Anda di halaman 1dari 36

PROPOSAL

PENGARUH PEMASARAN ONLINE TERHADAP


KEPUTUSANPEMBELIAN PRODUK SEPATU MEREK
CONVERSE PADA MAHASISWA/I DIII MANAJEMEN
PEMASARAN UNIVERSITAS JAMBI

Dosen Pengampu :
Dr. Sigit Indrawijaya, S.E, M.Si

Oleh:
Nama : An Nisaa’ Ramadhani

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JAMBI
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada ALLAH SWT, karena atas berkat
dan rahmat-Nya lah tugas makalah ini dapat diselesaikan. Tugas Proposal ini
berjudul “Pengaruh Pemasaran Online terhadap Keputusan Pembelian Produk
Sepatu Merek Converse pada Mahasiswa program studi DIII Manajemen
Pemasaran Universitas Jambi”.

Adapun tujuan dari pembuatan Proposal ini yaitu untuk memenuhi


tugas pada Mata Kuliah Riset Pemasaran. Selain itu juga, dengan Proposal ini
saya dapat lebih memahami tentang Pengaruh Pemasaran Online terhadap
Keputusan Pembelian Produk. Saya menyadari bahwa tugas makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan Saya terima demi kesempurnaan Proposal ini.

Jambi, April 2023


Penulis

An Nisaa’ Ramadhani

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i


DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ..................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 7

2.1 Tinjauan Pustaka ......................................................................... 7


2.2 Kepercayaan (Trust) ................................................................... 8
2.3 Kemudahan (Easy of use)............................................................. 9
2.4 Kualitas Informasi (Information Quality) ................................... 10
2.5 Harga (Price) ............................................................................... 12
2.6 Keputusan Pembelian .................................................................. 13
2.7 Kerangka Konseptual .................................................................. 15
2.8 Hipotesis ...................................................................................... 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 19


3.1 Jenis Penelitian .......................................................................... 19
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 19
3.3 Batasan Operasional ................................................................... 19
3.4 Defenisi Operasional .................................................................. 19
3.5 Skala Pengukuran Variabel ........................................................ 21
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................. 22
3.7 Jenis Data Penelitian .................................................................. 23
3.8 Metode Pengumpulan Data ........................................................ 23
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ..................................................... 24
3.10 Teknik Analisis Data ................................................................... 24
BAB IV PENUTUP .................................................................................. 28
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 29
LAMPIRAN .............................................................................................. 31

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan teknologi serta inovasi dewasa ini berkembang sangat pesat,


dimana teknologi sangat mempengaruhi semua sektor kehidupan masyarakat dan
menjadikan teknologi menjadi salah satu kebutuhan yang sangat utama pada
pemakainya. Internet sebagai salah satu bagian dari inovasi yang sangat cepat
mempengaruhi kemajuan saat ini. Media ini menjadi andalan utama untuk
melakukan berbagai hal termasuk pemasaran. Pemasaran yang dulunya identik
dengan pasar dimana penjual dan pembeli bertemu langsung pada suatu tempat
yang disebut dengan pasar dan melakukan transaksi kini sudah berinovasi. Inovasi
yang terjadi saat ini adalah penjual dan pembeli tidak harus bertemu satu sama lain
melainkan sudah melalui media yang lebih luas dan maya yang disebut dengan
pemasaran online.
Saat ini media online sangat diminati oleh seluruh kalangan usia dan
menjadi sebuah wadah dimana seluruh aktivitas komunikasi informasi, pekerjaan
bahkan sampai tahapan proses jual beli konvensional secara aklamasi terkonversi
melalui jejaring internet. Media ini menyediakan kecepatan, efisiensi biaya dalam
proses promosi dan penjualan serta menjadi andalan bagi pengusaha pemula yang
sedang ingin merintis usaha sesuai dengan skill yang dimiliki.
Secara umum perlu kita ketahui gambaran dari pengertian Pemasaran dan
Online. Seperti yang diungkapkan oleh para ahli, Menurut Griffin dan Elbert
(2009: 150) pemasaran adalah suatu aktifitas, serangkaian institusi dan proses
menciptakan, menghubungkan, menghadirkan dan menawarkan peningkatan yang
memberikan nilai kepada pelanggan, client, partners, dan masyarakat luas.

Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2010: 45) mendefinisikan


pemasaran sebagai kegiatan mengidentifikasi dan menemukan sosial dan
kebutuhan manusia. Maka dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu
proses pengenalan produk perusahaan kepada masyarakat untuk memperluas
penjualan dan mengetahui serta memahami kebutuhan konsumen untuk
memuaskan kebutuhan individu dan organisasi.
1
Online dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana komputer dapat
saling bertukar informasi karena sudah terhubung. Konsep ini telah diperluas dari
makna komputasi dan telekomunikasi ke dalam bidang interaksi manusia dan
percakapan yang sudah terhubung satu sama lain dengan media elektronik
(http://wikipedia).
Media Online ini sangat membantu dan sangat menjanjikan. Membantu
dalam hal ini adalah penjual dapat menekan biaya untuk menyewa ataupun
membangun lokasi bisnis serta membuat layanan iklan yang sangat menyita waktu
dan biaya untuk menarik konsumen untuk melakukan pembelian, menjanjikan
dalam hal ini adalah inovasi ini tidak akan pernah mati justru sebaliknya akan tetap
berinovasi sesuai kebutuhan. Sehingga saat ini seluruh perusahaan berlomba lomba
untuk melakukan inovasi pemasaran melalui media internet atau online.
Pemasaran melalui media internet memungkinkan suatu usaha untuk
menjalankan praktek self-service, yang artinya pelayanan pelanggan yang harus
didukung SDM yang sangat baik terhadap pelayanannya. Persaingan ketat dalam
dunia bisnis dewasa ini menuntut perusahaan-perusahaan agar mampu memilih
strategi pemasaran yang handal dan mampu menarik minat konsumen sehingga
dapat memenangkan pasar. Terlebih lagi dengan perkembangan teknologi yang
semakin cepat saat ini menjadikan bisnis sekarang bukan hanya sekedar perang
merek tetapi juga perang kualitas produk.
Beberapa produk yang memilki kualitas yang relatif sama memiliki kinerja
yang berbeda-beda di pasar karena perbedaan persepsi di benak konsumen.
Oleh karena itu, suatu produk yang dirancang oleh perusahaan harus dapat
memenuhi apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen serta dikomunikasikan
dengan baik, sehingga pada saat konsumen membutuhkan produk tertentu, maka
konsumen akan memutuskan produk dengan merek tersebutkah yang akan menjadi
pilihan utama untuk dibeli.
Dengan metode yang diterapkan oleh konsumen pada pembelian
konsumen tentu berbeda dengan konsumen yang melakukan keputusan pembelian
via online, dimana keputusan pembelian ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor.
seperti menurut Suhari (2008:142) faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
pembelian secara online itu adalah trust (kepercayaan), easy of use (kemudahaan),
information quality (kualitas informasi), dan price (harga). Bahwasannya online
shop dapat mempengaruhi kepercayaan para konsumennya dengan melampirkan
2
sebuah foto produk yang akan diperjualbelikan, konsumen juga diberi kemudahan
dalam bertransaksi secara online dan konsumen juga dapat mengetahui informasi
yang berkualitas serta harga yang terjangkau yang semakin memudahkan
konsumen dalam berbelanja secara online. Berikut tabel harga sepatu merek
Converse semua jenis :
Daftar Harga Sepatu Merek Converse Tahun 2023
NO JENIS CONVERSE HARGA
(Rupiah)

