Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 3 :

Cyelen
Fenny Rossella
Kevin Felixander
Tina
BAB 6 : Corporate Social Responsibility (CSR)
Dosen Pembimbing : Sunarji Harahap, S.Pd., M.M.
Pengertian Corporate Social
Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai
kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar
dimana perusahaan itu berada. Contoh bentuk tanggungjawab itu bermacam-macam, mulai dari melakukan
kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa
untuk anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk desa/fasilitas
masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di
sekitar perusahaan tersebut berada.
CSR menurut para ahli :
 Menurut Nuryana, 2005 : Corporate Social Responsibility (CSR) ialah sebuah pendekatan dimana perusahaan
mengintegrasikan kepedulian sosial di dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para
stakeholder berdasarkan prinsip kemitraan dan kesukarelaan
 Menurut Zadek, Fostator, Rapnas : CSR adalah bagian yang tidak terpisahkan dari strategi bersaing jagka
panjang yang berorientasi pada avokasi pendampingan & kebijakan publik.

Jika ditarik pada berbagai pengertian di atas maka CSR merupakan komitmen perusahaan terhadap kepentingan
pada stakeholders dalam arti luas dari sekedar kepentingan perusahaan belaka. Dengan kata lain, meskipun
secara moral adalah baik bahwa perusahaan maupun penanam modal mengejar keuntungan, bukan berarti
perusahaan ataupun penanam modal dibenarkan mencapai keuntungan dengan mengorbankan kepentingan-
kepentngan pihak lain yang terkait.
Sejarah Corporate Social Responsibility
(CSR)
Istilah CSR pertama kali menyeruak dalam tulisan Social Responsibility of the Businessman tahun 1953.
Konsep yang digagas Howard Rothmann Browen ini menjawab keresahan dunia bisnis. Belakangan CSR
segera diadopsi, karena bisa jadi penawar kesan buruk perusahaan yang terlanjur dalam pikiran
masyarakat dan lebih dari itu pengusaha di cap sebagai pemburu uang yang tidak peduli pada dampak
kemiskinan dan kerusakan lingkungan. Kendati sederhana, istilah CSR amat marketable melalu CSR
pengusaha tidak perlu diganggu perasaan bersalah.
Pengertian CSR sangat beragam. Intinya, CSR adalah operasi bisnis yang berkomitmen tidak hanya untuk
meningkatkan keuntungan perusahaan secara finansial, tetapi untuk pembangunan sosial-ekonomi
kawasan secara holistik, melembaga, dan berkelanjutan. Beberapa nama lain yang memiliki kemiripan
dan bahkan sering diidentikkan dengan CSR adalah corporate giving, corporate philanthropy, corporate
community relations, dan community development.
Dalam konteks global, istilah CSR mulai digunakan sejak tahun 1970-an dan semakin populer terutama
setelah kehadiran buku Cannibals with Forks: The Triple Bottom Line in 21st Century Business (1998)
karya John Elkington. Mengembangkan tiga komponen penting sustainable development, yakni economic
growth, environmental protection, dan social equity yang digagas the World Commission on Environment
and Development (WCED) dalam Brundtland Report (1987), Elkington mengemas CSR ke dalam tiga fokus:
3P (profit, planet, dan people). Perusahaan yang baik tidak hanya memburu keuntungan ekonomi belaka
(profit), tetapi memiliki kepedulian terhadap kelestarian lingkungan (planet) dan kesejahteraan
masyarakat (people).
Manfaat Corporate Social Responsibility
(CSR) bagi perusahaan
Beberapa manfaat CSR bagi perusahaan adalah sebagai berikut
 Meningkatkan Citra Perusahaan
