Anda di halaman 1dari 10

SEJARAH PERKKEMBANGAN DAN ETIKA CSR

Dosen Pengampu :

Drs. Adi Suryadi, M.Si\n

Oleh :

Dmitri Graciella Ivanova

NIM : E1021201003

Kelas B

Reguler A

PROGRAM STUDI PEMBANGUNAN SOSIAL

JURUSAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2021
A. PENGERTIAN CSR
CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu konsep atau tindakan
yang dilakukan oleh perusahaan sebagai rasa tanggung jawab perusahaan terhadap
social maupun lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada, seperti melakukan
suatu kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan
menjaga lingkungan, memberikan beasiswa untuk anak tidak mampu di daerah
tersebut, dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk membangun
desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak,
khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada.
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan sebuah fenomena dan
strategi yang digunakan perusahaan untuk mengakomodasi kebutuhan dan
kepentingan stakeholder-nya. CSR dimulai sejak era dimana kesadaran akan
sustainability perusahaan jangka panjang adalah lebih penting daripada sekedar
profitability perusahaan.

B. SEJARAH PERKEMBANGAN CSR


Revolusi industri pada dekade 19-an telah mengakibatkan adanya ledakan
industri, pada era tersebut korporat memandang dirinya sebagai organisasi yang
bertujuan mengeruk keuntungan semata. Kontribusi terhadap suatu komunitas hanya
terbatas pada penyediaan lapangan pekerjaan dan mekanisme pajak yang dipungut
pemerintah. Padahal kenyataanya komunitas membutuhkan lebih dari pada itu.
Ditambah lagi kerusakan yang ditimbulkan akibat kegiatan ekonomi yang dilakukan
korporat telah membawa kerusakan pada lingkungan yang acap kali biayanya
dibebankan pada komunitas maupun pemerintah.Fenomena di atas dirasa menjadi titik
awal menyadari pentingnya peran lingkungan eksternal dan internal terhadap
keberadaanya. Dekade 1970 seiring dengan perkembangan teori manajemen
komunitas tidak lagi di anggap sebagai konsumen melainkan sebagai mitra. Maka
lahirlah istilah CSR.

Faktor pendorong perkembangan CSR :


a) Kepedulian dan harapan baru komunitas, konsumen, otoritas publik dan investor
dalam konteks globalisasi dan perubahan industri berskala besar
b) Kriteria sosial memberi pengaruh besar dalam pengambilan keputusan investasi
individu dan institusi baik sebagai konsumen maupun investor
c) Meningkatkan kepedulaian pada kerusakan lingkungan yang disebakan kegiatan
ekonomi
d) Transparansi kegiatan bisnis akibat perkembangan media teknologi dan
informasi modern (Iriantara, 2007:46)

Pro Kontra terhadap Keberadaaan CSR

Istilah CSR mulai mengemuka pada awal 1970 di Amerika Serikat. Dan saat ini
terdapat nama yang digunakan oleh berbagai perusahaan di dunia untuk menyebut
aktivitas senada dengan CSR seperti Corporate Citizenship, Community
Development, Community Giving ataupun Community Involvement. Perusahaan di
seluruh dunia khususnya AS menunjukkan banyak yang mengadopsi tindakan CSR.
Kendati pesatnya perkembangan CSR oleh berbagai perusahaan tapi sampai saat ini
masih terdapat kontroversi mengenai pelaksanaan program CSR dalam hal ini
terdapat kelompok yang pro dan kontra terhadap pelaksanaan CSR.

Kelompok Pendukung CSR

Pijakan dari kelompok ini adalah bahwa tanggung jawab sosial perusahaan tidak
hanya sebatas menghasilkan laba, tapi mereka memiliki kewajiban untuk melindungi
dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam arti lebih luas. Di bawah ini
merupakan argumen kelompok yang PRO kegiatan CSR:

Ekspektasi Publik

Opini publik saat ini mendukung aktivitas bisnis yang mengejar tujuan-tujuan
ekonomi dan juga berbagai social.

Laba Jangka Panjang

Perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial cenderung memiliki laba jangka
panjang yang lebih aman.

Kewajiban Etis
Pelaku bisnis harus memiliki tanggung jawab sosial karena tindakan yang
bertanggung jawab merupakan suatu hal yang benar untuk dilakukan.

