&
KERANGKA BAWAH
Untuk Lingkungan Sendiri
TRAINING CENTRE
PT PRIMA DUTA PERSADA
2012
KATA PE N GANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Sehingga dapat
tersusun buku “ Kerangka Bawah & Penggerak Akhir “ Buku ini disusun
untuk melengkapi bahan pelatihan di lingkungan PT Prima Duta Persada
khususnya di Training Centre Departement.
Buku ini disajikan dalam bentuk yang sederhana, dengan harapan dalam
pemahamannya akan lebih mudah, khususnya bagi Calon Mekanik atau Junior
Mekanik dibidang Alat-alat Berat.
Dengan segala kerendahan hati penyusun menyadari bahwa buku ini masih
jauh dari sempurna, maka dengan keterbatasan yang ada penyusun sangat
mengharap kritik dan saran dari para pembaca untuk meningkatkan
kesempurnaan buku ini sehingga tidak terjadi salah persepsi untuk pemahaman
dari isi dan makna terhadap buku ini.
Akhirnya penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga terselesaikannya buku ini.
Maret, 2012
Penyusun
Mechanic Development
DAFTAR I S I
KATA PENGANTAR
PENDAHULUAN
DAFTAR ISI
Gambar di atas menunjukkan biaya perbaikan kerangka bawah tercatat 60% dari
biaya total perbaikan unit bulldozer.
Gambar di atas menunjukkan biaya perbaikan kerangka bawah tercatat lebih besar
45% dari biaya total perbaikan unit Excavator.
Jadi dengan mengurangi biaya perbaikan untuk kerangka bawah banyak hal
kemungkinan, yang jelas biaya perbaikan kerangka bawah akan menjadi turun
FINAL DRIVE BAB I
FINAL DRIVE I-1-9
Susunan roda gigi penggerak akhir adalah pegurang kecepatan yang biasanya
diperlengkapi dengan satu atau dua set roda gigi lurus dan pinion boss roda gigi
penggerak akhir.
Prinsip yang dipergunakanpada transmisi dimana kecepatan rotasi dikurangi dan
momen puntir ( torque ) ditambah oleh sejumlah roda gigi yang dipergunakan pada
penggerak akhir.
Masing-masing bak penggerak akhir ( final drive case ) dipasang melebar keluar
dari bak roda gigi tirus ( bevel gear case ) pada masing-masing sisi. Dengan
memilih perbandingan kecepatan yang tepat momen puntir ( Torque ) sebelum ke
penggerak akhir ( final drive ) dapat diperkecil. Dengan demikian, transmisi yang
sama, poros roda tirus ( bevel gear shaft ) dan lain-lain dapat dipergunakan yang
sama pada berbagai jenis model mesin.
Roda gigi penggerak akhir ( final Drive gears ) dapat dihadapkan pada tekanan
permukaan yang besar disebabkan oleh beban goncangandan benturan ( shock and
impact loads ), yang mana memerlukan perhatian ekstra untuk seleksi oli pelumas
dan mencegah masuknya benda asing ke dalam bak penggerak akhir ( final drive
cases ).
Perbandingan reduksi normal berada diantara 1/9 sampai 1/12 untuk perbandingan
reduksi yang lebih kecil dipergunakan sistem reduksi tunggal ( single reduction
system ). Untuk perbandingan reduksi yang besar dipergunakan sistem reduksi
ganda atau sistem roda gigi planet. ( Double reduction system or planetary gear
system ).
1. Single reduction final drive shaft ikut berputar ( D31A - 17, D319Q - 17 ).
2. Single reduction fixed final drive shaft ( D20S - 1,2,3 s/n 7 - 478 ).
Penggerak akhir (final drive) tipe reduksi tunggal (single reduction) dengan roda
gigi lurus (spur gear) tenaga penggeraknya dari kopling stir (steering clutch),
disalurkan ke pinion (13) melalut tromol rem (brake drum) dan flange (15).
Tenaga gerak kemudian disalurkan ke sprocket (1) melalui pinion (13), roda gigi
pemutar (drive gear) (19), poros penggerak akhir (final drive shaft) (20}, dan. hub
(6) demikianlah urutannya. Hub (6) dipress duduk poros penggerak akhir (final
drive shaft) (20).
