Anda di halaman 1dari 68

TRAINING HANDBOOK

PT. Harita Panca Utama


Plant People Development
BASIC MACHINE
ELEMENT

GAMBARAN UMUM PELATIHAN

Materi pembelajaran Basic Machine Element terdiri atas 3 (tiga) bab. Bab 1
membahas mengenai prinsip dasar mesin dan aplikasinya yang meliputi liquid, torsi dan
elektrik. Bab 2 membahas mengenai mechanical element yang meliputi fasteners,
bearing, seal dan belt. Pada bab 3 membahas mengenai pengetahuan tentang bahan
bakar diesel (diesel fuel), pelumas, pendingin dan elektrolit baterai.
DAFTAR ISI

GAMBARAN UMUM PELATIHAN


DAFTAR ISI
PENJELASAN PELATIHAN
SASARAN PEMBELAJARAN
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
REFERENSI
GLOSARIUM
BAB I. PRINCIPLE OF BASIC MACHINE AND APLIED SCIENCE
Pelajaran 1 : Liquid 2
Pelajaran 2 : Torsi 4
Pelajaran 3 : Elektrik 5
Ringkasan 8
Soal Latihan 9
BAB II. MECHANICAL ELEMENT
Pelajaran 1 : Fasteners 12
Pelajaran 2 : Bearing 19
Pelajaran 3 : Seal 23
Pelajaran 4 : Belts 27
Ringkasan 30
Soal Latihan 31
BAB III. MATERIAL
Pelajaran 1 : Bahan Bakar Diesel (Diesel Fuel) 35
Pelajaran 2 : Pelumas 37
Pelajaran 3 : Pendingin 42
Pelajaran 4 : Electrolyte Battery 43
Ringkasan 45
Soal Latihan 46
EVALUASI
BASIC MACHINE
ELEMENT

DESKRIPSI PROGRAM
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Metode
 Teori (40%)
 Ceramah
 Diskusi
 Praktek (60%)
 Demonstrasi
 Praktek
Durasi
2 hari kerja (7 jam )
Jumlah Siswa
Maksimal 16 orang
Kriteria Kelulusan
 Kehadiran minimal 90 % dari total hari pelatihan.
 Evaluasi akhir
 Nilai minimal test teori: 75
 Nilai minimal test praktek: 75.
Pemberian Sertifikat
 Sertifikat akan diberikan kepada siswa yang memenuhi kriteria kelulusan.
 Surat keterangan akan diberikan kepada siswa yang memenuhi syarat kehadiran
minimal tetapi tidak memenuhi syarat minimal nilai kelulusan.
BASIC MACHINE
ELEMENT

SASARAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti pembelajaran ini secara tuntas, siswa dapat menjelaskan mengenai
prinsip dasar mesin diantaranya tentang liquid, torsi dan elektrik. Siswa juga mampu
menjelaskan mengenai nama dan fungsi mechanical element seperti fasteners, bearing, seal
dan belt serta mengidentifikasi bagian-bagiannya. Selain itu, siswa dapat menjelaskan
tentang material berupa pengetahuan dasar bahan bakar diesel, pelumas, pendingin dan
electrolyte battery.
BASIC MACHINE
ELEMENT

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

 Petunjuk Bagi Siswa


Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal dalam mempelajari materi modul ini,
langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain:
 Bacalah dan pahamilah dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada
pada masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas,
siswa dapat bertanya pada instruktur yang mengampu kegiatan belajar
tersebut.
 Kerjakanlah setiap soal latihan yang terdapat pada modul ini untuk
mengetahui seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-
materi yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar.
 Jika belum menguasai tingkat materi yang diharapkan, ulangi lagi pada
kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada instruktur yang
mengampu kegiatan pembelajaran yang bersangkutan.

 Petunjuk Bagi Instruktur


Dalam setiap kegiatan belajar instruktur berperan untuk:
 Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar.
 Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam
tahap belajar.
 Membantu siswa dalam memahami konsep, praktik baru, dan menjawab
pertamnyaan siswa mengenai proses belajarnya.
 Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain
yang diperlukan untuk belajrar.
 Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
BASIC MACHINE
ELEMENT

REFERENSI

Manual :
TheGoldBook
Training Aid
BASIC MACHINE
ELEMENT

GLOSARIUM

Additive : bahan tambah.


Anti foam : sifat oli untuk tidak mudah berbusa.
Anti Rust/corrosion : sifat oli memisahkan debu dan mencegah korosi.
Anti wear : sifat oli untuk mencegah keausan.
Ash content : besarnya kandungan debu pada fuel.
Bearing : berfungsi untuk mengurangi gesekan dan keausan serta hilangnya tenaga akibat
bagian yang saling berputar.
Belt : Pemindah tenaga melalui kontak antara belt dengan pulley penggerak dan pulley
yang digerakkan.
Boiling point : titik didih dari suatu material.
Bolt : fasteners yang digunakan sebagai pasangan dari nut.
Cetane number : merupakan nilai yang menunjukkkan kemudahan pembakaran fuel.
Cetane number sangat menentukan kemudahan start dan pembakaran.
Clamp : digunakan untuk pengikat pada penyambungan hose ke pipa logam.
Coloumb (Q) : banyaknya muatan listrik (elektron) yang mengalir melalui suatu titik pada
sebuah penghantar.
Coolant : zat cair yang digunakan pada circuit pendingin engine.
Density : berat jenis.
Drop point : titik leleh, merupakan titik suhu pada saat grease mulai mencair akibat panas.
Electrolyte battery : material pada battery yang membuat material aktif seperti plate dan
asam sulfat (sulfuric acid) terjadi reaksi kimia sehingga battery dapat menghasilkan
arus.
Extreme pressure memperbaiki ketahanan oil terhadap tekanan.
Fasteners : pengencang yang digunakan untuk menggabungkan beberapa parts atau
komponen menjadi suatu komponen assembly.
Flash point : merupakan nilai yang lebih menunjukkan temperatur penyalaan bahan bakar.
Gasket : mencegah kebocoran cairan melalui permukaan bidang kontaknya terhadap
komponen yang dirakit dan bersifat static.
Key : pasak, digunakan sebagai lock antara roda sisi atau pulley tehadap shaft.
Konduktor : Material yang dapat mengalirkan arus listrik, konduktor juga dapat dikatakan
sebagai bahan yang atom–atomnya mempunyai jumlah elektron lebih kecil dari
empat pada lintasan (kulit) terluar.
Leverage/Mechanical lever : alat yang digunakan untuk meneruskan dan menambah
gerakan dan gaya.
Liquid : suatu zat atau material yang berbentuk cair.
Nut : merupakan fasteners dengan aplikasi pemakaian sebagai pasangan dari bolt.
Pin : digunakan sebagai fasteners pada bagian parts yang bergerak dan sebagai pengunci
(lock) serta sebagai pelurus posisi parts yang saling disambungkan.
Pour point : menunjukkan temperatur terendah fuel dapat mengalir.
Pressure : gaya pada satuan luas.
O-ring : berfungsi sebagai seal akibat tertekan (squeezed) pada.
Oxidation inhibitor : sifat oli terhadap peristiwa oksidasi.
Resistance : hambatan, merupakan perlambatan kecepatan elektron bebas yang berjalan
melalui sebuah logam, satuan hambatan listrik adalah ohm dan simbolnya adalah .
Screw : merupakan salah satu jenis fasteners yang bentuknya hampir sama dengan bolt
atau capscrew, akan tetapi berukuran kecil.
Seal : digunakan sebagai penyekat atau perapat pada bagian yang saling disambungkan
terhadap kebocoran cairan, udara, debu, dan menjaga tekanan.
Snap ring : merupakan pendukung yang berfungsi sebagai lock penempatan posisi atau
penahan (retainer),
Spesific gravity : rapat relatif, merupakan perbandingan (rasio) dan berat jenis (density)
suatu zat cair diperbandingkan dengan berat jenis air murni.
Stud : merupakan salah satu jenis fasteners berupa steel rod yang memiliki thread pada
kedua ujungnya.
Tensile strength : Kekuatan tarik dari suatu bahan.
Thread : Ulir, thread dibedakan atas thread kasar (coarse thread) dan thread halus (fine
thread).
Viscosity : kekentalan, merupakan ukuran kemampuan suatu cairan untuk mengalir.
Washer : merupakan cincin penutup yang digunakan antara bolt ataupun nut terhadap
parts atau komponen yang diikat.
BAB I

PRINCIPLE OF BASIC MACHINE AND


APPLIED SCIENCE

Tujuan Bab 1:
Setelah menyelesaikan pembelajaran pada Bab 1, siswa mampu menjelaskan tentang prinsip
dasar dari liquid, torsi dan elektrik.

Referensi :
TheGoldBook
Training Aid
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

Pelajaran 1: Liquid

Tujuan Pelajaran 1
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 1, siswa mampu menjelaskan prinsip dasar tekanan,
rapat relatif, berat jenis, dan kekentalan.

Liquid
 Tekanan (Pressure)
Tekanan adalah gaya pada satuan luas, pascal menyatakan bahwa “zat cair dalam ruangan tertutup
dan diam (tidak mengalir) mendapat tekanan maka tekanan tersebut akan diteruskan ke segala arah
dengan sama rata dan tegak lurus bidang permukaannya.” Penerapan hukum Pascal diilustrasikan
pada gambar dibawah ini:

(a) (b) (c)


Tekanan pada Hidrolik Silinder

Gambar (a) menunjukkan bahwa tekanan fluida (oli) yang terdapat dalam hydraulic cylinder mampu
mengangkat sebuah beban. Pada gambar (b) dua buah cylinder mampu mengangkat beban dua kali
lipat dari gambar (a), hal ini terjadi karena menggunakan dua buah piston hydraulic cylinder. Jumlah
piston pada gambar (c) adalah satu buah tetapi piston tersebut memiliki luas permukaan dua kali
lipat dari gambar (a) dan sama dengan gambar (b). Hal tersebut menunjukkan bahwa pergerakan
piston (gaya) dipengaruhi oleh tekanan dan luas penampang, sehingga dapat dirumuskan sebagai
berikut:

F=PXA

Dimana : F = Gaya/Force (K g)
P = Tekanan/Pressure (Kg/Cm2)
A = Luas Penampang/Area (Cm2)

2
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

Pengukuran tekanan fluida dibagi menjadi dua macam yaitu :


 Tekanan gauge
Tekanan gauge adalah pengukuran tekanan yang mengabaikan tekanan udara (Tekanan
Atmosphere) atau nilai yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk pada alat pengukur tekanan
(pressure gauge).
 Tekanan absolute
Tekanan absolute adalah tekanan yang dipengaruhi oleh besarnya tekanan udara lain.
Tekanan Absolute = Tekanan Gauge + Tekanan Atmosphere
Tekanan diukur menggunakan alat yang disebut dengan pressure gauge dengan satuan kg/cm2, Psi
dan atmosphere. Dimana harga 1 kg/cm2 adalah sama dengan 1 atmosphere. Untuk pengukuran
tekanan rendah yang lebih akurat digunakan manometer berupa gelas pipa yang berisi mercury.
Besarnya tekanan dapat dilihat dari tinggi selisih pada pipa gelas (height of mercury column) dengan
satuan mmHg atau InHg.

