JAWAB :
B. Tahap Pemanggilan
1. Menurut Pasal 22 PERMENKUMHAM NOMOR : M.02.PR.08.10 TAHUN
2004, Prosedur Pemanggilan Notaris adalah :
2. Ketua Majelis Pemeriksa melakukan pemanggilan terhadap pelapor dan
terlapor.
3. Pemanggilan dilakukan dengan surat oleh sekretaris dalam waktu paling
lambat 5 (lima) hari kerja sebelum sidang.
4. Dalam keadaan mendesak pemanggilan dapat dilakukan melalui faksimili
yang segera disusul dengan surat pemanggilan.
5. Dalam hal terlapor setelah dipanggil secara sah dan patut, tetapi tidak hadir
maka dilakukan pemanggilan kedua.
6. Dalam hal terlapor setelah dipanggil secara sah dan patut yang kedua kali
namun tetap tidak hadir maka pemeriksaan dilakukan dan putusan diucapkan
tanpa kehadiran terlapor.
7. Dalam hal pelapor setelah dipanggil secara sah dan patut tidak hadir, maka
dilakukan pemanggilan yang kedua, dan apabila pelapor tetap tidak hadir
maka Majelis Pemeriksa menyatakan laporan gugur dan tidak dapat diajukan
lagi.
JAWAB :
Menurut Pasal 51 ayat [2] UUJN , prosedurnya adalah dilakukan dengan
membuat berita acara dan memberikan catatan tentang hal tersebut pada minuta
akt asli dengan menyebutkan tanggal dan nomor akta berita acara pembetulan
serta wajib disampaikan kepada para pihak.
JAWAB :
Asli Akta yaitu suatu akta yang diperuntukan untuk berada dalam protokol
Notaris.Berdasarkan ketentuan umum Notaris berkewajiban untuk membuat
minuta akta, pada hal-hal tertentu dengan pengecualian Notaris dapat membuat
akta originali.
JAWAB :
Perubahan atas akta yang AKAN dibuat, perubahan itu bisa berupa penambahan,
pencoretan dan pencoretan dengan penggantian.
b. Jelaskan bagaimana cara yang harus dilakukan oleh seorang Notaris untuk
melakukan Renvooi pada minuta akta ?
JAWAB :
Cara Notaris untuk melakukan renvooi :
1. Pencoretan tidak diganti dan tidak boleh memakai spidol karena huruf atau
angka yang dicoret harus tetap dapat dibaca.
2. Semua perubahan, tambahan harus ditulis disisi kiri akta sebagai tempat
renvooi (diberi tempat kira-kiran 7 cm)
3. Renvooi jangan ditutup dulu, dimana saat pembacaan akta ada yang salah lagi
4. dalam satu halaman tidak boleh ada tanda yang sama agar tidak
membingungkan
5. Jika dalam satu halaman tempat renvooi ditutup dulu lalu diberi keterangan
bahwa Renvooi diteruskan di halaman tambahan.
6. Dalam satu, halaman tidak boleh ada tanda yang sama agar tidak
membingungkan
7. Jika dalam satu halaman tempat Renvooi sudah penuh tetapi masih ada
Renvooi lagi, maka halaman Renvooi ditutup dulu lalu diberi keterangan
bahwa Renvooi diteruskan di halaman tambahan
8. Sisipan antara 2 kata dalam akta tidak diperbolehkan, sisipan kata tersebut
harus masuk renvooi
9. Untuk pencoretan, diberi keterangan disahkan berapa (misal 5) coretan huruf
dan 3 coretan angka dan diganti dengan...
10. Jika Renvooi berupa tambahan tidak perlu disahkan tetapi langsung ditulis
tambahan (berupa huruf/angka)
JAWAB :
JAWAB :
Ada 2 (dua) pendapat mengenai hal ini, yaitu :
1. Pendapat sempit
Karena akta, salinan akta, yang dibuat oleh Notaris ditujukan kepada para pihak,
mereka yang mempunyai hak atas akta, dan yang mempunyai hubungan hukum
dengan akta.