Image Publik

Pelaku bisnis dapat menciptakan kesan publik yang baik bila mereka memiliki tujuan-
tujuan sosial

Menciptakan lingkungan yang lebih baik

Keterlibatan perusahaan besar dapat membantu pemecahan masalah sosial yang rumit

Menyeimbangkan antara tanggung jawab dan kekuasaan

Perusahaan besar memiliki kekuasaan yang sangat besar sehingga tanggung jawab
yang besar dalam jumlah yang sepadan perlu dimiliki oleh perusahaan sebagai
penyeimbang atas kekuasaan yang sangat besar tersebut

Kepentingan Pemegang Saham

Tanggung jawab sosial akan meningkatkan harga saham perusahaan dalam jangka
Panjang

Kelompok kontra CSR

Di bawah ini merupakan pendapat kelompok yang kontra pada kegiatan CSR:

CSR dapat menghambat operasi sistem pasar bebas

Pendapat yang dikemukan oleh Milton Friedman menyatakan CSR di benarkan bila
alokasi sumber daya perusahaan yang dilakukan untuk program CSR memberikan
kontribusi bagi optimalisasi laba perusahaan.

CSR dianggap hanya bersifat sinis dan selfish

Kritik ini datang karena banyak perusahaan di dunia melakukankegiatan CSR yang
hanya bertujuan untuk meningkatkan reputasi mereka di mata publik maupun
pemerintah dan bukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas.

Perusahaan berlindung dibalik program CSR untuk mendapatkanpromosi melalui


pembelian media space
Pemberitaan publikasi terhadap program CSR seharusnya bukanlah tujuan utama dari
dibuatnya program CSR. Publistas positif akan terwujud terkait bila program CSR
tersebut sukses dan untuk suksesnya suatu program CSR harus dilakukan dengan
sungguhsungguh

Program CSR dianggap hanya sekumpulan kegitan PR yang biasanya lip service dan
mengarah pada kebohongan publik

CSR memang dapat membangun reputasi, tapi reputasi yang di bangun bukanlah
reputasi kebohongan publik. Kegiatan CSR sebenarnya bukanlah tindakan yang hanya
pada ranah PR tapi hakikatnya murni itikad baik dari korporat untuk berkotribusi
terhadap masyarakat. Kebanyakan perusahaan menjadikan program.

C. MODEL CSR (Corporate Sosial Responbility)


Ada 4 model CSR yang umum diterapkan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia,
yaitu :
1. Keterlibatan Langsung
Perusahaan menjalankan program CSR secara langsung dengan menyelenggarakan
sendiri kegiatan sosial atau menyerahkan sumbangan langsung ke masyarakat.dalam
menjalankan usaha ini biasanya perusahaan menugaskan salah satu penjabat seperti
penjabat public relation atau affair manager.

2. Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan


Model ini adalah adopsi model dari model yang biasa di terapkan perusahaan-
perusahaan pada negara maju. Biasanya perusahaan menyediakan dana awal, dan
dana abadi yang dapat digunakan secara teratur bagi kegiatan yayasan. Beberapa
yayasan yang didirikan oleh perusahaan-perusahaan besar, yaitu Yayasan Coca cola
Company, Yayasan Sahabat Aqua, Yayasan Dharma Bakti Astra, dll

3. Bermitra dengan pihak lain


Model ini adalah melaui kerjasama dengan lembaga sosial/ organisasi non-
pemerintah(NGO/LSM), instansi pemerintah atau universitas dan media massa, baik
dalam mengelola dana maupun dalam melaksanakan kegiatannya. Beberapa lembaga
sosial yang bekerjasama denga perusahaan dalam menjalakan CSR ,yaitu Palang
Merah Indonesia (PMI), Dompet Dhuafa, Kita peduli Indosiar, dll.

4. Mendukung atau bergabung dalam suatu konsorsium


Dibandingkan dengan model lainnya pola ini lebih berorientasi pada pemberian hibah
perusahaan yang bersifat “hibah pembangunan”. Pihak konsorsium biasanya
dipercayai oleh perusahaan yang didukungnya mencari mitra kerjasama dari kalangan
lembaga operasional dan dikembangkan denganprogram yang disepakati bersama.

