Anda di halaman 1dari 11

RESUME

TEORI CSR (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY)


Disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Etika Profesi Administrasi
Dosen Pengampu : Bias Nur Elmira, S.Pi.,M.M.

Disusun Oleh :

Kelompok 1

1. Ganis Akjul Karyawati (193101058)

2. Putri Anggraheni (193101004)

3. Rafika Brian Nuzulaputra (193101110)

ADMINISTRASI BISNIS 1C

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS

POLITEKNIK NEGERI MADIUN

2020/2021
1. Pengertian CSR
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan salah satu bagian dari Corporate
Responsibility sehingga diminta atau tidak dan ada aturan atau tidak terkait dengan
pelaksanaan CSR, pihak perusahaan akan tetap melakukan kegiatan CSR kepada
masyarakat lokal. Eksistensi perusahaan berpotensi besar mengubah lingkungan
masyarakat, baik ke arah negatif maupun positif. Dengan demikian perusahaan perlu
mencegah timbulnya dampak negatif, karena hal tersebut dapat memicu konflik dengan
masyarakat, yang selanjutnya dapat mengganggu jalannya perusahaan dan aktifitas
masyarakat. Berbagai dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan yang timbul akibat
berdirinya suatu kawasan industri, mengharuskan perusahaan untuk bertanggung jawab
kepada publik khususnya masyarakat di sekitar wilayah perusahaan melalui aktivitas yang
nyata sehingga dalam pelaksanaan kegiatan CSR, perusahaan harus berhati-hati dan
dilakukan dengan cara-cara yang benar agar tidak memperkuat kondisi relasi
ketergantungan dari masyarakat akan kehadiran perusahaan.
Secara umum Corporate Social Resposibility (CSR) juga dapat diartikan sebagai suatu
konsep serta tindakan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan sebagai rasa tanggung
jawabnya terhadap social serta lingkungan sekitar dimana perusahaan itu beroperasi /
berdiri. Seperti melaksanakan suatu kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat sekitar, membangun fasilitas umum, menjaga lingkungan sekitar, memberikan
beasiswa kepada anak yang tidak mampu, dan memberikan bantuan dana untuk
kesejahteraan masyarakat banyak pada umumnya dan masyarakat sekitar perusahaan pada
khususnya.

2. Tujuan
Tujuan dari teori CSR antara lain sebagai berikut :
1. Untuk meningkatkan citra perusahaan, biasanya secara implisit, asumsi bahwa
perilaku perusahaan secara fundamental adalah baik.
2. Untuk membebaskan akuntabilitas organisasi atas dasar asumsi adanya kontrak
sosial di antara organisasi dan masyarakat.
3. Sebagai perpanjangan dari pelaporan keuangan tradisional dan tujuannya adalah
untuk memberikan informasi kepada investor.
Trevino dan Nelson mengkonsepkan CSR sebagai piramid yang terdiri dari empat macam
tanggung jawab yang harus dipertimbangkan secara berkesinambungan, yaitu, hukum, etika
dan berperikemanusian.
1. Tanggung jawab ekonomi
2. Tanggung jawab hukum
3. Tanggung jawab etika
4. Tanggung jawab sosial perusahaan
Bentuk- bentuk implementasi corporate social responsibility seperti :
1. Konsumen, dalam bentuk penggunaan material yang ramah lingkungan, tidak
berbahaya.
2. Karyawan, dalam bentuk persamaan hak dan kewajiban atas seluruh karyawan
tanpa membedakan ras, suku, agama, dan golongan.
3. Komunitas dan lingkungan, dalam bentuk kegiatan kemanusiaan maupun
lingkungan hidup.

1
4. Kesehatan dan keamanan, dalam bentuk penjagaan dan pemeliharaan secara rutin
atas fasilitas dan lingkungan kantor.

3. Fungsi
Berikut ini adalah beberapa penjelasan mengenai fungsi CSR sebagai bentuk tanggung
jawab kepada berbagai pihak yang terlibat.

