Anda di halaman 1dari 32

DASAR-DASAR

TEKNIK PEMBUATAN
AKTA
Disusun oleh : THERESIA PUSVITA DEWI, S.H.
sebagai Materi Dasar-Dasar Teknik Pembuatan Akta
Magang Bersama Semester I
Pengwil DIY IKATAN NOTARIS INDONESIA
Akta notaris termasuk dalam bentuk akta atau tulisan otentik sebagaimana
yang diatur dalam Pasal 1868 Burgerlijk Wetboek (Kitab Undang-undang Huk
um Perdata) yang berbunyi sebagai berikut :
"Suatu akta otentik ialah suatu akta yang di dalam bentuk yang d
itentukan oleh undang-undang, dibuat oleh atau di hadapan pegawa
i-pegawai umum yang berkuasa untuk itu di tempat di mana akta di
buatnya."
Untuk memahami makna pasal di atas, kita harus menguraikan bagian per bagian dari pasal tersebut.
Untuk memahami makna pasal Pasal 1868 Burgerlijk Wetboek (Kitab Undang-undang Hukum Perdata), kita harus
menguraikan bagian per bagian dari pasal tersebut.

●B entuk yang ditetapkan undang-undang. 


Bentuk atau sistematika dari akta notaris diatur pada Pasal 38 Undang-undang No
mor 2 Tahun 2014 juncto Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Not
aris.
●D ibuat oleh atau di hadapan pegawai-pegawai (pejabat-pejabat) umum. 
Pejabat umum merupakan pejabat yang berwenang membuat segala macam akta yang
tidak menjadi bagian atau domain dari pejabat khusus lainnya, seperti Pejabat
Pembuat Akta Tanah, catatan sipil, dan lain sebagainya.
●D ibuat di tempat di mana akta dibuatnya. 
Wilayah kerja notaris meliputi satu provinsi dari kota/kabupaten tempat kedud
ukan (kantor) notaris tersebut.
Bagian 1
Sistematika dan Kepala Akta
SISTEMATIKA AKTA NOTARIS
Berdasarkan Pasal 38 Undang-Undang Jabatan Notaris (yang diubah
dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014), sistematika akta notaris
secara garis besar terdiri atas :
1. Awal akta atau kepala akta;
2. Badan akta; dan 
3. Akhir atau penutup akta.
AWAL AKTA atau KEPALA AKTA
1. Judul akta
2. Nomor akta
3. Jam, hari, tanggal, bulan, dan tahun ditandatanganinya akta tersebut
4. Nama lengkap dan tempat kedudukan notaris
BADAN AKTA
1. Data Penghadap :
- Nama lengkap
- tempat dan tanggal lahir
- kewarganegaraan
- pekerjaan, jabatan, kedudukan
- tempat tinggal para penghadap dan/atau orang yang mereka wakili
- Nomor Identitas (KTP atau Paspor bagi Warga Negara Asing)
=(komparisi)
2. Keterangan mengenai kedudukan bertindak penghadap
3. Isi akta yang merupakan kehendak dan keinginan dari pihak yang berkepentingan
4. Saksi Pengenal (bila diperlukan) :
- Nama lengkap
- tempat dan tanggal lahir
- kewarganegaraan
- pekerjaan, jabatan, kedudukan
- tempat tinggal para penghadap dan/atau orang yang mereka wakili
- Nomor Identitas (KTP atau Paspor bagi Warga Negara Asing)
AKHIR atau PENUTUP AKTA
1. Uraian mengenai pembacaan akta
2. Uraian mengenai penandatanganan dan tempat penandatanganan atau
penerjemahan akta jika ada
3. Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, jabatan, kedudukan,
tempat tinggal dan NIK dari tiap-tiap saksi akta
4. Uraian tentang ada tidaknya perubahan yang terjadi dalam pembuatan akta
atau uraian tentang adanya perubahan yang dapat berupa penambahan,
pencoretan, atau penggantian, serta jumlah perubahannya (renvoi)
K E PA LA A K TA
1. JUDUL AKTA
● Judul akta disesuaikan dengan perbuatan hukum yang dibuat.

● Sebagai contoh : “Perjanjian Kerja Sama”, “Sewa Menyewa”,


“Kuasa Menjual”, “Pendirian Perseroan Terbatas ABC dan lain
sebagainya.
2. NOMOR AKTA
● Nomor akta hanya diberikan nomor urut akta saja, tanpa diberikan
bulan dan tahun. 

