Anda di halaman 1dari 115

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Departemen Manajemen Skripsi Sarjana

2017

Pengaruh Periklanan dan Citra


Perusahaan Terhadap Keputusan
Pembelian IndiHome dari PT. Telkom
(Divre 1)

Simanjuntak, Evelyn Ruthnarda

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/1051
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
SKRIPSI

PENGARUH PERIKLANAN DAN CITRA PERUSAHAAN


TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN INDIHOME
DARI PT. TELKOM MEDAN (DIVRE 1)

OLEH

EVELYN RUTHNARDA SIMANJUNTAK


130502155

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN


DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
ABSTRAK

PENGARUH PERIKLANAN DAN CITRA PERUSAHAAN


TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN INDIHOME
DARI PT. TELKOM MEDAN (DIVRE 1)

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Periklanan dan Citra


Persuahaan terhadap Keputusan Pembelian IndiHome dari PT. Telkom Medan
(Divre 1). Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari kuesioner dan
studi pustaka. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang
menggunakan IndiHome dengan jumlah 38.190 pelanggan. Teknik analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda yang
bertujuan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai hubungan
antara variabel. Sedangkan uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa periklanan dan citra perusahaan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian IndiHome dari PT. Telkom
Medan (Divre 1). Kemampuan prediksi dari kedua variabel tersebut terhadap
keputusan pembelian sebesar 31.3%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor
lain di luar model penelitian. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi
pedoman bagi PT. Telkom (Divre 1) dalam mengelola perusahaan.

Kata Kunci: Periklanan, Citra Perusahaan, Keputusan Pembelian

i
ABSTRACT

THE EFFECT OF ADVERTISING AND CORPORATE IMAGE


OF INDIHOME BY PT. TELKOM MEDAN TOWARDS
PURCHASE DECISION (DIVRE 1)

The objectives of this research is to analyze the influence of advertising and


corporate image to purchase decision of IndiHome by PT. Telkom Medan (Divre
1). This research uses questionnaires and literature data. The population used in
this research are all people who use IndiHome by the number of 38.190
customers. The data analysis technique used in this study is multiple regression
analysis to obtain a comprehensive picture of the relationship between variables.
Meanwhile, the classical assumptions test used in this study are normality,
multicollinearity and heteroscedasticity. The result of this research shows that
advertising and corporate image has positive and significant influence on
purchase decision. Predictive ability of both variable on purchase decision
amounted to 31.3%, while the rest is influenced by otherfactors outside of the
research model. The result of this research is expected to serve as a guideline for
PT. Telkom Medan (Divre 1) in managing their company.

Keywords: Advertising, Corporate Image, Purchase Decision

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan pertolonganNya

kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini yang berjudul

“Pengaruh Periklanan dan Citra Perusahaan terhadap Keputusan Pembelian

IndiHome dari PT. Telkom (Divre 1)” yang disusun untuk memenuhi persyaratan

menyelesaikan Pendidikan Strata 1 pada Program Studi Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara Medan.

Peneliti juga menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini

tidak bisa terwujud. Teristimewa untuk kedua orang tua, Ayahanda Ir. Tonny

Simanjuntak dan Ibunda tercinta Monaria Widyasanti Sinaga yang telah

memberikan dukungan moral dan materil mulai dari peneliti belajar hingga dapat

menyelesaikan pendidikan di Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Dalam kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Muslich Lufti, MBA, selaku Ketua Departemen/ Program Studi

S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Dr. Amlys Syahputra Silalahi, M.Si, selaku Sekretaris

Departemen/ Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, SE, MS, selaku Dosen Pembimbing yang

telah memberikan arahan, bimbingan, dan motivasi serta saran kepada

iii
peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Liasta Ginting SE, M.Si, selaku Dosen Penguji-I yang telah

memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.

6. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring SE, MM, selaku Dosen Penguji-II

yang telah memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.

7. Kepada seluruh Dosen dan Staf Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan

memberikan ilmunya kepada peneliti dan membantu kelancaran studi.

8. Adik - adik terkasih Melissa Septyna Simanjuntak, Lilyan Tasaria Simanjuntak

dan Geraldy Anggito Simanjuntak yang senantiasa menguatkan dan mendoakan

agar peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan maksimal.

9. Untuk sahabat-sahabatku Agietha Novarizha Carolina, Francisca Fortunata,

Marselita Kristianti, Naomi Nataliany, dan Nira Melani, dan untuk teman-

teman seperjuangan di Manajemen USU yang telah membantu selama

penulisan skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu kritik dan saran yang membangun senantiasa sangat dibutuhkan.

Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi pembacanya. Terimakasih.

Medan, 8 Mei 2017


Peneliti

Evelyn Ruthnarda Simanjuntak

iv
DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ............................................................................................... i
ABSTRACT .............................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ............................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................ vi
DAFTAR TABEL ................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................... 9
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................ 9
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................... 10
2.1 Landasan Teori ................................................................ 10
2.1.1 Pengertian Pemasaran ......................................... 10
2.1.2 Periklanan ............................................................ 11
2.1.2.1 Pengertian Periklanan............................ 12
2.1.2.2 Jenis Periklanan..................................... 13
2.1.2.3 Tujuan Periklanan ................................. 14
2.1.2.4 Sifat Periklanan ..................................... 15
2.1.2.5 Media Periklanan .................................. 16
2.1.3 Citra Perusahaan .................................................. 22
2.1.4 Keputusan Pembelian .......................................... 27
2.1.4.1 Pengertian Keputusan Pembelian .......... 27
2.1.4.2 Proses Pengambilan Keputusan ............ 28
2.1.4.3 Faktor yang mempengaruhi
Keputusan Pembelian ............................ 29
2.2 Penelitian Terdahulu ....................................................... 32
2.3 Kerangka Konseptual ...................................................... 35
2.3.1 Pengaruh Periklanan Terhadap
Keputusan Pembelian .......................................... 35
2.3.2 Pengaruh Citra Perusahaan Terhadap
Keputusan Pembelian .......................................... 36
2.4 Hipotesis Penelitian......................................................... 37
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................... 38
3.1 Jenis Penelitian ................................................................ 38
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ......................................... 38
3.3 Batasan Operasional ........................................................ 38
3.4 Definisi Operasional........................................................ 39
3.4.1 Variabel Dependen (Y) ....................................... 39
3.4.2 Variabel Independen (X) ..................................... 40

v
3.4.2.1 Periklanan (X1) ...................................... 41
3.4.2.2 Citra Perusahaan (X2) ............................ 41
3.5 Skala Pengukuran Variabel ............................................. 42
3.6 Populasi dan Sampel ....................................................... 43
3.5.1 Populasi ............................................................... 43
3.5.2 Sampel ................................................................. 43
3.7 Jenis dan Sumber Data .................................................... 44
3.8 Teknik Pengumpulan Data .............................................. 45
3.9 Uji Validitas & Reliabilitas ............................................. 45
3.9.1 Uji Validitas ........................................................ 45
3.9.2 Uji Reliabilitas..................................................... 47
3.10 Teknik Analisis Data ....................................................... 48
3.10.1 Analisis Statistik Deskriptif ................................ 48
3.10.2 Analisis Regresi Linear Berganda ....................... 48
3.11 Uji Asumsi Klasik ........................................................... 49
3.11.1 Uji Normalitas ..................................................... 49
3.11.2 Uji Heteroskedastisitas ........................................ 49
3.11.3 Uji Multikolinearitas ........................................... 50
3.12 Uji Hipotesis ................................................................... 51
3.12.1 Uji Pengaruh Serempak (Uji F) ........................... 51
3.12.2 Uji Pengaruh Parsial (Uji t) ................................. 52
3.12.3 Koefisien Determinasi (R2) ................................. 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................... 53
4.1 Gambaran Umum Perusahaan ......................................... 53
4.1.1 Sejarah Singkat PT. Telekomunikasi
Indonesia ............................................................. 52
4.1.2 Visi dan Misi ....................................................... 55
4.1.3 Struktur Organisasi .............................................. 55
4.2 Hasil Penelitian ............................................................... 56
4.2.1 Analisis Statistik Deskritif .................................. 56
4.2.1.1 Karakteristik Responden ....................... 57
4.2.1.2 Deskriptif Variabel ................................ 58
4.2.2 Analisis Regresi Linear Berganda ....................... 62
4.2.3 Uji Asumsi Klasik ............................................... 64
4.2.3.1 Uji Normalitas ....................................... 64
4.2.3.2 Uji Heteroskedastisitas .......................... 66
4.2.3.3 Uji Multikolinearitas ............................. 68
4.3 Pengujian Hipotesis ......................................................... 69
4.3.1 Uji Pengaruh Serempak (Uji F) ........................... 69
4.3.2 Uji Pengaruh Parsial (Uji t) ................................. 70
4.3.3 Koefisien Determinasi ( ) ............................... 71
4.4 Pembahasan ..................................................................... 73
4.4.1 Pembahasan Hasil Statistik Deskriptif ................ 73
4.4.1.1 Hasil Analisis Deskriptif Responden .... 73
4.4.1.2 Hasil Analisis Deskriptif Variabel ........ 74
4.4.2 Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis .............. 76

vi
4.4.2.1 Pengaruh Periklanan Terhadap
Keputusan Pembelian ............................ 76
4.4.2.2 Pengaruh Citra Perusahaan Terhadap
Keputusan Pembelian ............................ 77
4.4.2.3 Pengaruh Periklanan dan Citra
Perusahaan Terhadap Keputusan
Pembelian .............................................. 79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................... 80
5.1 Kesimpulan ..................................................................... 80
5.2 Saran ................................................................................ 80
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 82
LAMPIRAN ............................................................................................. 84

vii
DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman


1.1 IndiHome Paket Deluxe ................................................................ 5
1.2 IndiHome Paket Premium ............................................................. 5
1.3 Data Penjualan IndiHome di Kota Medan Januari
2016 – November 2016 ................................................................. 7
1.4 Perbandingan Paket IndiHome dengan Paket
Provider Pesaing Lainnya.............................................................. 8
2.1 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 34
3.1 Operasionalisasi Variabel .............................................................. 42
3.2 Instrumen Skala Likert .................................................................. 43
3.3 Uji Validitas .................................................................................. 46
3.4 Uji Reliabilitas............................................................................... 48
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .................................. 57
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin................... 58
4.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Variabel
Periklanan ...................................................................................... 58
4.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Variabel
Citra Perusahaan ............................................................................ 60
4.5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Variabel
Keputusan Pembelian .................................................................... 61
4.6 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ....................................... 62
4.7 Uji Kolmogorov-Smirnov ............................................................. 66
4.8 Uji Glejser ..................................................................................... 68
4.9 Uji Multikolinearitas ..................................................................... 68
4.10 Hasil Uji Pengaruh Simultan (Uji F) ............................................. 70
4.11 Hasil Uji Pengaruh Parsial (Uji t) ................................................. 70
4.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi ( ........................................... 72
4.13 Hasil Pengujian Hipotesis ............................................................. 73

viii
DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman


1.1 Grafik Trend Penjualan IndiHome Januari
2016 – November 2016 ................................................................. 7
2.1 Proses Terbentuknya Citra Perusahaan ......................................... 24
2.2 Proses Pengambilan Keputusan .................................................... 28
2.3 Kerangka Konseptual .................................................................... 37
4.1 Struktur Organisasi PT. Telkom.................................................... 56
4.2 Pengujian Normalitas Histogram .................................................. 64
4.3 Pengujian Normalitas PP Plot ....................................................... 65
4.4 Scatter Plot .................................................................................... 67

ix
DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman


1 Kuesioner ...................................................................................... 85
2 Karakteristik Responden ............................................................... 87
3 Tabulasi Jawaban Responden........................................................ 89
4 Uji Validitas dan Reliabilitas ........................................................ 92
5 Distribusi Frekuensi dan Persentase Periklanan,
CitraPerusahaan, dan Keputusan Pembelian ................................. 93
6 Hasil Uji Normalitas dengan Histogram ....................................... 94
7 Hasil Uji Normalitas dengan Pendekatan Grafik .......................... 95
8 Hasil Uji Normalitas dengan Pendekatan
Kolmogorov-Smirnov ................................................................... 96
9 Hasil Uji Multikolinearitas ............................................................ 97
10 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Scatter Plot ........................ 98
11 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser ......................... 99
12 Analisis Regresi Linear Berganda ................................................. 100
13 Hasil Pengujian Pengaruh Simultan (Uji F) .................................. 101
14 Hasil Pengujian Parsial (Uji t) ....................................................... 102
15 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi ( ................................ 103

x
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi pada bidang jasa telekomunikasi saat ini mengalami

kemajuan yang cukup pesat. Telekomunikasi harus didukung oleh teknologi yang

memungkinkan satu individu dengan individu lainnya berhubungan dalam jarak yang

jauh sekalipun. Teknologi telekomunikasi sangat berperan penting bagi masyarakat

dan tuntutan akan kualitas jasa telekomunikasi pun semakin tinggi. Sampai saat ini,

kebutuhan manusia akan teknologi telekomunikasi masih sangat tinggi. Dulu, hanya

orang-orang tertentu yang membutuhkannya untuk menjalankan bisnis dan

perkerjaan mereka, namun sekarang seluruh kalangan masyarakat membutuhkan

teknologi telekomunikasi ini.

Pada era globalisasi dimana persaingan bisnis semakin dinamis, kompleks,

dan tidak pasti, akan memberikan peluang dan tantangan kepada perusahaan –

perusahaan jasa telekomunikasi untuk mendapatkan cara yang terbaik untuk

mempertahankan dan meningkatkan konsumen. Konsumen tentunya memutuskan

untuk menggunakan produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka dan dapat

menjawab masalah kebutuhan yang sedang dirasakan oleh konsumen saat ini

terkait dalam hal teknologi telekomunikasi. Setiap perusahaan berusaha untuk

menarik perhatian konsumen dengan berbagai cara, dan salah satunya adalah

melalui periklanan dan citra perusahaan yang positif.

Beberapa hal yang menjadi penentu keberhasilan dari suatu pemasaran

adalah periklanan dan citra perusahaan. Suatu produk dengan kualitas bagus,

1
2

namun calon konsumen belum pernah mendengar tentang produk tersebut dan

mengetahui kegunaaanya, maka calon konsumen tidak akan pernah membeli

produk tersebut. Periklanan dianggap sebagai hal yang sangat penting jika

ingin suatu produk sukses terjual di pasar. Bahkan tidak sedikit perusahaan

yang setiap tahunnya, menghabiskan biaya yang cukup besar untuk melakukan

periklanan. Periklanan merupakan salah satu alat yang digunakan perusahaan

untuk mengarahkan komunikasi persuasif pada calon konsumen. Tanpa iklan

perusahaan akan sulit untuk memaksimalkan penjualan produknya, sedangkan

disisi lain para pembeli tidak akan memiliki informasi yang memadai

mengenai produk yang tersedia di pasar.

Periklanan dalam segi pemasaran memegang peranan yang penting

dalam menyampaikan pesan pemasar. Periklanan merupakan bagian dari

bauran pemasaran yang memiliki sifat iklan bisa menjangkau massa pembeli

yang tersebar secara geografis pada biaya rendah per paparan, dan iklan-iklan

memungkinkan penjual mengulangi pesan berkali-kali. (Kotler & Armstrong,

2008, hal. 135). Peranan periklanan dalam pemasaran suatu produk adalah

untuk membangun kesadaran (awareness) terhadap keberadaan produk yang

ditawarkan, menambah pengetahuan konsumen tentang produk yang

ditawarkan, membujuk calon konsumen untuk membeli dan menggunakan

produk tersebut dan untuk membedakan perusahaan yang satu dengan

perusahaan yang lainnya.

Perusahaan juga harus mampu membentuk citra perusahaan yang positif

yang dapat menjadi keunggulan kompetitif dalam menghadapi persaingan


3

bisnis yang semakin ketat. Citra positif merupakan syarat mutlak bagi sebuah

perusahaan yang ingin sukses, tumbuh dan berkembang. Citra perusahaan

menggambarkan nilai, kepercayaan dan produktivitas perusahaan, sehingga

menghasilkan reputasi positif di mata konsumen. Membangun citra perusahaan

membutuhkan jangka waktu yang lama, karena citra merupakan semua

persepsi yang dibentuk oleh konsumen dengan cara memproses informasi dari

berbagai sumber sepanjang waktu. Citra perusahaan dapat dikatakan sebagai

persepsi masyarakat dari adanya pengalaman, kepercayaan, perasaan, dan

pengetahuan masyarakat itu sendiri terhadap sebuah perusahaan.

Pentingnya citra perusahaan yang positif karena dapat memberikan

kemudahan bagi perusahaan untuk berkomunikasi dan mencapai tujuan secara

efektif, sedangkan citra negatif sebaliknya. Citra positif dapat digunakan

sebagai pelindung terhadap kesalahan kecil, kualitas teknis atau fungsional

sedangkan citra negatif dapat memperbesar kesalahan tersebut. Citra

menggambarkan pengalaman dan harapan konsumen atas kualitas pelayanan

perusahaan dan citra mempunyai pengaruh penting terhadap manajemen atau

dampak internal, dimana citra perusahaan yang kurang jelas dan nyata dapat

mempengaruhi sikap karyawan. (Sutojo, 2004, hal. 60).

PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk yang biasa disingkat

dengan PT. Telkom Indonesia atau biasa disebut Telkom, adalah salah satu

perusahaan telekomunikasi di Indonesia yang berpusat di kota Bandung, Jawa

Barat. Telkom menyediakan jasa telepon tetap nirkabel (fixed wireless), jasa

telepon bergerak (mobile service), data/internet serta jasa multimedia lainnya.


