Pasal 16 ayat (10) UUJN: Ketentuan Pasal 16 ayat (7), ayat (8) dan ayat (9)
UUJN tidak berlaku terhadap akta wasiat
Wasiat II
Setiap pembuatan wasiat maupun
pencabutannya harus dilaporkan ke Daftar Pusat
Wasiat di AHU Online paling lambat tanggal 5
bulan berikutnya
Urutan penyebutan penandatangan akta wasiat
pada akhir akta menurut ketentuan 939 KUH
Perdata = penghadap, notaris dan para saksi
Wasiat wajib dibacakan seluruh isinya kepada
penghadap, jika tidak dibacakan maka wasiat
batal demi hukum (UUJN Pasal 16 ayat 10)
Wasiat III
Notaris berwenang membuat wasiat yang subjek hukumnya
WNA dan objeknya berada di Indonesia.
Notaris tidak berwenang membuat wasiat atas objek yang
berada di luar negeri sekalipun subjek hukumnya WNI. Wasiat
tersebut harus dibuat di tempat dimana objek wasiat berada.
Pewasiat yang tuna wicara hanya bisa membuat wasiat
olografis.
Pewasiat yang tuna netra hanya bisa membuat wasiat umum
dan wasiat rahasia dengan membubuhkan cap ibu jari.
Wasiat (IV)
Wasiat yang dibuat di luar negeri harus didaftarkan ke DPW
lewat notaris indonesia dengan tahap sbb:
meregisternya lebih dulu pada KBRI di negara dimana wasiat dibuat,
dimintakan penetapan pengadilan
didaftarkan ke DPW
Harus didaftarkan ke DPW paling lambat 1 bulan sejak
dibuatnya wasiat
Jika wasiat secara nyata pernah dibuat secara notaril, namun
tidak terdaftar di DPW, maka dilakukan pendaftaran lebih
dahulu ke DPW sebelum dibuat KHW
PENGANGKATAN AHLI WARIS (ERFSTELLING)
Pengkatan ahli waris berarti ada seorang atau
beberapa orang yang duangkat sebagai ahli waris
pewaris baik untuk sebagian harta warisan pewaris
maupun untuk seluruh harta warisan pewaris. (Pasal
954 kuhperdata)
Orang yang diangkat sebagai ahli waris demi hukum
memperoleh hak milik atas harta warisan pewaris.
Mereka mewaris segala hak dan kewajiban pewaris
(pasal 955 ayat 1 kuhperdata)
Mereka juga mempunyai hak hereditatis petetio
sebagaimana dimaksud dalam pasal 834 dan 835
kuhperdata (pasal 955 ayat 2 kuhperdata)
BUNYI WASIAT PENGANGKATAN AHLI WARIS
1. Mengangkat semua anak sebagai ahli waris untuk seluruh harta,
masing-masing dengan bagian yang sama besar
“Saya angkat anak-anak saya, ……………… dan ………………… sebagai
ahli waris saya, untuk seluruh harta peninggalan saya, masing-masing
dengan bagian yang sama besarnya;”
2. Mengangkat semua anak sebagai ahli waris untuk seluruh harta,
masing-masing dengan bagian yang sama besar, dengan menyebutkan
besarnya hak bagian masing-masing.
“Saya angkat anak-anak saya …………… ………… dan …………………
sebagai ahli waris saya, untuk seluruh harta peninggalan saya, masing-
masing dengan bagian yang sama besarnya, yaitu masing-masing
untuk sebesar ¼ (satu per-empat) bagian dari harta peninggalan saya;”
HIBAH WASIAT (LEGAAT)
Pasal 957 KUHPerdata, yang menentukan:
“Hibah wasiat adalah suatu penetapan wasiat yang khusus, dengan
mana si yang mewariskan kepada seorang atau lebih memberikan
beberapa barang-barangnya dari jenis tertentu, sepert misalnya segala
barang-barangnya bergerak atau tak bergerak atau memberikan hak
pakai hasil atas seluruh atau sebagaian harta peninggalnya.”
Pasal 958 KUHPerdata: “Setiap hibah wasiat yang bersahaja dan tak
bersyarat, memberikan hak kepada mereka yang dihibahwasiatkan,
semenjak hari meninggalnya si yang mewasiatkan, untuk menuntut
Kebendaan yang dihibahwasiatkankannya, hak mana menurun kepada
sekalian ahli waris atau pengganti haknya.”
Pasal 959 ayat (1) KUHPerdata: Tiap-tiap mereka yang menerima hibah
wasiat harus melakukan tagihannya akan penyerahan kebendaan yang
dihibahkannya, kepada para ahli waris atau penerima wasiat, yang
diwajibkan untuk menyerahkan barang yang dihibahkan itu.
BUNYI HIBAH WASIAT