Anda di halaman 1dari 11

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2010 – 2011

Mata Kuliah : Peraturan Jabatan Notaris Lanjut


Hari/Tgl. : Senin/9 Juli 2012
Waktu : 120 menit
Kelas : A1 dan A2
Sifat ujian : (CLOSE BOOK)
Dosen penguji : Notaris Dr. Edhit Ratna M.S., SH
Notaris Suyanto, SH

1. Bagaimanakah prosedur yang harus dilakukan oleh seseorang yang dirugikan


oleh Notaris yang melakukan pelanggaran kode etik, dari pengajuan laporan
sampai dengan dikeluarkannya putusan atas masalah dimaksud. Jelaskan !

JAWAB :

A. Tahap Pengajuan Laporan


Menurut Pasal 21 PERMENKUMHAM NOMOR : M.02.PR.08.10 TAHUN 2004

1. Pihak yang merasa dirugikan mengajukan laporan pelanggaran Kode Etik


dapat ditujukan kepada MPD,MPW dan MPP.
2. Jika laporan atas pelanggaran Kode Etik dilaporkan ke MPW atau MPP, maka
MPW atau MPP meneruskan laporan tersebut kepada MPD
3. Laporan harus disampaikan secara tertulis dalam bahasa Indonesia disertai
bukti-bukti yang dapat dipertanggung-jawabkan.

B. Tahap Pemanggilan
1. Menurut Pasal 22 PERMENKUMHAM NOMOR : M.02.PR.08.10 TAHUN
2004, Prosedur Pemanggilan Notaris adalah :
2. Ketua Majelis Pemeriksa melakukan pemanggilan terhadap pelapor dan
terlapor.
3. Pemanggilan dilakukan dengan surat oleh sekretaris dalam waktu paling
lambat 5 (lima) hari kerja sebelum sidang.
4. Dalam keadaan mendesak pemanggilan dapat dilakukan melalui faksimili
yang segera disusul dengan surat pemanggilan.
5. Dalam hal terlapor setelah dipanggil secara sah dan patut, tetapi tidak hadir
maka dilakukan pemanggilan kedua.
6. Dalam hal terlapor setelah dipanggil secara sah dan patut yang kedua kali
namun tetap tidak hadir maka pemeriksaan dilakukan dan putusan diucapkan
tanpa kehadiran terlapor.
7. Dalam hal pelapor setelah dipanggil secara sah dan patut tidak hadir, maka
dilakukan pemanggilan yang kedua, dan apabila pelapor tetap tidak hadir
maka Majelis Pemeriksa menyatakan laporan gugur dan tidak dapat diajukan
lagi.

C. Tahap Pemeriksaan oleh Majelis Pemeriksa Daerah


Menurut Pasal 23 PERMENKUMHAM NOMOR : M.02.PR.08.10 TAHUN
2004, Prosedur Pemeriksaan Notaris adalah :

1. Pemeriksaan dilakukan oleh MPD, dan tertutup untuk umum.


2. Pemeriksaan dimulai dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari
kalender setelah laporan diterima.
3. MPD harus sudah menyelesaikan pemeriksaan dan menyampaikan hasil
pemeriksaan dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender
terhitung sejak laporan diterima.
4. Hasil pemeriksaan dituangkan dalam berita acara pemeriksaan yang
ditandatangani oleh ketua dan sekretaris.
5. Surat pengantar pengiriman berita acara pemeriksaan yang dikirimkan kepada
MPW ditembuskan kepada pelapor, terlapor, MPP, dan Pengurus Daerah INI.
6. Pada sidang pertama yang ditentukan, pelapor dan terlapor hadir, lalu MPD
melakukan pemeriksaan dengan membacakan laporan dan mendengar
keterangan pelapor.
7. Dalam pemeriksaan, terlapor diberi kesempatan yang cukup untuk
menyampaikan tanggapan.
8. Pelapor dan terlapor dapat mengajukan bukti-bukti untuk mendukung dalil
yang diajukan.

