Anda di halaman 1dari 6

Contoh SOP Perusahaan

SOP sebaiknya dibuat oleh individu yang berkompeten dan sangat memahami
perusahaan, terutama tujuan yang ingin dicapai perusahaan. Dengan SOP, target
dan tujuan yang dimiliki perusahaan akan lebih mudah tercapai secara efektif dan
sistematis.

Mengacu pada format standar SOP perusahaan yang sudah dijelaskan pada poin
sebelumnya, berikut ini contoh SOP perusahaan pada proses produksi pastry.

SOP Proses Produksi

SOP (Standard Operating Procedure)  PT Aneka Pastry


Tujuan: SOP ini dibuat untuk memastikan pastry yang dihasilkan oleh
departemen produksi sesuai dengan standar perusahaan.
Ruang Lingkup: Panduan bagi setiap karyawan dalam departemen produksi.
Istilah: Daftar istilah dalam proses produksi pastry yang wajib diketahui pekerja
antara lain mixing (pengadukan adonan), rounding (pembulatan
adonan), moulding (pembentukan adonan), resting (pengistirahatan adonan)
dan final proofing (fermentasi akhir).
Syarat dan Ketentuan: Setiap pekerja yang melakukan proses produksi harus
memperhatikan keamanan dan keselamatan kerja. Pengoperasian mesin produksi
harus dilakukan oleh pekerja yang memahami dan memiliki tanggung jawab
tersebut.
Penanggung Jawab: Kepala bagian produksi memastikan setiap pekerjaan
berjalan seperti yang sudah direncanakan dan sesuai dengan ketentuan.
Keputusan dalam proses proses produksi harus berdasarkan persetujuan kepala
bagian produksi.
Proses Produksi:
Untuk memastikan mutu dan kualitas PT Dua Indonesia, pembuatan pastry  harus
dilakukan sesuai tahapan berikut ini:
Mixing (Pengadukan Adonan)
Mixing adonan menggunakan yeast atau ragi roll. Proses mixing tidak perlu
sampai kalis karena akan diroll berulang kali.
Semakin lama fermentasi, adonan akan semakin mengembang dan empuk
sehingga proses pengerollan akan sangat sulit. Temperatur adonan selama
proses pengerollan dan pelipatan harus dijaga, yaitu dalam keadaan dingin (15º
C).
Lipatan
Penggunaan lemak lipat bervariasi, yaitu 40% atau 60%  dari total tepung. Untuk
produk istimewa, setiap 500 gram tepung memerlukan 360 gram roll in
shortening.
Semakin  banyak roll  in shortening yang digunakan, semakin banyak juga lipatan
pada hasil produk. Semakin sedikit roll in shortening yang dipakai,  rollnya jangan
terlalu lebar karena berakibat  roll in shortening tersebut tidak merata.
Resting Time
Adonan selalu diistirahatkan setelah proses pengerollan  dan pelipatan. Waktu
pengistirahatan selama 10-15 menit agar proses pengerollan dan pelipatan
berikutnya lebih mudah.
Jika melting point rendah, harus dimasukkan ke kulkas. Bila melting point  tinggi,
tidak dimasukkan ke dalam refrigerator.
Triming  (pemotongan)
Pemotongan menggunakan pastry cutter atau pisau yang tajam agar lipatan tetap
terlihat, jika menggunakan  pisau yang tumpul akan membuat lipatan tertutup
dan adonan tidak dapat berkembang.
Filling
Pemberian isi pada adonan, bisa untuk croissant maupun danish. Danish biasanya
diisi dengan buah-buahan kering yang berlapis gula. Buah-buahan ini direndam
dengan air panas terlebih dahulu, kemudian ditiriskan untuk menghindari isian
tersebut hangus pada saat di oven (pengaruh proses karamelisasi pada gula).
Final Proofing
Adonan setelah dibentuk, tidak dimasukkan ke dalam ruangan yang
bertemperatur dan  berkelembaban tinggi karena akan merusak jarak lapisan
antara adonan dan shortening (shortening  meleleh).
Simpan dalam ruangan tertutup dengan temperatur antara 30-40º C dengan 
kelembaban rendah (proses ini tidak berlaku untuk puff pastry).
Baca Juga: Mengenal PPIC Beserta Manfaat dan Tugas di Perusahaan
SOP Quality Control
SOP yang dibuat perusahaan berisi acuan atau pedoman untuk seluruh divisi atau
departemen, tidak hanya proses produksi. Berikut ini contoh SOP perusahaan
dengan ruang lingkup pemeriksaan produk oleh unit atau departemen quality
control.

Contoh
SOP Perusahaan Pemeriksaan Produk (Sumber: kupdf.net)
SOP pun bisa Anda buat dalam bentuk diagram alir agar lebih mudah dipahami
oleh pekerja, seperti contoh dari SOP pemeriksaan produk ini:
Contoh SOP Perusahaan Diagram Alir (Sumber: kupdf.net)

Kesimpulan
SOP merupakan serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan atau
terdokumentasi yang isinya berupa berbagai proses penyelenggaraan operasi
perusahaan atau organisasi, bagaimana dan oleh siapa pekerjaan tersebut
dilakukan.
SOP bermanfaat sebagai sumber informasi bagi karyawan, sebagai pedoman
keselamatan kerja serta bahan evaluasi antara kinerja karyawan dan standar yang
dimiliki perusahaan.

Format standar SOP biasanya berisi tujuan, ruang lingkup, daftar istilah, referensi,
syarat dan ketentuan, penanggung jawab serta langkah-langkah kerja unit
tersebut.

Bagi perusahaan manufaktur, proses produksi bukan dimulai dari pembuatan


produk, tetapi dari pemesanan bahan baku dari supplier. Dalam proses produksi,
SOP membantu pekerjaan menjadi lebih terstruktur dan efisien karena ada
pedoman dalam pelaksanaannya.
Untuk mengurangi risiko kerugian akibat salah pencatatan persediaan barang
dan keuangan, Anda sebaiknya
mengunakan software akuntansi dan manufaktur modern yang terintegrasi
seperti MASERP.
Pencatatan bahan baku, persediaan barang dan laporan keuangan dengan
metode manual akan memakan waktu dan energi yang bisa menghambat
produktivitas dan efisiensi perusahaan Anda.
MASERP mengintegrasikan banyak modul bisnis dalam satu software saja, dari
penjualan hingga urusan pajak. Penggunaannya pun bisa dilakukan oleh lebih
dari satu user sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda. Tentu saja ini akan
membuat bisnis Anda lebih cepat mencapai tujuan karena efisiensi dan
produktivitas perusahaan menjadi meningkat.

Anda mungkin juga menyukai