SKRIPSI
Disusun Oleh :
DERLIANA TANJUNG
NIM.
ii
TINJAUAN YURIDIS TENTANG SENGKETA HAK WARIS
TERHADAP ANAK ANGKAT MENURUT PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
(Studi Putusan Nomor : 637/Pdt.G/2018/PNMdn)
DERLIANA TANJUNG
NIM.
iii
Pembimbing Utama
Nama : ……………………. (............................. )
NIP/NIDN : …………………….
Pembimbing Pendamping
Nama : …………………… (............................. )
NIP/NIDN : ……………………
Mengetahui
Ketua Tim Skripsi
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan
disebutkan dalam daftar pustaka.
( )
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................ii
PERNYATAAN.....................................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
v
2.2.3 Tujuan Pengangkatan Anak...................................................23
(Nomor: 637/Pdt.G/2018/PNMdn)................................................36
4.3 Kekuatan Hukum Surat Wasiat Terhadap Hak Anak Angkat Pada
vi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................65
5.1 Kesimpulan.....................................................................................65
5.2 Saran...............................................................................................66
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................68
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Kehadiran anak dalam rumah tangga selalu dinantikan dan diharapkan oleh
melengkapi kebahagiaan oleh setiap pasangan suami istri, namun hal ini akan
terbalik mana kalah jika salah satu pihak dalam keluarga tidak mampu
memberikan keturunan, hal ini tentu saja akan menimbulkan keresahan yang
sangat beralasan, karena kehadiran anak seperti merupakan suatu keharusan dan
kebanggaan dalam keluarga. Jika dalam suatu rumah tangga belum dikaruniai
seorang anak maka keluaraga tersebut terasa kurang lengkap tanpa adanya
kehadiran seorang anak. Maka tidak jarang bila mana dalam sebuah keluarga
melakukan berbagai upaya demi untuk mempuyai seorang anak, mulai dari
konsultasi pada pihak yang dianggap ahli dalam memecahkan masalahnya hingga
mencari alternatif apapun seperti adopsi, berobat, terapi kesehatan reproduksi dan
keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Dalam sebuah perkawinan
memiliki anak merupakan dambaan bagi setiap orang tua. Namun demikian
kenyataannya tidak sedikit pasangan suami istri yang telah menikah, tetapi tidak
adanya anak, perkawinan yang telah berlangsung akan hampa karena tidak
1
2
Adanya pengangkatan anak, maka status anak angkat lebih diakui dan
mempunyai kedudukan yang sama dengan anak kandung dan hal yang menarik
dari anak angkat dalam pembagian warisan setiap anak mempunyai hak dan
maksud pengangkatan anak menjadi suatu tindakan mengambil anak orang lain
anak dengan berbagai akibat hukum banyak dilakukan di negara kita, oleh orang
Indonesia asli maupun oleh orang luar negeri. Pelaksanaan pengangkatan anak
berpedoman pada Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) No. 6 Tahun 1983,
Tentang Pelaksanaan Pengangkatan anak, staatblad 1917 No. 129 dengan yang
Hukum Islam.
tidak mengenyampingkan hukum positif lainnya yaitu adat dan hukum agama.
kehidupan yang lebih baik dari segala aspek kehidupan anak. Sebagaimana telah
diketahui bersama bahwa anak selalu dilihat sebagai asal keluarganya, dipandang
sebagai tumpuan harapan orang tuanya kelak dikemudian hari ditumpahkan dan
dipandang sebagai pelindung orang tuanya kelak apabila orang tua sudah tidak
mampu lagi secara fisik untuk mencari nafkah serta sebagai ahli waris dalam
pewarisan hartanya.
yuridis bahwa anak angkat itu mempunyai kedudukan hukum terhadap yang
kedudukan hukum yang sama dengan anak keturunan sendiri, juga termasuk hak
untuk dapat mewaris kekayaan yang ditinggalkan orang tua angkatnya pada waktu
meninggal dunia, akan tetapi dalam kenyataannya anak angkat yang sah masih
terkecil yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak, sehingga mereka dianggap tidak
berhak atas harta peninggalan orang tuanya karena bukan ahli waris dari orang tua
yang mengangkatnya.
Untuk melindungi agar anak angkat tetap mendapatkan haknya atas harta
peninggalan orang tua angkatnya, maka orang tua angkat membuat hibah wasiat.
Hibah wasiat merupakan suatu jalan bagi pemilik harta kekayaan untuk semasa
peninggalannya kepada ahli waris, yang baru akan berlaku setelah ia meninggal.
penetapan wasiat yang khusus, dengan mana si yang mewariskan kepada seseorang
atau lebih memberikan beberapa barang-barangnya dari suatu jenis tertentu, seperti
Terdapat salah satu kasus tentang sengketa hak waris terhadap anak angkat
di wilayah Pengadilan Negeri Medan. Peneliti tertarik akan fenomena ini karena
peneliti khawatir kasus ini dibiarkan, banyak terjadi kasus yang sama tapi tidak
mencuak kepermukaan atau kemasyarakat dari kasus seperti ini. Peneliti menduga
bahwa banyak kasus yang serupa di wilayah Kota Medan yang tidak dilaporkan
oleh korban. Korban menganggap bahwa hak waris terhadap anak angkat itu
hanyalah hal yang biasa dan tidak layak untuk diketahui oleh orang lain.
Pengadilan Negeri Kota Medan adalah lokasi penelitian yang terletak dipusat
kota Medan Provinsi Sumatera Utara, peneliti mengambil keputusan hakim yang
timbul akibat sengketa hak waris anak angkat khususnya dikalangan Thionghoa di
peneliti khawatir kasus ini dibiarkan, akan banyak terjadi kasus yang sama tapi
hidupnya Almarhumah Tan Soe Kie Alias Sukini ada membuat Akte Wasiat No. 6
tanggal 04 Desember 1989 yang dibuat dihadapan Roesli, SH., Notaris Kota
2.HT.05.02.754 Perihal Akta Wasiat a.n Alm. Ny Sukini (Tan So Kie) pada
No. 439, luasnya lebih kurang 801 m2 (delapan ratus satu meter persegi), terletak
5
Pusat Pasar, lebih jelas sebagaimana diuraikan dalam Sertipikat (Tanda Bukti
Hak) yang didaftarkan pada Kantor Agraria Kotamadya Medan tanggal dau puluh
satu Juli seribu sembilan ratus delapan puluh satu (21-07-1981) nomor 3302/1981,
pengeluaran sementara pada tanggal dua puluh lima Juli seribu sembilan ratus
Almarhum Tuan Goh Se Pan dan Almarhumah Tan Soe Kie Alias Sukini
telah melangsungkan perkawinan secara adat dan agama dan tidak didaftarkan
dari Almarhumah Goh Giok Yen Alias Hani serta Penggugat III merupakan anak
kandung dan ahli waris satu-satunya dari Almarhurnah Tan Giok Hoa.