4

Telkom resmi meluncurkan produk barunya yaitu Indonesia Digital

Home atau yang disingkat dengan IndiHome. IndiHome adalah salah satu

produk layanan Telkom berupa paket layanan komunikasi dan data seperti

telepon rumah (phone), internet (Internet on Fiber atau High Speed Internet),

dan layanan televisi interaktif (USeeTV Cable, IP TV). Paket IndiHome juga

dilengkapi dengan konten seperti layanan portal musik digital dan Home

Automation. Sejak diluncurkannya IndiHome, pelanggan yang berlangganan

paket internet Speedy satu-per-satu diminta untuk beralih menggunakan

IndiHome, karena layanan dagang Speedy akan segera diberhentikan pada

tahun 2015. Pelayanan IndiHome hanya bisa dipasang pada rumah yang di

wilayahnya tersedia jaringan serat optik atau Fiber Optic dari Telkom.

IndiHome menjadi salah satu produk unggulan yang ditawarkan kepada

konsumen. Sebagai upaya agar Indihome tetap eksis dan dikenal oleh banyak

lapisan masyarakat, perusahaan terus melakukan periklanan yang efektif dan

tetap berusaha menciptakan citra perusahaan yang positif. Telkom harus

memahami dengan benar siapa pasar sasarannya sehingga membuat promosi

melalui periklanan yang tepat. Untuk memperkenalkan IndiHome ke calon

konsumen, Telkom melakukan kegiatan periklanan melalui berbagai media

elektronik dan media cetak. Dengan melakukan periklanan yang efektif,

Telkom dapat mengkomunikasikan atau menyampaikan informasi mengenai

IndiHome kepada konsumen, sedangkan calon konsumen dapat mengetahui

jenis produk yang sesuai dengan kebutuhannya melalui iklan yang telah

disediakan oleh Telkom.


5

IndiHome terdiri dari beberapa tipe paket yang disesuaikan dengan

lokasi tempat pemasangan. Variasi jenis paket yang ditawarkan IndiHome

dapat dilihat pada Tabel 1.1 dan Tabel 1.2.

Tabel 1.1
IndiHome Paket Deluxe
IndiHome Telepon UseeTV MOVIN’ Catchplay Iflix Harga/ Rp
Fiber Rumah
10 Mbps Gratis 1000 Interactive Basic 2-4 Bulan 3-6 Bulan 478.000/
menit nelpon TV Bebas Bebas bulan
lokal / Channels Nonton Nonton
interlokal Essentials
Sumber: www.indihome.co.id

Tabel 1.2
IndiHome Paket Premium
IndiHome Telepon Usee TV MOVIN’ Catchplay Iflix Harga/ Rp
Fiber Rumah
20 Mbps Gratis 1000 Interactive Basic 2-4 Bulan 3-9 Bulan 748.000 /
menit nelpon TV Bebas Bebas bulan
lokal / Channels Nonton Nonton
interlokal Essentials
30 Mbps Gratis 1000 Interactive Basic 2-7 Bulan 3-9 Bulan 1.018.000 /
menit nelpon TV Bebas Bebas bulan
lokal / Channels Nonton Nonton
interlokal Essentials
Plus (HBO)
40 Mbps Gratis 1000 Interactive Basic 2-7 Bulan 3-9 Bulan 1.298.000 /
menit nelpon TV Bebas Bebas bulan
lokal / Channels Nonton Nonton
interlokal Extra (All
Channels)
50 Mbps Gratis 1000 Interactive Basic 2-10 Bulan 3-9 Bulan 1.498.000 /
menit nelpon TV Bebas Bebas bulan
lokal / Channels Nonton Nonton
interlokal Extra (All
Channels)
100 Mbps Gratis 1000 Interactive Basic 2-10 Bulan 3-9 Bulan 1.748.000 /
menit nelpon TV Bebas Bebas bulan
lokal / Channels Nonton Nonton
interlokal Extra (All
Channels)
Sumber: www.indihome.co.id

Saat ini, Telkom sedang berusaha untuk melakukan penanaman Fiber

Optic ke seluruh wilayah di Indonesia, agar seluruh konsumen dapat

menikmati layanan Fiber Optic. Meskipun ada beberapa keluhan dari


6

konsumen maupun calon konsumen mengenai IndiHome. Karena banyak iklan

yang dipasang pihak Telkom mengenai IndiHome yang dapat menjangkau

kecepatan internet yang tinggi dengan menggunakan Fiber Optic, ternyata

tidak sesuai dengan realitas. Dimana Fiber Optic belum tersebar di seluruh

wilayah di Indonesia terutama di daerah pinggiran. Hal inilah yang membuat

masyarakat kecewa terutama masyarakat yang tinggal di daerah yang masih

menggunakan jaringan kabel telepon biasa (Non Fiber Optic). Banyak

pelanggan IndiHome yang memutuskan untuk berhenti berlangganan

IndiHome dikarenakan beberapa layanan promo yang ditawarkan IndiHome

tidak sesuai dengan janji yang diberikan kepada konsumen melalui periklanan

sehingga tagihan yang diberikan kepada konsumen tidak sesuai dengan

ditampilkan dan layanan call center IndiHome juga tidak cepat dalam

merespon keluhan pelanggan.

Banyak juga calon konsumen yang memilih menggunakan produk

pesaing lain karena tidak ingin saluran telepon nya ikut diputus apabila

sudah tidak ingin menggunakan layanan IndiHome dikemudian hari.

Telkom juga membuat kebijakan pada 1 Februari 2016 lalu yaitu Fair

Usage Policy (FUP) atau pembatasan kuota internet untuk layanan

IndiHome. Melalui kebijakan tersebut, penggunaan internet sudah tidak lagi

unlimited (kuota tidak dibatasi). Setelah konsumen mencapai batasan kuota

yang ditentukan maka kecepatan internet akan diturunkan beberapa persen

dari kecepatan sebelumnya. Konsumen tidak setuju dengan kebijakan ini

karena tidak adanya pemberitahuan langsung dari Telkom ataupun


7

pemberitahuan melalui iklan mengenai hal tersebut, melainkan langsung

menerapkan kebijakan tersebut. Data penjualan IndiHome di Kota Medan

dari Januari - November 2016 dapat dilihat pada Tabel 1.3.

Tabel 1.3
Data Penjualan IndiHome di Kota Medan
Januari – November 2016
Bulan Penjualan IndiHome
Januari 2.864
Februari 2.359
Maret 2.584
April 2.298
Mei 953
Juni 1.471
Juli 1.147
Agustus 1.650
September 1.613
Oktober 2.025
November 1.776
Jumlah 20.740
Rata-rata/ bulan 1.885
Sumber: PT. Telkom Jl. H.M Yamin (data diolah)

Grafik trend penjualan IndiHome dari Januari – November 2016 di

Kota Medan dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Penjualan IndiHome Januari 2016 - November 2016


3000
2500
2000
1500
1000 Penjualan
500 IndiHome
0

Sumber: PT.Telkom jl. H.M Yamin (data diolah)

Gambar 1.1
Grafik Trend Penjualan
IndiHome Januari – November 2016
8

Pada Tabel 1.3 dan Gambar 1.1 dapat dilihat bahwa adanya peningkatan

dan penurunan jumlah penjualan dari bulan ke bulan. Data tersebut mencakup

seluruh penjualan terhadap pelanggan lama dan pelanggan baru. Hal ini diduga

karena adanya persaingan yang terjadi antara Telkom dengan perusahaan

telekomunikasi lainnya baik perusahaan yang sudah lama berada dan bersaing

dalam pasar maupun perusahaan – perusahaan baru. Seiring berkembangnya

zaman, semakin banyak perusahaan pesaing yang mengeluarkan produk -

produk baru dengan harga yang lebih murah dan tawaran paket yang lebih

menarik dari paket – paket yang disediakan oleh IndiHome. Perbandingan

antara Paket yang ditawarkan IndiHome dengan beberapa provider lain dapat

dilihat pada Tabel 1.4 dengan acuan paket tertinggi suatu provider.

Tabel 1.4
Perbandingan Paket IndiHome
Dengan Paket Provider Pesaing Lainnya
Provider Paket Kece- Harga / PPN Biaya Sewa Bonus
patan Bulan Pasang Alat
Biznet Combo 5 100 2,4 Juta Belum Rp. Gratis TV Kabel
Mbps 500.000

First- Infinite 100 2,4 Juta Belum Rp. Gratis TV Kabel


Media X1 HD Mbps 500.000
IndiHome 100 100 1,7 Juta Belum Rp. 75.000 Rp. 1000 menit
Mbps Mbps 50.000 telepon lokal,
interlokal / TV
interaktif
Indosat 1 Gbps 1 Gbps 5,5 Juta Belum Tergantung Gratis 50 Gb Google
Ooredoo Promo Drive,
GIG Chromebook
MNC Light 100 3 Juta Belum Rp.100.000 Gratis -
Play Speed Mbps (promo)
Media

My Super- 300 Rp. Belum Gratis Gratis TV Kabel 23


Republic nova Mbps 899.000 (promo) Saluran Lokal,
dengan
menyewa set
top box Rp.
50.000 per
bulan
Sumber : www.techinasia.com
9

Permasalahan – permasalah tersebut dapat menjadi fenomena yang

menarik untuk diteliti. Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul : ”Pengaruh Periklanan dan

Citra Perusahaan Terhadap Keputusan Pembelian IndiHome PT. Telkom

di Kota Medan”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dirumuskan

masalah yang ada dalam penelitian ini adalah: “Apakah Periklanan dan Citra

Perusahaan berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian IndiHome dari PT.

Telkom Medan?”

1.3 Tujuan Peneltian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Periklanan

dan Citra Perusahaan berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian IndiHome

dari PT. Telkom Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pihak-

pihak yang berkepentingan, antara lain sebagai berikut:

1. PT. Telkom (Divre 1)

Sebagai informasi, bahan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan dalam

hal periklanan dan citra perusahan terhadap keputusan pembelian konsumen.

2. Peneliti

Sebagai bahan masukan yang akan menambah wawasan dan pengetahuan


10

peneliti tentang periklanan dan citra perusahaan terhadap keputusan

pembelian suatu produk atau jasa.

3. Peneliti selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dalam melakukan

penelitian di masa yang akan datang khususnya yang berkaitan dengan

periklanan dan citra perusahaan ataupun perusahaan sejenis.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu dan

kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan

jasa yang bernilai dengan orang lain. (Kotler & Keller, 2009, hal. 5).

Pemasaran merupakan fungsi yang memiliki kontak paling besar dengan

lingkungan eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki Kendali yang

terbatas terhadap lingkungan eksternal. (Tjiptono, 2008, hal. 5).

Pemasaran juga dapat dikatakan sebagai proses sosial yang di dalamnya

individu dan kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan

dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai

dengan pihak lain. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang

dilakukan oleh suatu perusahaan dalam usaha untuk mempertahankan

kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan mendapatkan laba.

Dari definisi diatas dapat diterangkan bahwa arti dari pemasaran adalah

jauh lebih luas daripada arti penjualan. Pemasaran mencakup seluruh usaha

perusahaan dalam proses perencanaan, proses menentukan harga, proses

menjalankan promosi, dan pendistribusian produk yang memiliki tujuan untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan dalam mencapai kepuasan konsumen

secara efektif dan efisien.

11
12

2.1.2 Periklanan

2.1.2.1 Pengertian Periklanan

Periklanan (advertising) adalah semua bentuk terbayar atas presentasi

nonpribadi dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas. (Kotler &

Keller, 2009, hal. 202). Iklan bisa menjadi cara yang efektif dari segi biaya untuk

mendistribusikan pesan, baik dengan tujuan membangun preferensi merek atau

mendidik orang. Sedangkan (Gitosudarmo, 2008, hal. 228) menuliskan periklanan

merupakan alat utama bagi perusahaan untuk mempengaruhi konsumennya.

Periklanan ini dapat dilakukan oleh pengusaha lewat surat kabar, radio, majalah,

televisi ataupun dalam bentuk poster-poster yang dipasang di pinggir jalan atau

tempat-tempat yang strategis.

Dari beberapa pendapatan para ahli diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa iklan merupakan suatu bentuk usaha yang dilakukan oleh organisasi

atau perusahaan untuk memberikan informasi melalui berbagai macam media.

Sehingga advertising mempunyai sifat nonpersonal dan merupakan suatu alat

untuk mempromosikan produk atau jasa tanpa mengadakan kontak langsung

serta si pemasang iklan harus membayar dengan tarif tertentu yang berlaku.

Kegiatan periklanan berarti kegiatan menyebarluaskan berita (informasi)

kepada pasar (masyarakat/konsumen). Masyarakat perlu diberitahu siapa

(sponsor) yang bertindak melalui media iklan tersebut. Dalam hal ini pihak

sponsor membayar kepada media yang membawakan berita itu. Kegiatan

periklanan ini adalah suatu alat untuk membuka komunikasi dua arah antara

penjual dan pembeli, sehingga keinginan mereka dapat terpenuhi dalam cara
13

yang efisien dan efektif, dalam hal ini komunikasi dapat menunjukkan cara-

cara untuk mengadakan pertukaran yang saling memuaskan.

Serangkaian program periklanan dengan sejumlah anggaran dana tertentu

diharapkan dapat berpengaruh secara positif untuk meningkatkan atau

mempertahankan kesadaran/ loyalitas merek, meningkatkan pangsa pasar, dan

persepsi atas atribut produk. Ketika konsumen sangat loyal terhadap suatu merek,

mereka mungkin akan membeli produk tersebut lebih banyak lagi ketika

periklanan dinaikkan.

2.1.2.2 Jenis Periklanan

Periklanan dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai aspek, di antaranya

dari aspek isi pesan, tujuan, dan pemilik iklan. (Tjiptono, 2005, hal. 227).

1. Dari aspek isi pesan

a. Product advertising, yaitu iklan yang berisi informasi produk (barang

dan jasa) suatu perusahaan. Ada dua jenis iklan yang termasuk kategori

ini, yaitu direct-action advertising, yaitu iklan produk yang didesain

sedemikian rupa untuk mendorong tanggapan segera dari khalayak atau

pemirsa, dan indirect-action advertising, yaitu iklan produk yang

didesain untuk menumbuhkan permintaan dalam jangka panjang.

b. Institutional advertising, yaitu iklan yang didesain untuk memberi

informasi tentang usaha bisnis pemilik iklan dan membangun goodwill

serta image positif bagi organisasi. Institutional advertising terbagi

menjadi patronage advertising, yakni iklan yang menginformasikan

usaha bisnis pemilik iklan, dan iklan layanan masyarakat (public service
14

advertising), yakni iklan yang menunjukan bahwa pemilik iklan adalah

warga yang baik, karena memiliki kepedulian terhadap masyarakat dan

lingkungan.

2. Dari aspek tujuan

a. Pioneering advertising (informative advertising), yaitu iklan yang

berupaya menciptakan permintaan awal (primary demand).

b. Competitive advertising (persuasive advertising), yaitu iklan yang

berupaya mengembangkan pilihan pada merek tertentu.

c. Reminder advertising, yaitu iklan yang berupaya melekatkan nama atau

merek produk tertentu di benak khalayak.

3. Dari aspek pemilik iklan

a. Vertical cooperative advertising, yaitu iklan bersama para anggota

saluran distribusi, misalnya di antara para produsen, pedagang grosir,

agen, dan pengecer.

b. Horizontal cooperative advertising, yaitu iklan bersama dari beberapa

perusahaan sejenis.

2.1.2.3 Tujuan Periklanan

Tujuan-tujuan iklan harus mengalir dari keputusan-keputusan sebelumnya

mengenai pasar sasaran (sasaran yang dituju), pemosisian pasar, dan program

pemasaran. (Kotler & Keller, 2007, hal. 224). Tujuan (sasaran) iklan merupakan

suatu tugas komunikasi tertentu dan tingkat pencapaiannya harus diperoleh pada

audiens tertentu dalam kurun waktu tertentu. Menurut Tjiptono (2008, hal. 227),

iklan memiliki 3 (tiga) tujuan utama, yaitu:


15

1. Periklanan yang informatif, yaitu menginformasikan produk yang ditawarkan

dan menciptakan permintaan awal.

2. Periklanan kompetitif (iklan persuasif), yaitu membujuk dan mempengaruhi

konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan.

3. Periklanan sebagai pengingat, yaitu mengingatkan konsumen mengenai

keberadaan suatu produk serta berupaya melekatkan nama atau merek produk

tertentu di benak konsumen.

Rossiter dan Percy mengklasifikasikan tujuan iklan sebagai efek

komunikasi, antara lain: (Raviany, 2011, hal. 41)

1. Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan (category need).

2. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk kepada

konsumen (brand awareness).

3. Mendorong pemilihan terhadap suatu produk (brand attitude).

4. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (brand purchase intention).

5. Menanamkan citra produk dan perusahaan (positioning).

2.1.2.4 Sifat Periklanan

Menurut Kotler & Armstrong (2012, hal. 15), suatu iklan memiliki

sifat-sifat sebagai berikut:

1. Presentasi umum (Public Presentation), maksudnya iklan memungkinan

setiap orang menerima pesan yang sama tentang produk yang diiklankan.

Sifat umum iklan memberikan legitimasi pada produk tersebut dan juga

menyiratkan suatu tawaran yang standarisasi.