1. Izin Sosial untuk Beroperasi


Bagi sebuah perusahaan, masyarakat merupakan salah satu faktor yang membuat
perusahaan itu bisa berkembang atau tidak. Dengan adanya CSR, masyarakat yang
bertempat tinggal disekitar perusahaan tersebut akan mendapatkan manfaat dari
perusahaan yang bersangkutan.
Tentunya hal ini akan menguntungkan bagi masyarakat sekitar. Sehingga lama
kelamaan masyarakat akan menjadi loyal dengan perusahaan tersebut. Jika sudah
seperti ini perusahaan akan jauh lebih mudah untuk menjalankan program atau
kegiatannya di daerah yang bersangkutan.
2. CSR Dapat Memperkecil Resiko Bisnis Perusahaan
CSR (Corporate Sosial Responbility) akan membuat hubungan antara perusahaan
dengan pihak yang terlibat semakin menjadi lebih baik lagi, sehingga resiko bisnis
seperti adanya kerusuhan bisa diatasi dengan mudah. Jika seperti itu maka biaya
pengalihan resiko bisa digunakan untuk suatu hal yang lebih bermanfaat untuk
masyarakat atau perusahaan.
3. CSR Dapat Melebarkan Akses Sumber Daya
CSR (Corporate Sosial Responbility) jika dikelola dengan baik akan menjadi
keunggulan tersendiri untuk dapat bersaing dan untuk memudahkan perusahaan untuk
mendapatkan sumber daya yang diperlukan.
4. CSR Memudahkan Akses Menuju Market
Seluruh investasi serta biaya yang telah dikeluarkan untuk program CSR (Corporate
Sosial Responbility) sebenarnya bisa menjadi sebuah peluang yang baik untuk
mendapatkan market yang lebih besar lagi. Termasuk di dalamnya bisa membangun
loyalitas konsumen serta bisa menembus pangsa pasar yang baru. Hal ini dikarenakan
program CSR bisa membuat nama atau brand perusahaan menjadi lebih terkenal dan di
kagumi oleh masyarakat luas.
5. CRS Bisa Memperkecil Biaya Pengeluaran
Program CSR (Corporate Sosial Responbility) juga bisa menghemat biaya perusahaan
seperti menerapkan konsep daur ulang dalam perusahaan. Sehingga limbah yang
dihasilkan akan berkurang dan biaya untuk produksi juga akan lebih berkurang.
6. CSR Dapat Memperbaiki Hubungan dengan Stakeholder
Pelaksanaan program CSR (Corporate Sosial Responbility) bisa membantu atau
memudahkan komunikasi dengan stakeholder. Dimana hal tersebut akan
menambah trust stakeholder kepada perusahaan yang bersangkutan.
7. CSR Bisa Memperbaiki Hubungan dengan Regulator
Perusahaan yang melakukan program CSR pada umumnya akan turut meringankan
beban pemerintah sebagai regulator. Dimana pemerintahlah yang sebenarnya memiliki
tanggung jawab besar terhadap kesejahteraan lingkungan dan masyarakatnya.
8. CSR Meningkatkan Semangat dan Produktivitas Karyawan
Reputasi sebuah perusahaan yang baik adalah perusahaan yang bisa berkontibusi besar
kepada stakeholder, masyarakat sekitar, dan lingkungannya. Hal ini tentunya akan
menambah kebanggan tersendiri untuk karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut

2
yang mana hal ini akan berdampak pada peningkatan etos kerja dan produktivitas para
karyawannya.
9. CSR Memperbesar Peluang Mendapatkan Penghargaan
Perusahaan yang memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat luas dan
lingkungan sekitar melalui program CSR (Corporate Sosial Responbility) akan
berpeluang lebih besar untuk mendapatkan sebuah penghargaan. Tentunya hal ini akan
menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi perusahaan tersebut.

