Anda di halaman 1dari 39

i

PROPOSAL

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PEMBELIAN PRODUK SEMEN PADANG

(Studi Kasus Pada Panglong Pursida Pematang Siantar)

Oleh

MONITA SIDAURUK

NPM : 17 500 0195

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SIMALUNGUN

2021

i
ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dan dorongan serta

bantuan dari semua pihak yang telah membantu terselesaikannya tugas akhir ini.

Adapun judul tugas akhir ini adalah “ Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Semen Padang

(Studi Kasus Pada Panglong Pursida Pematang Siantar).

Penyusunan Skripsi ini dilaksanakan untuk memenuhi salah satu

persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di program studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Simalungun.

Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan

terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada:

1. Ibu Dr. Corry Purba M.Si, selaku Rektor Universitas

Simalungun.

2. Bapak Liharman Saragih, SE, MM, selaku Ketua Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Simalungun.

3. Bapak Pandapotan Simatupang Se.M.Si, selaku ketua dosen

pembimbing tugas akhir.

4. Bapak Pinondang Nainggolan Se.M.Si, selaku dosen

pembimbing 1 tugas akhir.

ii
iii

5. Seluruh dosen, pegawai dan teman-teman mahasiswa yang turut

membantu terselesaikannya tugas akhir ini.

6. Bapak Jhon Manat Purba SH, selaku pemilik panglong Pursida

Pematang Siantar.

7. Seluruh karyawan panglong Pursida, yang telah membantu

terselesaikannya tugas akhir ini.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak

kekurangan oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang

membangun untuk memperbaiki di masa yang akan datang.

Akhir kata saya ucapkan terimakasih, mohon maaf apabila ada kesalahan

dalam penulisan.semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang

membacanya.

Pematang Siantar, 2021

Monita Sidauruk

iii
iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL............................................................................................ v

DAFTAR GAMBAR........................................................................................ vi

BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang........................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................... 3

1.3 Tujuan Pesnelitian...................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian...................................................................... 4

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA........................................................................ 5

2.1 Kajian Pustaka............................................................................ 5

2.1.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian.... 5

2.1.1.1 Produk.................................................................................. 5

2.1.1.2 Harga.................................................................................... 8

2.1.1.3 Citra Merek.......................................................................... 12

2.1.2 Peran Konsumen Dalam Membeli.......................................... 15

2.1.3 Jenis-Jenis Tingkah Laku Keputusan Pembelian.................... 15

2.1.4 Proses Keputusan Membeli..................................................... 17

2.2 Kerangka Pemikiran................................................................... 19

2.3 Hipotesis..................................................................................... 20

BAB 3 METODE PENELITIAN................................................................. 21

4.1 Waktu dan Tempat Penelitian.................................................... 21

iv
v

4.2 Metode dan Desain Penelitian.................................................... 21

4.2.1 Metode Penelitian.................................................................... 21

4.2.2 Desain Penelitian..................................................................... 21

4.3 Variabel dan Parameter Penelitian............................................. 22

4.4 Populasi dan Sampel.................................................................. 23

4.5 Prosedur Pengumpulan Data...................................................... 25

4.5.1 Sumber Data............................................................................ 25

4.5.2 Skala Pengukuran.................................................................... 25

4.5.3 Teknik Pengumpulan Data...................................................... 26

4.6 Teknik Analisis Data.................................................................. 26

4.6.1 Uji Validitas dan Reliabilitas.................................................. 26

4.6.2 Analisis Regresi Linear Berganda........................................... 27

4.6.3 Uji Signifikansi Individual (Uji t)........................................... 28

4.6.4 Uji Signifikansi Simultan (Uji f)............................................. 28

4.6.5 Kooefisien Determinasi (R²)................................................... 29

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 30

v
vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pangsa Pasar Produk Semen di Sumatera Utara 2010...................... 2

Tabel 4.2 Definisi Operasional Variabel.......................................................... 22

vi
vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran..................................................................... 19

vii
viii

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap perusahaan pada umumnya memiliki tujuan yang sama yaitu

kemanfaatan umum berupa penyediaan barang atau jasa yang bermutu tinggi dan

sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan.

Menurut Prof. Dr. M. Manullang (2017) Tujuan perusahaan adalah : a) Tempat

untuk bekerja, b) Perusahaan yang menjual hasil produksi semurah mungkin, c)

Perusahaan yang baik untuk penanaman modal, d) Perusahaan yang membantu

pemerintah dalam merealisasikan pembangunan lima tahun.

Pada umumnya perusahaan mengalami kesulitan dalam memonitor,

memahami dan menganalisis perilaku konsumen secara tepat dan benar,

mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dan adanya

perbedaan perilaku untuk masing-masing individu. Dengan demikian perusahaan

dituntut untuk dapat memantau perubahan-perubahan perilaku konsumennya,

termasuk perilaku konsumen untuk mendapatkan atau memilih produk.

Produk semen sebagaimana diketahui adalah salah satu produk dengan

potensi pasar yang semakin besar seiring dengan pesatnya pembangunan

perumahan, kantor atau gedung, dan jalanan umum. Dengan beragamnya merek

semen yang ada di pasaran berarti memberikan keleluasaan bagi konsumen untuk

memilih merek yang sesuai dengan keinginannya. Oleh karena itu perlu bagi

perusahaan untuk menganalisis bagaimana konsumen semen melakukan

keputusan pembeliannya. Dengan banyaknya merek semen yang ada di pasaran

viii
ix

akan mendorong perusahaan bersaing mendapatkan calon konsumen melalui

berbagai strategi yang tepat, misalnya mengubah ukuran kemasan, komposisi

bahan baku, promosi dan harga.

