TRANSMISSION SYSTEM
BASIC COURSE I
Transmission System
GAMBARAN UMUM PELATIHAN
Materi pembelajaran Transmission System terdiri atas 2 (tiga) bab. Bab 1 membahas
mengenai nama, fungsi dan letak komponen pada clutch serta transmisi manual. Bab 2
membahas mengenai torqflow transmission yang meliputi damper, torque converter dan
torqflow transmission.
DAFTAR ISI
Transmission System
PENJELASAN PELATIHAN
Metode
• Di dalam kelas (60%)
a. Ceramah
b. Diskusi
• Workshop (40%)
a. Demonstrasi
b. Praktek
Durasi
3 hari kerja (@ 7 jam)
Jumlah Siswa
Maksimal 16 orang
Kriteria Kelulusan
• Kehadiran minimal 90 % dari total hari pelatihan.
• Evaluasi akhir
a. Nilai minimal test teori: 75
b. Nilai minimal test praktek: 75.
Pemberian Sertifikat
Transmission System
SASARAN PELATIHAN
Setelah mengikuti pembelajaran ini secara tuntas, siswa dapat menjelaskan mengenai
prinsip dasar mesin diantaranya tentang liquid, torsi dan elektrik. Siswa juga mampu
menjelaskan mengenai prinsip dasar transmisi. Selain itu, siswa dapat menyebutkan dan
menjelaskan nama, fungsi dan lokasi komponen transmisi.
Transmission System
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
• Petunjuk Bagi Siswa
Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal dalam mempelajari materi modul ini,
langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain:
Bacalah dan pahamilah dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada
pada masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas,
siswa dapat bertanya pada instruktur yang mengampu kegiatan belajar
tersebut.
Kerjakanlah setiap soal latihan yang terdapat pada modul ini untuk
mengetahui seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-
materi yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar.
Jika belum menguasai tingkat materi yang diharapkan, ulangi lagi pada
kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada instruktur yang
mengampu kegiatan pembelajaran yang bersangkutan.
Transmission System
REFERENSI
Video :
Training Aid
UIM
Transmission System
GLOSARIUM
Gasket : mencegah kebocoran cairan melalui permukaan bidang kontaknya terhadap
komponen yang dirakit dan bersifat static.
Key : pasak, digunakan sebagai lock antara roda sisi atau pulley tehadap shaft.
Konduktor : Material yang dapat mengalirkan arus listrik, konduktor juga dapat dikatakan
sebagai bahan yang atom–atomnya mempunyai jumlah elektron lebih kecil dari
empat pada lintasan (kulit) terluar.
Leverage/Mechanical lever : alat yang digunakan untuk meneruskan dan menambah
gerakan dan gaya.
Liquid : suatu zat atau material yang berbentuk cair.
Nut : merupakan fasteners dengan aplikasi pemakaian sebagai pasangan dari bolt.
Pin : digunakan sebagai fasteners pada bagian parts yang bergerak dan sebagai pengunci
(lock) serta sebagai pelurus posisi parts yang saling disambungkan.
Pour point : menunjukkan temperatur terendah fuel dapat mengalir.
Pressure : gaya pada satuan luas.
O-ring : berfungsi sebagai seal akibat tertekan (squeezed) pada.
Oxidation inhibitor : sifat oli terhadap peristiwa oksidasi.
Resistance : hambatan, merupakan perlambatan kecepatan elektron bebas yang berjalan
melalui sebuah logam, satuan hambatan listrik adalah ohm dan simbolnya adalah Ω.
Screw : merupakan salah satu jenis fasteners yang bentuknya hampir sama dengan bolt
atau capscrew, akan tetapi berukuran kecil.
Seal : digunakan sebagai penyekat atau perapat pada bagian yang saling disambungkan
terhadap kebocoran cairan, udara, debu, dan menjaga tekanan.
Snap ring : merupakan pendukung yang berfungsi sebagai lock penempatan posisi atau
penahan (retainer),
Spesific gravity : rapat relatif, merupakan perbandingan (rasio) dan berat jenis (density)
suatu zat cair diperbandingkan dengan berat jenis air murni.
Stud : merupakan salah satu jenis fasteners berupa steel rod yang memiliki thread pada
kedua ujungnya.
Tensile strength : Kekuatan tarik dari suatu bahan.
Thread : Ulir, thread dibedakan atas thread kasar (coarse thread) dan thread halus (fine
thread).
Viscosity : kekentalan, merupakan ukuran kemampuan suatu cairan untuk mengalir.
Washer : merupakan cincin penutup yang digunakan antara bolt ataupun nut terhadap
parts atau komponen yang diikat.
BAB I
TRANSMISI MANUAL
Tujuan Bab 1:
Setelah menyelesaikan pembelajaran pada Bab 1, siswa mampu menyebutkan dan
menjelaskan nama, fungsi dan letak komponen pada clutch serta transmisi manual.
Referensi :
The Gold Book
Training Aid
UNITED TRACTORS SCHOOL Transmission System
Pelajaran 1: Clutch
Tujuan Pelajaran 1
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 1, siswa mampu siswa mampu menyebutkan dan
menjelaskan nama, fungsi dan letak komponen clutch.
Pendahuluan
Clutch merupakan suatu komponen penghubung dalam rangkaian penerusan tenaga (power train)
pada suatu kendaraan. Clutch terletak diantara engine dan transmisi bertindak sebagai penghubung
ataupun pemutus daya/putaran dari engine ke transmisi.
2
UNITED TRACTORS SCHOOL Transmission System
kendaraan dapat bergerak/berjalan dengan baik dan pengoperasiannya juga tidak menyusahkan
operator.
• Syarat cutch yang baik adalah:
Harus bisa menghubungkan dan memutuskan (engaged/disengaged) dengan baik, sehingga
memungkinkan untuk meneruskan ataupun memutuskan tenaga dari engine ke transmisi.
Harus memiliki torque transmitting capacity (kemampuan meneruskan tenaga) yang cukup
dan kemampuan tidak boleh menurun akibat naiknya temperatur kerja.
Harus bisa melepaskan/memindahkan panas yang timbul dengan baik dan tidak terpengaruh
oleh kenaikan temperatur.
• Keuntungan penggunaan clutch.
Konstruksinya sederhana.
Harganya tidak terlalu mahal.
Effisiensi lebih tingg i(lebih kurang 95 %).
Maintenance/perawatan lebih mudah.
Kemungkinan timbulnya masalah karena adanya kebocoran oli lebih kecil.