1 Converse Chuck 70 Hi Unisex Sneakers Shoes – Black 1.099.000


2 Converse Chuck 70 Ox Unisex Sneakers Shoes – Black 999.000
3 Converse Chuck Taylor All Star Ox Unisex Sneakers Shoes 759.000
– Navy
4 Converse Chuck Taylor All Star – Ox Unisex Sneakers 859.000
Shoes – Black Mono
5 Converse Chuck Taylor All Star Ox Unisex Sneakers Shoes 759.000
– Optical White
6 Converse Run Star Hike Lugged Unisex Sneakers Shoes – 1.199.000
Black/White/Gum
7 Converse Chuck 70 Hi Unisex Sneakers Shoes – 1.099.000
Parchment/Garnet/Egret
8 Converse Chuck 70 Ox Unisex Sneakers Shoes – 999.000
Parchment/Garnet/Egret
9 WhiteConverse Chuck Taylor All Star Dainty Basic Canvas 759.000
Women’s Sneakers Shoes – Black/White/Black
10 Converse AS- Black/White/Gum 1.599.000

Hal lain yang dapat menyakinkan faktor ini sebenarnya adalah Iklan. Iklan
haruslah dilaksanakan dalam skala cukup besar untuk membuat kesan yang efektif
terhadap pasarnya. Periklanan dilakukan mencakup pada setiap media baik media
yang sedang happening saat ini seperti sosial media yang mencakup Instagram,
Twitter, Facebook, Path, serta beberapa media sosial yang berhubungan dengan
media online dan dibantu juga dengan media cetak maupun media elektronik
seperti surat kabar, brosur, radio, TV dan lainnya.
Dari berbagai macam media yang ada, banyak periklanan yang
memandang televisi sebagai media yang paling efektif untuk menyampaikan
informasi. Namun, pada era globalisasi saat ini dimana kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi menjadi ciri khasnya, sehingga terciptanya sebuah
3
keterbukaan atau transparansi diberbagai bidang terutama dibidang teknologi
informasi (IT) khususnya media online, informasi yang cepat dan akurat
merupakan bentuk informasi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Begitu
banyak iklan yang ditawarkan kepada

konsumen saat ini, salah satunya adalah sepatu. Setiap orang pasti ingin
merasakan kenyamanan dalam memakai alas kaki. Selain itu, sepatu yang
memiliki merek yang cukup dikenal dan dapat diperoleh dengan harga yang relatif
murah sangat menjadi pertimbangan dalam melakukan keputusan pembelian.
Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang secara langsung
terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap
produk yang ditawarkan oleh penjual. Pengertian keputusan pembelian, menurut
Kotler & Armstrong (2001: 226) adalah tahap dalam proses pengambilan
keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan
keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang dilakukan secara langsung dan
terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan
sehingga individu tersebut membuat sebuah keputusan atas suatu barang yaitu
keputusan pembelian.
Pengukuran pelaksanaan program periklanan di internet, pemasaran
online, pemrosesan informasi periklanan serta keputusan pembelian melalui
internet dalam model ini diukur dari persepsi konsumen. Berdasarkan beberapa
pengertian dari Pemasaran Online serta keputusan pembelian maka perlu diketahui
bahwa salah satu perusahaan yang menggunakannya adalah perusahaan produk
sepatu merek Converse. Converse merupakan satu diantara produsen sepatu yang
menjual dan mempromosikan serta mengiklankan produknya melalui media
Online/Internet dengan model dan varian warna yang berbeda yang tentunya
menjangkau semua segmentasi. Akan tetapi produk ini masih didominasi untuk
kalangan sepatu kasual dan sepatu sekolah.
Sepatu Converse adalah produk buatan asal Amerika. Converse Rubber
Company dibuka pada tahun 1908 oleh Marquis M. Converse, di
Massachusetts. Sepatu merek Converse banyak digunakan oleh berbagai
kalangan dikarenakan banyak faktor, salah satunya faktor kenyamanan dan
kekhasan.

4
Tabel Top Brand Sepatu Tahun 2023

MEREK TBI TOP


Converse 35,2% TOP BRAND
Nike 6,0%
Bata 4,1%
Tomkins 3,8%
Aerostreet 3,2%
Piero 2,8%

Pada tabel diatas Converse masih menjadi TOP BRAND penjualan produk
sepatu di Indonesia Tahun 2023 dengan persentase penguasaan segmentasi pasar
sebesar 35,2% jauh di atas kompetitornya seperti NIKE 6%, Bata 4,1%, Tomkins
3,8%, Aerostreet 3,2% dan Piero 2,8%. Hal ini menjadi sebuah fenomena
tersendiri karena jika kita hubungkan dengan harga yang melekat pada produk
sepatu Converse terendah yang ditetapkan pada produk seharga Rp 600.000 untuk
jenis sepatu sekolah dan menguasai pasar 35%. Sehingga melihat data yang
disajikan diatas peneliti tertarik melakukan penelitian atas fenomena ini untuk
Mahasiswa/i.
Mengapa Mahasiswa/i, karena selain kebutuhan wajib perlengkapan
kuliah, sadar akan harga dan merek, tentu hal ini juga dipengaruhi kebutuhan akan
trend. Faktor trend ini tentu tidak terlepas dari media Online. Postingan produk
yang menarik di media online tentu sangat mensugesti anak sekolah untuk
membeli produk sepatu ini, terlepas dari sumber dana yang diperoleh untuk
membelinya. Informasi yang disampaikan via online, dapat mempengaruhi tingkat
keputusan pembelian suatu produk, hal ini disesuaikan dengan kemampuan
produsen online shop dalam memperkenalkan serta mempromosikan mengenai
informasi produk kepada pelanggannya, selain itu harga yang ditawarkan online
shop standar dengan harga yang ada dipasaran.
Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui faktor apa yang
mempengaruhi produk sepatu merek Converse pada online shop sehingga dapat
menjadi unggul dikalangan konsumen dibandingkan dengan produk sepatu merek
lain dengan memilih faktor pemasaran online sebagai faktor untuk melihat
5
pengaruhnya.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pemasaran Online terhadap
Keputusan Pembelian Produk Sepatu Merek Converse pada Mashasiswa/i
DIII Manajemen Pemasaran Universitas Jambi”.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,
maka perumusan masalah penelitian ini adalah “Apakah terdapat Pengaruh
Pemasaran Online terhadap Keputusan Pembelian Produk Sepatu Merek Converse
pada Mahasiswa/i DIII Manajemen Pemasaran Universitas Jambi ?".

1.3 Tujuan Penelitian


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh
Pemasaran Online terhadap Keputusan Pembelian Produk Sepatu Merek Converse
pada Mahasiswa/i DIII Manajemen Pemasaran Universitas Jambi.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi:
1. Perusahaan
Sebagai bahan referensi dan masukan bagi perusahaan Converse untuk tetap
memperhatikan produk yang dijual melalui online shop dan hal apa yang perlu
untuk dikembangkan lagi melalui media online ini.
2. Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan serta menambah
wawasan peneliti mengenai penerapan strategi online shop pada media online yang
sedang berkembang saat ini khususnya terhadap produk sepatu Converse.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pemasaran

Pemasaran adalah suatu hal yang sangat penting bagi perusahaan, jika
suatu perusahaan ingin sukses mencapai tujuannya maka mereka harus mampu
untuk memasarkan produknya. Maka dari itu, proses pemasaran menjadi hal yang
begitu krusial bagi perusahaan. Definisi yang paling luas yang dapat menerangkan
secara jelas arti pentingnya pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk
dan jasa yang bernilai dengn pihak lain (Kotler, 2005:49).
Menurut Kotler (2005:49) terdapat beberapa konsep pemasaran inti,
diantaranya adalah :
1. Pasar Sasaran dan Segmentasi
2. Tempat Pasar, Ruang Pasar dan Metamarket
3. Pemasar dan Calon Pelanggan
4. Kebutuhan, Keinginan, Permintaan
5. Produk, Tawaran, Merek
6. Nilai dan Kepuasan
7. Pertukaran dan Transaksi
8. Relasi dan Jaringan Kerja
9. Saluran Pemasaran
10. Rantai Pasokan
11. Persaingan
12. Lingkungan Pemasaran, dan
13. Program Pemasaran