Semen Padang merupakan produk semen yang sudah sangat lama dikenal

oleh masyarakat Pematang Siantar dan juga seluruh kota-kota di Indonesia,

berbagai merek semen yang telah hadir merupakan pesaing langsung karena

memiliki target pasar yang sama. Persaingan produk semen di Kota Medan

dikuasai oleh 5 (lima) merek terkemuka di Indonesia. Dari kelima merek tersebut,

untuk Kota Medan pangsa pasar semen Padang sebesar 46% berada pada tingkat

paling tinggi seperti pada Tabel 1.1 dibawah ini:

Tabel 1.1 Pangsa Pasar Produk Semen di Sumatera Utara 2010

No Merek Semen Pangsa Pasar (%)


1 Semen Padang 46
2 Semen Andalas 31
3 Tiga Roda 17
4 Holcim 5
5 Bosowa 1
Sumber: Asosiasi Semen Indonesia (ASI), 2011

Menurut Dinawan (2010) untuk produk dengan tingkat permintaan

konsumen yang semakin bertambah atau berkembang seperti consumer goods,

faktor-faktor yang memberikan pengaruh kepada konsumen dalam memutuskan

pembelian produk terdiri dari produk, harga dan citra merek.

Citra merek akan berpengaruh langsung terhadap tingginya minat beli

terhadap suatu perkembangan produk. Hal tersebut didukung oleh pendapat Gaeff

(1996) yang menyatakan bahwa perkembangan pasar yang demikian pesat

ix
x

mendorong konsumen untuk lebih memperhatikan citra merek dibandingkan

karakteristik fisik suatu produk dalam memutuskan pembelian sedangkan harga

ialah pengorbanan riel dan materil yang diberikan oleh konsumen untuk

memperoleh atau memiliki produk.

Produk sebagai bagian dari bauran pemasaran, selalu dikaitkan dengan

kualitas sebagai atribut utama. Produk biasanya berhubungan dengan manfaat atau

kegunaan serta fungsi dari suatu produk. Kualitas merupakan faktor yang terdapat

dalam suatu produk yang menyebabkan produk tersebut bernilai sesuai dengan

maksud untuk apa produk itu diproduksi. Kualitas ditentukan oleh sekumpulan

kegunaan atau fungsinya, termasuk di dalamnya daya tahan, ketergantungan pada

produk atau komponen lain, exclusive, kenyamanan, wujud luar, (warna, bentuk,

pembungkus). Peningkatan kualitas produk dirasakan perlu dengan demikian

produk perusahaan semakin lama semakin tinggi kualitasnya. Jika hal itu dapat

dilaksanakan oleh perusahaan, maka perusahaan itu dapat tetap memuaskan para

konsumen dan dapat menambah jumlah konsumen.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka permasalahan yang

akan dikaji adalah : Apa saja faktor yang mempengaruhi konsumen dalam

memutuskan pembelian produk semen Padang di Kota Siantar.

1.3 Tujuan Penelitian

x
xi

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka dapat disusun tujuan dari

penelitian ini yaitu:

a. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh faktor produk, harga dan

citra merek terhadap keputusan pembelian semen Padang di Kota

Pematang Siantar.

b. Untuk mengetahui diantara faktor produk, harga, dan citra merek yang

paling berpengaruh terhadap keputusan konsumenn untuk membeli

produk semen Padang.

1.4 Manfaat Penelitian

a. Bagi perusahaan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi

dan masukan bagi pihak perusahaan untuk mengetahui faktor dominan

yang menjadi pertimbangan konsumen untuk mengkonsumsi produk yang

ditawarkan sehingga pihak perusahaan akan dapat memenuhi harapan

konsumen.

b. Bagi penulis, selain sebagai syarat menyelesaikan pendidikan, juga dapat

menambah khasanah ilmu pengetahuan bidang ilmu manajemen

pemasaran, dan melatih penulis untuk dapat menerapkan teori-teori yang

diperoleh dari perkuliahan.

c. Bagi perguruan tinggi, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

perbandingan dan referensi untuk penelitian selanjutnya.

BAB II

xi
xii

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Keputusan Pembelian

Faktor-Faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memutuskan

pembelian produk terdiri dari Produk, harga, dan citra merek.

2.1.1.1 Produk

Produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan

keinginanan dan kebutuhan pelanggan, Produk-produk yang dipasarkan meliputi

barang fisik, jasa, pengalaman, acara-acara, orang, tempat, property, organisasi,

dan gagasan (Trimelda, Hanna, Juliana, Jenny, Rusliaman, 2015). Produk

(barang) adalah hasil proses produksi dengan penggunaan berbagai sumber daya

untuk menciptakan penambahan faedah, baik faedah bentuk, faedah waktu, faedah

tempat dan faedah pemilikan (Prof. Dr. M. Manullang 2016).

Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat untuk

dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi. Produk juga berarti barang, jasa,

gagasan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Dr. M. Anang

Firmansyah, SE.,MM., 2019)

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan,

dipakai, dimiliki, atau dikonsumsikan sehingga dapat memuaskan keinginan atau

kebutuhan (Dr. M. Anang Firmansyah, S.E., M.M., 2019).

xii
xiii

Produk adalah segala sesuatu baik berwujud barang atau jasa yang

digunakan untuk memuaskan konsumen, dimana tiap barang atau jasa tersebut

memiliki manfaat yang berbeda (Warnadi, S.E., M.Si., Aris Triyono, S.E., M.M.,

2019).

Produk yang berkualitas adalah produk yang mampu memberikan hasil

yang lebih dari yang diharapkan. Konsumen akan menyukai produk bermutu

terbaik dan sifat paling inovatif dan bahwa organisai harus mencurahkan energi

untuk terus menerus melakukan perbaikan produk (Ir. Agustina Shinta, M.P,

2011).

Konsumen lebih menghendaki produk-produk yang memiliki kualitas,

kinerja, fitur atau penampilan superior. Para manajer organisasi memusatkan

perhatian untuk menghasilkan produk yang unggul dan memperbaiki mutunya

dari waktu ke waktu (Dr. H. Muhammad Yusuf Saleh, S.E., M.Si., Dr. Miah Said,

S.E., M.Si., 2019).