4. Manfaat
Ada beberapa manfaat jika sebuah perusahaan memiliki program CSR. Berikut ini adalah
ulasan lebih lengkapnya.
A. Manfaat CSR untuk Perusahaan
1. Meningkat citra perusahaan di mata masyarakat.
2. Mengembangkan kerja sama dengan perusahaan lain.
3. Membedakan perusahaan tersebut dengan para kompetitornya.
4. Memperkuat brand merk perusahaan di mata masyarakat.
5. Mmberikan inovasi bagi perusahaan tersebut.
B. Manfaat CSR untuk Masyarakat
1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan meningkatkan kelestarian
lingkungan hidup sekitar.
2. Adanya beasiswa untuk anak tidak mampu di daerah tersebut.
3. Meningkatnya pemeliharaan fasilitas umum.
4. Adanya pembangunan fasilitas masyarakat yang sifatnya sosial dan berguna untuk
masyarakat banyak khususnya untuk masyarakat yang berada di sekitar perusahaan
tersebut.
5. Kategori Program CSR
Menurut Kotler dan Lee (2005), terdapat enam alternatif program CSR yang dapat
dipilih perusahaan dengan mempertimbangkan tujuan perusahaan, tipe program,
keuntungan potensial yang akan diperoleh, serta tahap-tahap kegiatan. Kotler dan Lee
dalam Solihin (2008) menyebutkan enam kategori program, diantaranya:
1. Cause Promotions
Perusahaan yang menggunakan jenis program CSR Cause Promotions
menyediakan sejumlah dana sebagai bentuk kontribusi CSR atau sumber daya
lainnya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat (awareness) terhadap suatu
masalah sosial atau untuk mendukung pengumpulan dana, partisipasi dari
masyarakat, atau dalam rangka merekrut relawan (volunteer) untuk mendukung
masalah sosial tersebut. Perusahaan dapat menginisiasi dan mengelola sendiri
kegiatan Cause Promotion ini seperti yang dikemukakan Kotler (2005:23): “The
corporation may initiate and manage the promotion on its own”
Berbagai keuntungan potensial dapat diperoleh perusahaan dengan
melaksanakan kegiatan Cause Promotions, adalah memperkuat brand positioning
perusahaan, memberikan peluang kepada para karyawan perusahaan untuk terlibat
dalam suatu kegiatan sosial yang menjadi kepedulian mereka, menciptakan
kerjasama antara perusahaan dengan pihak-pihak lain serta meningkatkan citra
perusahaan (corporate image).
Tahapan kegiatan Cause Promotions adalah sebagai berikut :

3
1. Memilih isu masalah sosial yang memiliki keterkaitan dengan industri dan
produk yang dihasilkan perusahaan.
2. Memilih kegiatan yang memiliki keterkaitan dengan misi dan tujuan
perusahaan.
3. Mengembangkan kampanye yang bersifat jangka panjang atau berkelanjutan.
4. Memastikan keterlibatan stakeholders dalam kampanye masalah sosial yang
sedang diangkat oleh perusahaan.
2. Cause Related Marketing
Perusahaan yang mengimplementasikan CSR dengan Jenis program Cause
Related Marketing (CRM), berkomitmen untuk menyumbangkan presentase
tertentu dari penghasilannya untuk suatu kegiatan sosial berdasarkan besarnya
penjualan produk. Seperti yang dilakukan Bakrie Telecom melalui Bakrie Untuk
Negeri dengan menyerahkan donasi 1,3 miliar yang disisihkan Rp 10 ribu dari
setiap hasil penjualan Hape Esia Slank bagi masyarakat Sumatera Barat. Donasi
tersebut digunakan untuk melakukan pembangunan maupun perbaikan berbagai
fasilitas kesehatan, pendidikan dan ibadah di 4 (empat) wilayah Sumatera Barat:
Padang, Pasaman, Padang Pariaman dan Pariaman.
Keuntungan potensial dari progam CSR CRM adalah bergabungnya pelanggan
baru melalui pelaksanaan CRM, terjangkaunya ceruk pasar (market niche) tertentu,
dapat meningkatkan penjualan produk perusahaan serta membangun identitas
merek yang positif di mata pelanggan.
Tahapan dalam mengimplementasikan program CRM sebagaimana dalam
Kotler (2005:111-112):
“…beginning with a situation assessment, setting objectives and goals, selecting
target audiences, determining the marketing mix and developing budget,
implementation, and evaluation plans”.
(Diawali dengan melakukan assessment atau penilaian terhadap situasi, kemudian
menetapkan tujuan, memilih target audiens, dan pada akhirnya melakukan
perhitungan terhadap rencana pemasaran, rencana anggaran, serta rencana
implementasi dan evaluasi).
3. Corporate Societal Marketing
Dalam program Corporate Social Marketing (CSM), perusahaan
mengembangkan dan melaksanakan kampanye untuk merubah perilaku
masyarakat dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan keselamatan publik,
menjaga kelestarian lingkungan hidup, serta meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Kampanye CSM lebih banyak terfokus untuk mendorong perubahan
perilaku yang berkaitan dengan beberapa isu yakni isu kesehatan, perlindungan
terhadap kecelakaan/ kerugian, lingkungan serta keterlibatan masyarakat (Kotler
dalam Solihin: 2009)
Contoh CSM adalah program In Safe Hands dengan kampanye Nasional Cuci
Tangan Pakai Sabun yang diusung PT. Unilever untuk mendukung program
pemerintah melalui produk sabun Lifebuoy. Kampanye Nasional Cuci Tangan
Pakai Sabun ini juga didukung lembaga internasional seperti UNICEF dan USAID.
Program In Safe Hands dilaksanakan diberbagai negara, sebagai perwujudan nyata
bahwa cuci tangan pakai sabun adalah hal sederhana yang paling efektif dan murah

