Anda di halaman 1dari 45

PROPOSAL

PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN


PEMBELIAN PRODUK DODOL GARUT MEREK SARI LEZAT
DI SAMARINDA

Oleh:

JULI YANTI PURNAMA SARI


16.11.1001.3443.092

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA
SAMARINDA
2022

i
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA

PERSETUJUAN PROPOSAL

dengan judul:

PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN


PEMBELIAN PRODUK DODOL GARUT MEREK SARI LEZAT
DI SAMARINDA

Oleh:

Nama : Juli Yanti Purnama Sari


NPM : 16.11.1001.3443.092

Disetujui untuk diujikan dalam sidang Proposal

Samarinda, ....., ..................., ........

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

(Prof. Dr.LCA. Robin Jonathan, M.M.,M.Si) (Heriyanto, S.E.,M.M)

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha

Kuasa Yang telah memberikan rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal dengan judul:

“Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Dodol Garut

Merek Sari Lezat di Samarinda”.

Untuk itu penulis merasa perlu mengucapkan terima kasih kepada seluruh

pihak yang telah banyak membantu dan menyelesaikan proposal ini dengan baik,

walaupun masih banyak terdapat kekurangan. Penulis mengucapkan terima kasih

banyak kepada:

1. Kedua orang tua saya, Bapak dan Ibu yang telah memberikan doa dan

dukungan yang sangat membantu penulis dalam menyelesaikan proposal ini.

2. Bapak Prof. Dr.LCA. Robin Jonathan, M.M.,M.Si sebagai Dosen

Pembimbing 1 yang telah membimbing dan membantu penulis dalam

penyelesaian proposal.

3. Bapak Heriyanto, S.E.,M.M sebagai Dosen Pembimbing 2 yang telah

membimbing dan membantu saya dalam penyelesaian proposal saya.

4. Bapak Dr. Marjoni Rachman, M.Si Selaku Rektor Universitas 17 Agustus

1945.

5. Bapak/Ibu .............................., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

17 Agustus 1945 Samarinda.

iii
6. Bapak/Ibu .............................., selaku Ketua Program Studi Manajemen,

Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.

7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945

Samarinda dan Para Staff Karyawan terimakasih karena telah memberikan

pengajaran dan pengarahan yang maksimal untuk para mahasiswa/i

Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.

8. Saudara dan saudariku tercinta yang tidak bisa disebutkan satu persatu

terimakasih banyak karena selalu memberikan doa, motivasi, dan menghibur

di kala waktu penulis ingin menyerah.

9. Sahabat dan teman-teman seperjuangan lainnya terima kasih banyak karna

telah memberikan dukungan satu sama lain dan saling perduli, sekali lagi

terimakasih.

Semoga Allah Yang Maha Kuasa memberikan limpahan rahmat dan

hidayah-Nya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan selama

pembuatan hingga terselesaikannya penulisan proposal ini. Akhir kata dengan

kerendahan hati dan kekurangan, penulis berharap semoga penelitian ini bisa

bermanfaat bagi yang membutuhkan, seberapapun kecilnya.

Samarinda, 18 Januari 2022

Juli Yanti Purnama Sari


16.11.1001.3443.092

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................... ii

KATA PENGANTAR.................................................................................. iii

DAFTAR ISI................................................................................................. v

DAFTAR TABEL......................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR.................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian............................................................................ 3

1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................... 3

1.5 Sistematika Penulisan..................................................................... 4

BAB II DASAR TEORI............................................................................... 6

2.1 Landasan Teori................................................................................ 6

2.1.1 Pengertian Pemasaran........................................................... 6

2.1.2 Manajemen Pemasaran......................................................... 8

2.1.3 Produk.................................................................................. 9

2.1.4 Atribut Produk...................................................................... 10

2.1.5 Keputusan Pembelian Produk............................................... 11

2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya.......................................................... 15

2.3 Definisi Konsepsional..................................................................... 17

2.4 Kerangka Pikir................................................................................ 18

2.5 Hipotesis Penelitian........................................................................ 18

v
BAB III METODE PENELITIAN............................................................. 19

3.1 Definisi Operasional....................................................................... 19

3.2 Jangkauan Penelitian....................................................................... 20

3.3 Rincian Data Yang Diperlukan....................................................... 20

3.4 Teknik Pengumpulan Data.............................................................. 21

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian...................................................... 22

3.6 Alat Analisis dan Pengujian Hipotesis............................................ 23

3.6.1 Alat Analisis......................................................................... 23

3.6.2 Uji Instrumen Penelitian....................................................... 24

3.6.3 Uji Asumsi Klasik................................................................ 26

3.6.4 Pengujian Hipotesis.............................................................. 28

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 31

LAMPIRAN.................................................................................................. 33

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Hasil Penelitian Sebelumnya........................................................ 15

Tabel 3.1 : Pedoman Menginterpretasikan Koefisien Korelasi...................... 29

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : A Symple Marketing System..................................................... 7

Gambar 2.2 : Kerangka Pikir.......................................................................... 18

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 3.1 : Kuisioner Penelitian............................................................... 33

ix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bisnis makanan merupakan bisnis yang cukup menjanjikan keuntungan,

salah satu bisnis makanan yang keberadaannya tetap eksis hingga saat ini yaitu

bisnis dodol. Dodol merupakan salah satu makanan tradisional khas Indonesia

yang melegenda. Dodol memiliki karakteristik rasa yang manis, legit, dan gurih

dengan tekstur elastis yang menjadi ciri khas makanan ini sehingga disukai oleh

berbagai kalangan baik itu anak-anak, kawula muda, maupun orang tua.

Dodol Garut Sari Lezat merupakan salah satu merek dodol yang ada di

pasaran saat ini, dodol dengan merek ini muncul untuk memperkaya varian dodol

yang telah ada sebelumnya, serta memungkinkan konsumen untuk memilih

produk dodol dengan varian yang baru. Produk Dodol Garut Sari Lezat di Kota

Samarinda bisa ditemukan di Swalayan maupun di toko oleh-oleh dengan harga

yang bersahabat dan tidak menguras kantong.

Untuk memperoleh keuntungan yang maksimal pengusaha dodol tentu harus

memiliki inovasi dan strategi pemasaran yang baik agar bisa meningkatkan minat

beli konsumen, sehingga konsumen tertarik dan memutuskan untuk membeli

produk dodol yang ditawarkan. Menurut Akpoyomare et, al (2012) konsumen

dalam menentukan pembelian produk ditentukan oleh atribut yang terkandung

dalam suatu produk. Sehingga salah satu inovasi yang bisa diterapkan untuk

menarik konsumen adalah dengan memperkaya atribut produk.