 Memperkuat “Brand” Perusahaan
 Mengembangkan Kerja Sama dengan Para Pemangku Kepentingan
 Membedakan Perusahaan dengan Pesaingnya
 Menghasilkan Inovasi dan Pembelajaran untuk Meningkatkan Pengaruh
Perusahaan
 Membuka Akses untuk Investasi dan Pembiayaan bagi Perusahaan
 Meningkatkan Harga Saham
Prinsip Corporate Social Responsibility
(CSR)
Menurut Crowther David (2008) mengemukakan tentang prinsip CSR, yaitu :
a. Sustainabilty
Sustainabilty berkaitan dengan cara perusahaan dalam melakukan kegiatan dengan tetap menghitung keberlanjutan
sumber daya di masa mendatang.
Keberlanjutan ini juga dapat memberikan arahan penggunaan sumber daya saat ini dengan tetap memperhatikan dan
memperhitungkan kemampuan generasi mendatang.
b. Accountability
Accountability adalah upaya perusahaan untuk terbuka dan bertanggung jawab atas kegiatan yang mereka lakukan.
Akuntanbilitas ini sangat diperlukan untuk kegiatan perusahaan yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh
lingkungan eksternal.
Di dalam konsep ini menjelaskan bahwa pengaruh kuantitatif kegiatan perusahaan terhadap pihak internal dan
eksternal.
Akuntanbilitas perusaan ini dapat dijadikan sebagai sarana bagi perusahaan untuk meningkatkan image dan jaringan
dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan menunjukkan tingkat keluasan dan informasi laporan perusahaan
memiliki konsekuensi sosial atau ekonomi.
c. Transparancy
Transparansi merupakan prinsip CSR yang penting bagi pihak-pihak ekternal terutama transaksi yang terkait dengan
pelaporan keigatan perusahaan yang dapat berdampak pada pihak eksternal.
Dasar Hukum Corporate Social
Responsibility (CSR)
 CSR (Program Corporate Social Reponsibility) merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh perusahaan
sesuai dengan isi pasal 74 Undang-undang Perseroan Terbatas (UUPT) yang baru. Undang-undang ini disyahkan dalam
sidang paripurna DPR.
 Dalam pasal 74 ayat 1 diatur mengenai kewajiban Tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perseroan yang menangani
bidang atau berkaitan dengan SDA, ayat 2 mengenai perhitungan biaya dan asas kepatutan serta kewajaran, ayat 3
mengenai sanksi, dan ayat 4 mengenai aturan lanjutan. Ketiga, Undang-Undang No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman
Modal. Pasal 15 (b) menyebutkan bahwa “Setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial
perusahaan”.
 Namun UU ini baru mampu menjangkau investor asing dan belum mengatur secara tegas perihal CSR bagi perusahaan
nasional. Tentu saja kedua ketentuan undang-undang tersebut diatas membuat fobia sejumlah kalangan terutama
pelaku usaha swasta lokal. Apalagi munculnya Pasal 74 UU PT yang terdiri dari 4 ayat itu sempat mengundang polemik.
Pro dan kontra terhadap ketentuan tersebut masih tetap berlanjut sampai sekarang. Kalangan pelaku bisnis yang
tergabung dalam Kadin dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) yang sangat keras menentang kehadiran dari pasal
tersebut.
 Landasan hukum yang menyangkut CSR terdapat dalam:
 UU. 40 tahun 2007 yang berisi peraturan mengenai diwajibkannya melakukan CSR. Direksi yang bertanggung jawab bila
ada permasalahan hukum yang menyangkut perusahaan & CSR.
 Penjelasan pasal 15 (b) UU Penanaman Modal menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan “tanggung jawab sosial
perusahaan” adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan
hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat.
Alasan Terkait CSR dengan Bisnis

