PENELITIAN MANDIRI
Oleh
Penelitian Tentang Pembebanan Hak Cipta Sebagai Obyek Jaminan Fidusia Dalam Praktik
Perbankan Di Kota Madya (Kodya) Denpasar dilakukan atas biaya sendiri peneliti
1
KATA PENGANTAR
Atas karunia Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa maka penulisan
laporan hasil penelitian tentang “ Pembebanan Hak Cipta Sebagai Obyek Jaminan Fidusia
Dalam Praktik Perbankan Di Kota Madya (Kodya) Denpasar”dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
Penelitian ini dapat diselesaikan karena ada kerjasama yang baik dengan berbagai
pihak, terutama dengan teman-teman dosen di Fakultas Hukum Universitas Udayana, dan
kemudahan-kemudahan dari pimpinan Fakultas terutama dalam memberikan ijin untuk
melakukan penelitian.. Untuk itu dalam kesempatan ini tidak lupa kami sampaikan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana yang telah memberikan ijin atau
persetujuan untuk dilaksanakannya penelitian ini.
2. Ketua Unit Penelitian Fakultas Hukum Universitas Udayana yang telah meregistrasi
usulan penelitian mandiri ini.
3. Ketua Pusat Studi Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana yang banyak
memberikan masukan pada waktu penyusunan proposal penelitian ini dan
memberikan persetujuannya.
4. Teman-teman dosen Fakultas Hukum Universitas Udayana yang memotivasi untuk
dilaksanakannya penelitian ini mengingat pembebanan hak cipta sebagai obyek
jaminan fidusia merupakan hal yang baru diatur dalam Undang-undang Hak Cipta
No. 28 Tahun 2014, dan banyak memberikan masukan baik pada seminar proposal
maupun pada seminar hasil penelitian ini, sehingga laporan hasil penelitian ini dapat
diselesaikan.
5. Para mahasiswa yang ikut berpartisi pada seminar proposal dan seminar hasil
penelitian atas masukan-masukan yang diberikan.
Laporan hasil penelitian ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan waktu dan
kemampuan kami, untuk itu saran dan kritik dari semua pihak sangat kami harapkan.
Akhirnya mudah-mudahan laporan hasil penelitian ini ada manfaatnya terutama dalam
pengembangan ilmu hukum maupun pengajaran di Fakultas Hukum Universitas Udayana
terutama dalam hukum jaminan dan perbankan.
Peneliti.
3
RINGKASAN
Hak Kekayaan Intelektual sebagai bagian dari sistem hukum sangat erat
kaitannya dengan dunia usaha terutama dengan industri, perdagangan, dan
investasi. Dengan Hak Kekayaan Intelektual dirangsang peningkatan karya-karya
intelektual serta penelitian dan pengembangan yang mampu menghasilkan teknik
dan teknologi-teknologi baru, yang akan menggairahkan dunia usaha. Hak cipta
merupakan salah satu bagian dari kekayaan intelektual memiliki ruang lingkup
obyek dilindungi paling luas, karena mencakup ilmu pengetahuan, seni dan sastra
(art and literary) yang di dalamnya mecakup pula program komputer. Hak cipta
menjadi basis terpenting dari ekonomi kreatif nasional dan mampunyai peranan
strategis dalam mendukung pembangunan bangsa dan memajukan kesejahteraan
umum sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
Dalam Pasal 16 ayat (3) Undang-Undang Nomor: 28 Tahun 2014 tentang
Hak Cipta menentukan, bahwa Hak Cipta dapat dijadikan sebagai obyek jaminan
fidusia. Dalam ayat (4) ditentukan, bahwa Hak Cipta sebagai obyek jaminan
fidusia sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dari ketentuan Pasal 16
ayat (3) dan ayat (4) tersebut, maka Hak Cipta sebagai benda bergerak tidak
berwujud dapat dipakai sebagai jaminan kredit (bank) oleh pencipta atau
pemilik Hak Cipta dengan dibebani fidusia dan pelaksanaan pembebanannya
didasarkan atas peraturan perundang-undangan di bidang perbankan.