Pressure Gauge Manometer

Contoh: Sebuah pressure gauge menunjukkan tekanan sistem sebesar 10 kg/cm2, pada saat tekanan
atmosfer 1,03 kg cm2 , maka tekanan sistem yang sebenarnya adalah 11,03 kg/cm2. Jadi tekanan
absolut sistem adalah 11,03 kg cm2.
 Rapat Relatif (Spesific Gravity) dan Berat Jenis (Density)
Rapat Relatif (Spesific Gravity) adalah Perbandingan (ratio) dan berat jenis (density) suatu zat cair
diperbandingkan dengan berat jenis air murni. Spesific gravity setiap material berbeda-beda, air murni
mempunyai specific gravity satu, sedangkan battery electrolyte mempunyai specificity graffiti 1,26 -
1,28 pada temperature 80°F (26,7°C ).
 Kekentalan (Viscosity)
Viscosity atau viskositas adalah ukuran kemampuan suatu cairan untuk mengalir, semakin tinggi
viskositasnya maka kemampuan mengalirnya semakin berkurang. Misalnya Oli memiliki viskositas
lebih baik dari fuel sehingga oli lebih susah mengalir dibandingkan dengan fuel, Oli mesin dengan
viskositas rendah bersifat encer dan mengalir dengan mudah dibandingkan dengan oli dengan
viskositas tinggi yang bersifat lebih kental dan mengalir lebih lambat. Viskositas dipengaruhi oleh
temperatur bila oli panas maka oli akan menjadi lebih encer dan mengalir lebih cepat daripada oli
dalam keadaan dingin.

3
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

Pelajaran 2: Torsi

Tujuan Pelajaran 2
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 2, siswa mampu menjelaskan prinsip dasar torsi dan
leverage.

Torsi
 Torsi
Torsi adalah Gaya puntir atau gaya putar yang mengakibatkan suatu objek berputar pada sumbunya.
Sebagai contoh adalah saat mengencangkan sebuah screw dengan menggunakan open end wrench.
Ketika mengencangkan screw dengan pegangan tangan di tengah pegangan kunci, maka tenaga yang
dibutuhkan akan lebih besar dan sebaliknya tenaga yang dibutuhkan akan lebih kecil jika pegangan
tangan di ujung dari kunci.

Penggunaan Open End Wrench

Ilustrasi diatas menggambarkan bahwa torsi didasarkan pada dua faktor yaitu besarnya tenaga (gaya)
dan jarak, sehingga dapat dikatakan bahwa kedua faktor itu yang menghasilkan torsi dan dirumuskan
sebagai berikut:

T = F x r

Dimana : T = Torsi (Kgm)


F = Gaya (Kg).
r = Jarak (m)
 Leverage
Mechanical lever digambarkan dengan sebuah batang atau tongkat yang lurus ditunjuk ditengah-
tengah batang tersebut digunakan untuk memodifikasi atau merubah gerakan dan besar gaya
(meneruskan). Jadi mechanical lever adalah suatu alat yang digunakan untuk meneruskan dan
menambah gerakan dan gaya.

4
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

Pelajaran 3: Elektrik

Tujuan Pelajaran 2
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 2, siswa mampu menjelaskan prinsip dasar arus,
tegangan dan hambatan.

Elektrik
 Arus
Air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah, semakin tinggi perbedaan antara
dua level air tersebut maka akan semakin besar aliran/arus air mengalirnya. Hal yang sama juga
terjadi pada sistem kelistrikan. Arus listrik mengalir dari level potensial yang tinggi ke level potensial
yang rendah, potensial yang tinggi disebut potensial positif (+) dan potensial rendah disebut potensial
negatif (-).

Hubungan Aliran Air dan Arus Listrik

Ketika 2 konduktor (A) dan (B) yang bermuatan positif dan negatif dihubungkan dengan kawat
penghantar (C), elektron-elektron bebas yang berada pada konduktor (B) akan ditarik oleh konduktor
(A) melalui penghantar (C). Hal ini akan menyebabkan arus elektron dari konduktor (B) yang
bermuatan negatif ke konduktor (A) yang bermuatan positif. Pergerakan elektron inilah yang
kemudian menyebabkan terjadinya arus dari konduktor (A) yang bermuatan positif ke konduktor (B)
yang bermuatan negatif.

Hubungan Arus Listrik dan Arus Elektron

Coloumb (Q) adalah banyaknya muatan listrik (elektron) yang mengalir melalui suatu titik pada
sebuah penghantar yang besarnya adalah :
1 Q = 6.25 x 1018 elektron

5
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

Arus listrik adalah jumlah muatan listrik yang mengalir melalui suatu titik tertentu selama satu detik.
I=Q/t
Dimana : I = Arus (Ampere)
Q = Muatan listrik (Coloumb)
t = Waktu (Detik)
Satuan Arus Listrik adalah Coloumb perdetik atau ampere dengan simbol “A”.
1 A = 1000 MA
1 MA = 1000 MA
1 A = 106 MA
 Tegangan
Tegangan adalah gaya yang mengakibatkan terjadinya arus listrik. Tegangan (voltage) terjadi akibat
adanya beda/selisih potensial antara dua ujung konduktor. Beda potensial terjadi karena perbedaan
jumlah elektron pada ujung konduktor. Arus listrik akan mengalir dari tegangan yang tinggi ( + ) ke
tegangan yang rendah ( - ). Satuan tegangan listrik disebut “Volt” dan disimbolkan “V”.
1 MV = 1000 KV
1 KV = 1000 V
1 V = 1000 MV
Voltage dihasilkan antara 2 ( dua ) titik yaitu satu yang muatan positif dan satu titik yang muatan
negatif.

Voltage

Voltage

Voltage akan timbul walaupun tidak terjadi aliran arus tetapi tidak akan mengalir bila tidak ada beda
potensial.
 Hambatan
Kawat tembaga pada umumnya digunakan untuk menghantarkan arus listrik karena kawat tembaga
memiliki hambatan yang kecil terhadap aliran listriknya.

Konduktor

_ +

Molekul Elektron bebas

Hambatan Listrik dan Konduktor

Ketika elektron bebas berjalan melalui sebuah logam, elektron-elektron itu melalui molekul yang akan
memperlambat kecepatan jalannya. Perlambatan kecepatan itu merupakan hambatan yang
umumnya disebut dengan elektric resistance atau hambatan listrik.

6
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

Satuan hambatan listrik adalah ohm dan simbolnya adalah . Hambatan suatu penghantar dikatakan
satu bila besarnya hambatan tersebut menyebabkan mengalirnya arus sebesar 1 A, bila pada kedua
ujung penghantar dihubungkan dengan sumber tegangan sebesar 1 volts (pada temperatur konstan).
Adapun harga hambatan pada sebuah penghantar dipengaruhi oleh bahan penghantar, luas
penampang penghantar dan temperatur. Harga hambatan dapat dihitung dengan rumus :

Tahanan jenis setiap material berbeda-beda seperti pada tabel dibawah ini :

Material ρ (Ω) at 200 C Material ρ (Ω) at 200 C


Cooper, (pure soft) 1.724 x 10-8 Gold 2.2 x 10-8
Cooper, (hard draw) 1.777 x 10-8 Lead 20.0 x 10-8
Steel (low carbon) 9.96 x 10-8 Mercury 85.1 x 10-8
Cast iron 19.1 x 10-8 Silver 1.59 x 10-8
Aluminium, (soft) 2.73 x 10-8 Zine 6.21 x 10-8
Aluminium, (hard) 2.83 x 10-8 Nichrome 100.0 x 10-8
Nickel, (100 % pure) 10.4 x 10-8 Manganin 47.8 x 10-8

Nilai Tahanan Jenis Material

7
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

Ringkasan

Liquid
Tekanan adalah gaya pada satuan luas, tekanan dibagi menjadi dua macam yaitu tekanan gauge
dan tekanan absolute. Tekanan gauge adalah tekanan yang biasanya tidak dipengaruhi oleh tekanan
udara (tekanan atmosphere) atau nilai yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk pada alat pengukur
tekanan (pressure gauge). Sedangkan tekanan absolute adalah tekanan yang dipengaruhi oleh
besarnya tekanan udara lain.
Rapat Relatif (Spesific Gravity) adalah perbandingan (ratio) dari berat jenis (density) suatu zat cair
diperbandingkan dengan berat jenis air murni.
Kekentalan (Viscosity) atau viskositas adalah ukuran kemampuan suatu cairan untuk mengalir,
semakin tinggi viskositasnya maka kemampuan mengalirnya semakin berkurang

Torsi
Torsi adalah Gaya puntir atau gaya putar yang mengakibatkan suatu objek berputar pada sumbunya.
Mechanical lever adalah suatu alat yang digunakan untuk meneruskan dan menambah gerakan dan
gaya.

Elektrik
Arus listrik adalah jumlah muatan listrik yang mengalir melalui suatu titik tertentu selama satu detik,
arus dilambangkan dengan simbol “A”.
Tegangan adalah gaya yang mengakibatkan terjadinya arus listrik akibat adanya beda/selisih potensial
antara dua ujung konduktor. Satuan tegangan listrik disebut “Volt” dan disimbolkan “V”.
Resistance atau Hambatan merupakan perlambatan kecepatan elektron bebas yang berjalan melalui
sebuah logam. Satuan hambatan listrik adalah ohm dan simbolnya adalah .

8
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

Latihan Soal
Latihan berikut dikerjakan oleh siswa secara mandiri setelah menyelesaikan materi pelajaran pada
bab 1.

Jelaskan pengertian berikut ini.


1. Tekanan adalah__________________________________________________________
2. Rapat relatif adalah_______________________________________________________
3. Kekentalan adalah________________________________________________________
4. Torsi adalah_____________________________________________________________
5. Arus listrik adalah_________________________________________________________
6. Tegangan adalah_________________________________________________________
7. Hambatan adalah_________________________________________________________

9
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

Kunci Jawaban

1. Tekanan adalah gaya pada satuan luas, tekanan dibagi menjadi dua macam yaitu tekanan
gauge dan tekanan absolute.

2. Rapat Relatif (Spesific Gravity) adalah perbandingan (ratio) dari berat jenis (density) suatu
zat cair diperbandingkan dengan berat jenis air murni.

3. Viscosity atau viskositas adalah ukuran kemampuan suatu cairan untuk mengalir, semakin
tinggi viskositasnya maka kemampuan mengalirnya semakin berkurang.

4. Torsi adalah Gaya puntir atau gaya putar yang mengakibatkan suatu objek berputar pada
sumbunya.

5. Arus listrik adalah jumlah muatan listrik yang mengalir melalui suatu titik tertentu selama
satu detik, arus dilambangkan dengan simbol “A”.

6. Tegangan adalah gaya yang mengakibatkan terjadinya arus listrik akibat adanya beda/selisih
potensial antara dua ujung konduktor.

7. Hambatan merupakan perlambatan kecepatan elektron bebas yang berjalan melalui sebuah
logam. Satuan hambatan listrik adalah ohm dan simbolnya adalah .

10
BAB II

MECHANICAL ELEMENT

Tujuan Bab 2:
Setelah menyelesaikan pembelajaran pada BAB 2, siswa mampu menjelaskan nama
dan fungsi serta mengidentifikasi tipe dari Fasteners, Bearing, Seals dan Belts.

Referensi :
TheGoldBook
Training Aid
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

Pelajaran 1: Fasteners

Tujuan Pelajaran 1
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 1, siswa mampu menjelasakan nama dan fungsi
masing-masing komponen fasteners dan mengidentifikasi masing-masing fasteners.

Gambaran Umum
Fasteners atau pengencang digunakan untuk menggabungkan beberapa parts atau komponen
menjadi suatu komponen assembly. Fasteners digunakan karena komponen assembly tidak bisa
dibuat secara utuh dari satu bagian sehingga dibuat dari beberapa parts atau komponen untuk
mempermudah pembuatan, pemasangan, perawatan dan perbaikan. Dibawah ini akan dijelaskan
berbagai macam fasteners.