Menurut David Garvin, untuk menentukan dimensi produk, dapat melalui

delapan dimensi sebagai berikut (Lupiyoadi, 2001) :

a. Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional barang dan

merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam

membeli barang tersebut.

b. Features, yaitu aspek performansi yang berguna untuk menambah fungsi

dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan perkembangannya.

xiii
xiv

c. Reliability, hal yang berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan

suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam

periode waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu pula.

d. Conformance, hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap

spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan

pelanggan.

e. Durability, yaitu suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran daya tahan

atau masa pakai barang.

f. Serviseability, yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan,

kompetensi, kemudahan, dan akurasi, dalam memberikan layanan untuk

perbaikan barang.

g. Asthetics, merupakan karakteristik yang bersifat subyektif mengenai nilai-

nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari

preferensi individual.

h. Perceived quality, konsumen tidak selalu memiliki informasi yang lengkap

mengenai atribut-atribut produk. Namun demikian, biasanya konsumen

memiliki informasi tentang produk secara tidak langsung.

Kualitas sebagai mutu dari atribut atau sifat-sifat sebagaimana

dideskripsikan dari dalam produk dan jasa yang bersangkutan. Kualitas

biasanya berhubungan dengan manfaat atau kegunaan serta fungsi dari

suatu produk. Kualitas merupakan faktor yang terdapat dalam suatu

produk yang menyebabkan produk tersebut bernilai sesuai dengan maksud

untuk apa produk itu diproduksi. Kualitas ditentukan oleh sekumpulan

kegunaan atau fungsinya, termasuk di dalamnya daya tahan,

xiv
xv

ketergantunagan pada produk atau komponen lain, eksklusive,

kenyamanan, wujud luar (warna, bentuk, pembungkus, dan sebagainya).

Kualitas mempunyai peranan penting baik dipandang dari sudut

konsumen yang bebas memilih tingkat mutu atau dari sudut produsen yang

mulai memperhatikan pengendalian mutu guna mempertahankan dan

memperluas jangkauan pemasaran. Kualitas diukur menurut pandangan

pembeli tentang mutu dan produk tersebut. Peningkatan produk dirasakan

sangat perlu dengan demikian produk perusahaan semakin lama semakin

tinggi kualitasnya. Jika hal itu dapat dapat dilaksanakan oleh perusahaan,

maka perusahaan tersebut akan dapat tetap memuaskan para konsumen

dan dapat menambah jumlah konsumen. Dalam perkembangan suatu

perusahaan, persoalan produk akan ikut menentukan pesat tidaknya

perkembangan perusahaan tersebut. Apabila dalam situasi pemasaran yang

semakin ketat persaingannya, peranan produk akan semakin besar dalam

perkembangan perusahaan.

2.1.1.2 Harga

Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk

memperoleh produk, keputusan tentang harga meliputi harga barang itu sendiri,

adanya potongan harga, kemudahan dan waktu pembayaran. Tujuan perusahaan

menetapkan harga produknya adalah kelangsungan hidup, laba maksimum

sekarang, pangsa pasar maksimum, menguasai pasar secara maksimum,

kepemimpinan mutu produk, dan sebagainya (Rusliana, Jenny, Juliana, Hanna,

Trimelda, 2015).

xv
xvi

Perusahaan harus menetapkan harga pada saat pertama kali mereka

mengembangkan produk baru, ketika perusahaan memperkenalkan produk

regulernya ke saluran distribusi atau wilayah geografis baru, dan ketika

perusahaan memasukkan penawaran pekerjaan kontrak baru. Perusahaan harus

memutuskan dimana perusahaan akan memposisikan produknya berdasarkan

kualitas dan harga (Kotler, Keller, 2010).

Fred R. David, Forest R. David (2016) Lima pemangku kepentingan

utama memengaruhi keputusan penetapan harga (pricing) yaitu : konsumen,

pemerintah, pemasok, distributor,dan pesaing. Terkadang, organisasi akan

mengejar strategi integrasi ke depan untuk memperoleh pengendalian yang lebih

baik terhadap harga yang dibebankan ke konsumen.

Pemasar menyadari bahwa konsumen sering memproses informasi harga

secara aktif, menerjemahkan harga berdasarkan pengetahuan mereka dari

pengalaman pembelian sebelumnya, komunikasi formal (iklan, telepon penjualan,

dan brosur), komunikasi informal (teman, kolega,atau anggota keluarga), titik

pembelian atau sumber daya online, atau faktor lainnya (Kotler, Keller, 2010).

Ferdinand (2000), harga merupakan salah satu variabel penting dalam

pemasaran, dimana harga dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil

keputusan untuk membeli suatu produk, karena berbagai alasan. Alasan ekonomis

akan menunjukkan bahwa harga yang rendah atau harga yang selalu berkompetisi

merupakan salah satu pemicu penting untuk meningkatkan kinerja pemasaran,

tetapi alasan psikologis dapat menunjukan bahwa harga justru merupakan

xvi
xvii

indikator kualitas dan arena itu dirancang sebagai salah satu instrumen penjualan

sekaligus sebagai instrumen kompetis yang menentukan.

Apabila sesuatu barang atau jasa naik, ceteris paribus, maka kuantitas

permintaan terhadap barang atau jasa tersebut akan berkurang, dan sebaliknya.

Ada dua alasan mengapa kenaikan harga akan menurunkan kuantitas permintaan.

Pertama, jika harga suatu barang atau jasa naik, pembeli akan meninggalkan

barang atau jasa tersebut dan mencari barang substitusinya, demikian juga untuk

sebaliknya, Kedua, kenaikan harga suatu barang atau jasa akan menurunkan nilai

riil dari pendapatan sehingga daya belinya terhadap barang atau jasa akan

menurun (Jusmer, Santi, Juliana, 2012).