4
untuk mencegah angka prevelansi kematian akibat penyakit diare dengan merubah
perilaku kebiasaan masyarakat.
Keuntungan yang diperoleh perusahaan melalui program CSM tersebut yaitu
meningkatnya brand positioning atau penguatan merek perusahaan di mata
konsumen, mendorong peningkatan penjualan, mendorong antusiasme partner
perusahaan untuk mendukung program ini, serta memberikan dampak nyata pada
perubahan sosial.

4. Corporate Philanthropy
Perusahaan dengan program Corporate Philanthropy memberikan kontribusi
langsung secara cuma-cuma (charity) dalam bentuk hibah tunai, sumbangan dan
sejenisnya, sebagaimana dikemukakan oleh Kotler (2005: 144) :
“Corporate Philanthropy is a direct contribution by a corporation to a charity
or cause, most often in the form of cash grants, donations and or in kind services”.
Corporate Philanthropy adalah tindakan perusahaan untuk memberikan
kembali kepada masyarakat sebagian dari kekayaannya sebagai ungkapan
terimakasih atas kontribusi masyarakat, seperti yang ditulis oleh Kakabadse,
Nada Kakabadse dan Rozuel (2000: 26):
“Corporate philanthropy refers to the firm giving back to society some of
wealth it has created thanks to society’s input”.
Corporate Philanthropy pada umumnya berkaitan dengan masalah sosial
yang menjadi prioritas perhatian perusahaan, diantaranya dalam bentuk sebagai
berikut:
1) Providing cash donations, program CSR dalam bentuk donasi tunai seperti
yang dilakukan Telkomsel dengan menyalurkan dana Rp 1,6 miliar untuk 55
yayasan dalam rangkaian kegiatan Safari Ramadhan tahun 2010. Dari total
itu, sejumlah Rp 152,5 juta untuk lima yayasan mulai dari panti asuhan,
jompo dan lembaga pemasyarakatan.
2) Offering grants, dalam bentuk bantuan hibah seperti yang dilakukan PKBL
PT Petrokimia Gresik melalui Program Desa Model PKBL-CSR, dengan
memberikan bantuan hibah sarana pendukung usaha pertanian dan
peternakan berupa hand tractor dan alat pencacah rumput kepada wakil
masyarakat Desa Pinggir, Kecamatan Balongpang, kabupaten Gresik.
3) Awarding scholarships, perusahaan memberikan beasiswa. Sebagai contoh
PT. Djarum dalam program Djarum Scholarship Plus. Beasiswa
menyediakan pelatihan soft skill dan mendorong pengembangan karakter
melalui seminar kepemimpinan dan kewirausahaan, sesi outbound, praktis
pelatihan keterampilan, dan kegiatan lainnya. Sejak awal program, lebih dari
6.000 penerima Beasiswa Djarum telah berhasil memperoleh mereka gelar
Sarjana pada 71 universitas diseluruh Indonesia
4) Donating products, berupa pemberian donasi produk yang diproduksi oleh
perusahaan sebagaimana yang dilakukan Tupperware Indonesia melalui
program CSR “Aku Anak Sehat 2009” dengan memberikan edukasi kepada
anak-anak Indonesia akan pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan diri
serta lingkungan. Dengan memperkenalkan lebih dekat produk Tupperware
ke anak-anak dan orangtua, yaitu penggunaan wadah Tupperware untuk

