SAFETY
BASIC COMPETENCY I
MODUL INSTRUKTUR
SAFETY
DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN
Pelatihan Safety ini akan memberikan pengetahuan dasar kepada siswa tentang
pengetahuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang merupakan landasan dalam
melakukan suatu pekerjaan yang aman di lingkunagn kerja.
Materi pembelajaran dibagi menjadi 4 (empat) bab. Bab 1 membahas mengenai
keselamatan dan kesehatan kerja. Pada bab ini juga dibahas mengenai penyebab dan
penganggulangan kecelakaan kerja. Bab 2 membahas mengenai Alat Pelindung Diri (APD)
yang lazim dipakai oleh pekerja yang berkecimpung dalam bidang alat berat. Bab 3
membahas mengenai penyebab, pencegahan dan penganggulangan kebakaran. Bab 4
membahas mengenai cara-cara bekerja yang aman bagi seorang mekanik.
.
DAFTAR ISI
SAFETY
DESKRIPSI PROGRAM
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Metode
Teori (30%)
• Ceramah
• Diskusi
Praktek (70%)
• Ceramah
• Observasi
Durasi
1 hari kerja
Jumlah Peserta
Maksimal 16 orang
Kriteria Kelulusan
Kehadiran minimal 90 % dari total hari pelatihan.
Evaluasi akhir
• Minimum nilai teori: 75
• Tidak dilakukan evaluasi praktek.
Sertifikat
Sertifikat akan diberikan kepada peserta yang memenuhi criteria kelulusan.
Surat keterangan akan diberikan kepada peserta yang memenuhi kehadiran 90%
dari jam pelatihan tetapi memiliki nilai evaluasi di bawah standard
SAFETY
SASARAN PEMBELAJARAN
Secara umum Pelatihan Safety ini bertujuan agar setelah mengikuti Pelatihan ini secara
tuntas, Peserta dapat melakukan pekerjaan yang aman, baik dari segi tenaga kerja,
peralatan yang digunakan, material atau bahan maupun lingkungan sekitarnya, sehingga
akan bermanfaat bagi perusahaan dan pekerja.
SAFETY
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
SAFETY
REFERENSI
Manual:
• Unit Instruction Manual, Working Safety (SEULG0028-0)
• Training Aid
Video:
Komatsu Safety
GLOSARIUM
Hazard (Potensi Bahaya): Sifat-sifat yang ada dan melekat pada suatu bahan atau
proses yang dapat mengakibatkan cidera atau kerusakan terhadap manuasia,
peralatan dan lingkungan.
Danger (Tingkat Bahaya): Mengungkapkan adanya hazard secara relativ, kondisi
berbahaya mungkin saja ada, tetapi tidak begitu berbahaya karena telah dilakukan
beberapa pencegahan.
Risk (Resiko): Kemungkinan terjadinya suatu cidera atau kerusakan dari suatu bahaya
terhadap manusia, peralatan dan lingkungan yang terpapar di dalam bahaya
tersebut.
Damage (Kerusakan): Ukuran keparahan suatu kerugian baik yang berbentuk cidera,
kerugian fisik, fungsional atau uang yang dapat timbul bila terjadi kegagalan dalam
pengendalian bahaya yang ada.
Safety (Keselamatan): Suatu kondisi dimana unsure-unsur utama suatu system, yakni
manusia, peralatan dan lingkungan berada dalam keadaan aman. Sering didefinisikan
“Bebas dari bahaya” akan tetapi bahaya tidak akan
Inceident (Kejadian): Suatu kejadian dimana manusia, peralatan dan lingkungan telah
hamper mengalami kecelakaan atau bahkan telah mengalami kecelakaan.
Near Miss (Hampir Celaka): Adalah suatu peristiwa yang tidak direncanakan, tidak
diharapkan dan bersifat membahayakan yang mengakibatkan suatu kecelakaan
hamper terjadi. Hanya factor tertentu yang sering disebut keberuntungan (lucky)
yang menyebabkan peristiwa kecelakaan tersebut tidak terjadi.
Accident (Kecelakaan): Peristiwa yang tidak direncanakan, tidak diharapkan dan tidak
terkendali yang mengakibatkan cidera manusia, kerusakan harta benda dan
lingkungan.
Ear muff : salah satu jenis dari alat pelindung telingan yang terdiri atas mangkuk (cup)
yang pada bagian dalamnya diberikan bahan peredam suara. Demikian juga
pinggiran yang melekat pada kulit sekitar telinga. Kedua mangkuknya diikat dengan
pegas yang dapat menekan mangkuk tersebut pada sisi kepala di sekitar telinga.
Ear plug : merupakan sebuah sumbat yang dipasang (disumbatkan) pada kedua lubang
telinga, sehingga suara dari luar terhalang oleh sumbat tersebut.
Kacamata keselamatan: merupakan alat pelindung mata dan muka yang paling banyak
diminati dibandingkan dengan alat pelindung mata dan muka lainnya.
Goggles : merupakan alat pelindung mata yang digunakan untuk melindungi mata dari
bahaya-bahaya gas, uap, larutan bahan kimia korosif, dan debu.
Alat pemadam api ringan (APAR) : alat pemadam api yang mudah dilayani oleh satu
orang untuk memadamkan api pada mula terjadi kebakaran dan mempunyai berat
tidak lebih dari 16 kgf (32 lbsf).
BAB I
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Tujuan Bab 1:
Setelah menyelesaikan pelatihan pada bab 1, peserta mampu menjelaskan tentang:
• dasar-dasar keselamatan dan kesehatan kerja, dan
• kejadian dan kecelakaan kerja
Referensi :
Safety, EHS, PT United Tractors
Safety
Tujuan Pelajaran 1
Setelah mengikuti pelatihan pada pelajaran 1, peserta mampu:
menjelaskan pengertian keselamatan kerja,
menjelaskan tujuan keselamatan dan kesehatan kerja,
menjelaskan manfaat keselamatan dan kesehatan kerja,
menjelaskan prisip keselamatan kerja,
menjelaskan hubungan keselamatan kerja dengan produksi, dan
menjelaskan undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja.
2
Safety
Pengawasan terhadap 4M
Mesin
Kondisi kerja yang aman
Material
Tidak ada kerugian
Tindakan kerja yang barang
Metode aman
Pengawasan yang berkesinambungan terhadap empat komponen, yaitu: manusia, mesin atau alat,
material, dan metode (4M) akan menciptakan suatu keadaan yang aman (lingkungan, kondisi, dan
tindakan kerja). Dengan terciptanya keadaan yang aman tersebut, maka tidak akan timbul suatu
kecelakaan manusia maupun kerugian barang.
3
Safety
Keselamatan kerja merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari suatu bagian produksi, artinya
tidak akan pernah tercipta suatu produksi jika terjadi kecelakaan kerja.
4
Safety
Tujuan Pelajaran 2
Setelah mengikuti pelatihan pada pelajaran 2, peserta mampu:
mendefinisikan kejadian dan kecelakaan,
menjelaskan penyebab kecelakaan,
menjelaskan klasifikasi kecelakaan,
menjelaskan kerugian akibat kecelakaan,
menjelaskan pengontrolan kecelakaan, dan
menjelaskan istilah-istilah yang berhubungan dengan safety.
5
Safety
Anda tentu tidak ingin mengalami kejadian seperti yang ada pada gambar di atas bukan. Gambar-
gambar di atas merupakan gambaran bagi kita bahwa situasi kerja yang tidak aman dapat
mengakibatkan kejadian yang fatal, yaitu kecelakaan. Kecelakaan yang terjadi di area kerja
kebanyakan akibat dari kesalahan manusia.
Kejadian (incident) dapat diartikan sebagai suatu kejadian yang tidak diinginkan yang mungkin
atau dapat mengakibatkan kerugian atau menurunnya efisiensi kegiatan suatu usaha dan tidak
menimbulkan cedera pada manusia.
Kecelakaan (accident) dapat didefinisikan sebagai suatu kejadian yang tidak direncanakan, tidak
diduga, tidak diinginkan terjadi secara tiba-tiba dan bersifat merugikan bagi manusia, alat-alat dan
material.
