Anda di halaman 1dari 17

e-Journal Komunikasi Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha

Program Studi Ilmu Hukum (Volume 5 Nomor 1 Maret 2022)

FENOMENA INDUSTRI FAST FASHION: KAJIAN HUKUM


PERSPEKTIF KEKAYAAN INTELEKTUAL INDONESIA

Yudi Kornelis

Fakultas Hukum, Universitas Internasional Batam, Indonesia


e-mail: {yudi.kornelis@uib.edu}

Abstrak
Fast fashion yakni sebuah mode yang diproduksi secara cepat, murah dan massal;
serta sering kali mengambil konsep desain dari pertunjukkan adibusana merek lain
terutama merek high-end. Beberapa tahun terakhir, fast fashion menjadi suatu tren
bisnis yang dilakukan oleh beberapa perusahaan karena sangat menguntungkan.
Disisi lain, eksistensi fast fashion memberikan kerugian bagi perusahaan merek high-
end dimana aksi perusahaan fast fashion dilakukan tanpa izin dan merupakan suatu
pelanggaran atas hak kekayaan intelektual. Diketahui belum ada regulasi yang secara
spesifik yang mengatur dan menyebutkan perlindungan desain fashion secara tegas.
Dalam hal ini, penulis mengkaji beberapa hal. Pertama, perkembangan fast fashion di
Indonesia. Kedua, menganalisis peraturan perundang-undangan yang mengakomodir
proteksi karya desain fashion. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian
yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan. Dari hasil penelitian
diketahui bahwa perkembangan industri fast fashion baik secara global dan Indonesia
cukup signifikan. Selain diketahui pangsa pasar yang luas di Indonesia, terdapat
banyak perusahaan fast fashion yang membuka gerainya di Indonesia. Dengan
besarnya potensi pendapatan yang mungkin diterima dan diketahui banyak kasus
plagiarisme oleh perusahaan fast fashion di luar Indonesia, maka perlu untuk
diketahui regulasi akan kekayaan intelektual di Indonesia sendiri. Di Indonesia,
terdapat 3 regulasi kekayaan intelektual yang dapat digunakan dan mengakomodir
perlindungan secara hukum yakni hak cipta, merek dan desain industri.

Kata kunci: Perlindungan Hukum, Kekayaan Intelektual, Fast Fashion

Abstract
Fast fashion is a fashion that is produced quickly, cheaply and in bulk; and often take
design concepts from couture shows of other brands, especially high-end brands. In
recent years, fast fashion has become a business trend carried out by several
companies because it is very profitable. On the other hand, the existence of fast
fashion provides a loss for high-end brand companies where the fast fashion
company's actions are carried out without permission and are a violation of intellectual
property rights. It is known that there is no specific regulation that regulates and
explicitly mentions the protection of fashion design. In this case, the author examines
several things. First, the development of fast fashion in Indonesia. Second, analyze
the laws and regulations that accommodate the protection of fashion design works.
The research method used is normative juridical research with a statutory approach.
From the results of the study, it is known that the development of the fast fashion
industry both globally and in Indonesia is quite significant. Apart from being known for
its wide market share in Indonesia, there are many fast fashion companies that have
opened their outlets in Indonesia. With the large potential income that may be
received and there are many cases of plagiarism by fast fashion companies outside
Indonesia, it is necessary to know the regulation of intellectual property in Indonesia
itself. In Indonesia, there are 3 intellectual property regulations that can be used and
accommodate legal protection, namely copyright, trademark and industrial design.

Keywords : Legal Protection, Intellectual Property, Fast Fashion

262
e-Journal Komunikasi Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Ilmu Hukum (Volume 5 Nomor 1 Maret 2022)

PENDAHULUAN
Bisnis kreatif di era ini berkembang GDP (Gross Domestic Product) global
dengan sangat pesat,1 hal ini terjadi atau diperkirakan sebesar USD
akibat proses digitalisasi dan 1.000.000.000.000 (satu triliun dollar
penyebaran informasi yang semakin amerika serikat).4 Angka-angka tersebut
cepat melalui sarana teknologi informasi didapatkan atas kontribusi dari banyak
yang canggih.2 Hal ini dapat dilihat dari pihak di dalam industri bisnis fashion.
kehadiran social media di kehidupan Terdapat 3 (tiga) pihak sebagai aspek
kita seperti Instagram, Youtube, utama yang mendukung peningkatan
Snapchat, Twitter dan Tiktok yang industri ini yakni: (1) Peran majalah
menjadi platform penunjang mode seperti Vogue, Elle, Cosmopolitan
berkembangnya bisnis kreatif. Berbicara dan Harper’s Bazaar; (2) pertunjukan
mengenai sektor bisnis kreatif, diketahui adibusana seperti Jakarta Fashion
terdapat berbagai jenis industri di Week, New York Fashion Week, Paris
dalamnya. Salah satunya adalah Fashion Week, Arab Fashion Week dan
industri fashion. Menurut Collins, Berlin Premium; serta (3) eksistensi
Industri fashion memiliki definisi yakni: merek-merek terkenal dan High-End
“the industry that deals with the world of seperti Celine, Gucci, Prada, Armani
fashion”3 yang berarti, industri yang dan merek karya desainer ternama
berhubungan dengan dunia fashion. lainnya.5
Dunia fashion yang dimaksud disini Progresivitas pertumbuhan dan
mencakup segala hal yang perkembangan bisnis mode ini juga
berhubungan dengan manufaktur didukung oleh adanya tren fast fashion.
pakaian mulai dari proses desain, Menurut the Vou, fast fashion memiliki
produksi, distribusi dan komersialisasi. definisi yakni: “An all-encapsulating term
Dalam beberapa tahun terakhir, bisnis used to describe a business model
mode atau industri fashion semakin based on copying and replicating high-
berkembang. Hal ini diketahui dari end fashion designs.”6 Yang artinya
tingginya pendapatan penjualan global adalah “Fast fashion merupakan istilah
untuk industri yang satu ini yang dimana yang merangkum semua yang
menghasilkan sebesar lebih dari USD digunakan untuk menggambarkan
180.000.000.000 (seratus delapan puluh model bisnis yang melakukan proses
miliar dolar amerika serikat) setiap penyalinan dan mereplikasi desain
tahunnya, dan secara persentase yakni mode kelas atas.” Proses penyalinan
sekitar 4% (empat persen) dari total dan replikasi tersebut dilakukan oleh
ribuan karyawan yang dipekerjakan oleh
1
pelaku usaha untuk menemukan dan
Kantor Komunikasi Publik. (2014). Bisnis Digital
Di Era Ekonomi Kreatif Punya Potensi Untuk
menyalin desain terbaru yang dikenakan
Berkembang Pesat,
4
https://www.unpad.ac.id/2014/05/bisnis-digital-di- Deny Andreas Krismawan. (2021). Fast Fashion
era-ekonomi-kreatif-punya-potensi-untuk- Dalam Konteks Hak Kekayaan Intelektual (Urgensi
berkembang-pesat/. Diakses 02 Februari 2022. Perlindungan Hukum Karya Desain Fashion Sebagai
2
Wawan Setiawan. (2017). Era Digital Dan Bagian Ekonomi Kreatif), Jurnal Legislasi Indonesia
Tantangannya, in Seminar Nasional Pendidikan 18(2), 282–95.
5
2017. Ibid.
3 6
Collins. (n.d). Collins Dictionary. Katherine Saxon. (2021). Complete Fast Fashion
https://www.collinsdictionary.com/dictionary/english Guide – Definitions, Problems, Examples, Solutions.
/fashion-industry. Diakses 01 Februari 2022. The Vou.

