BSCOVH-HAN/08/00/DCY 1
Pengetahuan Dasar Overhaul
BAB I
BASIC OVERHAUL
Pre Washing
Dis-Assembly
Install
Gambar 1. Alur Overhaul
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 2
Pengetahuan Dasar Overhaul
Gambar 2. Washing
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 3
Pengetahuan Dasar Overhaul
b. Dis-Assembly
Dis-Assembly adalah pekerjaan pembongkaran komponen menjadi
sub-sub komponen secara terpisah. Tujuan dari dis-assembly adalah
untuk mendeteksi kerusakan-kerusakan sub komponen, seperti : ke
ausan (worn), kebengkokan (bending), macet (jamed) yang
kemungkinan terjadi sehingga mengakibatkan kerusakan yang lebih
parah terhadap komponen yang lain. Dis-Assembly juga harus sesuai
dengan sesuai prosedur yang ada pada shopmanual, untuk menghindari
kerusakan komponen saat pelaksanaan pembongkaran, serta
penggunaan special tools yang tepat. Sub komponen yang dapat dipakai
ulang (reusable) disimpan pada tempat tertentu (WIP) dan sub
komponen lain dapat dioverhaul atau reseal.
a. Dis-Assembly b. WIP
Gambar 3.
c. Inspection & Measurement
Inspection & Measurement adalah pekerjaan yang mutlak
dilaksanakan dalam suatu proses pekerjaan overhaul. Inspection
dilakukan secara visual untuk mendapatkan data tentang komponen dari
kerusakan yang dapat dengan jelas terlihat. Measurement adalah
pekerjaan pengukuran dengan tools (measurement tools, seperti :
vernier caliper, micrometer, dial gauge, multimeter, isolation tester, dan
sebagainya) untuk mendapatkan data akurat tentang kondisi masing-
masing komponen.
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 4
Pengetahuan Dasar Overhaul
Dalam Pekerjaan Part Order ini akan menjadi sangat subyektif dalam
mennentukan rangkin part. Penentuan rangking part overhaul sendiri
dipengaruhi oleh hal-hal berikut ini :
a. Jenis Part yang berkaitan dengan struktur, fungsi, lokasi serta
cara kerja,
b. Tingkat pemahaman pelaksana (mekanik) terhadap struktur,
fungsi, lokasi dan cara kerja komponen tersebut,
c. Tingkat Life time setelah komponent atau mechine di Overhaul,
d. Tingkat pemahaman pelaksana tentang Reusable part dari
shopmanual dan pengalaman overhaul.
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 5
Pengetahuan Dasar Overhaul
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 6
Pengetahuan Dasar Overhaul
e. Assembly
Setelah Part diorder dan semua part telah tersedia lengkap, dan
part tersebut sesuai yang telah kita hasilkan dari hasil dis-assembly,
inspection dan measurement, maka part tersebut kita Assembly (pasang)
kembali sesuai yang ditunjukkan oleh langkah-langkah atau prosedur
yang ditunjukkan oleh shopmanual dan penggunaan tools yang tepat.
Untuk proses Assembly yang perlu diperhatikan adalah cara attau
standard ukuran yang harus ada pada setiap part yang terpasang pada
komponen, contoh : portusion liner terhadap cylinder block, tightening
bolt, rotating torque, end-play, backlash dan sebagainya. Standard-
standard tersebut dapat kita temukan pada shop manual dan
maintenance standard atau work description. Biasanya untuk memandu
mekanik dalam pekerjaan Assembly mekanik telah disertakan sebuah
panduan berupa Quality Assurance (QA) khusus assembly, agar tidak
mengalami kesalahan atau dapat meminimalisir re-do akibat assemble.
Untuk penjelasan masing-masing assembly (pemasanngan) part,
seperti bolt, seal, bearing dan coating material akan dijelaskan pada bab-
bab selanjutnya.