5
membawa bekal sehat dan bersih untuk anak-anak. Anak sekolah yang
mendapatkan kesempatan mendapatkan program ini mendapatkan goody bag
untuk dibawa pulang dan bounce back yang dapat ditukarkan dengan 1
produk Tup Tumbler jika orangtua murid (Ibu) menghadiri assembly di
kantor distributor Tupperware.
5) Donating services, pemberian layanan oleh perusahaan seperti layanan
kesehatan yang dilakukan PT Indosat dengan program Mobil Klinik Sehat
Keliling di 8 wilayah Indonesia.
6) Providing technical expertise and offering use equipment, pemberian
kontribusi perusahaan dengan jasa keahlian dan pemakaian peralatan secara
cuma-cuma. Sebagai contoh Program Broadband Learning Center (BLC) PT
Telkom. BLC dapat dimanfaatkan sebagai tempat latihan tekhnologi
informasi bagi pelajar dan masyarakat, mulai dari playgroup, TK beserta
orang tuanya, serta pelajar SD, SMP, SMA hingga mahasiswa. Aktifitas yang
dapat dilakukan antara lain free warung internet dan pelatihan siswa-siswa
sekolah yang dibimbing trainer dan asisten
Keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan dari pelaksanaan program
Corporate Philanthropy adalah meningkatkan reputasi perusahaan, memperkuat
masa depan perusahaan melalui penciptaan citra yang baik di mata publik serta
memberi dampak bagi penyelesaian masalah sosial dalam komunitas lokal.
Langkah-langkah yang harus ditempuh perusahaan pada saat menjalankan
aktivitas Corporate Philanthropy menurut Kotler dalam Solihin (2009) adalah
sebagai berikut :
a) Memilih kegiatan amal yang akan didukung oleh perusahaan. Pemilahan ini
didasarkan kepada kesesuaian antara kegiatan yang akan didukung dengan
tujuan perusahaan, kepedulian para karyawan terhadap kegiatan yang akan
didukung, serta perhatian pelanggan perusahaan.
b) Memilih mitra yang akan menjalankan kegiatan amal beserta pihak atau
komunitas yang akan menjadi sasaran kegiatan corporate philanthropy.
c) Menetapkan besarnya sumbangan yang akan diberikan kepada suatu pihak
atau masyarakat yang akan menjadi sasaran kegiatan corporate philanthropy.
d) Mengembangkan rencana komunikasi untuk mengkomunikasikan kegiatan
amal yang sedang dilakukan oleh perusahaan kepada para karyawan maupun
pihak-pihak yang berkepentingan.
e) Mengembangkan rencana evaluasi untuk menilai berhasil tidaknya
pelaksanaan program corporate philanthropy.
5. Community Volunteering
Melalui program Community Volunteering, perusahaan mendukung serta
mendorong para karyawan, para pemegang franchise atau rekan pedagang eceran
untuk menyisihkan waktu mereka secara sukarela guna membantu organisasi-
organisai masyarakat lokal maupun masyarakat yang menjadi sasaran program.
Salah satu contoh Community Volunteering adalah sebagaimana program Astra
Employee Volunteer, yaitu kegiatan CSR dengan melibatkan karyawan. Tepatnya
pada tanggal 20 Oktober 2010, 68 orang karyawan PT Astra International Tbk
Head Office, melakukan bedah sekolah dan mengajar selama 1 hari kepada siswa

