KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan thesis yang berjudul “Evaluasi
Strategi Outsourcing sebagai Strategi Perusahaan, studi pada PT Badak NGL,
Bontang” ini dengan baik. Penulisan thesis ini disusun untuk memenuhi
persyaratan dalam memperoleh gelar Master of Business Administration untuk
program Magister Manajemen dengan konsentrasi Strategic Management pada
Universitas Gajah Mada Jakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan thesis ini masih jauh dari sempurna
karena adanya keterbatasan pengetahuan yang dimiliki oelh penulis, namun
penulis telah berusaha semaksimal mungkin menyelesaikan thesis ini dengan baik
dan benar. Dalam proses penulisan thesis ini, penulis memperoleh banyak
dukungan baik moril dan material dari berbagai pihak.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan banyak terima kasih sebesar-
besarnya kepada:
1. Bapak Agus Setiawan, Dr., M.Soc.Sc. selaku dosen pembimbing dan
penguji atas semua bantuan dan bimbingannya selama ini.
2. Bapak Mahfud Sholihin, Ph.D dan Bapak Ahmad Jamli, Drs., M.A. selaku
dosen penguji atas masukan-masukan yang sangat membantu.
3. Seluruh dosen dan staff civitas akademika Program Magister Manajemen
Universitas Gadjah Mada
4. Bapak JDF Saragih dan Ibu Ernawaty selaku pembimbing lapangan yang
telah memberikan dukungan dan kemudahan bagi penulis dalam perolehan
data, informasi dan fasilitas yang diberikan kepada penulis.
5. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang selalu memberikan doa dan semangat
kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.
6. Kakak-kakak, adik-adik dan keponakanku tercinta yang selalu
memberikan dukungan dan semangat kepada penulis.
v
DAFTAR ISI
LAMPIRAN .................................................................................................... 79
ix
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
INTISARI
Kata Kunci : industri gas alam cair, strategi outsourcing, outsourcing SDM,
matriks SWOT, five force model
xiii
ABSTRACT
This research aims to identify one of supporting strategy that use by the
organization in order to gain efficiency and effectifity and also the suitability
those strategy with organization strategy. One of organization strategy is
outsourcing strategy. As a non-profit organization that works as natural gas plant
operator, PT Badak NGL required to make efficiency to survive among the
industry. The kind of strategy that used by PT Badak NGL is manpower
outsourcing.
This research using descriptive qualitative approach with case study
research design on PT Badak NGL, Bontang. The chronology of the study begins
by analyzing the organization’s strategy through analysis of the external
environment and internal environment and then presented through the SWOT
matrix. Further analysis is to analyze the generic strategy to determine the
suitability of the organization’s strategy. Then evaluate the outsourcing strategy
by considering three aspect: cost, quality and risk.
The results of this study indicate that use outsourcing strategy as a strategy
that support the organization’s generic strategy has appropriate and the evaluation
of outsourcing strategy indicate that the organization can reduce the operational
cost and also achieving the best performance.
PENDAHULUAN
membuat cadangan energi minyak bumi yang ada menjadi semakin menipis,
untuk itu perlu adanya industri yang menghasilkan energi cadangan alternatif lain.
Salah satu bentuk energi cadangan alternatif lain adalah gas alam cair. Gas alam
cair (Liquefied Natural Gas, LNG) merupakan gas alam yang telah diproses untuk
dengan bahan bakar petrol dan diesel serta menghasilkan polusi yang lebih sedikit,
namun biaya produksi yang dibutuhkan relatif lebih tinggi dan kebutuhan
process train (A – H) yang mampu menghasilkan 22,5 Mtpa LNG (juta metrik ton
LNG per tahun). PT Badak NGL telah memberikan kontribusi yang cukup besar
utama PT Badak NGL adalah melaksanakan proses pencairan gas alam menjadi
1
2
tren yang tidak menentu. Selain itu, pertumbuhan industri LNG dunia juga
bisnis LNG. Agar mampu menghadapi tantangan ke depan dengan kinerja optimal
satu dari dua sumber: bisa dari keunggulan menciptakan biaya yang rendah (cost
al. (2007), terdapat lima strategi generik yang dapat digunakan perusahaan dalam
non-profit serta lini produk yang dihasilkan hanya satu macam, sehingga
biaya produksi yang rendah serta mampu menjual produknya dengan harga yang
lebih rendah dari pesaing, tetapi masih bisa menghasilkan keuntungan bagi
perusahaannya. Hal ini dapat dilihat dari hasil benchmarking berupa Operational
Performance Review yang dilakukan oleh Shell Global Solutions (SGS) dan
Phillip Townsed Associates tahun 2009 dimana Operating dan Maintenance Cost
NGL melakukan strategi outsourcing tenaga kerja yang mana merupakan salah
satu bentuk strategi penunjang yang dipandang menarik bagi perusahaan karena
dari outsourcing tenaga kerja sendiri bagi perusahaan adalah untuk meningkatkan
berkembang.
