Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
segala rahmat dan berkat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah Akuntansi
Sosial dan Lingkungan ini dengan baik dan tepat waktu.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi penyempurnaan makalah ini. Akhir kata, penulis berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi orang lain.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan 2
1.4 Profil PT Indonesia Pondasi Raya 3
BAB II. KAJIAN TEORI 4
2.1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR) 4
2.2 Sejarah Corporate Social Responsibility (CSR) 4
2.3 Dasar Hukum Corporate Social Responsibility (CSR) 5
2.4 Prinsip-Prinsip yang Harus Dipegang dalam Melaksanakan CSR 6
Seiring dengan pesatnya perkembangan sektor dunia usaha sebagai akibat liberalisasi
ekonomi, berbagai kalangan swasta, organisasi masyarakat, dan dunia pendidikan
berupaya merumuskan dan mempromosikan tanggung jawab sosial sektor usaha
dalam hubungannya dengan masyarakat dan lingkungan.
1
Contohnya pada PT Indonesia Pondasi Raya ( Indopora ) mulai dari Tanggungjawab
terhadap lingkungan, tanggungjawab terhadap ketenagakerjaan, kesehatan dan
keselamatan kerja, tanggungjawab terhadap sosial kemasyarakatan dan
tanggungjawab terhadap pelanggan.
2
1.4 Profil PT Indonesia Pondasi Raya
Selanjutnya mengenai Profil dari PT. Indonesia Pondasi Raya, penulis hanya
memberikan secara singkat tentang pendirian perusahaan, Dibawah ini merupakan
penjelasan dari Profilnya tersebut.
PT Indonesia Pondasi Raya (Indopora) didirikan pada tahun 1977 oleh Ir. Yang
Suryahimsa. Sejak awal berdirinya, Indopora memfokuskan kegiatan usahanya pada
pembuatan pondasi, dinding penahan tanah, dan perbaikan tanah. Melalui lini bisnis
utamanya, Indopora menghadirkan layanan pembangunan pondasi
bangunanbangunan maupun infrastruktur mulai dari rumah, rumah ibadah, rumah
sakit, gedung tinggi, jalan, jembatan, bendungan, bandara, underpass dan lain-lain.
Hingga saat ini, Indopora memiliki lebih dari 1.000 karyawan, satu anak usaha di
bidang beton pracetak, serta portofolio peralatan yang komprehensif untuk pekerjaan
konstruksi Pondasi, dinding penahan tanah, perbaikan tanah, pengujian tiang, dan
jenis pekerjaan lainnya. Mengenai CSRnya sendiri, Indopora telah merealisasikan
tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) secara
terpadu pada seluruh kegiatan usaha. Penerapan CSR diharapkan dapat
meningkatkan aspek pemenuhan kewajiban pada seluruh pemangku kepentingan
yang berkaitan dengan operasional Perseroan. Corporate Social Responsibility yang
diterapkan pada PT Indonesia Pondasi Raya ( Indopora ) adalah mulai dari
Tanggungjawab terhadap lingkungan, tanggungjawab terhadap ketenagakerjaan,
kesehatan dan keselamatan kerja, tanggungjawab terhadap sosial kemasyarakatan
dan tanggungjawab terhadap pelanggan.
3
BAB II
KAJIAN TEORI
CSR merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh perusahaan
sesuai dengan isi pasal 74 Undang-undang Perseroan Terbatas yang baru. Undang-
undang ini disyahkan dalam sidang paripurna DPR.
Dalam pasal 74 ayat 1 diatur mengenai kewajiban Tanggungjawab sosial dan
lingkungan bagi perseroan yang menangani bidang atau berkaitan dengan SDA, ayat
2 mengenai perhitungan biaya dan asas kepatutan serta kewajaran, ayat 3 mengenai
sanksi, dan ayat 4 mengenai aturan lanjutan. Ketiga, Undang-Undang No.25 Tahun
2007 tentang Penanaman Modal. Pasal 15 (b) menyebutkan bahwa “Setiap penanam
modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan”.
Namun UU ini baru mampu menjangkau investor asing dan belum mengatur secara
tegas perihal CSR bagi perusahaan nasional.