Menurut Rao dan Monroe dalam kumar (2005), menyatakan bahwa

konsumen mempunyai anggapan adanya hubungan yang positif antara harga dan

kualitas suatu produk, maka mereka akan membandingkan antara produk yang

satu dengan yang lainnya dan barulah konsumen mengambil keputusan untuk

membeli suatu produk. Stanton (1994), harga adalah sejumlah nilai yang

ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk

atau jasa yang lainnya ditetapkan oleh pembeli atau penjual untuk satu harga yang

sama terhadap semua pembeli.

Monroe dalam Wahyudi (2004) menjadikan harga sebagai indikator

berapa besar pengorbanan (sacrifice) yang diperlukan untuk membeli suatu

produk sekaligus dijadikan sebagai indikator level of quality. Harga juga

merupakan salah satu elemen bauran pemasaran yang paling fleksibel; harga dapat

diubah dengan cepat, tidak seperti fitur produk dan perjanjian distribusi

xvii
xviii

(Wahyudi, 2004). Lebih lanjut, Tjiptono (2005) mengatakan bahwa, harga

memiliki dua peranan utama dalam mempengaruhi keputusan beli, yaitu :

a. Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para

pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas

tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya. Dengan demikian,

adanya harga dapat membantu para pembeli untuk memutuskan cara

mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis barang dan jasa.

Pembeli membandingkan harga dari beberapa alternatif yang tersedia,

kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki.

b. Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam mendidik

konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. Hal ini

terutama bermanfaat dalam situasi dimana pembeli mengalami

kesulitan untuk menilai faktor produk atau manfaatnya secara obyektif.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumen akan menjadi

loyal pada merek-merek berkualitas tinggi jika produk-produk

ditawarkan dengan harga yang wajar (Dharmmestha, 1999). Dalam hal

ini dapat diambil kesimpulan bahwa konsumen akan tetap loyal pada

merek-merek yang berkualita, bergengsi dan eksklusif apabila

ditawarkan dengan harga yang wajar. Selain itu terdapat tipe

konsumen yang loyal pada produk dengan harga yang murah. Namun

setelah ada merek lain dengan harga yang lebih murah ia akan

melakukan perpindahan ke merek tersebut. Stanton (1994) menyatakan

ada tiga ukuran yang menentukan harga, yaitu :

1. Harga yang sesuai dengan kualitas suatu produk

xviii
xix

2. Harga yang sesuai dengan manfaat suatu produk

3. Perbandingan harga dengan produk lain

2.1.1.3 Citra Merek

Menurut Prof. Dr. M. Manullang (2016) Merek (brand) adalah sebuah

nama, term, simbol atau design atau sebuah kombinasi dari keseluruhannya yang

dipergunakan mengidentifikasi produk perusahaan dari semua produk saingan.

Kepada konsumen brand memberi kemudahan misalnya identifikasi produk.

Sekali seorang konsumen telah memutuskan pada suatu brand khusus, dia akan

melokasikannya. Hal ini penting bila dia membeli secara rutin dari produk.

Dengan brand, pembeli dapat mengurangi waktu dan usahanya dalam pembelian

dan membandingkan produk, karena dia dapat meyakinkan diri mengidentifikasi

brand kesukaannya serta kualitas produk secara konsisten. Selanjutnya konsumen

dapat mengidentifikasi perusahaan yang memasarkan produk itu. Brand juga

sukar menipu pembeli dengan menyediakan produk dengan kualitas berbeda atau

bahkan produk imitasi. Akhirnya brand dapat memberi keuntungan psikologi

kepada pembeli, karena dapat menciptakan suatu image class dan Prestise diantara

pengguna brand dan juga memproyeksi suatu status dan karakter tertentu.

Kepada perusahaan, brand memungkinkannya memuaskan kebutuhan

konsumen dengan mudah, dan membantu usaha menjual dan mengiklankannya

juga membantu bersaing atas dasar harga, karena perbedaan brand memberi

kualitas dan sifat yang berbeda, juga mempermudah pengiriman, pengangkutan,

dan mudah menyelusuri permasalahan. Akhirnya brand dianggap melindungi

perusahaan dari semua produk imitasi dari para pesaing.

xix
xx

Citra merek berhubungan dengan nama merek yang dikenal, kesan

kualitas, asosiasi merek yang kuat, dan aset-aset lainnya seperti paten, dan merek

dagang. Jika pelanggan tidak tertarik pada satu merek dan membeli karena

karakteristik produk, harga, kenyamanan, dan dengan sedikit memperdulikan

merek, kemungkinan ekuitas merek rendah. Sedangkan jika para pelanggan

cenderung membeli suatu merek walaupun dihadapkan dengan pesaing yang

menawarkan produk yang lebih unggul, misalnya dalam hal harga dan

kepraktisan, maka merek tersebut memiliki nilai ekuitas yang tinggi.

Menurut Aaker (1996) brand awareness adalah kekuatan keberadaan

sebuah merek dalam pikiran pelanggan. Kekuatan tersebut ditunjukan oleh

kemampuan pelanggan mengenal dan mengingat sebuah merek. Kesadaran merek

dapat membantu mengkaitkan merek dengan asosiasi yang diharapkan oleh

perusahaan, mencipkatan Familiarity pelanggan pada merek, dan menunjukan

komitmen pada pelanggannya. Tingkat kesadaran merek berkisar dari tingkat

regonize the brand yaitu pelanggan dapat mengenal suatu merek, sampai pada

tingkat dimana merek menjadi dominant brand recalled, merek menjadi satu-

satunya yang diingat dan menjadi identitas kategori produk.