1
2

Menurut Zimmerman dan Blythe (2013) atribut produk merupakan salah

satu karakteristik pembeda dengan produk pesaing yang sejenis. Adanya

perbedaan atribut produk tentunya bisa menimbulkan persepsi yang berbeda dari

konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Konsumen menggunakan atribut

produk sebagai dasar untuk mengevaluasi suatu produk dan dengan adanya atribut

produk konsumen bisa membandingkan antara satu merek dengan merek lainnya.

Dengan adanya atribut produk konsumen juga bisa mengevaluasi terkait produk

mana yang lebih baik, sehingga atribut produk sangat mempengaruhi konsumen

dalam menentukan keputusan pembelian.

Menurut Kotler et, al (2016:242) keputusan pembelian merupakan proses

pengambilan keputusan yang dilakukan oleh konsumen terkait produk dengan

merek apa yang akan dibeli. Proses pengambilan keputusan pembelian

dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu atribut produk yang

meliputi kualitas dan harga produk (Alfairi dan Karneli 2019:10). Selain itu

semua unsur-unsur dalam produk yang dianggap penting oleh konsumen dapat

dijadikan dasar untuk membuat keputusan pembelian. Produk dengan atribut yang

menarik tentunya akan lebih meningkatkan minat beli konsumen.

Banyaknya produk sejenis dengan merek yang berbeda menyebabkan

pesaingan semakin ketat. Oleh karena itu peningkatan atribut produk sangatlah

penting. Secara umum produk Dodol Garut Sari Lezat telah memiliki atribut

produk yang lengkap meliputi kualitas produk yang terjamin, harga yang

terjangkau, dan kemasan yang cukup menarik. Namun sayangnya belum diketahui

secara pasti terkait apakah atribut produk ini telah mampu mempengaruhi
3

konsumen dalam menentukan keputusan pembelian produk Dodol Garut Sari

Lezat di Kota Samarinda.

Untuk memastikan apakah atribut produk mampu mempengaruhi keputusan

pembelian produk Dodol Garut Sari Lezat, maka perlu dilakukan penelitian

dengan tema pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian produk

Dodol Garut Sari Lezat di Kota Samarinda. Penelitian ini perlu dilakukan karena

masih minimnya penelitian yang mengangkat tema tentang keputusan pembelian

produk Dodol Garut Sari Lezat di Kota Samarinda.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya,

sehingga rumusan masalah yang terbentuk dalam penelitian ini adalah

“Bagaimana pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian produk

Dodol Garut Merek Sari Lezat di Kota Samarinda?”

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis

dan mengetahui terkait bagaimana pengaruh atribut produk terhadap keputusan

pembelian produk Dodol Garut Merek Sari Lezat di Kota Samarinda.

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa

manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, diantaranya adalah sebagai

berikut:
4

1) Bagi Pembaca

Bagi pembaca dengan dilakukannya penelitian ini bisa menambah wawasan

dan ilmu pengetahuan. Sehingga bisa menjadi bekal ketika memasuki dunia

bisnis yang sesungguhnya.

2) Bagi Pengusaha

Bagi pengusaha dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan dan bahan evaluasi terkait penerapan atribut produk sebagai cara

yang efektif dalam menarik konsumen dan meningkatkan keputusan pembelian

produk.

3) Bagi Peneliti Berikutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti-

peneliti berikutnya dan diharapkan dapat menjadi tambahan referensi

khususnya dalam bidang manajemen pemasaran.

1.5 Sistematika Penulisan

Bagian ini menjelaskan secara garis besar setiap bab, sub bab, serta anak sub

bab, dengan demikian pembaca dapat memperoleh gambaran secara garis besar

tentang penelitian yang dilakukan.

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan diuraikan gambaran umum tentang

penyususunan proposal yang meliputi latar belakang, rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika

penulisan.
5

BAB II : DASAR TEORI

Pada bab ini akan diuraikan tentang teori-teori yang digunakan

dalam penyusunan proposal. Dasar teori yang digunakan meliputi

kutipan dari hasil penelitian terdahulu, kerangka pikir, selain itu

juga di jelaskan mengenai hipotesis dan definisi konsepsional.

BAB III : METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang metode pendekatan yang

memuat definisi operasional, rincian data yang diperlukan,

jangkauan penelitian, pengumpulan data, serta memuat alat

analisis dan pengujian hipotesis.

BAB IV : HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan dijelaskan tentang hasil penelitian yang

meliputi gambaran umum perusahaan, serta data jawaban

responden terkait atribut produk dan keputusan pembelian

produk.

BAB V : ANALISIS PEMBAHASAN

Pada bab ini akan memuat tentang analisis dan pembahasan

tentang pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian

produk Dodol Garut Merek Sari Lezat di Samarinda.

BAB VI : PENUTUP

Pada bab ini akan berisi tentang kesimpulan dan saran.


BAB II

DASAR TEORI

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan proses yang didalamnya terdapat individu atau

kelompok yang berupaya menawarkan produk kepada konsumen. Pemasaran

sangat berperan penting dalam kelangsungan bisnis, seperti menentukan target

pasar yang tepat, menentukan harga produk yang sesuai dan dapat dijangkau oleh

target pasar, selain itu juga menentukan cara mengemas produk agar lebih mudah

diterima oleh masyarakat.

Kotler dan Keller (2016:27) mendefinisikan pemasaran (marketing) sebagai

berikut.

“Marketing is about identifying and meeting human and social needs. One

of the shortest good definitions of marketings is meeting needs profitably”.

“Pemasaran adalah tentang mengindentifikasi dan memenuhi kebutuhan

manusia dan sosial. Salah satu definisi singkat dari pemasaran adalah

memenuhi kebutuhan secara menguntungkan”.

Sementara Marshall dan Johnston (2015:7) mendefinisikan pemasaran

(marketing) sebagai berikut:

“Marketing is the activity, set of institutions, and processes for creating,

communicating, delivering, and exchanging offerings that have value for

customers, clients, partners, and society at large”.

6
7

“Pemasaran adalah aktivitas organisasi dan serangkaian proses untuk

menciptakan, menyampaikan, dan mempertukarkan penawaran yang

memiliki nilai bagi konsumen, klien, mitra, dan masyarakat luas”.

Berdasarkan pengertian tersebut bisa disimpulkan pengertian pemasaran

(marketing) sebagai proses menawarkan produk yang bernilai kepada pihak lain,

atau dapat dikatakan pemasaran merupakan segala kegiatan yang menyangkut

penyampaian produk kepada konsumen. Pemasaran merupakan sistem yang

menyeluruh yang diarahkan untuk mengatur dan memasarkan produk untuk

memenuhi kebutuhan konsumen.

Kotler dan Keller (2016:30) menggambarkan sistem pemasaran sederhana

(simple marketing system) sebagai berikut.