Jika ditarik pada berbagai pengertian di atas maka CSR merupakan komitmen
perusahaan terhadap kepentingan pada stakeholders dalam arti luas dari sekedar
kepentingan perusahaan belaka. Dengan kata lain, meskipun secara moral adalah
baik bahwa perusahaan maupun penanam modal mengejar keuntungan, bukan
berarti perusahaan ataupun penanam modal dibenarkan mencapai keuntungan
dengan mengorbankan kepentingan-kepentingan pihak lain yang terkait.
2.2 Sejarah Corporate Social Responsibility (CSR)
Istilah CSR pertama kali menyeruak dalam tulisan Social Responsibility of the
Businessman tahun 1953. Konsep yang digagas Howard Rothmann Browen ini
menjawab keresahan dunia bisnis. Belakangan CSR segera diadopsi, karena bisa jadi
penawar kesan buruk perusahaan yang terlanjur dalam pikiran masyarakat dan lebih
dari itu pengusaha di cap sebagai pemburu uang yang tidak peduli pada dampak
kemiskinan dan kerusakan lingkungan. Kendati sederhana, istilah CSR amat
marketable melalu CSR pengusaha tidak perlu diganggu perasaan bersalah.
Nah, jadi melalui program – program diatas ada banyak kegiatan yang dilakukan
oleh Indopora selain yang disebutkan yaitu melalui keberadaan di tengah masyarakat
berperan serta dalam kegiatan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dengan
membantu pembangunan rumah ibadah Wisma Sangha Theravada, merenovasi
rumah ibadah (Masjid Kejaksaan) yang terletak di sebelah proyek yang sedang
dikerjakan di Galery East Surabaya. Pada bulan Desember 2015, Perseroan juga
memberi bantuan kepada Yayasan Tabungan Surga untuk anak yatim piatu & dhuafa
pada acara Maulid Nabi Muhammad. Pada tahun 2016, Perseroan memberikan
bantuan dan support kepada yayasan Dokter Peduli (doctorSHARE), yaitu yayasan
yang melakukan kegiatan pelayanan medis, bakti sosial pengobatan gratis di berbagai
tempat seperti di daerah bencana atau di daerah-daerah perkampungan kumuh dan
kegiatan yang dilakukan di Rumah Sakit Apung dr. Lie Dharmawan. Pada tahun
2017, Perseroan memberikan bantuan dan support kepada Tirta Sari Manggolo untuk
perbaikan sumur air bersih Desa Sarimulyo, Kec. Kemusu, Kab. Boyolali,
pembangunan masjid Ar Roja, bantuan kepada Yayasan Bhakti Luhur. Pada lampiran
dibagian belakan akan diberitahukan berapa besar dana atau biaya yang dikeluarkan
oleh PT Indopora dalam melaksanakan program – programnya.
3.2 Analisis program Corporate Social Responsibility (CSR) pada PT Indonesia
Pondasi Raya ( Indopora )
4.1 Kesimpulan
PT Indopora merupakan perseroan yang kegiatan usahanya berfokus pada pembuatan
pondasi, dinding penahan tanah, dan perbaikan tanah. Melalui lini bisnis utamanya,
Indopora menghadirkan layanan pembangunan pondasi bangunanbangunan maupun
infrastruktur mulai dari rumah, rumah ibadah, rumah sakit, gedung tinggi, jalan,
jembatan, bendungan, bandara, underpass dan lain-lain. PT Indopora sendiri telah
melaksanakan CSRnya melalui program – program yang dijalankan dan tetap
berfokus pada Tanggungjawab terhadap lingkungan, tanggungjawab terhadap
ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja, tanggungjawab terhadap sosial
kemasyarakatan dan tanggungjawab terhadap pelanggan.
PT Indopora memandang Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai suatu
kewajiban sehingga dapat diartikan bahwa cara pandang PT Indopora terhadap
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah sebagai upaya untuk memenuhi
kewajiban (compliance).
4.2 Saran
Kebijakan Corporate Social Responsibility (CSR) PT Indopora sebaiknya tidak
hanya tercantum dalam suatu misi dan komitmen Indopora saja, akan tetapi perlu
didukung oleh suatu standar atau prosedur khusus mengenai Corporate Social
Responsibility (CSR). Hal ini perlu dilakukan sebagai upaya spesifikasi dan
pembuktian bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) memang perlu mendapat
suatu perhatian.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.indopora.com/sustainability/csr-activities
http://www.indopora.com/files/download/2f35a72619cdf1a