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 7
Pengetahuan Dasar Overhaul
2. PREPARATION OVERHAUL
Quality Assurance atau yang sering disebut QA, adalah sheet yang secara
khusus dibuat untuk mendukung proses pekerjaan overhaul maupun pekerjaan
remove-install. Tujuan adanya QA sheet ini adalah sebagai guidence mekanik
dalam melakukan pekerjaan overhaul dari proses reciving, dis-assembly,
measurement, assembly dan sampai langkah delivery, untuk meminimalizir
adanya Re-Do dalam pekerjaan overhaul.
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 8
Pengetahuan Dasar Overhaul
Berikut ini dalah QA sheet yang tersedia dan fungsi masing-masing sheet :
a. QA 1 : Delivery Check Sheet.
Berisi tentang hal-hal yang perlu diperiksa oleh supervisor untuk tahap
delivery, tujuannya agar supervisor terlibat langsung dalam pengendalian
tahap delivery.
b. QA 2 : Final Inspection Sheet
Berisi check list tentang critical point dalam tahap inspection terakhir
setelah melalui pengujian dan dinyatakan komponen tersebut siap pakai
(ready for use)
c. QA 3 : Testing Sheet
Berisi tentang tahapan dalam proses pengujian atau testbench. Data
yang diharapkan saat pengujian dan menuntun proses pengujian
tersebut.
d. QA 4 : Guidence Assembly Sheet
Berisi hal-hal yang berkaitan dengantahapan proses assembling atau
pemasanngan suatu part atau komponen. Tujuannya adalah menjadi
guidence dalam melaksanakan proses assembling dan mendata hasil
assembling, tanpa meninggalkan Shopmanual atau work description.
e. QA 5 : Measurement & Inspection Sheet
Berisi hal-hal yang berkaitan dengan proses pengukuran (measurement)
dan inspection visual dari komponen dan part overhaul. Tujuannya
adalah mendapatkan data komponen overhaul dan menjadikan referensi
untuk part recomended.
f. QA 6 : Guidence Dis-Assembly Sheet
Berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses pembongkaran dari
suatu komponen, tujuanya untuk menentukan pelaksana dalam proses
overhaul, mendata kondisi part hasil pembongkaran serta data refferensi
part order.
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 9
Pengetahuan Dasar Overhaul
g. QA 7 : Recieving Sheet
Berisi tentang hal-hal yang harus dilakukan dalam tahap penerimaan dari
komponen yang akan diperbaiki. Tujuannya untuk mendata komponen,
kelengkapan dan kondisinya serta petunjuk untuk menyiapkan dokument
pendukung yang lain yang sesuai.
h. QA 8 : Guidence Job (Petunjuk Pelaksanaan)
Sebagai petunjuk mengenai methode pelaksanaan pekerjaan overhaul
dan langkah kerja, digunakan untuk membantu pelaksanaan suatu
pekerjaan jika mengalami kesulitan.
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 10
Pengetahuan Dasar Overhaul
BAB II
BOLT & CAP SCREW
Bolt merupakan suatu kata yang sangat familiar, bolt merupakan common
fastener yang paling banyak digunakan pada kontruksi unit heavy equipment.
Pada dasarnya setiap bolt terdiri dari dua bagian, yaitu head dan thread shaft
(batang berulir). Head dari bolt berfungsi sebagai tempat wrench pada saat
pengencangan bolt, memiliki bermacam bentuk, dari hexagon, hexagon socket,
carriage, plow dan sebagainya. Sedangkan untuk thread dari bolt memiliki tiga
type, yaitu : metric, unified dan withworth.
KLASIFIKASI BOLT
Jenis bahan dan perlakuan yang diterima oleh bolt dan screw selama
pembuatan menentukan kekuatan dan kemampuannya melakukan kerja.
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 11
Pengetahuan Dasar Overhaul
Dari table diatas dapat dilihat mengapa sangat penting bahwa bolt yang diganti
harus diganti dengan bolt yang mempunyai kekuatan tarik yang sama.
