Anda di halaman 1dari 204

Workshop Tools

Student Guide

APLTCL007
Modul Teknisi Layanan Caterpillar
APLTCL007
Workshop Tools

Diterbitkan oleh Asia Pacific Learning


1 Caterpillar Drive
Tullamarine Victoria Australia 3043

Versi 3.2, 2003

Hak Cipta © 2003 Caterpillar of Australia Pty Ltd Melbourne, Australia

Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Penggandaan dari setiap bagian buku ini tanpa izin
dari pemilik hak cipta adalah melanggar hukum. Permohonan izin atau informasi lebih lanjut
harus dialamatkan ke Manajer, Asia Pacific Learning, Australia.

Materi pokok ini dikeluarkan oleh Caterpillar of Australia Pty Ltd dengan pemahaman bahwa:

1. Caterpillar Australia Pty Ltd, para petugasnya, penerbit, atau orang lain yang terlibat dalam
persiapan penerbitan ini menyatakan tidak berpliersgung jawab atas semua bentuk
kontraktual, pelanggaran hukum, atau bentuk perpliersgungjawaban lainnya kepada siapa
pun (pembeli terbitan ini atau bukan) yang berhubungan dengan penerbitan ini dan setiap
konsekuensi yang timbul dari penggunaannya, termasuk penghapusan seluruh atau setiap
bagian dari isi terbitan ini oleh siapa pun.

2. Caterpillar Australia Pty Ltd menyatakan tidak berpliersgung jawab kepada siapa pun dalam
hal apa pun, dan konsekuensi dari apa pun yang dilakukan atau dihapus oleh orang yang
dipercaya, baik seluruhnya maupun sebagian, terhadap seluruh atau bagian dari isi materi
pokok ini.

Penghargaan
Kami mengucapkan terima kasih kepada Keluarga Caterpillar atas sumbangannya dalam
mengkaji ulang kurikulum untuk program ini khususnya:

ƒ Ahli teknik dan instruktur Caterpillar


ƒ Ahli teknik dan instruktur dealer
ƒ Institut Caterpillar
WORKSHOP TOOLS

PENGENALAN MODUL

Judul Modul
Workshop Tools / Workshop tool

Keterangan Modul
Modul ini mencakup pengetahuan dan keterampilan yang digunakan untuk Workshop tool.
Setelah menyelesaikan modul ini dengan berhasil siswa akan mampu untuk secara kompeten
menggunakan dan merawat Workshop tool.

Prasyarat
Modul-modul berikut ini harus diselesaikan sebelum mempelajari modul ini:

APLBUS006 - KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA.

Pembelajaran dan Pengembangan


Penyampaian modul berfasilitasi ini mengharuskan akses ke Buku Kerja Kegiatan Workshop tool.
Penyelesaian kurikulum dengan berhasil memberikan pengetahuan untuk penilaian kompetensi
untuk hasil pembelajaran selanjutnya, oleh seorang Penguji di Tempat Kerja yang Diakreditasi.

Referensi yang Disarankan


SEGV25 PEDOMAN PENGEMBANGAN KETERAMPILAN DASAR CATERPILLAR.

Metode Penilaian
Ruang Kelas dan Workshop
Untuk menyelesaikan modul ini secara memuaskan, siswa harus memperagakan kompetensi
dalam semua hasil pembelajaran. Oleh karena itu seluruh persyaratan modul yang diperlukan
akan diukur dalam kegiatan dan penilaian.

Untuk modul ini, Anda harus berpartisipasi dalam kegiatan ruang kelas dan praktek workshop
dan secara memuaskan menyelesaikan hal-hal berikut:

• BUKU KERJA KEGIATAN.


• PENILAIAN PENGETAHUAN.
• KEGIATAN-KEGIATAN PRAKTEK

i APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

APLTCL007 ii
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

PENILAIAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN

Learning Outcome 1: Menjelaskan tindakan-tindakan pencegahan untuk keselamatan yang


berhubungan dengan hand tools dan listrik yang digunakan untuk
operasi perbaikan dan perawatan dalam industri otomotif.
Kriteria Penilaian:
1.1 Menjelaskan kehati-hatian yang diperlukan ketika menggunakan
hand tools.
1.2 Menjelaskan kehati-hatian yang diperlukan ketika menggunakan
mesin-mesin yang dipasang pada bench, lantai atau dinding.
1.3 Menjelaskan kehati-hatian yang diperlukan ketika menggunakan
tool listrik ringan

Learning Outcome 2: Mengidentifikasi hand tools dan menguraikan penggunaannya untuk


operasi perbaikan dan perawatan dalam industri ototomotif.
Kriteria Penilaian:
2.1. Mengidentifikasi hand tools dan menguraikan penggunaannya
untuk operasi perbaikan dan perawatan dalam industri otomotif:
2.1.1 Open-end spanners besar
2.1.2 Open-end wrench/spanner
2.1.3 Tappet spanner
2.1.4 Box end wrench/ring spanner
2.1.5 Combination wrench/spanner
2.1.6 Adjustable wrench/shifting spanner
2.1.7 Heavy duty adjustable wrench/shifting spanner
2.1.8 Hollow head screw wrench/Allen key
2.1.9 Socket
2.1.10 Ratchet
2.1.11 Speeder handle/speed bar
2.1.12 Breaker bar
2.1.13 Sliding ‘T’ wrench/’T’ bar
2.1.14 Socket driver
2.1.15 Ratchet adaptor
2.1.16 Universal joint
2.1.17 Ball-type universal joint
2.1.18 Universal socket
2.1.19 Hex drive socket
2.1.20 12 point shoulder bolt socket
2.1.21 Heavy duty impact socket
2.1.22 Deep well socket
2.1.23 Ferrule nut wrench/flare nut spanner
2.1.24 Slip joing pliers
2.1.25 Needle nose/long nose pliers
2.1.26 Diagonal pliers
2.1.27 Side cutting pliers
2.1.28 Locking pliers (vice-grips)
2.1.29 Interlocking joint pliers/multi-grips
2.1.30 Retaining ring pliers/circlip pliers
2.1.30.1 Internal
2.1.30.2 Eksternal

iii APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

2.1.31 Screwdriver
2.1.31.1 Screwdriver standar
2.1.31.2 Screwdriver cabinet
2.1.31.3 Screwdriver Phillips
2.1.31.4 Obent offset
2.1.32 Hammer (Hammer)
2.1.32.1 Ballpein hammer
2.1.32.2 Soft tipped hammer
2.1.32.3 Claw hammer
2.1.33 Punch
2.1.33.1 Drift punch
2.1.33.2 Parallel punch
2.1.33.3 Taper punch
2.1.33.4 Centre punch
2.1.34 Cold chisel
2.1.35 Magnet assembly
2.1.36 Scraper
2.1.37 Brush (Brush)
2.1.37.1 Shop brush
2.1.37.2 Paint brush
2.1.37.3 Wire brush
2.1.37.4 Brush pembersih komponen
2.1.38 Trimming knife
2.1.39 File
2.1.39.1 Handle file
2.1.39.2 Single cut
- Mulus
- Second-cut
- Bastard
- Course
2.1.39.3 Double cut
2.1.39.4 Penggunaan file
2.1.39.5 Cross-filing
2.1.39.6 Draw-filing
2.1.39.7 File card
2.1.40 Hacksaw
2.1.40.1 Pemotongan
2.1.40.2 Pemilihan blade
2.1.41. Kaleng Oli (Oil Can)

Learning Outcome 3: Mengidentifikasi tool spesialis dan menjelaskan penggunannya untuk


operasi perbaikan dan perawatan dalam industri otomotif.
Kriteria Penilaian:
3.1. Mengidentifikasi tool spesialis dan menjelaskan penggunannya
untuk operasi perbaikan dan perawatan dalam industri otomotif:
3.1.1. Torque wrench
3.1.1.1 Penyetelan
2.1.1.2 Aplikasi
3.1.2. Wheel braces
3.1.3. Pipe wrench
3.1.4. Filter strap wrench/filter strap tool
3.1.5. Chain wrench
3.1.6. Sledge wrench
3.1.7. Sledge socket wrench
3.1.8. Spanner wrench/C spanner

APLTCL007 iv
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

3.1.9. Spanner wrench


3.1.10 Tubular spanner wrench/tube socket
3.1.11.Hand impact wrench
3.1.12.Track bolt sockets
3.1.13 Track shoe wrench
3.1.14 Drain plug tool
3.1.15 Governor sealing tool
3.1.16 Sledge hamper
3.1.17 Gergaji tangan
3.1.18 Clamp
3.1.19 Metal shears (tip snips)
3.1.20 Grease gun dan catridge grease
3.1.21 Suction gun
3.1.22 Bars
3.1.22.1 Pry bar
3.1.22.2 Pinch bar
3.1.22.3 Crowfoot bar
3.1.22.4 Plug
3.1.23 Taps
3.1.23.1 Taper
3.1.23.2 Bottom
3.1.23.3 Plug
3.1.24 Tap wrench
3.1.25 Re-threading die
3.1.26 Die-wrench
3.1.27 Reamers
3.1.27.1 Sejajar
3.1.27.2 Tirus
3.1.27.3 Mengembang
3.1.28 Threaded insert
3.1.28.1 Instalasi
3.1.29 Heli-coil insert
3.1.29.1 Instalasi
3.1.30 Easy-out
3.1.30.1 Extraction
3.1.31 Stud remover
3.1.32 Tool Penarik
3.1.32.1 Puller, dua atau tiga jaw
3.1.32.2 Step plate
3.1.32.3 Centre plate
3.1.32.4 Slide hammer
3.1.32.5 Bearing cup puller
3.1.32.6 Bearing puller attachment
3.1.32.7 Lip-type seal puller
3.1.32.8 Push puller
3.1.32.9 Ratchet wrench
3.1.33.10 Hydraulic puller
3.1.33 Acid/caustic baths
3.1.34 Steam cleaner
3.1.35 Pressure cleaner
3.1.36 Drip ray
3.1.37 Stands (engine, transmisi, differential)
3.1.38 Vice
3.1.38.1 Plain
3.1.38.2 Semi-offset

v APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

3.1.38.3 Full offset


3.1.39 Bolt cutters
3.1.40 Tube cutters
3.1.41 Flaring tool
3.1.42 Was punch
3.1.43 Arbour Press

Learning Outcome 4: Mengidentifikasi tool listrik dan menguraikan penggunaannya untuk


operasi perbaikan dan perawatan dalam industri otomotif.
Kriteria Penilaian:
4.1. 1 Mengidentifikasi tool listrik dan menguraikan penggunaannya
untuk operasi perbaikan dan perawatan dalam industri otomotif:
4.1.1. Portable
4.1.1.1 Portable drill
4.1.1.2 Twist dill
- Morse tapers
- Centre drills
- Countersink
- Counterbores
- Drill sharpening
- Drilling holes
- Stones
4.1.1.3 Hole saw
4.1.1.4 Bead Blaster
4.1.1.5 Porta power
4.1.1.6 Gerinda listrik ringan
- Cutting wheel
- Grinding wheel
4.1.1.7 Wire wheel attachment
4.1.1.8 Portable impact wrench
4.1.1.9 Grinding wheels
4.1.1.10 Rotary files
4.1.1.11 Screwdriver attachments
4.1.2. Dipasang pada bangku atau lantai
4.1.2.1 Hydraulic press
4.1.2.2 Bench grinder
- Keselamatan dengan grinder
- Grinding wheels
- Mengganti grinding wheel
- Dressing a grinding wheel
- Menggerinda tool
4.1.2.3 Drop saw
4.1.2.4 Parts washer
4.1.2.5 Drill press
- Kecepatan bor
- Drill feed
- Cutting lubricants
4.1.2.6 Exhaust Extractor

Learning Outcome 5: Melaksanakan latihan-latihan praktek menggunakan hand tools dan


listrik.
5.1 Menyelesaikan latihan praktek dengan menggunakan hand tools
dan listrik
5.1.1 Mengukur

APLTCL007 vi
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

5.1.2 Memotong
5.1.3 Menggerinda
5.1.4 Mengikir
5.1.5 Menajamkan bor
5.1.6 Mengebor
5.1.7 Menggunakan tension wrench
5.1.8 Menggunakan easy out
5.1.9 Pemeriksaan visual

vii APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

APLTCL007 viii
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

DAFTAR ISI

TOPIC 1: KESELAMATAN / SAFETY

Keselamatan di tempat kerja ........................................................................................ 1


Cidera ........................................................................................................................... 1
Keselamatan diri........................................................................................................... 2
Pertolongan pertama .................................................................................................... 3
Kebiasaan di workshop yang tertib .............................................................................. 3
Keselamatan di workshop ............................................................................................ 4
Keselamatan tool.......................................................................................................... 4
Menggunakan Tool Listrik ............................................................................................ 7

TOPIK 2: HAND TOOLS / HAND TOOLS

Large Open End Spanner............................................................................................. 9


Open End Wrench/Spanner ....................................................................................... 10
Tappet Wrench/Spanner ............................................................................................ 11
Box End Wrench/Ring Spanner ................................................................................. 11
Combination Wrench/Spanners.................................................................................. 12
Adjustable Wrench (Crescent)/Shifting Spanners ...................................................... 12
Heavy Duty Adjustable Wrench/Shifting Spanner ...................................................... 13
Sockets ....................................................................................................................... 14
Ratchet ....................................................................................................................... 15
Speeder Handle/Speed Bar........................................................................................ 16
Breaker Bar................................................................................................................. 16
Sliding “T” Wrench/T Bar ............................................................................................ 17
Socket Driver .............................................................................................................. 17
Socket Extension........................................................................................................ 18
Drive Adaptor.............................................................................................................. 18
Ratchet Adaptor.......................................................................................................... 19
Universal Joint ............................................................................................................ 20
Ball-type Universal Joint ............................................................................................. 20
Universal Socket......................................................................................................... 21
Hex Drive Socket........................................................................................................ 22
12 Point Shoulder Bolt Socket.................................................................................... 22
Heavy Duty Impact Socket ......................................................................................... 23
Crowfoot Wrench........................................................................................................ 24
Deep Well Socket ....................................................................................................... 24
Ferrule Nut Wrench/Flare Nut Spanner...................................................................... 25
Slip Joint Pliers ........................................................................................................... 26
Needle Nose Pliers/Side Cutters ................................................................................ 27
Diagonal Pliers/Slide Cutters ..................................................................................... 28
Locking Pliers-Wrench (Vice-Grip)/Multi Grips........................................................... 29
Interlocking Joint Pliers............................................................................................... 30
Retaining Ring Pliers/Circlip Pliers............................................................................. 31
Hammers .................................................................................................................... 35
Punches...................................................................................................................... 38
Cold Chisel ................................................................................................................. 40

ix APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Magnet Assembly ....................................................................................................... 45


Scraper. ...................................................................................................................... 45
Brushes....................................................................................................................... 46
Trimming Knife ........................................................................................................... 48
File .............................................................................................................................. 49
Hacksaw ..................................................................................................................... 59
Oil Can........................................................................................................................ 62

TOPIK 3: TOOL SPESIALIS / SPECIALIST TOOLS

Torque Wrenches ....................................................................................................... 63


Torque Multipliers ....................................................................................................... 64
Torque Testers ........................................................................................................... 65
Pipe Wrenches ........................................................................................................... 69
Filter Strap Wrench/Filter Strap Tool.......................................................................... 69
Chain Wrench ............................................................................................................. 70
Sledge Wrench ........................................................................................................... 70
Sledge Socket Wrench ............................................................................................... 71
Spanner Wrenches/C Spanner................................................................................... 72
Tubular Spanner Wrench/Tube Sockets .................................................................... 73
Hand Impact Wrench.................................................................................................. 73
Track Bolt Sockets...................................................................................................... 74
Track Shoe Wrench.................................................................................................... 75
Drain Plug Tools ......................................................................................................... 75
Governor Sealing Tools.............................................................................................. 76
Sledge Hammer.......................................................................................................... 77
Hand Saw ................................................................................................................... 78
Clamp ......................................................................................................................... 78
Metal Shears – (Tin Snips) ......................................................................................... 79
Grease Gun dan Cartridge Grease ............................................................................ 78
Suction Gun ................................................................................................................ 80
Pry Bars ...................................................................................................................... 80
Taps............................................................................................................................ 82
Tap Wrench ................................................................................................................ 83
Re-threading Die ........................................................................................................ 87
Die Wrench ................................................................................................................. 88
Reamers ..................................................................................................................... 91
Threaded Insert .......................................................................................................... 96
Heli-coil Insert ............................................................................................................. 96
Easy-Out atau Screw Extractor .................................................................................. 97
Menggunakan easy-out .............................................................................................. 97
Stude Remover......................................................................................................... 100
Pulling tools .............................................................................................................. 101
Agitating Cleaner ...................................................................................................... 114
Pressure Washer ...................................................................................................... 115
Oil DrainCart ............................................................................................................. 116
Engine Stand ............................................................................................................ 117
Small Engine Stand .................................................................................................. 118
Transmission Stand.................................................................................................. 119
Parts Rack ................................................................................................................ 120
Engine Parts Rack.................................................................................................... 121
Engineers’ Vices....................................................................................................... 122
Bolt Cutters ............................................................................................................... 125
Flaring Tool............................................................................................................... 126

APLTCL007 x
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Belt dan Wad Punches ............................................................................................. 126


Arbour Press............................................................................................................. 127

TOPIK 4: POWER TOOL

Portable electric drill ................................................................................................. 129


Menggunakan electric drill........................................................................................ 130
Menggunaan air drill ................................................................................................. 131
Twist Drills ................................................................................................................ 134
Countersink Bits ....................................................................................................... 143
Mounted Points dan Wheels..................................................................................... 145
Glass Bead Cleaner ................................................................................................. 146
Hand hydraulic pump................................................................................................ 147
Electric hydraulic pump ............................................................................................ 148
Portable Power Grinders .......................................................................................... 149
Wire Wheel Attachnment.......................................................................................... 152
Portable Impact Wrench ........................................................................................... 153
Grinding Wheels ....................................................................................................... 156
Rotary File ................................................................................................................ 156
Screwdriver Attachments.......................................................................................... 157
Air Chisel .................................................................................................................. 157
Air Blow gun.............................................................................................................. 159
Pemeliharaan Tool & Equipment............................................................................. 160
Hydraulic Press ........................................................................................................ 163
Grinding Wheels ....................................................................................................... 164
Cut-Off Machine ....................................................................................................... 174
Parts Washers .......................................................................................................... 177
Drill Press atau Bench Drill....................................................................................... 178

xi APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

APLTCL007 xii
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

TOPIK 1
Keselamatan / Safety
KESELAMATAN DI TEMPAT KERJA

Gambar 1 – Tool keselamatan untuk melindungi Anda

Safety merupakan tanggung jawab setiap orang, bukan hanya perusahaan, orang yang ditunjuk
sebagai penanggung jawab, instructur dan bagian safety. Cidera dapat dicegah dengan
kepedulian setiap orang.

Pengalaman menunjukkan bahwa safety yang baik menjadi ukuran dari kehati-hatian dalam
bekerja. Ini adalah tanggung jawab setiap karyawan untuk melakukan pekerjaan seaman
mungkin. Dari budaya kerja, cara-cara yang aman dan selalu berfikir tentang keselamatan teman
sekerja.

CIDERA
Sejauh ini masih terlalu banyak cidera pada dunia industri dan di bidang penanganan bahan.
Selama bertahun-tahun sejumlah cidera cenderung meningkat mengakibatkan cidera dan
kematian, atau kerusakan serius pada mesin. Hal ini merupakan dampak dari meningkatnya
penggunaan mesin dan semakin rumitnya mesin-mesin modren. Hal ini tidak bisa dihindari
sehingga menyebabkan jumlah dan keparahan cidera industri terus meningkat.

Cidera di dunia industri tidak diberitakan sebanyak cidera dijalan raya (umumnya karena
sedikitnya cidera fatal yang terjadi), namun biaya yang dikeluarkan sangat tinggi jika dilihat dari
biaya pengobatan dan rawat inap, menurunnya kinerja pekerja dan penderitaannya, kerusakan
peralatan dan menurunnya produksi.

1 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Penyebab-penyebab Cidera

Kira-kira 80% dari semua cidera disebabkan langsung oleh kesalahan manusia; hanya sebagian
kecil disebabkan oleh kegagalan fungsi pada tool. Bahkan setelah diselidiki lebih lanjut
kegagalan fungsi pada tool pun sering kali diakibatkan oleh kesalahan manusia. Terdapat
beberapa contoh kelalaian manusia:
• Kurangnya perawatan atau inspeksi yang jarang dilakukan terhadap tool
• penggantian komponen-komponen secara tidak benar dan tidak aman
• Kelalaian-kelalaian lainnya yang berhubungan dengan praktek kerja yang tidak benar

Pencegahan Cidera

Dari dulu kecelakan dapat dicegah dengan membuat peraturan mengenai standard, kode,
persyaratan rancangan minimal, proses pembuatan, penggunaan machine dan peralatan angkat
dan peraturan ini terbukti berhasil mengurangi jumlah cidera yang disebabkan karena kegagalan
peralatan.

KESELAMATAN DIRI
Mata

Mata anda sangatlah penting untuk selalu anda lindungi. Gunakanlah selalu kacamata yang
memenuhi standard, goggle atau pelindung muka (shield) jika anda melakukan pekerjaan yang
beresiko mengakibatkan kerusakan mata. Jika mata anda terkena benda asing, segera datangi
instalasi first-aid. Jangan biarkan atau meminta teman anda untuk mengeluarkannya.
Dalam setiap pekerjaan pengelasan harus selalu menggunakan pelindung yang sesuai, karena
pengelasan listrik maupun gas dapat menyebabkan kerusakan pada mata anda dalam kondisi-
kondisi tertentu.
Apabila mata Anda terkena kontak dengan bahan kimia, segera bilaslah dengan air bersih dan
pergilah ke dokter untuk dirawat sesegera mungkin.

Telinga

Di tempat-tempat dimana terdapat suara bising yang melebihi tingkat tertentu (sesuai dengan
peraturan yang ada), pakailah ear muff.

Pengangkatan Secara Manual

Selama melakukan pengangkatan secara manual, lindungi punggung dan pinggang anda.
Gunakan prosedur yang benar dan punggung anda harus sudah terbiasa untuk melakukan
pengangkatan dengan prosedur yang benar.

Posisi jongkok dan berada sedekat mungkin dengan beban akan menjamin pusat gravitasi
beban sejajar dengan tulang punggung, kemudian angkat perlahan dengan posisi lurus.
Jika memungkinkan, hindari memuntir atau memutar punggung ketika mengangkat beban berat,
karena dapat berdampak pada cidera punggung. Hindari mengangkat beban yang berat sendirian.

APLTCL007 2
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

PERTOLONGAN PERTAMA
Jika anda terluka, walaupun menurut anda kecil, segera cari pertolongan pertama secepat
mungkin. Luka kecil dapat berakibat infeksi, yang dapat mengakibatkan sakit yang serius dan
hilangnya jam kerja. Bersihkan dan gunakan pembalut luka yang bersih agar aman dari infeksi.

KEBIASAAN BEKERJA DI WORKSHOP


Kebersihan Diri

Kebersihan sangatlah penting dan merupakan tanda yang jelas untuk melihat kepedulian orang
terhadap kebersihan pekerjaannya. Pada saat pekerja tidak memiliki penampilan dan budaya
bersih dan rapi, mereka akan bersikap yang sama terhadap lingkungan kerjanya. Pekerjaan yang
buruk berdampak pada hasil produksi dan sering sekali ikut mengakibatkan cidera serius.

Gambar 2 – Pakaian yang benar dan salah

Perhatikanlah pokok-pokok berikut ini mengenai pakaian, kebersihan dan penampilan diri (Lihat
Gambar 2):

ƒ Selalu pergunakan seragam saat bekerja. Seragam harus dicuci secara berkala dan harus
nyaman untuk dipakai. Pakaian kerja yang kendor, kancing yang rusak dan seragam yang
robek-robek dapat tersangkut pada mesin dan tidak boleh dipakai kembali. Penggunaan sepatu
yang memenuhi standard merupakan hal penting. Diwajibkan menggunakan safety boots
atau sepatu dengan pelindung besi ( steel toe caps).
ƒ Rambut panjang adalah berbahaya. Peraturan pabrik mengharuskan untuk menggunakan
(hair net) untuk menutupi rambut panjang. Demi keselamatan, rambut dianjurkan dipotong
pendek saat bekerja di dalam bengkel.

3 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

ƒ Apabila terdapat potensi bahaya dari benda yang dapat jatuh dari ketinggian atau kepala
Anda terkena risiko benturan oleh sudut-sudut logam yang tajam, gunakanlah safety helmet.
ƒ Berusahalah untuk selalu bersih dan rapi disetiap pekerjaan Anda.

Bercanda dan Bermain-main

Bercanda dan bermain-main tidak diterima dalam dunia industri; karena akan mengarah pada
cidera serius. Terlalu banyak bercanda selama bekerja memang membuat orang tertawa namun
dapat berujung pada penderitaan seumur hidup. Dan orang itu mungkin adalah anda.

Kebersihan dan Kerapihan Industrial (Industrial Housekeeping)

Gambar 3 – Workbench yang tidak rapi dan yang rapi

Apabila workshop dibiarkan kotor dan tidak rapi, akan mengakibatkan ketidakefisienan kerja,
praktek kerja yang buruk dan sering kali menyebabkan cidera. (Lihat Gambar 3).
Ingat, pada dasarnya kebersihan workshop merupakan tanggung jawab management dan
karyawan demi kepentingan bersama. Pekerja yang handal akan menciptakan lingkungan kerja
mereka sebaik mungkin sebagai cerminan perilaku kedisiplinan mereka.

KESELAMATAN DI WORKSHOP

Pengoperasian yang efisien di workshop secara umum akan tergantung pada perencanaan,
pengaturan desain dan konstruksi. Hal-hal penting yang harus dipertimbangkan adalah:

ƒ Layout yang sesuai untuk menghasilkan produksi dan efisiensi yang maksimum
ƒ Pengukuran akan menjamin keselamatan operator dan machine yang digunakan
ƒ Kepedulian yang cukup pada perawatan tool dan perlengkapan.

KESELAMATAN TOOL
Hand Tools

Jangan pernah menggunakan tool yang rusak, misalnya tool yang handlenya sudah rusak, chisel
yang headnya sudah mengembang berbentuk jamur, spanner yang memiliki jaw mengembang,
file tanpa shank (khususnya pada mesin bubut) dan penggunaan tools dengan ukuran yang tidak
sesuai dengan pekerjaan.

Peralatan Permesinan

APLTCL007 4
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Gambar 4 – Keselamatan ketika menggerinda


(Perhatikan perlindungan pada mata dan safety shield di sekitar roda).

Banyak cidera disebabkan oleh pengoperasian mesin-mesin yang tidak diberi pelindung dengan
memadai atau tempat dimana safety guard yang disediakan telah dilepas secara tidak
bertanggung jawab. Keselamatan diri Anda sebagian besar bergantung pada sikap yang Anda
miliki terhadap penggunaan dan perawatan safety guard dan peralatan yang disediakan (Lihat
Gambar 4).

Tool Listrik

Jangan menggunakan tool listrik kecuali Anda memiliki izin untuk melakukannya. Karena ini
merupakan tool yang berbahaya, Tool listrik harus selalu dianggap sebagai hal yang ‘hidup’.

Laporkan dan tandai setiap kerusakan yang timbul pada kabel atau tool listrik. Jangan
meninggalkan extension cord di lantai ketika tidak digunakan.Gulung dan simpan di tempat
penyimpanan, dianjurkan tidak menggantungnya pada pengait.

5 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Ladder

Gambar 5 – Ladder

Gunakan tangga hanya untuk menjangkau tempat yang lebih tinggi atau melakukan pekerjaan
ringan diketinggian (Gambar 5). Sangat baik jika dapat mengunakan mobile platforms atau
scaffolding untuk pekerjaan berat atau pekerjaan dengan waktu yang lama. Yakinkan tangga
tidak akan terpeleset, dengan bantuan seseorang memeganginya atau mengikatnya pada
penyangga.

Udara Bertekanan

Jangan pergunakan udara bertekanan untuk keperluan lain selain dari fungsi yang sebenarnya.
Jangan bermain-main dengan udara bertekanan.

Jangan menggunakan udara bertekanan untuk mendinginkan atau membersihkan debu dari
pakaian atau rambut Anda.

Jangan sekali-sekali mengarahkan aliran udara bertekanan pada tubuh Anda atau tubuh orang
lain. Hembusan kencang dari angin bertekanan dalam jarak beberapa inci dari tubuh Anda dapat
menembus aliran darah atau usus di perut Anda. Tekanan udara 27 kPa dapat menyebabkan
pecahnya urat nadi dan dapat menimbulkan kematian. Setiap pori-pori pada kulit kita dapat
menyerap udara.

APLTCL007 6
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Crane

Crane dan peralatan pengangkat lainnya harus dioperasikan hanya oleh orang yang telah dilatih
dengan benar dan berpengalaman. Jangan mengoperasikan mobile crane di bawah atau di dekat
kabel listrik. Jangan berdiri di bawah beban yang sedang tergantung. Pastikan bahwa chain
pengangkat dan sling diberi tanda sesuai dengan Safe Working Load (SWL) maksimumnya
masing-masing. Chain dan sling yang sudah aus, cacat atau rusak tidak boleh digunakan. Hanya
satu orang saja yang diperbolehkan untuk memberikan aba-aba kepada operator crane.

MENGGUNAKAN TOOL LISTRIK


Pemeriksaan Keselamatan

ƒ Jangan berdiri di lantai yang basah atau dalam genangan air ketika menggunakan tool listrik.
ƒ Gunakan selalu safety glass ketika menggunakan bor listrik.
ƒ Sebelum menghubungkan ke power supply, periksalah kabel listrik apakah ada yang terbelah
atau tergores.
ƒ Jika terdapat kabel yang terbuka, kabel perlu diganti. Beritahukan hal ini kepada supervisor
anda.
ƒ Selalu putuskan sambungan power supply sebelum memasang dan melepas mata bor.
ƒ Jangan menggunakan tool listrik di dekat cairan dan gas yang mudah terbakar.
ƒ Lepaskan chuck key dari chuck sebelum Anda memulai pengeboran.
ƒ Jangan menggunakan peralatan bor yang sudah diketahui cacat.
ƒ Jangan mengoperasikan portable power drill sebelum di ground-kan.

7 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

APLTCL007 8
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

TOPIK 2
Hand Tools
Setelah selesai dengan topik ini, siswa harus mampu:

Memilih, menggunakan dengan aman, dan merawat automotive workplace tools.

Ada banyak hand tools di lapangan yang harus kita gunakan. Penting agar setiap siswa
mengetahui cara menggunakan tool dengan benar. Kita akan mempelajari mengenai
wrench/spanner, socket, screwdriver, pliers, punch, chisel, dan special tool.

Gambar-gambar jenis tool yang berbeda diperlihatkan sebagai dasar untuk diskusi.

LARGE OPEN END SPANNERS

Gambar 6 – Large Open End Spanners

CATATAN:
Spanner memiliki dua sisi rata yang bersinggungan dengan sisi nut dan head menyerong.
Wrench/spanner harus cocok dengan ukuran bolt, dan handle sebaiknya ditarik menuju
serviceman bukannya didorong. Ukuran wrench tertera pada wrench/ spanner.

Wrench/spanner terbuka di bagian ujung dan memiliki bagian rata yang bersentuhan dengan sisi-
sisi nut atau bolt. Apabila wrench/spanner terlalu besar, akan menyebabkan ujung nut atau bolt
menjadi bundar. Ukur jarak bukaan dan perhatikan angka ukuran yang tertera pada
wrench/spanner.

Wrench/spanner ini dapat digunakan pada nut atau bolt yang berukuran sama. Ukuran-ukuran
khusus dibuat untuk aplikasi-aplikasi khusus seperti yang dijelaskan dalam Tool Guide.
Wrench/spanner dapat diputar di tempat-tempat yang sempit.

9 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

CATATAN:
JANGAN memukul spanner dengan hammer. Hal ini akan menyebabkan kerusakan dan dapat
menyebabkan cidera apabila wrench/spanner terlepas dari fastener. Selalu gunakan
wrench/spanner dalam posisi TARIK. HINDARI MENDORONG! Apabila wrench/spanner harus
didorong, doronglah dengan telapak tangan terbuka.

Perawatan

Jagalah kebersihan open end spanner, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan pemeriksaan
secara berkala terhadap jaw untuk mengetahui apakah terdapat keausan yang berlebihan atau
apakah terdapat keretakan, dan gantilah wrench apabila ditemukan kondisi-kondisi seperti ini.

OPEN END WRENCH/SPANNER

Gambar 7 – Open End Wrench

CATATAN:
Kedua bagian head yang miring dan berbeda dapat digunakan secara bergantian untuk
memberikan cengkeraman pada nut atau bolt di tempat yang berbatas.

Sudut antara bagian head dan shank pada open wrench/spanner standar adalah 15 derajat atau
22,5 derajat. Pada wrench/spanner ini, satu head berada pada sudut 30 derajat terhadap shank
dan head lainnya pada sudut 60 derajat. Empat belas buah wrench/spanners dengan part
number 1P3515 dengan group range dari 3/8 inchi sampai 1½ inchi dengan kedua head
wrench/spanner memiliki ukuran yang sama.

Perawatan

Jaga kebersihan open end wrench, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan pemeriksaan secara
berkala terhadap jaw untuk mengetahui apakah terdapat keausan yang berlebihan atau apakah
terdapat keretakan, dan gantilah wrench apabila ditemukan kondisi-kondisi seperti ini.

APLTCL007 10
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

TAPPET SPANNER

Gambar 8 – Tappet Wrench

Tappet wrench/spanner memiliki bagian ujung yang tipis dan shank yang panjang. Tool ini
memiliki dua ujung: satu ujung berukuran ½ inci dan ujung lainnya berukuran 9/16 inci. Tappet
wrench/spanner digunakan untuk penyetelan valve. JANGAN menggunakan wrench/spanner ini
untuk aplikasi lain misalnya untuk pekerjaan servis biasa.
Ini adalah jenis wrench/spanner untuk pekerjaan ringan dan tidak dirancang untuk menahan
beban yang berat.

Perawatan

Jagalah kebersihan tappet wrench, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan pemeriksaan secara
berkala terhadap jaw untuk mengetahui apakah terdapat keausan yang berlebihan atau apakah
terdapat keretakan, dan gantilah wrench apabila ditemukan kondisi-kondisi seperti ini.

BOX END WRENCH/RING SPANNER

Gambar 9 – Box End Wrench

Wrench/spanners tipe ini memiliki open socket type head pada setiap ujung shank. Setiap box
terdiri dari 12 points dan umumnya serong terhadap shank pada sudut 15 derajat. Masing-
masing ujung wrench/spanner memiliki perbedaan ukuran 1/16 inches. Ukuran head tertera dekat
ujung shank. Wrench/spanners dipergunakan secara luas dan umumnya dipergunakan jika harus
menggunakan tenaga yang lebih besar seperti mengendorkan bolt atau nut.

Karena ujung box menutupi fastener sepenuhnya, kemungkinan wrench/spanner untuk tergelincir
sangat kecil. Ketika membuka bolt pada ruang terbatas, wrench/spanner dapat diangkat dan
dimasukkan kembali. Jangan menggunakan extensions pada wrench/spanners untuk
meningkatkan torsi. Wrench/spanner tidak didesain untuk diberi extention karena tidak akan
tahan dan dapat slip atau mengalami kerusakan yang dapat berakibat cidera.

11 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Perawatan

Jagalah kebersihan box end wrench, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan pemeriksaan
secara berkala terhadap box teeth untuk mengetahui apakah terdapat keausan yang berlebihan,
dan gantilah wrench apabila ditemukan kondisi-kondisi seperti ini.

COMBINATION WRENCH/SPANNER

Gambar 10 – Combination Wrench

Combination wrench/spanner memiliki jaw- (jaw) terbuka pada satu ujung dan box socket yang
tertutup pada ujung lainnya. Open End berukuran sudut 15 derajat atau 22,5 derajat terhadap
shank. Box end menyerong 15 derajat terhadap shank.

Combination wrench/spanner adalah untuk penggunaan umum di tempat-tempat dimana socket


dan ratchet tidak dapat digunakan. JANGAN menggunakan extension pada wrench/spanner
untuk melipatgandakan kekuatan. Combination wrench/spanner tidak dirancang untuk menahan
penggunaan jenis ini dan dapat tergelincir dari fastener atau patah, dan menyebabkan cidera.

Perawatan

Jaga kebersihan combination wrench, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan pemeriksaan
secara berkala terhadap jaw dan box teeth untuk mengetahui apakah terdapat keausan yang
berlebihan, dan gantilah wrench apabila ditemukan kondisi-kondisi seperti ini.

ADJUSTABLE WRENCH (CRESENT)/SHIFTING SPANNER

Gambar 11 – Adjustable Wrench (Crescent)

Wrench/spanner ini memiliki head dengan salah satu jaw tetap dan jaw yang lainnya bisa disetel.
Head memiliki sudut 22.5 derajat terhadap shank atau handle. Adjustment screw yang di
knurling berguna untuk menggerakkan adjustable jaw dan berada ditengah-tengah head.

APLTCL007 12
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Adjustable wrench/spanner secara umum dipergunakan pada bolt atau nut ukuran tertentu
(special) atau hanya ketika open end, box end atau combination wrench/spanner tidak tersedia.
Meskipun adjustable wrench/spanner dapat dipergunakan pada macam-macam ukuran, namun
tidak dapat mencengkeram nut atau bolt seaman standard wrench/spanner dan memiliki
kemungkinan yang lebih besar untuk slip dan merusak fastener.

Wrench/spanner ini tidak dirancang untuk pekerjaan service yang berat dan tidak boleh
digunakan di tempat yang memerlukan tenaga yang kuat. Selalu kencangkan jaw dengan aman
pada fastener sebelum menggunakan wrench/spanner.

Pastikan adjustable jaw menghadap ke si pemakai tool ketika menarik wrench/spanner. Hal ini
akan menempatkan tenaga yang lebih besar pada stationary jaw dan membantu
mempertahankan cengkeraman yang kuat pada fastener.

HINDARI MENDORONG adjustable wrench/spanner, memukulnya dengan hammer, atau


menggunakan extension. Kerusakan pasti akan terjadi apabila tenaga yang berlebihan digunakan
pada adjustable jaw.

Perawatan
Jagalah kebersihan adjustable wrench, bersihkan dari kotoran dan oli. Jagalah agar knurled
screw dan adjustable jaw bebas dari kotoran dan bahan abrasif, dan lumasilah dengan baik.
Periksalah adjustable jaw untuk mengetahui apakah terdapat keausan yang berlebihan, dan
gantilah wrench apabila ditemukan kondisi-kondisi seperti ini.

HEAVY DUTY ADJUSTABLE WRENCH/SHIFTING SPANNER

Gambar 12 – Heavy Duty Adjustable Wrench

Heavy duty adjustable wrench/spanner hampir sama dengan adjustable atau crescent
wrench/spanner standard. Perbedaan yang mendasar antara keduanya adalah bahwa heavy
duty adjustable menggunakan nut dan bolt pada lubang yang memiliki posisi sejajar antara jaw-
tetap dan jaw- bergerak sementara adjustable atau crescent jaw menggunakan knurled adjusting
screw. Heavy duty adjustable wrench/spanner juga berukuran lebih besar dan lebih berat
dibandingkan dengan adjustable wrench/spanner standar.

Wrench/spanner jenis ini digunakan dalam aplikasi umum dimana diperlukan banyak tenaga
untuk melonggarkan atau mengencangkan nut dan bolt besar. Tool ini umumnya digunakan
ketika open end atau box end wrench/spanner yang berukuran sesuai tidak tersedia. JANGAN
menggunakan extension pada wrench/spanner ini untuk melipatgandakan tenaga.
Wrench/spanner ini tidak dirancang untuk tahan terhadap jenis penggunaan ini dan dapat
menyebabkan wrench/spanner tergelincir dari fastener atau patah sehingga ada kemungkinan
dapat menyebabkan cidera.

13 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Perawatan

Jagalah kebersihan heavy duty adjustable wrench, bersihkan dari kotoran dan oli. Jagalah agar
adjustable channel bebas dari kotoran dan bahan abrasif. Periksalah adjustable jaw untuk
mengetahui apakah terdapat kelonggaran dan gantilah wrench apabila ditemukan kondisi-kondisi
seperti ini.

Hollow Head Screw Wrench/Allen Key

Gambar 13 - Hollow Head Screw Wrench (Allen Or Hex Wrench)

Wrench ini terbuat dari hexagonal bar stock dengan sudut kemiringan 90 derajat. Ukuran wrench
ini berkisar antara 1/32 inci hingga lebih dari 1 inci dan dapat dibeli secara terpisah atau dalam
satu set. Hollow head digunakan untuk melepaskan dan memasang setscrew, guide pin, drain
plug dan jenis-jenis recessed hex head screw lainnya.

Perawatan

Jagalah kebersihan wrench ini; dari kotoran dan oli.

SOCKET

Gambar 14 – Socket

Socket memiliki ukuran yang berbeda beda mulai dari 1/8" hingga 3", yang paling umum
dipergunakan berkisar antara 3/8" hingga 1". Socket dapat berupa segi enam atau segi 12,
dichrome finish atau black finish. Chrome finish umumnya digunakan untuk keperluan secara
umum dengan ratchet, speeder handle dan nut spinner. Black finish dipergunakan dengan
impact atau power socket. Kedua socket ini memiliki ukuran yang sama, namun tidak boleh
ditukar penggunaanya. Socket dipergunakan pada daerah yang cukup memungkinkan
pemegangan yang baik pada nut atau bolt.

APLTCL007 14
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Socket dapat dipergunakan pada bermacam-macam tool (ratchet, speeder handle, dan lain
sebagainya). Untuk mendapatkan torsi yang tinggi dan proses memasang dan melepas yang
lebih cepat. Socket merupakan tool yang paling luas dipergunakan karena kemudahan
penggunaan, lebih cepat dan kemampuan mencapai area dimana wrench/spanners atau tool
yang lainnya tidak dapat dipergunakan. Yakinkan socket terpasang dengan pas dan aman pada
nut atau bolt dan tidak menyudut. Jika tidak maka akan terjadi slip yang berakibat kerusakan
tool atau cidera. Jangan pergunakan standard atau power socket pada impact tool.

Socket jenis ini lebih keras dan lebih rapuh dibandingkan dengan impact socket dan akan mudah
rusak apabila sering digunakan. Tool Guide dapat dijadikan acuan untuk menentukan apakah
socket dapat dipergunakan pada impact wrench.

Perawatan

Jagalah kebersihan socket, bersihkan dari kotoran dan oli. Periksalah socket teeth secara
berkala untuk mengetahui apakah terdapat keausan yang berlebihan dan gantilah socket apabila
ditemukan kondisi-kondisi seperti ini.

RATCHET

Gambar 15 – Ratchet

Ratchet handle dan head dibuat dari besi tempa dengan drive pada salah satu sisi dan tuas
pemutar yang memiliki pengatur arah putaran pada head. Standard rachet terdiri dari ukuran dan
bentuk yang berbeda-beda untuk penggunaan yang berbeda-beda pula, terdiri dari swivel head,
long handle, short handle, dan bent handle swivel head. Ratchet dipasang dengan drive socket
untuk melepas dan memasang komponen pengikat di semua penggunaan yang cukup ruang.
Yakinkan socket terwrench dengan baik ke ratchet lug. Jangan pergunakan extension pada
ratchet atau memukul dengan hammer karena dapat menyebabkan kerusakan tool atau cidera.
Selalu menarik ratchet, jangan didorong.

Perawatan
Periksalah ratchet gear secara berkala untuk memastikan bahwa ratchet gear ini tidak tergelincir
ketika daya yang kuat diaplikasikan. Apabila terdeteksi keausan yang berlebihan, gantilah gear
ini. Jika gear berada dalam kondisi baik lumasilah dan pasanglah. Periksalah spring loaded steel
ball di dalam ratchet lug untuk memastikan bahwa ratchet dapat menahan socket dengan aman.
Apabila terdeteksi keausan, gantilah lug.

15 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

SPEEDER HANDLE/SPEED BAR

Gambar 16 – Speeder Handle

Ukuran panjang speeder handler adalah kira-kira 450 mm dengan drive lug pada satu ujung dan
rotating handle pada ujung yang lainya. Tool ini memiliki lengkungan berbentuk U di tengah-
tengah, yang berfungsi sebagai handle lainnya untuk memutar socket. Ukuran speeder handle
yang paling lazim adalah 3/8” dan ½”. Jangan memukul tool ini dengan hammer. Peganglah
rotating handle dengan kuat dan tahanlah di tempat, sejajar dengan nut atau bolt. Jangan
mengunakan tool ini sebagai pry bar.

Perawatan

Jagalah kebersihan speeder handle, bersihkan dari kotoran dan oli. Periksalah spring loaded
steel ball di dalam drive lug secara berkala untuk memastikan bahwa bagian ini memegang
socket atau extension dengan kuat.

BREAKER BAR

Gambar 17 – Breaker Bar

Nut diputar menggunakan steel bar dengan panjang sekitar dua feet, terdiri dari socket drive lug
pada salah satu sisi dan handle pada sisi yang lainnya. Breaker bar ini dipergunakan jika
dibutuhkan gaya yang agak besar untuk melepas dan memasang nut atau bolt. Breaker bar
dapat diputar lurus untuk melepas bolt yang sudah kendor dengan cepat. Jangan putar breaker
bar dengan hammer, jangan menggunakan extension pada handle. Jangan menggunakan tool
ini sebagai pry bar atau hammer. Selalu pergunakan breaker bar dan socket dengan posisi yang
benar terhadap bolt atau nut dan tidak miring.

