Anda di halaman 1dari 34

KARYA ILMIAH USAHA SEPATU OLAHRAGA RAPIDFOOT

ENTREPRENEUR AND MARKETING STRATEGY

Disusun sebagai persyaratan untuk dapat lulus dalam mata kuliah Kewirausahaan
Program Studi Teknik Informatika

Oleh:
Nama : Ghuzandi Rafid Al-Haq
NIM : 10111039
Kelas : KWU-6
Program Studi : Teknik Informatika

Dosen :
DR. IR. H. Eddy Soeryanto Soegoto

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2017
Abstrak

Karya tulis ini menjelaskan tentang berbisnis Sepatu Olahraga. sekarang


jamannya teknologi dimana semua orang dapat berbelanja secara online, hal ini bisa
kita manfaatkan dengan memasarkan produk kita di internet. Apalagi setiap orang
yang mencari peluang usaha rumahan haruslah memiliki pola (cara) berpikir yang
baik agar dapat mengelola bisnisnya menjadi berkembang dan menguntungkan.
Begitu juga halnya dengan berbisnis Sepatu Olahrga, karena butuh pengetahuan
dasar yang dapat memandu pengusaha Sepatu Olahraga mengarahkan bisninya ke
arah yang lebih baik. Bisnis ini juga dapat sebagai peluang anda yang suka dalam
olahraga Olahraga, apalagi usaha di bidang seperti ini memakai modal yang cukup
besar karena membutuhkan banyak bahan dan beberapa mesin jahit. Namun
kelemahan dari bisnis Sepatu Olahraga ini adalah pelanggan tidak dapat memakai
langsung hanya melihat gambar dan video. Tapi itu tidak menjadi masalah yang
besar, yang terpenting anda dapat membuat mereka percaya dengan tampilan-
tampilan/design Sepatu Olahraga yang menarik, berbeda dengan yang biasa
dipasaran dan kata-kata yang menyakinkan konsumen.
Keyword : bisnis, entrepreneur, online, e-commerce

i
Daftar Isi

Abstrak ..................................................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................................. ii
Bab 1 Pendahuluan .................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
1.2. Identifkasi Masalah .................................................................................. 2
1.3. Manfaat Penulisan .................................................................................... 2
Bab 2 Landasan Teori ............................................................................................. 3
2.1 Pengertian ................................................................................................. 3
2.2 Cara membuat sepatu ............................................................................... 3
2.3 Pengertian Pemasaran ............................................................................... 8
2.4 Tugas Manajemen Pemasaran ................................................................ 10
2.5 Konsep Pemasaran ................................................................................. 10
2.6 Konsep Inti Pemasaran Kebutuhan .................................................... 11
2.6.1 Keinginan ........................................................................................ 12
2.6.2 Permintaan....................................................................................... 12
2.7 Perencanaan Strategi Pemasaran ............................................................ 12
2.8 Marketing Research ................................................................................ 17
2.9 Analisis SWOT....................................................................................... 19
2.9 Manfaat analsis SWOT .......................................................................... 21
Bab 3 Proses dan Hasil .......................................................................................... 23
3.1 Proses...................................................................................................... 23
3.1.1. Rancangan Produk .......................................................................... 23
3.1.2. Ketersediaan Bahan Baku ............................................................... 23
3.1.3. Harga ............................................................................................... 23
3.2 Analsis SWOT ........................................................................................ 24
3.2.1 Strengths.......................................................................................... 24
3.2.2 Weakness ......................................................................................... 24
3.2.3 Opportunities .................................................................................. 24
3.2.4 Threats ............................................................................................. 24
3.3 Aspek Pemasaran ................................................................................... 25

ii
3.3.1 Segmentasi Targeting Positioning................................................... 25
3.3.2 Market Share ................................................................................... 26
3.4 Hasil........................................................................................................ 26
Bab 4 Kesimpulan ................................................................................................. 28
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 30

iii
Bab 1
Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Masalah


Perkembangan teknologi telah membawa banyak perubahan dalam dunia
usaha di Indonesia. Peralatan canggih dan ditunjang dengan kemampuan untuk
menerima teknologi dengan cepat membuat produksi barang dan jasa meningkat
baik dalam jumlah, kualitas maupun jenisnya. Persaingan yang terus berkembang
membuat perusahaan harus berusaha menempatkan produk sepatu di benak
konsumen. Atribut sepatu membuat konsumen dapat membedakan dan mengetahui
kelebihan sepatu yang satu dengan yang lainnya.

Kepuasan konsumen terhadap suatu sepatu merupakan salah satu hal yang
sangat penting untuk meraih pasar. Perusahaan harus dapat menciptakan sepatu
yang satu berbeda dengan yang lainnya, sehingga sepatu tersebut memiliki
keunikan tersendiri. Salah satu hal yang membuat konsumen setia terhadap sepatu
jika sepatu yang dibeli berkualitas tinggi. Sepatu di pasaran beranekaragam, namun
konsumen akan tetap loyal terhadap merek sepatu yang dianggapnya bermutu
tinggi. Loyalitas tersebut biasa dibentuk dari beberapa hal, misalnya pengalaman
menggunakan sepatu yang memuaskan dalam waktu yang lama, sehingga
konsumen akan terus menggunakan sepatu tersebut. Adapun merek sepatu yang
beredar di pasaran selain merek nike adalah reebok, specs, adidas, kasogi, dan lain-
lain. Pertimbangan masyarakat dalam memilih sepatu untuk keperluannya sangat
beragam. Sebagian besar masyarakat menginginkan harga sepatu murah, dari segi
kualitas awet, nyaman dipakai, fleksibel dan mudah cara perawatannya. Untuk
merebut hati konsumen, dalam hal ini adalah masyarakat, para produsen berlomba-
lomba mencari strategi untuk memuaskan hati konsumennya. Hal ini menimbulkan
persaingan sehat di antara produsen-produsen sepatu.

Banyak cara yang ditempuh oleh perusahaan untuk memuaskan hati para
konsumennya, di antaranya dengan melakukan penelitian untuk mengetahui
keinginan mereka. Pengawasan kualitas juga biasa di gunakan oleh produsen agar

1
kualitas tetap terjamin. Sementara untuk lebih meyakinkan konsumen, produsen
memberikan jaminan kualitas yang dapat berupa garansi. Pengemasan produk juga
dibuat lebih menarik dan rapi untuk menjaga kualitas. Pelayanan prima digunakan
produsen untuk memberikan kemudahan kepada konsumen dalam keinginannya
memiliki produk yang diinginkan.

Keseluruhan upaya produsen bertujuan untuk memuaskan konsumen,


dengan harapan konsumen memiliki loyalitas yang tinggi terhadap produknya.
Gramer dan Brown (dalam Irawan, 2009: 3) memberikan definisi mengenai
Loyalitas (loyalitas jasa), yaitu derajat sejauh mana seorang konsumen
menunjukkan perilaku pembelian berulang dari suatu penyedian jasa, memiliki
suatu desposisi atau kecenderungan sikap positif terhadap penyedia jasa, dan hanya
mempertimbangkan untuk menggunakan penyedian jasa ini pada saat muncul
kebutuhan untuk memakai jasa ini. Dari definisi yang disampaikan Gramer dan
Brown, konsumen yang loyal adalah seorang pembeli yang melakukan pembelian
berulang, juga mempertahankan sikap positif terhadap penyedia jasa.