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 12
Pengetahuan Dasar Overhaul
BOLT METRIC
ISO (International Standard Organization) telah mengeluarkan standard
untuk klasifikasi bolt dan screw kedalam property class. Klasifikasi ini
didasarkan pada kekuatan (tarik dan geser). Tanda (angka) pada kepala bolt
menunjukkan property class. Seluruh bolt dan screw metric berkualitas tinggi
yang berdiameter lebih besar dari 4 mm memiliki tanda ini.
Sebagai contoh :
4.6 menunjukkan property class
M5 menunjukkan M untuk metric, 5 adalah diameter bolt tersebut 5 mm
400 menyatakan kekuatan tarik dalam MPa
4.6, 4.8 mempunyai grade rating ekuivalen dengan bolt unified grade 1 SAE
UKURAN BOLT
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 13
Pengetahuan Dasar Overhaul
BOLT DESCRITION
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 14
Pengetahuan Dasar Overhaul
PEMASANGAN BOLT
Saat pemasangan bolt, bila ada keraguan mengenai diameter bolt
tersebut, kencangkan bolt dengan tangan tapi jangan sampai menyentuh
dasarnya, lalu gerak – gerakkan bolt tersebut kesamping. Tidak boleh ada
gerakan atau hanya sedikit saja gerakannya.
Aturan umum yang dapat digunakan untuk memilih panjang thread
sebuah bolt adalah pilih bolt yang mempunyai panjang thread minimum 1 ½
kali diameternya.
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 15
Pengetahuan Dasar Overhaul
L
Tw =
Ta L+A
Gambar 18. Extension torque Wrench
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 16
Pengetahuan Dasar Overhaul
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 17
Pengetahuan Dasar Overhaul
BAB III
BEARING
1. Tipe bearing :
a) Plain bearing ( bushing )
b) Anti friction bearing
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 18
Pengetahuan Dasar Overhaul
Inner Race
Cage
Rolling
Element
Outer Race
C. Kapasitas bearing
Kemampuan bearing dalam menahan beban ditentukan oleh 3 kondisi :
a) Dimensi bearing
Makin besar dimensi bearing, makin besar beban yang mampu
ditahan oleh bearing tersebut,
b) Jumlah rolling element
Makin banyak jumlah rolling element, makin besar besar beban yang
mampu ditahan oleh bearing tersebut,
c) tipe race
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 19
Pengetahuan Dasar Overhaul
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 20
Pengetahuan Dasar Overhaul
• Gunakan press fit jig yang sesuai dalam pekerjaan press fit bearing
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 21
Pengetahuan Dasar Overhaul
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 22
Pengetahuan Dasar Overhaul
BAB IV
SEALS
Seals digunakan untuk mencegah supaya fluida atau gas tidak bocor dan
kotoran atau uap air tidak masuk ke system, terkadang untuk menjaga
tekanan atau kevakuman. Seal dikatakan baik jika seal tersebut mampu
mencegah kebocoran, tetapi tidak semua dapat seperti itu, untuk dynamic seal
harus ada kebocoran sedikit untuk melumasi dan menjadikan lapisan film tipis
sebagai lubrikasi dan pendingin bagian yang bergerak.
Dalam aplikasi sebuah seal adalah komplek dan sangat presisi dan secara
pemasangannya harus diperhatikan secara teliti. Jika terjadi kesalahan
pemasangan seal dan berakibat kebocoran pada system, akan berakibat
kerusakan yang lebih fatal. Disinilah pentingnya seal dan bermacam-macam
type seal sesuai kebutuhan dalam system (dipengaruhi oleh : pressure,
temperature, gesekan dan sifat fluida atau gas yang disekat).
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 23
Pengetahuan Dasar Overhaul
B. Exclusion seal
Digunakan untuk menjaga agar material–material asing keluar dari bagian–
bagian yang bergerak translasi ( maju mundur ) pada suatu machine. Seal jenis
ini sangat rentan terhadap material abrasive.