Tidak direncanakan
KECELAKAAN Tidak diinginkan
Tidak diduga
Produktivitas terhenti
Cedera pada manusia
AKIBAT Kerusakan alat
Produksi terganggu
Penderitaan keluarga
Penyebab Kecelakaan
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan kerja yang disebabkan oleh kelalaian
manusia, yaitu:
Karena tidak tahu
Manuasia yang bersangkutan tidak mengetahui bagaimana mengoperasikan mesin dengan
benar dan tidak tahu bahaya-bahayanya, sehingga terjadi kecelakaan.
Karena tidak mampu
Manuasia yang bersangkutan sebenarnya telah mengetahui cara yang aman akan tetapi
karena belum atau kurang terampil, maka ia akhirnya melakukan keslahan.
Karena tidak mau
Walaupun manusia yang bersangkutan telah mengetahui dengan jelas cara kerja atau
peraturan dan yang bersangkutan dapat melaksanakan tetapi karena tidak punya kemauan
akhirnya melakukan kesalahan yang mengakibatkan kecelakaan.
6
Safety
Dan berikut adalah hal-hal yang menjadi pendukung untuk terjadinya suatu kecelakaan
Pengawasan tentang pelaksanaan keselamtan kerja
• Instruksi tentang keselamatan kerja tidak cukup.
• Peraturan keselamatan kerja tidak diterapkan.
• Keselamatan kerja tidak dianggap bagian dari pekerjaan.
• Kontak-kontak tentang keselamatan kerja kurang.
• Bagian-bagian yang berbahaya tidak dikoreksi.
• Alat proteksi tidak disediakan.
Mental para karyawan
• Perhatian tentang keselamatan kerja kurang.
• Koordinasi kurang
• Tidak ada keinginan menghayati keselamtan kerja
• Raksi lamban
• Kurang perhatian
• Emosional
• Grogi dan pemarah
Fisik atau kondisi tubuh
• Terlalu lelah
• Tuli
• Pandangan kurang jelas
• Fisik tidak tepat untuk pekerjaannya
• Cacat jasmani
• Sakit jantung
7
Safety
Berdasarkan hasil penelitian Frank E. Bird dan tim pada tahun 1968 terhadap 1.753.498 kejadian
kecelakaan yang dilaporkan di Amerika Serikat, di dapat suatu fakta bahwa:
Dari setiap kecelakaan cidera berat terdapat 10 kecelakaan cidera ringan yang terlaporkan.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa dari 30 kecelakaan yang merusakkan harta
benda terdapat satu kecelakaan yang menyebabkan cidera berat.
Dari setiap satu kecelakaan cidera berat ditemukan hampir 600 kejadian yang bersifat hampir
mencelakakan (near mist).
Fakta tersebut dapat digambarkan sebagai “Segitiga Kejadian (Incident Triangle)”
Cidera/kecelakaan berat
1
10 Cidera/kecelakaan ringan
Klasifikasi Kecelakaan
Berikut ini adalah kalsifikasi kecelakaan yang terjadi di tempat kerja.
Cidera manusia (People injury)
• Cedera ringan (Minor injury)
Cidera kerja atas diri seorang karyawan, dimana yang bersangkutan masih dapat
ditangani oleh seorang petugas P3K yang bersertfikasi maupun perawat kesehatan.
Karyawan yang mengalami cidera ringan setelah dilakukan perawatan, hari itu juga
dapat bekerja kembali.
8
Safety
Selain klasifikasi di atas, terdapat juga klasifikasi kecelakaan tambang, dimana yang disebut
kecelakaan tambang adalah kecelakaan kerja di area pertambangan dalam waktu antara mualai
masuk sampai dengan akhir bekerja. Kecelakaan tambang di Indonesia dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
Luka ringan
Korban dalam waktu kurang dari 3 minggu telah dapat bekerja kembali biasa atau kembali
kepada pekerjaan semula.
Luka berat, dan
Korban dalam waktu lebih dari 3 minggu baru dapat bekerja kembali seperti biasa.
Mati
Korban meninggal dalam waktu 24 jam sesudah terjadinya kecelakaan.
9
Safety
10
Safety
11
Safety
Selalu menggunakan alat pelindung diri ketika melakukan pekerjaan yang bisa menimbulkan
resiko kecelakaan kerja.
Berdasarkan hasil penelitian Frank E. Bird pada tahun 1969 terhadap 1.753.498 kejadian kecelakaan
yang dilaporkan di Amerika Serikat, di dapat suatu fakta yang digambarkan sebagai “segitiga
kejadian” (incedent triangle), sebagai berikut:
12
Safety
Ringkasan
Kecelakaan
Kecelakaan (accident) dapat didefinisikan sebagai suatu kejadian yang tidak direncanakan, tidak
diduga, tidak diinginkan terjadi secara tiba-tiba dan bersifat merugikan bagi manusia, alat-alat dan
material.
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan kerja yang disebabkan oleh kelalaian
manusia, yaitu:
Karena tidak tahu
Karena tidak mampu
Karena tidak mau
Adapun kerugian akibat kecelakaan kerja dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Kerugian finansial (Financial loss)
Kerugian sosial (social loss)
Untuk mengontrol tingkat resiko kecelakaan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu:
Eliminasi (Hilangkan)
Subtitusi (Penggantian)
Separasi (Isolasi)
Enginering control (Konstruksi)
Adoption of safe practices
Personal protective Equipment (Alat pelindung diri).
13
Safety
LATIHAN
Latihan berikut dikerjakan oleh siswa secara mandiri setelah menyelesaikan pembelajaran pada bab
1. Disertakan pula kunci jawaban untuk latihan ini guna mengetahui hasil pekerjaan siswa.
3. Isilah kotak-kotak berikut, sehingga akan membentuk suatu bagan prinsip keselamatan
kerja!
_________________
________________
_____________
________________
_____________
______________
_________________
14
Safety
A B
a. Sifat-sifat yang ada dan melekat pada suatu bahan atau A. Tingkat bahaya
proses yang dapat mengakibatkan cidera atau kerusakan B. Kecelakaan
terhadap manuasia, peralatan dan lingkungan. [ ___ ] C. Hampir celaka
b. Suatu kejadian dimana manusia, peralatan dan lingkungan D. Keselamatan
telah hampir mengalami kecelakaan atau bahkan telah E. Kerusakan
mengalami kecelakaan. [ ___ ] F. Kejadian
c. Menghilangkan hal-hal (material, alat) yang dapat G. Resiko
menimbulkan bahaya kecelakaan kerja. [ ___ ] H. Potensi bahaya
d. Ukuran keparahan suatu kerugian baik yang berbentuk I. Eliminasi
cidera, kerugian fisik, fungsional atau uang yang dapat J. Kerusakan
timbul bila terjadi kegagalan dalam pengendalian bahaya
yang ada. [ ___ ]
e. Suatu peristiwa yang tidak direncanakan, tidak diharapkan
dan bersifat membahayakan yang mengakibatkan suatu
kecelakaan hamper terjadi. Hanya factor tertentu yang
sering disebut keberuntungan (lucky) yang menyebabkan
peristiwa kecelakaan tersebut tidak terjadi. [ ___ ]
15
Safety
Kunci Jawaban
1. a. keselamatan kerja
b. kecelakaan
c. menguntungkan
Mesin
Kondisi kerja yang
aman
Material
Tidak ada kerugian
Tindakan kerja yang barang
Metode aman
4. a. Kejadian (incident)
b. Kecelakaan (accident)
5. a. H
b. F
c. I
d. J
e. C
16
BAB II
ALAT PELINDUNG DIRI
Tujuan Bab 2:
Setelah menyelesaikan pembelajaran pada Bab 2, siswa mampu:
• Menjelaskan tentang ketentuan penggunaan alat pelindung diri,
• Menyebutkan dan menjelaskan klasifikasi serta fungsi dari macam-macam alat
pelindung diri.
Referensi :
Video:
Komatsu Safety
Manual:
Unit Instruction Manual, Working Safety (SEULG0028-0)
Training Aid
Safety
Tujuan Pelajaran 1
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 1, siswa mampu:
menjelaskan tentang pertimbangan pemilihan alat pelindung diri yang tepat untuk digunakan
dalam bekerja, dan
memahami undang-undang pemakaian alat pelindung diri.
Beberapa pertanyaan penting yang perlu dipertimbangkan sebelum menetapkan untuk memakai alat
pelindung diri dalam bekerja adalah sebagai berikut:
Apakah di tempat kerja ditemukan bahaya yang mengharuskan tenaga kerja memakai alat
pelindung diri?