D. Tahap Pemeriksaan oleh Majelis Pemeriksa Wilayah


Menurut Pasal 26 dan 27 PERMENKUMHAM NOMOR : M.02.PR.08.10
TAHUN 2004, Prosedur Pemeriksaan Notaris adalah :
1. MPW memeriksa dan memutus hasil pemeriksaan Majelis Pemeriksa Daerah.
2. MPW mulai melakukan pemeriksaan terhadap hasil pemeriksaan MPD dalam
jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak berkas diterima.
3. MPW berwenang memanggil pelapor dan terlapor untuk didengar
keterangannya.
4. Putusan diucapkan dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari
kalender sejak berkas diterima.
5. Putusan harus memuat alasan dan pertimbangan yang cukup, yang dijadikan
dasar untuk menjatuhkan putusan dan ditandatangani oleh Ketua, Anggota,
dan Sekretaris MPW.
6. Dalam hal laporan tidak dapat dibuktikan, maka MPW mengucapkan putusan
yang menyatakan laporan ditolak dan terlapor direhabilitasi nama baiknya.
7. Dalam hal laporan dapat dibuktikan, maka terlapor dijatuhi sanksi sesuai
dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan.
8. Salinan putusan MPW disampaikan kepada Menteri, pelapor, terlapor, Majelis
Pengawas Daerah, dan Pengurus Pusat INI, dalam jangka waktu paling
lambat 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak putusan diucapkan.

E. Tahap Pemeriksaan oleh Majelis Pemeriksa Pusat


Menurut Pasal 29 dan 30 PERMENKUMHAM NOMOR : M.02.PR.08.10
TAHUN 2004, Prosedur Pemeriksaan Notaris adalah :
1. MPP memeriksa permohonan banding atas putusan MPW
2. Dalam hal dalil yang diajukan pada memori banding dianggap cukup
beralasan oleh MPP, maka putusan MPW dibatalkan.
3. Dalam hal dalil yang diajukan pada memori banding dianggap tidak beralasan
oleh MPP, maka putusan MPW dikuatkan.
4. MPP dapat mengambil putusan sendiri berdasarkan kebijaksanaan dan
keadilan.
5. MPP mulai melakukan pemeriksaan terhadap berkas permohonan banding
dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari kalender sejak berkas
diterima.
6. MPP berwenang memanggil pelapor dan terlapor untuk dilakukan
pemeriksaan guna didengar keterangannya.
7. Putusan diucapkan dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari
kalender sejak berkas diterima dan ditandatangani oleh Ketua, Anggota, dan
Sekretaris MPP
8. Putusan MPP disampaikan kepada Menteri, dan salinannya disampaikan
kepada pelapor, terlapor, MPD,MPW , PengurusPusat INI, dalam jangka
waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak putusan
diucapkan

2. a. Jelaskan bagaimanakah prosedur yang harus dilakukan oleh seorang Notaris


dalam membetulkan kesalahan tulis/kesalahan ketik pada minuta akta yang
telah ditandatangani para pihak ?

JAWAB :
Menurut Pasal 51 ayat [2] UUJN , prosedurnya adalah dilakukan dengan
membuat berita acara dan memberikan catatan tentang hal tersebut pada minuta
akt asli dengan menyebutkan tanggal dan nomor akta berita acara pembetulan
serta wajib disampaikan kepada para pihak.

b. Apa yang dimaksud minuta akta . Jelaskan !

JAWAB :
Asli Akta yaitu suatu akta yang diperuntukan untuk berada dalam protokol
Notaris.Berdasarkan ketentuan umum Notaris berkewajiban untuk membuat
minuta akta, pada hal-hal tertentu dengan pengecualian Notaris dapat membuat
akta originali.

3. a. Apa yang dimaksud dengan Renvooi ? Jelaskan !