Tipe Clutch
Clutch dapat dibedakan ke dalam beberapa tipe, clutch digolongkan berdasarkan prinsip kerja, sistem
pendingin, jumlah disc clutch dan cara kerjanya. Dibawah ini akan di bahas mengenai tipe-tipe dari
main clutch tersebut.
• Prinsip Kerja
Berdasarkan prinsip kerja main clutch digolongkan menjadi friction clutch dan fluid coupling.
Friction Clutch
Clutch jenis ini dalam penerusan tenaga/putaran adalah dengan cara menempelkan (engaged) dua
bidang permukaan, sehingga tenaga/putaran dari bidang permukaan yang satu dapat diterima oleh
bidang permukaan yang lainnya.
Macam-macam type friction clutch adalah disc and plate type dan Cone type
3
UNITED TRACTORS SCHOOL Transmission System
Fluid Coupling
Clutch jenis ini dalam penerusan tenaganya melalui media cairan/fluida. Secara umum clutch jenis ini
dapat dibedakan atas Torque converter (menggunakan stator) dan Fluid coupling (tidak
menggunakan stator).
Pada pelajaran pertama yang akan kita bahas adalah jenis friction clutch, terutama type disc dan
plate. Type clutch ini paling banyak digunakan pada kendaraan (Automobile) maupun alat-alat berat.
4
UNITED TRACTORS SCHOOL Transmission System
Komponen Clutch
• Disc
Bentuk dan jenis Disc tergantung pada tujuan penggunaan Clutch tersebut. Standar bentuk Disc dan
penamaan bagian-bagiannya (nomenclature) adalah sebagai berikut:
Pada disc dibuat dengan pola alur yang berbeda. Bentuk pola alur (pattern) sengaja dibuat pada
permukaan bidang gesek (facing material) dari disc dengan tujuan untuk pendinginan clutch,
mengurangi kerugian gesek/slip dan untuk memungkinkan oli terbebas/keluar pada saat engage.
Di bawah ini menunjukkan bahan facing material dan koefisien gesek (µ) pada disc untuk tipe
pendinginan yang berbeda:
Clutch Type Facing Material Koef. Gesek (µ)
Wooven 0,3
Dry Molded 0,3
Sintered Alloy 0,25
Wet Sintered Alloy 0,08
Tabel Facing Material dan Koefisien Gesek Disc
5
UNITED TRACTORS SCHOOL Transmission System
• Clutch Spring
Main Spring
Spring ini digunakan hanya pada main clutch type spring dan berfungsi sebagai sumber
tenaga yang akan menekan pressure plate agar disc dan plate dapat engage.
Return Spring
Spring ini bertugas untuk menarik kembali pressure plate pada saat clutch diposisikan
disenganged.
Pemeriksaan dilakukan terhadap load pressure (gaya tekan) dan panjang spring baik pada saat bebas
(free) dan dibebani (loaded). Pemeriksaan terhadap kondisi spring (coil spring) dilakukan dengan
menggunakan spring tester dan juga secara visual check.
6
UNITED TRACTORS SCHOOL Transmission System
7
UNITED TRACTORS SCHOOL Transmission System
Clutch Spring Type (Double Disc, Dry Type, Foot Operated & Spring Booster)
Over center
8
UNITED TRACTORS SCHOOL Transmission System
• Adjuster
Pada saat clutch disc sudah aus, clutch akan cenderung slip ketika mendapat beban berat. Untuk
mengatasinya (sebelum disc benar-benar aus/habis) dapat dilakukan dengan mengencangkan
adjuster. Pada prinsipnya dengan mengencangkan adjuster tersebut berarti akan menekan pressure
plate lebih jauh agar celah/clearance antara disc dan plate kembali menjadi kecil/ rapat.
9
UNITED TRACTORS SCHOOL Transmission System
30
Adjuster Nut (30) pada Clutch Spring Type
10
UNITED TRACTORS SCHOOL Transmission System
Control System
• Pedal (dengan injakan kaki)
Pada unit yang memakai clutch spring type, proses disengage dengan jalan menekan pedal. Dibawah
ini menunjukkan pembagian dari tipe pedal.
Mechanical
Pedal Spring
Single Acting
Booster
Hydraulic
Non Servo
Booster
Servo Type
Mechanical Type
Tipe pergerakkan/pengontrolan mechanical banyak/umum digunakan diautomobile, mechanical type
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
• Konstruksi sederhana.
• Pergerakan secara langsung dengan melalui linkage-linkage.
• Membutuhkan tenaga yang besar untuk mengoperasikannya, karena langsung melawan
kekuatan dari clutch spring.
Booster Type
Booster berfungsi untuk membantu meringankan injakan pedal supaya operator tidak cepat lelah
karena harus melawan gaya spring pada clutch secara terus-menerus.
11
UNITED TRACTORS SCHOOL Transmission System
• Spring Booster
Booster tipe ini menggunakan kekuatan spring yang akan membantu operator ketika
menekan pedal untuk mendisengagekan clutch. Spring booster banyak digunakan di unit
bulldozer, nissan dan MAN.
Spring Booster
• Hydraulic Booster
Booster tipe ini menggunakan oli bertekanan (pressure oil) yang akan membantu
operator ketika akan mendisengaggekan clutch/menekan pedal clutch. Tipe Booster yang
dipakai adalah single acting type, dipakai pada unit bulldozer.
Single Acting Booster
Booster ini bekerja dengan bantuan tenaga hidrolis. Sewaktu engine hidup, main
clutch berada pada posisi engage (clutch type spring) dan oil flow/aliran oli oleh
pompa hanya mengalir melewati booster, kemudian digunakan unttuk pelumasan dan
pendinginan ke clutch shaft.
12
UNITED TRACTORS SCHOOL Transmission System
Clutch didisengagekan:
Ketika pedal clutch ditekan/diinjak, lever (33) bergerak ke arah menekan valve (29)
dimana valve tersebut akan menutup saluran B pada piston (28). Pada saat demikian
oil flow tidak dapat melalui saluran B, sehingga tekanan di ruang A akan naik dan
mendorong piston (28). Pada saat piston (28) bergerak ke arah, maka piston
tersebut akan mendorong lever (34), gerakan tersebut dipakai untuk menekan spring
clutch sehingga disc dan plate disengage.
13
UNITED TRACTORS SCHOOL Transmission System
Servo Type
Pada type ini tidak hanya menggunakan tekanan oli, tetapi juga memanfaatkan
tekanan udara dari compressor. Komponennya terdiri dari master cylinder dan clutch
booster. Clutch booster ini yang bertindak sebagai aktuator, yang mana bekerjanya
berdasarkan tekanan oli dan tekanan udara.