1.2. Identifkasi Masalah


Adapun identifikasi masalah yang akan penulis utarakan pada pembahasan
karya tulis ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian sepatu?
2. Bagaimana cara membuat sepatu?
3. Bagaimana strategi pemasaran suatu perusahaan sepatu olahraga RapidFoot?

1.3. Manfaat Penulisan


Adapun manfaat yang penulis harapkan dari penulisa karya ilmiah ini
adalah sebagai berikut:
1. Penulis dan pembaca mampu mebuat rancangan produk.
2. Penulis dan pembaca mampu menganalisis kekuatan dan kelemahan perusahaan
terhadap peluang dan ancaman pesaing.
3. Penulis dan pembaca mampu menerapkan strategi pemasaran.

2
Bab 2
Landasan Teori

2.1 Pengertian
Sepatu merupakan suatu jenis alas kaki (footwear) yang biasanya terdiri
bagian-bagian kap (tutup), tali, sol, hak, dan lidah. Normalnya, ukuran sepatu
mengikuti beberapa standar, dan standar tersebut berbeda di seluruh dunia.
Penentuan ukuran sepatu pada umumnya menggunakan Brannock supaya pas dan
hasil sepatu tidak terlalu kecil atau terlalu besar.
Sepatu dibuat oleh pengrajin sepatu, sedangkan ahli reparasi sepatu dijuluki
tukang sol sepatu. Bahan-bahan untuk sepatu di antaranya adalah karet, kulit,
tekstil, dan lain sebagainya (Akan Dibahas pada Post selanjutnya). Sepatu bisa
dibuat secara tradisional, yaitu dibuat pengrajin hanya dengan menggunakan
peralatan sederhana seperti pisau, jarum, dan benang. Juga bisa dibuat secara
modern, dengan menggunakan mesin-mesin canggih di pabrik. Tentunya buatan
pabrik akan lebih cepat dan lebih bagus hasilnya.
Pemakain sepatu biasanya didahului dengan penggunaan kaus kaki atau
stoking, agar kaki tidak lecet, dan kaki terasa nyaman. Selain itu, kaus kaki
berfungsi sebagai penyerap keringat dan kelembapan sehingga kaki lebih bersih dan
higienis.

2.2 Cara membuat sepatu


Jenis-jenis bahan untuk sepatu :
1. Kulit (Original Leather)
Original leather bisa berasal dari kulit binatang seperti buaya, ular, atau sapi
dan digunakan sebagai bahan material sepatu baik untuk wanita maupun pria
original leather menjadi pilihan yang pas karena menawarkan kenyamanan dan
ketahanan asalkan kita dapat merawatnya dengan baik. Original leather memiliki
poros yang tinggi sehingga tepat digunakan di musim hujan maupun musim panas
dan bahkan musim salju.

2. Kulit Sintetic

3
Kulit sintetic menjadi pilihan tertinggi selanjutnya karena harga yang
ditawarkan lebih murah. Banyak pilihan sepatu berbahan kulit sintetis yang
Kawanori jual loh seperti salah satunya dari brand moofeat. Jenis bahan ini
merupakan campuran dari bahan kimia yang memiliki banyak varian tekstur.
Semakin beragamnya pilihan bahan kulit sintetic membuat pilihan kita untuk
membeli sepatu menjadi semakin besar ya kawan kawanori.

3. Canvas
Bahan canvas merupakan bahan yang memberikan kemudahan kita dalam
membersihka sepatu. Jenis bahan ini mudah dicuci atau dibersihkan hanya dengan
di lap menggunakan kain. Jenis bahan kanvas berasal dari bahan turunan hemp dan
sekarang juga telah terdiri atas bahan katun juga flax yang membuat bahan ini
menjadi lebih tahan lama. Salah satu brand sepatu yang menggunakan jenis bahan
canvas adalah sepatu converse. Bahan canvas juga memiliki berbagai pilihan
warna.

4. Nylon
Nylon adalah jenis bahan sintetic yang biasa digunakan untuk bahan
running shoes. Bahan nylon mulai dikembangkan pada tahun 1930. Nylon
merupakan bahan yang cocok digunakan untuk bagian luar running shoes karena
karakternya yang tipis atau enteng juga memiliki rongga untuk sirkulasi udara yang
baik. Nylon menjadi bahan yang ideal karena memberikan ruang yang cukup untuk
bernafas yang sangat dibutuhkan para atlet dengan pergerakan-pergerakan yang
sangat tinggi.

5. Denim
Denim yang kita kenal adalah bahan untuk membuat pakaian ya kawan
kawanori.. tapi sekarang ini banyak loh sepatu-sepatu yang berbahan denim, seperti
sepatu dari giant flames, trumph atau moofeat. Bahan jenis denim ini terbilang
cukup kuat juga loh kawan kawanori.. Denim berasal dari eropa dan pertama kali
muncul sekitar abad ke 18 dan berkembang hingga kini mmenjadi bahan utama
untuk fashion.

6. Plastik dan Karet

4
Jenis bahan plastik dan karet ini banyak digunakan untuk membuat sepatu
ataupun sandal. Jenis bahan ini menjadi pilihan yang pas disaat musim hujan datang
karena tidak menyerap air dan mudah dibersihkan.

7. Satin
Satin merupakan jenis bahan yang banyak digunakan untuk gaun
pernikahan. Terdapat berbagai jenis satin seperti duchesse satin, crip satin yang
biasa digunakan unruk gaun pengantin dan slipper satin atau jenis satin yang lebih
berat dan biasa digunakan untuk bahan sepatu.

Langkah-langkah membuat sepatu :


1. Siapkan bahan dan alat untuk membuat sepatu. Bahan berbeda untuk setiap
bagian sepatu. Beberapa bahan bisa dibeli atau dibuat sendiri, sebagian lain
bisa diambil dari sepatu lain. Alat-alat yang dibutuhkan bisa Anda dapatkan
di toko perangkat berat di sekitar rumah, atau Anda bisa membelinya secara
daring.
- Anda akan memerlukan sejenis kulit atau bahan kuat lainnya untuk
membuat bagian luar sepatu. Bahan ini terdiri dari beragam ketebalan,
kualitas dan warna. Bahan mana yang Anda pilih tergantung sepatu seperti
apa yang Anda inginkan.
- Anda memerlukan bahan untuk sol bagian dalam. Ini adalah bagian dari
sepatu yang tersentuh kaki Anda dan Anda memerlukan yang menopang
telapak kaki Anda dan nyaman. Anda bisa membeli sol dalam tambahan,
seperti dari Dr. Scholls, untuk menambah daya pendukung dan
kenyamanan.
- Anda memerlukan bantalan untuk ditempatkan di antara sol dalam dan sol
luar. Biasanya terbuat dari semacam busa, namun Anda bisa menggunakan
bahan apa saja yang Anda inginkan.
- Anda memerlukan sol luar. Anda bisa membeli sol yang cocok dengan gaya
dan ukuran sepatu Anda, Anda bisa menggunakan sol dari sepatu Anda
(apabila solnya masih bagus) atau Anda bisa membuatnya sendiri dari karet,
resin, plastik, kulit, atau beragam material lain. Apabila Anda buat sendiri,
Anda bisa menggunakan dua lapisan untuk menyembunyikan jahitan.