Sejauh mana perlindungan dibutuhkan guna melindungi tenaga kerja dari bahaya-bahaya
yang ada, dan alat pelindung diri apa yang paling tepat untuk jenis bahaya tersebut?
18
Safety
Bagaimana dapat menjamin bahwa alat-alat pelindung diri tidak hanya asal dipakai saja
tetapi juga dapat dipakai secara tepat? Dalam hal ini masalah kenyaman dan kepercayaan
tenaga kerja terhadap alat pelindung diri ikut menentukan.
19
Safety
Tujuan Pelajaran 1
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 1, siswa mampu:
menyebutkan klasifikasi alat pelindung diri
menjelaskan fungsi dari masing-masing alat pelindung diri.
20
Safety
Topi keselamatan
Topi keselamatan menurut fungsinya dibagi menjadi tiga
macam, yaitu:
• Topi keras untuk melindungi kepala terhadap
pukulan penetrasi dan sengatan listrik.
• Topi pelindung kepala terhadap benturan yang
bersifat kurang keras.
• Topi lunak yang fungsinya hanya untuk menutup
kepala atau rambut terhadap debu, kotoran,
panas, dan lai-lain.
Selanjutnya topi keselamatan dibagi lagi menjadi 4 (empat) kelas yang disesuaikan dengan
aplikasinya masing-masing, yaitu:
• Kelas A : tahan listrik terbatas untuk penggunaan umum
• Kelas B : tahan listrik tegangan tinggi
• Kelas C : tidak untuk perlindungan terhadap sengatan listrik
• Kelas D : topi pemadam kebakaran.
Pelindung rambut
Pelindung telinga
Teradapat beberapa tipe alat pelindung telinga, yaitu:
ear muff, dan ear plug.
Ear muff terdiri atas mangkuk (cup) yang pada bagian
dalamnya diberikan bahan peredam suara. Demikian
juga pinggiran yang melekat pada kulit sekitar telinga.
Ear Muff Kedua mangkuknya diikat dengan pegas yang dapat
menekan mangkuk tersebut pada sisi kepala di sekitar
telinga. Dengan demikian suara dapat diredam oleh
mangkuk penutup ini. Keuntungan dari ear muff
adalah tingkat proteksinya lebih besar dibandingkan
Ear Plug dengan ear plug, dapat dipakai oleh orang yang
berbeda, mudah dimonitor oleh pengawas, dapat
21
Safety
dipakai pada telinga yang terinfeksi ringan, dan tidak mudah hilang. Kerugian alat ini adalah
tidak nyaman digunakan pada tempat yang panas, kurang nyaman, tidak mudah disimpan,
harga relatif mahal, kerusakan pegas dapat menguramgi daya proteksinya.
Ear plug merupakan sebuah sumbat yang dipasang (disumbatkan) pada kedua lubang
telinga, sehingga suara dari luar terhalang oleh sumbat tersebut, keuntungan alat ini
mudah dibawa, nyaman, murah, dan tidak membatasi gerak kepala. Namun alat ini
mempunyai kerugian, seperti tingkat proteksinya lebih kecil dibandingkan ear muff, hanya
dapat dipakai untuk saluran telinga yang sehat, dapat menimbulkan infeksi jika tangan yang
digunakan pada waktu memasang alat ini kotor.
Goggles
Goggles merupakan alat pelindung mata yang
digunakan untuk melindungi mata dari bahaya-
bahaya gas, uap, larutan bahan kimia korosif,
dan debu. Goggles umumnya kurang diminati
karena tidak nyaman dipakai dan terlalu rapat,
sehingga tidak terjadi sirkulasi udara yang
berakibat lensa mudah mengembun, untuk
mengatasi hal ini biasanya goggles dilengkapi
22
Safety
dengan bahan hidrofil atau diberi lubang ventilasi. Lensa goggles sama halnya dengan
kacamata keselamatan, terbuat dari bahan plastik yang tahan terhadap benturan.
Pelindung Pernapasan
Selain penggunaanya pada keadaan darurat, alat pelindung ini juga dipakai secara rutin atau berkala
dengan tujuan inspeksi, pemeliharaan atau perbaikan alat-alat dan mesin yang terdapt di tempat-
tempat kerja yang udaranya telah terkontaminasi oleh bahan-bahan kimia berbahaya.
Macam-macam alat pelindung pernapasan diantaranya:
• Air purifying respirator
Alat pelindung ini digunakan untuk melindungi seorang
tenaga kerja dari bahaya pernapasan oleh debu, kabut,
uap logam, dan asap. Menurut cara kerjanya dan bentuk
kontaminan, respirator ini dapat digolongkan menjadi tiga
macam, yaitu:
Chemical respirator, untuk kontaminan gas.
Mechanical filter respirator, untuk partikel zat padat.
Catridge, untuk campuran gas dan partikel padat.
23
Safety
• Pelindung kaki
Sepatu keselamatan (safety shoes) dipakai untuk
melindungi kaki dari bahaya kejatuhan benda-benda
berat, terpertic cairan kimia yang berbahaya, terkena
cairan panas, dan menginjak benda tajam. Sepatu
keselamtan dapat dibedakan menurut jenis
pekerjaan yang dilakukan, yaitu:
Sepatu yang dipakai pada pekerjaan
pengecoran baja.
Sepatu keselamatan yang digunakan di tempat kerja yang mengandung bahaya
peledakan.
Sepatu karet anti elektrostatik yang digunakan untuk melindungi pekerja dari bahaya
hubunan pendek. Sepatu ini harus tahan terhadap tegangan listrik 10.000 Volt
selama 3 menit.
Sepatu bagi pekerja bangunan dengan resiko bahaya tertimpa benda keras.
24
Safety
Baju Pelindung
Kondisi kerja dalam industri modern, seperti paparan terhadap kebakaran
dengan suhu tinggi atau cuaca dingin yang berlebihan, logam cair, bahan
korosif, dan lain-lain memerlukan pakaian kerja khusus baik dari segi
bahan atau potongannya.
Baju pelindung dapat berbentuk apron yang menutupi sebagian anggotan
tubuh (dari dada sampai lutut atau overall yang menutupi seluruh
anggota badan.
Rompi Reflektor
Untuk semua pekerjaan dimana kemampuan daya lihat
tinggi pada malam hari disyaratkan, harus digunakan rompi
standard yang dilengkapi dengan reflektif serta dilengkapi
dengan bahan kasa katun yang melekat dengan baik
sehingga rompi tidak lepas melambai.
25
Safety
Ringkasan
26
Safety
LATIHAN
Latihan berikut dikerjakan oleh siswa secara mandiri setelah menyelesaikan pembelajaran pada bab
2. Disertakan pula kunci jawaban untuk latihan ini guna mengetahui hasil pekerjaan siswa.
(b)______________ merupakan sebuah sumbat
yang dipasang (disumbatkan) pada kedua lubang
telinga, sehingga suara dari luar terhalang oleh
sumbat tersebut
27
Safety
3. Sebutkan nama dan fungsi masing-masing alat pelindung diri berikut ini!
a.
b.
c.
d.
e.
28
Safety
Kunci jawaban
1.
Pelindung kepala
• Topi keselamatan
• Pelindung rambut
• Pelindung telinga
Pelindung muka dan mata
• Hood
• Kaca mata
• Perisai muka
• Helm pengelas (kedok)
Pelindung pernapasan
• Alat pernpasan pembawa oksigen atau udara (self contained breathing
aparatus)
• Respirator pensuplai udara
• Respirator kanister dan katrids
• Respirator filter dispersoid
Pelindung tangan dan kaki
• Sarung tangan
• Sepatu keselamatan (safety shoes)
• Pelindung kaki
2.
a. Ear plug
b. Ear muf
3.
a. Rompi reflektor, untuk semua pekerjaan dimana kemampuan daya lihat tinggi pada
malam hari disyaratkan.
b. Sepatu keselamatan (safety shoes), dipakai untuk melindungi kaki dari bahaya
kejatuhan benda-benda berat, terpertic cairan kimia yang berbahaya, terkena cairan
panas, dan menginjak benda tajam.
c. Topi keselamatan (safety helmet), digunakan untuk melindungi kepala dari sengatan
listrik, kejatuhan benda, dan melindungi rambut dari putaran mesin.
d. Masker pelindung (air purifying respirator ), Alat pelindung ini digunakan untuk
melindungi seorang tenaga kerja dari bahaya pernapasan oleh debu, kabut, uap logam,
dan asap.