2.1.1 Pemasaran Online


Menurut Kotler dan Keller (2011:508), Online Marketing is efforts to
market products and services and build customer relationships over the Internet,
yang dapat diartikan sebagai usaha-usaha untuk memasarkan produk dan jasa dan
membangun hubungan dengan pelanggan melalui media Internet. Kemudian
Kotler dan Keller (2011:508) juga menjelaskan, “internet is a vast public web of
computer networks that connects users of all types around the world to each other
7
and an amazingly large information repository, yang maknanya adalah sebuah
jaringan publik yang luas yang terdiri dari jaringan-jaringan komputer yang
menghubungkan pengguna-pengguna dari seluruh dunia satu sama lain dan
merupakan wadah informasi yang sangat banyak.
Dewasa ini banyak yang telah mengutarakan defenisi mengenai pemasaran
online ataupun internet marketing yang biasa disebut sebagai i-marketing, web
marketing dan online marketing dimana dapat diartikan bahwa Internet telah
membawa banyak manfaat yang unik untuk pemasaran, salah satunya adalah biaya
yang lebih rendah untuk distribusi informasi dan media ke khalayak global. Sifat
interaktif pemasaran internet, baik dalam hal memberikan respon cepat dan
memunculkan tanggapan, adalah kualitas yang unik dari media. Internet marketing
kadang-kadang dianggap memiliki lingkup yang lebih luas karena mengacu pada
media digital seperti internet, e-mail dan media nirkabel. Namun, Internet
marketing juga mencakup manajemen data pelanggan digital dan customer
relationship management elektronik (eCRM) sistem.

Konsumen yang melakukan keputusan pembelian via online, dimana


keputusan pembelian ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. seperti menurut
Suhari (2008:142) faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian secara
online itu adalah trust (kepercayaan), easy of use (kemudahaan), information
quality (kualitas informasi), dan price (harga).

2.2 Kepercayaan (Trust)


Anderson (dalam Watson, 2005:22) mendefinisikan kepercayaan sebagai
berikut: Trust is a belief that another company will perform actions those will
result in positive outcomes for the firm while not taking actions that would result
in negative outcomes. Yang dapat diartikan: “Kepercayaan sebagai keyakinan
bahwa suatu perusahaan lain akan melakukan tindakan yang akan menghasilkan
hasil yang positif bagi perusahaannya sementara tidak mengambil tindakan yang
akan menghasilkan hasil negatif”. Berdasarkan definisi di atas kepercayaan
merupakan keyakinan suatu perusahaan terhadap perusahaan lainnya bahwa
perusahaan lain tersebut akan memberikan outcome yang positif bagi perusahaan.
Moorman (dalam Watson, 2005:22) mengemukakan definisi tentang
kepercayaan yang tidak jauh berbeda dengan definisi di atas serta menjelaskan
adanya pernyataan antara kedua belah pihak yang terlibat dalam suatu hubungan.

8
Salah satu pihak dianggap berperan sebagai controlling assets (memiliki sumber-
sumber pengetahuan) sementara pihak lainnya menilai bahwa berbagi penggunaan
sumber-sumber tersebut dalam suatu ikatan akan memberikan manfaat.Keyakinan
pihak yang satu terhadap pihak yang lain akan menimbulkan perilaku interaktif
yang akan memperkuat hubungan dan membantu mempertahankan hubungan
tersebut. Perilaku tersebut akan meningkatkan lamanya hubungan dengan
memperkuat komitmen di dalam hubungan. Pada akhirnya, kepercayaan akan
menjadi komponen

yang bernilai untuk menciptakan hubungan yang sukses. Kepercayaan


tersebut juga mengurangsi risiko dalam bermitra dan membangun hubungan
jangka panjang serta meningkatkan komitmen dalam berhubungan.
Ketika seorang berbelanja online, hal utama yang menjadi pertimbangan
seorang konsumen adalah apakah mereka percaya kepada website yang
menyediakan online shopping dan penjual online pada website tersebut.
Kepercayaan konsumen terhadap website online shopping terletak pada popularitas
website online shopping tersebut. Semakin tinggi popularitas suatu website, maka
konsumen lebih yakin dan percaya terhadap reliabilitas website tersebut.
Selanjutnya, kepercayaan konsumen terhadap penjual online terkait dengan
keandalan penjual online dalam menjamin keamanan bertransaksi dan meyakinkan
transaksi akan diproses setelah pembayaran dilakukan oleh konsumen.
Keandalan ini terkait dengan keberadaan penjual online. Semakin
berkembangnya teknologi, semakin berkembang pula modus penipuan berbasis
teknologi pada online shopping. Pada situs-situs online shopping, tidak sedikit
penjual online fiktif yang memasarkan produk fiktif juga. Seorang konsumen harus
terlebih dahulu untuk mengecek keberadaan penjual online. Biasanya pada situs
online shopping, situs akan menampilkan informasi tentang penjual-penjual yang
website online shopnya sering diakses oleh orang. Konsumen dapat memanfaatkan
informasi ini ketika akan membeli online.

2.3 Kemudahan (Easy of use)


Hal yang menjadi pertimbangan selanjutnya bagi pembeli online adalah
faktor kemudahan penggunaan. Menurut Hartono (2007:114) kemudahan
didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu
teknologi akan bebas dari usaha. Dan nantinya faktor kemudahan ini akan

9
berdampak pada perilaku, yaitu semakin tinggi presepsi seseorang tentang
kemudahan menggunakan sistem, semakin tinggi pula tingkat pemanfaatan
teknologi informasi.
Faktor kemudahan ini terkait dengan bagaimana operasional bertransaksi
secara online. Biasanya konsumen akan mengalami kesulitan pada saat pertama
kali bertransaksi online dan cenderung mengurungkan niatnya karena faktor
keamanan serta tidak tahu cara bertransaksi online. Dilain pihak, ada juga calon
konsumen yang berinisiatif untuk mencoba karena telah mendapatkan informasi
tentang cara bertransaksi online. Suatu website online shopping yang baik adalah
yang menyediakan petunjuk cara bertransaksi online, mulai dari cara pembayaran
dan fitur pengisian form pembelian. Sehingga dengan faktor kemudahan
pelanggan dapat memesan produk 24 jam sehari dimana mereka berada. serta
pelanggan belanja online tidak harus berkendara, mencari tempat parker dan
berjalan jauh atau mencari dan memeriksa barang barang yang diinginkan hanya
untuk menemukan bahwa barang yang dicari sudah habis.
Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan bawah kemudahan dalam
membeli barang secara online sangatlah penting karena dengan banyak nya
kemudahan yang diberikan oleh penjual online makan konsumen dapat lebih
mudah dalam berinteraksi, dapat berbelanja dengan mudah, dapat mencapai suatu
informasidengan mudah serta tidak membuat konsumen bingung dan menjadi tidak
nyaman, sehingga nantinya dapat menjaga loyalitas dan kepuasan konsumen.