Hasil Survey "The Millenium Poll on CSR" (1999) yang dilakukan oleh Environics
International (Toronto), Conference Board (New York) dan Prince of Wales Business
Leader Forum (London) di antara 25.000 responden dari 23 negara menunjukkan
bahwa dalam membentuk opini tentang perusahaan, 60% mengatakan bahwa etika
bisnis, praktik terhadap karyawan, dampak terhadap lingkungan, yang merupakan
bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) akan paling berperan. Sedangkan
bagi 40% lainnya, citra perusahaan & brand image-lah yang akan paling memengaruhi
kesan mereka. Hanya 1/3 yang mendasari opininya atas faktor-faktor bisnis
fundamental seperti faktor finansial, ukuran perusahaan,strategi perusahaan, atau
manajemen.
Lebih lanjut, sikap konsumen terhadap perusahaan yang dinilai tidak melakukan CSR
adalah ingin "menghukum" (40%) dan 50% tidak akan membeli produk dari perusahaan
yang bersangkutan dan/atau bicara kepada orang lain tentang kekurangan perusahaan
tersebut.
Indikator Keberhasilan CSR

Indikator keberhasilan dapat dilihat dari dua sisi perusahaan dan masyarakat. Dari sisi
perusahaan, citranya harus semakin baik di mata masyarakat. Sementara itu, dari sisi
masyarakat, harus ada peningkatan kualitas hidup. Karenanya, penting bagi perusahaan
melakukan evaluasi untuk mengukur keberhasilan program CSR, baik secara kuantitatif maupun
kualitatif. Satu hal yang perlu diingat, “Salah satu ukuran penting keberhasilan CSR adalah jika
masyarakat yang dibantu bisa mandiri, tidak melulu bergantung pada pertolong orang lain.
Menurut Dody Prayogo, ada 5 indikator keberhasilan CSR yang dapat dilihat yaitu :
 Secara umum, keberhasilan CSR dapat dilihat dari capaian nilai etika yang dikandungnya
yaitu turut menegakkan social justice, sustainbility, dan equity.
 Secara sosial, keberhasilan CSR dapat dinilai dari tinggi rendahnya legitimasi sosial korporasi
di hadapan stakeholder sosialnya.
 Secara bisnis, keberhasilan CSR dapat dinilai dari meningkatnya nilai saham akibat
peningkatan corporate social image.
 Secara teknis, keberhasilan CSR dapat dilihat dari capaian program hasil evaluasi teknis
lapangan.
Model Penerapan CSR di Indonesia

Menurut Saidi dan Abidin sedikitnya ada empat model atau pola CSR yang umumnya diterapkan di Indonesia :
 Keterlibatan Langsung

Perusahaan menjalankan  program CSR secara langsung dengan menye- lenggarakan sendiri kegiatan sosial atau menye- rahkan sumbangan ke
masyarakat tanpa perantara. Untuk menjalankan tugas ini, sebuah perusahaan biasanya menugaskan salah satu pejabat seniornya, seperti
corporate secretary atau public affair manager atau menjadi bagian dari tugas pejabat public relation.
 Melalui yayasan atau organisasi social perusahaan

Perusahaan mendirikan yayasan sendiri di bawah perusahaan atau groupnya. Model ini merupakan adopsi dari model yang lazim diterapkan di
perusahaan-perusahaan di negara maju. Biasanya, perusahaan menyediakan dana awal, dana rutin atau dana abadi yang dapat digunakan secara
teratur bagi kegiatan yayasan. Beberapa yayasan yang didirikan perusahaan diantaranya adalah Yayasan Coca Cola Company, Yayasan Rio Tinto
(perusahaan pertambangan), Yayasan Dharma Bhakti Astra, Yayasan Sahabat Aqua, GE Fund.
 Bermitra dengan pihak lain

Perusahaan menyelenggarakan CSR melalui kerjasama dengan lembaga sosial/organisasi non-pemerintah (NGO/ LSM), instansi pemerintah,
universitas atau media massa, baik dalam mengelola dana maupun dalam melaksanakan kegiatan sosialnya. Beberapa lembaga sosial/Ornop yang
bekerjasama dengan perusahaan dalam menjalankan CSR antara lain adalah Palang Merah Indonesia (PMI), Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia
(YKAI), Dompet Dhuafa; instansi pemerintah (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia/LIPI, Depdiknas, Depkes, Depsos); universitas (UI, ITB, IPB);
media massa (DKK Kompas, Kita Peduli Indosiar).
 Mendukung atau bergabung dalam suatu konsorsium

Perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu lembaga sosial yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu. Dibandingkan
dengan model lainnya, pola ini lebih berorientasi pada pemberian hibah perusahaan yang bersifat “hibah pembangunan”. Pihak konsorsium atau
lembaga semacam itu yang dipercayai oleh perusahaan-perusahaan yang mendukungnya secara pro aktif mencari mitra kerjasama dari kalangan
lembaga operasional dan kemudian mengembangkan program yang disepakati bersama.
Analisis Perusahaan Program CSR