JAWAB :
Perubahan atas akta yang AKAN dibuat, perubahan itu bisa berupa penambahan,
pencoretan dan pencoretan dengan penggantian.

b. Jelaskan bagaimana cara yang harus dilakukan oleh seorang Notaris untuk
melakukan Renvooi pada minuta akta ?
JAWAB :
Cara Notaris untuk melakukan renvooi :
1. Pencoretan tidak diganti dan tidak boleh memakai spidol karena huruf atau
angka yang dicoret harus tetap dapat dibaca.
2. Semua perubahan, tambahan harus ditulis disisi kiri akta sebagai tempat
renvooi (diberi tempat kira-kiran 7 cm)
3. Renvooi jangan ditutup dulu, dimana saat pembacaan akta ada yang salah lagi
4. dalam satu halaman tidak boleh ada tanda yang sama agar tidak
membingungkan
5. Jika dalam satu halaman tempat renvooi ditutup dulu lalu diberi keterangan
bahwa Renvooi diteruskan di halaman tambahan.
6. Dalam satu, halaman tidak boleh ada tanda yang sama agar tidak
membingungkan
7. Jika dalam satu halaman tempat Renvooi sudah penuh tetapi masih ada
Renvooi lagi, maka halaman Renvooi ditutup dulu lalu diberi keterangan
bahwa Renvooi diteruskan di halaman tambahan
8. Sisipan antara 2 kata dalam akta tidak diperbolehkan, sisipan kata tersebut
harus masuk renvooi
9. Untuk pencoretan, diberi keterangan disahkan berapa (misal 5) coretan huruf
dan 3 coretan angka dan diganti dengan...
10. Jika Renvooi berupa tambahan tidak perlu disahkan tetapi langsung ditulis
tambahan (berupa huruf/angka)

c. Kutipan Akta yang salah


------------------------- Pasal 3 -------------------------
- Perseroan ini didirikan untuk jangka waktu 30 (tiga
puluh) tahun dan telah dimulai pada tanggal 4-7-2010
(empat Juli duaribu sepuluh).---------------------------
- Perseroan ini tidak dapat dibubarkan sewaktu-waktu
apabila para persero semua menghendaki pembubaran itu
demikian itu tidak mengurangi hak dari masing-masing
persero untuk mengundurkan diri dan keluar sewaktu-waktu
dari perseroan ini, asal saja memberitahukan kehendaknya
itu kepada persero lainnya sekurang-kurangnya 1 (satu)
hari sebelumnya dengan cara lisan. Dalam hal demikian
perseroan ini tidak berakhir akan tetapi diteruskan oleh
persero lainnya, tetapi dengan kewajiban membayar uang
tunai dan cek kepada persero yang mengundurkan diri dan
keluar tersebut dalam waktu selambat-lambatnya 100
(seratus) hari sesudah bagian dari persero yang
bersangkutan dalam perseroan baik karena bagian modalnya
dalam perseroan maupun karena apapun juga.--------------

Kutipan Akta yang Benar


------------------------- Pasal 3 -------------------------
- Perseroan ini didirikan untuk waktu yang tidak ditentukan
lamanya dan telah dimulai pada tanggal 4-7-2010 (empat
Juli duaribu sepuluh).----------------------
- Perseroan ini hanya dapat dibubarkan sewaktu-waktu
apabila para persero semua menghendaki pembubaran itu
demikian itu tidak mengurangi hak dari masing-masing
persero untuk mengundurkan diri dan keluar sewaktu-waktu
dari perseroan ini, asal saja memberitahukan kehendaknya
itu kepada persero lainnya sekurang-kurangnya 3 (tiga)
bulan sebelumnya dengan surat tercatat. Dalam hal
demikian perseroan ini tidak berakhir akan tetapi
diteruskan oleh persero lainnya, tetapi dengan kewajiban
membayar uang tunai kepada persero yang mengundurkan diri
dan keluar tersebut dalam waktu selambat-lambatnya 3
(tiga) bulan sesudah bagian dari persero yang
bersangkutan dalam perseroan baik karena bagian modalnya
dalam perseroan maupun karena laba yang belum terbagi
atau karena apapun juga.--------------------------------

