secara tiba-tiba ditekan
oleh rocker arm, spring tidak tertekan secara
merata, tetapi tertekan dari satu ujung ke ujung
lainnya seperti terlihat di samping. Jika siklus ini
overlap dengan vibrasi dari cam, amplitudo naik,
dan terjadi tegangan berlebihan, yang mungkin
menyebabkan pegas putus. Fenomena ini disebut valve spring surge.
Fenomena ini merubah posisi pembukaan dan
penutupan dan dapat menyebabkan turunnya
tenaga output, naiknya suara, atau malah
kerusakan dari mekanisme katup hisap dan
buang. Ini dapat dicegah dengan menggunakan
double spring, close coil spring, atau double
action spring.
Retainer

ALUN TRAINING CENTER

Rocker Arm, Push Rod, Tappet & Mekanisme Valve

Rocker Arm adalah tuas yang bergerak pada Rocker


Armshaft, membuka dan menutup Valve oleh gerakan
Camshaft.

OHV

Push Rod berfungsi untuk meneruskan gerakan


dari Tappet dan Camshaft (untuk tipe OHV).
Push Rod & Tappet harus dapat melawan tekanan
gas pembakaran, regangan spring & gerak inersia
dari komponen yang bergerak

OHV

OHC

ALUN TRAINING CENTER

DOHC

Valve diagram

27o

50o

24o

55o

Bila diketahui spesifikasi sebuah mesin Diesel :


Valve Intake
Open = 27o BTDC
Close = 50o ABDC
Valve Exhaust
Open = 55o BBDC
Close = 24o ATDC
maka dapat digambarkan dalam diagram katup seperti pada gambar di atas.
Periode Valve In = 180o + 27o + 50o
= 257o
Periode Valve Ex = 180o + 24o + 55o
= 259o

ALUN TRAINING CENTER

Cylinder Block Assembly

Camshaft
Fungsi Camshaft adalah untuk membuka dan
menutup intake dan exhaust valve untuk
mengontrol waktu pembakaran. Jika komponen
ini aus atau rusak, akan sangat mempengaruhi
performa mesin.

1.
2.
a.
b.
c.
d.

Camshaft
Gearshaft
Camshaft Jurnal
Air Intake cam
Air Exhaust cam
Injector cam (yang menggunakan PT
Pump)

ALUN TRAINING CENTER

Cylinder Block
Blok silinder memiliki struktur rumit dengan saluran air pendingin
dan oli pelumas, dan penopang rankshaft pada bagian bawah. Blok
silinder umumnya terbuat dari besi tuang karena itu harus cukup
kuat untuk menahan tidak hanya suhu tinggi, tetapi juga
gas tekanan tinggi yang dihasilkan dalam
silinder. Juga membutuhkan ketahanan
terhadap korosi yang cukup untuk melawan
gas ini. Blok silinder berpendingin air dapat
dibagi menjadi tipe one-piece cast, dan tipe
liner.

Liner
Liner berfungsi sebagai wadah pembakaran dalam mesin. Liner dimasukkan ke dalam bagian blok.
Selanjutnya, liner dapat dibagi menjadi tipe kering dan tipe basah menurut metoda pendinginan yang
digunakan.

ALUN TRAINING CENTER

Crankshaft

Crankshaft adalah mainshaft dari mesin yang


menerima tekanan dari gas pembakaran yang
timbul saat mesin bekerja pada crankshaft pin
melalui connecting rod, mengubah tenaga menjadi
gerakan berputar, dan meneruskannya keluar.
Karenanya, kekuatan besar, kekakuan tinggi, dan
keseimbangan dinamis dibutuhkan. Crankshaft
terkena beban bervariasi, seperti tenaga pembengkokan dan vibrasi torsional selama mesin bekerja,
jadi pin dan journal dibulatkan seperti terlihat pada
gambar, untuk mengurangi variasi seksional
sehingga konsentrasi tegangan dapat dihindari.

ALUN TRAINING CENTER

Keseimbangan crankshaft relatif terhadap pusat


aksial dipertahankan dengan menyetel balance
weight, khususnya diberi lubang pada mereka.
Crankshaft terbuat dari carbon steel, chrome steel,
atau chrome molybdenum steel. Journal dan pin
biasanya diperkeras, contohnya dengan pengerasan induksi, untuk memperbaiki ketahanan aus.

Crankshaft oil hole

Crankshaft menghasilkan getaran torsional dan


pembengkokan karena tenaga putaran yang
bervariasi bekerja pada Crankshaft selama langkah
tenaga. Getaran torsional cenderung dihasilkan
dengan mudah jika tenaga putar dari Crankshaft
berbeda sekali antara satu silinder terhadap silinder
lain, atau jika Crankshaft panjang.
Jika getaran ini bertepatan dengan getaran natural
dari Crankshaft, tegangan secara tiba-tiba naik,
dapat menyebabkan Crankshaft patah.