6
dan siswi SD SMP Remaja Kelurahan Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta
Utara.
Keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan melalui kegiatan Community
Volunteering, adalah terciptanya hubungan yang tulus antara perusahaan dengan
komunitas, memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan perusahaan serta
meningkatkan kepuasan dan motivasi karyawan.
6. Socially Responsible Business Practice
Socially Responsible Business Practice (SRBP), menurut Kotler (2005:208)
adalah: “where the corporation adapts and conducts discretionary business practices
and investments that support social causes to improve community well being and
protect the environment”
(praktek bisnis di mana perusahaan melakukan investasi yang mendukung
pemecahan suatu masalah sosial untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas dan
melindungi lingkungan)
Perusahaan telah melakukan praktek bisnis melampaui standar etika yang telah
ditetapkan berdasarkan regulasi. Komunitas yang dimaksud diatas diantaranya
adalah karyawan perusahaan, pemasok, distributor, organisasi nirlaba dan sektor
publik yang menjadi mitra perusahaan, serta masyarakat secara umum. kesejahteraan
yang dimaksud adalah kesehatan, keselamatan, serta pemenuhan akan kebutuhan
psikologis dan emosional.
Socially Responsible Business Practice, mencakup hal-hal berikut:
1. Designing facilities, membuat fasilitas yang sesuai dengan standar keamanan
yang direkomendasikan. Seperti Program Konservasi Energi dan Air yang
dilaksanakan di lingkungan PT TASPEN di seluruh Indonesia. Agar program
ini berjalan lancar, direksi meminta kantor pusat dan kantor cabang
menunjuk petugas untuk mengawasi dan membuat laporan. Hasil laporan itu
nantinya disampaikan ke divisi umum.
2. Developing process improvements, mengembangkan kegiatan pengurangan
sampah dan mengolahnya kembali. PT Freeport Indonesia menjalankan
program 3-R (Reuse, Reduce dan Recycle) di seluruh wilayah operasi
perusahaan, dengan mewajibkan pendauran ulang sejumlah bahan plastik,
peranca kayu, drum dan kertas yang ditemukan di wilayah operasi. Salah satu
kegiatannya adalah dengan mengubah kertas bekas menjadi kartu ucapan
Natal yang dibagikan kepada Direksi dan mitra.
3. Discontinuing product offerings, dengan menghentikan penawaran produk
yang membahayakan kesehatan manusia. Levi's dan H&M menghentikan
produksi jeans dengan efek pudar (sandblasting) dikarenakan sejak tahun
2005-2009, 40 pekerja garmen di Turki mati karena penyakit paru-paru,
akibat paparan crystalline silica, bahan kimia yang digunakan untuk
menciptakan efek pudar tersebut.
4. Choosing manufacturing and packaging materials, memilih pemasok yang
menggunakan material ramah lingkungan.
5. Developing programs to support employee well being, yaitu
mengembangkan berbagai program untuk menunjang terciptanya
kesejahteraan karyawan seperti mengadakan Employee Assistance Programs
(EAP) IBM Indonesia dalam membantu karyawannya meningkatkan