1. Radial seal
2. Wiper : sering digunakan untuk reciprocating shaft, daya sekat
tergantung tingkat tekan seal terhadap shaft.
3. Scraper : bentuk mirip dengan Wiper tetapi dilengkapi dengan metal
scraper untuk menscrap material yang menempel pada shaft.
4. Axial seal : seal yang dipakai untuk axial contact bersama dengan radial
lip jika radial kurang efectif.
5. Bellow atau Boot : untuk mencegah masuknya material asing (debu)
dalam system mechanical.
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 24
Pengetahuan Dasar Overhaul
D. Molded packing
Fluida yang disekat memberikan tekanan untuk menyekat packing
terhadap permukaan rod atau silinder.
1. Lip adalah jenis dynamic seal yang sering dipakai untuk penyekatan oil
pressure pada piston hydraulic cylinder (contoh : U-packing, V-packing),
lip seal akan mengembang dan menutup sesuai arah dan tekanan fluida
yang disekat. Berikut ini aplikasi lip sea pada piston cylinder.
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 25
Pengetahuan Dasar Overhaul
E. Diaphragm seal
Diaphragm terbagi dari membrane yang terbentang pada celah antara bagian
yang bergerak (piston) dan housing. Seperti halnya seal diaphragm digunakan
untuk memisahkan fluida dari dua chamber yang terpisah.
Gasket adalah contoh salah satu static seal, gasket berfungsi untuk mencegah
kebocoran antara du buah part yang dilekatkan dan diikat secara mechanical,
jika kedua part tersebut menempel tidak rata maka akan berakibat adanya
kebocoran fluida atau gas. yang termasuk dalam static seal antara lain :
1. Non metallic gasket contoh : paper gasket
2. Static O-ring
3. Metalic gasket, contoh : gasket cylinder head
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 26
Pengetahuan Dasar Overhaul
1. Pasang seal dengan main lip menghadap ke sisi oli ( hydraulic side )
4. Berikan adhesive atau sealant pada bagian press fit dari oil seal. Untuk
housing yang terbuat dari cast iron harus digunakan pipe sealant untuk
mencegah kebocoran.
5. Perhatikan saat pemasangan oil seal tidak boleh miring.
6. Berikan grease pada daerah lip setelah pemasangan
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 27
Pengetahuan Dasar Overhaul
Final drive, track roller, dsb adalah komponen berputar yang selalu
diliputi lumpur, tanah dan pasir dan floating seal digunakan digunakan
untukmencegah kebocoran oli dan mencegah material asing masuk dan
bercampur dengan oli. Floating seal terdiri dari dua O-ring dan dua ring
metalik. O-ring tersebut dalam aplikasinya akan diperas sambil dipilin, dan
selanjutnya akan menekan seal ring metalik dalam arah aksial dan akan
membangkitkan tekanan yang merata (3,5 – 6 kg/cm2) pada permukaan
luncur (sliding survace) dari seal ring.
PERHATIAN !!
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 28
Pengetahuan Dasar Overhaul
b) A > 0.5 mm (Lebar dari bagian yang tidak mengkilap tidak kurang
dari 0.5 mm ketika bagian yang mengkilap tersebut mencapai
diameter dalam.
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 29
Pengetahuan Dasar Overhaul
8. Berikan lapisan oli yang tipis pada masing-masing permukaan seal ring
dan dengan menggunakan jari tangan oli ke seluruh permukaan seal
ring. Pastikan tidak ada oli yang mengenai o-ring atau permukaan yang
kontak dengan o-ring.
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 30
Pengetahuan Dasar Overhaul
BAB V
ADHESIVE, SEALANT & LUBRICANT
Lubricant atau atau pelican, berfungsi untuk melumasi dua benda yang
bergesekan agar tidak terjadi keausan atau jammed (macet) karena karat.