ALUN TRAINING CENTER

Twisting of Crankshaft

Crankshaft Bearing
Crankshaft Bearing (Metal) membawa oil film yang sesuai di atas permukaan setiap waktu,
meneruskan panas yang dihasilkan oleh gesekan dari putaran tinggi shaft ke housing dan kemudian
ke air pendingin. Dan ini memungkinkan bearing untuk mempertahankan fungsinya selama umur
kerjanya. Tentunya, sebagian besar panas yang dihasilkan terbawa oleh oli pelumas.
Syarat-syarat bearing termasuk:
Tidak mudah rusak
Presisi dalam pemasangan
Tahan korosi
Tahan kelelahan (fatigue)

Dahulu logam putih (campuran dari timah), dan


logam kelmet (campuran dari tembaga dan timah)
digunakan untuk crankshaft bearing.
Umumnya sekarang digunakan trimetal
(tiga lapis logam), terbuat dari sintering kelmet
di atas belakang baja kemudian dilapis dengan
logam putih.
Trimetal mengkombinasikan ketahanan
fatigue dan ketahanan beban dari kelmet metal dengan
kemampuan untuk menyesuaikan sedikit ketidakteraturan
logam

Thrust Bearing

putih.

Thrust Bearing digunakan untuk mengontrol gaya aksial yang terjadi saat start atau pengereman tiba-tiba.

ALUN TRAINING CENTER

Piston

Syarat-syarat bahan dari piston:


Ringan
Konduktivitas panas baik
Koefisien ekspansi thermal rendah, kalau bisa sama dengan
bahan dari blok silinder.
Kekuatan yang cukup pada suhu tinggi.

Connecting Rod

Connecting Rod adalah batang yang menghubungkan


Piston dengan Crankshaft, dan meneruskan tenaga
ledakan yang diterima Piston, ke Crankshaft.
Connecting Rod terbuat dari baja
khusus untuk menahan kompresi, ketegangan
dan kebengkokan. Satu ujung connecting rod
dihubungkan ke piston melalui Piston Pin, dan
disebut dengan "small end".

ALUN TRAINING CENTER

Piston offset

Offset /Cut away


Piston offset atau cut away Con Rod & Piston adalah jarak
antara garis tengah Piston dan garis tengah Pin Piston.
Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi tumbukan Piston pada
Liner (slapping noise)

Ring Piston
Fungsi Ring Piston adalah mencegah terjadinya
bocor kompresi (blow down) celah yang ada
diantara Piston dan Liner.
Disamping itu Ring Piston juga berfungsi
menyalurkan oli ke dinding silinder (Oil ring)
dan kemudian di sekrap oleh ring
kompresi.

ALUN TRAINING CENTER

Kerja Ring Piston

Piston ring terpasang pada ring grooves disekeliling piston untuk menjaga combustion chamber
kedap udara antara piston dan cylinder head.
Juga mengkonduksikan panas yang diterima
piston ke dinding cylinder. Piston ring mengikis
oli yang disemprotkan ke dinding cylinder untuk
meninggalkan oil film minimum yang dibutuhkan
untuk melumasi piston dan piston ring, dan mencegah oli yang berlebihan masuk ke combustion
chamber.
Ring yang digunakan untuk mempertahankan
tekanan pembakaran disebut compression ring,
dan yang berfungsi untuk mengikis oli yang
berlebihan, disebut oil ring.
Compression ring bergantian membentur bagian
atas dan bawah ring groove saat piston naik dan
turun. Selama langkah usaha, gas bertekanan
tinggi mendorong ring ke bawah. Compression
ring juga menaikkan tekanan pembakaran saat
gas bertekanan tinggi mendorong ring ke dinding
cylinder dari belakang ring.

ALUN TRAINING CENTER

Oil ring berbentuk runcing dan beralur pada


permukaan geseknya untuk menaikkan tekanan
unit sehingga kerapatan dengan dinding silinder
dapat dipertahankan oleh tegangannya sendiri.
Untuk memenuhi kebutuhan untuk oil ring dengan tekanan unit yang lebih besar untuk mesin
putaran tinggi, oil ring dengan expander umumnya digunakan.

Fly Wheel
Roda penerus (Fly Wheel) terbuat dari baja tuang
dan berfungsi untuk menyimpan tenaga putar mesin.
Fly Wheel dilengkapi dengan ring gear yang
berfungsi untuk perkaitan dengan gigi pinion
motor starter.

Timing Gear Assembly

ALUN TRAINING CENTER

Kerja dari mekanisme katup sesuai dengan


pembakaran, pada mesin empat langkah, berarti
setengah putaran mesin. Karenanya, crankshaft
gear menggerakkan camshaft atau injection
pump melalui pertautan gigi-gigi. Seperti terlihat
pada gambar, tenaga diteruskan dari crankgear
ke idle gear, camshaft gear dan injection pump
gear. Camshaft dan injection pump gear mempunyai jumlah gigi dua kali lebih banyak dari crank
gear. Setiap gigi diberi tanda dengan A, B, C,
atau X, Y, Z dan valve timing dilakukan dengan
mengepaskannya. Mekanisme gigi ini digunakan
khususnya pada mesin diesel dengan daya
pengendaraan yang cukup besar. Setiap gigi
yang digunakan adalah tipe spur gear atau
helical gear, dan biasanya gigi diperkeras
dengan perlakuan panas untuk memperbaiki
ketahanan aus. Jika backlash gigi berlebihan,
level suara akan naik, dan ini dapat menyebabkan timing akan berubah.