5
- Anda memerlukan bilur (welt). Ini adalah satu strip kulit atau material
kokoh lainnya yang digunakan untuk menempel bagian atas sepatu pada sol.
- Anda memerlukan sejumlah peralatan dan bahan lain. Siapkan benang yang
kuat yang cocok untuk sepatu. Bisa jadi jahitan akan terlihat, jadi pilih
warna benang yang sesuai. Anda juga memerlukan alat memotong, bisa
pisau exacto dan pisau kulit. Gunting juga diperlukan. Anda juga
memerlukan penusuk untuk menjahit atau alat serupa untuk membantu
menjahit dan mendesain. Terakhir Anda memerlukan lem yang kuat yang
cocok digunakan pada kulit.

2. Buat atau beli pola sepatu. Anda bisa membuat atau membeli pola untuk
bagian atas sepatu (lapisan terluar sepatu yang terlihat), begitu juga dengan
komponen yang ingin Anda tambahkah. Membuat pola yang sederhana
tidak akan terlalu sulit. Namun membuat sepatu yang terlihat profesional
memerlukan pola hingga keahlian Anda berkembang. Apabila Anda ingin
membuat sendiri pola Anda, ikuti instruksi umum di bawah ini:
- Siapkan cetakan sepatu. Cetakan ini bisa jadi terbuat dari gips atau resin
yang dicetak dengan kaki Anda sendiri atau dibeli daring atau di toko.
- Lapisi cetakan dengan selotip. Lapisi bentuk cetakan dengan beberapa lapis
dengan selotip besar di bagian akan membentuk sepatu.
- Gambar pola sepatu Anda. Gunakan spidol permanen atau bolpen, gambar
seperti apa sepatu Anda pada selotip. Sepatu ini bisa jadi sepatu pump yang
sederhana, sepatu oxford, atau sepatu seperti yang terlihat pada kostum
Lady Gaga. Semua terserah Anda. Tonton video atau liat gambar daring
untuk mendapatkan inspirasi.
- Potong dan copot selotip. Copot selotip dari cetakan, gunakan pisau exacto
bila diperlukan, usahakan agar selotip sebisa mungkin tetap menyatu.
Apabila menggunakan beberapa bagian (seperti membuat oxford), mungkin
Anda bisa membuat potongan apabila diperlukan untuk mencopotnya dari
cetakan.
- Tempatkan selotip pada karton atau bahan sejenis. Kemudian tempatkan
selotip serata mungkin di atas karton untuk menghasilkan pola akhir. Ingat

6
bahwa di bagian manapun yang Anda potong terpisah akan memerlukan
jahitan, jadi apabila Anda tidak mau ada jahitan, Anda perlu bagian
terbesarnya tidak terpotong. Pastikan polanya Anda susun hingga pas pada
bahan yang akan digunakan dan hanya menyisakan bahan yang bisa
digunakan untuk bagian lain.
- Potong polanya. Dengan selotip diletakkan serata mungkin dan dalam pola
yang tepat, potong pola di sepanjang sisi selotip sehingga bisa membentuk
sepatu.
- Anda mungkin memerlukan pola tidak hanya untuk bagian atas sepatu, tapi
juga untuk sol dalam, bantalan, sol luar, bilur dan bagian tambahan lain,
apabila Anda tidak membelinya secara terpisah. Solnya bisa dijiplak dari sol
Anda sendiri, berikan kelebihan untuk memberi ruang bagi kaki dan untuk
menempel bahan bagian atas sepatu.

3. Potong dan susun semua bagian. Menggunakan pisau X-acto atau alat lain
yang sama tajam dan presisi, potong tiap bagian dari pola pada masing-
masing materialnya. Anda bisa melakukan pengguntingan di atas tikar
untuk mengerjakan prakarya, meja kayu atau permukaan lain yang bisa
menahan tekanan pisau. Setelah semua terpotong, pastikan semua bagian
cocok menyatu dengan tangan atau selotip.
Ketika memotong bahan material Anda, lebihkan paling tidak 2,5 cm dari
sisi luar pola, juga sekitar satu sentimeter untuk bagian yang akan disatukan.
Bagian lebih ini akan menjadi kelebihan tempat menjahit.
Gunakan pisau kulit, potong pinggiran tiap sisi saat dijahit menyatu
sehingga bahan menjadi lebih tipis dan saling menumpuk tanpa ada
benjolan. Langkah ini memerlukan latihan, jadi coba di bahan lain dulu
untuk latihan.

4. Rekatkan. Dengan semua bagian sudah digunting, Anda akan menyusunnya


untuk menyelesaikan sepatu Anda. Prinsip dasarnya adalah sama untuk tiap
sepatu, namun perubahan penyesuaian akan diperlukan, jadi rencanakan
dulu langkah Anda.

7
- Rekatkan semua bagian atas sepatu, berikut semua bagian yang ingin Anda
tambahkan. Susun semua bagian dengan memberi lem, gunakan lem semen
atau lem pilihan Anda sendiri. Bagian tersebut harus disusun pada cetakan
sepatu (untuk menjadi bentuk 3 dimensi) tapi hati-hati jangan memberi lem
pada cetakannya. Rekatkan bagian utama menggunakan selotip, kemudian
lem sisanya pada bagian atas utama sepatu. Setelah selesai, Anda bisa lanjut
menjahit, membuat lubang dan menggunakan tusuk jahit atau jarum dan
benang khusus.
- Jahit bilur pada bagian atas sepatu. Gunakan tusuk jahit bila diperlukan,
jahit bagian atas dan bilur menyatu. Anda bisa menjahit bilur dengan sisi
muka bilur bertemu dengan sisi muka bagian atas sepatu, sepanjang garis
jahit pola Anda.
- Satukan sol luar dan bantalan. Anda bisa paling tidak menggunakan lem,
walau metode lain juga perlu dilakukan agar sepatunya kuat, misalnya
dengan paku. Apabila menggunakan dua lapis sol luar, jangan lem lapisan
dasar pada lapisan atas dan bantalan.
- Jahit bilur pada sol luar dan bantalan. Gunakan tusuk jahit bila diperlukan,
jahit bilur pada sol, dengan bagian belakang bilur menempel pada bagian
atas sol dan bantalan. Lem lapisan terbawah sol menggunakan dua lapisan.
- Pangkas kelebihan material dan tambah detil finishing bila ada. Pangkas
kelebihan bilur dan tambahkan sentuhan terakhir pada sepatu Anda, seperti
renda, pita dll. Sekarang Anda sudah selesai.

2.3 Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan


harga, promosi dan distribusi atas ide, barang dan jasa untuk menciptakan
pertukaran agar dapat memuaskan kebutuhan pelanggan dan perusahaan sekaligus
seperti yang dikatakan oleh Eddy Soeryanto Soegoto (2002:86). Bagaimana proses
merencanakan produk yang akan dijual lalu menerapkan konsep yang akan dibuat.
Promosi yang dilakukan dalam pemasaran sangat penting untuk membantu
terjualnya produk.

8
Pemasaran meliputi keseluruhan sistem yang berhubungan dengan
kegiatan-kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga
mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang atau jasa yang akan
memuaskan kebutuhan pembeli, baik yang aktual maupun yang potensial.
Pemasaran yang baik akan berbanding lurus dengan banyaknya produk yang terjual.
Eddy Soeryanto Soegoto (2015:164) mendefinisikan bahwa Pemasaran memiliki
prinsip dasar yaitu menciptakan nilai bagi pelanggan (customer value), keunggulan
bersaing dengan produk pesaing di pasar (competitive advantage), dan fokus
pemasaran.