Communication

Industri Goods/Service Pasar


(a collection of sellers) (a collection of buyers)
Money

Information

Gambar 2.1 A Simple Marketing System

Pemasar memandang penjual sebagai industri dan menggunakan istilah

pasar untuk menggambarkan kelompok pelanggan (konsumen). Gambar 2.1

menunjukkan tentang bagaimana penjual dan pembeli dihubungkan oleh 4

(empat) aliran. Penjual mengirim barang (produk) ke pasar, sebagai imbalannya

penjual menerima uang dan informasi seperti sikap konsumen dan data penjualan.

Lingkaran dalam menunjukan pertukaran uang. Sementara lingkaran luar

menunjukkan pertukaran informasi.


8

2.1.2 Manajemen Pemasaran

Marshall dan Johnston (2015:6) mengatakan bahwa dalam lingkungan

bisnis saat ini, pemasaran adalah fungsi sentral dan serangkaian proses yang

penting bagi perusahaan. Manajemen pemasaran adalah aktivitas bisnis inti dalam

perusahaan. Manajemen pemasaran perlu diperhatikan oleh perusahaan karena

sangat berkontribusi dalam kelancaran pemasaran produk. Manajemen pemasaran

memiliki peranan penting dalam proses pemasaran produk karena dengan adanya

manajemen pemasaran yang baik perusahaan bisa mencapai target pasar yang

maksimal dan mendapatkan lebih banyak pelanggan (konsumen).

Kotler dan Keller (2016:51) mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai

berikut.

“Marketing management is the art and science of choosing target markets

and getting, keeping, and growing customers through creating, delivering,

and communicating superior customer value”.

“Manajemen pemasaran adalah seni dan ilmu dalam memilih pasar sasaran,

dan mendapatkan, mempertahankan, serta meningkatkan pelanggan

(konsumen) dengan menciptakan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan

yang unggul”.

Manajemen pemasaran merupakan usaha untuk merencanakan,

mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan proses pemasaran dari

suatu perusahaan dengan tujuan untuk mencapai tujuan perusahaan yang efisien

dan efektif. Manajemen pemasaran meliputi penentuan sasaran pemasaran,

penerapan rencana pemasaran dalam tindakan, dan pengontrolan program


9

pemasaran. Manajemen pemasaran ada karena pemasaran produk merupakan hal

yang penting bagi perusahaan.

Kotler dan Keller (2016:52) mengatakan bahwa dalam mewujudkan

manajemen pemasaran yang sukses perlu mengembangkan rencana dan strategi

pemasaran, menangkap wawasan pemasaran, menghubungkan dengan pelanggan,

membangun merek yang kuat, menciptakan, menyampaikan, dan

mengkomunikasikan nilai, dan menciptakan pertumbuhan jangka panjang. Dalam

fungsi manajemen pemasaran terdapat kegiatan menganalisis yaitu, analisis yang

dilakukan untuk mengetahui pasar dan lingkungan pemasarannya sehingga dapat

diperoleh informasi tentang seberapa besar peluang untuk merebut pasar dan

seberapa besar ancaman yang harus dihadapi.

2.1.3 Produk

Amstrong et, al (2017:278) mendefinisikan produk (product) dengan

pengertian sebagai berikut.

“Product as anything that can be offered to a market for attention,

acquisition, use, or consumption that might satisfy a want or need”.

“Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan,

akuisisi, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau

kebutuhan”.

Produk adalah elemen kunci dari bauran pemasaran yang harus dipahami

dengan baik agar bisa memenuhi kebutuhan konsumen dan mencapai tujuan

perusahaan, oleh karena itu perencanaan produk sangatlah penting. Perencanaan

produk harus memikirkan tentang produk apa yang sebenarnya dicari oleh
10

konsumen dan bagaimana kualitas, desain, harga, dan lain lain yang diharapkan

oleh konsumen. Perencanaan bauran pemasaran dimulai dengan membangun

penawaran yang memberikan nilai kepada sasaran konsumen. Penawaran ini

menjadi dasar dimana perusahaan membangun hubungan yang menguntungkan

dengan konsumen.

2.1.4 Atribut Produk

Amstrong et, al (2017:297) mengatakan bahwa keputusan penting dalam

pengembangan dan pemasaran produk mencakup tentang atribut produk. Atribut

produk melibatkan manfaat produk yang ditawarkan. Manfaat ini disampaikan

melalui atribut produk yang meliputi kualitas produk, fitur produk, dan desain

produk.

1) Kualitas Produk

Kualitas produk adalah salah satu alat penentuan yang utama bagi pemasar.

Kualitas memiliki dampak langsung pada kinerja produk, dengan demikian

kualitas produk sangat erat kaitannya dengan kepuasan pelanggan. Kualitas

suatu produk menentukan jenis program pemasaran yang akan dibuat untuk

mempromosikannya.

2) Fitur Produk

Sebuah produk dapat ditawarkan dengan berbagai fitur. Fitur adalah alat

kompetitif untuk membedakan produk perusahaan dengan produk pesaing.

Menjadi produsen pertama yang memperkenalkan fitur baru yang berharga

adalah salah satu cara yang efektif untuk bersaing.


11

3) Desain Produk

Cara lain untuk menambah nilai pelanggan adalah melalui gaya khas dan

desain. Desain adalah konsep yang lebih besar daripada gaya. Gaya hanya

menggambarkan penampilan dari sebuah produk, tetapi desain lebih dari

sekedar gaya. Desain berkontribusi pada kegunaan produk serta

penampilannya. Desain yang bagus dimulai dengan mengamati pelanggan dan

mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan mereka.

Selain itu dalam atribut produk pengemasan dan pelebelan juga penting.

Pengemasan lebih dari sekedar wadah untuk menampung produk tetapi penting

sebagai alat pemasaran juga. Pengemasan juga berfungsi sebagai pelindung dari

kerusakan produk. Pengemasan juga bisa digunakan sebagai alat promosi untuk

menggambarkan manfaat produk dan mengidentifikasi merek produk. Sementara

pelebelan berfungsi sebagai alat yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi

produk. Label bisa menjelaskan beberapa hal tentang produk meliputi siapa yang

memproduksi, dimana diproduksinya, kapan diproduksi, apa isinya, dan cara

penggunaanya. Label merupakan elemen penting dalam kampanye pemasaran

yang lebih luas.

2.1.5 Keputusan Pembelian Produk

Menurut Kotler dan Keller (2016:198) keputusan pembelian adalah proses

pengambilan keputusan oleh konsumen yang mengkombinasikan pengetahuan

untuk memilih dua atau lebih alternatif produk yang tersedia dan dipengaruhi oleh

beberapa faktor, seperti kualitas, harga, kemudahan, pelayanan, dan lain-lain.

