Anda di halaman 1dari 31

FINAL DRIVE &

UNDERCARRIAGE
MODUL BMC
GLOSARIUM

Fiinal drive: susunan roda gigi yang biasanya berupa satu set roda gigi lurus dan atau satu
set roda gigi planet (planetary gear) sebagai roda gigi penggerak akhir yang
berfungsi untuk mereduksi putaran dan meningkatkan torsi unit.
Crawler: Rantai
Crawler tractor : sebuah mesin yang menggunakan roda rantai untuk bergerak dan
mempunyai tenaga besar dengan fungsi utamanya adalah menarik dan mendorong.
Spur gear: roda gigi lurus.
Rigid: Kaku.
Track: lintasan
Track frame: sebuah komponen undercarriage yang merupakan gabungan baja yang
dibentuk menyerupai kotak (box) yang disusun saling menyilang dan dirakit dengan
plat baja yang dilas.
Undercarriage: bagian bawah dari sebuah crawler tractors yang berfungsi untuk menahan
beban, mengarahkan, dan sebagai pendukung unit.

2
BAB I

FINAL DRIVE

Tujuan Bab 1:
Setelah menyelesaikan pembelajaran pada Bab 1, siswa mampu menjelaskan tentang prinsip
dasar tentang dan klasifikasi final drive pada bulldozer.

Referensi :
Manual :
Shop Manual Komatsu Bulldozer D31A-17
Shop Manual Komatsu Bulldozer D20S-1,2,3
Shop Manual Komatsu Bulldozer D75S-5
Shop Manual Komatsu Bulldozer D80/85-21
Shop Manual Komatsu Bulldozer D150/155-2
Shop Manual Koamtsu Bulldozer D375-2,3,5
Shop Manual Komatsu Bulldozer D475-2,3,5

3
Final Drive & Undercarriage

Pelajaran 1: Fungsi dan Prinsip Dasar Final Drive

Tujuan Pelajaran 1
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 1, siswa mampu:
 menjelaskan pengertian dan fungsi final drive,
 menunjukkan lokasi final drive pada sebuah bulldozer, dan
 menjelaskan mengenai prinsip dasar final drive.

Pengertian dan Fungsi Final Drive


Secara umum fiinal drive adalah susunan roda gigi yang biasanya berupa satu set roda gigi lurus dan
atau satu set roda gigi planet (planetary gear) sebagai roda gigi penggerak akhir yang berfungsi
untuk mereduksi putaran dan meningkatkan torsi unit, seperti pada bulldozer, dump truck, wheel
loader, dan lain-lain. Pada pembahasan kali ini, akan difokuskan pada pembahasan final drive pada
bulldozer.

Steering brake
Final drive case

Final drive

Steering clutch

Sprocket

Lokasi final drive pada sebuah bulldozer

4
Final Drive & Undercarriage

Prinsip Dasar Final Drive


Prinsip kerja final drive sama dengan prinsip kerja
Pinion
pada transmisi, dimana terdapat pengurangan Sprocket

kecepatan putar dan penambahan torsi dengan


cara memanfaatkan perbedaan jumlah gigi pada
roda gigi.
Final drive dipasang melebar keluar dari badan
unit setelah steering clutch. Dalam operasinya,
final drive dihadapkan pada tekanan permukaan
yang besar disebabkan oleh beban goncangan
dan benturan, sehingga memerlukan perhatian Single reduction final drive

yang lebih untuk pemilihan oli pelumas dan


mencegah masuknya benda asing ke dalam final
Brake Drum
drive case.
First Pinion
Perbandingan reduksi normal final drive
umumnya berada diantara 1:9 sampai 1:12. Second Pinion

Untuk perbandingan reduksi yang lebih kecil


digunakan sistem reduksi tunggal (single
reduction system). Untuk perbandingan reduksi
yang lebih besar digunakan sistem reduksi ganda
(double reduction system) atau sistem roda gigi
planet (planetary gear system).