Saat pengambilan keputusan pembelian konsumen dilakukan, kesadaran

merek memegang peran penting. Merek menjadi bagian sehingga memungkinkan

preferensi pelanggan untuk memilih merek tersebut. Pelanggan cenderung

membeli merek yang sudah dikenal karena mereka merasa aman dengan sesuatu

yang dikenal dan beranggapan merek yang sudah dikenal kemungkinan bias

dihandalkan, dan kualitas yang bisa dipertanggungjawabkan.

xx
xxi

Asosiasi merek adalah apapun yang terkait dalam ingatan (memory)

pelanggan pada suatu merek. Asosiasi spesifik suatu merek dipikirkan pelanggan

didasaarkan pada beberapa tipe asosiasi yaitu a) atribut berwujud, merupakan

karakteristik produk, b) atribut-atribut tidak berwujud, c) manfaaat bagi

pelanggan, yaitu manfaat rasional dan manfaat psikologi, d) harga relative, e)

penggunaan atau aplikasi, f) karakteristik pengguna atau pelanggan, g) orang

terkenal (selebriti), h) gaya hidup atau kepribadian, i) kelas produk, j) pesaing, k)

Negara atau wilayah geografis asal produk. Sedangkan menurut Keller dalam

Palupi (2002), asosiasi merek memiliki beberapa type, yaitu :

a. Atribut (atributes), adalah asosiasi yang dikaitkan dengan atribut-

atribut dari merek tersebut baik yang berhubungan langsung terhadap

produknya (product related atributes), ataupun yang tidak berhubungan

langsung terhadap produk (non product related atributes), yang

meliputi price, user, imagry, usage imagery, feelings, experiences, dan

brand personality.

b. Manfaat (benefits), adalah asosiasi suatu merek dikaitkan dengan

manfaat dari merek tersebut, baik itu manfaat secara fungsional

(functional benefit), manfaat secara simbolik dari pemakaiannya

(symbolic benefit), dan pengalaman yang dirasakan dari penggunanya

(experential benefit).

c. Perilaku (Attitudes), adalah asosiasi yang dikaitkan dengan motifasi

diri sendiri yang merupakan bentuk perilaku yang bersumber dari

bentuk-bentuk punishment, reward, learning, dan knowledge.

xxi
xxii

2.1.2 Peran Konsumen dalam Membeli

Pemasar perlu mengetahui siapa yang terlibat dalam keputusan membeli

dan peran apa yang dimainkan oleh setiap orang untuk banyak produk, cukup

mudah untuk mengenali siapa yang mengambil keputusan.

Menurut Engel et. all (2006) beberapa peran dalam keputusan membeli:

a. Pemrakarsa orang yang pertama kali menyarankan atau mencetuskan

gagasan membeli produk atau jasa tertentu.

b. Pemberi pengaruh: orang yang yang pandangan atau sarannya

mempengaruhi keputusan membeli.

c. Pengambil keputusan : orang yang akhirnya membuat keputusan

membeli atau sebagian dari itu, apakah akan membeli, apa yang dibeli,

bagaimana membelinya atau dimana membeli.

d. Pembeli : orang yang benar-benar melakukan pembelian.

e. Pengguna : orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau

jasa.

2.1.3 Jenis-Jenis Tingkah Laku Keputusan Pembelian

Semakin kompleks keputusan yang harus diambil biasanya semakin

banyak pertimbangannya untuk membeli. Menurut (Kotler, 2000) : adapun jenis-

jenis tingkah laku membeli konsumen berdasarkan pada derajat keterlibatan dan

tingkat perbedaan antara merek, yaitu:

a. Tingkah laku membeli yang kompleks

xxii
xxiii

Pembeli ini akan melewati proses pembelajaran, pertama

mengembangkan keyakinan mengenai produk, kemudian sikap, dan

selanjutnya membuat pilihan membeli yang dipirkan masak-masak.

b. Tingkah laku membeli yang mengurangi ketidakcocokan

Tingkah laku membeli konsumen dalam situasi yang bercirikan

keterlibatan konsumen yang tinggi tetapi sedikit perbedaan yang

dirasakan diantara merek. Tingkah laku yang mengurangi

ketidakcocokan terjadi ketika konsumen amat terlibat dalam pembelian

barang yang mahal, jarang dibeli dan beresiko tetapi melihat sedikit

perbedaan diantara merek.

c. Tingkah laku membeli yang merupakan kebiasaan

Tingkah laku membeli yang menjadi kebiasaan terjadi dibawah

kondisi keterlibatan konsumen yang rendah dan perbedaan merek yang

dirasakan besar. Konsumen tampaknya mempunyai keterlibatan yang

rendah dengan kebanyakan produk yang me mpunyai harga murah

dan sering dibeli. Dalam hal ini, tingkah laku konsumen tidak

diteruskan lewat urutan keyakinan – sikap – tingkah laku yang biasa.

Konsumen tidak mencari informasi secara ekstensif mengenai merek

mana yang akan dibeli. Sebaliknya mereka secara pasif menerima

informasi ketika menonton televisi atau membaca majalah. Jadi, proses

membeli melibatkan keyakinan merek yang terbentuk oleh

pembelajaran pasif, diikuti dengan tingkah laku membeli, yang

mungkin diikuti atau tidak dengan evaluasi.

d. Tingkah laku membeli yang mencari variasi

xxiii
xxiv

Konsumen menjalani tingkah laku membeli yang mencari variasi

dalam situasi yang ditandai oleh keterlibatan konsumen rendah, tetapi

perbedaan merk dianggap berarti. Dalam kategori produk seperti ini,

strategi pemasaran mungkin berbeda untuk merk yang menjadi

pemimpin pasar dan untuk merk yang kurang ternama. Perusahaan

akan mendorong pencarian variasi dengan menawarkan harga rendah,

penawaran khusus, kupon, sampel gratis, dan iklan yang menunjukkan

alasan untuk mencoba sesuatu yang baru.

2.1.4 Proses Keputusan Membeli

Menurut Dr. M. Anang Firmansyah (2018) Pengambilan keputusan untuk

membeli suatu produk atau jasa, konsumen dapat melakukan evaluasi untuk

melakukan pemilihan produk atau jasa. Evaluasi dan pemilihan yang digunakan

akan menghasilkan suatu keputusan.