2. Tersebar luas (Pervasiveness), artinya pesan iklan yang sama dapat diulang-
16

ulang untuk memantapkan penerimaan informasi dan memungkinkan pembeli

dapat membandingkan pesan dari berbagai pesaing.

3. Ekspresi yang lebih kuat (Amplified Expresiveness), maksudnya iklan mampu

mendramatisasi perusahaan dan produknya melalui gambar, warna dan suara

untuk menggugah dan mempengaruhi perasaan khalayak.

4. Tidak bersifat pribadi (Impersonality), artinya iklan tidak bersifat memaksa

khalayak untuk memperhatikan dan menanggapinya, karena merupakan

komunikasi yang monolog (satu arah).

2.1.2.5 Media Periklanan

Periklanan tidak akan lengkap tanpa menggunakan media. Media

advertising merupakan wadah atau alat yang digunakan oleh organisasi atau

perusahaan untuk menyampaikan pesan kepada khalayak. Setiap perusahaan

yang akan memasang iklan produknya harus menentukan jenis media yang

akan digunakan. Pemilihan media yang tepat sangatlah penting untuk

perusahaan. Media tersebut haruslah media yang paling efektif agar pesan

yang disampaikan tepat sasaran.

Ada beberapa media yang dapat digunakan sebagai alat periklanan.

Menurut Shimp (2003, hal. 513-523), kelebihan dan kelemahan dari iklan yaitu, :

1. Surat Kabar

Kelebihan:

a. Jangkauan pasar. Surat kabar dapat menjangkau daerah-daerah perkotaan

hingga pedesaan sesuai cakupan pasarnya (lokal, regional atau nasional).

Misalnya, kompas merupakan surat kabar dengan jangkauan nasional.


17

b. Comparison shopping. Surat kabar memuat iklan secara tertulis yang dapat

dibawa kemana-mana oleh pembacanya. Bahkan pembaca bisa membawanya

sampai ketempat belanja sehingga dapat digunakan sebagai referensi untuk

memilih barang sewaktu belanja atau sebagai acuan perbandingan harga.

c. Tanggapan konsumen yang positif. Pada umumnya, konsumen memandang

surat kabar sebagai media yang memuat hal-hal aktual yang perlu segera

diketahui oleh pembaca.

d. Fleksibilitas. Pembuat iklan secara bebas memilih cakupan geografis pasar

yang akan diprioritaskan. Misalnya, untuk wilayah sumatera utara orang akan

memilih analisa atau waspada. Jika sasaran geografis pasarnya adalah

nasional maka orang akan lebih efektif memilih kompas.

Kelemahan :

a. Dibaca dalam tempo singkat. Surat kabar pada umumnya hanya dibaca

sekali saja.

b. Pembatasan kelompok pasar tertentu. Sekalipun surat kabar memiliki

sirkulasi luas, kelompok pasar tertentu tetap tidak dapat dilayani dengan baik.

Maksudnya tidak semua produk yang dianggap masih tabu tidak dapat

diiklankan disurat kabar.

4. Majalah

Kelebihan:

a. Beberapa majalah mampu menjangkau khalayak yang sangat luas.

b. Selekivitas. Majalah mempunyai segmen pasar tertentu. Misalnya majalah

bola ditujukan untuk para penggemar bola.


18

c. Daya tahan lama. Majalah cendcrung disimpan setelah selesai dibaca.

d. Mutu reproduksi tinggi. Majalah mempunyai keindahan, mutu, keistimewaan,

gengsi dan daya tarik kemewahan.

e. Kemampuan menyajikan informasi yang rinci. Majalah seringkali menyajikan

artikel-artikel yang menunjukkan wawasan, keahlian, dan kredibilitas.

f. Potensi keterlibatan tinggi. Kemampuan kreatifitas iklan di majalah dapat

membuat konsumen terpengaruh dengan iklan tersebut.

Kelemahan :

a. Tidak mendapat perhatian pembaca.

b. Tenggang waktu yang lama. Pembuat iklan dapat mengubah materi iklan

hanya dengan pemberitahuan singkat, karena majalah mempunyai waktu edar

hingga muncul edisi baru.

c. Ketidakteraturan letak iklan di majalah membuat pembaca mengabaikan

iklan-iklan tersebut.

d. Pilihan geografis yang sedikit terbatas. Pembuat iklan hanya dapat memasang

iklan di dalam satu dari beberapa daerah atau Negara tertentu.

e. Keberagaman dalam pola sirkulasi dari pasar ke pasar. Misalnya Majalah

Rolling Stone, lebih banyak dibaca didaerah metropolitan daripada pedesaan.

Dengan demikian pembuat iklan metropolitan yang tertarik tidak dapat

menjangkau konsumen yang ada di pedesaan.

5. Radio

Kekuatan :

a. Seleksi audiens. Setiap stasiun radio memiliki target pendengar yang berbeda
19

beda, misalnya Kiss FM memiliki audiens kawula muda dan Smart FM bagi

professional bisnis.

b. Radio adalah media intrusive. Radio memaksa pendengarnya untuk

mendengar. Pendengar radio memiliki upaya khusus untuk mengabaikan

iklan. Sifat intrusive ini menyebabkan radio memiliki efektifitas untuk

menciptakan minat pendengar.

c. Biaya produksi rendah bila dibandingkan dengan media iklan yang lainnya.

Hal ini disebabkan pembuat iklan tidak perlu menghabiskan biaya yang besur

untuk membuat copy atau jingels.

d. Media yang fleksibel. Pendengar radio bervariasi dan mencakup hampir

senua segmen pendengar.

e. Bukan media yang musiman. Siaran radio tidak terpengaruh oleh cuaca

ataupun musim.

f. Murah. Tarif iklan di radio ditetapkan berdasarkan rating position, daya beli

segmen, kualitas segrnen masyarakat sasaran dan skala pasar.

g. Frekuensi tayang tinggi. Biaya iklan yang relatif murah sehingga dapat

menambah frekuensi tayangnya iklan.

h. Imajinatif. Pendcngar radio dirangsang untuk berimajinasi terhadap produk

yang diiklankan.

i. Bersifat mobile. Radio dapat dibawa kemana saja karena tidak rnemerlukan

tenaga listrik yang besar.

j. Daerah jangkauan luas. Mampu mencakup daerah pinggiran hingga pedesaan,

yang terkadang tidak dapat dijangkau surat kabar.


20

Kelemahan:

a. Tanpa tampilan visual. Pembuat iklan tidak dapat mendemonstrasikan

produknya di radio.

b. Terbatasnya waktu untuk mencatat hal-hal pEnting mengenai isi iklan.

c. Banyaknya stasiun radio membuat pembuat iklan harus memilih stasiun radio

yang tepat agar dapat menjangkau konsumen.

6. Internet

Kekuatan :

a. Iklan internet dapat menjangkau konsumen diseluruh dunia untuk para

pengguna internet.

b. Media yang paling jelas diukur efektifitas dan efisiensinya. Pengguna internet

yang sekedar main-main ataupun yang serius untuk mencari informasi dapat

mencari informasi yang diinginkan dengan melakukan penelusuran

menggunakan perangkat lunak. Salah satu metode untuk mengukur efektifitas

suatu banner iklan adalah “click through rate” dalam bahasa Indonesia adalah

Rasio Klik per Tayang yaitu persentase dari web surfer yang melakukan klik

terhadap iklan tersebut.

Kelemahan :

a. Tingkat penggunaan internet masih rendah terutama di Negara yang

sedang berkembang.

b. Dalam internet, iklan memiliki batas yang tipis dengan transaksi. Sumber

pendapatan portal yang masih kurang memadai membuat media iklan melalui

internet ini masih kurang berkembang di Indonesia.


21

7. Iklan Televisi

Kekuatan :

a. Efisiensi Biaya. Televisi mampu menjangkau masyarakat yang sangat luas.

Kelebihan ini menimbulkan efisiensi biaya untuk menjangkau setiap orang.

Banyak pengiklan memandang televisi sebagai media yang paling efektif

untuk menyampaikan pesan-pesan komersialnya.

b. Dampak yang kuat. Iklan di televisi sampai kepada pemirsa dalam bentuk

audio visual. Kreatifitas pengiklan lebih dapat dieksplorasi dan dioptimalkan

dengan mengkombinasikan gerak, keindahan, kecantikan, suara, warna,

musik, drama, humor, maupun ketegangan.

c. Pengaruh yang kuat. Kebanyakan pemirsa melewatkan waktunya di depan

televisi yang merupakan sarana hiburan, sumber berita, sarana pendidikan,

dan lain sebagainya. Pemirsa televisi umumnya memilih produk yang

konsumen kenal.

Kelemahan :

a. Biaya Tinggi. Biaya iklan untuk menjangkau setiap orang relative rendah.

Biaya absolut beriklan di televisi adalah tinggi.

b. Masyarakat yang tidak selektif. Pemirsa televisi banyak dan luas. Iklan

yang ditampilkan di televisi mungkin menjangkau pasar yang tidak tepat

dan tidak selektif.

c. Kesulitan teknis. Jadwal tayang iklan di televisi tidak mudah diubah sehingga

seringkali tidak fleksibel. Kebutuhan pengiklan yang mendesak dalam

menghadapi event-event tertentu, seringkali pihak pengiklan akan


22

menghadapi kesulitan teknis untuk mengubah jadwal maupun jam tayang.

Adapun indikator periklanan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut (Prasetya, 2016):

1. Penemuan informasi tentang produk

2. Design media yang digunakan menarik

3. Informasi yang digunakan dalam berbagai media menarik

4. Pesan yang digunakan di berbagai media menarik

2.1.3 Citra Perusahaan

Citra adalah tujuan pokok bagi suatu organisasi atau perusahaan.

Pengertian citra itu sendiri abstrak atau intangible, tetapi wujudnya dapat

dirasakan dari penilaian, seperti rasa hormat dari publik sekelilingnya atau

masyarakat luas terhadap organisasi atau perusahaan tersebut dilihat sebagai

sebuah badan usaha yang dipercaya, professional, dan dapat diandalkan dalam

pembentukan pelayanan yang baik. Setiap perusahaan tentu memiliki citra yang

disadari atau tidak yang telah melekat pada perusahan tersebut. Tidak sedikit

barang atau jasa yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan memliki citra yang

begitu melekat pada benak konsumen.

Citra merupakan sesuatu yang ditonjolkan secara nyata yang timbul

berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang ada. Citra yang dimaksud

disini adalah kesan yang ingin diberikan oleh perusahaan kepada publik agar

timbul opini publik yang positif tentang perusahaan tersebut. Penelitian tentang

citra di dalam bidang pemasaran dan perilaku konsumen telah dilakukan sejak

tahun 1950an, dari studi yang dilakukan oleh para ahli menghasilkan berbagai
23

jenis pengertian citra berdasarkan hasil penelitiannya.

Suatu organisasi dapat mempunyai citra baik, buruk, dan bahkan tidak

jelas. Citra adalah realitas, oleh karena itu program pengembangan dan perbaikan

citra harus didasarkan pada realitas. Jika citra tidak sesuai dengan realitas dan

kinerja perusahaan baik, maka itu merupakan kesalahan perusahaan dalam

berkomunikasi. Citra yang baik merupakan hasil dari usaha perusahaan tersebut

dalam memberikan pelayaan yang mampu memuaskan pelanggannya.

Citra merupakan seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh

seseorang terhadap suatu objek. Agar citra yang benar dapat tertanam dalam

pikiran konsumen, pemasar harus memperlihatkan identitas merek / perusahaan

melalui semua sarana komunikasi dan kontak yang tersedia. Identitas harus

disebarkan dalam iklan, laporan tahunan, brosur, katalog, kemasan, alat tulis

perusahaan, dan kartu bisnis. (Kotler & Armstrong, 2012, hal. 274).

Citra suatu perusahaan dibentuk berdasarkan kesan, pemikiran dan

pengalaman yang dialami pelanggan sewaktu melakukan interaksi dengan

perusahaan. Kemudian pengalaman maupun pemikiran itu akan membentuk sikap

atau penilaian terhadap perusahaan bersangkutan. Sikap atau penilaian tersebut akan

menjadi referensi bagi pelanggan untuk mengambil keputusan pembelian

selanjutnya. Citra perusahaan yang bersumber dari pengalaman memberikan

gambaran telah terjadi keterlibatan antara konsumen dengan perusahaan.

Keterlibatan tersebut, belum terjadi dalam citra perusahaan yang bersumber dari

upaya komunikasi perusahaan. Hawkins mengemukakan ada 5 proses terbentuknya

citra perusahaan (Salira, 2014, hal 23) yang diperlihatkan pada gambar 2.1.
24

Sumber : Salira, 2014, hal. 26

Gambar 2.1
Proses Terbentuknya Citra Perusahaan

Gambar 2.1 menunjukkan proses terbentuknya citra perusahaan

berlangsung pada beberapa tahapan, yaitu:

1. Exposure, yaitu obyek mengetahui (melihat atau mendengar) upaya yang

dilakukan perusahaan dalam membentuk citra perusahaan.

2. Attention, yaitu memperhatikan upaya perusahaan tersebut.

3. Comprehensive, yaitu setelah adanya perhatian obyek mencoba memahami

semua yang ada pada upaya perusahaan.

4. Image, yaitu terbentuknya citra perusahaan pada obyek.

5. Behavior, yaitu citra perusahaan yang terbentuk akan menentukan perilaku

objek sasaran dalam hubungannya dengan perusahaan.

Citra akan berdampak pada keberhasilan kegiatan bisnis dan pemasaran

perusahaan. Citra yang buruk akan melahirkan dampak negatif terhadap

operasi bisnis perusahaan. Apabila suatu perusahaan telah berhasil dalam

membentuk citra yang positif dibenak konsumen, maka akan mendapat

manfaat seperti berikut:


25

1. Daya saing jangka menengah dan panjang yang mantap.

2. Menjadi perisai selama masa krisis.

3. Menjadi daya tarik bagi eksekutif handal.

4. Meningkatkan efektifitas strategi pemasaran

5. Penghematan biaya operasional.

Masalah-masalah nyata yang berkaitan dengan kinerja organisasi

seperti kualitas teknis atau fungsional, sebenarnya menyebabkan masalah citra.

Tindakan internal untuk memperbaiki kinerja organisasi sangat dibutuhkan jika

ingin citra yang buruk diperbaiki. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

citra perusahaan adalah (Rangkuti, 2006, hal. 44):

1. Harga yang ditawarkan. Tingkat harga yang akan menimbulkan persepsi

atas produk yang berkualitas atau tidak.

2. Reputasi (image) perusahaan dimata pelanggan. Reputasi yang baik

dapat menimbulkan sebuah persepsi terhadap citra perusahaan, sehingga

pelanggan memaafkan suatu kesalahan meskipun tidak untuk suatu

kesalahan selanjutnya.

3. Jaminan atas layanan yang berkualitas. Jaminan atas pelayanan yang

diperoleh pada tahap awal pelayanan menimbulkan persepsi atas citra

perusahaan untuk tahap pelayanan selanjutnya, sehingga pelanggan merasa

puas dengan pelayanan secara keseluruhan.

4. Penampilan fasilitas fisik. Situasi atas pelayanan fasilitas fisik dikaitkan

dengan citra perusahaan sehingga mempengaruhi persepsi pelanggan

terhadap baik atau tidaknya citra perusahaan.


26

5. Komitmen organisasi. Komitmen organisasi yang dimiliki pegawai

merupakan faktor yang berpengaruh terhadap citra perusahaan karena

dengan komitmen yang baik dari pegawai, dapat berpengaruh terhadap

persepsi pelanggan, sehingga dapat menimbulkan kesan perusahaan

tersebut memiliki citra yang baik.

Dengan demikian citra merupakan salah satu aset yang terpenting dari

suatu perusahaan atau organisasi yang selayaknya terus menerus dibangun

dan dipelihara. Citra yang baik merupakan perangkat kuat, bukan hanya

untuk menarik konsumen dalam memilih produk atau perusahaan, melainkan

juga dapat memperbaiki dan memperbagus sikap dan kepuasan pelanggan

terhadap perusahaan.

Citra perusahaan tidak bisa direkayasa, artinya citra tidak datang

dengan sendirinya melainkan dibentuk oleh masyarakat, dari upaya

komunikasi dan keterbukaan perusahaan dalam usaha membangun citra

positif yang diharapkan. Upaya membangun citra tidak bisa dilakukan

secara serampangan pada saat tertentu saja, tetapi merupakan suatu proses

yang panjang. Karena citra merupakan semua persepsi atas objek yang

dibentuk oleh konsumen dengan cara memproses informasi dari berbagai

sumber sepanjang waktu. Adapun indikator penelitian dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut (Kanaidi, 2010, hal. 33):

1. Kesan

2. Kepercayaan

3. Sikap
27

2.1.4 Keputusan Pembelian

2.1.4.1 Pengertian Keputusan Pembelian

Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau

keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu

jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses

pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final. Keluarannya

bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap pilihan.

Pengambilan keputusan konsumen adalah proses pemecahan masalah

yang diarahkan pada sasaran. Proses pengambilan keputusan yang rumit sering

melibatkan beberapa keputusan. Keputusan selalu mensyaratkan pilihan

diantara beberapa perilaku yang berbeda. Inti dari pengambilan keputusan

konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan

pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan

memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini adalah

suatu pilihan (choice), yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan

berperilaku. (Setiadi, 2003, hal. 416).

