DANONE
MANAJEMEN STRATEJIK
DISUSUN OLEH:
AGIL SATRIADI (B1022201048)
1
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-NYA, sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan makalah
ini untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah “Manajemen Stratejik” dengan
judul “Corporate Social Responsibility Danone Aqua”.
Saya memilih judul tersebut dengan maksud agar para pembaca, masyarakat umum
serta mahasiswa pada khususnya agar dapat memahami dan
mengetahui tentang Corporate Social Responsibility.
Selanjutnya pada kesempatan ini perkenankanlah kami menyampaikan terimakasih
kepada :
1. Syahbandi, SE, M.Si sebagai dosen pengampu mata kuliah Manajemen
Stratejik
Saya sadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu saya mohon ma’af serta mengharap
kritik dan saran yang bersifat membangun kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya dengan iringan do’a yang tulus ikhlas semoga makalah ini dapat
bermanfa’at bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Penulis
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan suatu perusahaan tak terlepas dari hubungan eratnya
dengan konsumen, dan keadaan lingkungan baik dari segi daerah dan di Negara
mana perusahaan tersebut berdiri, oleh karenanya semakin baik pelayanan atau
hubungan suatu perusahaan terhadap konsumen maka akan semakin besar pula
kesempatan perusahaan tersebut untuk terus berkembang menjadi sebuah
perusahaan besar. Ketika banyak konsumen ataupun mitra kerjasama yang
mempercayai suatu perusahaan tertentu maka semakin besar pula tanggung jawab
perusahaan terhadap konsumen dan tanggung jawab untuk membantu
mensejahterakan
Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility
(CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya perusahaan baik beasar
maupun kecil adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan,
dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. CSR berhubungan
erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana ada argumentasi bahwa suatu
perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya
tidak semata berdasarkan faktor keuangan, melainkan juga harus berdasarkan
konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.
Berdasarkan konsep Triple Bottom Line (John Elkington, 1997) atau tiga
faktor utama operasi dalam kaitannya dengan lingkungan dan manusia (People,
Profit, and Planet), program tanggung jawab sosial penting untuk diterapkan oleh
perusahaan karena keuntungan perusahaan tergantung pada masyarakat dan
lingkungan. Perusahaan tidak bisa begitu saja mengabaikan peranan stakeholders
dan shareholders dengan hanya mengejar profit semata. Jadi, ada atau tidaknya
sebuah peraturan yang mewajibkan sebuah perusahaan yang menjalankan program
CSR atau tidak sebenarnya tidak akan terlalu membawa perubahan karena jika
perusahaan tidak menjaga keseimbangan antara people, profit, dan planet maka
cepat atau lambat pasti akan timbul reaksi dari pihak yang dirugikan kepada
perusahaan.
4
Melaksanakan program tanggung jawab sosial sangat penting dilakukan
khususnya bagi perusahaan kecil atau startup (perusahaan yang baru berdiri) yang
masih memulai langkahnya dalam pengembangan usahanya, karena dari program
tanggung jawab sosial ini secara tidak langsung perusahaan tersebut
memperkenalkan diri kepada masyarakat dan konsumen sehingga nantinya
konsumen mengetahui dan mengenal perusahaan tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tentang konsep Corporate Social Responsibility (CSR) yang
inovatif dari sebuah perusahaan berdasarkan evaluasi program CSR yang
selama ini dilakukan perusahaan. Konsep CSR harus berfokus pada bidang
kesehatan, pendidikan, sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan ?
2. Bagaimana analisislah keuntungan/dampak positif yang didapatkan dari
penerapan CSR pada perusahaan manufaktur tersebut ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui tentang konsep Corporate Social
Responsibility (CSR) yang inovatif dari sebuah perusahaan berdasarkan
evaluasi program CSR yang selama ini dilakukan perusahaan. Konsep CSR
harus berfokus pada bidang kesehatan, pendidikan, sosial, ekonomi, budaya
dan lingkungan ?
2. Untuk Mengetahui analisislah keuntungan/dampak positif yang didapatkan
dari penerapan CSR pada perusahaan manufaktur tersebut ?