2. Pendapat luas
Karena akta, salinan akta yang dibuat Notaris ditujukkan kepada mereka yang
berkepentingan langsung dengan akta bagi siapa isi akta itu diperuntukan (sesuai
dengan pasal 1870 KUH Perdata), yaitu : Mereka yang menjadi pihak pada isi
akta, walaupun mereka tidak ikut sebagai komparan (penghadap) dalam akta yang
bersangkutan
JAWAB :
Salinan atau (secara pengecualian) kutipan akta, yang memuat diatasnya (diatas
judul akta) ”Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”, dan
dibagian bawah akta dicantuman kata-kata : ”Diberikan sebagai grosse
Pertama” dan menyebut nama/Badan yang meminta Grosse dan tanggal
pemberiannya, sehinggaGrosse mempunyai kekuatan eksekutorial seperti
keputusan Hakim yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap
b. Apa yang harus dilakukan oleh seorang Notaris berkaitan dengan pengeluaran
Grosse Akta, Jelaskan !
JAWAB :
Dilakukan oleh Notaris : dengan membuat catatan pada minuta akta mengenai
penerima Grosse Akta, tanggal pengeluaran dan catatan ini harus ditanda tangani
oleh Notaris . Kata-kata dicantumkan diatas minuta akta adalah :
”Diberikan grosse pertama oleh saya,
......Notaris
di...........kepada................dan atas
permintaan.......................pada hari
ini............tanggal.......................
.........”
6. a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan akta Originali
JAWAB :
- Asli akta yang diberikan kepada yang langsung berkepentingan dalam akta dan tidak
disimpan dalam protokol Notaris, sehingga notaris tidak dapat mengeluarkan Salinan
Akta, Kutipan Akta dan grosse Akta.
- Akta originali dapat dibuat lebih dari I (satu) rangkap, ditandatangani pada waktu,
bentuk, dan isi yang sama, dengan ketentuan pada setiap akta tertulis kata-kata
"berlaku sebagai satu dan satu berlaku untuk semua".
b. Akta apa saja yang dapat dikeluarkan dalam bentuk Originali, Jelaskan !
JAWAB :
7. Ditinjau dari Pasal 38 UUJN, suatu akta Notaris dapat dibatalkan dan batal demi
hukum. Jelaskan dalam hal apa saja suatu akta Notaris dapat dibatalkan dan batal
demi hukum.
JAWAB :
Pasal 38 ayat [1] UUJN, mengatur mengenai bentuk terdiri dari :
- Awal Akta (Kepala Akta),
- Badan Akta (Isi Akta) dan
- Akhir Akta (Penutup Akta)
Pasal 38 ayat [2] UUJN yang termasuk dalam Awal Akta adalah :
a. judul akta;
b. nomor akta;
c. jam, hari, tanggal, bulan, dan tahun; dan
d. nama lengkap dan tempat kedudukan Notaris.
Pasal 38 ayat [3] UUJN yang termasuk dalam Badan Akta adalah :
a. nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, kewarganegaraan, pekerjaan, jabatan,
kedudukan, tempat tinggal para penghadap dan/atau orang yang mereka wakili;
b. keterangan mengenai kedudukan bertindak penghadap;
c. isi akta yang merupakan kehendak dan keinginan dari pihak yang berkepentingan;
d. nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, serta pekerjaan, jabatan, kedudukan, dan
tempat tinggal dari tiap-tiap saksi pengenal.
Pasal 38 ayat [4] UUJN yang termasuk dalam Akhir Akta adalah :
a. uraian tentang pembacaan akta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1)
huruf I atau Pasal 16 ayat (7);
b. uraian tentang penandatanganan dan tempat penandatanganan atau penerjemahan
akta apabila ada;
c. nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, jabatan, kedudukan, dan
tempat tinggal dari tiap-tiap saksi akta; dan
d. uraian tentang tidak adanya perubahan yang terjadi dalam pembuatan akta atau
uraian tentang adanya perubahan yang dapat berupa penambahan, pencoretan,
ataumpenggantian.
- Pada kedua ayat diatas yang merupakan bagian dari Awal dan Badan akta
memuat Identitas, alamat dan kedudukan Notaris dan Para Penghadap atau
orang yang mereka wakili.
- Disisi lain Akta Notaris merupakan perjanjian para pihak yang mengikatkan
dirinya, oleh karena itu syarat-syarat sahnya suatu perjanjian harus dipenuhi.
