www.PTALUN.com
BASIC ENGINE
Isi materi
Pengertian istilah
Bore : adalah diameter dalam ruang bakar
Top Dead Center (TDC/TMA) : adalah batas
titik tertinggi yang dapat dicapai oleh piston
Bottom Dead Center (BDC/TMB) :
adalah batas titik terendah yang dapat dicapai
oleh piston
Stroke : adalah panjang langkah yang dibuat
oleh piston mulai dari BDC/TMB ke TDC/TMA
Volume langkah
Langkah usaha :
Busi memercikkan bunga api sehingga terjadi pembakaran
yang mendorong piston ke bawah (TMB/BDC)
Langkah buang & bilas :
Piston membuka saluran bilas (B) dan exhaust port,
campuran bahan bakar dan udara baru mendorong
keluar
Langkah isap
Dalam langkah ini, udara diisap
ke dalam silinder. Katup isap terbuka sedangkan
katup buang tertutup. Waktu torak bergerak
ke bawah,menyebabkan ruang silinder
menjadi vakum,masuknya udara ke dalam
silinder
disebabkan adanya tekanan udara luar
(atmospheric pressure)
Langkah kompresi
Dalam langkah ini, udara dikompresikan. Katup isap
dan katup buang tertutup. Waktu torak mulai naik
dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA)
udara yang diisap tadi dikompresikan. Akibatnya
tekanan dan temperaturnya menjadi naik.
Poros engkol berputar satu kali, ketika torak
mencapai TMA
Langkah usaha
Langkah buang
Dalam Iangkah ini, gas yang terbakar dibuang dari dalam
silinder. Katup buang terbuka, torak bergerak dari TMB
ke TMA, mendorong gas bekas keluar dari silinder.
Ketika torak mencapai TMA, akan mulai bergerak lagi
untuk persiapan berikutnya, yaitu Iangkah isap. Poros
engkol telah melakukan 2 putaran penuh dalam 1 siklus
terdiri dari 4 Iangkah, isap, kompresi, usaha, buang yang
merupakan dasar kerja dari pada mesin 4 Iangkah
Mesin Bensin
Secara garis besar prosesnya sama dengan
yang terjadi di Mesin Diesel yaitu, langkah
Isap, Kompresi, Usaha & Buang. Perbedaan
yang paling mendasar adalah pada langkah
Kompresi dan Usaha
Langkah Kompresi ;
Di Mesin Bensin yang dikompresi adalah campuran
udara dengan bahan bakar
Langkah Usaha;
Terjadinya usaha karena langkah ekspansi dari
tekanan hasil pembakaran, pembakaran yang terjadi
di Mesin Bensin adalah hasil dari percikan bunga api
dari busi spark (spark plug) yang membakar campuran udara dan bahan bakar telah dikompresi
Mesin Diesel
Mesin diesel ditemukan oleh Rudolf Diesel, padatahun 1872. Dahulu
mesin diesel menggunakan siklus diesel tapi sekarang ini menggunakan
siklus sabathe. Mesin diesel mempunyai tekanan kompresi yang tinggi
(30 45 kg/cm2) agar temperatur udara yang dikompresikan mencapai
500 oC atau lebih.
Mesin diesel mempunyai efisiensi panas yang lebih besar. Hal ini berarti
bahwa penggunaan bahan bakarnya lebih ekonomis dari pada mesin bensin.
Mesin diesel lebih tahan lama dan tidak memerlukan electric igniter.
Momen pada mesin diesel tidak berubah pada jenjang tingkat kecepatan
yang luas. Hal ini berarti bahwa mesin diesel lebih fleksibel dan lebih
mudah dioperasikan dari pada mesin bensin (Hal inilah sebabnya mesin
diesel digunakan pada kendaraan-kendaraan yang besar).
Tipe direct injection menggunakan nozzle tipe multiplehole yang mana bahan bakar diinjeksikan pada tekanan
tinggi antara 150 dan 300 kg/cm2 membentuk partikel halus untuk memastikan pembakaran sempurna.