29
Safety
e. Tali dan sabuk pengaman, digunakan terutama untuk menolong korban kecelakaan
yang terjadi di palka kapal, sumur, atau tangki-tangki yang menyebabkan penolong harus
masuk ke dalam
30
BAB III
KEBAKARAN
Tujuan Bab 3:
Setelah menyelesaikan pelatihan pada Bab 3, siswa mampu:
• Menjelaskan penyebab terjadinya kebakaran, dan
• Menjelaskan dan melakukan pencegahan dan penanggulangan kebakaran.
Referensi :
Video:
Komatsu Safety
Manual:
Unit Instruction Manual, Working Safety (SEULG0028-0)
Training Aid
Safety
Tujuan Pelajaran 1
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 1, siswa mampu:
menjelaskan tentang definisi kebakaran,
menyebutkan kelas-kelas kebakaran menurut Permenakertrans No.4 tahun 1980,
menjelaskan tentang penyebab kebakaran,
menjelaskan tentang segitiga api, dan
menjelaskan tentang proses terjadinya penyebaran api.
Kelas Kebakaran
Berdasarkan Permenakertrans No. 4 tahun 1980, kebakaran dibagi mejadi empat kelas, yaitu:
Kelas A: kebakaran yang ditimbulkan oleh benda padat seperti kayu, kertas, kain, plastik
dan lain-lain.
Kelas B: kebakaran yang ditimbulkan oleh benda cair termasuk gas, seperti solar, oli, gas,
dan lain-lain.
Kelas C: kebakaran yang ditimbulkan oleh adanya sumber listrik.
Kelas D: kebakaran yang disebabkan oleh logam, seperti magnesium, titanium, sodium, dan
lain-lain.
32
Safety
Segitiga Api
Timbulnya kebakaran disebabkan oleh adanya tiga unsur, yaitu: oksigen, bahan bakar, dan panas.
Jika salah satu unsur tersebut tidak terpenuhi, maka tidak akan timbul api. Jadi dengan memisahkan
salah satu unsur dari segitiga api tersebut, maka kita sudah dapat melakukan pemadaman apai atau
pencegahan terjadinya kebakaran.
Ilustrasi dari segitiga api dapat digambarkan sebagai berikut:
Segitiga api
Panas yang dapat menimbulkan kebakaran dapat berasal dari berbagai macam sumber, antara lain:
Tenaga mekanis, yang berupa gesekan atau benturan.
Sumber api terbuka, yang disebabkan karena kecerobohan/kelalaian (merokok, lilin, las, dan
lain-lain) dan kesengajaan/ sabotase (kenakalan remaja, menghilangkan jejak, balas dendam,
sabotase).
Listrik (termasuk listrik statis.
Reaksi eksothermal.
Bahan bakar dalam segitiga api tersebut dapat berupa benda padat, cair, gas yang mempunyai titik
penyelaan yang berbeda-beda. Suatu bahan bakar akan terbakar jika konsentrasinya berada pada
daerah bisa terbakar. Daerah bisa terbakar adalah batas konsentrai campuran antara uap bahan
bakar dengan udara yang dapat terbakar jika diberi sumber panas.
Selain dengan menggunakan ilustrasi segitiga api, proses terjadinya suatu api/ kebakaran dapat
digambarkan melalui bagan berikut ini.
33
Safety
Penyebaran Api
Penyebaran api ke tempat lain dapat melalui empat cara, yaitu:
Kontak atau hubungan langsung
Api dapat menyebar dengan cara kontak langsung, yaitu kontak antara api dengan bahan
yang dapat terbakar atau uap/gas dari bahan mudah terbakar.
Konduksi atau perambatan
Panas dari api atau sumber panas dapat disalurkan pada bahan mudah terbakar melalui
bahan yang mudah merambatkan panas, seperti logam
Konveksi
Panas dapat pindah ke tempat lain dengan cara dibawa oleh media yang bersirkulasi, seperti
gas atau cairan. Udara dapat mensirkulasikan panas dan memindahkannya kepada objek
yang jauh letaknya melalui cara konveksi.
Radiasi atau pemancaran
Pemindahan panas dengan cara memancar dari objek satu ke objek yang lain melalui rongga
antara kedua objek tersebut disebut sebagai radiasi. Contonya seperti panas matahari
memancar ke bumi, atau panas dari api memancar ke sekelilingnya.
34
Safety
Tujuan Pelajaran 2
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 2, siswa mampu:
Menjelaskan cara pencegahan kebakaran.
menjelaskan cara menghadapi bahaya kebakaran.
Pencegahan Kebakaran
Kebakaran yang dialami dunia industri menimbulkan kerugian materi yang cukup tinggi tiap
tahunnya. Bencana ini secara serius akan menunda produksi dan menyebabkan hilangnya pekerjaan
bagi karyawan.
Pencegahan terhadap kebakaran berpegang pada dasar-dasar segitiga api, sehinnga cara
pencegahannya dapat dilakukan sebagai berikut:
Mengontrol bahan bakar
Tata ruang, memelihara kebersihan dan ketertiban ruangan kerja merupakan dasar
pencegahan dan penaggulangan kebakaran yang paling utama. Semua barang dan alat-alat
tertentu diletakkan pada tempat yang jauh dari sumber percikan api dan bahan mudah
terbakar dipisahkan dari bahan lain.
Tempat bahan dan peralatan yang memenuhi persyaratan, tempat bahan dan
peralatan yang memenuhi persyaratan adalah terbuat dari logam dan tertutup rapat.
Subsitusi bahan, yaitu dengan mengganti bahan yang mudah terbakar dengan bahan yang
tidak mudah terbakar. Seperti untuk mencuci tangan dari grease tidak lagi menggunakan
bensin tetapi dengan minyak kelapa kemudian dibersihkan dengan sabun.
Mengontrol panas
Pengontrolan panas adalah usaha yang penting dalam pencegahan kebakaran, yaitu dengan
pengontrolan:
Api terbuka, mematuhi larangan membawa api terbuka di tempat-tempat seperti painting
room, mixing room, tempat penyimpanan cat dan tempat-tempat berbahaya lainnya.
Percikan api, mengontrol percikan api dapat dilakukan dengan megushakan instalasi listrik
yang memenuhi syarat, mematuhi larangan merokok, mematuhi prosedur hot work permit,
dan lain sebagainya.
Mengontrol oksigen
Karena oksigen selalu ada di udara, mencegah kebakaran melalui pengontrolan oksigen lebih
terbatas sifatnya. Proses oksidasi dari beberapa bahan yang dapat terbakar dapat
menimbulkan panas, apabila temperatur yang ditimbulkannya mencapai titik bakar dari bahan
tersebut, maka akan terjadi kebakaran. Untuk mencegah hal tersebut, maka bahan-bahan
kimia berbahaya dan mudah terbakar disimpan dalam tempat khusus.
35
Safety
Selain usaha di atas, masih ada usaha-usaha lainnya untuk mencegah terjadinya kebakaran,
diantaranya:
Pemasangan alarm
Dewasa ini sudah banyak tersedia berbagai macam sistem alarm kebakaran yang bekerjanya
sangat efektif. Sebagai contoh:
Alarm tipe manual, alarm ini bekerja jika salah satu orang yang mengetahui adanya
bahaya kebakaran penekan atau membunyikan alarm tersebut.
Alarm
Automatic sprinkler
Sprinkel otomatis mempunyai kepala-kepala sprinkler yang dipasang terpencar pada langit-
langit di atas bagian-bagian yang dilindungi. Jika ada kebakaran, kepala sprinkler tersebut
akan terbuka dan akan menyemburkan air yang cukup untuk memadamkan api dan
membunyikan alarm.
Menghadapi Kebakaran
Bilamana terjadi kebakaran dalam sebuah bangunan lakukanlah hal-hal berikut:
Tempatkan seseorang untuk memberitahukan para penghuni agar mengosongkan ruangan.
Pada waktu yang sama usahakan untuk mematikan api dengan alat-alat pemadam kebakaran
yang ada. Hindari mengambil resiko yang tidak perlu.
Apabila Anda tidak berhasil memadamkan atau tidak bisa menentukan jangkauan kebakaran
akibat adanya asap, Anda dapat menghubungi nomor telpon darurat.
Jika tempatnya berasap, dekatkanlah diri Anda pada lantai. Jangan sekali-kali membuka pintu
tanpa merabanya terlebih dahulu.