14
UNITED TRACTORS SCHOOL Transmission System
• Lever
Pada over center type clutch untuk mengengagekan maupun disengage clutch dikontrol dengan
memakai lever. Supaya operator tidak cepat lelah, maka dilengkapi dengan booster (hydraulic
booster) double acting type yang akan membantu operator mengengage maupun disengage clutch.
15
UNITED TRACTORS SCHOOL Transmission System
Prinsip kerja:
akan bergerak ← melalui linkage. Oil dari main clutch pump masuk port A dan B pada booster sleeve
(3). Sewaktu booster spool (2) bergerak ←, oli pada port A akan masuk ke port C melalui celah “a“
antara booster sleeve (3). Oli yang terjebak pada port E tekanannya akan naik dan akhirnya akan
mendorong sleeve (3) ke arah ← dan main clutch yoke (1) yang terpasang pada booster sleeve
Pada saat booster sleeve bergerak ke arah ←, celah “a“ antara sleeve dan spool akan menyempit,
sebaliknya celah “c“ akan makin membuka hingga akhirnya tekanan oli yang ada di port E akan
didrain melalui port C dan saluran drain. Pada posisi ini tercapai keseimbangan (posisi netral antara
sleeve dan spool). Booster sleeve akan kembali bergerak jika spoolnya kita gerakan atau dorong ke
arah ← lagi.
arah → melalui lever dan linkage. Oil dari main clutch pump masuk port B dan kemudian melalui
16
UNITED TRACTORS SCHOOL Transmission System
celah “b“ dan akhirnya ke port F. Oli yang terjebak pada port F akan menekan booster sleeve (3) ke
arah → dan main clutch yoke yang terpasang pada booster sleeve akan bergerak untuk posisi
engaged.
Pada saat booster sleeve bergerak ke arah →, celah “b“ antara sleeve dan spool akan makin
menyempit, sebaliknya celah “d“ akan terbuka. Ketika celah “d“ terbuka oli yang terjebak di port F
akan dapat drain melalui port D dan celah “d “. Akibatnya sleeve tidak akan bergerak → lebih jauh
lagi. Booster sleeve akan kembali bergerak jika Spoolnya kita gerakkan/tarik ke arah → lagi (untuk
menutup celah “d“ lagi). Karena bekerjanya yang berurutan seperti di atas, maka pergerakkanBooster
bisa lebih halus (Smoothly). Sedangkan tenaga yang dibutuhkan operator untuk disengaged/engaged
main clutchhanya sekedar untuk menggerakkan spool agar menutup celah “c“ (untuk disengaged)
ataupun celah “d“ (untuk engaged).
17
UNITED TRACTORS SCHOOL Transmission System
Inertia Brake
Ketika main clutch dalam posisi didisengagekan, maka output shaft main clutch masih berputar
karena gaya inertia. Apabila pada saat tersebut lever pemindah kecepatan dipindahkan kekecepatan
yang lebih tinggi/rendah, maka akan timbul suara yag berisik. Selain itu, gigi kecepatan tidak bisa
berhubungan (Mesh). Agar pemindahan kecepatan tidak mengalami hal-hal yang tidak diinginkan
seperti diatas, maka tidak boleh ada putaran sisa dari input shaft transmisi, untuk menghentikan
putaran dari main clutch output shaft tersebut di rem dengan inertia brake. Inertia brake ini dipasang
pada clutch yang berpasangan dengan tranmisi tipe sliding dengan constant mesh.
18
UNITED TRACTORS SCHOOL Transmission System
19
UNITED TRACTORS SCHOOL Transmission System
Tujuan Pelajaran 2
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 2, siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan
nama, fungsi dan letak komponen transmisi manual.
Pendahuluan
Fungsi transmisi adalah untuk mengatur kecepatan gerak dan torque serta berbalik putaran, sehingga
dapat bergerak maju dan mundur. Pada dasarnya transmisi itu terdiri dari beberapa road gigi yang
disusun pada beberapa poros roda gigi yang ditumpu sejajar. Antara roda gigi tersebut terdapat
perbedaan dalam hal ukuran sehingga menghasilkan yang dinamakan gear ratio. Gear ratio ini
mempengaruhi dari kecepatan dan torque dari input dan output shaft. Hubungan antara gear ratio
dan torque adalah sebagai berikut:
T = Rm x TA
Dimana: T = Output torque
Rm = Gear Ratio
TA = Input Torque
Contoh : Dua buah roda gigi yang berdiameter tidak sama dipasangkan sedemikian rupa sehingga
roda gigi yang satu memutar roda gigi yang lain. Roda gigi I mempunyai jumlah gigi (Z1) =25 teeth
dan berlaku sebagai input. Roda gigi II mempunyai jumlah gigi (Z2) =100 teeth dan berlaku sebagai
output. Berapakah gear ratio dari kedua roda gigi tersebut.
20
UNITED TRACTORS SCHOOL Transmission System
Diketahui : Z1 = 25
Z2 = 100
Ditanyakan: Rm ?
Gear ratio pada kedua roda gigi adalah
Kesimpulan dari contoh diatas adalah apabila jumlah roda gigi II (gigi out put) semakin banyak
(bentuknya lebih besar) berarti gear ratio akan semakin besar. Semakin besar gear ratio maka
semakin besar pula out put torque. Jika torque dikaitkan dengan kecepatan/speed maka akan
berbanding terbalik, hubungan antara kecepatan dan gear ratio adalah sebagai berikut:
Maksud gigi tersebut diberi chamfer adalah untuk mempermudah mesh dan mencegah agar sisi
giginya tidak mudah rusak. Supaya Gear dapat sliding (bergerak), maka main shaft tersebut dibuat
beralur (spline).
21
UNITED TRACTORS SCHOOL Transmission System
22
UNITED TRACTORS SCHOOL Transmission System
23
UNITED TRACTORS SCHOOL Transmission System
24
UNITED TRACTORS SCHOOL Transmission System
Agar terjadi perpindahan tenaga dari satu shaft ke shaft yang lainnya, maka coupling yang berada
pada shaft harus dihubungkan dengan gear pada roda gigi B.
25
UNITED TRACTORS SCHOOL Transmission System
26
UNITED TRACTORS SCHOOL Transmission System
27
UNITED TRACTORS SCHOOL Transmission System
Komponen utama dari synchromesh transmission key type adalah sebagai berikut:
Clutch Hub
Dipasang pada shaft dengan memakai spline.