Keuntungan :
Efisiensi panas tinggi, dan konsumsi
bahan bakar minimum lebih tinggi 10%
dibanding tipe indirect.
Suhu gas buang rendah.
Mudah di-start, pada suhu normal tidak
perlu pemanas awal.
Karena efisiensi panas tinggi dan
kehilangan panas rendah. Radiator dan
fan dapat dikurangi ukuran dan
kapasitasnya.
Jumlah komponen dikurangi, dan
konstruksi lebih sederhana dibanding
tipe lain.
Kerugian :
Tekanan pembakaran, kenaikan tekanan, dan
bunyi semuanya tinggi.
Pembakaran tergantung performa nozzle.
Tidak bisa menggunakan bahan bakar yang
sembarangan karena tipe direct injection
sangat sensitif terhadap sifat bahan bakar.
Intensitas swirl dan squish bervariasi antara
putaran rendah dan putaran tinggi, dan asap
hitam timbul pada putaran rendah.
Kerugian:
Efisiensi panas lebih buruk meskipun pembakaran lebih sempurna,
karena bagian utama dari dual combustion telah jauh melewati
titik mati atas. Lubang throttle penghubung loss dan kenaikan
cooling loss karena penambahan area combustion chamber berarti
bertambahnya konsumsi bahan bakar.
Temperatur gas buang tinggi.
Susah di-start tanpa pemanas awal (preheater).
Pembuatan cylinder head rumit. Lubang penghubung combustion
chamber memiliki beban panas tinggi, dan mudah rusak karena
panas pada tingkat output tenaga tinggi.
Kerugian:
Kehilangan panas dari swirl chamber sangatlah besar
sehingga sangatlah sulit untuk men-start mesin tanpa
pemanas awal. Performa buruk saat kecepatan rendah,
dan kurva torsi cenderung jatuh saat kecepatan sedang
dan rendah.
Karena kepala silinder adalah besi tuang, dalam beberapa kasus dapat berubah bentuk setelah sekian lama.
Sangatlah perlu, karenanya, untuk memeriksa kerataan dari permukaan dudukan saat pembongkaran atau
perakitan.
Gasket kepala silinder harus menyegel gas pembakaran, oli pelumas dan air pendingin pada saat yang
sama. Kekuatan untuk menyegel 3 hal di atas didapatkan dari kekuatan ikat baut pada kepala silinder.
Sebagai rinciannya : kira-kira 800 sampai 1000 kg/cm2 untuk menyegel gas hasil pembakaran,
100 sampai 200 kg/cm2 dibutuhkan untuk menyegel oli pelumas dan air pendingin dengan
menggunakan rubber asbestos dan sekitar 50 sampai 100 kg/cm2 saat rubber O-ring digunakan. Konstruksi
dari gasket yang biasanya untuk mesin diesel adalah tipe steel-asbestos.
Valve / Katup
Valve seat
Katup mencegah kebocoran gas bertekanan tinggi saat dalam posisi tertutup dan dapat
membuka dan menutup dengan benar meskipun terkena gas pembakaran bertekanan
tinggi.
Valve face dibubut dengan sudut 45o atau 30o untuk menyegel gas dan meneruskan panas ke valve seat saat
katup tertutup. Katup terbuat dari baja tahan panas karena intake valve harus tahan suhu sampai 400 oC dan
exhaust valve bekerja pada suhu dari 500oC sampai 800 oC.
Inner coil
OHV
OHV
OHC
DOHC
Valve diagram
27o
50o
24o
55o
Camshaft
Fungsi Camshaft adalah untuk membuka dan
menutup intake dan exhaust valve untuk
mengontrol waktu pembakaran. Jika komponen
ini aus atau rusak, akan sangat mempengaruhi
performa mesin.
1.
2.
a.
b.
c.
d.