Perawatan

Jagalah kebersihan breaker bar, bersihkan dari kotoran dan oli. Periksalah spring loaded steel
ball di dalam lug secara berkala untuk memastikan bahwa bagian ini mencengkeram socket

APLTCL007 16
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

dengan kuat. Apabila terdapat kelonggaran yang berlebihan, gantilah lug (apabila
memungkinkan), atau gantilah breaker bar.

SLIDING “T” WRENCH BAR

Gambar 18 – Sliding “T” Wrench

Sliding “T” wrench memiliki drive lug yang tetap dan head yang memiliki lubang tempat sliding
bar terpasang. Masing-masing ujung bar diberi penahan untuk menghindari lepasnya bar.
Wrench ini dipergunakan untuk mengendorkan plug, nut atau bolt dimana ruangan terbatas untuk
menggunakan ratchet atau breaker bar. Umumnya dipergunakan untuk mengendorkan plug atau
fastener untuk pertama kali, kemudian pergunakan rachet untuk memutar cepat. Jangan pukul
wrench dengan hammer atau menggunakan extension pada handle. Selalu yakinkan socket
duduk dengan baik pada nut atau bolt dan tidak miring.

Perawatan

Jagalah kebersihan sliding “T” wrench, bersihkan dari kotoran dan oli. Periksalah spring loaded
steel ball di dalam lug secara berkala untuk memastikan bahwa bagian ini mencengkeram socket
dengan kuat. Apabila terdapat kelonggaran yang berlebihan, gantilah wrench ini.

SOCKET DRIVER

Gambar 19 – Socket Driver

Socket driver adalah screwdriver dengan drive lug berukuran 1/4” atau 3/8”, sebagai pengganti
ujung screwdriver. Tool ini dipergunakan untuk memasang dan melepas nut kecil yang sudah
kendor dengan cepat atau memasang dan melepas bolt atau nut dengan torque rendah.

Drive dengan ukuran 1/4" sangat umum dipergunakan jika wrench/spanner atau ratchet sulit
dipergunakan. Jangan pernah memegang tool dengan plier atau tool lainnya untuk menambah
torque. Socket driver tidak didesain untuk dipergunakan seperti ini dan dapat berakibat pada
kerusakan tool. Yakinkan spring loaded steel ball pada drive lug menahan socket dengan baik.

17 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Perawatan

Jagalah kebersihan socket driver, bersihkan dari kotoran dan oli. Periksalah spring loaded steel
ball di dalam drive lug secara berkala untuk mengetahui apakah terdapat kelonggaran yang
berlebihan dan gantilah tool apabila ditemukan kondisi seperti ini.

SOCKET EXTENSION

Gambar 20 – Socket Extension

Socket extension adalah steel bar sederhana dengan drive lug pada salah satu ujung dan
internal drive socket pada ujung lainnya. Extension dapat memiliki ukuran drive 1/4", 3/8", 1/2",
3/4", and 1" dan memiliki panjang 50 mm samapi 600 mm. Extension dapat dipergunakan pada ruang
yang memungkinkan, untuk memudahkan pekerjaan.

Pastikan extension sejajar dengan head nut atau head bolt dan socket terpasang dengan aman
serta tidak berada dalam posisi miring pada suatu sudut, atau kalau tidak maka extension dapat
tergelincir sehingga menimbulkan kerusakan pada tool atau kemungkinan cidera. Berhati-hatilah
ketika bekerja di dalam tempat yang tertutup di sekitar sambungan listrik misalnya pada starter
atau battery.

Perawatan

Jagalah kebersihan socket driver, bersihkan dari kotoran dan oli. Periksalah drive lug secara
berkala untuk mengetahui apakah terdapat keausan yang berlebihan dan gantilah extension
apabila ditemukan kondisi seperti ini.

DRIVE ADAPTOR

Gambar 21 – Drive Adaptor

Drive adaptor tampak seperti extension pendek yang terdiri dari drive hole dan drive lug. Tool
digunakan untuk menyambung ratchet dan handle pemutar dengan ukuran drive yang berbeda.

APLTCL007 18
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Drive adaptor hanya dipergunakan ketika ukuran driver tidak tersedia atau ketika tidak
memungkinkan menggunakan drive yang tepat. Tool ini tidak boleh dipergunakan dengan impact
wrench. Jangan menggunakan breaker bar yang besar dengan socket dengan drive kecil.

Hal ini dapat menyebabkan socket pecah atau retak atau malah cidera. Drive adaptor tidak boleh
dipergunakan bersamaan secara seri untuk menambah atau mengurangi ukuran lebih dari satu
step.

Perawatan

Jaga kebersihan drive adaptor, bersihkan dari kotoran dan oli. Periksalah drive lug secara
berkala untuk mengetahui apakah terdapat keausan yang berlebihan dan gantilah adaptor
apabila ditemukan kondisi seperti ini.

RATCHET ADAPTOR

Gambar 22 – Ratchet Adaptor

Ratchet Adaptor memiliki drive 3/4" dan drive adaptor berukuran besar. Tool ini memiliki ujung
external dan internal. Untuk menentukan arah, terdapat knurled directional ring pada ujung
dalam yang sebagiannya menutup sisi luar. Ratchet Adaptor pada dasarnya digunakan dengan
1P850 Torque Multiplier, namun dapat juga dipergunakan dengan 9S7351 Torque Wrench atau
Breaker Bar drive 3/4".
Ratchet adaptor dapat dipergunakan dengan non-ratchet 3/4" adapter. Memutar tool dengan
ratchet lebih efisien dibanding melepas dan memasang tool dari fastener. Jangan pergunakan
tool ini dengan impact wrench karena dapat menyebabkan tool rusak dan terlepas sehingga
dapat menyebabkan cidera. Jika terjadi slip, tool tidak boleh digunakan lagi.

Perawatan

Jagalah kebersihan ratchet adaptor, bersihkan dari kotoran dan oli. Hindari agar ratchet adaptor
tidak terkena pasir halus atau bahan abrasif lainnya. Periksalah drive lug secara berkala untuk
mengetahui apakah terdapat keausan yang berlebihan dan lakukan pengetesan terhadap
mekanisme ratchet apakah terdapat kelicinan. Gantilah tool ini apabila ditemukan kondisi seperti
ini.

19 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

UNIVERSAL JOINT

Gambar 23 – Universal joint

Universal joint terdiri dari internal drive socket member, external lug member dan pivot block di
bagian tengah. Yoke dipasang pada pivot block dan memberikan kedua pivot point yang
memungkinkan sambungan dibengkokkan. Universal joint dapat digunakan dalam aplikasi apa
pun dimana ratchet atau extension harus berada pada suatu sudut dengan socket.
Tool ini khusus digunakan untuk menjangkau area yang sulit. Yakinkan socket betul-betul pas
dengan nut atau bolt, jika tidak maka dapat terjadi slip sehingga tool menjadi rusak dan beresiko
timbulnya cidera. Jangan pernah pergunakan standard atau power universal joint dengan impact
wrench/spanner. Universal joint lebih keras dan lebih rapuh dibanding impact universal joint dan
akan rusak atau pecah saat digunakan.

Perawatan

Jagalah kebersihan universal joint, bersihkan dari kotoran dan oli. Periksalah drive lug secara
berkala untuk mengetahui apakah terdapat keausan yang berlebihan dan gantilah tool ini apabila
ditemukan kondisi seperti ini.

BALL-TYPE UNIVERSAL JOINT

Gambar 24 – Ball-type Universal

Ball-type universal joint memiliki tiga bagian utama; housing, drive lug dan drive pin. Housing
terdiri dari lubang drive lug internal pada satu ujung, drive lug eksternal dan drive pin pada ujung
lainnya. Drive lug eksternal memiliki ball stud dengan slot berbentuk oval dimana drive pin
bertumpu melalui slot tersebut. Clearance tambahan di antara drive pin dan drive pin slot dalam
drive lug eksternal memungkinkan universal drive beroperasi pada poros yang bengkok.Tool ini
dapat dipergunakan pada area yang tidak dapat dijangkau oleh wrench/ spanner atau socket dan
handle. Universal drive 1/2" dan 1" memiliki kemampuan menahan torsi yang lebih besar dari
torque multipliers drive dengan ukuran yang sama. Penggunaan yang umum adalah
mengencangkan pengikat nut final drive housing ke rear frame dan case Caterpillar G Series
Motor Graders.

APLTCL007 20
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Yakinkan socket yang terpasang sesuai dengan ukuran nut atau bolt head, jika tidak dapat
menyebabkan slip atau cidera. Jangan pernah gunakan standard atau power rated universal drive
dengan impact wrench/spanner. Universal drives lebih keras dan mudah pecah saat
dipergunakan.

Perawatan

Jagalah kebersihan ball-type universal joint, bersihkan dari kotoran dan oli. Periksalah drive pin
dan male drive lug secara berkala untuk mengetahui apakah terdapat keausan yang berlebihan
dan gantilah tool ini apabila ditemukan kondisi seperti ini.

UNIVERSAL SOCKET

Gambar 25 – Universal Socket

Universal socket dapat digunakan dalam aplikasi apa pun dimana ratchet atau extension harus
berada pada suatu sudut dengan bolt atau nut. Tool ini terutama sekali bermanfaat di tempat-
tempat tertutup yang sulit dijangkau.

Pastikan socket benar-benar pas dengan head nut atau head bolt, jika tidak socket ini dapat
tergelincir sehingga menyebabkan kerusakan pada tool atau kemungkinan terjadinya cidera.

Jangan menggunakan socket standar atau power socket pada impact wrench. Socket ini lebih
keras dan lebih mudah patah dibandingkan dengan impact socket dan akan rusak ketika
digunakan secara berulang-ulang.

Perawatan

Jagalah kebersihan universal socket, bersihkan dari kotoran dan oli. Periksalah socket teeth
secara berkala untuk mengetahui apakah terdapat keausan yang berlebihan dan gantilah tool ini
apabila ditemukan kondisi seperti ini.

21 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

HEX DRIVE SOCKET

Gambar 26 – Hex Drive Socket

Hex drive socket adalah gabungan antara bagian yang lurus dari Allen Key dengan drive socket.
Bit bersegi enam (hexagon) pas dengan drive socket dan ditahan di tempatnya oleh sebuah lock
pin. Tool ini dapat digunakan untuk melepaskan, memasang, atau mengencangkan socket head
screw di tempat yang memungkinkan untuk melakukannya.

Tool ini lebih serbaguna dibandingkan hollow head screw wrench karena dapat digunakan
dengan ratchet, extension dan universal joint di tempat-tempat tertutup dan lebih banyak torsi
dapat diaplikasikan pada screw. Tool ini dapat juga digunakan dengan speeder handle untuk
melepaskan atau memasang screw dengan lebih cepat.

Pastikan bit bersegi enam benar-benar pas masuk ke dalam screw socket dan tidak berada
dalam keadaan miring pada suatu sudut karena dapat tergelincir sehingga menyebabkan
kerusakan tool atau kemungkinan terjadinya cidera. Jangan menggunakan standard atau power
hexagonal drive socket pada impact wrench. Tool ini lebih keras dan rapuh serta akan rusak
ketika digunakan secara berulang-ulang.

Perawatan

Jagalah kebersihan hex drive socket, bersihkan dari kotoran dan oli. Periksalah hex bit secara
berkala untuk mengetahui apakah terdapat keausan yang berlebihan dan gantilah tool ini apabila
ditemukan kondisi seperti ini.

12 POINT SHOULDER BOLT SOCKET

Gambar 27 – Point Shoulder Bolt Socket

Shoulder bolt socket sangat mirip dengan standard socket, kecuali bagian leher socket lebih
panjang untuk dapat masuk ke dalam lubang-lubang yang diceruk (recessed opening). Lubang
drive lug internal memiliki standar yang sama dengan socket standar.

APLTCL007 22
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Shoulder bolt socket dirancang untuk digunakan pada 12 point shoulder bolt. Ke 12 titik tersebut
memberikan kontak yang lebih banyak di antara bolt dan socket dan memungkinkan
cengkeraman yang lebih kuat sehingga mengurangi kemungkinan socket tergelincir dari bolt.
Shoulder head bolt umumnya digunakan dalam aplikasi torsi tinggi sesuai dengan ukuran
fastener.

Pastikan socket benar-benar pas pada head nut atau head bolt untuk mencegah tergelincir yang
dapat menyebabkan kerusakan pada tool atau memungkinkan terjadi cidera. Jangan
menggunakan standard atau power socket pada impact wrench/spanner. Socket jenis ini lebih
keras dan rapuh daripada impact sokcet dan akan rusak ketika digunakan secara berulang-ulang.

Perawatan

Jagalah kebersihan 12 point shoulder bolt socket, bersihkan dari kotoran dan oli. Periksalah
socket teeth secara berkala untuk mengetahui apakah terdapat keausan yang berlebihan dan
gantilah tool ini apabila ditemukan kondisi seperti ini.

HEAVY DUTY IMPACT SOCKET

Gambar 28 – Heavy Duty Impact Socket

Heavy duty impact socket hampir sama dengan standard socket, kecuali bentuknya lebih tebal
dan berwarna hitam. Tetapi, tidak semua socket yang berwarna hitam adalah untuk penggunaan
dengan impact, beberapa diantaranya adalah power socket. Socket dengan part number
Caterpillar dapat dilihat di Caterpillar Tool Guide di bagian Individual Socket dimension chart dan
diberi awalan dengan tiga binpliers (***) atau tiga tanda tambah (+++) untuk mengetahui rating
impact.

Heavy-duty impact socket dan impact socket lainnya dapat digunakan dalam aplikasi apa pun
dimana dimungkinkan untuk menggunakan impact wrench. Pastikan bahwa lock pin dan retaining
ring terpasang dengan benar (untuk socket yang memiliki fitur ini).

Untuk socket yang memiliki seating hole untuk spring loaded steel ball dalam driver lug, pastikan
steel ball ini terpasang dengan kuat. Jangan memutar socket dengan kecepatan tinggi, karena
tindakan ini dapat menyebabkan socket terpelanting sehingga menyebabkan kemungkinan
terjadinya cidera. Gunakan safety glasses atau goggle ketika menggunakan tool impact untuk
berjaga-jaga jika ada tool yang patah.

Perawatan

Jagalah kebersihan heavy-duty impact socket, bersihkan dari kotoran dan oli. Periksalah drive
lug hole dan socket teeth secara berkala untuk mengetahui apakah terdapat keausan yang
berlebihan dan gantilah tool ini apabila ditemukan kondisi seperti ini.

23 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

CROWFOOT WRENCH

Gambar 29 – Crowfoot Wrench

Open-end crowfoot wrench/spanner pada dasarnya merupakan open-end spanner tanpa shank
atau handle. Lubang drive lug berbentuk persegi terdapat pada bagian belakang wrench head
sebagai tempat drive lug dari ratchet atau extension.
Untuk crowfoot wrench pada umumnya tidak terdapat sudut antara jaw dan lug hole, keduanya
segaris. Flare nut crowfoot wrench sama dengan open end, kecuali pada flare nut crowfoot
wrench headnya berbentuk kotak dengan bukaan yang cocok pada fuel line, dll. Flare nut
crowfoot memiliki daya cengkram yang lebih bagus dibandingkan dengan open end crowfoot
karena memiliki titik kontak yang lebih banyak.
Crowfoot wrench dapat digunakan dalam area tertutup yang tidak memungkinkan untuk
menggunakan socket, open end, atau box end wrench. Jenis wrench ini dapat digunakan dengan
ratchet atau torque wrench, tetapi ketika digunakan dengan torque wrench, koreksi torsi harus
dihitung. Jumlah koreksi dapat dihitung dengan menggunakan Torque Computer.
Pastikan wrench terpasang dengan baik pada nut atau head bolt atau tidak goyang atau mudah
terlepas sehingga dapat merusak tool atau kemungkinan cidera. Jangan menggunakan impact
wrench dengan tool ini, karena tool ini tidak didesain untuk penggunaan tersebut karena dapat
menyebabkan wrench pecah atau rusak.

Perawatan

Jagalah kebersihan crowfoot wrench, bersihkan dari kotoran dan oli. Periksalah open end jaw,
box end point dan lubang drive lug secara berkala untuk mengetahui apakah terdapat keausan
yang berlebihan dan gantilah tool ini apabila ditemukan kondisi seperti ini.

DEEP WELL SOCKET

Gambar 30 – Deep Well Socket

Deep well socket memiliki ciri-ciri yang sama dengan standard socket, kecuali memiliki bentuk
yang 2 ½ kali lebih panjang. Ukurannya dicapkan, internal drive hole dan gigi sama. Socket ini
digunakan pada tempat dimana nut atau bolt susah terjangkau, dimana boltnya terlalu menonjol
keluar atau bentuk ganjil dari segi enam pada fastener, seperti misalnya pada busi atau unit
temperatur sender.

APLTCL007 24
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Deep well socket seharusnya digunakan pada tempat standar socket hanya jika diperlukan
karena penempatan ratchet atau handle jauh dari fastener sehingga kemungkinan longgar atau
terlepas dapat terjadi. Pastikan socket pas dengan nut atau head bolt dan tidak longgar atau
terlepas sehingga dapat mengakibatkan tool rusak atau cidera. Jangan pernah menggunakan
standard atau power socket dengan impact wrench/spanner. Socket ini tidak kuat dan dapat
pecah jika sering digunakan.

Perawatan

Jagalah kebersihan deep well socket, bersihkan dari kotoran dan oli. Periksalah socket teeth
secara berkala untuk mengetahui apakah terdapat keausan yang berlebihan dan apakah terdapat
keretakan dan gantilah tool ini apabila ditemukan kondisi seperti ini.

FERRULE NUT WRENCH/FLARE NUT SPANNER

Gambar 31- Ferrule Nut Wrench

Ferrule nut wrench/flare nut spanner memiliki bentuk yang serupa dengan standard box end
wrench, namun slot di bagian ujung dan jaw lebih berat. Bagian-bagian ujung wrench/spanner
berbentuk miring 15 derajat dari shank dan ukuran-ukurannya ditandai di bagian tengah shank.

Wrench/spanner jenis ini dirancang untuk melonggarkan dan mengencangkan ferrule nut pada
fuel line dan tidak boleh digunakan untuk tujuan umum atau aplikasi-aplikasi dengan torsi tinggi.
JANGAN menggunakan extension atau memukul dengan hammer untuk melipatgandakan
kekuatan.
Ferrule nut wrencah/flare nut spanner tidak dirancang untuk penggunaan seperti diatas dan
dapat terlempar dari fastener atau patah, yang dapat menyebabkan cidera. Wrench /spanner
dalam penggunaannya harus ditarik, hindari mendorong atau menekan. Jika harus ditekan, tekan
dengan tangan terbuka.

Perawatan

Jagalah kebersihan ferrule nut wrench, bersihkan dari kotoran dan oli. Periksalah jaw teeth
secara berkala untuk mengetahui apakah terdapat keausan yang berlebihan dan gantilah tool ini
apabila ditemukan kondisi seperti ini.

25 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

SLIP JOINT PLIERS

Gambar 32 – Slip Joint Pliers

Slip joint plier terdiri atas berbagai macam ukuran dan yang paling sering digunakan adalah yang
dengan panjang 6 inchi. Jaw segaris dengan handle dan memiliki gigi berliku yang digunakan
untuk menggenggam pipa. Pada ujung tiap jaw terdapat permukaan rata dengan gigi yang halus
untuk menggenggam plat besi, kabel, dll. Notch pada tiap pegangan antara gigi yang
menggenggam dan pin pivot digunakan untuk memotong kabel dalam pekerjaan ringan.

Pin pivot terletak pada slot pengatur yang berbentuk seperti angka “8”. Slip joint pliers memiliki
panjang beragam dari yang 5 inchi sampai 12 inchi untuk penggunaan umum. Slip joint plier
ditempa dengan kualitas yang tahan untuk pekerjaan berat. Pekerjaan yang biasa menggunakan
slip joint plier adalah menggenggam plat besi, kabel, retaining clip, dll
Dan dapat juga digunakan untuk menggenggam pipa pada aplikasi dimana torque lemah
dibutuhkan. Gigi yang menggenggam seharusnya tidak digunakan untuk permukaan yang keras
karena dapat membuatnya tumpul. Plier sebaiknya tidak digunakan pada head nut atau bolt
karena giginya dapat berputar di head fastener tersebut atau dapat merusaknya. Selalu adjust
bukaan plier untuk mendapatkan genggaman yang pas. Usahakan dalam menggunakannya
selalu dengan cara menarik, hindari mendorong. Jika plier harus didorong, lakukan dengan
perlahan untuk mencegah plier tergelincir. Periksa kelonggaran jaw sebelum menggunakan dan
adjust pin pivot dan nut apabila hal tersebut terjadi.

Perawatan

Jaga kebersihan tool dari debu dan oli. Secara berkala periksa plier dari kelonggaran yang dapat
menyebabkan jaw tergelincir. Jika hal ini terjadi, kencangkan pin pivot dan nut sampai jaw
menggenggam dengan pas. Jika plier tidak bisa dikencangkan karena keausannya, segera ganti.
Jika gigi yang menggenggam tumpul, dapat ditajamkan lagi dengan menggunakan file.

APLTCL007 26
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

NEEDLE NOSE PLIERS/LONG NOSE PLIERS

Gambar 33 – Needle Nose Pliers

Needle nose pliers memiliki ukuran panjang berkisar antara dua hingga enam inci untuk sebagian
besar aplikasi. Handle pada needle nose pliers sangat mirip dengan handle untuk slip joint pliers,
tetapi jawnya tidak dapat disetel dan berukuran diameter jauh lebih kecil dan meruncing pada
ujung untuk digunakan di tempat-tempat yang terbatas. Beberapa needle nose pliers memiliki
cutting edg yang dibuat pada satu sisi dari masing-masing jaw yang terletak dekat dengan pivot
pin, yang digunakan untuk memotong kawat.

Pliers jenis ini memiliki pivot pin yang di-press secara permanen dan tidak dapat disetel untuk
melepaskan kelonggaran jaw yang berlebihan. Needle nose pliers memiliki berbagai macam
aplikasi, tetapi paling lazim digunakan untuk mencengkeram benda-benda berukuran sangat kecil
yang terdapat di tempat-tempat terbatas/tertutup. Tool ini dapat juga digunakan untuk
membengkokkan kawat, mengkerutkan connector listrik pada kawat, melepaskan dan memasang
pegas dan cotter pin kecil, dsb. JANGAN mencoba mencengkeram pipa, nut atau head bolt
dengan pliers jenis ini. Tool ini tidak dirancang untuk jenis aplikasi ini dan akan tergelincir.
Jangan menggunakan tenaga berlebihan pada plier ini. Hal ini dapat mengakibatkan jaw bengkok
dan rusak. Jangan digunakan pada fastener yang berbentuk persegi atau hexagonal. Tool ini
tidak didesign untuk penggunaan tersebut karena dapat mengakibatkan plier tergelincir, dan
menyebabkan cidera. Needle nose plier didesain hanya untuk pekerjaan yang ringan dan tidak
digunakan untuk pekerjaan dimana membutuhkan tenaga yang besar.

Perawatan

Jagalah kebersihan needle nose pliers, bersihkan dari kotoran dan oli. Periksalah jaw secara
berkala untuk mengetahui apakah terdapat kelonggaran secara berlebihan dan apakah sejajar
atau tidak dan gantilah tool apabila ditemukan kondisi seperti ini.

27 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

DIAGONAL PLIERS/SIDE CUTTERS

Gambar 34 – Diagonal Pliers

Diagonal plier tersedia dengan berbagai macam ukuran dan yang paling sering digunakan
dengan ukuran panjang 7 inchi. Pivot pin telah dikunci secara permanen dan tidak bisa diadjust
supaya tidak terjadi kelonggaran pada jaw. Jaw-nya mempunyai dua permukaan pemotong,
tanpa jaw- datar ataupun gigi pencengkram, dan bersudut sekitar 20 derajat terhadap handlenya.

Sudut jaw memberikan jarak di antara handle pada pekerjaan di area-area tertutup. Penggunaan
dasar diagonal pliers adalah untuk memotong kawat, tetapi dapat juga digunakan untuk banyak
tujuan lainnya.

Tool ini dapat digunakan untuk melepaskan dan memasang cotter pin, memotong selang
berdiameter kecil, pipa tembaga dan baja berdiameter kecil, mengelupaskan isolasi dari kawat,
dsb. Berhati-hatilah saat memotong kawat listrik. Pastikan circuit sudah dimatikan untuk
mencegah agar tidak terjadi percikan api atau sengatan listrik.

Ketika memotong pipa pastikan tidak terdapat tekanan di dalam saluran. Jangan menggunakan
diagonal pliers untuk melepaskan spring. Mencoba mencengkeram spring dapat menyebabkan
spring terpotong dan terpental sehingga menyebabkan cidera. Jangan mencoba memotong
benda-benda yang berukuran terlalu besar, misalnya kabel baja.

Perawatan

Jagalah kebersihan diagonal pliers , bersihkan dari kotoran dan oli. Periksalah jaw secara berkala
untuk mengetahui apakah terdapat kelonggaran secara berlebihan dan gantilah tool apabila
ditemukan kondisi seperti ini. Apabila bagian cutting edge sudah tumpul atau rusak, gantilah tool
ini. Mencoba menajamkan cutting edge akan mengakibatkan tool menjadi tidak sejajar.

APLTCL007 28
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

LOCKING PLIERS-WRENCH (VICE-GRIP)/MULTI GRIPS

Gambar 35 – Locking Pliers Wrench (Vice Grip)

Multi-grip yang paling umum adalah Multi-Grip berukuran 250 mm, tetapi banyak ukuran dan
bentuk jaw yang berbeda juga tersedia. Jaw untuk Multi-Grip berukuran 250 mm hanya 25 mm
lebih panjang dan terdiri dari gripping teeth seperti yang terdapat pada pipe wrench atau slip joint
pliers. Knurled adjusting screw terdapat di bagian ujung stationary handle dan release lever
terdapat pada adjustable handle.
Jaw yang bergerak dihubungkan dengan stationary jaw dengan pivot pin dan dibuka dan ditutup
oleh adjustable jaw, yang juga terdapat pada pivot pin. Vice-grip adalah tool pengunci yang dapat
digunakan untuk menahan nut, bolt, pipefitting, plat besi. Antara jaw tidak selalu sejajar satu
sama lain pada saat bukaan jaw semakin lebar. Pada saat digunakan untuk fastener, harus
selalu memperhatikan ukuran vice-grip untuk mencegah slip atau kemungkinan merusaknya.

Untuk fastener seperti nut dan head bolt, harus digunakan Vice-Grip dengan jaw lurus. Untuk
pipa atau benda-benda bundar, harus digunakan Vice-Grip dengan jaw melengkung. Pilihlah
selalu ukuran Vice-Grip yang memungkinkan jaw agar sedapat mungkin berada dalam posisi
sejajar ketika dijepit pada fastener. Gunakan Vice-Grip sebagai tool penahan saja, bukan sebagai
wrench.

Teeth tidak dimiringkan seperti pada pipe wrench dan cenderung kehilangan cengkeramannya,
bukan meningkatkannya saat Vice-Grip diputar. Pastikan bahwa Vice-Grip terpasang dengan
benar dan aman pada nut atau head bolt dan tidak berada dalam posisi miring pada suatu sudut.
Bentuk geriginya tidak seperti pada pipe wrench dan cenderung lepas daripada menggenggam
pada saat vice-grip diputar. Pastikan vice-grip terpasang dengan baik dan aman pada nut atau
bolt dan tidak longgar.Jangan pernah memukulnya dengan hammer atau menggunakan
extension, karena hal ini dapat membuat penguncinya terbuka dan terlepas dari objek,
mengakibatkan tool rusak atau cidera. Jika perlu, genggam kedua pegangannya untuk
mengurangi kemungkinan penguncinya terlepas.

Perawatan

Jagalah kebersihan locking pliers wrench, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukanlah
pemeriksaan secara berkala untuk mengetahui apakah terdapat jaw yang retak atau bengkok,
handle yang bengkok, macet atau kelonggaran pada pivot point yang berlebihan dan gantilah
tool apabila ditemukan kondisi seperti ini.

29 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

INTERLOCKING JOINT PLIERS

Gambar 36 – Interlocking Joint Pliers

Interlocking joint pliers terdiri dari tiga bagian utama: stationary jaw, adjustable jaw dan pivot pin
serta nut. Stationary jaw memiliki lima slot melengkung yang pas dengan curved teeth pada
adjustable jaw. Jaw berada pada sudut 45 derajat dengan handle untuk memberikan
cengkeraman tambahan pada benda kerja ketika daya diaplikasikan untuk memutar bidang yang
dikerjakan.

Handle berukuran lebih panjang dibandingkan handle pada slip joint atau needle nose pliers
untuk memberikan daya cengkeram yang lebih besar. Ukuran panjang 250 mm adalah yang
paling umum dan dapat digunakan pada fastener dengan diameter hingga 1 ½” A.F.

Ukuran kecilnya juga sering ditemukan dan digunakan untuk servicing distributor dan pekerjaan-
pekerjaan elektrik yang lain. Tidak seperti Vice-Grip sebagai wrench pemegang, interlocking joint
dapat juga digunakan untuk memutar fastener ataupun pipa karena memiliki gigi-gigi yang
memberikan cengkaman yang cukup, dan adjustment memungkinkan jaw- tetap sejajar. Pliers ini
dapat digunakan pada nut, bolt, fitting, pipa-pipa dan plat logam.
Tool ini cocok untuk membengkokkan kabel, melepas dan memasang clips dan spring, dan
cramping sambungan listrik. Untuk pemakaian pada fasteners, pastikan bahwa kedua jaw-nya
sejajar dan keduanya berkontak dengan rata pada sisi-sisi nut atau bolt dengan aman. Gunakan
selalu gaya tarik pada adjustable handle agar gigi pliers menggigit kedalam fastener saat diputar.
Penerapan arah gaya yang salah akan menyebabkan pliers slip dari fastener, menyebabkan
kecelakan dan gigi-gigi pliers jadi tumpul. Periksa terlebih dahulu sebelum digunakan untuk
mencegah terlepasnya cengkraman jaw yang tak disangka-sangka saat pemberian gaya
dilakukan.

Perawatan

Jagalah kebersihan interlocking joint pliers, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukanlah
pemeriksaan secara berkala untuk mengetahui apakah terdapat keausan yang berlebihan pada
curved teeth dan gantilah tool apabila ditemukan kondisi seperti ini.

Pivot point dapat dikencangkan agar tidak longgar. Apabila pliers tidak dapat disetel karena
keausan yang berlebihan, gantilah. Apabila gripping teeth menjadi tumpul, gerigi tersebut dapat
ditajamkan dengan file.

APLTCL007 30
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

RETAINING RING PLIERS/CIRCLIP PLIERS

Gambar 37 – Retaining Ring Pliers

Retaining ring pliers tidak memiliki jaw teeth atau gripping flats yang umum terdapat pada
kebanyakan pliers. Pliers jenis ini memiliki jaw tipis yang meruncing sampai ke ujung dan di
setiap jaw pada bagian ujung tersebut terdapat bentuk bundaran kecil. Bagian-bagian ujung ini
dapat masuk dengan pas pada lubang-lubang dalam retaining ring dan memberikan kekuatan
pada ring untuk mengembang atau menyusutkannya.
Kebanyakan retaining pliers mempunyai tip yang permanent, tetapi ada pula yang tipnya dapat
ditukar-tukar untuk berbagai ukuran sehingga memungkinkan pengerjaan retaining dalam range
ukuran yang luas. Meskipun kebanyakan type retaining pliers terbuat dari baja tempa tipis, yang
dihubungkan oleh pivot pin, mungkin dapat ditemukan banyak tipe berbeda dengan feature-
feature tambahan dan bentuk-bentuk yang berbeda pula. Retaining pliers juga digunakan untuk
membuka dan memasang internal dan eksternal retaining ring dan tidak ada penggunaan umum
lainnya.
Jangan pernah menggunakan retaining ring pliers pada aplikasi lain yang mana tool ini tidak
didesain untuk itu, seperti gripping, prying, dll. Yakinkan untuk menggunakan ukuran pliers yang
benar. Penggunaan yang ukurannya tidak sesuai akan mengakibatkan ring lepas dan terlempar
sehingga mengakibatkan cidera, ataupun kerusakan pada pliers itu sendiri. Jangan gunakan
pliers yang bengkok atau tip-nya rusak, ataupun jaw- yang terlalu longgar.

Perawatan

Jagalah kebersihan retaining ring pliers, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukanlah pemeriksaan
secara berkala untuk mengetahui apakah terdapat keausan atau kerusakan pada tip atau
keausan yang berlebihan pada jaw gantilah pliers atau tip apabila terdapat kondisi seperti ini.

31 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

STANDAR SCREWDRIVER

Gambar 38 – Standar Screwdriver

Screwdriver mempunyai bentuk panjang bulat atau segi empat dengan pegangan di ujung
satunya dan bentuk pipih di ujung lainnya. Diameter handle biasanya dua atau lima kali diameter
shank, dan biasanya terbuat dari plastik atau kayu. Pada screwdriver yang didesain untuk
tapping, shank harus diperpanjang untuk mencegah kerusakan handle.
Beberapa shank yang dipanjangkan memiliki internal drive lug yang memungkinkan disambung
dengan rachet untuk memperoleh torque yang lebih besar. Panjang screwdriver bervariasi dari
65 mm hingga 400 mm dengan lebar dan ketebalan mata yang sesuai dengan panjang shank.
Screwdriver didesain untuk membuka dan mengeratkan screw. Beberapa heavy-duty
screwdrivers dengan shank yang dapat disambung digunakan pada lubang screw untuk
membersihkan karat, cat ataupun kotoran-kotoran.

Screwdriver BUKAN pry bar¸wedge atau cold chisel dan TIDAK BOLEH DIGUNAKAN SEBAGAI
TOOL TERSEBUT. Jangan menggunakan screwdriver untuk mengungkit atau sebagai cold
chisel. Hal ini akan menyebabkan handle atau bagian ujung patah sehingga merusak tool dan
menyebabkan kemungkinan terjadinya cidera. JANGAN menggunakan pliers pada screwdriver;
jaw teeth akan rusak dan memperlemah shank. Pengungkitan juga akan membengkokkan
screwdriver, yang berarti merusak tool. Jangan memegang ujung screwdriver yang dapat
menyebabkan cidera apabila screwdriver tergelincir dari screw slot.
Saat mengasah ujung screwdriver, dinginkan blade dengan sekali-sekali mencelupkannya ke dalam air
untuk mencegah kehilangan kekuatan di bagian blade tip, dan buatlah agar ujung blade datar
secukupnya. Kehilangan blade temper akan mengakibatkan tip menjadi lunak dan akan bengkok saat
mendapat gaya puntiran. Sudut blade yang tidak benar cenderung akan menjadikan tip selalu slip
keluar dari screw slot.

Perawatan

Jagalah kebersihan screwdriver standar, bersihkan dari kotoran dan oli. Apabila bagian ujung
sedikit rusak, bagian ujung ini dapat diperbaiki dengan menggerindanya. Apabila bagian ujung
patah, shank bengkok atau handlenya terbelah atau patah, gantilah screwdriver.

APLTCL007 32
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Cabinet Screwdriver

Gambar 39 – Cabinet Screwdriver

Cabinet screwdriver terdiri dari baja yang panjang dan sempit serta bulat dengan handle pada
satu ujung dan blade yang meruncing pada ujung lainnya. Diameter handle umumnya tiga hingga
tujuh kali diameter shank dan terbuat dari kayu atau plastik. Shank tidak perlu disambung karena
tidak didesain untuk tapping.
Panjang cabinet screwdriver berkisar antara 75 mm sampai 500 mm dengan lebar dan ketebalan
blade tip yang proportional dengan panjang shank. Cabinet screwdriver didesain untuk
melonggarkan dan mengeratkan screw di dalam lubang atau area sempit. Saat membersihkan
karat atau kotoran dari lubang screw, cukup dengan kekuatan tangan, jangan gunakan hammer.

Blade dan shank pada tool ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan yang ada pada standar
screwdriver dan akan lebih mudah rusak. Jangan menggunakan screwdriver untuk mengungkit
atau sebagai tool untuk memahat.

Hal ini akan mengakibatkan handle atau bagian ujung patah sehingga merusak tool dan
menyebababkan kemungkinan terjadinya cidera. JANGAN menggunakan pliers pada cabinet
screwdriver karena akan membuat gerigi pada jaw rusak dan akan melemahkan kekuatan shank.
Mengungkit dengan screwdriver juga akan membengkokkan shank screwdriver, yang berarti
merusak tool.

Jangan memegang ujung screwdriver yang dapat menyebabkan cidera apabila screwdriver
tergelincir dari screw slot. Ketika menggerinda ujung screwdriver, pastikan agar blade dalam
keadaan dingin dengan sering mencelupkannya ke dalam air untuk mencegah agar ujung blade
tidak kehilangan kekuatannya, dan pastikan kemiringan blade digerinda dengan benar.

Blade yang kehilangan kekuatannya akan menyebabkan ujungnya menjadi lunak dan bengkok
ketika torsi diaplikasikan. Kemiringan blade yang tidak benar akan cenderung menyebabkan
bagian ujung tergelincir dari lubang screw.

Perawatan

Jagalah kebersihan cabinet screwdriver, bersihkan dari kotoran dan oli. Apabila bagian ujung
sedikit rusak, bagian ujung ini dapat diperbaiki dengan menggerindanya. Apabila bagian ujung
patah, shank bengkok atau handlenya terbelah atau patah, gantilah screwdriver.

33 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Phillips Screwdriver

Gambar 40 – Phillips Screwdriver

Phillips screwdriver terdiri dari baja bulat panjang (steelbar stock) dengan sebuah handle di ujung
satunya dan ground four-point tip di ujung lainnya. Diameter handle biasanya dua atau lima kali
diameter shank dan terbuat dari kayu atau plastik. Beberapa Phillips screwdriver mempunyai
shank yang dapat disambung di handlenya dengan internal drive lug di ujung shank.
Ini dimaksudkan untuk pemakaian dengan rachet dan bukan untuk tapping. Tip di screwdriver ini
mempunyai tepian tumpul yaitu plat berbentuk trapezium makin tipis ke arah ujung dengan
pengarah disetiap sisinya. Panjang Screwdriver berkisar antara 65 mm hingga 400 mm dengan
ukuran mata yang proporsional dengan panjang shanknya. Merek dagang PHILLIPS dipegang
oleh Phillips Screw Co. Phillips screwdrivers didesain untuk melonggarkan dan mengeratkan
Phillips screw.

Phillips screw tidak boleh disamakan dengan dengan screw-screw jenis Reed and Prince, Tri-
Wing, atau Posi-Drive. Meskipun semuanya memiliki konfigurasi yang serupa, penggunaan
screw-screw ini tidak boleh saling dipertukarkan. Screw Tri-Wing dan Posi-Drive juga merupakan
merek dagang terdaftar dari Phillips Co.

JANGAN menggunakan screwdriver untuk mengungkit atau sebagai cold chisel. Hal ini akan
mengakibatkan handle atau ujung screwdriver patah, merusak tool dan menyebabkan
kemungkinan terjadinya cidera.
JANGAN PERNAH menggunakan pliers pada screwdriver; gigi pliers dapat merusak dan
melemahkan shank. Penggunaan sebagai pengungkit juga dapat membengkokkan shank dan
menghancurkan tool. JANGAN menempatkan tangan di tempat dimana jika screwdriver tergelincir
akan mengakibatkan anda terluka. JANGAN mengasah mata Philip screwdriver.

Perawatan

Jagalah kebersihan Phillips screwdriver, bersihkan dari kotoran dan oli. Apabila bagian ujung
aus atau rusak, jangan mencoba untuk menggerindanya, gantilah screwdriver.

APLTCL007 34
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Offset Screwdriver

Gambar 41 – Offset Screwdriver

Offset screwdriver terdiri dari shank baja tool segi enam atau bulat yang pendek dengan driving
blade atau tip pada setiap ujung pada sudut 90 derajat pada handle. Pada offset screwdriver
dengan blade lurus, satu blade tip akan berada pada posisi sejajar dengan handle dan tip lainnya
tegak lurus dengan handle sehingga tool dapat diputar di sekitar area dimana gerakan ayunan
terbatas.
Offset screwdrivers dengan tip Phillips mempunyai satu tip yang diputar 45 derajat dari ujung
lainnya untuk mendapatkan pergerakan yang lebih pendek. Offset screwdrivers digunakan untuk
melonggarkan dan mempererat screw di daerah sulit dijangkau oleh screwdrivers yang biasa.
Offset screwdriver dengan pemutar Phillips sebaiknya tidak digunakan untuk screw yang double
slott yang bentuk headnya sama seperti: Reed and Prince, Posi-Drive, dan Tri-Wing.

Perawatan

Jagalah kebersihan offset screwdriver, bersihkan dari kotoran dan oli. Blade lurus pada offset
screwdriver dapat digerinda dengan metode yang sama seperti yang digunakan pada blade lurus
pada screwdriver standar. Offset screwdriver dengan Phillips drive harus diganti jika sudah aus
atau rusak.

HAMMER

Ball Peen Hammer

Gambar 42 – Ball Peen Hammer

Head ball peen hammer adalah baja-tool yang ditempa dengan permukaan pemukul yang datar
dan bentuk hemispheric (setengah bola) di bagian lain. Lubang di tengah head ini yang menjadi
tempat handle disebut mata (eye). Mata ini dibuat tirus kearah luar sehingga pasak yang
ditanamkan di atasnya akan mendesak kayu handle ke arah bagian tirus sehingga menjamin
head hammer agar tidak keluar.

35 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Bagian atas handle mengembang akibat pasak yang dimasukkan ke dalam head. Handle
hammer terbuat dari kayu hikcory yang dikeringkan agar lebih kuat dan dibentuk sehingga dapat
dipegang dengan nyaman. Ball peen hammer digunakan untuk memukul permukaan yang rata,
membuat lubang, memukul chisel, dan tool lainnya. Hammer jenis ini dapat juga digunakan
untuk meratakan permukaan logam dan paku keling dan memotong gasket. Sebaiknya tidak
digunakan untuk memukul paku karena permukaannya terlalu rata dan akan mengenai sudut
paku dan mengakibatkan paku ini bengkok atau patah.

JANGAN memukul hammer lainnya atau benda yang memiliki tingkat kekerasan yang sama
dengan hammer. Hal ini dapat menyebabkan salah satu bagian yang keras hancur, sehingga
menyebabkan kerusakan pada hammer. Selalu pastikan head hammer terpasang dengan kuat
pada handle. Head hammer yang longgar dapat mudah terpental saat digunakan. JANGAN
menggunakan hammer yang headnya sudah berbentuk seperti jamur atau jangan memukul
chisel, punch, atau tool penggerak yang bentuknya sudah seperti jamur. Pecahan-pecahan kecil
logam dapat mudah terpental sehingga menyebabkan cidera berat.

Perawatan

Jagalah kebersihan ball peen hammer, bersihkan dari kotoran dan oli. Ratakanlah permukaan
logam yang sudah berbentuk seperti jamur dengan gerinda sebelum menggunakannya.
Periksalah selalu head hammer apakah longgar atau tidak sebelum digunakan dan bila perlu
kencangkan. Periksalah handle secara berkala untuk mengetahui apakah ada yang terbelah atau
kerusakan lainnya, dan gantilah apabila terdapat kondisi seperti ini.

Soft Tipped Hammer

Gambar 43 – Soft Tipped Hammer

Head dari soft tipped hammer terbuat dari aluminium bar stock dengan lubang kecil di masing-
masing ujungnya sebagai tempat rubber tip. Bagian tengah di masing-masing sisi ada lubang
yang berulir untuk memasukkan bolt rubber. Handle dari fibreglass dengan grip karet dan dicetak
kedalam head secara permanen.

Replacement tip terbuat dari karet keras dengan stud yang dipasang dibelakangnya untuk
menahannya pada head. Bagian belakang tip ini dipaskan dengan counter bore di head sehingga tip
tidak goyang pada head. Soft tipped hammers bisa juga digunakan untuk memukul permukaan
yang dimachining tanpa merusaknya. Sebagai contoh penggunaannya adalah: pada awal
memasukkan bearing ke dalam lubangnya, pemasangan piston, memulai menggerakkan shaft,
dan pemukulan part selama disassembly untuk melonggarkan, dan lain-lain
Hammer ini sebaiknya tidak digunakan untuk memukul punche, chisel, ataupun tool-tool lain yang
sifatnya dipukul. Soft tipped hammer harus dibedakan dengan plastic hammer yang mana tip-nya
terbuat dari translucent plastic dan jauh lebih keras. Plastic hammer sebaiknya tidak digunakan
pada permukaan yang diperkeras karena akan dapat merusak bagian tip-nya, dan sebagian dari
plastik keras itu dapat terlempar dan mengakibatkan luka-luka. Pastikan selalu bahwa hammer

APLTCL007 36
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

head melekat erat pada handle dan tidak goyang.


Bagian head soft tipped hammer tidak dapat dikencangkan. Gantilah hammer apabila kondisi
seperti ini ditemukan. Gantilah tip yang sudah sangat aus atau rusak. Jangan menggunakan
ujung handle hammer untuk memukul atau jangan membiarkan handle terkena kontak dengan
benda yang sedang dipukul. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada handle, yang berarti
merusak hammer.