Segera setelah Anda keluar dari bangunan, pergilah ke tempat yang aman dan tetaplah
berada di sana.
36
Safety
Tujuan Pelajaran 3
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 3, siswa mampu:
menjelaskan tentang klasifikasi bahan pemadam kebakaran,
menjelaskan tentang klasifikasi alat pemadam kebakaran,
37
Safety
38
Safety
Turunkan APAR dari Lepaskan nozzle dari Cabut pin pengaman Pegang nozzle ke atas
gantungan penjepitnya dan coba di tempat
Bawa APAR ke sumber api Semprotkan ke pangkal api dengan arah menyapu
dan searah dengan arah angin
39
Safety
Ringkasan
Penyebab Kebakaran
Kebakaran adalah adanya api yang tidak dikehendaki dan tidak dapat dikendalikan. Jika kebakaran
terjadi di perusahaan maka akan menyebabkan kerugian bagi semua pihak, baik perusahaan maupun
tenaga kerja.
Timbulnya kebakaran disebabkan oleh adanya tiga unsur, yaitu: oksigen, bahan bakar, dan panas.
Jika salah satu unsur tersebut tidak terpenuhi, maka tidak akan timbul api. Jadi dengan memisahkan
salah satu unsur dari segitiga api tersebut, maka kita sudah dapat melakukan pemadaman apai atau
pencegahan terjadinya kebakaran.
Pencegahan Kebakaran
Pencegahan terhadap kebakaran berpegang pada dasar-dasar segitiga api, sehinnga cara
pencegahannya dapat dilakukan sebagai berikut:
Mengontrol bahan bakar
Mengontrol panas
Mengontrol oksigen
40
Safety
LATIHAN
1. Sebutkan 5 (lima) faktor terjadinya bahaya kebakaran!
2. Sebutkan 3 (tiga unsur) dalam segitiga api!
3. Urutkan prosedur dalam menghadapi kebakaran berikut ini!
a. Jika tempatnya berasap, dekatkanlah diri Anda pada lantai. Jangan sekali-kali membuka
pintu tanpa merabanya terlebih dahulu.
b. Tempatkan seseorang untuk memberitahukan para penghuni agar mengosongkan
ruangan.
c. Segera setelah Anda keluar dari bangunan, pergilah ke tempat yang aman dan tetaplah
berada di sana.
d. Pada waktu yang sama usahakan untuk mematikan api dengan alat-alat pemadam
kebakaran yang ada. Hindari mengambil resiko yang tidak perlu.
e. Apabila Anda tidak berhasil memadamkan atau tidak bisa menentukan jangkauan
kebakaran akibat adanya asap, Anda dapat menghubungi nomor telpon darurat.
4. Isikan kolom-kolom yang kosong berikut dengan jawaban yang tepat!
a b c d
e
f
41
Safety
Kunci Jawaban
1.
api rokok,
cairan mudah terbakar,
penataan ruangan yang tidak sempurna (poor housekeeping),
mesin-mesin yang terlalu panas akibat dari kurangnya perawatan,
instalasi listrik,
2.
Oksigen
Panas
Bahan bakar
3. b – d – e – a - c
4.
5. c – a – b – d – f - e
42
BAB IV
BEKERJA DENGAN AMAN
Bab 4:
Setelah menyelesaikan pembelajaran pada Bab 4, siswa mampu:
• menjelasakan petunjuk umum bekerja dengan aman, dan
• dasar-dasar melakukan pekerjaan dengan aman
Referensi :
Video:
Komatsu Safety
Manual:
Unit Instruction Manual, Working Safety (SEULG0028-0)
Training Aid
Safety
Tujuan Pelajaran 1
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 1, siswa mampu:
menjelaskan tentang penggunaan pakaian kerja yang benar.
menjelaskan tentang tata ruang kerja yang aman, dan
menjelaskan tentang peraturan keselamatan kerja.
Pakaian Kerja
Pada bab 2 telah dijelaskan tentang macam-macam alat pelindung diri beserta fungsinya masing-
masing. Alat pelindung diri tersebut haruslah dipakai sewaktu melakukan pekerjaan sehari-hari,
disesuaikan dengan potensi bahaya yang ada pada pekerjaan tersebut. Berikut beberapa ketentuan
dalam penggunaan pakaian kerja:
• Pakailah topi atau helm keselamatan (safety helmet), pakaian kerja yang ditentukan oleh
perusahaan, sepatu keselamatan (safety shoes), dan alat pelindung diri lainnya sesuai
dengan potensi bahaya yang ada.
• Pakai kerja harus rapid an ukurannya harus sesuai dengan tubuh. Jangan menggunakan
pakaian kerja yang terlalu besar (kedodoran karena selain tidak nyaman dipakai juga akan
beresiko tersangkut pada komponen yang bergerak.
• Jangan menaruh benda tajam di dalam kantong baju karena hal ini akan beresiko
menyebabkan kecelakaan kerja dan mengganggu pekerjaan.
• Jangan menggantungkan pakaian kerja di sembarang tempat.
• Helm keselamatan (safety helmet) harus diguanakan dengan tepat, ikatkan tali pengait (chip
strap) pada dagu anda, hal ini akan mencegah terlepasnya helm ketika sedang dipakai.
• Gunakan kacamata keselamatan, masker, sarung tangan, sumbat telinga (ear plug), rompi
reflector, dan perlengkapan keselamatan lainnya dengan tepat sesuai fungsinya masing-
masing.
Helm keselamatan
Chip strap
Seragam kerja
Kartu identitas
Safety shoes
44
Safety
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan selama bekerja yang berhubungan dengan tata ruang
kerja.
Jangan meletakkan barang apapun di jalan.
Peralatan darurat, seperti alat pemadam kebakaran ringan, hidran, alarm kebakaran haruslah
dapat terlihat dengan baik dan mudah dijangkau.
Jalur evakuasi pada saat terjadi keadaan darurat harus sejelas munkin.
Bersihkan tumpahan oli yang ada dilantai sesegera mungkin.
Peralatan kerja harus tersusun dengan rapi pada saat melakukan pekerjaan.
Sesegera mungkin membereskan peralatan kerja dan komponen setelah selesai bekerja.
45
Safety
• Jangan sekali-kali menggunakan mesin atau peralatan kerja yang belum anda ketahui
cara penggunannya.
• Periksa perlengkapan keselamatan yang disediakan pada tiap-tiap alat atau mesin.
• Baca petunjuk penggunaan alat sebelum mengoperasikan alat.
46
Safety
Selesai bekerja
• Setelah selesai bekerja, bersihkan area kerja, peralatan kerja dan periksa semua
mesin yang telah anda gunakan.
• Jangan lupa untuk mematikan semua switch.
47
Safety
Tujuan Pelajaran 2
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 2, siswa mampu:
menjelaskan dasar-dasar membongkar dan memasang komponen dengan aman,
menjelaskan dasar-dasar penggunaan hand tools dengan aman,
menjelasakan dasar-dasar penggunaan power tools (pneumatic & electric dengan aman, dan
menjelaskan metode pengangkatan barang dengan aman.
48
Safety
49
Safety
Wrenches
Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika bekerja dengan menggunakan wrenches, yaitu:
• Periksa wrenches sebelum digunakan, pastikan
kondisi rahangnya tidak rusak, tidak benkok,
tidak aus, dan tidak retak.
• Gunakan wrench sesuai dengan ukurannya.
• Jangan menyambung dua buah wrench
sekaligus untuk menambah torsi ketika
membuka bolt dan nut.
• Jangan menggunakan wrench untuk memukul
Jangan menyambung wrench atau mengungkit sesuatu.
• Arah putar pada saat pengencangan atau
pelepasan harus tepat.
• Ketika akan membuka atau mengencangkan
bolt dan nut dengan torsi pengencangan yang
besar, pastikan daerah disekitar anda aman
dari material-material yang dapat
membahayakan. Pastikan pula posisi kaki anda
yang kokoh.
Arah putaran wrench
Pahat (Chisel)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan pahat, yaitu:
• Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika
bekerja dengan menggunakan pahat, yaitu:
• Pastikan pahat yang digunakan dalam kondisi
baik, tidak bengkok, tidak ada retak di bagian
ujung dan pangkal pahat, dan memiliki susdt
potong yang baik.
Kondisi pahat yang tidak layak pakai
• Gunakan selalu kacamata pelindung (goggles)
untuk melindungi mata dari serpihan logam.