5
BAB II
LANDASAN TEORI
6
(internal). Di sini perusahaan dituntut melakukan pemberdayaan, biasanya
melalui community development.
b. Kedua, strengthening economies yaitu melalui pemberdayakan ekonomi
komunitas.
c. Ketiga, assessing social, maksudnya perusahaan menjaga keharmonisan
dengan masyarakat sekitar agar tak menimbulkan konflik.
d. Keempat, encouraging good governance, artinya perusahaan dikelola dalam
tata pamong/birokrasi yang baik.
e. Kelima, protecting the environment, yaitu perusahaan harus mengawal dan
menjaga kelestarian lingkungan.
Versi lain mengenai definisi CSR juga dikemukakan oleh World Bank.
Menurut World Bank, CSR adalah komitmen bisnis untuk berkontribusi terhadap
perkembangan ekonomi berkelanjutan, memperhatikan karyawan dan masyarakat
lokal, dan masyarakat luas untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Sejumlah
pendapat mengenai pengertian CSR tersebut memiliki kesamaan mengenai definisi
CSR yakni CSR merupakan komitmen sebuah perusahaan untuk mengembangkan
taraf kehidupan masyarakat sekitar, masyarakat luas, dan karyawan, serta komitmen
perusahaan untuk peduli terhadap lingkungan melalui praktik bisnis yang
bertanggung jawab.
Program CSR sudah mulai bermunculan di Indonesia seiring telah
disahkannya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, adapun isi
Undang-Undang tersebut yang berkaitan dengan CSR, yaitu:
Pada pasal 74 di Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007, berbunyi:
1. Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau
berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan.
2. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan
sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan
memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
7
3. Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Sedangkan pada pasal 25 (b) Undang – Undang Penanaman Modal
menyatakan kepada setiap penanam modal wajib melaksanakan tanggung jawab
sosial perusahaan.
Dari kedua pasal diatas dapat kita lihat bagaimana pemerintah Indonesia berusaha
untuk mengatur kewajiban pelaksanaan CSR oleh perusahaan atau penanam
modal.
8
Perusahaan dituntut untuk memberi kontribusi sumber daya yang dapat
dirasakan secara langsung oleh masyarakat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
kualitas hidup masyarakat sejalan dengan operasi bisnisnya. Para pemilik
dan pegawai yang bekerja di perusahaan memiliki tanggung jawab ganda, yakni
kepada perusahaan dan kepada publik yang kini dikenal dengan istilah non-fiduciary
responsibility. Ringkasnya, be a good corporate citizen. (Saidi, 2004)
Dalam menjalankan tanggung jawab sosialnya perusahaan memfokuskan
perhatiannya kepada 3 (tiga) hal yaitu: profit, lingkungan (planet) dan masyarakat
(people). Perhatian terhadap masyarakat dapat dilakukan dengan cara melakukan
aktivits-aktivitas serta pembuatan kebijakan-kebijakan yang dapat meningkatkan
kompetensi yang dimiliki di berbagai bidang. Kompetensi yang meningkat ini pada
gilirannya diharapkan akan mampu dimanfaatkan bagi peningktan kualitas hidup
masyarakat.
Dengan menjalankan CSR, perusahaan diharapkan tidak hanya mengejar
keuntungan jangka pendek, namun juga turut berkontribusi bagi peningkatan
kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan sekitar dalam jangka
panjang.
Elkington menjelaskan bahwa ketiga unsur yakni profit, people, dan planet
senantiasa berada dalam kondisi kait-mengkait. Keuntungan memang merupakan
bagian yang terpenting dan juga sebagai tujuan utama dari setiap aktivitas ekonomi
perusahaan. Dengan diperolehnya keuntungan, perusahaan dapat memberikan
deviden bagi pemegang saham, mengalokasikan sebagian keuntungan yang
diperoleh guna membiayai pertumbuhan dan pengembangan usaha di masa depan,
serta membayar pajak. Alokasi dana yang tercantum di dalam laporan tahunan yang
diperoleh guna membiayai pembangunan usaha di masa depan merupakan bentuk
tanggung jawab perusahaan dalam menjalankan bisnisnya terhadap sosial dan
lingkungan sekitar. Bentuk alokasi dana yang diberikan untuk pengembangan usaha
di masa mendatang ini memiliki corak yang berbeda, semua tergantung kepada
perusahaan itu sendiri.