ALUN TRAINING CENTER

contoh susunan gear train dengan PTO


dan Power Streering

5. SISTEM PADA MESIN DIESEL & FUNGSI KOMPONENNYA

Sistem Mesin Diesel

Sistem
Pemasukan &
Pembuangan

Sistem Bahan
Bakar

Sistem
Pemanas
Awal

Konvensional

Distribusi Elektrikal

ALUN TRAINING CENTER

Sistem
Pendinginan

Sistem
Pelumasan

1. Sistem Pemasukan & Pembuangan


Pembangkitan tenaga output tinggi oleh Mesin Diesel tergantung dari banyaknya udara yang masuk ke
dalam combustion chamber dan suplai volume bahan bakar yang sesuai.
Perbaikan efisiensi pemasukan dan pembuangan sangat tergantung dari performa Air Cleaner,
Intake Manifold, Exhaust Manifold, Cylinder Head Intake dan Exhaust Port, Exhaust Pipe, dan Silencer

Air Cleaner
Debu pada udara adalah hal terburuk untuk mesin. Mungkin terdapat debu pada udara di atas
jalan aspal, tetapi jumlah debu pada udara di
atas jalan tidak beraspal jauh lebih banyak. Dari
semua material asing yang terdapat dalam debu,
zat mineral, seperti silicon dan quartz, mempunyai efek terburuk terhadap mesin. Memasukkan
udara kotor ke dalam mesin seperti mengamplas
silinder dan piston. Air cleaner menangkap debu,
dan mengirimkan hanya udara bersih ke dalam
mesin. Umumnya, air cleaner dinilai sebagai berikut
Efisiensi pembersihan tinggi.
Tahanan udara rendah.
Kapasitas debu besar (awet).

ALUN TRAINING CENTER

Air Cleaner tipe cyclone


Air cleaner tipe cyclone terdiri dari cyclone dan
dry paper element.
Cyclone membuang debu dari udara dengan
gaya sentrifugal.
Efisiensi dari cyclone itu sendiri rendah, antara
50% sampai 60%, karenanya tidak dapat digunakan sendiri. Umumnya digunakan pada sisi primer dari air cleaner.
Dry paper element menyaring udara pada sisi
sekunder dari air cleaner.
Udara yang ditarik melalui intake pipe dimasukkan ke dalam outer chamber dari air cleaner,
dimana pusaran kuat dihasilkan oleh fin yang
terpasang pada bagian atas element. Partikel
debu yang berat akan jatuh karena gaya sentrifugal, dan partikel debu halus pada udara akan
tertangkap oleh paper element. Sehingga, udara
masuk dibersihkan sampai 99,9%. Partikel debu
yang berat jatuh karena aksi cyclone ditampung
dalam double-bottom dust pan.
Air Cleaner tipe oil bath
Air cleaner tipe oil bath memiliki kekurangan.
Efisiensi penyaringan rendah, dan sangat bervariasi dengan jumlah udara yang masuk ke dalam
mesin. Akan tetapi tetap digunakan karena, berlawanan dengan tipe paper element, dapat digunakan tanpa perawatan karena memiliki kapasitas penyimpanan debu yang besar. Elemen dari
steel wool atau palm rock wool digunakan.
Palm rock wool element memiliki banyak keuntungan dibanding steel wool. Efisiensi pembersihan awal adalah 92% sampai 96%, lebih tinggi
dari tipe steel wool.
Air Breathing System / Sistem Pernapasan
Untuk mempertahankan tekanan crankcase pada
level yang konstan, digunakan crankcase air breather system. Biasanya mengontrol tekanan
breather system. Biasanya mengontrol tekanan yang sama, memisahkan oli dari blow-by gas.
yang sama, memisahkan oli dari blow-by gas.

ALUN TRAINING CENTER

Turbocharge
Untuk menaikkan tenaga atau power mesin salah satu caranya
adalah dengan menambah jumlah pemasukan udara
yang akan dikompresi, metoda yang digunakan adalah
memanfaatkan putaran yang tenaganya diambil dari gas
hasil pembakaran mesin. Untuk itu digunakan alat yang
disebut Turbocharge dimana alat ini terdiri dari dua sisi
yakni sisi penggerak (Turbine Wheel) yang mendapatkan
tenaga putar dari gas hasil pembakaran dan sisi yang digerakkan (Compressor Wheel) yang memasukkan udara
segar ke dalam ruang bakar.