Bolt
Bolt adalah fasteners yang digunakan sebagai pasangan dari Nut. Bentuk lain bolt adalah capscrew
yang merupakan fasteners pasangan dari lubang ulir. Dengan demikian, bolt dan capscrew
dibedakan berdasarkan aplikasi pemakaiannya sebagai fasteners. Berbagai macam bolt dan capscrew
ditunjukkan pada gambar berikut:

Reamer Head Hex Internal Hex Full Threaded


Bolt Bolt Bolt Bolt

Square head capscrew Round Head Square Neck Bolt

12 Point Head Screw Hex Flange Screw Flow Bolt

Macam-macam Bolt

 Spesifikasi Bolt
Bentuk bolt terdiri atas head body dan thread. Ukuran head dan bolt menentukan berapa ukuran
kunci dan socket yang digunakan.

12
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

Ukuran Head Bolt

Ukuran bolt ditentukan oleh diameter puncak thread, sedangkan panjang bolt diukur dari bagian
bawah head ke bagian ujung thread (bolt). Beberapa bentuk bolt memiliki ketentuan penentuan
ukuran panjang yang berbeda seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini:

Head Threads

Diameter

Bolt Length

Dimensi Bolt

Ukuran bolt juga ditentukan oleh ukuran thread. Berdasarkan Unifled Screw Thread Standard, thread
diukur dengan menghitung jumlah puncak ulir setiap inci dan Bolt dapat dinotasikan sebagai berikut:

Thread dibedakan atas thread kasar (coarse thread) dan thread Halus (fine thread) yang ditandai
dengan notasi UNC untuk coarse thread dan UNF untuk fine thread. Coarse thread memiliki alur yang
lebih dalam dan banyak digunakan sedangkan fine thread ulirnya kecil dan digunakan hanya pada
pemakaian tertentu, misalnya untuk pengikat parts yang tipis.
Pada standarisasi metrik, ukuran ulir ditentukan oleh jarak antara puncak ulir terdekat. Notasi yang
digunakan untuk menyatakan ukuran ulir metrik adalah sebagai berikut:

13
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

 Tingkat (Grade) Kekuatan Bolt


Society of Automotive Engineer (SAE) membuat standarisasi untuk mengklasifikasikan United (inch-
series) bolt dan capscrew pada beberapa grade berdasarkan material, treatment dan tensile strength
(kekuatan tariknya). Selain itu komatsu juga membuat standar untuk bolt yaitu KES (Komatsu
Engineering Standart). Klasifikasi grade ditunjukkan dengan tanda pada permukaan atas head bolt.
Tabel dibawah ini menunjukkan spesifikasi dan tanda bolt berdasarkan standarisasi KES:

Bolt dengan Standar KES


Standarisasi grade bolt metrik ditetapkan oleh International Standardization of Organization (ISO),
pengklasifikasiannya berdasarkan atas kekuatan tensile dan yield. Tanda angka pada permukaan atas
Bolt menandakan klasifikasi kekuatannya. Semua Bolt dan capscrew yang ukuran diameternya diatas
4 mm memiliki tanda angka pada permukaan atas head Bolt.

Nut
Nut merupakan fasteners dengan aplikasi pemakaian sebagai pasangan dari bolt. Nut berbentuk segi
enam (hexagon) atau segi empat dengan lubang berulir kasar atau halus pada bagian tengah bolt
pasangannya.

14
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

American Society for Testing Material (ASTM) dan SAE memberikan standarisasi untuk material dan
kekuatan pada unified (inch), sedangkan ISO dan ASTM memberikan standarisasi untuk kelas nut.
Nut-metrik yang digunakan di USA diklasifikasikan menjadi 5, 9 dan 10. Angka ini menunujukkan
kekuatan tarik (tensile strength) tertinggi dari screw atau bolt yang harus digunakan untuk
mencegah kerusakan.
Nut memiliki tiga dimensi penting, yaitu: tebal, lebar (ukuran kunci) dan diameter dalam. Gambar
berikut ini menunjukkan berbagai jenis Nut.

Nut
Washer
Washer merupakan cincin penutup yang digunakan antara bolt ataupun nut terhadap parts atau
komponen yang diikat. Berdasarkan fungsinya washer terdapat beberapa bentuk, yaitu:
 Plain Washer, mendistribusikan beban pengikat dengan permukaan yang lebih luas dibanding
bolt atau nut serta mencegah kerusakan permukaan part yang diikat.
 Helical Spring Washer, digunakan untuk menjamin agar bolt atau nut kencang (tidak mudah
kendor) pada part yang menerima getaran atau vibrasi.
 Toothed Lock Washer, digunakan untuk menjamin bolt atau nut tidak mudah kendor akibat
getaran atau vibrasi. Aplikasi ini mirip dengan Helical Spring Washer, toothed lock washer
sendiri banyak digunakan pada pemasangan nut di terminal kabel.
Gambar berikut menunjukkan beberapa macam jenis washer:

Washer

15
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

Screw
Screw merupakan salah satu jenis fasteners yang bentuknya hampir sama dengan bolt atau
capscrew, akan tetapi berukuran kecil. Screw sebagai pengencang berpasangan dengan nut atau
lubang thread. Driver yang digunakan sebagai pengencang berupa screw driver, Kunci L atau socket
screw. Gambar dibawah ini menunjukkan berbagai macam screw:

Screw

Stud
Stud merupakan salah satu jenis fasteners berupa steel rod yang memiliki thread pada kedua
ujungnya. Salah satu ujung thread dikencangkan pada parts atau komponen, sedangkan salah satu
ujungnya mengikat part dengan menggunakan nut, gambar berikut menunjukkan bentuk stud dan
pemasangannya sebagai pengikat.

Stud

Pins
Pin digunakan sebagai fasteners pada bagian parts yang bergerak dan sebagai pengunci (lock) serta
sebagai pelurus posisi parts yang saling disambungkan. Berbagai bentuk pin ditunjukkan pada
gambar berikut:

16
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

Macam-macam Pin

Fungsi masing-masing pin:


 Cotter pin berfungsi sebagai lock pada clevis pin, stopped nut dan caste nut.
 Dowel pin berfungsi sebagai pelurus (alignment) terhadap komponen yang diikat.
 Clevis pin digunakan sebagai pin engsel untuk U-yoke pada linkage yang dalam
pemasangannya dilengkapi cotter pin sebagai lock.
 Spring pin berfungsi sebagai pengikat yang bersifat self locked pin, spring pin berbentuk
cylinder spring yang berukuran oversize terhadap lubang pin sehingga pada saat dipasang
terhadap gaya tekan dari spring pin terhadap lubang.
 Quick lock pin digunakan sebagai lock terhadap pin, dengan demikian quick lock pin berfungsi
untuk membuka atau melepas pin.
 Taper pin digunakan sebagai lock terhadap dua komponen yang dipasang tetap.
 Grooved pin digunakan sebagai fasteners seperti spring pin.
 Spring lock pin merupakan fasteners yang digunakan berpasangan dengan clevis pin untuk
mempermudah melepas dan memasang bagian yang saling berhubungan.

Snap Ring
Snap ring merupakan pendukung yang berfungsi sebagai lock penempatan posisi atau penahan
(retainer), contoh menempatkan dan menahan posisi shaft pada hole. Macam-macam bentuk snap
ring ditunjukkan pada gambar berikut:

Snap Ring

17
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

Clamp
Clamp digunakan untuk pengikat pada penyambungan hose ke pipa logam, clamp digunakan sebagai
pengikat agar tidak terjadi kebocoran cairan atau udara, tipe clamp ini disebut hose clamp. Bentuk
clamp lain yang digunakan adalah wire rope clamp yang digunakan sebagai clamp untuk
penyambungan wire rope. Gambar dibawah ini menunjukkan hose clamp:

Hose Clamp

Key
Key atau pasak digunakan sebagai lock antara roda sisi atau pulley tehadap shaft. Terdapat dua jenis
key yaitu reactangular atau square key dan woodruf key seperti ditunjukkan pada gambar dibawah
ini:

Key

18
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

Pelajaran 2: Bearing

Tujuan Pelajaran 2
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 2, siswa mampu menjelasakan nama dan fungsi
masing-masing komponen bearing dan mengidentifikasi masing-masing bearing.

Gambaran Umum
Bearing berfungsi untuk mengurangi gesekan dan keausan serta hilangnya tenaga akibat bagian yang
saling berputar. Bearing dibagi menjadi dua tipe yaitu plain bearing (friction bearing) dan anti friction
bearing.

Plain Bearing
Plain bearing mengurangi gesekan karena adanya sliding contact antara permukaan yang saling
bergesekan. Plain bearing disebut juga dengan bushing atau bearing. Bushing dan bearing memiliki
pengertian yang hampir sama, secara umum dapat dibedakan berdasarkan kriteria berikut:
Plain bearing disebut bushing apabila:
 Berbentuk sleeve satu lingkaran penuh dengan pemasangan di press terhadap lubang.
 Memungkinkan proses finishing pada bagian dalam dari bushing untuk mendapatkan
penyesuaian yang tepat.
 Digunakan untuk putaran lambat dengan tingkat beban ringan sampai berat atau putaran
sedang dengan beban ringan.
Plain bearing disebut split bearing apabila:
 Berbentuk sleeve setengah lingkaran sehingga untuk menjalankan fungsinya digunakan dua
buah sleeve setengah lingkaran (satu pasang).
 Digunakan untuk putaran tinggi.

Bushing
Plain bearing terbuat dari berbagai macam material tergantung pada kecepatan putar shaft, beban
yang didukung dan tipe pelumasan yang digunakan. Plain bearing terbuat dari kayu, karet, plastik,
besi tuang, tembaga, kuningan dan perunggu. Berdasarkan pelumasannya plain bearing digolongkan
menjadi:

19
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

Pelumasan kering : tidak terdapat lubrikasi antara permukaan yang saling bersinggungan.
Pelumasan terbatas : pelumasan dengan kondisi lapisan film tipis antar bagian yang saling
bergesekan.
Pelumas penuh : keseluruhan permukaan yang bersinggungan dipisahkan oleh lapisan.

Pelumasan Kering
Pelumasan Terbatas Pelumasan Penuh

Anti Friction Bearing


Anti friction bearing memiliki tiga jenis bentuk dasar bearing, yaitu:
 Ball Bearing
 Roller Bearing
 Needle Bearing

Anti Friction Bearing


Anti friction bearing terbuat dari baja yang dikeraskan (hardened steel). Dimana bagian-bagian utama
dari anti friction bearing adalah:
 Race adalah cincin bagian dalam (inner race) dan cincin bagian luar (outer race) sebagai
tempat dudukan elemen gelinding.
 Ball, rollers atau needle adalah element gelinding untuk mengurangi gesekan.
 Separator atau cages adalah pengatur jarak antara element gelinding.

20
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

 Ball Bearing
Ball bearing memiliki empat macam race, yaitu :
 Conrad bearing
 Full type bearing
 Split race bearing
 Angular contact bearing

Conrad Bearing
Split Race Bearing

Full Type Bearing Angular Contact Bearing

Ball bearing dibagi menjadi empat macam berdasarkan beban yang diterimanya, yaitu :
 Radial Load Bearing
 Radial and Thrust Load Bearing
 Self Aligning Radial Load
 Thrust Load Bearing

Single Load Single Load Double Load


Radial Radial Thrust Double Load
Radial Thrust Self Aligning
Radial
21
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

 Roller Bearing
Roller bearing digunakan untuk menumpu beban yang lebih besar dibanding dengan ball bearing.
Berdasarkan beban yang diterima roller bearing digolongkan menjadi:
 Radial Load, Straight Roller Bearing.
 Radial and Thrust Load, Tapered Roller.
 Self Aligning, Radial and Thrust Load.
 Self Aligning, Radial and Thrust Load Concave Roller Bearing.
 Thrust Load.