Pemasaran sering dianggap langkah kritis dalam proses penjualan suatu


produk. Setiap kegiatan pemasaran harus mampu menghasilkan win-win solution
atau dapat diartikan kedua belah pihak baik konsumen maupun produsen mampu
terpuaskan oleh kegiatan pemasaran tersebut, yang mana konsumen merasa
terpuaskan karena dengan membeli produk tersebut maka kebutuhan atau bahkan
keinginannya terpenuhi, dan produsen dengan dibelinya produk oleh konsumen
maka mendapatkan keuntungan yang sesuai harapan. Beberapa unsur yang ada
dalam sebuah proses pemasaran :

1. Orientasi Pada Konsumen atau Pembeli


Pada umumnya produsen menghasilkan produk dalam memenuhi
kebutuhan dan kepuasan konsumen yang bertujuan untuk mendapatkan
keuntungan. Konsumen adalah orientasi utama dalam strategi bisnis. Tentu proses
marketing atau penjualan dalam bisnis tentu mengedepankan pihak konsumen
dalam konsep pemasaran sebagia perioritas utama.

2. Perencanaan Kegiatan-Kegiatan Pemasaran Secara Menyeluruh


Dalam kegiatan pemasaran harus disusun secara menyeluruh dari segala
keperluan agar mempermudah proses pemalaksanaan dan pengawasan.

3. Kepuasan Konsumen
Hal ini menjadi perhatian utama dalam menyusun strategi pemasaran.
Bagusnya manajemen pemasaran ketika menyetujui hasil keputusan para konsumen
yang maksimal. Kepuasan konsumen tidak hanya diukur dan dilihat dari kualitas

9
produk yang dihasilkan, tetapi bagaimana cara maupun strategi pemasaran yang
dijalankan.

2.4 Tugas Manajemen Pemasaran


1. Mempelajari kebutuhan maupun keinginan dari konsumen
2. Mengembangkan konsep-konsep produk atau barang untuk kebutuhan dan
kepuasan konsumen atau pasar
3. Membuat desain produk dan mengembangkan pembungkusan maupun
merk
4. Mengatur distribusi dan memeriksa penjualan
5. Menciptakan komunikasi pemasaran efektif dan efisien
6. Mengatur harga untuk mendapatkan Return on Investment yang layak.

Peranan pemasaran saat ini tidak hanya menyampaikan produk atau jasa
hingga tangan konsumen tetapi juga bagaimana produk atau jasa tersebut dapat
memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan menghasilkan laba. Sasaran dari
pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai superior,
menetapkan harga menarik, mendistribusikan produk dengan mudah,
mempromosikan secara efektif serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada
dengan tetap memegang prinsip kepuasan pelanggan.

Konsep dasar yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia.


Kebutuhan manusia adalah pernyataan dari rasa kahilangan, dan manusia
mempunyai banyak kebutuhan yang kompleks. Kebutuhan manusia yang kompleks
tersebut karena bukan hanya fisik (makanan, pakaian, perumahan dll.), tetapi juga
rasa aman, aktualisasi diri, sosialisasi, penghargaan, kepemilikan. Semua
kebutuhan berasal dari masyarakat konsumen, bila tidak puas konsumen akan
mencari produk atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut.

2.5 Konsep Pemasaran


Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi
perusahaan akan mengetahui adanya cara dan falsafah yang terlibat didalamnya.
Cara dan falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep
pemasaran tersebut dibuat dengan menggunakan tiga faktor dasar yaitu:

10
2.1 Saluran perencanaan dan kegiatan perusahaan harus berorientasi pada
konsumen/ pasar.
2.2 Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan,
dan bukannya volume untuk kepentingan volume itu sendiri.
2.3 Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan.

Konsep pemasaran sebuah adalah sebuah bisnis yang menyatakan bahwa


pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi
kelangsungan hidup perusahaan. Bagian pemasaran pada suatu perusahaan
memegang peranan yang sangat penting dalam rangka mencapai besarnya volume
penjualan, karena dengan tercapainya sejumlah volume penjualan yang diinginkan
berarti kinerja bagian pemasaran dalam memperkenalkan produk telah berjalan
dengan benar. Penjualan dan pemasaran sering dianggap sama tetapi sebenarnya
berbeda.

Tujuan utama konsep pemasaran adalah melayani konsumen dengan


mendapatkan sejumlah laba, atau dapat diartikan sebagai perbandingan antara
penghasilan dengan biaya yang layak. Ini berbeda dengan konsep penjualan yang
menitikberatkan pada keinginan perusahaan. Falsafah dalam pendekatan penjualan
adalah memproduksi sebuah pabrik, kemudian meyakinkan konsumen agar
bersedia membelinya. Sedangkan pendekatan konsep pemasaran menghendaki agar
manajemen menentukan keinginan konsumen terlebih dahulu, setelah itu baru
melakukan bagaimana caranya memuaskan.

2.6 Konsep Inti Pemasaran Kebutuhan


Konsep dasar yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia.
Kebutuhan manusia adalah pernyataan dari rasa kahilangan, dan manusia
mempunyai banyak kebutuhan yang kompleks. Kebutuhan manusia yang kompleks
tersebut karena bukan hanya fisik (makanan, pakaian, perumahan dll.), tetapi juga
rasa aman, aktualisasi diri, sosialisasi, penghargaan, kepemilikan. Semua
kebutuhan berasal dari masyarakat konsumen, bila tidak puas konsumen akan
mencari produk atau jasa yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut.

11
2.6.1 Keinginan
Bentuk kebutuhan manusia yang dihasilkan oleh budaya dan kepribadian
individual dinamakan keinginan. Keinginan digambarkan dalam bentuk obyek
yang akan memuaskan kebutuhan mereka atau keinginan adalah hasrat akan
penawar kebutuhan yang spesifik. Masyarakat yang semakin berkembang,
keinginannya juga semakin luas, tetapi ada keterbatasan dana, waktu, tenaga dan
ruang, sehingga dibutuhkan perusahaan yang bisa memuaskan keinginan sekaligus
memenuhi kebutuhan manusia dengan menembus keterbatasan tersebut, paling
tidak meminimalisasi keterbatasan sumber daya

Karena semua perusahaan berusaha menwarkan produk dan jasa yang


superior, maka konsumen dihadapkan pada pilihan yang beraneka ragam.
Konsumen membuat pilihan pembeli berdasarkan pada persepsi mereka mengenai
nilai yang melekat pada berbagai produk dan jasa ini. Nilai bagi pelanggan adalah
selisih antara nilai total yang dinikmati pelanggan karen memiliki serta
menggunakan suatu produk dan biaya total yang menyertai produk tersebut. Nilai
total antara lain nilai dari produk, jasa, personil pemasar, biaya waktu, biaya energi
yang dikeluarkan, biaya psikis. Setelah pemberian nilai, konsumen akan
mengevaluasi dan hasil evaluasi ini akan mempengaruhi kepuasan dan peluang
untuk membeli ulang produk tersebut.

2.6.2 Permintaan
Dengan keinginan dan kebutuhan serta keterbatasan sumber daya tersebut,
akhirnya manusia menciptakan permintaan akan produk atau jasa dengan manfaat
yang paling memuaskan. Sehingga muncullah istilah permintaan, yaitu keinginan
menusia akan produk spesifik yang didukung oleh kemampuan dan ketersediaan
untuk membelinya.