Perawatan

Jagalah kebersihan soft tipped hammer, bersihkan dari kotoran dan oli. Periksalah head hammer
untuk mengetahui apakah terdapat kelonggaran yang berlebihan dan juga handle apakah
terbelah atau mengalami kerusakan lainnya dan gantilah hammer apabila terdapat kondisi seperti
ini.

Claw Hammer

Gambar 44 0 Claw Hammer

Claw hammer memiliki head pemukul yang bentuknya serupa dengan ball peen dengan
pengecualian bagian permukaannya berbentuk lebih bulat. Ujung claw di bagian head terdiri dari
pasak yang melengkung dan runcing dengan vee slot di dalamnya untuk mencengkeram kepala
paku ketika melepaskan paku. Handle hammer dapat terbuat dari kayu atau fiberglass dengan
atau tanpa cengkeraman yang terbuat dari karet, atau baja dengan cengkeraman dari karet.
Handle dari fiberglass menyerap kejutan dan handle dari baja tahan dari kerusakan.

Claw hammer digunakan untuk memasukkan dan melepaskan paku. Hammer jenis ini tidak
dirancang untuk digunakan pada tool lainnya seperti punch, chisel, dsb. Contoh penggunaanya
adalah untuk pemasangan dan pembongkaran peti pengiriman barang, penahan dan penopang
peti pengiriman barang, dan kerangka kayu. Claw hammer dan ball peen hammer tidak boleh
saling dipertukarkan dalam penggunaannya.

JANGAN memukul hammer atau benda lainnya yang memiliki tingkat kekerasan yang sama
dengan hammer. Hal ini dapat menyebabkan bagian-bagian yang keras hancur sehingga
menyebabkan cidera yang parah. Selalu pastikan head hammer (hammer head) terpasang
dengan kuat pada handle. Head hammer yang longgar dapat terlepas dengan mudah saat
digunakan. JANGAN menggunakan hammer dengan permukaan yang sudah berbentuk seperti
jamur. Pecahan-pecahan kecil logam dapat terpelanting dengan mudah sehingga menimbulkan
kemungkinan adanya cidera serius.

Jangan menggunakan handle hammer sebagai pengganti soft-faced hammer. Hal ini dapat
menyebabkan handle terbelah sehingga membuat hammer menjadi tidak aman. Berhati-hatilah
ketika memukul benda sehingga handle tidak terkena kontak dengan benda tersebut, yang dapat
menyebabkan kerusakan pada handle. Safety glasses harus selalu digunakan ketika
menggunakan claw hammer.

37 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Perawatan

Jagalah kebersihan claw hammer, bersihkan dari kotoran dan oli. Ratakan permukaan logam
hammer yang sudah berbentuk seperti jamur dengan gerinda. Periksalah selalu head hammer
apakah terdapat kelonggaran sebelum menggunakannya dan bila perlu dikencangkan.
Periksalah secara berkala handle hammer untuk mengetahui apakah terdapat bagian yang
terbelah atau kerusakan lainnya, dan gantilah hammer apabila terdapat kondisi seperti ini.

PUNCH

Drift Punch, Tapered Punch

Gambar 45 – Drift Punch, Tapered Punch

Baik drift punch maupun tapered punch keduanya terbuat dari baja tool berukuran diameter kecil
dan dengan ukuran panjang berkisar antara 150 mm hingga 350 mm. Bagian head dari punch ini
umumnya memiliki bentuk bit bersisi enam atau delapan dengan permukaan pemukul berbentuk
bulat pada ujungnya. Ujung bit dari tappered punch digerinda hingga runcing dan mulus dari
head ke ujung (tip).

Drift punch sangat mirip, kecuali bahwa bagian bit-nya tidak runcing. Bagian tip kedua punch
digerinda rata dan berbentuk persegi. Drift punch juga disebut pin punch karena bentuknya bit-
nya seperti pin.

Meskipun kedua punch dapat digunakan untuk tujuan yang sama, taper punch umumnya
digunakan untuk mulai mengeluarkan pin dari lubang dan drift punch digunakan untuk
mengeluarkan dari lubang. Taper punch dapat juga digunakan untuk membantu dalam
mensejajarkan lubang-lubang pada bagian-bagian komponen saat perakitan.

Perawatan

Jagalah kebersihan drift punch, tapered punch, bersihkan dari kotoran dan oli. Ratakan
permukaan logam hammer yang sudah bebentuk seperti jamur di bagian head dan perbaiki tip
yang menjadi bundar atau rusak dengan gerinda. Ketika menggerinda, pastikan untuk
menjaganya agar tetap dingin dengan sering mencelupkannya di dalam air untuk mencegah agar
tidak kehilangan tingkat kekerasannya.

APLTCL007 38
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Centre punch

Gambar 46 – Center Punch

Center punch terbuat dari baja tool berdiameter kecil dan umumnya berukuran panjang berkisar
antara 125 mm hingga 150 mm. Bagian head punch ini umumnya berbentuk segi enam atau
delapan dengan permukaan pemukul bundar pada ujungnya. Bit dari center punch diruncingkan
seperti taper punch, tetapi bagian tip tidak persegi melainkan tirus.

Diameter tip adalah 3 mm untuk punch berukuran 125 mm dan 5 mm untuk punch berukuran 150
mm. Centre punch tip digerinda pada sudut 60 derajat sementara punch tip yang dangkal
digerinda pada sudut 30 derajat.

Centre punch digunakan untuk membuat tanda sebelum memulai pengeboran tetapi juga dapat
digunakan untuk menandai bagian-bagian saat melakukan pembongkaran agar dapat dipasang
ulang dengan urutan yang sama.

Centre punch dapat juga digunakan untuk membantu mensejajarkan bagian-bagian komponen
saat melakukan pemasangan apabila taper punch tidak tersedia. Jangan menggunakan punch
dengan head yang sudah berbentuk seperti jamur atau tip yang sudah tumpul atau rusak. Jangan
memukul benda yang keras lainnya dengan centre punch.

Hal ini akan menyebabkan tip mengalami kerusakan atau dapat menyebabkan salah satu dari
bagian yang keras hancur sehingga mengakibatkan kerusakan cidera serius. Selalu gunakan
safety glasses ketika memukul punch.

Perawatan

Jagalah kebersihan centre punch, hilangkan permukaan head yang sudah berbentuk seperti
jamur dan perbaiki tip yang tumpul atau rusak dengan gerinda. Ketika menggerinda, pastikan
untuk menjaganya agar tetap dingin dengan sering mencelupkannya di dalam air untuk
mencegah agar tidak kehilangan tingkat kekerasannya.

39 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

COLD CHISEL
Chisel untuk memotong logam terbuat dari carbon tool steel 0,9% atau alloy tool steel. Baja
tersebut ditempa sesuai dengan bentuk dan ukuran yang diinginkan, kemudian dikeraskan dan
dipanaskan ulang (tempered). Baja ini harus cukup kuat untuk menahan pukulan, namun cukup
keras untuk mempertahankan sisi pemotong.

Gambar 47 – Cold Chisel

Cold chisel memiliki head seperti punch, tetapi dengan bit dalam bentuk tirus rata bukan tirus
bulat. Jarak bit dengan head jauh lebih pendek dibandingkan dengan punch. Bagian sisi
pemotong cold chisel digerinda pada sudut 60 derajat tetapi dapat bervariasi tergantung pada
kekerasan logam yang akan dipotong.

Diameter head chisel jauh lebih besar dibandingkan dengan diameter punch karena head chisel
harus tahan terhadap benturan-benturan yang lebih besar yang dilakukan secara berulang-ulang.

Cold chisel digunakan untuk memotong dan melakukan chipping pada logam. Beberapa dari
penggunaan yang lebih umum di sekitar bengkel adalah: mengeluarkan head paku keling (rivet
head), mengeluarkan nut atau head bolt, membengkokkan lock tab dari head bolt, dan memotong
logam lembaran.

Jenis-jenis Umum Chisel

Chisel biasanya diklasifikasikan berdasarkan panjang shank, lebar sisi pemotong, dan jenisnya.

Contohnya adalah:

ƒ Flat chisel berukuran 180 x 25 mm


ƒ Cross-cut chisel berukuran 150 x 6 mm

Jenis-jenis umum chisel diuraikan sebagai berikut:

Gambar 48 – Flat Chisel

APLTCL007 40
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Flat Chisel (Gambar 48) digunakan untuk melakukan chipping pada permukaan yang rata,
memotong besi tuang dan tempa, memotong bagian-bagian logam yang tipis, dan untuk banyak
tujuan umum misalnya memotong rivet head, head bolt atau untuk membelah nut ketika
membongkar perangkat permesinan.

Gambar 49 – Cross-cut Chisel

Cross-cut chisel (Gambar 49) digunakan untuk memotong keyway dan groove yang
memerlukan bagian dasar yang rata dan persegi. Untuk mencegahnya agar tidak macet, blade
dibuat lebih lebar pada ujung pemotong.

Gambar 50 – Round-Nose Chisel

Round-nose chisel (Gambar 50) digunakan untuk memotong oil groove dalam permukaan
bearing, dan juga untuk drainage channel. Chisel ini dapat juga digunakan untuk memotong
groove dalam countersink yang dihasilkan dengan menggunakan bor agar dapat menarik bor di
atasnya apabila posisinya tidak benar.

Gambar 51 – Diamond-Point Chisel

Diamond-point chisel (Gambar 51) digunakan untuk memotong alur berbentuk V dan sudut-
sudut tajam dan juga untuk mempersiapkan bagian-bagian yang retak untuk pengelasan.

Blade ditempa persegi di dalam bagian dan ditiruskan hingga ke ujung pemotongan. Ujung
diamond dibentuk dengan menggerinda bagian ujung secara diagonal.

41 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Gambar 52 – Side-Cutting Chisel

Side-cutting chisel (Gambar 52) dalam beberapa hal mirip dengan flat chisel (Gambar 48),
tetapi hanya memiliki satu bevel pada ujung pemotong. Chisel ini digunakan untuk melakukan
chipping sebagai pengganti saat flat chisel tidak cocok untuk digunakan (Gambar 53).

Gambar 53 – Aplikasi side-cutting chisel

Sudut Pemotongan pada Chisel

Gambar 54 – Istilah-istilah yang digunakan berhubungan dengan chisel

Sudut pemotongan, atau sudut sisi pemotong, biasanya dibentuk dengan dua bagian yang miring
atau permukaan yang memiliki sudut dan lebar yang sama (lihat Gambar 54).

Rata-rata sudut pemotong adalah 650, tetapi dapat bervariasi dari 550 hingga 850 disesuaikan
dengan logam yang akan dipotong. Semakin keras logam yang akan dipotong maka logam
tersebut semakin kuat dan oleh karena itu semakin besar sudut pemotongnya.

APLTCL007 42
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Sudut pemotong yang lazim digunakan adalah:


ƒ Kuningan – 500 - 600
ƒ Baja lunak – 600 – 700.
ƒ Besi tuang – 700 – 800.

Menajamkan Chisel

Gambar 55 – Posisi yang benar ketika menggerinda

Chisel yang terbuat dari tool baja karbon harus ditajamkan pada wheel grinding, berhati-hatilah
agar tidak terlalu menekannya, juga jangan dibiarkan terlalu lama digerinda sebelum didinginkan
di dalam air.

Apabila chisel terlalu panas kekerasan baja akan menyusut, dan chisel akan terlalu lunak untuk
digunakan. Chisel harus digerinda pada permukaan wheel grinding (Gambar 55). Wheel grinding
harus dilengkapi dengan spark-guard, safety glasses harus digunakan.

Chisel dari baja alloy akan terpengaruh oleh suhu yang dihasilkan saat menggerinda dan harus
ditajamkan dengan file. Meskipun kelihatannya agak lunak chisel akan mengeras saat digunakan,
dan dapat mempertahankan sisi potongnya dengan baik.

Menggunakan Chisel

1. Apabila memungkinkan, cekam benda kerja dengan kuat dalam vice, dengan menggunakan
blok penopang jika diperlukan.

2. Berdirilah langsung di depan bidang yang dikerjakan dan sejajar dengan arah pemotongan,
dengan kaki kiri ke arah depan dan kaki kanan kira-kira 200 mm ke belakang. Bobot badan
harus seimbang pada kedua kaki.

3. Apabila Anda terbiasa dengan menggunakan tangan kanan, tahanlah chisel dengan tangan
kiri Anda dan sedekat mungkin dengan head untuk memberikan kontrol yang lebih baik serta
untuk memperoleh pandangan yang jelas pada bagian pemotong. Otot-otot ibu jari dan jari
telunjuk Anda harus harus santai, dan chisel dipegang dengan kuat menggunakan telapak
tangan dan tiga jari.

43 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Gambar 56 – Cara memegang hammer dan chisel (R.H.)

4. Peganglah hammer di tangan lain, di dekat ujung handle (Gambar 56).

5. Lihatlah bagian sisi pemotong pada chisel dan pedoman-pedoman pada bagian yang
dipotong/dichisel.

6. Lakukan pukulan dengan mengayunkan hammer dalam posisi melengkung dari atau di atas
bahu kanan, dan kemudian diturunkan dengan gerakan yang mudah dan bebas (tidak
dengan disentak).

7. Untuk pemotongan sejajar, peganglah chisel pada sudut yang sedemikian rupa pada benda
kerja sehingga bagiah bawah atau kemiringan yang menuntun menjaga kedalaman
keseragaman pemotongan.

Untuk menambah atau mengurangi kedalaman pemotongan, naikkan atau turunkan chisel
sebagaimana diperlukan.

Memotong Permukaan yang Rata dan Lebar

Gambar 57 – Cara memotong permukaan yang rata dan lebar

Ketika permukaan yang rata dan lebar harus dipotong, alur-alur sempit dipotong dengan cross-
cut chisel dan bagian sisanya diganti dengan flat chisel.
Kedalaman pengikisan dan posisis alur ditandai terlebih dahulu (Gambar 57). Lebar alur dan
jaraknya tergantung pada luas pengerjaan dan lebar mata potong chisel.

APLTCL007 44
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Bagian tepi harus dikikir untuk mencegah jangan sampai patah selama pemotongan. Tambahan
yang harus diperhatikan adalah pemotongan harus dihentikan setelah ¾ perjalanan, dan sisanya
dipotong dari arah berlawanan. (Gambar 57).
Permukaan harus diperiksa dengan pisau perata dan bagian-bagian yang masih tinggi di potong
dengan chisel sebelum kemudian dikikir.

Perawatan

Jagalah kebersihan chisel, bersihkan dari kotoran dan oli. Hilangkan permukaan head yang
sudah berbentuk seperti jamur dan perbaiki cutting edge yang tumpul atau rusak dengan
gerinda. Ketika menggerinda, pastikan untuk menjaganya agar tetap dingin dengan sering
mencelupkannya di dalam air untuk mencegah agar tidak kehilangan tingkat kekerasannya.

MAGNET ASSEMBLY

Gambar 58 – Magnet Assembly

CATATAN:
Tool ini terdiri atas magnet silindris berdiameter 12 mm dengan panjang 90 mm yang
dihubungkan dengan handle telescoping. Panjang handle dapat di adjust dari 400 mm hingga
650 mm. Magnet terpasang pada handle dengan screw berfungsi sebagai pivot point

Magnet assembly ini umumnya digunakan untuk mengangkat benda-benda kecil seperti screw,
nut, dan bolt yang jatuh ke tempat yang sulit dijangkau. Magnet assembly ini juga digunakan
untuk mencegah kehilangan fastener kecil ketika bekerja di area sempit dengan menempatkan
didekatnya sehingga ketika jatuh akan tertarik ke arahnya.

SCRAPER

Gambar 59 – Scraper

Scraper sederhana adalah sebilah plat baja yang panjangnya sekitar 150 mm dan lebar pada
mata potongnya 37 mm, dengan handle kayu pada ujung lainnya sebagai pegangan. Bentuk
scraper sangat mirip dengan putty knife tetapi bilahannya kaku dengan mata potong yang
ditajamkan.

45 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Putty knife memiliki blade yang lebih tipis dan lebih lentur tanpa sisi pemotong. Penggunaan
utama scraper adalah untuk melepaskan material gasket ketika membersihkan komponen-
komponen, tetapi scraper dapat juga digunakan untuk membersihkan cat, karat, dan grease.

Banyak jenis scraper khusus lainnya tersedia dengan ukuran yang lebih panjang, bentuk yang
berbeda, dan sisi pemotong yang khusus. Semuanya memiliki tujuan dasar yang sama.

BRUSH

Shop Brush

Gambar 60 – Shop Brush

Shop brush adalah hand broom kecil dengan bulu-bulu berukuran panjang kira-kira 65 mm dan
tebal 75 mm. Bagian kayu dari brush berukuran panjang 300 mm dengan handle berukuran
panjang 300 mm dari satu ujung. Shop brush digunakan untuk menyapu tempat-tempat yang
tertutup misalnya di sekitar bangku kerja dan peralatan workshop dimana sapu tidak bisa
digunakan atau tidak memungkinkan untuk digunakan.

Paint Brush

Gambar 61 – Paint Brush

Paint brush untuk penggunaan umum dipilih berdasarkan lebar brush, yang berkisar antara 25
mm hingga 150 mm. Ada banyak jenis bulu brush yang berbeda; masing-masing disesuaikan
dengan jenis cat tertentu. Brush yang baik biasanya memiliki handle dari kayu sementara brush
yang murah memiliki handle dari plastik.

Brush cat digunakan untuk mengecat peralatan permesinan, workshop tool, peti kayu, dsb. Brush
dengan bulu dari rambut kuda atau bulu yang tebal dapat juga digunakan untuk membersihkan
bagian-bagian mesin dengan larutan pembersih apabila parts cleaning brush tidak tersedia. Akan
tetapi, setelah brush digunakan dalam zat pelarut, brush ini tidak boleh digunakan untuk
mengecat.

APLTCL007 46
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Wire Brush

Gambar 62 – Brush Kawat

Brush ini mempunyai handle persegi empat berukuran 25 mm dengan panjang 350 mm,
melengkung ke atas sehingga memberikan keleluasaan bagi jari-jari. Brush memiliki deretan
kawat baja dengan panjang 50 mm sepanjang 150 mm yang dibenamkan ke dalam handle.
Pada pengelasan untuk bahan tertentu, material brushnya terbuat dari bahan yang
dikhususkan untuk bahan yang dilas. Wire brush terutama digunakan untuk membuang
kotoran, karat, grease, dan kotoran lain sebelum dibersihkan di dalam solvent tank.

Parts Cleaning Brush

Gambar 63 – Parts Cleaning Brush

Brush ini memiliki handle kayu bulat berukuran panjang dengan bulu pendek yang terbuat dari
nilon yang kaku. Panjang handle berkisar antara 312 mm hingga 300 mm dan diameter brush
dari 12 mm hingga 37 mm.

Panjang brush hanya 37 mm untuk memberikan tingkat kekerasan yang diperlukan guna
membersihkan grease yang sudah mengeras.

Parts cleaning brush digunakan ketika membersihkan komponen dalam suatu larutan yang
memerlukan penggosokan yang cukup kuat untuk membersihkan grease yang sudah mengeras,
getah, pernis, atau zat pengawet pada komponen yang masih baru.

47 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

POCKET KNIFE

Gambar 64 – Pocket Knife

Pocket knife dasar memiliki handle berukuran panjang kira-kira 3 1/2” dengan dua blade lipat.
Blade yang lebih besar berukuran panjang 62 mm dan lebar 15 mm, dan blade yang kecil
berukuran panjang 44 mm dan lebar 10 mm.

Beberapa knife memiliki fitur-fitur lainnya seperti blade dengan pembuka botol dan tip yang
tumpul yang dapat digunakan sebagai screwdriver. Pocket knife dapat digunakan untuk
memotong atau mengelupaskan kawat, memotong tali atau pita nilon, membuat lubang dalam
kaleng, dsb.

TRIMMING KNIFE

Gambar 65 – Trimming Knife

Trimming knife dengan blade yang dapat dilepas diperlihatkan dalam Gambar 65. Knife ini dapat
digunakan untuk melakukan pemotongan yang sulit, misalnya memotong bahan gasket dan
bahan kemasan.

FILE
File merupakan salah satu jenis hand tools yang paling penting dan paling sering digunakan,
bahkan hingga sekarang. Berbagai macam file yang ada telah dikembangkan selama bertahun-
tahun dan merupakan bagian dari tool-tool paling tua yang pernah digunakan: file yang terbuat
dari bahan perunggu sudah digunakan sejak tiga ribu tahun yang lalu.

File modern terbuat dari tool baja karbon grade tinggi yaitu 1,2%. Ketika file dibuat dengan
digerinda, geriginya ditajamkan, dan file kemudian dikeraskan. Gerigi pada awalnya ditajamkan
dengan menggunakan hand tools seperti chisel, tetapi sekarang tool penajam tersebut
kebanyakan dibuat dengan mesin. File digunakan untuk melakukan pembentukan dan
penghalusan pada permukaan melalui banyak cara yang berbeda-beda.

APLTCL007 48
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

File dapat digunakan untuk membentuk bagian-bagian kecil; mengurangi ukuran sebuah
komponen sehingga dapat sesuai dengan yang lainnya; membuang bekas-bekas pengerjaan
yang dibuat oleh pengikisan chisel dan mesin; persiapan permukaan untuk scraping ataupun
polishing; dan berbagai penggunaan lainnya.

Bagian-Bagian File

Gambar 66 – Bagian-bagian File

Gambar 66 memperlihatkan bagian-bagian utama sebuah file. Sejumlah file memiliki dua
permukaan yang rata; yang lainnya, seperti file yang berbentuk setengah bulat, hanya memiliki
satu permukaan yang rata, sisi yang melengkung disebut sebagai bagian belakang.

Klasifikasi File

File diklasifikasikan berdasarkan fitur-fitur yang dibahas berikut.

Panjang file

Panjang file diukur dari titik heel atau shoulder dan tidak mencakup bagian tang (Lihat Gambar
66). Jenis-jenis file yang lazim terbuat dari berbagai ukuran panjang.

Jenis-jenis Mata Potong File

Gambar 67 – Single Cut

Single-cut file (Gambar 67) memberikan finish yang lebih halus, tetapi tidak bisa memotong
logam secepat double-cut file. File jenis ini digunakan untuk pengikiran kawat, pengikiran mesin
bubut, pengikiran kuningan dan logam-logam sejenis, untuk menajamkan gergaji dan untuk
pengikiran baja-baja keras.

49 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Gambar 68 – Double Cut

Double-cut file (Gambar 68) memiliki dua baris pemotong miring yang saling menyilang. File jenis
ini digunakan untuk tujuan pengikiran umum pada baja lunak dan besi tuang.

Gambar 69 – File Dreadnought

Dreadnought-cut file (Gambar 69) memiliki baris gerigi yang melengkung dan digunakan untuk
memotong logam-logam lunak seperti aluminium, timah dan logam campuran seperti logam
putih.

Tingkat-Tingkat Pemotongan

Gambar 70 – Gambar yang memperlihatkan pola dan jarak gerigi

APLTCL007 50
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Tingkat pemotongan diperlihatkan melalui tinggi pitch atau ukuran gerigi pada file. Grade yang
terdapat pada jenis-jenis file yang umum dikenal dengan istilah rough cut, coarse cut, bastard
cut, second cut, smooth cut dan dead smooth.

File-file kecil yang digunakan oleh pembuat tool, pembuat instrumen dan pembuat perhiasan
ditentukan berdasarkan nomor dari peringkat 1 hingga 5, dimana angka 5 merupakan yang
terhalus.

Ini dapat dibandingkan dengan file sejenis dengan panjang yang sama; gigi file akan dibuat lebih
kasar sesuai dengan pertambahan panjangnya. Gambar 70 menggambarkan perbedaan antara
pitch dari gigi-gigi file kecil dengan file besar.

Penggunaan Berbagai Grade Pemotongan

Rough-cut file. Ini adalah jenis single-cut file dan kadang-kadang disebut float. File ini
digunakan untuk mengikir logam dan material lunak.

Dreadnought file memotong lebih bebas dan lebih bersih dibandingkan dengan float karena
pola file ini memiliki kecenderungan untuk membersihkan dirinya sendiri.

Coarse-cut file. Pemotongan ini efektif untuk membuang logam dalam jumlah besar.

Bastard-cut file. Ini adalah grade yang paling umum digunakan untuk menghasilkan pengikiran
yang kasar.

Second-cut file Digunakan untuk memperoleh permukaan yang lebih halus setelah pemotongan
kasar dengan bastard-cut file. File jenis ini juga cocok untuk mengikir kasar bagi logam keras dan
untuk mengikir pada permukaan yang sempit. Tingkat kekasaran seperti ini dapat mengikir logam
keras dengan lebih baik daripada file yang kasar, karena kontak gigi filenya lebih banyak saat
pengerjaan, dan juga mata giginya lebih sedikit yang patah

Smooth-cut file. Pemotongan ini menghasilkan permukaan yang lebih halus dibandingkan
dengan second-cut file.

Dead-smooth cut file. Meskipun bukan untuk penggunaan yang umum, file ini dapat digunakan
ketika diperlukan hasil akhir yang sangat halus.

Bentuk-bentuk Membujur

File ditiruskan di ujungnya sekitar sepertiga dari panjangnya. Jika bentuk memanjangnya tidak
diutamakan, maka dianggap perlu untuk ditiruskan.
File yang tidak tirus lebarnya sama dari bawah ke atas.

51 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Jenis-jenis File

Gambar 71

Bentuk Cross-sectional

Gambar 72 – Flat File

Gambar 73 – Hand File

Gambar 74 – Pillar File

Gambar 75 – Warding File

APLTCL007 52
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Gambar 76 – Millsaw File

77 – Square File

78 – Three Square File

Gambar 79 – Round File

Gambar 80 – Half-Round File

53 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Nama file biasanya berasal dari bentuknya, misalnya round, square, dan half-round; atau dari
jenis pekerjaan dimana file sering digunakan, misalnya, flat, warding dan mill saw.

Nama, uraian, dan penggunaan file-file yang lebih umum digunakan adalah sebagai berikut:

ƒ Flat file (Gambar 72) bentuknya adalah empat persegi dan memiliki lebar dan ketebalan yang
ditiruskan.
ƒ Hand file (Gambar 73) bentuknya adalah empat persegi panjang. Lebarnya sejajar dan lebih
besar dibandingkan dengan flat file; tebalnya ditiruskan dan memiliki bagian pinggir yang
aman dan tidak terpotong. File ini digunakan untuk mengikir permukaan yang rata, bagian
pinggir yang aman bermanfaat ketika mengikir hingga pada bagian shoulder.
ƒ Pillar file (Gambar 74) serupa dengan hand file, tetapi lebih mulus, lebih sempit dan lebih
tebal. File ini digunakan untuk mengikir di tempat-tempat yang tidak bisa dijangkau oleh jenis
file-file lain, misalnya di lubang-lubang keyway.
ƒ Warding file (Gambar 75) adalah file berbentuk empat persegi panjang, tipis dan sejajar
tebalnya, dengan lebar yang lebih tirus. File ini digunakan untuk mengikir wrench, gembok,
dan slot-slot yang sempit.
ƒ Millsaw file (Gambar 76) memiliki bentuk umum serupa dengan flat file, tetapi merupakan
single cut dan tidak terlalu tebal. File ini umumnya digunakan untuk draw filing, pengikiran
pada mesin bubut, dan untuk menajamkan gergaji kayu. File yang digunakan untuk
menajamkan gergaji memiliki salah satu atau kedua sisinya berbentuk bulat.
ƒ Square file (Gambar 77) memiliki bagian berbentuk persegi dan biasanya ditiruskan. File ini
digunakan untuk mengikir lubang-lubang persegi atau empat persegi panjang dan di mana
pun dengan bentuk dan ukurannya yang cocok untuk digunakan.
ƒ Three-square file (Gambar 78) memiliki bentuk segitiga sama sisi dengan sudut-sudut yang
sedikit tajam, dan jenis ini biasanya tirus. File ini memiliki gerigi dengan double-cut dan tidak
boleh disamakan dengan triangular saw file, yang memiliki single-cut teeth dan sudut-sudut
yang bulat. Penggunaan file ini termasuk untuk mengikir sudut-sudut yang tajam dan sudut-
sudut internal 60 dejarat atau lebih.
ƒ Round file (Gambar 79) bentuknya bulat, memiliki spiral-cut teeth, dan biasanya berbentuk
tirus. File ini digunakan untuk memperbesar lubang-lubang bulat, mengikir fillet, dsb.
ƒ Half-round file (Gambar 80) memiliki satu permukaan berbentuk rata dan permukaan di
belakang berbentuk melengkung. File ini digunakan untuk mengikir lubang-lubang bulat dan
lengkungan-kengkungan berbentuk cekung. Pilihlah selalu file berbentuk bulat atau setengah
bulat sedekat mungkin dengan ukuran lengkungan yang dikikir untuk menghindari terjadinya
kerutan dalam pekerjaan.
ƒ Lathe file (gambar tidak diperlihatkan) memiliki gerigi yang dipotong pada sudut yang
panjang, yang menciptakan pemotongan secara cepat dan memungkinkan file
membersihkan dirinya sendiri, sehingga menghasilkan hasil kikiran yang halus ketika
dilakukan dengan pengikiran dengan file jenis ini. File ini memiliki bagian pinggir yang aman
dan hanya tersedia dalam ukuran 12 inci dan 14 inci.

‘Belly’ pada File

Gambar 81 – Memperlihatkan belly pada file

Kebanyakan file dibuat dengan permukaan yang sedikit melengkung (cembung) di sepanjang file
(Lihat Gambar 81).

APLTCL007 54
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Hal ini diperlukan untuk:

ƒ memungkinkan distorsi yang mungkin terjadi selama proses pengerasan


ƒ memungkinkan file memotong lebih bebas
ƒ memungkinkan sejumlah ‘rock’ saat file didorong pada bidang pekerjaan ketika menghasilkan
permukaan yang rata
ƒ mempermudah pembuangan bagian-bagian yang tinggi di permukaan yang dikikir

Menggunakan File

Gambar 82 – Cara berdiri dan tinggi bidang pekerjaan yang benar

Apabila file yang benar telah dipilih maka hasil pengikiran yang diperoleh akan bergantung pada
cara penggunaan file yang benar, yaitu posisi bekerja, cara berdiri, dan cara memegang dan
mengendalikan file (Gambar 82).

Tinggi Benda Kerja

Untuk pengikiran biasa permukaan yang dikikir haruslah setinggi siku (tinggi siku orang yang
mengerjakannya ketika berdiri), lengan atas vertical, dan lengan bawah horizontal.
Ketinggian ini memungkinkan lengan bawah berada dalam keadaan sejajar dengan file, sehingga
memberikan kendali yang lebih baik dan tidak terlalu menyebabkan kelelahan.

Untuk pekerjaan pengikiran yang lebih berat, benda kerja harus diturunkan agar lebih banyak
tekanan dapat diberikan pada permukaan.

Metode Pengikiran

Kedua metode menggunakan file untuk memperoleh permukaan yang rata dikenal dengan istilah
cross filing dan draw filing.

55 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Cross Filing

Gambar 83 – Posisi file saat melakukan pengikiran dengan metode cross filing

File digerakkan menyilang sepanjang benda kerja (Gambar 83). Jika mungkin, semua permukaan
harus terkena file. Arah pengikiran harus diganti-ganti setiap beberapa waktu untuk mendapatkan
permukaan yang rata dan halus. Karena arah file yang menyilang, file dapat memotong dengan
lebih mudah

Cara berdiri dengan benar adalah penting ketika melakukan pengikiran. Kaki kiri harus
ditempatkan ke depan dan sejajar dengan arah pengikiran, kaki kanan di tempatkan di belakang.
Posisi berdiri harus nyaman dan bobot badan harus seimbang di kedua kaki (Lihat Gambar 82).

Cengkeraman pada file harus benar. Handle file harus dipegang oleh tangan kanan dengan ibu
jari pada bagian atas dan jari-jari lainnya di sekeliling handle.

Gambar 84 – Cengkeraman tangan untuk pengikiran berat

Untuk pengikiran berat, bagian telapak tangan kiri ditempatkan di dekat titik ujung file dengan jari-
jari dibengkokkan di sekeliling ujung file tetapi tidak mencengkeramnya (Lihat Gambar 84.).

APLTCL007 56
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Gambar 85 – Cengkeraman yang benar untuk pengikiran ringan

Untuk pengikiran ringan, tangan kiri dapat ditempatkan seperti ditunjukkan pada Gambar 85.

Gambar 86 – Cengkeraman yang benar untuk permukaan


yang luas atau bagian pinggir yang panjang dan sempit

Untuk mengikir di sepanjang permukaan, yang terkadang ditujukan untuk pengikiran panjang,
cara pengikiran seperti pada gambar (Gambar 86) sangat memuaskan untuk digunakan.
Pendorongan file yang benar dan seimbang juga sangat penting. Disarankan lengan kanan selalu
didekatkan ke tubuh, dan file itu diseimbangkan setiap waktu untuk menyiapkan permukaan yang
rata. Jika diberikan tekanan yang sama terus ketika mendorongkan file, mulai dari awal hingga
file melewati benda, maka file akan jatuh ketika sudah melewati benda, sehingga tidak akan
diperoleh hasil yang rata.
Untuk mengatasi ini dan mengusahakan file tetap seimbang pada akhir pendorongan file,
tekanan pada ujung file harus dikurangi secara bertahap dan tekanan pada handle ditambah.
Sehingga akhirnya diperoleh gerakan yang santai. Meskipun stroke dilakukan oleh lengan, tubuh
jangan diam saja. Rata-rata pergerakan tubuh dimulai saat mulai stroke, tetapi seiring dengan
jalannya sroke, pergerakan tangan akan bergerak lebih cepat dan lebih lebih jauh daripada
badan. Dalam hal ini penekanan ditransfer secara bertahap dari ujung file ke handle. Pergerakan
tubuh membantu perpindahan tekanan secara bertahap ini.

57 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Kecepatan Pengikiran

Pengikiran sebaiknya dilakukan dengan santai, dengan stroke yang tetap: sekitar 50 stroke per
minute sudah cukup baik. Lebih banyak logam yang dapat diganti dengan mengikir pada
kecepatan yang tepat daripada jika kecepatannya terlalu cepat, karena file kurang dapat
melakukan penekanan, tetapi malahan slip, merusak gigi file, dan mengkilapkan permukaan
benda kerja
Jika logamnya terlalu keras, atau permukaannnya terlalu luas, biasanya gerakan perlu perlambat
untuk memaksa file melakukan penekanan. Jika logamnya lunak atau permukaannya terlalu
sempit, kecenderungan pengikiran haruslah diringankan, gerak cepat dengan sedikit tekanan,
untuk mencegah kerusakan pinggirannya oleh gigi-gigi file.

Draw-Filing

Gambar 87 – Draw Filing

Draw filing lebih merupakan metode pengikiran finishing dan bukannya untuk mendapatkan
pemakanan yang efisien. File harus digenggam diantara ibu jari dan jari-jari dengan kedua
tangan (Gambar 87). Jari-jari di letakkan di sekitar pertengahan file pada benda kerja untuk
menjaga keseimbangan dan untuk mengarahkan tekanan sesuai keinginan. Ibu jari mendorong
file dan jari-jari lain menyeretnya kembali.

File harus ditempatkan pada sudut 90 derajat dari arah gerakan sehingga pemotongan terjadi
ketika file didorong ke depan. Haruslah berhati-hati agar menggunakan tekanan yang seragam
dan hindari menggoyang-goyangkan file. Draw-filing tidak boleh dilakukan dalam jangka waktu
yang lama karena hanya sedikit logam yg terbuang. Kecembungan permukaan file dapat juga
mempengaruhi kedataran permukaan yang dihasilkan.

Cara Mengurangi Pinning


Saat melakukan pengikiran, partikel-partikel logam sering terjepit di antara mata potong. Hal ini
dikenal dengan istilah pinning dan menimbulkan goresan-goresan yang dalam pada permukaan
bidang yang dikikir.

File grooves harus dijaga agar tetap bersih dan gunakan sedikit kapur atau cutting compound.
Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi pinning. Pengecualian, pengikiran besi tuang, jangan
menggunakan apa pun, karena tidak terjadi pinning.

Perawatan

Gambar 88 – File Brush

APLTCL007 58
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Gambar 89 – Membersihkan pin dengan sepotong logam lunak

Sangat penting menjaga alur-alur file tetap bersih karena file yang kotor akan bekerja seperti file
tumpul. Pembuangan kotoran file biasa menggunakan file brush (Gambar 88), bersihkan searah
dengan alur file. Jika partikel logam itu agak besar, dapat dihilangkan dengan sepotong logam
lunak. (Gambar 89).
Usia pakai file dapat diperpanjang dengan memilih jenis file yang benar dan menyimpan serta
menggunakannya dengan cara yang benar. Penerapan hal-hal berikut akan sangat membantu:
ƒ Buang kekasaran pada permukaan cetakan dan tempaan dengan melakukan chipping
menggunakan flat chisel, sisi file lama atau wheel grinding.
ƒ Jika mungkin, sediakan file lain untuk pengikiran permukaan luas pada kuningan, perunggu, dan
besi cor, dimana ketajaman mata file sangat menentukan disini, tetapi hindari penggunaan pada
permukaan sempit. File bekas pengikiran kuningan yang sudah tumpul masih dapat
digunakan pada pengikiran baja seperti dalam keadaan masih baru.
ƒ Jangan menggunakan file yang memiliki pola gerigi yang kasar untuk mengikir permukaan
yang sempit.
ƒ File tidak boleh dibiarkan tergelincir karena file yang tergelincir akan mengakibatkan gerigi
file menjadi aus. Menggosok permukaan benda kerja dengan tangan ketika mengikir besi
tuang akan memperparah kerusakan. Tekanan yang memadai harus diaplikasikan agar file
bekerja dengan baik.
ƒ Tidak ada tekanan pada saat melakukan gerakan balik/mundur.
ƒ File, ketika digunakan dan disimpan, hindarkan kontak dengan file atau tool-tool lain.

Tindakan Pencegahan untuk Keselamatan

ƒ Jangan sekali-sekali menggunakan file tanpa handle.


ƒ Pastikan handle tidak rusak dan terpasang dengan aman.
ƒ Gunakanlah file dengan hati-hati, sehingga tidak ada kemungkinan file lepas dari handlenya.
ƒ Jari yang diletakkan melebihi handle file dapat terluka oleh sudut benda kerja ataupun oleh
ragum.

HACKSAW

Gambar 90 – Hacksaw

Hacksaw 9S1741 berukuran panjang 400 mm dan lebar 112 mm dapat disetel untuk blade
berukuran 200 mm, 250 mm atau 300 mm. Bagian saw body menyerupai huruf C berukuran
sempit dengan handle yang di-slot pada bagian ujungnya. Saw body terbuat dari dua bagian
sehingga panjangnya dapat disetel, dan handlenya memiliki pegangan dari plastik untuk
pegangan yang nyaman.

59 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Blade harus dipasang dengan gigi mengarah ke bawah dan sudutnya ke arah depan untuk
mendapatkan pemotongan yang baik. Wing nut di bawah handle mengeratkan dan melonggarkan
blade. Hacksaw digunakan untuk memotong plat baja lunak, pipa, nut dan bolt, dan berbagai jenis
logam yang tidak dikeraskan. Pin segi empat memungkinkan blade diposisikan sejajar dengan saw
body, atau tegak lurus dengan saw body jika digunakan untuk memotong benda panjang.

Rangka Hacksaw

Gambar 91 – Rangka hacksaw berbentuk pipa

Gambar 92 – Rangka teleskopik oval

Gambar 93 – Handle pada saw

Rangka hacksaw menahan berbagai jenis blade yang berbeda dan haruslah berhati-hati saat
memilih dan menggunakan blade yang sesuai (Lihat Gambar 91, Gambar 92 dan Gambar 93).

APLTCL007 60
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Pemilihan Hacksaw Blade

Gambar 94 – Gerigi hacksaw blade per inci

Tembaga, kuningan, Pipa tipis, logam lembaran


pipa sedang; gunakan tipis; gunakan 32 gigi per inci.
24 gigi per inci.

Besi, baja lunak, rel; Baja perkakas, pipa besi, besi


gunakan 14 gigi per inci siku; gunakan 18 gigi per inci

Gambar 95 – Penggunaan blade yang dianjurkan

Hacksaw blade dibuat dengan berbagai jumlah teeth per inchi. Delapan belas teeth per inchi
adalah jumlah yang terbaik untuk penggunaan umum, tetapi tidak ada blade serba guna.

CATATAN:

Fine-pitch blade digunakan untuk pipa dan material tipis dan coarse-pit blade lebih efisien pada
bagian yang padat atau tebal. (Lihat Gambar 94 dan Gambar 95.

Di tangan orang yang tidak berpengalaman, lebih banyak hacksaw blade yang rusak
dibandingkan dengan yang aus. Penting untuk memilih blade dan menggunakannya dengan
benar.

OIL CAN

61 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Gambar 96 – Oil Can (Oiler Pump)

Oil can 1B7763 tingginya kira-kira 300 mm dan berdiameter 87mm. Oil can ini berulir diujungnya
dimana tutup dan pompa dapat dibongkar pasang dengan mudah.
Oil can digunakan untuk memberi pelumasan seperti oli, dan juga dapat digunakan untuk
pemberian fuel dan solvent. Terdapat banyak bentuk dan ukuran oil can untuk digunakan pada
daerah-daerah tertentu.

APLTCL007 62
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

TOPIK 3
Special Tools
TORQUE WRENCH

Gambar 97-Torque Wrench

Torque wrench memiliki handle, dial, dan drive untuk socket. Handle terbuat dari tabung logam
dan sampai pada perbatasan dial. Dial menunjukkan jumlah torsi ketika bolt dikencangkan.
Kebanyakan satuan yang digunakan adalah newton meter (Nm) dan pound feet (lb-ft).Torque
wrench berukuran kecil memiliki besaran dalam pound inches, newton-centimeters (Ncm) dan
(lb-in).

Dial ini berhubungan secara mekanikal dengan drive socket di belakangnya untuk menunjukkan
torque yang ditentukan. Besar drive tergantung pada torque maksimum yang akan diukur. Torque
wrench digunakan untuk mengencangkan nut dan bolt hingga pada standar tertentu.

Torsi yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada bolt dan parts, keausan, atau
kerusakan pada besi tuangan. Torsi yang terlalu kecil dapat menyebabkan kebocoran atau
mengakibatkan part benar-benar longgar.

Jangkauan penggunaan torque tergantung pada ukuran drive dan socket, dan torque maksimum
yang dapat dibaca di dial. Socket atau adaptor dihubungkan ke torque wrench dan bolt kemudian
dapat dikencangkan hingga standar tertentu. Beberapa dial memiliki dua needle. Kedua needle
tersebut bergerak ketika torque wrench digunakan, tetapi satu needle tetap berada pada titik torsi
maksimum sementara needle lainnya kembali ke angka nol ketika torsi tidak digunakan.
Beberapa torque wrench memiliki lampu yang menyala bila torque-nya sudah tercapai

63 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

TORQUE MULTIPLIERS

Gambar 98-Torque Multiplier

CATATAN:
Dibutuhkan Satu torque wrench, satu torque multiplier, dan satu track bolt untuk:
- memperagakan dan menjelaskan bagian-bagian dan penggunaan torque multiplier
- memperagakan cara menghubungkannya pada bolt dan cara menghubungkan torque wrench
pada torque multiplier
- membahas prosedur-prosedur perawatan dan petunjuk-petunjuk keselamatan yang benar

Kebanyakan torque multiplier memiliki handle berbentuk bulat dengan multiplier attachment pada
bagian head. Di dalam head ini terdapat planetary gear atau reduction gear. Sebuah drive unit
pada satu sisi dan satu socket pada sisi lainnya juga berada di head. Socket atau extension
dihubungkan ke drive unit. Socket pada sisi lainnya digunakan untuk unit penggerak pada torque
wrench. Sejumlah multiplier memiliki clutch yang memberikan gerakan ratchet pada multiplier.
Sebuah tabel yang memberikan informasi mengenai input torsi dan nilai-nilai output terdapat
pada handle torque multiplier.

Klasifikasi torque multiplier diukur berdasarkan ukuran socket, besar drive unit, dan rasio input
dan output. Torque multiplier digunakan untuk meningkatkan torsi di atas kapasitas torque
wrench dan di atas kemampuan manusia. Torque multiplier digunakan dengan torque wrench.
Sebuah socket diletakkan pada torque multiplier yang kemudian dipasang pada bolt. Torque
wrench kemudian dihubungkan pada torque multiplier. Mereka ditarik pada arah yang
berlawanan. Biasanya, torque multiplier ditahan di tempat tanpa bergerak sementara torque
wrench digerakkan. Karena torsi input dilipatgandakan, maka torque multiplier sulit ditahan.
Handle torque multiplier dapat diletakkan pada mesin atau tanah agar tidak bergerak.

APLTCL007 64
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

TORQUE TESTER

Gambar 99- Torque Tester

Ada berbagai macam jenis torque tester. Salah satunya adalah yang mempunyai dial besar dan
mempunyai stand. Pada tester ini terdapat satu drive unit di bagian bawah dan di tengah
penyangga. Drive unit dihubungkan dengan chain yang mempunyai ukuran yang berbeda
sehingga berbagai ukuran torque wrench yang berbeda dapat diperiksa. Satuan pada dial adalah
dalam pount-feet (lb-ft) atau pounds-inches (lb-in) dan newton meters (Nm) atau newton
centimetres (Ncm).