Double reduction final drive

2nd gear

Planetary gear reduction


final drive

5
Final Drive & Undercarriage

Pelajaran 2 : Klasifikasi Final Drive

Tujuan Pelajaran 2
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 2, siswa mampu:
 menyebutkan klasifikasi final drive, dan
 menjelasakan prinsip kerja dari masing-masing tipe final drive.

Klasifikasi Final drive


Berdasarkan sistem reduksi, final drive pada bulldozer dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
 Single reduction rotated final drive shaft (contoh: D31A-17)
 Single reduction fixed drive shaft (contoh: D20S-1,2,3)
 Double reduction (contoh: D75S-5, D80/85A-21, D150/155A-2)
 Planetary gear type (rigid) (contoh: D375A-3,5, D475A-3,5)
 Planetary gear type (semi rigid) (contoh: D275A-2)

Single Reduction Rotated Drive Shaft

1. Final drive flange


2. Cage
3. Pinion shaft (10 teeth)
4. Gear (63 teeth)
5. Final drive case
6. Sprocket
7. Ring
8. Sprocket boss
9. Sprocket shaft
10. Cover
11. Floating seal

Final drive tipe single reduction rotated


drive shaft (D31E,S-20)

Pada gambar di atas ditunjukkan sebuah final drive dengan tipe single reduction fixed drive shaft
yang menggunakan roda gigi lurus (spur gear). Tenaga penggerak berasal dari steering clutch yang

6
Final Drive & Undercarriage

disalurkan ke pinion shaft (13) melalui final drive flange (1). Dari pinion shaft (13), putaran
diteruskan ke sprocket shaft (9) melalui gear (4) dan diteruskan ke sprocket (6) melalui sprocket boss
(8). Dengan demikian sprocket shaft akan berputar untuk menggerakkan sprocket.

Single Reduction Fixed Drive Shaft

1. Collar 13. Sprocket


2. Bearing cage 14. Retainer
3. Bearing 15. Final drive case
4. Collar 16. Cover
5. Washer 17. Pinion
6. Nut 18. Bearing retainer
7. Cover 19. Gear
8. Bushing 20. Nut/bolt
9. Bearing 21. Plate
10. Ring 22. Hub
11. Nut 23. Sprocket shaft
12. Hub 24. Bolt

Final drive tipe single reduction fixed drive


shaft (D20,21)

Pada gambar di atas ditunjukkan sebuah final drive tipe double reduction yang digunakan pada
bulldozer D20,21 series. Putaran dari steering clutch akan diteruskan oleh hub (22) ke pinion (17).
Pinion (17) akan berputar menggerakkan gear (19). Melalui hub (22), putaran dari gear (19)
diteruskan ke sprocket (13). Dengan demikian sprocket shaft (23) selalu dalam kondisi diam (fixed).

7
Final Drive & Undercarriage

Double Reduction

1. Final drive flange


2. Bearing Cage
3. 1st Pinion shaft (11 teeth)
4. 1st gear (48 teeth)
5. 2nd pinion (11 teeth)
6. Final drive case
7. Floating seal
8. Sprocket
9. Lock
10. Sprocket nut
11. Floating seal
12. Bearing
13. Cover
14. Nut
15. Seal guard
16. Sprocket hub
17. Seal guard
18. Sprocket shaft
19. Nut
20. Final drive hub
21. 2nd gear
22. Nut

Final drive tipe double reduction (D80/85)

Pada gambar di atas ditunjukkan sebuah final drive tipe double reduction yang digunakan pada
bulldozer D80/85 series. Tenaga penggerak yang berasal dari steering clutch diteruskan melalui final
drive flange (1) ke 1st pinion shaft (3). Dari 1st pinion shaft (3), putaran diteruskan ke 1st gear (4), 2nd
pinion (5), dan 2nd gear (21). Dari 2nd gear (21), putaran diteruskan melalui final drive hub ke
sprocket hub (16) dan sprocket (8).