Camshaft
Gearshaft
Camshaft Jurnal
Air Intake cam
Air Exhaust cam
Injector cam (yang menggunakan PT
Pump)
Cylinder Block
Blok silinder memiliki struktur rumit dengan saluran air pendingin
dan oli pelumas, dan penopang rankshaft pada bagian bawah. Blok
silinder umumnya terbuat dari besi tuang karena itu harus cukup
kuat untuk menahan tidak hanya suhu tinggi, tetapi juga
gas tekanan tinggi yang dihasilkan dalam
silinder. Juga membutuhkan ketahanan
terhadap korosi yang cukup untuk melawan
gas ini. Blok silinder berpendingin air dapat
dibagi menjadi tipe one-piece cast, dan tipe
liner.
Liner
Liner berfungsi sebagai wadah pembakaran dalam mesin. Liner dimasukkan ke dalam bagian blok.
Selanjutnya, liner dapat dibagi menjadi tipe kering dan tipe basah menurut metoda pendinginan yang
digunakan.
Crankshaft
Twisting of Crankshaft
Crankshaft Bearing
Crankshaft Bearing (Metal) membawa oil film yang sesuai di atas permukaan setiap waktu,
meneruskan panas yang dihasilkan oleh gesekan dari putaran tinggi shaft ke housing dan kemudian
ke air pendingin. Dan ini memungkinkan bearing untuk mempertahankan fungsinya selama umur
kerjanya. Tentunya, sebagian besar panas yang dihasilkan terbawa oleh oli pelumas.
Syarat-syarat bearing termasuk:
Tidak mudah rusak
Presisi dalam pemasangan
Tahan korosi
Tahan kelelahan (fatigue)
Thrust Bearing
putih.
Thrust Bearing digunakan untuk mengontrol gaya aksial yang terjadi saat start atau pengereman tiba-tiba.
Piston
Connecting Rod
Piston offset
Ring Piston
Fungsi Ring Piston adalah mencegah terjadinya
bocor kompresi (blow down) celah yang ada
diantara Piston dan Liner.
Disamping itu Ring Piston juga berfungsi
menyalurkan oli ke dinding silinder (Oil ring)
dan kemudian di sekrap oleh ring
kompresi.
Piston ring terpasang pada ring grooves disekeliling piston untuk menjaga combustion chamber
kedap udara antara piston dan cylinder head.
Juga mengkonduksikan panas yang diterima
piston ke dinding cylinder. Piston ring mengikis
oli yang disemprotkan ke dinding cylinder untuk
meninggalkan oil film minimum yang dibutuhkan
untuk melumasi piston dan piston ring, dan mencegah oli yang berlebihan masuk ke combustion
chamber.
Ring yang digunakan untuk mempertahankan
tekanan pembakaran disebut compression ring,
dan yang berfungsi untuk mengikis oli yang
berlebihan, disebut oil ring.
Compression ring bergantian membentur bagian
atas dan bawah ring groove saat piston naik dan
turun. Selama langkah usaha, gas bertekanan
tinggi mendorong ring ke bawah. Compression
ring juga menaikkan tekanan pembakaran saat
gas bertekanan tinggi mendorong ring ke dinding
cylinder dari belakang ring.
Fly Wheel
Roda penerus (Fly Wheel) terbuat dari baja tuang
dan berfungsi untuk menyimpan tenaga putar mesin.
Fly Wheel dilengkapi dengan ring gear yang
berfungsi untuk perkaitan dengan gigi pinion
motor starter.
Sistem
Pemasukan &
Pembuangan
Sistem Bahan
Bakar
Sistem
Pemanas
Awal
Konvensional
Distribusi Elektrikal
Sistem
Pendinginan
Sistem
Pelumasan
Air Cleaner
Debu pada udara adalah hal terburuk untuk mesin. Mungkin terdapat debu pada udara di atas
jalan aspal, tetapi jumlah debu pada udara di
atas jalan tidak beraspal jauh lebih banyak. Dari
semua material asing yang terdapat dalam debu,
zat mineral, seperti silicon dan quartz, mempunyai efek terburuk terhadap mesin. Memasukkan
udara kotor ke dalam mesin seperti mengamplas
silinder dan piston. Air cleaner menangkap debu,
dan mengirimkan hanya udara bersih ke dalam
mesin. Umumnya, air cleaner dinilai sebagai berikut
Efisiensi pembersihan tinggi.