Torque tester digunakan untuk memeriksa akurasi torque wrench. Disini disambungkan adaptor
untuk menyesuaikan ukuran drive unit pada torque wrench. Tariklah torque wrench jangan didorong.
Periksalah torque yang terukur pada tester dan pada torque wrench. Apabila kesalahan akurasi
torque wrench lebih besar dari +2% bawalah ke service centre untuk diperbaiki. Torque wrench
jenis click hanya boleh memiliki kesalahan 4-6%.

Hal-hal untuk Diperhatikan

ƒ Mengencangkan fastener secara berlebihan dapat merusak gasket dan ulir.


ƒ Pabrik memberikan rincian mengenai nilai-nilai torsi untuk jenis fastener tertentu. Hal ini
dimaksudkan untuk memastikan agar fastener tidak dikencangkan secara berlebihan atau
terlalu kurang.
ƒ Besar torque diukur dalam pound-feet (lb-ft) atau Newton-meter (Nm) adalah besar gaya puntiran
yang dikenakan pada fastener oleh torque wrench.
ƒ Foot-pound adalah besar gaya puntiran pada sebuah shaft yang diakibatkan oleh gaya sebesar
satu pound yang bekerja pada ujung terluar lever yang panjangnya satu feet. Harga torque 100 lb-
ft akan sama dengan 100 lb berat yang ditempatkan diujung lever sepanjang satu feet.
ƒ Satu Newton-meter diartikan sebagai besar puntiran yang dikenakan pada shaft dari sebuah
lever sepanjang satu meter dengan gaya sebesar satu Newton yang kenakan pada bagian
terluar lever. Harga torque 100 Nm akan sama dengan penerapan 100 Newton gaya dari ujung
lever sepanjang 1-meter.
ƒ Satu lb-ft sama dengan 1,35 Nm.

Informasi Lain

Torque Wrench

ƒ Torque wrench digunakan untuk memberikan torque sebesar tertentu pada fastener.
ƒ Ada berbagai metode yang digunakan pada torque wrench untuk menunjukkan bahwa torsi
yang benar telah diperoleh. Beberapa metode memberikan sinyal yang dapat didengar

65 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

misalnya bunyi click atau beep, ada pula yang memberikan sinyal dalam bentuk visual
seperti lampu yang menyala atau pin yang bergerak atau click out.
ƒ Pastikan bahwa ulir dalam keadaan bersih sebelum mengencangkan fastener sesuai dengan
torsi yang telah ditentukan. Friksi apa pun akan memberikan hasil bacaan yang tidak akurat
dan akan mempengaruhi kekuatan kompresif saat fastener diaplikasikan pada komponen.
ƒ Pastikan agar selalu berhati-hati saat menggunakan torque wrench. Ini adalah instrumen
presisi yang akan kehilangan kalibrasinya apabila tidak dirawat dengan benar.

Torque Angle Gauge

ƒ Torque angle gauge digunakan untuk memastikan kekencangan yang merata pada fastener
suatu komponen. Tool ini dikalibrasikan berdasarkan derajat.
ƒ Mengencangkan fastener berdasarkan derajat dan bukan berdasarkan torsi akan
menghilangkan kesalahan yang diakibatkan oleh friksi di dalam ulir.

Torque to Yield (Torque and Turn)

ƒ Beberapa fastener dirancang untuk sengaja dikencangkan secara berlebihan. Bolt-bolt ini
dikenal dengan istilah “torque to yield” bolt. Fastener dikencangkan sesuai dengan torsi
tertentu dengan torque wrench, kemudian torque angle gauge diputar pada tingkat derajat
tertentu.
ƒ Ketika dikencangkan, fastener ini diregangkan melampaui batas elastisnya. Sehingga ketika
dilepas, fastener ini harus diganti dengan fastener yang baru.

1. Memeriksa spesifikasi untuk torque angle gauge.

Gambar 100-Periksa nilai spesifikasi torque

Tentukan nilai torsi yang benar untuk bolt dan fastener yang Anda gunakan. Ini bisa dalam
satuan foot-pounds (lb-ft) atau Newton meters (Nm). Periksalah juga spesifikasi torque angle
untuk bolt atau fastener.

2. Mengencangkan bolt

APLTCL007 66
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Gambar 101 – Mengencangkan bolt sesuai dengan spesifikasi torque

3. Memasang torque angle gauge

Gambar 102

Gambar 102 – Pasang torque angle gauge pada bagian head bolt, dan kemudian letakkan torque
wrench di bagian atas torque angle gauge.

4. Torque sesuai dengan spesifikasi torque

Gambar 103-Torque Wrench

Putar torque wrench sesuai dengan spesifikasi torque untuk bolt dan apabila komponen
memerlukan bolt atau fastener dalam jumlah yang banyak, pastikan untuk
mengencangkannya pada nilai torsi dan sudut torsi yang sama.

67 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Wheel Brace

Dua jenis wheel brace diperlihatkan dalam Gambar 104. Brace (a) memiliki sebuah socket pada
satu ujung untuk dipasang dengan wheel nut berukuran tertentu dan sebuah lever pada ujung
lainnya untuk melepaskan hubcap atau trim rim. Jenis wheel brace ini merupakan bagian
komponen yang umum terdapat pada perangkat tool mobil.

Gambar 104 – Dua jenis wheel brace

Cross wheel brace dalam gambar (b) memiliki empat socket sehingga memungkinkan wheel
brace ini untuk digunakan pada empat wheel nut atau bolt yang berukuran berbeda.

Impact wrench yang disetel pada torsi yang benar digunakan di bengkel di mana terdapat
penggantian roda dalam jumlah banyak.

APLTCL007 68
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

PIPE WRENCH

Gambar 105 – Pipe Wrench

Ukuran pipe wrench ditentukan oleh panjang shanknya. Wrench ini mempunyai nut adjusting
dan bukannya adjusting screw, jaw-nya bersudut 90 derajat terhadap shanknya. Jaw ini
mempunyai gerigi yang nantinya akan mencengkeram pipa. Adjustable jaw-nya dapat
dilonggarkan dengan mudah, dan membantu dalam pencengkeraman pipa saat tekanan
diberikan pada handle.

Wrench ini didesain hanya untuk digunakan pada pipa, dan sebaiknya jangan digunakan pada
fastener yang hexagonal. Eratkanlah selalu jaw-nya dengan baik pada pipa sebelum wrench itu
diputar. JANGAN gunakan extension pada wrench untuk melipatgandakan kekuatan. Bukaan jaw
haruslah menghadap pengguna saat menarik wrench.

Perawatan

Jagalah kebersihan pipe wrench, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan pemeriksaan secara
berkala terhadap jaw teeth untuk mengetahui apakah dalam keadaan aus atau tumpul yang
berlebihan dan perbaiki kondisi teeth atau gantilah wrench apabila ditemukan kondisi-kondisi
seperti ini.

TOOL FILTER STRAP WRENCH/FILTER STRAP TOOL

Gambar 106 – Filter Strap Wrench

Tool filter strap wrench terdiri dari base, yang dibuat melengkung untuk disesuaikan dengan
bentuk filter, rotating retaining pin yang terletak di dalam base dan sabuk nilon berukuran 600
mm x 50 mm. Retaining pin memiliki sebuah slot dimana ujung sabuk bisa dimasukkan
melaluinya dan dua lubang penggerak berukuran ½ inci persegi untuk ratchet.

Wrench digunakan untuk melepaskan dan memasang fuel filter dan oil filter jenis spin on. Wrench
ini mampu mengaplikasikan torsi tinggi pada filter berukuran besar tanpa menyebabkan penyok
pada tabung filter. Bersihkanlah grease dan oli yang berlebihan dari filter untuk mencegah agar
wrench tidak tergelincir. Jagalah tangan anda dari posisi yang dapat membuat anda terluka, yang

69 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

dapat terjadi apabila wrench tiba-tiba slip.

Perawatan

Jagalah kebersihan filter strap wrench, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan pemeriksaan
secara berkala terhadap strap untuk mengetahui apakah ada yang sobek atau terdapat bagian-
bagian yang lemah dan gantilah filter strap wrench apabila ditemukan kondisi-kondisi seperti ini.

CHAIN WRENCH

Gambar 107 – Chain Wrench

Chain wrench terdiri dari shank baja dengan chain yang dipasang secara permanen pada bagian
head wrench. Chain memiliki pin-pin kecil di setiap sambungan yang dapat dimasukkan dengan
pas di dalam kaitan pada bagian head wrench. Dengan memasukkan kaitan di celah-celah pin
itu, maka panjang chain dapat disesuaikan. Biasanya disertakan pula dalam grup ini sebuah baja
extension yang dapat dikeluar-masukkan pada handle wrench ini untuk menambah power torque.
Tool ini digunakan untuk melepaskan dan memasang threaded crown, yang digunakan untuk
menahan head pada hydraulic cylinder. Tool ini dapat juga digunakan pada pipa berulir
berdiameter besar. Selalu setel chain sesuai dengan posisi sekencang mungkin ketika
memasang crown atau pipa. Pastikan wrench berada pada sudut 90 derajat dengan crown atau
pipa sebelum menggunakan tenaga untuk mencegah agar chain wrench tidak tergelincir. Selalu
topang diri Anda untuk memastikan agar tidak jatuh apabila wrench tergelincir. Apabila
menggunakan extension, berhati-hatilah untuk memastikan bahwa extension tersebut tidak
terlepas dari wrench.

Perawatan

Jagalah kebersihan chain wrench, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan pemeriksaan pada slot
teeth dan chain pin untuk memastikan bahwa slot teeth dan chain pin tidak rusak atau bengkok
sebelum digunakan.

SLEDGE WRENCH

Gambar 108 – Sledge Wrench

APLTCL007 70
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Sledge wrench memiliki box end dengan duabelas hex yang bentuknya sangat mirip dengan
standard box end wrench. Ujung wrench yang satunya memiliki bagian head yang dapat dipukul
dengan keras (heavy striking head). Shank pada wrench ini berukuran panjang kira-kira
setengah panjang standard box end wrench dan lebih berat serta dapat menahan pukulan yang
lebih keras. Wrench ini digunakan untuk melonggarkan dan mengencangkan nut dan bolt
berukuran besar dalam aplikasi-aplikasi yang memerlukan torsi yang sangat kuat.

Sledge wrench sebaiknya tidak digunakan pada pengencangan dimana dibutuhkan setting torque
yang spesifik. Pemakaian umumnya adalah melonggarkan atau mengencangkan pin-pin yang
sulit pada tractor-scrapers yang besar. Jangan pakai extension pada sledge wrench. Yakinkan
bahwa wrench terpasang dengan aman pada nut atau bolt sehingga tidak akan terlempar saat
dipukul dengan hammer. Gunakan selalu safety glasses saat menggunakan wrench ini, karena
banyak serpihan logam kecil yang pecah dan terlempar baik dari hammer maupun dari wrench.

Perawatan

Jagalah kebersihan sledge wrench, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan pemeriksaan pada
box end untuk mengetahui apakah terdapat keausan yang berlebihan dan gantilah wrench
apabila ditemukan kondisi seperti ini. Periksalah striking head apakah telah terbentuk “jamur” dan
ratakan bagian yang berlebihan dengan gerinda sebelum menggunakannya.

SLEDGE SOCKET WRENCH

Gambar 109 – Sledge Socket Wrench

Bentuk sledge socket wrench serupa dengan standard ratchet, namun striking head
menggantikan handlenya dan tidak ada gerakan ratchet. Terdapat juga lubang lubang
penggerak persegi di bagian belakang head sledge socket wrench dimana terdapat directional
lever pada standard ratchet. Sledge socket wrench juga memiliki sebuah lubang di dalam drive
lug dimana pada standard ratchet terdapat spring loaded steel ball. Ukuran paling umum adalah
drive 1” A.F.

Wrench ini digunakan ketika diperlukan torsi yang tinggi untuk melonggarkan atau
mengencangkan nut atau bolt berukuran besar. Wrench dapat digunakan dalam aplikasi apa pun
di tempat dimana torque multiplier tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk melakukannya atau
tidak tersedia.

Wrench ini tidak dapat digunakan untuk menyetel nut atau bolt sesuai dengan nilai-nilai torsi yang
spesifik. Pastikan lock pin dan retaining ring dipasang dengan benar dan bahwa wrench
diletakkan tegak lurus dengan nut atau bolt.

71 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Jangan menggunakan standard socket atau power socket dengan wrench jenis ini. Tool ini terlalu
keras dan dapat rusak. Gunakan selalu impact socket. Apabila digunakan extension di antara
drive lug dan socket, pasanglah extension berukuran panjang di dalam lubang drive di bagian
belakang head dan mintalah seorang helper untuk memegangnya saat mempersiapkan wrench.
Jangan menggunakan extension pada handle wrench.

Perawatan

Jagalah kebersihan sledge socket wrench, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan pemeriksaan
secara berkala pada drive lug dan lubang retaining pin dan wrench apabila ditemukan keausan
yang berlebihan.
SPANNER WRENCH/ C SPANNER

Gambar 110-Spanner Wrench/ C Spanner

Spanner wrench permanen menyerupai box end wrench tunggal besar dengan setengah dari box
dipotong.

Pada akhir gripping jaw terdapat sebuah drive pin yang dimasukkan ke dalam drive hole pada
spanner nut. Adjustable Spanner wrench serupa dengan fixed Spanner wrench, kecuali tool ini
memiliki dua bagian, yaitu handle dan jaw.

Jaw memiliki serangkaian lubang, yang memungkinkan spanner untuk disetel. Sebuah nut dan
bolt berfungsi sebagai pivot point di antara handle dan jaw, dilepaskan dan dipasang dalam
lubang-lubang jaw yang berbeda untuk mengubah ukuran wrench.

Spanner wrench digunakan untuk melepaskan dan memasang spanner nut, cylinder rod head
pada hydraulic cylinder, sprocket retaining nut pada beberapa mesin, dsb.

Pastikan bahwa drive pin terpasang dengan kuat pada lubang drive pin di nut yang mau dibuka,
dan wrench ini tidak miring (tegak lurus terhadap benda).

Periksa lubang drive pin pada nut dari keausan dan kerusakan, dan tetaplah berhati-hati jangan
sampai wrench ini slip karena hal ini dapat terjadi kapan saja.

JANGAN memukul wrench dengan hammer, gunakanlah extension. Penyalahgunaan tool ini
dapat menyebabkan kerusakan pada tool atau kemungkinan terjadinya cidera apabila wrench ini
terlepas dari fastener.

Perawatan

Jagalah kebersihan spanner wrench/ C spanner, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan
pemeriksaan secara berkala pada drive pin untuk mengetahui apakah terdapat keausan yang
berlebihan dan gantilah jaw atau wrench apabila ditemukan kondisi seperti ini.

APLTCL007 72
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

TUBULAR SPANNER WRENCH/TUBE SPROCKET

Gambar 111 – Tubular Spanner Wrench

Kebanyakan tubular spanner wrenches mirip dengan socket standard atau deep well socket yang
tidak mempunyai gigi internal, melainkan gigi-gigi luar yang jarang ditepinya. Tubular spanner
biasanya mempunyai lubang yang menembus sisinya sebagai tempat memasukkan pinch bar
atau lubang segi empat untuk drive ratchet. Wrench tubular spanner biasanya digunakan untuk
membuka dan memasang nut bercelah pada ujung shaft, tetapi dapat juga digunakan pada
berbagai keperluan yang dirasa lebih cocok dari spanner wrench type plat.

Pastikan wrench teeth terpasang aman pada nut dan wrench tidak miring. JANGAN memukul
wrench atau menggunakan handle yang panjang untuk meningkatkan pengungkitan. JANGAN
menggunakan power impact wrench. Tool ini tidak dirancang untuk jenis penggunaan ini dan
dapat patah atau rusak saat digunakan secara berulang-ulang.
Berhati-hatilah saat menggunakan tubular spanners pada nut yang aus, dan berhati-hatilah selalu
dari kemungkinan wrench ini slip dari fastener.

Perawatan

Jagalah kebersihan tubular spanner wrench , bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan
pemeriksaan secara berkala pada wrench teeth untuk mengetahui apakah terdapat keausan
yang berlebihan dan gantilah wrench apabila ditemukan kondisi seperti ini.

HAND IMPACT WRENCH

Gambar 112 – Hand Impact Wrench

Hand impact wrench mirip dengan ratchet besar dengan drive lug memanjang ke luar pada
masing-masing sisi bagian head. Bedanya dengan ratchet, di sini tidak ada penggantian arah
putaran lever. Arah pemutaran dapat diganti dengan membalikkan wrench ini dan menggunakan
drive lug di sebelahnya. Wrench ini terutama cocok digunakan di field dimana tidak terdapat
energi listrik dan udara bertekanan seperti di shop.

73 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Hand impact wrench bermanfaat untuk mengubah cutting edge. Pastikan sprocket terpasang
aman pada nut atau head bolt dan tidak berada dalam posisi miring karena dapat tergelincir
sehingga menyebabkan kerusakan pada tool atau kemungkinan cidera.

Selalu gunakan impact rated socket dengan tool ini, jangan menggunakan standard atau power
rated socket. Tool ini lebih keras dan rapuh serta akan patah atau rusak apabila digunakan
secara berulang-ulang. Pastikan socket dipasang dengan benar pada drive lug dengan lock pin
dan retaining ring.

Perawatan

Jagalah kebersihan hand impact wrench , bersihkan dari kotoran dan oli. Bongkarlah bagian-
bagian secara berkala, periksa dan lumasi mekanisme ratchet, dan gantilah bagian-bagian yang
aus atau rusak.

TRACK BOLT SOCKET

Gambar 113 – Track Bolt Socket

Track bolt socket serupa dengan socket standard, kecuali dinding-dindingnya lebih tebal dan
socket berwarna hitam. Akan tetapi, tidak semua socket hitam diklasifikasikan sebagai tool
impact rated; beberapa di antaranya adalah power socket.

Snap-On tool memiliki Snap-On part number yang mempunyai tanda “P” yang merupakan
kependekan dari power sockets dan “IM” kependekan impact socket. Socket part number
Caterpillar akan ditunjukkan pada Tool Guide dan tertera tingkat kekerasannya.

Socket ini digunakan untuk melepaskan dan mengganti bolt-bolt track dengan impact wrench,
tetapi dapat digunakan dalam aplikasi apa pun apabila memungkinkan. Aplikasi-aplikasi khusus
dicantumkan dalam Tool Guide.

Track bolt socket juga tersedia untuk bolt-bolt dengan head yang sudah aus. Pastikan lock pin
dan retaining ring dipasang dengan benar. Jangan memutar socket terlalu cepat.

Hal ini dapat menyebabkan socket terpelanting dari wrench sehingga mengakibatkan
kemungkian terjadinya cidera. Safety glasses atau goggle harus digunakan ketika menggunakan
impact tool untuk mengantisipasi apabila patah.

Perawatan

Jagalah kebersihan Track bolt socket , bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan pemeriksaan
secara berkala terhadap drive lug hole dan socket teeth untuk mengetahui apakah terdapat
keausan yang berlebihan dan gantilah socket apabila ditemukan kondisi seperti ini.

APLTCL007 74
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

TRACK SHOE WRENCH

Gambar 114 – Track Shoe Wrench

Track shoe wrench pada dasarnya terbuat dari shank baja tempaan dengan slot di ujungnya
yang berukuran kira-kira setengah kali tebal wrench. Panjang handlenya tergantung dari ukuran
slot untuk memberikan pengungkitan yang cukup saat pemberian high torque.

Wrench ini digunakan untuk menahan Track bolt nut ketika melepas dan memasang Track Shoe.
Pastikan wrench terpasang dengan kuat pada nut. JANGAN memukul wrench dengan hammer
atau menggunakan extension untuk meningkatkan pengungkitan.

Hal ini dapat mengakibatkan wrench terlepas dari nut sehingga menyebabkan kerusakan pada
tool atau kemungkinan terjadinya cidera. JANGAN menarik atau mendorong wrench. Pasanglah
wrench pada nut dan letakkan Handle pada Track link sehingga impact wrench benar-benar
menggerakkan bolt.

Perawatan

Jagalah kebersihan Track shoe wrench ; bersihkan dari kotoran dan oli.

DRAIN PLUG TOOL

Gambar 115 –Drain Plug Tool

Sliding “T” Wrench 5S9566 terdiri dari stationary drive lug dan head yang dilengkapi dengan
lubang di dalamnya, untuk menampung sliding steel bar. Drive Extension 5S9567 ½” A.F. sama
dengan extension standard dan berukuran panjang 250 mm. Drain Plug Socket 5S9568 mirip
dengan drive adaptor dan memiliki internal drive lug hole berukuran ½” A.F. dan external drive
lug hole berukuran 3/4” A.F. Drain Plug Socket 5S9569 memiliki drive lug hole berukuran ½” A.F.
di kedua ujung dengan hex drive lug berukuran 1” A.F pada satu ujung dan hex drive lug
berukuran 1 1/4 “ A.F pada ujung lainnya.

75 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Drain Plug Wrench 1S2475 terdiri dari sepotong shank persegi berukuran ¾” A.F. dengan
lengkungan berukuran 90 derajat pada masing-masing bagian ujung. Satu ujung berukuran lebih
pendek dari ujung lainnya, tetapi keduanya dapat dimasukkan ke dalam internal drain plug
berukuran ¾” A.F. Kesemua tool ini, kecuali square drive wrench 1S2475 dapat digunakan
bersama untuk mendapatkan kombinasi yang cocok untuk penggunaan tertentu.

Box end atau combination wrench dapat juga digunakan dengan Hex Socket 5S9596 di daerah-
daerah sempit. Pastikan drive lug terpasang dengan aman di dalam drain plug hole. Jangan
menggunakan drain plug socket dengan impact wrench.

Socket jenis ini lebih keras dan lebih rapuh dibandingkan dengan impact tool dan akan patah
atau rusak apabila digunakan secara berulang-ulang. TARIKLAH selalu drain plug wrench.
JANGAN MENDORONGNYA. Apabila wrench harus didorong, doronglah dengan telapak tangan
dalam keadaan terbuka. JANGAN memukul wrench dengan hammer. Hal ini akan menyebabkan
kerusakan pada tool dan kemungkinan dapat menyebabkan terjadinya cidera apabila wrench
tergelincir dari plug.

Perawatan

Jagalah kebersihan drain plug tool; bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan pemeriksaan secara
berkala terhadap drain plug tool untuk mengetahui apakah terdapat keausan yang berlebihan dan
gantilah tool apabila ditemukan kondisi seperti ini.

GOVERNOR SEALING TOOL

Gambar 116 –Governor Sealing Tool

Cramping tool memiliki sebuah handle yang lurus dan juga sebuah handle yang melengkung
yang bentuknya sangat mirip dengan handle yang terdapat pada gunting kebun atau tool untuk
melubangi kertas. Bagian nose dari cramping tool memiliki steel slug berbentuk bullet dengan
takikan rata berukuran besar di dalamnya yang bergeser ke dalam body handle yang
melengkung ketika handle ditekan.
Segelnya terbuat dari timah dengan ukuran diameter 15 mm dengan triangular tab dengan
panjang 12 mm dan dibengkokkan dengan sudut 90 derajat. Kawat segelnya terbuat dari seutas
kawat berdiameter kecil yang di lilitkan sama panjang. Semua komponen ini terdapat dalam
Governor Sealing Tool Group 5P1660.
Tool group ini digunakan untuk memasang segel pada governor dan turbocharger assemblies
agar setting yang dilakukan tidak bisa dirobah secara sembarangan. Jika pemasangannya tepat,
kawat ini dapat dilepas dari bolt tanpa merusak segel. Segel ini mengidentifikasikan dealer
terakhir yang memperbaiki unit itu, dimana setelan dari pabrik sudah dirubah. Pastikan batu segel
terpasang dengan baik sebelum diklem untuk mencegahnya terlempar saat pemasangan.

APLTCL007 76
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Perawatan

Jagalah kebersihan governor sealing tool, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan pemeriksaan
secara berkala terhadap tool penjepit untuk mengetahui apakah tool berfungsi dengan benar dan
gantilah tool apabila tidak berfungsi dengan baik.

SLEDGE HAMMER

Gambar 117 – Sledge Hammer

Sledge hammer terbuat dari baja tempaan dan terdiri dari blok baja berukuran empat persegi
panjang dengan handle yang panjang. Sledge hammer memiliki mata seperti ball peen atau claw
hammer untuk mengamankan handle. Handle berukuran panjang kira-kira 750 mm dan dibentuk
sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh kenyamanan secara merata ketika dipegang pada
saat memukul dengan bagian ujung head.

Sledge hammer digunakan untuk melakukan pemukulan yang berat dalam aplikasi-aplikasi
dimana hammer standard tidak cukup kuat untuk melakukannya. Contoh-contoh aplikasi adalah:
memasang Track assembly, melepaskan Track master pin dan sprocket jika pulling-tool-nya tidak
ada, dan pengaturan posisi komponen-komponen berat selama assembly.

Hati-hatilah dalam memukul benda agar tidak mengenai handle, karena akan menyebabkan
Handle rusak. Pakailah safety glass jika menggunakan Sledge Hammer.

Perawatan

Jagalah kebersihan sledge hammer, bersihkan dari kotoran dan oli. Ratakan permukaan logam
yang sudah berbentuk jamur dengan gerinda. Periksalah selalu head hammer apakah longgar
sebelum digunakan dan bila perlu kencangkan. Lakukan pemeriksaan secara berkala terhadap
Handle untuk mengetahui apakah ada yang terbelah atau apakah terdapat kerusakan lainnya
dan gantilah sledge hammer apabila ditemukan kondisi-kondisi seperti ini.

77 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

HAND SAW

Gambar 118 – Hand Saw

Kebanyakan hand saw memiliki ukuran panjang dengan kisaran antara 600 mm hingga 900 mm.
Blade dari gergaji terbuat dari lembar baja tipis dengan lebar kira-kira 75 mm pada bagian ujung
dan 150 mm ke arah handle. Di seluruh bagian bawah terdapat gerigi kecil yang berfungsi untuk
memotong.

Handle dipasang pada bagian ujung blade besar dan memiliki lubang yang berfungsi sebagai
tempat pegangan tangan. Perhatikan cara membedakan antara gerigi untuk merobek dan gerigi
untuk memotong. Hand saw digunakan untuk memotong segala jenis kayu. Aplikasi untuk
workshop umumnya adalah untuk membangun peti-peti pengiriman atau untuk memotong
bagian-bagian penopang.

CLAMP

Gambar 119 – Clamp

G clamp memiliki ukuran yang berbeda-beda dari 25 mm hingga lebih dari 300 mm. G clamp
diberi nama karena bentuk badannya seperti huruf G dan terbuat dari baja tuang atau tempaan.
Sebuah screw pengencang terdapat pada bagian ujung clamp body dan dapat diputar untuk
melonggarkan atau mengencangkan benda-benda yang dijepit di antara screw dan bidang rata di
ujung clamp body lainnya.

Bagian kecil dan rata pada ujung screw pengencang mencegah agar benda yang dijepit tidak
rusak. Penggunaan utama G clamp adalah untuk menahan benda-benda secara bersama-sama
ketika diikat atau dibentuk, mengamankan benda-benda pada meja saat dikerjakan dengan
mesin, dan memberikan pegangan yang dapat dicengkram untuk meningkatkan safety.

APLTCL007 78
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

METAL SHEARS/TIN SNIPS

Gambar 120 – Metal Shears (Tin-Snips)

Kedua tool ini pada dasarnya merupakan gunting besar yang digunakan untuk memotong
lembaran logam. Metal shears dirancang khusus untuk tiga tujuan yang berbeda yaitu
pemotongan lurus, kiri, atau kanan. Pemotongan lurus memiliki handle plastik berwarna kuning;
pemotongan kanan memiliki handle berwarna hijau; dan pemotongan kiri memiliki handle
berwarna merah.

Metal shears berukuran panjang kira-kira 250 mm dengan blade melengkung berukuran 50 mm
sementara tin snip memiliki ukuran panjang kira-kira 175 mm dan blade berukuran 37 mm,
ukuran panjang 250 mm dengan blade 60 mm, atau blade berukuran panjang 300 mm dengan
blade 75 mm.

Blade untuk tin snip berbentuk lurus. Metal shears dan tin snip digunakan untuk memotong
lembaran logam. Kedua jenis pemotong ini dapat digunakan untuk memotong lingkaran, radius,
lengkungan, atau pemotongan-pemotongan yang tidak beraturan. Metal shears adalah tool untuk
pemakaian yang lebih khusus sementara tin snip adalah untuk penggunaan umum.

GREASE GUN DAN CARTRIDGE GREASE

Gambar 121 – Grease Gun dan Cartridge Grease

Grease gun terdiri dari tabung berukuran panjang 300 mm dan diameter 62 mm dengan flexible
nozzle serta handle berukuran 300 mm yang menggerakkan pump assembly. Flexible nozzle
terdiri dari selang karet berukuran 200 mm dengan fitting tekanan pada bagian ujung dan
dihubungkan ke pipa baja berdiameter kecil 100 mm yang memanjang dari bagian head gun.
Grease cartridge berdiameter 57 mm dan panjang 9 inci dan dimasukkan ke dalam tabung.
Grease gun ini digunakan untuk perawatan pada semua model mesin dan workshop tool lainnya.

79 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

SUCTION GUN

Gambar 122 – Suction Gun

Tool ini terdiri dari laras berukuran panjang 300 mm dan berdiameter 62 mm dengan handle
berbentuk T pada satu ujung dan flexible hose berukuran 300 mm pada ujung lainnya. Dengan
memasukkan hose ke dalam oli dan menariknya kembali pada handle T, oli akan terhisap masuk
ke dalam gun.

Untuk mengeluarkan oli dari gun, cukup mendorong Handle ke dalam. Suction gun digunakan
untuk membuang oil dari filter housing pada machine, dan dapat juga digunakan untuk
membuang oil transmission, differential dan komponen-komponen lainnya pada semua jenis
machine.

PRY BAR

Gambar 123 – Pry Bar

Pry Bar 4F5166 terbuat dari shank baja berukuran tebal 25 mm dan panjang 750 mm dengan
chisel point pada satu ujung dan sebuah pengait setengah lingkaran pada ujung lainnya. Pry bar
ini dapat digunakan dalam aplikasi-aplikasi dimana ruang kerja terbatas.

Ujung chisel tumpul ini digunakan untuk pemakaian umum dan ujung pengaitnya digunakan jika
dibutuhkan kekuatan yang besar untuk memindahkan benda pada jarak pendek. Peningkatan
gaya pada ujung pengait ini sekitar 30 berbanding 1.

APLTCL007 80
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

PINCH BAR

Gambar 124 – Pinch Bar

Pinch bar 9S1309 terbuat dari shank baja bersisi enam berukuran tebal 25 mm dan panjang 500
mm. Bagian ujung dari shank berbentuk runcing tajam dan ujung lainnya berbentuk seperti
bagian yang tirus pada cold chisel besar. Pinch bar dapat digunakan untuk kebanyakan aplikasi
umum atau di tempat dimana terlalu sempit untuk menggunakan pry bar.

CROWFOOT BAR

Gambar 125 – Crowfoot Bar

Crowfoot bar 5F4764 terbuat dari shank baja bundar berukuran diameter 14 mm dan panjang
400 mm. Bagian shank memiliki ujung runcing panjang dan pada ujung lainnya terdapat ujung
pengungkit berukuran panjang 25 mm dan lebar 12 mm yang tegak lurus pada shank pada bar.
Crowfoot bar dapat digunakan untuk mengungkit benda-benda di tempat sempit/terbatas dengan
ujung pengungkit dan mensejajarkan lubang bolt pada bagian-bagian komponen dengan ujung
yang runcing saat assembly.

CROWBAR

Gambar 126 – Crowbar

Crowbar yang lazim memiliki ukuran panjang kira-kira 750 mm dan terbuat dari shank baja
bersegi enam dengan tebal 25 mm. Di bagian ujung shank meruncing hingga pada prying blade
berbentuk wedge yang melengkung pada sudut 20 derajat pada shank.

81 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Bagian ujung yang lainnya melengkung dalam bentuk setengah lingkaran dengan diameter kira-
kira 125 mm. Ujung bengkokan ini juga berbetuk plat runcing dan mempunyai celah berbentuk
huruf V di tengahnya yang berguna untuk mencabut paku. Crowbar dapat digunakan untuk
semua pengungkitan pada area yang cukup. Ujung lengkung yang besar sangat cocok untuk
mengungkit object yang besar dan mencabut paku yang besar.

TAP

Gambar 127 – Taper, Plug dan Bottom Tap

Bentuk ulir dari tap mirip seperti bolt atau screw machine dengan empat celah besar pada ulirnya
yang dipotong memanjang dengan perbandingan jarak yang sama terhadap diameternya.
Diantara setiap celah berbaris pemotong ulir yang pendek-pendek. Diatas ulir ada shank pendek
dengan drive lug segi empat di ujung atasnya. Ujung bagian berulir dibuat sedikit bertirus
sehingga dapat lebih mudah memulai penguliran ke dalam lubang, penguliran pertama
digunakan pemotong dangkal lalu kemudian berangsur-angsur digunakan pemotong yang lebih
dalam sampai diperoleh kedalaman yang diinginkan.
Tap digunakan untuk membuat ulir di lubang hasil pengeboran atau untuk memperbaiki thread yang
rusak. Ketika melakukan tapping pada lubang tembus, taper tap dapat digunakan dari awal hingga
akhir dengan satu kali operasi. Namun saat tapping pada lubang buntu dimana uliran tidak dituntut
agar sampai pada dasar lubang, taper tap digunakan lebih dahulu kemudian diikuti dengan plug tap.
Pada tapping lubang buntu yang diinginkan ulirnya sampai ke dasar, gunakan taper tap terlebih
dahulu, kemudian plug tap dan terakhir bottom tap.

Semua jenis tap ini dapat digunakan untuk memperbaiki thread yang rusak, tetapi disarankan
untuk menggunakan tap yang paling tirus yang mungkin dapat dipakai untuk mencegah rusak
atau patahnya thread. JANGAN pernah gunakan tap untuk memperbaiki thread yang rusak pada
benda yang dikeraskan. Jangan pernah memberikan gaya yang terlalu besar pada handle tap.

Semua kondisi di atas dapat menyebabkan tap pecah sehingga menimbulkan kemungkinan
adanya cidera. Jangan menggunakan tap dengan gerigi yang sudah patah atau rusak. Jagalah
kebersihan tap dalam keadaan terlumasi dengan baik dengan cutting fluid atau oli guna
mengurangi kemungkinan tap patah. Gunakan safety glasses apabila menggunakan udara
bertekanan untuk membersihkan serpihan-serpihan dari lubang setelah melakukan tapping.

Perawatan

Usahakan untuk menjaga agar taper, plug dan bottom tap dalam keadaan bersih; bersihkan dari
kotoran dan oli. Lakukan pemeriksaan secara berkala terhadap tap untuk mengetahui apakah tap
sudah sangat tumpul atau apakah gerigi patah, dan gantilah tap apabila ditemukan kondisi-
kondisi seperti ini.

APLTCL007 82
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

TAP WRENCH

Gambar 128 – Tap Wrench

Tap wrench memiliki ukuran yang berbeda-beda, tetapi ukuran panjang yang paling umum
berkisar antara 150 mm hingga 400 mm.

Tap wrench memiliki bentuk yang mirip dengan sepotong shank baja berdiameter kecil dengan
rectangular vice kecil di bagian tengah dengan ukuran kira-kira 1/8 dari panjang wrench. Bagian
rectangular vice terdiri dari dua locking jaw dari baja dengan slot berbentuk V untuk
mencengkeram head tap.

Salah satu dari jaw ini tidak bergerak dan yang lainnya dapat disetel dengan memutar handle
yang dapat digerakkan. Kedua ujung handle berbentuk knurled untuk memberikan pegangan
yang kuat ketika mengencangkan wrench/spanner.
Tap wrench digunakan untuk memegang tap saat menggunakan hand tap.

Perawatan

Jagalah kebersihan tap wrench, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan pemeriksaan secara
berkala terhadap wrench untuk memastikan bahwa tap wrench menahan tap dengan kuat.
Apabila locking jaw rusak atau mengalami keausan secara berlebihan, atau wrench tidak bisa
menahan tap dengan aman, gantilah tool tersebut.

Hal-hal untuk Diperhatikan

ƒ Ada tiga jenis thread tap yang berbeda: starting, intermediate, dan finishing.
ƒ Starting tap mempunyai ujung yang sangat taper, sehingga sering disebut sebagai “taper tap”.
Hal ini memungkinkan tap memotong semakin dalam secara berangsur-angsur. Ini dapat
digunakan untuk memotong ulir dalam pengerjaan sedikit-demi sedikit untuk memudahkan
penembusan pada benda yang cukup tipis. Ini juga digunakan untuk pemotongan pertama
pada lubang buntu.
ƒ Intermediate tap, atau second tap, digunakan untuk pemotongan kedua pada lubang buntu.
Ini mempunyai bagian taper yang lebih sedikit daripada tapered tap, yang memungkinkan
penguliran lebih lengkap hingga ke bawah.
ƒ Finishing tap, atau bottom tap, atau plug tap, dirancang untuk memotong ulir terbawah pada lubang
buntu. Ini hampir tidak mempunyai bagian taper sehingga pemotongan ulir dapat menjangkau bagian
terbawah lubang.
ƒ Gunakan thread cutting compound pada thread tap. Ini akan menjaga cutting edge pada tap
tetap tajam, sehingga memungkinkan tool ini digunakan berulang-ulang.
ƒ Ketika membuat ulir baru, pastikan bahwa tap tegak lurus pada bidang yang dikerjakan. Hal
ini akan membantu mengarahkan gerigi untuk memotong secara tegak lurus pada shank.

83 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

ƒ Saat memotong atau memperbaiki ulir, sekali tap mulai memotong, putar kembali seperempat
putaran; lalu potong lagi seperempat putaran selanjutnya. Lanjutkan sampai ulir terpotong.
Gerakan itu membersihkan dan memotong gigi dan memberikan penyelesaian yang lebih
baik.
ƒ Setelah ulir selesai dipotong dan tap dilepaskan, bersihkan ulir baru dengan air duster.
ƒ Jangan menggunakan impact wrench pada tap.
ƒ Berlatihlah menggunakan tap wrench pada potongan logam yang tidak terpakai sebelum
mencoba melakukannya pada benda kerja yang sesungguhnya.

1. Pilihlah tap yang benar

Gambar 129 - Pilihlah ukuran yang benar

Pilihlah jenis dan ukuran tap yang benar yang Anda perlukan untuk memperbaiki ulir, baik
dalam satuan metric maupun inchi.

2. Tentukan ukuran ulir

Gambar 130 – Ukur menggunakan thread pitch gauge

Gunakan thread pitch gauge untuk memastikan bahwa ukuran bolt atau stud cocok untuk
lubang yang rusak.

APLTCL007 84
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

3. Taper, Intermediate atau bottoming

Gambar 131 – Pilih jenis tap yang sesuai

Pilihlah ukuran dan jenis tap yang sesuai: starting,Intermediate atau finishing tap.

4. Pasang tap pada tap wrench

Gambar 132 – Pilih tap wrench yang sesuai

Pilihlah apakah wrench dengan handle T (Gambar 132) atau tap wrench yang dipegang,
dan pasanglah bagian ujung persegi tap shank ke dalam chuck pada wrench dan
kemudian kencangkan chuck.

5. Berikan thread cutting compound

Gambar 133 – Gunakan thread cutting compound

Gunakan sedikit thread cutting compound pada cutting teeth pada tap. Posisikan tap di
dalam lubang yang rusak, dengan memastikan bahwa tap tegak lurus pada lubang dan
tidak dalam keadaan miring.

85 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

6. Putarlah tap clockwise

Gambar 134 – Putar tap clockwise

Putar tap clockwise dengan pelan, hati-hati dan terus-menerus hingga mencapai dasar,
atau telah menembus benda yang diulir. Hal ini akan terasa bagi anda jika sudah tembus,
tap membuang metal dari dalam lubang, dan membuat ulir-ulir.

7. Lepaskan tap dengan diputar counter clockwise

Gambar 135 – Putar wrench counter clockwise untuk melepasnya

Untuk melepaskan tap, putarlah wrench counter clockwise dan keluarkan dari lubang.
Bersihkan serpihan atau partikel-partikel dari cutting thread dan tap flute sebelum Anda
melepaskannya dari wrench.

8. Bersihkan lubang dan lakukan pengetesan

Gambar 136 – Periksalah thread yang baru

Bersihkan serpihan atau partikel-partikel dari lubang yang telah Anda perbaiki. Kemudian
lakukan pengetesan bagian yang diperbaiki dengan menggunakan screw atau bolt
berukuran sesuai dan kencangkanlah dengan tangan.

APLTCL007 86
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

RE-THREADING DIE

Gambar 137 – Re-threading Die

Threading die sangat mirip dengan re-treading die, kecuali adanya celah di salah satu sisinya
dengan screw pengatur yang digunakan untuk membuka dan menutupdie sebagai pengancing di
dudukannya. Gigi pemotongnya agak berbentuk taper.

Re-Threading die umumnya terbuat dari shank baja bersegi enam yang terdiri dari berbagai
ukuran, tetapi semuanya memiliki ukuran tebal 12 mm. Die memliki enam baris cutting teeth yang
tersusun dalam bentuk lingkaran yang dilengkapi dengan sebuah lubang bundar besar atau flute
di antara masing-masing baris gerigi.

Bentuk segi enam dari re- threading die memungkinkan penggunaan box end wrench ataupun ratchet
dan socket. Threading die bentuknya bulat dan harus digunakan dengan die wrench. Re-Threading
die digunakan untuk memperbaiki ulir luar yang rusak.

Meskipun dapat digunakan untuk pemotongan awal, hal ini tidak disarankan untuk dilakukan karena
gig-gigi potongnya tidak sekeras Threading die. Re-Threading dies sebaiknya JANGAN PERNAH
digunakan pada ulir yang diperkeras, karena akan merusak die dan akan menghancurkan gigi-
giginya.

Fastener yang dikeraskan dengan ulir yang rusak harus diganti. Pastikan bahwa die tetap
dilumasi dengan baik menggunakan cutting fluid atau oli guna mencegah keausan atau
kerusakan.
Pastikan bahwa die tegak lurus dengan lubang yang akan diulir untuk menghindari kesalahan
penguliran. Jangan pernah menggunakan re-threading die pada ulir yang diperkeras, ataupun
memberikan gaya yang berlebihan bila die susah masuk. Kondisi demikian dapat mengakibatkan die
menjadi patah dan dapat menimbulkan cidera. Jangan pernah menggunakan die yang rusak atau
giginya patah.

Perawatan

Jagalah kebersihan re-threading die, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan pemeriksaan
secara berkala terhadap die untuk mengetahui apakah terdapat gerigi yang tumpul, rusak atau
patah, dan gantilah die apabila ditemukan kondisi-kondisi seperti ini.

87 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

DIE WRENCH

Gambar 138 – Die Wrench

Die wrench tampaknya mirip dengan tap wrench, tetapi tengahnya bulat dan bukannya segi
empat dan kedua Handlenya tetap. Die wrench yang paling umum mempunyai satu atau tiga
screw pengunci di bagian bundaran tengahnya yang berguna untuk mencengkam die di dalam
wrench. Semua threading die dalam satu set akan mempunyai diameter luar yang sama
sehingga untuk itu hanya dibutuhkan satu die wrench saja untuk semuanya. Die wrench
digunakan untuk memberikan pemegangan dan kontrol saat melakukan pemotongan ulir.

Perawatan

Jagalah kebersihan die wrench, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan pemeriksaan secara
berkala terhadap wrench untuk memastikan bahwa die wrench menahan die dengan kuat.
Apabila screw berada dalam keadaaan aus yang berlebihan atau rusak, gantilah dengan yang
baru.

Hal-hal untuk Diperhatikan

ƒ Die adalah tool untuk mengerjakan logam yang digunakan untuk memperbaiki atau
memotong ulir luar pada fastener.
ƒ Die dipasang dalam tool yang disebut “die stock”. Die stock memberikan tenaga
pengungkitan untuk memutar die pada ulir baru. Die stock menempatkan die di tempatnya
dengan menggunakan thumb screw yang sesuai dengan lekukan di bagian pinggir luar die.
ƒ Die memiliki bagian atas dan bawah. Bagian bawah memiliki ulir yang taper untuk
mengarahkan ulir ke dalam die.
ƒ Gunakan thread cutting compound pada die. Bahan ini akan menjaga bagian cutting edge
pada die tetap tajam sehingga memungkinkan die untuk digunakan secara berulang-ulang.
ƒ Apabila membuat ulir yang baru pada bolt atau stud, pastikan bagian atas shank tegak lurus.
Hal ini akan membantu mengarahkan gerigi die tegak lurus pada shank.
ƒ Pastikan die tegak lurus dengan shaft pada bolt atau stud pada awal proses pembuatan ulir
drat.
ƒ Pada pemotongan ataupun penguliran perbaikan, sekali die sudah melakukan pemotongan
sebesar seperempat putaran, balikkan seperempat putaran. Lalu potong seperempat putaran
selanjutnya dan balikkan lagi ¼ putaran. Hal ini akan memberikan aksi pembersihan geram-
geram dan akanmenghasilkan penyelesaian yang lebih baik.
ƒ Setelah ulir terbentuk dan die dilepaskan, bersihkan ulir yang baru dengan wire brush. Hal ini
akan membuang bagian-bagian pinggir yang tajam dan serpihan-serpihan yang tersisa dari
ulir yang baru.
ƒ Jangan menggunakan wrench untuk mengencangkan die locating thumbscrews.