Radial Load Radial Thrust Self Aligning Self Aligning


Straight Tapered Radial Thrust Radial Thrust
Spherical Roller Concave Roller

Thrust Load Thrust Load


Ball Bearing Roller Bearing

 Needle Bearing
Needle bearing memiliki elemen gelinding berdiameter kecil atau berbentuk jarum, karena bentuknya
tersebut maka needle bearing banyak digunakan untuk tempat dengan ruang terbatas. Jenis needle
bearing meliputi radial load bearing dan thrust load bearing.

Needle Bearing

22
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

Pelajaran 3: Seals

Tujuan Pelajaran 3
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 3, siswa mampu menjelasakan nama dan fungsi
masing-masing komponen seals dan mengidentifikasi masing-masing seals.

Gambaran Umum
Seal digunakan sebagai penyekat atau perapat pada bagian yang saling disambungkan terhadap
kebocoran cairan, udara, debu, dan menjaga tekanan. Terdapat dua jenis bentuk seal, yaitu:
 Dynamic Seal digunakan sebagai perapat pada parts yang bergerak, contoh:
 Radial lip seal
 Clearance seal
 Ring seal
 Face seal
 Compression packing
 Molded packing
 Diaphragma seal
 Static Seal digunakan sebagai perapat pada parts statis (fixed parts):
 Static O-ring
 Metallic gasket
 Non metallic gasket
 Sealant

Radial lip Seal (Oil Seal)


Radial lip seal digunakan sebagai penyekat untuk pelumas pada sistem yang memiliki shaft berputar.
Radial lip seal ini biasa disebut juga oil seal. Penyekat atau perapatan (sealing) berdasarkan
perbedaan ukuran antara elemen seal dan diameter luar shaft merupakan dasar prinsip sealing, juga
ditambahkan spring dibelakang lip seal. Antara lip seal dengan shaft harus terdapat lapisan film
sebagai perapat dan pelumas.
Bila lapisan film terlalu tebal, maka cairan akan bocor tetapi bila terlalu tipis akan timbul gesekan dan
keausan pada lip seal. Tebal tipisnya lapisan film dipengaruhi oleh tekanan lip seal. Oil seal
dibedakan berdasar bentuk lip seal. Di bawah ini merupakan gambar lip seal atau oil seal dan bentuk
dasarnya untuk single lip dan double lip.

23
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

Oil Seal (Lip Seal)


Macam-macam lip seal adalah:
 Single lip seal: lip tidak menggunakan spring loaded. Untuk sealing cairan kental seperti
grease pada shaft dengan kecepatan lambat.
 Single lip spring loaded: spring loaded membantu kerapartan seal, digunakan untuk sealing
cairan dengan viskositas yang rendah pada shaft kecepatan putar tinggi dan pada daerah
yang tidak berdebu.
 Double lip: lip seal menghadap berlawanan arah dengan tambahan spring loaded pada kedua
sisinya. Digunakan sebagai sealing terhadap cairan pada lip yang dilengkapi dengan spring
loaded, sedangkan sisi lip yang lain melakukan sealing terhadap debu atau partikel.
 Dual lip: lip seal menghadap berlawanan arah dan memiliki spring loaded pada kedua sisinya.
Digunakan sebagai sealing terhadap pelumas kental pada salah satu sisi dan sebagai sealing
terhadap cairan pada sisi yang lain.
Pemasangan oil seal harus diperhatikan untuk mencegah kerusakan dini atau kebocoran akibat
rusaknya lip seal. Lip mudah sobek dan rusak. Sebelum dipasang seal harap disimpan secara aman,
jauh dari panas dan debu.

Packing
Packing digolongkan menjadi dua tipe yaitu compression packing dan molded packing. Compression
packing membentuk ketika packing tersebut dipasang dan tertekan antara alur polos dan housing.
Gaya tekan mengakibatkan packing mengambang sealing terhadap alur pada poros maupun pada
housing. Terdapat tiga jenis compression packing, yaitu: fabric (serat), metallic dan plastik. gambar
berikut menunjukkan bentuk compression paking.

Packing

24
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

Molded packing merupakan dynamic seal, terdiri dari dua tipe yaitu lip type dan squeeze type. Jenis-
jenis lip type adalah flange, cup, u-cup, u-ring dan v-ring. Jenis squeeze type adalah o-ring dalam
berbagai bentuk. Lip type packing melakukan sealing karena adanya gaya tekan fluida atau udara
yang menyebabkan lip mengembang. Gambar berikut menunjukkan contoh pemakaian packing pada
piston dan cylinder head dari hydrolic cylinder.

Packing pada Piston dan Head Hydraulic Cylinder

O-ring
O-ring berfungsi sebagai seal akibat tertekan (squeezed) pada proses pemasangan. Proses sealing
terjadi akibat tekanan cairan menekan o-ring. Static o-ring memberikan sealing terhadap komponen
statis untuk mencegah cairan fluida atau udara.

O-ring Seal
Dynamic o-ring digunakan sebagai sealing terhadap fluida pada bagian komponen yang saling
bergerak. Terdapat tiga penggunaan o-ring, yaitu:
 Reciprocating, bila digunakan sebagai seal piston ring atau sealing pada sekitar piston rod.
 Oscillating bila seal berputar bolak-balik pada derajat yang terbatas atau seal berputar
beberapa kali putaran pada saat proses sealing.
 Rotating, apabila o-ring memberikan sealing terhadap shaft yang berputar pada dynamic
dalam o-ring.
Gambar berikut menunjukkan berbagai macam o-ring yang telah terpasang pada komponen.

Pemasangan O-ring
25
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

Gasket
Gasket merupakan static, mencegah kebocoran cairan melalui permukaan bidang kontaknya terhadap
komponen yang dirakit. Faktor utama dalam penggunaan gasket adalah seal material dapat
menyesuaikan bentuk (conform) terhadap ketidaksempurnaan kontak antara bidang permukaan
bentuk gasket terhadap permukaan kontak.

Gasket Kit
Pada pemasangan gasket sebagai penyekat perlu diperhatikan besarnya tekanan pada saat
pemasangan. Semakin kuat tekanan diberikan pada gasket tidak berarti akan menghasilkan
kemampuan sealing yang semakin baik. Tekanan minimum yang diperlukan gasket tergantung pada:
 Jenis material gasket
Kemampuan sealing minimum tergantung pada tingkatan jenis material gasket. Material yang
digunakan adalah asbestos cork, rubber, plastic sand paper atau campuran material tersebut.
 Tekanan dalam (internal pressure)
Internal pressure cenderung menekan fluida keluar melalui seal assembly. Hal penting untuk
menentukan seberapa besar tekanan flange diperlukan untuk menekan seal.
 Fluida yang di sealing
Viskositas fluida yang terdapat pada tempat dimana gasket berfungsi sebagai penyekat
menentukan tekanan yang diperlukan untuk mengencangkan gasket.
 Width/thickness ratio
Penurunan kekuatan tekanan terhadap kenaikan ketebalan gasket sering dengan
perbandingan lebar sealing gasket terhadap kenaikan ketebalan gasket pada saat tidak
ditekan. Dengan kata lain semakin kecil perbandingan antara lebar kotak permukaan sealing
terhadap tebal gasket membutuhkan kekuatan tekan yang lebih tinggi. Oleh karena itu,
gasket memiliki lubang bolt yang letaknya tidak boleh terlalu dekat terhadap sisi dalam
gasket.

26
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

Pelajaran 4: Belts

Tujuan Pelajaran 4
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 4, siswa mampu menjelasakan nama dan fungsi
masing-masing komponen belts dan mengidentifikasi masing-masing belts.

Gambaran Umum
Belt memindahkan power melalui kontak antara belt dengan pulley penggerak dan pulley yang
digerakkan. Belt digerakkan oleh gaya gesek penggerak, kemampuan belt untuk memindahkan
tenaga tergantung pada:
 Tegangan belt terhadap pulley.
 Gesekan antara belt dan pulley.
 Sudut kontak antara belt dan pulley.
 Kecepatan belt.

Round Belt
Flat Belt V-Belt

Bended Belt Linked V-Belt Timing Belt V-Ribbed Belt

Macam-macam Belts

Round Belts
Round belts terbuat dari solid rubber atau rubber dengan cord. Belt ini hanya digunakan untuk beban
ringan seperti untuk sewing machiac projector films.

Flat Belts
Penggunaan flat belts semakin berkurang dengan digunakannya V-belts pada sistem pemindah
tenaga. Flat belt terbuat dari leather rubberized fabric dan cord. Flat belt semakin tidak digunakan
karena membutuhkan pulley yang lebih besar, tempat yang luas dan kurang flexible.
Flat belt juga dipergunakan sebagai conveyor belt bilamana belt tersebut membawa beban. Flat belt
umumnya digunakan sebagai pemindah tenaga high power untuk mesin penggerak yang terpisah
dengan mesin yang digerakkan. Contoh: sawmills.

27
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

V-belts
V-belts banyak digunakan untuk memindahkan beban antara pulley yang berjarak pendek. Gaya jepit
ditimbulkan oleh bentuk alur V. Gaya tarik atau load yang lebih besar menghasilkan gaya jepit belt
yang kuat. Keuntungan V-belts adalah:
 Gaya jepit belt memungkinkan sudut kontak yang lebih kecil dan perbandingan kecepatan
yang lebih tinggi.
 Meredam kejutan terhadap motor dan bearing akibat perubahan beban.
 Memiliki level vibrasi dan noise yang lebih rendah.
 Mudah dan cepat dalam melakukan penggantian dan perawatan.
 Efficiency transmisinya tinggi (mencapai 45%).

V-belts

Banded V-belts
Banded V-belts adalah multiple V-belt yang dibentuk cetak permanen tie band. Banded V-belts
mengurangi timbulnya masalah pada penggerak dimana belts bergeser, melintir dan terlepas dari
alurnya.

Linked V-belts
Linked V-belt dibentuk dari multiple belt yang disusun saling menyambung. Digunakan untuk
penggerak-penggerak besar dengan memiliki jarak center yang tetap, dimana terdapat kesulitan
untuk memastikan ukuran belts yang tetap. Link dapat ditambah atau dikurangi untuk mendapatkan
panjang belt yang tetap.

Timing Belts
Timing belt merupakan aksi gabungan antara chain dan sprocket pada bentuk flat belt. Bentuk
dasarnya merupakan flat yang memiliki gigi-gigi berukuran sama pada permukaan kotak dengan gigi
pulley. Sebagaimana penggerak gear rantai, membutuhkan kelurusan pada perpasangan pulley.
Keuntungan timing belt:
 Tidak terjadi slip atau variasi kecepatan.
 Membutuhkan perawatan yang ringan.
 Mampu digunakan pada range beban yang lebar.
 Memiliki efficiency mekanis tinggi karena tidak terjadi gesekan atau slip, initial tension
berkurang dan memiliki kontruksi yang tipis.

28
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

V-Ribbed Belts
V-ribbed belts merupakan gabungan alur luar berbentuk V-belt. Lapisan inti penguat terdapat pada
bagian daftar belt. Sebagaimana V-belt kemampuan memindahkan power tergantung pada aksi jepit
antara alur dan belt.