8
Final Drive & Undercarriage

Planetary Gear Type (Rigid)

Final drive tipe planetary gear (rigid)


(D375A-5)

1. Floating seal 8. Floating seal guard 15. First pinion


2. Sun gear 9. Cover 16. Final drive case
3. Carrier 10. Planetary pinion 17. Bearing cage
4. Hub 11. Ring gear 18. Boss
5. Cover 12. Cover 19. Shaft
6. Sprocket boss 13. First gear 20. Wear guard
7. Sprocket teeth 14. First gear hub 21. Pivot shaft

Pada gambar di atas ditunjukkan sebuah final drive tipe planetary gear (rigid) yang digunakan pada
bulldozer D375A-5. Tenaga penggerak yang berasal dari steering clutch diteruskan melalui 1st pinion
(15). Melalui 1st gear (13), putaran dari 1st pinion (15) diteruskan ke sun gear (2). Putaran dari sun
gear (2) diteruskan ke planet pinion (10), tetapi ring gear (11) dalam keadaan terkunci dengan cover

9
Final Drive & Undercarriage

(9), sehingga planetary pinion (10) berputar pada sumbunya dan juga berputar mengelilingin sun
gear (2).
Putaran dari carrier (3) selanjutnya diteruskan ke sprocket hub (4). Dimana arah putaran carrier (4)
sama dengan arah putaran sun gear (2). Putaran dari sprocket hub (4) selanjutnya diteruskan ke
sprocket teeth (7).

Planetary Gear Type (Semi Rigid)

Final drive tipe planetary gear (semi rigid)


(D275A-2)

Sistem reduksi pada final drive tipe planetary gear (semi rigid) terdiri atas satu stage roda gigi lurus
(spur gear) dan satu set planetary gear. Sistem pelumasannya menggunakan sistem splash. Floating
seal (19) pada komponen ini berfungsi untuk mencegah masuknya kotoran dari luar ke dalam dan
mencegah terjadinya kebocoran oli dari dalam ke luar.

10
Final Drive & Undercarriage

1. Bearing Cage 9. Cover 17. Hub


2. Final drive case 10. Sun gear (17 teeth) 18. Carrier
3. No.1 pinion (20 teeth) 11. Sprocket teeth 19. Floating seal
4. No.1 gear hub 12. Sprocket bos 20. Rubber bushing
5. No.1 gear (77 teeth) 13. Outer body 21. Wear guard
6. Cover 14. Seal 22. Shaft
7. Riang gear (67 teeth) 15. Inner body 23. Pivot shaft
8. Planet gear (25 teeth) 16. Cover

Final drive tipe planetary gear (semi rigid)


(D275A-2)

Pada gambar di atas ditunjukkan sebuah final drive tipe planetary gear (semi rigid) yang digunakan
pada bulldozer D275A-2. Tenaga penggerak yang berasal dari steering clutch diteruskan melalui no.1
pinion (3). Melalui no.1 gear (5), putaran dari no.1 pinion (3) diteruskan ke sun gear (10). Putaran
dari sun gear (10) diteruskan ke planet pinion (8), tetapi ring gear (7) dalam keadaan terkunci

11
Final Drive & Undercarriage

dengan cover (9), sehingga planetary pinion (8) berputar pada sumbunya dan juga berputar
mengelilingin sun gear (10).
Putaran dari carrier (18) selanjutnya diteruskan ke sprocket hub (17). Dimana arah putaran carrier
(18) sama dengan arah putaran sun gear (10). Putaran dari sprocket hub (17) selanjutnya diteruskan
berturut-turut ke inner body (15), rubber bushing (20), outer body (13), sprocket bos (12) dan
sprocket teeth (11).