D. KEGIATAN CSR
Kegiatan CSR akan menjamin keberlanjutan bisnis yang dilakukan. Hal ini
disebabkan karena :
 Menurunnya gangguan social yang sering terjadi akibat pencemaran
lingkungan, bahkan dapat menumbuh kembangkan dukungan atau pembelaan
masyarakat setempat.
 Terjaminnya pasokan bahan baku secara berkelanjutan untuk jangka panjang.
 Tambahan keuntungan dari unit bisnis baru, yang semula merupakan kegiatan
CSR yang dirancang oleh korporat.

Adapun 5 pilar yang mencakup kegiatan CSR yaitu:

1. Pengembangan kapasitas SDM di lingkungan internal perusahaan maupun


lingkungan masyarakat sekitarnya.
2. Penguatan ekonomi masyarakat sekitar kawasan wilayah kerja perusahaan.
3. Pemeliharaan hubungan relasional antara korporasi dan lingkungan sosialnya
yang tidak dikelola dengan baik sering mengundang kerentanan konflik.
4. Perbaikan tata kelola perusahaan yang baik
5. Pelestarian lingkungan, baik lingkungan fisik, social serta budaya.

E. TUJUAN dalam CSR


Dalam bukunya yang berjudul “Managing Corporate Social Responsibility a
Communication Approach”, Timothy & Holladay (2012) membagi tujuan CSR ke
dalam 3 jenis, yaitu: (1) Goals, (2) Process Objectives, dan (3) Outcomes Objectives.
Sedangkan Outcomes Objectives dibagi lagi menjadi 3 macam, yaitu (a) Knowledge
Objectives (b) Attitude Objectives, dan (c) Behavior Objectives.
Berikut penjelasan mengenai tujuan-tujuan CSR tersebut:
1. Goals, adalah tujuan yang memberikan arahan umum pada program CSR.
Contoh: Berkontribusi pada kelestarian lingkungan. Perbedaannya dengan
objectives, adalah objectives merupakan tujuan yang lebih spesifik dan
terukur, misalnya dengan angka, presentase, atau jangka waktu.
2. Process Objectives, adalah tujuan proses atau aktivitas yang dilakukan selama
program CSR masih berjalan. Contoh: Melakukan penanaman pohon
sebanyak 2 juta per tahun selama 5 tahun.
3. Outcomes Objectives, adalah tujuan yang mengindikasikan hasil, efek, atau
dampak. Ini didapatkan setelah program CSR berakhir. Contoh: Meningkatkan
indeks pencemaran udara dari yang tadinya tidak sehat menjadi sedang dan
sehat, setelah 5 tahun program berjalan.

Khusus untuk Outcomes Objectives, tujuan CSR ini dibagi lagi menjadi 3, yaitu:

1. Knowledge Objectives, adalah tujuan untuk mendapatkan pengetahuan baru,


informasi baru, dan belajar hal yang baru setelah setelah program CSR
berakhir. Contoh: Anak-anak mendapatkan pengetahuan tentang keajaiban
dunia melalui permainan Lego.
2. Attitude Objectives, adalah tujuan untuk mengubah sikap atau perasaan
individu/kelompok dalam memandang segala sesuatu setelah program CSR
berakhir. Contoh: Mengubah sikap orangtua sehingga setuju bahwa
permainan lego dapat menjadi sarana belajar yang efektif untuk anak.
3. Behavior Objectives, adalah tujuan untuk mengubah perilaku
individu/kelompok setelah program CSR berakhir. Contoh: Mendorong
orangtua membeli permainan lego untuk sarana belajar anak.