2700 karyawan kontrak (outsource). Dari komposisi jumlah karyawan ini dapat
dapat mengurangi biaya tenaga kerja, strategi ini juga bertujuan agar perusahaan
4
dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi perusahaan serta dapat fokus pada
tenaga kerja untuk strategi outsourcing ini antara lain dengan cara lelang atau
kemudian akan dipilih perusahaan yang memberikan nilai kontrak (harga) yang
permasalahan yang terdapat pada PT. Badak NGL dapat dirumuskan sebagai
berikut :
adalah :
bersifat studi kasus pada PT. Badak NGL dengan menggunakan sumber data dan
1. Sumber Data
Sebagian besar data yang diperoleh dan diolah pada penelitian ini adalah
data yang diperoleh langsung dari sumbernya dan bukan data yang telah
6
2. Metode Analisis
a. Analisis SWOT
resiko yang diterima perusahaan akan lebih besar atau justru lebih
menguntungkan perusahaan.
7
berikut :
jumlah harga yang pasti dan tetap, dan semua resiko yang mungkin
sedang berjalan.
resiko.
dimana masing-masing bab terdiri dari sub-sub bab yang merupakan penjabaran
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini berisi mengenai hal-hal yang mendasari penyusunan laporan penelitian
yang termuat dalam latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,
Bab ini berisi mengenai metode penelitian yang digunakan, jenis penelitian, lokasi
Bab yang berisi tentang gambaran umum perusahaan, Termasuk visi dan misi,
Bab ini berisi mengenai analisis dan pembahasan menyeluruh mengenai strategi
outsourcing yang digunakan oleh perusahaan serta analisis lain yang terkait
Bab ini berisi mengenai kesimpulan dari penelitian yang dilakukan dan
TINJAUAN PUSTAKA
perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut
serta prioritas alokasi sumber daya. Sedangkan menurut Porter (1985) strategi
adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing. Selain itu,
definisi lebih khusus dipaparkan oleh Hamel dan Prahalad (1995), yang
10
11
a. Strategi Korporasi
2). Arus keuangan dan sumber daya lainnya dari dan ke divisi-divisi
pada perbaikan posisi persaingan produk barang atau jasa perusahaan dalam
industrinya atau segmen pasar yang dilayani oleh divisi tersebut. Strategi
c. Strategi Fungsional
(2007) yang merupakan pengembangan dari tiga strategi generik porter (1994)
Gambar 2. 1
Lima Strategi Generik
perusahaan membebankan harga yang lebih tinggi untuk produknya dan tetap
strategi fokus ini antara lain kemungkinan bahwa banyak pesaing lain akan
Memberikan nilai lebih kepada konsumen bukan semata karena nilai uang.
pelanggan merasa puas sehingga biaya yang dikeluarkan menjadi yang terbaik
para pesaing.
baik dan optimal. Porter (1985) mengajukan lima kekuatan (five forces model)
15
sebagai alat untuk menganalisis lingkungan persaingan industri seperti yang dapat
Gambar 2. 2
Five Forces Model
Sumber: Porter (1985), disadur dari buku karangan Mudrajad Kuncoro (2005)
Sebuah perusahaan akan tertarik untuk terjun dalam suatu industri bila
makro, datangnya pemain baru akan membuat persaingan yang lebih ketat dan
akhirnya berujung pada turunnya laba yang diterima bagi semua perusahaan.
Menurut porter, faktor persaingan antar pesaing dalam industri yang sama
keluar.
produk sejenis. Ancaman barang substitusi ini dapat dijelaskan oleh faktor-
faktor antara lain harga relatif dalam kinerja barang substitusi, biaya
antara lain:
tersebut menjadi satu-satunya penyedia bahan baku bagi perusahaan lain yang
perusahaan baik sebagian ataupun secara menyeluruh kepada pihal lain yang
bagian produksi beserta tenaga kerjanya, fasilitas, peralatan, teknologi dan aset
Presiden (Keppres) Nomor 18 Tahun 2000, pada pasal 6 dan pasal 28, yang
pengadaan barang atau jasa kepada penyedia barang atau jasa yang mempunyai
outsourcing sudah merupakan bagian sudah merupakan bagian dari strategi bisnis
yang disebut juga dengan strategi outsourcing. Menurut Alpesh B Patel &
kegiatan untuk mencari pihak-pihak yang akan mengisi beberapa bagian dalam
perusahaan untuk mencapai sasaran seperti yang telah ditetapkan dalam strategi
bisnis.