Dari berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan

pembelian suatu produk atau jasa, biasanya konsumen selalu

mempertimbangkan kualitas, harga dan produk sudah yang sudah dikenal oleh

masyarakat. Pemecahan masalah konsumen sebenarnya adalah suatu aliran

tindakan timbal balik yang berkesinambungan di antara faktor lingkungan,

proses kognitif dan afektif, serta tindakan perilaku.

Ada lima peranan yang dapat dilakukan seseorang untuk memenuhi


28

kebutuhan dan keinginan konsumen (Suryani, 2008, hal. 13) yaitu:

a. Pemrakarsa (initiator), yaitu orang yang pertama kali menyarankan ide untuk

membeli suatu barang/jasa.

b. Pembawa pengaruh (influencer) yaitu orang yang memiliki pandangan atau

nasihat yang mempengaruhi keputusan pembelian.

c. Pengambil keputusan (decider), yaitu orang yang berperan untuk

menentukan keputusan pembelian.

d. Pembeli (buyer), yaitu orang yang melakukan pembelian secara nyata.

e. Pemakai (user), yaitu orang yang mengkonsumsi dan menggunakan

barang/jasa yang dibeli.

2.1.4.2 Proses Pengambilan Keputusan

Menurut Kotler & Armstrong (2012, hal 176), konsumen akan melewati

5 tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian. Tahap-tahap tersebut

digambarkan pada Gambar 2.1.

Need Information Evaluation of Purchase Postpurchase


Recognition Search Alternatives Decision Behavior

Sumber: Kotler dan Armstrong (2012:176)

Gambar 2.2
Proses Pengambilan Keputusan

1. Need recognition (pengenalan kebutuhan), yaitu proses konsumen

mengenali sebuah masalah atau kebutuhan. Pemasar perlu mengidentifikasi

keadaan yang memicu kebutuhan tertentu, dengan mengumpulkan informasi

dari sejumlah konsumen.


29

2. Information search (pencarían informasi), yaitu proses konsumen terdorong

untuk mencari informasi yang lebih banyak. Sumber informasi konsumen

dibagi menjadi 4 (empat) kelompok, yaitu:

a. Sumber pribadi, yaitu keluarga, teman, tetangga, kenalan.

b. Sumber komersial, yaitu iklan, wiraniaga, penyalur, website, kemasan.

c. Sumber publik, yaitu media massa, organisasi penentu peringkat

konsumen, pencarian internet.

d. Sumber pengalaman, yaitu penanganan, pengkajian, pemakaian produk.

3. Evaluation of alternatives (evaluasi alternatif), yaitu proses konsumen

menggunakan informasi untuk mengevaluasi dalam menetapkan pilihan.

4. Purchase decision (keputusan pembelian), yaitu proses konsumen

membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam tahap evaluasi.

5. Postpurchase behavior (perilaku pasca pembelian), yaitu proses

konsumen akan mengalami kepuasan atau ketidakpuasan dengan

pembelian yang dilakukan.

2.1.4.3 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian dan pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor

kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologi dari pembeli. Sebagian besar adalah

faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh pemasar tetapi harus benar-

benar diperhitungkan. (Setiadi, 2003, hal. 11-15). Beberapa faktor yang

mempengaruhi perilaku pembelian konsumen, yaitu:

1. Faktor Budaya

Faktor budaya memiliki pengaruh yang luas dan mendalam terhadap


30

perilaku. Peran budaya, sub-budaya, dan kelas sosial pembeli memiliki

peranan yang sangat penting.

a. Budaya adalah penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar. Setiap

budaya terdiri dari sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan lebih

banyak ciri-ciri dan sosialisasi khusus bagi anggota-anggotanya.

b. Sub-budaya terdiri dari bangsa, agama, kelompok ras dan daerah geografis.

Banyak sub-budaya yang membentuk segmen pasar penting, dan pemasar

sering merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan

kebutuhan mereka.

c. Kelas sosial, tidak hanya mencerminkan penghasilan, tetapi juga indikator

lain seperti pekerjaan, pendidikan, dan tempat tinggal.

2. Faktor Sosial

Sebagai tambahan atas faktor budaya, perilaku seorang konsumen

dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta

peran dan status. Kelompok acuan, banyak kelompok yang mempengaruhi

perilaku seseorang. Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok

yang memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap

sikap atau perilaku seseorang. Kelompok yang memiliki pengaruh langsung

terhadap seseorang dinamakan Kelompok Keanggotaan. Kelompok

keanggotaan adalah kelompok - kelompok primer, seperti keluarga, teman,

tetangga, dan rekan kerja, yang berinteraksi dengan seseorang secara terus

menerus dan informal.


31

3. Faktor Pribadi

Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi.

Karakteristik tersebut adalah usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan

ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep-konsep diri pembeli.

a. Usia dan tahap siklus hidup. Orang membeli barang dan jasa berbeda sepanjang

hidupnya. Orang dewasa mengalami perjalanan dan transformasi sepanjang

perjalanan hidupnya. Pemasar memberikan perhatian yang besar pada situasi

hidup yang berubah – ubah dan dampak mereka terhadap perilaku konsumsi.

b. Pekerjaan. Pekerjaan seseorang juga memperngaruhi perilaku konsumsinya.

Pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok pekerjaan yang memiliki minat

diatas rata-rata atas produk dan jasa mereka.

c. Keadaan ekonomi. Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi

seseorang. Keadaan ekonomi terdiri dari penghasilan yang dapat

dibelanjakan, tabungan dan aktiva, hutang, kemampuan untuk meminjam, dan

sikap atas belanja atau menabung. Pemasar barang-barang yang peka tehadap

harga terus menerus memperhatikan trend penghasilan pribadi, tabungan dan

tingkat bunga, jika indikator ekonomi menandakan resesi, pemasar dapat

mengambil langkah-langkah untk merancang ulang, melakukan penempatan

ulang kembali harga produk mereka sehingga mereka dapat terus

menawarkan nilai pada pelanggan sasarannya.

4. Faktor Psikologis

Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologi

utama-motivasi, persepsi, pengetahuan, serta keyakinan dan pendirian.


32

a. Motivasi. Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu tertentu.

Beberapa kebutuhan bersifat biogenis; muncul dari tekanan biologis

seperti lapar, haus, tak nyaman. Kebutuhan lain bersifat psikogenis;

mereka muncul dari tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan,

penghargaan atau rasa memiliki. Suatu kebutuhan akan menjadi motif jika

ia di dorong hingga mencapai tingkat intensitas yang memadai. Motif

adalah kebutuhan yang cukup mendorong seseorang untuk bertindak.

Dengan memuaskan kebutuhan tersebut ketegangan akan berkurang.

b. Persepsi. Merupakan proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan,

mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang

berarti dari dunia ini.

Indikator penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendapat Hsu

dan Chang (Goseldia, 2011, hal. 16) yaitu sebagai berikut:

1. Keinginan untuk menggunakan produk.

2. Keinginan untuk membeli produk.

3. Memprioritaskan pembelian suatu produk.

4. Ketersediaan untuk berkorban (waktu, biaya, dan tenaga) mendapatkan

produk.

2.2 Penelitian Terdahulu

Pelaksanaan penelitian terdahulu ini dimaksudkan untuk menggali

informasi tentang penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini.

Penelitian terdahulu yang menjadi pedoman pada penelitian ini dijabarkan

pada pembahasan di bawah ini.


33

Maharani Batubara melakukan penelitian tentang analisis pengaruh

kepercayaan dan citra perusahaan terhadap keputusan pembelian. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Hasilnya

menunjukkan bahwa secara signifikan kepercayaan dan citra perusahaan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Sedangkan

secara parsial, citra perusahaan yang berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian.

Riri Wardhani melakukan penelitian tentang analisis pengaruh citra

merek dan citra perusahaan terhadap keputusan pembelian. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda. Hasilnya

menunjukkan bahwa secara secara simultan citra merek dan citra perusahaan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Sedangkan

secara parsial, citra merek dan citra perusahaan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan pembelian.

Peronika Pakpahan melakukan penelitian tentang analisis pengaruh

penayangan iklan terhadap keputusan pembelian. Metode yang digunakan

dalam penelitian ini adalah regresi linear sederhana. Hasilnya menunjukkan

bahwa penayangan iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian.

Dian Mayasari melakukan penelitian tentang analisis pengaruh periklanan

terhadap keputusan pembelian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah regresi linear sederhana. Hasilnya menunjukkan bahwa penayangan iklan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.


34

Hilda Elsera br. Sembiring melakukan penelitian tentang analisis

pengaruh iklan terhadap keputusan pembelian. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah regresi linear sederhana. Hasilnya menunjukkan bahwa

variabel iklan memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian.

Secara ringkas rangkuman dari hasil penelitian terdahulu yang

dijelaskan pada uraian diatas dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No. Nama Judul Teknik Variabel Hasil Penelitian
Penelitian Analisis Penelitian
1. Maharani Pengaruh Analisis Independen: Secara simultan,
Batubara Kepercayaan Regresi kepercayaan dan
(2015) dan Citra Berganda 1. Kepercayaan citra perusahaan
Perusahaan ( ) berpengaruh secara
Terhadap 2. Citra signifikan terhadap
Keputusan Perusahaan keputusan pembelian
Pembelian ( ) produk Smartphone
Smartphone Samsung pada
Samsung Dependen: mahasiswa fakultas
pada Keputusan Ekonomi dan Bisnis
Mahasiswa Pembelian (Y) USU sedangkan
USU Medan secara parsial, Citra
Perusahaan yang
berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan pembelian
produk Smartphone
Samsung pada
mahasiswa fakultas
Ekonomi dan Bisnis
USU.

2. Riri Analisis Analisis Independen: Secara simultan, citra


Wardhani Pengaruh Regresi 1.Citra Merek merek dan citra
(2015) Citra Merek Berganda ( ) perusahaan
dan Citra 2.Citra berpengaruh positif
Perusahaan Perusahaan dan signifikan
Terhadap ( ) terhadap keputusan
Keputusan pembelian sedangkan
Pembelian Dependen: secara parsial, citra
Kartu IM3 Keputusan merek dan citra
pada Pembelian (Y) perusahaan
Mahasiswa berpengaruh positif
Fakultas dan signifikan
Ekonomi dan terhadap keputusan
Bisnis USU pembelian,
35

Lanjutan Tabel 2.1

No. Nama Judul Teknik Variabel Hasil Penelitian


(Tahun) Penelitian Analisis Penelitian
3. Peronika Pengaruh Analisis Independen: Penayangan iklan
Pakpahan Iklan Speedy Regresi Iklan (X) Speedy versi Ahmad
(2013) Versi Ahmad Sederhana Dhany memiliki
Dhany Dependen: pengaruh positif dan
Terhadap Keputusan signifikan terhadap
Keputusan Pembelian (Y) keputusan pembelian
Pembelian konsumen.
Konsumen

4. Dian Pengaruh Analisis Independen: Periklanan


Mayasari Periklanan Regresi berpengaruh secara
(2012) Terhadap Sederhana Periklanan (X) signifikan terhadap
Keputusan keputusan pembelian
Pembelian kartu IM3 pada PT.
Kartu IM3 Dependen: Indosat Pekanbaru.
pada PT. Keputusan
Indosat Pembelian (Y)
Pekanbaru

5. Hilda Pengaruh Analisis Independen: Iklan Tarif Hemat


Elsera br. Iklan Tarif Regresi Simpati berpengaruh
Sembiring Hemat Sederhana Iklan (X) positif dan signifikan
(2011) Terhadap terhadap Keputusan
Keputusan Pembelian Kartu
Pembelian Dependen: Simpati pada
Kartu Simpati Keputusan Mahasiswa
pada Pembelian (Y) Manajemen Fakultas
Mahasiswa Ekonomi USU.
Departemen
Manajemen
Fakultas
Ekonomi USU

2.3 Kerangka Konseptual

2.3.1 Pengaruh Periklanan Terhadap Keputusan Pembelian

Periklanan (advertising) adalah semua bentuk terbayar atas presentasi

nonpribadi dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas. (Kotler

& Keller, 2009, hal. 202). Iklan bisa menjadi cara yang efektif dari segi biaya

untuk mendistribusikan pesan, baik dengan tujuan membangun preferensi

merek atau mendidik orang. Dalam bidang ekonomi periklanan bertindak

sebagai salah satu upaya marketing yang strategis, yakni upaya


36

memperkenalkan barang baru atau jasa untuk dapat meraih keuntungan

sebanyak mungkin. Konsumen menganggap bahwa iklan sebagai jendela

informasi sebagai panduan dalam memilih produk. Di lingkungan produsen,

iklan merupakan media promosi tentang kualitas dan ciri-ciri produk kepada

masyarakat baik orang tua maupun anak-anak. Sebagai calon konsumen tentu

perlu informasi yang jelas terhadap produk yang diiklankan. Melalui informasi

yang jelas, calon konsumen akan mempunyai keputusan untuk membeli.

2.3.2 Pengaruh Citra Perusahaan Terhadap Keputusan Pembelian

Citra merupakan seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki

oleh seseorang terhadap suatu objek. (Kotler & Armstrong, 2012, hal. 274).

Citra dapat dikatakan sebagai persepsi masyarakat dari adanya pengalaman,

kepercayaan, perasaan, dan pengetahuan masyarakat itu sendiri terhadap

perusahaan, sehingga aspek fasilitas yang dimiliki perusahaan, dan layanan

yang disampaikan karyawan kepada konsumen dapat mempengaruhi persepsi

konsumen terhadap citra.

Dengan demikian citra merupakan salah satu aset terpenting dari

perusahaan atau organisasi yang selayaknya terus menerus dibangun dan

dipelihara. Citra perusahaan tidak bisa direkayasa, artinya citra tidak datang

dengan sendirinya melainkan dibentuk oleh masyarakat, dari upaya komunikasi

dan keterbukaan perusahaan dalam usaha membangun citra positif yang

diharapkan. Upaya membangun citra tidak bisa dilakukan secara asalan pada saat

tertentu saja, tetapi membutuhkan suatu proses yang panjang. Karena citra

merupakan semua persepsi atas objek yang dibentuk oleh konsumen dengan cara
37

memproses informasi dari berbagai sumber sepanjang waktu. Citra yang positif

akan menjadi hal pendukung untuk meningkatkan kepercayaan konsumen dan

calon konsumen untuk melakukan keputusan pembelian.

Berdasarkan teori yang sudah dikemukakan diatas, maka kerangka

pemikiran dalam penelitian ini sebagai berikut:

Periklanan
( )
Keputusan
Pembelian
(Y)
Citra Perusahaan
( )

Sumber: Diolah oleh peneliti (2016)

Gambar 2.3
Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah

diuraikan penulis sebelumnya, maka hipotesis didalam penelitian ini adalah:

1. Periklanan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian IndiHome PT. Telkom di Kota Medan.

2. Citra Perusahaan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian IndiHome PT. Telkom di Kota Medan.

3. Periklanan dan Citra Perusahaan secara simultan berpengaruh positif

dan signifikan terhadap keputusan pembelian IndiHome PT. Telkom di

Kota Medan.
BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian asosiatif

dengan analisa kuantitatif, yaitu dengan maksud untuk mencari pengaruh antara

variabel independen dengan variabel dependen. (Sugiyono, 2012, hal. 55).

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

Periklanan dan Citra Perusahaan terhadap keputusan pembelian IndiHome dari

PT. Telkom di Kota Medan.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Plasa Telkom Jl. Putri Hijau No. 1 Kesawan,

Medan. Adapun waktu penelitian dimulai dari bulan Maret 2017 sampai

April 2017.

3.3 Batasan Operasional

Untuk menghindari pembahasan yang tidak terarah dan mengakibatkankan

tidak tepatnya sasaran yang diharapkan, maka langkah selanjutnya penulis perlu

membatasi masalah yan dibahas. Batasan operasional terhadap penelitian yaitu

hanya meneliti tentang pengaruh periklanan dan citra perusahaan terhadap

keputusan pembelian IndiHome PT. Telkom di Kota Medan. Dimana variabel

yang dianalisis adalah sebagai berikut:

1. Variabel independen : Periklanan ( ) dan Citra Perusahaan ( )

2. Variabel dependen : Keputusan Pembelian (Y)

38
39

3.4 Definisi Operasional

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek,

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudia ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2012, hal. 61).

Defenisi operasional variabel diperlukan untuk menjelaskan variabel-

variabel yang sudah di identifikasikan sebagai upaya pemahaman dalam penelitian

atau untuk menentukan jenis dan indikator dari variabel-variabel yang terkait

dalam penelitian ini. Selain itu dimaksudkan juga untuk menentukan skala

pengukuran dari masing-masing variabel sehingga pengujian hipotesis dengan alat

bantu statistik dapat digunakan secara benar.

Definisi operasional merupakan uraian sistematis tentang teori (dan bukan

sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan hasil – hasil penelitian yang

relevan dengan variabel yang diteliti. (Sugiyono, 2010, hal. 58).

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 3 variabel penelitian, yang

terdiri dari 2 (dua) variabel independen yaitu, Periklanan, dan Citra Perusahaan

dan 1 (satu) variabel dependen, yaitu Keputusan Pembelian.

3.4.1 Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel ini sering disebut

sebagai variabel output, criteria, atau konsekuen. Dalam bahasa Indonesia

sering disebut sebagai variabel terikat. Dalam penelitian ini, variabel dependen

yang digunakan adalah Keputusan Pembelian. (Sugiyono, 2010, hal. 39).