Penelitian tentang pembebanan Hak Cipta sebagai obyek jaminan fidusia
dalam praktik perbankan di Kota Madya Denpasar dilakukan untuk mengetahui
pelaksanaannya dalam praktik perbankan. Di samping itu juga untuk mengetahui
kendala-kendala yang dihadapi oleh bank jika dalam perjanjian kredit digunakan
Hak Cipta sebagai obyek jaminan fidusia.
Dengan mengetahui itu maka target khusus yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah hasilnya dapat dipakai oleh pembuat undang-undang (Badan
Legislatif) untuk merancang dan memformulasikan substansi hukum model
penyusunan baru norma hukum yang mengatur mengenai jaminan, khususnya
Hak Cipta sebagai obyek jaminan fidusia, sehingga lebih dapat menjamin adanya
kepastian hukum dan kepastian berusaha baik bagi kreditur (bank) maupun
debitur.
Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris dan pendekatan fakta
dilakukan dengan melihat keadaan nyata di wilayah penelitian.
4
DAFTAR ISI
Ringkasan ..............................................................................................................iii
Daftar Isi.................................................................................................................iv
1.2. RumusanMasalahan..........................................................................3
5
3.4. Lokasi Penelitian..............................................................................31
Dipakai.............................................................................................33
Fidusia.................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
6
BAB I
PENDAHULUAN
timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia seperti karya cipta, baik
karya seni, teknologi, atau buah pikiran yang bersifat given dan intern pada
pencipta karya tersebut yang sangat berguna untuk kehidupan manusia serta tidak
intelektual manusia itu telah membentuk sesuatu yang bisa dilihat, didengar,
Intelektual adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada seseorang
Hak eksklusif yang diberikan Negara kepada individu pelaku Hak Kekayaan
sebagai penghargaan atas hasil karya (kreativitasnya) dan agar orang lain
1
Heliani Hilman dan Aldian Romadoni, 2001, Pengelolaan dan Perlindungan Aset Kekayaan
Intelektual , The British Council, Jakarta, h. 30.
7
menunjang diadakannya sistem dokumentasi yang baik atas segala bentuk
karya lainnya yang sama dapat dihindarkan atau dicegah. Dengan dukungan
untuk memberikan nilai tambah yang lebih tinggi lagi.2 Tomi Suryo Utomo
menyebutkan Hak Kekayaan Intelektual adalah hak yang timbul dari hasil oleh
pikir otak yang menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna untuk
manusia.3 Hak Kekayaan Intelektual sebagai bagian dari sistem hukum sangat
erat kaitannya dengan industri, perdagangan dan investasi atau singkatnya dengan
dunia usaha.
dalam bentuk hak (right). Dalam konsep ilmu hukum kepemilikan terhadap hak
intelektual manusia, yaitu ekspresi dari suatu ide yang dituangkan ke dalam
sebuah karya nyata sehingga bersifat sangat abstrak. Walaupun demikian Hak
nilai ekonomis dan merupakan suatu aset komersial atau kekayaan komersial.
Hak (right) yang muncul dalam Hak Kekayaan Intelektual pada prinsipnya sama
dengan properti, yaitu memiliki hak untuk dilindungi oleh negara, hak untuk
secara komersial (profit making). Bedanya ada jangka waktu hak kepelikannya,
kalau dialihkan kepada pihak lain ada aturan khusus yang mengaturnya. Sistem
Hak Kekayaan Intelektual merupakan hak privat (private rights) yang merupakan
2
Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, 2003, Buku Panduan Hak Kekayaan Intelektual,
Diterbitkan oleh Direktoral Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Departemen Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia bekerja sama dengan APEC, h. 4.
3
Tomi Suryo Utomo, 2010, Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Era Global, Cet.I, Graha Ilmu,
Yogyakarta, h. 1.