Berdasarkan hal tersebut Penggugat II dan Penggugat III merupakan ahli waris
perkara aquo. Sampai dengan saat ini, isi dari Akte Wasiat No. 6 tanggal 04
dijalankan oleh Almarhum Tuan Tan Thong Lay Alias Alimin Tan, Tuan Tan Tjie
Tong (ic. Tergugat I) dan Tuan Tan Bin Tang (ic. Tergugat II) selaku pelaksana
wasiat (executeur testamentair). Kondisi saat ini terhadap objek perkara aquo saat
dalam penelitian ini maupun dalam pembahasannya yang lebih lanjut bahwa
penulis merasa perlu untuk memberikan penegasan mengenai judul yang tertera
637/Pdt.G/2018/PNMdn) ?
3. Bagaimana kekuatan hukum surat wasiat terhadap hak anak angkat pada
sebagai berikut :
(Nomor : 637/Pdt.G/2018/PNMdn) ?
waris bagi masyarakat golongan Tionghoa yang benar dan sesuai dengan
ketentuan hukum.
4. Untuk mengetahui kekuatan hukum surat wasiat terhadap hak anak angkat
1. Kegunaan Teoritis
penelitian ini.
2. Kegunaan Praktis
- Penelitian ini sebagai sumber bacaan dan informasi bagi masyarakat luas
- Acuan penelitian lebih lanjut bagi yang berminat melalui metode yang
TINJAUAN PUSTAKA
yang tidak berwujud benda dari suatu angkatan manusia kepada turunannya.
atau beberapa orang lain”2. Intinya adalah peraturan yang mengatur akibat-akibat
para ahli waris, baik dalam hubungan antara sesama ahli waris maupun antara
mereka dengan pihak ketiga. Oleh karena itu berbicara tentang masalah pewarisan
apabila terdapat:
sebagai akibat dari wafatnya seorang manusia, dimana manusia yang wafat itu
2 ?
Soejono Sukanto, 2012, Hukum Adat Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo Persada, hal.
259.
8
9
kekayaan (berwujud atau tidak berwujud) dari pewaris kepada para ahli warisnya.
Hukum waris diatur di dalam Buku II, bersama-sama dengan benda pada
cara untuk memperoleh hak milik sebenarnya terlalu sempit dan bisa
hanya hak milik saja, tetapi juga hak-hak kebendaan yang lain (hak kekayaan)
Kekayaan.4
Didalam Pasal 584 KUHPerdata meniru Pasal 711 Code Civil ditetapkan
bahwa: ”Hak milik atas suatu benda tak dapat diperoleh dengan cara lain,
merupakan salah satu cara yang secara limitatif ditentukan untuk memperoleh hak
milik dan karena benda (hak) milik merupakan salah satu unsur pokok daripada
benda yang merupakan benda yang paling pokok diantara benda-benda lain, maka
3 ?
Oemarsalim, 2012. Dasar-Dasar Hukum Waris di Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta,
hal. 50
4 ?
https://hasyimsoska.blogspot.com/2011/07/hukum-waris-perdata.html,diakses tanggal 18
Januari 2020.
10
benda yang lain. Disamping itu penyebutan hak mewaris oleh pembentuk undang-
adalah tidak benar. Untuk jelasnya Pasal 528 KUHPerdata menyebutkan: “Atas
menguasai, baik sebagai hak milik baik sebagai hak waris, baik sebagai hak pakai
hasil, baik sebagai hak pengabdian tanah, baik sebagai hak gadai atau hipotik”.
mewaris “merupakan suatu hak kebendaan”. Hal ini disebabkan adanya pengaruh
dan Hukum Romawi yang menganggap warisan adalah zaak (tak berwujud)
tersendiri, dan para ahli waris mempunyai hak kebendaan (zakelykrecht) atasnya.
a. Kedudukan
Kedudukan adalah status hukum seseorang di dalam hukum. Dalam hal ini
adalah kedudukan anak yang lahir di luar perkawinan baik dalam hubungan
b. Anak (Keturunan)
1) Anak sah, adalah anak yang dilahirkan dari perkawinan yang sah,
hubungan anak dan bapak itu adalah hubungan yang sah. Bahwasanya seorang
anak itu dilahirkan dari seorang ibu, hal itu mudah saja pembuktiannya. Tetapi
bahwa seorang anak itu benar-benar anak seorang bapak, itu agak sukar
dibuktikan, sebab bisa saja terjadi bahwa orang yang membenihkan anak itu
bukan suami si ibunya. Maka dalam hal ini hubungan itu dimaksudkan untuk
2) Anak tidak sah atau juga bisa disebut anak luar kawin, adalah anak yang
dilahirkan diluar perkawinan atau dapat juga berarti anak yang dilahirkan
Anak luar kawin kemudian masih dibagi dua golongan lagi yaitu:
a. Anak-anak luar kawin dalam arti luas, yaitu semua anak yang lahir
b. Anak-anak luar kawin dalam arti sempit, yaitu anak-anak luar kawin
dalam arti luas, kecuali anak zinah (oversvelig) dan anak sumbang
seorang pria dan wanita yang bukan suami istri, sedangkan salah satu
anak yang lahir karena sumbang adalah anak yang dilahirkan seorang
a. Cara-Cara Pewarisan
pewaris, sedangkan harta yang ditinggalkan disebut harta warisan dan orang yang
mulai dari yang terdekat (hubungan darahnya) sampai yang terjauh asalkan
atau wasiat (testament) dari pewaris. Jadi mungkin kalau dalam hal ini
dengan si pewaris.6
5 ?
Afandi, 2010. Hukum Waris Hukum Keluarga Hukum Pembuktian. Jakarta : Rineka
Cipta, hal. 147.
6 ?
http:anugrahjayautama.blogspot.com/2012/06/hukum-waris-menurut-bw.htm1,diakses
tanggal 16 Januari 2020.
13
bukan kelompok ahli waris dan bukan kelompok klan, suku, atau
keluarga.”7
Hal ini dapat kita lihat dalam ketentuan Pasal 852 jo.852 a
mewaris dari kedua orang tuanya, kakek, nenek atau semua keluarga
sebagai pengganti.
garis bapak saja tetapi juga sebaliknya dari garis ibupun dapat
bila anak-anak keturunannya serta suami atau istri yang hidup terlama
tidak ada lagi maka harta peninggalan dari yang meninggal diwarisi
perempuannya.
dengan pewaris menutup ahli waris yang lebih jauh derajatnya. Untuk
b. Syarat-Syarat Mewaris
adalah:
3. Orang tersebut harus termasuk sebagai ahli waris dan orang ditunjuk
8 ?
Ibid., hal, 204
15
4. Orang-orang yang disebutkan dalam poin 3 di atas itu tidak atau bukanlah
Seseorang dianggap tidak patut menjadi ahli waris dan dikecualikan dari
pewarisan adalah:
lebih.
pewaris meninggal dunia. Hak waris ini didasarkan pada hubungan perkawinan,
hubungan darah, dan surat wasiat yang diberikan kepada orang yang disebut
dengan istilah legataris, yang diatur dalam undang-undang. Tetapi legataris bukan
ahli waris, walaupun ia berhak atas harta peninggalan pewaris, karena bagiannya
keluarga sedarah yang lebih dekat menyingkirkan atau menutup keluarga yang
9 ?
Ibid., hal, 201
16
lebih jauh mendapat penerapan atau penjabarannya di dalam Buku II Titel ke XII
dengan judul: “Pewarisan para keluarga sedarah yang sah, dan suami atau istri
disebut dengan “golongan ahli waris”. Golongan tersebut terdiri dan golongan I
sampai dengan golongan IV, dihitung menurut jauh dekatnya hubungan darah
dengan si pewaris, dimana golongan yang lebih dekat menutup golongan yang
lebih jauh. Anak luar kawin yang diakui secara sah tak termasuk dalam salah satu
ada ahli waris golongan yang lebih dekat dengan pewaris, maka golongan ahli
waris yang lebih jauh tertutup untuk mewaris. Mereka baru muncul menjadi ahli
waris, apabila para ahli waris gologan yang lebih dekat dengan pewaris sudah
meninggal dunia.
golongan, karena golongan yang lebih jauh baru muncul kalau golongan yang
Jadi sekalipun seorang cicit berada dalam derajat yang ketiga, sedangkan
saudara dalam derajat kedua, tetapi karena cicit ada dalam golongan kesatu,
sedangkan saudara ada dalam golongan yang kedua, maka saudara tidak dapat
terjadi adalah cicit menutup kesempatan saudara untuk menjadi ahli waris.
Hukum Perdata dan Waris Adat Keturunan Tionghoa. Akan tetapi masyarakat
dalam kurun waktu yang lama dari sebelum masyarakat Keturunan Tionghoa
warisan, Ahli waris perempuan yang mendapatkan warisan tidak boleh besar
dari warisan laki-laki atau biasanya dengan ketentuan 1/ ½. Oleh sebab itu maka
hukum waris adat Keturunan Tionghoa juga diakui oleh hukum positif
laki-laki bungsu berperan penting dalam mengurus harta warisan dan harus
terhadap anak perempuan”. Hal yang juga dinyatakan dalam SEMA Nomor 2
yurisprudensi terhadap pengangkatan anak perempuan”. Dengan kata lain hal ini
membawa akibat hukum bahwa anak angkat perempuan juga berhak atas
Hak Waris anak angkat memiliki hak waris sebagaimana hak waris
Nomor 36 tahun 1990 Tentang Konvensi Hak Anak, setiap manusia yang
berusia di bawah 18 tahun, kecuali berdasarkan ketentuan yang berlaku bagi anak
seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang
anak adalah bagian dari generasi muda sebagai salah satu sumber daya manusia
yang merupakan potensi dan penerus cita-cita perjuangan bangsa yang memiliki
peran strategis dan mempunyai ciri dan sifat khusus memerlukan pembinaan
ditentukan dari sistem hukum terhadap anak sebagai kelompok masyarakat yang
berada di dalam status hukum dan tergolong tidak mampu atau di bawah umur.
Maksud tidak mampu karena kedudukan akal dan pertumbuhan fisik yang sedang
berkembang dalam diri anak yang bersangkutan. Meletakkan anak sebagai subyek
20
hukum yang lahir dari proses sosialisasi berbagai nilai ke dalam peristiwa hukum
pidana maupun hukum hubungan kontrak yang berda dalam lingkup hukum
pemerintah, pemerintah daerah, masyarakat, keluarga dan orang tua atau wali
sistem hukum baru yakni adanya hak restitusi. Dalam tulisan ini penulis akan
dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 diatur dalam beberapa pasal yang
pemenuhan hak tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin,
etnik budaya dan bahasa, status hukum, urutan kelahiran, dan kondisi fisik
dan/atau mental, serta melindungi, dan menghormati hak anak dan bertanggung
11
Maulana, 2009. Advokasi dan Hukum Perlindungan Anak. Jakarta:Gramedia,
hal. 3
12
http://www.pn-palopo.go.id, Paradigma Baru Perlindungan Hukum, diakses pada
tanggal 22 Nopember 2019.
21
dan kesejahteraan anak dengan memperhatikan hak dan kewajiban orang tua,
wali, atau orang lain yang secara hukum bertanggung jawab terhadap anak,
tingkat kecerdasan anak, serta kewajiban dan tanggung jawab yang paling
untuk semua anak dan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada anak
cuma-cuma atau pelayanan khusus bagi anak dari kurang mampu, anak terlantar,
dan anak yang tinggal didaerah terpencil. Semoga amanah besar yang diberikan
angkat yaitu anak yang haknya dialihkan dari lingkungan kekuasaan keluarga
orang tua, wali yang sah, atau orang lain yang bertanggungjawab atas perawatan,
kepada seorang anak orang lain yang sama seperti seorang anak yang sah.14
anak ini timbul hubungan hukum antara orang tua angkat dengan anak
adalah suatu tindakan mengambil anak orang lain menjadi anak sendiri dan
13 ?
Gosita, 2010. Masalah Perlindungan Anak (Kumpulan Karangan). Jakarta:FHUI, hal.
11
14 ?
Meliala S. Djaja, 2016. Pengangkatan Anak (Adopsi) Berdasarkan Adat Kebiasaan
Setempat dan Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia. Bandung : Nuansa Aulia, hal. 9
15 ?
Soepomo, 2007. Bab-Bab Tentang Hukum Adat. Malang : Pradnya Paramita, hal. 17
23
demi kepastian hukum mengenai perubahan status dari anak angkat tersebut
dalam keluarga orang tua angkatnya, misalnya karena anak angkat itu akan
menjadi ahli waris dari orang tua angkatnya, alasan dilakukannya pengangkatan
anak, dalam praktek seringkali karena sesuatu keluarga tidak atau belum
mempunyai anak, atau karena tidak mempunyai anak laki-laki atau anak
perempuan.