2.7 Perencanaan Strategi Pemasaran


Soeryanto Soegoto (2015:175) mendefinisikan bahwa Perencanaan
Strategis adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh,
memberikan rumusan ke mana perusahaan akan diarahkan, dan bagaimana sumber
daya dialokasikan untuk mencapai tujuan selama jangka waktu tertentu dalam

12
berbagai kemungkinan keadaan lingkungan. Perencanaan Pemasaran
Setiap
perusahaahn atau badan usaha selalu melakukan kegiatan pemasaran, yang
merupakan ciri dari aktivitas usahanya. Tidak ada satu badan usahapun terlepas dari
kegiatan pemasaran ini. Baik perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT),
mapun Firma, CV dan perusahaan perseroan serta Koperasi dan badan-badan usaha
milik Negara lainnya, semua tidak terlepas dari kegiatan pemasaran.

Kegiatan pemasaran yang dilakukan kegiatan perusahaan perlu


dikoordinasikan dan diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan umumnya dan
tujuan bidang pemasaran khususnya. Rencana pemasaran merupakan perumusan
usaha yang akan dilakukan dalam bidang pemasaran, dengan menggunakan sumber
daya yang ada dalam suatu perusahaan, guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu
dibidang pemasaran pada waktu tertentu dimasa yang akan datang. Perencanaan
strategi pemasaran adalah bagaiamana cara untuk dapat menemukan berbagai
peluang menarik dan menyusun strategi yang menguntungkan. Kegiatan
penyusunan rencana pemasaran inilah yang disebut dengan perencanaan
pemasaran.

Bagaimana mengetahui, mengukur atau memantau kepuasan pelanggan?


ada beberapa metode yang dapat digunakan, antara lain ;
System keluhan dan saran; contoh: menyediakan kotak saran dan keluhan, kartu
komentar, customer hot lines.
1. Survey kepuasan pelanggan; contoh: dengan questioner baik dikirim lewat pos
ataupun diberikan pada saat pelanggan berbelanja; pembicaraan secara pribadi
lewat telepon ataupun wawancara langsung.
2. Lost Customer Analysis; perusahaan menghubungi para pelanggan yang telah
berhenti membeli dari perusahaan atau mereka yang telah beralih ke pesaing.
3. Ghost Shopping: perusahaan menggunakan Ghost Shopper untuk mengamati
kekuatan dan kelemahan produk serta pelayanan perusahaan dan pesaing.
4. Sales related methode: kepuasan pelanggan diukur dengan criteria pertumbuhan
penjualan, pangsa pasar dan rasio pembelian ulang.
5. Customer panels: perusahaan membentuk panel pelanggan yang nantinya
dijadikan sample secara berkala untuk mengetahui apa yang mereka rasakan
dari perusahaan dan semua pelayanan perusahaan.

13
Personal selling merupakan komunikasi langsung antara penjual dan calon
pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan
membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian
akan mencoba dan membelinya. Penjualan tatap muka merupakan cara yang efektif
untuk menanamkan pilihan pembeli, keyakinan pembeli dan tindakan pembeli pada
tingkat tertentu dalam proses pembelian. Penjualan tatap muka ini mempunyai tiga
kualitas, yaitu: berhadapan langsung secara pribadi, keakraban dan tanggapan dari
pembeli.

Adapun tahapan-tahapan dalam proses perencanaan strategi pemasaran adalah


sebagai berikut:
1. Menguji situasi pemasaran saat ini yang meliputi proses evaluasi kinerja
sebelumnya maupun saat ini, mengkaji persaingan di pasar, menguji kekuatan
dan kelemahan internal perusahaan, dan menganalisa lingkungan eksternal
perusahaan melalui pengamatan terhadap kondisi ekonomi, lingkungan alam,
tren sosial dan budaya, hukum dan politik, dan teknologi.
2. Menyertakan kesempatan dan menentukan sasaran yang meliputi kegiatan
menyertakan produk dan target pasar dan menentukan target yang terukur dan
spesifik.
3. Mengembangkan strategi pemasaran yang meliputi pengembangan segmen
pasar, memilih pasar sasaran untuk produk, menentukan posisi produk
dibandingkan produk pesaing di pasar, dan mengembangkan bauran
pemasaran.

Segmentasi pasar atau pengelompokan pasar merupakan suatu proses


pembagian pasar dari suatu produk ke dalam beberapa kategori jenis atau segmen
konsumen, sehingga dapat diartikan bahwa segmentasi merupakan strategi yang
lebih menitik beratkan pada konsumen, bukan produk. Terdapat setidaknya empat
variable penting yang mempengaruhi segmentasi pasar dari suatu produk, yaitu
sebagai berikut:
1. Geografis yang mana berkaitan dengan lokasi, kontur tanah, iklim, dan suhu
dari suatu tempat. Perusahaan akan menentukan segmentasi geografis seperti

14
apa yang cocok untuk memasarkan produknya sehingga sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen.
2. Demografis yang mana berkaitan dengan usia, tingkat pendidikan, status
perkawinan, suku, ras, agama, kebangsaan, jenis kelamin, dan pendapatan rata-
rata masyarakat pada daerah tersebut per tahun.
3. Psikografis yang mana berkaitan dengan karakteristik konsumen seperti gaya
hidup, pendapatan, minat, dan sikap dari konsumen terhadap setiap produk.
4. Perilaku konsumen yang merupakan cara-cara konsumen menggunakan
produk yang dibelinya, manfaat yang mereka harapkan dari produk tersebut,
alasan mereka membeli produk tersebut, dan kesetiaan mereka terhadap produk
tersebut.

Manfaat dari dilakukannya segmentasi pasar dalam kegiatan perencanaan


strategi pemasaran adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan akan mampu mendeteksi secara dini dan tepat mengenai
kecenderungan-kecenderungan dalam pasar yang selalu berubah.
2. Perusahaan dapat mendesain produknya sehingga benar-benar sesuai dengan
permintaan pasar.
3. Perusahaan dapat menentukan promosi yang paling efektif untuk produk yang
dijualnya.
4. Perusahaan dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media
yang tepat bagi segmen pasar yang diperkirakan akan menghasilkan
keuntungan yang lebih besar.
5. Perusahaan dapat mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode
pada saat reaksi dari pasar cukup besar.

Setelah menetapkan segmentasi pasar, tahap selanjutnya dalam perencanaan


strategi pemasaran adalah memilih pasar sasaran (targeting market). Eddy
Soeryanto Soegoto (2013:90) mendefinisikan bahwa Targeting Market yaitu
pengerucutan dari segmentasi pasar, pada tahap ini konsumen yang menjadi target
dari pemasaran produk menjadi lebih spesifik dan jelas sehingga terjadi
penyeleksian dan evaluasi terhadap satu atau lebih segmen pasar yang akan
dimasuki. Dalam proses menetapkan sasaran pasar terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhinya, yaitu sebagai berikut:

15
1. Ukuran dan pertumbuhan segmen yang mana biasanya merupakan
karakteristik yang diinginkan karena setiap perusahaan pada umumnya
menghendaki pertumbuhan penjualan dan benefit.
2. Daya tarik struktural segmen yang mana biasanya suatu segmen pasar
mempunyai karakteristik ukuran dan pertumbuhan yang dikehendaki tetapi
tidak menarik dari sudut pandang kemampuan menghasilkan keuntungan bagi
perusahaan.
3. Tujuan dan sumber daya perusahaan, biasanya perusahaan akan
mempertimbangkan tujuan dan sumber dayanya sendiri dalam suatu segmen
pasar sehingga terkadang segmen yang menarik dapat saja terabaikan karena
tidak sejalan dengan tujuan jangka panjang dari perusahaan tersebut.