FINAL DRIVE I-3-9
Model D150, 155 A menggunakan metode reduksi dua langkah dengan memakai
roda gigi lurus ( spur gears ) dan pelumasan bilas dengan memanfaatkan rotasi
dari roda gigi. Tenaga dari poros steering system disalurkan melalui clutch outer
drum ( brake drum ) ke final drive flange ( 1 ), memutar primary pinion ( 3 ). Pada
flange primary berhubungan dengan primary gear ( 35 ), memutar secondary
pinion ( 34 ) pada gear shaft tenaga disalurkan lebih lanjut dari secondary pinion.
Dengan mempengaruhi kecepatan reduksi pada saat yang sama.
Final drive case ( 38 ) berfungsi sebagai tanki oli pelumas untuk masing-masing
gear. Bagian - bagian yang berputar meluncur dari sprocket diperlengkapi dengan
floating seals ( 19 ) dan ( 22 ) untuk mencegah kemasukan debu atau lumpur dan
oli bocor.
FINAL DRIVE I-5-9
Penjelasan Umum.
Sistem reduksi satu tingkat yang mempergunakan roda gigi lurus ( spur gears )
dan yang lain mempergunakan roda gigi planet ( planetary gears ). Sistem
pelumasannya mempergunakan roda gigi untuk membilaskan oli di dalam bak
penggerak akhir untuk melumasi seluruh bagian dalam dari bak penggerak akhir.
Bagian-bagian yang berotasi dan meluncur dari sprocket memiliki floating seals
( penyekat ngambang ) ( 19 ) untuk mencegah kotoran masuk ke dalam dari
sebelah luar dan mencegah oli bocor.
Diantara inner body ( tubuh dalam ) ( 15 ) dan outer body ( tubuh luar ) ( 13 ) dari
sprocket dan sprocket boss ( 12 ), di sana terdapat rubber bushing ( 2 ) dipasang
dengan jarak yang sama sekeliling lingkaran pada 10 tempat dimasing-masing
sisi. Rubber bushing ini berbentuk silinder dengan konstruksi terdiri dari dua lapis
yang dibuat dari logam dan karet. Rubber bushing berubah bentuk ketika
mendapat gaya dari luar misalnya gaya impact atau tarikan drawbar ketika
sedang beroperasi. Hal ini mengurangi beban pada komponen penggerak akhir
( final drive ). Sebagai tambahan, seal ( penyekat ) ( 14 ) dipasang untuk
memisahkan rubber bushing ( 20 ) sepenuhnya dari sisi luar untuk mencegah
masuknya kotoran atau air dari sebelah luar.
FINAL DRIVE I-8-9
Gaya gerak dari bever gear shaft dan steering clutch disalurkan ke pinion No.1
( 3 ). Kemudian disalurkan melalui gear ( roda gigi ) No.1 ( 5 ) dan gear hub No.1
( 4 ) untuk memutar sun gear ( 10 ).
Rotasi dari sun gear ( 10 ) disalurkan ke planet gear ( 8 ). Sedangkan ring gear
( 7 ) yang berhubungan dengan planet gear ( 8 ) berputar pada axis dan bergerak
sepanjang ring gear mengorbit sekeliling sun gear ( 10 ). Rotasi dan sun gear
( 10 ) disalurkan ke carrier ( 18 ) dan kemudian dipindahkan melalui hub ( 17 )
untuk memutar inner body ( 15 ). Inner body berputar dengan arah yang sama
seperti sun gear ( 10 ).
Unit type rantai ( Crawler type ) digunakan untuk berbagai macam kerja mendorong
( Bulldozer ), membawa beban ( Dozer Shovel ) dan banyak pekerjaan yang lain
dengan jenis perlengkapan yang berbeda.
1. Rigid Type.
Type kerangka bawah ini front idler tidak dilengkapi rubber pad, final drive tidak
memakai rubber bushing dan equalizing beam hanya duduk di atas frame
utama ( main frame ).
Contoh : D80/85 A, D155 A, D455 A.