12
Final Drive & Undercarriage

Ringkasan

Secara umum fiinal drive adalah susunan roda gigi yang biasanya berupa satu set roda gigi lurus dan
atau satu set roda gigi planet (planetary gear) sebagai roda gigi penggerak akhir yang berfungsi
untuk mereduksi putaran dan meningkatkan torsi unit.
Prinsip kerja final drive sama dengan prinsip kerja pada transmisi, dimana terdapat pengurangan
kecepatan putar dan penambahan torsi dengan cara memanfaatkan perbedaan jumlah gigi pada roda
gigi.
Berdasarkan sistem reduksi, final drive pada bulldozer dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
 Single reduction rotated final drive shaft (contoh: D31A-17)
 Single reduction fixed drive shaft (contoh: D20S-1,2,3)
 Double reduction (contoh: D75S-5, D80/85A-21, D150/155A-2)
 Planetary gear type (rigid) (contoh: D375A-3,5, D475A-3,5)
 Planetary gear type (semi rigid) (contoh: D275A-2)

13
BAB II

UNDERCARRIAGE

Tujuan Bab 2:
Setelah menyelesaikan pembelajaran pada BAB 2, siswa mampu:
 menjelasakan mengenai klasifikasi undercarriage,
 menyebutkan nama-nama komponen undercarriage,
 menunjukkan lokasi dari komponen-komponen undercarriage, dan
 menjelaskan fungsi dari komponen-komponen undercarriage.

Referensi :
Manual:
Komatsu KUC Procedure Manual (edition 12)
Shop Manual Komatsu Bulldozer D375A-5

14
Final Drive & Undercarriage

Pelajaran 1: Fungsi dan Klasifikasi Undercarriage

Tujuan Pelajaran 1
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 1, siswa mampu menjelaskan mengenai fungsi dan
klasifikasi undercarriage.

Fungsi Undercarriage
Undercarriage atau disebut juga sebagai kerangka bawah merupakan bagian dari sebuah crawler
tractor yang berfungsi:
 untuk menopang dan meneruskan beban unit ke tanah.
 bersama-sama dengan sistem steering dan rem mengarahkan unit untuk bergerak maju,
mundur, ke kanan, dan ke kiri.
 sebagai pembawa dan pendukung unit.

Komponen undercarriage yang terpasang pada sebuah


bulldozer dan excavator

Jika dilihat dari fungsinya di atas, maka


undercarriage adalah salah satu komponen yang
Undercarriage
Other 45% - 60%
sangat fital dari sebuah crawler tractor.
Steering
Komponen-komponen undercarriage harus
Blade
dilakuakan perbaikan atau penggantian (service)
secara berkala, sebab jika tidak akan berakibat
pada menurunnya performa alat tersebut,
sehingga pengguna harus mengeluarkan banyak
biaya untuk perawatan undercarriage . Dari hasil
penelitian dikatakan bahwa biaya perawatan undercariage sekitar 45%-60% dari total biaya
perawatan alat.

15
Final Drive & Undercarriage

Di bawah ini ditunjukkan sebuah struktur undercarriage assembly. Pada gamabar terlihat beberapa
komponen-komponen undercarriage, seperti front idler, carrier roller, track chain assembly, track
frame, track rollers, dan sprocket. Pada pelajaran 2 akan dibahas secara lebih mendalam dari masing-
masing komponen tersebut.

Undercarriage assembly

Klasifikasi Undercarriage
Undercarriage dapat diklasifikasikan kedalam dua tipe,yaitu: tipe rigid dan tipe semi rigid.

 Tipe rigid
Pada undercarriage tipe ini, front idler tidak dilengkapi dengan rubber pad. Final drive juga tidak
dilengkapi dengan rubber bushing dan equalizing beam hanya menempel pada main frame. Contoh
unit yang menggunakan undercarriage tipe ini adalah bulldozer D80/85A dan D155A.

1 2 3 4

8 7 6 5

1. Idler 5. Track roller (single flange)


2. Track shoe 6. Track roller (double flange)
3. Carrier roller 7. Track roller guard
4. Sprocket 8. Track frame

Track frame tipe rigid

16
Final Drive & Undercarriage

 Tipe semi rigid


Tipe kerangka bawah ini pada track frame-nya dilengkapi dengan rubber pad dan pada sprocket
dilengkapi dengan rubber bushing. Undercarriege tipe ini equalizing beam-nya diikat dengan pin pada
frame utama.