• Pastikan kondidi di sekitar area kerja aman,
jangan sampai serpihan besi mengenai orang-
orang disekitar anda bekerja.
• Pegang pahat dengan kuat dan benar.
50
Safety
Pastikan area kerja anda aman Contoh cara memegang pahat yang benar
Screwdrivers
Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika bekerja menggunakan screwdriver, diantarany:
• Sebelum digunakan, pastikan pegangan
(handle) tidak terdapat retak, tidak ada play
antara handle dan screwdriver, tidak bengkok,
dan ujung screwdriver dalam kondisi baik.
• Ukuran screwdriver harus sesuai dengan screw
yang akan dilepas atau dikencangkan.
• Jangan gunakan screwdriver untuk
Gunakan ukuran screwdriver yang sesuai
mengungkit.
• Jangan pernah memukul pegangan (handle)
pada screwdriver dengan menggunakan palu
(kecuali untuk shock screwdriver). Dan jangan
pernah menggunakan screwdriver seperti
pahat.
• Jangan menggunakan screwdriver untuk
Jangan gunakan screwdriver seperti pahat melakukan pengetesan arus listrik. Hal ini akan
mengakibatkan menurunnya kekuatan
mekanikal bahan pada screwdriver.
51
Safety
Punches
Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan punch, yaitu:
• Sebelum digunakan pastikan kondisinya baik,
tidak ada retak, tidak bengkok dan tidak ada
serpihan logam.
• Pukul punch dengan arah tegak lurus. Hal ini
untuk menghindari melesetnya punch ketika
dipukul.
• Pukul pelan punch untuk pertama kali, hal ini
bertujuan untuk mendudukkan punch pada
52
Safety
53
Safety
Impact wrench
• Sebelum digunakan, pastikan kondisi impact
wrench dalam keadaan baik.
• Ukuran impact wrench harus sesuai dengan
torsi pengencangan bolt dan nut.
• Cobalah terlebih dahulu sebelum digunakan.
Pastikan tidak terdapat bunyi yang abnormal
dan kondisi hose dalam keadaan baik.
• Pastikan pada saat melepas dan memasang
bolt dan nut, putaran impact wrench harus
Gunakan ukuran impact wrench yang sesuai
dengan torsi pengencangan bolt dan nut
sesuai.
• Pastikan posisi impact wrench tegak lurus.
• Gunakan selalu kacamata pelindung (goggles).
• Jika akan menggunakan impact wrench dalam
jangka waktu lama, gunakan sumbat telinga
(ear plug).
• Jika menggunakan impact wrench yang cukup
besar, maka posisi tubuh harus stabil dan
pegangan harus kuat.
54
Safety
Air gun
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan air gun:
• Jangan pernah mengarahkan nozzle ke tubuh
orang lain.
• Gunakan kacamata pelindung (protective
goggles).
55
Safety
Electric drill
• Pastikan switch bekerja dengan baik.
• Pastikan tidak ada kebocoran listrik pada body.
• Pastikan mata bor tidak tumpul.
• Pastikan semua komponen terikat dengan
sempurna.
• Gunakan kacamata pengaman.
• Janagan gunakan sarung tangan.
• Jangan pernah meniup lubang hasil
pengeboran dengan tujuan untuk
membersihkannya, hal ini sangat berbahaya
karena serbuk besi dapat masuk ke mata
Jangan menggunakan sarung tangan ketika anda.
melakukan pengeboran
• Buat lubang dengan penitik khusus untuk
mengebor suatu lubang.
• Jaga posisi tubuh anda agar selalu stabil.
56
Safety
Press Work
Bekerja dengan alat penekan sangat dibutuhkan kehati-hatian dan kecermatan, karena resikonya
sangat tinggi. Hal berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan ketika bekerja menggunakan alat
penekan:
Untuk pekerjaan press-fitting dan
pembengkokan, gunakan liner khusus yang
sesuai.
Material-material yang dikeraskan (tempered
material) sangat beresiko pecah ketika
dilakukan penekanan.
Jika bekerja dengan orang lain, gunakan kode
yang mudah dimengerti.
Posisi penekan dan material yang ditekan
harus benar-benar lurus untuk menjaga agar
Koordinasi dengan rekan kerja sangat jangan sampai material yang ditekan
dibutuhkan
melenting.
Amati selalu pressure gauge, jika gaya
penekanan yang bekerja melebihi standar
segera hentikan penekanan.
57
Safety
58
Safety
59
Safety
60
Safety
Ringkasan
61
Safety
LATIHAN
Latihan berikut dikerjakan secara mandiri oleh siswa setelah mengikuti pelatihan secara tuntas pada
bab 4.
Disertakan pula kunci jawaban untuk latihan ini guna mengetahui hasil pekerjaan Peserta.
Tentukan “benar” atau “salah” pernyataan-pernyataan berikut ini!
1. Pada saat melakukan pkerjaan dengan menggunakan palu (hammer) dianjurkan untuk
memakai sarung tangan. [____]
2. Posisi pengangkatan barang seperti gambar di bawah sangat dianjurkan. [____]
3. Sudut sling pada saat pengangkatan dianjurkan untuk tidak melebihi 600. [____]
4. Untuk melindungi tangan dari serpihan logam, maka pada saat melakukan pengeboran
dianjurkan menggunakan sarung tangan. [____]
5. Pada kondisi tertentu, kita boleh meggunakan screwdriver selayaknya pengungkit. [____]
6. Posisi pemindahan barang seperti gambar di bawah ini sangat dianjurkan. [____]
7. Kita harus menggunakan sumbat telinga (ear plug), ketika melakukan pekerjaan dengan
menggunakan impact wrench dalam jangka waktu yang cukup lama. [____]
8. Pada saat mengoperasikan forklift, kita tidak boleh menaikkan penumpang di atas muatan.
[____]
9. Posisi berdiri yang aman ketika melakukan penggerindaan dengan double-headed grinder
adalah tepat di depan batu gerinda. [____]
10. Pada saat melakukan pengencangan bolt dengan menggunakan impact wrench, impact
wrench harus dalam posisi tegak lurus. [____]
62
Safety
Kunci Jawaban
1. S
2. S
3. B
4. S
5. S
6. B
7. B
8. B
9. S
10. B
63
EVALUASI
SOAL TEST TEORI
Petunjuk Mengerjakan Soal
1. Siswa menuliskan pada lembar jawaban yang telah disediakan : Nama, Tanggal, dan Kode Soal.
2. Untuk soal No. I Pilihan Ganda (Multiple Choice)
Hanya ada satu jawaban yang paling benar.
Siswa melingkari jawaban yang paling benar pada lembar jawaban yang disediakan.
Contoh : 1. Fungsi bulldozer adalah:
a. Land clearing b. Loading c. Hauling d. Compacting.
Jawaban: a b c d
Jika akan mengganti jawaban, berilah tanda silang ( x ) pada jawaban yang salah, selanjutnya
lingkari jawaban yang benar.
Contoh: Jawaban : a b c Xd
3. Untuk soal No. II Benar-Salah (True-False)
Siswa melingkari pada lembar jawaban huruf "B" jika pemyataan pada soal Benar. dan lingkari
huruf "S" jika pernyataan Salah.
4. Untuk soal No. III Menjodohkan (Matching)
Siswa mencocokkan soal pada kolom A dengan jawaban/pernyataan pada kolom B.
5. Untuk soal No. IV Melengkapi (Fill-In)
Siswa mengisikan pada lembar jawaban, kata/nama komponen/fungsi yang sesuai pada masing-
masing soal.
6. Siswa tidak dibenarkan mengotori, menulis dan merusak buku soal.
7. Setelah selesai mengerjakan, siswa memasukkan lembar jawaban pada buku soal, dan bisa
meninggalkan ruangan atas seijin pengawas.
8. Waktu : 120 menit.
Safety
Pilihan Ganda
Siswa memberi tanda silang (X) pada jawaban a, b , c dan d yang paling benar dari soal-soal di
bawah ini.
1. Suatu usaha untuk dapat melaksanakan pekerjaan tanpa terjadi adanya suatu kecelakaan
merupakan definisi dari ...
a. Keselamatan kerja.
b. Kedisiplinan kerja.
c. Kesehatan kerja.
d. Ketelitian kerja.
2. Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja adalah seperti disebutkan di bawah ini, KECUALI ...
a. Mencegah kerusakan pada alat-alat, material produksi, dan lingkungan kerja.
b. Mencegah timbulnya penyakit akibat pekerjaan.
c. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
d. Mencegah penurunan biaya produksi.
3. Salah satu manfaat keselamatan dan kesehatan kerja jika diterapkan dengan benar dalam
sebuah perusahaan adalah ...
a. Menyelamatka pegawai dari kehilangan waktu tidur.
b. Menyelamatkan pegawai dari kesakitan/penderitaan.
c. Menyelamatkan keluarga dari masa depan yang sempurna.
d. Menyelamatkan perusahaan dari kehilangan waktu melatih atletnya.
65
Safety
6. Peraturan yang mengatur tentang kewajiban perusahaan untuk menyediakan tempat dan
lingkungan kerja yang aman adalah ...
a. Undang-Undang No.1 Tahun 1970.
b. Undang-Undang No.1 Tahun 1992.
c. Undang-Undang No.23 Tahun 1970.
d. Undang-Undang No.23 Tahun 1992.
7. Tenaga kerja di tempat kerja harus sehat dan selamat serta proses produksi harus aman dan
efisien, ini merupakan isi dari ...
a. Undang-Undang No.1 Tahun 1970.
b. Undang-Undang No.23 Tahun 1970.
c. Undang-Undang No.23 Tahun 1992.
d. SK MENTAMBEN No.555.K/26/M.PE/1995.
9. Suatu kejadian yang tidak direncanakan, tidak diduga, tidak diinginkan dan terjadi secara
tiba-tiba serta bersifat merugikan disebut ...
a. Action.
b. Influent.
c. Incident.
d. Accident.
10. Beberapa hal yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan kerja adalah seperti disebutkan
di bawah ini, KECUALI ...
a. Karena tidak tahu.
b. Karena tidak mau.
c. Karena tidak mampu.
d. Karena tidak mau tahu.
66
Safety
11. Salah satu contoh lemahnya pengawasan tentang pelaksanaan keselamatan kerja adalah ...
a. Keselamatan kerja dianggap menjadi bagian dari pekerjaan.
b. Perhatian pegawai tentang keselamatan kerja kurang.
c. Instruksi tentang keselamatan kerja kurang.
d. Kondisi fisik karyawan yang terlalu lelah.
13. Ketika terjadi cedera kerja atas diri pegawai dimana masih dapat ditangani oleh petugas P3K
maupun perawat kesehatan, dan setelah itu karyawan dapat bekerja kembali, dapat
diklasifikasikan sebagai cedera ...
a. Environmental damage.
b. Bussiness instruction.
c. Property danger.
d. People injury.
14. Cedera yang terjadi pada pegawai, dimana pegawai tersebut diarahkan untuk mendapatkan
perlakuan medis lanjutan setelah mendapatkan perawatan P3Kdisebut ...
a. Cedera hilang waktu kerja.
b. Cedera rawat medis.
c. Cedera cacat tetap.
d. Cedera ringan.
15. Jika seorang pegawai kehilangan seluruh waktu kerjanya karena mengalami cedera atau
sakit yang berhubungan dengan pekerjaannya, maka dapat disebut bahwa pegawai tersebut
mengalami cedera ...
a. Hilang waktu kerja.
b. Meninggal dunia.
c. Rawat medis.
d. Fatal.
67
Safety
16. Suatu kematian yang disebabkan oleh cedera kerja tanpa memperhatikan lamanya waktu
antara cedera dan kematian disebut ...
a. Cedera fatal.
b. Cedera berat.
c. Cedera cacat tetap.
d. Cedera hilang waktu kerja.
17. Kecelakaan di tempat kerja yang menyebabkan terganggunya kegiatan usaha suatu
perusahaan disebut ...
a. Bussiness interuption.
b. Bussiness instruction.
c. Bussiness incident.
d. Bussiness injury.
19. Kecelakaan tambang di Indonesia di klasifikasikan sebagai luka berat jika ...
a. Korban dalam waktu lebih dari 3 hari sudah dapat bekerja kembali.
b. Korban dalam waktu kurang dari 3 hari sudah dapat bekerja kembali.
c. Korban dalam waktu lebih dari 3 minggu sudah dapat bekerja kembali.
d. Korban dalam waktu kurang dari 3 minggu sudah dapat bekerja kembali.
21. Salah satu contoh biaya tidak langsung (indirect cost) adalah …
a. Kehilangan waktu.
b. Gaji, upah dan kompensasi.
c. Biaya perawatan dan pengobatan.
d. Kerusakan alat, mesin, dan material.
68
Safety
22. Suatu kejadian dimana manusia, peralatan, dan lingkungan telah, hampir mengalami
kecelakaan atau bahkan telah mengalami kecelakaan disebut ...
a. Near miss.
b. Incident.
c. Accident.
d. Hazzard.
23. Di bawah ini adalah ketentuan-ketentuan dalam pemilihan alat pelindung diri, KECUALI …
a. Alat pelindung harus dapat memberikan perlindungan yang baik, kuat terhadap bahaya
yang spesifik atau bahaya-bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja.
b. Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya yang dikarenakan
bentuk yang tidak tepat atau salah dalam penggunaannya.
c. Berat alat hendaknya seringan mungkin dan tidak menyebabkan rasa ketidaknyamanan
yang berlebihan.
d. Alat pelindung harus dapat membatasi gerakan dan persepsi sensoris pemakainya.
24. Peraturan yang mengatur pemakaian alat pelindung diri, diantaranya adalah ...
a. Undang-Undang No.1 Tahun 1970 dan PERMENAKERTRANS No.01/MEN/1981.
b. Undang-Undang No.1 Tahun 1971 dan PERMENAKERTRANS No.01/MEN/1980.
c. Undang-Undang No.1 Tahun 1980 dan PERMENAKERTRANS No.01/MEN/1970.
d. Undang-Undang No.1 Tahun 1981 dan PERMENAKERTRANS No.01/MEN/1971.
25. Salah satu klasifikasi alat pelindung diri berdasarkan fungsinya adalah ...
a. Pelindung kepala dan badan.
b. Pelindung kepala dan muka.
c. Pelindung mata dan hidung.
d. Pelindung tangan dan kaki.
26. Topi keselamatan yang tahan terhadap listrik tegangan tinggi adalah topi keselamatan kelas
...
a. Kelas A.
b. Kelas B.
c. Kelas C.
d. Kelas D.
69
Safety
27. Jenis pelindung telinga yang memiliki tingkat proteksi lebih tinggi dan dapat dipakai pada
telinga yang terinfeksi ringan adalah ...
a. Ear phone.
b. Ear block.
c. Ear muff.
d. Ear plug.
28. Sepatu keselamatan (safety shoes) dapat dibedakan menurut pekerjaan yang dilakukan, yaitu
seperti disebutkan di bawah ini, KECUALI ...
a. Sepatu karet anti elektrostatik yang digunakan untuk melindungi pekerja dari bahaya
peledakan.
b. Sepatu keselamatan yang digunakan di tempat kerja yang mengandung bahaya
peledakan.
c. Sepatu bagi pekerja bangunan dengan resiko bahaya tertimpa benda keras.
d. Sepatu yang dipakai pada pekerjaan pengecoran baja.
29. Baju pelindung yang menutupi sebagian anggota tubuh (dari dada sampai lutut) disebut ...
a. Overlength.
b. Overall.
c. Apron.
d. Apar.
30. Timbulnya kebakaran disebabkan oleh adanya tiga unsur, yaitu seperti disebutkan di bawah
ini, KECUALI ...
a. Panas.
b. Ruang.
c. Oksigen.
d. Bahan bakar.
31. Cara penyebaran panas dari api atau sumber panas pada bahan mudah terbakar melalui
bahan yang mudah merambatkan panas, disebut ...
a. Kontak langsung.
b. Konduksi.
c. Konveksi.
d. Radiasi.
70
Safety
32. Subsitusi bahan, yaitu mengganti bahan yang mudah terbakar dengan bahan yang tidak
mudah terbakar, merupakan contoh pencegahan kebakaran melalui cara ...
a. Mengontrol panas.
b. Mengontrol oksigen.
c. Mengontrol tata ruang.
d. Mengontrol bahan bakar.
33. Alat yang dapat menyemburkan air yang cukup untuk memadamkan api dan membunyikan
alarm jika terjadi kebakaran disebut ...
a. Automatic fire supression.
b. Automatic sprinkler.
c. Automatic alarm.
d. Automatic timer.