Gbr II - 1. Undercarriage.
3. Bogey Type.
Type kerangka bawah ini terdapat dua idler, track roller dapat bergerak
flexible ( Bogey ) dan sprockets kedudukannya lebih tinggi dari rear idler.
Bagian bawah dari crawler tractors yang berfungsi untuk bergerak maju,
mundur, belok kiri dan kanan.
Bagian bawah yang menahan dan meneruskan berat dari tractors ke landasan.
Bagian bawah dari crawler tractors yang berfungsi sebagai pembawa dan
pendukung unit.
1. Track frame.
2. Roller.
3. Idler.
4. Recoil spring.
5. Sprocket.
6. Track link.
7. Track shoe.
8. Equalizing.
9. Guard.
1. Track Frame.
Pada setiap unit terdapat 2 buah track frame yang dipasang pada sisi kiri dan
kanan dari crawler tractors. Bentuk dari track frame seperti pada gambar II - 4,
dipasang ke frame crawler tractors bagian belakang melalui diagonal brace
( 5 ).
Tipe lain dari track frame terlihat seperti gambar di bawah ini.
Yang dimaksud toe ini adalah suatu keadaan perubahan kelurusan track frame
kiri dan kanan ketika permukaan idler menuju ke dalam mendekati “ Center line
of tractors “.
Yang dimaksud toe out adalah suatu keadaan perubahan kelurusan track
frame kiri dan kanan ketika permukaan idler menuju ke luar menjauhi “ Center
line of tractors “.
Catatan : Perubahan kelurusan pada kondisi idler dilihat dari sprocket.
Unit yang sudah beroperasi dalam waktu lama sehingga dengan variasi
beban dapat menyebabkan perubahan kelurusan track frame.
2. Roller.
a. Track roller .
Track roller berfungsi sebagai pembagi berat dozer ke track.
Jumlah track roller yang dipasang pada dozer tergantung daro panjang track
pada permukaan tanah ( jarak antara idler dengan sprocket ).
Pada posisi ke satu dan terakhir, pada umumnya dipasang track roller single
flanged type, tujuannya agar keausan dapat dikurangi. Baik keausan pada
track link maupun track roller itu sendiri.
Sebagai contoh, unit D85ESS - 2 punya susunan track roller S S D S S D S S.
Sedangkan untuk unit D 375 A - 3 punya susunan track roller dari beberapa
model unit.
Rollers Position
Model Rollers Idler Sprocket
Per side
1 2 3 4 5 6 7 8
D 10 A, S - I 3 S S
D 20 A, P, S, Q - 3 5 S S S S S
D 21 A, P, S, Q - 3 5 S S S S S
D 30 A, S, Q - 15 5 S S S S S
D 30 P - 15 6 S S S S S S
D 31 A, Q, S - 15, 16 5 S S S S S
D 31 P -15, -16 6 S S S S S S
D 40 A-1 5 S D S D S
D 40 P-1 6 S D S S D S
D 45 A, S - 1 5 S D S D S
D 45 P-1 6 S D S S D S
D 50 A, S - 15 5 S D S D S
D 50 P - 15 7 S D S D S D S
D 53 A, S - 15 5 S D S D S
D 55 S-3 5 S D S D S
D 57 S-1 6 S D S S D S
D 60 A, S - 6 6 S D S S D S
D 60 E, P - 6 7 S D S D S D S
D 65 A, S - 6 6 S D S S D S
D 65 E, P - 6 7 S D S D S D S
D 75 S - 2, - 3 7 S D S D S D S
D 80 A -12 6 S D S S D S
D 80 E - 12 7 S D S D S D S
D 85 A - 12 6 S D S S D S
D 85 E - 12 7 S D S D S D S
D 95 S - 1 7 S D S D S D S
D 150 A - 1 7 D D D S D D S
D 155 A - 1 7 D D D S D D S
D 155 S, C - 1 8 D S D S D S D S
D 355 A - 3 7 D D D S D D S
D 355 C - 3 8 D S D S D S D S
D 455 A - 1 7 D D S D S D S
UNDERCARRIAGE I - 11 - 33
Unit Komatsu baru ada yang menggunakan track roller dengan tipe BOGIE,
unit - unit terseburt diantaranya D 155 AX dan D15 - 3, D375 - 3, D475 - 3.