263
e-Journal Komunikasi Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Ilmu Hukum (Volume 5 Nomor 1 Maret 2022)

oleh selebriti di media sosial atau oleh keinginan konsumen, lahirlah konsep
model di atas catwalk atau red carpet.7 'fast fashion' ini.9
Fast Fashion sendiri juga dapat berarti
suatu mode yang diproduksi secara
cepat, murah, dan massal serta bentuk
produknya yang mengambil konsep
desain dari pertunjukan adibusana
merek lain dan diaplikasikan menjadi
model baju siap pakai yang siap
dipasarkan dan bertujuan mengikuti tren
terkini. Dari pengertian tersebut, dapat
diketahui beberapa unsur Fast Fashion
Gambar 1. Ilustrasi – Gucci (High
yakni: (1) Sebuah mode; (2) Produksi
End-kiri) dan Mango (Fast Fashion-
cepat, murah dan massal; dan (3)
kanan)10
mengambil konsep desain merek
lain/merek kelas atas saat pertunjukkan
Produksi pakaian dengan konsep
adibusana. Di masa lalu, retailer fast
fast fashion ini diketahui telah membuat
fashion hanya membuat perkiraan
para desainer dirugikan karena desain
desain mode atau 'tiruan'. Namun,
yang mereka rancang ‘digunakan’
kemajuan teknologi dan platform media
dengan tanpa izin dan diproduksi ulang
sosial tidak hanya meningkatkan e-
oleh perusahaan lain. Hal tersebut
commerce global, tetapi juga
cukup menyedihkan karena disamping
meningkatkan jumlah pemalsuan dan
perusahaan tersebut tidak hormat
tiruan oleh fast fashion. Saat ini, retailer
dengan desainer, diketahui juga industri
fast fashion tidak hanya membuat
fast fashion ini sejatinya telah
desain serupa, tetapi juga menawarkan
mendapatkan kesuksesan yang besar
replika jahitan-untuk-jahitan yang tepat.8
dengan dibuktikan oleh sale growth
Lahirnya konsep fast fashion ini
yang berkelanjutan.11 Potensi besar
adalah karena konsumen saat ini
yang dimiliki industri fashion dengan
menginginkan mode terbaru yang sama,
penjualan yang besar, merupakan suatu
tetapi tidak mau membayar harga yang
perkembangan dalam dunia ekonomi
mahal. Dengan keinginan untuk
namun disisi lain merupakan tantangan
membeli replika dan barang-barang
di bidang hukum karena diketahui belum
dengan standar yang lebih rendah,
diperolehnya proteksi hukum yang
retailer fashion melihat peluang tersebut
maksimal dari tindakan piracy atau
di pasar. Dalam upaya menyesuaikan
penggunaan desain oleh pihak lain
tanpa izin yang dilakukan oleh pelaku
usaha fast fashion. Dengan semakin

7 9
Cheng. (2021). Definition Of Fast Fashion, Venus Edology. (n.d). Find out How This Unique Business
Zine. Practice Has Benefited Consumers and Taken the
8
James Donoian & Wallach Margarita. (2018). Fast Fashion Industry by Storm.,
Fashion and IP Regulation: Will Fast Fashion Kill the https://www.edology.com/blog/fashion-media/rise-
Golden Goose?, of-fast-fashion/. Diakses 02 Januari 2022.
10
https://www.lexology.com/library/detail.aspx?g=2b1 Julie Zerbo. (2015). How the High Street Gets
efd99-6f50-486f-aec2-fa9569bc9102. Diakses 01 Away with Fashion Robbery?. Dazed.
11
Januari 2022. Op.Cit.

264
e-Journal Komunikasi Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Ilmu Hukum (Volume 5 Nomor 1 Maret 2022)

banyaknya produk fast fashion yang intelektualitas manusia yang diwujudkan


diproduksi dengan memplaigiat desain dalam suatu karya yang nyata dan
yang sedang tren melalui pertunjukan memberikan hak eksklusif kepada
adibusana, maka para desainer asli pemilik, pemegang dan pencipta karya
yang mendesain rancangan awal telah yang dimana terbagi atas beberapa
dilanggar hak kekayaan intelektual-nya. bentuk produk perlindungan seperti hak
Hal ini dikarenakan para retailer dalam cipta (copyright), hak paten (patent), hak
memproduksi tidak meminta izin merek (trademark), dan hak desain
penggunaan desain kepada para industri (industrial design). Namun,
desainer terlebih dahulu. Tentunya diantara semua produk hukum tersebut,
prosesnya akan sangat panjang dan desain fashion sebagai salah satu karya
budget yang dikeluarkan tidaklah hasil olah pikir manusia tidak memiliki
sedikit. Beberapa perusahaan ritel regulasi khusus, melainkan tersebar
fashion besar yang memproduksi fast pada berbagai peraturan perundang-
fashion seringkali menggunakan desain undangan. Selain itu, tidak ada aturan
fashion dari perusahaan yang lebih yang tegas menyebutkan perlindungan
besar atau desain yang dibuat oleh atas “desain fashion” yang dimana hal
desainer independen. Produk seperti ini dapat menyebabkan suatu
sepatu, baju, celana, jas, jaket dan kebingungan. Atas keadaan tersebut
aksesoris lainnya yang diproduksi dan maka regulasi yang ada perlu untuk
dibuat oleh retailer fast fashion memiliki ditelaah dan dianalisis, sehingga
bentuk desain yang menyerupai desain dengan itu dapat diketahui ruang
asli yang dirancang oleh perusahaan lingkup dan bagian apa saja yang
merek ternama atau desainer diproteksi oleh peraturan perundang-
independen yang terlebih dahulu undangan di Indonesia untuk industri
menciptakan desain produk-produk fashion. Hal ini perlu diketahui karena
tersebut. Para retailer fast fashion perkembangan fast fashion yang cukup
dengan cepat menjiplak beberapa signifikan.
desain tanpa melalui prosedur seperti Berdasarkan hal-hal tersebut,
licensing penggunaan desain dari maka terdapat 2 (dua) kajian dalam
desainer asli yang merancangnya. Dari penelitian ini. Pertama, perkembangan
sisi para desainer asli atau perusahaan fast fashion di Indonesia. Kedua,
merek ternama yang desainnya dipakai mengkaji regulasi hukum HKI di
begitu saja tanpa melalui permohonan Indonesia yang memproteksi produk
izin yang dilakukan oleh retailer fast fashion. Penelitian ini bertujuan agar
fashion, tindakan tersebut merupakan dapat mengetahui dan memahami
tindakan yang tak beretika dan perlindungan HKI di Indonesia atas
menyebabkan kerugian baik secara kehadiran fenomena fast fashion di
moral maupun ekonomi.12 industri fashion dan oleh karenanya
Sejatinya, atas keadaan tersebut dapat menganalisis peraturan-
HKI seharusnya merupakan sebuah perundangan yang ada.
jawaban dan solusi. HKI pada
hakikatnya adalah hukum yang Metode Penelitian
mengatur perlindungan terhadap hasil Penelitian ini menggunakan
metode penelitian yuridis dengan
12
pendekatan doktrinal yang bersifat
Op.Cit.