8
ciri khas Hak Kekayaan Intelektual, yaitu seseorang dapat dengan bebas untuk
Hak cipta merupakan salah satu bagian dari kekayaan intelektual yang
memiliki ruang lingkup obyek dilindungi paling luas, karena mencakup ilmu
pengetahuan, seni dan sastra (art and literary) yang di dalamnya mecakup pula
program komputer. Hak cipta menjadi basis terpenting dari ekonomi kreatif
Dalam Pasal 16 ayat (3) Undang-Undang Hak Cipta yang baru yaitu
Hak Cipta Nomor: 19 Tahun 2002 yang sudah tidak sesuai dengan perkembangan
cipta, atau pemilik hak terkait dengan masyarakat serta memperhatikan ketentuan
dalam perjanjian internasional di bidang Hak Cipta dan Hak Terkait, menentukan
bahwa Hak Cipta dapat dijadikan sebagai obyek jaminan fidusia. Dalam ayat (4)
diatur mengenai ketentuan, bahwa Hak Cipta sebagai obyek jaminan fidusia
dan ayat (4) tersebut, maka Hak Cipta sebagai benda bergerak tidak berwujud
dapat dipakai sebagai jaminan kredit (bank) oleh pencipta atau pemilik Hak
9
1.2. Rumusan Masalah
permasalahan pokoknya yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut ini.
Hak Cipta dapat diterima oleh bank sebagai obyek jaminan fidusia
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Istilah Hak Cipta sudah tidak asing lagi dan sudah lama dikenal dalam
adalah berbeda-beda tentang pengertiannya. Hal ini patut dimaklumi karena tingkat
pengetahuan masyarakat juga berbeda- beda. Hak Cipta terdiri dari dua kata, yaitu
Hak (right) yang sering dikaitkan dengan kewajiban yaitu suatu kewenangan yang
diberikan kepada pihak tertentu yang sifatnya bebas untuk digunakan atau tidak.
Cipta atau ciptaan tertuju pada hasil karya manusia dengan menggunakan akal
pikiran, perasaan, pengetahuan, imajinasi dan pengalaman. Dari arti secara harfiah itu
dapat disebutkan bahwa hak cipta itu berkaitan erat dengan intelektual manuisia.
Right is legal from describing right given to creator for their literary and artistic
works” (Hak Cipta adalah terminologi hukum yang menggambarkan hak-hak yang
diberikan kepada pencipta untuk karya-karya mereka dalam bidang seni dan sastra.4
Hak Cipta adalah hak tunggal dari pencipta, atau hak dari pada yang
Sembiring, Hak Cipta adalah hak khusus bagi pencipta atau pemegang hak cipta
4
Suyud Margono, 2003, Hukum dan Perlindungan Hak Cipta, CV. Novindo Pustaka Mandiri, Jakarta,
h. 15.
5
Ibid,
11
setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan
6
perundang-undangan yang berlaku.
disebutkan, Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis
berdasarkan prinsip deklarasi setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata
undangan (Pasal 1 angka 1). Hak Cipta dari segi muatan, mengandung esensi
monopoli atas hak ekonomi (economic rights) dan hak moral (moral rights).
Hak Cipta merupakan hak eksklusif yang memiliki dua bagian hak di
dalamnya, yaitu hak moral dan hak ekonomi. Hak moral adalah hak yang melekat
Hak ekonomi merupakan hak eksklusif pencipta atau pemegang Hak Cipta
untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas ciptaannya. Pencipta atau pemegang Hak
a. penerbitan ciptaan;
c. penerjemahaannya ciptaannya;
6
Santoso Sembiring, 2008, Prosedur dan Tatacara Memperoleh Hak Kekayaan Intelektual, Yiama
Widya, Bandung, h. 17.
12
f. pertunjukan ciptaan;
g. pengumuman ciptaan;
i. penyewaan ciptaan.