dalam hukum adat, lebih ditekankan pada kekhawatiran (calon orang tua
angkat) akan kepunahan, maka calon orang tua angkat (yang tidak mempunyai
anak kandung dari orang tua angkat sehingga secara otomatis tidak memiliki
anak telah menjadi tradisi di kalangan mayoritas masyarakat Arab yang dengan
istilah tabanni yang berarti mengambil anak angkat. Secara terminologis tabanni
anak yang dilakukan oleh seseorang terhadap anak yang jelas nasabnya, kemudian
seorang anak kepada orang lain yang bukan nasabnya harus dibatalkan.16
pengasuhan anak dengan tujuan agar seorang anak tidak sampai terlantar atau
hubungan hukum dengan orang tua kandungnya, tidak menasabkan dengan orang
tua angkatnya, serta tidak menjadikannya sebagai anak kandung dengan segala
hak-haknya. Anak angkat tidak memiliki hak waris sama dengan anak kandung
atau pengangkatan anak tidak mengakibatkan akibat hukum saling mewarisi, serta
orangtua angkat tidak menjadi wali terhadap anak angkatnya. Selain melarang
tawaruts (saling mewarisi) antara anak dan ayah angkatnya. Islam juga
membolehkan untuk menikahi istri anak angkat atau sebaliknya. Allah SWT telah
menikahkan Rasulullah dengan Zainab binti Jahsy Al’ Asadiyyah bekas istri Zaid
bin Haritsah. Dengan tujuan wallahu a’lam supaya tidak ada keberatan bagi orang
angkat itu telah menyelesaikan keperluanya (setelah talak dan habis ‘iddahnya)
16 ?
Fauzan, M, 2010.Hukum Perlindungan dan Pengangkatan Anak di Indonesia. PT Raja
Grafindo, Jakarta, 2010, hal. 96.
25
(menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan
istrinya.”
juga orang tua angkat tidak berkedudukan sebagai pewaris dari anak
angkatnya.
c. Anak angkat tidak boleh menggunakan nama orang tua angkatnya secara
d. Orang tua angkat tidak dapat bertindak sebagai wali dalam perkawinan
yang sifatnya unrtuk kepentingan anak angkat dimaksud adalah boleh saja
kekeluargaan yang biasa dicapai dengan nasab keturunan. Oleh karena itu
karena itu ayah/ibu angkat jika akan memberikan apa-apa kepada anak
biasa.
bentuk bantuan atau jaminan penghidupan oleh orang tua angkat terhadap anak
hari.
b. Pemberian wasiat kepada anak angkat dengan ketentuan tidak lebih dari
hak waris bagi yang berhak. Menghalalkan yang haram, yaitu ber-khalwat.
kepada yang bukan sebenarnya, yang artinya : “ barang siapa yang dengan sengaja
juga menyatakan bahwa, hubungan nasab tidak terputus dengan adanya lembaga
Anak bahwa, pengangkatan anak tidak memutuskan hubungan darah antara anak
kepada anak angkatnya mengenai asal usulnya dan orang tua kandungnya.
kesiapan anak apabila secara psikologis dan psikososial diperkirakan anak telah
siap. Hal tersebut biasanya dapat dicapai apabila anak sudah mendekati usia 18
Agama tidak memutuskan hubungan hukum dengan orang tua kandungnya. Anak
angkat secara hukum tetap diakui sebagai anak kandung dari orang tua
kandungnya.
Kompilasi Hukum Islam mulai dari Pasal 99 sampai dengan Pasal 103 yang
Kompilasi Hukum Islam mulai dari Pasal 99 sampai dengan Pasal 103 yang
berbunyi :
b. Hasil pembuahan suami isteri yang sah diluar Rahim dan dilahirkan
2. Pasal 100
3. Pasal 101
4. Pasal 102
a. Suami yang akan mengingkari seorang anak yang lahir dari istrinya,
180 hari sesudah hari lahirnya atau 360 hari sesudah putusnya
dapat diterima.
5. Pasal 103
a. Asal usul seorang anak hanya dapat dibuktikan dengan akta kelahiran
b. Bila akta kelahiran atau alat bukti lainya yang tersebut dalam ayat (1)
c. Atas dasar ketetapan Pengadilan Agama yang tersebut dalam ayat (2),
yang bersangkutan.17
17 ?
Lihat Pasal 99-103 Kompilasi Hukum Islam.
30
hukum antara dua orang yang satu dengan orang yang lain dalam hidup
timbal balik bagi pihak-pihak yang sifatnya mengikat, artinya wajib dipenuhi
dengan iktikad baik, tidak boleh dibatalkan secara sepihak 18. Orang yang
dimaksud dalam hubungan hukum itu dapat berupa manusia pribadi ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa (gejala kodrati) atau berupa badan hukum ciptaan
terganggu atau dirugikan oleh pihak lain, mengembalikan keadaan seperti semula
sebelum terjadi gangguan atau kerugian agar peraturan hukum perdata di patuhi
18 ?
Ibid., hal. 3
19
Ibid. hlm, 11
31
20 ?
Nargis, 2014. Sendi-Sendi Hukum Acara Perdata. Lampung:Justice Publisher hal, 3
BAB III
METODE PENELITIAN
jawabkan data yang diperoleh, dengan demikian maka lokasi penelitian perlu
ditetapkan terlebih dahulu. Dalam penelitian sesuai dengan judul yang penulis
tetapkan, maka lokasi yang penulis pilih adalah Pengadilan Negeri Medan yang
Petisah, Petisah Tengah, Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara 20236,
Indonesia.
Timur. Batas wilayahnya sebelah utara provinsi Aceh dan Selat Sumatera, sebelah
barat berbatasan dengan provinsi Sumatera Barat dan Riau, sedangkan sebelah
Sumatera pada 2019 mencapai 58,46 juta jiwa yang terdiri atas 29,54 juta laki-laki
hukum normatif atau penelitian hukum kepustakaan dan empiris, yaitu penelitian
hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data sekunder
yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum
32
33
Penelitian hukum yang dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka atau data
sekunder belaka, dapat dinamakan penelitian bukum normatif atau penelitian hukum
3. Sejarah hukum:21.
hukum, sistematika hukum, serta sinkronisasi vertikal atas dokumen yang diteliti
Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data Primer dan
data Sekunder. Data primer “ialah data yang diperoleh secara langsung dari
objeknya.22 Adapun yang dimaksud dengan data sekunder adalah data yang
diperoleh dari bahan-bahan pustaka yang terdiri dari tiga bahan hukum, yaitu:
terdiri dari :
Pengangkatan Anak.
21 ?
Soerjono Soekanto, 2012. Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: Rineka Cipta, hal. 51.
22
Rianto Adi, 2009. Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum, Jakarta : Granit, hlm. 1
34
3. Bahan hukum tersier, yang terdiri dari kamus hukum, Kamus Besar
Untuk memperoleh data yang benar dan akurat dalam penelitian ini
1. Studi Pustaka
2. Studi Lapangan
Studi ini dilakukan dengan maksud untuk memperoleh data primer yang
23 ?
Sri Mamudji, 2012. Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat. Jakarta:Raja
Grafindo Persada, hlm. 14
35
kualitatif, yaitu menguraikan data secara bermutu dalam bentuk kalimat yang
teratur, runtun, logis, tidak tumpang tindih dan efektif sehingga memudahkan
anak.