Perusahaan memberikan perhatian kepada lingkungan sekitar dengan
berpartisipasi dalam usaha-usaha pelestarian lingkungan demi terpeliharanya
kualitas kehidupan manusia dalam jangka panjang. Perusahaan juga ikut ambil
bagian dalam aktivitas manajemen bencana. Manajemen bencana bukan hanya
9
sekedar memberikan bantuan kepada korban bencana, namun juga berpartisipasi
dalam usaha-usaha mencegah terjadinya bencana serta meminimalkan dampak
bencana melalui usaha-usaha pelestarian lingkungan sebagi tindakan preventif
untuk meminimalisir bencana. Masyarakat yang berada di sekitar perusahaan
adalah salah satu pemangku kepentingan utama dari sitem perusahaan. Ini tidak
terlepas dari hakekat bahwa masyarakat memberikan dukungan akan
keberlangsungan operasinal perusahaan. Sebagai pihak yang memangku
kepentingan (stakeholders) utama, maka masyarakat setempat harus dianggap
sebagai bagian dari perusahaan.
Perhatian terhadap masyarakat dapat dilakukan dengan cara melakukan
aktivitas-aktivitas serta perbuatan kebijakan-kebijakan yang dapat meningkatkan
kompetensi yang dimiliki di berbagai bidang. Kompetensi yang meningkat ini pada
gilirannya diharapkan akan mampu dimanfaatkan bagi peningkatan kualitas hidup
masyarakat.
Dengan menjalankan tanggung jawab sosial, perusahaan diharapkan tidak
hanya mengejar keuntungan jangka pendek, namun turut juga berkontribusi bagi
peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan sekitar
dalam jangka panjang. Dalam artian bahwa tanggung jawab sosial yang dilakukan
tidak hanya untuk mendapatkan nilai tambah dari masyarakat tetapi tanggung jawab
ini haruslah berkesinambungan sampai waktu yang cukup panjang.
Piramida Tanggung jawab Sosial Perusahaan yang dikemukakan oleh Archie
B. Carrol harus dipahami sebagai satu kesatuan. Karenanya secara konseptual,
TSP merupakan Kepedulian perusahaan yang didasari 3 prinsip dasar yang dikenal
dengan istilah Triple Bottom Lines yaiu, 3P:
1. Profit, perusahaan tetap harus berorientasi untuk mencari keuntungan
ekonomi yang memungkinkan untuk terus beroperasi dan berkembang.
2. People, Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan
manusia. Beberapa perusahaan mengembangkan program CSR seperti
pemberian beasiswa bagi pelajar sekitar perusahaan, pendirian sarana
pendidikan dan kesehatan, penguatan kapasitas ekonomi lokal, dan bahkan
ada perusahaan yang merancang berbagai skema perlindungan sosial bagi
warga setempat.
10
3. Plannet, Perusahaan peduli terhadap lingkungan hidup dan berkelanjutan
keragaman hayati. Beberapa program TSP yan berpijak pada prinsip ini
biasanya berupa penghijaunan lingkungan hidup, penyediaan sarana air
bersih, perbaikan permukiman, pengembangan pariwisata (ekoturisme).
11
Perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu
lembaga sosial yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu. Dibandingkan dengan
model lainnya, pola ini lebih berorientasi pada pemberian hibah perusahaan yang
bersifat “hibah pembangunan”. Pihak konsorsium atau lembaga semacam itu yang
dipercayai oleh perusahaan-perusahaan yang mendukungnya secara pro aktif
mencari mitra kerjasama dari kalangan lembaga operasional dan kemudian
mengembangkan program yang disepakati bersama (Saidi, 2004:64-65).
12
Misalnya penyuluhan, pengobatan, pemberian gizibagi balita, program
sanitasi masyarakat dan sebagainya.