40

Pengambilan keputusan konsumen adalah proses pemecahan masalah

yang diarahkan pada sasaran. (Setiadi, 2003, hal. 416). Proses pengambilan

keputusan yang rumit sering melibatkan beberapa keputusan. Keputusan selalu

mensyaratkan pilihan diantara beberapa perilaku yang berbeda. Inti dari

pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang

mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku

alternatif, dan memilih salah satu diantaranya.

Dalam penelitian ini peneliti menjadikan pendapat Hsu dan Chang dalam

(Goseldia, 2011, hal. 16) sebagai indikator dari keputusan pembelian, yaitu:

1. Keinginan untuk menggunakan produk.

2. Keinginan untuk membeli produk.

3. Memprioritaskan pembelian suatu produk.

4. Ketersediaan untuk berkorban (waktu, biaya, dan tenaga) dalam

mendapatkan produk.

3.4.2 Variabel Independen (X)

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

(Sugiyono, 2010, hal. 39).

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, atau

antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas.

Dalam penelitian ini, variabel independen yang digunakan adalah Periklanan

dan Citra Perusahaan.


41

3.4.2.1 Periklanan (X1)

Periklanan (advertising) adalah semua bentuk terbayar atas presentasi

nonpribadi dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas. (Kotler &

Keller, 2009, hal. 202). Iklan bisa menjadi cara yang efektif dari segi biaya untuk

mendistribusikan pesan, baik dengan tujuan membangun preferensi merek atau

mendidik orang. Dalam hal ini peneliti menjadikan pendapat (Prasetya, 2016, hal.

4) sebagai indikator periklanan, yaitu:

1. Penemuan informasi tentang produk

2. Desain media yang digunakan menarik

3. Informasi yang digunakan dalam berbagai media menarik

4. Pesan yang digunakan di berbagai media menarik

3.4.2.2 Citra Perusahaan (X2)

Citra merupakan seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki

oleh seseorang terhadap suatu objek. (Kotler & Armstrong, 2012, hal. 274).

Agar citra yang benar dapat tertanam dalam pikiran konsumen, pemasar harus

memperlihatkan identitas merek / perusahaan melalui semua sarana komunikasi

dan kontak yang tersedia. Citra suatu perusahaan dibentuk berdasarkan kesan,

pemikiran dan pengalaman yang dialami pelanggan sewaktu melakukan

interaksi dengan perusahaan. Kemudian pengalaman maupun pemikiran itu akan

membentuk sikap atau penilaian terhadap perusahaan bersangkutan. Sikap atau

penilaian tersebut akan menjadi referensi bagi pelanggan untuk mengambil

keputusan pembelian selanjutnya. Dalam hal ini peneliti menjadikan pendapat

(Kanaidi, 2010, hal. 33) sebagai indikator dari citra perusahaan, yaitu:
42

1. Kesan

2. Kepercayaan

3. Sikap

Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Indikator Skala Ukur
Periklanan ( ) Semua bentuk terbayar atas 1. Informasi produk Likert
presentasi nonpribadi dan 2. Desain media yang
promosi ide, barang, atau digunakan
jasa oleh sponsor yang jelas 3. Informasi dalam iklan
yang dilakukan oleh 4. Pesan dalam iklan
IndiHome.

Citra Perusahaan Seperangkat keyakinan, ide, 1. Kesan masyarakat Likert


( ) dan kesan yang dimiliki oleh 2. Kepercayaan
pelanggan IndiHome 3. Sikap perusahaan
terhadap PT. Telkom.

Keputusan Proses pengintegrasian yang 1. Keinginan Likert


Pembelian (Y) mengkombinasi-kan menggunakan
pengetahuan untuk 2. Keinginan membeli
mengevaluasi antara 3. Prioritas pembelian
IndiHome dengan merek 4. Ketersediaan untuk
lain, dan memilih untuk berkorban
menggunakan IndiHome.

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala

Likert, yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. (Ginting &

Situmorang, 2008, hal. 122).

Pada penelitian ini responden memilih salah satu dari jawaban yang

tersedia, kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu. Total skor inilah

yang di tarsir sebagai populasi responden dalam skala likert. Semakin besar

jumlah nilai yang diberikan responden untuk tiap faktor, menunjukan bahwa

faktor tersebut semakin berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Skala


43

Likert menggunakan lima tingkatan jawaban yang diberi skor, yaitu:

Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
No. Skala Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Sumber: Ginting dan Situmorang (2008:122)

3.6 Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2010, hal. 80).

Pada penelitian ini, populasi penelitian adalah masyarakat yang menggunakan

IndiHome dengan jumlah 38.190 pelanggan (PT. Telkom Indonesia Divre I

Sumatera Jl. Prof. H.M. Yamin, SH Medan).

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. (Sugiyono, 2010, hal. 118). Teknik pengambilan sampel yang

digunakan adalah nonprobability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel

yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau

anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel, dan jenis teknik pengambilan

sampelnya adalah accidental sampling. Accidental sampling adalah teknik

penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan atau

incidental bertemu dengan peneliti ditempat penelitian, bila dipandang orang


44

yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data, yaitu orang – orang

yang kriteria utamanya merupakan konsumen yang menggunakan IndiHome.

(Sugiyono, 2010, hal. 85). Sampel akan didapatkan dengan menggunakan

rumus Slovin dengan batas toleransi kesalahan 10%.

= 99,7 orang

Jadi, jumlah sampel 99,7 orang dan dibulatkan menjadi 100 orang.

Keterangan:

n : Jumlah sampel

N : Jumlah populasi

e : Batas toleransi kesalahan

3.7 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan 2 jenis sumber data, yaitu:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada

lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan kuesioner

kepada masyarakat di Kota Medan yang menggunakan IndiHome.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang di peroleh peneliti secara tidak langsung

seperti melalui sumber-sumber lain baik dari buku, jurnal. majalah, dan

situs internet untuk mendukung penelitian, atau data yang sudah


45

dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Biasanya sudah dalam bentuk

publikasi seperti data yang diperoleh dari situasi-situasi internet dan

data lainnya yang berhubungan langsung dengan objek yang diteliti.

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara memberikan

sejumlah daftar pernyataan yang tertulis kepada responden terpilih

untuk dijawabnya.

2. Studi pustaka

Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan cara meninjau,

membaca, dan mempelajari berbagai macam buku, jurnal dan informasi dari

internet yang berhubungan dengan penelitian.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.9.1 Uji Validitas

Suatu skala pengukuran disebut valid apabila melakukan apa yang

seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Sekiranya

peneliti ingin mengukur kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian,

maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya.

Setelah kuesioner tersebut tersusun dan teruji validitasnya, didalam praktik

belum tentu seluruh data yang telah terkumpulkan adalah data yang valid.

(Kuncoro, 2013, hal. 172). Bila skala pengukuran tidak valid maka tidak
46

memberikan manfaat bagi peneliti karena tidak mengukur yang seharusnya dan

melakukan yang seharusnya dilakukan. Uji validitas dalam penelitian ini

diberikan kepada 30 responden diluar sampel. Pengujian dalam penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan SPSS, dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika ≥ , maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.

2. Jika < , maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.

3. Nilai dengan responden awal berjumlah 30 orang dan alpha 5% adalah

0,361

Tabel 3.3
Uji Validitas
Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if
Variance if Item-Total Alpha if Item
Item Deleted
Item Deleted Correlation Deleted

P1 40.9000 27.610 .639 .911


P2 40.6667 27.678 .616 .912
P3 40.8333 26.489 .685 .909
P4 40.8000 27.614 .495 .918
P5 40.7333 25.306 .732 .906
P6 40.3667 27.206 .727 .908
P7 40.8000 26.855 .659 .910
P8 40.6667 26.092 .740 .906
P9 40.7667 25.702 .811 .902
P10 40.9000 24.852 .767 .904
P11 40.9000 26.714 .603 .913

Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan valid, hal ini dapat

dilihat dari pada corrected item-total correlation yang pada keseluruhan

butir lebih besar dari (0,361).


47

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas suatu pengukuran menunjukkan sejauh mana pengukuran

tersebut tanpa bias (bebas kesalahan) dan karena itu menjamin pengukuran

yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrumen.

(Kuncoro, 2013, hal. 181). Dengan kata lain, keandalan suatu pengukuran

merupakan indikasi mengenai stabilitas dan konsistensi dimana instrumen

mengukur konsep dan membantu menilai ketepatan sebuah pengukuran.

Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang

digunakan menunjukkan konsistensi didalam mengukur gejala yang sama.

Pernyataan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas, maka akan

ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika positif atau ≥ dari maka pernyataan reliabel.

2. Jika negatif atau ≤ dari maka pernyataan tidak reliabel.

Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Pada program SPSS,

metode yang digunakan dalam pengujian realibilitas ini adalah menggunakan

metode alpha cronbach’s yang dimana satu kuesioner dianggap reliabel

apabila cronbach’s alpha ≥ 0,600. (Kuncoro, 2013, hal. 181).

Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.4. Pada tabel tersebut

diketahui bahwa koefisien alpha pada tingkat signifikansi 5% adalah 0,917, hal

ini berarti 0,917 > 0,600. Berdasarkan hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa

kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden agar

dapat dijadikan sebagai instrumen penelitian.


48

Tabel 3.4
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items

.917 11
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

3.10 Teknik Analisis Data

3.10.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif merupakan suatu metode statistik yang

digunakan untuk menganalis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa

bermaksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

generalisasi, yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), modus, frekuensi, standar

deviasi, maksimum dan minimum. (Sugiyono, 2012, hal. 147).

3.10.2 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh variabel bebas atau variabel independen (X) yang terdiri dari

Periklanan ( ) dan Citra Perusahaan ( ) terhadap variabel terikat atau

variabel dependen (Y) yaitu Keputusan Pembelian.

Adapun persamaan regresi linear berganda yang digunakan adalah :

Y= + ε

Keterangan :

Y = Keputusan Pembelian

= Konstanta
49

= Koefisien regresi berganda

= Periklanan

= Citra Perusahaan

∑ = Standard error

3.11 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kondisi data yang

dipergunakan dalam penelitian. Ada beberapa kriteria persyaratan asumsi

klasik yang harus dipenuhi dalam penelitian yaitu:

3.11.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah

data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data

dengan bentuk lonceng. (Situmorang, 2017, hal 257).

Cara untuk mengetahui normalitas adalah dengan melihat pp plot yang

membentuk plot antara nilai-nilai teoritis (sumbu x) melawan nilai-nilai yang

didapat dari sampel (sumbu y). Apabila plot dari keduanya berbentuk linear

(dapat didekati garis lurus), maka hal ini merupakan indikasi bahwa residual

menyebar normal. (Ginting & Situmorang, 2008, hal. 58).

3.11.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lainnya. Jika variance dari satu residual satu pengamatan

kepengamatan lainnya sama maka terjadi homoskedastisitas, jika tidak sama


50

maka disebut heteroskedastisitas. (Situmorang, 2017, hal 263).

Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas.

Cara untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan

melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dan

residualnya (SRESID). Deteksi terhadap heteroskedastisitas dapat dilakukan

dengan melihat grafik scatterplot yang disajikan, jika terlihat titik – titik

menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta

tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y.

Hal ini tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga

model regresi layak dipakai untuk memprediksi keputusan konsumen,

berdasarkan masukan variabel independennya. (Ginting & Situmorang, 2008,

hal. 65). Uji heterokedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan pendekatan grafik dan statistik melalui uji glejser.

3.11.3 Uji Multikolinearitas

Pada mulanya multikolinieritas ini berarti adanya hubungan linear yang

“sempurna” atau pasti, diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan

dari model regresi. (Ginting & Situmorang, 2008, hal. 96).

Adanya multikolinearitas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai

Variance Inflation Factor (VIF). Batas tolerance value adalah 0,1 dan batas

VIF adalah 5 (Situmorang, 2017, hal. 263) dimana:

1. Tolerance value < 0,1 atau VIF > 10 = terjadi multikolinearitas.

2. Tolerance value ≥ 0,1 atau VIF ≤ 10 = tidak terjadi multikolinearitas.


51

3.12 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen, baik uji koefisien regresi pengaruh

simultan (Uji F), uji pengaruh parsial (Uji t), selanjutnya dilakukan uji

koefisien determinasi (Uji ) untuk mengetahui tingkat ketepatan perkiraan

dalam analisis regresi. Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara

statistik apabila nilai uji statistik berada dalam daerah kritis (daerah dimana

ditolak). Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistik berada

dalam daerah dimana diterima.

3.12.1 Uji Pengaruh Serempak (Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen

secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen. Bentuk pengujiannya adalah: : = 0, yang artinya secara

bersama-sama tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel

bebas ( dan ) yaitu Periklanan dan Citra Perusahaan terhadap variabel

terikat (Y) yaitu keputusan Pembelian.

Kemudian, : ≠ 0, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh

signifikan dari variabel bebas ( dan ) yaitu Periklanan dan Citra Perusahan

terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan Pembelian. Kriteria pengambilan

keputusan adalah : diterima, jika ≤ pada α = 5% (0,05), atau

Sig. F ≥ α. ditolak, jika > pada α = 5% (0,05) atau Sig. F <

α( diterima).
52

3.12.2 Uji Pengaruh Parsial (Uji t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian hipotesis

adalah: : ≤ 0, yang artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan dari variabel bebas ( dan ) yaitu Periklanan dan Citra

Perusahaan terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan Pembelian.

Kemudian, : > 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan dari variabel bebas ( dan ) yaitu Periklanan dan Citra

Perusahaan terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan Pembelian. Kriteria

pengambilan keputusannya adalah: diterima, jika ≤ atau Sig. t ≥

α (0,05). ditolak, jika > atau Sig. t < α ( diterima).

3.12.3 Koefisien Determinasi ( )

Koefisien determinasi ( ) digunakan untuk mengukur seberapa besar

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien determinasi

berkisar antara 0 sampai dengan 1 (0 < < 1). Jika semakin besar

(mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas

( dan ) yaitu Periklanan dan Citra Perusahaan memiliki pengaruh yang

besar terhadap variabel terikat (Y). Sebaliknya, jika semakin kecil

(mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas ( dan

) yaitu Periklanan dan Citra Perusahan memiliki pengaruh yang kecil

terhadap variabel terikat (Y) yaitu Keputusan pembelian.


BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat PT. Telekomunikasi Indonesia

PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk adalah Suatu Badan Milik

Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi. PT. Telkom

menyediakan sarana dan jasa layanan telekomunikasi dan informasi kepada

masyarakat luas sampai kepelosok daerah di seluruh Indonesia.

Sejarah PT. Telkom di Indonesia pertama kali berawal dari sebuah badan

usaha swasta penyediaan layanan pos dan telegrap yang didirikan kolonial

Belanda pada tahun 1882. Pada tahun 1905 pemerintah kolonial Belanda

mendirikan perusahaan Telekomunikasi sebanyak 38 perusahaan. Kemudian pada

tahun 1906 pemerintah Hindia Belanda membentuk suatu jawatan Pos, Telegrap

dan Telepon (Post, Telegraph en Telephone Dienst/ PTT).

Pada tahun 1961 status jawatan diubah menjadi perusahaan Negara Pos

dan Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965 pemerintah

memisahkannya menjadi perusahan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro)

dan perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Kemudian pada

tahun 1974 Perusahaan Negara Telekomunikasi disesuaikan menjadi

perusahaan Umum Telekomunikasi (PERUMTEL) yang menyelenggarakan

jasa Telekomunikasi Nasional dan Internasional. Pada tahun 1980 Indonesia

mendirikan suatu badan usaha untuk jasa Telekomunikasi Internasional yang

bernama PT. Indonesian Satelite Corporation (INDOSAT) yang terpisah dari

53
54

PERUMTEL. Dan pada tahun 1991 PERUMTEL berubah bentuk menjadi

perusahaan perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia. Perubahan di

lingkungan PT. Telkom Indonesia, Tbk terus berlanjut mulai dari perusahan

jawatan sampai perusahaan public.

Saham Telkom 65% dimiliki oleh PT. Telkom dan sisanya dimiliki

oleh Singapore Telecommunications. Telkom juga menjadi pemegang

saham mayoritas di 13 anak perusahaan, termasuk PT. Telekomunikasi

Seluler (Telkomsel). Direktur Utama Telkom saat ini adalah Alex Janangkih

Sinaga, menggantikan Arief Yahya yang telah menjadi Menteri Pariwisata

di Kabinet Kerja Jokowi.

Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan

perusahaan adalah menyelenggarakan jaringan dan layanan telekomunikasi,

informatika serta optimalisasi sumber daya perusahaan. Untuk mencapai tujuan

tersebut di atas, Perusahaan menjalankan kegiatan usaha yang meliputi:

1. Usaha Utama

a. Merencanakan, membangun, menyediakan, mengembangkan,

mengoperasikan, memasarkan atau menjual/menyewakan dan memelihara

jaringan telekomunikasi dan informatika dalam arti yang seluas-luasnya

dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.

b. Merencanakan, mengembangkan, menyediakan, memasarkan atau menjual

dan meningkatkan layanan jasa telekomunikasi dan informatika dalam arti

yang seluas-luasnya dengan memperhatikan ketentuan peraturan

perundang-undangan.
55

2. Usaha Penunjang

a. Menyediakan layanan transaksi pembayaran dan pengiriman uang melalui

jaringan telekomunikasi dan informatika.

b. Menjalankan kegiatan dan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya

yang dimiliki Perusahaan, antara lain pemanfaatan aset tetap dan aset

bergerak, fasilitas sistem informasi, fasilitas pendidikan dan pelatihan dan

fasilitas pemeliharaan dan perbaikan.