Menurut (Dr.M. Anang Firmansyah, 2018) tahap-tahap yang dilewati

pembeli untuk mencapai keputusan membeli melewati lima tahap, yaitu :

a. Pengenalan masalah

Proses pembelian konsumen diawali sejak pembeli

mengenali kebutuhan atau masalah. Kebutuhan tersebut dapat

ditimbulkan oleh rangsangan internal atau eksternal.

b. Pencarian informasi

Setelah konsumen yang terangsang kebutuhannya,

konsumen akan terdorong untuk mencari informasi yang

lebih banyak. Orang akan lebih peka terhadap informasi

xxiv
xxv

produk. Pencarian informasi dapat bersifat aktif atau pasif,

internal atau eksternal.

c. Evaluasi alternatif

Setelah melakukan pencarian informasi sebanyak mungkin

tentang banyak hal, selanjutnya konsumen harus melakukan

penilaian tentang beberapa alternatif yang ada dan menentukan

langkah selanjutnya.

Evaluasi alternatif terdiri dari dua tahap, yaitu menetapkan

tujuan pembelian berdasarkan tujuan pembelinya. Setelah

konsumen mengumpulkan informasi mengenai jawaban

alternatif terhadap suatu kebutuhan, maka konsumen akan

mengevaluasi pilihan dan menyederhanakan pilihan pada

alternatif yang diinginkan.

d. Keputusan membeli

Setelah tahap-tahap tadi dilakukan, sekarang

saatnya bagi pembeli untuk menentukan pengambilan

keputusan apakah jadi membeli atau tidak. Konsumen bisa

mengambil beberapa sub keputusan, meliputi merek, pemasok,

jumlah, waktu pelaksanaan dan metode pembayaran.

e. Tingkah laku pasca pembelian

Setelah membeli suatu produk, konsumen akan

mengalami beberapa tingkat kepuasan atau tidak ada

kepuasan. Ada kemungkinan bahwa pembeli memiliki

ketidakpuasan setelah melakukan pembelian, karena

xxv
xxvi

mungkin harga barang dianggap terlalu mahal, atau

mungkin karena tidak sesuai dengan keinginan atau

gambaran sebelumnya.

2.2 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran yang disusun memberikan gambaran atas

pengembangan konsep penelitian, tentang Analisis Perilaku Konsumen Dalam

Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Semen Padang (Studi Kasus Pada

Panglong Pursida Pematang Siantar) sehingga apa yang diharapkan dari penelitian

ini dapat dicapai.

Kerangka pemikiran penelitian ini dimulai dari potensi pasar produk

semen di kota Siantar yang semakin meningkat. Penjualan semen ini tentunya

dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya dilihat dari sisi bauran pemasaran

dan citra merek. Pembelian semen dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni

(a) Produk, (b) Harga, dan (c) Citra Merek.

Harga (X2)

Produk Citra
(X1) Merek (X3)

Keputusan
Pembelian
(Y)

Gambar 2.2 Kerangka Pikir Penelitian

xxvi
xxvii

2.3 Hipotesis

Dari landasan teori dan kerangka berpikir di atas maka penulis

merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Suatu produk yang memiliki mutu dan berkualitas merupakan variabel yang

berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian konsumen semen Padang di

Kota Siantar.

H2 : Suatu produk dengan harga yang ekonomis merupakan variabel yang

berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen semen Padang di Kota

Siantar.

H3 : Suatu produk dengan Merek yang memiliki nilai ekuitas yang tinggi

merupakan variabel yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen

semen Padang di Kota Siantar.

H4 : Produk, Harga, dan Merek secara simultan berpengaruh positif terhadap

keputusan pembelian semen Padang di Kota Siantar.

Alat pengumpulan data dengan kuesioner yang menggunakan skala likert,

data-data ditabulasi dan dianalisis dengan alat-alat uji statistik. Dari hasil analisis

korelasi dan regresi berganda, sehingga diketahui pengaruh dari masing-masing

faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, termasuk yang paling

dominan mempengaruhi dalam memutuskan pembelian produk semen Padang di

Kota Siantar.

xxvii
xxviii

BAB III

METODE PENELITIAN

4,1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Panglong Pursida Pematang Siantar yang

beralamat di Jln Asahan Km 6 Pematang Siantar. Penelitian dilakukan dimulai

pada bulan Mei hingga Juni 2021.

4.2 Metode dan Desain Penelitian

4.2.1 Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif kuantitatif, yaitu suatu metode yang dilakukan untuk mengumpulkan,

menabulasi, mengklarifikasi dan menginterpretasikan data dan melakukan

pengujian hipotesis sesuai keperluan yang diinginkan (Sugiyono, 2007). Dengan

melakukan pendekatan penelitian melalui studi kasus terhadap faktor-faktor yang

mempengaruhi konsumen dalam memilih produk semen Padang di Kota

Pematang Siantar.

Penelitian kuantitatif adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis

dan penyajian data berdasarkan jumlah atau banyaknya yang dilakukan secara

objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk

mengembangkan prinsip-prinsip umum (Nikolaus Duli, 2019).

xxviii
xxix

4.2.2 Design Penelitian

Design penelitian ini menggunakan Survei yaitu mengumpulkan data dari

sejumlah sampel responden yang dipilih dari sebuah populasi. Data dikumpulkan

dengan menggunakan instrumen kuesioner. Kuesioner disusun secara terstruktur.

Metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung atau tidak

langsung kepada responden dengan menggunakan kuesioner tersebut.

Menurut Dr. Nugroho J. Setiadi, S.E., M.M. (2019) survei adalah suatu

desain penelitian yang mengumpulkan data dari sejumlah sampel responden yang

dipilih dari sebuah populasi untuk mendapatkan beragam informasi dari mereka

4.3 Variabel dan Parameter Penelitian

Pada penelitian ini yang menjadi variabel independen (X) adalah faktor-

faktor yang mempengaruhi konsumen yang terdiri dari Produk, Harga, dan Citra

Merek, ssedangkan variabel dependen (Y) adalah keputusan pembelian. Berikut

ini diuraikan definisi operasional dari masing-masing variabel di Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Operasional Dimensi/Indikator Skala


Produk Sesuatu yang dapat ● Mudah digunakan Skala

(X1) ditawarkan ke dalam pasar ● Hasil penggunaan Likert

untuk diperhatikan, dimiliki, ● Hasil plesteran

dipakai, atau dikonsumsi ● Kualitas pembungkus

sehingga dapat memuaskan

keinginan atau kebutuhan.