Pengambilan keputusan oleh konsumen dalam pembelian produk diawali dengan


12

adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan. Perusahaan yang cerdas mencoba

sepenuhnya untuk memahami proses keputusan pembelian pelanggan. Beberapa

konsumen secara pasif berbelanja dan dapat memutuskan untuk melakukan

pembelian dari informasi yang tidak disengaja mereka temui.

Menurut Hollensen (2015:118) keputusan pembelian merupakan sebuah

tindakan yang dilakukan konsumen untuk membeli produk. Keputusan pembelian

adalah proses dimana konsumen memilih dan mengevaluasi produk, konsumen

mempertimbangkan berbagai hal yang sesuai dengan kebutuhannya dalam proses

pembelian tersebut. Produk yang dipilih akhirnya menjadi produk pilihan

konsumen untuk memenuhi kebutuhan. Pada dasarnya pengambilan keputusan

konsumen terhadap suatu produk berbeda-beda tergantung pada jenis keputusan

pembeliannya. Konsumen harus melewati beberapa tahap, yang dikenal dengan

model tingkat. Model ini menunjukkan bahwa konsumen harus melalui 5 (lima)

tahapan dalam proses pembelian suatu produk.

Menurut Kotler dan Keller (2016:195) proses pengambilan keputusan

pembelian konsumen sebagai berikut.

1. Need Recognition

Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau

kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal.

2. Information Search

Konsumen yang tertarikpada suatu produk mungkin atau tidak mungkin akan

mencari informasi yang lebih lanjut. Jika dorongan konsumen kuat dan

produk dianggap produk sudah sesuai dengan yang diinginkan, kemungkinan


13

dia akan membelinya saat itu juga. Jika tidak, konsumen dapat menyimpan

kebutuhan tersebut dalam memori atau melakukan pencarian informasi yang

berkaitan dengan kebutuhan. Sumber informasi tersebut bisa terdiri dari 4

(empat) kelompok, yaitu:

1) Pribadi: keluarga, teman, tetangga, rekan,

2) Komersial: iklan, situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan, tampilan,

3) Publik: Media massa, organisasi pemeringkat konsumen, dan

4) Eksperimental: Penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk.

3. Evaluation of Alternative)

Beberapa konsep yang akan membantu dalam memahami proses evaluasi.

Pertama, konsumen berusaha memuaskan sebuah kebutuhan. Kedua,

konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen

melihat masing-masing produk sebagai sekelompok atribut dengan berbagai

kemampuan untuk menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk

memuaskan kebutuhan. Konsumen akan memberikan perhatian terbesar pada

atribut yang menghantarkan manfaat yang memenuhi kebutuhan.

4. Purchase Behavior

Pada tahap evaluasi konsumen membuat peringkat merek dan membuat niat

untuk membeli. Umumnya keputusan pembelian konsumen dalam membeli

produk ditentukan oleh merek dan kualitas produk yang disukai.

Menurut Kotler dan Keller (2016:187) terdapat beberapa dimensi dan

indikator yang menentukan keputusan konsumen untuk melakukan pembelian

suatu produk, yaitu.


14

1. Pilihan Produk

Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk atau

menggunakan uangnya untuk tujuan lain, dalam hal ini perusahaan harus

memusatkan perhatiannya kepada orang-orang yang berminat membeli sebuah

produk serta alternatif yang mereka pertimbangkan. Misalnya kebutuhan suatu

produk, keberagaman varian produk dan kualitas produk.

2. Pilihan Merek

Pembeli harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan dibeli.

Setiap merek memiliki perbedaan-perbedaan tersendiri dalam hal ini

perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merek.

Misalnya kepercayaan dan popularitas merek.

3. Pilihan Penyalur

Pembeli harus mengambil keputusan penyalur mana yang akan dikunjungi.

Setiap pembeli mempunyai pertimbangan yang berbeda-beda dalam hal

menentukan penyalur bisa dikarenakan faktor lokasi yang dekat, harga yang

murah, persediaan barang yang lengkap dan lain-lain. Misalnya kemudahan

mendapatkan produk dan ketersediaan produk.

4. Waktu Pembelian

Keputusan konsumen dalam pemilihan waktu pembelian bisa berbeda-beda.

Misalnya ada yang membeli sebulan sekali, tiga bulan sekali, enam bulan

sekali atau satu tahun sekali.


15

5. Jumlah Pembelian

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang

akan dibelinya. Pembelian yang dilakukan mungkin lebih dari satu, dalam hal

ini perusahaan harus mempersiapkan banyaknya produk sesuai dengan

keinginan yang berbeda-beda dari para pembeli.

2.2 Hasil Penelitian Sebelumnya

Berikut adalah hasil penelitian terdahulu yang telah peneliti ringkas. Peneliti

menggunakan penelitian terdahulu sebagai sumber referensi dalam membangun

hipotesis penelitian.

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Sebelumnya

No Peneliti Variabel Hasil Penelitian


1 Peneliti: Independen: Berdasarkan hasil
Akpoyomare et, al (2012) - Atribut Produk penelitian ditemukan
bahwa atribut produk
Judul: Dependen: berpengaruh positif
The Influence of Product - Keputusan signifikan terhadap
Attributes on Consumers Pembelian keputusan pembelian.
Purchase Decision in the Atribut memainkan
Nigerian Food and Alat Analisis: peran penting dalam
Beverages Industry: A - Pearson proses pengambilan
Study of Lagos Metropolis. Correlation dengan keputusan konsumen.
SPSS versi 17
2 Peneliti: Independen: Berdasarkan hasil
Pradana dan Reventiary - Atribut Produk penelitian ditemukan
(2016) bahwa atribut produk
Dependen: berpengaruh positif
Judul: - Keputusan signifikan terhadap
Pengaruh Atribut Produk Pembelian keputusan pembelian
Terhadap Keputusan sepatu dengan merek
Pembelian Sepatu Merek Alat Analisis: customade. Secara
Customade (Studi di - Analisis Regresi keseluruhan variabel
Merek Dagang Customade Linear Sederhana keputusan pembelian
Indonesia). dengan SPSS versi dipengaruhi oleh
22 atribut produk sebesar
48,5%.
16