Intercooler
Efisiensi pembakaran akan tinggi jika kuantitas zat pembakar (oksigen) padat di dalam udara yang
masuk ke ruang bakar. Dengan bantuan Turbocharge tekanan udara yang masuk ke ruang bakar menjadi
tinggi tetapi diikuti dengan temperatur udara yang juga
menjadi tinggi. Hal ini menyebabkan kerapatan
oksigen di dalam udara menjadi renggang sehingga
tidak baik untuk pembakaran. Untuk mengatasi hal
tersebut digunakanlah suatu tambahan komponen
yang disebut Intercooler, dimana alat ini berfungsi
mendinginkan udara setelah melalui turbocharge
tanpa mengurangi tekanan udara yang masuk ke
ruang bakar.

ALUN TRAINING CENTER

siklus udara dengan menggunakan Turbocharge & Intercooler

2. Sistem Bahan Bakar


2a. Sistem Konvensional
Bahan bakar dalam fuel tank dari mesin diesel dipompa ke dalam Fuel Filter oleh Feed Pump, dimana
air dan debu disaring dari bahan bakar sebelum masuk ke Injection Pump. Injection Pump
menghasilkan bahan bakar bertekanan sangat tinggi melalui Injection Pipe, dan menginjeksikannya
ke dalam Combustion Chamber mesin melalui Injector Nozzle. Feed Pump menambah aliran bahan
bakar sesuai dengan putaran mesin, tetapi jumlah bahan bakar yang diinjeksikan ke dalam silinder
bervariasi tergantung kondisi pengendaraan, dan tidak hanya bergantung pada putaran mesin.
Sehingga, selalu ada kelebihan bahan bakar dari Feed Pump. Oleh karena itu, terdapat Fuel Return
Pipe dari Nozzle dan Injection Pump ke Fuel Tank melalui Fuel Filter untuk mengembalikan kelebihan
bahan bakar ke Fuel Tank.

ALUN TRAINING CENTER

Fuel Tank
Tangki bahan bakar (fuel tank) terbuat dari pelat baja tipis. Tangki ini biasanya ditempatkan di
bawah atau di bagian belakang kendaraan untuk mencegah terjadinya kebocoran dan mencegah
benturan. Bagian dalam dilapis dengan bahan anti karat.
Selain itu pada tangki dibagi-bagi dalam beberapa bagian dengan pemisah (separator).
Pemisah-pemisah ini berfungsi sebagai "damper" bila kendaraan berjalan atau berhenti secara tiba-tiba
atau bila berjalan di jalan yang kasar.
Bila tangki bahan bakar tidak dibagi-bagi dengan pemisah, maka bahan bakar akan menimbulkan bunyi,
dan juga dapat keluar melalui pipa pengisiannya. Bahan bakar terhisap ke atas melalui fuel inlet
tube yang ditempatkan 2 - 3 cm dibagian terendah dari tangki. Ujung pipa terpisah dari dasar
tangki, dan dengan demikian air dan benda-benda asing tidak akan terhisap ke dalam pipa bersama
bahan bakar.

Water Separator
Jika pada bahan bakar terdapat persentase air
yang tinggi karena kualitas bahan bakar yang
buruk, Fuel Filter saja tidak cukup untuk menghilangkan air. Ini menaikan kemungkinan air masuk
ke dalam Injection Pump dan komponen presisi
lainnya yang dapat menyebabkan kerusakan.
Karena alasan ini dipasanglah Fuel Sedimentor
yang terletak di antara Fuel Tank dan Feed Pump
untuk menghilangkan air pada tahap awal. Fuel
Sedimentor menggunakan special ball valve yang
hanya mengeluarkan air dan bukan bahan bakar.

ALUN TRAINING CENTER

Fuel Filter
Solar yang digunakan untuk sistem bahan bakar Mesin Diesel juga harus melumasi Plunger, Delvery Valve,
Injection Pump dan Injector Nozzle. Karena semua komponen yang dilumasi oleh solar memiliki presisi
yang tinggi sampai micron (1/1000 mm), adanya kotoran, debu, atau air dalam solar dapat menyebabkan
komponen-komponen ini macet, dan kemudian mempercepat keausan dan kerusakan. Fuel Filter
digunakan untuk menghilangkan kotoran dari bahan bakar secara menyeluruh sehingga bahan bakar
yang bersih dapat dikirim ke Injection Pump. Umumnya, Fuel Filter memiliki paper element yang
diberi perlakuan kimia agar tahan panas, tekanan dan air.
Overflow valve terpasang pada bagian atas fuel
filter.
Overflow valve terbuka jika tekanan sistem
bahan bakar melebihi nilai spesifikasi (kira-kira
1.6 kg/cm2) dan mengembalikan bahan bakar ke
tank, sehingga melindungi filter dan sambungan
dari tekanan abnormal.
Jika pegas dari overflow valve lemah, atau valve
seat aus, atau jika terdapat kotoran pada seat,
sebagian besar bahan bakar kembali ke fuel tank
sehingga bahan bakar yang disuplai ke injection
pump tidak mencukupi, sehingga menghasilkan
kerja mesin yang buruk.

Primming Pump
Priming Pump atau pompa suplay dapat dipasang pada Injection Pump dan digerakkan dengan tangan
untuk memberikan bahan bakar ke sistem injeksi dari tangki waktu pekerjaan priming atau mengeluarkan
udara.