19
Survei yang dilakukan oleh Outsourcing Institute pada tahun 1991 dengan
SDM yang ada dapat digunakan untuk kebutuhan yang lebih strategis
manfaat (keuntungan) bagi perusahaan baik dari segi teknis di masa kini maupun
reduction).
tersebut.
a) Alasan Organisasional
c) Alasan Finansial
Alasan utama adalah untuk mengurangi biaya investasi asset sehingga bisa
Memperoleh akses pasar dan kesempatan bisnis yang lebih luas melalui
e) Alasan Biaya
dapat terjadi dengan merubah biaya tetap (fixed cost) menjadi biaya
variable.
f) Alasan Kepegawaian
hanya untuk menyelesaikan masalah, tetapi juga untuk mendukung tujuan dan
sasaran bisnis. Beberapa alasan utama pada beberapa tingkatan dalam penerapan
- Mengungguli pesaing
kepada mencari cara yang lebih praktis dan cepat. Meskipun dalam istilah umum
Tabel 2. 1
Perbedaan Tujuan Kegiatan Outsourcing Dengan Kontrak
KONTRAK OUTSOURCING
1. Tujuan sekedar menyelesaikan 1. Mempunyai tujuan strategis jangka
pekerjaan tertentu. panjang
2. Sekedar menyerahkan tugas 2. Menyerahkan pekerjaan pada pihak
kepada pihak ketiga profesional
3. Salah satu alasannya karena tidak 3. Ingin berkonsentrasi pada bisnis
dapat, atau tidak sempat utama
mengerjakan sendiri
4. Hubungan pemberi kerja dengan 4. Hubungan bersifat strategis dan
kontraktor jangka pendek jangka panjang
5. Umumnya tidak menyangkut 5. Sering sekali disertai dengan
pengalihan sumber daya manusia pengalihan sumber daya manusia
6. Hubungan pemberi kerja dengan 6. Hubungan pemberi kerja dengan
kontraktor sekedar hubungan kerja kontraktor berkembang menjadi
biasa hubungan kemitraan bisnis
7. Tujuan lebih bersifat jangka 7. Tujuan lebih menjangkau jangka
pendek panjang
8. Umumnya tidak menyangkut 8. Seringkali disertai dengan
pengalihan peralatan atau asset pengalihan atau asset perusahaan
perusahaan
Sumber : Indrajit, Richardus Eko; Djokopranoto, Richardus (2004)
24
pengontrakan aktivitas perusahaan pada pihak ketiga, dimana ada beberapa tipe
a) Contracting.
Ini adalah bentuk penyerahan aktivitas perusahaan pada pihak ketiga yang
paling sederhana dan merupakan bentuk yang paling lama. Biasanya ini
menyangkut kegiatan yang sederhana atau jenis layanan tingkat rendah seperti
Langkah ini adalah langkah berjangka pendek, hanya mempunyai arti taktis.
Langkah ini juga bukan merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk
mengambil posisi dalam pasar misalnya, tetapi sekedar mencari cara yang
praktis saja. Praktis dalam arti menghindari kesulitan dan keruwetan yang
tidak perlu dan juga menghemat tenaga biaya. Karena sifat pekerjaan yang
serius, karena praktis hampir semua orang atau perusahaan dengan latihan
sebentar dapat melakukan pekerjaan itu. Dari segi biaya, mungkin bukan
bagian yang besar dari seluruh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.
b) Outsourcing
Oleh karena itu pemilihan pemberi jasa merupakan hal yang sangat vital.
c) Insourcing
dengan berbagai motivasi. Salah satu motivasi yang penting ialah menjaga
dengan imbalan tertentu. Hal ini sangat penting misalnya apabila kapasitas
d) Co-sourcing
perusahaan dan rekanan lebih erat dari sekedar hubungan outsourcing biasa.
Ini misalnya terjadi dalam hal bahwa staf spesialis perusahaan diperbantukan
pada rekanan pemberi jasa karena langkanya keahlian yang diperlukan atau
26
karena perusahaan tidak mau kehilangan staf spesialis tersebut. Dengan cara
e) Benefit-based-relationship
berdasarkan formula yang disetujui bersama. Kedua bentuk terakhir ini, yaitu
Tabel 2. 2
Kategori Resiko Outsourcing Dihubungkan Dengan Tujuannya
10. Memperoleh sumber daya yang 10. Karena perusahaan pemberi jasa
tidak dimiliki di dalam perusahaan. juga tidak memiliki sumber daya
yang diperlukan, maka tujuan ini
tidak tercapai.
Sumber : Indrajit, Richardus Eko; Djokopranoto, Richardus (2004)
28
dapat tercapai. Kegiatan evaluasi dilakukan secara periodik oleh perusahaan dan
provider, terutama pada akhir masa kontrak kerja. Dengan melakukan pengukuran
secara kuantitatif, dapat disimpulkan atau dievaluasi keuntungan bisnis apa yang
hubungan kerja sama yang telah dibangun dapat dilanjutkan atau tidak. Beberapa
e. Perhatian dan tanggung jawab dari penyedia jasa yang besar terhadap
bersama.