Secara umum Hak Cipta tidak harus didaftarkan karena di dalam sistem
ciptaannya apabila karya ciptaannya itu sudah diwujudkan secara nyata. Walaupun
hasil karya ciptanya itu didaftarkan ke Direktorat jenderal Hak Kekayaan Intelektual,
pencipta atau pemegang Hak Cipta hanya ingin menguatakan perlindungan hukum
perlindungan hukum ketika saat karya ciptanya tersebut selesai dibuat atau
diwujudkan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1 ayat (1) yaitu : Hak Cipta adalah
hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif
setelah sustu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi batasan-
otomatis ini dengan langsung mendapatkan perlindungan hukum pada Hak Cipta ini
bertujuan untuk mencegar terjadinya pelanggaran Hak Cipta yang dilakukan oleh
seseorang dalam bentuk mengumumkan dan memperbanyak suatu karya cipta tanpa
mendapatkan ijin terlebih dahulu dari pencipta atau pemegang hak cipta.
menurut bidang dan klasifikasinya. Perlindungan Hak Cipta dilakukan dengan waktu
lebih panjang sejalan dengan penerapan aturan di berbagai negara sehingga jangka
waktu perlindungan Hak Cipta di bidang tertentu diberlakukan selama hidup pencipta
dan terus berlangsung selama 70 (tujuh puluh )tahun setelah pencipta meninggal
13
dunia, terhitung mulai tanggal 1 januari tahun berikutnya. Dalam Undang-Undang
Hak Cipta Nomor: 28 Tahun 2014, juga diatur perlindungan yang lebih baik terhadap
hak ekonomi para pencipta dan/atau pemilik hak terkait, termasuk membatasi
bentuk kekayaan yang lainnya. Secara khusus pengaturan mengenai pengalihan hak
ekonomi terdapat dalam Pasal 16 ayat (!) Undang-Undang Hak Cipta, yaitu bahwa
Hak Cipta dianggap sebagai benda bergerak tidak berwujud, maka Hak Cipta tersebut
ditentukan, Hak Cipta dapat beralih atau dialihkan baik seluruh maupun sebagian
karena:
a. pewarisan;
b. hibah;
c. wakaf;
d. wasiat;
perundang-undangan.
pengalihan Hak Cipta harus dilakukan dalam bentuk tertulis, baik dengan atau tanpa
akta otentik. Hak ekonomi atas suatru ciptaan tetap berada di tangan pencipta atau
pemegang Hak Cipta selama pencipta atau pemegang Hak Cipta tidak mengalihkan
seluruh hak ekonomi dari pencipta atau pemegang Hak Cipta tersebut kepada
penerima pengalihan hak atas ciptaan. Hak ekonomi yang dialihkan pencipta atau
pemegang hak cipta untuk seluruh atau sebagian tidak dapat dialihkan untuk kedua
kalinya oleh pencipta atau pemegang Hak Cipta yang sama. Ciptaan buku, dan/atau
semua hasil karya tulis lainnya, lagu dan/atau musik dengan atau tanpa teks yang
dialihkan dalam perjanjian jual putus dan/atau pengalihan tanpa batas waktu, Hak
14
Ciptanya beralih kembali kepada pencipta pada saat perjanjian tersebut mencapai
2.1.4. Lisensi
Pengalihan Hak Cipta selain dengan cara tersebut di atas, dapat juga
dialihkan dengan cara sistem lisensi. Menutut Pasal 1 angka 20 disebutkan lisensi
adalah izi tertulis yang diberikan oleh pemegang Hak Cipta atau pemilik hak terkait
kepada pihak lain untuk melaksanakan hak ekonomi atas ciptaannya atau produk hak
lain, pemegang Hak Cipta atau pemilik hak terkait berhakm memberikan lisensi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1), Pasal 23 ayat (2), Pasal 24 ayat (2),
dan Pasal 25 ayat (2). Perjanjian lisensi tersebut berlaku selama jangka waktu tertentu
dan tidak melebihi masa berlaku Hak Cipta dan hak terkait. Pelaksanaan perbuata
untuk memberikan lisensi kepada pihak lain disertai kewajiban penerima lisensi
untuk memberikan royalti kepada pemegang Hak Cipta atau pemilik hak terkait
Dalam Undang-Undang Hak Cipta juga diatur mengenai lisensi wajib yang
terdapat dalam Pasal 84 yang menetukan, bahwa lisensi wajib merupakan lisensi
pengetahuan dan sastra yang diberikan berdasarkan Keputusan Menteri atas dasar
nirlaba yang diberi kuasa oleh pencipta, pemegang Hak Cipta, dan/atau pemilik hak
pemegang Hak Cipta, pemilik hak terkait menjadi anggota Lembaga Manajemen
15
Kolektif agar dapat menarik imbalan yang wajar dari pengguna yang memanfaatkan
Hak Cipta dan hak terkait dalam bentuk layanan publik yang bersifat komersial.