Rubber bushing

Track frame semi rigid

17
Final Drive & Undercarriage

Pelajaran 2: Komponen Undercarriage

Tujuan Pelajaran 2
Setelah mengikuti pembelajaran pada pelajaran 2, siswa mampu:
 menyebutkan nama-nama komponen undercarriage,
 menunjukkan lokasi dari komponen-komponen undercarriage, dan
 menjelaskan fungsi dari komponen-komponen undercarriage.

Track Frame
Track frame merupakan tulang punggung daripada undrcarriage, sebagai tempat kedudukan
komponen-komponen undercarriage. Pada setiap crawler tractor terdapat 2 buah track frame yang
dipasang pada bagian kiri dan kanan unit.
Track frame merupakan gabungan baja yang dibentuk menyerupai kotak (box) yang disusun saling
menyilang dan dirakit dengan plat baja yang dilas. Track frame khusus dirancang agar mampu
melawan beban kejut baik dalam kondisi kerja ringan maupun berat.
Berdasarkan cara pengikatannya (mounting) ke main frame, track frame diklasifikasikan menjadi
beberapa tipe, yaitu: tipe rigid mounting dan tipe pivot mounting. Berikut ini dijelaskan perbedaan
antara keduanya.

 Rigid mounting

Main
Frame

Track Frame

Rigid Mounting

Track frame dengan tipe rigid ini diikat (mounting) ke main frame dengan kaku ( rigidly). Track frame
dengan tipe seperti ini biasa digunakan pada unit-unit kecil, contohnya pada unit bulldozer D41-6.

18
Final Drive & Undercarriage

 Pivot maounting
Track frame dengan tipe pivot mounting seperti ini masing-masing track frame-nya dapat bergerak
secara bebas (independenly). Track frame ini digunakan pada unit-unit dengan ukuran menegah
sampai dengan unit yang berukuran besar. Track frame dengan tipe pivot mounting terdiri atas dua
tipe, yaitu : pivot shaft type dan diagonal brace type.

Equalizer Bar
Equalizer Bar

Pivot Shaft Diagonal Brace

Diagonal Brace Type Track Frame Pivot Shaft Type Track Frame

Track Roller
 Fungsi dan klasifikasi track roller
Track roller yang terdapat pada sebuah
undercarriage berfungsi sebagai pembagi berat
unit ke track dan sebagai pengarah track link,
bukan untuk menggulung track. Track roller
teridir atas dua jenis, yaitu single flange dan
double flange. Dua jenis track roller tersebut
dipasang dengan susunan tertentu pada Single Flange Double Flange

masing-masing track pada crawler tractor. Jumlah track roller yang terpasang pada sebuah
undercarriage sangat tergantung dari panjangnya track, semakin panjang track maka semakin banyak
pula susunan track roller yang terpasang. Berikut ini ditunjukkan salah satu contoh susunan track
roller pada unit bulldozer D155.

Idler
Sprocket

Susunan Track Roller pada Bulldozer D155

19
Final Drive & Undercarriage

Tabel Susunan Track Roller

 Struktur track roller


Di samping ini ditunjukkan struktur dari
sebuah track roller. Seperti yang ditunjukkan
pada gambar di bawah, oli yang terdapat di
dalam track roller bertujuan untuk
mengurangi keausan yang terjadi akibat
gesekan antara bushing dengan shaft.
Dikarenakan terdapat adanya oli untuk
pelumasan di dalam track roller, maka di
pasanglah floating seal. Floating seal yang
dipasang pada track roller berfungsi untuk
mencegah terjadinya kebocoran oli dari
dalam ke luar dan sebaliknya mencegah agar
jangan sampai debu, pasir, atau lumpur
masuk ke bagian dalam track roller.
Struktur Track Roller