265
e-Journal Komunikasi Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Ilmu Hukum (Volume 5 Nomor 1 Maret 2022)

normatif.13 Dalam penelitian ini, penulis intelektual merupakan hal yang penting.
menggunakan pendekatan peraturan Dalam literatur sistem hukum anglo-
perundang-undangan. Data yang saxon, HKI dikenal dengan istilah
penulis gunakan adalah data sekunder Intellectual Property Rights (IPR). Sri
yang diperoleh dengan teknik studi Redjeki Hartono mengemukakan,
kepustakaan, yang dimana penulis bahwa KI pada hakikatnya adalah suatu
melakukan penelusuran kepustakaan hak dengan sifat khusus dan istimewa
sesuai dengan bahan hukum yang yang diberikan oleh Negara
berkaitan dengan objek penelitian ini, berdasarkan ketentuan peraturan
yang terdiri atas bahan hukum primer perundang-undangan dan sesuai
berupa peraturan perundangan- dengan prosedur dan syarat-syarat
undangan; dan, bahan hukum sekunder yang berlaku. Selaras dengan definisi
berupa jurnal, buku dan publikasi. Data- yang disampaikan oleh Sri Rejeki
data yang telah diperoleh di atas Hartono, OK Saidin mendefinisikan HKI
kemudian diolah dengan pendekatan sebagai hak kebendaan, hak atas
kualitatif yang didukung dengan analisis sesuatu benda yang lahir dari hasil kerja
peraturan perundang-undangan. otak dan rasio manusia. Sependapat
dengan dua ahli sebelumnya, Rachmadi
Hasil Penelitian dan Pembahasan Usman mendefinisikan KI sebagai “hak
Fast Fashion yakni sebuah mode kepemilikan terhadap karya–karya yang
yang diproduksi secara cepat, murah lahir atau muncul atas kemampuan
dan massal; dan mengambil konsep intelektualitas manusia dalam hal ilmu
desain merek lain dan/atau merek kelas pengetahuan dan teknologi (IPTEK)”.14
atas/high end saat merek tersebut Dari definisi yang dikemukakan
melakukan pertunjukkan adibusana. oleh para ahli diatas, dapat disimpulkan
Fast Fashion merupakan bagian dari bahwa kekayaan intelektual pada
industri fashion. Ciri-ciri fast fashion hakikatnya merupakan hak eksklusif
yakni: (1) Produk fast fashion memiliki yang diberikan secara yuridis oleh
banyak model dan selalu mengikuti Negara kepada seseorang atau
trend terbaru. (2) Model fashion selalu sekelompok orang atas hasil
berganti dalam waktu yang sangat intelektualnya.15 Dalam hal ini, hasil
singkat; (3) Diproduksi pada negara intelektual yang dimaksud merupakan
Asia dan negara berkembang, dimana benda tidak berwujud yang dihasilkan
pekerja digaji dengan sangat murah oleh proses daya pikir, daya cipta dan
tanpa ada jaminan keselamatan kerja rasio manusia yang diungkapkan ke
dan upah yang layak, salah satunya di
Indonesia; (4) Menggunakan bahan
baku yang low quality, murah dan tidak 14
Putri Andini and Khusuf Komarhana, (n.d).
tahan lama. Pencatatan Hak Cipta Atas Karya Tulis Universitas
Berbicara mengenai industri ini, Internasional Batam.
fashion sebagai bagian dari industri https://opac.library.uib.ac.id/index.php?author=%22P
utri+Andini%22&search=Search. Diakses 01 Januari
kreatif kehadiran hukum hak kekayaan
2021.
15
Hari Sutra Disemadi & Hanifah Ghafila
13
Kornelius Benuf & Muhamad Azhar. (2020). Romadona.. (2021). Kajian Hukum Hak Pencipta
Metodologi penelitian hukum sebagai instrumen Terhadap Desain Grafis Gratis Yang Dipergunakan
mengurai permasalahan hukum kontemporer. Gema Kedalam Produk Penjualan Di Indonesia. Jurnal
Keadilan, 7(1), 20-33. Meta-Yuridis, 4(2).

266
e-Journal Komunikasi Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Ilmu Hukum (Volume 5 Nomor 1 Maret 2022)