28
UNITED TRACTORS SCHOOL Transmission System
Apabila shaft berputar, maka gear U akan memutar gear X dan gear V akan memutar gear Y. Putaran
dari gear X ataupun gear Y tidak diteruskan ke shaft A.
Saat Gear Shifting.
Jika clutch hub sleeve digerakkan ke arah Æ, maka shifting key akan bergerak ke arah yang sama.
Gerakan shifting key akan mendorong synchronizer ke arah Æ. Sehingga putaran dari gear akan
diteruskan ke synchronizer ring.
29
UNITED TRACTORS SCHOOL Transmission System
30
UNITED TRACTORS SCHOOL Transmission System
31
UNITED TRACTORS SCHOOL Transmission System
Jika shaft B berputar maka gear S dan gear T akan ikut berputar tapi shaft
yang A dihubungkan clutch hub dan clutch tidak terputar.
Gear shifting
Jika clutch digerakkan kearah Î, maka cone akan bergeser kearah yang sama
mendekati disk dan memutar clutch.
Begitu clutch digerakkan ke arah Î lebih jauh lagi ball akan tertekan. Clutch
akan menghubungkan clutch hub dan gear melalui spline bagian dalam clutch.
32
UNITED TRACTORS SCHOOL Transmission System
Control System
• Shifter Fork
Shifter fork berfungsi untuk:
Memindahkan atau menggeser roda gigi pada transmisi sliding mesh.
Memindahkan atau menggeser coupling gear pada transmisi constant mesh.
Memindah atau menggeser clutch hub sleeve pada transmisi synchromesh.
Shifter fork duduk pada shift fork shaft.
Shifter Fork
33
UNITED TRACTORS SCHOOL Transmission System
Pada tipe ini, shifter fork shaft yang tidak dipakai akan dikunci oleh gate, sedangkan shifter
fork shaft yang akan digeser tidak terkunci oleh gate. Seperti terlihat pada gambar diatas
shifter fork shaft A dan C terkunci oleh gate, sedangkan shifter fork shaft B menjadi bebas.
Sehingga gear shift lever dapat menggerakkan shifter fork shaft B. Apabila hendak
memindahkan kecepatan dimana shifter fork terpasang pada shifter fork shaft A,maka shifter
34
UNITED TRACTORS SCHOOL Transmission System
fork shaft B harus diposisikan netral, selanjutnya gate dapat digeser dan akan mengunci
shifter fork shaft B dan C pada posisi netral. Sedangkan shifter fork shaft A menjadi bebas
(tidak terkunci). Sehingga memungkinkan Gear Shift lever menggerakkan shifter fork kepada
posisi yang diinginkan.
Pin type
Untuk mencegah terjadinya dua buah gigi kecepatan berhubungan (mesh) shifter fork shaft
dikunci oleh pin.
A B C
X Y
Seperti terlihat pada gambar di atas shifter fork shaft A, B dan C dalam posisi netral, pada
kondisi seperti ini, shifter fork shaft tidak terkunci oleh Pin (salah satu shifter fork shaft dapat
digerakkan) misalnya shifter fork shaft B.
A B C
X Y
Pin X akan bergerak ke arah ←, Pin Y bergerak ke arah →, keduanya mengunci shifter fork
shaft A dan C. Dalam keadaan seperti itu shifter fork shaft A dan C tak dapat digerakkan.
Agar shifter fork shaft yang lainnya dapat digerakkan maka shifter fork shaft B harus
dinetralkan terlebih dahulu.
35
UNITED TRACTORS SCHOOL Transmission System
A B C
X Y
• Interlock Device
Pada transmisi untuk menghindarkan lepasnya hubungan gigi kecepatan karena pengaruh dari
getaran, maka dipasang lock detent untuk mengunci shifter fork shaft agar tidak dapat bergeser.
Lock Detent
Pada bulldozer, dipasang interlock device yang berfungsi untuk :
Mencegah bergerak shifter fork shaft dengan sendirinya karena pengaruh getaran. Sehingga
dapat menghindar lepas hubungan (mesh) roda gigi kecepatan ataupun roda directional.
Mencegah pemindah gigi arah (maju atau mundur) ataupun tingkat kecepatan pada transmisi
tanpa mengoperasikan lever ataupun pedal clutch terlebih dahulu.
36
UNITED TRACTORS SCHOOL Transmission System
Interlock Device
37
UNITED TRACTORS SCHOOL Transmission System
38
UNITED TRACTORS SCHOOL Transmission System
39
UNITED TRACTORS SCHOOL Transmission System
Ringkasan
Clutch
Clutch merupakan suatu komponen penghubung dalam rangkaian penerus tenaga (power train) pada
suatu kendaraan. Clutch terletak diantara engine dan transmisi bertindak sebagai penghubung
ataupun pemutus daya/putaran dari engine ke transmisi. Clutch dapat dibedakan ke dalam beberapa
tipe, clutch digolongkan berdasarkan prinsip kerja (friction clutch dan fluid coupling), sistem
pendingin (Dry dan Wet type), jumlah disc clutch (Single, Double dan Multi disc type) dan cara
kerjanya (Spring type dan Over center type:).
Komponen-komponen yang ada pada clutch adalah disc, plate, pressure plate, clutch spring, over
center dan adjuster. Sistem pengontrolan clutch dilakukan dengan dua cara yaitu dengan
menggunakan pedal (dengan injakan kaki) pada clutch spring type dan mengunakan lever pada over
center type clutch untuk mengengagekan maupun disengage clutch. Pada saat main clutch dalam
posisi didisengagekan, maka output shaft main clutch masih berputar, jika lever pemindah kecepatan
dipindahkan kekecepatan yang lebih tinggi/rendah, maka akan timbul suara yag berisik. Agar
pemindahan kecepatan tidak mengalami hal-hal yang tidak diinginkan seperti diatas maka di rem
dengan inertia brake. Inertia brake ini dipasang pada clutch yang berpasangan dengan transmisi tipe
sliding dengan constant mesh.
Transmisi Manual
Fungsi transmisi adalah untuk mengatur kecepatan gerak dan torque serta berbalik putaran, sehingga
dapat bergerak maju dan mundur. Ada beberapa tipe transmisi pada transmisi manual, yaitu Non
Constant Mesh Type Transmission (Sliding Mesh Transmission), Constant mesh Type Transmission
dan Synchromesh Type Transmission.
