Disusun Oleh :
Kelompok IV (Empat)
Kelas A
AssalamualaikumWr, Wb.
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas selesainya Tugas Mata Kuliah
Teknik Pembuatan Akta Perorangan dan Keluarga yang berupa Akta Perubahan Perjanjian
Perkawinan, Akta Pemisahan Harta Kekayaan Perkawinan, Pemulihan Kembali Persekutuan dan
Kami menyadari bahwa akta yang kami buat ini belum sempurna, oleh karenanya segala
bentuk saran dan masukan dari Dosen Pengajar Ibu DR. Fitra Deni, SH, M.Si, Mkn, dan teman-
teman sejawat akan sangat bermanfaat untuk penyempurnaan akta yang kami buat ini.
WassalamualaikumWr. Wb.
Kelompok IV
ii
Pasal 38 ayat (1) huruf a UUJN jo
Pasal 38 ayat (2) UUJN mengenai
judul dan nomor akta.
Pemulihan Kembali Persekutuan AKTA PEMULIHAN
diatur dalam pasal 196 s.d 198
BW KEMBALI PERSEKUTUAN
Nomor : 10
tertanggal ----------------
ini : ----------------------------------------------------------
--------Warga Negara
Indonesia.---------------------------------
-----------------
dpk/2018.-----------
--------------------------------------
perundang------
identitasnya. -----------------------------------------------
----------Notaris.
------------------------------------------------------
ini.--------------------------------------------
PENGHADAP PENGHADAP
MATRAI
6000
SAKSI-SAKSI
NOTARIS
Cap Notaris
Rima Ramadhani
RIMA RAMADANI, S. H., M. Kn.
Keterangan :
* Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris
(selanjutnya disingkat UUJN) telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun
2004 tentang Jabatan Notaris
** Pasal 40 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris
:
(1) Setiap Akta yang dibacakan oleh Notaris dihadiri paling sedikit 2 (dua)
orang saksi, kecuali peraturan perundang-undangan menentukan lain.
(2) Saksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi syarat
sebagai berikut :
a. Paling sedikit umur 18 (delapanbelas) tahun atau telah menikah;
b. Cakap melakukan perbuatan hukum;
c. Mengerti bahasa yang digunakan dalam Akta;
d. Dapat membubuhkan tanda tangan dan paraf; dan
e. Tidak mempunyai hubungan perkawinan atau hubungan darah dalam
garis lurus ke atas maupun ke bawah tanpa pembatasan tentang
identitas dan kewenangannya kepada Notaris oleh penghadap.
(3) Saksi sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) harus dikenal oleh Notaris
untuk atau diperkenalkan kepada Notaris atau diterangkan tentang
identitas dan kewenangannya kepada Notaris oleh penghadap.
Nomor Akta : 10
INDAH NOVITA
DEWI TTD ASLI
ACHMAD
MAULUDIN TTD ASLI
WILDA
RISMAYANTI TTD ASLI
RIMA
RAMADANI, S.H.,
M.Kn TTD ASLI
ANALISA AKTA PEMULIHAN KEMBALI PERSEKUTUAN
Dasar Hukum
No Analisa Pemulihan Kembali Persekutuan Keterangan Syarat-syarat atau Warkah KUHPerdata (Pasal 196 sampai UU
UUJN Perkawinan
Pasal 198 KUHPerdata)
1 Notaris Notaris -Wilayah Kerja Pasal 1 angka 1 UUJN
-Kewenangan Pasal 15 ayat 1 UUJN
Pasal 18 ayat 1 dan 2
UUJN
Notaris Pengganti Surat Keputusan Majelis Pasal 1 angka 3 Jo. Pasal
Pengawas Daerah 33 UUJN
2 Penghadap Penghadap Langsung -Fotokopi KTP Para Penghadap Pasal 38 ayat 3 (a)
(Suami dan Istri) (suami dan istri)
-Akta Nikah
-Akta Perjanjian Kawin
Penghadap memakai
Kuasa
* Alasan akta Pemulihan Kembali Persekutuan dibuat adalah sebagai bentuk kehendak Para Pihak karena adanya keinginan dari keduanya untuk menggabungkan
kembali harta benda yang telah dibubarkan dari Perjanjian Kawin tersebut.
Adapun diperlukannya warkah di dalam Perjanjian Kawin ini adalah karena identitas para penghadap merupakan alasan bagi seorang Notaris untuk membuat akta
tersebut, dengan kata lain warkah diperlukan sebagai dasar untuk membuat Akta Pemulihan Kembali Persekutuan.
Sesuai dengan ketentuan Pasal 196 KUHPerdata "Persatuan, setelah dibubarkan karena pemisahan harta kekayaan, boleh dipulihkan kembali dengan
persetujuan suami - istri Persetujuan yang demikian tidak boleh diadakan dengan cara lain, melainkan dengan cara memuatkannya dalam sebuah akta
otentik