29
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

Ringkasan

Fasteners
Fasteners atau pengencang digunakan untuk menggabungkan beberapa parts atau komponen
menjadi suatu komponen assembly. Jenis-jenis fasteners adalah sebagai berikut:
 Bolt
 Nut
 Washer
 Screw
 Stud
 Pin
 Snap Ring
 Clamp
 Key

Bearing
Bearing berfungsi untuk mengurangi gesekan dan keausan serta hilangnya tenaga akibat bagian yang
saling berputar. Bearing dibagi menjadi dua tipe yaitu plain bearing (friction bearing) dan anti friction
bearing. Plain bearing mengurangi gesekan karena adanya sliding contact antara permukaan yang
saling bergesekan. Jenis anti friction bearing adalah ball bearing, roller bearing dan needle bearing.

Seal
Seal digunakan sebagai penyekat atau perapat pada bagian yang saling disambungkan terhadap
kebocoran cairan, udara, debu, dan menjaga tekanan. Terdapat dua jenis bentuk seal yaitu dynamic
seal dan static seal. Dynamic seal digunakan sebagai perapat pada parts yang bergerak, sedangkan
static seal digunakan sebagai perapat pada parts statis (fixed parts).

Belts
Belt berfungsi untuk memindahkan power melalui kontak antara belt dengan pulley penggerak dan
pulley yang digerakkan. Belt terdiri atas beberapa jenis, diantaranya yaitu:
 Round Belt
 Flat belt
 V-belts
 Banded V-belts
 Linked V-belt
 Timing belt
 V-ribbed belts

30
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

Latihan Soal
Latihan berikut dikerjakan oleh siswa secara mandiri setelah menyelesaikan materi pelajaran pada
bab 2.

Jawab dengan singkat dan jelas pertanyaan-pertanyaan berikut ini!


1. Sebutkan dan jelaskan beberapa bentuk washer berdasakan fungsinya?
2. Sebutkan lima buah pin dan sebutkan fungsinya:
______________(a)
______________(b)
______________(c)
______________(d)
______________(e)
3. Jelaskan perbedaan plain bearing sebagai bushing dan plain bearing sebagai split bearing?
4. Sebutkan dan jelaskan penggunaan o-ring ?
5. Sebutkan keuntungan V-belts?

31
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

Kunci Jawaban

1. Berdasarkan fungsinya washer terdapat beberapa bentuk, yaitu:


 Plain Washer, mendistribusikan beban pengikat dengan permukaan yang lebih luas
dibanding bolt atau nut serta mencegah kerusakan permukaan part yang diikat.
 Helical Spring Washer, digunakan untuk menjamin agar bolt atau nut kencang (tidak
mudah kendor) pada part yang menerima getaran atau vibrasi.
 Toothed Lock Washer, digunakan untuk menjamin bolt atau nut tidak mudah kendor
akibat getaran atau vibrasi. Aplikasi ini mirip dengan Helical Spring Washer, toothed lock
washer sendiri banyak digunakan pada pemasangan nut di terminal kabel.

2. Fungsi beberapa jenis pin:


 Cotter pin berfungsi sebagai lock pada clevis pin, stopped nut dan caste nut.
 Dowel pin berfungsi sebagai pelurus (alignment) terhadap komponen yang diikat.
 Clevis pin digunakan sebagai pin engsel untuk U-yoke pada linkage yang dalam
pemasangannya dilengkapi cotter pin sebagai lock.
 Spring pin berfungsi sebagai pengikat yang bersifat self locked pin, spring pin berbentuk
cylinder spring yang berukuran oversize terhadap lubang pin sehingga pada saat
dipasang terhadap gaya tekan dari spring pin terhadap lubang.
 Quick lock pin digunakan sebagai lock terhadap pin, dengan demikian quick lock pin
berfungsi untuk membuka atau melepas pin.
 Taper pin digunakan sebagai lock terhadap dua komponen yang dipasang tetap.
 Grooved pin digunakan sebagai fasteners seperti spring pin.
 Spring lock pin merupakan fasteners yang digunakan berpasangan dengan clevis pin
untuk mempermudah melepas dan memasang bagian yang saling berhubungan.

3. Plain bearing disebut bushing apabila:


 Berbentuk sleeve satu lingkaran penuh dengan pemasangan di press terhadap lubang.
 Memungkinkan proses finishing pada bagian dalam dari bushing untuk mendapatkan
penyesuaian yang tepat.
 Digunakan untuk putaran lambat dengan tingkat beban ringan sampai berat atau putaran
sedang dengan beban ringan.
Plain bearing disebut split bearing apabila:
 Berbentuk sleeve setengah lingkaran sehingga untuk menjalankan fungsinya digunakan
dua buah sleeve setengah lingkaran (satu pasang).
 Digunakan untuk putaran tinggi.

32
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

4. Terdapat tiga penggunaan o-ring, yaitu:


 Reciprocating, bila digunakan sebagai seal piston ring atau sealing pada sekitar piston
rod.
 Oscillating bila seal berputar bolak-balik pada derajat yang terbatas atau seal berputar
beberapa kali putaran pada saat proses sealing.
 Rotating, apabila o-ring memberikan sealing terhadap shaft yang berputar pada dynamic
dalam o-ring.

5. Keuntungan V-belts adalah:


 Gaya jepit belt memungkinkan sudut kontak yang lebih kecil dan perbandingan
kecepatan yang lebih tinggi.
 Meredam kejutan terhadap motor dan bearing akibat perubahan beban.
 Memiliki level vibrasi dan noise yang lebih rendah.
 Mudah dan cepat dalam melakukan penggantian dan perawatan.
 Efficiency transmisinya tinggi (mencapai 45%).

33
BAB III

MATERIAL

Tujuan Bab 3:
Setelah menyelesaikan pembelajaran pada BAB 3, siswa mampu menjelaskan
pengetahuan dasar bahan bakar diesel, pelumas, pendingin (coolant) dan
electrolyte battery.

Referensi :
TheGoldBook
Training Aid
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

Pelajaran 1: Bahan Bakar Diesel (Diesel Fuel)

Tujuan Pelajaran 1
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 1, siswa mampu menjelaskan pengetahuan tentang
dasar bahan bakar diesel.

Pengetahuan Umum Bahan Bakar Diesel


Diesel fuel merupakan hasil proses distilasi terhadap crude oil, dengan cara memanaskan crude oil.
Gambar berikut menunjukkan proses distilasi sehingga diperoleh diesel fuel. Crude oil dituangkan dari
bagian atas tower pemisah dan dipanaskan pada bagian bawah. Akibat proses pemanasan diperoleh
berbagai tingkatan hasil distilasi berdasar boiling point yang berbeda.

Fuel yang digunakan pada diesel adalah light diesel oil yang memiliki boiling Point 240º C-350º C dan
dihasil dari proses distilasi setelah karosene. Field dari jenis light diesel oil ini sesuai dipergunakan
untuk diesel engine kecil maupun besar kecepatan tinggi. Komatsu merekomendasikan light diesel oil
untuk engine Komatsu. Hal – hal penting yang perlu diperhatikan pada spesifikasi fuel adalah :
 Specific Gravity
Fuel dengan viskositas dan boiling point tinggi memiliki specific gravity yang lebih tinggi dari pada
fuel dengan viskositas dan boiling point rendah. Pada temperatur konstan dan panjang langkah
injeksi yang sama diperoleh jumlah bahan yang diijinkan lebih banyak dibanding dengan specific yang
tinggi.
 Flash Point
Fuel dengan flash point rendah lebih mudah penyalaannya (ignition), perlu penanganan yang hati-
hati terhadap fuel dengan point rendah. Flash point merupakan nilai yang lebih menunjukkan
temperatur penyalaan bahan bakar.

35
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

 Kandungan sulfur
Kandungan sulfur pada fuel akan bereaksi dengan oksigen pada saat pembakaran sehingga
menghasilkan Asam Sulfat (Sulfuric Acid). Asam sulfat ini akan bersifat korosif terhadap engine.
Maksimum kandungan sulfur pada fuel 0.5 % dengan jadwal penggantian oli setiap 250 Hm. Bila
kandungan sulfur pada fuel lebih tinggi dari 0.5 % jadwal penggantian oli harus dipercepat.
 Pour Point
Pour point menunjukkan temperatur terendah fuel dapat mengalir. Pour point yang tinggi
mengakibatkan fuel susah mengalir sehingga mengakibatkan kemampuan starting menjadi buruk.
 Cetane Number
Cetane number merupakan nilai yang menunjukkkan kemudahan pembakaran fuel. Cetane number
sangat menentukan kemudahan start dan pembakaran. Cetane number rendah mengakibatkan
pembakaran yang kurang bagus misalnya terjadi pembakaran tunda (detonasi), sulit start, pada
temperatur rendah tercampurnya oli oleh fuel yang tidak terbakar. Sedangkan Cetane number yang
terlalu tinggi mengakibatkan pembakaran terlalu mudah sehingga terjadi knocking pada ruang bakar.
 Ash Content
Ash pada fuel sebenarnya terdiri dari tiga tipe yaitu particle padat (solid particle), campuran garam
inorganic (in organic salt solution) dan oli soluble organic. Rata-rata kandungan ash (ash content)
pada fuel di Diesel oil adalah 0.02 – 0.03 %. Kenaikan kanduingan ash disebabkan oleh debu dan
kotoran dari luar. Masing-masing produk engine memiliki spesifikasi fuel yang dipersyaratkan dalam
penggunaan. Gunakan spesifikasi fuel sesuai rekomendasi dalam mengoperasikan engine.

Penanganan Fuel
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menangani fuel adalah:
 Fuel harus ditangani secara hati–hati agar tidak terjadi kontaminasi terhadap air, debu, kotoran
atau minyak tanah.
 Jangan menggunakan pompa dan hose bergantian untuk diesel fuel, karosene dan oli.
 Bila fuel disimpan dalam drum, maka:
 Tempatkan drum terlindung dari sinar matahari atau panas.
 Tumpuk drum pada posisi mendatar dan posisikan tutup drum tertutup oleh fuel (tutup fuel
pada posisi jam 3 atau jam 9).
 Gunakan fuel resevoir (fuel tank) untuk penyimpanan fuel dalam skala besar dan pastikan adanya
drain cek untuk membuang endapan atau air.

36
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

Pelajaran 2: Pelumas

Tujuan Pelajaran 2
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 2, siswa mampu menjelaskan pengetahuan dasar
pelumas yaitu oli dan grease.