BAB IV
637/Pdt.G/2018/PNMdn)
terhadap sengketa hak waris terhadap anak angkat dalam putusan Nomor :
undangan, yang mana di atur dalam Pasal 1005 KUHPerdata yang mana
adalah wakil dari Pewasiat yang ditugaskan untuk menjalankan semua kehendak
Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili
perkara ini.
36
37
1. Posisi Kasus
Semasa hidupnya Almarhumah Tan Soe Kie Alias Sukini ada membuat
Akte Wasiat No. 6 tanggal 04 Desember 1989 yang dibuat dihadapan Roesli, SH.,
2.HT.05.02.754 Perihal Akta Wasiat a.n Alm. Ny Sukini (Tan So Kie) pada
No. 439, luasnya lebih kurang 801 m2 (delapan ratus satu meter persegi), terletak
Pusat Pasar, lebih jelas sebagaimana diuraikan dalam Sertipikat (Tanda Bukti
Hak) yang didaftarkan pada Kantor Agraria Kotamadya Medan tanggal daupuluh
satu Juli seribu sembilan ratus delapan puluh satu (21-07-1981) nomor 3302/1981,
pengeluaran sementara pada tanggal dua puluh lima Juli seribu sembilan ratus
Almarhum Tuan Goh Se Pan dan Almarhumah Tan Soe Kie Alias Sukini
telah melangsungkan perkawinan secara adat dan agama dan tidak didaftarkan
- Almarhumah Goh Giok Yen Alias Hani yang meninggal pada tanggal 05
- Almarhumah Tan Giok Hoa yang meninggal pada tanggal 02 Mel 2001,
Penggugat III.
- Almarhum Tan Thong Lay Alias Alimin Tan yang meninggal pada tanggal
19 Oktober 2012.
dari Almarhumah Goh Giok Yen Alias Hani serta Penggugat III merupakan anak
kandung dan ahli waris satu-satunya dari Almarhurnah Tan Giok Hoa.
Berdasarkan hal tersebut Penggugat II dan Penggugat III merupakan ahli waris
perkara aquo.
Sampai dengan saat ini, isi dari Akte Wasiat No. 6 tanggal 04 Desember
1989 sebagaimana tersebut pada gugatan para penggugat belum dijalankan oleh
Almarhum Tuan Tan Thong Lay Alias Alimin Tan, Tuan Tan Tjie Tong
(ic. Tergugat I) dan Tuan Tan Bin Tang (ic. Tergugat II) selaku pelaksana wasiat
(executeur testamentair). Kondisi saat ini terhadap objek perkara aquo saat ini
Pada faktanya sejak Alrnarhumah Tan Soe Kie (Sukini) selaku pewasiat
pada 19 September 1992 hingga saat ini kewajiban penjualan dan pembagian
39
terhadap objek perkara a quo belum lah dijalankan oleh para pelaksana wasiat
yaitu Alm. Tuan Tan Thong Lay Alias Alimin Tan, Tuari Tan Tjie Tong (Ic.
Majelis Hakim yang mengadili dan memeriksa perkara ini menghukum agar para
(ic. Tergugat I) dan Tuan Tan Bin Tang (ic. Tergugat II) untuk segera
secara sukarela paling lambat 6 (enam) bulan sejak Tergugat III mengosongkan
rumah dengan alas Hak Guna Bangunan Nomor 439, seluas 801 m2 (delapan
ratus satu meter persegi), terletak di jalan Bintang, Kotamadya Medan, Kecamatan
Medan Kota, provinsi Sumatera Utara dan apabila tidak dilaksanakan maka objek
perkara aquo akari dijual secara umum oleh Penggugat dan untuk kemudian
merupakan harta wasiat maka adalah perlu bagi Majelis Hakim yang memeriksa
perkara ini untuk memerintahkan Tergugat III untuk segera mengosongkan objek
wasiat berupa rumah yang terletak dijalan Bintang, Kotamadya Medan, kecamatan
ditugaskan dan berkewajiban untuk melaksanakan dan memastikan surat wasit itu
semua kehendak pewasiat yang dituangkan dalam wasiat tersebut sampai tuntas.
2. Dalam Eksepsi
pihak).
maka Notaris tersebut juga harus ditarik sebagai Para Pihak, akan tetapi
dapat diterima.
Gugatan Bahwa orang tua Penggugat II yaitu Goh Giok Yen bukan
merupakan ahli waris dan Tan Soe Kie karena Goh giok Yen telah
mendapat warisan dan Goh Sei Pan, dengan demikian Penggugat II tidak
3. Amar Putusan
perkara ini lalu menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut:
MENGADILI
DALAM EKSEPSI:
dapat diterima.
membayar perkara secara tanggung renteng yang ditaksir sampai saat ini
jumlahnya Rp. 2.721.000,- (dua juta tujuh ratus dua puluh satu ribu
rupiah).
4. Analisis Penulis
kini sampailah kepada pembuktian yang dimuat dalam bagian pertimbangan dari
oleh karenanya mempunyai nilai objektif. Alasan dan dasar daripada putusan
aquo tidak menyangkut keabsahan dan Akta Wasiat, akan tetapi menyangkut
masalah internal keluarga, yaitu belum dilaksanakannya Akta Wasiat No.6 tanggal
42
04 Desember 1989 yang dibuat dihadapan Roesli, SH., Notaris Kota Medan, oleh
pelaksana wasiat, sehingga menurut hukum tidak ada keharusan notaris tersebut
ditarik sebagai pihak dalam perkara aquo, untuk itu eksepsi Tergugat-III yang
mengatakan gugatan kurang pihak karena notaris yang membuat surat wasiat no 6
tidak ditarik sebagai pihak dalam perkara aquo dinyatakan ditolak karena eksepsi
adalah pewarisan yang diprioritaskan dan setiap orang yang ditunjuk sebagai
penerima wasiat dalam surat wasiat berhak menerima bagian yang ditetapkan
tersebut, dan orang yang ditunjuk sebagai penerima wasiat tidak kehilangan hak
sebagai penerima wasiat dengan alasan orang tersebut telah menerima warisan.
melarang orang yang telah menerima warisan karena undang undang tidak
gugatan dalam perkara aquo dinyatakan ditolak karena eksepsi tidak beralasan
hukum.
dan berkewajiban untuk melaksanakan dan memastikan surat wasiat itu sungguh-
sampai tuntas.
adanya sengketa, tidak terdapat uraian perbuatan yang dilakukan para Tergugat
yang merupakan sengketa, baik berupa perbuatan ingkar janji ataupun perbuatan
atau yang menjadi kendala tidak dilaksanakannya wasiat tersebut, demikian juga
dalam petitum gugatan tidak ditemukan adanya petitum Tergugat-I dan Tergugat-
II dan Tergugat lainnya telah melakukan wanprestasi atau para Tergugat telah
konsekuensi hukum, gugatan para Penggugat dalam perkara aquo tidak memenuhi
syarat sebagai sebuah gugatan, dan dengan tidak terpenuhinya syarat tersebut,
maka petitum gugatan dalam perkara aquo tidak beralasan hukum untuk
pertimbangan hakim tersebut telah memenuhi keadilan bagi pemilik tanah, karena
ahli waris adalah pemilik yang sah atas tanah tersebut serta ahli waris tidak boleh
adalah hanya kriteria adanya sengketa, dan tidak dibenarkan ada gugatan tanpa
24 ?