2.4 Kualitas Informasi (Information Quality)


Menurut Mukhtar (dalam Gondodiyoto, 2003:22) Informasi yang disajikan
pada online shop sebaiknya mencakup informasi berkaitan dengan produk dan jasa
yang ada pada online shopping. Informasi tersebut sebaiknya berguna dan relevan
dalam memprediksi kualitas dan kegunaan produk atau jasa. Untuk
memuaskan kebutuhan informasi konsumen/pembeli online, informasi produk dan
jasa harus up- to-date, membantu pembeli online dalam membuat keputusan,
konsisten, dan mudahdipahami.
Pemanfaatan teknologi menunjukkan keputusan individu untuk
menggunakan atau tidak menggunakan teknologi dalam menyelesaikan
serangkaian tugasnya. Idealnya, dalam hubungannnya dengan faktor kecocokan
tugas-teknologi, pemanfaatan teknologi diukur dengan seberapa besar proporsi

10
pemakaian memilih untuk memanfaatkan sistem.
Operasionalisasi tersebut mencerminkan keputusan pemakai untuk
menggunakan teknologi berdasarkan hasil evaluasinya atas faktor kecocokan tugas
teknologi sehingga pemanfaatan teknologi berlangsung dalam situasi sukarela.
Akan tetapi, proporsi tersebut sangat sulit dalam studi lapangan. Sebagai
pemecahannya, agar pemanfaatan dikonseptualisasikan sebagai seberapa luas
sistem informasi terintegrasi pada setiap tugas rutin individu, baik karena pilihan
individu atau karena organisasi. Konsep pemanfaatan tersebut mencerminkan
pilihan individu (atau organisasi) untuk menerima system atau institusionalisasi
sistem. Konsep ini dioperasionalisasi dengan menanyakan seberapa tinggi
ketergantungan pemakai terhadap sederetan daftar sistem informasi berbasis
komputer yang tersedia pada organisasi.
Persepsi tentang kemudahan dalam menggunakan teknologi informasi
merupakan faktor yang dominan untuk menjelaskan persepsi dari manfaat dan
penggunaan suatu sistem. Persepsi tentang manfaat mempunyai pengaruh yang
kuat terhadap penggunaan sistem. Pemanfaatan teknologi berhubungan dengan
perilaku menggunakan teknologi tersebut untuk menyelesaikan tugas. Pemanfaatan
teknologi informasi merupakan manfaat yang diharapkan oleh pengguna sistem
informasi dalam melaksanakan tugasnya, pengukurannya berdasarkan intensitas
pemanfaatan, frekuensi pemanfaataan, dan jumlah aplikasi atau perangkat lunak
yang digunakan. Beberapa karakteristik yang diperlukan agar suatu informasi
dapat berarti danberguna dalam penelitian ini adalah :
1. Reliabel
Informasi harus bebas dari kesalahan dan akurat dalam mempresentasikan
suatu kegiatan dari suatu informasi.
2. Relevan
Informasi yang relevan harus memberikan kepastian kepada user atas
informasiyang dibutuhkan. Informasi yang ada harus berguna bagi user.
3. Timely
Informasi yang disajikan tepat pada saat dibutuhkan/tepat waktu dan dapat
mempengaruhi proses pengambilan keputusan.
4. Complete
Informasi yang disajikan lengkap termasuk didalamnya semua data yang
relevan dan tidak mengabaikan unsur kepentingan yang diharapkan oleh

11
pembuat keputusan.
5. Understandable
Informasi yang disajikan hendaknya dalam bentuk yang mudah
dimengerti oleh user.

2.5 Harga (price)


Harga merupakan jumlah uang yang diperlukan sebagai penukar berbagai
kombinasi produk dan jasa, dengan demikian maka suatu harga haruslah
dihubungkan dengan bermacam-macam barang dan atau pelayanan, yang akhirnya
akan sama dengan sesuatu yaitu produk dan jasa (Laksana 2008:105). Harga
merupakan bagian dari Marketing mix/bauran pemasaran. Akan tetapi bauran
pemasaran dalam pemasaran online disini tepatnya berfokus pada transaksi
elektronik yang lebih didominasi kemajuan teknologi. Biasanya transaksi harga
dalam konteks pemasaran online ini dikenal dengan dengan New Wave Marketing
Mix.
Harga adalah satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan
jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan
suatu barang dan jasa. Harga menjadi salah satu elemen yang paling penting dalam
menentukan pangsa pasar dan keuntungan suatu perusahaan. Harga merupakan
satu- satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau
pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya (produk, distribusi,
dan promosi) menyebabkan timbulnya biaya (pengeluaran). Harga juga merupakan
unsur bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, artinya dapat diubah cepat.
Berbeda halnya dengan karakteristik produk atau komitmen terhadap saluran
distribusi. Kedua hal terakhir tidak dapat diubah/disesuaikan dengan mudah dan
cepat, karena biasanya menyangkut keputusan jangka panjang. (Tjiptono,
2008:151).
Tujuan ditetapkannya harga pada seluruh produk adalah untuk mencapai
hal-hal sebagai berikut:
1. Mendapatkan posisi pasar. Misal, penggunaan harga rendah untuk
mendapatkan penjualan dan pangsa pasar.
2. Mencapai kinerja keuangan. Harga-harga dipilih untuk membantu pencapaian
tujuan keuangan seperti kontribusi laba dan arus kasa. Harga yang terlalu
tinggi mungkin tidak dapat diterima oleh para konsumen.

12
3. Penentuan posisi produk. Harga dapat digunakan untuk meningkatkan citra
produk, mempromosikan kegunaan produk, menciptakan kesadaran dan tujuan
penentuan posisi lainnya.
4. Mempengaruhi persaingan. Manajemen mungkin ingin menghambat para
pesaing yang sekarang untuk tidak dapat masuk ke pasar.

2.6 Keputusan Pembelian


Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang secara langsung
terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian terhadap
produk yang ditawarkan oleh penjual. Pengertian keputusan pembelian, menurut
Kotler & Armstrong (2001: 226) adalah tahap dalam proses pengambilan
keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan
keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang dilakukan secara langsung dan
terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan
sehingga individu tersebut membuat sebuah keputusan atas suatu barang yaitu
keputusan pembelian.
Ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan dalam membuat suatu
proses pengambilan keputusan. Tahapan tersebut diawali dengan pengenalan
kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan hasil
pembelian konsumen terhadap produk yang telah di beli. Menurut Kotler
(2007:200), T ahap-tahap dalam keputusan pembelian adalah sebagai berikut :

1. Pengenalan Masalah
Proses pembelian diawali dengan adanya masalah atau kebutuhan kebutuhan
yang belum terpuaskan dan dapat dirasakan oleh konsumen. Konsumen
mempersiapkan perbedaan antara yang diinginkan dengan situasi saat ini
guna membangkitkan dan mengaktifkan proses keputusan. Kebutuhan itu
mungkin sudah dikenal dan dirasakan konsumen jauh-jauh dari sebelumnya.
2. Pencarian Informasi
Setelah konsumen menyadari adanya kebutuhan suatu barang atau jasa,
selanjutnya konsumen mencari informasi, baik yang disimpan dalam ingatan
maupun informasi yang didapat dari lingkungan luar. Sumber informasi
konsumen digolongkan ke dalam empat kelompok yaitu:
a. Sumber Pribadi : Keluarga, teman, tetangga, kenalan.