34. Kebakaran yang diakibatkan oleh benda-benda seperti kayu, kertas, atau plastik baik
dipadamkan oleh ...
a. Air.
b. Foam.
c. CO2.
d. Halon.
35. Alat yang digunakan untuk memadamkan api pada mula terjadinya kebakaran dan
mempunyai berat tidak lebih dari 16 kgf adalah ...
a. Air.
b. Apron.
c. Apar.
d. Hydran.
36. Jarak alat pemadam api ringan yang satu dengan yang lainnya tidak boleh melebihi ...
a. 5 m.
b. 10 m.
c. 15 m.
d. 20 m.
71
Safety
37. Jenis bahan pemadam kebakaran yang dapat digunakan pada semua kelas kebakaran adalah
...
a. Air.
b. Foam.
c. CO2.
d. Halon.
38. Perhatikan gambar di bawah ini! Prosedur pemadaman api dengan menggunakan alat seperti
diperlihatkan pada gambar di bawah adalah ...
a b c d
e f
a. c – a – b – d – f – e
b. c – b – a – d – f – e
c. b–a–f–e–d–c
d. b – a – f – e – d – c
39. Beberapa hal yang harus diperhatikan selama bekerja yang berhubungan tata ruang kerja
adalah seperti disebutkan di bawah ini, KECUALI ...
a. Peralatan darurat harus dapat terlihat dengan jelas dan sulit untuk dijangkau.
b. Peralatan kerja harus tersusun dengan rapi pada saat melakukan pekerjaan.
c. Bersihkan tumpahan oli yang ada di lantai sesegera mungkin.
d. Jangan meletakan barang apapun di jalan.
72
Safety
40. Salah satu hal yang perlu diperhatikan ketika sedang bekerja adalah ...
a. Lakukan meeting singkat dengan kelompok kerja untuk membahas beberapa hal penting
mengenai pekerjaan yang akan dilakukan.
b. Jangan mengganggu atau mengajak bercanda rekan kerja pada saat melakukan
pekerjaan.
c. Bersihkan area kerja, peralatan kerja, dan periksa semua mesin yang telah anda
gunakan.
d. Baca petunjuk penggunaan alat sebelum mengoperasikan alat.
Benar - Salah
Siswa memberikan tanda silang pada lembar jawaban, pada huruf B bila pernyataan di bawah betul
dan pada huruf S bila pernyataannya salah.
1. Keselamatan dan kesehatan kerja diterapkan dalam sebuah perusahaan dengan tujuan untuk
menambah biaya operasional, mencegah pemborosan terhadap tenaga kerja, modal,
peralatan, dan sumber-sumber produksi lainnya.
2. Undang-Undang No.23 Tahun 1992 menyebutkan bahwa kesehatan kerja meliputi pelayanan
kesehatan, pencegahan penyakit, dan menyediakan syarat kerja.
3. Cedera atau sakit yang berhubungan dengan pekerjaan yang menyebabkan seseorang
pegawai kehilangan seluruh waktu kerjanya disebut cidera fatal.
4. Pengontrolan tingkat resiko kecelakaan dapat dilakukan dengan enginering control
(konstruksi), yaitu dengan melakukan penataan ruang dan lingkungan kerja yang tidak aman
dan nyaman digunakan untuk bekerja bagi karyawan, sehingga dapat menghindarkan resiko
kecelakaan kerja.
5. Safety merupakan dimana unsur-unsur utama seperti manusia, peralatan, dan lingkungan
berada dalam keadaan aman.
6. Pasal 9 ayat 2 pada Undang-Undang No.1 Tahun 1980 menyebutkan bahwa ”pengurus hanya
dapat mempekerjakan tenaga kerja yang bersangkutan setelah ia yakin bahwa tenaga kerja
tersebut memahami syarat-syarat tersebut di atas”.
7. Topi keselamatan menurut fungsinya dibagi menjadi 4 jenis yaitu, kelas A, kelas B, kelas C,
dan kelas D.
8. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan alat proteksi tangan adalah jenis
material yang harus dicegah, daya tahan terhadap kontak dengan bahan, kepekaan yang
diperlukan dalam melakukan pekerjaan, dan harga yang sesuai dengan budget perusahaan.
9. Berdasarkan PERMENAKERTRANS No.14 Tahun 1980, kayu, kertas, kain, dan plastik
merupakan benda-benda yang dapat menimbulkan kebakaran kelas A.
73
Safety
10. Panas yang berpindah ke tempat lain dengan cara dibawa oleh media yang bersirkulasi,
seperti gas atau cairan disebut cara penyebaran konveksi.
11. Posisi pengangkatan barang seperti diperlihatkan pada gambar di bawah adalah sangat
dianjurkan.
12. Gunakan jari, obeng, rod, atau stick untuk meluruskan lubang pada komponen ketika
melakukan pekerjaan membongkar dan merakit komponen.
13. Pada saat melakukan pekerjaan dengan menggunakan palu (hammer) dianjurkan untuk
menggunakan sarung tangan.
14. Jangan menggunakan palu baja untuk memukul material yang dikeraskan, dianjurkan untuk
menggunakan palu karet.
15. Posisi pengangkatan barang yang benar adalah seperti diperlihatkan pada gambar di bawah.
16. Jangan menyambung dua buah wrench atau menyambungnya dengan pipa untuk menambah
torsi ketika membuka bolt.
17. Pada kondisi tertentu, kita boleh menggunakan screwdriver sebagai pengungkit.
18. Gunakan earplug ketika menggunakan impact wrench dalam jangka waktu yang lama.
19. Posisi berdiri yang aman ketika melakukan penggerindaan dengan menggunakan double
headed grinder adalah tepat di dapan batu gerinda.
20. Untuk melindungi tangan dari serpihan logam, maka pada saat melakukan pengeboran
dianjurkan untuk menggunakan safetyshoe.
74
Safety
Menjodohkan
Siswa menjodohkan pernyataan pada kolom A dengan kolom B yang tepat (pada kolom B dapat
dipilih lebih dari satu kali).
A B
75
Safety
Fill - in
1. (a)__________dapat diartikan sebagai suatu kejadian yang tidak diinginkan yang mungkin
atau dapat mengakibatkan kerugian atau menurunnya efisiensi kegiatan suatu usaha dan
tidak menimbulkan cedera pada manusia, sedangkan (b)__________dapat didefinisikan
sebagai suatu kejadian yang tidak direncanakan, tidak diduga, tidak diinginkan terjadi
secara tiba-tiba dan bersifat merugikan bagi manusia, alat-alat dan material.
2. Secara garis besar, kecelakaan kerja yang terjadi disebabkan oleh 88% (a)
__________10% (b)__________,dan 2% (c)__________.
3. Menurut Frank E. Bird berdasarkan penelitian yang dilakukannya, jika dalam suatu
perusahaan terjadi sekitar 600 kejadian (a) __________, ini merupakan pertanda bahwa
akan terjadi 1 kali (b)__________, 30 kali (c) ___________, dan 10 (d)___________.
7. Pengontrolan panas adalah usaha yang penting dalam pencegahan kebakaran, yaitu
dengan pengontrolan (a)__________dan (b)__________.
8. Ketika melakukan pengangkatan manual, jangan pernah mengangkat barang lebih dari
(a)__________sendirian atau jangan pernah mengangkat barang berdua lebih
dari(b)__________.
9. Sudut sling pada saat melakukan pengangkatan dengan menggunakan crane adalah
(a)__________ , akan tetapi jika tidak memungkinkan, maka sudut pengangkatan bisa
mencapai maksimal (b)__________ .
10. Gunakan __________ pada saat naik dan turun dari ketinggian.
76
Safety
Kunci Jawaban
Pilihan Ganda
Benar- Salah
11. S 1. S
12. b 2. S
13. S 3. S
14. S 4. S
15. b 5. b
16. S 6. b
17. S 7. S
18. S 8. b
19. S 9. S
20. b 10. S
77
Safety
Menjodohkan
1. g eliminasi
2. k resiko
3. b subtitusi
4. k resiko
5. h hazzard
6. f kelas A
7. a kelas C
8. i kelas B
9. j kelas D
Fill – in
3. (a)hampir celaka (near miss), (b)cidera berat, (c)cidera ringan, (d)kerusakan harta benda.
78