APLTCL007 88
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

1. Tentukan ukuran ulir drat

Gambar 139 – Gunakan thread pitch gauge

Gunakan thread pitch gauge untuk memastikan bahwa ukuran bolt atau stud benar. Ukuran
ini harus sesuai dengan ulir dimana bolt tersebut akan masuk.

2. Pilihlah die yang benar

Gambar 140 – Pilihlah die yang benar

Pilihlah ukuran dan jenis tap dan perangkat die yang benar, hal ini mencakup satuan ukuran
metric atau inchi.

3. Pasanglah die pada die stock.

Gambar 141- Pasang die pada die stock

Pasanglah die ke dalam die stock dengan menggunakan locating screw pada stock untuk
menghubungkan lubang pada die dan menempatkannya ke dalam tempatnya.

89 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

4. Gunakan thread cutting compound

Gambar 142 – Gunakan thread cutting compound

Gunakan sedikit thread cutting compound pada ulir yang sudah terbuka atau rusak. Apabila
bolt atau stud merupakan item yang terpisah, tahanlah secara tegak lurus di dalam sebuah
vice. Pastikan vice dilengkapi dengan soft jaw sehingga Anda tidak merusak ulir lebih jauh.
Lalu kencangkan vice sehingga bolt berada dalam posisi tegak lurus.

5. Putarlah die stock clockwise

Gambar 143

Putarlah die stock clockwise dengan perlahan dan hati-hati di atas bolt yang rusak. Pastikan
agar tekanan tetap vertikal di atas bolt. Anda akan merasakan bahwa die melepaskan logam
dari bolt. Lanjutkan memutar die sampai mencapai kedalaman yang sesuai.

6. Lepaskan die conter clockwise

Gambar 144 – Lepaskan die

APLTCL007 90
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Untuk melepaskan die, putarlah die stock conter clockwise dan menjauh dari bolt. Bersihkan
serpihan atau partikel-partikel sisa dalam die.
7. Bersihkan dan lakukan pengetesan

Gambar 145 – Periksalah thread yang baru

Gambar 146

Gunakan kain lap dan kemudian brush kawat untuk membersihkan compound dan partikel-
partikel logam dari ulir sebelum Anda melepaskannya dari vice. Lakukan pengetesan dengan
menggunakan nut berukuran sesuai dan kencangkan dengan tangan sampai ke bagian
bawah bolt atau shank.

Apabila hasil perbaikan bagus, lepaslah die dari die stock, bersihkan keduanya dan
simpanlah dengan aman.

REAMERS

Reaming menghasilkan lubang-lubang yang memiliki tingkat akurasi, kebulatan, kesejajaran dan
hasil akhir yang tinggi.

Pengoperasian dapat dilaksanakan pada bench, menggunakan hand reamer, atau dapat
dilakukan dengan mesin bubut atau mesin bor dengan penggunaan seperti machine reamer
(hand reamer dapat digunakan dalam mesin bubut apabila tidak tersedia machine reamer).

91 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Gambar 147 – Reamer

Reamer adalah tool yang agak mirip dengan tap, namun reamer berukuran lebih panjang dan
tidak memiliki baris-baris cutting teeth. Reamer memiliki groove-groove yang dibentuk di antara
bagian sisi pemotong yang tajam dan lurus yang disebut flute.

Tidak seperti pekerjaan ulir pada suatu tap, flute sebuah reamer melakukan tindakan pengikisan
yang membuang material dalam jumlah kecil untuk memperoleh ukuran yang akurat dan hasil
akhir permukaan yang halus. Reamer yang paling umum memiliki flute lurus dengan bagian
ujung runcing berukuran sangat kecil yang memungkinkan reamer dimulai di dalam lubang.

Banyaknya flute berkisar dari 4 hingga 16 dan ditentukan oleh ukuran reamer. Banyak jenis
reamer dari jenis yang berbeda tersedia, misalnya: spiral, flute, taper, expansion, dsb. Reamer
digunakan untuk menyempurnakan ukuran dan menyelesaikan lubang ketika diperlukan tingkat
akurasi yang tinggi.
Aplikasi paling umum di shop adalah re-sizing lubang-lubang transmission pada machine-
machine tua dan re-sizing lubang-lubang pada special tool.

Tapered reamer dapat digunakan untuk lubang-lubang chamfer untuk memudahkan pemasangan
komponen-komponen yang berdekatan. Pastikan lubang dibor tidak kekecilan sebelum
menggunakan reamer

Hand Reamer

Gambar 148/149 – Hand reamer

Hand reamer (Gambar 148/149) adalah tool pemotong yang memotong ke arah kanan dengan
flute spiral mengarah ke kiri. Ujung pemotong hand reamer digerinda dengan ujung taper agar
reamer mudah masuk ke dalam lubang. Reamer dioperasikan dengan menggunakan tap wrench
pada shank yang berujung persegi.

Adjustable Hand Reamer

Gambar 150 – Adjustable Hand reamer

Sesuai dengan namanya, adjustable hand reamer dapat disetel sesuai dengan diameter yang
diinginkan (Gambar 150). Tool ini sangat bermanfaat dalam pekerjaan workshop pada saat suatu
komponen perlu dibor dengan ukuran yang tidak standard, misalnya reamer ½ inci dapat disetel
dari 15/32 inci hingga 17/32 inci (12 hingga 13,5 mm).

APLTCL007 92
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Machine Reamer

Gambar 151 – Machine Reamer

Machine reamer (Gambar 151) juga merupakan tool yang memotong ke arah kanan dengan flute
spiral mengarah ke kiri. Machine reamer memiliki bevel lead bersudut 45 derajat, dan sebuah
morse taper shank.

Chucking Reamer

Gambar 152 – Chucking Reamer

Chucking reamer (Gambar 152) juga merupakan tool yang memotong ke arah kanan dengan
flute spiral mengarah ke kiri dan memiliki bevel lead bersudut 45 derajat. Chucking reamer
dirancang untuk digunakan dalam drill press, mesin bubut dan mesin-mesin otomatis.

Taper Pin Reamer

Gambar 153 – Taper Pin Reamer

Taper pin reamer (Gambar 153) memiliki taper ¼ inci per feet dan dirancang untuk
menyempurnakan lubang-lubang untuk taper pin standard. Hasil terbaik dapat diperoleh apabila
lubang yang akan disempurnakan dengan reamer dibor seperseribu inci lebih kecil
dibandingkan dengan diameter kecil lubang reamer yang sudah selesai. Bagian ujung masing-
masing reamer akan dimasukkan ke dalam lubang yang disempurnakan dengan reamer
berdasarkan ukuran terkecil berikutnya.

Bridge Reamer

Gambar 154 – Bridge reamer taper shank

Bridge reamer (Gambar 154) dirancang khusus untuk menyempurnakan lubang paku keling dan
lubang-lubang bolt dalam pekerjaan struktur besi dan baja. Bagian ujung pemotong flute
diruncingkan agar memungkinkan reamer masuk ke dalam lubang yang tidak lurus, sehingga
memudahkan pekerjaan reaming.

93 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Morse Taper Socket Reamer

Gambar 155 – Morse taper socket reamer: Roughing (Kiri) Finishing (Kanan)

Morse taper socket reamer (Gambar 155) adalah tool yang memotong ke arah kanan dengan
flute spiral mengarah ke kiri. Tool yang tersedia adalah dari jenis roughing dan finishing.

Shell Reamer

Gambar 156 – Shell reamer

Shell reamer (Gambar 156) adalah reamer pendek, panjangnya sekitar dua kali diameternya, dan
dibuat dalam ukuran 1 inci hingga 2½ inci, dengan lubang driving yang taper dan driving slot
memungkinkannya dipasangkan pada shank yang sesuai untuk pengerjaan machine reaming.
Mata potongnya sama seperti machine reamer dan alur-alurnya bersebelahan membentuk
bulatan yang rata.

Adjustable Machine Reamer

Memiliki banyak jenis blade , ada reamer dua-mata-potong untuk machine reaming, umumnya
untuk aplikasi produksi yang banyak. Berikut ini ada tiga dari banyak desain akan digambarkan

Gambar 157- Adjustable Machine Reamer

APLTCL007 94
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Ukuran Lubang yang Benar

Ukuran bagian yang diganti oleh reamer dari lubang harus tepat maka permukaan hasil
pengeboran juga harus bagus. Untuk penyempurnaan lubang yang dilakukan oleh machine
reamer, 0,15 hingga 0,25 mm (0,006 hingga 0,010 inci) untuk reamer diatas 10 mm (3/8 inci
hingga 1 inci) umumnya cukup memuaskan.

Untuk ukuran-ukuran ini, khususnya untuk ukuran yang lebih besar, jumlah pengurangan yang
diperlukan ditentukan oleh faktor-faktor seperti material, feed, hasil akhir yang diperlukan,
kedalaman lubang dan kapasitas pemotongan reamer.

Untuk hand-reaming, toleransi yang diizinkan jauh lebih kecil dan toleransi nominal adalah 0,075
hingga 0,15 mm (0,003 hingga 0,006 inci).

Menghindari Getaran

Getaran pada reamer harus dihilangkan untuk memperoleh hasil terbaik dalam penyelesaian dan
ukuran, meskipun geometri reamer dapat mengurangi kemungkinan terjadinya getaran.
Kurangnya kekerasan dalam jig atau holder pada mesin, jarak yang berlebihan di antara holder
dan bidang yang dikerjakan, akan menimbulkan getaran. Material yang dipotong juga akan
mempengaruhi getaran. Beberapa cara untuk mengurangi getaran termasuk: mengurangi
kecepatan, meningkatkan kekerasan holder tool, men-chamfer pinggiran lubang menggunakan
piloted reamer, mengurangi sudut dan jarak.

Memilih Kecepatan dan Feed

Kecepatan dan feed untuk reamer diatur oleh hasil akhir yang diharapkan, material, kekerasan
pemasangan, cutting fluid, dsb.

Umumnya, feed adalah dua hingga tiga kali, dan kecepatan adalah dua pertiga hingga tiga
perempat kecepatan bor dengan diameter yang sama.

Ketika diperlukan toleransi yang kecil dan hasil akhir yang baik, diperlukan kecepatan yang jauh
lebih lambat dari biasanya.
Jumlah feed yang diperlukan akan bervariasi tergantung pada material yang akan dipotong.
Starting point yang baik adalah antara 0,025 dan 0,10 mm (0,001 dan 0,004 inci) per gerigi per
putaran.

Feed yang terlalu lambat dapat mengakibatkan glazing, keausan yang berlebihan, dan kadang-
kadang getaran. Gerakan terlalu cepat cenderung mengurangi akurasi lubang dan dapat
mengurangi kualitas kehalusan permukaan.

Direkomendasikan untuk menggunakan Feed yang tercepat untuk mendapatkan penyelesaian


dan ketepatan yang diinginkan

Menghindari Gerakan Membalik

Reamer dirancang untuk menembus lubang: jangan pernah membalikkan rotasi reamer,
meskipun hanya untuk mencabutnya dari benda kerja.

Perawatan

95 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Jagalah kebersihan reamer, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan pemeriksaan secara berkala
terhadap reamer untuk mengetahui apakah terdapat flute yang tumpul atau rusak dan perbaikilah
atau gantilah apabila ditemukan kondisi-kondisi seperti ini.

THREADED INSERT

Gambar 158 – Threaded Insert

Threaded insert memiliki bentuk seperti pipa kecil pendek dengan ulir dalam dan luar. Bagian luar
insert memiliki empat groove yang berjarak sama di sekeliling diameter mulai dari atas ke bawah.
Di bagian atas masing-masing alur terdapat pin baja kecil kira-kira seperempat panjang insert
yang disebut key, yang mengikat insert kedalam lubang..

Threaded insert digunakan untuk mengganti ulir yang rusak dan tidak dapat diperbaiki lagi. Insert
ini dapat digunakan pada jenis material yang cukup lunak untuk di-bor dan di-tap.

Hal-hal penting yang dilakukan dalam memasang insert adalah mengebor, mengetap, dan
menyesuaikan lubang ukuran yang benar, lalu memasukkan insert key dengan driving tool yang
merupakan salah satu tool kelengkapan master kit. Insert ini sangat berguna untuk
menyelamatkan part yang biayanya akan mahal jika diganti.

Perawatan

Jagalah kebersihan kotak tool kit dan tool, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan pemeriksaan
secara berkala pada tool untuk mengetahui apakah terdapat bagian-bagian yang sudah tumpul
atau rusak dan perbaiki atau bila perlu gantilah apabila ditemukan kondisi-kondisi seperti ini.

HELI-COIL INSERT

Gambar 159 – Heli-Coil Insert

Heli-coil insert pada dasarnya adalah gulungan logam berbentuk ulir yang memiliki fungsi dan
tujuan yang sama dengan threaded insert. Threaded insert menyerupai pipa kecil dengan
dilengkapi ulir dalam dan luar, sedangkan heli-coil insert lebih mirip pegas yang dililit dengan
rapat dan bentuknya tidak padat seperti threaded insert. Ujung atas ulir heli-coil bengkok ke

APLTCL007 96
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

tengah agar menjadi pengait ketika heli-coil dimasukkan ke dalam lubang. Heli-coil insert hanya
digunakan untuk aplikasi khusus saja. Untuk tujuan umum, threaded insert dianjurkan untuk
digunakan karena item ini tidak membutuhkan penggunaan tool terlalu banyak dan agak lebih
mudah dipasang.

Pada item yang mahal seperti cylinder head, sebaiknya digunakan Heli-coil karena lebih sedikit
logam yang terbuang dalam proses pengeboran, dengan demikian part tidak akan menjadi lemah.
Jika helicoil telah dipasang dan ulir-ulir pemegangnya menjadi rusak, maka threaded insert dapat
digunakan karena Heli-coil memerlukan pemegang thread yang lebih besar.

Perawatan

Jagalah kebersihan kotak tool kit dan tool, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan pemeriksaan
secara berkala pada tool untuk mengetahui apakah sudah sangat tumpul atau rusak, dan bila
perlu perbaiki atau gantilah.

EASY-OUT ATAU SCREW EXTRACTOR

Gambar 160 – Easy-Out

Easy-out mirip seperti mata bor yang ditaperkan di bagian ujung. Bagian atas tool memiliki drive
lug persegi yang dapat diputar dengan wrench/spanner. Ujung dari tool ini taper berulir spiral
sangat besar dan ditajamkan untuk menggigit kedalam fastener rusak yang ingin dibuka. Easy-
out dibuat dari shank baja tool berdiameter kecil.

Easy-out hanya digunakan untuk melepaskan stud, screw, dan bolt-bolt yang patah. Tool ini tidak
dirancang untuk jenis penggunaan lainnya. Pukullah easy-out sedikit untuk menempatkannya
pada posisinya. JANGAN memukulnya dengan keras. Tool ini telah diperkeras dan dapat rusak
apabila digunakan secara berlebihan. Safety glasses harus digunakan saat menggunakan tool ini
untuk berjaga-jaga apabila easy-out patah.
Perawatan

Jagalah kebersihan easy-out, bersihkan dari kotoran dan oli. Gantilah tool apabila ulir sudah
tumpul dan tidak mencengkeram dengan semestinya.

MENGGUNAKAN EASY-OUT

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

ƒ Fastener dapat patah karena beberapa alasan misalnya over tightening, over stressing,
fatigue, dan usia pakai yang sudah lama.

97 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

ƒ Apabila fastener patah di dekat permukaan, diperlukan screw extractor untuk


mengeluarkannya.
ƒ Ada dua jenis screw extractor yang umum ditemukan. Jenis yang satu memiliki ulir kiri
(reverse thread) dan yang lain memiliki flute lurus.
ƒ Fastener perlu dibor sebelum screw extractor dapat dimasukkan.
ƒ Gunakanlah selalu ukuran mata bor sesuai yang direkomendasikan dalam screw extractor
instructions. Jika kurang yakin, tanyakan supervisor anda.
ƒ Apabila fastener sudah berkarat sehingga tidak bisa dikeluarkan, gunakan penetrating fluid
pada ulir dan tunggulah beberapa saat sebelum mencoba melonggarkannya.
ƒ Terkadang fastener dapat lebih mudah dilepaskan dengan pemberian panas di sekitarnya.
Minta supervisor anda untuk mendemonstrasikan hal ini.
ƒ Ketika memasang stud pengganti gunakan coating yang dianjurkan. Hal ini bisa saja berupa
thread locking atau anti-seize compound. Ikutilah petunjuk-petunjuk dari pabrik pembuat
mengenai aplikasi dan cara penggunaan compound.
ƒ Gunakan jam dan drive nut untuk memasang stud pengganti.

1. Pilihlah tool yang benar untuk pekerjaan.

Gambar 161- Bukalah Extractor Kit

Bukalah kotak perangkat screw extractor Anda dan pelajarilah petunjuk-petunjuk yang ada.
Identifikasi dan pilihlah bor berukuran yang benar serta screw extractor yang diperlukan
untuk mengeluarkan bolt yang patah.

2. Centre punch

Gambar 162 – Tandai dengan tepat

Dengan menggunakan center punch, tandailah tepat di bagian tengah bolt yang patah untuk
memulai pengeboran dengan bor listrik.

APLTCL007 98
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

3. Membuat lubang

Gambar 163- Mengebor pada screw

Buatlah lubang melalui bagian tengah bolt. Lakukan pengeboran hanya sesuai dengan
kedalaman yang ditentukan berdasarkan petunjuk-petunjuk dari screw extractor Anda.

4. Memilih ukuran

Gambar 164 – Gunakan screw extractor yang sesuai dengan lubang

Pastikan Anda menggunakan screw extractor yang benar – yaitu yang sesuai dengan drill bit
yang Anda gunakan.

5. Putarlah conter clockwise

Gambar 165 – Putar screw extractor conter clockwise

Karena screw extractor memiliki ulir kiri, Anda harus ingat untuk memutarnya pada arah
conter clockwise.

99 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

6. Gunakan tap wrench

Gambar 166- Gunakan tap wrench

Gunakan tap wrench dan putarlah screw extractor ke dalam lubang. Ulir kiri akan mendorong
extractor ke dalam lubang sampai bolt atau stud yang patah dipaksa
untuk berputar. Lanjutkan memutarnya sampai stud terlepas.

STUD REMOVER

Gambar 167 – Stud Remover

Rangkaian stud remover terdiri dari empat bagian: collet, sleeve, bolt, dan washer. Collet mirip
seperti pipa pendek yang berukuran panjang kira-kira 62 mm dan diameter 25 mm.

Salah satu ujung collet berbentuk lonceng dan memiliki empat slot yang dipotong di dalamnya
yang memungkinkan collet untuk ditekan dengan kencang di sekeliling stud. Bagian ujung ini juga
memiliki ulir dalam dimana stud diputar. Bagian ujung lainnya dari collet tidak runcing dan
memiliki ulir dalam dimana bolt diputar.

Sleeve menyerupai pipa pendek dengan satu ujung tertutup, kecuali untuk lubang kecil dimana
sebuah bolt dipasang. Bagian atas sleeve memiliki dua bagian rata atau sebuah segi enam
sehingga sleeve dapat dicengkeram dengan wrench. Stud remover digunakan untuk melepaskan
dan mengganti stud dan tidak dirancang untuk tujuan-tujuan lain.

Perawatan

Jagalah kebersihan stud remover, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan pemeriksaan secara
berkala pada collet untuk mengetahui apakah terdapat ulir drat yang patah atau rusak dan
gantilah apabila ditemukan kondisi-kondisi seperti ini.

APLTCL007 100
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

PULLING TOOLS

Di dalam workshop terdapat banyak komponen yang dilepaskan dengan menggunakan puller
yang digunakan untuk melepaskan item-item seperti gear, bearing dan sleeve.

Puller, Dua atau Tiga Jaw

Gambar 168 – Puller dengan Tiga Jaw

Puller dengan tiga jaw memiliki jarak yang sama. Masing-masing arm dipasang pada suatu
bagian logam, yang digunakan untuk menghubungkan arm dengan bagian di tengah.
Bagian tengah ini dikenal sebagai ”ear.” Engsel pada kedua ujung ear dihubungkan ke arm dan
bagian tengah. Screw (forcing screw) menekan melalui bagian tengah ini.

Sebuah head segi empat di ujung luar forcing screw memungkinkannya dapat diputar dengan
menggunakan wrench/spanner. Ujung lainnya dari forcing screw biasanya memiliki ujung kecil.
Bagian ujung kecil ini menahan forcing screw tetap berada di tengah shaft selama operasi. Jaw
pada puller melengkung di bagian ujung agar dapat mencengkeram komponen dengan lebih
baik. Kedua ujung beberapa jaw melengkung di bagian ujung agar jaw memiliki bidang aplikasi
yang lebih luas.

Puller diklasifikasikan berdasarkan jangkauan dan jaraknya. Jangkauan (reach) adalah jarak
dimana forcing screw dapat dipanjangkan dari atas ke bawah. Bentangan (spread) adalah jarak
dimana jaw dapat melebar dan masih dapat menahan komponen. Puller dengan dua atau tiga
jaw dapat digunakan untuk menarik komponen dari suatu shaft atau menarik komponen dari
suatu counter bore apabila sudah ditekan di tempatnya. Jaw pada puller dapat diputar sehingga
dapat digunakan untuk aplikasi puller di bagian dalam atau luar. Untuk memasang puller untuk
menarik suatu komponen dari shaft, letakkan jaw dari puller di bawah sisi komponen yang akan
ditarik.

Spacer biasanya diletakkan di antara ujung forcing screw dan shaft. Spacer mencegah agar
shaft tidak rusak oleh forcing screw. Putarlah forcing screw sampai permukaan jaw yang dapat
dicengkeram berada pada posisi yang kencang dengan komponen yang akan ditarik. Letakkan
wrench pada square drive pada forcing screw dan putarlah searah dengan jarum jam. Saat
forcing screw diputar, puller akan menarik gear dari shaft.

Pada semua aplikasi puller, pastikan untuk menggunakan safety glasses. Pastikan untuk
menggunakan puller dengan jangkauan dan jarak yang cukup. Jarak yang terlalu kecil dapat
menyebabkan jaw terlepas dari komponen dan menyebabkan kerusakan pada tool atau
komponen yang sedang ditarik atau bahkan bisa menimbulkan cidera kepada pengguna.

101 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Jangkauan harus sama atau lebih besar dibandingkan ukuran bidang yang dikerjakan. Jarak
harus sama atau lebih besar dibandingkan lebar komponen yang ditarik.
Untuk puller dengan forcing screw, diameter forcing screw harus lebih besar dibandingkan
dengan setengah diameter shaft benda kerja. Pastikan agar jaw berada dalam posisinya untuk
melakukan penarikan lurus.

Perawatan

Jagalah kebersihan puller dari kotoran dan oli. Jagalah kebersihan ulir pada forcing screw agar
bebas dari kotoran dan lindungilah bagian ujung jaw dan pada square drive screw (forcing
screw). Gantilah jaw apabila sudah aus. Periksalah semua nut dan bolt yang menghubungkan
jaw dengan ear. Apabila tool tidak digunakan, simpanlah di tempat penyimpanan.

Step Plate

Gambar 169 – Step Plate

Step plate adalah sepotong baja kecil yang berbentuk cylinder. Cylinder memiliki step di
sekelilingnya. Bagian head memiliki diameter lebih besar dibandingkan dengan diameter
badannya. Di bagian tengah permukaan head terdapat sebuah lubang kecil. Lubang ini adalah
untuk tempat ujung forcing screw. Step plate memiliki ukuran diameter yang bermacam-macam
sesuai dengan aplikasinya. Step plate digunakan di antara shaft dan forcing screw pada puller.
Step plate dapat digunakan pada shaft yang berlubang. Bagian body dari step plate masuk ke
dalam lubang shaft.

Bagian head step plate harus berukuran lebih besar dibandingkan diameter bagian dalam lubang
shaft agar bagian head tersebut dapat bertumpu pada bagian ujung shaft. Hal ini memungkinkan
forcing screw mendorong bagian head tersebut dan menarik komponen dari shaft. Pada shaft
yang kuat, step plate dapat digunakan sebagai perlindungan bagi shaft atau sebagai spacer.

Centring Plate

Gambar 170 – Centring Plate

APLTCL007 102
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Centring plate adalah cylinder kecil dari baja, yang biasanya memiliki machine center kecil di satu
sisi dan lubang kecil di sisi lainnya. Lubang digunakan untuk menahan ujung forcing screw.
Tinggi centring plate biasanya lebih kecil dibandingkan dengan diameternya. Centring plate harus
berukuran lebih kecil dibandingkan dengan shaft agar komponen dapat masuk.

Centring plate digunakan untuk melindungi shaft dari kerusakan yang disebabkan oleh ujung
forcing screw. Centring plate juga memastikan forcing screw tetap berada di tengah shaft.
Centring plate diletakkan di antara forcing screw dan shaft. Bagian ujung forcing screw diletakkan
di dalam lubang di bagian belakang centring plate. Puller kemudian dikencangkan untuk menjaga
agar centring plate berada pada posisinya.

Menggunakan Puller dengan Dua Jaw

Hal-hal untuk Diperhatikan

ƒ Gear puller dan bearing puller dirancang untuk banyak sekali aplikasi. Tujuan utamanya
adalah melepaskan komponen seperti gear, pulley atau bearing dari shaft, atau untuk
melepaskan shaft dari bagian dalam lubang. Biasanya komponen-komponen ini telah
tertekan erat/ terikat kuat kedalam shaft, atau kedalam lubang, sehingga dibutuhkan tekanan
yang cukup untuk melepaskannya.
ƒ Gear puller memiliki berbagai ukuran dan bentuk, yang semuanya dirancang untuk aplikasi-
aplikasi tertentu. Gear puller terdiri dari tiga bagian utama:
- Jaw
- Cross Arm
- Forcing Screw
ƒ Biasanya terdapat dua sampai tiga jaw pada puller. Jaw-jaw tersebut dirancang untuk
bekerja dengan baik di bagian luar pulley atau di dalam.
ƒ Forcing screw adalah screw panjang, dan berulir halus yang diaplikasikan pada bagian
tengah shaft. Ketika forcing screw diputar, forcing screw ini berusaha mendorong shaft
melalui komponen yang di keluarkan dengan menggunakan tenaga besar.
ƒ Cross arm menghubungkan jaw dengan forcing screw. Ada kira-kira dua, tiga, atau empat
arm. Apabila cross arm memiliki empat arm, maka tiga arm akan berjarak 120 derajat. Arm
keempat akan diposisikan dengan jarak 180 derajat dari satu arm. Hal ini untuk
memungkinkan cross arm digunakan sebagai puller dengan dua arm atau tiga arm.

1. Komponen-komponen Puller

Gambar 171 – Gear puller

Periksalah gear puller yang telah Anda pilih untuk dikerjakan. Identifikasi jaw – mungkin
terdapat dua atau tiga arm, dan arm ini harus pas dengan komponen yang akan dilepaskan.
Cross arm memungkinkan Anda menyetel diameter jaw.

103 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Gambar 172

Forcing screw harus dapat masuk dengan pas pada komponen yang Anda lepaskan.
Terakhir, pilihlah wrench dengan ukuran yang benar untuk memasang nut pada ujung forcing
screw.

2. Menyetel dan memasang puller

Gambar 173- Mengatur dan memasang jaw

Atur jaw dan cross arm pada puller sehingga jaw dan arm dapat masuk dengan kencang di
sekeliling komponen yang akan dilepaskan. Arm pada jaw harus menarik komponen dengan
kisaran sudut 90 derajat.

3. Memposisikan forcing Screw

Gambar 174- Mengatur forcing screw

Gunakan wrench yang benar untuk mendorong forcing screw sehingga menyentuh shaft.
Periksalah apakah ujung forcing screw berada di tengah shaft. Jika tidak, atur jaw dan cross
arm sampai bagian ujung tersebut berada di tengah shaft.

APLTCL007 104
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

4. Mengencangkan forcing screw

Gambar 175- Mengencangkan forcing screw

Kencangkan forcing screw dengan perlahan hati hati kedalam shaft. Pastikan bahwa puller
tidak akan tergelincir dari bagian tengah atau dari pulley. Bila perlu, setel kembali puller.

5. Lepaskan pulley

Gambar 176 – Lepaskan pulley

Apabila forcing screw dan puller jaw tetap berada dalam posisi yang benar, kencangkan
forcing screw dan tarik komponen dari shaft.

Slide Hammer Puller

Gambar 177 – Slide Hammer Puller

Slide hammer puller adalah shank logam dengan sebuah handle di salah satu ujungnya dan
sebuah attachment untuk memegang part di ujung lainnya. Attachment dapat dilepas sehingga
dapat diganti dengan attachment lain. Di antara handle dan pemegang attachment, terdapat
hammer berat yang dapat diluncurkan sepanjang shaft. Ujung luncuran hammer berbentuk
kerucut, yang akan mengontrol pengaturan attachment, dan sebuah bola yang berada di dekat
handle di dekat ujung shaft. Kerucut dipasangkan pada shaft dan dapat diputar untuk membuka
dan menutup jaw- attachment.

105 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Slide hammer puller tersedia dalam banyak ukuran. Kelompok-kelompok ukuran adalah sesuai
dengan bobot hammer dan panjang shaft. Panjang puller standard adalah 750 mm dan bobot
hammer adalah 1,125 hingga 2,25 kg. Slide hammer puller digunakan untuk membuka
komponen yang telah ditekan kedalam lubang. Slide hammer dibutuhkan jika tidak ada
permukaan yang bisa digunakan untuk penekanan balik bagi forcing screw. Hammer berat
memberikan gaya yang dibutuhkan untuk menarik part keluar dari lubang..

Jaw yang dapat diputar, dapat digunakan untuk menarik bagian-bagian komponen keluar dari
shaft meskipun ada permukaan yang dapat didorong. Pulling attachment diletakkan dalam
posisinya dan kemudian hammer dipukulkan dengan cepat pada ball stop. Ball stop mengirim
gaya dari hammer ke pemegang attachment dan part akan terlepas.

Perawatan

Besihkan kotoran dan oli dari puller. Carilah apakah terdapat keausan pada perlengkapan
penarik dan gantilah apabila sudah terlalu aus. Oleskan oli pada shaft untuk meningkatkan
gerakan hammer dan untuk menjaga agar shaft berada dalam kondisi yang baik. Setelah selesai
menggunakan tool, simpanlah di tempat penyimpanan.

Bearing Cup Puller

Gambar 178 – Bearing Cup Puller

Bearing cup puller mirip dengan puller dua jaw namun jaw pada bearing cup puller ditahan
dengan aman oleh adjusting screw. Jaw di sini menahan di dua tempat bukannya menahan ditepian
dengan engsel-engsel. Jaw dari bearing cup puller dapat bergerak keluar dan kedalam sepanjang rod.
Jaw dihubungkan melalui celah pada brace ke bawah ujung jaw. Brace, atau cross block, adalah
sebuah balok logam dengan dua celah untuk tempat jaw. Forcing scew menembus bagian tengah
cross block.

Lubang penyetel untuk bolt jaw memberikan tiga posisi penyetelan yang berbeda. Jangkauan
puller dapat diubah apabila Anda menggunakan ukuran jaw yang berbeda. Bearing cup puller
digunakan untuk melepaskan/mengeluarkan komponen-komponen dari lubang dan di tempat-
tempat dengan ruang terbatas dimana puller lain tidak dapat digunakan. Bearing cup puller
melepaskan komponen-komponen, yang telah ditekan dalam posisinya.

Puller dipasang setelah jaw disetel sesuai dengan part. Adjusting screw diputar untuk menahan
jaw di tempatnya dan step plate atau centring plate digunakan sebagai permukaan kontak untuk
forcing screw. Putarlah forcing screw sampai permukaan jaw yang dicengkeram terpasang kuat
pada komponen. Pasang wrench/spanner pada drive unit dan putarlah clockwise. Saat forcing
screw diputar, bearing cup puller akan menarik bearing atau komponennya.

APLTCL007 106
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Untuk semua aplikasi puller, gunakan selalu safety glasses. Pastikan untuk menggunakan puller
dengan daya jangkau dan jarak yang benar. Jarak yang terlalu kecil dapat menyebabkan jaw
terlepas dari komponen dan menyebabkan kerusakan pada tool atau komponen atau bahkan
menimbulkan kemungkinan terjadinya cidera terhadap operator. Jangakuan harus sama atau
lebih besar dibandingkan dengan ukuran komponen yang akan ditarik. Jarak harus disetel
sehingga jaw dapat mencengkeram dengan pas. Pastikan bahwa jaw berada dalam posisi yang
baik untuk penarikan secara lurus.

Perawatan

Bersihkan puller dari kotoran dan oli. Carilah apakah terdapat keausan yang berlebihan pada
bagian-bagian ujung jaw dan pada drive unit dari forcing screw. Gantilah jaw apabila sudah
terlalu aus demi penggunaan yang aman. Periksalah nut dan bolt apakah aus. Setelah Anda
selesai memeriksa puller, simpanlah di tempat penyimpanan.

Bearing Puller Attachment

Gambar 179 – Bearing Puller Attachment

Bearing pulling attachment terdiri dari dua bagian, yang dihubungkan oleh dua bolt. Kedua
bagian ini memiliki bentuk setengah lingkaran dengan bagian tengahnya dibuat lebih tipis.
Bagian pinggir yang tipis ini dipasang di bawah bearing dan disetel peletakannya oleh dua bolt.
Setiap bagian memiliki lubang yang digunakan untuk memasang push puller.

Attachment juga memiliki groove di dalamnya sehingga puller dengan dua jaw dapat
dihubungkan. Bearing pulling attachment memiliki banyak ukuran sesuai dengan diameter
bearing terbesar, yang dapat dilepaskan dengan aman. Bearing pulling attachment digunakan
untuk melepaskan/mengeluarkan bearing, yang telah ditekan masuk di dalam shaft. Attachment
ini harus digunakan dengan sejumlah puller lainnya, baik puller dengan dua atau tiga jaw atau
dengan push puller.

Bearing pulling attachment ditempatkan pada posisinya di bawah bearing dan disetel agar dapat
terpasang dengan pas. Puller dengan dua atau tiga jaw kemudian dihubungkan untuk menarik
bearing dari shaft. Apabila push puller digunakan, pasanglah arm dari push puller pada bearing
pulling attachment sebelum dihubungkan ke cross block pada push puller. Untuk semua aplikasi
puller, selalu gunakan safety glasses. Pastikan untuk menggunakan bearing pulling attachment
dengan diameter yang cukup untuk bearing.
Bentangan (spread) puller harus disetel sehingga arm berada pada posisi tegak lurus dengan
komponen yang akan ditarik. Pastikan bahwa bagian-bagian ujung arm dipasang dengan aman
pada bearing pulling attachment. Untuk push puller, diameter puller shaft harus paling sedikit
setengah dari diameter shaft yang akan ditarik. Pastikan bahwa bolt-bolt, yang digunakan untuk
penyetelan telah mengencangkan attachment pada bearing sebelum Anda mulai menariknya.

107 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Perawatan

Jagalah kebersihan attachment dari kotoran dan oli. Carilah apakah ada bagian-bagian pinggir
permukaan bagian dalam yang aus. Setelah Anda selesai melakukan pemeriksaan pada
perkakas, simpanlah di tempat penyimpanan yang aman.

Lip Type Seal Puller

Gambar 180 – Lip Type Seal Puller

Lip type seal puller memiliki bentuk yang serupa dengan slide hammer puller tanpa cone dan arm
attachment. Hammer pada lip type seal puller diluncurkan dari stoper pada handle ke stoper
berikutnya yang berjarak 2/3 panjang shank ke bawah. Bagian ujung shaft berbentuk runcing.
Bagian ujung puller memiliki ulir, yang digunakan untuk mengikat seal. Berat hammer biasanya
berkisar antara 1,125 hingga 2,25 kg. Panjang shaft dapat berkisar antara 600 mm hingga 900
mm.

Lip type seal puller digunakan untuk menarik lip type seal, yang telah ditekan masuk ke
posisinya. Untuk melepaskan seal, posisikan dua lubang dengan center punch dengan jarak 180
derajat di dalam metal case di sekeliling seal. Lalu tempatkan ujung screw puller ke dalam satu
lubang. Putarlah puller shaft clockwise sampai bagian ujung mengikat metal case. Gunakan slide
hammer untuk memukul stoper. Kencangkan kembali ujung screw bila perlu. Lakukan prosedur
ini untuk setiap lubang sampai seal terlepas.

Untuk semua aplikasi puller, selalu gunakan safety glasses. Pastikan untuk menahan puller agar
tetap lurus dan siap. Tahanlah puller menjauh dari badan Anda ketika memukulkan hammer pada
stoper. Berhati-hatilah agar bagian yang runcing tidak terlepas dari lubang dan merusak tool atau
menimbulkan cidera pada operator.

Perawatan

Jagalah kebersihan puller dari kotoran dan oli. Carilah apakah ada bagian ujung yang aus dan
gantilah apabila terlalu aus untuk digunakan secara aman. Lumasilah shaft dengan oli untuk
meningkatkan gerakan hammer dan jagalah agar shaft berada dalam kondisi yang baik. Setelah
Anda selesai memeriksa tool, simpanlah di tempat penyimpanan yang aman.

APLTCL007 108
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Push Puller

Gambar 181 – Push Puller

Push puller terdiri dari forcing screw dan dua arm yang dapat digerakkan dan sebuah cross
block. Arm dihubungkan pada cross block oleh sebuah nut melalui ulir pada ujung kedua arm.
Empat pelat kecil yang memiliki lubang-lubang untuk arm digunakan untuk memastikan agar arm
berada dalam posisinya dalam cross block. Nut dapat dilonggarkan sehingga bentangan (spread)
puller dapat diubah. Forcing screw melewati bagian tengah cross block.

Sebuah drive persegi berada pada satu ujung forcing screw dan ujung lainnya memiliki bagian
yang runcing. Arm mempunyai ujung yang berulir untuk memasang tool tambahan yang harus
digunakan bersama push puller.

Untuk mengubah jangkauan puller, adaptor dapat ditambahkan pada bagian-bagian ujung arm.
Sebuah forcing nut pada forcing screw diputar untuk melepaskan screw keatas dan kebawah.
Push puller diklasifikasikan sesuai dengan bentangannya (spread). Push puller dapat digunakan
untuk melepaskan komponen-komponen, yang telah ditekan masuk pada shaft atau ke dalam
lubang. Dengan attachment yang benar, push puller dapat melepaskan bearing race yang sulit
dikeluarkan, retainer atau oil seal. Push puller dapat mendorong atau menarik suatu komponen.

Untuk menarik part, nut penekan harus diletakkan di antara cross block dan part yang akan
ditarik. Puller dapat dihubungkan ke part dengan menggunakan adaptor ataupun attachment.
Sebuah centring plate diletakkan diantara ujung forcing screw dan shaft. Nut pendorong lalu
diputar dengan menggunakan wrench pada drive unit di ujungnya.

Untuk semua aplikasi puller, gunakan selalu safety glasses. Pastikan untuk menggunakan puller
dengan jangkauan dan jarak yang benar. Jangkauan harus sama atau lebih besar dibandingkan
ukuran komponen yang akan ditarik. Jarak harus disesuaikan sehingga arm berada pada sudut
90 derajat (tegak lurus) dengan komponen.

Pastikan bahwa bagian-bagian ujung arm tertahan dengan aman pada komponen. Ketika
menggunakan jenis puller ini dengan forcing screw, diameter forcing screw harus lebih besar
dibandingkan setengah diameter shaft yang akan ditarik.

Perawatan

Jagalah kebersihan puller dari kotoran dan oli. Perhatikan bagian-bagian ujung arm, forcing nut
dan drive unit apakah ada yang aus. Periksalah semua bolt dan nut apakah ada yang aus.
Setelah selesai memeriksa tool ini, simpanlah di tempat penyimpanan yang aman.

109 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Ratchet Wrench

Gambar 182 – Ratchet Wrench

Ratchet wrench yang digunakan dengan push puller, memiliki head dengan socket khusus.
Socket ini dibuat pas dengan forcing nut pada forcing screw. Ratchet wrench bukanlah socket
wrench yang mempunyai socket dengan berbagai ukuran. Soket pada ratchet wrench dibuat
sedemikian rupa sehingga forcing screw dapat sesuai dengan socket kemudian socket terpasang
sesuai dengan forcing nut.

Wrench jenis ini memiliki ukuran-ukuran yang berbeda sesuai dengan ukuran push puller.
Ratchet wrench digunakan untuk memutar forcing nut pada push puller. Ratchet wrench
ditempatkan pada posisinya sebelum arm dihubungkan apabila komponen akan ditarik dari shaft.
Ratchet ditempatkan pada posisinya sehingga forcing screw melewati lubang di dalam socket
dan kemudian ke forcing nut. Ketika ratchet wrench diputar, drive unit di bagian ujung forcing
screw harus ditahan oleh wrench.

Hand Hydraulic Pump

Gambar 183 –Hand Hydraulic Pump

Hand hydraulic pump terdiri dari cylinder, handle, valve handle, pressure gauge, oil reservoir,
hose, filter dan vent plug. Kebanyakan cylinder hydraulic pump dan oil reservoir berada dalam
satu tempat dalam case. Handle memiliki sebuah engsel di bagian ujungnya, yang dihubungkan
pada case. Engsel memungkinkan handle bergerak ke atas dan ke bawah. Gerakan ke atas dan
ke bawah pada handle menyebabkan piston bergerak ke dalam dan keluar. Piston dihubungkan
pada jarak pendek dari ujung handle yang berengsel.

Valve handle dihubungkan pada sebuah valve, yang mengendalikan arah aliran di dalam hose.
Valve handle memiliki tiga posisi aliran. Pressure gauge dihubungkan pada sistem sehingga
operator mengetahui tekanan dalam hose. Hand hydraulic pump dapat memiliki lebih dari satu
tingkat kecepatan travel. Hand hydraulic pump dapat digunakan saat hydraulic power supply
tidak tersedia.

APLTCL007 110
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Hydraulic puller adalah contoh dari aplikasi untuk hand hydraulic pump. Untuk menggunakan
hand hydraulic pump, reservoir tank harus diisi dengan oli. Hose harus dipasang dengan
kencang dan selector handle valve harus berada dalam posisi yang benar. Sebelum pompa
dioperasikan, pastikan bahwa vent plug pada filler cap telah dibuka untuk mencegah kavitasi di
dalam sistem. Hose harus dihubungkan ke tool yang dioperasikan secara hydraulic. Handle
kemudian digerakkan ke atas dan ke bawah untuk memompa oli ke hydraulic tool.

Keselamatan
Pastikan menggunakan safety glasses ketika menggunakan pompa. Periksalah hose apakah ada
yang rusak sebelum digunakan, dan pastikan sambungannya kencang untuk mencegah
kebocoran oli. Pompa tidak akan berfungsi apabila selector Handle valve berada dalam posisi
tidak mengalir (no flow position). Apabila pressure gauge tidak beroperasi, jangan menggunakan
pompa hydraulic tangan. Pastikan bahwa ukuran pompa sesuai dengan ukuran tool hydraulic
yang akan digunakan. Pastikan hose dan coupling bebas dari debu, yang akan menyebabkan
tekanan naik. Jangan menggunakan hose dan fitting dengan tekanan rendah karena kebanyakan
pompa memiliki relief valve bertekanan tinggi.

Perawatan

Jagalah kebersihan pompa dari kotoran dan oli. Periksalah semua fastener untuk memastikan
bahwa semuanya dalam keadaan kencang dan periksalah reservoir apakah ada kerusakan.
Penyetelan tekanan maksimum pada pompa hydraulic ringan dapat diperiksa ketika operasi
relief valve dirasakan saat pompa digunakan; jarum pada pressure gauge harus berada dalam
kisaran tekanan pompa. Untuk menaikkan setelan relief valve, putarlah adjusting screw
clockwise. Apabila pompa memiliki lebih dari satu kecepatan, shim yang ditambahkan pada
sequence valve akan meningkatkan penyetelan sesuai dengan kecepatan yang akan berubah.

Electric Hydraulic Pump

Gambar 184 –Electric Hidraulic Pump

Pompa hydraulic listrik (electric hydraulic pump) terdiri dari motor dan control assembly, brush
assembly, remote control assembly, pompa dan control valve assembly, reservoir, hose,
pressure gauge, filler cap dan vent plug. Valve handle digunakan untuk mengendalikan arah
aliran oli di dalam hose. Valve handle memiliki tiga posisi aliran. Pressure gauge dihubungkan ke
sistem sehingga operator akan mengetahui berapa tekanan yang ada didalam hose outlet.
Pompa hydraulic listrik tersedia dalam beberapa travel speed. Sumber listrik untuk pompa-pompa
Caterpillar berkisar dari 115 volt atau 230 volt.

Pompa hydraulic listrik dapat digunakan ketika diperlukan kecepatan dan operasi tenaga
hydraulic yang mudah dan outlet listrik tersedia. Puller hydraulic adalah contoh dari aplikasi untuk
pompa hydraulic listrik. Untuk menggunakan pompa, reservoir harus diisi dengan oli dan plug
listrik dipasang ke dalam outlet.

111 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Hose harus terpasang dengan kencang pada pompa dan pada tool hydraulic. Selector valve
handle harus berada dalam posisinya untuk memperoleh aliran oli yang benar. Sebelum
mengoperasikan pompa, pastikan bahwa vent plug pada filler cap telah dibuka untuk mencegah
kavitasi di dalam sistem.

Remote control lever dioperasikan untuk mengalirkan oli melalui hose. Pompa hydraulic listrik
beroperasi jauh lebih cepat dibandingkan dengan pompa hydraulic tangan.