Oli
Terdapat dua jenis lubricant yang biasa digunakan pada pemakaian sehari-hari yaitu Solid Lubricant
dan Liquid Lubricant. Oli merupakan jenis liquid lubricant sedangkan grease merupakan salah satu
bentuk solid lubricant.
Oli ( Oil ) dibuat dari “base oil“ dan “additive“ (bahan tambahan). Terdapat tiga jenis base oil yang
digunakan :
 Crude oil (minyak bumi):
 Parrafinis base oil
 Naptanic base oil
 Aromatic base oil
 Natural oil (Minyak nabati)
 Syntetic oil (Bahan Kimia)
 Additive
Additive adalah bahan tambahan yang berfungsi untuk memperbaiki sifat-sifat mutu oli seperti :
 Extreme pressure memperbaiki ketahanan oil terhadap tekanan.
 Viskositas Index (VI) improves memperbaiki nilai viskositas oli.
 Anti wear memperbaiki sifat oli untuk mencegah keausan.
 Anti Rust/corrosion memperbaiki sifat oli memisahkan debu dan mencegah korosi.
 Oxidation inhibitor memperbaiki sifat oli terhadap peristiwa oksidasi
 Dipersant
 Anti foam memperbaiki sifat oli agar oli tidak mudah berbusa, dll.
Oli terbuat dari 80 – 85 % based oil dan 15 – 20 % additive. Mutu oli tidak dapat dengan melihat
bentuk fisik maupun merasakannya dengan panca indra. Oli diklasifikasikan ke dalam 5 macam jenis
oli :
 Engine oil.
 Hydraulic oil.
 Gear oil.
 Brake oil.
 Automotatic Transmission Fluida ( ATF ).
Semua jenis oli tersebut memiliki sifat kekentalan yang diukur berdasar atas angka kekentalan
kinematisnya. Kekentalan kinematis pelumas diuji menggunakan beberapa metode uji, salah satunya

37
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

menggunakan metode uji dengan standard viskositas kinematis yang dinyatakan dalam centi stoke
(cST).
Berdasarkan pada nilai viskositas kinematis tersebut oli dikelompokkan pada grade–grade tertentu
dalam viskositas grade. Viskositas grade adalah angka yang menunjukkan tingkat kekentalan
pelumas. Terhadap beberapa standard kekentalan oil yang dikeluarkan beberapa badan sebagai
pedoman standard kekentalan pelumas. Badan yang mengeluarkan standard tersebut diantaranya
adalah:
 SAE ( Society Of Automatic Engineers ) dengan skala SAE10, SAE20, SAE30, SAE40, SAE20W-
50, SAE90 dst.
 AGMA (American Gear Manufaturer Association) dengan skala AGMA1, AGMA2, AGMA3,
AGMA4, 5, 6, 7, 8, 8A.
 ISO (International Standardization Organization) dengan skala 32 – 1500.
 API (American Petroleum Institute)
 Oli untuk Gasoline Engine : SA, SB, SC, SD, SE and SF
 Oli untuk Diesel Engine : CA, CB, CC, CD, CE and CF
 Viskositas Index.
Viskositas Index adalah bilangan atau angka yang menunjukkan kestabilan kekentalan oil terhadap
perubahahn temperatur. Oli berubah kekentalannya akibat pengaruh panas atau temperatur oli akan
menjadi encer akibat panas. Oli berdasar viskositas indexnya dikelompokkan menjadi empat
golongan, yaitu:
 Rendah bila nilai viskositas indexnya 1 – 29.
 Sedang bila nilai viskositas indexnya 30 – 79.
 Tinggi bila nilai viskositas indexnya 80 – 100.
Contoh berikut menunjukkan oli dengan viskositas grade yang sama tetapi viskositas indexnya
berbeda. Perbedaannya ada dibawah tabel ini :
Tabel
Oli dan Viskositas Index

Nama Oli No SAE Viskositas Viskositas Viskositas Cinematic


Index Cinematic 40C 1000C
Mesran B-30 30 103 91 cST 10.79 cST
Mesran 30 30 107 98 cST 11.63 cST

No SAE menunjukkan viskositas grade yang dikeluarkan SAE. Mesran 30 memiliki viskosiats index
yang lebih tinggi dibanding mesran B-30 karena memiliki ketahanan temperatur yang lebih baik.
Pelumas yang digunakan pada mesin harus sesuai dengan spesifikasi yang direkomendasikan oleh
pembuat mesin. Contoh berikut menjelaskan jenis produk dan spesifikasi pemakaian yang berbeda.

38
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

Tabel
Jenis Produk Pelumas dan Spesifikasi Pemakaian

No Jenis Produk Pelumas Spesifikasi Pemakaian

1 Mesran Dianjurkan untuk melumasi kendaraan dengan bahan


bakar bensin dengan menghendaki pelumasan yang
sempurna.
2 Mesran B Dianjurkan untuk melumasi mesin diesel putaran tinggi
beban ringan dengan turbocharge dan mesin bensin
yang memerlukan pelumas jenis ini.
3 Meditran Dianjurkan untuk pelumas mesin diesel non
turbocharge yang memakai bahan bakar solar dan
mesin bensin yang memerlukan pelumas jenis ini.
4 Meditran S D Dianjurkan untuk pelumas mesin diesel yang
dilengkapi dengan supercharge dan menggunakan
bahan bakar solar.

Grease
Grease merupakan pelumas berbentuk padat. Terbuat dari minyak pelumas yang didapatkan dengan
campuran sabun metalic atau non sabun metalic dan additive. Berikut skema beban yang digunakan
pada pembuatan grease.

 Klasifikasi Grease
Pelumas diklasifikasikan berdasar tingkat kekentalan, sedangkan grease diklasifikasikan berdasarkan
tingkat kekerasaan (consistency). Klasifikasi tingkat kekerasan grease ditentukan oleh National
Lubricating Institute (NLGI), yang membagi tingkat kekerasan grease menjadi 9 tingkat kekerasaan
(000-6). Penentuan kekerasan ini diuji berdasarkan persyaratan uji ASTM D217 (American Standard
Too Testing and Material) dengan mengukur jarak penetrasi grease (1/10 mm). Pada temperatur
25ºC dengan alat one quarter scale cone equipment. Table berikut menunjukkan klasifikasi tingkat
kekentalan grease yang ditetapkan oleh NLGI.

39
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

Tabel
Grease Standar NLGI

 Spesifikasi Grease.
Spesifiaksi grease dipengaruhi oleh ciri fisik grease yang menentukan kemampuan grease sebagai
pelumas.
 Penetration atau penetrasi adalah kemampuan grease melakukan penetrasi dipengaruhi oleh
kekentalan grease. Semakin kental/keras grease angka penetrasinya semakin kecil. Grease
dengan kemampuan penetrasi tinggi akan mampu memberikan pelumasan pada celah yang
kecil dengan baik.
 Drop point atau titik leleh adalah titik suhu pada saat grease mulai mencair akibat panas.
Drop point menentukan suhu kerja maksimum grease yang biasanya ditentukan dibawah
drop point.
Pokok-Pokok Pelumasan yang Benar
 Pastikan bahwa jenis pelumas yang digunakan sesuai untuk setiap titik/bagian pelumasan
sesuai rekomendasi pembuat mesin.
 Berikan pelumasan atau penggantian pada selang waktu yang tetap sesuai rekomendasi
pembuat mesin.
 Berikan pelumasan atau penggantian pelumas dengan cara yang tepat dan sesuai petunjuk
OMM.
 Berikan pelumasan dalam jumlah yang tepat sesuai petunjuk perawatan dan pengoperasian.
 Jaga agar pelumas tetap bersih dengan cara menutup tempatnya dan menjaga kebersihan
ruang penyimpanannya.
 Berikan pelumasan dengan peralatan yang bersih dan cegah terjadinya kontaminasi pelumas.
Penyimpanan dan Penanganan Pelumas
Pelumas sedapat mungkin di bawah atap sehingga tidak terpengaruh cuaca. Apapun bentuk
kemasan/tempat pelumas bila sudah pernah dibuka dan isinya sudah dipakai haruslah ditutup
kembali. Bila penyimpanan drum yang belum dibuka diluar tidak dapat dihindarkan maka beberapa
tindakan pencegahan harus dilakukan.

40
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

 Drum sebaiknya disimpan dengan posisi tidur, dengan posisi tutup membentuk garis
horizontal (jam tiga atau sembilan).
 Apabila oleh suatu sebab drum harus disimpan berdiri, drum harus terlepas dari tanah dan
dilepaskan dengan posisi terbalik (tutup dibawah). Bila tidak mungkin posisikan drum miring
agar air hujan tidak mengenai tutup.
 Gunakan lap untuk membersihkan hose atau peralatan lain, tetapi jangan gunakan lap dari
bahan katun wool lepas yang cenderung meninggalkan serat pada saat digunakan lap.

41
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

Pelajaran 3: Pendingin (Coolant)

Tujuan Pelajaran 3
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 3, siswa mampu menjelaskan tentang pengetahuan
dasar pendingin (coolant).

Pengertian Umum
Coolant adalah zat cair yang digunakan pada circuit pendingin engine. Fungsi utama coolant adalah
sebagai penyerap panas, pada bagian-bagian engine seperti cylinder block & cylinder head. Sifat-sifat
yang harus dimiliki coolant diantaranya sebagai berikut:
 Memiliki sifat penyerap panas/sebagai media pemindah panas.
 Mencegah terjadinya/timbulnya endapan pada sirkuit sistem pendingin.
 Tidak berakibat korosif logam besi tembaga ataupun aluminum.
Air merupakan media praktis sebagai penyerap panas walaupun demikian lambat laun air dapat
menyebabkan korosi dan karena kandungan mineral dalam air dapat mengakibatkan timbulnya
endapan pada permukaan saluran pendingin. Clorida, sulfat, magnesium dan calsium pada air dapat
menyebabkan scale deposit dan sludge deposit atau korosi. Air yang telah mengalami distilasi atau
detonisasi direkomendasikan penggunaannya untuk mengurangi efek yang dibutuhkan oleh
kandungan mineral pada air. Kandungan maksimum mineral dalam air pendingin ditunjukkan dalam
tabel berikut :
Nilai maksimum yang diijinkan

Minerals Parts per Million Grains per Galon


Chloride 40 2.5
Sulfates 100 5.8
Total Dissolved 340 20

Magnesium & Calsium 170 10

Selain batas maksimum kandungan mineral air tidak boleh bersifat asam atau bersifat basa atau
memiliki pH 7, selain itu air harus bersih, tidak berwarna dan tidak berasa.

42
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

Pelajaran 4: Electrolyte Battery

Tujuan Pelajaran 4
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 4, siswa mampu menjelaskan tentang pengetahuan
dasar electrolyte battery.

Pengertian Umum
Battery menghasilkan arus berdasarkan reaksi kimia antara material aktif seperti plate dan asam
sulfat (sulfuric acid) dari larutan electrolyte. Larutan electrolyte tersebut dari campuran antara air
suling (H2O) dan asam sulfat (H2SO4) dengan konsentrasi larutan H2O 64% dan H2SO4 36%. Skema
berikut menggambarkan komposisi larutan electrolyte.

64 % Water 36 % Acid Electrolyte


(Sp. Gr = 1.00) (Sp. Gr = 1.835) (Sp. Gr = 1.270)

Electrolyte pada saat kondisi battery fuel charge merupakan campuran dari concentrate asam sulfat
pada air seperti pada skema diatas yang memiliki specific gravity 1.270 pada 27ºC. Tegangan pada
cell battery tergantung pada perbedaan kimia antara plate (aktif material) dan konsentrasi atau
kandungan electrolyte. Battery terdiri dari Plate positif yang terbuat dari peroksida timbal (PbO2),
plate negatif yang terbuat dari timbal (Pb) dan larutan electrolyte (H2SO4). Pada saat discharge arus
battery dihasilkan dan peristiwa reaksi kimia sbb: Plate positif (PbO2) terbuat dari campuran antara
timbal (Pb) dan Oksigen (O2) sedangkan asam sulfat ( S ) dan oksigen. Oksigen pada plat positif dan
hydrogen pada asam sulfat bereaksi membentuk air (H2). Saat yang sama timbal (Pb) pada plate
positif maupun negatif beraksi dengan SO4 sehingga menjadi PbSO4.

43
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

Pada saat proses charging terjadi reverse proses kimia pada larutan electrolyte battery. Timbal sulfat
(PbSO4) terurai menjadi Pb dan SO4. Sedangkan air (H2O) terurai menjadi hydrogen dan bereaksi
dengan SO4 menjadi asam sulfat (H2SO4). Pada saat yang sama oksigen (O2) terurainya H2O diikat
oleh timbal (Pb). Plate positif membentuk timbal (PbO2).