F. FUNGSI PENERAPAN CSR


Secara rinci, fungsi dari CSR bagi perusahaan adalah sebagai berikut.
1. Social license to operate
Sebuah bisnis atau perusahaan bisa berkembang atau tidak akan sangat
dipengaruhi oleh salah satu faktor yaitu masyarakat. Oleh sebab itu, adanya
CSR, masyarakat yang mendiami dan bertempat tinggal disekitar perusahaan
tersebut akan mendapatkan manfaat dari perusahaan yang bersangkutan. Hal
ini tentu akan memberikan keuntungan bagi masyarakat sekitar. Manfaat yang
diperoleh ini lama kelamaan akan membuat masyarakat menjadi loyal dengan
perusahaan tersebut. Di sisi lain, hal ini akan menguntungkan bagi perusahaan
karena memudahkan dalam menjalankan program atau kegiatannya di daerah
yang bersangkutan.
2. Melebarkan akses sumber daya
Sebuah CSR perusahaan bila dikelola dengan baik akan memberikan
keuntungan bagi perusahaan. Diantaranya adalah meningkatkan daya saing
perusahaan dan memudahkan perusahaan untuk mendapatkan sumber daya
yang diperlukan.
3. Melebarkan akses menuju pasar
Dengan program CSR sebenarnya seluruh investasi serta biaya yang telah
dikeluarkan bisa menjadi sebuah potensi untuk mendapatkan akses pasar yang
lebih luas dan besar lagi. Tidak hanya itu saja, langkah ini bisa membangun
loyalitas konsumen, bahkan menembus target pasar yang baru. Hal ini bisa
terjadi karena program CSR yang berjalan dengan baik dapat membuat nama
atau brand perusahaan menjadi lebih terkenal dan dikagumi oleh masyarakat
luas.
4. Mereduksi risiko bisnis perusahaan
Bagi perusahaan, menyelenggarakan CSR dapat mengurangi risiko bisnis.
Mengapa demikian? Karena dengan CSR akan membangun hubungan
perusahaan dengan pihak yang terlibat menjadi lebih baik lagi, sehingga risiko
bisnis seperti adanya kerusuhan dapat diatasi dengan mudah. Dengan
demikian, biaya pengalihan risiko bisa dipergunakan oleh perusahaan untuk
hal lain yang lebih bermanfaat untuk masyarakat atau perusahaan.

G. MANFAAT YANG DIDAPATKAN MELALUI CSR


Sebuah perusahaan menjalankan CSR bukan hanya sekadar melakukan kewajiban
yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Tentu saja, bagi sebuah bisnis atau perusahaan
selalu mengharapkan timbal balik atau manfaat atas apa yang telah dikeluarkannya.
Berikut ini adalah manfaat dari CSR sebagai bentuk tanggung jawab kepada berbagai
pihak yang terlibat bagi perusahaan. Selain itu, ada juga manfaat yang diperoleh
masyarakat dari adanya CSR.

1. Manfaat CSR untuk perusahaan


Bagi perusahaan, CSR memberikan banyak manfaat, di antaranya:
 Meningkatkan citra atau image perusahaan di mata masyarakat dan publik.
 Adanya potensi untuk mengembangkan kerja sama dengan perusahaan lain.
 Dapat membedakan perusahaan tersebut dengan para kompetitor.
 Memperkuat brand perusahaan di mata masyarakat dan publik.

2. Manfaat CSR untuk masyarakat

Sedangkan manfaat CSR untuk masyarakat adalah:

 Meningkatnya kapasitas sumber daya manusia masyarakat.


 Meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
 Meningkatkan kelestarian baik lingkungan hidup atau fisik maupun sosial dan
budaya di sekitar perusahaan.
 Terbangun serta terpeliharanya fasilitas umum dan fasilitas masyarakat yang
sifatnya sosial yang berguna untuk masyarakat khususnya yang berada di
sekitar perusahaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

GuruPendidikan, 2022, CSR adalah, (daring)


(https://www.gurupendidikan.co.id/csr-adalah/#:~:text=%20CSR%20adalah
%20%201%20Pengertian%20CSR.%20CSR,program%20CSR%20secara%20langsung
%20dengan%20menyelenggarakan...%20More%20), diakses 19 Mei 2022

ALFAN.ID, Sejarah Perkembangan Corporate Social Responsibility ( CSR ), (daring),


(https://www.alfan.id/2018/04/sejarah-perkembangan-corporate-social.html), diakses 19 Mei
2022

BINUS, Adhi Murti Citra Amalia H., 2020, Tujuan dalam CSR, (daring),
(https://binus.ac.id/malang/public-relations/2020/12/21/tujuan-dalam-csr/), diakses 20 Mei
2022

Lifepal, Raditya Wardana, 2020, Apa Itu CSR dan Fungsinya? Ini Manfaat dan Contohnya,
(daring), (https://lifepal.co.id/media/csr/), diakkses 21 Mei 2022

Anda mungkin juga menyukai