dalam suatu bentuk ciptaan atau pekan mode. Preferensi yang


penemuan tertentu.16 berkembang untuk pakaian fast fashion
yang terjangkau dengan meningkatnya
1. Perkembangan Fast-Fashion di populasi anak muda mendorong pasar
Indonesia fast fashion.18
Fast fashion merupakan industri Di Indonesia sendiri pada tahun
yang sangat berkembang di era ini. 2019, dicatatkan bahwa industri fashion
Dilansir dari Laporan yang dirilis oleh menjadi salah satu industri yang
The Business Research Company, mengalami peningkatan pertumbuhan
diketahui bahwa: “ukuran pasar fast terbesar dalam semester pertama pada
fashion global diperkirakan akan tumbuh tahun 2019 dengan persentase 19,86%
dari USD 91,23 miliar pada tahun 2021 (sembilan belas koma delapan puluh
menjadi USD 99,23 miliar pada tahun enam persen) dari pertumbuhan 6,96%
2022 dengan tingkat pertumbuhan (enam koma sembilan puluh enam
tahunan gabungan (CAGR) sebesar persen) di semester pertama tahun
8,8% (delapan koma delapan persen). 2018. Perkembangan industri fashion
Pasar fast fashion diperkirakan akan hingga tahun 2019 mampu memberikan
tumbuh menjadi USD 133,43 miliar kontribusi pada ekonomi kreatif terbesar
pada tahun 2026 dengan CAGR kedua di Indonesia dengan kontribusi
sebesar 7,7% (tujuh koma tujuh pendapatan sebesar 18,01% (delapan
persen).”17 belas koma nol satu persen) atau Rp
Meningkatnya adopsi pakaian 116 triliun,19 dan menguasai 56% (lima
yang terjangkau oleh populasi anak puluh enam persen) ekspor dari industri
muda yang meningkat mendorong ekonomi kreatif. Pesatnya
perkembangan pangsa pasar fast perkembangan industri fashion ini
fashion. Menurut perkiraan Persatuan memberikan pengaruh atas lahirnya
Bangsa-Bangsa (PBB) tentang populasi fenomena fast fashion di Indonesia.
pemuda dunia, pada tahun 2019 Fast Fashion sudah menjadi
populasi pemuda berjumlah 1,2 miliar fenomena global, pengaruhnya sampai
dan diproyeksikan akan tumbuh sebesar ke berbagai negara tak terkecuali
7,9% (tujuh koma sembilan persen) Indonesia. Banyak merek fast fashion
menjadi 1,3 juta pada tahun 2030. yang telah masuk ke Indonesia, merek
Sebagian besar pemuda tertarik pada tersebut diantaranya seperti Zara
pakaian yang unik, trendi, dan (Spanyol), H&M (Sweden), Uniqlo
terjangkau. Oleh karena itu, perusahaan (Jepang), dan lainnya.20 Banyaknya
manufaktur pakaian jadi berfokus untuk perusahaan-perusahaan untuk merek-
menghadirkan pakaian mode dari tren merek fast fashion yang masuk ke
mode terkini yang disajikan dalam Indonesia disebabkan Indonesia sendiri
16
Hari Sutra Disemadi. (2022). Contextualization of
18
Legal Protection of Intellectual Property in Micro Ibid.
19
Small and Medium Enterprises in Indonesia. LAW Binus. (2019). Trend Industri Fesyen Di Indonesia,
REFORM, 18(1), 89-110. https://binus.ac.id/bandung/2019/12/trend-industri-
17
The Business Research Company (2022). Fast fesyen-di-indonesia/. Diakses 10 Februari 2022.
20
Fashion Global Market Report 2022, Ni Kadek Yuni Diantari. (2021). Tren New Normal
https://www.thebusinessresearchcompany.com/report Pada Industri Fast Fashion Di Indonesia: Adaptasi
/fast-fashion-global-market-report. Diakses 15 Fast Fashion Di Masa Pandemi. Bhumidevi: Journal
Februari 2022. of Fashion Design, 1(2), 70.

267
e-Journal Komunikasi Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Ilmu Hukum (Volume 5 Nomor 1 Maret 2022)

memiliki pangsa pasar yang luas.21 manusia dan industri fashion, akhir-akhir
Hingga saat ini, telah banyak ini fenomena fast-fashion dan
perusahaan fast fashion yang membuka sengketanya menjadi isu yang perlu
banyak gerai di berbagai tempat di diperhatikan. Beberapa gugatan pernah
Indonesia diantaranya perusahaan yang dilayangkan kepada perusahaan
tersebut yakni: (1) H&M yang memiliki fast fashion pemilik merek Forever 21
35 (tiga puluh lima) toko;22 (2) Zara yang oleh desainer dan perusahaan merek
memiliki 13 (tiga belas) toko;23 dan (3) high-end seperti Anna Sui, Diane von
Uniqlo yang memiliki 46 (empat puluh Furstenberg, dan Gucci, yang dimana
enam) toko.24 Dari data ini dapat mereka memberikan tuduhan bahwa
diketahui bahwa adanya penerimaan perusahaan fast-fashion tersebut
masyarakat Indonesia akan fast fashion menyalin karya aslinya.25 Berikut ini
yang dapat dilihat dari jumlah toko yang adalah beberapa contoh karya asli dari
cukup banyak dibuka oleh perusahaan desainer dan perusahaan merek high-
fast fashion di Indonesia. Selain itu end yang disandingkan dengan karya
diketahui bahwa fast fashion mengalami Forever21.
perkembangan baik secara global
maupun di Indonesia.

2. Perlindungan Kekayaan
Intelektual atas Eksistensi Tren
Fast Fashion ditinjau dari
Hukum Positif Indonesia

Hasil intelektualitas manusia sudah


seharusnya dilindungi. Perlindungan
dapat dilakukan melalui regulasi dan
hukum. Industri fashion sebagai industri
Gambar 1 Karya Gucci (High End - Kiri)
kreatif sangatlah bersinggungan dengan
dan Forever21 (Fast Fashion - Kanan)-
hal ini. Berbicara mengenai
(Sumber: Bazaar, 2017)26
perlindungan hasil intelektualitas

21
Amiko Ajeng Oktadwianti. (2018). Aspek
Pembentuk Negative Emotion: Studi Pada Fast
Fashion Di Indonesia, Indonesia Banking School.
22
H&M. (2019). H&M Launches Shop Online In
Indonesia, https://about.hm.com/news/general-news-
2019/h-m-launches-shop-online-in-
25
indonesia.html#:~:text=Thefirst H%26M store Elizabeth Vulaj. (2020). Will Fast Fashion Go Out
in,online shopping in 49 markets. Diakses 15 of Style Soon? How Couture Designers, Celebrities,
Fabruari 2022. and Luxury Brands Fighting Back May Change The
23
Boxme. (2019). How ZARA Successfully Enters Future Legal Landscape for Mass Affordable
The Indonesian Market, https://blog.boxme.asia/how- Retailer, Santa Clara High Technology Law Journal
brand-zara-successfully-enters-the-indonesian- 36(2), 199.
26
market/#:~:text=While in Indonesia%2C Zara has 13 Lauren Alexis Fisher. (2017). Gucci Sues Forever
stores. Diaskes 12 Desember 2021. 21 Over Knockoff Stripe Designs,
24
Uniqlo. (n.d). Pencari Lokasi Toko, https://www.harpersbazaar.com/fashion/designers/a1
https://map.uniqlo.com/id/id/. Diakses 15 Februari 1654021/gucci-sues-forever-21/. Diakses 13 Januari
2022. 2022.

268
e-Journal Komunikasi Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Ilmu Hukum (Volume 5 Nomor 1 Maret 2022)

Burberry pada tahun 2018.29 Kasus


lainnya yakni desainer pakaian mewah
Isabel Marant menyatakan bahwa
Mango melakukan plagiarisme terhadap
desain sepasang sepatu bot asli
miliknya.30 Berangkat dari kasus yang
melibatkan karya desainer ternama dan
merek high-end yang ditiru oleh
beberapa perusahaan fast-fashion
tersebut, maka perlu diketahui
bagaimana cara untuk melindungi karya
fashion dengan menggunakan produk
Gambar 2 Karya Anna Sui (Desainer -
hukum yang tersedia di Indonesia. Di
Kiri) dan Forever21 (Fast Fashion -
Indonesia sendiri terdapat beragam
Kanan)27
jenis HKI. Namun, hanya ada 3 (tiga)
jenis HKI yang mengakomodir
perlindungan di industri fashion yakni
sebagai berikut.