No Peneliti Variabel Hasil Penelitian


3 Peneliti: Independen: Berdasarkan hasil
Helfi dkk (2019) - Atribut Produk penelitian ditemukan
bahwa atribut produk
Judul: Dependen: berpengaruh positif
How Product Attributes - Keputusan signifikan terhadap
Affect Customer Decision Pembelian keputusan pembelian
to Purchase A Premium motor matic. Atribut
Scooter Matic?. Alat Analisis: produk yang diukur
- Structural dengan indikator
Equation Modeling kualitas produk, fitur,
(SEM) dengan dan desain produk
SmartPLS 3.0 memiliki pengaruh
sebesar 47,8%
terhadap keputusan
pembelian.
4 Peneliti: Independen: Berdasarkan hasil
Ogbulie et, al (2019) - Atribut Produk penelitian ditemukan
bahwa tidak semua
Judul: Dependen: atribut produk
Influence of Product - Keputusan berpengaruh terhadap
Attribute on Consumers Pembelian keputusan pembelian.
Purchase Decisions on Atribut produk
Malt Drink in Enugu State, Alat Analisis: (merek, kemasan, dan
Nigeria. - Analisis Regresi dukungan selebriti)
Linear Berganda berpengaruh positif
dengan SPSS versi signifikan terhadap
17 keputusan pembelian
produk. Sementara
harga dan rasa produk
tidak mempengaruhi
keputusan pembelian
produk malt drink.
5 Peneliti: Independen: Berdasarkan hasil
Tambunan dan Pinem - Atribut Produk penelitian ditemukan
(2020) bahwa atribut produk
Dependen: berpengaruh positif
Judul: - Keputusan signifikan terhadap
The Effect of Product Pembelian keputusan pembelian.
Attributes on Purchasing Semua atribut produk
Decision for Palm Oil Alat Analisis: (merek, kualitas,
Derivatives (Case Study: - Analisis Regresi harga, dan kemasan
Chocolate Appolo at Bina Linear Berganda produk) berpengaruh
Swalayan Medan). dengan SPSS terhadap keputusan
pembelian produk.
17

2.3 Definisi Konsepsional

Definisi konsepsional merupakan pengertian secara konsep teori terkait

variabel-variabel penelitian. Definisi konsepsional bertujuan untuk memberikan

gambaran yang jelas berdasarkan teori, definisi konsepsional juga digunakan

untuk menghindari kesalahpahaman tentang penulisan istilah-istilah penting

antara konsep yang satu dengan konsep lainnya. Dalam penelitian ini definisi

konsepsional dari masing-masing variabel sebagai berikut.

Amstrong et, al (2017:297) mendefinisikan atribut produk dengan

pengertian sebagai berikut.

“Developing a product or service involves defining the benefits that it will

offer. These benefits are communicated and delivered by product attributes

such as quality, features, syle and design”.

“Mengembangkan produk atau layanan melibatkan manfaat yang akan

ditawarkannya. Manfaat ini dikomunikasikan oleh atribut produk seperti

kualitas produk, fitur produk, gaya dan desain produk”.

Kotler dan Amstrong (2018:153) mendefinisikan keputusan pembelian

produk sebagai berikut.

“In the evaluation stage, the customers ranks brands and forms purchase

intentions. Generally the customers purchase decision will be to buy the

most preferred brand”.

“Pada tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat merek dan membentuk

niat beli. Umumnya keputusan pembelian konsumen ditentukan oleh merek

yang paling disukai”.


18

2.4 Kerangka Pikir

Konsep penelitian ini terdiri dari 1 (satu) variabel independen, yaitu Atribut

Produk (X) terhadap variabel dependen, yaitu Keputusan Pembelian (Y). Untuk

memudahkan pemahaman konsep, maka peneliti membuat gambaran kerangka

konsep sebagai berikut.

Keputusan Pembelian
Produk Dodol Garut
Atribut Produk (X)
Merek Sari Lezat di
Samarinda (Y)

Gambar 2.2 Kerangka Pikir

Kerangka konsep dalam penelitian ini menggambarkan paradigma

sederhana dengan 1 (satu) variabel independen yang menggambarakan bahwa

atribut produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk Dodol Garut

Merek Sari Lezat di Samarinda.

2.5 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah penelitian.

Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka konsep yang telah dibangun

sebelumnya, maka hipotesis yang terbentuk pada penelitian ini adalah sebagai

berikut.

Hipotesis: Atribut produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian Dodol Garut Merek Sari Lezat di Samarinda.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan penjelasan tentang variabel penelitian yang

diungkapkan berdasarkan definisi konsep variabel secara operasional dan secara

praktik dalam ruang lingkup objek penelitian. Peneliti menggunakan 2 (dua) jenis

variabel, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen

berupa atribut produk (X). Sementara variabel dependen berupa keputusan

pembelian produk (Y). Berikut merupakan definisi operasional dari masing-

masing variabel.

1. Atribut Produk

Atribut produk merupakan unsur-unsur dalam produk Dodol Garut Sari

Lezat yang dianggap penting oleh konsumen dan dijadikan sebagai dasar

dalam pengambilan keputusan pembelian produk. Atribut produk diukur

dengan beberapa indikator, diantaranya adalah:

a. Kemasan (Desain) Produk

b. Kualitas Produk

c. Harga Produk

19
20

2. Keputusan Pembelian Produk

Keputusan pembelian produk merupakan proses dimana konsumen

memilih dan mengevaluasi produk, serta mempertimbangkan berbagai

hal yang sesuai dengan kebutuhannya. Keputusan pembelian produk

dapat diukur menggunakan beberapa indikator, diantaranya adalah:

a. Kemantapan membeli setelah mengetahui informasi produk

b. Memutuskan membeli karena merek yang paling disukai

c. Membeli karena sesuai dengan keinginan dan kebutuhan

d. Membeli karena mendapat rekomendasi dari orang lain

3.2 Jangkauan Penelitian

Untuk membatasi analisis, jangkauan penelitian ini hanya menggunakan

variabel atribut produk sebagai variabel independen dan keputusan pembelian

produk sebagai variabel dependen. Kemudian peneliti juga membatasi objek

penelitian yaitu pembelian produk Dodol Garut Merek Sari Lezat hanya di Kota

Samarinda saja.

3.3 Rincian Data Yang Diperlukan

Berdasarkan maksud dan tujuan penelitian, maka rincian data yang

diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder dengan

penjelasan sebagai berikut:

1. Data Primer

Data primer yang diperlukan pada penelitian terdiri dari karakteristik

responden yang meliputi jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, serta

pernyataan responden yang berkaitan dengan data-data variabel penelitian,


21

yaitu atribut produk dan keputusan pembelian produk Dodol Garut Merek Sari

Lezat di Samarinda.