Tahanan udara rendah.
Kapasitas debu besar (awet).
Turbocharge
Untuk menaikkan tenaga atau power mesin salah satu caranya
adalah dengan menambah jumlah pemasukan udara
yang akan dikompresi, metoda yang digunakan adalah
memanfaatkan putaran yang tenaganya diambil dari gas
hasil pembakaran mesin. Untuk itu digunakan alat yang
disebut Turbocharge dimana alat ini terdiri dari dua sisi
yakni sisi penggerak (Turbine Wheel) yang mendapatkan
tenaga putar dari gas hasil pembakaran dan sisi yang digerakkan (Compressor Wheel) yang memasukkan udara
segar ke dalam ruang bakar.
Intercooler
Efisiensi pembakaran akan tinggi jika kuantitas zat pembakar (oksigen) padat di dalam udara yang
masuk ke ruang bakar. Dengan bantuan Turbocharge tekanan udara yang masuk ke ruang bakar menjadi
tinggi tetapi diikuti dengan temperatur udara yang juga
menjadi tinggi. Hal ini menyebabkan kerapatan
oksigen di dalam udara menjadi renggang sehingga
tidak baik untuk pembakaran. Untuk mengatasi hal
tersebut digunakanlah suatu tambahan komponen
yang disebut Intercooler, dimana alat ini berfungsi
mendinginkan udara setelah melalui turbocharge
tanpa mengurangi tekanan udara yang masuk ke
ruang bakar.
Fuel Tank
Tangki bahan bakar (fuel tank) terbuat dari pelat baja tipis. Tangki ini biasanya ditempatkan di
bawah atau di bagian belakang kendaraan untuk mencegah terjadinya kebocoran dan mencegah
benturan. Bagian dalam dilapis dengan bahan anti karat.
Selain itu pada tangki dibagi-bagi dalam beberapa bagian dengan pemisah (separator).
Pemisah-pemisah ini berfungsi sebagai "damper" bila kendaraan berjalan atau berhenti secara tiba-tiba
atau bila berjalan di jalan yang kasar.
Bila tangki bahan bakar tidak dibagi-bagi dengan pemisah, maka bahan bakar akan menimbulkan bunyi,
dan juga dapat keluar melalui pipa pengisiannya. Bahan bakar terhisap ke atas melalui fuel inlet
tube yang ditempatkan 2 - 3 cm dibagian terendah dari tangki. Ujung pipa terpisah dari dasar
tangki, dan dengan demikian air dan benda-benda asing tidak akan terhisap ke dalam pipa bersama
bahan bakar.
Water Separator
Jika pada bahan bakar terdapat persentase air
yang tinggi karena kualitas bahan bakar yang
buruk, Fuel Filter saja tidak cukup untuk menghilangkan air. Ini menaikan kemungkinan air masuk
ke dalam Injection Pump dan komponen presisi
lainnya yang dapat menyebabkan kerusakan.
Karena alasan ini dipasanglah Fuel Sedimentor
yang terletak di antara Fuel Tank dan Feed Pump
untuk menghilangkan air pada tahap awal. Fuel
Sedimentor menggunakan special ball valve yang
hanya mengeluarkan air dan bukan bahan bakar.
Fuel Filter
Solar yang digunakan untuk sistem bahan bakar Mesin Diesel juga harus melumasi Plunger, Delvery Valve,
Injection Pump dan Injector Nozzle. Karena semua komponen yang dilumasi oleh solar memiliki presisi
yang tinggi sampai micron (1/1000 mm), adanya kotoran, debu, atau air dalam solar dapat menyebabkan
komponen-komponen ini macet, dan kemudian mempercepat keausan dan kerusakan. Fuel Filter
digunakan untuk menghilangkan kotoran dari bahan bakar secara menyeluruh sehingga bahan bakar
yang bersih dapat dikirim ke Injection Pump. Umumnya, Fuel Filter memiliki paper element yang
diberi perlakuan kimia agar tahan panas, tekanan dan air.