PERTANYAAN : Buatlah Renvooinya

JAWAB :

----------------- Pasal 3 -------------


waktu yang tidak------- - Perseroan ini didirikan untuk----------
ditentukan lamanya----- jangka waktu 30 (tiga puluh) tahun dan-
disahkan pencoretan-- telah dimulai pada tanggal 4-7-2010----
enam kata dengan----- ( empat Juli duaribu sepuluh).----------
penggantian diatas--- - Perseroan ini tidak dapat dibubarkan
sewaktu-waktu apabila para persero
hanya---------------- semua menghendaki pembubaran itu
disahkan pencoretan-- demikian itu tidak mengurangi hak dari
satu kata dengan------ masing-masing persero untuk
penggantian diatas---- mengundurkan diri dan keluar sewaktu-
waktu dari perseroan ini, asal saja
3 (tiga) bulan------- memberitahukan kehendaknya itu kepada
disahkan pencoretan----- persero lainnya sekurang-kurangnya 1
dua kata dan satu angka (satu) hari sebelumnya dengan cara
dengan penggantian----- lisan. Dalam hal demikian perseroan
diatas--------------- ini tidak berakhir akan tetapi
diteruskan oleh persero lainnya, tetapi
disahkan pencoretan dengan kewajiban membayar uang tunai
satu kata dan cek kepada persero yang
mengundurkan diri dan keluar tersebut
3 (tiga) bulan dalam waktu selambat-lambatnya 100
disahkan pencoretan----- (seratus) hari sesudah bagian dari
dua kata dan satu angka persero yang bersangkutan dalam
dengan penggantian perseroan baik karena bagian modalnya
diatas dalam perseroan maupun karena apapun
laba yang belum juga.-------------
terbagi atau karena
disahkan pencoretan-----
dua kata dengan
penggantian diatas
4. Mengapa seorang Notaris hanya dapat memberikan, memperlihatkan atau
memberitahukan isi akta dan salinan akta kepada orang yang berkepentingan
langsung terhadap akta, ahli waris atau yang memperoleh hak. Jelaskan !

JAWAB :
Ada 2 (dua) pendapat mengenai hal ini, yaitu :
1. Pendapat sempit
Karena akta, salinan akta, yang dibuat oleh Notaris ditujukan kepada para pihak,
mereka yang mempunyai hak atas akta, dan yang mempunyai hubungan hukum
dengan akta.
2. Pendapat luas
Karena akta, salinan akta yang dibuat Notaris ditujukkan kepada mereka yang
berkepentingan langsung dengan akta bagi siapa isi akta itu diperuntukan (sesuai
dengan pasal 1870 KUH Perdata), yaitu : Mereka yang menjadi pihak pada isi
akta, walaupun mereka tidak ikut sebagai komparan (penghadap) dalam akta yang
bersangkutan

5. a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan grosse akta.

JAWAB :
Salinan atau (secara pengecualian) kutipan akta, yang memuat diatasnya (diatas
judul akta) ”Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”, dan
dibagian bawah akta dicantuman kata-kata : ”Diberikan sebagai grosse
Pertama” dan menyebut nama/Badan yang meminta Grosse dan tanggal
pemberiannya, sehinggaGrosse mempunyai kekuatan eksekutorial seperti
keputusan Hakim yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap

b. Apa yang harus dilakukan oleh seorang Notaris berkaitan dengan pengeluaran
Grosse Akta, Jelaskan !

JAWAB :
Dilakukan oleh Notaris : dengan membuat catatan pada minuta akta mengenai
penerima Grosse Akta, tanggal pengeluaran dan catatan ini harus ditanda tangani
oleh Notaris . Kata-kata dicantumkan diatas minuta akta adalah :
”Diberikan grosse pertama oleh saya,
......Notaris
di...........kepada................dan atas
permintaan.......................pada hari
ini............tanggal.......................
.........”
6. a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan akta Originali

JAWAB :
- Asli akta yang diberikan kepada yang langsung berkepentingan dalam akta dan tidak
disimpan dalam protokol Notaris, sehingga notaris tidak dapat mengeluarkan Salinan
Akta, Kutipan Akta dan grosse Akta.
- Akta originali dapat dibuat lebih dari I (satu) rangkap, ditandatangani pada waktu,
bentuk, dan isi yang sama, dengan ketentuan pada setiap akta tertulis kata-kata
"berlaku sebagai satu dan satu berlaku untuk semua".

b. Akta apa saja yang dapat dikeluarkan dalam bentuk Originali, Jelaskan !