7
kesejahteraan dengan program konsultasi bagi para karyawan IBM dan
keluarganya.
6. Penerapan CSR
CSR (Corporate Sosial Responbility) adalah sebuah program yang sangat bermanfaat
untuk masyarakat umum ataupun untuk perusahaan itu sendiri. Dimana dengan adanya
program CSR ini akan membantu permasalahan atau kesulitan yang dihadapi oleh
masyarakat sekitar. Sedangkan untuk perusahaan, program CSR ini akan memberikan
image perusahaan yang baik dimata konsumen dan masyarakat.
Saat ini ada banyak perusahaan besar yang memberikan perhatiannya terhadap
lingkungan hidup dan melakukan program CSR (Corporate Sosial
Responbility), seperti perusahaan-perusahaan dibawah ini :
1. Danone (Air Mineral Aqua)
Danone melakukan program CSR yang dikenal dengan WASH (Water, Acces,
Sanitation, Hygiene Program) yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan lingkungan dan berkontribusi secara aktif serta berkelanjutan untuk
memberikan solusi atas suatu permasalahan yang berhubungan dengan penyediaan
air bersih di Indonesia. Program ini lebih dikenal dengan “1 Liter Aqua untuk 10
Liter Air Bersih”
2. PT Sinde Budi Sentosa (Larutan Cap Badak)
PT Sinde Budi Sentosa melakukan program CSR dengan cara melestarikan habitat
Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon. Program ini berkerjasama dengan
Sinde dan WWF Indonesia. Yang mana Sinde mendonasikan dana dari hasil
penjualannya tersebut untuk program pelestarian Badak Jawa di Ujung Kulon.
3. PT Pertamina
Pertamina berkomitmen dalam pelaksanaan program CSR-nya dengan membantu
pemerintah Indonesia dalam memperbaiki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di
Nusantara melalui pelaksanaan program-program yang dapat membantu tercapainya
target pembangunan dan membangun hubungan yang harmonis serta kondusif
dengan semua pihak stakeholder untuk mendukung tercapainya tujuan perusahaan
terutama dalam membangun reputasi perusahaan.
4. PT Telkom Indonesia
PT Telkom Indonesia yang menjalankan program Indonesia Digital Learning (IDL),
sebuah program CSR yang mendorong terjadinya perubahan paradigma digital untuk
guru diseluruh Indonesia. Program ini rupanya mendapatkan apresiasi dan
penghargaan sebagai The Best Program oleh The La Tofi School of CSR.
Program IDL dinilai CSR terbaik karena memberikan pengaruh positif terhadap
perubahan kehidupan komunitas guru di Indonesia. Sebab IDL mampu
meningkatkan kompetensi, keterampilan dan kualitas pengajar lewat pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi (ICT).
5. PT Unilever Indonesia
PT Unilever Indonesia telah banyak melakukan beberapa program CSR (Corporate
Social Responsibility) sebagai bentuk tanggung jawab yang tinggi terhadap
masyarakat, secara berkelanjutan tidak hanya program korporasi tetapi juga pada
brand yang merupakan produk rumah tangga. Sukses Unilever tidak dapat diraih
tanpa kepercayaan masyarakat.
Program CSR yang sudah dilakukan PT.Unilever diantaranya adalah
• Kampanye cuci tangan dengan sabun (Lifeboy)
• Program edukasi kesehatan gigi dan mulut (Pepsodent)
• Program pelestarian makanan tradisional (Bango) dan masih banyak lagi.

8
Sementara dalam bidang korporasi, di bawah payung Yayasan Unilever Indonesia,
telah menjalankan tanggung jawab perusahaannya dalam bidang : Program
pemberdayaan masyarakat / UKM (Program Pemberdayaan Petani Kedelai Hitam),
program edukasi kesehatan masyarakat (Pola Hidup Bersih dan Sehat / PHBS).

7. Kesimpulan
CSR merupakan kewajiban mutlak perusahaan sebagai suatu bentuk tanggung
jawabsosial perusahaan berupa kepedulian dan perhatian pada komunitas sekitarnya.
Pandangan perusahaan terhadap kewajiban tersebut berbeda-beda. Mulai dari anggapan
sekedar basa- basi atau suatu keterpaksaan, hanya untuk pemenuhan kewajiban, hingga
pelaksanaan berdasarkan asas kesukarelaan. Bentuk-bentuk CSR yang dapat dilakukan
oleh perusahaandapat diwujudkan dalam berbagai bidang kehidupan yang
penerapannya harus disesuaikandengan kebutuhan masyarakat penerima CSR.
CSR memberikan manfaat yang sangat besar dalam menyejarterakan
masyarakat danmelestarikan lingkungan sekitarnya, serta bentuk investasi bagi
perusahaan pelakunya.Investasi bagi perusahaan dapat berupa jaminan keberlanjutan
operasi perusahaan dan pembentukan citra positif perusahaan. Manfaat ini dapat
diperoleh apabila perusahaanmenerapkan CSR atas dasar kesukarelaan, sehingga akan
timbul hubungan timbal balikantara pihak perusahaan dengan masyarakat sekitar.
Masyarakat akan secara sukarelamembela keberlanjutan perusahaan tersebut dan
memberikan persepsi yang baik pada perusahaan. Dengan begitu citra positif
perusahaan akan terbentuk dengan sendirinya.

9
DAFTAR PUSTAKA
https://accounting.binus.ac.id/2019/05/14/memahami-corporate-social-responsibility-csr/
https://ireztia.com/2018/05/11/csr-terbaik/
https://sahabatnesia.com/pengertian-manfaat-fungsi-contoh-csr-adalah/
http://seputar-mahasiswa.blogspot.com/2013/10/pengertian-csr-manfaat-csr-dan_3763.html

10

Anda mungkin juga menyukai