- Pasal 1320 KUH Perdata yang mengatur tentang syarat sahnya perjanjian, ada
syarat subyektif, yaitu syarat yang berkaitan dengan subyek yang mengadakan
atau yang membuat perjanjian, yang terdiri dari kata sepakat dan kecakapan
bertindak untuk melakukan suatu perbuatan hukum. Pada UUJN terpenuhi
pada Pasal 38 ayat [2] Awal Akta dan ayat [3] Badan Akta yang disebut
sebagai Syarat Subyektif.
- Jika syarat subyek ini, tidak terpenuhi maka akta yang dibuat dapat dibatalkan
sepanjang ada permintaan dari orang-orang tertentu yaitu orang yang
berkepentingan.
- Syarat obyektif yaitu syarat yang berkaitan dengan perjanjian itu sendiri atau
berkaitan dengan obyek yang dijadikan perbuatan hukum oleh para pihak,
yang terdiri dari suatu hal tertentu dan sebab yang halal. Pada UUJN terpenuhi
pada Pasal 38 ayat [4] atau Bagian Akhir Akta.
- Jika syarat subyek ini, tidak terpenuhi maka akta yang dibuat batal demi
hukum, tanpa perlu adanya permintaan dari para pihak, dengan demikian
perjanjian dianggap tidak pernah ada serta tidak mengikat siapapun.
JAWAB :
adalah seseorang yang memberikan kesaksian pada pembuatan akta-akta, baik
dengan lisan maupun tertulis (yang dimaksud ikut menandatangani), yakni
menerangkan apa yang ia saksikan sendiri, baik berupa perbuatan atau tindakan
dari orang lain atau suatu keadaan ataupun suatu kejadian.
JAWAB :
Harus dikenal oleh Notaris atau dikenalkan kepada Notaris atau diterangkan
tentang identitas dan kewenangnya kepada Notaris oleh penghadap dengan
kewajiban bagi Notaris untuk memberitahukan hal itu dalam akta yang
bersangkutan.
c. Syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi untuk menjadi saksi
instrumentaire, jelaskan
JAWAB :
Harus dikenal oleh notaris
Harus cakap melakukan perbuatan hukum
Harus mengerti bahasa dalam akta yg dibuat
Harus bisa tanda tangan.
9. Saudara seorang Notaris, kedatangan klien Tuan John Michael dan Tuan Widodo,
mereka ingin membuat akta sewa rumah, dimana tuan John Michael akan menyewa
sebuah rumah milik Tuan Widodo di Jalan Merpati Nomor 300, Semarang. Harga
sewa telah disepakati sebesar Rp. 350.000.000,- untuk dua tahun berturut-turut
lamanya. Saudara sebagai Notaris tidak mengerti Bahasa Perancis yang digunakan
oleh Tuan John Michael, sedangkan Tuan John Michael hanya dapat menggunakan
Bahasa Perancis. Apa yang harus saudara lakukan sebagai seorang Notaris dalam
membuatkan Akta Sewa bagi Tuan John Michael dan Tuan Widodo. Jelaskan. Buatlah
akhir aktanya.
JAWAB :
Karena Notaris yang bersangkutan tidak memahami Bahasa Perancis maka Notaris
tidak dapat membuat akta dalam Bahasa Perancis (Pasal 43 ayat [4] UUJN), artinya
Akta tetap dibuat dalam Bahasa Indonesia dan wajib diterjemahkan atau dijelaskan
oleh seorang Penerjemah Resmi yaitu Penerjemah yang dibawah Sumpah. Pasal 43
ayat [3] UUJN
Contoh Akhir aktanya :
Segera setelah akta ini, saya notaris bacakan
kepada para penghadap dan saksi-saksi dan
setelah terjemahannya dalam Bahasa Perancis
dijelaskan kepada Tuan John Michael oleh Tuan
Arif Indra setyadi juru bahasa resmi yang
diangkat dibawah sumpah bertempat tinggal di
Semarang, Jalan Senopati nomor 77, Kelurahan
Genuk, Kecamatan Semarang Selatan, Kota
Semarang, maka akta ini di tandatangani oleh
para penghadap, saksi-saksi dan saya notaris.
10. Jelaskan tentang cara pengambilan (fotocopy) minuta akta Notaris dan
Pemanggilan seorang Notaris oleh Penyidik dalam proses peradilan.
JAWAB :