Selain dari faktor-faktor tersebut, berikut ini merupakan beberapa kriteria


dalam menentukan pasar sasaran yang terdiri dari:
1. Dapat diukur artinya setiap daya beli dan besarnya setiap segmen harus dapat
diukur dengan tingkat tertentu oleh perusahaan.
2. Dapat dicapai artinya seberapa jauh segmen pasar dapat dicapai oleh suatu
perusahaan dan dilayani dengan efektif.
3. Suatu kelompok konsumen dapat dikatakan sebagai segmen jika kelompok
tersebut sukup besar atau setidaknya cukup menguntungkan bagi perusahaan.
4. Dapat dilaksanakan dengan baik yang mana ini merupakan seberapa jauh
program tersebut efektif untuk menarik suatu segmen.

Eddy Soeryanto Soegoto (2013:95) mendefinisikan bahwa Posisi Produk


(positioning product) merupakan proses perancangan pesan-pesan dan kebijakan-
kebijakan operasi perusahaan yang memposisikan perusahaan dan produk-
produknya pada posisi yang kompetitif dan diinginkan serta terpisah sehingga jelas
di dalam pikiran seorang konsumen. Biasanya positioning dilakukan melalui
proses promosi, produk, distribusi, dan harga untuk membedakan kelebihannya
dibandingkan degan pesaing. Adapun perbedaan tersebut harus memenuhi kriteria-
kriteria sebagai berikut:
1. Perbedaan yang ada harus menimbulkan manfaat nilai yang tinggi dan penting
untuk konsumen.

16
2. Perbedaan tidak digunakan oleh pesaing atau disampaikan dengan cara yang
berbeda dengan pesaing.
3. Perbedaan tersebut membuat produk tersebut lebih unggul dari para
pesaingnya.
4. Perbedaan tersebut dapat dikomunikasikan dan dapat ditangkap oleh
konsumen.
5. Perbedaan tersebut tidak mudah ditiru oleh pesaing.
6. Konsumen bersedia membayar untuk perbedaan tersebut.
7. Perusahaan akan mendapatkan keuntungan dengan menonjolkan keuntungan
tersebut.

Setelah melakukan pemilihan segmentasi pasar, memilih sasaran pasar, dan


mengambil tindakan untuk memposisikan produk, tahap selanjutnya dalam
perencanaan strategi pemasaran adalah mengembangkan bauran pemasaran. Eddy
Soeryanto Soegoto (2013:115) mendefinisikan bahwa Bauran Pemasaran
(marketing mix) adalah strategi gabungan dari empat elemen kunci pemasaran,
yaitu; produk, harga, distribusi, dan promosi yang digunakan untuk memasarkan
produk. Penetapan dari bauran pemasaran harus memperhatikan etika dan
tanggung jawab sosial agar tidak menjadi masalah dan produk dapat diterima
dengan baik oleh konsumen.

2.8 Marketing Research


Dalam prosen perencanaan strategi pemasaran, seorang entrepreneur harus
melakukan marketing research. Menurut Holbert yang dikutip oleh Eddy
Soeryanto Soegoto (2008:2) mendefinisikan bahwa Marketing Research
merupakan suatu pendekatan yang bersifat objektif dan terorganisir untuk
mengumpulkan data pemasaran yang apabila data tersebut diproses, dianalisis, dan
diinterpretasi maka akan membantu mengungkapkan peluang-peluang serta
memberikan informasi yang lebih baik dan resiko yang lebih rendah dalam
keputusan-keputusan pemasaran dan periklanannya. Secara umum, metode
pengambilan contoh yang diinginkan harus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi yang
diteliti.

17
2. Prosedur sederhana sehingga mudah dilaksanakan.
3. Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya tertentu.
4. Merupakan penghematan dalam waktu, tenaga dan biaya.

Eddy Soeryanto Soegoto (2008:3) mendefinisikan bahwa terdapat dua


Klasifikasi Marketing Research yaitu marketing research yang bertujuan untuk
mengidentifikasi masalah dan yang bertujuan untuk memecahkan masalah. Riset
perilaku konsumen mempelajari perilaku konsumen adalah untuk memungkinkan
para pemasar meramalkan bagaimana para konsumen akan bereaksi terhadap
berbagai pesan yang disampaikan produsen dan untuk memahami cara mereka
mengambil keputusan pembelian.

Informasi yang berkaitan dengan perilaku konsumen sangat penting,


karena: tekanan persaingan yang semakin tinggi, pasar yang selalu mengalami
perubahan, kebutuhan dan keinginan konsumen yang cepat berubah dan semakin
spesifik. Apabila produsen ingin memberikan terbaik pada pelanggannya, maka
produsen harus memiliki informasi yang lengkap mengenai konsumen termasuk
segala tindak-tanduk dan perilaku para konsumennya. Informasi tersebut dapat
digunakan untuk menetapkan strategi produk, strategi pemasaran, strategi
produksi, strategi keuangan perusahaan dan hal-hal yang berkaitan dengan tujuan
perusahaan.

Kepuasan pelanggan merupakan fungsi dari pandangan terhadap kinerja


produk dan harapan pembeli. Banyak perusahaan yang bertujuan TCS (total
customer satisfaction). Sehingga para manajer pemasaran mempunyai tanggung
jawab yang terpusat pada kualitas, yaitu mereka harus berpartisipasi dalam
merumuskan strategi dan kebijakan yang dirancang untuk membantu perusahaan
agar unggul dalam persaingan melalui keistimewaan kualitas total termasuk
kualitas pemasaran dan kualitas produksi. Mengapa mementingkan pelanggan?
Pelanggan adalah orang yang penting dari segala urusan bisnis.

Publisitas mencakup usaha untuk mendapatkan ruang editorial yang


berbeda dari ruang yang dibayar (iklan) di semua media yang dapat dibaca, dilihat
atau didengar oleh konsumen atau calon konsumen dengan tujuan khusus yaitu
untuk membantu tujuan penjualan. Publisitas merupakan pemanfaatan nilai berita

18
yang terkandung di dalam suatu produk untuk membentuk citra produk yang
bersangkutan. Dibandingkan dengan iklan, publisitas mempunyai kredibilitas yang
lebih baik karena pembenaran baik langsung maupun tidak langsung dilakukan
oleh pihak lain selain pemilik iklan. Publisitas juga dapat memberikan informasi
yang lebih terperinci daripada iklan, dan khalayak tidak memandangnya sebagai
komunikasi promosi.

Pelanggan tidak tergantung kepada perusahaan, tetapi perusahaanlah yang


tergantung pada mereka. Pelanggan membentuk perusahaan dan pantaslah
mendapat pelayanan dari perusahaan dengan baik. Pelanggan bukanlah benda yang
dapat dihitung dengan statistik; pelanggan adalah manusia yang hidup dan
memiliki perasaan dan emosi. Pelanggan bukanlah seseorang yang dapat didebat
dan dipermainkan seleranya. Pelanggan adalah mereka yang dating dengan
keinginan, kebutuhan dan harapan dengan demikian tugas perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut.