ALUN TRAINING CENTER

Fuel Injection Pump (Tipe In Line)


Gambar di bawah memperlihatkan sistem pompa injeksi bahan bakar. Putaran motor dipindahkan ke
poros bubungan (Camshaft) pompa injeksi dengan kopling atau roda gigi penggerak.
Pompa injeksi, diputar oleh poros bubungan, mengisap bahan bakar dari tangki bahan bakar dan
menekan bahan bakar ke saringan. Bahan bakar yang telah disaring kemudian diteruskan ke
ruang bahan bakar dalam rumah pompa injeksi. Plunger diangkat oleh putaran poros bubungan,
menambah lebih besar tekanan bahan bakar.
Katup pengembali dipasang untuk mengembalikan kelebihan bahan bakar ke tangki bila tekanan bahan
bakar melebihi kuantitas yang telah ditentukan.

Gerakkan Plunger adalah tetap, diangkat oleh tappet dan kembali turun oleh pegas Plunger, melalui
putaran motor. Ruang bahan bakar pada rumah pompa selalu terisi dengan bahan bakar. Lubang
masuk dan keluar barrel berhubungan dengan ruang bahan bakar ini.
Bila Plunger turun, bahan bakar diberikan ke barrel. Bila plunger sampai titik bawah, isapan bahan
bakar berakhir. Waktu plunger naik, lubang masuk dan lubang keluar pada barrel tertutup oleh
Plunger, tekanan bahan bakar naik. Bahan bakar ditekan ke dalam katup Delivery (Delivery Valve),
dan diteruskan ke Injector Nozzel melalui pipa tekanan tinggi (High Pressure Pipe).

ALUN TRAINING CENTER

Lebih jauh Plunger turun, dan pada posisi helix


Plunger bertemu dengan lubang masuk dan
keluar barrel, pengiriman bahan bakar berakhir.
Katup delivery tertutup oleh tekanan pegas katup
delivery, sehingga bahan bakar tidak lagi
diberikan, walaupun Plunger masih turun. Bila
Plunger diputar, langkah efektif (effective stroke)
berubah dan akibatnya banyaknya bahan bakar
juga berubah.

ALUN TRAINING CENTER

Injector Nozzle
1. Joint Bolt
2. Spill Connection
3. Nozzle Holder Cap
4. Adjusting Screw
5. Lock nut
6. Nozzle Spring

7. Nozzle Holder Body


8. Inlet Connector
9. Bar Filter
10. Nozzle Cap
11. Push Rod
12. Needle Nozzle
13. Nozzle Body

A. From Injection Pump


B. Injection to Combustion Chamber
C. Returning to Fuel
Injector Nozzle terdiri dari nozzle body dan
needle. Nozzle menyemprotkan bahan bakar dari
pompa injeksi ke dalam silinder dengan tekanan
tertentu untuk mengatomisasi bahan bakar
secara merata.
Bila nozzle perlu diganti maka nozzle body
dan needle harus diganti secara bersama-sama.
Injection Nozzle harus dilumasi dengan bahan
bakar diesel.

Nozzle holder memegang nozzle dengan retaining nut dan distance piece. Nozzle holder terdiri
dari adjusting washer yang mengatur kekuatan
tekanan pegas untuk menentukan tekanan membukanya katup nozzle.

Nosel dapat diklasifikasikan ke dalam tipe hole


dan tipe throttle.
Tipe nosel yang digunakan terutama ditentukan
oleh proses pembakaran dan dari bentuk ruang
pembakaran. Tipe multiplehole umumnya digunakan untuk mesin penginjeksian langsung (direct
injection). Tipe throttle terutama digunakan untuk
mesin dengan ruang bakar tambahan (precombustion chamber) dan swirl chamber (ruang
pusar).

ALUN TRAINING CENTER

skema kerja Injector Nozzle

2b. Sistem Distribusi Elektrikal


2b.1. Common Rail

Common Rail Injector Nozzle

ALUN TRAINING CENTER

2b.2. Pump Injector

Pump Injector Nozzle

Pada kedua sistem ini penginjeksiannya bertekanan tinggi yang dikontrol secara elektronik untuk
mengatur dan membuat tekanan penginjeksian didalam ruang bakar lebih tinggi dari penginjeksian
secara konvensional.
Pada pompa injeksi konvensional sangat sulit menaikkan tekanan injeksi pada rpm mesin rendah,
karena tekanan injeksi sesuai dengan putaran mesin, oleh sebab itu injection pump konvensional
menggunakan fuel injection nozzle dengan lubang nozzle yang kecil.
Pada sistem elektrikal ini penginjeksian tekanan dapat dikontrol secara flexible dengan
tidak bergantung hanya pada putaran mesin saja. Keseluruhan kerja dari sistem ini dikendalikan oleh
sistem kendali mesin atau biasa disebut Engine Management System yang terdapat pada satu atau lebih
ECU (Electrical Control Unit).
ECU berfungsi untuk mendeteksi putaran mesin dan menerima sinyal dari sensor-sensor kemudian
mengirimkan sinyal ke injector untuk mengontrol jumlah bahan bakar yang diinjeksikan (amount of
fuel), dan saat penginjeksian bahan bakar (timing injeksi) untuk mendapatkan penginjeksian yang
optimal.
Kelebihan sistem elektrikal dari sistem konvensional adalah :
Performa mesin optimal
Hemat bahan bakar
Suara dan getaran rendah
Ramah lingkungan