Pada saat proses discharging, specific gravity electrolyte battery mengalami penurunan karena pada
saat tersebut sulfuric acid (asam sulfat) diikat oleh timbal sehingga menjadi timbalk sulfat (PbSO4)
sehingga yang tersisa dari electrolyte adalah air. Pada peristiwa charging specific, gravity larutan
electrolyte akan naik karena pada saat tersebut terbentuk larutan asam sulfat (H 2SO4). Specific
gravity dan tegangan battery.
Tabel
Spesific grafity dan Voltage pada Kondisi Charge

Kondisi Charge (%) 100 95 0.75 0.5 0.25

Spesific grafity 1,265 1,230 1,230 1,2 1,175

Voltage (V) 12,6 12,5 12,5 12,4 12,2

Pada proses charging H2O terurai H2 dan O2 untuk bereaksi dengan Pb dan SO4. Gas H2 bersifat
mudah terbakar dan explosive sehingga perlu terdapat ventilasi yang cukup dan dari api. Bila
melakukan charging dengan charger tutup battery harus dibuka dan pastikan lubang ventilasi tutup
battery selalu bersih, battery yang mengalami over charging ditandai dengan penambahan air battery
yang berlebihan, karena H2O menguap pada saat reaksi charging yang berlebihan sehingga
temperatur mengalami kenaikan yang berlebih pula. Untuk menambah level electrolyte battery
gunakan air suling (H2O).

44
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

Ringkasan

Diesel fuel
Fuel yang digunakan pada diesel adalah light diesel oil yang memiliki boiling Point 240º C-350º C dan
dihasil dari proses distilasi setelah korosene. Komatsu merekomendasikan light diesel oil untuk engine
Komatsu. Hal–hal penting yang perlu diperhatikan pada spesifikasi fuel adalah :
 Specific Gravity
 Flash Point
 Kandungan sulfur
 Pour Point
 Cetane Number
 Ash Content

Pelumas
Oli merupakan jenis liquid lubricant dan diklasifikasikan ke dalam 5 macam jenis oli yaitu engine oil,
hydraulic oil, gear oil, brake oil dan automotatic transmission fluida (ATF). Viskositas grade adalah
angka yang menunjukkan tingkat kekentalan oli. Standard kekentalan oil dikeluarkan beberapa badan
sebagai pedoman standard kekentalan pelumas. Badan yang mengeluarkan standard tersebut
diantaranya adalah SAE, AGMA, ISO dan API.
Grease merupakan pelumas berbentuk padat (solid lubricant). Grease diklasifikasikan berdasarkan
tingkat kekerasaan (consistency). Klasifikasi tingkat kekerasan grease ditentukan oleh National
Lubricating Institute (NLGI) yang membagi tingkat kekerasan grease menjadi 9 tingkat kekerasaan.
Spesifiaksi grease dipengaruhi oleh ciri fisik grease yang menentukan kemampuan grease sebagai
pelumas. Ciri fisik tersebut adalah penetration atau penetrasi dan drop point atau titik leleh.

Pendingin
Pendingin (coolant) adalah zat cair yang digunakan pada circuit pendingin engine. Fungsi utama
coolant adalah sebagai penyerap panas, pada bagian-bagian engine seperti cylinder block & cylinder
head. Batas maksimum kandungan mineral air tidak boleh bersifat asam, basa dan memiliki pH 7.
Selain itu air harus bersih, tidak berwarna dan tidak berasa.

Electrolyte Battery
Electrolyte battery membuat material aktif seperti plate dan asam sulfat (sulfuric acid) terjadi reaksi
kimia sehingga battery dapat menghasilkan arus. Larutan electrolyte tersebut terdiri dari campuran
air suling (H2O) dan asam sulfat (H2SO4) dengan konsentrasi larutan H2O 64% dan H2SO4 36%. Jika
larutan elektrolit berkurang maka untuk menambah level electrolyte battery hanya menggunakan air
suling (H2O).

45
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

Latihan Soal
Latihan berikut dikerjakan oleh siswa secara mandiri setelah menyelesaikan materi pelajaran pada
bab 3.

Jawab dengan singkat dan jelas pertanyaan-pertanyaan berikut ini!


1. Sebutkan dan jelaskan tiga hal yang harus diperhatikan pada spesifikasi fuel:
______________(a)
______________(b)
______________(c)
2. Sebutkan lima macam jenis oli dan badan yang mengeluarkan standar oli berdasarkan
kekentalannya ?
3. Jelaskan ciri fisik grease yang menentukan kemampuan grease sebagai pelumas.
4. Sebutkan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh coolant?
5. Jelaskan mengenai larutan elektrolit pada batterai?

46
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

Kunci Jawaban

1. Hal–hal penting yang perlu diperhatikan pada spesifikasi fuel adalah:


 Specific Gravity
Fuel dengan viskositas tinggi memiliki specific gravity yang lebih tinggi dari pada fuel dengan
viskositas rendah.
 Flash Point
Fuel dengan flash point rendah lebih mudah penyalaannya (ignition). Flash point merupakan
nilai yang lebih menunjukkan temperatur penyalaan bahan bakar.
 Kandungan sulfur
Maksimum kandungan sulfur pada fuel 0.5 % dengan jadwal penggantian oli setiap 250 Hm.
Bila kandungan sulfur pada fuel lebih tinggi dari 0.5 % jadwal penggantian oli harus
dipercepat.
 Pour Point
Pour point menunjukkan temperatur terendah fuel dapat mengalir. Pour point yang tinggi
mengakibatkan fuel susah mengalir sehingga mengakibatkan kemampuan starting menjadi
buruk.
 Cetane Number
Cetane number merupakan nilai yang menunjukkkan kemudahan pembakaran fuel. Cetane
number rendah mengakibatkan pembakaran yang kurang bagus. Sedangkan Cetane number
yang terlalu tinggi mengakibatkan pembakaran terlalu mudah sehingga terjadi knocking pada
ruang bakar.
 Ash Content
Ash pada fuel sebenarnya terdiri dari tiga tipe yaitu particle padat (solid particle), campuran
garam inorganic (in organic salt solution) dan oli soluble organic.

2. Oli diklasifikasikan ke dalam 5 macam jenis oli, yaitu:


 Engine oil.
 Hydraulic oil.
 Gear oil.
 Brake oil.
 Automotatic Transmission Fluida ( ATF ).
Badan yang mengeluarkan standard kekentalan oli adalah:
 SAE ( Society Of Automatic Engineers )
 AGMA (American Gear Manufaturer Association)
 ISO (International Standardization Organization)
 API (American Petroleum Institute)

47
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Basic Machine Element

3. Spesifiaksi grease dipengaruhi oleh ciri fisik grease yang menentukan kemampuan grease
sebagai pelumas adalah sebagai berikut:
 Penetration atau penetrasi adalah kemampuan grease melakukan penetrasi dipengaruhi
oleh kekentalan grease. Semakin kental/keras grease angka penetrasinya semakin kecil.
Grease dengan kemampuan penetrasi tinggi akan mampu memberikan pelumasan pada
celah yang kecil dengan baik.
 Drop point atau titik leleh adalah titik suhu pada saat grease mulai mencair akibat panas.
Drop point menentukan suhu kerja maksimum grease yang biasanya ditentukan dibawah
drop point.

4. Sifat-sifat yang harus dimiliki coolant diantaranya sebagai berikut:


 Memiliki sifat penyerap panas/sebagai media pemindah panas.
 Mencegah terjadinya/timbulnya endapan pada sirkuit sistem pendingin.
 Tidak berakibat korosif logam besi tembaga ataupun aluminum.

5. Larutan electrolyte merupakan campuran antara air suling (H2O) dan asam sulfat (H2SO4)
dengan konsentrasi larutan H2O 64% dan H2SO4 36%. Skema yang menggambarkan
komposisi larutan electrolyte adalah sebagai berikut:

64 % Water 36 % Acid Electrolyte


(Sp. Gr = 1.00) (Sp. Gr = 1.835) (Sp. Gr = 1.270)

48
EVALUASI

SOAL TEST TEORI

Petunjuk Mengerjakan Soal


1. Siswa menuliskan pada lembar jawaban yang telah disediakan : Nama, Tanggal, dan Kode Soal.
2. Untuk soal No. I Pilihan Ganda (Multiple Choice )
Hanya ada satu jawaban yang paling benar.
Siswa melingkari jawaban yang paling benar pada lembar jawaban yang disediakan.
Contoh : 1. Fungsi bulldozer adalah:
a. Land clearing b. Loading c. Hauling d. Compacting.
Jawaban: a b c d
Jika akan mengganti jawaban, berilah tanda silang ( x ) pada jawaban yang salah, selanjutnya
lingkari jawaban yang benar.
Contoh: Jawaban : a b c Xd
3. Untuk soal No. II Benar-Salah (True-False)
Siswa melingkari pada lembar jawaban huruf "B" jika pemyataan pada soal Benar. dan lingkari
huruf "S" jika pernyataan Salah.
4. Untuk soal No. III Menjodohkan ( Matching)
Siswa mencocokkan soal pada kolom A dengan jawaban/pernyataan pada kolom B.
5. Untuk soal No. IV Melengkapi (Fill-In)
Siswa mengisikan pada lembar jawaban, kata/nama komponen/fungsi yang sesuai pada masing-
masing soal.
6. Siswa tidak dibenarkan mengotori, menulis dan merusak buku soal.
7. Setelah selesai mengerjakan, siswa memasukkan lembar jawaban pada buku soal, dan bisa
meninggalkan ruangan atas seijin pengawas.
8. Waktu : 90 menit.
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Company Knowledge

Pilihan Ganda

Siswa memberi tanda silang (X) pada jawaban a, b , c dan d yang paling benar dari soal-soal di
bawah ini.

1. Ukuran kemampuan suatu zat cair mengalir disebut :


a. Specific gratify.
b. Viscosity.
c. Pressure.
d. Electrolyte.

2. Gaya puntir yang dihasilkan oleh suatu Engine adalah :


a. Tenaga maksimum suatu Traktor.
b. Torque.
c. Tenaga kuda.
d. Putaran engine / RPM.

3. Pada saat anda mengukur tekanan pada sistem hidrolik, maka tekanan yang ditunjukan
adalah :
a. Tekanan Gauge.
b. Tekanan absolute.
c. Tekanan atmosfir.
d. Tekanan absolut + Tekanan atmosfir.

4. Banyaknya muatan listrik (electron) yang mengalir mengalir melalui suatu titik tertentu
selama satu detik disebut :
a. Current.
b. Coloumb.
c. Voltage.
d. Resistance.

5. Sebagai pengikat yang berpasangan dengan lubang ulir adalah:


a. Bolt.
b. Screw.
c. Stud.
d. Capscrew.

6. Bolt ukuran M12 x 1,75 - 69x 80 - 8.8, tanda M menunjukan :


a. Ukuran iso metric.
b. Kisar.
c. Simbol suaian.
d. Panjang baut.

50
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Company Knowledge

7. Pengukuran panjang baut yang benar dibawah ini adalah :

a. c.

b. d.

8. Nut yang dilengkapi grove untuk posisi cotter pin sebagai lock antara nut dengan bolt
adalah :
a. Lock.
b. Serrated.
c. Slotted.
d. Hex plain.