METODE PENELITIAN
kualitas serta resiko dari strategi outsourcing yang digunakan oleh perusahan dan
Section (CAS).
29
30
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari langsung dari sumbernya.
Dalam hal ini sumber utamanya adalah perusahaan PT Badak NGL. Data-data
tenaga kerja, nilai kontrak yang disepakati, Perjanjikan Kerja Bersama, dan
lain-lain.
b. Data Sekunder
seperti jurnal – jurnal, laporan tahunan maupun sumber bacaan lain dan juga
merupakan salah satu tahapan yang penting dari sebuah penelitian. Pengambilan
data primer dalam penelitian ini sebagian besar dilakukan dengan hanya melihat
data-data yang telah ada khususnya mengenai tenaga kerja, sedangkan metode
bagian tersebut.
31
Selain metode diatas, peneliti juga melakukan studi pustaka, hal ini
digunakan untuk memperoleh data sekunder yang mana diperoleh dari internal
maupun eksternal organisasi seperti dari berbagai sumber bacaan berupa buku,
berbagai strategi yang perlu dijalankan oleh perusahaan. Matriks SWOT tersebut
Tabel 3. 1
Matriks Analisis SWOT
3.5.2 Analisis Biaya, Kualitas dan Resiko (Cost, Quality and Risk)
“Outsourcing – A 3-Legged Stool: Cost, Quality and Risk” serta penelitian oleh
suatu kontrak outsourcing perlu memperhatikan tiga aspek yaitu biaya, kualitas
dan resiko.
Gambar 3. 1
Outsourcing as “A Three-Legged Stool”
biaya tenaga kerja langsung yang mencakup upah per bulan, tunjangan
transport, tunjangan lain dan tunjangan pekerja per bulannya. Hal ini
setiap bulannya.
benchmarking dan akreditasi & sertifikasi yang diperoleh PT. Badak NGL
strategi outsourcing ini. Analisis resiko ini dimaksudkan untuk melihat apakah
PROFIL PERUSAHAAN
Pada awal tahun 1972 ditemukan cadangan gas alam di Muara Badak,
Kalimantan Timur oleh Huffco Inc. Untuk memasarkan gas alam tersebut, harus
dibangun kilang yang memproses gas alam menjadi gas alam cair (Liquefied
mengoperasikan kilang LNG dan LPG dimana seluruh kilang LNG Badak
Pertamina.
Kalimantan Timur dengan lahan seluas 2.010 Ha. Dimulai dengan pembangunan
2 Train (A dan B) pada tahun 1974 yang mulai berproduksi pada tahun 1977
dengan kapasitas produksi LNG 3,3 juta ton/tahun, dilanjutkan dengan Train C
34
35
dan D yang mulai berproduksi pada tahun 1983. Train E mulai produksi pada
tahun 1989, Train F pada tahun 1993, Train G padan tahun 1997 dan Train H
pada tahun 1999 sehingga saat ini PT Badak NGL mengoperasisikan 8 Train
dengan total kapasitas produksi 22,5 juta ton/tahun. Sarana pendukung produksi
antara lain unit pendingin LPG, tangki penimbun LNG, tangki penimbun LPG,
unit pembangkit listri tenaga uap, pelabuhan muat LNG dan pelabuhan muat
LNG/LPG.
Bahan baku gas alam (Feed Gas) dipasok dari lapangan gas milik VICO
Indonesia (Badak, Samberah, Nilam dan Mutiara), milik TOTAL E&P Indonesia
(Handil, Bekapai, Tunu, Senipah, Peciko dan Tambora), serta milik Chevron
“Menjadi perusahaan energi kelas dunia yang terdepan dalam inovasi (To be a
produce clean energy with the best performance standard in order to yield
a) Profesionalisme
berkesinambungan.
b) Integritas
c) Dignity (Bermartabat)
d) Inovatif
LNG secara aman, berkualitas dan memenuhi jadwal pengiriman yang ditentukan.
Hingga saat ini, PT Badak NGL telah berkembang menjadi pengelola kilang LNG
yang berpengalaman dan diakui di tataran bisnis LNG dunia. PT Badak NGL
telah menjadi salah satu referensi bagi perusahaan-perusahaan LNG lainnya dan
38
proses pencairan gas menjadi LNG. Gas alam sebagai bahan baku diserahkan oleh
Indonesia dan Chevron yang merupakan produsen gas alam. Sedangkan fungsi
oleh Pertamina dengan PSC adalah berupa pembagian sisa pendapatan dengan
porsi masing-masing sekitar 70% untuk Pemerintah dan 30% untuk PSC. Sisa
pendapatan (net revenue) adalah hasil penjualan LNG setelah dipotong seluruh
pemasaran dan pengembalian pinjaman yang terkait dengan rantai bisnis LNG.