Overflow valve terpasang pada bagian atas fuel
filter.
Overflow valve terbuka jika tekanan sistem
bahan bakar melebihi nilai spesifikasi (kira-kira
1.6 kg/cm2) dan mengembalikan bahan bakar ke
tank, sehingga melindungi filter dan sambungan
dari tekanan abnormal.
Jika pegas dari overflow valve lemah, atau valve
seat aus, atau jika terdapat kotoran pada seat,
sebagian besar bahan bakar kembali ke fuel tank
sehingga bahan bakar yang disuplai ke injection
pump tidak mencukupi, sehingga menghasilkan
kerja mesin yang buruk.
Primming Pump
Priming Pump atau pompa suplay dapat dipasang pada Injection Pump dan digerakkan dengan tangan
untuk memberikan bahan bakar ke sistem injeksi dari tangki waktu pekerjaan priming atau mengeluarkan
udara.
Gerakkan Plunger adalah tetap, diangkat oleh tappet dan kembali turun oleh pegas Plunger, melalui
putaran motor. Ruang bahan bakar pada rumah pompa selalu terisi dengan bahan bakar. Lubang
masuk dan keluar barrel berhubungan dengan ruang bahan bakar ini.
Bila Plunger turun, bahan bakar diberikan ke barrel. Bila plunger sampai titik bawah, isapan bahan
bakar berakhir. Waktu plunger naik, lubang masuk dan lubang keluar pada barrel tertutup oleh
Plunger, tekanan bahan bakar naik. Bahan bakar ditekan ke dalam katup Delivery (Delivery Valve),
dan diteruskan ke Injector Nozzel melalui pipa tekanan tinggi (High Pressure Pipe).
Injector Nozzle
1. Joint Bolt
2. Spill Connection
3. Nozzle Holder Cap
4. Adjusting Screw
5. Lock nut
6. Nozzle Spring
Nozzle holder memegang nozzle dengan retaining nut dan distance piece. Nozzle holder terdiri
dari adjusting washer yang mengatur kekuatan
tekanan pegas untuk menentukan tekanan membukanya katup nozzle.
Pada kedua sistem ini penginjeksiannya bertekanan tinggi yang dikontrol secara elektronik untuk
mengatur dan membuat tekanan penginjeksian didalam ruang bakar lebih tinggi dari penginjeksian
secara konvensional.
Pada pompa injeksi konvensional sangat sulit menaikkan tekanan injeksi pada rpm mesin rendah,
karena tekanan injeksi sesuai dengan putaran mesin, oleh sebab itu injection pump konvensional
menggunakan fuel injection nozzle dengan lubang nozzle yang kecil.
Pada sistem elektrikal ini penginjeksian tekanan dapat dikontrol secara flexible dengan
tidak bergantung hanya pada putaran mesin saja. Keseluruhan kerja dari sistem ini dikendalikan oleh
sistem kendali mesin atau biasa disebut Engine Management System yang terdapat pada satu atau lebih
ECU (Electrical Control Unit).
ECU berfungsi untuk mendeteksi putaran mesin dan menerima sinyal dari sensor-sensor kemudian
mengirimkan sinyal ke injector untuk mengontrol jumlah bahan bakar yang diinjeksikan (amount of
fuel), dan saat penginjeksian bahan bakar (timing injeksi) untuk mendapatkan penginjeksian yang
optimal.
Kelebihan sistem elektrikal dari sistem konvensional adalah :
Performa mesin optimal
Hemat bahan bakar
Suara dan getaran rendah
Ramah lingkungan
4. Sistem Pendinginan
Radiator
Tipe corrugated-fin-tube juga terdiri dari rangkaian tabung memanjang dari atas sampai bawah
radiator.
