Transistor
TRANSISTOR
Nama transistor diambil dari kata transfer dan resistor. Bahan semi konduktor ini
berasal dari bahan atom germanium, Indium dan Arsenikum atau Silikon. Transistor
yang akan kita bahas pada bab ini adalah transistor pertemuan (Junction Transistor).
Disebut demikian karena terjadinya transistor dari pertemuan material-material P dan N.
Transistor yang terdiri dari pertemuan P N P disebut transistor jenis PNP.
Sedangkan transistor yang terdiri dari pertemuan N P N disebut transistor jenis
NPN.
(a) (b)
Gambar 1. (a) susunan pertemuan transistor NPN, (b) susunan pertemuan transistor
PNP
(a) (b)
Sifat transistor adalah bahwa antara kolektor dan emitor akan ada arus (transistor
akan menghantar) bila ada arus basis. Makin besar arus basis makin besar
penghatarannya.
1. Kegunaan Transistor
Transistor dapat digunakan untuk berbagai keperluan, antara lain:
a. Sebagai penguat
Fungsi transistor sebagai penguat yaitu menguatkan arus DC ataupun
arus AC.
b. Sebagai Saklar
Transistor bipolar dapat difungsikan sebagai saklar elektronika dengan
memanfaatkan dua keadaan transistor yaitu :
- Keadaan saturasi (sebagai saklar tertutup)
- Keadaan cut off (sebagai saklar terbuka).
c. Sebagai Penyearah
Fungsi transistor sebagai penyearah yaitu mengubah arus bolak-balik
menjadi arus searah.
e. Sebagai Mixer
Yaitu mencampur arus / tegangan bolak-balik yang frekuensinya berlainan.
2. Rangkaian Transistor
a. Cara Memberi Tegangan Muka (Bias Voltage) pada Transistor
Jika transistor hendak digunakan, baik sebagai penguat, saklar, maupun
untuk keperluan lain, terlebih dahulu kepada transistor perlu diberi tegangan
muka (bias voltage).
Gambar 10. (a) cara memberi tegangan muka pada transistor PNP, (b) cara
memberi tegangan muka pada transistor NPN
- Cara II
Tegangan diberikan pada dioda E B dan dioda E C. Pada gambar
dibawah, baterai B digunakan untuk memberikan tegangan pada dioda E B
dan baterai A digunakan untuk memberikan tegangan pada dioda E C.
a). Untuk Transistor PNP
VE lebih besar terhadap VB (VE > VB)
VE lebih besar terhadap VC (VE > VC)
3. Karakteristik Transistor
a. Jika VB = 0 maka :
EB tidak mendapat tegangan bias maju
Sehingga IB = 0 IC = 0, transistor dalam kondisi cut off
Dalam kondisi cut off maka :
- VRC = 0 V
- VCE = VCC
- IB = 0 Ic = 0
- IB = kecil Ic = kecil
- IB = besar Ic = besar
Faktor penguatan (HFE atau DC) pada setiap transistor berbeda meskipun
typenya sama. Faktor penguatan (HFE atau DC) bisa diketahui dari buku datasheet
transistor atau diukur menggunakan HFE meter.