Adapun yang termasuk ke dalam marketing research yang memecahkan


masalah adalah sebagai berikut:
1. Riset segmentasi yang bertujuan untuk membuat segmentasi pasar yang akan
ditargetkan berdasarkan data-data yang telah didapatkan di lapangan.
2. Riset penetapan harga yang bertujuan untuk menetapkan elemen-elemen harga
dan realisasinya berdasarkan pada data-data mengenai harga pesaing di pasar
dan harga harapan dari konsumen dari suatu produk.
3. Riset promosi yang bertujuan untuk membuat strategi promosi terhadap suatu
produk yang dipasarkan menjadi lebih efisien dan efektif sehingga mampu
menarik perhatian konsumen.
4. Riset distribusi yang bertujuan untuk mencari saluran distribusi yang paling
tepat untuk produk tertentu sehingga proses penyampaian produk ke tangan
konsumen dapat lebih cepat.

2.9 Analisis SWOT


Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis di dalam manajemen
perusahaan atau di dalam organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam
usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan, baik itu

19
tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Atau definisi analisis SWOT
yang lainnya yaitu sebuah bentuk analisa situasi dan juga kondisi yang bersifat
deskriptif (memberi suatu gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan juga
kondisi sebagai sebagai faktor masukan, lalu kemudian dikelompokkan menurut
kontribusinya masing-masing.
Satu hal yang perlu diingat baik-baik oleh para pengguna analisa ini, bahwa
analisa SWOT ini semata-mata sebagai suatu sebuah analisa yang ditujukan untuk
menggambarkan situasi yang sedang dihadapi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib
yang mampu memberikan jalan keluar yang bagi permasalahan yang sedang
dihadapi.
SWOT adalah singkatan dari:
- Strength (kekuatan).
- Weaknesses (kelemahan).
- Opportunities (Peluang).
- Threats (hambatan).

a. Strenght (S)
Yaitu analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari
suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Yang perlu di lakukan di dalam
analisis ini adalah setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatan-
kekuatan dan kelemahan di bandingkan dengan para pesaingnya. Misalnya jika
kekuatan perusahaan tersebut unggul di dalam teknologinya, maka keunggulan itu
dapat di manfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat
teknologi dan juga kualitas yang lebih maju.

b. Weaknesses (W)
Yaitu analisi kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kelemahan
dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Merupakan cara menganalisis
kelemahan di dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi yang menjadi kendala
yang serius dalam kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.

c. Opportunity (O
Yaitu analisis peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar
suatu organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi

20
organisasi dimasa depan. Cara ini adalah untuk mencari peluang ataupun terobosan
yang memungkinkan suatu perusahaan ataupun organisasi bisa berkembang di masa
yang akan depan atau masa yang akan datang.

d. Threats (T)
Yaitu analisis ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang harus
dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi berbagai
macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu perusahaan atau
organisasi yang menyebabkan kemunduran. Jika tidak segera di atasi, ancaman
tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang bersangkutan baik di masa
sekarang maupun masa yang akan datang.

Untuk menganalisis lingkungan internal dan eksternal dapat digunakan


Analisa SWOT yaitu Strenghts (memaksimalkan kekuatan), Waekness
(meminimalkan kelemahan), Opportunities (memaksimalkan peluang) dan Threats
(meminimalkan ancaman). Analisis SWOT adalah satu pekerjaan yang cukup berat
karena hanya dengan itu alternatif-alternatif strategis dapat disusun. Kegagalan
menganalisisnya berarti gagal dalam mencari relasi dan titik temu antara faktor-
faktor strategis dalam lingkungan internal dan yang terdapat dalam lingkungan
eksternal, sambil mencari hubungannya dengan misi, tujuan, dan sasaran; juga
merupakan kegagalan dalam mempersiapkan suatu keputusan strategis yang baik.
Hanya dengan analisis SWOT, keputusan-keputusan strategis yang baik dapat
dihasilkan.

2.9 Manfaat analsis SWOT


Metode analisis SWOT bisa dianggap sebagai metode analisis yangg paling
dasar, yang bermanfaat untuk melihat suatu topik ataupun suatu permasalahan dari
4 empat sisi yang berbeda. Hasil dari analisa biasanya berupa arahan ataupun
rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan untuk menambah keuntungan
dari segi peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan juga menghindari
ancaman. Jika digunakan dengan benar, analisis ini akan membantu untuk melihat
sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama ini. Dari pembahasan diatas tadi,
analisis SWOT merupakan instrumen yang bermanfaat dalam melakukan analisis
strategi. Analisis ini berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang

21
terdapat dalam suatu perusahaan atau organisasi serta menekan dampak ancaman
yang timbul dan harus dihadapi.

22
Bab 3
Proses dan Hasil

3.1 Proses
3.1.1. Rancangan Produk
Rancangan produk RapidFoot dapat dilihat pda gambar dibawah ini :

Gambar 3-1 RapidFoot

3.1.2. Ketersediaan Bahan Baku


Ketersediaan bahan baku utama yaitu kulit, toecap, suede, sol, dan outsol
rubber. Membuat Sepatu Olahraga butuh ketelitian dari membuat model sampai
cutting dan proses menjahit. Untuk mendapatkan bahan baku dalam membuat
Sepatu Olahraga tidak terlalu sulit karena di daerah Jl. Cibaduyut banyak yang
menjualnya.

3.1.3. Harga
Penetetapan Harga berdasarkan dari pembuatan RapidFoot itu sendiri
dengan menekankan pada kualitas produk dan hasil searching dengan para pesaing,
Maka untuk untuk produk RapidFoot
Biaya Bahan Baku Rp. 3.151.600
Biaya Tenaga Kerja Rp. 2.230.000
Biaya Overhead Rp. 1.749.325
Total Biaya Produksi Rp. 7.130.925

23
Berdasarkan total biaya harga sebesar Rp. 120.000 dengan harga yang ini
RapidFoot sudah mendapatkan untung yang banyak dan lebih murah dari harga
pesaing.

3.2 Analsis SWOT


Startegi SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats) ini untuk
mengetahui kelemahan dan kekuatan perusahaan sendiri dan perusahaan pesaing.
Hal ini baik dilakukan sebelum melakukan proses pemasaran agar produk yang kita
jual tidak kalah dari produk pesaing.

3.2.1 Strengths
Kekuatan dari produk RapidFoot yaitu dari singkatan namanya sepatu
cepat, namanya unik dan mudah diingat. Kekuatan utama dari produk ini yaitu dari
bahan yang kuat dari kulit. Produk yang murah dengan kualitas yang baik ini akan
memberikan dampak positif dihapadan konsumen.

3.2.2 Weakness
Kelemahan dari produk RapidFoot yaitu harga yang ditawarkan tergantung
dari desain/model yang dibuat dan tergantung dari harga bahan, jika harga bahan
baku naik dipasaran, ini akan membuat harga RapidFoot akan berubah.

3.2.3 Opportunities
Peluang dalam menjalankan bisnis di sepatu olahraga sangat cocok saat ini,
karena hampir semua kalangan suka berolahraga apalagi ditunjang lapangan
olahraga yang semakin banyak. Trend dari negara lain pun menjadi acuan
masyarakat dalam melakukan olahraga, karena sudah banyak olahraga-olaharaga
baru saat ini.

3.2.4 Threats
Ancaman perusahaan lain yang menjual produk yang sejenis dengan
perusahaan ini yaitu modal mereka yang lebih banyak dan pemasaran yang lebih

24
luas membuat ketatnya persaingan penjualan. Kemasan produk pesaing yang lebih
menarik dan produk yang lebih awal dari produk ini.