H
KI
di
In
du
Ha M
stri De
k ere
Fa sai
Gambar 3 Karya Anna Sui (Desainer - Ci k n
shi
Kiri) dan Forever21 (Fast Fashion - ptaHKI di on In
Kanan) Gambar 4. Industri Fashion
(Sumber: Olahan Pribadi, du2022)
Selain itu, ada juga kasus serupa stri
yang dimana gugatan dilayangkan
terhadap perusahaan fast fashion Hak Cipta (Copyright)
seperti Target oleh perusahaan merek Secara yuridis, berdasarkan
high-end yakni Burberry,28 Burberry Pasal 1 angka 1 Undang-Undang
menyatakan bahwa Target menyalin the Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak
brand’s signature check print milik Cipta (UU HC), hak cipta adalah:“hak
eksklusif pencipta yang timbul secara
otomatis berdasarkan prinsip deklaratif

27 29
Clutter Magazine. (2016). Good Artists Copy, Dan DeBaun. (2018). Burberry Sues Target for
Great Brands Steal, Allegedly Counterfeiting Its Check Pattern,
https://www.cluttermagazine.com/news/2016/08/goo https://www.bizjournals.com/twincities/news/2018/0
d-artists-copy-great-brands-steal. Diakses 11 Januari 5/09/british-fashion-brand-sues-target-for-
2022. allegedly.html. Diakses 11 Januari 2022.
28 30
Vulaj. (2020). Loc.Cit. Vulaj. (2020). Op.Cit.

269
e-Journal Komunikasi Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Ilmu Hukum (Volume 5 Nomor 1 Maret 2022)

setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam desain yang sudah berwujud suatu
bentuk nyata tanpa mengurangi pakaian tak mendapatkan perlindungan
pembatasan sesuai dengan ketentuan dari hak cipta. Namun, perlindungan hak
peraturan perundang-undangan.” Hak cipta terhadap produk fashion dapat
cipta atau dikenal juga sebagai melingkupi perlindungan terhadap
copyright adalah jenis hak kekayaan gambar, motif atau corak yang terdapat
intelektual yang melindungi ciptaan dalam desain produk busana tersebut.
yang berupa karya tulis, karya seni dan Dengan kata lain hak cipta hanya
lain sebagainya. Pengaturan atas hak memberikan perlindungan terhadap
cipta di Indonesia diatur dalam UU HC. desain yang bersifat ‘ornamental’ yang
UU HC mengatur bahwa suatu karya diaplikasikan pada sebuah produk
atau ciptaan yang dapat dilindungi busana atau pakaian. Oleh karena itu.
dalam undang-undang ini adalah hak cipta tak memberikan perlindungan
meliputi sebagaimana disebutkan dalam terhadap produk fashion dalam bentuk
Pasal 40 ayat (1) UU HC yang berbunyi: sebagai barang fungsional dan
“Ciptaan yang dilindungi oleh hak cipta, diproduksi secara massal untuk tujuan
meliputi ciptaan dalam bidang ilmu industri.31 Artinya hanya desainnya dan
pengetahuan, seni dan sastra yang gambar yang berada di pakaian saja
terdiri atas: a. Buku, pamflet, yang diproteksi, namun tidak sampai
perwajahan karya tulis yang diterbitkan, pada bentuk nyata dari produk fashion
dan semua hasil karya tulis lainnya; b. tersebut misalnya potongan, bentuk dan
Ceramah, kuliah, pidato, dan Ciptaan dimensi produk.
sejenis lainnya; c. Alat peraga yang Terlepas dari bagian apa saja
dibuat untuk kepentingan pendidikan yang dilindungi oleh UUHC, perlu
dan ilmu pengetahuan; d. Lagu dan/atau diketahui bahwa untuk dapat dilindungi
musik dengan atau tanpa teks; e. suatu ciptaan maka hal yang dilakukan
Drama, drama musikal, tari, koreografi, adalah melakukan pengumuman32
pewayangan, dan pantomim; f. Karya misalnya dengan mengadakan
seni rupa dalam segala bentuk seperti launching di media sosial atau
lukisan, gambar, ukiran, kaligrafi, seni pertunjukan adibusana. Hak cipta
pahat, patung, atau kolase; g. Karya diketahui tidak wajib dicatatkan, hal ini
seni terapan; h. Karya arsitektur; i. Peta; dikarenakan hak cipta sendiri muncul
j. Karya seni batik atau seni motif lain; secara deklaratif yakni sejak
k. Karya fotografi; l. Potret; m. Karya diumumkan.
sinematografi; n.Terjemahan, tafsir,
saduran, bunga rampai, basis data,
adaptasi, aransemen, modifikasi dan
karya lain dari hasil transformasi”.
Apabila melihat bunyi pasal
tersebut, diketahui bahwa di huruf (f)
disebutkan “karya seni rupa dalam
31
Krismawan, “Fast Fashion Dalam Konteks Hak
Kekayaan Intelektual (Urgensi Perlindungan Hukum
segala bentuk” merupakan ciptaan yang
Karya Desain Fashion Sebagai Bagian Ekonomi
dapat dilindungi, hal ini dapat Kreatif).”
mengakomodir perlindungan fashion 32
Siti Hatikasari, “Esensi Perlindungan Hukum
dalam bentuk karya seni rupa yakni Dalam Sistem First To Announce Atas Karya Cipta,”
desain pakaian. Sayangnya, bentuk Supremasi Hukum : Jurnal Penelitian Hukum 27, no.
2 (2018): 130.

270
e-Journal Komunikasi Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Ilmu Hukum (Volume 5 Nomor 1 Maret 2022)

Sederhananya, dengan kata lain


identitas merupakan suatu pembeda.
Pembeda tersebut bertujuan agar
konsumen dapat dengan mudah
mengetahui produk, barang atau jasa
mana yang ia ingin gunakan dari
perusahaan dan bisnis yang ada.
Pembeda tersebut biasanya diwujudkan
dalam bentuk tanda seperti nama, logo,
gambar, suara dan lain sebagainya.
Tanda-tanda tersebut biasanya dikenal
sebagai ‘merek’.35 Secara yuridis,
definisi merek disebutkan dalam Pasal 1
Gambar 5. Peragaan Adibusana angka (1) Undang-Undang Nomor 20
sebagai Bentuk Pengumuman Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi
Ciptaan Desain Fashion (Sumber: Geografis (UUMIG), yang dimaksud
Glamour, 2015)33 dengan merek sendiri adalah : “tanda
yang dapat ditampilkan secara grafis
berupa gambar, logo, nama, kata, huruf,
angka, susunan warna dalam bentuk 2
(dua) dimensi dan/atau 3 (tiga) dimensi,
suara, hologram, atau kombinasi dari 2
(dua) atau lebih unsur tersebut untuk
membedakan barang dan/ atau jasa
yang diproduksi oleh orang atau badan
hukum dalam kegiatan perdagangan
barang dan/ atau jasa.”
Eksistensi regulasi merek
memiliki tujuan untuk melindungi suatu
Gambar 6. Ilustrasi Launching Desain produk dari pelanggaran terhadap
Fashion di Instagram Story merek produk tersebut. Perlindungan
sebagai Bentuk Pengumuman fashion melalui merek ini digunakan
(Sumber: Laterblog, 2021)34 untuk mencegah dan mengatasi
tindakan dari produk kompetitor yang
Merek melakukan perilaku bisnis curang
Dalam dunia bisnis, identitas seperti melakukan plagiasi. Merek yang
merupakan hal penting untuk dilindungi dalam UU MIG ini adalah
membedakan suatu bisnis perusahaan berupa merek dagang dan merek jasa,
A dan bisnis perusahaan B. yang dimana berlaku selama 10 tahun
sejak tanggal penerimaan permohonan
33
Leah Melby Clinton, “Gucci Spring 2016 Runway
Show: All the Pictures You Have to See,” Glamour,
2015, https://www.glamour.com/story/gucci-spring-
2016-runway-pictures.
34
Laterblog, “Ultimate Guide to Instagram For 35
Indra Maasawet. (2017). Perlindungan Merek
Fashion,” 2021, accessed March 20, 2022, Berbasis Daya Pembeda Di Indonesia, Jurnal Ilmu
https://later.com/blog/instagram-for-fashion/. Hukum: Principium 1(1), 55.