Pada transmisi non constant mesh, roda gigi (gear) tidak saling berhubungan pada saat kondisi
netral. Pada kondisi ini ketika input shaft berputar maka hanya counter shaft dan intermedite shaft
yang berputar, sedang main shaft tidak berputar. Sedangkan pada constant mesh type roda gigi satu
dengan roda gigi pasangannya telah berhubungan, akan tetapi tidak terjadi perpindahan tenaga dari
satu shaft ke shaft yang lainnya. Synchromesh transmission pada dasarnya sama dengan constant
mesh transmisi, synchromesh transmission mempunyai keuntungan yaitu dapat memindahkan
kecepatan tanpa harus memberhentikan unit terlebih dahulu
Control System pada transmisi manual didukung oleh beberapa kompon diantaranya shifter fork, gear
shift lever, double mesh preventive device (DMPD) baik gate type maupun key type dan interlock
device.
40
BAB II
TORQFLOW TRANSMISSION
Tujuan Bab 2:
Referensi :
Training Aid
UNITED TRACTORS SCHOOL Basic Sistem Transmisi
Pelajaran 1: Damper
Tujuan Pelajaran 1
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 1, siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan
nama, fungsi dan letak komponen damper.
Pendahuluan
Damper dipasang pada flywheel engine untuk menaikkan reliability dan durability dari komponen-
komponen power train, yaitu dengan menyerap getaran-getaran puntir (twisting vibration) yang
disebabkan karena adanya perubahan torque engine pada saat akselerasi/deselerasi atau pada saat
operasi dengan beban berat. Getaran tersebut harus dihilangkan atau setidak-tidakya dikurangi,
sehingga getaran tidak diteruskan ke power train dan umur komponen power train bisa lebih lama.
Adapun prinsip kerja damper dapat dijelaskan sebagai berikut: Jika sebuah beban digantung pada
ujung spring (seperti terlihat pada gambar dibawah), kemudian apabila beban ditarik kebawah dan
kemudian dilepas, beban akan bergerak naik turun secara cepat. Gerakan naik turun dari beban akan
sulit untuk berhenti atau bisa digambarkan grafik dibawah.
13
UNITED TRACTORS SCHOOL Basic Sistem Transmisi
Tipe Damper
Ada dua macam damper yang digunakan di komatsu, untuk meredam getaran tersebut, yaitu:
• Spring Damper
Damper ini menggunakan torsion spring untuk meredam getaran, dimana disc diikatkan pada
flywheel sehingga begitu engine hidup damper disc langsung berputar, berputarnya damper disini
akan menarik torsion spring, kemudian torsion spring akan membawa friction plate berputar sehingga
splined hub juga ikut berputar memutarkan out put shaft. Unit yang memakai damper tipe ini seperti
D21, D31 dan D41.
• Rubber Damper
Konstruksi seperti terlihat pada gambar dibawah, dimana outer body diikatkan ke flywheel. Shaft out
put terpasang pada inner body (splined), sedangkan antara outer body dan inner body dipasang
rubber cushion.
14
UNITED TRACTORS SCHOOL Basic Sistem Transmisi
1. Coupling
2. Output Shaft
3. Cover
4. Bearing
5. Bearing
6. Outer Body
7. Rubber Cushion
8. Inner Body
15
UNITED TRACTORS SCHOOL Basic Sistem Transmisi
Tujuan Pelajaran 2
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 2, siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan
nama, fungsi dan letak komponen torque converter.
Pendahuluan
Torque converter adalah suatu komponen power train yang bekerjanya secara hidrolis. Fungsi
utamanya tidak jauh berbeda dengan main clutch (coupling), sehingga torque converter sering
disebut juga fluid clutch. Untuk menjelaskan bagaimana suatu torque converter bekerja, dibawah ini
digambarkan suatu contoh kejadian yang sangat erat hubungannya dengan prinsip kerja torque
converter.
Sepotong slang (pipa karet) yang diletakkan melengkung diatas lantai dan salah satu ujungnya
dibiarkan bebas sedang ujung lainnya dihubungkan dengan pipa pompa air yang ditanam di dinding.
Apabila ke dalam slang tersebut kita alirkan air atau udara bertekanan, slang itu sendiri akan
berusaha menjadi lurus. Pada bagian yang melengkung, slang berusaha membelokkan arah aliran air
agar mengalir mengikuti lengkungan slang itu sendiri.
Perubahan arah aliran air akan menghasilkan gaya reaksi pada sisi dalam lengkungan slang, sehingga
slang dipaksa lurus. Untuk mengadakan perubahan arah aliran, kecepatan atau jumlah aliran
diperlukan suatu gaya. Sebagai contoh, sepotong pipa yang melengkung seperti gambar dibawah.
Apabila aliran oli melalui pipa tersebut, maka kecepatan aliran oli pada bagian masuk dan keluar
menjadi berbeda. Gaya yang bekerja pada oli besarnya sebanding dengan gaya resultan antara
kecepatan masuk dan keluar, dimana akan menimbulkan gaya reaksi pada dinding pipa, sehingga
mengakibatkan pipa terdorong kearah yang berlawanan arah kanan (searah dengan gaya reaksi).
16
UNITED TRACTORS SCHOOL Basic Sistem Transmisi
Besarnya gaya yang bekerja pada oli dan gaya reaksi yang timbul pada dinding pipa adalah
sebanding dengan besarnya aliran oli. Semakin besar aliran oli, semakin besar gaya reaksi yang
dihasilkan.
17
UNITED TRACTORS SCHOOL Basic Sistem Transmisi
18
UNITED TRACTORS SCHOOL Basic Sistem Transmisi
Pada putaran engine 2000 Rpm, putaran turbin lebih rendah, selanjutnya akan semakin lambat
apabila torque (beban) turbin bertambah. Jika beban berlebihan (overload), turbin akan dipaksa
berhenti, sementara engine tetap berputar. Sebagai contoh apabila unit sedang mendaki atau
mendorong beban yang berat, dengan sendirinya putaran turbin turun, menghasilkan kecepatan unit
berkurang yang mana sebaliknya menambah gaya dorong unit semakin besar.
Unit -unit yang memakai torque converter, enginenya tidak akan stall walaupun unit mendapat beban
berlebihan, tetapi torque converternya yang mengalami stall. Bila keadaan ini dibiarkan terlalu lama,
oli torque converter akan menjadi sangat panas (overheat). Dalam hal ini tenaga mekanis engine
diubah menjadi energi panas. Tenaga engine yang diserap oleh pump (impeller), tidak seluruhnya
dapat dipindahkan ke out put shaft torque converter, karena sebagian akan berubah menjadi energi
panas yang mengakibatkan temperatur olinya panas, sehingga perlu dipasang oil cooler pada
sirkulasi olinya.