Hasil Wawancara dengan Bapak Jamaluddin, SH., MH, Hakim di Pengadilan Negeri
Medan yang beralamat di Jalan alan Pengadilan No.8, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan
Medan Petisah, Petisah Tengah, Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara 20236.
44
adanya sengketa atau gugatan hanya ada, jika ada sengketa, tanpa sengketa, tidak
ada gugatan, dengan demikian adanya sengketa merupakan syarat mutlak adanya
gugatan.
Ketentuan Hukum
Pembuatan Surat Keterangan Waris yang dibuat oleh Notaris sampai saat
maupun swasta, bahkan juga dari para debitur (mereka yang berhutang kepada)
warisan, seperti pihak asuransi dan bank untuk uang simpanan para nasabah. Bank
yang menyimpan harta pewaris, baik yang berupa uang tunai sebagai giro maupun
uang atau menyerahkan harta tersebut kepada ahli waris yang berhak melalui
Surat Keterangan Waris. Kemudian Surat Keterangan Waris juga diperlukan oleh
Notaris atau Pejabat Pembuat Akta Tanah yang hendak membuat akta
mereka menyerahkan atau mengalihkan atau membayar kepada orang atau orang-
orang yang benar-benar berhak menerimanya. Karena itu dengan pembuatan Surat
pengalihan harta peninggalan dari pewaris kepada ahli waris, seperti proses balik
nama sertifikat tanah dan pencairan deposito, demikian yang dinyatakan secara
tegas dalam Pasal 111 ayat (1c) butir 4 Peraturan Menteri Negara Agraria Nomor
Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah juncto Surat Direktorat Pendaftaran Tanah
perbuatan hukum proses pendaftaran pengalihan hak atas tanah karena warisan
oleh ahli waris dapat dibuat dalam bentuk surat keterangan hak waris yang
a. Bagi warga negara Indonesia penduduk asli: surat keterangan ahli waris
yang dibuat oleh para ahli waris dengan disaksikan oleh 2 (dua) orang
pedoman Mahkamah Agung, maka Surat Keterangan Waris boleh dibuat oleh
Tionghoa, Bumi Putera Muslim, dan Warga Negara Indonesia keturunan Timur
Oleh karena itu, merupakan kewajiban dan tanggung jawab bagi Notaris
untuk membuat Surat Keterangan Waris yang benar dan sesuai dengan ketentuan
hukum yang ada, agar terhindar dari masalah pewarisan yang tidak hanya dapat
merugikan pihak ahli waris serta pihak ketiga, melainkan juga Notaris yang
seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang
anak adalah bagian dari generasi muda sebagai salah satu sumber daya manusia
yang merupakan potensi dan penerus cita-cita perjuangan bangsa yang memiliki
peran strategis dan mempunyai ciri dan sifat khusus memerlukan pembinaan
dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 diatur dalam beberapa pasal yang
pemenuhan hak tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin,
47
etnik budaya dan bahasa, status hukum, urutan kelahiran, dan kondisi fisik
dan/atau mental, serta melindungi, dan menghormati hak anak dan bertanggung
mengumpulkan informasi secara lisan melalui tanya jawab dengan ahli waris yang
warisnya. Guna mendukung informasi yang diperoleh dari Ahli Waris, maka
ahli waris tersebut, yang dalam pengumpulannya didasarkan pada kenyataan yang
Nomor 6 tanggal 04 Desember 1989 dari Almarhumah Tan Soe Kie Alias Sukini
yang dibuat oleh Roesli, SH, Notaris Kota Medan, maka dokumen-dokumen
3. Akta kematian atas nama Goh Sei Pan Alias Goh Sei Hong
6. Sertipikat Hak Gunan Bangunan atas nama Sukini Tan Soe Kie
12. Salinan akta surat keterangan waris atas nama Tan Giok Hoa
17. Surat keterangan dari Direktur Perdata, Direktorat Jendral Hukum dan
Republik Indonesia tentang ada atau tidaknya wasiat yang dibuat oleh
pewaris. Dalam hal ini Notaris yang akan datang untuk melakukan
pengecekan terdapat atau tidaknya akta wasiat atas nama Pewaris pada
49
juga meminta para ahli waris membawa 2 (dua) orang saksi yang mempunyai
hubungan darah terdekat dengan almarhum atau yang mengenal betul almarhum
kebenaran bahwa almarhum mempunyai berapa orang istri dan berapa orang anak,
atau tidak mempunyai ahli waris golongan satu tetapi mempunyai saudara-saudara
kandung.
Terkait kewenangan Notaris yang diatur dalam Pasal 15 ayat (2) huruf a
Waris tidak dapat berlaku Hukum Waris Adatnya yang menggunakan Sistem
banyak dari anak perempuan yaitu dua berbanding satu (2:1). Karena, mengingat
seseorang sebagai ahli waris, yang dapat dipakai sebagai pegangan para ahli waris
melakukan proses peralihan hak, misalnya proses balik nama sertipikat tanah
maupun pengurusan pencairan deposito, yang dalam hal tersebut juga dikehendaki
50
oleh instansi-instansi terkait dibuat sesuai dengan hukum positif yang berlaku
dalam hal ini yaitu Sistem Hukum Waris Barat yang berlaku bagi masyarakat
golongan Tionghoa.
pengasuhan anak dengan tujuan agar seorang anak tidak sampai terlantar atau
hubungan hukum dengan orang tua kandungnya, tidak menasabkan dengan orang
tua angkatnya, serta tidak menjadikannya sebagai anak kandung dengan segala
hak-haknya. Anak angkat tidak memiliki hak waris sama dengan anak kandung
atau pengangkatan anak tidak mengakibatkan akibat hukum saling mewarisi, serta
orangtua angkat tidak menjadi wali terhadap anak angkatnya. Selain melarang
tawaruts (saling mewarisi) antara anak dan ayah angkatnya. Islam juga
membolehkan untuk menikahi istri anak angkat atau sebaliknya. Allah SWT telah
menikahkan Rasulullah dengan Zainab binti Jahsy Al’ Asadiyyah bekas istri Zaid
bin Haritsah. Dengan tujuan wallahu a’lam supaya tidak ada keberatan bagi orang
angkat itu telah menyelesaikan keperluanya (setelah talak dan habis ‘iddahnya)
(menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan
istrinya.”