271
e-Journal Komunikasi Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Ilmu Hukum (Volume 5 Nomor 1 Maret 2022)

dan setelah memperoleh sertifikat.36 desain dari produk Louis Vuitton (LV)
Merek merupakan tanda yang dengan bentuk yang serupa. Kemudian
dicantumkan pada suatu barang atau yang masuk dalam kategori tindakan
produk.37 Jika suatu barang hasil yang masuk perlindungan merek adalah
produksi suatu perusahaan tidak jika suatu produsen pakaian
memiliki kekuatan pembeda dianggap memproduksi busana dengan
sebagai tidak cukup mempunyai menggunakan merek produk Versace
kekuatan pembedaan dan karenanya tanpa izin. Sementara itu, perlindungan
bukan merupakan merek. Hukum merek terhadap produk desain fashion
menyatakan merek sebagai sesuatu memiliki fungsi untuk:38
yang menjadi milik eksklusif pihak a. Membantu melindungi
tertentu, dan melarang pihak lain untuk identitas suatu brand dengan
memanfaatkannya kecuali dengan izin cara menghindarkan
dari pemilik merek. Merek dagang juga kesamaan dengan brand lain
dapat diartikan sebagai simbol yang yang beredar di pasar;
digunakan untuk membedakan suatu b. Mencegah produk palsu yang
produk barang dan/atau jasa yang menggunakan merek tanpa
dimiliki suatu perusahaan dari seijin pemilik merek;
perusahaan kompetitornya. Pada c. Memberikan kewenangan
umumnya istilah ini disebut sebagai kepada penegak hukum untuk
“brand”. Berkaitan dengan industri melakukan tindakan terhadap
fashion, merek atau brand pada suatu pemalsuan produk tanpa
produk adalah identitas dari produk mendapatkan izin dari pihak
busana tersebut. Sebagai contoh desain pemegang merek.
fashion berupa tas memiliki merek
dagang “Hermes” atau “Armani”. Untuk memperoleh perlindungan
Perlindungan yang diberikan oleh hak merek maka merek harus didaftarkan
merek dalam industri fashion adalah dan memperoleh sertifikat mereknya.39
perlindungan terhadap logo atau Setelah hal tersebut dilaksanakan maka
identitas dari produk tersebut. untuk melindungi produk fashion maka
Sedangkan untuk desain dari produk pemegang merek dapat melakukan
fashion itu sendiri tidak mendapatkan pencantuman merek pada produk.
perlindungan dari peraturan di bidang
merek. Sebagai contoh pembajakan
terhadap desain yang tidak
mendapatkan perlindungan dari merek
yaitu, suatu produk yang dibuat oleh
peritel besar di industri fast fashion
membuat tas yang menggunakan

36
Zaenal Arifin and Muhammad Iqbal. (2020).
Perlindungan Hukum Terhadap Merek Yang
Terdaftar, Jurnal Ius Constituendum 5(1), 56.
37 38
Nopiana & Hari Sutra Disemadi. (2021). Op.Cit.
39
Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Hak Syahriyah Semaun. (2016). Perlindungan Hukum
Merek: Suatu Kajian Komparatif Antara Jepang Dan Terhadap Merek Perdagangan Barang Dan Jasa,
Indonesia. Widya Yuridika: Jurnal Hukum 4(2). Jurnal Hukum Diktum 14(2), 110.

272
e-Journal Komunikasi Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Ilmu Hukum (Volume 5 Nomor 1 Maret 2022)

Suatu desain industri sendiri dapat


dalam beberapa bentuk yakni sebagai
berikut.
a. Fitur 3 (tiga) dimensi yaitu bentuk
dari sebuah produk;
b. Fitur 2 (dua) dimensi yaitu dalam
bentuk ornamen, pola, garis,
warna dari suatu produk;
c. Kombinasi dari satu atau lebih
fitur.
Gambar 7 Logo Merek Gucci (Sumber: Berdasarkan ketentuan Pasal 1
Gucci) angka 1 Undang-Undang Nomor 31
Tahun 2000 Tentang Desain Industri
(UUDI), yang dimaksud dengan desain
industri adalah “suatu kreasi tentang
bentuk, konfigurasi, atau komposisi,
garis atau warna, atau garis dan warna,
atau gabungan daripadanya yang
berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi
yang memberikan kesan estetis dan
dapat diwujudkan dalam pola tiga
dimensi atau dua dimensi serta dapat
dipakai untuk menghasilkan suatu
produk, barang, komoditas industri, atau
Gambar 8 Contoh Bentuk Pencantuman
kerajinan tangan.” Dari ketentuan dalam
Merek Gucci pada Produk Fashion
regulasi desain industri menyatakan
(Sumber: Gucci)40
bahwa desain industri mengacu kepada
Dengan pencantuman merek di aspek ornamental dan estetika dari
produk, maka siapapun yang tanpa izin suatu produk dan tidak
mencantumkan hal-hal yang termasuk mempertimbangkan aspek teknis dan
didalam kategori merek seperti logo, fungsionalnya.
nama dan hal lainnya di suatu produk Kemudian, untuk mendapatkan
maka pemilik merek bisa menggugat perlindungan desain industri maka
atau melaporkan pihak tersebut. Dalam desain harus didaftarkan terlebih dahulu
tersebut bukan karena peniruan desain, dengan memenuhi syarat yaitu: 1)
melainkan karena penggunaan merek Desain harus baru. ‘Baru’yang
tanpa izin. dimaksud adalah jika tidak ada desain
yang sama yang ada di pasar sebelum
Desain Industri tanggal formulir pendaftaran; 2) Desain
Secara umum, desain industri harus asli. ‘Asli’ dalam hal ini harus
mengacu kepada suatu bentuk luar dan benar-benar diciptakan oleh desainer
fungsi produk secara keseluruhan. dan bukan merupakan tiruan atau
turunan dari desain yang sudah ada;
40
Gucci. (n.d). Wallets and Small Accessories for dan 3) Desain harus memiliki ciri
Men, https://www.gucci.com/us/en/ca/men/wallets- kekhususan atau unik. Produk fashion
and-small-accessories-for-men-c-men-accessories- sebagai suatu karya dalam bidang
wallets. Diakses 01 Maret 2022.