Seperti digambarkan pada grafik diatas, semakin rendah putaran turbin semakin besar tenaga engine
yang berubah menjadi panas dan tenaga yang dipindahkan ke transmisi semakin berkurang. Berbeda
dengen fluid coupling, pada fluid coupling pump dan turbin speed akan naik atau turun pada
19
UNITED TRACTORS SCHOOL Basic Sistem Transmisi
kecepatan yang sama (speed ratio konstan). Sebagai contoh seperti tabel dibawah, diasumsikan
torque pump 100 Kg.m pada saat putarannya 1000 Rpm.
Tabel perpindahan kecepatan dengan torque pump 100 Kgm dan putaran 1000 Rpm
Speed Change 0.5 1 1.5 2
Pump Speed (rpm) 500 1000 1500 2000
Speed Change 250 500 750 100
2 2
Speed Change 100X(0,5) = 25 100 100X(1,5) = 225 100X(2)2 = 400
Dari tabel diatas terlihat bahwa semakin tinggi putaran pump, akan semakin besar torque pumpnya
atau bisa digambarkan seperti grafik sebagai berikut :
Grafik hubungan antara pump torque dan pump speed pada fluid coupling
Kemampuan fluid coupling digambarkan dengan grafik hubungan antara efficiency (η), torque ratio
(t) dan primari torque coefficien (besarnya torque pump ketika berputar 1000 rpm= tp)
Ketika speed ratio mendekati 1 (satu) kecepatan turbin hampir sama dengan kecepatan pump dan
tenaga engine hampir tidak ada yang diteruskan melalui fluid coupling, karena primary torque (torque
pump) turun mendekati 0 (nol). Karena pump torque selalu sama dengan torque turbin, efficiensi
fluid coupling menjadi :
20
UNITED TRACTORS SCHOOL Basic Sistem Transmisi
Jika diperhitungkan dengan effisiensi mekanik dan fluid resistance, akan ada tenaga yang hilang
sehingga effisiensinya akan lebih rendah dari effisiensi teoritisnya.
21
UNITED TRACTORS SCHOOL Basic Sistem Transmisi
Pump
Apa yang menimbulkan perubahan kecepatan aliran oli di dalam sudu pump adalah gaya yang
bekerja pada oli dalam sudu. Torque engine yang ada dalam impeller menghasilkan gaya sentrifugal
pada oli sehingga oli mengalir sepanjang sudu-sudu pump dan ini disebut “absorption torque of
pump“ (besarnya torque engine yang diserap oleh pump untuk memberikan gaya pada aliran oli
melalui sudu-sudunya). Selanjutnya, jika pump berputar lebih cepat, secara serempak menghasilkan
aliran oli yang lebih besar sehingga absorption torque of pump bertambah cepat. Engine harus
dijalankan pada putaran tertentu, sehingga besarnya absorption torque of pump seimbang dengan
engine, yakni pada putaran dimana kurva absorption torque of pump dan kurva engine torque
berpotongan.
22
UNITED TRACTORS SCHOOL Basic Sistem Transmisi
23
UNITED TRACTORS SCHOOL Basic Sistem Transmisi
Turbin
z Stator (Reactor)
Stator dipasang pada shaft yang tetap pada housing yang berfungsi mengarahkan oil flow dari sudu-
sudu turbin untuk masuk kembali ke sudu-sudu pump sesuai dengan arah putaran pump, sehingga oil
flow yang masih mempunyai tenaga kinetis akan membantu mendorong dan memperingan kerja
pump dan selanjutnya akan memperbesar tenaga kinetis dari outlet pump berikutnya. Turbin
berputar cepat hingga speed rationya mendekati satu, maka arah (sudut aliran) oli akan berubah,
sehingga oli yang keluar dari turbin akan memukul punggung sudu-sudu stator. Keadaan yang
demikian mengakibatkan aliran oli menjadi tidak beraturan dan efisiensi torque converter akan
menurun.
Stator
Suatu unit torqflow yang sedang beroperasi ke dalam torque converter diberi oli dengan tekanan
tertentu, pump/impeller dalam torque converter berputar karena berhubungan langsung dengan
flywheel melalui drive case sehingga oli yang mengalir dalam sudu-sudu pump mendapat gaya
24
UNITED TRACTORS SCHOOL Basic Sistem Transmisi
sentrifugal dari pump itu sendiri dan terlempar keluar menimbulkan tenaga aliran (energi kinetis)
pada oli tersebut.
Aliran oli yang terlempar segera masuk ke dalam sudu-sudu turbin dan mendorongnya sehingga
turbin berputar karena menerima tenaga kinetis dari oli tersebut. Selanjutnya flow oil segera
meninggalkan turbin dan masuk ke dalam sudu-sudu stator. Dalam sudu-sudu stator, arah oil flow
dirubah diarahkan kembali masuk ke dalam inlet sudu-sudu pump, karena oil flow ini masih
menyimpan energi kinetis, sehingga selanjutnya dapat membantu kerja pump dan menghasilkan
tenaga kinetik baru pada outlet yang mana selanjutnya akan diterima turbin, demikian dan
seterusnya. Dengan adanya aliran oli yang bertekanan maka pump, turbin dan stator masing-masing
mendapat gaya (F) dan torque (T). Karena gaya yang menimbulkan torque adalah sama yaitu oli,
maka berlalu hukum keseimbangan.
25
UNITED TRACTORS SCHOOL Basic Sistem Transmisi
berubah-ubahnya speed ratio akibat variasi beban, maka berubah-ubah pula “turning torque“ dari
turbin.
a. Semakin tinggi putaran pump akan semakin
besar gaya sentrifugal yang dihasilkan dan semakin
besar pula flow speed dari oli.
b.Semakin rendah speed ratio, semakin tinggi flow
speed oli, karena gaya sentrifugal dari pump
semakin besar.
c.Semakin tinggi speed ratio, flow speed semakin
terganggu karena gaya sentrifugal dari pump dan
turbin mendekati balance (seimbang). Seperti
dijelaskan bahwa flow oil dalam torque converter
pada berbagai speed ratio menimbulkan berbagai
variasi torque dari turbin.