PSC mendapat sisa pendapatan berdasarkan proporsi pasokan gas yang disuplai
masing-masih PSC.
Sebagai operator, seluruh dana yang diterima oleh PT Badak NGL dari
Pemerintah dan PSC merupakan biaya produksi LNG. Sedangkan aliran dana dari
Pemerintah yang bersifat bantuan maupun alokasi dana khusus tidak ada dan tidak
39
relevan dengan skema bisnis yang diterapkan saat ini. Untuk memenuhi tanggung
jawab terkait dengan produk, pihak perusahaan dan pihak pembeli (Buyer) telah
memuat perjanjian penyediaan dan pembelian produk baik dari segi kuantitas
menghentikan produksi LPG-nya dan hanya menghasilkan LNG. Pada bulan Juni
2009, kilang LPG diaktifkan kembali dan sampai akhir tahun 2009 menghasilkan
Produksi LPG tertinggi tercatat dicapai pada tahun 2001 dengan total 1,15
juta ton produksi Propane dan Butane. Kapasitas produksi saat ini secara aktual
adalah 21,77 juta ton yang dihasilkan dari 8 Train. Sedangkan puncak produksi
LNG terjadi pada tahun 2001 dengan total produksi tahunan 21,38 juta ton.
Tabel berikut menyajikan data produksi dan pengapalan LNG dan LPG
lima tahun terakhir. Jumlah produksi PT Badak NGL ditentukan dari kontrak
Gambar 4. 1
Data Produksi Dan Pengapalan LNG & LPG periode 2005 - 2009
semakin berkurangnya pasokan gas alam di Bontang. Karena itu PT Badak NGL
pelatihan praktisi LNG dunia yang saat ini telah dikenal luas akan dikembangkan
nilai total 89,89% dari 5 bidang penilaian yang meliputi Safety, Plant
yang tertinggi sepanjang beroperasinya perusahaan sebagai hasil kerja keras dan
Gambar 4. 2
Pencapaian KPI PT Badak NGL Selama 5 Tahun
Review yang dilakukan oleh Shell Global Solutions (SGS) dan Phillip Townsend
Associates, Inc. (PTAI). Penilaian dilakukan tiap 2 tahun sehingga pada tahun
diantaranya adalah:
Lost Time Injury Frequency (LTIF) 2009 per 1 juta jam (million hours)
adalah nol sementara angka rata-rata LNG (LNG Average) adalah 0.22.
Tren LTIF selama 3 tahun dihitung dari tahun 2007 sampai 2009 PT
Tren emisi langsung NOx (% berat per total intake) sejak tahun 2005
Downtime pada tahun 2009 sebesar 0,11% dari kapasitas, sementara angka
yang lain. Operating cost tahun 2009 sebesar 13.54 USD/ton produk
NGL sejak dulu, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi biaya operasional dan
pemeliharaan. Saat ini terdapat 5 kontrak tenaga kerja yang berjalan di PT Badak
Tabel 4. 1
Rincian Biaya Pada Penyediaan Jasa Pelayanan Administrasi, IT &
Communication, Perencanaan Pengawasan dan Teknikal di Development
Division
NO URAIAN Rupiah
1 Biaya Upah / alat 7.228.422.777,30
2 Biaya Jasa Lembur 1.839.661.637,18
3 Biaya Pesangon 634.003.696,71
4 Sub Total 9.702.088.111,19
5 Overhead 397.531.321,67
6 Profit 403.984.777,31
7 Penghargaan Safety 213.097.500,00
8 Total NTE 10.716.701.710,17
9 PPN 10% 1.071.670.171,02
10 Sub Total Harga Borongan (NTE) 11.788.371.881,19
11 Biaya Ekskalasi Tahun 2010 termasuk PPN 10% 692.234.931,13
12 Biaya Ekskalasi Tahun 2011 termasuk PPN 10% 253.266.773,55
13 Total Harga Borongan (NTE) 12.733.873.585,87
14 Pembulatan 12.733.874.000,00
Sumber: Laporan Contract Administration Section (2010)
Tabel 4. 2
Rincian Biaya Pada Pelayanan Admin & Teknik di Technikcal Departemen,
SHE-Q Departemen, Logistic Departemen
NO URAIAN Rupiah
1 Biaya Upah / alat 12.878.588.655,65
2 Biaya Jasa Lembur 3.731.557.212,71
3 Biaya Pesangon 1.014.480.502,58
4 Sub Total 17.624.626.370,94
5 Overhead 507.812.078,38
6 Profit 725.297.537,97
44
Tabel 4. 3
Rincian Biaya Pada Pemborongan Pekerjaan Administrasi Teknik,