Pengguna Hak Cipta dan hak terkait yang memanfaatkan hak tersebut
membayar royalti kepada pencipta, pemegang Hak Cipta atau pemilik hak terkait
melalui Lembaga Manajemen Kolektif. Pengguna yang memanfaatkan Hak Cipta dan
hak terkait membuat perjanjian dengan Lemaba Manajemen Kolektif yang berisi
kewajiban untuk membayar royalti atas Hak Cipta dan hak tertkait yang digunakan
bunganya sesuai dengan perjanjian kredit yang telah disepakati . Salah satu bentuk
adalah pengalihan hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dengan
ketentuan bahwa benda yang hak kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam
hak kepemilikan dari pemberi fidusia kepada penerima fidusia atas dasar
kepercayaan, dengan syarat bahwa yang menjadi benda obyeknya tetap berada di
tangan pemberi fidusia.8 Maksud bahwa yang menjadi benda obyeknya tetap berada
7
R. Subekti, 1991, Jaminan-Jaminan Untuk Pemberian Kredit Menurut Hukum Indonesia, PT. Citra
Aditya Bakti, Bandung, h. 65.
8
H. Salim 2004, Perkembangan Hukum Jaminan Di Indonesia, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, h.
56.
16
A. Hamzah dan Senjun Manulang mengartikan fidusia adalah suatu cara
pengoperan hak milik dari pemiliknya (debitur) berdasarkan adanya perjanjian pokok
(utang Piutang) kepada kreditur. Akan tetapi yang diserahkan hanya haknya saja
secara yuridis levering dan hanya dimiliki oleh kreditur secara kepercayaan saja
(sebagai jaminan utang), sedangkan barangnya tetap dikuasai oleh debitur, tetapi
bukan lagi sebagai eigenar maupun bezitter, melainkan hanya sebagai detentor atau
menentukan jaminan fidusia adalah hak jaminan atas benda bergerak baik yang
berwujud maupun yang tidak berwujud dan benda tidak bergerak khususnya
tentang Hak Tanggungan yang tetap berada dalam penguasaan pemberi fidusia ,
sebagai agunan bagi pelunasan utang tertentu , yang memberikan kedudukan yang
perjanjian fidusia pemegang fidusia mempunyai hak kebendaan yang melekat pada
jaminan benda tersebut, sehingga mempunyai kekuasaan langsung atas suatu benda
(mempunyai hak preference). Bukan itu saja yang lebih utama adalah itikad baik dari
debitur untuk tidak mengalihkan barang obyek jaminan fidusia, karena fidusia
memberi solusi kebutuhan masyarakat untuk tetap menguasai barang jaminan dan
jaminan fidusia diatur dalam Pasal 1 ayat (4) Undang-Undang Jaminan Fidusi yaitu:
9
Hamzah dan Senjun Manulang, dalam H. Salim,Ibid., h. 57.
10
Suhariningsih, 2011, Analisis Yuridis Terhadap Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Barang
Inventory Dalam Bingkai Jaminan Fidusia, Penerbit Universitas Wisnuwardana Press Malang, h. 23.
17
b. benda tidak bergerak, khususnya bangunan yang tidak dibebani hak
tanggungan;
e. benda persediaan.
Tahun 2014 tentang Hak Cipta , obyek jaminan fidusia diperluas lagi, yaitu Hak Cipta
sebagai benda bergerak tidak berwujud dapat dijadikan obyek jaminan fidusia.