ALUN TRAINING CENTER

3. Sistem Pemanas Awal


Bila mesin diesel dihidupkan dalam keadaan
dingin, ruang bakarnya masih dalam keadaan
dingin dan tekanan udara kadang-kadang
panasnya kurang untuk membakar bahan bakar.
Problem ini sering terjadi pada mesin-mesin
diesel yang dilengkapi dengan ruang tambahan
(auxiliary chamber), hal ini disebabkan luas area
ruang bakar yang besar. Dengan alasan ini,
diperlukan busi pijar (Glow Plug) pada ruang bakar
mesin diesel tipe ruang tambahan. Aliran listrik dialirkan
Glow Plug
ke busi pijar sebelum dan selama mesin di-start
(dihidupkan) untuk memanaskan ruang bakar,
dengan demikian dapat diatur temperatur udara
yang dikompresikan pada tingkat yang cukup
tinggi. Sebagian besar sistem injeksi langsung tidak mempunyai busi pijar, disebabkan memiliki
luas permukaan yang kecil dan sedikit sekali
panas yang hilang. Di areal yang dingin, temperatur udara luar
kadang-kadang sangat rendah dan mesin sukar dihidupkan.
mesin diesel dilengkapi dengan intake air heater yang berfungsi untuk
menaikkan temperatur udara masuk.

4. Sistem Pendinginan

ALUN TRAINING CENTER

Panas yang yang dihasilkan oleh pembakaran


dalam silinder memanaskan komponen di sekitar
ruang bakar mesin. Jika komponen ini tidak
didinginkan dengan benar, suhu dalam mesin
akan naik drastis dan overheat, kemudian menurunkan tenaga output.
Ini juga mempengaruhi oli yang dialirkan ke
komponen mesin yang bergerak, dapat menurunkan performa pelumasan, merubah sifat oli, atau
keausan abnormal dan kerusakan. Overcooling,
di sisi lain, dapat menurunkan efisiensi thermal
dan memperburuk pembakaran. Juga dapat
mempercepat keausan cylinder liner saat sulfur
dioxide dihasilkan pada langkah pembakaran
dikombinasikan dengan air dalam gas untuk
membentuk zat korosif.

ALUN TRAINING CENTER

Sistem pendinginan didesain untuk mencegah


mesin overheating dan overcooling, dan mempertahankan suhu kerja mesin. Air pendingin disirkulasikan oleh Water Pump. Water pump mengisap
air pendingin dari Radiator, mengalirkannya ke Oil
Cooler ke Cylinder Block untuk mendinginkan permukaan luar silinder, dan kemudian ke Cylinder
Head. Air dalam Cylinder Head diarahkan oleh
Water Jet untuk mendinginkan permukaan luar
Nozzle Holder di sekitar Valve Seat. Setelah
mendinginkan Cylinder Head, air mengalir melalui
water outlet pipe ke Radiator. Water outlet pipe
mempunyai Thermostat untuk mengatur suhu air
pendingin mesin.
Jika suhu air pendingin mesin di bawah suhu
pembukaan katup, air pendingin dialirkan kembali
ke Water Pump di-bypass ke dalam mesin tanpa
melalui Radiator.

Radiator

Radiator adalah suatu alat untuk sejumlah besar


air berhubungan dengan sejumlah besar udara
sehingga panas akan berpindah dari air ke udara. Radiator core dipisahkan menjadi dua ruang
yang terpisah dan rumit; air mengalir pada satu
ruang, dan udara mengalir pada ruang lainnya.
Terdapat beberapa tipe radiator core. Dua tipe
yang paling umum digunakan adalah tipe platefin-tube dan tipe corrugated-fin-tube. Tipe platefin-tube terdiri dari rangkaian tabung memanjang
dari atas sampai bawah radiator (dari upper ke
lower tank). Fin ditempatkan disekitar tabung
untuk memperbaiki perpindahan panas. Udara
yang mengalir di luar tube, antara fin, menyerap
panas dari air yang mengalir.