273
e-Journal Komunikasi Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Ilmu Hukum (Volume 5 Nomor 1 Maret 2022)

desain mendapatkan perlindungan tual


dalam peraturan tentang desain industri
di Indonesia. Dalam UU DI, Hal Desain Logo Fitur 3 (tiga)
perlindungan terhadap produk desain yang fashion dan dimensi
industri mendapatkan perlindungan Dilindu sebagai tulisan yaitu bentuk
selama jangka waktu 10 (sepuluh) tahun ngi seni dari sebuah
sejak tanggal penerimaan. Akan tetapi rupa produk;
hal ini kurang sesuai dengan sifat dari (sebata Fitur 2 (dua)
produk desain fashion yang memiliki s pada dimensi
sifat mudah berganti-ganti atau memiliki corak yaitu dalam
siklus pendek (short lifecycle), dimana dan bentuk
memiliki waktu pergantian yang kurang motifnya ornamen,
dari 10 (sepuluh) tahun sejak pertama tidak pola, garis,
diumumkan atau dipublikasikan. sampai warna dari
Kemudian, jenis-jenis desain yang pada suatu
masuk dalam lingkup perlindungan tekstur produk;
dalam UU DI di Indonesia tidak kainnya, Kombinasi
disebutkan dengan tegas dan jelas. jenis dari satu
Ketentuan yang mengatur adalah kainnya atau lebih
tentang bentuk desain tersebut harus dan hal fitur.
bersifat estetis dan diwujudkan dalam lainnya) Dengan
karya 3 (tiga) dimensi atau 2 (dua) syarat
dimensi dan dapat diproduksi secara desain
massal. harus baru,
Berdasarkan penjelasan tersebut, asli dan
dapat diketahui dan dipahami terdapat bersifat
tiga bentuk produk hukum yang dapat kekhususan
digunakan untuk melindungi ancaman .
plagiarisme produk fashion dari Untuk Cukup Pendaf Pendaftaran
perusahaan fast fashion ataupun pelaku memp dilaksan taran desain
plagiasi lainnya yakni melalui hak cipta, eroleh akan merek industri
merek, dan desain industri. Berikut ini perlind pengum
adalah tabel rangkuman atas regulasi ungan uman
hukum yang mengakomodir (3)
perlindungan atas desain fashion Jangk Perlindu 10 10 tahun
tersebut. a ngan tahun
Waktu atas
Perlin suatu
Tabel 1. Perlindungan Desain Fashion dunga ciptaan
melalui Hukum Kekayaan Intelektual n berlaku
Indonesia selama
pencipta
Jenis Hak Merek Desain hidup
Kekay Cipta Industri dan
aan ditamba
Intelek h 50

274
e-Journal Komunikasi Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Ilmu Hukum (Volume 5 Nomor 1 Maret 2022)

tahun fashion yang telah masuk ke Indonesia,


setelah merek tersebut diantaranya seperti Zara
pencipta (Spanyol), H&M (Sweden), Uniqlo
mening (Jepang), dan merek lain. Hal ini
gal dikarenakan pangsa pasar yang luas.
dunia. Hingga saat ini, telah banyak
Jika perusahaan fast fashion yang membuka
pencipta banyak gerai di berbagai tempat di
lebih Indonesia yakni: (1) H&M yang memiliki
dari 1 35 (tiga puluh lima) toko; (2) Zara yang
orang, memiliki 13 (tiga belas) toko; dan (3)
maka Uniqlo yang memiliki 46 (empat puluh
hak enam) toko. Hal ini menunjukkan bahwa
tersebut adanya penerimaan masyarakat
diberika Indonesia akan fast fashion yang dapat
n dilihat dari jumlah toko yang cukup
selama banyak dibuka oleh perusahaan fast
hidup fashion di Indonesia dan pangsa
ditamba pasarnya. Dengan penerimaan yang
h 50 cukup besar dan fakta banyak kasus
tahun terkait HKI yang dilakukan perusahaan
pencipta fast fashion maka perlu diketahui
terakhir regulasinya.
mening Regulasi khusus terkait desain
gal fashion di Indonesia untuk saat ini
dunia. belum ada. Namun, dapat diketahui dan
Sumber: Olahan Pribadi, 2022 dipahami terdapat tiga bentuk produk
hukum yang dapat digunakan untuk
Dalam hal diketahuinya terdapat 3 melindungi ancaman plagiarisme produk
produk hukum yang dapat digunakan fashion dari perusahaan fast fashion
untuk memproteksi suatu karya hasil ataupun pelaku plagiasi lainnya yakni
pikiran manusia, para pelaku usaha melalui hak cipta, merek, dan desain
yang bergerak di Industri ini dapat industri. Perlindungan hak cipta atas
memilih dan menggunakan semua atau produk fashion adalah pada desain dan
beberapa cara yang ditawarkan seperti ornamental dari produk fashion tersebut.
dengan mendaftarkan mereknya dan Perlindungannya muncul sejak
mencantumkannya di produk fashion dilakukannya pengumuman. Merek
atau mendaftarkan produk fashion sendiri dapat dilindungi apabila
sebagai suatu desain industri atau didaftarkan dan dicantumkannya merek
hanya dengan melakukan pengumuman pada suatu produk fashion. Sehingga
melalui pertunjukan adibusana. apabila ada yang mencantumkan merek
di produk yang ia memiliki, pemilik
Kesimpulan merek dapat mengajukan gugatan
Perkembangan fast fashion secara terhadap pelanggaran penggunaan
global dan di Indonesia cukup signifikan. merek tanpa izin. Sedangkan desain
Hal ini diketahui dari banyak merek fast industri, perlindungannya juga dapat