a. Program CSR PT Indofood dibidang Lingkungan


PT. Indofood yaitu sebuah perusahaan milik swasta. PT. Indofood adalah perusahaan
yang bergerak di bidang pangan. Didirikan oleh seorang pria kelahiran Tiongkok bernama
Liem Sioe Liong. Liem Sioe Liong atau Sudono Salim adalah pendiri perusahaan besar
bernama Grup Salim. Grup Salim yang didirikan merupakan perusahaan terbesar di
Indonesia.
PT. Indofood terus melanjutkan program tanggung jawab sosial (Corporate Social
Responsibility atau "CSR") yang merefleksikan misi Perseroan yakni "Memberikan
kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan".
Landasan tujuan yang digunakan dalam melaksanakan program CSR Perseroan adalah:
Menciptakan Hidup Yang Lebih Baik Setiap Hari, yang kemudian dituangkan ke dalam
lima pilar CSR yaitu Pembangunan Sumber Daya Manusia, Partisipasi Aktif Dalam
Kegiatan Komunitas, Peningkatan Nilai Ekonomi, Menjaga Kelestarian Lingkungan, dan
Solidaritas Kemanusiaan.
b. Kelestarian Lingkungan Perusahaan
ICBP terus berupaya meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap pelestarian lingkungan
hidup melalui beberapa program yang berbasis lingkungan, antara lain sebagai berikut:
Fasilitas Pengolahan Limbah. Guna memastikan agar limbah yang dihasilkan memenuhi baku mutu
yang telah ditetapkan, maka seluruh pabrik yang dimiliki oleh Perseroan dilengkapi dengan
dengan fasilitas pengolahan limbah.
Sebagai wujud upaya peningkatan kesadaran dan kepedulian terhadap pelestarian lingkungan
hidup, ICBP melakukan beberapa kegiatan pada Hari Anak Nasional yang melibatkan karyawan
serta para pelajar dalam program Tanam Pohon dengan tema “Let It Grow, Save Our Future.”
Program ini merupakan upaya memotivasi karyawan dan anak-anak untuk lebih peduli terhadap
lingkungan dan mengajak mereka berpartisipasi dalam kegiatan berbasis lingkungan. Dalam
kegiatan yang dilakukan bersamaan dengan Hari Bumi itu, ICBP melakukan penanaman pohon
sebanyak sekitar 11.100 pohon.
Khalayak yang dituju masyarakat sekitar karena masyarakat sekitar yang dapat menerima
langsung manfaat dari penanaman phon tersebut.
Menurut pendapat kami, program CSR PT. Indofood sudah baik, karena selain menguntungkan
masyarakat. CSR juga menguntungkan perusahaan. karena program kegiataan yang diselenggarakan
perusahaan. agar mendapatkan hasil yang baik untuk kedua belah pihak. Karena efek dari perusahaan
yang merugikan masyarakat akibat polusi, kerusakan dilingkungan.sehingga perusahaan membuat
penanaman pohon agar udara yang tercamar membuat polusi udara yang tercemar didaur ulang
menjadi oksigen yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Solusinya sebaiknya lebih ditingkatkan lagi program kegiatan ini, dan kegiatan tersebut tidak hanya
mengajak anak-anak, tetapi lebih di perluas lagi sehingga dapat juga mengajak tingkatan orang
dewasa. Agar orangtua dengan adanya program ini, bisa mengajarkan betapa pentingnya lingkungan
sehaat dengan menghargai tanaman-tanaman yang ada. Sehingga anak-anak dapat menghargai
lingkungan yang ada disekitar.
Selain itu sebaiknya perusahaan juga melakukan pelatihan kemandirian terhadap masyarakat, melalui
penanaman pohon ini. Yaitu dengan memanfaatkan tanaman menjadi suatu nilai ekonomis. Misalnya
memanfaatkan tanaman-tanaman yang menghasilkan nilai ekonomis seperti memanfaatkan buahnya,
bijinya dan lain sebagainya. Sehingga masyarakat tidak hanya mendapatkan manfaat lingkungan
tetapi juga mendapatkan manfaat nilai ekonomi .
Kesimpulan

CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan tanggung jawab sosial dari perusahaan pada
dasarnya memiliki konsep dengan visi yang sama yang untuk pembangunan yang
berkelanjutan. Konsep yang dikembangkan disesuiakan dengan dimensi-dimensi yang ingin
diterapakan oleh perusahaan. berbicara tentang visi keberlanjutan dari CSR, hal ini berkaitan
dengan proses-proses yang menjadi tahapan yang harus dilewati oleh perusahaan. Mislanya
dari segi CSR untuk pemeberdayaan masyarakat penerapan CSR dimulai dari pengokohan
perusahaan untuk mencapai keberhasilan dari segi finansial, kemudian ekonomi, sehingga
dapat berdampak pad sosial dan lingkungan. Sementara itu, adanya isue-isue yang
berkembang dalam penerapan CSR ini juga menjadi hal yang perlu diantisipasi terlebih jika
isue yang dimaksud lebih kepada pemaksimalan damapak negatif adanya
TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA
KAMI AKAN MEMBUKA SESI TANYA JAWAB

Anda mungkin juga menyukai