26
UNITED TRACTORS SCHOOL Basic Sistem Transmisi
Semakin tinggi torque ratio maksimum dan effisiensi maksimumnya, tentu saja kemampuan
(performance) yang dimiliki torque converter akan semakin tinggi. Effisiensi pemindahan tenaga
suatu torque converter selalu berubah-ubah sesuai dengan perubahan speed rationya. Effisiensi
torque converter maksimum berkisar antara 80-90 %. Besarnya effisiensi maksimum suatu torque
converter dipengaruhi oleh tipe dari torque converter. Tipe-tipe torque converter dibagi menjadi
single phase, double phase, triple phase dan torque converter with lock up clutch.
• Single Phase
Oil flow dan speed ratio dalam torque convereter tipe single phase
27
UNITED TRACTORS SCHOOL Basic Sistem Transmisi
Kemungkinan I
Kemungkinan II
Kemungkinan III
Kemungkinan IV
28
UNITED TRACTORS SCHOOL Basic Sistem Transmisi
• Double Phase
Pada torque converter tipe double phase, antara stator dan shaftnya dipasang free wheel sehingga
bisa berputar satu arah. Pada permulaan effisiensi akan menurun, stator mulai berputar, sehingga oil
flow akan mengarah kembali menuju pump, sehingga effisiensi torque converter akan naik kembali
mendekati 100 %. Oil flow dan speed ratio dalam torque converter tipe double phase:
Kemungkinan I
Kemungkinan II
29
UNITED TRACTORS SCHOOL Basic Sistem Transmisi
Kemungkinan III
• Triple Phase
Pada torque converter tipe three phase, terdapat dua stator yang masing-masing dilengkapi dengan
free wheel. Pada permulaan effisiensi mulai menurun, stator satu (S1) akan berputar menghindari
turunnya effisiensi, kemudian speed ratio dapat lebih tinggi yang selanjutnya effisiensi akan menurun
lagi, tetapi stator dua (S2) mulai berputar menyebabkan torque turbin tidak turun dan naiklah
effisiensi yang kedua kalinya.
30
UNITED TRACTORS SCHOOL Basic Sistem Transmisi
Torque converter tipe ini digunakan bulldozer (D375 -2, D475 A -2) dimana dilengkapi dengan stator
clutch. Sehingga ketika lock up clutch difungsikan (engaged), stator clutch akan disengaged untuk
membebaskan stator dari housingnya dan dapat berputar bebas. Jadi ketika lock up clutch
difungsikan, oli dalam torque converter dapat bergerak bebas bersama dengan putaran pump dan
turbin, tanpa adanya hambatan dari sudu-sudu bila stator dalam keadaan diam. Lock up clutch
dijalankan oleh tekanan oli, dimana oli yang menuju lock up clutch maupun stator clutch diatur oleh
lock up valve. Lock up valve ini digerakkan solenoid berdasarkan sensor kecepatan (yaitu kecepatan
out put shaft) dan sensor tekanan modulating oli transmisi.
31
UNITED TRACTORS SCHOOL Basic Sistem Transmisi
• Sirkuit Hidrolik
32
UNITED TRACTORS SCHOOL Basic Sistem Transmisi
board) yang diambilkan melalui tube didekat regulator valve dan selanjutnya oli tersebut didinginkan
di oil cooler sebelum digunakan untuk pelumasan transmisi dan PTO.
• Valve
Pada suatu sirkuit hidrolik untuk torque converter, kebutuhan akan adanya valve sudah pasti sangat
dibutuhkan. Dalam hal ini kita mengenal dua buah valve, yaitu: torque converter relief valve dan
torque converter regulator valve. Torque converter relief valve ditempatkan pada sisi inlet dari torque
converter, dimana berfungsi untuk membatasi tekanan maksimum yang akan masuk ke dalam torque
converter.
33
UNITED TRACTORS SCHOOL Basic Sistem Transmisi
34
UNITED TRACTORS SCHOOL Basic Sistem Transmisi
Tujuan Pelajaran 3
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 3, siswa mampu menyebutkan dan menjelaskan
nama, fungsi dan letak komponen torqflow transmission.
Pendahuluan
Torqflow transmission adalah merupakan alat pemindah tenaga yang menggunakan fluida dalam hal
ini oli sebagai pengontrolnya. Torqflow transmission berfungsi untukmengatur kecepatan gerak maju,
mundur dan pada alat-alat besar yang tak kalah pentingnya adalah untuk meningkatkan torsi dengan
cara mereduksi putarannya melalui perbandingan jumlah gigi-giginya pada transmisi.
Pemasangan torqflow transmission biasanya dipasang bersama torque converter apabila tanpa torque
converter biasanya disebut hidroshift transmission. Torqflow transmission juga dinamakan powershift
transmission. Sedangkan keuntungan dari alat ini adalah untuk meningkatkan efektivitas
pengoperasaian kenyamanan dan lain-lain yang akhirnya akan mempengaruhi poduktivitas alat.
Pada komatsu dipakai dua tipe power shift transmission:
o Planetary Gear System.
o Counter Shaft System.
35
UNITED TRACTORS SCHOOL Basic Sistem Transmisi
Planetary Gear
Input shaft dihubungakan dengan planetary carrier (untuk lebih singkat selanjutnya disebut carrier),
sedangkan output shaft dihubungkan dengan sun gear. Ketika kedua ring gear ditahan diam tak
berputar (dengan cara mengengagekan clutch yaitu mengikat ring gear dengan case). Maka sun gear
yang selanjutnya sebagai output akan mendapat tenaga putar dari input.
Dikarenakan adanya perbedaaan jumlah gigi dari kedua sun gear (lihat gambar) maka apabila clutch
untuk speed dua diengagekan, output putarannya akan lebih cepat daripada clutch untuk speed satu
yang diengagekan.
Terdapat 2 macam planetary gear system, yaitu single pinion type dan double pinion type .
• Single Pinion
36
UNITED TRACTORS SCHOOL Basic Sistem Transmisi
37
UNITED TRACTORS SCHOOL Basic Sistem Transmisi
Contoh perhitungan :
Diketahui: Jumlah gigi sun gear = 39
Jumlah gigi sun gear = 78
Apabila sumber diputar ke kanan sebesar 100rpm dan carrier distop.
Ditanyakan: Arah dan besarnya putaran ring gear?
Jawab :
S.Ns + R.Nr = ( S + R ) Nc
39.100 + 78Nr = ( 39 + 78 ) .078Nr = -3900Nr = -50
50 Jadi putaran ring gear 50 rpm (direduksi).
Arah putaran berlawanan (tanda minus).