2. Data Sekunder

Data sekunder yang diperlukan pada penelitian terdiri studi pustaka yaitu,

dengan menggunakan literatur-literatur sebagai teori acuan yang relevan

dengan pokok permasalahan yang sedang diteliti.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) karena data

diperoleh dari hasil pengamatan pada konsumen yang pernah membeli produk

Dodol Garut Merek Sari Lezat di Kota Samarinda.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan

kuisioner. Menurut Sugiyono (2014:230) “kuesioner adalah teknik pengumpulan

data dengan cara peneliti memberikan daftar pertanyaan atau pernyataan yang

tertulis untuk dijawab oleh responden”. Dalam penelitian ini alat ukur yang

digunakan adalah skala likert. Instrumen yang digunakan untuk mengukur

variabel penelitian menggunakan skala likert 5 (lima) poin. Jawaban responden

berupa pilihan dari 5 (lima) alternatif yang ada meliputi:

SS (Sangat Setuju) = Skor 5

S (Setuju) = Skor 4

N (Netral) = Skor 3

TS (Tidak Setuju) = Skor 2

STS (Sangat Tidak Setuju) = Skor 1


22

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Yudaruddin (2014:8) “populasi adalah seluruh objek pengamatan”.

Kriteria populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah berbelanja

(membeli) produk Dodol Garut Merek Sari Lezat di Kota Samarinda yang telah

berusia minimal 17 tahun. Alasan peneliti menetapkan usia minimal 17 tahun

karena dengan usia tersebut seseorang tentu mempunyai kemampuan untuk

memahami dan mengisi kuisioner dengan baik dan benar.

Menurut Sugiyono (2019:127) “sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Mengingat jumlah populasi dalam

penelitian ini tidak terhitung jumlahnya secara pasti, maka jumlah sampel

ditentukan dengan rumus berikut:

1 Z ɑ/2
n = [ ]2
4 ɛ

Sumber: Subagyo dan Djarwanto (2005:139)

Keterangan:

n = Banyaknya sampel

Z = Batas Interval

ɑ = Taraf kesalahan dalam pengujian yang biasa digunakan

ɛ = Error atau tingkat kesalahan estimasi

Kesalahan (error) dalam pengujian statistik sebesar 5% (0,05) karena taraf

signifikansi yang biasa digunakan dalam penelitian sejenis adalah 5%. Karena ɑ =

5%, maka Zɑ/2 = 1,96. Peneliti menentukan ɛ = 0,01 karena ini merupakan

keputusan subjektif, peneliti mengharapkan tingkat error dalam pengisian


23

kuisioner yang mungkin terjadi tidak lebih dari 0,1 (10%). Dengan demikian

jumlah sampel yang akan diteliti sebanyak:

1 1,96
n = [ ]2
4 0,1

n = 96,04 dibulatkan menjadi 100

Dengan demikian jumlah sampel pada penelitian ini adalah 100 responden.

Sampel yang akan diteliti adalah seseorang yang pernah membeli produk Dodol

Garut Merek Sari Lezat.

3.6 Alat Analisis dan Pengujian Hipotesis

3.6.1 Alat Analisis

Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

analisis regresi linear sederhana dibantu dengan menggunakan program SPSS

dalam mengolah data penelitian. Menurut Gani dan Amalia (2014:124) model

regresi sederhana adalah model regresi yang menggambarkan hubungan

fungsional antara dua variabel. Variabel pertama (Y) berperan sebagai variabel

dependen, dan variabel kedua (X) berperan sebagai variabel independen.

Formulasi model regresi sederhana biasanya ditulis sebagai berikut:

Y=ɑ+βX+ɛ

Keterangan:

Y = Keputusan Pembelian Produk

ɑ = Konstanta

β = Koefisien Regresi

X = Atribut Produk

ɛ = Tingkat Kesalahan (error)


24

Menurut Gani dan Amalia (2014:125) pembentukan model regresi

dilanjutkan dengan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis, bertujuan untuk

memastikan kebenaran hipotesis yang diajukan atas rumusan masalah penelitian.

3.6.2 Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Menurut Yudaruddin (2014:28) “validitas berasal dari kata validity yang

mempunyai arti sejauhmana alat ukur memiliki ketepatan dan kecermatan dalam

menjalankan fungsi ukurnya”. Uji validitas bertujuan untuk memastikan bahwa

masing-masing pertanyaan atau pernyataan terklasifikasi pada variabel yang telah

ditentukan. Menurut Furqon (2011:103) rumus yang digunakan untuk mengukur

validitas instrumen adalah korelasi pearson product moment sebagai berikut.

N ∑ XY −( ∑ X ) (∑Y )
r xy=
√ {(N ∑¿ X )−( ∑ X ) }{¿ ¿ ¿
2 2

Sumber: Furqon (2011:103)

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi butir

N = Jumlah responden uji coba

∑X = Jumlah skor item yang diperoleh uji coba

∑Y = Jumlah skor total item yang diperoleh responden

Perhitungan valid tidaknya suatu butir pertanyaan dilakukan dengan cara

membandingkan angka koefisien korelasi butir dengan angka tabel, pengujian

validitas dilakukan dengan metode korelasi yaitu dengan melihat angka koefisien

korelasi (r) dan nilai signifikannya pada item korelasi yang menyatakan hubungan

antara skor pertanyaan dengan skot total. Apabila nilai probabilitas statistic ˂
25

level of significant 5% = 0,05, maka dapat dinyatakan item tersebut valid.

Sehingga seluruh pertanyaan dalam kuesioner dapat dinyatakan valid dan akan

digunakan dalam penelitian.

a. Item pernyataan dinyatakan valid apabila rhitung > rtabel.

b. Item pernyataan dinyatakan tidak valid apabila rhitung < rtabel.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Yudaruddin (2014:31) “reliabilitas dari terjemahan reliability

berasal dari kata rely dan ability yang berarti sejauhmana alat ukur dapat

dipercaya”. Hasil pengukuran yang memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi akan

mampu memberikan hasil yang terpercaya. Tinggi rendahnya reliabilitas

instrumen ditunjukan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Jika

suatu instrumen dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil

pengukurannya yang diperoleh konsisten instrumen tersebut reliabel.

Menurut Gani dan Amalia (2014:119) untuk menguji reliabilitas instrumen

dalam penelitian menggunakan koefisien reliabilitas cronbach alpha dengan

rumus sebagai berikut:

∑ σb 2

( )
r i=
k
k −1
(1− 2 )
σt

Keterangan:

ri = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pernyataan

∑σ 2b = Jumlah varians butir

2
σt = Varians total
26

Hasil ukur itu diterjemahkan dengan koefisien keandalan, yaitu derajat

kemampuan alat ukur untuk mengukur perbedaan-perbedaan individu yang ada.

Keandalan itu perlu, sebab data yang tidak andal tidak dapat diolah lebih lanjut

karena akan menghasilkan kesimpulan yang bias. Kaidah pengambilan keputusan

reliabiltas adalah.

a. Jika reliabilitas cronbach alpha melebihi angka standard 0,60 maka item

pertanyaan variabel tersebut berstatus reliabel.

b. Jika reliabilitas cronbach alpha kurang dari angka standard 0,60 maka item

pertanyaan variabel tersebut tidak reliabel.