13
b. Sumber komersial : Iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan.
c. Sumber Publik : Media massa, organisai penentu peringkat konsumen.
d. Sumber Pengalaman : Penanganan, pengkajian, pemakai produk.
3. Evaluasi Alternatif
Setelah informasi diperoleh konsumen mengevaluasi berbagai alternatif pilihan
dalam memenuhi kebutuhan tersebut.
4. Keputusan Pembelian
Apabila tidak ada faktor lain yang mengganggu setelah konsumen menentukan
pilihan yang telah ditetapkan, pembelian yang aktual adalah hasil akhir dari
pencarian dan evaluasi.
5. Perilaku Pasca Pembelian Secara Umum
Apabila individu merasakan ketertarikan yang sangat atau kepuasan dalam
memenuhi kebutuhan, biasanya akan terus mengingat hal tersebut. Perilaku
pasca pembelian meliputi kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian,
dan pemakaian produk pembelian.
Dalam penelitian ini keputusan pembelian didefinisikan sebagai suatu
proses dimana konsumen mengenali kebutuhannya, mencari informasi mengenai
produk yang sesuai dan mengambil keputusan tentang produk mana yang akan
dibeli dan digunakan. Menurut Kotler, (2005:49), terdapat 5 peran yang dimainkan
orang dalam keputusan pembelian, yaitu :
1. Pencetus : Orang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli
suatu produk.
2. Pemberi Pengaruh : Orang yang pandangan atau sarannya mempengaruhi
keputusan.
3. Pengambil Keputusan : Orang yang mengambil keputusan mengenai setiap
komponen keputusan pembelian (membeli atau tidak membeli, bagaimana cara
membeli dan dimana akan membeli).
4. Pembeli : Orang yang melakukan pembelian sesungguhnya.
5. Pemakai : Orang yang akan mengkonsumsi atau menggunakan produk tertentu.
Perilaku keputusan pembelian tidak bisa digeneralisir untuk semua jenis
produk. Pembelian yang melibatkan produk dengan harga yang mahal akan
membutuhkan semakin banyak pertimbangan. (Kotler, 2005:49) membedakan
perilaku keputusan pembelian menjadi 4 macam, sebagai berikut :
1. Perilaku Pembelian yang Rumit

14
Perilaku pembelian yang rumit terdiri dari proses tiga langkah. Pertama,
konsumen mengembangkan keyakinan tentang produk tertentu. Kedua,
konsumen membangun sikap tentang produk tersebut. Ketiga, konsumen
membuat pilihan pembelian yang cermat. Konsumen terlibat dalam keputusan
pembelian yang rumit bila mereka sadar akan adanya perbedaan besar
antarmerek. Perilaku keputusan pembelian yang rumit lazim terjadi bila
produknya mahal, jarang dibeli, beresiko dan sangat mengekspresikan diri.
2. Perilaku Pembelian Pengurang Ketidaknyamanan
Ada suatu kondisi dimana konsumen sangat terlibat dalam pembelian namun
menemukan perbedaan yang kecil antarmerek. Dalam kasus ini, konsumen akan
mempelajari merek yang tersedia. Jika konsumen menemukan perbedaan mutu
antarmerek tersebut, konsumenmungkin akan lebih memilih harga yang lebih
tinggi. Jika konsumen menemukan perbedaan kecil, konsumen mungkin akan
membeli semata-mata berdasarkan harga dan kenyamanan.
3. Perilaku Pembelian Karena Kebiasaan
Banyak produk dibeli dalam kondisi rendahnya keterlibatan konsumen dan tidak
adanya perbedaan antarmerek yang signifikan. Misalnya garam, para konsumen
memiliki keterlibatan yang rendah terhadap produk itu. Konsumen pergi ke toko
dan mengambil merek tertentu. Jika mereka mengambil merek yang sama, hal
itu karena kebiasaan bukan karena kesetiaan pada merek. Terdapat bukti
yang cukup bahwa konsumen memiliki keterlibatan yang rendah dalam
pembelian sebagaian besar produk yang murah dan sering dibeli.
4. Perilaku Pembelian yang Mencari Variasi
Beberapa situasi pembelian ditandai oleh keterlibatan konsumen yang rendah
namun perbedaan antarmerek yang signifikan. Dalam situasi ini, konsumen
sering melakukan perpindahan merek. Misalnya kue kering, konsumen memilih
merek kue kering tanpa melakukan evaluasi dan mengevaluasi saat
mengkonsumsi. Namun, pada kesempatan berikutnya, konsumen mungkin akan
menganbil merek yang lain karena ingin mencari rasa yang berbeda. Peralihan
merek terjadi karena mencari variasi, bukan karena ketidakpuasan.

2.7 Kerangka Konseptual


Kerangka Konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek
penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variable
yang secara logis diterangkan, dikembangkan dan dikolaborasi dari perumusan
15
masalah yang telah diidentifikasikan melalui proses wawancara, observasi dan
survey literature (Kuncoro, 2003:44). Kerangka konseptual mengemukakan
tentang variabel yang akan diteliti yaitu: variabel kepercayaan, kemudahan,
kualitas informasi dan harga yang merupakan variabel independen dan keputusan
pembelian yang merupakan variabel dependen.
Antarwiyati (2010:5) mendefinisikan kepercayaan (trust) sebagai kemauan
untuk bergantung pada penjual yang dapat dipercaya. Dalam transaksi secara
online, kepercayaan muncul ketika mereka yang terlibat telah mendapat kepastian
dari pihak lainnya, serta mau dan bisa memberikan kewajibannya. Kemudahan
(easy of use) merupakan cara cepat dalam membeli barang secara online karena
dengan banyaknya kemudahan yang diberikan oleh penjual online maka
konsumen dapat lebih mudah dalam berinteraksi, dapat berbelanja dengan mudah
serta tidak membuat konsumen bingung dan menjadi tidak nyaman sehingga
nantinya dapat menjaga loyalitas dan kepuasan konsumen.
Informasi adalah suatu penyampaian yang diberikan produsen ke
konsumen untuk memuaskan informasi konsumen/pembeli online mengenai
informasi produk dan jasa yang harus up-to-date, sehingga membantu pembeli
online dalam membuat keputusan, konsisten dan mudah dipahami. Harga adalah
jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan
keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Keputusan
merupakan (decision) yang melibatkan pilihan diantara dua atau lebih alternatif
tindakan atau perilaku. Keputusan selalu mensyaratkan pilihan diantara beberapa
perilaku yang berbeda.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut bahwa keputusan pembelian
terhadap pemasaran online cukup dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
kepercayaan terhadap produk, kemudahan mendapatkan informasi produk,
kualitas informasi yang diberikan, serta harga yang ditawarkan. Keempat faktor
ini merupakan faktor yang biasanya menjadi suatu pertimbangan oleh pelanggan
untuk akhirnya memutuskan suatu pembelian terhadap produk ataupun barang.
Kepercayaan pelanggan terhadap online shop adalah faktor pertama yang
menjadi suatu pertimbangan dalam membeli suatu produk, hal ini karena sebelum
produk tersebut dibeli oleh konsumen, produsen maupun perusahaan harus
mampu menciptakan kepercayaan konsumen terhadap produk yang ditawarkan
melalui online shop, karena ini bertujuan untuk menarik perhatian serta

16
menimbulkan minat dan keyakinan konsumen terhadap produk yang dipasarkan
melalui online shop tersebut, setelah pelanggan percaya terhadap pemasaran
online shop, dan tibalah waktunya bagaimana perusahaan maupun produsen
menciptakan kemudahan terhadap pemasaran online shop.
Produsen maupun perusahaan biasanya menciptakan kemudahan dalam
memperoleh produk dengan cara mengirimkan suatu produk ataupun barang yang
dipesan oleh pelanggan melalui Tiki dan JNE, meskipun terkadang dapat
diperoleh pelanggan dengan cara transaksi langsung, selain kedua faktor tersebut
faktor kualitas informasi dan harga juga menentukan terjadinya keputusan
pembelian terhadap produk ataupun barang yang dipasarkan via online shop, hal
ini dikarenakan kualitas informasi merupakan suatu faktor yang dapat
menyakinkan pelanggan terhadap produk yang dipasarkan karena dengan kualitas
informasi yang akurat pelanggan dapat melihat langsung gambaran produk yang
dipasarkan via online shop, selain itu informasi yang up-to-date dapat
menciptakan kenyamanan bagi pelanggan yang ingin tetap exsis terhadap produk
maupun barang dalam pemasaran online shop dengan style trendy serta fashion
yang terus berkembang.
Harga merupakan pertimbangan terakhir dalam memutuskan pembelian
suatu produk, karena permasalahan soal harga dalam pemasaran online shop
cukup bervariasi, ada sebagian pelanggan yang ingin membeli suatu produk
pemasaran online shop dengan harga murah kualitas bagus.
Hal ini didukung juga dengan penelitian sebelumnya dengan nama Jihan
Luthfya dengan judul penelitian Pengaruh pemasaran online (trust, easy of use,
information quality dan price) terhadap keputusan pembelian. Hasil analisis data
dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pemasaran online (trust, easy of use,
information quality dan price) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian
online. Variabel yang memiliki pengaruh paling dominan adalah variabel easy of
use (kemudahan) karena kemudahan dalam proses pembelian barang mampu
meningkatkan keputusan pembelian secara online. Berdasarkan uraian tersebut
maka dapat digambarkan kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:

17
Kepercayaan
( X1 )

Kemudahan
( X2 )
Keputusan
Kualitas Pembelian (Y)
Informasi
( X3 )

Harga (X4)

2.8 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam
bentuk kalimat pertanyaan. (Sugiyono, 2012:93).
Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan di atas, hipotesis
penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: Pemasaran Online yang meliputi
kepercayaan (trust), kemudahan (easy of use), kualitas informasi (information
quality), dan harga (price) berpengaruh signifikan terhadap ”Keputusan Pembelian
Produk Sepatu Merek Converse pada Mahasiswa/i DIII Manajemen Pemasaran
Universitas Jambi”.

18
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah jenis
penelitian asosiatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua
variabel atau lebih. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses,
hipotesis, analisis data, dan kesimpulan data sampai dengan menggunakan aspek
pengukuran, perhitungan rumus dan kepastian data numerik (situmorang dan
Ginting 2008:172).
Adapun variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah variabel yang
terdiri dari variabel kepercayaan (trust) (X1), variabel kemudahan (easy of use)
(X2), variabel kualitas informasi (information quality) (X3), variabel harga (price)
(X4), terhadap keputusan pembelian (Y).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada Kampus Universitas Jambi Mendalo.
Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2023.

3.3 Batasan Operasional


a. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan variable bebas (X), yakni :
1. Kepercayaan (trust) (X1)
2. Kemudahan (easy of use) (X2)
3. Kualitas informasi (information quality) (X3)
4. Harga (price) (X4)

b. Variabel terikat (Y), yakni:


Keputusan Pembelian (Y )

3.4 Definisi Operasional


Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti, yaitu:
a. Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel
lain, dalam penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah:
1. Kepercayaan (X1)

19
Kemauan konsumen untuk bergantung pada penjual yang dapat
dipercaya dalam transaksi secara online.
2. Kemudahan (X2)
Faktor kemudahan dalam penggunaan pemasaran online.
3. Kualitas Informasi (X3)
Ukuran terhadap nilai dari suatu kebutuhan yang ada dan telah ditetapkan
dari data yang terorganisasi dan di proses sehingga menciptakan suatu
bentuk yang berarti bagi user.
4. Harga (X4)
Penentu dari suatu produk yang merupakan titik pertemuan dari produk
yang ditawarkan dengan permintaan akan produk yang dimaksud.
b. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel bebas, dalam penelitian ini variabel terikat yang
digunakan adalah :
1. Variabel Keputusan Pembelian (Y)

Operasional Variabel
Variabel Pemasaran Definisi operasional Indikator variabel Skala
Online ukur
Kepercayaan Kemauan konsumen 1. Kepercayaan terhadap Likert
(Trust) (X1) untuk bergantung pada
toko online.
penjual online produk
2. Kepercayaan terhadap
sepatu Converse yang dapat
pelayanan.
dipercaya dalam transaksi
3. 3.Kepercayaan
secara online. konsumen terhadap
keamanan produk.
4 Kepercayaan terhadap
kejujuran penjual online.
Kemudahan (Easy Faktor kemudahan dalam 1. Kemudahan Likert
Of Used) (X2) penggunan pemasaran memperoleh informasi.
online pada produk sepatu 2. Kemudahan memperoleh
Converse. produk.
3. Kemudahan transaksi.
4. Efisiensi waktu.

20
Kualitas Informasi Ukuran terhadap nilai dari 1. Up to date. Likert
(Information suatu kebutuhan produk 2. Informasi produk yang
Quality) (X3) sepatu Converse yang ada diperoleh sesuai.
dan telah ditetapkan dari 3. Kelengkapan informasi.
data yang terorganisasi dan 4. Infomasi mudah di
di proses sehingga mengerti.
menciptakan suatu bentuk
yang berarti bagi user.
Harga (Price) Penentu dari suatu produk 1. Keterjangkauan harga. Likert
(X4) yang merupakan titik 2. Kesesuaian harga dengan
pertemuan dari produk kualitas produk.
sepatu Converse yang 3. Daya saing harga.
ditawarkan dengan 4. Kesesuaian harga dengan
permintaan yang dimaksud manfaat produksi.
oleh konsumen.

Keputusan Membeli produk sepatu 1. Kebutuhan untuk Likert


Pembelian (Y) merek converse yang paling membeli produk di toko
disukai dari online.
berbagai alternatif yang 2. Mencari informasi.
ditawarkan. 3. Evaluasi alternatif
4. Melakukan pembelian
produk.

3.5 Skala Pengukuran Variabel


Sistem pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan Skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial
(Sugiyono, 2012:132). Pada penelitian ini responden memilih salah satu dari
jawaban yang tersedia, kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu.
Total skor inilah yang ditafsir sebagai posisi responden dalam Skala Likert.
Kriteria pengukuran untuk variabel adalah sebagai berikut:
Tabel Instrumen Skala Likert
No Skala Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
21
3.6 Populasi dan Sampel
3.6.1. Populasi
Menurut Sangadji dan Sopiah (2010:185) Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek dengan kualitas dan karakteristik
tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan. Populasi bisa berupa subyek maupun obyek penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa/i DIII Manajemen
Pemasaran Universitas Jambi yang membeli produk sepatu Converse melalui
online shop.

3.6.2. Sampel
Sampel adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi (Kuncoro,
2003:103). Menurut Supramono dan Haryanto (2003:63), alternatif formula yang
digunakan untuk menentukan sampel pada populasi yang sulit diketahui
(unidentified) adalah sebagai berikut:
[ Z α ]2 ( p )( q)
n=
d2
Keterangan :
n : Jumlah sampel
Zα : Nilai standard normal yang bersamanya tergantung α
bila α = 0,05 Z = 1,67
bila α = 0,01 Z = 1,96
p : Estimasi proporsi populasi q :1–p
d : Penyimpanan yang ditolerir

Berdasarkan hasil prasurvey yang dilakukan peneliti terhadap


Mahasiswa/i DIII Manajemen Pemasaran Universitas Jambi yang berjumlah 50
responden, mengenai pembelian produk sepatu Converse melalui online shop
dengan mengembangkan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian
seperti trust (kepercayaan), easy of use (kemudahan), information quality (kualitas
informasi), dan price (harga), bahwa online shop itu dapat mempengaruhi
kepercayaan para konsumennya dengan melampirkan sebuah foto produk yang
akan diperjualbelikan, ada sekitar 40 orang telah menggunakan produk ini dan 25

22
diantaranya melakukan pembelian melalui online shop.
Maka nilai P = 40/50 x 100% = 80%, maka nilai q = 20 %

[ Z α ]2 ( p )( q)
n=
d2

(1,96)2 (0,8) (0,2)


n= = 61,44 = 61 orang
2
0,1

Berdasarkan perhitungan diatas, maka jumlah responden yang akan


dijadikansampel dalam penelitian ini dibulatkan menjadi 61 orang.