Contoh dari torqflow transmission dengan single pinion type planetary system adalah pada unit D55 S
-3 dan D75 S -2 :
38
UNITED TRACTORS SCHOOL Basic Sistem Transmisi
• Double Pinion
S = Sun gear,
C = Carrier
R = Ring gear
Apabila sun gear diputar ke kanan (KA), ring gear
ditahan, maka arah carrier adalah ke kiri (KI).
Jadi putaran input sun gear akan berlawanan dengan
putaran output carrier.
Speed ratio untuk double pinion type
R.Nr - S.Ns = ( R - S ) Nc
39
UNITED TRACTORS SCHOOL Basic Sistem Transmisi
40
UNITED TRACTORS SCHOOL Basic Sistem Transmisi
41
UNITED TRACTORS SCHOOL Basic Sistem Transmisi
42
UNITED TRACTORS SCHOOL Basic Sistem Transmisi
Control Valve
Control valve adalah kombinasi dari beberapa valve yang bekerja pada fungsinya masing-masing,
antara lain :
• Modulating relief valve, fungsinya :
Mengatur dan membatasi maximum oil pressure yang akan digunakan oleh setiap
transmission clutch.
Bersama-sama dengan quick return valve memodulate pressure sehingga dapat mengurangi
kejutan pada clutch .(slow engage) dan sock pada unit yang dapat memungkinkan panjang
umur dari setiap komponen.
Mengatur (waktu) oil flow yang menuju ke torque converter.
43
UNITED TRACTORS SCHOOL Basic Sistem Transmisi
• Quick return valve, fungsinya: mengatur langkah gerak dari sleeve dari modulating valve
(dengan) mengatur flow oil ke sleeve dan ke drain) sehingga dapat terjadi cepat dalam disengage
dan lambat/pelan-pelan dalam engage setiap transmission clutch.
• Reducing valve, fungsinya: mengatur arah aliran oil yang akan masuk ke rotary clutch
• Speed valve, fungsinya: mengatur arah aliran oil ke setiap speed clutch dan drain.
• Safety valve, fungsinya: sebagai penyelamat, jangan sampai unit bergerak (maju/mundur)
sebelum dikehendaki operator pada saat engine di start.
• Directional valve, fungsinya: mengarahkan aliran oil ke directional clutch (forward/reverse) dan
drain.
44
UNITED TRACTORS SCHOOL Basic Sistem Transmisi
Cara kerja:
Modulating relief valve terdiri dari valve (6),
piston (7) dan (9), piston spring (12), sleeve
spring (4) dan fungsinya bersama dengan quick
return valve (13) memodulasi tekanan dan
merelief tekanan.
45
UNITED TRACTORS SCHOOL Basic Sistem Transmisi
Back pressure modulating sleeve bertambah dengan aniknya pressure dalam sirkuit. Pergerakkan dari
modulating sleeve ke <-----( kiri ) menutup port (h). Didahului modulating valve yang kemudian
diikuti sleeve bergerak ke <----(kiri) pressure berlanjut naik sehingga sleeve bergerak ke <---(kiri)
sampai menyentuh stopper (1). Pressure naik hingga setting pressure 20 Kg/cm2. Kenaikan dari
modulating pressure tersebut dapat digambarkan dalam grafik dibawah ini :
46
UNITED TRACTORS SCHOOL Basic Sistem Transmisi
Reducing valve
Reducing valve (16) dipasangkan pada sirkuit antara modulating valve (6) dan speed valve (28) dan
menjaga pressure oil pada clutch 1 (satu) dibawah 12,5 kg/cm2. Pressure sistem semua diset oleh
modulating relief valve 20 kg/cm2, ketika pressure pada clutch 1 naik, piston (15) digeser ke kanan
oleh aliran fluida melalui orifice (g) dari reducing valve, menyebabkan reducing valve bergerak ke kiri.
Hal ini akan menyebabkan pressure yang akan menuju ke speed clutch 1 (satu) menjadi terpelihara
sebesar 12,5 kg/cm2.
Reducing Valve
47
UNITED TRACTORS SCHOOL Basic Sistem Transmisi
Ringkasan
Damper
Damper dipasang pada flywheel engine untuk menaikkan reliability dan durability dari komponen-
komponen power train, yaitu dengan menyerap getaran-getaran puntir (twisting vibration) yang
disebabkan karena adanya perubahan torque engine pada saat akselerasi/deselerasi atau pada saat
operasi dengan beban berat. Ada dua macam damper yang digunakan di komatsu, untuk meredam
getaran tersebut, yaitu spring damper dan rubber damper.
Torque Converter
Torque converter adalah suatu komponen power train yang bekerjanya secara hidrolis, sehingga
torque converter sering disebut juga fluid clutch. Torque converter dipasang antara engine dan
transmisi, berfungsi memindahkan tenaga engine ke transmisi. Dimana tenaga mekanis menjadi
tenaga kinetis (oil flow), yang selanjutnya output shaft torque converter digerakkan oleh energi
kinetis dari oil flow tersebut.
Pada umumnya torque converter mempunyai tiga bagian utama, yaitu: pump, turbin dan stator.
Pump dihubungkan dengan flywheel dan digerakkan langsung oleh engine, turbin dipasang tetap
pada out put shaft, dimana sudu turbin menerima energi kinetis (oil flow) dari pump yang kemudian
mengubahnya menjadi energi mekanis. Stator dipasang pada shaft yang tetap pada case (Housing).
Tipe-tipe torque converter dibagi menjadi single phase, double phase, triple phase dan torque
converter with lock up clutch.
Torqflow Transmission
Torqflow transmission merupakan alat pemindah tenaga yang menggunakan fluida dalam hal ini oli
sebagai pengontrolnya. Torqflow transmission berfungsi untuk mengatur kecepatan gerak maju,
mundur dan pada alat-alat besar yang tak kalah pentingnya adalah untuk meningkatkan torsi dengan
cara mereduksi putarannya melalui perbandingan jumlah gigi-giginya pada transmisi. Pada komatsu
dipakai dua tipe power shift transmission yaitu planetary gear system dan counter shaft system.
Planetary gear system terdiri dari tiga elemen, yaitu: sun gear, carrier dan ring gear. Apabila
mencoba untuk memutarkan dua elemen dari ketiganya atau satu diputar sedangkan satu lagi
ditahan maka akan menghasilkan putaran yang bervariasi pada elemen outputnya. Terdapat 2
macam planetary gear system, yaitu single pinion type dan double pinion type .
Control Valve
Control valve adalah kombinasi dari beberapa valve yang bekerja pada fungsinya masing-masing,
antara lain: modulating relief valve, quick return valve, reducing valve, speed valve, safety valve dan
directional valve.
48