20
Final Drive & Undercarriage

 Track roller support


Track roller support merupakan komponen yang berfungsi
sebagai pemegang atau tempat dudukan dari track roller.
Track roller support terdiri dari dua tipe, yaitu tipe rigid dan
tipe boogie.
Track roller support dengan tipe rigid berarti track roller-nya
langsung dipasang pada track framenya. Track roller support X-Boogie

tipe boogie terbagi ke dalam dua tipe, yaitu tipe X-boogie dan
K-boogie. Di samping ditunjukkan dua buah tipe track roller
tipe boogie.
Jika dibandingkan dengan track roller support tipe rigid
(conventional), track roller support tipe boogie lebih dapat
menyesuaikan dengan bentuk permukaan tanah yang tidak K-Boogie

rata, hal ini akan lebih menguntungkan karena akan


meminimalkan slip antara permukaan tanah dengan track shoe. Dengan slip yang minimal, maka
akan menambah traksi dan memperpanjang umur dari komponen-komponen undercarriage.

X-Boogie Track Roller K-Boogie Track Roller

21
Final Drive & Undercarriage

Carrier roller
 Fungsi dan klasifikasi carrier roller
Carrier roller merupakan salah satu komponen undercarriage yang berfungsi untuk:
 Menahan gulungan bagian dari track shoe assembly agar tidak melentur ke bawah.
 Menjaga kelurusan antara track shoe assembly dengan idler.
Jumlah carrier roller yang terpasang pada tiap-tiap sisi track sangat tergantung pada panjang-
pendeknya track. Pada umumnya jumlah carrier roller yang terpasang adalah 1 atau 2 carrier roller
pada tiap-tiap sisi.
Terdapat dua tipe carrier roller, yaitu tipe flange (flange type) dan tipe flat (flat type). Carrier roller
tipe flange dibagi lagi menjadi 2 tipe, yaitu center flange dan single flage.

Di samping ditunjukkan dua tipe carrier roller tipe flange, yaitu


center flange type dan single flange type.
Center flange type pada umumnya digunakan pada unit hydraulic
excavator, bulldozer ukuran kecil, dan dozer shovels.

Single flange type pada umumnya digunakan pada unit bulldozer


dengan ukuran sedang sampai besar dan dozer shovels.

Flange type carrier roller

Carrier roller dengan tipe flat pada umumnya digunakan pada


hdraulic excavator dengan ukuran kecil.

Flat type carrier roller

 Struktur carrier roller


Struktur dari carrier roller seperti ditunjukkan pada gambar di
samping terlihat lebih sederhana jika dibandingkan dengan
struktur track roller. Di dalam carrier roller juga terdapat oli
pelumas untuk mengurangi terjadinya keausan antara bushing
dengan shaft. Dan juga terdapat seal untuk mencegah
terjadinya kebocoran oli ke luar dan sebaliknya mencegah
kotoran agar jangan sampai masuk ke dalam komponen
Struktur carrier roller
carrier roller.

22
Final Drive & Undercarriage

Front Idler
Idler dipasang pada bagian depan dari track frame yang berfungsi sebagai pengarah (guide) track
link assembly dan peredam kejut. Pada bagian dalam dari idler dilengkapi dengan bushing dan shaft
serta oli yang berfungsi sebagai pelumas.

Struktur front idler

Track Adjuster & Recoil Spring


Recoil spring yang terdapat pada komponen undercarriage berfungsi untuk kejutan yang berasal dari
front idler, sehingga hal ini akan dapat memperpanjang umur komponen dan menambah
kenyamanan operator dalam mengoperasikan alat. Sedangkan track adjuster berfungsi agar kondisi
kekencangan track shoe assembly tetap terjaga.

Struktur recoil spring

23
Final Drive & Undercarriage

1. Yoke
2. Nut
3. Retainer
4. Recoil spring
5. Rod
6. Spring cylinder
7. Reatainer
8. Holder
9. Piston
10. Lubricator
11. Grease chamber
cylinder

Struktur recoil spring bulldozer


D375A-5

Sprocket

 Fungsi sprocket
Sprocket berfungsi untuk:
 Meneruskan tenaga gerak ke track melalui bushing.
 Merubah putaran menjadi gulungan pada track agar
unit dapat bergerak.