3. Pengelolaan Lingkungan
Misalnya penanganan limbah, pengelolaan sampah rumahtangga, reklamasi
dan penanganan dampak lingkungan lainnya.
4. Pendidikan, Ketrampilan dan Pelatihan
Misalnya pemberian beasiswa bagi siswa berprestasi dan siswa tidak
mampu, magang atau job training, studi banding,peningkatan ketrampilan, pelatihan
dan pemberian sarana pendidikan.
5. Sosial, Budaya, Agama dan Infrastruktur
Misalnya kegiatan bakti sosial, budayadan keagamaan serta perbaikan
infrastruktur di wilayah masyarakat setempat.
13
BAB III
PEMBAHASAN
14
Mengingat Aqua adalah perusahaan yang telah melayani masyarakat selama
40 tahun, Aqua juga menggunakan sumber daya alam yakni sumber air bersih, oleh
karena itu untuk menjaga kesinambungan serta keseimbangan penggunaan sumber
daya agar tetap terjaga dan manfaatnya bagi masyarakat luas dan menciptakan
pertumbuhan sumber daya yang berkelanjutan. Oleh karena itu dirasa penting Aqua
melakukan kegiatan CSR, dalam rangka sebagai wujud komitmen dan tanggung
jawab sosial perusahaan dengan menerapkan kegiatan berbasis masyarakat dalam
menjalankan programnya. Kampanye yang telah dimulai sejak tahun 2007 ini juga
adalah sebuah kampanye berkelanjutan mengenai kebaikan alam (Goodness of
nature).
15
memastikan ketersediaan kuantitas dan kualitas air untuk kesejahteraan para
penerima manfaat.
Untuk program-program CSR Aqua Danone sejak 2006 mengandalkan “Aqua
Lestari”. Aqua Lestari merupakan inisiatif Aqua untuk keberlanjutan bisnis dan
lingkungan serta kemajuan sosial yang merujuk pada Danone Way dan ISO 26000.
Jika dijabarkan, program Aqua Lestari meliputi empat pilar kegiatan CSR, yaitu
pelestarian air dan lingkungan, praktik perusahaan ramah lingkungan, pengelolaan
distribusi produk, serta pelibatan dan pemberdayaan masyarakat. Ke-4 program
tersebut terdiri dari berbagai program sosial dan lingkungan di hulu, dimana sumber
air Aqua berada, hingga wilayah hilir.
Kegiatan CSR pelestarian air dan lingkungan melalui konservasi wilayah hulu
dengan menanam pohon di sekitar pabrik (sumber air), pembuatan biopori dan
sumur resapan, serta menginisiasi program kali bersih di daerah permukiman. Juga
ada program pertanian berkelanjutan dilakukan di area pertanian untuk mengurangi
perilaku penggunaan pupuk dan pestisida kimia.Kegiatan-kegiatan atau program
yang telah dilaksanakan Perseroan di lingkungan pabriknya antara lain:
1. Konservasi Lingkungan
Perseroan turut berkontribusi dalam inisiatif-inisiatif konservasi lingkungan.
Fokus kegiatan konservasi yang dilakukan Perseroan pada saat ini adalah
pembibitan pohon keras dan pohon buah, yang merupakan langkah awal dari
kegiatan konservasi di hutan dan daerah tangkapan air. Program yang dinamakan
“Hutan Sekolah” dirancang untuk melibatkan sekolah-sekolah supaya ikut serta
dalam upaya pelestarian lingkungan. Selama Tahun 2008, sudah 3 sekolah yang
terlibat, yakni SDN Babakan Pari 2, SDN Dukuh dan Madrasah Al Barokah. Murid
dan guru dari ketiga sekolah dengan pendampingan Perseroan dan Kebun Raya
Bogor, mengembangkan pembibitan pohon keras dan buah di lingkungan sekolah.
Selain itu, dilakukan juga penanaman pohon di daerah sekitar daerah sumber dan
pembagian pohon manggis sebanyak 4.000 buah yang dilakukan dalam dua tahap
kepada 1.665 Kepala Keluarga di Desa Tangkil, Kecamatan Ciawi sebagai lanjutan
dari program tahun lalu di Desa Babakan Pari. Pada tahun ini, Perseroan juga mulai
bekerja sama dengan Pondok Pesantren Al- Amin dalam program pembibitan Pohon
16
Puspa dan Albasia yang nantinya digunakan untuk program konservasi Gunung
Salak.