Aplikasi Lubricant disini adalah Anti seize yang berguna untuk melumasi thread
bolt agar memudahkan dalam pelepasan kembali. Penggunaan anti seize sendiri
hanya untuk bolt pada posisi tertentu, seperti bolt yang terkena temperature
yang tinggi, atau yang menyebabkan mudah berkarat.
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 31
Pengetahuan Dasar Overhaul
1. Threadlocking adhesive
Menjamin kekuatan hasil rakitan dengan mencegah kendurya nut, bolt
screw akibat getaran atau puntiran.
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 32
Pengetahuan Dasar Overhaul
3. Gasket sealant
Menutup kebocoran dan lebih efektif dari pada gasket biasa, karena kontak
metal ke metal lebih rapat, hanya mengisi jalur yang bocor.
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 33
Pengetahuan Dasar Overhaul
4. Retaining compound
Dipakai sebagai perekat untuk bushing, bearing, pin, pulley, dll.
Memperkuat part yang dipasang dengan cara dipress. Atau mengencangkan
kembali bagian yang sudah kendor dengan cara mengisi celahnya. Mengatasi
kebocoran cairan melalui bagian rakitan.
5. Anti-seize
Adalah pelumas untuk mencegah korosi dan keausan. Untuk melumasi ulir-ulir
baut dan plug yang sering terkena suhu tinggi atau rawan terkena karat, agar
mudah dibuka kembali saat pembongkaran.
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 34
Pengetahuan Dasar Overhaul
1. Bersihkan oli / grease yang menempel pada bagian ulir yang akan
diberi thread lock maupun pasangannya, dengan menggunakan
cairan pembersih. Juga bersihkan air yag menempel pada bagian –
bagian tersebut dengan angin. Kekuatan pengencangan akan
berkurang hingga 70% bila ada oli atau grease, dan thread lock akan
mengapung tidak bisa mengeras bila ada air.
2. Berikan thread lock ke sekeliling ulir.
3. Hindari pemberian pipe sealant pada ulir female, karena sealant akan
masuk ke oli saat pengencangan.
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 35
Pengetahuan Dasar Overhaul
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 36
Pengetahuan Dasar Overhaul
BAB V
SPECIAL & MEASURING TOOLS
Special Tools dan Measuring Tools adalah adalah tools sealian common
tools yang telah disediakan dalam toolbox mekanik, fungsi dari special tools
adalah tools yang digunakan untuk keperluan tertentu sesuai letak atau bentuk
dari posisi bolt atau nut yang tidak bisa dilepas atau dikencangkan dengan
common tools (misal : hook wrench, push tool, dsb). Measurement tools adalah
tool yang kita gunakan untuk melakukan pengukuran dan mendapatkan data
secara akurat (contoh : dial gauge, micrometer, dsb).
A. SPECIAL TOOLS
Seperti yang tersebut diatas special tools hanya akan dipakan pada
posisi dan bentuk yang tidak dapat dilakukan dengan common tools.
Special tools ini sangat beragam sekali sesuai dengan factory.
Penggunaan special tools akan selalu mengacu pada prosedure yang
ditunjukkan shopmanual.
Contoh special tools :
1. Hook Wrench : adalah special tool yang digunakan untuk melepas
atau mengencangkan nut circular nut yang terdapat groove.
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 37
Pengetahuan Dasar Overhaul
B. MEASUREMENT TOOLS
Seperti yang telah dijelaskan diatas measurement tools dipakai untuk
melakukan pengukuran terhadap suatu part, untuk mengambil data
secara akurat. Dalam proses overhaul data part sangat penting sekali
ada karena akan digunakan untuk pengambilan keputusan apakah part
tersebut rusak atau dapat dipakai ulang. Jika mengalami kerusakan
berarti langkah selanjutnya adalah part tersebut harus di order. Tanpa
data yang jelas, kesalahan dalam order part akan menyebabkan biayya
overhaul membengkak atau berakibat pada re-do pekerjaan.