3.7 Jenis Data Penelitian


Sugiyono (2012) di dalam Metode Penelitian Bisnis, mengemukakan
bahwa secara umum data terbagi atas dua jenis, yaitu:
1. Data primer adalah data yang langsung memberikan data kepada pengumpul
data (Sugiyono, 2012:193). Pada penelitian ini data primer dikumpulkan
dengan metode survey menggunakan kuesioner yang terstruktur yang diberikan
langsung kepada Mahasiswa/i DIII Manajemen Pemasaran Universitas Jambi
2. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dan berbagai sumber- sumber
yang sudah ada sebelumnya untuk berbagai tujuan. Misalnya artikel-artikel,
majalah, koran, dan situs-situs website. Selain itu peneliti mengumpulkan data
sekunder melalui studi pustaka untuk membangun landasan teori yang sesuai
dengan permasalahan atau kerangka konseptual penelitian sehingga dapat
membaca buku-buku referensi (baik buku-buku wajib perkuliahan maupun
buku-buku umum), jurnal- jurnal penelitian, artikel-artikel serta penelusuran
internet melalui situs website yang berkaitan dengan pembahasan penelitian
untuk mencari teori-teori dan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan dalam
penelitianini.

3.8 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Daftar Pertanyaan (Kuesioner) merupakan metode mengumpulkan data yang
dilakukan dengan memberikan sejumlah daftar pertanyaan atau pernyataan

23
yang tertulis kepada responden untuk menjawab.
2. Studi Dokumentasi merupakan metode mengumpulkan data melalui buku,
jurnal, majalah, internet, yang menjadi referensi pendukung bagi penelitian.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas


1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau
sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid
berarti memiliki validitas rendah (Arikunto, 2010:211). Uji validitas ini
dilakukan kepada 30 responden diluar dari pada sampel dan dilakukan di
Universitas Jambi: Perhitungan ini akan dilakukan dengan bantuan komputer
program SPSS (Statistical Package for Social Science). Untuk menentukan
nomor-nomor item yang valid dan yang gugur, perlu dikonsultasikan dengan
tabelr product moment. Kriteria penilaian uji validitas, adalah:
a. Apabila r hitung > r tabel (pada taraf signifikansi 5%), maka dapat
dikatakan item kuesioner tersebut valid.
b. Apabila r hitung < r tabel (pada taraf signifikansi 5%), maka dapat
dikatakan item kuesioner tersebut tidak valid.

2. Uji Reliabilitas
Uji Realibilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang
digunakan menunjukkan konsistensi didalam mengukur gejala yang sama.
Pernyataan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas maka ditentukan
Reliabilitasnyadengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika r alpha positif atau > dari r tabel maka pernyataan reliabel.
b. Jika r alpha negatif atau < dari tabel maka pernyataan tidak reliabel.

3.10 Teknik Analisis Data


Penelitian ini menggunakan metode analisis data yaitu:
1. Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan metode analisis dimana data
yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian
diinterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang
masalah yang dihadapi dan menjelaskan hasil perhitungan.
24
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis statistik regresi
linierberganda dengan persamaan yang digunakan adalah:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Keterangan:
Y = Keputusan pembelian
a = Konstanta
b1,b2, b3, b4 = Koefisien Regresi
X1 = Variabel kepercayaan (trust)
X2 = Variabel kemudahan (easy of use)
X3 = Variabel kualitas informasi (information quality)
X4 = Variabel harga (price)
e = Standard error

3. Uji Asumsi Klasik


Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak biasa dan
efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi yaitu:
a. Uji Normalitas
Tujuan Uji Normalitas adalah mengetahui apakah distribusi sebuah
data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji Normalitas dilakukan
dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov-Smirnov. Dengan
menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai asymp.sig (2-tailed)
diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal
(Situmorang, 2008:62).

b. Uji Heteroskedastisitas
Adanya variasi variabel independen adalah konstan untuk setiap
nilai tertentu variabel independen. Model regresi yang baik adalah tidak
terjadi Heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan
uji glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen
signifikan secara statistika mempengaruhi variabel dependen maka ada
indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikan diatas
tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah
adanya heteroskedastisitas.
c. Uji Multikolinearitas
25
Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dengan
model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk
mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya
nilai Tolerance dan VIF ( Variance Inflation Factor) melalui program
SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak
dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai
adalah Tolerance > 1 atau nilai VIF < 5 maka tidak terjadi multikolinieritas
(Situmorang, 2008:104).

4. Uji Hipotesis
Untuk mengetahui Pengaruh Pemasaran Online terhadap keputusan
pembelian Produk sepatu merek Converse maka dilakukan pengujian dengan
menggunakan:
a. Uji Signifikan Simultan (Uji –F)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel
independen (kepercayaan, kemudahan, kualitas informasi dan harga)
yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama –
sama terhadap variabel dependen (keputusan pembelian).
Kriteria Pengujiannya adalah:
H0: b1, b2, b3, b4 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen
H0: b1, b2, b3, b4 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel
dependen.
Kriteria Keputusannya adalah:
H0 ditolak jika F hitung > F tabel pada α = 5% H0 diterima jika F hitung<
F tabel pada α= 5%
b. Uji Signifikan Parsial ( Uji – t )
Pengujian ini dilakukan untik mengetahui seberapa jauh pengaruh
suatu variabel independen (kepercayaan, kemudahan, kualitas informasi
dan harga) secara parsial (individual) terhadap variasi variabel dependen
(keputusan pembelian).
Kriteria Pengujiannya adalah:
H0: b1, b2, b3, b4 = 0 artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh positif

26
dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel depenen.
H0: b1, b2, b3, b4 ≠ 0 artinya secara parsial terdapat pengaruh positifdan
signifikan dari variabel independen terhadap variabel depenen.
Kriteria Pengambilan Keputusan adalah:
H0 ditolak jika t hitung > F tabel pada α = 5%

H0 diterima jika t hitung< F tabel pada α= 5%


c. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa
besar kontribusi variabel independen (kepercayaan, kemudahan, kualitas
informasi dan harga) terhadap variabel dependen (keputusan pembelian).
Jika Koefisien Determinasi (R2) semakin besar atau mendekati 1
menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y dimana 0< R2
<1, sebaliknya R2 semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan
bahwa pengaruh variabel ondependen adalah kecil variabel dependen.

27
BAB IV

PENUTUP

Demikianlah proposal penelitian yang penulis susun dan ajukan. Penulis


mengucapkan terima kasih atas kesempatan ini dan penulis harap proposal penulis
telah memberikan gambaran yang jelas tentang rencana penelitian penulis.
Penelitian ini dirancang dengan baik dan didasarkan pada masalah yang signifikan
dan penting.

Penulis meyakini bahwa hasil penelitian penulis akan memberikan manfaat


dan sumbangsih penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat.
Dalam pelaksanaan penelitian ini, penulis akan memastikan bahwa data yang
diperoleh dianalisis secara cermat dan akurat, dan penulis akan bekerja sama
dengan mitra dan pihak-pihak terkait untuk memperoleh informasi yang
diperlukan.

Penulis berharap proposal ini dapat mendapatkan dukungan dari dosen dan
pihak kampus yang terkait dalam penelitian ini, dan penulis siap memberikan
penjelasan lebih lanjut dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mungkin
timbul.

Sekali lagi, penulis mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang


diberikan dan berharap penelitian penulis dapat terlaksana dengan baik.