Perseroan dalam melakukan kegiatannya selalu mengacu pada kebutuhan
masyarakat sekitar, dan bekerja sama dengan pemerintah, sekolah dan masyarakat
di daerah sekitar Pabrik dalam pembibitan, pendistribusian dan penanaman pohon,
baik di daerah konservasi, lingkungan desa, pekarangan masyarakat maupun di
sekitar sumber AQUA.
17
sehat/program water access sanitation and hygene (wash) ini dapat dirasakan oleh
305 KK yang berdomisili di daerah tersebut.
Memanfaatkan teknik gravitasi, program Wash ini akan menyalurkan air
bersih secara merata kepada seluruh masyarakat di Dusun Banceuy. PT Tirta
Investama Aqua Subang menetapkan konsep sanitasi bak pembagi sesuai dengan
keinginan masyarakat sekitar Banceuy. Bak pembagi ini akan mengalirkan air ke
bak-bak di wilayah.
3. Pendidikan
Sejak akhir tahun 2007 Perseroan berpartisipasi dalam mengembangkan
program pendidikan di sekitar lokasi Pabrik Perseroan. Program pendidikan yang
telah dikembangkan, mengutamakan pola transparansi dan kemitraan, baik melalui
capacity building (perencanaan, pelaksananaan, pelaporan) dan pendanaan.
Dengan mempertimbangkan sejumlah faktor, baik dari sisi kebijakan pemerintah
maupun Perseroan maka disusunlah Program Bantuan Sekolah (Supporting School
Program). Program ini bertujuan untuk memperkaya dalam bentuk dukungan
pendidikan dari Perseroan.
Secara rutin, Perseroan mulai memberikan kontribusi tersebut kepada 25
SD/MI sekitar lokasi pabrik berupa pengembangan infrastruktur maupun
kelengkapan lain yang terkait dengan aktivitas belajar-mengajar di sekolah-sekolah
tersebut.Di samping itu, Perseroan juga turut mengembangkankampanye lingkungan
hidup bagi murid-murid sekolah melalui RAMSAR Game. Pendidikan tentang
lingkungan hidup yang disampaikan melalui permainan ini, dapat dimainkan di dalam
kelas. Diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan kecintaan anak-anak
sebagai generasi penerus akan arti pentingnya pelestarian lingkungan.
4. Bantuan Sosial
Selain tiga program tersebut, kepedulian Perseroan kepada masyarakat juga
ditunjukkan dengan melakukan bantuan-bantuan sosial, antara lain:
Khitanan masal dan pembagian hewan kurban setiap tahun di sekitar pabrik
Pengobatan gratis di Desa Mekarsari dan Babakan Pari bekerja sama dengan Bulan
Sabit Merah Indonesia Cabang Sukabumi.
18
Perbaikan saluran air untuk penanggulangan banjir di sekitar Pabrik
Citeureup.
Perseroan tetap terus melaksanakan program-program tanggung jawab sosialnya
secara bertahap, dan berkesinambungan dengan melibatkan para pemangku
kepentingan. Pengeluaran Perseroan dalam program sosial pada tahun 2008
sejumlah Rp. 1,5 milyar yang dialokasikan untuk program-program dan bantuan
sosial untuk masyarakat di sekitar pabrik-pabrik milik Perseroan.
19
tersebut dilakukan diseluruh golongan terkait baik itu di sekitar lingkungan pabrik,
kemudian yang berskala nasional, maupun yang berskala internasional dengan
mendukung program Millenium Development Goals (MDGs) yang dicanangkan oleh
PBB guna memerangi kemiskinan dan kelaparan di berbagai belahan dunia.
Didalam menjalankan program-program CSR nya, Aqua pun bekerjasama dengan
berbagai lapisan masyarakat, LSM, dan oraganisasi pemerintah sehingga proses
pelaksanaan program CSR tersebut dapat terpantau oleh seluruh golongan.