ALUN TRAINING CENTER

Tipe corrugated-fin-tube juga terdiri dari rangkaian tabung memanjang dari atas sampai bawah
radiator.
Tetapi fin yang ditempatkan antara tube dan
memiliki bentuk berombak. Fitur dari tipe ini
adalah sebagai berikut;
Efisiensi radiasi lebih besar dengan volume radiator yang sama, karena corrugated-fin memiliki
area radiasi yang besar. Selanjutnya corrugatedfin menaikkan kecepatan udara dan ini menaikkan efisiensi radiasi. Radiator dapat dibagi lagi
berdasarkan arah aliran air yang mengalir. Salah
satunya, air mengalir dari atas ke bawah (downflow type). Lainnya, air mengalir secara horisontal dari input tank pada satu sisi ke tank pada sisi
lainnya (cross-flow type). Water tank pada
bagian atas atau sisi dari radiator mempunyai
tiga fungsi. Menyediakan cadangan dan suplai
air, dan juga menyediakan tempat dimana air
dapat dipisahkan dari udara yang ikut bersirkulasi dalam sistem, dan air pendingin yang berekspansi dapat dikumpulkan.

Radiator Cap

Radiator filler cap memiliki pressure valve, yang berfungsi untuk mempertahankan tekanan dalam radiator
pada level yang dibutuhkan, dan kemudian menaikkan kapasitas dan efisiensi pendinginan dari water pump.
Juga terdapat vacuum valve untuk mengambil udara segar dari luar jika untuk mengambil udara segar dari
luar jika tekanan radiator berkurang saat mesin dingin, sehingga melindungi radiator dari kerusakan.

Reservoir Tank
Reserve tank digunakan untuk mencegah hilangnya air pendingin, dan untuk mengontrol tekanan
internal dari radiator tank, yaitu untuk memastikan efisiensi pendinginan. Umumnya, volume air
pendingin berekspansi kira-kira sebesar 5% saat suhu melebihi 90C, dan volume ekspansi dari air
pendingin mengalir keluar dari radiator. Oleh karena itu, radiator memiliki ukuran upper tank yang
sesuai yang sesuai dengan kenaikan volume air pendingin. Ini mencegah kehilangan air pendingin
yang besar. Uap, pada sisi lain, tertekan keluar dari radiator. Selanjutnya, jika volume mesin
ditambah maka volume radiator juga ditambah bersama dengan volume upper tank. Tank yang lebih
besar menambah sulitnya pemasangan radiator ke chassis frame. Untuk alasan ini dipasanglah
reserve tank, yang berfungsi menyimpan kelebihan aliran air pendingin sementara. Saat uap
ditekan keluar dari radiator.

ALUN TRAINING CENTER

Saat suhu air pendingin dalam radiator turun, contohnya saat mesin mati, tekanan internal dalam radiator
menjadi vakum yang menyebabkan air pendingin tertarik kembali ke dalam radiator.
Sehingga, hilangnya air pendingin dapat dicegah, dan periode penggantian air pendingin radiator
bertambah lama.

Thermostat
Thermostat membuka dan menutup water outlet
pipe dan radiator water passage sesuai dengan
suhu air pendingin untuk mengontrolnya dan
mencegah mesin dari overheating atau overcooling. Saat air pendingin dingin setelah mesin distart, saluran air tertutup valve, dan air pendingin
terus bersirkulasi melalui sirkuit bypass tanpa
melalui radiator, mempercepat pemanasan mesin. Saat suhu air naik, valve terbuka untuk
menghubungkan water passage ke Radiator dan
sirkuit bypass ditutup sehingga suhu mesin tetap
pada level tertentu. Jika terjadi overcooling saat
mesin bekerja, water passage valve otomatis tertutup.
Thermostat yang sekarang umum digunakan
adalah tipe wax pellet yang memiliki durabilitas
baik dan sedikit dipengaruhi oleh tekanan.
Thermostat ini memiliki lilin di dalam casing, dan
valve membuka atau menutup saat lilin mengembang atau menciut, menggerakkan pegas. Saat
suhu air pendingin rendah, lilin mengeras dan
menciut agar valve tertutup ditekan oleh spring.
Saat suhu air naik, lilin mencair dan mengembang untuk menekan spring dan valve ke bawah,
untuk membuka valve. Suhu pembukaan/ penutupan valve biasanya kira-kira 80C.
Jiggle Valve
Penutupan penuh dari air pendingin ke radiator
saat thermostat tertutup penuh memperpendek
waktu pemanasan mesin, tetapi sistem tidak dapat diisi
air pendingin karena udara tetap air pendingin karena
terperangkap dalam mesin. Oleh karena itu, pada
Thermostat terdapat ventilasi udara kecil. Jiggle valve
membebaskan udara saat air ditambah, dan menutup bila ada
ada tekanan air saat mesin hidup, sehingga mencegah air keluar.

ALUN TRAINING CENTER

Water Pump
Water Pump adalah pompa sentrifugal yang
biasa disebut juga pompa sirkulasi. Saat impeller berputar pada shaft di dalam casing, air
pendingin masuk ke center shaft, mengenai
dinding dalam casing di bawah gaya sentrifugal
yang dihasilkan oleh putaran impeller, dan
ditekan keluar melalui lubang ke cylinder block.
Air pendingin tertarik oleh kevakuman di bagian
tengah yang ditimbulkan pada waktu itu. Karena
pompa sentrifugal cocok untuk mengirimkan
kuantitas besar air dengan daya angkat kecil,
maka digunakan untuk Water Pump.