Tetapi fin yang ditempatkan antara tube dan
memiliki bentuk berombak. Fitur dari tipe ini
adalah sebagai berikut;
Efisiensi radiasi lebih besar dengan volume radiator yang sama, karena corrugated-fin memiliki
area radiasi yang besar. Selanjutnya corrugatedfin menaikkan kecepatan udara dan ini menaikkan efisiensi radiasi. Radiator dapat dibagi lagi
berdasarkan arah aliran air yang mengalir. Salah
satunya, air mengalir dari atas ke bawah (downflow type). Lainnya, air mengalir secara horisontal dari input tank pada satu sisi ke tank pada sisi
lainnya (cross-flow type). Water tank pada
bagian atas atau sisi dari radiator mempunyai
tiga fungsi. Menyediakan cadangan dan suplai
air, dan juga menyediakan tempat dimana air
dapat dipisahkan dari udara yang ikut bersirkulasi dalam sistem, dan air pendingin yang berekspansi dapat dikumpulkan.
Radiator Cap
Radiator filler cap memiliki pressure valve, yang berfungsi untuk mempertahankan tekanan dalam radiator
pada level yang dibutuhkan, dan kemudian menaikkan kapasitas dan efisiensi pendinginan dari water pump.
Juga terdapat vacuum valve untuk mengambil udara segar dari luar jika untuk mengambil udara segar dari
luar jika tekanan radiator berkurang saat mesin dingin, sehingga melindungi radiator dari kerusakan.
Reservoir Tank
Reserve tank digunakan untuk mencegah hilangnya air pendingin, dan untuk mengontrol tekanan
internal dari radiator tank, yaitu untuk memastikan efisiensi pendinginan. Umumnya, volume air
pendingin berekspansi kira-kira sebesar 5% saat suhu melebihi 90C, dan volume ekspansi dari air
pendingin mengalir keluar dari radiator. Oleh karena itu, radiator memiliki ukuran upper tank yang
sesuai yang sesuai dengan kenaikan volume air pendingin. Ini mencegah kehilangan air pendingin
yang besar. Uap, pada sisi lain, tertekan keluar dari radiator. Selanjutnya, jika volume mesin
ditambah maka volume radiator juga ditambah bersama dengan volume upper tank. Tank yang lebih
besar menambah sulitnya pemasangan radiator ke chassis frame. Untuk alasan ini dipasanglah
reserve tank, yang berfungsi menyimpan kelebihan aliran air pendingin sementara. Saat uap
ditekan keluar dari radiator.
Saat suhu air pendingin dalam radiator turun, contohnya saat mesin mati, tekanan internal dalam radiator
menjadi vakum yang menyebabkan air pendingin tertarik kembali ke dalam radiator.
Sehingga, hilangnya air pendingin dapat dicegah, dan periode penggantian air pendingin radiator
bertambah lama.
Thermostat
Thermostat membuka dan menutup water outlet
pipe dan radiator water passage sesuai dengan
suhu air pendingin untuk mengontrolnya dan
mencegah mesin dari overheating atau overcooling. Saat air pendingin dingin setelah mesin distart, saluran air tertutup valve, dan air pendingin
terus bersirkulasi melalui sirkuit bypass tanpa
melalui radiator, mempercepat pemanasan mesin. Saat suhu air naik, valve terbuka untuk
menghubungkan water passage ke Radiator dan
sirkuit bypass ditutup sehingga suhu mesin tetap
pada level tertentu. Jika terjadi overcooling saat
mesin bekerja, water passage valve otomatis tertutup.
Thermostat yang sekarang umum digunakan
adalah tipe wax pellet yang memiliki durabilitas
baik dan sedikit dipengaruhi oleh tekanan.
Thermostat ini memiliki lilin di dalam casing, dan
valve membuka atau menutup saat lilin mengembang atau menciut, menggerakkan pegas. Saat
suhu air pendingin rendah, lilin mengeras dan
menciut agar valve tertutup ditekan oleh spring.
Saat suhu air naik, lilin mencair dan mengembang untuk menekan spring dan valve ke bawah,
untuk membuka valve. Suhu pembukaan/ penutupan valve biasanya kira-kira 80C.