Tidak hanya sampai disitu, Aqua pun didalam melaksanakan program-
program CSR nya selalu mengutamakan aspek yang berkelanjutan. Dimana setiap
program CSR yang telah dilaksanakan dipantau perkembangan dan tingkat
keberhasilannya, kemudian program tersebut dilakukan secara continue dan
berkesinambungan sehingga tidak hanya sekedar membahagiakan masyarakat
secara instant dan sekejap.
Keseluruh hal tersebut menimbulkan pencitraan yang baik bagi Aqua selaku
perusahaan air mineral terkemuka di Indonesia.
Jika ditinjau berdasarkan salah satu prinsip CSR yaitu “Triple Bottom Lines”, dimana
perusahaan harus memperhatikan tiga unsur penting diantaranya:
Profit (Perusahaan tetap harus berorientasi untuk mencari keuntungan
ekonomi yang memungkinkan untuk terus beroperasi dan berkembang)
People (Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan
manusia)
Planet (Perusahaan peduli terhadap lingkungan hayati. Beberapa program
CSR yang berpijak pada prinsip ini biasanya berupa penghijauan hidup
lingkungan hidup).
20
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aqua Memberikan Kesinambungan Antara Bisnis dan Lingkungan Hidup.
Melalui program Aqua Lestari yang merupakan suatu pendekatan sosial lingkungan
yang inovatif dan multipihak untuk memberikan kontribusi kepada kesinambungan
bisnis dan lingkungan hidup. Fokus program CSR Danone Aqua yang berada dalam
naungan Aqua Lestari meliputi Akses air bersih dan penyehatan lingkungan,
Konservasi dan pendidikan lingkungan. Sanitation and Hygie-ne/WASH) dilakukan
untuk memfasilitasi masyarakat agar dapat memperoleh akses air bersih dan
fasilitas sanitasi yang lebih memadai dengan prilaku hidup bersih dan sehat IPHBS).
Program konservasi hutan dan das Program CSR Danone Aqua yang banyak
melibatkan partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan terkait adalah
program konservasi hutan dan daerah aliran sungai (DAS). Aqua juga merintis kerja
sama dengan sekolah dan pemerintah desa setempat berupa pembibitan berbagai
jenis pohon, baik pohon keras maupun pohon buah di sekolah yang kemudian
disebut "hutan sekolah"
B. Saran
Untuk melaksanakan CSR perusahaan harus mengakui bahwa
permasalahan masyarakat adalah milik mereka juga. Tidak hanya itu, perusahaan
21
juga harus bersedia menanganinya. Itu dasarnya untuk melaksanakan CSR. Jadi
hanya dengan mengakui masalah apa yang ada di masyarakat dan itu menjadi
bagian mereka, maka CSR lebih mudah dilakukan. Sebab suatu rencana strategis di
belakang program-program CSR bisa jadi akan memberi kontribusi bagi
pengurangan kemiskinan dan ketidakadilan sosial di Republik ini
CSR yang seharusnya dilaksanakan secara berkelanjutan oleh perusahaan,
bukan hanya sekedar mengejar keuntungan jangka pendek. Melalui pelaksanaan
CSR perusahaan mengalokasikan dana yang merupakan bagian dari keuntungan
mereka dalam upaya mensejahterakan masyarakat dan turut serta dalam
pelestarian lingkungan.
22
DAFTAR PUSTAKA
Cutlip, Scott M., Allen H. Center, Glen M. Broom. 2006. Efffective Public
Relations. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Hadi, Nor.2009.Corporate Social Responsibility.Yogyakarta:Graha Ilmu.
Rudito, Bambang san melia famiola. 2007. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan di Indonesia. Bandung: Rekayasa Sains.
Siagia, Matias dan Agus Suriadi. 2010. CSR Perspektif Pekerjaan Sosial.
Medan: FISIP USU Press
Solihin, Ismail. 2008. Corporate Social Responbility : from Charity to
Sustainability. Jakarta: Salemba Empat.
Susanto, A.B.2009.Reputation-Driven Corporate Sosial
Responsibility. Jakarta:Erlangga.
23