● Sebagai contoh : “Nomor : 01”. Untuk akta notaris, nomornya


berganti tiap satu bulan sekali (setiap bulan selalu kembali lagi ke
nomor 01).
3.  JAM, HARI, TANGGAL, BULAN, dan TAHUN

Untuk penulisannya tidak harus urut, karena tidak disyaratkan demikian


oleh undang-undang.
Contoh penulisannya adalah sebagai berikut :
- Pada hari ini, Selasa, tanggal 24-08-2021 (dua puluh delapan Agustus
dua ribu dua puluh empat), pukul 10.00 (sepuluh) Waktu Indonesia
Bagian Barat);
4. Nama lengkap
dan tempat kedudukan notaris

- Berhadapan dengan saya, NENO PRATIKASARI, Sarjana Hukum,


Magister Kenotariatan, Notaris berkedudukan di Kabupaten Sleman,
dengan wilayah kerja seluruh Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,
dengan dihadiri oleh saksi-saksi yang akan disebut pada bagian akhir
akta ini dan telah dikenal oleh saya, Notaris.
Bagian 2 - Komparisi Akta
dan Pengenalan Penghadap
KOMPARISI AKTA
• Komparisi akta menjelaskan identitas dan kewenangan seseorang yang menghadap kepada
Notaris, misalnya :
- bertindak untuk dirinya sendiri
- bertindak selaku kuasa
- maupun bertindak dalam suatu jabatan, misalnya selaku Direktur Perseroan/Ketua Pengurus
Yayasan/dll

• Berdasarkan Pasal 38 ayat 3 huruf a dan b Undang-Undang Jabatan Notaris (perubahan


terakhir berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014), urutannya adalah sebagai
berikut :
Nama, Tempat, Tanggal Lahir, Kewarganegaraan, Pekerjaan/Jabatan, Kedudukan,
Alamat, Nomor Identitas (KTP atau Paspor bagi Warga Negara Asing)
CONTOH VARIASI KOMPARISI
 
KOMPARISI PERSEORANGAN
- Nyonya AYUSTINA CUCUN CAHYATI, lahir di Bali, pada tanggal
08-06-1993 (delapan Juni seribu Sembilan ratus Sembilan puluh tiga), Warga
Negara Indonesia, Ibu Rumah Tangga, bertempat tinggal di Jalan Mawar Nomor
09, Rukun Tetangga 14, Rukun Warga 07, Kelurahan Jetis, Kecamatan Jetis,
Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, pemegang Kartu Tanda
Penduduk dengan Nomor Induk Kependudukan 3401074806930003
KOMPARISI BERTINDAK BERDASARKAN
KUASA
DI BAWAH TANGAN DENGAN LEGALISASI
NOTARIS
- Nona APRIYANI RAHAYU, lahir di ... dst.
- Menurut keterangannya dalam hal ini bertindak berdasarkan Surat Kuasa yang
dibuat di bawah tangan bermeterai cukup tertanggal ..., yang dilegalisasi oleh ...,
Notaris di ..., pada tanggal ..., Nomor : 01/L/VIII/2021, yang aslinya dijahitkan
pada minuta akta ini, selaku kuasa dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama
Tuan ..., lahir di ..., dst.
KOMPARISI BERTINDAK
BERDASARKAN
KUASA NOTARIIL
- Tuan ANTHONY SINISUKA GINTING, lahir di ... dst.
Menurut keterangannya dalam hal ini bertindak berdasarkan Akta Kuasa
tertanggal ..., Nomor : ..., yang dibuat di hadapan ..., Notaris di ..., yang salinan
resminya bermeterai cukup dilekatkan pada minuta akta ini, selaku kuasa dari dan
oleh karena itu untuk dan atas nama Tuan ..., lahir di..., dst
KOMPARISI SUAMI DENGAN
PERSETUJUAN ISTRI
- Tuan JUNA RORIMPANDEY lahir di ... dst.
Menurut keterangannya untuk melakukan perbuatan hukum dalam akta ini telah
mendapatkan persetujuan dari istri satu-satunya yang sah, yaitu :
- Nyonya NI IDA GALUH WARDANI MINARSIH, lahir di ..., dst.
yang turut hadir di hadapan saya, Notaris dan saksi-saksi, serta menandatangani
akta ini sebagai tanda persetujuannya
KOMPARISI BERTINDAK DALAM DUA KOMPETENSI
(UNTUK DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN YANG TELAH
MEMBERIKAN KUASA)

- Tuan RUDY HARTONO, lahir di ... dst.


Menurut keterangannya dalam hal ini bertindak untuk :
a. Diri sendiri; dan
b. selaku Kuasa dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama Tuan APRIYADI ,
lahir di ..., dst, demikian berdasarkan Surat Kuasa yang dibuat di bawah tangan,
tertanggal…., bermeterai cukup, dan aslinya dilekatkan pada minuta akta ini.
PENGENALAN PENGHADAP
Apabila para penghadap dikenal oleh notaris (baik secara pribadi maupun melalui identitas), maka
ditulis sebagai berikut :
- Para Penghadap saya, Notaris kenal.
Namun apabila penghadap tidak dikenal oleh notaris, maka harus diperkenalkan oleh pihak lain
yang bertugas sebagai saksi pengenal. Oleh karena itu harus ditulis sebagai berikut :
-Para penghadap diperkenalkan kepada saya, Notaris oleh dua orang saksi pengenal
yaitu :....
-Para penghadap saling memperkenalkan satu sama lain kepada saya, Notaris.
-Penghadap Pihak Kesatu telah saya, Notaris kenal, sedangkan penghadap Pihak Kedua
diperkenalkan kepada saya, Notaris oleh penghadap Pihak Kesatu.
BAGIAN 3 AKHIR AKTA - IDENTITAS SAKSI,
PEMBACAAN/PENANDATANGANAN, DAN
RENVOI
AKHIR AKTA
1. Identitas saksi akta (minimal dua orang)
2. Keterangan mengenai pembacaan dan penandatanganan akta, serta bila ada,
penerjemahan akta.
3. Perubahan (renvoi) yang terjadi selama pembuatan akta.
A. IDENTITAS SAKSI
AKTA
----------------------------------------------------------DEMIKIANLAH AKTA INI-------------------------------------------------

-Dibuat sebagai minuta dan dilangsungkan di Yogyakarta, pada hari dan tanggal tersebut dalam kepala akta ini, dengan dihadiri oleh :

1.  Nyonya  NUUR MAULIDININGTYAS, lahir di Kulon Progo, pada tanggal  22-10-1989 (dua puluh dua Oktober
seribu sembilan ratus delapan puluh sembilan), Warga Negara Indonesia, Karyawan Swasta, bertempat tinggal di Siwalan, Rukun
Tetangga 026,  Rukun Warga 013, Desa Sentolo, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta, pemegang Kartu Tanda Penduduk dengan Nomor Induk Kependudukan 3401066210890001;

2.  Tuan AGUS SANTOSA, lahir di Yogyakarta pada tanggal 13-06-1980 (tiga belas Juni seribu sembilan ratus delapan puluh),
Warga Negara Indonesia, Karyawan Swasta, bertempat tinggal di Surokarsan MG II/333, Rukun Tetangga 015 Rukun Warga 004
Kelurahan Wirogunan, Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta, Pemegang Kartu Tanda Penduduk dengan Nomor Induk
Kependudukan: 34.7112.130680.0005;

-kedua-duanya pegawai Kantor Notaris, sebagai saksi-saksi.


B. KETERANGAN MENGENAI PEMBACAAN
DAN PENANDATANGANAN AKTA, SERTA
PENERJEMAHAN AKTA (BILA ADA)
-  Segera setelah akta ini saya, Notaris bacakan kepada para Penghadap dan
saksi-saksi, maka seketika itu juga akta ini ditandatangani oleh para Penghadap,
saksi-saksi, dan saya, Notaris.
C. Perubahan (renvoi)
1. Tambahan
Yakni menambah huruf, angka, kata, atau kalimat di antara kalimat akta yang telah
dibuat. ["disahkan tambahan ... kata/angka"]
2. Coretan
Yakni mencoret huruf, angka, kata, atau kalimat yang telah ada tanpa mengganti
apapun. ["disahkan coretan ... kata/angka"]
3. Penggantian / Coretan dengan penggantian
Yakni melakukan penggantian atas huruf, angka, kata, atau kalimat yang telah ada
dengan mencoret dan kemudian menggantinya. ["disahkan coretan ... kata/angka,
dengan penggantian ... kata/angka"]
Kemudian pada akhir minuta dan/atau salinan akta yang diberikan kepada para
pihak akan dijelaskan berapa banyak total perubahan (renvoi) yang sudah
dilakukan pada minuta akta. Contoh kalimatnya adalah sebagai berikut :
- Dilangsungkan dengan ... perubahan, yaitu ... tambahan, ... coretan, dan ...
coretan dengan penggantian.
Perubahan ISI AKTA, RENVOI, PEMBETULAN
(PASAL 48-51 UUJN)

• Isi akta dilarang untuk diubah dengan


1. diganti
2. ditambah
3. dicoret
4. disisipkan
5. dihapusatau
6. ditulis tindih
• Perubahan sebagaimana huruf a,b,c,d – dapat dilakukan dan sah jika perubahan tersebut diparaf atau diberi
tanda pengesahkan lain oleh penghadap, saksi, dan Notaris.
• Setiap perubahan tersebut dibuat di sisi kiri akta; jika tidak bisa, perubahan tersebut dibuat pada akhir akta,
sebelum penutup akta, dengan menunjuk bagian yang diubah atau dengan menyisipkan lembar tambahan.
• Perubahan yang dilakukan tanpa menunjuk bagian yang diubah mengakibatkan perubahan tersebut batal.
• Dalam hal dilakukan pencoretan kata, huruf, atau angka, maka pencoretan tersebut harus tetap dapat dibaca
sesuai dengan yang tercantum semula, dan jumlah kata, huruf, atau angka yang dicoret dinyatakan pada sisi
kiri akta.
• Pencoretan tersebut dinyatakan sah setelah diparaf atau diberi tanda pengesahan lain oleh penghadap, saksi,
dan Notaris (di sisi kiri akta).
• Pada penutup akta dinyatakan tentang ada atau tidak adanya perubahan atas pencoretan.
• Notaris berwenang untuk membetulkan kesalahan tulis dan/atau kesalahan ketik yang terdapat pada Minuta
Akta yang telah ditandatangani.
Contoh Pembuatan Renvoi
“be strong enough to hold on,
but brave enough to let go”

-NN-

Anda mungkin juga menyukai