4.1.2 Visi dan Misi

Visi dari PT. Telkom adalah “Be The King of Digital in The Region”,

yaitu menjadi perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan

Telecommunication, Information, Media, Edutainment, dan Services (TIMES) di

kawasan regional.

Misi dari PT. Telkom adalah “Lead Indonesian Digital Innovation and

Globalization”, yaitu menyediakan layanan TIMES yang berkualitas tinggi

dengan harga yang kompetitif, dan menjadi model pengelolaan korporasi

terbaik di Indonesia.

Visi dan Misi ditetapkan berdasarkan keputusan Komisaris PT

Telekomunikasi Indonesia, Tbk No.09/KEP/DK/2012 pada tanggal 30 Mei 2012.

4.1.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi dari PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) dapat

dilihat pada Gambar 4.1.


56

Sumber: www.telkom.co.id

Gambar 4.1
Struktur Organisasi PT. Telkom

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif

Instrumen yang digunakan peneliti adalah kuesioner. Adapun jumlah

pernyataan seluruhnya adalah 11 pernyataan yang terdiri dari 4 pernyataan

untuk variabel periklanan ( ), 3 pernyataan untuk variabel citra perusahaan

( ), dan 4 pernyataan untuk variabel keputusan pembelian (Y).

Daftar pernyataan yang disebarkan kepada responden berisikan

pernyataan mengenai Pengaruh Periklanan dan Citra Perusahaan Terhadap


57

Keputusan Pembelian IndiHome PT. Telkom di Kota Medan. Responden

dalam penelitian ini adalah konsumen IndiHome yang mengunjungi Plaza

Telkom Jl, Putri Hijau No, 1 Kesawan, Medan.

4.2.1.1 Karakteristik Responden

Hal – hal yang dianalisis dari responden adalah data pribadi responden

yang terdiri dari nama, umur, dan jenis kelamin. Hal ini dilakukan terhadap

responden dengan tujuan untuk mengetahui secara jelas mengenai gambaran

responden sebagai objek penelitian.

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Jumlah
No. Usia (Tahun)
Nominal %
1. < 20 Tahun 6 6%
2. 20 – 30 Tahun 9 9%
3. 31 – 40 Tahun 29 29%
4. 41 – 50 Tahun 38 38%
5. > 50 Tahun 18 18%
TOTAL 100 100%
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.1 yang diuraikan diatas, karakteristik responden

berdasarkan usia dapat dilihat bahwa responden dengan usia < 20 tahun

sebanyak 6 orang (6%), usia 20-30 tahun sebanyak 9 orang (9%), usia 31-40

tahun sebanyak 29 orang (29%), usia 41-50 tahun sebanyak 38 orang (38%)

dan responden dengan usia > 50 tahun sebanyak 18 orang (18%). Hal ini

menunjukkan bahwa responden dengan berusia antara 41-50 tahun

merupakan umur responden yang paling dominan, dan responden dengan

usia dibawah 20 tahun merupakan umur responden yang paling sedikit.


58

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jumlah
No. Jenis Kelamin
Nominal %
1. Laki-Laki 39 39%
2. Perempuan 61 61%
TOTAL 100 100%
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.2 karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

terlihat bahwa responden dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 39 responden

(39%) jenis kelamin perempuan sebanyak 61 responden (61%). Hal ini

menunjukkan bahwa responden dengan jenis kelamin perempuan lebih dominan

dibanding responden laki-laki.

4.2.1.2 Deskriptif Variabel

Deskriptif persentase hasil penelitian setiap variabel dengan tanggapan

responden sebagai berikut:

Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi dan Persentase Variabel Periklanan
STS TS KS S SS Total Rata- Mo-
Pernyataan Sd Min Max
f % f % f % f % f % f % rata dus
Informasi
0 0 0 0 5 5 76 76 19 19 100 100 4.14 0.4718 3 5 4
berguna
Desain media
0 0 0 0 6 6 62 62 32 32 100 100 4.26 0.5617 3 5 4
menarik
Menyukai
informasi 0 0 0 0 7 7 65 65 28 28 100 100 4.21 0.5558 3 5 4
dalam iklan
Pesan jelas
0 0 0 0 6 6 70 70 24 24 100 100 4.18 0.5199 3 5 4
dan menarik
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

1. Pada pernyataan “Saya mendapatkan banyak informasi yang berguna

mengenai produk dari iklan-iklan IndiHome”, dapat digambarkan bahwa

ada 5 orang atau 5% responden menyatakan kurang setuju, 76 orang atau


59

76% responden menyatakan setuju dan 19 orang atau 19% responden

menyatakan sangat setuju. Hal ini menyatakan bahwa sebagian besar

responden menerima banyak informasi yang berguna mengenai produk

dari iklan-iklan IndiHome.

2. Pada pernyataan “Saya menyukai desain media periklanan IndiHome karena

menarik”, dapat digambarkan bahwa ada 6 orang atau 6% responden

menyatakan kurang setuju, dan 62 orang atau 62% responden menyatakan

setuju, 32 orang atau 32% responden menyatakan sangat setuju. Hal ini

menyatakan bahwa sebagian besar responden menyukai desain media

periklanan IndiHome karena menarik.

3. Pada pernyataan “Saya menyukai informasi-informasi yang diberikan

IndiHome dalam media periklanannya”, dapat digambarkan bahwa ada 7

orang atau 7% reponden menyatakan kurang setuju, 65 orang atau 65%

responden menyatakan setuju, dan 28 orang atau 28% responden

menyatakan sangat setuju. Hal ini menyatakan bahwa sebagian besar

responden menyukai informasi-informasi yang diberikan IndiHome dalam

media periklanannya.

4. Pada pernyataan “Pesan yang disampaikan dalam periklanan IndiHome

jelas dan menarik”, dapat digambarkan bahwa 6 orang atau 6% responden

menyatakan kurang setuju, 70 orang atau 70% responden menyatakan

setuju, dan 24 orang atau 24% responden menyatakan sangat setuju. Hal

ini menyatakan bahwa sebagian besar responden menilai pesan yang

disampaikan dalam periklanan IndiHome jelas dan menarik.


60

Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi dan Persentase Variabel Citra Perusahaan
STS TS KS S SS Total Rata- Mo-
Pernyataan Sd Min Max
f % f % f % f % f % f % rata dus
Disukai
0 0 0 0 8 8 62 62 30 30 100 100 4.22 0.5787 3 5 4
orang
Dipercaya
0 0 0 0 3 3 58 58 38 38 100 100 4.36 0.5416 3 5 4
orang
Mengatasi
0 0 0 0 8 8 63 63 29 29 100 100 4.21 0.5737 3 5 4
keluhan
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

1. Pada pernyataan “PT. Telkom disukai oleh masyarakat”, dapat digambarkan

bahwa ada 8 orang atau 8% responden menyatakan kurang setuju, 62 orang

atau 62% responden menyatakan setuju, dan 30 orang atau 30% responden

menyatakan sangat setuju. Hal ini menyatakan bahwa sebagian besar

responden menilai bahwa PT. Telkom disukai masyarakat.

2. Pada pernyataan “PT. Telkom telah dipercaya oleh masyarakat sejak lama”,

dapat digambarkan bahwa ada 3 orang atau 3% responden menyatakan

kurang setuju, 58 orang atau 58% responden menyatakan setuju, dan 38 orang

atau 38% responden menyatakan sangat setuju. Hal ini menyatakan bahwa

sebagian besar responden menilai bahwa PT. Telkom telah dipercaya

masyarakat sejak lama.

3. Pada pernyataan “PT. Telkom mampu menanggapi dan mengatasi keluhan

pelanggan IndiHome dengan baik”, dapat digambarkan bahwa ada 8 orang

atau 8% responden menyatakan kurang setuju, 63 orang atau 63%

responden menyatakan setuju, dan 29 orang atau 29% responden

menyatakan sangat setuju. Hal ini menyatakan bahwa sebagian besar

responden menilai PT. Telkom mampu menanggapi dan mengatasi

keluhan pelanggan IndiHome dengan baik.


61

Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi dan Persentase Variabel Keputusan Pembelian
STS TS KS S SS Total Rata- Mo-
Pernyataan Sd Min Max
f % f % f % f % f % f % rata dus
Keinginan diri
0 0 0 0 8 8 68 68 24 24 100 100 4.16 0.5453 3 5 4
sendiri
Keinginan
0 0 0 0 4 4 67 67 29 29 100 100 4.25 0.5198 3 5 4
berlangganan
Prioritas
0 0 0 0 8 8 62 62 30 30 100 100 4.22 0.5787 3 5 4
pembelian
Meluangkan
0 0 0 0 5 5 76 76 19 19 100 100 4.14 0.4718 3 5 4
waktu
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

1. Pada pernyataan “Saya memiliki keinginan dari diri sendiri untuk

menggunakan IndiHome”, dapat digambarkan bahwa ada 8 orang atau 8%

responden menyatakan kurang setuju, 68 orang atau 68% responden

menyatakan setuju, dan 24 orang atau 24% responden menyatakan sangat

setuju. Hal ini menyatakan bahwa sebagian besar responden memiliki

keinginan dari diri sendiri untuk menggunakan IndiHome.

2. Pada pernyataan “Saya memiliki keinginan untuk berlangganan

IndiHome”, dapat digambarkan bahwa ada 4 orang atau 4% responden

menyatakan kurang setuju, 67 orang atau 67% responden menyatakan

setuju, dan 29 orang atau 29% responden menyatakan sangat setuju. Hal

ini menyatakan bahwa sebagian besar responden memiliki keinginan untuk

berlangganan IndiHome.

3. Pada pernyataan “Saya lebih memprioritaskan untuk membeli IndiHome

daripada produk lainnya”, dapat digambarkan bahwa ada 8 orang atau 8%

responden menyatakan kurang setuju, 62 orang atau 62% responden

menyatakan setuju, dan 30 orang atau 30% responden menyatakan sangat

setuju. Hal ini menyatakan bahwa sebagian besar responden lebih


62

memprioritaskan untuk membeli IndiHome daripada produk lainnya.

4. Pada pernyataan “Saya mau meluangkan waktu, tenaga, dan sejumlah biaya

yang saya miliki untuk membeli IndiHome”, dapat digambarkan bahwa ada 5

orang atau 5% responden menyatakan kurang setuju, 76 orang atau 76%

responden menyatakan setuju, dan 19 orang atau 19% responden menyatakan

sangat setuju. Hal ini menyatakan bahwa sebagian besar responden mau

meluangkan waktu, tenaga, dan sejumlah biaya yang mereka miliki untuk

membeli IndiHome.

4.2.2 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh variabel bebas (X) yang terdiri dari Periklanan ( ) dan Citra

Perusahaan ( ) terhadap variabel terikat (Y) yaitu Keputusan Pembelian. Nilai

koefisien regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
a
Coefficients
Unstansdardized Standardized Collinearitiy
Coefficients Coefficients Statistics
Std. Tole-
Model B Error Beta t Sig. rance VIF
1 (Constant) 4.202 1.883 2.231 .028
Periklanan .380 .117 .304 3.253 .002 .792 1.262
Citra
Perusahaan .484 .124 .365 3.904 .000 .792 1.262
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

Hasil pengolahan data seperti ditunjukkan pada Tabel 4.6 menghasilkan

persamaan linier berganda sebagai berikut:

Y = 4,202 + 0,380 + 0,484


63

Dimana:

Y = Keputusan Pembelian

= Periklanan

= Promosi Penjualan

= Konstanta

, = Koefisien Regresi

Keterangan:

a. Konstanta ( ) = 4,202, ini menunjukkan tingkat konstan, dimana jika nilai

variabel independen periklanan ( ), dan citra perusahaan ( ) bernilai 0,

maka keputusan pembelian (Y) IndiHome di Kota Medan akan tetap ada

sebesar 4,202, dengan asumsi variabel lain tetap ada.

b. Koefisien = 0,380. ini menunjukkan variabel periklanan ( )

berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian atau dengan kata

lain jika variabel periklanan ( ) ditingkatkan sebesar satu satuan , maka

keputusan pembelian (Y) IndiHome di Kota Medan akan meningkat

sebesar 0,380 satuan dengan asumsi variabel lain tetap ada.

c. Koefisien = 0,484. ini menunjukkan variabel citra perusahaan ( )

berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian atau dengan kata

lain jika variabel citra perusahaan ( ) ditingkatkan sebesar satu satuan,

maka keputusan pembelian (Y) IndiHome di Kota Medan akan meningkat

sebesar 0,484 satuan dengan asumsi variabel lain tetap ada.


64

4.2.3 Uji Asumsi Klasik

4.2.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah

data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan

bentuk lonceng. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak

valid. Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik

histogram dan grafik normal pp plot, yang membandingkan antara dua

observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.

1. Hasil Uji Normalitas dengan Histogram

Jika bentuk grafik tidak melenceng ke kiri ataupun ke kanan, maka hal

ini menunjukkan bahwa varibel berdistribusi normal. Sebaliknya jika bentuk

grafik melenceng ke kiri atau ke kanan, hal ini menunjukkan bahwa variabel

tidak berdistribusi normal.

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

Gambar 4.2
Pengujian Normalitas Histogram
65

Pada Gambar 4.2 dapat diketahui bahwa variabel dalam penelitian ini

terdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat dari grafik histogram yang membentuk

kurva yang seimbang dan tidak melenceng ke kiri maupun ke kanan.

2. Hasil Uji Normalitas dengan Pendekatan Grafik

Pendekatan lainnya yang digunakan dalam untuk menguji normalitas

data adalah Pendekatan Grafik. Pendekatan Grafik yang digunakan adalah

Normality Probability Plot. Berikut adalah hasil Uji Normalitas Data dengan

pendekatan Grafik (Normality Probability Plot).

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

Gambar 4.3
Pengujian Normalitas PP Plot

Pada Gambar 4.3 diatas dapat diketahui bahwa data dalam penelitian ini

memiliki distribusi atau penyebaran yang normal. Hal ini dapat dilihat dari

penyebaran titik – titik yang berada disekitar sumbu diagonal dari grafik.
66

3. Hasil Uji Pendekatan Kolmogorov-Smirnov

Hasil uji normalitas dengan pendekatan statistik Kolmogorov-smirnov

dapat dilihat pada tabel 4.7. Pada tabel 4.7 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. (2-

tailed) = 0,179 dimana angka ini lebih besar dibandingkan nilai signifikannya

yaitu 0,05. Dengan demikian, berdasarkan kriteria pengujian, maka dapat

disimpulkan bahwa penyebaran data telah berdistribusi normal.

Tabel 4.7
Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 100
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Most Extreme Differences Std. Deviation 1.38358815
Absolute .075
Positive .075
Negative -.060
Test Statistic .075
c
Asymp. Sig. (2-tailed) .179

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

4.2.3.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah didalam

model regresi yang digunakan apakah ada terjadi ketidaksamaan varians. Jika

varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka

disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak

terjadi heteroskedastisitas. Pendekatan dilakukan dalam penelitian ini

dilakukan melalui pendekatan grafik dan pendekatan statistik, yaitu:


67

1. Uji Heteroskedastisitas Pendekatan Scatter Plot

Uji Heteroskedastisitas dengan menggunakan Scatter Plot dapat dilihat

pada Gambar 4.4. Berdasarkan Gambar 4.4, terlihat bahwa titik-titik

penyebaran pada scatter plot tidak menunjukkan adanya pola tertentu dan

penyebarannya masih berada di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y,

sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan tidak

mengalami Heterokedastisitas.

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

Gambar 4.4
Scatter Plot

2. Uji Heteroskedastisitas Pendekatan Statistik Glejser

Pendekatan lainnya untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas adalah

dengan menggunakan pendekatan pendekatanstatistik Glejser. Hasil Uji Glejser

dapat dilihat pada Tabel 4.8. Pada Tabel 4.8 diketahui nilai probabilitas atau Sig.

dari periklanan adalah 0,219, dan nilai probabilitas atau Sig. dari citra perusahaan
68

adalah 0,865. Karena seluruh nilai Sig. lebih besar dari 0,05 (tidak signifikan),

maka disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

Tabel 4.8
Uji Glejser
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) 2.409 1.165 2.068 .041
Periklanan -.089 .072 -.140 -1.237 .219
Citra Perusahaan .013 .077 .019 .170 .865
Dependent Variable: ABS_RES
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

4.2.3.3 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas digunakan untuk melihat ada atau tidaknya gejala

multikolinearitas antar variabel independen. Hasil uji multikonlinearitas pada

penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.9 dengan melihat jumlah nilai

Tolerance dan nilai VIF.

Tabel 4.9
Uji Multikolinearitas
a
Coefficients
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Std. Tole-
Model B Error Beta t Sig. rance VIF
1 (Constant) 4.202 1.883 2.231 0.28
Periklanan .380 .117 .304 2.253 0.02 .792 1.262
Citra
Perusahaan .484 .124 .365 3.904 0.00 .792 1.262
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

Pada Tabel 4.9, dapat disimpulkan bahwa pada model regresi yang

digunakan dalam penelitian ini tidak terlihat adalanya gejala multikolinearitas

yang terjadi diantara masing-masing variabel independen. Hal ini dapat

diketahui dari nilai tolerance dan nilai VIF. Hasil perhitungan pada Tabel 4.9
69

menunjukkan bahwa nilai tolerance variabel Periklanan ( ) sebesar 0,792 dan

nilai VIF sebesar 1,262, dan nilai tolerance variabel Citra Perusahaan ( )

sebesar 0,792 dan nilai VIF sebesar 1,262. Dengan demikian terlihat bahwa

nilai tolerance masing-masing variabel independen > 0,1 dengan nilai VIF < 5.