Transportasi dan Pendukung di HRD, F&A, GAD, Management, Internal
Audit, PWP, Services dan Medical Departemen
NO URAIAN Rupiah
1 Biaya Upah / alat 10.552.479.322,53
2 Biaya Jasa Lembur 3.099.695.056,87
3 Biaya Pesangon 884.398.233,52
4 Sub Total 14.536.572.612,92
5 Overhead 455.324.869,01
6 Profit 599.675.899,28
7 Penghargaan Safety 423.427.500,00
8 Total NTE 16.015.000.881,21
9 PPN 10% 1.601.500.088,12
10 Sub Total Harga Borongan (NTE) 17.616.500.969,33
11 Biaya Ekskalasi Tahun 2010 termasuk PPN 10% 1.191.384.107,04
12 Biaya Ekskalasi Tahun 2011 termasuk PPN 10% 441.720.131,34
13 Total Harga Borongan (NTE) 19.249.605.207,71
14 Pembulatan 19.249.605.000,00
Sumber: Laporan Contract Administration Section (2010)
Tabel 4. 4
Rincian Biaya Pada Pemborongan Pekerjaan Administrasi Teknik,
Transportasi dan Pendukung Administrasi di Management Services, CP &
CS, Community Maintenance & Facility Services Departemen
NO URAIAN Rupiah
1 Biaya Upah / alat 11.041.369.861,40
2 Biaya Jasa Lembur 2.578.509.783,77
3 Biaya Pesangon 923.880.104,79
4 Sub Total 14.543.759.749,96
5 Overhead 446.068.876,75
6 Profit 374.745.715,67
7 Penghargaan Safety 459.405.000,00
45
Tabel 4. 5
Rincian Biaya Pada Jasa Pelayanan Pekerjaan Admin & Teknik Di
Operation Departemen, Maintenance Departemen
NO URAIAN Rupiah
1 Biaya Upah / alat 12.971.011.178,77
2 Biaya Jasa Lembur 3.582.781.776,68
3 Biaya Pesangon 977.387.310,03
4 Sub Total 17.531.180.265,48
5 Overhead 309.311.802,65
6 Profit 267.607.381,02
7 Penghargaan Safety 445.567.500,00
8 Total NTE 18.553.666.949,15
9 PPN 10% 1.855.366.694,92
10 Sub Total Harga Borongan (NTE) 20.409.033.644,07
11 Biaya Ekskalasi Tahun 2010 termasuk PPN 10% 929.137.876,01
12 Biaya Ekskalasi Tahun 2011 termasuk PPN 10% 400.281.000,00
13 Total Harga Borongan (NTE) 21.738.452.520,08
14 Pembulatan 21.738.453.000,00
Sumber: Laporan Contract Administration Section (2010)
BAB V
devisa negara dalam sektor migas. Hal ini ditandai dengan adanya
Contractor).
46
47
5.1.1.2 Ekonomi
Kenaikan harga minyak dan gas yang tajam yang terjadi sejak tahun
2003 mempengaruhi pasar LNG sampai saat ini, namun struktur harga
negara seperti India dan Cina, kenaikan harga LNG justru menghambat
memiliki 22.9% market share di pasar dunia dan lebih dari 33% market
tertarik dengan LNG Bontang pada periode 2011 – 2015 antara lain
proporsi yang besar terhadap pasokan LNG di pasar Asia Pasifik dan
Peluang : Struktur harga yang relatif stabil serta market share yang
aktraktif.
120 km dari kota Samarinda dan 56 km dari lapangan gas Badak. Saat
merupakan daerah berbukit dan rawa yang berbatasan dengan pantai dan
PT Badak NGL
5.1.1.4 Teknologi
Sistem tranportasi dan penyimpanan dalam industri LNG saat ini sudah
penyimpanan gas alam cari dengan menggunakan gas alam padat atau
hidrat gas alam (natural gas hydrate atau NGH). Gas alam padat
membangun sistem gas alam padat jauh lebih murah dari pada gas alam
cair serta biaya operasi yang lebih murah, konsumsi energi yang
lebih sedikit.
a. Kebutuhan Modal.
LNG ini adalah sekitar 1 miliyar USD untuk mengolah 500 juta kaki
kubik per hari, hal ini membuat para pemain baru sulit untuk terjun
pada pola bisnis LNG, apakah merupakan bisnis hulu atau bisnis
dan Agent.
Jepang bahkan pembeli Jepang juga ikut serta memiliki saham atas PT
a. Pemipaaan Gas
b. Batubara
permintaan LNG di pasar, seperti pada pasar India dan Cina. Namun
infrastruktur.
seperti CNG (Compressed Natural Gas) dan Gas Alam Padat (Natural
dari hulu ke hilir. Hal ini dapat dilihat dari bagan rantai bisnis LNG
berikut ini.