Viscous Fan/Fan Clutch

ALUN TRAINING CENTER

5. Sistem Pelumasan

Sistem sirkulasi tekan dimana oli bertekanan dari


oil pump umum digunakan. Sistem pelumasan
sirkulasi tekan terdiri dari Oil Pan, Oil Pump, Oil
Filter, Oil Cooler, dan Oil Gallery pada Cylinder
Block.

Oil Pan
Oil Pan terbuat dari baja dan dilengkapi separator untuk menjaga agar permukaan oli tetap rata
ketika ketika kendaraan dalam posisi miring.
Penyumbat oli (drain plug) letaknya di bagian bawah oil pan yang berfungsi untuk mengeluarkan
oli mesin bekas.

ALUN TRAINING CENTER

Mesin memiliki banyak komponen yang bergesekan dan berputar. Komponen-komponen ini
terus-menerus menghasilkan gesekan, yang berarti tahanan gesek. Proses pembentukan oil film
adalah untuk mencegah hubungan langsung dari
komponen yang bergesekan ini, merubah
gesekan komponen menjadi gesekan fluida, dan
kemudian meminimalkan tahanan gesek disebut
dengan pelumasan. Rute suplai oli seluruhnya
disebut sistem pelumasan. Oli tidak hanya
mengurangi gesekan antara komponen yang
bergerak tetapi juga mendinginkan, membersihkan, melapisi, mencegah karat, dan menjauhkan
debu.

Oil Pump
Oil Pump digerakkan oleh gigi pada Camshaft
atau Crankshaft untuk menekan oli dari Oil Pan ke
komponen yang akan dilumasi. Umumnya, oil
pump tipe gear atau trochoid digunakan.

Konstruksi pompa tipe gear terlihat di sam ping.


Oil Pump driven gear berputar di dalam housing
bersama dengan Pump Gear (yang digerakkan
oleh Camshaft atau Crankshaft). Sehingga,
kevakuman terjadi antara gigi dan housing yang
menarik oli dari oil pan melalui strainer. Oli
dialirkan ke dalam housing, dan oli bertekanan
diteruskan ke oil gallery. Efisiensi dari pompa
tipe gear bervariasi dengan celah antara gear
dan housing, tahanan oil pipe, tekanan masuk
oli, rpm, dan viskositas oli. Akan tetapi, umumnya pada kisaran 60% sampai 80%. Banyak perbaikan dibuat untuk menaikkan performa pompa
ke efisiensi maksimum kira-kira 90%.

Oil Filter

ALUN TRAINING CENTER

Oli mesin lambat laun akan terkontaminasi serpihan logam yang dihasilkan oleh gesekan dari
komponen yang bekerja pada mesin, dan oleh
karbon dan kotoran yang dihasilkan pembakaran.
Endapan yang berat akan menumpuk pada
bagian bawah Oil Pan, sedangkan partikel halus
akan terbawa oli ke komponen mesin, dapat
menyebabkan keausan dan kerusakan.
Karena alasan ini Oil Filter dipasang pada oil
passage untuk menghilangkan partikel halus.

Dari kertas, benang kapas, dan wire net element,


elemen saringan kertaslah yang paling banyak
digunakan.
Bypass Valve dapat dibuat dalam filter atau
terpasang didekatnya, apabila filter element tersumbat, oli dapat mengalir langsung ke oil galery
tanpa melalui element. Sehingga pelumasan
yang aman dari sistem terjamin.

Oil Cooler
Oli pelumas juga berfungsi untuk mendinginkan
permukaan yang bergesekan.
Saat temperatur oli pelumas melebihi 125-130C,
performa pelumasan turun dengan tiba-tiba, dan
sulit untuk mempertahankan oil film. Sehingga,
komponen yang berputar menjadi macet.
Karenanya, kendaraan yang beroperasi pada
kondisi berat, yaitu, beban penuh pada putaran
tinggi untuk waktu yang lama, dilengkapi dengan
Oil Cooler untuk mencegah oli pelumas dari overheating.

Oil Cooler tipe plate tube memungkinkan oli melalui


tube yang bagian luarnya didinginkan oleh air
pendingin mesin. Air pendingin dengan suhu kirakira 70C setelah mesin hidup digunakan untuk
menghangatkan oli untuk mengurangi perbedaan
suhu dengan mesin, untuk memastikan kerja
mesin yang halus.

ALUN TRAINING CENTER

Oil Gallery
Oil Gallery pada mesin berfungsi sebagai tempat
penampungan oli di dalam Cylinder Block dan dari
situ oli mesin didistribusikan dengan tekanan ke
masin-masing komponen yang membutuhkan
pelumasan.
Untuk mengetahui besar tekanan oli yang ada
pada Oil Gallery bisanya dipasang Oil Pressure
Switch.

Kerusakan permanen yang terjadi pada Cylinder Block


juga akan mengakibatkan ketidaknormalan dari
sistem pelumasan akibat oli yang ada pada Oil
Gallery kehilangan tekanan.

ALUN TRAINING CENTER

Anda mungkin juga menyukai