Harga Harga adalah sesuatu ● Harga yang sesuai Skala

xxix
xxx

(X2) diberikan atau dikorbankan dengan kualitas Likert

untuk memperoleh suatu ● Perbandingan harga

produk. dengan produk sejenis

● Harga sesuai dengan

kemampuan pendapatan

Citra Citra merek berhubungan ● Mudah dikenali Skala

Merek dengan nama merek yang ● Reputasi yang baik Likert

(X3) dikenal, kesan kualitas, ● Selalu diingat

asosiasi merek yang kuat,

dan aset-aset lainnya seperti

paten, dan merek dagang.


Keputusan Keputusan pembelian ● Pertimbangan dari Skala

Pembelian adalah merupakan suatu informasi yang Likert

(Y) tindakan yang terbentuk dari diperoleh

proses kegiatan pembelian ● Cepat mengambil

yang tampak hanyalah satu keputusan

tahap dari keseluruhan ● Kepuasan setelah

proses pembelian. menggunakan

4.4 Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan dari subjek dan atau objek yang akan menjadi

sasaran penelitian. Subjek penelitian merupakan tempat atau lokasi data variabel

yang akan digunakan. Sedangkan sampel adalah bagian yang memberikan

xxx
xxxi

gambaran secara umum dari populasi (Slamet Riyanto, S.T., M.M., Dr. Aglis

Andhita Hatmawan, S.E., M.M., 2020).

Populasi dalam penelitian ini adalah semua konsumen semen di Kota

Siantar yang membeli produk semen Padang di Panglong Pursida.

Berdasarkan pendapat ahli seperti yang dikemukakan oleh Gay dalam

Hasan (2004) “ukuran sampel minimum yang dapat diterima bisa dilihat

berdasarkan pada desain atau metode penelitian yang digunakan. Jika desain

penelitiannya deskriptif, maka sampel minimum adalah 30”. Dan menurut

Supranto (2005) menyatakan bahwa: “sampel penelitian meliputi sejumlah elemen

(responden) yang lebih besar dari persyaratan minimal sebanyak 30 elemen atau

responden”.

Teknik pengambilan sampel yang akan dipakai pada penelitian ini adalah

purposive sampling. Purpossive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel (Sugiyono, 2008:122).

Teknik penarikan sampel yang dilakukan berdasarkan karakteristik yang

ditetapkan terhadap elemen populasi target yang disesuaikan dengan tujuan atau

masalah penelitian. Berdasarkan uraian tersebut sampel dalam penelitian ini harus

memenuhi kriteria yaitu :

a. Masyarakat yang berdomisili di Kota Siantar.

b. Masyarakat yang pernah menggunakan produk semen Padang di Kota Siantar.

xxxi
xxxii

Pada penelitian ini peneliti melakukan pengambilan sampel dengan

membagikan kuesioner menggunakan rentan waktu 1 bln tahun 2021 di Kota

Siantar.

4.5. Prosedur Pengumpulan Data

4.5.1 Sumber Data

Sumber data yang digunakan adalah data primer. Adapun data

primernya dalam hal ini adalah data yang diperoleh dari jawaban end user

yang diteliti, yakni berupa data mengenai pendapat atau fenomena dari

obyek.

4.5.2 Skala Pengukuran

Penulis memperoleh langsung data-data yang dibutuhkan

berdasarkan dari keterangan dan informasi yang diberikan end user

melalui angket (Kuesioner) yang telah disebarkan dengan metode skor,

pemberian skor ini digunakan sistem skala lima, yaitu:

a. Jawaban a (Sangat Setuju) diberi skor 5

b. Jawaban b (Setuju) diberi skor 4

c. Jawaban c (Cukup Setuju) diberi skor 3

d. Jawaban d (Tidak Setuju) diberi skor 2

e. Jawaban e (Sangat Tidak Setuju) diberi skor 1

xxxii
xxxiii

4.5.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan secara acak

untuk memperoleh sampel dari populasi yang dimaksud, agar diperoleh data yang

baik maka dipilih dengan menggunakan metode :

a. Wawancara

Penulis mengadakan wawancara langsung dengan pihak-pihak yang

bersangkutan, yaitu end user yang terpilih sebagai responden guna

mendapatkan data-data yang diperlukan.

b. Kuesioner

Kuesioner yang dibagikan secara langsung oleh penulis kepada end user

yang membeli semen Padang di Kota Siantar.

c. Dokumentasi

Dokumentasi, merupakan teknik pengumpulan data dengan cara membaca

dan mengamati, mengolah laporan-laporan serta catatan yang menunjang

penelitian ini.

4.6 Teknik Analisis Data

Data yang sudah dikumpulkan kemudian diolah dengan analisis data

kuantitatif, yakni bentuk analisa yang menggunakan angka-angka dan perhitungan

dengan metode statistik yakni uji validitas dan reliabilitas, analisis korelasi dan

analisis regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS versi 22.

4.6.1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji Validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat

xxxiii
xxxiv

setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan

(kuesioner). Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai

korelasi atau r hitung dari variabel penelitian dengan nilai r tabel didasarkan pada

derajat keyakinan tertentu dengan n = jumlah seluruh responden. Apabila nilai r

hitung > r tabel berarti data empiris dari variabel penelitian valid atau sahih. Uji

reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan (kuesioner)

menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama. Apabila hasilnya

sama atau sangat mendekati, maka dinyatakan data empiric yang di uji handal atau

reliable. Uji validitas dan reabilitas dilakukan terhadap 43 orang pembeli semen

Padang.