3.6.3 Uji Asumsi Klasik

Tahapan sebelum melakukan analisis regresi linear sederhana terlebih

dahulu perlu dilakukan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik diperlukan untuk

memperoleh hasil penelitian yang BLUE (Best Linear Unbiased Estimate).

Karena penelitian ini menggunakan data dari kuisioner dan terdiri dari satu

variabel independen, maka uji asumsi klasik yang diperlukan adalah uji normalitas

dan uji heteroskedastisitas. Berikut adalah penjelasan uji asumsi klasik dalam

penelitian ini:

1. Uji Normalitas

Menurut Yudaruddin (2014:129) “uji normalitas digunakan untuk

mengetahui apakah model regresi memiliki variabel residual (error) yang

berdistribusi normal”. Hal ini karena dalam uji t untuk melihat tingkat signifikansi

variabel independen terhadap variabel dependen tidak dapat diaplikasikan jika

residual tidak mempunyai distribusi normal.


27

Menurut Yudaruddin (2014:129) untuk mengetahui data residual

berdistribusi normal atau tidak cukup dengan membandingkan nilai Asymp. Sig.

(2-tailed) dengan tingkat error yang ditetapkan yaitu 5% atau 0,05. Dalam

penggunaan SPSS uji normalitas dapat ditempuh dengan menggunakan uji One

Sample Kolmogorov Smirnov dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05 maka data residual berdistribusi tidak

normal.

b. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05 maka data residual berdistribusi

normal.

2. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Yudaruddin (2014:142) “uji heteroskedastisitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual

satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda

disebut heteroskedastisitas. Gani dan Amalia (2014:123) mengatakan bahwa

regresi yang baik adalah regresi yang berada dalam posisi homoskedastisitas dan

bukan kondisi heteroskedastisitas.

Menurut Gani dan Amalia (2014:124) dasar atau kriteria dalam

pengambilan keputusan untuk mendeteksi adanya hereroskedastisitas sebagai

berikut:

a. Variabel dinyatakan dalam posisi homoskedastisitas, jika penyebaran titik-titik

observer di atas dan atau di bawah angka nol pada sumbu Y, mengarah kepada

satu pola yang jelas.


28

b. Jika sebaliknya, yaitu penyebaran titik-titik observer di atas dan atau di bawah

angka nol pada sumbu Y, mengarah kepada satu pola yang tidak jelas maka

telah terjadi heteroskedastisitas.

3.6.4 Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan koefisien korelasi (uji R),

koefisien determinasi (R2), dan uji t untuk mengetahui pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen.

1. Koefisien Korelasi (Uji R)

Menurut Gani dan Amalia (2014:126) “koefisien korelasi adalah bilangan

yang menunjukkan kuat atau lemahnya hubungan antara variabel independen (X)

dengan variabel dependen (Y)”. Notasi korelasi pada regresi linear sederhana

adalah (R). Ukuran koefisien korelasi berkisar antara –1 sampai +1. Semakin

besar nilai R (mendekati angka 1), maka semakin erat hubungan kedua variabel

tersebut. Sebaliknya, semakin kecil nilai R (mendekati angka 0), maka semakin

lemah hubungan kedua variabel tersebut.

Menurut Gani dan Amalia (2014:126) nilai koefisien korelasi (R) dapat

diperoleh dari rumus berikut:

β .∑ x
2
R=
∑ Y2

Sebagai bahan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan besar

atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan berikut ini.


29

Tabel 3.1 Pedoman Menginterprestasikan Koefisien Korelasi


Interval Korelasi Tingkat Hubungan
< 0,25 Sangat Lemah
0,25 – 0,49 Lemah
0,50 – 0,75 Kuat
> 0,75 Sangat Kuat
Sumber: Gani dan Amalia (2014:126)

2. Koefisien Determinasi (Uji R2)

Menurut Gani dan Amalia (2014:127) “kofisien determinasi (R2) adalah

sebuah bilangan yang menyebutkan proporsi (persentase) variasi perubahan nilai-

nilai Y yang ditentukan oleh variasi perubahan nilai-nilai X”. Notasi koefisien

determinasi pada regresi linear sederhana adalah (R2). Nilai koefisien determinasi

adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-

variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas.

Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel

dependen.

3. Uji t

Menurut Gani dan Amalia (2014:128) “pengujian hipotesis pada model

regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh nyata (signifikansi) variabel

independen (X) terhadap variabel dependen (Y)”. Metode yang digunakan untuk

menguji tingkat kenyataan pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen adalah dengan mnggunakan alat uji uji t (t test). Rumus pengujian

dengan menggunakan uji untuk model regresi sederhana menurut Gani dan

Amalia (2014:129) adalah:


30

β
tβ =
Se β

Hipotesis tentang keberpengaruhan variabel independen terhadap

dependen adalah:

H0 ; β = 0 maka, variabel X tidak berpengaruh terhadap variabel Y.

H1 ; β i ≠ 0 maka, variabel X berpengaruh terhadap variabel Y.

Sedangkan hipotesis tentang tingkat signifikansi satu variabel independen

terhadap dependen adalah:

a. Jika thitung > ttabel maka, H0 ditolak (H1 diterima), atau pengaruhan variabel

independen terhadap dependen adalah signifikan.

b. Jika thitung < ttabel maka, H0 diterima (H1 ditolak), atau pengaruhan variabel

independen terhadap dependen tidak signifikan.


DAFTAR PUSTAKA

Akpoyomare, Ogho Ben. et, al. 2012. “The Influence of Product Attributes on
Consumers Purchase Decision in the Nigerian Food and Beverages
Industry: A Study of Lagos Metropolis”. American Journal of Business
and Management. Vol.1 (4), 196-201

Alfairi, Basyits Ali dan Karneli, Okta. 2019. Pengaruh Kualitas Produk dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Vitamin Mata Biovision PT. Indofarma
Global Medika Cabang Medan. Jurnal Online Mahasiswa. Vol.6 (2), 1-15

Amstrong, Gary. et, al. 2017. Marketing An Introduction: Canadian 6 Edition.


Toronto: Pearson Canada Inc

Furqon. 2011. Statistika Terapan Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Gani, Irwan dan Amalis, Siti. 2014. Alat Analisis Data. Yogyakarta: Penerbit
Andi

Helfi, Yudi dkk. 2019. How Product Attributes Affect Consumers Decision to
Purchase a Premium Scooter Matic. Jurnal Ilmiah Bidang Akuntansi dan
Manajemen. Vol.16(1), 93-103

Hollensen, Svend. 2015. Marketing Management: A Relationship Approach 3rd


Edition. Edinburgh Gate: Pearson Education Limited

Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2018. Principles of Marketing 17e. New
York: Pearson Education, Inc

Kotler, Plilip. et, al. 2016. Marketing Management 3rd Edition. Edinburgh Gate:
Pearson Education Limited

Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2016. Marketing Management 15e.
Edinburgh Gate: Pearson Education Limited

Marshall, Greg W. dan Johnston, Mark W. 2015. Marketing Management 2e.