3.3 Aspek Pemasaran


Aspek pasar merupakan salah satu aspek yang berkenaan mengenai kondisi
pasar dari bidang usaha yang di jalankan. Oleh karena itu terdapat beberapa
pertanyaan yang mendasar mengenai aspek pasar pada Bisnis Sepatu Olahraga
RapidFoot yang akan di jalankan.

3.3.1 Segmentasi Targeting Positioning


Jantung pemasaran strategis modern dapat dijelaskan sebagai pemasaran
STP yaitu segmenting (segmentasi), targeting (penentuan target pasar) dan
positioning (penentuan posisi pasar). Dalam kasus usaha sepatu olahraga ada tiga
tahap yang harus diperhatikan sebagai berikut:
- Segmentasi Pasar
Segmentasi produk RapidFoot adalah toko online maupun toko olahraga.
Dilihat dari produk yang akan dipasarkan RapidFoot termasuk kedalam
beberapa segmentasi, yaitu:
a. Segmentasi Demogtafis
Peminat RapidFoot dapat dilihat dari kalangan usia yaitu anak-anak maupun
dewasa
b. Segmentasi Psikografis
Segmentasi gabungan antara psikologis dan demografis, dari aspek
psikologis banyak kalangan yang mencari sepatu olahraga dengan desain
yang berbeda dan harga yang murah.
- Targeting
Usaha sepatu olahraga RapidFoot menargetkan semua kalangan di masyarakat
sebagai konsumen.
- Positioning
Produk RapidFoot produk yang murah dan terjangkau bagi kalangan
masyarakat.

25
3.3.1 Promosi
Sarana dalam mengenalkan kepada lingkungan dalam menyebar luaskan
mengenai usaha sepatu olahraga RapidFoot dengan menggunakan toko online dan
jejaring sosial (Twitter, Instagram dan Line). Promosi awal dilakukan di toko online
seperti tokopedia, dan menggunakan media sosial berupa Twitter, Instagram dan
Line untuk menjaring pelanggan lebih luas lagi.

3.3.2 Market Share


Hasil observasi mengenai ketertarikan pecinta olahraga terhadap sepatu
olahraga. Prospek ini sangat menjanjikan yaitu dengan melihat persentasi
ketertarikan pencinta olahraga terhadap sepatu yaitu dari 81 responden terdapat 73
orang yang tertarik pada sepatu olahraga atau sekitar 90% total hobi olahraga yang
diberikan quisioner berminat membeli produk RapidFoot. Berikut ini merupakan
hasil observasi mengenai ketertarikan pecinta olahraga.

3.4 Hasil
Seorang entrepreneur menurut dari proses yang sudah dijelaskan harus bias
memahami kondisi internal terlebih dahulu sebelum ingin melihat kondisi di luar.
Jika belum mengetahuinya maka proses pembuatan produk akan kacau dan lebih
mengacu pada gagasan pribadi tanpa melihat gagasan dari yang lain. Jika
mengetahui kondisi internal baru melihat keluar dan bias menyesuaikan dengan
perkembangan yang sedang terjadi dan tidak ketinggalan informasi.
Seorang entrepreneur harus bias memahami kondisi perusahaan yang
sedang terjadi dan mampu menjadi pemimpin yang bias dijadikan contoh bagi
karyawannya. Kondisi perusahaan akan berpengaruh terhadap produk yang
dihasilkan karena produk berbanding lurus dengan kondisi pembuatan produk.
Produk yang baik adalah produk yang memuaskan pihak perusahaan dan juga
memuaskan keinginan pelanggan. Jika produk tersebut memuaskan pelanggan
maka pelanggan akan setia pada produk yang dijual dan kecil kemungkinan untuk
pindah ke produk yang lain.
Strategi pemasaran sangat berperan penting dalam terjualnya suatu produk.
Sebagus-bagusnya suatu produk jika pemasarannya kurang baik maka produk
tersebut tidak akan terjual secara maksimal. Pemilihan strategi yang tetap akan

26
sangat penting, namun memilih strategi tesebut sulit untuk dilakukan. Perlu
beberapa kali percobaan strategi agar bisa berhasil. Perusahaan yang bertahan
adalah perusahaan ayng mampu bangkit dari kegagalan. Kegagalan tersebut salah
satunya dari kesalahan strategi pemasaran maupun dari kesalahan pembuatan
produk.

27
Bab 4
Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil untuk modal tak perlu besar, dengan dana
Rp10 juta usaha ini bisa berlangsung. Dengan dana tersebut Anda gunakan untuk
membeli mesin gerinda dan mesin seset kulit. Anda juga harus mengeluarkan biaya
sebesar untuk membeli bahan kulit kurang lebih sebanyak 10 kg, untuk 1 kg-nya
biasanya berharga Rp. 170.000.

Begitu juga dengan pembelian bahan sintetis, sebagai modal awal yang
dibutuhkan adalah 30 m, untuk satu meternya biasanya berharga Rp 90.000. Bahan
lainnya seperti lem, outsole, insole, hak dan aksesoris lainnya Rp2.000.000.
Sementara untuk gaji dua orang pegawai Rp3.600.000, dan Rp 2.400.000 untuk
biaya telepon dan listrik.

Dari perhitungan di atas, modal yang dibutuhkan untuk merintis usaha ini
kurang lebih sebesar Rp20.000.000. Dengan perhitungan 10 kg bahan kulit bisa
memproduksi 20 pasang sepatu dengan harga yang ditawarkan berkisar
Rp500.000, bahan sintetis untuk memproduksi 80 pasang sepatu dengan harga
yang ditawarkan berkisar Rp200.000.

Maka dapat katakan omset produksi sepatu bisa mencapai Rp. 26.000.000.
Angka ini diperoleh dari penjualan (katakanlah)20 pasang sepatu dikali
Rp500.000. Rp. 10.000.000 untuk penjualan 80 pasang sepatu seharga Rp 200.000.

Tetapi tetap saja, kalau ingin produk Anda diterima pasar, sebaiknya pelaku
usaha juga melakukan riset pasar sebelum membuat desain sehingga benar-benar
mengetahui desain yang disukai konsumen dan menekan risiko produk tidak laku
terjual.
Tak hanya itu, target pasar sepatu kualitasnya juga sebaiknya menyasar
kelas menengah atas mengingat sepatu ini bisa menjadi pilihan dengan
menawarkan kenyamanan dan kualitas serta desain tak kalah dengan sepatu
branded.

28
Karena sepatu ini berbeda dengan apa yang dicari dari kalangan menengah
ke bawah, dimana harga sepatu yang murah masih menjadi daya tarik utama
meskipun kualitas serta daya tahan sepatu kurang bagus.

Selain itu, Anda juga harus pintar membuat desain esklusif dan limited
edition untuk sepatu yang Anda produksi, Pasalnya, kini yang dicari adalah produk
sepatu lokal berkualitas dan desain mengikuti tren sepatu branded. Ya, sepatu
macam ini bahkan mampu menjaring konsumen kelas atas. Tak heran jika omset
yang bisa diraup dari bisnis sepatu lokal kelas premium ini mencapai ratusan jutaan
rupiah per bulan.

29
Daftar Pustaka

Aplikasi Alat Manajemen Pemasaran dalam Proses Pengembangan Produk,


Andi Offset, 2013; Prof. Dr. Dwi Kartini Yahya, Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto,
Ir. Yogi Suherman, SE., MM.

Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung, 2002, Elexmedia Komputindo, 2015,


Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto.

Marketing Research, The Smart Way to solve a Problem, Elexmedia


Komputindo, 2008, Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto.

30

Anda mungkin juga menyukai