53
b. Produser Gas
Kegiatan bisnis LNG yang dalam hal ini termasuk LNG Arun dan
Tabel 5. 1
Pemain Global dan Proyek LNG
LNG yang sudah ada. Hal ini menyebabkan banyak sumber daya
LNG yang baru dengan tawaran penghasilan dan benefit yang lebih
antara satu dengan yang lainnya kecuali pada LNG Arun dan LNG
dimana proyek LNG Arun dan LNG Badak merupakan satu kesatuan
5.1.2.1 Struktur
(Tata Kelola Perusahaan) dan Code of Conduct (Etika Bisnis dan Tata
5.1.2.2 Budaya
tidak hanya dalam hal Safety namun juga Health, Environment dan
Quality.
kilang dengan baik dan handal tanpa mencari laba, sehingga nilai-nilai
beberapa fasilitas.
pekerja.
handal dan efisien sehingga menjadi salah satu pemasok LNG yang
berbagai proyek LNG baru seperti LNG shohvit, LNG tangguh, LNG
jasa yang unggul dan kompetitif. Hal ini dapat dilihat dari mulai
58
sebagai back office system dan aplikasi ekstensi lainnya. Teknologi ini
Kekuatan :
berpengalaman.
di dunia.
59
strategi yang perlu dijalankan oleh suatu perusahaan. Matriks SWOT tersebut
Tabel 5. 2
Matriks Analisis SWOT PT Badak NGL
bukanlah untuk mencari laba yang besar, namun untuk menjadi perusahaan yang
terdepan dalam inovasi serta mencapai standar kinerja yang terbaik, sesuai dengan
visi dan misi perusahaan. Sehingga untuk mencapai efektifitas dan efisiensi,
(overall low cost provider strategy). Hal ini dikarenakan produk yang dihasilkan
hanya satu macam, yaitu gas alam cair yang merupakan sumber daya alam yang
suatu saat dapat habis. Bila perusahaan menggunakan strategi diferensiasi, maka
biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan akan lebih mahal serta produk yang
dihasilkan oleh PT Badak NGL bukanlah produk yang dapat dikonsumsi langsung
sehingga sulit untuk membuat produk tersebut menjadi unik. Apabila perusahaan
pasar yang dituju. Hal tersebut tidak dapat dilakukan sebab produk yang
lain
dikeluarkan oleh perusahaan yang sesuai dengan nilai kontrak dengan masing-
masing perusahaan jasa penyedia outsourcing. Dalam analisis biaya ini akan
mencakup biaya yang signifikan antara lain gaji pokok serta tunjangan-tunjangan
lain yang dibayarkan setiap bulannya kepada karyawan. Terdapat 5 kontrak kerja
Maintenance Departemen
bulannya sesuai dengan biaya tenaga kerja sesungguhnya. Misalnya saja ada
tenaga kerja yang berhenti, maka pembayaran untuk tenaga kerja tersebut tidak
akan diberikan sampai ada penggantinya. Biaya yang akan dianalisis antara lain
gaji pokok, bantuan tunjangan transport (BTT) dan bantuan tunjangan lain (BTL)
untuk biaya karyawan outsourcing, sedangkan untuk biaya karyawan tetap yang
dianalisis antara lain gaji pokok, pengganti biaya angkutan (PBA) dan
biaya tenaga kerja, sedangkan untuk biaya Jamsostek dan pajak penghasilan tidak
Tabel 5. 3
Jumlah Karyawan Outsourcing Beserta Klasifikasi dan Grade
Tabel 5. 4
Biaya Gaji Pokok Karyawan Outsourcing
/ NSP II (S)
TECH III / CONTROLLER
III / INSP III 41 2.313.022,00 94.833.902
CLERK III / TECH III /
CONTRL III (S) 13 2.313.022,00 30.069.286
TECH IV / OPT IV 35 2.453.204,00 85.862.140
TECH IV / OPT IV (S) 5 2.453.204,00 12.266.020
SR PLAN I / JR SUPV I 5 5.117.705,00 25.588.525
DESIGNER II 6 5.829.075,00 34.974.450
SUPV / DESIGN III / SR
PLAN IV 8 6.285.189,00 50.281.512
SR DESIGNER I 2 7.304.123,00 14.608.246
TOTAL 719 1.592.812.252
Tabel 5. 5
Biaya Gaji Pokok Karyawan Tetap
Tabel 5. 6
Biaya Tunjangan Lain Karyawan Outsourcing
Tabel 5. 7
Biaya Tunjangan Lain Karyawan Tetap
INSP III
CLERK III / TECH III
/ CONTRL III (S) 13 1.420.000 18460000 600.000 7.800.000
TECH IV / OPT IV 35 1.420.000 49700000 600.000 21.000.000
TECH IV / OPT IV (S) 5 1.420.000 7100000 600.000 3.000.000
SR PLAN I / JR
SUPV I 5 1.670.000 8350000 600.000 3.000.000
DESIGNER II 6 1.670.000 10020000 600.000 3.600.000
SUPV / DESIGN III /
SR PLAN IV 8 1.670.000 13360000 600.000 4.800.000
SR DESIGNER I 2 2.070.000 4140000 600.000 1.200.000
TOTAL 719 1.027.030.000 431.400.000
Dari tabel-tabel diatas dapat dilihat bahwa biaya yang dikeluarkan pada
setiap bulannya oleh perusahaan adalah sebesar Rp. 2.073.007.652 sedangkan bila
melakukan efisiensi biaya lebih dari 100% setiap bulannya. Namun biaya-biaya
dan profit yang besarannya ditentukan sendiri oleh perusahaan penyedia jasa.