New York: McGraw-Hill Education

Ogbilie, Angela Nneka et, al. 2019. Influence of Product Attributes on Consumers
Purchase Decisions on Malt Drink in Enugu State, Nigeria. American
International Journal of Business Management. Vol.2(12), 18-27

31
32

Pradana, Mahir dan Reventiary, Avian. 2016. Pengaruh Atribut Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Sepatu Merek Customade (Studi di Merek Dagang
Customade Indonesia). Jurnal Manajemen. Vol.6(1), 1-10

Subagyo, Pangestu dan Djarwanto PS. 2005. Statistik Induktif Edisi Kelima.
Yogyakarta: BPFE

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta

Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta

Tambunan, Beryanto dan Pinem, Laura Juita. 2020. The Effect of Product
Attributes on Purchasing Decision For Palm Oil Derivatives (Case Study:
Chocolate Appolo at Bina Swalayan Medan). Jurnal Pertanian Tropik,
Vol.7(2), 219-226

Yudaruddin, Rizky. 2014. Statistik Ekonomi Aplikasi Dengan Program SPSS


Versi 20. Yogyakarta: Interpena

Zimmerman, Alan dan Blythe, Jim. 2013. Business to Business Marketing


Management: a Global Perspective. New York: Routledge
Lampiran 3.1

KUISIONER PENELITIAN

PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN


PEMBELIAN PRODUK DODOL GARUT MEREK SARI LEZAT
DI SAMARINDA

Responden yang saya hormati,

Saya Juli Yanti Purnama Sari mahasiswa jurusan manajemen Fakultas


Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda sedang melakukan penelitian
tentang pengaruh atribut produk terhadap keputusan pembelian produk Dodol
Garut Merek Sari Lezat di Samarinda. Kuisioner ini merupakan sumber data
utama dalam penelitian ini, sehingga saya memohon kesediaan Bpk/Ibu/Sdr/i
untuk mengisi kuisioner ini dengan tepat dan sesuai pengalaman Bpk/Ibu/Sdr/i.
Semua informasi yang Bpk/Ibu/Sdr/i isi dalam kuisioner ini bersifat rahasia dan
hanya digunakan untuk kepentingan akademis. Atas partisipasinya, saya ucapkan
banyak terima kasih.

Hormat Saya,

Juli Yanti Purnama Sari

I. Identitas Responden
Berikan tanda silang (X) pada salah satu pilihan jawaban dan tuliskan
jawaban singkat apabila jawaban Anda tidak tersedia pada kolom pilihan
pada kuisioner ini.
1. Nama : ....................................................................................
2. Usia : ( ) 17-20 Tahun, ( ) 21-25 Tahun, ( ) 25-30 Tahun
( ) 31-35 Tahun, ( ) 36-40 Tahun, ( ) > 40 Tahun
3. Jenis Kelamin: ( ) Laki-Laki ( ) Perempuan
4. Pekerjaan : ( ) Mahasiswa ( ) PNS ( ) Swasta
( ) Belum/Tidak Bekerja ( ) Lainnya
5. Pendapatan : ( ) < 1 Juta ( ) 1-2 Juta ( ) 2-3 Juta
( ) 3-4 Juta ( ) > 5 Juta ( ) Tidak Tetap

33
34

II. Petunjuk Pengisian Kuisioner

Berikan tanda silang (X) pada jawaban yang Anda anggap paling sesuai

dengan pendapat Anda pada kolom yang tersedia.

Keterangan:

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

N : Netral

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

Contoh:

Pernyataan STS TS N S SS
Dodol Garut Merek Sari Lezat memiliki
desain kemasan yang menarik.
X

III. Kuisioner Atribut Produk

Kemasan (Design)

No Pernyataan STS TS N S SS
1 Dodol Garut Merek Sari Lezat
memiliki desain kemasan yang
menarik.
2 Dodol Garut Merek Sari Lezat
memiliki desain kemasan yang mudah
dikenali.
3 Dodol Garut Merek Sari Lezat
memiliki desain kemasan yang tidak
mudah rusak.
4 Dodol Garut Merek Sari Lezat
memiliki desain kemasan yang praktis.
35

Kualitas Produk

No Pernyataan STS TS N S SS
1 Dodol Garut Merek Sari Lezat
memiliki rasa yang enak.
2 Dodol Garut Merek Sari Lezat
memiliki kualitas bahan yang baik
sehingga tidak mudah basi.
3 Dodol Garut Merek Sari Lezat
memiliki kualitas yang lebih baik dari
merek lain.
4 Dodol Garut Merek Sari Lezat
memiliki rasa dengan ciri khas tertentu.
5 Dodol Garut Merek Sari Lezat yang
dijual higienis.

Harga Produk

No Pernyataan STS TS N S SS
1 Dodol Garut Merek Sari Lezat
memiliki harga yang terjangkau.
2 Dodol Garut Merek Sari Lezat
memiliki variasi harga dengan berbagai
pilihan.
3 Dodol Garut Merek Sari Lezat
memiliki harga yang sesuai kualitas.
4 Dodol Garut Merek Sari Lezat
memiliki harga yang sesuai dengan
manfaat yang diperoleh pelanggan.

IV. Kuisioner Keputusan Pembelian Produk

No Pernyataan STS TS N S SS
1 Informasi yang diberikan tentang
produk sesuai dengan kenyataan yang
ada, sehingga saya berminat untuk
membeli.
2 Saya membeli Dodol Garut Merek Sari
Lezat karena saya tahu bahwa produk
tersebut sangat baik.
3 Saya membeli Dodol Garut Merek Sari
Lezat karena merek tersebut yang
paling saya sukai.
36

4 Saya membeli Dodol Garut Merek Sari


Lezat karena sesuai dengan kebutuhan
saya.
5 Saya membeli Dodol Garut Merek Sari
Lezat karena adanya ajakan dari orang
lain.
6 Saya merasa puas dengan produk
Dodol Garut Merek Sari Lezat yang
saya beli.
7 Saya tidak pernah kecewa setelah
membeli produk Dodol Garut Merek
Sari Lezat.
8 Saya yakin akan keputusan saya
membeli produk Dodol Garut Merek
Sari Lezat karena kualitas produk yang
baik.
9 Saya akan membeli produk Dodol
Garut Merek Sari Lezat kembali.
10 Saya merekomendasikan kepada teman
atau kolega saya untuk membeli produk
Dodol Garut Merek Sari Lezat.

Anda mungkin juga menyukai