Untuk selanjutnya, track roller yang terikat secara tetap di track framenya
disebut dengan tipe RIGID.
Dengan tipe BOGIE, track rollernya dapat berisolasi menyesuaikan
permukaan tanah, sehingga daya cengkeram tetap baik walaupun bekerja
dipermukaan tanbah yang tidak rata.
Tiap track roller dipasang pada masing-masing inner bogie (3) dan outer bogie
(4) untuk menjamin track roller dan track link selalu bersentuhan. Rubber
mount 1) digunakan untuk menyerap getaran yang disebabkan oleh
permukaan tanah.
UNDERCARRIAGE I - 12 - 33
Carrier Roller.
Carrier roller berfungsi untuk :
Menahan berat gulungan atas dari track shoe ass’y agar tidak melentur.
Menjaga gerakan track shoe antara sprocket ke idler atau sebaliknya tetap
lurus.
Flanged type.
Drum type.
Jumlah carrier roller yang dipasang pada unit tergantung dari panjang track,
pada umumnya antara 1 buah dan 2 buah tiap sisinya.
UNDERCARRIAGE I - 14 - 33
3. Front Idler.
Gbr III - 18. Hubungan antara front idler dan recoil spring.
UNDERCARRIAGE I - 15 - 33
1. Idler 4. Cover
2. Bushing 5. Floating seal
3. Shaft 6. Support
Komponen-komponen Idler.
4. Recoil Spring.
Adapun bentuk atau konstruksi lain dari recoil spring adalah sebagai berikut
( Diambil dari D 85 ESS - 2 ).
Standard 20 ~ 30 ~
20 ~ 30 mm 30 ~ 40 mm 40mm
clearance 40mm
5. Sprocket.
Type Sprocket.
Segment type
Solid type
Segment Type.
Pada segment type, pergantian segment tidak perlu melepas track link.
UNDERCARRIAGE I - 22 - 33
Solid Type.
Pada solid type sprocket, apabila teethnya sudah aus maka pada waktu
penggantiannya, harus banyak yang dilepas dan solid type sprocket harus
dipotong, kemudian diganti dengan sprocket rim yang baru dan di las.
6. Track Link.
1. Link
2. Nut
3. Bolt
4. Master pin
5. Dust seal
6. Shoe
7. Regular pin
Gbr II - 28. Track Link.
UNDERCARRIAGE I - 23 - 33
P i n.
Gbr II - 29. P i n.
Pin berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan link satu dengan link
berikutnya disamping juga sebagai tempat kedudukan bushing, seal ass’y,
plug dan spacer.
Struktur pada pin di bagian permukaannya diproses panas ( Heat treatment )
yang tujuannya agar didapatkan bahan dengan kekerasan tertentu sehingga
proses keausan karena gesekan terjadi lebih lama gesekan terjadi lebih
lama.
Regular pin.
Master pin.
UNDERCARRIAGE I - 24 - 33
Center Bore
L i n k.
Gbr II - 31. L i n k.
UNDERCARRIAGE I - 25 - 33
Bushing.
Lubricated.
Digunakan pada bushing yang memerlukan lubrikasi. Fungsinya untuk
mencegah terjadinya kebocoran oli, serta masuknya debu.
Seal Assembly.
Seal assembly berfungsi untuk mencegah terjadinya kebocoran oil dan juga
mencegah masuknya debu dari luar ke dalam clearance antara bushing dan
pin.
Dust Seal.
7. Track Shoe.
Track shoe adalah bagian dari undercarriage yang berfungsi disamping tempat
persinggungan dengan tanah juga merupakan alas gerak crawler tractors.
8. Equalizing Beam.
Equalizing beam berfungsi untuk menahan bagian depan unit ( bulldozer, dozer
shovel ) yang diteruskan ke track frame tersebut dengan ditahan oleh bracket.
9. Guard.
Wear Guard.
Wear guard berfungsi untuk melindungi final drive case dari terjadinya
keausan akibat gesekan dengan benda-benda luar.