JAWAB :

Akta Originali adalah Akta :


a. pembayaran uang sewa, bunga, dan pensiun;
b. penawaran pembayaran tunai;
c. protes terhadap tidak dibayarnya atau tidak diterimanya surat berharga;
d. akta kuasa;
e. keterangan kepemilikan; atau
f. akta lainnya berdasarkan peraturan perundang-undangan.

7. Ditinjau dari Pasal 38 UUJN, suatu akta Notaris dapat dibatalkan dan batal demi
hukum. Jelaskan dalam hal apa saja suatu akta Notaris dapat dibatalkan dan batal
demi hukum.

JAWAB :
Pasal 38 ayat [1] UUJN, mengatur mengenai bentuk terdiri dari :
- Awal Akta (Kepala Akta),
- Badan Akta (Isi Akta) dan
- Akhir Akta (Penutup Akta)

Pasal 38 ayat [2] UUJN yang termasuk dalam Awal Akta adalah :
a. judul akta;
b. nomor akta;
c. jam, hari, tanggal, bulan, dan tahun; dan
d. nama lengkap dan tempat kedudukan Notaris.

Pasal 38 ayat [3] UUJN yang termasuk dalam Badan Akta adalah :
a. nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, kewarganegaraan, pekerjaan, jabatan,
kedudukan, tempat tinggal para penghadap dan/atau orang yang mereka wakili;
b. keterangan mengenai kedudukan bertindak penghadap;
c. isi akta yang merupakan kehendak dan keinginan dari pihak yang berkepentingan;
d. nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, serta pekerjaan, jabatan, kedudukan, dan
tempat tinggal dari tiap-tiap saksi pengenal.

Pasal 38 ayat [4] UUJN yang termasuk dalam Akhir Akta adalah :
a. uraian tentang pembacaan akta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1)
huruf I atau Pasal 16 ayat (7);
b. uraian tentang penandatanganan dan tempat penandatanganan atau penerjemahan
akta apabila ada;
c. nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, jabatan, kedudukan, dan
tempat tinggal dari tiap-tiap saksi akta; dan
d. uraian tentang tidak adanya perubahan yang terjadi dalam pembuatan akta atau
uraian tentang adanya perubahan yang dapat berupa penambahan, pencoretan,
ataumpenggantian.

- Pada kedua ayat diatas yang merupakan bagian dari Awal dan Badan akta
memuat Identitas, alamat dan kedudukan Notaris dan Para Penghadap atau
orang yang mereka wakili.
- Disisi lain Akta Notaris merupakan perjanjian para pihak yang mengikatkan
dirinya, oleh karena itu syarat-syarat sahnya suatu perjanjian harus dipenuhi.
- Pasal 1320 KUH Perdata yang mengatur tentang syarat sahnya perjanjian, ada
syarat subyektif, yaitu syarat yang berkaitan dengan subyek yang mengadakan
atau yang membuat perjanjian, yang terdiri dari kata sepakat dan kecakapan
bertindak untuk melakukan suatu perbuatan hukum. Pada UUJN terpenuhi
pada Pasal 38 ayat [2] Awal Akta dan ayat [3] Badan Akta yang disebut
sebagai Syarat Subyektif.
- Jika syarat subyek ini, tidak terpenuhi maka akta yang dibuat dapat dibatalkan
sepanjang ada permintaan dari orang-orang tertentu yaitu orang yang
berkepentingan.
- Syarat obyektif yaitu syarat yang berkaitan dengan perjanjian itu sendiri atau
berkaitan dengan obyek yang dijadikan perbuatan hukum oleh para pihak,
yang terdiri dari suatu hal tertentu dan sebab yang halal. Pada UUJN terpenuhi
pada Pasal 38 ayat [4] atau Bagian Akhir Akta.
- Jika syarat subyek ini, tidak terpenuhi maka akta yang dibuat batal demi
hukum, tanpa perlu adanya permintaan dari para pihak, dengan demikian
perjanjian dianggap tidak pernah ada serta tidak mengikat siapapun.