9. Washer yang digunakan untuk menjamin agar bolt tidak mudah kendor adalah….
a. Plain washer
b. Washer cuips
c. Helical Spring washer
d. Toothed washer

10. Pin berfungsi sebagai pin engsel untuk yoke pada lingkage yang pada pemasangannya
dilengkapi dengan cotter pin adalah:
a. Dowel pin
b. Clevis pin
c. Tapper pin
d. Quick lock pin

11. Untuk mengikat roda gigi dengan shaft agar tidak berputar digunakan :
a. Key.
b. Pin.
c. Dowel pin.
d. Seal pin.

12. Sebagai lock penepatan posisi atau penahan digunakan :


a. Toothed lock washer.
b. Snap ring.
c. Helical spring.
d. Clamp.

51
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Company Knowledge

13. Main bearing disebut split bearing bila :


a. Digunakan untuk putaran tinggi.
b. Digunakan untuk putaran lambat.
c. Berbentuk sleeve.
d. Memungkinkan proses finishing pada bagian dalam.

14. Pelumasan dengan kondisi lapisan film tipis antara bagian yang saling bergesekan adalah :
a. Pelumasan kering.
b. Pelumasan terbatas.
c. Pelumasan basah.
d. Pelumasan tidak terbatas.

15. Dibawah ini termasuk anti friction bearing, kecuali :


a. Ball bearing.
b. Roller bearing.
c. Bushing.
d. Needle bearing.

16. Dibawah ini hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan anti friction bearing, kecuali :
a. Proses Finishing untuk mendapatkan suaian yang tepat.
b. Ukuran diameter luar dan dalam bearing.
c. Arah dan besar beban yang bisa diterima bearing.
d. Tipe pelumasan yang dipakai oleh bearing.

17. Contoh dari static seal yang digunakan untuk perapat part statis adalah :
a. Radial lip seal.
b. Ring Seal.
c. Sealant.
d. Diaphrahgm seal.

18. Sebagai seal akibat tertekan pada proses pemasangan digunakan :


a. Gasket.
b. O – ring.
c. Seal.
d. U – packing.

19. Seal yang digunakan sebagai penyekat untuk menahan pelumas pada sistem yang memiliki
shaft berputar yaitu :
a. Sealant.
b. Radial lip seal.
c. Metallic gasket.
d. Non metallic gasket.

20. Alat pemindah tenaga antara dua pulley yang berjauhan digunakan :
a. Gear.
b. Belt.
c. Rantai.
d. Double gear.

52
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Company Knowledge

21. Kemampuan belt untuk memindahkan tenaga dipengaruhi oleh beberapa hal, kecuali :
a. Tegangan belt terhadap pulley.
b. Gesekan antara belt dan pulley.
c. Bahan dan kekuatan belt.
d. Kecepatan belt.

22. Belt yang dapat mengurangi masalah pada sistem penggerak, tidak mudah bergeser,
melintir atau terlepas dari alurnya adalah :
a. Link V-belt
b. V-Ribbed belt
c. V-belt
d. Banded V-belt

23. Nilai yang menunjukan kemudahan pembakaran untuk diesel fuel disebut :
a. Octane number.
b. Cetane number.
c. Ash content.
d. Hexane number.

24. Light Diesel oil didapatkan dari hasil proses distilasi crude oil pada suhu :
a. 30˚ - 80˚C.
b. 170˚- 250˚C.
c. 240˚ - 350˚C.
d. 350˚ - 425˚C.

25. Additive pada oli yang berfungsi untuk memperbaiki mutu oli terhadap tekanan yaitu :
a. Anti wear.
b. Anti foam.
c. Anti rust.
d. Extreme pressure.

26. Kepanjangan API adalah :


a. American Petroleum Institute.
b. Automotive Petroleum International.
c. Association Petroleum Institute.
d. Automotic Petroleum Institute.

27. Yang dimaksud dengan viscositas indek adalah :


a. Besarnya kekentalan oli.
b. Jenis oli.
c. Angka yang menunjukan kestabilan kekentalan terhadap temperatur.
d. Angka yang menunjukan jumlah flow rate dari oli.

28. Penentuan klasifikasi dari kekentalan grease ditentukan oleh badan :


a. SAE.
b. NLGI.
c. ASTM.
d. ISO-VG.

53
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Company Knowledge

29. Besarnya pH air untuk pendingin pada engine adalah :


a. PH9.
b. PH10.
c. PH7.
d. PH5.

30. Pada battery terdapat electrolyte yang memiliki specific gravity sebesar :
a. 1,27 pada 27°C.
b. 1,27 pada 32°C.
c. 1,15 pada 27°C.
d. 1,30 pada 32°C.

Benar - Salah
Siswa memberikan tanda silang pada lembar jawaban, pada huruf B bila pernyataan di bawah betul
dan pada huruf S bila pernyataannya salah.

1. Pressure adalah gaya persatuan luas...


2. Density adalah ratio dari berat jenis air murni di banding zat cair tertentu...
3. Mechanical lever adalah suatu alat yang digunakan untuk meneruskan dan menambah
gerakan dan gaya...
4. Jumlah muatan listrik yang mengalir melalui suatu titik dalam satu detik disebut coloumb...
5. Screw merupakan fasteners pasangan dari lubang ulir...
6. Pada standarisasi bolt untuk metric thread, tanda grade pada permukaannya dilambangkan
dengan huruf C atau F...
7. Nut memiliki empat dimensi penting, yaitu: tebal, lebar (ukuran kunci), tinggi dan diameter
dalam...
8. Helical spring washer digunakan untuk menjamin agar bolt tidak mudah lepas saat terkena
getaran dan banyak dipasang pada terminal kabel...
9. Salah satu ujung thread dikencangkan pada parts atau komponen, sedangkan salah satu
ujungnya mengikat part dengan menggunakan nut disebut stud...
10. Bushing adalah plain bearing berbentuk sleeve setengah lingkaran
digunakan untuk beban berat putaran rendah...
11. Pelumasan terbatas merupakan pelumasan pada anti friction bearing dengan kondisi lapisan
film tipis antar bagian yang saling bergesekan...
12. Timing belt merupakan aksi gabungan antara chain dan sprocket pada bentuk flat belt. ...
13. Nilai pour point yang rendah menunjukkan fuel susah mengalir...
14. Grease merupakan liquid lubricant, dengan spesifikasi NLGI 000-6...
15. SAE mengklasifikasikan oli berdasarkan kualitas dari oli itu sendiri...

54
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Company Knowledge

16. Oli diklasifikasikan ke dalam empat macam jenis oli, yaitu: engine oil, hydraulic oil, gear oil
dan brake oil...
17. Viskositas oli dikatakan rendah apabila nilainya 1-29...
18. Penetration atau penetrasi adalah kemampuan grease melakukan penetrasi yang dipengaruhi
oleh kekentalan grease...
19. Coolant pada engine harus memiliki sifat penyerap panas. Selain itu, air juga harus dapat
mencegah korosi dan menimbulkan endapan pada permukaan saluran pendingin...
20. Bila cairan battery berkurang maka untuk menambahkan digunakan larutan elektrolit...

55
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Company Knowledge

Menjodohkan

Siswa menjodohkan pernyataan pada kolom A dengan kolom B yang tepat (pada kolom B dapat
dipilih lebih dari satu kali).

KOLOM A KOLOM B

1. Memperbaiki ketahanan oli terhadap peristiwa oksidasi... A. Ash content.


2. Angka yang menunjukan kestabilan kekentalan oli terhadap B. Flash point.
perubahan temperature... C. Anti wear.
3. Memperbaiki sifat oli untuk memisahkan debu dan anti karat... D. Viscosity.
4. Suhu terendah fuel dapat menyala... E. Anti rush.
5. Memperbaiki sifat oli terhadap tekanan... F. Pour point.
6. Kemampuan fluida untuk mengalir... G. Oxidation inhibitor.
7. Kandungan partikel dalam fuel... H. Clamp.
8. Suhu dimana grease mulai meleleh... I. Drop point.
9. Temperature terendah fuel dapat mengalir... J. Extreme pressure.
10. Additive oil untuk menahan komponen dari keausan... K. Cetane number.
11. Fastener yang mempunyai thread / ulir dikedua ujungnya... L. Viscosity index.
12. Berfungsi sebagai pelurus terhadap component yang diikat... M. Separator
13. Digunakan untuk mengikat hose pada piping... N. Needle bearing.
14. Pengatur jarak element gelinding pada bearing... O. Dowel pin.
15. Pin yang mempunyai kemudahan untuk membuka dan P. Key.
memasang... Q. Quick lock pin.
16. Salah satu tipe race pada ball bearing... R. Dual lip.
17. Plain bearing berbentuk sleeve dengan pemasangan dipress... S. Stud.
18. Bearing yang memiliki elemen gelinding berdiameter kecil atau T. Bushing.
berbentuk jarum... U. Conrod.
19. Lock yang digunakan antara roda gigi dan shaft... V. Double lip.
20. Lip seal dua sisi dilengkapi dengan spring pada dua atau satu W. Dual Lip
sisinya...

56
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Company Knowledge

Fill - in

Lengkapilah pernyataan-pernyataan berikut dengan benar!

1. ................. adalah gaya yang mengakibatkan terjadinya arus listrik pada konduktor.
2. ................adalah komponen yang digunakan sebagai pengikat yang berpasangan dengan
nut.
3. .................... berfungsi untuk mengurangi gesekan dengan adanya sliding contact antara
permukaan yang saling bergesekan. Disebut juga dengan .................. atau ............
4. Jenis pelumasan .............. memungkinkan keseluruhan permukaan yang bersinggungan
dipisahkan oleh lapisan oil.
5. ............ atau ........ merupakan pengatur jarak antar element gelinding pada ball bearing.
6. Penurunan kekuatan tekanan terhadap sealing gasket seiring dengan perbandingan
................... terhadap kenaikan ...................saat tidak ditekan.
7. ..................... digunakan sebagai penyekat untuk menahan pelumas pada sistem yang
memiliki shaft berputar.
8. ................. merupakan aksi gabungan antara chain dan sprocket pada bentuk flat belt.
9. Round belts terbuat dari ................. dan ............ digunakan untuk beban ringan.
10. ......................... memiliki boiling point 2400 C – 3500C.

57
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Company Knowledge

Kunci Jawaban

Pilihan Ganda

21. b 11. a 1. c

22. b 12. b 2. d

23. a 13. a 3. b

24. a 14. b 4. c

25. d 15. c 5. d

26. a 16. d 6. a

27. c 17. c 7. c

28. c 18. b 8. b

29. c 19. b 9. c

30. b 20. b 10. a

Benar- Salah

11. B 1. S

12. S 2. B

13. B 3. S

14. S 4. B

15. S 5. S

16. S 6. S

17. S 7. B

18. S 8. B

19. B 9. S

20. S 10. S

58
PT. Harita Panca Utama
Plant People Development Company Knowledge

Menjodohkan

1. G Oxidation inhibitor 11. S Stud

2. L Viscosity index 12. O Dowel pin

3. E Anti rush 13. H Clamp

4. B Flash point 14. M Separator

5. J Extreme pressure 15. Q Quick lock pin

6. D Viscosity 16. U Conrod

7. A Ash content 17. T Sleeve

8. I Drop point 18. N Needle bearing

9. F Pour point 19. P Key

10. C Anti wear 20. V Double lip

21.
Fill – in

1. Tegangan

2. Bolt

3. Plain bearing

4. Penuh

5. Separator, cages

6. Lebar gasket, Tebal gasket

7. Radial lip seal

8. Timing belt

9. Rubber cord

10. Light/heavy diesel oil

59

Anda mungkin juga menyukai