18
BAB III
METODE PENELITIAN
menggunakan data sekunder sebagai data awal untuk kemudian dilanjutkan dengan
data primer atau data lapangan. Permasalahan akan dikaji secara yuridis empiris,
dengan maksud mencari ketidaksesuaian antara das sollen dan das sein, yaitu
Dalam hal ini yang akan diteliti adalah mengenai sikap bank dalam pemberian
kredit kepada calon debiturnya yang menggunakan Hak Cipta sebagai obyek
jaminan fidusia sebagaimana diatur dalam Pasal 16 ayat (3) Undang-Undang Nomor:
28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta yang menentukan, bahwa Hak Cipta dapat
dijadikan sebagai obyek jaminan fidusia. Apakah dalam praktik perbankan, bank
dapat menerima atau tidak. Selanjutnya juga akan diteliti mengenai kendala-kendala
apa yang dihadapi oleh bank jika Hak Cipta yang merupakan benda bergerak tidak
Penelitian ini adalah bersifat deskriptif, yaitu suatu penelitian yang bertujuan
kredit kepada calon debiturnya yang menggunakan Hak Cipta sebagai obyek jaminan
Tahun 2014 tentang Hak Cipta, dan kendala-kendala yang dihadapi oleh bank dalam
praktik perbankan jika calon debiturnya menggunakan Hak Cipta yang merupakan
19
3.3. Definisi Operasional Variabel-variabel Penelitian
sebagai berikut.
a. Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis
pribadi.
c. Pemegang Hak Cipta adalah Pencipta sebagai pemilik Hak Cipta , pihak
yang menerima hak tersebut secara sah dari pencipta, atau pihak lain yang
menerima lebih lanjut hak dari pihak yang menerima hak tersebut secara
sah.
d. Hak Terkait adalah hak yang berkaitan dengan Hak Cipta yang merupakan
penyiaran.
e. Jaminan fidusia adalah hak jaminan atas benda bergerak baik yang
Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan yang tetap berada dalam penguasaan
20
3.4. Lokasi Penelitian
dalam praktik perbankan dilakukan di Kota Madya (Kodya) Denpasar, yaitu pada
Bank-Bank baik bank milik pemerintah (BUMN), maupun bank swasta yang
3.5. Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Alat Yang Dipakai
dalam praktik perbankan di Kota Madya Denpasar menggunakan dua sumber data,
a. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh peneliti dari tangan pertama,
dari sumber asalnya yang pertama yang belum diolah dan diuraikan oleh
11
H. Hilman Hadikusuma, 1995, Metode Pembuatan Kertas Kerja Atau Skripsi Ilmu Hukum, Mandar
Maju, Bandung, h.65.
21
b. Data Sukender.
dokumen hukum, dan bahan hukum sekunder yang bersumber dari brosur-
Data yang telah terkumpul, baik data primer maupun data sekunder kemudian
diedit dan diklasifikasikan, selanjutnya diadakan analisis data secara kualitatif dan
12
Johni Ibrahim, 2007, Teori dan Metodelogi Penelitian Hukum Normatif, Banyumedia Publishing,
Malang, h.296
22
BABIV.