Maka berdasarkan kriteria pengujian, jika nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF <

5 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas.

4.3 Uji Hipotesis

4.3.1 Uji Pengaruh Simultan (Uji F)

Uji ini digunakan untuk melihat pengaruh periklanan, promosi

penjualan, hubungan masyarakat, penjualan personal dan pemasaran langsung

terhadap keputusan pembelian secara simultan dapat dihitung dengan

menggunakan Uji Signifikan Simultan (Uji F). Dengan menggunakan tingkat

signifikan (α) sebesar, apabila nilai Sig.F > 0,05 maka diterima, artinya

terdapat pengaruh yang tidak signifikan secara bersama-sama dari variabel

independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya, apabila nilai Sig. F < 0,05

maka diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-

sama dari variabel independen terhadap variabel dependen.

Dalam penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 100 orang

dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 3 sehingga diperoleh:

a. Df (Pembilang) = k – 1 3–1=2

b. Df (Penyebut) =n–K 100 – 3 = 97

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS 22, maka

diperoleh hasil Uji Simultan (Uji F) yang dapat dilihat pada Tabel 4.10.
70

Tabel 4.10
Hasil Uji Pengaruh Simultan (Uji F)
a
ANOVA
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
b
1 Regression 92.193 2 46.096 23.593 .000
Residual 189.517 97 1.954
Total 281.710 99
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. Predictors: (Constant), Citra Perusahaan, Periklanan
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.10 terlihat bahwa nilai sebesar 25,593 >

sebesar (3,09) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa Periklanan dan Citra Perusahaan secara serempak atau

simultan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian IndiHome PT. Telkom di Kota Medan. Berdasarkan kriteria

pengujian hipotesis, maka diterima atau ditolak.

4.4.2.3 Uji Pengaruh Parsial (Uji t)

Uji Pengaruh Parsial (Uji t) digunakan untuk mengetahui pengaruh dari

variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Hasil Uji

Pengaruh Parsial (Uji t) dapat dilihat pada Tabel 4.11.

Tabel 4.11
Hasil Uji Parsial (Uji t)
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 4.202 1.883 2.231 .028
Periklanan .380 .117 .304 3.253 .002
Citra Perusahaan .484 .124 .365 3.904 .000

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)


71

Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa:

1. Diketahui nilai koefisien regresi periklanan( ) adalah 0,380. Karena nilai

koefisien regresi periklanan 0.380 bernilai positif, hal ini berarti variabel

periklanan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Nilai

probabilitas dari koefisien regresi periklanan adalah 0,002. Karena nilai

probabilitas dari koefisien periklanan, yakni 0,002, lebih kecil

dibandingkan tingkat signifikansi 0,05, maka variabel periklanan

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Periklanan ( )

memiliki nilai sebesar 3,253 > (1,6607), berdasarkan kriteria

pengujian hipotesis maka diterima atau ditolak.

2. Diketahui nilai koefisien regresi citra perusahaan ( ) adalah 0,484.

Karena nilai koefisien regresi periklanan 0.484 bernilai positif, hal ini

berarti variabel citra perusahaan berpengaruh positif terhadap keputusan

pembelian. Nilai probabilitas dari koefisien regresi citra perusahaan adalah

0,000. Karena nilai probabilitas dari koefisien citra perusahaan, yakni

0,000, lebih kecil dibandingkan tingkat signifikansi 0,05, maka variabel

citra perusahaan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

Citra perusahaan ( ) memiliki nilai sebesar 3,904 >

(1,6607), berdasarkan kriteria pengujian hipotesis maka diterima dan

ditolak.

4.4.2.3 Koefisien Determinasi (

Uji Koefisien Determinasi ( ) digunakan untuk mengetahui

kemampuan dari variabel-variabel independen yang digunakan dalam


72

persamaan regresi dalam menjelaskan variabel dependen. Hasil Uji Koefisien

Determinasi ( ) dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.12.

Tabel 4.12
Hasil Uji Koefisien Determinasi (

b
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
a
1 .572 .327 .313 1.398

a. Predictors: (Constant), Citra Perusahaan, Periklanan


b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

1. Nilai Adjusted R Square 0,313. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar

31,3%. keputusan pembelian IndiHome PT. Telkom di Kota Medan dapat

dijelaskan oleh variabel periklanan dan citra perusahaan. Sedangkan

sisanya 68,7% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak

diikutsertakan dalam penelitian ini.

2. Nilai koefisien determinasi terletak pada kolom R-Square. Diketahui

nilai koefisien determinasi sebesar = 0,327. Nilai tersebut berarti

seluruh variabel independen, yakni periklanan dan citra perusahaan,

secara simultan mempengaruhi variabel keputusan pembelian sebesar

32,7%, sisanya sebesar 67,3% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang

tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.

3. Standard Error of the Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang

diprediksi. Nilai Standard Error of the Estemate adalah 1,398.

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat

disimpulkan bahwa semua hipotesis pada penelitian ini diterima, yang dapat
73

dilihat pada Tabel 4.13.

Tabel 4.13
Hasil Pengujian Hipotesis
No. Hipotesis Positif / Negatif Sig. < 0,05 Hasil
1. Periklanan secara parsial 0,380 0,02 Diterima
berpengaruh positif dan (Positif ) (Signifikan)
signifikan terhadap
keputusan pembelian
IndiHome PT. Telkom di Kota
Medan.
2. Citra Perusahaan secara 0,484 0,000 Diterima
parsial berpengaruh positif (Positif ) (Signifikan)
dan signifikan terhadap
keputusan pembelian
IndiHome PT. Telkom di Kota
Medan.
3. Periklanan dan citra 25,593 0,000 Diterima
perusahaan berpengaruh (Positif) (Signifikan)
positif dan signifikan
terhadap keputusan
pembelian IndiHome di Kota
Medan.
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

4.4 Pembahasan

4.4.1 Pembahasan Hasil Statistik Deskriptif

4.4.1.1 Hasil Analisis Deskriptif Responden

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Pada penelitian ini, karakteristik responden berdasarkan usia terlihat

bahwa responden dengan usia < 20 tahun sebanyak 6 orang (6%), usia 20 -30

tahun sebanyak 9 orang (9%), usia 31-40 tahun sebanyak 29 orang (29%),

usia 41-50 tahun sebanyak 38 orang (38%) dan responden dengan usia > 50

tahun sebanyak 18 orang (18%).

Hal ini menunjukkan bahwa responden dengan berusia antara 41-50

tahun merupakan umur responden yang paling dominan. Hal ini dikarenakan

pada usia tersebut, mayoritas merupakan konsumen yang sudah

berumahtangga dan memiliki penghasilan yang cukup untuk berlangganan


74

IndiHome dimana IndiHome pada umumnya diperuntukkan untuk keluarga.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Pada penelitian ini, karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

yaitu jenis kelamin laki-laki sebanyak 39 responden (39%), dan jenis kelamin

perempuan sebanyak 61 responden (61%).

Hal ini menunjukkan bahwa responden dengan jenis kelamin

perempuan lebih dominan dibanding responden laki-laki. Hal ini

kemungkinan dikarenakan pria lebih memiliki banyak kegiatan seperti

bekerja di kantor daripada wanita, sehingga lebih banyak wanita yang mau

meluangkan waktu untuk pergi ke Plasa Telkom.

4.4.1.2 Hasil Analisis Deskriptif Variabel

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

dengan jumlah pernyataan seluruhnya adalah 11 pernyataan yang terdiri dari 4

pernyataan untuk variabel periklanan ( ), 3 pernyataan untuk variabel citra

perusahaan ( ), dan 4 pernyataan untuk variabel keputusan pembelian (Y).

Responden dalam penelitian ini adalah konsumen IndiHome yang

mengunjungi Plaza Telkom Jl, Putri Hijau No, 1 Kesawan, Medan.

1. Variabel Periklanan

Berdasarkan analisis deskriptif dan 4 pernyataan yang diberikan kepada

responden pada variabel periklanan, dapat diambil kesimpulan bahwa IndiHome

telah memiliki periklanan yang bagus bagi konsumen IndiHome, dimana nilai

rata-rata paling tinggi sebesar 4,23 yang menyatakan bahwa mayoritas responden

menyukai desain periklaan IndiHome, dan nilai rata-rata paling rendah sebesar
75

4,14 yang menyatakan bahwa informasi mengenai produk dalam periklanan

IndiHome perlu lebih dikuatkan karena desain, informasi lainnya, dan pesan

IndiHome dalam periklanannya sudah cukup kuat.

2. Variabel Citra Perusahaan

Berdasarkan analisis deskriptif dan 3 pernyataan yang diberikan

kepada responden pada variabel citra perusahaan, dapat diambil kesimpulan

bahwa PT. Telkom memiliki citra perusahaan yang cukup baik di mata

konsumen IndiHome, dimana nilai rata-rata paling tinggi sebesar 4,36 yang

menyatakan bahwa PT. Telkom telah dipercaya oleh masyarakat sejak lama,

dan nilai rata-rata paling rendah sebesar 4,21 menyatakan bahwa PT. Telkom

perlu lebih meningkatkan kualitasnya dalam mengatasi keluhan pelanggan agar

dapat mempertahankan citra perusahaannya karena PT. Telkom sudah cukup

disukai dan dipercaya oleh masyarakat.

3. Variabel Keputusan Pembelian

Berdasarkan analisis deskriptif dan 4 pernyataan yang diberikan kepada

responden pada variabel keputusan pembelian, dapat diambil kesimpulan bahwa

periklanan dan citra perusahaan yang dimiliki oleh IndiHome dapat

mempengaruhi keputusan pembelian konsumen IndiHome, dimana nilai rata-rata

paling tinggi sebesar 4,25 menyatakan bahwa mayoritas konsumen IndiHome

memutuskan untuk menggunakan IndiHome karena memiliki keinginanan

berlangganan IndiHome saja dan nilai rata-rata paling rendah sebesar 4,14 yang

menyatakan bahwa konsumen tidak begitu mudah untuk meluangkan waktu dan

biaya untuk berlanggan IndiHome, sehingga perlu diutamakan kepentingan dan


76

kenyaman konsumen yang baru pertama kali berlanggan IndiHome agar tidak

dipersulit dalam memutuskan pembelian.

4.4.2 Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis

4.4.2.1 Pengaruh Periklanan Terhadap Keputusan Pembelian

Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari pada

informasi tentang keungulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun

sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan

mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian (Tjiptono,

2005:226). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, variabel periklanan

( ) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Hal

ini dapat terlihat dari nilai (3,253) > (1,6607) dengan tingkat

signifikansi 0,002 < 0,05, yang artiinya jika variabel periklanan meningkat

maka keputusan pembelian yang dilakukan oleh masyarakat akan meningkat.

Hal ini didukung oleh teori Gitosudarmo (2008:228) bahwa periklanan

merupakan alat utama bagi perusahaan untuk mempengaruhi konsumennya.

Sehingga periklanan mempunyai sifat nonpersonal dan merupakan suatu alat

untuk mempromosikan produk atau jasa tanpa mengadakan kontak langsung serta

si pemasang iklan harus membayar dengan tarif tertentu yang berlaku. Kegiatan

periklanan berarti kegiatan menyebarluaskan berita (informasi) kepada pasar

(masyarakat/konsumen). Masyarakat perlu diberitahu siapa (sponsor) yang

bertindak melalui media iklan tersebut barulah mereka mengetahui kegunaan

produk dalam iklan tersebut dan mempengaruhi keputusan pembelian mereka.

Ada 76(76%) reponden yang menyatakan setuju bahwa IndiHome banyak


77

informasi yang berguna mengenai produk kepada konsumen, 61(61%) responden

yang menyatakan setuju bahwa mereka menyukai desain media periklanan

IndiHome karena menarik, 65(65%) responden menyatakan setuju bahwa mereka

menyukai informasi-informasi yang diberikan IndiHome dalam media

periklanannya, dan 70(70%) responden menyatakan setuju bahwa pesan yang

disampaikan dalam periklanan IndiHome jelas dan menarik.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan, periklanan berpengaruh positif

dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil ini menunjukkan bahwa

periklanan yang diberikan perusahaan tepat dan dapat diterima oleh masyarakat

dan akan meningkatkan keputusan pembelian terhadap IndiHome PT. Telkom di

Kota Medan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari

(2012) dengan judul “Pengaruh Periklanan Terhadap Keputusan Pembelian Kartu

IM3 pada PT. Indosat Pekanbaru” yang menunjukkan bahwa periklanan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

4.4.2.2 Pengaruh Citra Perusahaan Terhadap Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Keller (2012:274), citra merupakan seperangkat

keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek.

Agar citra yang benar dapat tertanam dalam pikiran konsumen, pemasar harus

memperlihatkan identitas merek / perusahaan melalui semua sarana

komunikasi dan kontak yang tersedia. Identitas harus disebarkan dalam iklan,

laporan tahunan, brosur, katalog, kemasan, alat tulis perusahaan, dan kartu

bisnis. Citra suatu perusahaan dibentuk berdasarkan kesan, pemikiran dan


78

pengalaman yang dialami pelanggan sewaktu melakukan interaksi dengan

perusahaan. Kemudian pengalaman maupun pemikiran itu akan membentuk

sikap atau penilaian terhadap perusahaan bersangkutan. Sikap atau penilaian

tersebut akan menjadi referensi bagi pelanggan untuk mengambil keputusan

pembelian selanjutnya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, variabel

citra perusahaan ( ) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian (Y). Hal ini dapat terlihat dari nilai (3,904) > (1,6607)

dengan signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05.

Dari distribusi jawaban responden untuk variabel citra perusahaan dapat

dilihat bahwa ada 60(60%) reponden yang menyatakan setuju bahwa PT. Telkom

disukai oleh masyarakat, 56(56%) responden yang menyatakan setuju bahwa PT.

Telkom telah dipercaya oleh masyarakat sejak lama, dan 63(63%) responden

menyatakan setuju bahwa PT. Telkom mampu menanggapi dan mengatasi

keluhan pelanggan IndiHome.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan, citra perusahaan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil ini menunjukkan

bahwa konsumen juga mempertimbangkan aspek citra perusahaan dalam

melakukan keputusan pembelian IndiHome. Citra perusahaan yang baik dapat

membuat calon konsumen tertarik untuk membeli dan menggunakan produk

perusahaan tersebut.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Wardhanni (2015) dengan judul “Pengaruh Citra Merek dan Citra Perusahaan

Terhadap Keputusan Pembelian Kartu IM3 pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi


79

dan Bisnis Universitas Sumatera Utara” yang menunjukkan bahwa citra

perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

4.4.2.3 Pengaruh Periklanan dan Citra Perusahaan Terhadap Keputusan


Pembelian

Berdasarkan uji F, periklanan dan citra perusahaan secara bersama-sama

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian IndiHome PT.

Telkom di Kota Medan yang dapat dilihat dari nilai sebesar 25,593 >

sebesar (3,09) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa Periklanan dan Citra Perusahaan secara serempak atau

simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

IndiHome PT. Telkom di Kota Medan.

Nilai adalah 0,327. Nilai tersebut berarti seluruh variabel independen,

yakni periklanan dan citra perusahaan, secara simultan mempengaruhi variabel

keputusan pembelian sebesar 32,7%, sisanya sebesar 67,3% dipengaruhi oleh

faktor-faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka diambil beberapa kesimpulan

sebagai berikut:

1. Hasil pengujian secara parsial (Uji t) menunjukkan bahwa periklanan dan

citra perusahaan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian IndiHome PT. Telkom di Kota Medan.

2. Hasil pengujian secara simultan (Uji F) menunjukkan bahwa periklanan dan

citra perusahaan secara serempak atau simultan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan pembelian IndiHome PT. Telkom di Kota

Medan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini, maka peneliti

dapat memberikan saran atau masukan sebagai berikut :

1. PT. Telkom diharapkan agar terus berinovasi khususnya dalam periklanan

agar dapat lebih menciptakan iklan yang lebih informatif, kreatif, dan

menarik perhatian konsumen ataupun calon konsumen, khususnya calon

konsumen. Periklanan yang informatif dan menarik dapat menarik perhatian

calon konsumen dan membuat mereka ingin tahu tentang produk tersebut,

sehingga IndiHome mendapat kesempatan untuk lebih dikenal masyarakat

lebih banyak lagi melalui periklanan.

80
81

2. PT. Telkom hendaknya mempertahankan dan semakin meningkatkan citra

dari PT. Telkom itu sendiri. Membangun citra perusahaan yang positif di

mata masyarakat membutuhkan jangka waktu yang cukup lama dan tidak bisa

didapat pada saat itu juga karena citra perusahaan yang positif didapat dari

hasil interaksi dan pengalaman konsumen dan calon konsumen terhadap

perusahaan, baik itu dari segi kualitas pelayanan, kualitas barang, fasilitas,

harga, dan sebagainya. Sehingga dengan adanya citra perusahaan yang

positif, konsumen akan lebih percaya kepada perusahaan dan dapat

mempengaruhi keputusan pembeliannya.