Srocket dengan tarck link

 Klasifikasi sprocket
Tipe srocket ada dua macam, yaitu solid sprocket dan
segmented sprocket.
Sprocket dengan tipe solid terbuat dari cast steel yang
merupakan satu kesatuan, sehingga jika ada salah satu
teeth pada sprocket yang mengalami kerusakan, maka
untuk menggantinya harus dilakukan pemotongan dan
dilas kembali.
Solid sprocket

24
Final Drive & Undercarriage

Sprocket dengan tipe segmented lebih banyak digunakan karena


cukup praktis penggunaannya karena mudah dilepas atau diganti
satu persatu.

Segmented sprocket

Track Link
 Fungsi track link
Track link berfungsi sebagai merubah gerakan putar menjadi gulungan dan empat tumpuan dari track
roller sehingga memungkinkan unit dapat berjalan. Komponen-komponen utama dari track link terdiri
atas: link, pin, bushing, dan seal ass’y. Track link terdiri dari dua tipe, yaitu: sealed and lubricated
type track dan grease sealed type track.

 Link
Link berfungsi sebagai:
 Penumpu berat unit ke landasan.
 Tempat persinggungan dengan track roller dan carrier roller
 Pemutus dan penghubung rangkaian rantai (khusus untuk master link).
Link terdiri dari dua tipe, yaitu: master link dan reguler link.

Contoh master link

25
Final Drive & Undercarriage

 Pin & bushing


Pin berfungsi untuk menghubungkan dan
memutuskan antar link sedangkan bushing
berfungsi untuk mendapatkan sifat fleksibel
ketika track bergerak menggulung. Seperti
halnya link, pin dan bushing juga terdiri dari dua
tipe, yaitu master (pin & bushing) dan reguler
(pin & bushing). Master pin dan reguler pin
mempunyai diameter yang sama, permukaan
yang sama-sama rata tetapi pada master pin
terdapat chamfered dan center bore untuk
mempermudah dalam identifikasi.

 Seal
Sela berfungsi untuk mencegah
terjadinya kebocoran oli dan
sebaliknya untuk mencegah agar
jangan sampai ada kotoran dari
luar yang masuk ke dalam
komponen. Terdapat beberapa
tipe dari seal yang digunakan pada Tipe seal untuk sealed and lubricated track type
track link, yaitu: tipe F dan tipe W
yang digunakan pada track link
tipe sealed and lubricated track link
(SALT type), tipe W dan tipe V
yang digunakan untuk track link
tipe grease sealed type.

Tipe seal untuk grease sealed track type

26
Final Drive & Undercarriage

Track Shoe
 Fungsi track shoe
Track shoe hampir
sama dengan
landasan sepatu yang
kita gunakan. Kita
harus sesuaikan
landasan sepatu
dengan kondisi tanah
tempat kita berjalan. Sepatu yang kita gunakan untuk mendaki gunung tentu berbeda dengan sepatu
yang kita gunakan di ruang kantor. Hal tersebut sama ketika kita melakukan pemilihan untuk track
shoe pada sebuah crawler tractors. Crawler tractor yang digunakan untuk bekerja di daerah rawa
tentu memiliki track shoe yang berbeda dengan crawler tractors yang digunakan untuk bekerja di
daerah bebatuan.
Track shoe berfungsi untuk menimbulkan traksi dan kemudahan dalam bermanuver pada sebuah
crawler tractors. Seperti halnya kita dalam memilih jenis sepatu, jika kita salah dalam memilih track
shoe, maka akan berakibat alat kita akan mudah slip dan gaya dorong dan gaya tarik yang dihasilkan
akan kecil.