Besaran biaya overhead perusahaan penyedia jasa rata-rata sebesar 4,30% dari
seluruh biaya tenaga kerja dan profit sebesar 5,00% dari seluruh biaya tenaga
kerja ditambah dengan biaya overhead. Apabila biaya-biaya ini dimasukkan maka
Sedangkan biaya-biaya lain yang menyangkut proses outsourcing ini juga tidak
terlalu besar karena prosesnya kebanyakan melalui jaringan internet. Biaya yang
67
lebih murah inilah yang merupakan alasan perusahaan menggunakan tenaga kerja
outsourcing, selain itu perusahaan juga tidak perlu menganggarkan biaya hari tua
Analisis kualitas dilakukan secara umum yaitu dengan melihat kinerja dari
PT Badak NGL sebagai pengguna tenaga kerja outsourcing yang dilihat dari:
total nilai 89,89% dari 5 bidang penilaian yang meliputi Safety, Plant
dan motivasi tinggi yang ditunjukkan oleh seluruh pekerja PT Badak NGL.
Gambar 5. 2
Pencapaian KPI PT Badak NGL selama 5 tahun
2. Benchmarking
dilakukan oleh Shell Global Solution (SGS) dan Phillip Townsend Associates,
Inc. (PTAI). Penilaian dilakukan setiap 2 tahun sehingga pada tahun 2009
a. Lost Time Injury Frequency (LTIF) 2009 per 1 juta jam (million
b. Tren LTIF selama 3 tahun dihitung dari 2007 sampai 2009 PT Badak
c. Tren emisi langsung Nox (% berat per total intake) sejak tahun 2005
Version 7.
renewal audit oleh SGS dan PT Badak NGL berhasil memperoleh ISO
dimaksudkan untuk melihat apakah strategi yang dipilih perusahaan ini memiliki
resiko yang besar atau tidak. Adapun resiko-resiko yang dapat terjadi dalam pada
1. Pembengkakan Biaya
dengan isi kontrak kerja yang telah disepakati bersama. Hal ini dapat
2. Penurunan Kinerja
perjanjian kontrak kerja. Hal ini bisa menjadi motivasi para karyawan,
3. Kehilangan Kendali
Masalah tenaga kerja ini yang sering sekali dialami oleh perusahaan-
kerja ini. Hal ini juga terjadi pada PT Badak NGL sebagai pengguna
waktu yang lama dan bekerja dengan baik. PT Badak NGL juga tidak
Badak NGL memiliki resiko yang relatif tidak besar dibandingkan dengan
Selain memiliki pengalaman yang cukup lama, hal ini juga didukung dengan
73
Tabel 5. 8
Ringkasan Analisis Strategi Outsourcing
6.1 Kesimpulan
74
75
dilakukan dengan melihat 3 aspek yaitu biaya, kualitas dan resiko yang
perusahaan.
77
6.2 Saran
Dari kesimpulan diatas dapat dilihat bahwa secara garis besar strategi yang
digunakan perusahaan adalah sesuai dan berhasil. Namun terdapat beberapa saran
yang ingin penulis sampaikan kepada PT Badak NGL dalam rangka penerapan
yang lebih besar dibandingkan dengan karyawan tetap. Oleh karena itu,
DAFTAR PUSTAKA
PT Badak NGL. Laporan Tahunan PT Badak NGL Tahun 2009. PT Badak NGL.
Bontang.
Purnawan, Agung Eka. (2008). Formulasi Strategi PT Badak NGL Pasca 2011
Menggunakan Analisis dan Perencanaan Skenario. Program Pasca Sarjana
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Thompson Jr, A.A., Strickland III, A.J., and Gamble, J.E. (2010). Crafting and
Executing Strategy. Fourteenth Edition. Mc Graw Hill. New York.
LAMPIRAN
Lampiran 1