Keselamatan
Gunakan selalu Safety glasses ketika pompa hydraulic listrik digunakan. Hose harus
dihubungkan dengan kencang guna mencegah kebocoran pada oli. Periksalah hose apakah ada
yang rusak. Kerusakan fisik pada hose adalah masalah keselamatan utama. Pompa tidak akan
berfungsi apabila selector valve berada dalam posisi tidak mengalir. Apabila pressure gauge
tidak berfungsi, jangan menggunakan pompa. Pastikan bahwa ukuran pompa sesuai dengan
ukuran untuk aplikasinya.

Perawatan

Jagalah kebersihan pompa dari semua kotoran dan oli. Periksalah kabel listrik apakah ada yang
rusak. Periksalah semua fastener untu memastikan bahwa fastener tersebut terpasangan dengan
kencang dan periksalah reservoir apakah ada yang rusak. Periksalah operasi mekanis unit
remote control.

Hydraulic Puller

Gambar 185 – Hydraulic Puller

Hydraulic puller terdiri dari push puller dengan shaft khusus dan hydraulic attachment. Hydraulic
attachment memiliki dua single action hydraulic cylinder kecil. Cylinder hydraulic berada pada
masing-masing sisi forcing screw dari push puller. Forcing screw khusus tidak memiliki ulir seperti
halnya dengan forcing screw standard pada push puller.
Special forcing screw ini hanya mempunyai ulir di setengah shaft terbawahnya. Dari ujung shaft, yang
nantinya akan dimasukkan dalam centring plate, sebuah push plate dengan ulir diletakkan pada
forcing screw. Push plate ini digunakan bersama hydraulic attachment untuk mendorong balik.
Sebuah tool pemutar dipasang pada ujung lain forcing screw dan digunakan untuk mengatur
forcing screw ke arah centring plate. Hydraulic puller juga disambungkan dengan cara yang sama
seperti pada electric hydraulic pump. Piston dari hydraulic attachment diperpanjang secara
hydraulic tetapi didorong kembali oleh spring.

APLTCL007 112
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Hydraulic puller digunakan dalam aplikasi-aplikasi dimana push puller standard tidak bisa
memberikan cukup tenaga. Untuk menggunakan hydraulic puller, hubungkan arm ke komponen,
yang harus ditarik. Arm kemudian dihubungkan pada cross block. Forcing screw dengan
hydraulic attachment dimasukkan melalui bagian tengah cross block. Push plate kemudian
dihubungkan ke forcing screw.

Kemudian puller group diatur sehingga arm mencengkeram erat dan forcing screw juga diatur ke
arah centring plate. Hydraulic pump dihubungkan dan kemudian dapat dinyalakan. Hydraulic puller
group dikelaskan berdasarkan besar kekuatan yang dihasilkan.

Perawatan

Jagalah kebersihan puller dari kotoran dan oli. Periksalah seal pada hydraulic attachment
apakah ada yang bocor dan pastikan sambungan coupler assembly bebas dari kotoran. Setelah
selesai dengan pemeriksaan tool, simpanlah di tempat penyimpanan yang aman.

Service Coupler

Gambar 186 – Service Coupler

Service coupler berupa satu set adaptor internal maupun external. Untuk yang internal memiliki
hollow sleeve, yang mempunyai ulir pada permukaan dalamnya. Hollow sleeve ini menembus
main body dan digunakan sebagai penahan external adaptor. Di ujung lain internal adaptor ini
berulir di permukaan luarnya dan sebuah nut segi enam di sisi terluarnya. Internal dan external
adaptor mempunyai ball di dalam socketnya, yang menahan posisinya dengan spring.

Ujung yang sama, yang juga memiliki ball socket, memiliki ulir yang masuk ke dalam sleeve
berlubang dari adaptor internal. Ujung yang lainnya pada adaptor external memiliki ulir pada
permukaan luar, yang akan dipasang ke dalam tool hydraulic. Service coupler digunakan sebagai
perangkat untuk menghubungkan saluran/pipa hydraulic ke tool dan machine-machine.

Adaptor external dapat dipasang ke dalam tool atau machine. Adaptor internal dihubungkan pada
saluran hydraulic dan kemudian ditempatkan pada posisinya di sekeliling adaptor external.
Sleeve dikencangkan dan coupler dipasang. Service coupler digunakan agar saluran hydraulic
dapat dihubungkan dengan mudah dan cepat pada aplikasi hydraulic jenis apa pun. Pastikan
menggunakan jenis coupler yang benar pada semua perangkat hydraulic. Kegagalan fungsi
akibat tekanan tinggi dapat menyebabkan cidera serius terhadap operator.

Untuk semua aplikasi puller, gunakan selalu safety glasses. Pastikan untuk menggunakan puller
dengan jangkauan dan jarak yang benar. Jangakaun harus sama atau lebih besar daripada
ukuran bidang yang akan ditarik. Jarak harus disetel sehingga arm berada pada sudut 90 derajat
(tegak lurus) dengan komponen yang akan ditarik. Dalam kebanyakan kasus, diameter forcing
screw harus sama atau lebih besar dibandingkan setengah diameter shaft komponen yang akan
ditarik.

113 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Perawatan
Jagalah kebersihan Service coupler agar bebas dari debu dan pastikan bahwa pegas di dalam
ball socket memiliki tekanan yang konstan pada ball.

AGITATING CLEANER

Gambar 187 – Agitating part cleaner

Agitating part cleaner adalah sebuah tank yang berisikan chemical, sabun atau larutan yang
dipanaskan. Komponen-komponen dimasukkan ke dalam tank dan cairan pembersih diaduk-
aduk (digerakkan ke atas dan ke bawah, ke belakang dan depan atau secara berkeliling).

Ada beberapa cara yang berbeda untuk mengaduk-aduk cairan pembersih. Metode-metode
tersebut adalah dengan memanaskan cairan (dengan listrik, gas alam atau uap), menggunakan
tekanan udara, atau menggunakan pompa untuk menggerakkan cairan dan menggerak-gerakkan
rak komponen ke atas dan ke bawah di dalam larutan.

Metode terbaik adalah dengan menggerak-gerakkan rak yang berisikan komponen-komponen.


Beberapa mesin ditempatkan sedemikian rupa sehingga rak komponen-komponen dapat
digerakkan keatas permukaan cairan untuk membersihkan komponen-komponen. Sebuah tuas
pengendali untuk mengoperasikan rak komponen-komponen terdapat di sisi tank.

Agitating cleaner digunakan untuk membersihkan komponen-komponen yang telah terakumulasi


dengan kotoran, karbon, grease, karat atau korosi. Serviceman harus mengoperasikan tuas
untuk menggerak-gerakkan rak komponen ke atas sehingga komponen-komponen tersebut
dapat ditempatkan pada posisinya masing-masing. Cover harus ditutup lalu rak komponen-
komponen diturunkan, baru kemudian machine dijalankan.

Keselamatan
Gunakan selalu safety glasses ketika menggunakan agitating part cleaner. Pastikan bahwa tank
ditutup sebelum mesin dihidupkan. Pastikan menggunakan tool pelindung bagi tangan dan
lengan Anda. Pastikan terdapat ventilasi yang benar. Pastikan area kerja memiliki fasilitas
pencucian.

Perawatan
Jagalah kebersihan agitating part cleaner bersih dari kotoran dan cairan pembersih. Jangan
membiarkan cairan pembersih tercampur dengan banyak kotoran. Pada waktu yang telah
ditentukan, keringkan cairan pembersih dan bersihkan bagian bawah tank.

APLTCL007 114
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

PRESSURE WASHER

Gambar 188 – Pressure Washer

Ada tiga jenis utama pressure water washer. Ketiga jenis itu adalah high pressure washer
dengan air dingin, high pressure washer dengan air panas dan deterjen, dan steam cleaner.
Kebanyakan pressure washer menggunakan positif displacement pump dan nozzle yang
mengontrol tekanan aliran.

Pressure washer terdiri dari beberapa komponen. Komponen-komponen tersebut adalah power
unit, pump, heater, hose dan nozzle. Nozzle dikontrol oleh serviceman dengan tuas atau valve.
Hose adalah saluran fleksibel sehingga hose dapat digerak-gerakkan dengan mudah. Biasanya
nozzle penyemprot memiliki dua handle untuk dipegang oleh serviceman

Water washer dengan tekanan tinggi merupakan metode terbaik untuk membersihkan kotoran
dari machine sebelum machine dikerjakan di dalam workshop. Tekanan dan tingkat aliran
berbeda untuk jenis pekerjaan yang berbeda. Suplay air ke pump haruslah cukup volumenya
agar di inlet pump selalu ada air yang dapat dihisap (menjaga positif head). Untuk menggunakan
pressure washer, serviceman harus memeriksa persediaan air ke pump. Power unit kemudian
harus dihidupkan.

Serviceman harus memegang nozzle dengan dua tangan dan kemudian mengarahkan spray
nozzle ke arah machine yang akan dibersihkan. Serviceman harus berdiri menjauh dari machine.
Nozzle harus cukup dekat ke machine untuk memperoleh hasil yang baik. Gambar 188
memperlihatkan contoh pressure washer dengan air panas.

Keselamatan
Gunakan selalu safety glasses ketika menggunakan pressure washer. Jangan berdiri terlalu
dekat dengan benda yang dibersihkan ketika menggunakan spray gun. Bila perlu, gunakan
extension. Jangan membiarkan kotoran masuk ke bagian ujung spray gun. Sebuah spray gun
dengan safety control yang baik, penting artinya bagi high pressure pump.

Apabila spray gun mengalami kegagalan fungsi, safety control hanya boleh mengalirkan air
bertekanan rendah dari spray gun. Safety system yang lain akan menghentikan aliran di ujung
spray gun dan mengakibatkan air kembali ke pump.

Perawatan
Jagalah kebersihan tool ini dari kotoran dan oli. Periksalah semua peralatan dan saluran apakah
ada yang bocor. Periksalah apakah terdapat kotoran di bagian ujung spray gun. Apabila
memungkinkan, mintalah seorang serviceman dari dealer peralatan untuk melakukan semua
perbaikan pada peralatan.

115 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

OIL DRAIN CART

Gambar 189 – Oil drain cart

Oil drain cart adalah tank terbuka dengan bagian-bagian sisi dalam posisi rendah. Sebuah
penutup yang terbuat dari logam penyaring berlubang-lubang diletakkan pada penutup bagian
atas.

Penutup ini akan mencegah oil drain plug tidak jatuh. Bagian dalam cart dibagi menjadi beberapa
bagian yang terdiri dari pelat-pelat vertikal untuk mengurangi gerakan cairan. Pada pelat-pelat
vertikal terdapat lubang-lubang sehingga tingkat oli sama di semua kompartemen.

Pada satu ujung Oil drain cart terdapat sebuah drain valve. Valve ini dapat digunakan sebagai
saluran gravitasi bagi Oil drain cart. Oil drain cart memiliki roda dan handle panjang sehingga
dapat dipindahkan dengan mudah. Kapasitas maksimum Oil drain cart adalah 55 galon (210
liter).

Tool ini digunakan sebagai tank untuk menampung oli bekas dari heavy equipment. Oil drain
chart diletakkan pada posisinya di bawah oil drain plug yang akan dilepaskan. Oil drain plug
dilepaskan dan oli bekas akan mengalir ke dalam Oil drain cart. Setelah penuh, Oil drain cart
dapat dipindahkan ke waste oil reservoir.

Keselamatan
Segera bersihkan semua oli dari lantai workshop. Jangan membiarkan tingkat oli di dalam cart
melebihi tinggi logam penyaring (metal mesh). Keringkan Oil drain cart setelah digunakan. Oil
drain cart harus disimpan di tempat penyimpanan jauh dari panas. Oli di dalam drain cart
menyebabkan adanya kemungkinan bahaya kebakaran.

Perawatan
Jagalah kebersihan Oil drain cart dari kotoran dan oli.

APLTCL007 116
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

ENGINE STAND

Gambar 190 – Engine Stand

Engine stand memiliki empat support vertikal. Keempat support ini dapat disetel sepanjang dua
channel beam sesuai dengan lebar engine yang diinginkan. Support-support ini dilengkapi
dengan screw lock. Pipa-pipa ini memiliki lubang-lubang dan dua locking pin.

Kedua channel beam dihubungkan oleh dua pipa, satu pipa di bagian dalam pipa lainnya
(telescopic). Pipa-pipa ini memiliki lubang-lubang dan dua locking pin. Engine stand dapat dibuat
lebih panjang atau lebih pendek sesuai dengan ukuran engine dengan mengunci lubang-lubang
lurus, locking pin dipasang untuk menahan pipa-pipa dalam posisinya.

Ada dua support yang berulir yang dapat disetel pada empat posisi dan ditahan di tempatnya
dengan lock pin. Bagian yang berulir dapat disetel sepanjang shank ulirnya. Satu channel beam
dilengkapi dengan roda-roda sehingga engine stand dapat dipindahkan dengan sebuah wheel
dolly.

Tool ini digunakan sebagai support bagi engine sementara engine sedang dikerjakan. Engine
dapat dibersihkan, dilepaskan dan dipasang sementara ditahan oleh engine stand. Engine stand
dapat juga digunakan saat melakukan pengetesan dynamometer.

Keselamatan
Pastikan semua support engine terkunci dalam posisinya dengan screw lock atau lock pin.
Pastikan engine ditahan dengan kuat oleh semua support engine. Sebelum engine dipindahkan
pada stand, ikatlah engine pada engine stand dengan chain. Lantai workshop yang kasar dapat
menyebabkan engine jatuh dari stand.

Perawatan
Jagalah kebersihan engine stand dari kotoran dan oli. Lakukan pemeriksaan pada lock dan lock
pin apakah ada yang aus.

117 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

SMALL ENGINE STAND

Gambar 191 – Small Engine Stand

Small engine stand hanya mempunyai satu vertical support dan digunakan untuk engine empat
atau enam cylinder. Pada satu ujung adapter tube terdapat handle untuk memutar adapter tube.
Selain itu terdapat pula sebuah lock pin untuk menahan adapter tube pada posisinya.

Ujung lainnya dari adapter tube memiliki pelat rata yang merupakan tempat engine ditahan
dengan bolt. Pelat adapter harus digunakan di antara engine dan engine stand. Support vertikal
ditahan dengan dua box section beam horisontal. Beam ini dilengkapi dengan tiga roda. Satu
roda dapat ditarik untuk memastikan agar engine stand tidak bergerak saat digunakan.

Tool ini digunakan sebagai support untuk engine dengan empat atau enam cylinder saat engine
dalam proses rebuild. Engine dapat dibersihkan, dibongkar dan dipasang sambil ditahan oleh
engine stand. Pelat adapter harus dikencangkan dengan bolt pada engine. Pelat adapter
kemudian dikencangkan dengan bolt pada engine stand. Saat berada di atas engine stand,
engine dapat diputar dan ditahan dalam delapan posisi.

Keselamatan
Pastikan bahwa adapter plate terpasang kuat pada engine dengan empat buah bolt-nya. Jangan
menggunakan bolt yang sudah rusak. Adapter tube harus dipasang sedekat mungkin dengan titik
berat engine untuk meminimalkan pemindahan berat keseimbangan saat engine diputar.

Perawatan
Jagalah kebersihan engine stand dari kotoran dan oli. Periksalah adaptor tube dan adapter
plate; gantilah apabila sudah retak atau aus.

APLTCL007 118
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

TRANSMISSION STAND

Gambar 192 – Transmission stand

Transmission stand memiliki empat vertical support. Support-support ini (swivel mounting shoe)
dapat bergeser ke tengah dari empat alur sudut yang berada dibagian atas transmission stand.
Swivel mounting shoe memiliki lubang-lubang yang dibor sehingga transmission dapat ditahan
oleh bolt. Satu ujung transmission stand dilengkapi dengan roda-roda sehingga transmission
stand dapat dipindahkan dengan wheel dolly.

Tool ini digunakan untuk menopang transmission dalam posisi vertikal untuk pembongkaran dan
pemasangan. Stand ini dapat digunakan untuk menopang:

ƒ Power shift transmission

ƒ Range transmission

ƒ Direct drive transmission

ƒ Torque converter

ƒ Flywheel clutch

Dengan beberapa modifikasi transmission stand dapat digunakan untuk menopang differential
dan marine gear input shaft.

Keselamatan
Pastikan bahwa transmission diikat kuat oleh swivel mounting shoe. Kencangkan transmission
pada swivel mounting shoe dengan bolt-bolt sebelum memindahkan transmission stand.

Perawatan
Jagalah kebersihan transmission stand dari kotoran dan oli. Periksalah swivel mounting shoe.
Gantilah apabila telah retak atau aus.

119 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

PARTS RACK

Gambar 193 – Part Rack

Rak pembersihan dan penyimpanan komponen-komponen terbuat dari anyaman logam


/menyerupai jala. Salah satu jenis rak pembersihan dan penyimpanan komponen-komponen
memiliki ruang terpisah untuk komponen-komponen bagian dalam transmission yang berbeda.
Sekat-sekat ini dapat diubah sesuai dengan jenis-jenis transmission yang berbeda. Dan Jenis
kedua adalah yang tidak memiliki kompartemen.

Bagian-bagian sisi dan bawah rak ini juga terbuat dari anyaman logam seperti jala. Di setiap
sudut rak terdapat sebuah lifting eye. Dan terdapat vertical support di setiap sudut yang dapat
menahan rak yang lain di atasnya. Ada sebuah base assembly yang terpisah di bagian bawah.
Base assembly ini memiliki beberapa roda pada satu ujung dan dapat dipindahkan dengan wheel
dolly.

Tool ini digunakan untuk meletakkan komponen-komponen transmission untuk dibersihkan dan
disimpan. Rak ini bisa dimasukkan ke dalam tank pembersih komponen. Selama proses
pembersihan, komponen-komponen transmission tidak perlu dilepaskan dari rak.

Semua komponen dari satu transmission dapat dibersihkan dalam satu pencucian. Rak-rak
pembersihan dan penyimpanan komponen dapat diletakkan dalam satu kolom tunggal untuk
disimpan. Penggunaan yang benar rak-rak komponen ini akan mengurangi kerusakan
komponen-komponen setelah disassembly.

Keselamatan
Pastikan bahwa semua rak pembersihan dan penyimpanan komponen ditahan dengan kuat oleh
support di bawah masing-masing sudut. Ketika rak-rak ini dimasukkan ke dalam kolom tunggal
untuk disimpan, pastikan agar tinggi keseluruhan kolom berada pada tingkat yang aman. Jangan
pindahkan lebih dari dua rak pembersihan dan penyimpanan komponen sekaligus dengan wheel
dolly tunggal.

Perawatan
Jagalah kebersihan rak komponen ini dari kotoran dan oli. Periksalah lifting eye apakah ada yang
aus.

APLTCL007 120
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

ENGINE PARTS RACK

Gambar 194 – Engine Part Rack

Engine parts rack untuk komponen-komponen internal terbuat dari shank logam (metal bar) dan
anyaman logam (metal mesh). Satu sisinya dilengkapi dengan chrankshaft holder.

Engine parts rack untuk komponen-komponen luar memiliki ruangan rata dengan bagian bawah
yang berlubang-lubang/berjala-jala. Tiga dari ruangan-ruangan ini didukung oleh dua penyanggah
vertical. Engine parts rack dilengkapi dengan roda-roda di bagian bawahnya.

Modifikasi engine parts rack ini akan memungkinkan pemasangan roda pada lantai rack yang
terpisah. Dengan modifikasi, engine parts rack dapat dilepaskan dari rakitan bagian bawah dan
dimasukkan ke dalam tank pembersih komponen. Pada satu ujung engine parts rack terdapat
handle assembly (yang dapat dilepaskan).

Tool ini digunakan untk menyimpan komponen-komponen internal dan external saat
pembongkaran dan pemasangan engine. Internal engine rack parts akan menampung semua
komponen-komponen internal. Exsternal engine rack akan menampung saluran, pan, pump, dan
housing. Tidak perlu memindahkan internal engine part dari internal engine rack selama
melakukan proses pembersihan jika bagian bawah rack tersebut telah terpasang

Keselamatan
Pastikan bahwa semua komponen engine yang berat ditopang dengan kuat di dalam engine part
rack. Berhati-hatilah agar tidak mengisi engine part rack terlalu berlebihan. Ada berbagai ukuran
rak komponen untuk berbagai ukuran engine.

Perawatan
Jagalah kebersihan engine part rack dari kotoran dan oli. Apabila lifting eye dipasang,
periksalah apakah terdapat keausan.

121 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

ENGINEER’S VICE
Vice untuk workbench memiliki konstruksi dan ukuran yang berbeda tergantung pada tujuan
penggunaan. Ukuran vice ditentukan oleh lebar jaw. Vice bisa terbuat dari besi tuang atau baja
fabrikasi.

Jenis-jenis Vice

Plain Screw Vice

Gambar 195 – Plain screw vice

Ini adalah jenis vice yang umum dijumpai, mempunyai fix jaw dan sliding jaw yang diikat bolt ke
workbench (Gambar 195). Memiliki jaw strip yang terbuat dari baja yang dikeraskan, dan jaw strip
diikatkan pada masing-masing jaw.

Gambar 196 – Pandangan bagian dalam sebuah screw vice

Sliding jaw digerakkan oleh square thread dan nut (lihat Gambar 196).

Quick Action Vice


Vice ini serupa dengan plain screw vice tetapi digerakkan oleh screw berbentuk buttress dan half
nut. Half Nut dapat ditarik sehingga dapat di adjust dengan cepat pada sliding jaw. Jenis vice ini
banyak digunakan dalam workshop-workshop tukang kayu dan pembuatan model.

APLTCL007 122
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Offset Vice

Gambar 197 - Offset Vice

Vice ini memungkinkan benda kerja yang panjang bisa dicekam secara vertikal (Gambar 197).

Swivel Base Vice

Gambar 198 – Swivel base vice

Benda kerja dapat diputar sesuai dengan posisi yang diinginkan, kemudian dikunci dengan dua
screw penjepit, sehingga membuat vice dapat disesuaikan. (Lihat Gambar 198).

Pipe Vice

Gambar 199 – Pipe Vice

123 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Gambar 200 – Pipe vice jenis chain

Pipe vice (Gambar 199 dan Gambar 200) digunakan untuk menahan pipa yang akan dibuat ulir.

Lokasi Bench Vice


Untuk memastikan agar vice terpasang kuat dan tidak bising maka vice harus diikat langsung di
atas kaki ‘bench’. Fix jaw harus memanjang kira-kira 1,5 mm melewati bagian pinggir atas meja
kerja sehingga memungkinkan benda kerja yang panjang dapat ditopang secara vertikal.

Special Jaw

Soft Jaw
Jaw jenis ini terbuat dari logam aluminium, tembaga, timah atau logam lunak lainnya (Gambar
201). Jaw ini digunakan untuk melindungi benda kerja yang lunak atau yang sudah dalam tahap
penyelesaian dari goresan yang mungkin timbul akibat gaya penekanan dari jaw pada vice. Soft jaw
ini bisa juga digunakan untuk melindungi jaw dari benda kerja yang telah dikeraskan.

Gambar 201 – Soft Jaw

Berbagai false jaw atau vice clamp


Jaw ini sering digunakan untuk menahan benda kerja berbentuk cylinder, berulir, taper atau
berbentuk tidak teratur (lihat Gambar 202 dan Gambar 203).

Gambar 202 – False Jaw

APLTCL007 124
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Gambar 203 – False jaw dengan spring

Perawatan
Perhatikan hal-hal berikut ini:
ƒ Bersihkan vice dan lumasilah slide, screw dan nut secara teratur.
ƒ Jangan mengencangkan vice secara berlebihan. Handle vice dirancang untuk memberikan
gaya tuas yang cukup aman dan maksimum pada pemakaian normal. Jika sebuah benda
kerja sulit dicekam, tempatkan balok penyangga di bawahnya (Gambar 204). Jika
pergerakan dikarenakan gaya menggantung yang berlebihan, topang beban dari lantai
dengan kayu penyangga.

Gambar 204 – Gunakan balok kayu untuk menopang bidang yang dikerjakan

ƒ Cekam benda kerja di tengah-tengah jaw atau lapisi ujung-ujung dua jaw yang berhadapan
untuk menyamakan tegangan. Apabila hal ini tidak dilakukan maka dapat menyebabkan
kerusakan pada sliding jaw.
ƒ Gunakan soft atau false jaw apabila diperlukan.
ƒ Jangan menggunakan vice sebagai landasan untuk memukul pelat. Ketika menggunakan
tool seperti hammer, chisel, file, hacksaw, dsb, berhati-hatilah agar tool ini tidak merusak
vice.

BOLT CUTTER

Gambar 205 – Bolt cutter

Bolt dan batang logam dapat dipotong dengan bolt cutter (Gambar 205). Bolt cutter memiliki
handle berukuran panjang dan gerakan double lever yang menghasilkan keuntungan mekanis
yang tinggi sehingga memungkinkan bolt dapat dipotong.

125 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

TUBE CUTTER

Gambar 206 – Tube Cutter

Tube cutter, seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 206, digunakan untuk memotong pipa
kecil, misalnya pipa bahan bakar. Tool ini dipasang pada pipa yang akan dipotong sehingga pipa
tertahan di antara cutting disc dan sepasang roller. Tool kemudian diputar di sekeliling pipa dan
perlahan-lahan dikencangkan sampai disc memotong pipa.

FLARING TOOL

Gambar 207 – Satu jenis flaring tool

Ujung dari pipa-pipa berdiameter kecil terkadang harus dimekarkan agar dapat membentuk seal
terhadap ujung pipa lain yang disambungkan.
Flaring tool dalam Gambar 207 memiliki lubang yang memungkinkan pipa dari berbagai ukuran
dimasukkan di dalam tool tersebut. Sebuah cone kemudian dimasukkan ke bagian ujung pipa
sehingga memaksanya mengembang atau melebar. Lubang-lubang di dalam tool dibor
sedemikian rupa (countersink) sehingga sesuai dengan bentuk cone.

BELT DAN WAD PUNCH

Gambar 208 – Hollow punch

Gambar 209 – Wad punch

Belt dan wad punch (Gambar 208 dan Gambar 209) tersedia dalam satu set ataupun per unit.
Tool ini digunakan untuk melubangi material-material serat, karet, gabus dan sejenisnya.
Gunakan selalu tool ini diatas kayu yang keras.

APLTCL007 126
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

ARBOUR PRESS

Gambar 210 – Arbour Press

Arbour press memiliki tumpuan vertikal di sisi belakang. Pada bagian atasnya dipasangkan tuas
lurus (tuas penekan) yang mempunyai rack gear. Press bar dipasang secara vertikal. Di dekat
press bar terdapat peralatan adjustment. Ketika penyetel dioperasikan, press bar bergerak
secara aksial ke atas dan ke bawah. Kebanyakan peralatan adjustment menggerakkan press bar
dengan cepat dan yang lainnya menggerakkan tuas dengan lebih lambat tetapi lebih bertenaga.
Di bagian bawah support vertical terdapat support horisontal. Support ini akan menahan material
saat dikerjakan. Arbour press terdiri dari berbagai ukuran. Arbour press dapat dipasang pada
work bench atau lantai sesuai dengan ukurannya.
Tool ini digunakan untuk mendorong satu komponen ke dalam atau keluar dari komponen kedua;
misalnya, untuk mendorong shaft keluar gear atau bearing. Material yang akan dipasang atau
dilepaskan dari shaft diletakkan diatas support horisontal. Shaft diletakkan sejajar dengan press
bar. Support horisontal memiliki lubang yang sejajar secara vertikal dengan press bar. Lubang ini
akan memberikan clearance antara shaft dan tumpuan horizontal. Press bar diturunkan sampai
menyentuh shaft. Ketika sudah sejajar, press bar akan mendorong shaft ke posisi yang
diinginkan. Tenaga operator dilipatgandakan dengan keuntungan mekanis arbour press.

Keselamatan

Berhati-hatilah untuk tidak membiarkan komponen-komponen menimpa operator ketika


komponen-komponen tersebut didorong keluar oleh arbour press. Pastikan bahwa material
ditahan dengan kuat sebelum press bar diturunkan. Jangan membiarkan material terjatuh di
lantai workshop setelah arbour press bebas.

Perawatan

Jagalah kebersihan arbour press . Ikuti instruksi perawatan untuk arbour press khusus yang
digunakan.

127 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

APLTCL007 128
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

TOPIK 4
Power Tools
Power tools seperti Impact, Drill, Air Hammer, dan Die Grinder dapat menjadi aset yang
menghemat banyak waktu apabila digunakan dengan benar. Sedangkan, banyak waktu di dalam
industri yang harus digunakan untuk mengebor sebuah part untuk melepas bolt rusak,
memperbesar ulir, atau memasang bagian yang baru.

PORTABLE ELECTRIC DRILL

Gambar 211 – Portable drill

Kapasitas pekerjaan bor listrik diklasifikasikan berdasarkan ukuran chuck, ukuran motor (hp), dan
kecepatan (rpm). Portable drill adalah tool yang tersendiri, berbentuk pistol besar. Drill cover
terbuat dari plastik atau logam.

Chuck berada pada ujung drill. Chuck membuka dan menutupsesuai dengan ukuran drill bit yang
berbeda-beda. Untuk menyetel ukuran chuck, sebuah chuck key dimasukkan ke dalam lubang
kecil pada chuck. Chuck key diputar clockwise untuk menutup dan conter clockwise untuk
membuka. Terdapat lubang udara kecil untuk inlet dan outlet di drill case sehingga
memungkinkan udara mengalir melalui motor. Di atasnya terdapat sebuah plat serial number
dengan informasi tingkat kecepatan putar.

Trigger terdapat pada handle yang mengendalikan operasi bor. Tombol trigger lock terdapat di
permukaan bawah handle atau di dekat trigger. Tool ini dibuat cukup ringan untuk dipegang
dengan satu tangan dan mudah untuk dioperasikan. Penggunaan utama adalah untuk membuat
lubang, digunakan bersama reamer, dan untuk mengamplas atau mengkilapkan. Jenis material
menentukan jenis drill bit. Beberapa perlengkapan dan asesoris memungkinkan drill digunakan
untuk banyak tujuan lainnya.

Drill yang baik memiliki reverse variable speed. Kecepatan variable membuat operator dapat
memperlambat kecepatan drill untuk memasukkan screw. Tombol trigger lock menahan trigger
dalam posisi “on” ketika drill digunakan untuk mengamplas atau mengkilapkan (untuk
membersihkan bagian-bagian yang kasar agar menjadi halus).

Drill akan memberikan hasil yang lebih baik apabila digunakan sesuai dengan kecepatan yang
telah dirancang. Pastikan untuk memegang drill dengan hati-hati sehingga Anda tidak
membengkokkan drill bit atau perlengkapannya. Jagalah agar area kerja bersih. Jangan
menggunakan tool dengan kemampuan kecil untuk melakukan pekerjaan yang seharusnya
dilakukan oleh heavy duty tool.

129 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Perawatan

Jagalah kebersihan drill dari kotoran dan oli. Periksalah kabel listrik apakah ada yang terkelupas
dan mengalami kerusakan lainnya. Pastikan bahwa semua bolt dan fitting terpasang dengan
kuat. Periksalah operasi trigger dengan melepaskan plug. Gunakan hanya chuck key untuk
mengencangkan chuck. Air drill memerlukan pelumasan dan lubang olinya berada pada handle.

MENGGUNAKAN ELECTRIC DRILL

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

ƒ Electric drill menggunakan power supply sebagai penyedia power untuk pengeboran. Listrik
dialirkan ke electric motor oleh trigger yang dioperasikan secara manual. Trigger dapat
mengunci secara otomatis pada posisinya.
ƒ Beberapa drill berukuran lebih besar dapat menghasilkan torsi yang tinggi. Torsi ini cukup
kuat untuk menghentakkan drill dari tangan Anda apabila tersangkut pada lubang. Bila perlu,
jangan mengaktifkan locking latch agar Anda dapat melepaskan trigger.
ƒ Apabila drill memiliki reversible gearbox, lakukan pengetesan drill dengan memutarnya pada
arah yang benar terlebih dahulu. Memaksa drill bits untuk bekerja saat memutar ke arah
belakang akan membuat drill bits menjadi tumpul.
ƒ Apabila serpihan-serpihan logam (tailing) yang berasal dari drill bits menjadi terlalu panjang,
lepaskan tekanan dari drill bits sehingga tailing dapat putus. Jangan mengambil sampah
logam dengan tangan kosong. Jika Anda melakukannya, tangan anda dapat terluka.
ƒ Apabila Anda melakukan pengeboran pada lembaran logam, kurangi tekanan saat drill
menembus logam sehingga tidak merobek lembaran logam tersebut.
ƒ Apabila komponen yang dibor mulai berputar, hentikan drill dan kencangkan komponen
sesuai mekanisme penguncian. Jangan mencoba memegang komponen dengan tangan.
ƒ Electric drill menggunakan ball bearing yang dirancang untuk bekerja pada beban aksial.
Bearing tidak dapat menahan beban samping yang besar. Jangan menggunakan drill untuk
memperpanjang lubang.
ƒ Jika anda khawatir bearingnya rusak, periksalah bahwa bearing tidak memiliki free play.
Apabila ada, bearing mungkin sudah rusak.
ƒ Setelah Anda selesai menggunakan drill, bersihkan drill tersebut dengan kain kering dan
kembalikan ke tempat penyimpanannya.
ƒ Pegangan electric drill biasanya diklasifikasikan berdasarkan ukuran chuck-nya. Beberapa
jenis ukuran electric drill adalah:
- 3/4” – Drill berukuran ini memungkinkan penggunaan drill bits yang lebih besar. Drill
berukuran ini memiliki torsi besar bahkan meskipun dalam putaran rendah. Apabila Anda
tidak menopang drill dengan benar dan tidak seimbang, maka drill dapat terlepas dari
tangan Anda ketika sedang digunakan.
- 1/2” –Drill ini juga memiliki torsi yang tinggi, sehingga berhati-hatilah ketika
menggunakannya. Tool ini biasanya berputar pada kecepatan yang lebih tinggi dari drill
berukuran 3/4".
- 3/8” – Ini lebih fleksibel daripada hand drill yang besar. Drill ini memiliki kecepatan yang
lebih tinggi tetapi memiliki karakteristik torsi yang lebih rendah.

APLTCL007 130
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Jenis-jenis Drill

Electric drill – Wall socket adaptor type

Gambar 212

Electric drill – Battery operated type

Gambar 213

Dalam foto di atas, drill bits menggunakan key chuck. Setelah Anda mengencangkan drill bits di
dalam chuck dengan key, Anda HARUS MELEPASKAN key chuck SEBELUM Anda mulai
mengebor. Jika Anda tidak melepaskan key-nya, maka key dapat terlempar dari chuck dan
menyebabkan Anda atau orang lain yang berada di dekat Anda mengalami cidera.

MENGGUNAKAN AIR DRILL

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

ƒ Jumlah torsi yang dihasilkan air drill ditentukan oleh tekanan sistem udara yang
mengalirkannya.
ƒ Air drill lebih kecil dan berputar dengan kecepatan yang lebih tinggi daripada electric drill.
Kekuatannya dapat dibandingkan dengan battery powered drill.
ƒ Tidak seperti battery power drill atau electric drill, air drill tidak memerlukan listrik untuk
mengoperasikannya. Kedua jenis drill ini lebih aman saat digunakan dalam lingkungan
dimana terdapat material yang mudah terbakar.

131 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

ƒ Air tool dipasang pada air supply melalui fitting yang dapat dihubungkan dan dilepaskan
dengan mudah. Lama - lama sambungan-sambungan ini menjadi aus dan menimbulkan
kebocoran udara. Apabila kebocoran udara berlebihan, output dari air tool akan berkurang.
ƒ Air tool memerlukan pelumasan. Kebanyakan workshop memiliki tool automatic oiler yang
digabungkan dengan sistem air supply. Apabila workshop Anda tidak memiliki automatic
oiler, Anda harus melumasi air tool setiap hari. Berikan beberapa tetes oli pada inlet dari air
tool sebelum digunakan.

1. Air Drill

Gambar 214

Gambar 214 –Air drill digunakan dalam lingkungan dimana electric drill tidak aman untuk
digunakan. Misalnya, percikan api dapat menyalakan cairan yang mudah terbakar. Karena
air drill bergantung pada udara bertekanan maka drill ini tidak sekuat electric drill, dan juga
tidak berputar secepat electric drill.

2. Pakailah Safety equipments

Gambar 215

Gambar 215 – Pastikan Anda memakai safety equipment yang benar sebelum mulai bekerja.
Goggle dan ear protectors biasanya sudah mencukupi. Jika menggunakan wire brush untuk
membuang karbon, karat atau gasket yang rusak, anda harus mengenakan full-face protection
untuk melindungi diri dari partikel yang terlempar.

3. Periksalah Pelumasan

Gambar 216

APLTCL007 132
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Gambar 216 – Apabila air drill tidak memiliki sistem pelumasan otomatis, berikan beberapa
tetes oli encer pada inlet udara setiap hari.

4. Pasanglah Hose Udara

Gambar 217

Gambar 217 – Pasanglah hose udara pada drill dan periksalah hose dan fitting apakah ada
yang rusak atau penyumbatan.

5. Bekerjalah secara perlahan dan hati-hati

Gambar 218

Gambar 218 – Bekerjalah secara perlahan dan hati-hati, dan jangan merusak hose udara
atau membiarkan drill menyentuh komponen-komponen apa pun selain komponen yang
sedang dikerjakan.

6. Bersihkan area kerja

Gambar 219

Gambar 219 – Bersihkan area kerja, kemudian bongkarlah air drill dan simpanlah
perlengkapan yang telah dibersihkan dengan aman.

133 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Perawatan

Jagalah kebersihan drill dari kotoran dan oli. Periksalah kabel listrik apakah ada yang
terkelupas atau mengalami kerusakan lainnya. Pastikan semua bolt dan fitting kencang. Periksa
operasi trigger dengan cara melepas sumbatnya.. Gunakan hanya key chuck untuk
mengencangkan chuck. Air drill perlu dilumasi dengan oli dan lubang olinya berada pada handle.

TWIST DRILL

Gambar 220 – Drill bits

Drill bits yang berada di bagian ujung, digunakan untuk memotong dan bit shank ditahan oleh jaw
pada drill chuck. Umumnya digunakan pada logam untuk membuat lubang berbentuk cylinder.
Drill bits jenis ini memiliki ujung tajam dan dua sisi yang digunakan untuk memotong. Bagian-
bagian pinggir yang berbentuk spiral mengangkat serpihan-serpihan logam dari logam saat drill
bits berputar.

Diameter shank sama besarnya dengan diameter tepian spiral. Drill bits yang bukan merupakan
twist drill bit adalah yang diameter sisi potongnya lebih besar dibandingkan diameter bit shank,
tidak dianjurkan untuk logam. Diameter drill bits yang paling umum digunakan pada kebanyakan
portable drills adalah berkisar antara 1.6 mm hingga 13 mm. Nomer-nomer pada drill bits juga umum
digunakan untuk mengenali ukuran dari drill bit.

Fungsi dari drill bit ini adalah untuk membuat lubang bulat dalam material, yang kerasnya bisa
sama dengan drill bits. Penggunaan drill bits khusus untuk membuat lubang. Drill bits tidak boleh
digunakan sebagai chisel, tapper atau prier. Drill bits yang terbuat dari baja karbon digunakan
untuk kayu dan logam-logam lunak. Drill bits berkecepatan tinggi digunakan pada logam lunak
dan baja lunak. Drill bits dengan ujung carbide atau tungsten carbide digunakan untuk memotong
beton dan logam-logam keras.

Selama penggunaan, Gunakanlah cairan pendingin untuk mencegah kerusakan drill bit akibat
panas. Cairan yang umum digunakan sebagai pendingin adalah oli dan air. Celuplah drill bits
yang digunakan untuk mengebor logam. Gunakan drill bits dengan sangat hati-hati untuk
mencegah kerusakan dan menghindari cidera kepada operator. Jangan menggunakan drill bits
sebagai chisel. Hal ini akan menyebabkan ujung drill bits patah. Pastikan bahwa bit shank tidak
memiliki bagian pinggir yang kasar yang akan menyebabkan tool rusak. Kebanyakan penyebab
drill gagal adalah kerusakan pada shank bit-nya.

APLTCL007 134
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Perawatan

Jagalah kebersihan drill bits dari kotoran dan oli. Simpanlah drill bits di tempat yang kering untuk
mencegah karat. Ketika mengasah drill bits, celupkan bagian ujung drill bits ke dalam air
beberapa kali, jika tidak, bagian ujung akan menjadi lunak dan kehilangan kemampuan
potongnya. Pastikan untuk mengikuti petunjuk-petunjuk dari pabrik pembuat saat melakukan
pengasahan.

Istilah-Istilah Twist Drill

Gambar 221 – Fitur-fitur utama twist drill

ƒ TANG digunakan untuk mengeluarkan drill


ƒ SHANK memberikan dorongan
ƒ Diameter BODY agak taper dari ujung ke shank untuk memberikan clearence pada
pembuatan lubang yang dalam
ƒ FLUTE memberikan ruangan pengeluaran serpihan-serpihan logam, memberikan sudut
garuk dan memungkinkan coolant masuk ke cutting edge.
ƒ LAND adalah bagian sempit disisi diameter body . Logam dibelakang land adalah datar untuk
memberikan clearence terhadap body (Gambar 222).

Gambar 222

ƒ WEB memiliki ketebalan yang meningkat dari bagian ujung ke shank untuk memberikan
kekuatan tambahan. Ini berarti bahwa kedalaman flute menjadi lebih dangkal semakin
mendekati shank. Sebagai akibatnya, ketika bor patah dan digerinda ulang maka ukuran
bagian pinggir pemotong menjadi lebih besar.
ƒ CHISEL EDGE berada pada poros drill dan diperlukan tekanan yang besar untuk
mendorongnya masuk ke dalam logam yang sedang dibor.

135 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Bagian-bagian Twist Drill

Gambar 223

Saat memegang twist drill yang masih baru, diasah dengan baik, yang diameternya sekitar
15mm, akan terlihat titik-titik seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 223.
Untuk pemotongan normal twist drill berputar clockwise. Bagian straight leading edge melakukan
pemotongan. Tepian ini lebih datar ke bawah daripada trailing edges yang bentuknya
melengkung. Sehingga ada clearence dibelakang setiap mata potong.

Gambar 224

Pada Gambar 224. Terdapat chisel edge pada pusat ujung. Kedua permukaan yang melengkung
yang dibentuk melalui penggerindaan disebut flank. Di antara chisel edge dan lip seharusnya
terdapat sudut chisel edge kira-kira 130º apabila jarak lip benar. Ujung lain lip bertemu dengan
land di sudut terluar bagian tajam.

Gambar 225

APLTCL007 136
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Bagian pinggir sisi potong berbentuk baji dimana face dari flute bertemu dengan flank dibagian
ujung.

Face adalah permukaan aktif dari flute. Serpihan-serpihan logam bergerak melalui face setelah
dipotong oleh cutting edge. Kemiringan face ini menentukan sudut garuk. Selanjutnya, hal ini
mengendalikan kecenderungan drill untuk membiarkan dirinya masuk ke dalam benda kerja dan
dengan mudah masuk ke bagian yang dikerjakan.

Land adalah permukaan sempit berbentuk spiral pada leading edge di body . Diameter drill dapat
diukur dari jarak land.

Gambar 226

Body clearance didapat dengan mengurangi diameter body tersebut di antara land dan bagian
edge pada flute berikutnya.

Gambar 227

Trailing corner, tempat dimana flank bertemu dengan heel, berada pada posisi yang lebih rendah
dibandingkan dengan sudut bagian luar land. Hal ini menunjukkan bahwa clearance dibuat di
belakang cutting lip.

Gambar 228

137 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Gambar 228 menunjukkan tempat dimana drill memiliki bagian yang tajam.

Gambar 229

Lip clearance angle, diukur pada batas luar drill, yaitu kira-kira 120.

Jenis-jenis Drill Shank

Taper Shank (Gambar 230)

Gambar 230 – Taper Shank

Taper shank memiliki beberapa ukuran yang berbeda.

Shank memiliki self holding taper. Penahan ini dipasang ke dalam lubang machine bor yang
taper. Keuntungan taper shank adalah sebagai berikut:

1. dapat dipasang dengan pas


2. memiliki penggerak yang positif
3. memiliki kesejajaran yang bagus
4. cepat dan mudah diganti

Straight Shank (Gambar 231)

Gambar 231 – Straight Shank

Tersedia dari ukuran yang paling kecil hingga yang berdiameter diatas 25 mm (1 inch). Shank
memiliki diameter yang sama dengan body , dan diaplikasikan pada chuck drilling machine.

APLTCL007 138
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Ukuran Drill – Kisaran yang Tersedia

Metode-metode berikut digunakan untuk menentukan ukuran drill.


ƒ Berdasarkan diameter dalam pecahan inci, dengan kisaran antara 1/64 inci, dan meningkat
dari 1/64 inci hingga lebih dari 2 inci, lalu 1/32 inci hingga 3 ½ inci, kemudian 1/16 inci hingga
4 inci.
ƒ Berdasarkan ukuran jumlah wire gauge dan ukuran huruf yang berkisar dari No. 80 (diameter
0,0135 inci ) hingga No. 1 (diameter 0,228 inci) dan dari A (diameter 0,234 inci) hingga Z
(diameter 0,413 inci). Ukuran ini biasanya untuk drill dengan straight shank.
ƒ Berdasarkan diameter dalam satuan milimeter, yang berkisar dari 0,32 mm ke atas. Ukuran
drill dalam satuan metric meningkat dalam kisaran 0,2 mm. Satuan metric sekarang
merupakan kisaran drill yang paling umum digunakan.