28
DAFTAR PUSTAKA

Amirullah dan Imam Hardjanto, 2005. Pengantar Bisnis, Edisi Pertama,


GrahaIlmu, Yogyakarta.
Antarwiyati, 2010. Determinan electronic loyality (e-loyality) pada
website, Universitas islam Indonesia.
Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik.
Cetakan 14. Rineka Cipta, Jakarta.
Chaffey, Dave. (2009). E-Business and E-Commerce Management. 4th Edition.
Prentice Hall, Inc. New Jersey.
Gondodiyoto, Idris, 2003. Audit Sistem Informasi Pendekatan Konsep. PT.
MediaGlobal Edukasi. Jakarta.
Griffin, Ricky W. dan Ronald J. Elbert, 2009. Business, 8th Edition,
PearsonInternational Edition, New Jersey, Prentice Hall.
Hartono, Jogiyanto, 2007. Sistem Informasi Keperilakuan, ANDI,
Yogyakarta. Kartajaya, Hermawan dan Waizly Darwin, 2010.
CONNECT! (Surfing New Wave Marketing). Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong, 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran.
Jilid Dua, Edisi Kedelapan, Erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip, 2005. Manajemen Pemasaran Edisi Millenium. Jakarta: PT.
Indeks. Kotler, Philip, 2007. Manajemen Pemasaran, Jilid Satu,
Edisi Keduabelas, Indeks,Jakarta.
Kotler, Philip dan Gary Amstrong, 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid
1, EdisiKeduabelas, Erlangga, Jakarta.
Kotler, Philip & Gary Armstrong, 2010. Principles of Marketing. Edisi ke-13.
Pearson
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, 2010. Manajemen Pemasaran. Jilid 1,
EdisiKetigabelas, Jakarta : Erlangga.
Kotler, Philip and Kevin Lane Keller, 2011. Principles of Marketing: 14thEdition.
New Jersey: Prentice Hall by Pearson Education Inc.
Kuncoro, Mudrajad, 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi
Laksana, Fajar, 2008. Manajemen Pemasaran, pendekatan praktis. Graha
Ilmu, Yogyakarta.
McKnight, Harisson D, Choudhury, Kacmar, 2002. Developing and
Validating Trust Measures for E-Commerce, an integrative

29
Typology. Michigan State University, Michigan.
Sangadji dan Sopiah, 2010. Metodologi Penelitian, pendekatan praktis
dalam penelitian, ANDI, Yogyakarta.
Situmorang, Syafrizal Helmi dan Paham Ginting, 2008. Analisis Data
Penelitian, Medan: USU Press.
Situmorang, Syafrizal Helmi dan Paham Ginting, 2008. Filsafat Ilmu dan
MetodeRiset, Medan: USU Press.
Sugiyono, 2012. Metodologi Penelitian Bisnis, Cetakan 16, Alfabeta, Bandung.
Suhari, Yohanes, 2008. Keputusan Membeli Secara Online dan Faktor-
Faktoryang Mempengaruhinya, Semarang: Universitas Stikubank
Semarang.
Supramono dan Haryanto, 2003. Desain Proposal Penelitian Studi
Pemasaran, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Tjiptono, Fandy, 2008. Strategi pemasaran, Andi, Yogyakarta.
Watson, Marcia. L, 2005. Can There Be Just One Trust? A Cross-
Disciplinary Identification Of Trust Definitions And
Measurement, Institute of PublicRelation, Miami.
Jurnal : Kusumah, Ryan. 2015. Analyze The Effect Of Trust, Price, Quality And
Perceived Risk Tow Ard Consumer Purchase Behavior In Online Shops
Instagram. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 15 No. 05 Halaman
1-12.
Publikasi Internet :
http://www.topbrandaward.com/topbrandsurvey/surveyresult/top_brand_ind
ex_20 15_fase_1 25/05/2016 Pukul 02.45 WIB
https://www.zalora.co.id/sepatu/sekolah/converse diakses tanggal
17/06/2016 Pukul 21.00 WIB
https://www.blibli.com/converse-sekolah-lainnya/ diakses tanggal
17/06/2016Pukul 21.09 WIB

30
Lampiran:

KUESIONER PENELITIAN

“Pengaruh Pemasaran Online terhadap Keputusan Pembelian Produk


Sepatu Merek Converse pada Mahasiswa/i DIII Manajemen
Pemasaran Universitas Jambi”

I. IDENTITAS RESPONDEN

No Responden :
Nama :
Kelas :
Jenis Kelamin : a. Laki – laki b. Perempuan
Usia : ... tahun

Media elektronik apa yang digunakan untuk membeli Produk Sepatu


MerekConverse secara online?

a. PC / Laptop b. Smartphone c. Tablet

II. PETUNJUK PENGISIAN

Terimakasih atas atas perhatian saudara/saudari mengisi keusioner


ini. Anda diminta untuk memilih salah satu dari beberapa alternatif
jawaban yang tersedia dengan cara memberikan tanda centang (√).
Dalam skala ini tidak ada penilaian benar atau salah, jawaban yang
paling baik adalah yang sesuai dengan diri anda. Adapun jawaban
yang tersedia yaitu :
5 : Sangat Setuju (SS)
4 : Setuju (S)
3 : Kurang Setuju (KS)
2 : Tidak Setuju (TS)
1 : Sangat Tidak Setuju (STS)

31
III. DAFTAR PERNYATAAN

1. Variabel Kepercayaan (Trust)

No. Pernyataan SS S KS TS STS


1 Saya percaya membeli produk sepatu
merek Converse di toko online
2 Toko online yang menjual sepatu merek
Converse memberikan pelayanan yang
terbaik dalam transaksi online
3 Saya percaya terhadap keamanan produk
sepatu merek Converse pada toko online
4 Saya percaya pada kejujuran toko online
yang menjual produk sepatu merek Converse

2. Kemudahan (Easy Of Use)

No. Pernyataan SS S KS TS STS


1 Toko online mempermudah saya
memperoleh informasi lengkap tentang
sepatu merek Converse
2 Toko online mempermudah saya dalam
melakukan pemesanan produk sepatu
merek Converse
3 Toko online memberikan kemudahan
dalam bertransaksi secara online
4 Toko online membuat saya lebih efisien
waktu dalam memilih produk sepatu merek
Converse

3. Kualitas Informasi (Information Quality)

No. Pernyataan SS S KS TS STS


1 Penjual pada toko online selalu
menampilkan informasi terbaru tentang
produknya
2 Informasi produk yang diberikan oleh toko
online sesuai dengan harapan konsumen
32
3 Toko online memberikan informasi
lengkap pada produk sepatu merek Converse
4 Informasi yang ditampilkan di toko online
mudah dimengerti oleh konsumen

4. Harga (Price)
No. Pernyataan SS S KS TS STS
1 Saya membeli produk sepatu merek
Converse di toko online karena harganya
terjangkau
2 Harga produk sepatu merek Converse
dalamtoko online sesuai dengan kualitas
produk dimiliki
3 Harga produk sepatu merek Converse
dalamtoko online lebih murah
dibandingkan harga toko dengan jenis
sepatu yang sama
4 Harga produk sepatu merek Converse sesuai
dengan manfaat yang dirasakan konsumen.

5. Keputusan Pembelian
No. Pernyataan SS S KS TS STS
1 Saya memutuskan membeli produk sepatu
merek Converse pada toko online sebagai
sepatu sekolah saya
2 Saya memutuskan mencari informasi
produk sepatu merek Converse di media
online
3 Saya melakukan proses pemilihan alternatif
produk sepatu merek Converse di toko online
4 Saya yakin untuk membeli sepatu merek
Converse pada toko online

Ξ TERIMAKASIH Ξ

33

Anda mungkin juga menyukai