51
juga orang tua angkat tidak berkedudukan sebagai pewaris dari anak
angkatnya.
c. Anak angkat tidak boleh menggunakan nama orang tua angkatnya secara
d. Orang tua angkat tidak dapat bertindak sebagai wali dalam perkawinan
bentuk bantuan atau jaminan penghidupan oleh orang tua angkat terhadap anak
hari.
b. Pemberian wasiat kepada anak angkat dengan ketentuan tidak lebih dari
hak waris bagi yang berhak. Menghalalkan yang haram, yaitu ber-khalwat.
52
kepada yang bukan sebenarnya, yang artinya : “ barang siapa yang dengan sengaja
yang diperlukan disertai dengan 2 (dua) orang saksi, maka selanjutnya akan dibuat
Akta Pernyataan dihadapan Notaris. Akta Pernyataan ini merupakan akta autentik
dalam bentuk akta partij atau akta pihak yaitu akta yang dibuat dihadapan Notaris.
Waris kedalam suatu Akta Pernyataan tersebut. Oleh karena Akta Pernyataan ini
merupakan akta autentik, maka harus memenuhi syarat yang ditentukan dalam
3. Pejabat umum oleh atau dihadapan siapa akta itu dibuat harus mempunyai
Dalam isi Akta Pernyataan ini para penghadap akan menguraikan fakta-
fakta hukum terkait dengan diri Pewaris yang dapat mengakibatkan hubungan
pernah melangsungkan perkawinan sah atau tidak, Pewaris memiliki anak atau
tidak, baik itu anak sah atau anak luar kawin yang diakui sah, atau anak adopsi,
terdapat anak yang menolak warisan atau dianggap sebagai tidak patut mewaris
53
atau tidak, serta terdapat surat wasiat atau tidak. Kemudian juga diuraikan
mengenai identitas 2 (dua) orang saksi serta hubungannya dengan pewaris yang
mempunyai hubungan darah terdekat dengan almarhum atau yang mengenal betul
almarhum sejak lama sehingga dapat memperkuat pernyataan yang diberikan oleh
para ahli waris dan bersedia mengangkat sumpah di hadapan yang berwenang.
yang dibuat oleh ahli waris, maka tidak ada kewajiban bagi Notaris untuk
mengharuskan bahwa seluruh ahli waris harus turut hadir dalam pembuatan Surat
Keterangan Waris. Walaupun dikemudian hari ternyata ada Ahli Waris yang
dicantumkan dalam Surat Keterangan Waris, maka hal tersebut bukan kesalahan
Notaris dan terhadap Notaris tidak dapat dimintakan tanggung jawab karena
Notaris membuat Surat Keterangan Waris telah sesuai dan berdasarkan seluruh
fakta hukum yang dinyatakan dalam Akta Pernyataan yang dibuat oleh ahli waris
itu, untuk memperkuat dasar Notaris membuat surat Keterangan Waris atas
permintaan seluruh Ahli Waris dari Pewaris, maka Notaris dapat meminta para
ahli waris mengajukan permintaan tersebut secara tertulis dengan membuat Surat
Setelah dasar bagi Notaris membuat Surat Keterangan Waris yaitu Surat
berikut:
54
1. Judul dan Nomor yang dapat digunakan adalah Surat Keterangan Waris
atau Keterangan Hak Waris atau semacamnya yang serupa yang memiliki
diambil dari buku daftar Surat Keterangan waris bukan dari buku daftar
akta.
permintaan dari siapa. Dalam hal ini adalah atas permintaan dari para
pihak yang berhak atas seluruh Harta Peninggalan Pewaris yaitu seluruh
ahli waris, baik ahli waris ab-intestato maupun ahli waris testamentair
6. Uraian mengenai terdapat atau tidaknya surat wasiat atas nama Pewaris
Jendral Hukum dan hak asasi manusia Republik Indonesia, dalam Buku
Register Seksi Daftar Wasiat. Apabila terdapat Surat Wasiat atas nama
55
Pewaris, maka isi dari Surat Wasiat tersebut dikutip dan diuraikan sesuai
fakta-fakta hukum yang memiliki dampak bagi penentuan ahli waris dan
adalah ahli waris pengganti yang menggantikan Goh Giok Yen dahulu
memiliki bagian yang sama besarnya dengan ahli waris lainnya walaupun
ahli waris seperti dalam Surat Keterangan Waris Nomor: 06 yang dibuat
ternyata terdapat ahli waris yang berhak atas bagian yang lebih besar dari
ahli waris lainnya atau sebaliknya terdapat ahli waris yang mendapatkan
bagian yang lebih besar dari bagian yang seharusnya diterimanya sesuai
waris lainnya.
menerima seluruh barang baik yang yang bergerak maupun yang tidak
bergerak serta uang dan piutang yang termasuk dalam harta peninggalan
penerimaan.
10. Tempat dan tanggal pembuatan Surat Keterangan Waris serta Tanda
4.3 Kekuatan Hukum Surat Wasiat Terhadap Hak Anak Angkat Pada
menjadi anak angkat maka dapat dipandang bahwa anak angkat tersebut
scolaholah sebagai anak yang baru lahir di tengah-tengah keluarga, karena ia telah
terputus hubungan nasab dengan orang tua kandungnya dan lahir di tengah-tengah
keluarga baru dengan segala hak dan kewajibannya yang dipersamakan dengan
anak kandung, maka kewajiban orang tua angkat tersebut mencatatkan anak
angkatnya itu ke Kantor Catalan Sipil untuk memperoleh semacam akta kelahiran
yang memuat peristiwa atau kejadian hukum yang timbul antara anak angkat dan
orang tua angkatnya. Dasar pengajuan pencatatan anak angkat ke Kantor Catatan
angkat yaitu anak yang haknya dialihkan dari lingkungan kekuasaan keluarga
orang tua, wali yang sah, atau orang lain yang bertanggungjawab atas perawatan,
25 ?