 Tipe track shoe


Seperti yang telah
dijelaskan di atas,
bahwa pemilihan tipe
track shoe sangat
penting. Tipe track
shoe yang digunakan
pada sebuah crawler
tractors sangat
ditentukan oleh
kondisi landasan
dimana alat tersebut
Contoh tipe track shoe
bekerja. Berikut
ditampilkan masing-masing aplikasi dari tipe-tipe dari track shoe yang digunakan pada crawler
tractors, termasuk kerugian dan keuntungannya masing-masing.

27
Final Drive & Undercarriage

28
Final Drive & Undercarriage

29
Final Drive & Undercarriage

Guard
Guard berfungsi untuk melindungi komponen-komponen undercariage dari kerusakan yang
diakibatkan oleh gesekan atau benturan dari luar, seperti kayu, batu, dan material keras lainnya.
Komponen-komponen yang dilindungi oleh guard diantaranya track roller dan final drive case.

Roller guard untuk small bulldozer Roller guard untuk large bulldozer

30
Final Drive & Undercarriage

Ringkasan

Undercarriage atau disebut juga sebagai kerangka bawah merupakan bagian dari sebuah crawler
tractor yang berfungsi:
 untuk menopang dan meneruskan beban unit ke tanah.
 bersama-sama dengan sistem steering dan rem mengarahkan unit untuk bergerak maju,
mundur, ke kanan, dan ke kiri.
 sebagai pembawa dan pendukung unit.
Klasifikasi undercarriage: semi rigid dan rigid.
Track frame merupakan tulang punggung daripada undrcarriage, sebagai tempat kedudukan
komponen-komponen undercarriage. Pada setiap crawler tractor terdapat 2 buah track frame yang
dipasang pada bagian kiri dan kanan unit. Track frame diklasifikasikan menjadi 2 tipe, yaitu: rigid
mounting dan pifot mounting.
Track roller yang terdapat pada sebuah undercarriage berfungsi sebagai pembagi berat unit ke
track dan sebagai pengarah track link, bukan untuk menggulung track. Track roller terdiri dari dua
tipe, yaitu single flange type dan double flange type.
Carrier roller: merupakan salah satu komponen undercarriage yang berfungsi untuk:
 Menahan gulungan bagian dari track shoe assembly agar tidak melentur ke bawah.
 Menjaga kelurusan antara track shoe assembly dengan idler.
Carrier roller diklasifikasikan menjadi dua tipe, yaitu: flange type (center flange type & single flange
type) dan flat type.
Idler dipasang pada bagian depan dari track frame yang berfungsi sebagai pengarah (guide) track
link assembly dan peredam kejut. Pada bagian dalam dari idler dilengkapi dengan bushing dan shaft
serta oli yang berfungsi sebagai pelumas.
Recoil spring yang terdapat pada komponen undercarriage berfungsi untuk kejutan yang berasal
dari front idler, sehingga hal ini akan dapat memperpanjang umur komponen dan menambah
kenyamanan operator dalam mengoperasikan alat.
Sprocket berfungsi untuk:
 Meneruskan tenaga gerak ke track melalui bushing.
 Merubah putaran menjadi gulungan pada track agar unit dapat bergerak.
Sprocket terdiri dari dua tipe, yaitu: solid type dan segmented type.
Track link berfungsi sebagai merubah gerakan putar menjadi gulungan dan empat tumpuan dari
track roller sehingga memungkinkan unit dapat berjalan. Komponen-komponen utama dari track link
terdiri atas: link, pin, bushing, dan seal ass’y. link dan bushing terdiri dari dua tipe, yaitu master dan
reguler pin, master dan reguler link.
Track shoe berfungsi untuk menimbulkan traksi dan kemudahan dalam bermanuver pada sebuah
crawler tractors.
Guard berfungsi untuk melindungi komponen-komponen undercariage dari kerusakan yang
diakibatkan oleh gesekan atau benturan dari luar, seperti kayu, batu, dan material keras lainnya.

31

Anda mungkin juga menyukai