8. a. Apakah yang dimaksud dengan sanksi intrumentair, jelaskan

JAWAB :
adalah seseorang yang memberikan kesaksian pada pembuatan akta-akta, baik
dengan lisan maupun tertulis (yang dimaksud ikut menandatangani), yakni
menerangkan apa yang ia saksikan sendiri, baik berupa perbuatan atau tindakan
dari orang lain atau suatu keadaan ataupun suatu kejadian.

b. Apakah seorang Notaris harus mengenal saksi instrumentair, jelaskan

JAWAB :
Harus dikenal oleh Notaris atau dikenalkan kepada Notaris atau diterangkan
tentang identitas dan kewenangnya kepada Notaris oleh penghadap dengan
kewajiban bagi Notaris untuk memberitahukan hal itu dalam akta yang
bersangkutan.
c. Syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi untuk menjadi saksi
instrumentaire, jelaskan

JAWAB :
 Harus dikenal oleh notaris
 Harus cakap melakukan perbuatan hukum
 Harus mengerti bahasa dalam akta yg dibuat
 Harus bisa tanda tangan.

9. Saudara seorang Notaris, kedatangan klien Tuan John Michael dan Tuan Widodo,
mereka ingin membuat akta sewa rumah, dimana tuan John Michael akan menyewa
sebuah rumah milik Tuan Widodo di Jalan Merpati Nomor 300, Semarang. Harga
sewa telah disepakati sebesar Rp. 350.000.000,- untuk dua tahun berturut-turut
lamanya. Saudara sebagai Notaris tidak mengerti Bahasa Perancis yang digunakan
oleh Tuan John Michael, sedangkan Tuan John Michael hanya dapat menggunakan
Bahasa Perancis. Apa yang harus saudara lakukan sebagai seorang Notaris dalam
membuatkan Akta Sewa bagi Tuan John Michael dan Tuan Widodo. Jelaskan. Buatlah
akhir aktanya.

JAWAB :
Karena Notaris yang bersangkutan tidak memahami Bahasa Perancis maka Notaris
tidak dapat membuat akta dalam Bahasa Perancis (Pasal 43 ayat [4] UUJN), artinya
Akta tetap dibuat dalam Bahasa Indonesia dan wajib diterjemahkan atau dijelaskan
oleh seorang Penerjemah Resmi yaitu Penerjemah yang dibawah Sumpah. Pasal 43
ayat [3] UUJN
Contoh Akhir aktanya :
Segera setelah akta ini, saya notaris bacakan
kepada para penghadap dan saksi-saksi dan
setelah terjemahannya dalam Bahasa Perancis
dijelaskan kepada Tuan John Michael oleh Tuan
Arif Indra setyadi juru bahasa resmi yang
diangkat dibawah sumpah bertempat tinggal di
Semarang, Jalan Senopati nomor 77, Kelurahan
Genuk, Kecamatan Semarang Selatan, Kota
Semarang, maka akta ini di tandatangani oleh
para penghadap, saksi-saksi dan saya notaris.

10. Jelaskan tentang cara pengambilan (fotocopy) minuta akta Notaris dan
Pemanggilan seorang Notaris oleh Penyidik dalam proses peradilan.