275
e-Journal Komunikasi Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Ilmu Hukum (Volume 5 Nomor 1 Maret 2022)

dilakukan melalui pendaftaran namun allegedly.html. Diakses 11


dengan syarat desain harus baru, asli Januari 2022.
dan unik. Deny Andreas Krismawan. (2021). Fast
Fashion Dalam Konteks Hak
Daftar Pustaka Kekayaan Intelektual (Urgensi
Perlindungan Hukum Karya
Amiko Ajeng Oktadwianti. (2018). Aspek Desain Fashion Sebagai Bagian
Pembentuk Negative Emotion: Ekonomi Kreatif), Jurnal
Studi Pada Fast Fashion Di Legislasi Indonesia 18(2), 282–
Indonesia, Indonesia Banking 95.
School. Edology. (n.d). Find out How This
Binus. (2019). Trend Industri Fesyen Di Unique Business Practice Has
Indonesia, Benefited Consumers and
https://binus.ac.id/bandung/201 Taken the Fashion Industry by
9/12/trend-industri-fesyen-di- Storm.,
indonesia/. Diakses 10 Februari https://www.edology.com/blog/fa
2022. shion-media/rise-of-fast-
Boxme. (2019). How ZARA Successfully fashion/. Diakses 02 Januari
Enters The Indonesian Market, 2022.
https://blog.boxme.asia/how- Elizabeth Vulaj. (2020). Will Fast
brand-zara-successfully-enters- Fashion Go Out of Style Soon?
the-indonesian- How Couture Designers,
market/#:~:text=While in Celebrities, and Luxury Brands
Indonesia%2C Zara has 13 Fighting Back May Change The
stores. Diaskes 12 Desember Future Legal Landscape for
2021. Mass Affordable Retailer, Santa
Cheng. (2021). Definition Of Fast Clara High Technology Law
Fashion, Venus Zine. Journal 36(2), 199.
Clutter Magazine. (2016). Good Artists Gucci. (n.d). Wallets and Small
Copy, Great Brands Steal, Accessories for Men,
https://www.cluttermagazine.co https://www.gucci.com/us/en/ca/
m/news/2016/08/good-artists- men/wallets-and-small-
copy-great-brands-steal. accessories-for-men-c-men-
Diakses 11 Januari 2022. accessories-wallets. Diakses 01
Collins. (n.d). Collins Dictionary. Maret 2022.
https://www.collinsdictionary.co H&M. (2019). H&M Launches Shop
m/dictionary/english/fashion- Online In Indonesia,
industry. Diakses 01 Februari https://about.hm.com/news/gene
2022. ral-news-2019/h-m-launches-
Dan DeBaun. (2018). Burberry Sues shop-online-in-
Target for Allegedly indonesia.html#:~:text=Thefirst
Counterfeiting Its Check Pattern, H%26M store in,online shopping
https://www.bizjournals.com/twin in 49 markets. Diakses 15
cities/news/2018/05/09/british- Fabruari 2022.
fashion-brand-sues-target-for- Hari Sutra Disemadi & Hanifah Ghafila
Romadona.. (2021). Kajian

276
e-Journal Komunikasi Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Ilmu Hukum (Volume 5 Nomor 1 Maret 2022)

Hukum Hak Pencipta Terhadap Krismawan, “Fast Fashion Dalam


Desain Grafis Gratis Yang Konteks Hak Kekayaan
Dipergunakan Kedalam Produk Intelektual (Urgensi
Penjualan Di Indonesia. Jurnal Perlindungan Hukum Karya
Meta-Yuridis, 4(2). Desain Fashion Sebagai Bagian
Hari Sutra Disemadi. (2022). Ekonomi Kreatif).”
Contextualization of Legal Laterblog, “Ultimate Guide to Instagram
Protection of Intellectual For Fashion,” 2021, accessed
Property in Micro Small and March 20, 2022,
Medium Enterprises in https://later.com/blog/instagram-
Indonesia. LAW REFORM, for-fashion/.
18(1), 89-110. Lauren Alexis Fisher. (2017). Gucci
Indra Maasawet. (2017). Perlindungan Sues Forever 21 Over Knockoff
Merek Berbasis Daya Pembeda Stripe Designs,
Di Indonesia, Jurnal Ilmu https://www.harpersbazaar.com/
Hukum: Principium 1(1), 55. fashion/designers/a11654021/g
James Donoian & Wallach Margarita. ucci-sues-forever-21/. Diakses
(2018). Fast Fashion and IP 13 Januari 2022.
Regulation: Will Fast Fashion Leah Melby Clinton, “Gucci Spring 2016
Kill the Golden Goose?, Runway Show: All the Pictures
https://www.lexology.com/library You Have to See,” Glamour,
/detail.aspx?g=2b1efd99-6f50- 2015,
486f-aec2-fa9569bc9102. https://www.glamour.com/story/
Diakses 01 Januari 2022. gucci-spring-2016-runway-
Julie Zerbo. (2015). How the High Street pictures.
Gets Away with Fashion Ni Kadek Yuni Diantari. (2021). Tren
Robbery?. Dazed. New Normal Pada Industri Fast
Kantor Komunikasi Publik. (2014). Fashion Di Indonesia: Adaptasi
Bisnis Digital Di Era Ekonomi Fast Fashion Di Masa Pandemi.
Kreatif Punya Potensi Untuk Bhumidevi: Journal of Fashion
Berkembang Pesat, Design, 1(2), 70.
https://www.unpad.ac.id/2014/0 Nopiana & Hari Sutra Disemadi. (2021).
5/bisnis-digital-di-era-ekonomi- Perlindungan Hukum Terhadap
kreatif-punya-potensi-untuk- Pemegang Hak Merek: Suatu
berkembang-pesat/. Diakses 02 Kajian Komparatif Antara
Februari 2022. Jepang Dan Indonesia. Widya
Katherine Saxon. (2021). Complete Fast Yuridika: Jurnal Hukum 4(2).
Fashion Guide – Definitions, Putri Andini and Khusuf Komarhana,
Problems, Examples, Solutions. (n.d). Pencatatan Hak Cipta
The Vou. Atas Karya Tulis Universitas
Kornelius Benuf & Muhamad Azhar. Internasional Batam.
(2020). Metodologi penelitian https://opac.library.uib.ac.id/inde
hukum sebagai instrumen x.php?author=%22Putri+Andini
mengurai permasalahan hukum %22&search=Search. Diakses
kontemporer. Gema Keadilan, 01 Januari 2021.
7(1), 20-33.

277
e-Journal Komunikasi Yustisia Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Ilmu Hukum (Volume 5 Nomor 1 Maret 2022)

Siti Hatikasari, “Esensi Perlindungan hcompany.com/report/fast-


Hukum Dalam Sistem First To fashion-global-market-report.
Announce Atas Karya Cipta,” Diakses 15 Februari 2022.
Supremasi Hukum : Jurnal Uniqlo. (n.d). Pencari Lokasi Toko,
Penelitian Hukum 27, no. 2 https://map.uniqlo.com/id/id/.
(2018): 130. Diakses 15 Februari 2022.
Syahriyah Semaun. (2016). Wawan Setiawan. (2017). Era Digital
Perlindungan Hukum Terhadap Dan Tantangannya, in Seminar
Merek Perdagangan Barang Nasional Pendidikan 2017.
Dan Jasa, Jurnal Hukum Diktum Zaenal Arifin and Muhammad Iqbal.
14(2), 110. (2020). Perlindungan Hukum
The Business Research Company Terhadap Merek Yang
(2022). Fast Fashion Global Terdaftar, Jurnal Ius
Market Report 2022, Constituendum 5(1), 56.
https://www.thebusinessresearc

278

Anda mungkin juga menyukai