Tabel 1

Ukuran Drill

Diameter dalam Diameter dalam Ukuran Wire Gauge Diameter lubang yang
pecahan inci milimeter setara dalam desimal
inci

1/64” 0,0156

0,4 0,0157

78 0,0160

77 0,0180

0,5 0,0197

Tabel 1 adalah rangkuman dari tabel drill, yang memberikan kisaran mengenai ukuran drill yang
tersedia. Biasakanlah diri Anda dengan tabel-tabel semacam ini di workshop

CATATAN:
Drill dengan ukuran tertentu tersedia oleh suplayer. Menggunakan drill pendek untuk membuat
lubang adalah suatu praktek yang baik.

139 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Memeriksa Ukuran Drill

Kebanyakan drill, memiliki angka yang tercantum pada shank kecuali drill ukuran kecil. Akan
tetapi, tanda-tanda seperti itu sering kali terhapus setelah sekian lama digunakan sehingga perlu
untuk mengukur ukuran drill.

CATATAN:
Khusus mengenai akurasi, penting untuk memeriksa ukuran drill sebelum Anda mulai
pengeboran.

Gambar 232 – Drill Gauge (Seri Huruf)

Drill plate gauge terbuat dari pelat baja yang dikeraskan dan mempunyai lubang dengan ukuran
tertentu. Lihat gambar. Terdapat ukuran diatas diameter setengah inchi. Untuk menggunakan tool
ini, cobalah mencocokkan drill kedalam lubang-lubang drill gauge dengan ukuran di bawah
diameter drill atau di atas diameter drill. Cobalah menggunakan drill yang masih memiliki ukuran
dan belajarlah untuk merasakan ukuran drill sesuai dengan ukuran lubang yang benar pada
gauge. Lihat Gambar 232.

Untuk drill dengan ukuran kecil, gauge ini tidak terlalu memuaskan. Juga untuk drill yang
berukuran lebih besar dari ½ inci, drill gauge biasanya tidak digunakan. Dalam kasus-kasus
seperti ini, digunakan micrometer untuk memeriksa ukuran drill.

Gambar 233

Untuk drill baru, diameternya diukur di sepanjang land sedekat mungkin dengan bagian ujung
(Gambar 233).

APLTCL007 140
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Gambar 234

Untuk drill yang sudah aus, diameter diukur di sepanjang body dekat dengan bagian ujung flute
(Gambar 234).

Menggerinda Twist Drill


Untuk memastikan pemotongan yang benar, aturan-aturan berikut perlu diikuti:

1. Sudut puncak harus benar – sudutnya adalah 1180.


2. Bagian pinggir chisel edge harus berada pada sudut – 120º.
3. Lip clearance harus benar untuk ukuran drill. Jarak ini lebih besar untuk drill yang berukuran
kecil. Clearance rata-rata adalah 10º hingga 12º.
4. Kedua sisi cutting edge harus memiliki panjang yang sama.
5. Kedua sisi cutting edge harus berada pada sudut yang sama dengan poros drill.

Sudut Puncak Terlalu Runcing

Gambar 235 – Dampak penggerindaan yang tidak akurat

Lip menjadi cembung dan kehilangan efisiensi pemotongan (Gambar 235)

Sudut Puncak Terlalu Tumpul

Gambar 236

Lip menjadi cekung dan kekuatan potong hilang terlalu banyak (Gambar 236).

141 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Cutting Edge pada Sudut yang Tidak Sama

Gambar 237

Satu lip melakukan semua pemotongan sehingga menghasilkan lubang dengan ukuran yang
berlebihan (Gambar 237).

Lip Clearance Tidak Memadai


Drill akan bergesekan dan tidak memotong dengan bagus.

Lip Clearance Berlebihan

Drill akan memiliki cutting edge yang lemah sehingga mudah patah dan aus

Gambar 238

Sudut Pemotongan

Dua sudut utama adalah:

1. Clearance angle
Pastikan agar cutting edge bersentuhan dengan bidang yang dibor dan pastikan bahwa
tekanan dipusatkan pada bagian cutting edge.

APLTCL007 142
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

2. Rake Angle
Jagalah sudut puncaknya. Sudut yang kecil memungkinkan drill memotong ke dalam material
dengan mudah tetapi drill yang memiliki dimensi seperti ini sangat lemah dan cepat rusak,
misalnya chisel khusus untuk kayu tidak akan tahan lama apabila digunakan pada baja.

Sudut potong untuk hacksaw blade dan file di-set oleh pabrik pembuat tetapi terkadang harus
di-set ulang jika tool harus diasah. Gambar 238 memperlihatkan sudut-sudut untuk drill. Selain
sudut potongnya harus benar, lip harus memiliki ukuran yang sama – ukuran yang tidak sama akan
menyebabkan drill memotong terlalu luas dan akan bergetar jika digunakan.

Merupakan hal yang sulit untuk menggerinda drill dengan tangan untuk memastikan bahwa
semua sudut benar.

Gambar 239

Drill gauge dapat dibuat dari pelat baja dan merupakan tool pengukur yang berguna untuk
memastikan bahwa penggerindaan sudut bagian ujung benar (Gambar 239).

DRILL BITS COUNTERSINK

Gambar 240 – Countersink

Countersink serupa dengan drill bits standard dimana drill bits memiliki bit shank dan permukaan,
yang digunakan untuk memotong material, yaitu cutting surface. Permukaan potong ini berbentuk
bevel. Panjang permukaan potong lebih pendek dibandingkan dengan panjang bit shank dan
diameter permukaan potong lebih besar dibandingkan dengan diameter bit shank.

Bagian puncak countersink memiliki ujung yang tumpul. Counter bore mirip seperti countersink
namun permukaan potong tidak berbentuk bevel. Kebanyakan counter bore memiliki bagian
ujung yang dapat dilepaskan agar counter bore ini dapat digunakan untuk ukuran lubang drill
yang berbeda-beda. Penggunaan countersink dan counter bore pada portable drill hanya untuk
logam-logam lunak dan kayu.

143 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Perawatan

Jagalah kebersihan countersink dari kotoran dan oli. Simpanlah countersink di tempat yang
kering guna mencegah karat pada drill bits. Ketika menggerinda drill bits, celupkan bagian ujung
drill bits ke dalam air karena jika tidak maka bagian ujung akan menjadi lunak dan kehilangan
kemampuannya untuk memotong. Pastikan untuk mengikuti petunjuk-petunjuk dari pabrik
pembuat (perusahaan/orang yang membuat drill bits) ketika menggerinda countersink.

Counterbore

Gambar 241 – Counterbore

Countersink dan counterbore digunakan ketika bagian head fastener harus dipasang rata dengan
permukaan. Drill bits akan membuat lubang untuk fastener dan kemudian countersink atau
counterbore digunakan membuat lubang untuk head fastener. Countersink digunakan untuk
countersink screws dan counterbore digunakan untuk machine screw atau screw dengan head
fillister. Screw dengan head rata tersedia dalam sudut yang berbeda-beda dari 60 derajat hingga
80 derajat. Drill bits yang terbuat dari baja karbon digunakan untuk mengebor kayu dan logam
lunak. Drill bits baja dengan kecepatan tinggi digunakan untuk memotong logam lunak dan baja
lunak. Drill bits dengan ujung yang terbuat dari tungsten carbide digunakan untuk memotong
logam keras.

Selama penggunaan, berikan cairan pendingin untuk mencegah kerusakan bit akibat panas
berlebih, kecuali untuk kayu. Cairan yang umum digunakan sebagai pendingin adalah oli dan air.
Gunakan countersink dan counterbore dengan sangat hati-hati untuk mencegah kerusakan pada
drill bits dan cidera pada operator. Jangan menggunakan drill bits countersink dan counterbore
sebagai chisel.

Apabila digunakan sebagai chisel maka akan mematahkan bagian ujung. Pastikan bahwa bit
shank tidak memiliki burr (bagian pinggir yang kasar), yang akan menyebabkan drill rusak.
Alasan paling umum kegagalan fungsi pada drill adalah karena kerusakan yang terjadi pada bit
shank.

Perawatan

Jagalah kebersihan counterbore dari kotoran dan oli. Simpankan counterbore di tempat yang
kering untuk mencegah karat pada drill bits. Ketika menggerinda drill bits, celupkan drill bits ke
dalam air atau kalau tidak maka bagian ujung drill bits akan menjadi lunak dan kehilangan
kemampuannya untuk memotong. Pastikan untuk mengikuti petunjuk-petunjuk dari pabrik
pembuat (perusahaan/orang yang membuat drill bits) ketika menggerinda counterbore.

APLTCL007 144
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

MOUNTED POINT DAN WHEEL

Gambar 242 – Mounted point dan wheel

Ini adalah batu gerinda, dalam bentuk titik-titik dan roda-roda kecil berbagai bentuk yang
dipasang pada spindle kecil yang sesuai dengan chuck dari portable drill (Gambar 242). Batu-
batu ini dapat digunakan untuk membersihkan burr, atau untuk membersihkan item-item seperti
engine manifold dan cylinder head, untuk memperbaiki kualitas permukaan.

Hole Saw

Gambar 243 – Hole Saw

Hole saw terdiri dari tiga potong logam: blade tipis dan berlubang dalam bentuk cylinder; drill bits
yang memiliki flange dan ulir untuk pemasangan cutting blade yang berbeda; dan sebuah nut
pengikat cutting blade ke drill bit. Cutting blade , berbentuk cylinder berlubang di bawahnya,
mirip dengan mata gergaji yang mengelilingi shank drill. Nut kemudian dilewatkan pada shank
drill bit khusus ini untuk menahan cutting blade di posisinya

Hole saw ini digunakan untuk membuat lubang-lubang pada kayu. Sering kali, lubang dibor
terlebih dahulu agar drill bits khusus dapat menahan cutting blade dalam posisinya yang benar.
Ukuran lubang yang dapat dibuat oleh cutting blade antara 20 mm hingga kira-kira 150 mm
sesuai dengan ukuran electric drill yang digunakan. Drill bits khusus yang sama dapat digunakan
untuk beberapa ukuran cutting blade .

Gambar 244 – Hole Saw

Hole saw berbentuk bundar diperlihatkan dalam Gambar 244. Hole saw ini digunakan untuk
membuat lubang-lubang besar pada panel baja atau material dengan bagian tipis lainnya. Saw ini
mempunyai centre drill untuk mengebor dan menahan material dan kemudian bertindak sebagai
penahan saw di tempat dimana lubang akan dipotong.

145 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

GLASS BEAD CLEANER

Gambar 245 – Glass bead cleaner

Ada dua jenis utama glass bead cleaner yaitu jenis basah dan jenis kering. Perbedaan di antara
jenis basah dan kering pada metode penyemprotan glass bead dari gun.

Jenis kering hanya menggunakan tekanan udara untuk menggerakkan glass beads, sementara
jenis basah menggunakan campuran glass bead dan air bersama dengan udara bertekanan.
Ukuran glass beads harus antara 50 hingga 100 micron. Jangan menggunakan aluminum oxide
atau silicon oxide dalam glass-bead cleaner. Tank bertumpu pada kaki-kaki dan dibuat terbuka di
bagian atas atau ujungnya. Sebuah lubang di bagian penutup terdapat plastik transparan atau
kaca sehingga operator dapat melihat komponen saat dibersihkan.

Glass-bead cleaners baik untuk membersihkan karbon dan korosi dari piston, valve, cylinder head
dan komponen-komponen lainnya. Glass bead tidak akan merusak permukaan logam, termasuk
aliminium, kecuali jika tekanan udara terlalu tinggi atau Glass bead membersihkan satu bagian
terlalu lama.

Tumbukan glass beads membersihkan endapan-endapan. Untuk menggunakan glass beads, air
supply harus berada pada tekanan yang cukup tinggi tetapi tidak lebih dari 80 psi (552 kPa).
Komponen dimasukkan ke dalam tank dan ditutup dengan penutup. Gauntlet (pelindung tangan
dan lengan) dihubungkan pada penutup sehingga serviceman dapat mengendalikan
pengoperasian gun dan memegang komponen di dalam tank. Hose karet yang fleksibel
digunakan untuk mengalirkan glass beads pada gun. Sebuah katup pada gun mengontrol aliran
glass beads. Sebuah switch mengoperasikan kipas dan lampu.

Keselamatan

Selalu gunakan eye protection ketika Anda menggunakan glass-bead cleaner. Pastikan bahwa
penutup ditutup sebelum menggunakan kontrol bead. Jangan mengarahkan gun pada penutup
kaca dan operasikan secara hati-hati. Pastikan bahwa saluran akan mengalirkan glass beads
bekas kembali ke separator. Gun dapat dipindahkan sedekat mungkin ke komponen sepanjang
gun tidak menyebabkan penyumbatan pada aliran.

Perawatan

Jagalah kebersihan tank dan komponen bagian-bagian glass-bead cleaner lainnya dari kotoran,
air dan glass beads. Periksalah untuk memastikan bahwa kotoran tidak menghentikan aliran
beads melalui saluran. Periksalah saluran-saluran apakah terdapat kemungkinan kebocoran.
Periksalah gauntlet apakah ada yang aus dan bocor. Apabila aliran glass-bead berkurang,
periksa kotoran di ujung gun dan lihatlah jangan sampai glass beads di bead hopper terlalu
sedikit atau tidak mencukupi lagi.

APLTCL007 146
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

HAND HYDRAULIC PUMP

Gambar 246 -1 ) & 2) Hose; 3) Handle

Gambar 247

Hand hydraulic pump terdiri dari cylinder, handle, valve handle, pressure gauge, oil reservoir,
hose, filter dan vent plug. Kebanyakan hydraulic pump cylinder dan oil reservoir berada dalam
satu tempat dalam case. Handle memiliki sebuah engsel di bagian ujungnya, yang dihubungkan
pada case. Engsel memungkinkan handle bergerak ke atas dan ke bawah. Gerakan ke atas dan
ke bawah pada handle menyebabkan piston bergerak ke dalam dan keluar. Piston dihubungkan
pada jarak pendek dari ujung handle yang berengsel.

Valve handle dihubungkan pada sebuah valve, yang mengendalikan arah aliran di dalam hose.
Valve handle memiliki tiga posisi aliran. Pressure gauge dihubungkan pada sistem sehingga
operator mengetahui jumlah tekanan yang berada dalam hose.

Hydraulic puller adalah contoh dari aplikasi untuk hand hydraulic pump. Untuk menggunakan
hand hydraulic pump, reservoir tank harus diisi dengan oli. Hose harus dipasang dengan
kencang dan selector valve handle harus berada dalam posisi aliran oli yang benar. Sebelum
pump dioperasikan, pastikan bahwa vent plug pada filler cap telah dibuka untuk mencegah
kavitasi di dalam sistem. Hose harus dihubungkan ke tool yang dioperasikan secara hydraulic.
Handle kemudian digerakkan ke atas dan ke bawah untuk memompa oli ke hydraulic tool.

Keselamatan
Pastikan menggunakan safety glasses ketika menggunakan pump. Periksalah hose apakah ada
yang rusak sebelum digunakan, dan pastikan sambungannya kencang untuk mencegah
kebocoran oli. Pump tidak akan berfungsi apabila selector valve handle berada dalam no flow
position. Apabila pressure gauge tidak beroperasi, jangan menggunakan hand hydraulic pump.
Pastikan bahwa ukuran pump sesuai dengan ukuran hydraulic tool yang akan digunakan.
Pastikan hose dan coupling bebas dari kotoran, yang akan menyebabkan tekanan naik. Jangan
menggunakan hose dan fitting dengan tekanan rendah karena kebanyakan pump memiliki relief
valve bertekanan tinggi.

147 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Perawatan

Jagalah kebersihan pump dari kotoran dan oli. Periksalah semua fastener untuk memastikan
bahwa semuanya dalam keadaan kencang dan periksalah reservoir apakah ada kerusakan.
Penyetelan tekanan maksimum pada hand hydraulic pump dapat diperiksa ketika operasi relief
valve dirasakan saat pump digunakan; jarum pada pressure gauge harus berada dalam kisaran
tekanan pump. Untuk menaikkan setelan relief valve, putarlah adjusting screw clockwise. Apabila
pump memiliki lebih dari satu kecepatan, shim yang ditambahkan pada sequence valve akan
meningkatkan penyetelan sesuai dengan tingkat kecepatan yang diinginkan.

ELECTRIC HYDRAULIC PUMP

Gambar 428

Electric hydraulic pump terdiri dari motor dan control assembly, brush assembly, remote control
assembly, pump dan control valve assembly, reservoir, hose, pressure gauge, filler cap dan vent
plug. Valve handle digunakan untuk mengendalikan arah aliran oli di dalam hose. Valve handle
memiliki tiga posisi aliran. Pressure gauge dihubungkan ke sistem sehingga operator akan
mengetahui berapa tekanan yang ada didalam hose outlet. Electric hydraulic pump tersedia
dalam beberapa kecepatan aliran. Power supply untuk pump-pump Caterpillar berkisar dari 115
volt atau 230 volt.

Electric hydraulic pump dapat digunakan ketika diperlukan kecepatan dan operasi tenaga
hydraulic yang mudah dan electric outlet tersedia. Hydraulic puller adalah contoh dari aplikasi
untuk electric hydraulic pump. Untuk menggunakan pump, reservoir harus diisi dengan oli dan
electric plug dipasang pada outlet.

Hose harus dihubungkan dengan benar pada pump dan pada hydraulic tool. Selector valve
handle harus berada dalam posisinya untuk memperoleh aliran oli yang benar. Sebelum
mengoperasikan pump, pastikan bahwa vent plug pada filler cap telah dibuka untuk mencegah
kavitasi di dalam sistem.

Tuas pengatur kemudian dioperasikan untuk mengalirkan oli melalui hose. Electric hydraulic
pump beroperasi jauh lebih cepat dibandingkan dengan hand hydraulic pump.

Keselamatan
Gunakanlah selalu safety glass dalam menggunakan electric hydraulic pump. Hose-hose harus
tersambung dengan erat untuk mencegah kebocoran. Periksa hose-hose dari kerusakan.
Kerusakan fisik pada hose adalah masalah safety yang besar. Pump tidak akan beroperasi jika
selector valve diletakkan pada posisi no flow. Jika pressure gauge tidak bekerja, pump jangan
digunakan. Pastikan bahwa ukuran pump sesuai dengan ukuran pekerjaan yang akan dilakukan.

APLTCL007 148
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Perawatan

Jagalah kebersihan pump dari semua kotoran dan oli. Periksalah kabel listrik apakah ada yang
rusak. Periksalah semua fastener untuk memastikan bahwa fastener tersebut terpasang dengan
kencang dan periksalah reservoir apakah ada yang rusak. Periksa mechanical operation dari
remote control unit.

PORTABLE POWER GRINDER

Gambar 249 – Portable power grinder

Portable power grinder tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran. Ada lightweight grinder, cone
wheel grinder, horizontal grinders dan surface grinders. Komponen-komponen portable power
grinder adalah body, yang menahan motor atau drive unit; Handle, hingga ke tempat
penyambungan power source; control lever untuk power; grinding wheel atau attachment lainnya.

Body grinder dapat terbuat dari logam atau plastik. Ukuran gerinda diklasifikasikan berdasarkan
kecepatan (rpm) dan ukuran grinding wheel yang digunakan. Portable power grinder digunakan
untuk menggerinda hasil pengelasan, menghaluskan permukaan dan membersihkan karat.
Portable power grinder digunakan di tempat dimana tidak memungkinkan untuk mencekam
benda kerja di pedestal grinder. Portable power grinder dipegang dengan tangan dan
dioperasikan di atas bidang yang dikerjakan.

Apabila portable power grinder digunakan untuk menghaluskan suatu permukaan, kualitas
hasilnya tidak akan sama dengan hasil dari gerinda yang menggunakan machine. Gunakan
hanya portable power grinder di tempat dimana permukaan akhir tidak terlalu penting. Periksalah
grinding wheel apakah ada yang pecah atau retak sebelum digunakan. Apabila ada yang pecah
atau retak, pasanglah grinding wheel baru. Selalu gunakan safety glasses saat menggunakan
portable power grinder.

Pastikan kecepatan maksimum spindle tidak melebihi kecepatan yang telah ditentukan. Cabut
kabel listrik jika tidak digunakan. Apabila wheel guard telah dibuat untuk gerinda, pastikan
pelindung ini digunakan. Ketika Anda menggunakan gerinda, dekatkan gerinda secara perlahan
dengan benda kerja. Jangan menggerinda di sekitar gas yang mudah terbakar atau di sekitar
campuran atau material-material mudah terbakar.

Jangan terlalu menekan gerinda, jika terlalu banyak penekanan akan memperlambat motor dan
menyebabkan benda kerja menjadi panas, yang dapat menyebabkan distorsi terhadap logam.
Jangan menghidupkan gerinda dengan spindle terkunci atau dalam keadaan dibebani. Hal ini
dapat menyebabkan motor terbakar.

149 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Perawatan

Jagalah kebersihan portable power grinder dari kotoran dan oli. Jangan membiarkan kotoran
masuk ke dalam ventilasi udara. Periksalah kabel listrik apakah ada yang sobek dan kerusakan
lainnya. Pastikan semua bolt, fitting kencang dan jagalah gerinda tetap dalam kondisi yang baik.
Periksa mechanical operation dari control lever dengan melepaskan plug. Pelumasan yang baik
akan memberikan daya pakai yang lama. Gerinda yang digunakan pada pekerjaan berat harus
diinspeksi dan dilumasi.

Menggunakan Portable Angle Grinder

Hal-hal untuk Diperhatikan

ƒ Angle grinder menggunakan electric motor untuk menggerakkan abrasive disc pada putaran
yang tinggi.
ƒ Grinder disc diputar pada kecepatan yang berkisar dari 5.000 rpm hingga 12.000 rpm.
ƒ Turning disc digunakan untuk menggerinda atau memotong logam.
ƒ Ukuran gerinda berhubungan dengan diameter cutting disc . Diameter ini dapat berkisar
antara 100 mm hingga 230 mm (4 inci hingga 9 inci). Ukuran gerinda yang Anda gunakan
bergantung pada jenis pekerjaan yang Anda kerjakan.
ƒ Semakin kecil gerinda maka semakin tinggi putarannya. Sanding disc dan wire wheel dapat
dipasang pada gerinda, sehingga membuatnya menjadi electric tool yang serba guna.
ƒ Abrasive disc dipasang pada gerinda dengan flange dan nut. Nut dirancang khusus untuk
disesuaikan dengan cerukan di bagian tengah pad atau wheel. Nut dikencangkan dengan
menggunakan spanner yang ada pada gerinda ketika dibeli. Wrench jangan sampai hilang
karena tool ini yang dapat mengencangkan nut dengan benar.
ƒ Jangan samakan gerinda dan sander/polisher. Sander/polisher berputar pada kecepatan
yang lebih rendah, umumnya 600 hingga 3.000 rpm. Sander/polisher umumnya digunakan
untuk mengamplas dan mengkilapkan cat. Pad yang digunakan ini tidak dapat diputar pada
kecepatan tinggi. Apabila polish pad dipasang pada angle grinder, kecepatan putaran yang
lebih tinggi akan menyebabkan polishing pad membakar cat dan menyebabkan polish pad
terpental.

APLTCL007 150
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Portable Angle Grinder

Gambar 250

Gambar 251

Gambar 252

Pastikan agar grinding disc berada pada sudut 15 derajat dengan benda yang digerinda,
pastikan benda yang digerinda berada pada ketinggian pinggang saat proses penggerindaan.
Hentikan penggerindaan pada interval tertentu untuk mengistirahatkan tangan dan lengan anda.
Setelah selesai menggerinda, lepaskan power dan letakkan gerinda di atas bangku dengan disc
menghadap ke atas. Jangan meletakkan gerinda dengan menghadap ke bawah sampai disc
berhenti berputar.

151 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

WIRE WHEEL ATTACHMENT

Gambar 253 – Clip End Brush dan Wire Wheel (Portable)

Wire wheel attachment dan cup end brushes digunakan pada gerinda horisontal dan portable
power drills. Wire wheel attachment memiliki banyak bentuk dan ukuran sesuai dengan
aplikasinya. Beberapa di antaranya memiliki bentuk seperti cylinder rata. Kawat memanjang
keluar dari bagian tengah wheel.

Wire wheel diklasifikasikan berdasarkan jenis wire yang digunakan, diameter wire dan diameter
wheel. Cup end brushes memiliki bentuk seperti cangkir. Bagian-bagian pinggir cup yang terbuat
dari wire digunakan untuk menggerinda material. Wire wheel dan cup end brush tidak boleh
digunakan pada gerinda yang memiliki kecepatan operasi yang lebih tinggi.

Portable power grinder dengan perlengkapan wire wheel attachment digunakan untuk
menggerinda hasil pengelasan, memperhalus permukaan, dan membersihkan karat. Cup end
brush digunakan untuk membersihkan material gasket dari permukaan. Wire wheels dan cup end
brushes yang heavy-duty dapat digunakan untuk memotong logam lunak. Umumnya wire wheels
dan cup end brushes digunakan untuk membersihkan permukaan, sementara grinding wheel
digunakan untuk menggerinda material

Wire wheel digunakan untuk membersihkan, bukan melakukan penghalusan pada suatu
komponen. Ketika wire wheel atau cup end brush digunakan di sekitar bagian pinggir benda kerja
operator harus berhati-hati dan memastikan bahwa gerinda tidak bergerak secara tiba-tiba ke
samping. Selalu gunakan perlindungan mata ketika wire wheel attachment atau cup end brush
digunakan.

Pastikan kecepatan maksimum spindle tidak melampaui kecepatan wire wheel yang telah
ditentukan. Apabila pelindung (guard) telah dibuat untuk gerinda, pastikan bahwa pelindung
digunakan. Ketika Anda menggunakan wire wheel, dekatkan secara perlahan pada permukaan
benda kerja.

Jangan menggerinda material didekat gas yang mudah terbakar atau bahan yang mudah
terbakar. Jangan menekan gerinda terlalu keras, berakibat akan menghentikan motor. Jangan
menyalakan gerinda dengan spindle dalam keadaan terkunci. Hal ini dapat menyebabkan motor
terbakar. Selalu putar wheel sebelum digunakan dan periksalah apakah ada yang rusak.

Perawatan

Jagalah kebersihan attachment dari kotoran dan oli. Jangan membiarkan kotoran masuk ke
dalam ventilasi udara. Periksalah kabel listrik apakah ada yang sobek dan apakah ada kerusakan
lainnya. Gantilah wire wheel attachment atau cup end brush apabila sudah aus atau bagian-
bagian wire mulai patah.

APLTCL007 152
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

PORTABLE IMPACT WRENCH

Gambar 254 – Impact Wrench (Portable)

Portable impact wrenches tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran untuk penggunaan yang
berbeda-beda. Dua jenis utama adalah pistol dan tuas (lever). Jenis pistol mirip seperti portable
electric drill yang memiliki jenis tuas kontrol yang sama untuk power supply. Jenis tuas tidak
memiliki handle terpisah dan tool dipegang di sekeliling penutup motor atau unit penggerak. Tuas
mengoperasikan kecepatan alat dan mengubah arah rotasi. Square drive unit beroperasi seperti
halnya dengan socket wrench.

Spline drive units memungkinkan socket masuk. Penggantian chuck yang cepat memberikan
berbagai macam output. Impact wrench diklasifikasikan berdasarkan jumlah tegangan yang
diperoleh dalam waktu 5 detik, ukuran drive, kecepatan (rpm), ukuran bolt dan jenis daya (listrik
atau udara). Beberapa impact wrench memiliki perlengkapan yang dapat diatur torque-nya agar
sesuai dengan fastener yang diputar.

Portable impact wrenches cukup ringan dan mudah dioperasikan. Keuntungan utama dari impact
wrench dibandingkan wrench standard adalah kecepatan untuk melonggarkan atau
mengencangkan bolt dan nut. Juga, operator tidak akan mendapatkan torsi yang cukup dari hand
tools yang lebih kecil dan akan membutuhkan impact wrench. Impact wrench digunakan untuk
kebutuhan-kebutuhan industri. Impact wrench listrik digunakan untuk pekerjaan yang lebih kecil
karena impact wrench listrik ini memberikan torsi yang lebih rendah daripada impact wrench
udara dengan ukuran yang sama.

Impact wrench udara digunakan di hampir semua kebutuhan industri.Impact wrench listrik dan
udara digunakan di workshop-workshop. Socket impact adalah satu-satunya socket yang
digunakan dalam impact wrench. Cara mengetahui perbedaan antara impact socket dan
standardd socket adalah bahwa impact socket berwarna hitam.

Kisaran tegangan pada impact wrench adalah 2,250 hingga 33,760 kg. Jangan mengoperasikan
tool listrik tanpa di-ground-kan (dihubungkan ke tanah). Gunakan safety glasses setiap saat
ketika menggunakan impact wrench. Lepaskan alat tersebut saat tidak digunakan. Gunakan
hanya socket yang sesuai dengan impact ketika menggunakan impact wrench.

Pastikan memegang wrench dengan kuat sehingga socket tidak akan terlepas dari bolt atau nut.
Jangan menggunakan impact wrench tanpa pembebanan. Impact wrench akan mengalami
keausan lebih cepat jika tidak memiliki beban saat dioperasikan. Pastikan menggunakan ukuran
impact wrench yang benar dan socket yang sesuai untuk bolt dan nut. Pastikan bidang yang
dikerjakan dipasang dengan kuat sehingga tidak akan bergerak.

153 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Perawatan

Jagalah kebersihan impact wrench dari kotoran dan oli. Jangan membiarkan kotoran masuk ke
dalam sistem ventilasi udara. Pastikan penutup logam atau plastik berada dalam kondisi yang
baik. Periksalah kabel listrik apakah ada yang sobek atau apakah ada kerusakan lainnya.
Periksalah operasi mekanis control lever dari power supply dengan plug dilepaskan. Pelumasan
yang baik terhadap impact wrench akan meningkatkan usia pakai wrench. Kebanyakan impact
wrench memiliki internal oil reservoir yang harus diperiksa setiap kali melakukan pekerjaan yang
berat.

Menggunakan Air Impact Wrench

Hal-hal untuk Diperhatikan

ƒ Besar torque yang dihasilkan air impact wrench ditentukan oleh besarnya tekanan sistem
yang menyuplainya. Karena besar tekanan ini bervariasi, maka sullit untuk menentukan
berapa banyak torque sebuah impact wrench diterapkan pada fastener, sehingga mudah
terjadi over torque maupun under-tighten pada fastener.
ƒ Penggunaan air impact wrench yang baik adalah untuk melepaskan wheel lug nut. Jangan
menggunakan impact wrench untuk mengencangkan wheel lug nut.
ƒ Setiap impact wrench akan memiliki mekanisme kontrol sehingga impact wrench dapat
digerakkan di kedua arah.
ƒ Selalu gunakan six-point impact socket ketika menggunakan air impact wrench. Impact
socket dibuat dari berbagai campuran material yang berbeda dan ketebalan yang lebih besar
dibandingkan standard socket.
ƒ Air tool dipasang pada air supply dengan menggunakan fitting yang memungkinkan air
supply dihubungkan dan dilepaskan dengan mudah. Setelah beberapa lama sambungan-
sambungan ini menjadi aus dan udara menjadi bocor. Apabila terjadi kebocoran secara
berlebihan, maka output air tool akan berkurang.
ƒ Air tool memerlukan pelumasan. Kebanyakan workshop memiliki automatic oiler yang
dipasang di dalam sistem air supply. Apabila workshop Anda tidak memiliki automatic oiler,
Anda perlu melumasi air tool setiap hari. Masukkan beberapa tetes oli ke dalam inlet air tool
sebelum Anda menggunakannya.

1. Menggunakan Impact Wrench

Gambar 255

Gunakan impact wrench, kadang-kadang disebut “rattle gun”, untuk melonggarkan dan
melepaskan lug nut pada wheel. Tenaga dan getaran akan melonggarkan nut yang kencang
karena torsi yang dihasilkan oleh wrench.

APLTCL007 154
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

2. Menyetel Arah dan Torque

Gambar 256

Atur arah putaran: forward atau backward dengan wrench lever. Putar valve untuk
meningkatkan atau mengurangi torque.

3. Jangan Over Tighten

Gambar 257

Jangan tighten wheel nut secara berlebihan. Apabila Anda melakukannya maka bolt dapat
mengalami kerusakan dan menyebabkan wheel membelokkan kendaraan saat bergerak.
Selalu selesaikan pekerjaan dengan lug nut wrench.

4. Gunakan Special Socket

Gambar 258

Pastikan hanya menggunakan special impact socket, extension dan joint. Socket ini adalah
jenis segi 6 dan dapat menahan beban dengan baik.

155 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

GRINDING WHEEL

Gambar 259 – Grinding Wheel

Grinding wheel terdiri dari banyak bentuk dan ukuran, biasanya berbentuk cylinder dan cones.
Beberapa grinding wheel memiliki shank logam di bagian tengah wheel dan ditahan oleh chuck
pada portable drill atau grinder. Ada dua jenis abrasive yang digunakan pada grinding wheel.
Kedua jenis ini adalah aluminium oxide dan silicon carbide. Silicon carbide adalah yang terkeras
dari keduanya.

Identifikasi berada pada sisi samping dari tool. Grinding wheel dapat digunakan dengan portable
grinder dan portable drill untuk menggerinda besi tuang dan besi tempa, untuk membersihkan
material dari komponen-komponen, dan untuk memperhalus permukaan. Grinding wheel dapat
juga digunakan untuk mempertajam cutting tool, tetapi tidak dengan portable grinder atau
portable drill.

Untuk memasang grinding wheel, masukkan shank logam ke dalam chuck dan tighten. Selalu
gunakan safety glasses saat setiap kali mengoperasikan gerinda.

ROTARY FILE

Gambar 260 – Rotary File

Rotary file memiliki bentuk seperti cylinder. Diameter file ini lebih besar dibandingkan dengan
diameter bit shank yang dipasang ke dalam chuck drill. Kebanyakan rotary file memiliki pola
single cut dalam bentuk spiral. File dengan single cut dibuat dalam tiga klasifikasi yaitu bastard,
second cut, dan smooth. Rotary file digunakan dengan portable electric drill untuk membuat
lubang-lubang bundar yang berukuran lebih besar dan untuk menggerinda permukaan-
permukaan cekung lainnya.

Sangat baik menggunakan file baru pada permukaan logam lunak yang lebih lebar misalnya
tembaga, kuningan atau permukaan-permukaan besi tuang yang dikerjakan dengan machine.
Logam-logam yang lebih lunak ini memerlukan file yang tajam guna mencegah agar serpihan-
serpihan logam tidak lengket di dalam gerigi file. Jika file itu telah aus, masih dapat digunakan
pada logam-logam keras seperti baja, karena giginya tidak akan rusak akibat penekanan, karena
penekanan yang dilakukan ringan.

APLTCL007 156
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

SCREWDRIVER ATTACHMENT

Gambar 261 – Screwdriver Attachment

Terdapat 3 jenis screwdriver attachment, yaitu flathead attachment, phillips head attachment, dan
hex (allen) head attachment. Screwdriver attachment adalah bit shank dengan screwdriver head.

Bit shank tidak berbentuk bulat seperti pada twist drill bit. Untuk screwdriver attachment, bit
shank berbentuk segi enam (hexagon) sehingga bit shank tidak berputar dalam drill chuck.
Ukuran head tidak lebih besar dibandingkan dengan ukuran bit shank.

Screwdriver attachment dapat digunakan dengan bersama reverse variable speed power drill
atau sebuah power drill dengan planetary-speed reduction attachment.

Untuk memperoleh keuntungan penuh dari kecepatan electric drill, screw harus sudah
ditananmkan terlebih dahulu. Screw attachment merupakan metode paling cepat untuk
pemasangan screw.

Berhati-hatilah agar tidak menyebabkan motor berhenti atau membuat ulir screw rusak. Portable
power drill yang dapat slip pada slip clutch sangat baik untuk screwdriver attachment.

AIR CHISEL

Hal-hal untuk Diperhatikan

ƒ Air chisel memiliki fungsi yang sama seperti jackhammer (tool pelubang beton), meskipun
cycling rate-nya lebih cepat.
ƒ Tempatkan drill bits kearah benda kerja sebelum Anda menarik trigger.
ƒ Gunakan attachment yang benar untuk pekerjaan yang Anda lakukan. Penggunaan
attachment yang tidak benar dapat mengakibatkan kerusakan yang besar dalam waktu yang
singkat.
ƒ Air tool dipasang pada air supply melalui fitting yang memungkinkan supply dihubungkan dan
dilepaskan dengan mudah. Lama-lama sambungan ini menjadi aus dan udara menjadi bocor.
Apabila terdapat kebocoran udara yang berlebihan, output air tool akan berkurang.
ƒ Air tool memerlukan pelumasan. Kebanyakan workshop memiliki automatic oiler yang
dipasang di dalam sistem air supply. Apabila workshop Anda tidak memiliki automatic oiler
atau apabila automatic oiler tidak berfungsi, Anda perlu melumasi air tool setiap hari.
Masukkan beberapa tetes oli ke dalam inlet air tool sebelum Anda menggunakannya.

157 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

1. Pilih dan Pasang Bit

Gambar 262

Gambar 262 – Pilihlah bit yang tepat untuk pekerjaan anda dan pasang ke dalam nozzle
pada gun.

2. Posisikan Chisel

Gambar 263

Pakailah eye protection dan ear protection yang sesuai. Posisikan chisel sedemikian rupa
sehingga chisel tidak mengarah langsung ke Anda dan terpasang dengan benar pada benda
kerja. Pastikan untuk TIDAK menarik trigger sebelum bit ditekan pada benda kerja yang akan
dipotong.

3. Bekerjalah dengan perlahan

Gambar 264

Gambar 264 – Berikan tekanan secukupnya dan tariklah trigger. Biarkan chisel bekerja, dan
gerakkan perlahan di sekeliling head bolt.

APLTCL007 158
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

AIR BLOW GUN

Hal-hal untuk Diperhatikan

ƒ Tariklah trigger dengan perlahan dan atur modulasi udara yang melewati nozzle. Jika terlalu
banyak udara, mengakibatkan partikel-partikel akan beterbangan dan tersebar di dalam
workshop.
ƒ Air tool dipasang ke air supply melalu fitting yang memungkinkan supply dihubungkan dan
dilepaskan dengan mudah. Setelah beberapa lama, sambungan-sambungan ini menjadi aus
dan udara menjadi bocor. Apabila terdapat kebocoran udara yang berlebihan, output air tool
akan berkurang.
ƒ Periksa sambungan antara hose udara dan tool connection setiap digunakan. Jika ada
keausan yang tampak, ganti atau perbaiki sambungan-sambungan yang kurang baik.

1. Air Duster

Gambar 265

Air tool paling sederhana adalah blow gun atau air duster. Air duster digunakan untuk
menyemprotkan udara bertekanan melalui valve, yang dioperasikan oleh lever.

2. Memasang Tool

Gambar 266

Gambar 266 – Pasang blow gun pada ujung hose udara. Pastikan bahwa fitting diikat dengan
kuat.

159 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

3. Kotoran dan serpihan adalah berbahaya

Gambar 267

Air gun digunakan untuk membersihkan kotoran dan serpihan di ruangan yang terbatas. Untuk
menghindari cidera, pastikan menggunakan eye protection dan ear protection, setiap kali
Anda menggunakan air gun.

4. Berhati-hatilah!

Gambar 268

Gambar 268 – JANGAN menggunakan air gun untuk membersihkan debu dari tubuh Anda
karena ini dapat menyebabkan cidera. Pastikan untuk mengarahkan semprotan udara
menjauh dari Anda, dan menjauh dari orang lain yang mungkin bekerja di dekat Anda.

PEMELIHARAAN TOOL DAN EQUIPMENT

Pemeliharaan Dalam Penggunaan Hand Tool

Hand tool dapat menyebabkan cidera jika salah penggunaannya atau tidak pada tempatnya,
demikian juga jika tool yang benar digunakan tidak hati-hati, atau tidak diletakkan dengan aman,
maka dapat mengakibatkan cidera. Pastikan Anda memilih jenis dan ukuran tool yang benar
untuk suatu pekerjaan. Periksalah kondisi setiap tool sebelum menggunakannya. Jangan
menggunakan tool yang sudah aus atau rusak. Jagalah agar tool tetap dalam kondisi baik dan
ingat bahwa tool pemotong harus tajam dan harus aman. Pastikan anda menggunakan setiap
tool dengan cara yang benar.

Tempatkan tool pada shadow board atau di tempat yang benar ketika Anda tidak
menggunakannya. Jangan menggunakan hammer untuk membantu memutar spanner. Jangan
memanjangkan spanner dengan pipa atau cara lain dalam upaya meningkatkan pengungkitan.
Jangan memukul permukaan yang dikeraskan (ball race, dsb) dengan hammer, karena satu atau
kedua permukaan itu bisa pecah dan terlepas. Jangan menggunakan spanner atau tool lain yang

APLTCL007 160
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

terlapisi oli atau grease. Jangan membawa screwdriver, chisel, atau tool tajam di dalam saku
baju kerja Anda. Tool-tool ini berbahaya apabila Anda terjatuh. Jangan menggunakan spanner
sebagai hammer.
Pemeliharaan Dalam Penggunaan Machine

Machine tool dapat menyebabkan cidera serius jika digunakan dengan tidak benar atau ketika
orang secara tidak sengaja bersentuhan dengan bagian-bagian yang bergerak. Suatu hal penting
yaitu anda hanya boleh menjalankan machine jika anda telah ditraining untuk menggunakannya
dan telah mendapat surat izin untuk menggunakannya. Jangan pernah takut untuk mengatakan
bahwa Anda tidak tahu cara menggunakan suatu machine. Apabila Anda tidak berani
mengucapkan hal ini maka dapat berakibat fatal. Jauhilah tangan Anda dari bagian-bagian yang
bergerak dan patuhilah peraturan-peraturan berikut.

Machine guard yang tidak berfungsi dengan benar harus segera dilaporkan dan machine-
machine tidak boleh dioperasikan sebelum guard tersebut berfungsi kembali. Jangan
melepaskan machine guard kecuali saat membersihkan, melumasi, menyetel atau memperbaiki
machine. Ketika machine guard dilepaskan saat akan melakukan perawatan atau penyetelan,
machine guard harus dipasang kembali sebelum machine dihidupkan kembali. Tool pelindung
dan tool keselamatan tidak boleh dibiarkan dalam keadaan tidak berfungsi. Benda kerja yang
akan dikerjakan dalam machine harus dicekam dengan cara yang aman di dalam vice atau jig.
Jangan mencoba memegangnya dengan tangan Anda bahkan untuk drill kecil sekalipun.

Jangan menghidupkan grinding wheel sebelum Anda memeriksa apakah pelindung dan wheel
tersebut dalam kondisi yang baik dan benda kerja dicekam dengan baik juga. Jangan memakai
sarung tangan saat bekerja dengan grinding wheel.

Jangan pernah mencoba membuang potongan atau geram-geram dari machine dengan tangan anda.
Gunakan brush atau pengait (hook), dan lakukan dalam keadaan tidak bergerak. Cabut / matikan
semua sambungan machine, dan jangan membersihkan saat power supply masih terhubung. Jika
perlu untuk mematikan hubungan di titik supply, pastikan bahwa machine juga dimatikan switch-
nya. Hal ini diperlukan untuk mencegah machine hidup secara tiba-tiba ketika listrik dihidupkan
kembali.

Perawatan dalam Penggunaan Portable Electric Power Tools

Portable electric power tool dapat menjadi sumber bahaya baik secara mechanical maupun electrical,
kecuali jika dipelihara dan digunakan dengan benar. Electrical safety dapat dicapai dengan beberapa
metode. Salah satunya adalah menanamkan kabel ketiga (ground) ke dalam tanah. Kabel ini harus
dihubungkan ke tool pada pin ground yang merupakan salah-satu dari three-pin outlet. Saat plug ini
dimasukkan ke pin ground yang benar, maka casing dari tool itu telah digroundkan. Hal ini mencegah
casing tool bertegangan, meskipun terjadi hubungan singkat.

Untuk portable electric power tool, gunakan hanya extension lead yang terdiri dari tiga core.

Lead semacam itu harus memiliki sirkuit yang dihubungkan ke ground dengan aman dan terus
menerus. Seorang electrician yang baik harus memeriksa semua tool, fitting dan lead secara
teratur. Sebagai pengamanan tambahan, power tool yang dihubungkan ke ground dapat
dihubungkan ke three-pin outlet pada transformator yang memiliki isolating transformer. Hal ini
akan memberikan perlindungan meskipun sistem ground dari tool tidak berfungsi. Jangan
menghubungkan lebih dari satu tool pada isolating transformer. Cara alternatif untuk memberikan
pengamanan tambahan bagi power tool yang dihubungkan ke ground adalah dengan
menghubungkannya ke three-pin outlet pada tool pelindung khusus.

161 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Gunakan selalu pengaman tambahan apabila tersedia, misalnya, core balance earth leakage
circuit breaker. Dalam metode lainnya, tool dibuat double insulated. Metode ini memiliki dua
perangkat isolasi terpisah di antara komponen-komponen yang mengalirkan arus listrik dengan
logam apa pun yang mungkin menyentuhnya. Metode ini diberi label: “Do not earth”, “Double
Insulated”.