JAWAB :

Cara pengambilan fotocopy minuta akta Notaris pada perkara pidana:

Menurut PERMEN KUMHAM NOMOR: M.03.HT.03.10 TAHUN 2007 :


1. Penyidik harus mengajukan persetujuan kepada Majelis Pengawas Daerah
yang tembusannya disampaikan kepada Notaris yang bersangkutan, dengan
mencantumkan alasan-alasan pengambilan fotocopy menuta akta Notaris
(Pasal 2 ayat [1], [2] dan [3]
2. Pasal 9 Majelis Pengawas Daerah memberikan persetujuan, apabila:
a.ada dugaan tindak pidana berkaitan dengan Minuta Akta dan/ atau surat-
surat yang dilekatkan pada Minuta Akta atau Protokol Notaris dalam
penyimpanan Notaris; atau
b belum gugur hak menuntut berdasarkan ketentuan tentang daluwarsa
dalam peraturan perundangundangan di bidang pidana.
c.ada penyangkalan keabsahan tanda tangan dari para pihak;
d.ada dugaan pengurangan atau penambahan dari Minuta Akta; atau
e.ada dugaan Notaris melakukan pemunduran tanggal akta (antidatum).

3. Sebelum Menyerahkan terlebih dahulu MPD mendengarkan keterangan


Notaris yang bersangkutan (Pasal 10)
4. Jika MPD Menyetujui, maka penyidik, penuntut Umum atau Hakim
miminta kepada Notaris untuk menyerahkan fotocopy minuta akta untuk
dilakukan pemeriksaan forensik. (Pasal 13)
5. Penyerahan foto copi minuta akta Notaris dilaksanakan dengan berita acara
penyerahan yang dibuat MPD dan ditanda tangani oleh MPD, Penerima dan
Notaris yang bersangkutan.
6. Setelah pemeriksaan terhadap fotocopy minuta akta notaris selesai, maka
penyidik, Penuntut umum atau Hakim mengembalikan kepada Notaris.

Cara pemanggilan Notaris dalam perkara pidana :

1. Sesuai pasal 66 UUJN jo PERMEN KUMHAM NOMOR: M.03.HT.03.10


TAHUN 2007, Penyidik, Penuntut Umum atau Hakim terlebih dahulu
mengajukan ijin pemanggilan Notaris kepada MPD, disertai dengan alasan-
alasan pemanggilan
2. MPD akan mempelajari alasan-alasan pemanggilan yang diajukan penyidik,
penuntut umum atau Hakim. Apabila :
a. ada dugaan tindak pidana berkaitan dengan Akta dan/ atau surat-surat
yang dilekatkan pada Minuta Akta atau Protokol Notaris dalam
penyimpanan Notaris, atau;
b. belum gugur hak menuntut berdasarkan ketentuan tentang daluwarsa
dalam peraturan perundang-undangan di bidang pidana.
3. Jika alasan yang diajukan terbukti masuk dalam ranah Hukum Pidana, maka
MPD akan mendengar keterangan Notaris yang bersangkutan.
4. Kemudian dilanjutkan dengan pemanggilan Notaris yang bersangkutan
untuk diadakan pemeriksaan dan penyidikan terhadap perkara yang
diajukan oleh penyidik, penuntut umum atau Hakim
5. Apabila menurut pendapat MPD terdapat unsur-unsur tindak pidana yang
dilakukan oleh Notaris maka MPD akan memberikan persetujuan
pemaggilan yang diajukan penyidik, Penuntut Umum, atau Hakim.
6. MPD membuat berita acara pemanggilan dan membuat laporan
pemanggilan kepada MPW dan MPP.

- Dalam Perkara Perdata ?

Cara pengambilan fotocopy minuta akta Notaris pada perkara perdata :


1. Apabila Pelapor langsung melaporkan kepada MPD maka MPD dapat
secara langsung untuk meminta fotocopy minuta akta Notaris yang
bersangkutan
2. Apabila pelapor mengajukan gugatan kepada Pengadilan Negeri, maka
Hakim dapat meminta kepada tergugat Notaris untuk menyerahkan
fotocopy minuta akta tanapa harus melalui persetujuan MPD

Anda mungkin juga menyukai