4.6.2. Analisis Regresi Linear Berganda.

Menurut Sugiyono, 2005, rumus persamaan regresinya adalah sebagai

berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Dimana :

Y = Keputusan Pembelian

a = Konstanta

X1 = Produk

X2 = Harga

X3 = Citra Merek

b = Koefisien Regresi

xxxiv
xxxv

e = Standar error

4.6.3 Uji Signifikansi Individual (Uji t)

Uji Signifikansi Individual (Uji t) yaitu uji secara parsial untuk

membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi

konsumen melalui produk, harga dan citra merek (X 1,X2,X3) sebagai variabel

bebas terhadap keputusan pembelian (Y) sebagai variabel terikat.

Ho : b1= 0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan

dari variabel bebas (X1,X2,X3) terhadap keputusan pembelian

sebagai variabel terikat (Y).

H : b1≠ 0 artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari

variabel bebas (X1,X2,X3) terhadap keputusan pembelian sebagai

variabel terikat (Y).

Kriteria pengambilan keputusan :

Ho diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5%

Ho ditolak jika t hitung > t tabel pada α = 5%

4.6.4. Uji Signifikansi Simultan ( Uji-F)

Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) yaitu uji secara serentak untuk

membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi

konsumen melalui produk, harga dan citra merek (X 1,X2,X3) sebagai variabel

bebas terhadap keputusan pembelian (Y) sebagai variabel terikat.

xxxv
xxxvi

Ho : b1 = b2 = b3 = 0 artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang

signifikan dari (X1,X2,X3) sebagai variabel bebas terhadap

keputusan pembelian sebagai variabel terikat (Y).

Ho : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0 artinya secara serentak terdapat pengaruh yang

signifikan dari (X1,X2,X3) sebagai variabel bebas terhadap

keputusan pembelian sebagai variabel terikat (Y).

Kriteria pengambilan keputusan :

Ho diterima jika f hitung < f tabel pada α = 5%

Ho ditolak jika f hitung > f tabel pada α = 5%

4.6.5. Koofesien Determinasi (R²)

Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar kontribusi variabel

bebas terhadap variabel terikat. Dengan kata lain nilai koefisien determinan

digunakan untuk mengukur besarnya kontribusi variabel bebas (X) yang diteliti

yaitu faktor produk, harga,dan citra merek terhadap keputusan pembelian Semen

Padang sebagai variabel terikatnya (Y). Semakin besar nilai koefisien determinasi,

maka semakin baik kemampuan variabel X menerangkan variabel Y.

xxxvi
xxxvii

DAFTAR PUSTAKA

Dinawan, M. Rhendria, 2010, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Konsumen Yamaha Mio PT

Harpindo Jaya Semarang), Tesis, Program Studi Magister Manajemen,

Universitas Diponegoro, Semarang.

Syahputra, Ricky, 2011, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen

Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Semen Andalas (Studi

Kasus Pada PT. Lafarge Cement Indonesia Medan), Tesis, Program Studi

Magister Manajemen, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Muhtar, Pengaruh Brand Equity Terhadap Keputusan Pembelian Semen Tonasa

(Studi Kasus Pada Konsumen PT. Semen Tonasa Di Kabupaten Pangkep),

Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Makassar.

Tobing Juliana L, Siahaan Santi R, Sihotang Jusmer. 2012, “Pengantar

Mikroekonomi” cetakan pertama, Medan. Universitas HKBP Nommensen.

Prof. Dr.M. Manullang. 2016. “Pengantar Bisnis” Edisi Pertama. Yogyakarta.

Indomedia Pustaka.

Sitorus Trimelda, Damanik Hanna Meilani, Tobing Juliana, Simanjuntak Jenny

M, Siahaan Rusliaman. 2015. “Pengantar Bisnis” Edisi Revisi. Medan.

Universitas HKBP Nommensen.

David Fred R, David Forest R. 2016. “Manajemen Strategik” Edisi 15. Jakarta.

Salemba Empat.

xxxvii
xxxviii

Prof. Dr. M. Manullang. 2017. “Manajemen” Cetakan Pertama. Medan. Akasha

Sakti.

Kotler Philip, Keller Kevin Lane. 2010. “Manajemen Pemasaran” Edisi 13 Jilid 2.

Penerbit Erlangga.

Dr. Firmansyah Anang M. 2018. “Perilaku Konsumen” Cetakan Pertama.

Yogyakarta. Penerbit Deepublish.

Dr. Setiadi Nugroho J, S.E., M.M. 2019. “Perilaku Konsumen” Cetakan ke 7 Edisi

Ketiga. Jakarta. Penerbit PrenadaMedia Group.

Ir. Shinta Agustina, M.P. 2011. “Manajemen Pemasaran” Cetakan Pertama.

Malang. Universitas Brawijaya Press (UB Press)

Dr. Firmansyah Anang M. 2019. “Pemasaran (Dasar dan Konsep)” Cetakan

Pertama. Penerbit Qiara Media.

Dr. Saleh Yusuf Muhammad H, Dr. Said Miah. 2019. “Konsep dan Strategi

Pemasaran” Cetakan Pertama. Makassar. Penerbit CV. Sah Media.

Dr. Firmansyah Anang M. 2019.”Pemasaran Produk dan Merek” Cetakan

Pertama. Penerbit Qiara Media.

Duli Nikolaus. 2019. “Metodologi Penelitian Kuantitatif” Cetakan Pertama.

Penerbit Deepublish.

Warnadi, S.E., M.Si., Triyono Aris, S.E., M.M. 2019. “Manajemen Pemasaran”

Cetakan Pertama. Yogyakarta. Penerbit Deepublish.

xxxviii
xxxix

Riyanto Slamet, S.T., M.M., Dr. Hatmawan Aglis Andhika, S.E., M.M. 2020.

“Metode Riset Penelitian Kuantitatif” Cetakan Pertama. Penerbit

Deepublish.

xxxix

Anda mungkin juga menyukai