PERINGATAN

Ada Peraturan Pemerintah, yang melarang penggunaan machine-machine berbahaya bagi orang
dibawah umur (biasanya dibawah 18 tahun) seperti gergaji berputar (power driven circular saws). Sebelum
menggunakan portable electric tool, periksalah bagian casing, brush cap, switch, lead dan plug
untuk memastikan bahwa tool tersebut tidak rusak. Jangan menggunakan tool apa pun yang
casing, brush cap, switch, lead atau plugnya sudah rusak atau yang mengalami overheating atau
bau terbakar. Pasanglah tag “Out of Service” pada tool tersebut. Laporkan kepada supervisor
Anda. Seorang Electrician yang ahli akan memasang tag dengan benar pada kabel-kabel listrik
atau tool yang sudah dites atau diperbaiki.

Jangan memberi beban yang berlebihan pada tool atau jangan menghubungkannya pada power
supply yang voltage-nya tidak sesuai. Bacalah name plate dengan seksama dan ketahuilah apa
arti dari masing-masing item. Jangan membawa atau menggantung portable tool dengan lead-
nya.

Peganglah tool dengan aman saat digunakan dan letakkan dengan hati-hati setelah tool berhenti
berputar. Bagian yang akan dibor atau digerinda harus ditahan dengan aman pada posisinya
dengan menggunakan clamp atau vice. Peganglah tool dengan kuat ketika berputar, karena tool
cenderung bergerak saat dinyalakan. Juga bersiaplah untuk menahan gerakan putar dari
portable drill yang besar saat mulai memotong atau menekan.

Pastikan ventilasi udara tidak tersumbat bebas dari debu dan kotoran. Jagalah agar tool tidak
basah dan lebih berhati-hatilah dalam situasi lembab (misalnya, jangan membiarkan lead terkena
air; gunakan rubber-soled shoes dan rubber gloves). Bukalah extension lead sepenuhnya dari
gulungan sebelum menggunakannya.

Jika digunakan dalam kondisi masih tergulung, panas dapat timbul dan dapat merusak
pembungkus kabel dan dapat menyebabkan kebakaran. Gunakan extension lead dengan benar.
Pastikan bahwa tool dalam posisi “OFF” dan hubungkan ke extension lead. Hubungkan extension
lead ke outlet listrik dan hidupkan power dalam posisi “ON”. Operasikan tool dengan benar.

Pertimbangkanlah keselamatan orang lain ketika menggunakan tool-tool ini. Berhati-hatilah untuk
tidak membuat orang lain tersandung oleh lead. Periksalah dibagian belakang sebelum
melakukan pengeboran.

Pastikan orang lain tidak akan terkena oleh percikan-percikan api yang beterbangan, logam
panas, dsb. (gunakan screen pelindung). Jangan meninggalkan tool dalam keadaan terpasang
dalam sambungan listrik.

APLTCL007 162
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

HYDRAULIC PRESS

Gambar 269 – Hydraulic Press

Hydraulic press terdiri dari channel beam baja. Dua channel beam vertikal dihubungkan di bagian
atas dengan dua channel beam horisontal. Channel beam bagian atas menahan press bar yang
ditahan secara hydraulic. Dua channel beam horisontal lagi digunakan sebagai support di bawah
hydraulic press bar.

Bagian-bagian ujung support ini ditahan oleh dua channel beam vertikal dengan lock pin.
Support-support horisontal bagian bawah ini dapat digerakkan ke atas dan ke bawah dan ditahan
pada posisi-posisi yang berbeda dengan lock pin. Sebuah engkol tangan pada sisi hydraulic
press digunakan untuk menggerakkan support horisontal ke atas dan ke bawah.

Ada juga shank baja tempaan untuk digunakan sebagai support untuk material, pada saat
material tersebut dikerjakan pada hydraulic press. Hydraulic press bar adalah cylinder hydraulic.
Cylinder hydraulic ini dapat digerakkan secara horisontal ke posisi mana pun di antara dua
channel beam vertikal.

Tool ini digunakan untuk mendorong suatu komponen ke dalam atau keluar dari komponen
kedua yang telah terpasang dengan kuat. Hydraulic press digunakan dengan jenis aplikasi yang
sama dengan arbore press. Perbedaan utamanya adalah bahwa lebih banyak tenaga dapat
digunakan pada hydraulic press.

Gerakan oli ke cylinder hydraulic disebabkan oleh sebuah pump. Pump digerakkan oleh tangan,
electric motor, atau udara bertekanan. Perlengkapan khusus dapat dipasang pada press bar
untuk membantu dalam pekerjaan-pekerjaan khusus. Gerakan horisontal cylinder hydraulic
memungkinkan operator melakukan pelurusan (alignment) akhir dengan mudah pada press bar
dan material yang akan dikerjakan.

Keselamatan

Jaga tangan anda tetap jauh dari press bar selama hydraulic press itu dioperasikan. Jaga semua
peralatan peringatan safety pada posisinya untuk pengoperasian. Hati-hati, jangan biarkan
komponen terlepas dan mengenai operator saat tertekan keluar oleh hydraulic press. Pastikan
operator mempunyai pelindung jika bahan yang dikerjakan pada hydraulic press itu dapat patah.

163 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Material harus ditahan dengan kuat pada penyanggah datar sebelum press bar diturunkan.
Periksalah lock pin dan lubang-lubang apakah ada yang rusak dan aus sebelum hydraulic press
digunakan. Jangan membiarkan komponen terjatuh ke lantai ketika komponen didorong oleh
hydraulic press. Ikutilah prosedur-prosedur keselamatan untuk sistem hydraulic.

Perawatan

Jagalah kebersihan hydraulic press dari kotoran dan oli. Ikutilah petunjuk-petunjuk perawatan
untuk hydraulic press tertentu yang digunakan.

GRINDING WHEEL

Abrasive wheel yang dipasang pada gerinda bangku atau pedestal grinder digunakan untuk
pekerjaan-pekerjaan penggerindaan di workshop misalnya menajamkan drill, punch dan chisel.
Grinder dapat digunakan untuk membersihkan jika dipasang bersama wire wheel brush.

Grinding wheel dan stone lainnya digunakan pada machine-machine valve-refacing dan untuk
penggerindaan valve-seat. Abrasive stone, atau oilstone, digunakan untuk mengasah,
menajamkan dan memperhalus. Disc dan sheet yang dilapisi dengan abrasive juga digunakan,
khususnya pada pekerjaan perbaikan body otomotive dan painting.

Gambar 270 – Bentuk-bentuk Grinding wheel (a) Plain (b) Bevel (c) & (d) Cupped

Grinding wheel ini terdiri dari banyak bentuk dan ukuran, beberapa di antaranya diperlihatkan
dalam Gambar 270. Wheel dalam gambar (a) plain wheel merupakan jenis yang digunakan pada
bench grinder dan pedestal grinder. Penggerindaan dilakukan pada permukaan depan (atau
bagian pinggir) wheel. Wheel dalam gambar (b) dibentuk untuk pekerjaan khusus. Wheel pada
gambar (c) dan (d) dibuat seperti bentuk cangkir untuk menjadikan sisi wheel sebagai
permukaan untuk menggerinda.

Selain ukuran dan bentuk, grinding wheel diidentifikasi berdasarkan kode yang memberikan
informasi mengenai konstruksinya:

1. Abrasive. Dua jenis digunakan yaitu aluminium oxide, yang digunakan untuk penggerindaan
umum, dan silicon carbide, yang digunakan untuk penggerindaan khusus.
2. Ukuran grain. Ukuran ini berkisar antara kasar sampai sangat halus.
3. Grade. Grade ini dipertimbangkan berdasarkan tingkat kekerasan, dari lunak ke keras.
Kekerasan wheel bergantung pada jenis pengikatan (bond).
4. Jenis bond. Partikel (grain) wheel diikat bersama dengan material pengikat. Jumlah, jenis
dan kekuatan material pengikat akan menentukan tingkat kekerasan grinding wheel.

APLTCL007 164
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

(a) Wheel Lunak (b) Wheel Keras


Gambar 271 – Struktur Grinding wheel

Sebuah gambaran perbesaran pada grinding wheel ditunjukkan pada Gambar 271. Struktur yang
agak soft-grade wheel terlihat di (a), dimana butir-butir abrasive (daerah abu-abu) disatukan oleh
perekat tipis (daerah hitam). Daerah putih menunjukkan poros-poros kecil yang dibutuhkan untuk
clearence pemotongan.

Struktur wheel yang lebih keras, yang memiliki ukuran partikel (grain) yang sama tetapi memiliki
ikatan yang lebih berat dan lebih kuat diperlihatkan dalam gambar (b).

Soft-grade wheel akan lebih cepat aus daripada yang keras, tetapi tidak akan menyumbat
dengan mudah. Meskipun struktur wheel yang lebih keras tidak akan aus dengan cepat, tetapi
cenderung menyumbat saat digunakan dengan logam-logam yang lebih lunak.

Mengganti grinding wheel

Ketika grinding wheel baru akan dipasang pada gerinda, yang digunakan adalah wheel yang
nomornya sesuai dengan nomor wheel lama. Sebelum melakukan pemasangan, wheel harus
diperiksa apakah ada yang retak. Grinding wheel harus berbunyi ‘berdering’ apabila dipegang
dan dipukul sedikit.

Mounting spindle dan flange harus dibersihkan agar wheel dapat masuk dengan mudah. Jangan
dimasukkan dengan paksa. Gunakan blotter disc bersih pada masing-masing sisi wheel
terhadap flange. Tighten nut secukupnya untuk menahan wheel dengan kuat, kemudian
pasanglah kembali guard dan setel benda yang akan dikerjakan sehingga dekat dengan wheel.
Hidupkan grinding wheel, biarkan berputar sampai mencapai kecepatan penuh, dan biarkan
selama satu atau dua menit. Hentikan grinding wheel dan periksa kembali wheel sebelum
menggunakannya.

Meratakan grinding wheel

Gambar 272 – Dressing tool untuk Grinding wheel

Untuk mengasah grinding wheel, gunakan wheel-dressing tool (Gambar 272). Tool ini terdiri dari
handle dengan perangkat washer yang dipasang pada sebuah pin pada satu ujung. Beberapa
washer berbentuk bundar dan yang lainnya memiliki ujung yang runcing.

Wheel dibiarkan dalam keadaan berputar dengan dressing tool bertumpu pada tool rest. Washer
kemudian didekatkan secara perlahan pada wheel dan tool digerakkan secara perlahan di
seluruh permukaan wheel untuk melakukan perataan. Operasi ini dilanjutkan sampai permukaan
wheel rata.

165 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Setelah diratakan, tool rest harus disetel sedekat mungkin dengan bagian sisi wheel untuk
mencegah agar bidang yang diratakan tidak macet di antara wheel dan rest. Sangat berbahaya
jika meggunakan grinder tanpa mengatur tool rest dengan benar. Benda kerja macet di dalam
celah antara wheel dan rest dapat menyebabkan wheel rusak yang dapat menyebabkan cidera.

Menggerinda Tool

Untuk menggerinda tool kecil, seperti punch, chisel, bagian tajam tool harus ditempatkan
berlawanan dengan arah putar wheel seperti ditunjukkan pada gambar 273. Tool harus ditopang
pada tool rest, dipandu dengan tangan kiri. Bagian ujung harus mengarah ke atas pada bagian
pinggir wheel, sementara digerinda, tool harus digerakkan secara perlahan di seluruh wheel
sehingga keseluruhan permukaan grinding wheel digunakan.

Gambar 273

Gambar 273 – Metode memegang tool yang benar pada grinding wheel saat melakukan
pengasahan.

Gambar 274

Gambar 274 – Metode yang tidak benar – tool dapat terjepit di antara rest dan grinding wheel

Ketika menggerinda punch, punch harus diputar agar dapat digerinda secara merata di sekeliling
punch. Benda-benda yang rata ditopang pada permukaan rata tool rest.

Gambar 274 memperlihatkan metode penempatan tool yang salah saat pengasahan.

Saat mengerinda, jangan memberikan terlalu banyak penekanan, tool jangan terlalu lama ditahan
pada wheel sebelum dicelupkan di air. Penggerindaan dapat menyebabkan tool menjadi panas,
dan panas yang berlebihan akan cepat berpengaruh pada bagian yang dikeraskan pada tool.
Kelebihan panas akan terlihat dengan adanya perubahan warna pada logam.

APLTCL007 166
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Keselamatan Penggerindaan

Gambar 275

Patuhilah peraturan keselamatan berikut ketika menggunakan gerinda:

1. Gunakan goggle atau face shield.


2. Sesuaikan safety shields pada machine.
3. Pastikan bahwa rest telah disetel dengan benar.
4. Pastikan bahwa grinding wheel terpasang dengan aman.
5. Perhatikan apakah ada kerusakan pada grinding wheel.
6. Biarkan grinding wheel mencapai kecepatan penuh sebelum digunakan.
7. Berdirilah di samping grinding wheel apabila memungkinkan.
8. Jangan memberi beban berlebihan pada grinding wheel dengan menekan benda kerja terlalu
keras.
9. Pakailah pliers untuk memegang object yang kecil, jangan dengan tangan.
10. Untuk penggerindaan yang berat, gunakan sarung tangan dari kulit.
Menggunakan Bench Grinder
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan:
ƒ Bench grinder memutar abrasive wheel atau wire brush wheel pada kecepatan tinggi. Wheels
ini digunakan untuk membersihkan logam dari benda kerja, menajamkan tool dan
membersihkan part.
ƒ Jenis wheel yang Anda gunakan akan bergantung pada jenis dan tingkat kekerasan material.
ƒ Baik menggerinda atau mengkilapkan, gunakan wheel yang benar untuk material yang Anda
gerinda atau gosok.
ƒ Tanyakan kepada supervisor Anda untuk memperagakan perbedaan antara grinding wheel
untuk material lunak dan keras dan wire brush wheel.
ƒ Saat abrasive wheel menjadi aus, celah di antara wheel dan tool rest akan membesar.
ƒ Pastikan tool rest berada pada posisi sedekat mungkin dengan grinding wheel, tetapi tidak
menyentuhnya. Lebar celah kira-kira 1/16 inci (1,5 mm).
ƒ Bagian muka abrasive wheel harus dalam keadaan rata. Hal ini dilakukan dengan dressing
tool¸yang membersihkan sejumlah abrasive compound.
ƒ Apabila abrasive wheel tidak rata, mintalah supervisor Anda untuk memperagakan cara
menggunakan dressing tool.
ƒ Saat menggerinda logam, logam tidak boleh mengalami panas berlebihan. Panas yang
berlebihan akan mempengaruhi tingkat kekerasannya. Apabila logam menjadi terlalu panas
dan dibiarkan mendingin secara perlahan, maka tool akan menjadi lunak. Apabila didinginkan
dengan cepat maka akan rapuh.

167 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

ƒ Saat Anda membentuk logam, dinginkan logam tersebut ke wadah air yang dipasang di
bagian bawah gerinda. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah agar logam tidak terlalu panas.
ƒ Beberapa bench grinder tidak disediakan dengan wadah air. Apabila terjadi hal yang
demikian, Anda harus menyediakan wadah air yang ditempatkan di dekat gerinda sehingga
Anda dapat mendinginkan bagian yang Anda gerinda.

1. Melakukan persiapan

Gambar 276

Sebelum Anda mulai menggunakan bench grinder, sangat penting bagi Anda untuk
mempersiapkannya dengan benar. Ketika beroperasi, abrasive wheel berputar pada
kecepatan tinggi dan menghasilkan partikel-partikel dan percikan-percikan api yang panas
dan berbahaya. Pastikan gerinda dimatikan dan dilepaskan dari power supply sebelum Anda
mencoba untuk menyetelnya.

2. Tindakan Pencegahan untuk Keselamatan

Gambar 277

Gambar 278

Perlengkapan keselamatan HARUS terpasang sebelum mengoperasikan gerinda.


Perlengkapan ini adalah wheel guard, safety shield yang transparan, tool rest, wadah air dan
tool pelindung wajah yang lengkap.

APLTCL007 168
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

3. Gunakan grinding wheel yang benar

Gambar 279

Gerinda mungkin memiliki abrasive grinding wheel untuk membersihkan logam, wire wheel
untuk membersihkan komponen-komponen, atau keduanya. Pastikan grinding wheel yang
Anda gunakan sesuai dengan material yang dikerjakan.

4. Setel tool rest

Gambar 280

Dengan grinding wheel yang terpasang pada gerinda, aturlah tool rest. Posisikan tool rest
dengan jarak 1/16 inci (1,5 mm) di antara wheel dan tool rest dan tingginya sama dengan titik
pusat grinding wheel. Untuk mengatur tool rest, bebaskan bolt penyetel dan longgarkan tool
rest dengan box wrench. Atur tool rest dengan ketinggian dan jarak yang benar dari grinding
wheel dan kemudian kencangkan bolt penyetel. jika tidak yakin, tanyakan kepada supervisor
Anda.

5. Hubungkan ke power supply

169 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Gambar 281

Hubungkan gerinda pada power supply. Pakailah face shield Anda, berdirilah di sisi grinding
wheel dan hidupkan gerinda.

Setelah gerinda berputar sesuai dengan kecepatan, berpindahlah ke depan gerinda, tahan
bagian yang digerinda dengan kuat pada tool rest, dan gerakkan dengan perlahan ke depan
sampai bagian yang digerinda tersebut bersentuhan dengan grinding wheel.

Grinding wheel mengikis logam yang bersentuhan. Sekali-sekali celupkan logam yang
digerinda ke dalam air untuk mendinginkannya.

6. Mematikan

Gambar 282

Setelah selesai, matikan power dari gerinda.

Abrasive Cut-Off Saw

Gambar 283 – Abrasive Cut-Off Saw

APLTCL007 170
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Abrasive cut-off saw (Gambar 283) memotong material dengan cara memutar abrasive wheel
tipis. Kebanyakan material, kaca, keramik dan bahan logam lain (tetapi bukan aluminium, zinc
atau logam-logam lunak lainnya) dapat dipotong sesuai dengan toleransi yang diizinkan.
Hardened steel tidak perlu dilunakkan lagi sebelum dipotong.

Pemotongan abrasive dibagi menjadi dua bagian – kering dan basah. Pemotongan abrasive
basah, meskipun tidak secepat pemotongan kering, menghasilkan permukaan yang lebih halus
dan memungkinkan pemotongan dilakukan sesuai dengan toleransi yang diizinkan. Dalam
pemotongan kering, semakin banyak panas dihasilkan maka semakin cepat pemotongan
diselesaikan. Jangan terlalu banyak mengurangi kecepatan karena usia pakai wheel akan
berkurang.Pemilihan jenis abrasive wheel ditentukan oleh material yang akan dipotong.

Friction Saw

Gambar 284 – Friction Saw

Machine ini (Gambar 284) digunakan untuk memotong logam-logam ferrous saja, dan blade bisa
bergerigi ataupun tidak. Blade baja berbentuk bundar, beroperasi pada kecepatan 6000 hingga
9000 meter per menit dan karena friksi maka logam meleleh dan beroksidasi dengan cepat,
sehingga memungkinkan terjadinya pemotongan. Jika terdapat gerigi pada blade , berguna untuk
membawa oksigen ke dalam area pemotongan. Machine-machine ini banyak digunakan dalam
industri-industri yang membutuhkan pemotongan cepat dan ekonomis. Konstruksi friction saw
serupa dengan konstruksi abrasive cut-off machine.

Cold Circular Saw

Gambar 285 – Circular Cold Saw Kecil

171 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Gambar 286 – Circular Cold Saw Besar

Machine ini disebut demikian karena dapat memotong dengan gerakan yang sesungguhnya
seperti machine penggiling (milling cutter) yang berbeda dengan abrasive dan friction saw.
Machine yang kecil mengunakan blade diameter 200 mm untuk memotong bagian-bagian yang
ringan, sementara machine-machine besar menggunakan blade berdiameter hingga 1800 mm,
yang mampu memotong shank persegi berukuran 600 mm.

Machine yang kecil mempunyai tipe swing-frame dimana blade dan drive dapat diputar dan
ditarik secara manual saat dikerjakan. Perlengkapan tambahan kadang-kadang dibuat untuk blade
agar dapat dimiring-miringkan atau vice dapat diputar, atau keduanya, untuk melakukan
pemotongan sudut. Machine besar, yang yang benar-benar berukuran besar, biasanya
mempunyai gergaji dan drive yang dipasang pada slideway dan dihantarkan perlahan dan kuat
ke benda kerja yang ditahan oleh vice (Gambar 285 & Gambar 286).

Machine-machine dapat diatur untuk operasi otomatis seperti yang telah dijelaskan sebelumnya
untuk gergaji-gergaji lainnya.

Blade

Gambar 287

Alternate teeth yang di-chamfer dan yang tidak di-chamfer mempunyai diameter yang lebih kecil.
Tujuan pembuatan chamfer ini sangat penting, agar serpihan logam tidak selebar pemotongan
sehingga mencegah terjadinya penjepitan serpihan yang menebal di dalam potongan yang
mungkin terjadi jika gerigi tidak digerinda dengan cara yang benar.

Profil blade teeth yang benar harus sesuai agar memperoleh hasil pemotongan yang efisien
(Gambar 287 dan Tabel 2).

APLTCL007 172
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Tabel 2 – Spesifikasi Cold Saw Blade

Material Kekuatan Tarik Sudut Sudut Garuk Kecepatan


(Tensile) Celah (Rake) (γ) Blade (m/men)
(N/mm2) (Clearance)
(α)

Carbon Steel 324-441 8 20 24-30

441-586 8 18 18-24

586-827 8 15 15-18

Alloy Steel
482-690 8 15 15-18

620-827 6 15

Chrome nickel steel 690-896 6 15 10,5-15

High-tensile steel 965-1170 6-9

High-speed steel 793-896 6 12 9-12

Stainless steel 482-690 7-10

Rolled sections 345-448 18-30,5

Steel tubes 482-586 8 15 24-36,5

Rails normal <587 15-18

Rails hardened head <1240 8 12 7,5-12

Cast steel
380-448 8 15 15-18

517-586 7,5-12

173 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Cast Iron 117-296 8 15 13,5-20

Copper 10 20 100-198

Bronze 10 5-10 40-122

Brass <586 8 10-15 198-305

Zinc alloys 10 25 100-198

Perak nikel 10 20 23-76

Aluminium alloys 10 25 488-1250

Magnesium alloys

CUT-OFF MACHINE

Power Hacksaw

Reciprocating Power Hacksaw

Gambar 288 – Reciprocating Power Hacksaw

Reciprocating power hacksaw (Gambar 288) digerakkan oleh engkol dan memiliki berbagai tipe
dari machine berkapasitas sedang dengan pengoperasian otomatis hingga machine berkapasitas
besar yang dioperasikan secara hydraulic. Hacksaw ini merupakan machine yang paling umum
digunakan karena rancangan yang sederhana dan biaya operasi yang kecil. Gergaji jenis ini
biasanya diletakkan di lantai bersama tanki air-pendingin dengan sebuah pump di dasarnya.
Gerakan maju-mundur blade bersama rangka gergaji digunakan sebagai gerakan pemotongan
dan terangkat saat gerakan mundurnya, untuk mengurangi gesekan mata gergaji.

APLTCL007 174
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Blade

Blade untuk pemotongan umum biasanya berukuran 2,5 mm hingga 1,8 mm, 10 hingga 14 TPI,
tetapi apabila diperlukan pemotongan material tertentu dalam jumlah besar, maka blade yang
sesuai harus dipilih dengan cermat. Ketegangan blade adalah penting. Kencangkan blade -
holder dengan kekencangan tangan dan berikan tegangan secukupnya pada blade untuk
meletakkannya pada posisi yang benar pada pin dalam blade holder. Kemudian kencangkan
clamp dengan kuat dan gunakan tegangan akhir yang cukup untuk mencegah agar blade tidak
melengkung saat pemotongan.

Beberapa machine memotong pada saat gerakan maju dan yang lainnya pada saat gerakan
mundur (push cut, draw cut).

Gambar 289 - Support

Selalu topang benda yang sedang dipotong apabila benda tersebut memanjang ke samping
machine (Gambar 289).

175 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Tabel 3 – Pilihan power hacksaw blade sesuai dengan material yang akan dipotong

Teeth per inchi (TPI)


Material
Berat Sedang Ringan
Aluminium 4 6 10

Coran Kuningan, soft 4 6 10

Coran Kuningan, hard 4 6 10

Coran Bronze 4 6 10

Besi cor 4 6 10

Baja roll dingin 4 6 10

Perungu 6 10 10

Carbon tool steel 6 10 10

Drill rod 6 10 14

Die blocks 6 10 10

Forging stock, mild 4 6 10

Forging stock, paduan 6 10 10

Baja kecepatan tinggi 6 10 10

Mild steel 4 6 10

Malleable Iron 4 6 10

Monel metal 6 6 10

Manganese bronze 6 6 10

Nickel steel 6 6 10

Rails, steel 6 6 10

Stainless steel 6 6 14

Structural steel 6 6 14

Tubing, brass and


copper 10 14 14

Tubing, steel 10 14 14

Tubing, aluminium 10 14 14

Water pipe 10 14 14
*TPI 4 6 10 14 18
mm pitch 6.3 4.0 2.5 1.8 1.4

APLTCL007 176
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

PARTS WASHER

Gambar 290

Gambar 291 – Solvent tank

Solvent tank menggunakan larutan sebagai cairan pembersih. Ada banyak jenis solvent tank.
Solvent tank dengan efisiensi rendah terdiri dari drum yang berisi dengan larutan dan brush.
Solvent tank dengan efisiensi tinggi menggunakan sink tank yang menutupi atas tank
pencucinya dimana bentuknya seperti cylinder. Solvent berada di dalam tank dan sebuah pump
digunakan untuk mengangkat solvent dari drum tank ke sink tank. Komponen dibersihkan di
dalam sink tank.
Sebuah kontrol untuk lampu dan pump berada di bagian belakang cover. Lampu dihubungkan
pada bagian belakang cover sehingga saat cover diangkat, lampu akan berada dalam posisi
yang benar. Terdapat drain untuk solvent pada bagian bawah sink tank.

Solvent tank digunakan untuk membersihkan/mencuci komponen berukuran kecil. Untuk


menggunakan solvent tank ber-efisiensi tinggi, sambungan listrik harus dihubungkan pada power
supply. Komponen-komponen dimasukkan ke dalam cleaning sink tank dan pump dihidupkan.
Solvent mengalir melalui saluran flexible line yang posisinya disetel oleh serviceman.
Serviceman menggerakkan komponen atau flxible line untuk membersihkan komponen.

177 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Sering kali brush atau potongan-potongan kain digunakan untuk membersihkan larutan dari
komponen. Sebuah pelat logam yang berlubang-lubang di dalamnya (saringan) diletakkan di atas
saluran drain untuk memastikan partikel-partikel kotoran besar agar tidak masuk ke dalam drum
tank. Jika partikel-partikel besar masuk ke dalam drum tank, partikel-partikel tersebut dapat
masuk ke dalam pump dan menyebabkan pump rusak.

Gunakanlah selalu safety glasses saat menggunakan solvent tank. Pastikan anda mendapatkan
pegangan yang kokoh pada part saat diputar-putar dalam solvent. Jaga agar flexible line tidak
menyemprotkan solvent keluar dari tank pembersih.

Jangan biarkan partikel besar atau pun kotoran menyumbat lubang pada saringan. Hal ini akan
menghambat aliran kembali solvent ke dalam drum. Jangan menggerakkan drum tank ataupun
penutupnya jika lampu masih menyala dan solvent masih mengalir dari flexible line. Penggunaan
rubber gloves memang direkomendasikan tetapi tidak menjadi keharusan dalam memegang part
di dalam solvent.

Perawatan

Pastikan agar solvent tank bebas dari kotoran dan larutan. Bersihkan saringan setelah setiap kali
digunakan. Periksalah kabel listrik apakah aus atau rusak dan pasanglah kabel listrik baru
apabila diperlukan. Periksa cleaning sink tank dan drum tank dari kebocoran. Periksa kondisi
pump yang berada di dalam drum-tank pada interval waktu tertentu atau tergantung penggunaan.

DRILL PRESS ATAU BENCH DRILL

Gambar 292 – Bench Drill

Bench drill (Gambar 292) adalah machine berukuran kecil yang sangat bermanfaat, terdiri dari
berbagai model dan kecepatan, dilengkapi dengan drill chuck atau morse taper No.l atau 2 untuk
pemasangan drill atau cutting tool. Kapasitas maksimum dari bench drill adalah diameter 13 mm.
Dilengkapi dengan meja yang memungkinkan benda kerja dapat dijepit, dengan memutar meja
dan swivelling pada shank memungkinkan benda kerja digeser dibawah mata drill tanpa melepaskan
cekaman. Machine dengan meja persegi biasanya dipusatkan pada tiang swivel, yang memungkinkan
gerakan miring pada sudut tertentu untuk membuat permukaan menjadi posisi vertikal. Beberapa
dari machine ini dapat memiliki shank yang lebih tinggi yang dipancangkan pada lantai dan
umumnya disebut pedestal drilling machines.

APLTCL007 178
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Tujuan pengeboran adalah untuk membuang logam sebanyak mungkin dalam waktu tertentu
tanpa harus menajamkan drill terlalu sering.

Hal ini membutuhkan:


ƒ Dimensi drill bits yang benar sesuai dengan logam yang sedang didrill.
ƒ Kombinasi kecepatan, pemakanan dan cairan potong yang benar.
Untuk mengembangkan aturan-aturan umum dalam pemilihan kombinasi yang sesuai, perhatikan
hal-hal berikut:

Catatan:

1. Kecepatan spindle dapat divariasikan ketika menggunakan bench drilling machine, machine
bubut, dsb.
2. Cara kerja drill mirip dengan cara kerja machine bubut. Rumus yang digunakan untuk
menghitung kecepatan pemotongan pada machine bubut dapat juga digunakan pada drill.

Kecepatan Drill

Gambar 293

Sudut luar adalah bagian cutting lip yang paling berat bebannya pada saat pemotongan.
Misalnya, dalam satu putaran sudut luar memotong dua kali lebih banyak logam daripada bagian
tengah cutting lip (Gambar 293).

Jenis-jenis material yang berbeda memiliki kecepatan potong yang berbeda dan kecepatan
potong ini harus diaplikasikan pada rumus, yang digunakan untuk mengetahui rpm saat
pengeboran.

Kecepatan potong untuk suatu material dinyatakan dalam feet per menit atau dalam meter per
menit. Tabel di bawah adalah petunjuk mengenai nilai-nilai yang berlaku bagi sejumlah logam
dari jenis yang disebutkan.

179 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Kecepatan Pemotongan untuk High Speed Steel Drills

Mild steel 80-100 ft/menit 25-30 m/menit

Cast iron 60-100 ft/menit 20-30 m/menit

Brass 125-200 ft/menit 40-60 m/menit

Aluminium 200-300 ft/menit 60-90 m/menit

Kecepatan yang dianjurkan untuk drill adalah kecepatan potong ideal untuk sudut-sudut luar sisi
potongnya. Anda harus dapat memilih berapa putaran per menit-kah machine harus diputar
sehingga memberikan kecepatan potong yang sesuai pada keliling drill.

Kecepatan pemotongan dalam meter per menit = keliling drill dalam mm x putaran / menit
1000
= π x mm x putaran / menit
1000

∴Dibalik menjadi putaran / menit = kecepatan pemotongan dalam m/men x 1000


π x diameter drill dalam mm

Putaran / menit = kecepatan pemotongan dalam m/men x 1000


3,14 x diameter drill dalam mm

Contoh

Hitunglah kecepatan pengeboran dalam rpm dari sebuah dril ∅ 6 mm, dengan material baja
lunak.

Kecepatan pemotongan dalam meter per menit = keliling drill dalam mm x putaran / men
1000
= π x mm x putaran / menit
1000
∴Dibalik menjadi puataran / menit = kecepatan pemotongan dalam m/men x 1000
π x diameter drill dalam mm

= 30 x 1000
3,14 x 6
= 30000
18,84

Kecepatan drill dalam rpm = 1590 rpm

APLTCL007 180
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Gambar 294 - Dampak kecepatan yang berlebihan

Tanda-tanda kecepatan yang berlebihan adalah:


ƒ Panas yang berlebihan pada drill
ƒ Aus yang berlebihan pada sudut-sudut luar
ƒ Aus yang berlebihan pada land (Gambar 294).

Kecepatan yang terlalu rendah dapat mengakibatkan drill patah akibat torque yang berlebihan,
saat drill macet atau membentur bagian yang keras.

Feed pada drill


Feed mengacu pada kecepatan dari drill yang bekerja masuk ke benda kerja. Feed dinyatakan
dalam pecahan satu inci atau dalam milimeter per putaran.

Untuk logam tertentu feed yang diizinkan dibatasi oleh diameter drill.

Drill kecepatan tinggi yang berputar pada kecepatan pemotongan yang benar dapat memiliki
tingkat kecepatan feed 0,02 mm/putaran per 1 mm diameter drill.

Tingkat kecepatan feed dikendalikan oleh:

a. feed control yang dioperasikan tangan


b. tekanan langsung dari portable drill
c. tingkat kecepatan feed yang dihitung dan dikendalikan oleh feed otomatis pada drilling
machine.

Gambar 295

Karena sudut clearance harus dikurangi saat drill digunakan untuk memotong logam keras, feed
untuk setiap diameter yang diberikan harus dikurangi jika mengebor logam keras (Gambar 295).

181 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Gambar 296 Efek dari feed yang berlebihan

Tanda-tanda feed yang berlebihan adalah:

ƒ sisi potong yang pecah


ƒ bagian pinggir chisel yang aus
ƒ panas yang berlebihan pada drill

Dengan feed yang terlalu rendah maka drill hanya mengikis, bukan memotong dan hal ini
membuat drill bergetar dan membuat cutting lip menjadi tumpul (Gambar 296).

Cutting Fluid dan Pelumas

Bagian dari energi yang disalurkan ke drill diubah menjadi panas, yang tercipta saat terpisahnya
serpihan dari bidang yang dikerjakan dan saat terjadi pergesekan drill pada serpihan-serpihan
dengan bidang yang dikerjakan. Pelumasan diperlukan untuk mengurangi timbulnya gesekan
panas. Pendinginan diperlukan untuk mencegah agar suhu tidak berlebihan dalam drill dan
bidang yang dikerjakan.

Cutting fluid diberikan untuk tujuan-tujuan berikut:

ƒ Untuk melumasi serpihan-serpihan, meningkatkan pembentukannya dan daya alirnya


ƒ Untuk mendinginkan lip, serpihan-serpihan dan material yang sedang dibor
ƒ Untuk membersihkan serpihan-serpihan dari lip, sehingga mengurangi kemungkinan
terjadinya penyumbatan pada flute
ƒ Memperhalus lubang hasil pengeboran.

Cutting fluid dalam jumlah banyak harus dialirkan sehingga mencapai cutting lip. Hal ini akan
meningkatkan umur pakai drill dengan mencegah terjadinya overheating dan melunakkan bagian
lip serta meminimalkan kecenderungan serpihan-serpihan memenuhi flute. Pendinginan juga
mencegah bagian yang dibor menjadi melengkung akibat panas yang berlebihan. Diharapkan
bahwa cairan pemotong yang digunakan dapat mencegah korosi pada benda kerja dan drill.

Pemilihan atau aplikasi cairan pemotong yang tidak benar akan mengakibatkan:
ƒ Keausan yang cepat pada bagian mata potong
ƒ Panas yang berlebihan pada drill dan material yang dibor
ƒ Menghasilkan lubang-lubang dengan hasil yang kasar

APLTCL007 182
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Lihat tabel berikut untuk cairan pemotongan yang dianjurkan untuk berbagai jenis material.

Approximate Angle
Material ofCutting Lip Lubricant

Aluminium 45° - 60°


Kerosene, turpentine, or kerosene and

Lard oil, or soluble oil.

Brass and Bronze 50° - 60°


Dry usually. Continuous work may cause overheating.
Solube oil or kerosin and lard oil is then used.

Cast Iron (Soft) 45° - 46° Dry.

Cast Iron (Hard) 50° - 60° Dry.

Malleable Iron 45° - 60° Dry or soda water.

Mild Steel 59°


Soluble oil, mineral oil, lard oil or soap

Suds or sulphurised oil.

Tool Steel 60° - 70° As above.

Stainless Steel 60° - 70° Sulphurised or lard oil.

Prosedur

Pilot Holes

Pilot hole sangat penting saat mengebor lubang berukuran besar karena bagian chisel pada
ujung web lebih lebar yang menyebabkan drill menyimpang dari lubang center.

Pilot hole dapat dibuat dengan menggunakan drill dengan diameter kecil.

Ketika mengebor lubang besar, cara yang benar adalah memberi tanda lubang seukuran
diameter lubang yang diperlukan, lalu membuat beberapa lubang di beberapa titik di sekeliling
lingkaran lubang yang akan dibor tersebut.
Apabila drill tidak dapat mulai mengebor dengan akurat, hal ini dapat dilihat sebelum pengeboran
berlanjut terlalu jauh dan dapat diperbaiki.

183 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Mengebor Sesuai dengan Layout yang Akurat


1. Cekam material yang akan dibor di atas meja drill – posisikan material tersebut dengan
mendekatkan ujung drill berdiameter kecil (centre drill) ke lubang yang sudah ditandai di
tengah.

2. Lubangilah meterial dengan drill berdiameter kecil (centre drill) sedikit masuk ke benda kerja.

3. Pasanglah drill dengan ukuran yang benar pada chuck.

4. Jalankan drill machine - lubang hingga kedalaman sekitar 1/2 atau 2/3 dari diameter drill.

5. Hentikan pengeboran – periksalah posisi lubang, harus berada tepat ditengah lingkaran dan
berukuran tidak lebih besar dari bagian dalam lingkaran-lingkaran pemandu (inner proof
circles).

6. Apabila sudah benar, lanjutkan pengeboran.

7. Apabila belum benar, buatlah alur dengan round nose atau diamond point chisel ke arah
dimana drill harus digerakkan.

8. Hidupkan kembali machine– pengeboran harus dilakukan dengan gerakan ditarik ke arah
alur-alur yang dangkal.

9. Ulangi langkah 7 dan 8 sampai lubang berada di tengah-tengah , lalu lakukan pengeboran
sesuai dengan kedalaman yang diinginkan.

CATATAN :
Setelah drill memotong sesuai dengan diameter, maka lokasi lubang tidak bisa dirubah.

Menggambar di Atas Lubang yang Tidak di Tengah

Saat menandai lubang untuk pengeboran, lingkaran-lingkaran pemandu (proof circles) harus
dibuat di tengah-tengah tanda lingkaran untuk pengecekan apakah pengeboran telah dilakukan
dengan benar atau tidak.

Kehati-hatian saat mempersiapkan dan menggunakan drill yang telah ditajamkan dengan benar
akan mengurangi kecenderungan drill menyimpang dari center. Akan tetapi, bagian-bagian yang
memiliki permukaan keras dan tidak beraturan kadang-kadang menyebabkan lubang
menyimpang dari center.

Lakukanlah pengeboran hingga lubang tepat mencapai bagian dalam dari lingkaran pemandu.
Hentikan pengeboran dan bersihkan serpihan-serpihan. Apabila lubang tidak berada di tengah-
tengah (un concentric), pengeboran harus ditarik kembali ke titik center. Periksalah terlebih
dahulu apakah drill telah ditajamkan dengan benar dan dipasang satu sumbu dengan titik center
dari benda kerja.
Gunakan round nose chisel untuk membuat tanda di sisi lubang mengarah ke titik dimana drill
harus ditarik. Semakin ke tengah lubang maka semakin banyak alur-alur yang diperlukan.
Potonglah selalu alur dengan arah jatuh ke tengah.

Hidupkan drill. Masukkan drill ke dalam lubang secara perlahan. Periksalah apakah alur-alur
sudah terpotong. Bila perlu, buat lebih banyak alur lagi dan ulangilah prosedur ini.

APLTCL007 184
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Periksalah kembali saat mendekati lingkaran pemandu luar. Sebuah alur pun bisa mencukupi
untuk menggeser lubang dalam jarak yang dekat.

Periksalah kembali sebelum drill memotong full diameter.

CATATAN:
Setelah pemotongan pada diameter penuh dilakukan, lubang tidak bisa lagi ditarik lebih jauh.

Drawing Over Off-Center Holes

Gambar 297

a. Saat menandai lubang untuk pengeboran, lingkaran-lingkaran pemandu (proof circles) harus
dibuat di tengah-tengah tanda lingkaran, untuk pengecekan apakah pengeboran telah
dilakukan dengan benar atau tidak.

Kehati-hatian saat mempersiapkan dan menggunakan drill yang telah ditajamkan dengan
benar akan mengurangi kecenderungan drill menyimpang. Akan tetapi, bagian-bagian yang
memiliki permukaan keras dan tidak beraturan kadang-kadang menyebabkan lubang
menyimpang dari bagian tengah.

b. Lakukanlah pengeboran hingga lubang tepat mencapai bagian dalam dari lingkaran
pemandu. Hentikan pengeboran dan bersihkan serpihan-serpihan. Apabila lubang tidak
berada di tengah-tengah (un concentric), berarti pengeboran harus ditarik kembali ke bagian
tengah. Periksalah terlebih dahulu bahwa drill telah diasah dengan benar dan disetel satu
sumbu dengan titik yang akan dilubang.

c. Gunakan round nose chisel atau yang berbentuk diamond untuk membuat alur-alur (grooves)
pada sisi lubang yang akan menjadi panduan. Semakin ke tengah lubang maka semakin
banyak alur-alur yang diperlukan. Buatlah alur-alur ke tengah bagian yang rendah.

d. Hidupkan drill. Masukkan drill ke dalam lubang secara perlahan. Periksalah apakah alur-alur
sudah terpotong. Bila perlu, buat lebih banyak alur lagi dan ulangilah prosedur ini.

e. Periksalah kembali saat mendekati lingkaran pemandu luar. Sebuah alur cukup untuk
menggeser lubang dalam jarak yang dekat.

f. Periksalah kembali sebelum drill memotong dengan diameter penuh.

185 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Memasang Material pada Machine Vice


Material yang rata dapat dipasang pada machine vice. Agar menghasilkan pekerjaan yang
akurat, pasanglah vice dengan bolt pada meja drill.

Gambar 298

ƒ Bersihkan bagian atas meja drill dan di sisi bawah vice dengan brush.
ƒ Posisikan slot penjepit vice sejajar dengan slot T pada meja.
ƒ Pasanglah T bolt dengan washer dan nut. Gerakkan vice sehingga jaw berada pada posisi
yang benar. Kencangkan nut dengan tangan.
ƒ Bukalah jaw pada vice sesuai dengan lebar material yang akan dibor. Posisikan kedua jaw
sejajar dengan ketinggian yang sama di antara kedua jaw pada vice.
ƒ Pastikan bahwa material yang akan dibor dalam keadaan bersih dan tidak memiliki burr.
Tempatkan material yang akan dibor sejajar dan kencangkan jaw secara perlahan-lahan
seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 298.

Gambar 299

ƒ Dekatkan ujung drill pada permukaan benda kerja. Gerakkan vice dan benda kerja sampai
berada di tengah. Gunakan spanner untuk mengencangkan nut pada T bolt.
ƒ Pastikan bahwa jaw aman dari drill ketika dalam proses pengeboran. Apabila benda kerja
yang dibor kemungkinan akan melenting, pastikan kedua jaw tidak terlalu lebar.
ƒ Pukullah material dengan soft tip hammer untuk menempatkannya pada posisi yang benar di
antara jaw seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 299.
ƒ Jepitkan vice jaw pada material yang akan dibor dengan mendorong handle removable vice
dan sedikit dipukul menggunakan telapak tangan saja.
ƒ Pastikan bahwa benda kerja masih berada di tengah. Pastikan bahwa paralelnya tidak bisa
bergerak.

APLTCL007 186
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Menggunakan Clamp dan Stop

Gambar 300 Gambar 301

Penjepitan (clamping) digunakan untuk menahan benda kerja yang akan dibor. Semakin kuat
pencekaman maka semakin akurat hasil pengeboran.

Gambar 302

Peraturan menggunakan clamp diilustrasikan sebagai berikut:

ƒ Sebelum melakukan persiapan, bersihkan meja, material yang akan dibor dan clamp.
ƒ Gunakan potongan-potongan logam lunak di bawah clamp yang menahan permukaan yang
halus
ƒ Tempatkan masing-masing clamp pada posisinya sehingga putaran drill pada benda kerja
searah dengan clamp.
ƒ Gunakan packing agar permukaan yang menahan beban pada masing-masing clamp sejajar
dengan meja.
ƒ Pasanglah clamp agar dapat menahan material secara merata dan lurus.
ƒ Gunakan packing yang sejajar sehingga clamp dan material tidak miring atau rusak saat
dibor.

187 APLTCL007
© Caterpillar of Australia Pty Ltd
WORKSHOP TOOLS

Gambar 303

ƒ Gunakan bolt yang cukup panjang untuk menahan nut.


ƒ Pasanglah bolt sedekat mungkin dengan material yang akan dibor.
ƒ Gunakan selalu washer di bawah nut.
ƒ Gunakan nut yang sesuai dengan ukuran bolt.
ƒ Lumasi ulir pada bolt.
ƒ Kencangkan nut dengan spanner yang sesuai ukurannya. Kencangkan nut secukupnya
untuk menjepit material.
ƒ Gunakan single clamp dan beberapa stop ketika mengebor lubang-lubang berukuran besar
dalam pekerjaan yang berat.

APLTCL007 188
© Caterpillar of Australia Pty Ltd

Anda mungkin juga menyukai