Arif Gosita, 2004. Masalah Perlindungan Anak (Kumpulan Karangan). Jakarta : FHUI,
hlm. 11
58
kepada seorang anak orang lain yang sama seperti seorang anak yang sah.26
dilakukan oleh pemerintah (dalam hal ini Departemen Sosial) dan masyarakat.
siapa saja atau lembaga mana saja yang layak diawasi, yaitu orang perseorangan,
kesejahteraan anak demi masa dcpan dan kepentingan terbaik bagi anak. Pada saat
Plena yaitu adopsi yang mnyciuruh dan mendalam sekali akibat hukumnya. Anak
orangtua angkatnya dan tidak lagi mempunyai hak waris dari orangtua
kandungnya. Adoptio Minus Plena yaitu adopsi yang tidak demikian mendalam
dan menyeluruh akibat hukumnya Jadi disini hanyalah untuk pemeliharaan saja
angkatnya.
anak pasal 1 bahwa Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas
tahun), termasuk anak yang masih dalam kandung. Perlindungan anak adalah
segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat
dan diskriminasi.27
Dari syarat di atas kita dapat melihat bahwa proses pengangkatan anak
pada prinsipnya bertujuan untuk memperbaiki kondisi kehidupan si anak dan tidak
akan diangkat, negara juga memberikan syarat kepada calon orang tua angkat
berikut:
27
Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor : 35 Tahun 2014, Pasal 1.
60
2. Berumur paling rendah 30 (tiga puluh) dan paling tinggi 55 (lima puluh
lima) tahun.
kejahatan.
7. Tidak atau belum mempunyai anak atau hanya memiliki satu orang anak.
9. Memperoleh persetujuan anak dan ijin tertulis orangtua atau wali anak.
12. Telah mengasuh calon anak angkat paling singkat 6 (enam) bulan sejak
meninggal dunia, anak angkatnya tidak terlantar. Untuk itu biasanya dalam
28
Witanto, D.Y. 2012. Hukum Keluarga Hak dan Kedudukan Anak Luar Kawin. Jakarta :
Prestasipustaka hal. 53
61
kehidupan bennasyarakat, anak angkat dapat diberi sesuatu dari harta pcninggalan
untuk bekal hidup dengan jalan wasiat. Keinginan terakhir ini, lazimnya
diucapkan pada waktu si peninggal warisan sudah sakit keras serta tidak dapat
terdekat dan dipercaya oleh si pewaris. Wasiat dapat dibuat oleh pewaris sendiri
atau dibuat secara notariil. Yang mana Notaris khusus diundang untuk
mendengarkan ucapan terakhir itu dengan disaksikan oleh dua orang saksi, dengan
cara demikian maka wasiat memperoleh bentuk akta Notaris dan disebut wasiat
atau testament.
Dalam hal pembuatan akta ini Notaris dapat memberikan nasehat kepada
pewaris sehingga akta wasiat yang dibuat tidak menyimpang dari aturanaturan
yang telah ditetapkan yang dapat menyebabkan akta tersebut cacat hukum. Wasiat
atau juga disebut testament adalah pernyataan kehendak seseorang mengenai apa
Karena hal demikian itu suatu hal yang khusus menyimpang dari kebiasaan dan
pemberian semacam itu harus ada pembuktian yang dapat diterima. Maka
pemberian itu dibentuk dalam suatu pesan kepada keluarganya. Dengan wasiat
maka seseorang yang tidak berhak mewaris, atau yang tidak akan mendapat harta
dikaitkan dengan ketentuan Anak Luar Kawin dalam hal pewarisan, majelis
sistem hukum perdata pun tak bisa dihindari. Dalam hukum waris, berdasarkan
KUHPerdata, anak luar kawin yang mendapatkan warisan adalah anak luar kawin
Berdasarkan atas kekuatan hukum waris dalam surat wasiat ini yang sesuai
sesuai dengan pasal yang lalu, adalah sama kuatnya dengan surat wasiat
yang diselenggarakan dengan akta umum dan dianggaplah surat itu dibuat
akan tanggal yang dibubuhkan dalam surat wasiat sendiri. Surat wasiat,
yang sebagai tertulis sendiri disimpan oleh notaris, harus dianggap benar
membuat wasiat yaitu tentang besar kecilnya harta warisan yang akan dibagi-
bagikan kepada ahli waris yang disebut Legitieme portie. Hal ini diatur dalam
menetapkan Legitieme portie adalah untuk melindungi para ahli waris dari
63
tindakan pewaris yang tidak bertanggung jawab. Ada dua sistem Legitieme portie,
2. Sistem Romawi, menetapkan bagian tertentu dari setiap ahli waris yang
Romawi. Hal ini diatur dalam Pasal 913 KUHPerdata berikut ini.
Bagian mutlak atau Legitieme portie, adalah suatu bagian dari harta
peninggalan yang harus diberikan kepada para waris dalam garis lurus menurut
menetapkan sesuatu, baik selaku pemberian antara yang masih hidup, maupun
dijelaskan diatas dilanggar, maka pewaris yang dijamin dengan bagian mutiak itu
dengan kedudukan hak waris sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 852 KUH
angkat itu sama dengan anak sah dan didalam hukum waris ia disebut juga sebagai
5.1 Kesimpulan
terhadap sengketa hak waris terhadap anak angkat dalam putusan Nomor :
sampai tuntas.
2. Pembuatan Surat Keterangan Waris yang dibuat oleh Notaris sampai saat ini
swasta. Oleh karena itu, merupakan kewajiban dan tanggung jawab bagi
Notaris untuk membuat Surat Keterangan Waris yang benar dan sesuai dengan
ketentuan hukum yang ada, agar terhindar dari masalah yang tidak hanya
dapat merugikan pihak ahli waris serta pihak ketiga, melainkan juga Notaris
hukum, nasab dan mahram antara anak angkat dengan orang tua dan keluarga
65
66
asalnya, Pengangkatan anak tidak merubah status anak angkat menjadi anak
kandung dan tidak merubah status orang angkat menjadi orang tua kandung
serta tidak mengakibatkan saling mewarisi antara anak angkat dengan orang
hukum untuk mendapatkan harta warisan dari orang tua angkatnya pun cukup
kuat karena status anak angkat itu sama dengan anak sah dan didalam hukum
5.2 Saran
1. Perlu diperhatikan dan dipahami perihal hak dan kewajiban yang akan
timbul pada diri orang tua angkat dan anak angkatnya. Penting untuk
yang mengikutinya.
antara anak laki-laki dan anak perempuan sehingga dapat tercipta suatu
kepastian hukum dan keadilan diantara sesama ahli waris dan dapat mencegah
A. Buku
Ali Afandi, 2010. Hukum Waris Hukum Keluarga Hukum Pembuktian. Jakarta :
Rineka Cipta.
Rianto Adi, 2009. Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum. Jakarta : Granit.
Sri Mamudji, 2012. Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat. Jakarta :
Raja Grafindo Persada.
Witanto, D.Y, 2012. Hukum Keluarga Hak dan Kedudukan Anak Luar Kawin.
Jakarta : Prestasi pustaka.
68
69
B. Undang-Undang
Kitab Undang-undang Hukum Perdata.
A. Internet
https://hasyimsoska.blogspot.com/2011/07/hukum-waris-perdata.html,diakses
tanggal 18 Januari 2023.
http://anugrahjayautama.blogspot.com/2012/06/hukum-waris-menurut-bw.htm1,
diakses tanggal 16 Januari 2023.