Jiggle Valve
Penutupan penuh dari air pendingin ke radiator
saat thermostat tertutup penuh memperpendek
waktu pemanasan mesin, tetapi sistem tidak dapat diisi
air pendingin karena udara tetap air pendingin karena
terperangkap dalam mesin. Oleh karena itu, pada
Thermostat terdapat ventilasi udara kecil. Jiggle valve
membebaskan udara saat air ditambah, dan menutup bila ada
ada tekanan air saat mesin hidup, sehingga mencegah air keluar.
Water Pump
Water Pump adalah pompa sentrifugal yang
biasa disebut juga pompa sirkulasi. Saat impeller berputar pada shaft di dalam casing, air
pendingin masuk ke center shaft, mengenai
dinding dalam casing di bawah gaya sentrifugal
yang dihasilkan oleh putaran impeller, dan
ditekan keluar melalui lubang ke cylinder block.
Air pendingin tertarik oleh kevakuman di bagian
tengah yang ditimbulkan pada waktu itu. Karena
pompa sentrifugal cocok untuk mengirimkan
kuantitas besar air dengan daya angkat kecil,
maka digunakan untuk Water Pump.
5. Sistem Pelumasan
Oil Pan
Oil Pan terbuat dari baja dan dilengkapi separator untuk menjaga agar permukaan oli tetap rata
ketika ketika kendaraan dalam posisi miring.
Penyumbat oli (drain plug) letaknya di bagian bawah oil pan yang berfungsi untuk mengeluarkan
oli mesin bekas.
Mesin memiliki banyak komponen yang bergesekan dan berputar. Komponen-komponen ini
terus-menerus menghasilkan gesekan, yang berarti tahanan gesek. Proses pembentukan oil film
adalah untuk mencegah hubungan langsung dari
komponen yang bergesekan ini, merubah
gesekan komponen menjadi gesekan fluida, dan
kemudian meminimalkan tahanan gesek disebut
dengan pelumasan. Rute suplai oli seluruhnya
disebut sistem pelumasan. Oli tidak hanya
mengurangi gesekan antara komponen yang
bergerak tetapi juga mendinginkan, membersihkan, melapisi, mencegah karat, dan menjauhkan
debu.
Oil Pump
Oil Pump digerakkan oleh gigi pada Camshaft
atau Crankshaft untuk menekan oli dari Oil Pan ke
komponen yang akan dilumasi. Umumnya, oil
pump tipe gear atau trochoid digunakan.
Oil Filter
Oli mesin lambat laun akan terkontaminasi serpihan logam yang dihasilkan oleh gesekan dari
komponen yang bekerja pada mesin, dan oleh
karbon dan kotoran yang dihasilkan pembakaran.
Endapan yang berat akan menumpuk pada
bagian bawah Oil Pan, sedangkan partikel halus
akan terbawa oli ke komponen mesin, dapat
menyebabkan keausan dan kerusakan.
Karena alasan ini Oil Filter dipasang pada oil
passage untuk menghilangkan partikel halus.
Oil Cooler
Oli pelumas juga berfungsi untuk mendinginkan
permukaan yang bergesekan.
Saat temperatur oli pelumas melebihi 125-130C,
performa pelumasan turun dengan tiba-tiba, dan
sulit untuk mempertahankan oil film. Sehingga,
komponen yang berputar menjadi macet.
Karenanya, kendaraan yang beroperasi pada
kondisi berat, yaitu, beban penuh pada putaran
tinggi untuk waktu yang lama, dilengkapi dengan
Oil Cooler untuk mencegah oli pelumas dari overheating.
Oil Gallery
Oil Gallery pada mesin berfungsi sebagai tempat
penampungan oli di dalam Cylinder Block dan dari
situ oli mesin didistribusikan dengan tekanan ke
masin-masing komponen yang membutuhkan
pelumasan.
Untuk mengetahui besar tekanan oli yang ada
pada Oil Gallery bisanya dipasang Oil Pressure
Switch.