Measurement tools yang sering digunakan dalam pekerjaan overhaul
adalah :
1). Vernier Caliper
2). Miccrometer
3). Dial Gauge
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 38
Pengetahuan Dasar Overhaul
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 39
Pengetahuan Dasar Overhaul
b. Pegang tools pada skala utama dan jari telunjuk kita pada posisi
skala kedua, sehingga skala kedua caliper dapat kita geser
dengan telunjuk kita,
c. Pasang part yang akan kita ukur pada jaws (outside), beak
(inside) atau bar (untuk kedalaman) pada posisi yang tepat,
d. Geser skala kedua sehingga part yang akan terukur dapat
dipegangi oleh caliper, kunci lock agar skala tidak berubah,
e. Baca skala utama dan skala kedua dengan akurat, amati dengan
tepat agar hasil tidak salah dalam pembacaan,
f. Berikut ini adalah posisi pengukuran yang tepat :
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 40
Pengetahuan Dasar Overhaul
2. MICROMETER
Micrometer adalah alat ukur mirip dengan vernier caliper, tetapi
jika kita gunakan vernier caliper tingkat keakuratan yang didapat
adalah 0,05mm, sedang dengan menggunakan micrometer kita
dapat lebih akurat dan presisi dengan tingkat keakuratan
0,01mm. Jadi micrometer ini sangat berguna untuk pekerjaan
yang membutuhkan tingkat kepresisian yang sangat teliti.
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 41
Pengetahuan Dasar Overhaul
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 42
Pengetahuan Dasar Overhaul
Metode 2
Jika penyimpangan titik nol lebih dari 2 garis
a) Kunci spindle dengan spindle lock
b) Masukkan kunci pada lubang di rachet sleeve
c) Pegang thimble, putar achet sleeve berlawanan jarum
jam
d) Dorong thimble kearah luar ( menuju rachet stop ), dan
thimble dapat berputar dengan bebas.
e) Posisikan thimble pada posisi yang diperlukan untuk
mengoreksi titik nol.
f) Putar rachet sleeve kearah dalam dan kencangkan
dengan kunci.
g) Periksa kembali titik nol, jika masih ada sedikit
Penyimpangan, koreksi dengan metode 1
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 43
Pengetahuan Dasar Overhaul
3. DIAL GAUGE
Dial gauge adalah alat ukur yang mutlak ada saat kila
melakukan overhaul, tools ini sangat penting untuk mendapatkan
data-data yang sangat critical, seperti : endplay, backlash,
bending, portision cylinder lyner, valve shinking, dan sebagainya.
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 44
Pengetahuan Dasar Overhaul
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 45
Pengetahuan Dasar Overhaul
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 46
Pengetahuan Dasar Overhaul
LAMPIRAN-LAMPIRAN
a. Symbol – symbol dalam shop manual
b. Coating Material seperti Adhesive, Sealant dan Grease
c. Standard Thightening Torque
A. SYMBOL
Symbol ini sangat penting digunakan untuk petunjuk saat proses assembly
dan dis-assembly, seperti safety saat lifting harus menggunakan tools yang
sesuai, dan sebagainya.
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 47
Pengetahuan Dasar Overhaul
B. COATING MATERIAL
Adalah bahan-bahan yang sangat dibutuhkan dalam proses assembly,
seperti Adhesive, sealant dan grease yang sesuai dengan rekomendasi
factory dan dapat dengan mudah didapatkan di pasaran.
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 48
Pengetahuan Dasar Overhaul
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 49
Pengetahuan Dasar Overhaul
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 50
Pengetahuan Dasar Overhaul
Refferensi :
5. Shop Manual Komatsu Product, “170 Series Engine Shop Manual” ; KOMATSU
Japan, 2006
6. John E Kuhar, “BEARING and SEALS, a basic guide to failure and repair”;
Fundamental Of Service (FOS), John Deere Publising, 1992
BSCOVH-HAN/08/00/DCY 51