3. Berdasarkan hasil analisa dari penelitian ini, peneliti menyarankan bagi

peneliti berikutnya agar menambah variabel lain yang berkaitan erat secara

teori terhadap keputusan pembelian, serta memperluas ruang lingkup

penelitian, agar hasil penelitian dapat diperluas. Dikarenakan variabel

periklanan dan citra perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian, maka aspek ini harus lebih diprioritaskan.


DAFTAR PUSTAKA

Batubara, M. (2015). Pengaruh Kepercayaan dan Citra Perusahaan Terhadap


Keputusan Pembelian Produk Smartphone Samsung pada Mahasiswa USU
Medan. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara .
Ginting, P., & Situmorang, S. H. (2008). Filsafat Ilmu dan Metode Riset. Medan:
USU Press.
Gitosudarmo, I. (2008). Manajemen Pemasaran, Edisi 1, Cetakan 4. Yogyakarta:
BPFE.
Goseldia, O. K. (2011). Analisis Varian Pengaruh Interaksi Harga dan Citra
Merek Terhadap Keputusan Pembelian Blackberry di Kota Semarang.
Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro , 16.
Iriansyah, F. Y. (n.d.). Perbandingan Paket Internet Tercepat dari Provider
Internet Broadband di Indonesia. Dipetik Januari 16, 2017, dari
www.techinasia.com
Kanaidi. (2010). Pengaruh Costumer Value dan Corporate Image Terhadap
Loyalitas Pengguna Jasa Paket Pos di Wilayah Pos Bandung Raya.
Competitive Majalah Ilmiah , 33.
Kotler, P., & Armstrong, G. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta:
Erlangga.
Kotler, P., & Armstrong, G. (2012). Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2007). Manajemen Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1.
Jakarta: PT Indeks.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Manajemen Pemasaran, Edisi 13, Jilid 1,
Terjemahan Bob Sabran, MM. Jakarta: Erlangga.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2012). Marketing Management, Edisi 14, Global
Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.
Kuncoro, M. (2013). Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Pakpahan, P. E. (2013). Pengaruh Iklan Speedy Versi Ahmad Dhany Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera
Utara .
Prasetya, I. S. (2016). Pengaruh Produk, Harga, Saluran Distribusi, dan Periklanan
Terhadap Keputusan Pembelian Kukubima Ener-G. Jurnal Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) , 4.
Rangkuti, F. (2006). Teknik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan
Pelanggan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Raviany, A. H. (2011). Analisis Pengaruh Efektivitas Iklan Pesaing dan Perilaku
Mencari Variasi Terhadap Perilaku Perpindahan Merek pada Konsumen

82
83

Teh Botol Sosro. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro , 41.


Salira, R. (2014). Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Citra Perusahaan Terhadap
Kepuasan Konsumen pada PT. Garuda Indonesia Cabang Bandung.
Skripsi. Bandung: Universitas Widyatama , 26.
Sari, D. M. (2012). Pengaruh Periklanan Terhadap Keputusan Pembelian Kartu
IM3 PT. Indosat Pekanbaru. Skripsi. Pekanbaru: UIN Sultan Syarif Kasim
Riau Pekanbaru .
Sembiring, H. E. (2011). Pengaruh Iklan Tarif Hemat Terhadap Keputusan
Pembelian Kartu Simpati pada Mahasiswa Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi USU. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara .
Setiadi, N. J. (2003). Perilaku Konsumen, Konsep, dan Implikasi untuk Strategi
dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana.
Shimp, T. A. (2003). Periklanan dan Promosi. Jakarta: Erlangga.
Situmorang, S. H. (2017). Riset Pemasaran. Medan: USU Press.
Situmorang, S. H., & Lufti, M. (2014). Analisis Data Untuk Riset Manajemen dan
Bisnis. Medan: USU Press.
Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suryani, T. (2008). Perilaku Konsumen, Implikasi pada Strategi Pemasaran.
Surabaya: Graha Ilmu.
Sutojo, S. (2004). Membangun Citra Perusahaan. Jakarta: Damar Mulia Pustaka.
Sutojo, S. (2004). Membangun Citra Perusahaan. Jakarta: Damar Mulia Pustaka.
Telkom, P. (n.d.). Paket IndiHome. Desember 28, 2016, dari www.indihome.co.id
Telkom, P. (n.d.). Struktur Organisasi P.T Telekomunikasi Indonesia. Dipetik
Maret 7, 2017, dari www.telkom.co.id
Tjiptono, F. (2005). Service, Quality and Satisfaction. Yogyakarta: Andi.
Tjiptono, F. (2008). Strategi Pemasaran, Edisi 3. Yogyakarta: Andi.
Wardhani, R. (2015). Analisis Pengaruh Citra Merek dan Citra Perusahaan
Terhadap Keputusan Pembelian Kartu IM3 pada Mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Sumatera Utara. Skripsi. Medan: Universitas
Sumatera Utara .
LAMPIRAN

Lampiran 1

Kuesioner

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH PERIKLANAN DAN CITRA PERUSAHAAN TERHADAP


KEPUTUSAN PEMBELIAN INDIHOME PT. TELKOM
DI KOTA MEDAN

No. Responden:

I. Petunjuk Pengisian

Responden yang terhormat, bersama ini Saya memohon kesediaan

Bapak/ Ibu/ Saudara untuk mengisi data kuesioner yang diberikan. Informasi

yang Anda berikan merupakan bantuan yang sangat berarti dalam

menyelesaikan penyusunan skripsi Saya. Oleh karena itu kepada responden,

Saya sebagai peneliti mengharapkan:

1. Saudara/i menjawab pertanyaan dengan sejujur-jujurnya, dan perlu diketahui

bahwa jawaban Anda tidak berhubungan dengan benar dan salah.

2. Pilihlah jawaban dengan memberi tanda checlist (√) pada salah satu jawaban

yang paling sesuai menurut Saudara/i.

II. Identitas Responden

Nama : ………………………………………………………….

Umur : …………. Tahun

Jenis Kelamin : Pria Wanita

84
85

Keterangan pengisian lembar pernyataan:

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

KS = Kurang Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

III. Pernyataan Mengenai Variabel

No Periklanan ( ) STS TS KS S SS
1 Saya mendapatkan banyak informasi
yang berguna mengenai produk dari
iklan – iklan IndiHome.
2 Saya menyukai desain media periklanan
IndiHome karena menarik.
3 Saya menyukai informasi – informasi
yang diberikan IndiHome dalam media
periklanannya.
4 Pesan yang disampaikan dalam
periklanan IndiHome jelas dan menarik.

No Citra Perusahaan STS TS KS S SS


1 PT. Telkom disukai oleh masyarakat.
2 PT. Telkom telah dipercaya oleh
masyarakat sejak lama.
3 PT. Telkom mampu menanggapi dan
mengatasi keluhan pelanggan IndiHome
dengan baik.
86

No Keputusan Pembelian (Y) STS TS KS S SS


1 Saya memiliki keinginan untuk
menggunakan IndiHome.
2 Saya memiliki keinginan untuk membeli
IndiHome.
3 Saya lebih memprioritaskan untuk
membeli IndiHome daripada produk
lainnya.
4 Saya mau meluangkan waktu, tenaga,
dan sejumlah biaya yang saya miliki
untuk membeli IndiHome.

TERIMA KASIH
87

Lampiran 2

Karakteristik Responden

Nama Umur Jenis Kelamin


Sarah Faradiba 32 P
Siti Rahayu Nst 33 P
Fidy 34 P
Fauzan Romadhoni 39 L
Devita Perdana 32 P
Rudy Chaniago 51 L
Wannie Tania 32 P
Ruth 32 P
Harry Ng 31 L
Johanes Jingga 41 L
Nikita Lusari 39 P
Ruth Carisa 31 P
Christina Sinaga 40 P
Bethseba S 55 P
Edwin Kurniawan 45 L
Mulyadi Yap 48 L
Yudhi Hibatullah 30 L
Maria 51 P
Erika Br. Ginting 36 P
Siti Hartati 49 P
Yahya Muharrom 45 L
Nanda Trisna 49 P
Ramansyah Dalimunthe 45 L
Puspita Ningrum 37 P
Lenny Praditina 43 P
Rianto Pratama 53 L
Dayat 41 L
Laura Kesuma 43 P
Efendi Chaniago 47 L
Yohanes 35 L
Rendy Hulu 54 L
Johanssen T. Marpaung 49 L
Dumasari S 46 P
Tengku Syafina 41 P
Siska Mindawati Ginting 35 P
Timothy Wijaya 51 L
Angeli Tan 35 P
Trivia Tanjung 42 P
Dedek Sri Mulyani 45 P
Nisa Pramesti H 53 P
Yapto Aryo Dalimunthe 49 L
Intan Novianty 45 P
Dian Syafira 46 P
Andhika Maharani 30 L
Fredrik Raja Goraha Girsang 44 L
Sri Dewi Safitri 33 P
Nira Panjaitan 51 P
88

Lyoni Patricia Girsang 40 P


Anita Juliana Br. Tarigan 33 P
Juwita Antasari Tarigan 19 P
Ruth Serenia 19 P
Jesselyn 40 P
Francisca Fortunata 21 P
Fernanda 19 P
Adrian Yossiarta 27 L
Lilyan Tasaria 46 P
Melissa Septyna Simanjuntak 49 P
Muhammad Ari Khadafi 37 L
Alex Kristiant 29 L
Alvira Axza Fransiska 24 P
Yoga Rusdi 47 L
Zuyina Atikah Sofyan 35 P
Meery Karisma 35 P
Rudy S Haryanto 45 L
Siti Syaila Nst 35 P
Friska 32 P
Agietha Novarizha Carolina Br. Ginting 21 P
Anwar Hidayah Nasution 53 L
Septiano Doani 52 L
Arman Sutojo 47 L
Linda Sianturi 43 P
Aidhil Rakhmad 55 L
Rere Fitri Rangkuti 45 P
Amry Fauzan Wira 48 L
Arief Rizky Ansyari Lubis 52 L
Anggara Sadzawana 48 L
Teguh Haryanto 41 L
Rita Kartini 38 P
Arief Yudianto 33 L
Marselita Br. Sitepu 21 P
Indriyanti Sukma Azmi 36 P
Velli Alaska 48 P
Patricia Girsang 39 P
Esa Pratiwi 42 P
Yulia Hafis 32 P
Friska Hanum 31 P
Martina Nainggolan 42 P
Dewi Sri Handayani 45 P
Wira 30 L
Maxinggrid Pasaribu 19 P
Naomi 51 P
Sofia Chandra 49 P
Andara Madhina 47 L
M. Gusli 49 L
Ahmad Affandi 52 L
Elysia Zaneta 19 P
Ruth Angelia Silaen 19 P
John Edward 45 L
Mona Widya 44 P
Tonny S 54 L
89

Lampiran 3

Tabulasi Jawaban Responden

No. Nomor Butir Responden Skor


Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Total
1 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 45
2 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 47
3 5 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4 46
4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 46
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
6 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 46
7 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 48
8 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 48
9 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 52
10 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 49
11 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 46
12 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 46
13 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 45
14 4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 49
15 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 49
16 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 46
17 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 48
18 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 48
19 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 47
20 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 47
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
22 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 48
23 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 45
24 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 45
25 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 46
26 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 47
27 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 47
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
29 4 5 3 3 4 4 4 3 3 3 3 39
30 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 49
31 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 45
32 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 47
33 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 46
90

34 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 42
35 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 48
36 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 50
37 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 47
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
39 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 48
40 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 45
41 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 5 46
42 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 45
43 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43
44 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 45
45 4 4 5 4 4 5 5 3 4 5 5 48
46 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 47
47 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 43
48 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 52
49 4 4 3 5 4 4 5 4 4 4 3 44
50 4 5 3 4 5 5 5 3 4 5 5 48
51 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 50
52 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 53
53 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 46
54 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 45
55 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 47
56 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 45
57 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 49
58 4 5 5 4 3 3 4 4 4 4 4 44
59 4 5 4 4 5 5 3 5 5 4 4 48
60 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 45
61 4 5 4 4 4 3 3 3 4 3 3 40
62 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 46
63 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 42
64 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 45
65 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 42
66 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 48
67 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 43
68 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 47
69 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 38
70 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 40
71 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 48
91

72 3 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 42
73 3 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 44
74 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 42
75 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
76 4 4 3 3 4 3 4 4 4 5 4 42
77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
78 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 54
79 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
80 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 48
81 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
82 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
83 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
84 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 46
85 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 51
86 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 46
87 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 47
88 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 46
89 4 5 5 3 4 4 4 5 4 5 4 47
90 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
91 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 48
92 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 38
93 4 4 4 5 5 5 5 4 4 3 4 47
94 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
95 4 4 4 3 5 5 4 5 5 5 5 49
96 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 49
97 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 51
98 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 47
99 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 38
100 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 47
92

Lampiran 4

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

1. Uji Validitas

Item-Total Statistics

Corrected
Scale Mean if Scale Variance if Cronbach's Alpha
Item-Total
Item Deleted Item Deleted if Item Deleted
Correlation

P1 40.9000 27.610 .639 .911

P2 40.6667 27.678 .616 .912

P3 40.8333 26.489 .685 .909

P4 40.8000 27.614 .495 .918

P5 40.7333 25.306 .732 .906

P6 40.3667 27.206 .727 .908

P7 40.8000 26.855 .659 .910

P8 40.6667 26.092 .740 .906

P9 40.7667 25.702 .811 .902

P10 40.9000 24.852 .767 .904

P11 40.9000 26.714 .603 .913

2. Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.917 11
93

Lampiran 5

Distribusi Frekuensi dan Persentase Periklanan, Citra Perusahaan, dan

Keputusan Pembelian

STS TS KS S SS Total Rata- Mo-


Pernyataan Sd Min Max
f % f % f % f % f % f % rata dus
Informasi
0 0 0 0 5 5 76 76 19 19 100 100 4.14 0.4718 3 5 4
berguna
Desain media
0 0 0 0 6 6 62 62 32 32 100 100 4.26 0.5617 3 5 4
menarik
Menyukai
informasi dalam 0 0 0 0 7 7 65 65 28 28 100 100 4.21 0.5558 3 5 4
iklan
Pesan jelas dan
0 0 0 0 6 6 70 70 24 24 100 100 4.18 0.5199 3 5 4
menarik

STS TS KS S SS Total Rata- Mo-


Pernyataan Sd Min Max
f % f % f % f % f % f % rata dus
Disukai
0 0 0 0 8 8 62 62 30 30 100 100 4.22 0.5787 3 5 4
orang
Dipercaya
0 0 0 0 3 3 58 58 38 38 100 100 4.36 0.5416 3 5 4
orang
Mengatasi
0 0 0 0 8 8 63 63 29 29 100 100 4.21 0.5737 3 5 4
keluhan

STS TS KS S SS Total Rata- Mo-


Pernyataan Sd Min Max
f % f % f % f % f % f % rata dus
Keinginan diri
0 0 0 0 8 8 68 68 24 24 100 100 4.16 0.5453 3 5 4
sendiri
Keinginan
0 0 0 0 4 4 67 67 29 29 100 100 4.25 0.5198 3 5 4
berlangganan
Prioritas
0 0 0 0 8 8 62 62 30 30 100 100 4.22 0.5787 3 5 4
pembelian
Meluangkan
0 0 0 0 5 5 76 76 19 19 100 100 4.14 0.4718 3 5 4
waktu
94

Lampiran 6

Hasil Uji Normalitas dengan Histogram


95

Lampiran 7

Hasil Uji Normalitas dengan Pendekatan Grafik


96

Lampiran 8

Hasil Uji Normalitas dengan Pendekatan Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 100
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 1.38358815
Most Extreme Differences Absolute .075
Positive .075
Negative -.060
Test Statistic .075
c
Asymp. Sig. (2-tailed) .179
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
97

Lampiran 9

Hasil Uji Multikolinearitas

a
Coefficients
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
t Sig.
Std. Tole-
B Beta VIF
Model Error rance
1 (Constant) 4.202 1.883 2.231 0.28
Periklanan .380 .117 .304 2.253 0.02 .792 1.262
Citra
Perusahaan .484 .124 .365 3.904 0.00 .792 1.262
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
98

Lampiran 10

Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Scatter Plot


99

Lampiran 11

Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser

a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.
Model B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.409 1.165 2.068 .041
Periklanan -.089 .072 -.140 -1.237 .219
Citra Perusahaan .013 .077 .019 .170 .865
a. Dependent Variable: ABS_RES
100

Lampiran 12

Analisis Regresi Linear Berganda


a
Coefficients
Unstansdardized Standardized Collinearitiy
Coefficients Coefficients Statistics
t Sig.
Std. Tole-
B Beta VIF
Model Error rance
1 (Constant) 4.202 1.883 2.231 .028
Periklanan .380 .117 .304 3.253 .002 .792 1.262
Citra
Perusahaan .484 .124 .365 3.904 .000 .792 1.262
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
101

Lampiran 13

Hasil Pengujian Simultan (Uji F)

a
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
1 Regression 92.193 2 46.096 23.593 .000
Residual 189.517 97 1.954
Total 281.710 99
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. Predictors: (Constant), Citra Perusahaan, Periklanan
102

Lampiran 14

Hasil Pengujian Parsial (Uji t)

a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 4.202 1.883 2.231 .028
Periklanan .380 .117 .304 3.253 .002
Citra Perusahaan .484 .124 .365 3.904 .000
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
103

Lampiran 15

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi (

b
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square
Square Estimate
a
1 .572 .327 .313 1.398
a. Predictors: (Constant), Citra Perusahaan, Periklanan
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Anda mungkin juga menyukai