Penguat Common-Emitter
1 Teori Singkat
Gambar 1: Struktur dari BJT tipe npn dan pnp
1.1 Karakteristik Bi-junction Tran- (diambil dari buku Fundamentals of Analog Cir-
sistor cuits, 2nd edition oleh Thomas L. Floyd dan
David Buchla).
BJT, sesuai namanya, merupakan transistor yang
terdiri dari dua sambungan p-n dioda. BJT dapat
berupa transistor tipe npn dan transistor tipe pnp.
Transistor memiliki tiga buah kaki, yaitu kaki Base,
Collector, dan kaki Emitter.
Prinsip kerja dari transistor secara simpel
adalah, dengan adanya arus yang mengalir dari
kaki Base ke Emitter (atau dari Emitter ke Base
pada transistor pnp), maka arus yang lebih besar
akan mengalir dari kaki Collector ke Emitter (atau
sebaliknya pada transistor pnp). Untuk keseder-
hanaan penjelasan, maka secara default yang diba-
has adalah transitor tipe npn. Untuk dapat bek-
erja, pada transistor tipe npn sambungan BE Gambar 2: Simbol dari BJT tipe npn dan pnp (di-
diberikan tegangan panjar maju dan sambungan ambil dari buku Fundamentals of Analog Circuits,
BC diberikan tegangan panjar mundur. Arus yang 2nd edition oleh Thomas L. Floyd dan David
melewati transistor memenuhi persamaan arus to- Buchla).
tal transistor sebagai berikut:
IE = IC + IB (1)
1
Modul 05: Transistor halaman 2
dengan
IC = DC IB (2)
Namun karena IB IC , maka kita dapat
mengasumsikan bahwa IE = IC . Asumsi terse-
but sangat berguna dalam melakukan analisis ter-
hadap rangkaian transistor. Karena sambungan
BE merupakan sambungan pn biasa seperti pada
dioda, maka terdapat perbedaan tegangan antara
kaki Base dengan Emitter sebesar VBE = 0.7 V .
Rangkaian bias paling sederhana untuk transistor
dapat dilihat pada Gambar 3:
VC = VCC IC RC (3)
dan tegangan pada kaki Base adalah:
VBB VB
IB = (5)
RB
Gambar 5: Karakteristik I-V pada sambungan CE
Karakteristik pada sambungan BE mirip seperti
(diambil dari buku Fundamentals of Analog Cir-
dioda biasa. Sesuai dengan persamaan 2, besarnya
cuits, 2nd edition oleh Thomas L. Floyd dan
arus pada kaki Collector bergantung pada besarnya
David Buchla).
penguatan DC DC dan besarnya arus pada kaki
Base. Namun arus Collector juga bergantung ter-
hadap besarnya perbedaan tegangan antara kaki
Collector dengan kaki Emitter VCE . Kurva karak-
teristik dari Collector dapat dilihat pada Gambar
5.
VCC
IC(sat) = (6)
RC
VCC VBE
IC = (8)
RC + RB /DC
tegangan yang kecil. Pada rangkaian ini, da- memasuki rangkaian via kapasitor coupling C1 dan
pat digunakan asumsi bahwa nilai VE diperki- C3 . Sedangkan sinyal AC menuju ground melewati
rakan berada di kisaran 1 V . salah satu hambatan Emitter melalui kapasitor by-
pass C2 . Sinyal AC akan melihat rangkaian seperti
Dalam membuat rangkaian penguat dengan
tampak pada Gambar 13.
menggunakan transistor, salah satu faktor yang
harus dipertimbangkan adalah disipasi daya dari
transistor. Besarnya disipasi daya dari rangkaian
dapat dihitung dengan menggunakan:
PD = VCE IC (9)
Referensi
Gambar 14: Garis beban AC (diambil dari buku
[1] Thomas L. Floyd dan David Buchla. Funda-
Fundamentals of Analog Circuits, 2nd edition
mentals of Analog Circuits, 2nd edition. 2001.
oleh Thomas L. Floyd dan David Buchla).
Prentice Hall.
2 Percobaan
Perhatikan Gambar 15.
Kerjakan: