Anda di halaman 1dari 38

WASIAT

OLEH :
Tjhong Sendrawan, S.H., M.Kn.

Wasiat : Tjhong Sendrawan 11/27/2020 1


TJHONG SENDRAWAN, S.H., M.KN.
• Notaris & PPAT – Pejabat Lelang Kelas II DKI Jakarta
• Notaris sejak tahun 2001 (S1 1992 – SPN 1999 – MKN
Universitas Indonesia)
• Notaris Pasar Modal dan Notaris Pembuat Akta Koperasi
• Dosen Hukum Dagang dan Hukum Agraria FH UTA’45 Jakarta
• Dosen PAPT, khususnya PT Terbuka MKN Universitas
Indonesia
• Pengwil INI – Bidang Organisasi
• Nomor HP/WA : 081310706993
• e-Mail : sendrawansendrawan@gmail.com

Wasiat ; Tjhong Sendrawan


11/27/2020 2
KASUS GROUP A
Tuan Khalidin, dilahirkan di Jakarta pada tanggal 14-10-1970, Warga
Negara Indonesia, saat ini berada dalam ruang ICCU RS Mitra
Kemayoran karena mengalami pecah pembuluh darah otak (stroke) dan
beberapa penyakit komplikasi lainnya. Tuan Khalidin memiliki seorang
Isteri yang bernama Anissa, dan telah memiliki tiga orang putri, yang
sulung sudah bekerja di salah satu bank swasta di Luar Negeri,
sedangkan yang lainnya masih SMU dan SD. Mereka melangsungkan
pernikahan dengan perjanjian kawin. Saudara diminta oleh pengacara
keluarga Tuan Khalidin untuk membuat akta Wasiat yang isinya
menunjuk Anissa sebagai satu-satunya ahli waris Tuan Khalidin, karena
khawatir sewaktu waktu kondisi kesehatan Tuan Khalidin memburuk
(meninggal) dan Anissa di sia-siakan oleh menantu dan anak-anaknya.
Berdasarkan informasi dari pengacaranya, kondisi Tuan Khalidin
masih sadar, namun tidak dapat menulis akibat serangan stroke tadi.

Footer Text 11/27/2020 3


Macam-Macam Surat Wasiat
• Wasiat Umum
(Ps.938 BW)
• Wasiat Olografis
(Ps. 932 BW)
• Wasiat Rahasia
(Ps.940 dan 941 BW)
Footer Text 11/27/2020 4
DIAGRAM WASIAT

Footer Text 11/27/2020 5


Prosedur Pembuatan Wasiat Umum
(Ps.939 BW)
• Dihadiri 2 saksi
• Dengan kata-kata yang jelas, baik dihadapan atau
diluar hadirnya saksi-saksi, pembuat wasiat
menuturkan kepada Notaris apa kehendaknya.
• Notaris menulis atau menyuruh tulis (kepada
pegawai-nya)

Footer Text 11/27/2020 6


Prosedur Pembuatan Wasiat Umum
(Ps.939 BW)
• Bila penuturan tadi diluar kehadiran para saksi, maka
sebelum Notaris membacakan, penuturan tadi harus
dilakukan sekali lagi dihadapan saksi-saksi
• Notaris membacakan wasiat tadi kepada pewaris dan
saksi-saksi (jika pembuat wasiat tuli, agar ia membacanya
sendiri)
• Setelah pembacaan, Notaris bertanya kepada pewaris,
apakah yang dibacakan tadi benar memuat seperti yang
dikehendaki-nya.

Footer Text 11/27/2020 7


Prosedur Pembuatan Wasiat Umum
(Ps.939 BW)
• Ditandatangani oleh (dengan urutan):
Pewaris
Notaris dan (kemudian)
Saksi-saksi

• Semua formalitas ini harus dengan tegas


disebutkan dalam akta.

Footer Text 11/27/2020 8


CATATAN
• Jika pembuat wasiat tidak dapat
membubuhkan tanda tangannya, hal ini
harus dijelaskan dalam akta wasiat disertai
alasannya;
• Jika pembuat wasiat meninggal dunia
sebelum sempat membubuhkan tanda-
tangannya, sedangkan akta telah
dibacakan?

Footer Text 11/27/2020 9


CATATAN
 Menurut Yurisprudensi, wasiat tetap sah,
asalkan dalam akta dijelaskan bahwa pewaris
tidak dapat membubuhkan tanda tangannya
karena mendadak telah meninggal.
 Alasannya : pembuatan wasiat adalah
penuturan pembuat wasiat dihadapan saksi-
saksi, bukan penandatanganan akta.

Footer Text 11/27/2020 10


PROSEDUR PEMBUATAN WASIAT
OLOGRAFIS (Ps.932 BW)
• Pembuat wasiat harus menulis dengan
tangan sendiri seluruhnya, dan
menandatanganinya. (holo artinya sendiri,
grafis artinya tulis). Ia tidak harus memberi
tanggal, karena menurut Ps. 933 BW,
wasiat itu dianggap dibuat pada hari
pembuatan akta penyimpanan oleh Notaris.

Footer Text 11/27/2020 11


PROSEDUR PEMBUATAN WASIAT
OLOGRAFIS (Ps.933 BW)
• Pembuat wasiat menyerahkan kepada Notaris
dalam keadaan “terbuka” atau “tertutup” (dalam
sampul, tersegel) dengan dihadiri oleh 2 saksi.
• Bila “tertutup”, pemberi wasiat dihadapan
Notaris dan para saksi, menulis pada sampul
bahwa sampul itu berisi wasiatnya; lalu
menandatanganinya. Bila “terbuka”, formalitas
ini tidak diperlukan.

Footer Text 11/27/2020 12


PROSEDUR PEMBUATAN WASIAT
OLOGRAFIS (Ps.932BW)
• Pembuatan “Akta Penyimpanan” oleh
Notaris:
 Jika diserahkan “terbuka”, maka Akta
Penyimpanan dibuat dibagian bawah
dari surat wasiat.
 Jika diserahkan “tertutup”, maka Akta
Penyimpanan dibuat diatas kertas
tersendiri.

Footer Text 11/27/2020 13


CATATAN
• Surat Wasiat Olografis tetap merupakan akta dibawah
tangan, sehingga tidak boleh memuat hal-hal yang harus
dinyatakan dalam akta otentik, (misalnya pengakuan
anak).
• Surat Wasiat Olografis selalu dapat dicabut kembali, yaitu
dengan memintanya kembali dari simpanan Notaris dan
guna tanggung jawab Notaris, pencabutan itu harus
dilaksanakan dengan akta otentik (Ps. 934 BW).

Footer Text 11/27/2020 14


CATATAN
Notaris tidak berwenang membuka Wasiat
Olografis yang diserahkan tertutup.
Pembukaan dilakukan oleh BHP tempat
terakhir pewaris berdomisili, yang mungkin
diluar wilayah jabatan Notaris ybs. (P.937
dan Ps.942 BW).

Footer Text 11/27/2020 15


Akta Penyimpanan Wasiat
Olografis (diserahkan Terbuka)
-Penghadap tersebut di atas menyerahkan kepada saya, Notaris dengan
dihadiri oleh 2 (dua) orang saksi yang nama-namanya
akan disebut pada akhir akta ini.
-Suatu surat untuk disimpan yang menurut keterangannya
seluruhnya ditulis dengan tangannya sendiri dan ditanda-
tanganinya dan memuat wasiatnya,
-surat mana saya, Notaris terima untuk disimpan dalam minuta akta
saya, Notaris.
-Maka saya, Notaris dengan dibantu oleh para saksi tersebut
dengan segera, dibawah wasiat yang diserahkan secara terbuka kepada
saya Notaris, membuat akta penyimpanan ini
dengan memenuhi segala tertib acara yang dimaksud dalam
pasal 940 BW.

Footer Text 11/27/2020 16


Akta Penyimpanan Wasiat
Olografis (diserahkan Tertutup)
-Penghadap tersebut di atas menyerahkan kepada saya, Notaris dengan dihadiri
oleh 2 (dua) orang saksi yang nama-namanya akan disebut pada akhir akta ini.
-Suatu sampul yang disegel dan yang dicap dengan tanda yang menurut
Penghadap merupakan lambang keluarganya,
-surat mana yang menurut keteranganya memuat wasiat yang ditulis seluruhnya
dengan tangannya sendiri dan ditanda tanganinya.
-Setelah penghadap juga dengan dihadiri para saksi mencatat diatas sampul
tersebut dan diperkuat dengan tanda tangannya bahwa sampul tersebut berisi
wasiatnya, maka sampul tersebut saya, Notaris terima untuk disimpan dalam
minuta akta saya, Notaris.
-Maka saya, Notaris dengan dibantu oleh para saksi tersebut dengan segera,
membuat akta penyimpanan ini dengan memenuhi segala tertib acara yang
dimaksud dalam pasal 940 BW.

Footer Text 11/27/2020 17


Akta Pengembalian Wasiat
Olografis
-Penghadap tersebut di atas menerangkan meminta kembali wasiat
olografis yang diserahkan oleh penghadap tersebut secara tertutup dan
disegel kepada saya, Notaris untuk disimpan, yang dilakukan dengan
akta saya, Notaris Nomor 4, tanggal (empat belas November dua ribu
tiga belas).
-permintaan mana dengan segera saya, notaris penuhi.
-Maka sekarang Penghadap tersebut di atas menerangkan telah
menerima kembali dari saya Notaris wasiat olografis tersebut dengan
tidak cacat.
-Dan untuk pertanggung-jawaban saya, Notaris berhubung dengan apa
yang ditetapkan dalam Pasal 934 BW, Penghadap dengan ini
memberikan peryataan secara otentik.

Footer Text 11/27/2020 18


PROSEDUR PEMBUATAN WASIAT
RAHASIA (Ps.940 dan 941 BW)
• Pembuat wasiat harus menulis dengan tangan sendiri atau
menyuruh orang lain, tetapi harus ia sendiri
menandatanganinya.
• Surat yang berisi wasiatnya dimasukkan ke dalam sampul
dan dapat diserahkan kepada Notaris dalam keadaan
tertutup atau terbuka.
• Pewaris menerangkan bahwa sampul itu berisi wasiatnya,
dan menegaskan bahwa ia sendiri yang menulis dan
menandatanganinya; atau orang lain yang menulis, tetapi
ia sendiri yang tanda tangan.

Footer Text 11/27/2020 19


PROSEDUR PEMBUATAN WASIAT
RAHASIA (Ps.940 dan 941 BW)
• Bila diserahkan terbuka, pembuat wasiat harus minta
agar sampul tersebut (oleh Notaris, dihadapan saksi-saksi)
dilak dan disegel.
• Notaris membuat akta superscriptie yang ditandatangani
oleh pembuat wasiat, Notaris dan 4 saksi.
• Dimana akta superscriptie dibuat?
 Jika diserahkan dalam keadaan tertutup : di atas
sampul tersebut; dan
 Jika dalam keadaan terbuka : di atas surat atau
sampulnya.

Footer Text 11/27/2020 20


Akta Supercriptie
(diserahkan Terbuka)
- Penghadap menyerahkan kepada saya, Notaris dengan dihadiri 4
(empat) orang saksi yang namanya akan disebut pada akhir akta
ini untuk disimpan diantara minuta saya, Notaris;
-suatu sampul terbuka;
-sampul nama kemudian dengan dihadiri oleh 4 (empat) orang
saksi yang tersebut oleh saya, Notaris, ditutup dan disegel dan
menurut keterangan Penghadap sampul ini memuat wasiat yang
ditulis sendiri dan ditandatangani;
-dan kepada saya, notaris, diminta untuk menyimpannya
- Segera setelah itu saya, Notaris, membuat akta supercriptie ini
diatas sampul tersebut dengan memenuhi segala tertib acara yang
dimaksud dalam pasal 940 BW

Footer Text 11/27/2020 21


Akta Supercriptie
(diserahkan Tertutup)
- Penghadap menyerahkan kepada saya, Notaris
dengan dihadiri 4 (empat) orang saksi yang
namanya akan disebut pada akhir akta ini, untuk
disimpan diantara minuta saya, Notaris;
-kertas tertutup dan disegel yang menurut
keteranganya memuat wasiatnya yang ditulisnya
sendiri dan ditandatanganinya,
-kertas mana oleh saya, Notaris, diterima untuk
disimpan dalam minuta saya, Notaris.

Footer Text 11/27/2020 22


JAWABAN

AKTA WASIAT UMUM

Footer Text 11/27/2020 23


PERSOALAN HUKUM
 Akta Wasiat Umum;

 Isi Wasiat yang melanggar hak mutlak ahli waris;


 Kondisi kesehatan penghadap;
 Penghadap tidak dapat menulis.

 Ahli Waris berkewarganegaraan asing untuk asset di


Indonesia;
 Ahli Waris anak dibawah umur;

Footer Text 11/27/2020 24


CATATAN
 Tidak boleh memuat wasiat timbal balik, misalnya suami isteri saling
mewasiatkan dalam 1 Akta (Pasal 930 BW);
 Seluruh formalitas pembuatan wasiat dalam UU harus dipenuhi. Jika
tidak : Wasiat batal (Pasal 953 BW);
 Tanggal lahir pembuat wasiat harus selalu dicantumkan;
 Saksi: harus telah dewasa, WNI, mengerti Bahasa yang dipergunakan
dalam akta wasiat, akta superscriptie atau akta penyimpanan (Pasal 944
ayat 1 BW). Saksi untuk wasiat umum ada ketentuan tersendiri (Pasal 944
ayat 2 BW: tidak boleh keluarga sedarah dan keluarga semenda sampai
derajat ke-enam, anak-anak dan cucu-cucu, staff notaris).

Footer Text 11/27/2020 25


Perbedaan Wasiat Rahasia dan
Wasiat Olografis :
• Wasiat Olografis harus ditulis dengan tangan sendiri
seluruhnya. Wasiat Rahasia tidak perlu seluruhnya ditulis
tangan sendiri;
• Sampul untuk Wasiat Olografis tertutup harus ditulis oleh
pembuat wasiat sendiri dihadapan Notaris dan saksi-saksi,
dan selanjutnya Notaris membuat akta penyimpanan.
Wasiat Rahasia dibuatkan akta supercriptie yang dibuat
oleh Notaris, pada bagian luar surat wasiat tsb. atau diatas
sampul;

Footer Text 11/27/2020 26


Perbedaan Wasiat Rahasia
dan Wasiat Olografis :
• Jumlah saksi Wasiat Olografis: 2,
Wasiat Rahasia : 4
• Wasiat Olografis dapat diminta
kembali, sedangkan Wasiat Rahasia
tidak dapat diminta kembali.

Footer Text 11/27/2020 27


KASUS GROUP B
Dalam sebuah rapat, Mr. Patrick Klausse, Warga Negara
Jerman, Usia 58 tahun, yang sudah lebih dari 10 (sepuluh
tahun) tinggal dan bekerja di sebuah perusahaan PMA di
Indonesia di bidang pengeboran Migas, datang kepada Anda,
selaku Notaris, ingin membuat akta yang memuat keinginan
terakhirnya apabila dia meninggal dunia atas harta
kekayaannya berupa Tanah dan Bangunan, saham-saham
dan mobil yang berada di Indonesia kepada ahli warisnya

Footer Text 11/27/2020 28


PERSOALAN HUKUM
• Apakah Warga Negara Asing boleh membuat
Akta Wasiat atas harta benda-nya yang berada di
Indonesia? BOLEH
• Bagaimana bila WNA tersebut meninggal dunia
dan ahli warisnya menduga WNA tersebut pernah
membuat wasiat di Indonesia? Daftar Pusat
Wasiat
• Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Akta Notaris

Footer Text 11/27/2020 29


Ps. 31 UU No.24/2009
• Bahasa    Indonesia     wajib digunakan dalam
nota kesepahaman atau perjanjian yang
melibatkan lembaga negara, instansi pemerintah
Republik Indonesia, lembaga swasta Indonesia
atau perseorangan warga negara Indonesia.
• Apabila dikaitkan dengan UU No. 24/2009, Akta
Wasiat bukanlah Perjanjian.

Footer Text 11/27/2020 30


Notaris Reglement (Stbl. 1860 No. 3)
• Akta dapat dibuat dalam Bahasa yang dikehendaki oleh
para pihak, asal saja dimengerti oleh Notaris.
• Kemauan terakhir dalam Akta Wasiat Umum, Akta
Penyimpanan dari Akta Wasiat Olografis dan Akta
Superscriptie dan Akta Wasiat Tertutup (Rahasia), apabila
pewaris adalah orang Eropa, harus dibuat dalam bahasa
dalam mana Pewaris menyatakan kemauannya itu,
meminta penyimpanan itu atau menyerahkan Akta Wasiat
Tertutup itu .

Footer Text 11/27/2020 31


Notaris Reglement (Stbl. 1860 No. 3)

Jadi menurut ketentuan padal 27 Not Regl ini Akta


Notaris dapat dibuat dalam bahasa yang dikehendaki
para pihak, dengan memperhatikan pembatasan untuk
pembuatan akta Wasiat atau akta yang bertalian dengan
Akta Wasiat oleh penghadap yang termasuk golongan
Eropa, yang demikian sejauh Notaris dan para saksi
instrumentair memahami bahasa itu.
(G.H.S. Lumban Tobing S.H., Peraturan Jabatan Notaris,
(Jakarta: Penerbit Erlangga, 1999), hlm. 198).

Footer Text 11/27/2020 32


Ps. 43 UU No. 2/2014
• Akta Notaris wajib dibuat dalam Bahasa
Indonesia.
• Dalam hal penghadap tidak mengerti bahasa yang
digunakan dalam akta, Notaris wajib
menerjemahkan atau menjelaskan isi akta itu
dalam bahasa yang dimengerti oleh
penghadap (Pasal 43 ayat (2) UUJN).

Footer Text 11/27/2020 33


Pasal 43 UU No. 2/2014
UUJN membolehkan suatu Akta Notaris dibuat dalam
Bahasa Asing, dengan ketentuan:
(1)  Jika para pihak menghendaki Akta dibuat dalam
bahasa asing; 
(2) Notaris wajib menterjemahkannya ke dalam Bahasa
Indonesia; 
(3)  Apabila Notaris tidak dapat menerjemahkan atau
menjelaskannya, akta tersebut diterjemahkan atau
dijelaskan oleh seorang penerjemah resmi;

Footer Text 11/27/2020 34


Lanjutan…
(4) Penerjemah resmi antara lain penerjemah tersumpah
bersertifikat dan terdaftar, atau (jika tidak ada penerjemah
tersumpah), staff kedutaan besar negara asing;
(5) Dalam hal terdapat    perbedaan   penafsiran terhadap isi Akta
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), maka yang digunakan
adalah Akta yang dibuat dalam bahasa Indonesia;
(6) Pembacaan, penerjemahan atau penjelasan dan
penandatangananya oleh penghadap, Notaris, saksi dan
penerjemah resmi dinyatakan secara tegas pada Akhir Akta
(Pasal 44 ayat (3) dan ayat (4) UUJN);

Footer Text 11/27/2020 35


Akibat Hukum
Pelanggaran atas ketentuan Pasal 44 UUJN mengakibatkan
suatu Akta hanya mempunyai kekuatan pembuktian sebagai
akta di bawah tangan dan dapat dijadikan alasan bagi pihak
yang menderita kerugian untuk menuntut penggantian biaya,
ganti rugi dan bunga kepada Notaris.

Note : Lihat juga Ketentuan Pasal 944 ayat (1) BW mengenai


Saksi

Footer Text 11/27/2020 36


Kesimpulan
• Minuta Akta Wasiat, Salinan Akta Wasiat dan Kutipan Akta
Wasiat wajib menggunakan Bahasa Indonesia. Namun
demikian, tetap dibuka kemungkinan Akta Wasiat(Minuta,
Salinan, dan Kutipan Akta) dapat dibuat dalam bahasa lain
(selain bahasa Indonesia), jika hal tersebut dikehendaki oleh
para penghadap (Pasal 43 ayat (3) UUJN).
• “Kata-kata yang dibuat dalam bahasa Indonesia harus
dipahami sebagai kewajiban, untuk membuat akta dalam
bahasa Asing juga dibuat dalam bahasa Indonesia, jadi
berarti dalam dua bahasa atau bi-languages.” (Dr. A.
Partomuan Pohan, S.H., LLM. Jakarta, 16 Oktober 2014)

Footer Text 11/27/2020 37


DOKUMEN/WARKAH
• Passport
• KTP saksi-saksi
• Dokumen Objek
(Sertipikat Tanah, Sertipikat Saham,
Akta Perseroan dan perijinan dan
BPKB)

Footer Text 11/27/2020 38

Anda mungkin juga menyukai