23
4.2.Kendala-Kendala Yang Dihadapi Oleh Bank Dalam Perjanjian
24
25
26
27
28
BAB IV
29
4.1. Biaya Penelitian
Rencana pembiayaan dari kegiatan penelitian ini dialokasikan untuk
kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
JUSTIFIKASI ANGGARAN
No UraianKegiatan Biaya
(dalam rupiah)
1 Gaji 4.250.000.00
KetuaPeneliti 10bulan x 1 x Rp. 225.000 2.000.000.00
AnggotaInti 10 bulan x 1 x Rp.200.000 2.000.000.00
2 Bahanhabispakaidanperalatan 1.250.000.00
Kertas HVS A4 80grm 200.000.00
AlatTulis (Pulpen, Pensil, Map, Stabilo, 100.000.00
Staples)
CD RW 50.000.00
Tinta Printer Laser Jet 200.000.00
Foto Copy Dokumen 100.000.00
Sewa Computer/ LCD 200.000.00
Sewa Internet 200 jam @ Rp. 3.000 200.000.00
Publikasi/Dokumentasi 100.000.00
KonsumsiDiskusidanPenyusunLaporan 100.000.00
3 Perjalanan 2.500.000.00
Transportasikelapangan 1.500.000.00
Konsumsikelapangan 1.000.000.00
4 Seminar HasilPenelitian 2.000.000.00
Seminar/DiskusiHasilPenelitian (1 paket) 1.000.000.00
Foto copy danjilidlaporanpendahuluan 600.000.00
Foto copy danjilidlaporanakhir (final) 400.000.00
Total Biaya 10.000.000.00
30
No Volume Kegiatan Waktu Pelaksanaan
2016
03 04 05 06 07 08 09 10 11 12
1 Tahap persiapan
2 Pengumpulan data
3 Pengolahan Data
4 Penyusunan draft
laporan penelitian
5 Seminar/Konsultasi
6 Penyempurnaan
laporan penelitian
7 Pengadaan dan
penyerahan laporan
hasil penelitian
DAFTAR PUSTAKA
BUKU-BUKU
31
1. Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual,2003, Buku Panduan Hak Kekayaan
Intelektual, Diterbitkan oleh Direktoral Jenderal Hak Kekayaan Intelektual
Departemen Kehakiman dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia Bekerja sama
dengan APEC.
2. Heliani Hilman dan Aldian Romadoni, 2001, Pengelolaan dan Perlindungan Aset
Kekayaan Intelektual, The British Counsil, Jakarta
3. Hilman Hadikusuma, H., 1995, Metode Pembuatan Kertas Kerja Atau Skripsi Ilmu
Hukum, Mandar Maju, Bandung
4. Johni Ibrahim, 2007, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Banyu Media
Publishing, Malang
6. Santoso Sembiring, 2008, Prosedur dan Tata Cara Memperoleh Hak Kekayaan Intelektual,
Yiama Widya, bandung
8. Suhariningsih, 2011, Analisis Yuridis Terhadap Perjanjian Kredit Dengan Jaminan Barang
Inventory Dalam Bingkai Jaminan Fidusia, Penerbit Universitas Wisnuwardana
Press, Malang
9. Suyud Margono,2003, Hukum Dan Perlindungan Hak Cipta, CV. Novindo Pustaka
Mandiri, Jakarta
10. Tomi Suryo Utomo, 2010, Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Era Global, Cet. I, Graha
Ilmu, Yogyakarta
PERUNDANG-UNDANGAN
4. -----------, Peraturan Pemerintah Tentang Tata Cara Pendaftaran Fidusia dan Biaya
Pembuata Akta Jaminan Fidusia
CURRICULUM VITAE
IDENTITAS DIRI
32
IDENTITAS DIRI
PELATIHAN PROFESIONAL
Tahun Jenis Pelatihan (Dalam/Luar Negeri) Penyelenggara Jangka
Waktu
1988 The Penataran Teaching Staff On Inssurance The Law Faculty Date 8-20
And Transportation Law, The Netherlands- The University Of August 1988
Indonesia Cooperation In The Field Of Law Gajah Mada
2006 Pelatihan Komputer Sebagai Pelaksanaan Fakultas Hukum 20-21
Program Sp4 Fakultas Hukum Unud Bacth Unud Oktober
Ke 3 Tahun 2006 2006
2007 Penataran Dan Lokakarya Manajemen Hki Departemen 5-7
Pendidikan Desember
Nasional, 2007
Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi,
Direktorat
Penelitian Dan
Pengabdian Pada
Masyarakat
2007 Training Of Trainer (Tot) Monitoring Dan Badan Penjaminan 29 Oktober
Evaluasi Proses Pembelajaran Mutu Unud 2007
2008 Course In General English Lalf Bali Language 4 – 25 April
Centre For The 2008
Faculty Of Law
2009 Intraining Educational Methodelogi Problem Faculty Of Law August, 9-12
Base Learning To Support Curriculum Udayana 2009
University –
Faculty Of Law
Maastricht
University
PENGALAMAN MENGAJAR
33
Pengangkutan 2008
- Kewirausahaan
- Surat – surat
Berharga
- Filsafat Pancasila
- Filsafat Hukum
- Hukum Organisasi Program Pasca Sarjana (S2) Program Pascasarjana, Genap/ 2008-
Perusahaan Dan Program Studi Ilmu 2009
Kepailitan Hukum Unud
34
- Pengantar Filsafat S1 ( Non Reguler ) Ganjil/ 2009-
- Filsafat Pancasila 2010
- Hukum
Pengangkutan
- Etika Dan
Tanggung jawab
Profesi
PENGALAMAN PENELITIAN
Tahun Judul Penelitian Ketua/anggota Sumber Dana
Tim
35
1994 Pelaksanaan Program Pensiun Pada Ketua Dana Proyek
Perusahaan Swasta di Kota Madya Operasional dan
Daerah Tingkat Dua Denpasar Perawatan Fasilitas
(OPF) Unud dengan
SK. No.
53/PT.17.H.9/III/N.
4/1994
Bagian Hukum
2015 Pengaturan Tanggung Jawab Badan Penelitian Perdata Fakultas
Usaha Angkutan Multimoda Terhadap Mandiri Hukum Universitas
Barang Yang Diangkutnya Udayana
Bagian Hukum
2015 Penerbitan Obligasi Sebagai Alternatif Ketua Perdata Fakultas
Sumber Pembiayaan Pembangunan Hukum Universitas
Infrastruktur Oleh Pemerintah Daerah Udayana
Kabupaten/Kota Propinsi Bali
KARYA ILMIAH
36
A. BUKU/Bab Buku/Jurnal
C. Penyunting/Editor/Review/Resensi
Tahun Judul Penerbit/Jurnal
- - -
KONFERENSI/SEMINAR/LOKAKARYA/SIMPOSIUM
Tahun Judul Kegiatan Penyelenggara Panitia/Peserta
/pembicara
2008 Intelektual Property Rights (IPR) Japan Institute Of Peserta
Seminar, Well-Know Trademark Invantion
and Brand Strategy-Case Passing bekerjasama dengan
Off Fakultas Hukum
Unud
37
HKI Unud
2008 Penyuluhan/Sosialisasi HKI Kepada Para Seniman Institut Seni Indonesia (ISI)
Bali Bali
2008 Penyuluhan Sosialisasi HKI Kepada Para Dosen di Ruang Widya Sabha Usada
Lingkungan Unud FK. Unud. Jl. PB. Sudirman
Denpasar
2008 Penyuluhan Sosialisasi HKI Kepada Para Perajin Suarti Maestro Jl. By Pass
Seni Kerajinan Perak Ngurah Rai, Sanur Denpasar
2013 Penyuluhan Peranan Lembaga Perkreditan Desa Desa Satra, Kecamatan dan
(LPD) Dalam Menunjang Pembangunan Ekonomi Kabupaten Klungkung.
Masyarakat Desa dan Upaya Penyelesaian Kredit
Macet Pada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa
Adat Satra, Kecamatan dan Kabupaten Klungkung.
38
Manajemen Sistem Informasi Akademik dll)
Sekretaris Universitas Udayana 2007-2008
Sentra (Pusat)
Pengembangan
HKI Unud
PENGHARGAAN/PIAGAM
ORGANISASI PROFESI/ILMIAH
39
2014 Lembaga Pemantau Penyelenggaraan Ketua Bidang Hukum
Pemerintahaan Negara Kesatuan
Republik Indonesias (NKRI)
Saya menyatakan bahwa semua keterangan dalam Curriculum Vitae ini adalah benar dan apabila
terdapat kesalahan, saya bersedia mempertanggungjawabkannya.
40