Anda di halaman 1dari 9

A.

Pendahuluan

Etika Bisnis (juga dikenal sebagai etika korporasi) adalah suatu bentuk etika terapan atau etika profesi
yang mempelajari prinsip-prinsip etis dan moral atau masalahmasalah etika yang muncul dalam
lingkungan bisnis). Berlaku untuk semua aspek perilaku bisnis dan relevan dengan perilaku individu dan
organisasi bisnis secara keseluruhan. Cakupan dan kuantitas etika bisnis mencerminkan derajat yang
usahanya dianggap bertentangan dengan nilai-nilai sosial non-ekonomi. Dalam beberapa kasus,
perusahaan harus merumuskan kembali nilai-nilai inti mereka dalam terang pertimbangan etika bisnis.

Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep
bahwa organisasi, khususnya perusahaan memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan,
pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. CSR
berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana ada argumentasi bahwa suatu
perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan
faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial
dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang. Etika bisnis dan tanggung jawab sosial
perusahaan.merupakan dua permasalahan yang seringkali kurang diperhatikan oleh para pelaku bisnis

B. Jenis-Jenis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Corporate Social Responsibility Model Carroll menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan
dapat dibagi ke dalam empat jenis, yaitu sebagai berikut:

a. Tanggung jawab ekonomi

Menunjukkan bahwa setiap usaha harus mampu memperoleh keuntungan baik berupa uang, citra
organisasi, keuntungan sosial maupun keberlangsungan usaha.

b. Tanggung jawab legal

Berkaitan dengan kepatuhan perusahaan dalam memenuhi aturan-aturan yang berlaku dalam tata
kehidupan.

c. Tanggung jawab etika

Tanggung jawab etika adalah kebijakan perusahaan yang didasarkan pada nilai-nilai dan norma-norma
yang berkembang di masyarakat sebagai kepedulian dan penghargaan serta menghormati hak-hak
individu maupun kelompok.

d. Tanggung jawab diskresioner,

Yaitu kebijakan yang murni sukarela dan didasarkan pada keinginan perusahaan untuk memberi
kontribusi sosial yang tidak memiliki kepentingan timbal balik secara langsung. Kegiatan tanggung jawab
diskresioner meliputi kontribusi amal yang tidak mendapat balasan bagi perusahaan dan tidak diharapkan
C. Pandangan Milton Friedman Mengenai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Menurut pandangan Milton Friedman bahwa tanggung jawab sosial perusahaan adalah menjalankan
bisnis sesuai dengan keinginan pemilik perusahaan owner, biasanya dalam bentuk menghasilkan uang
sebanyak mungkin dengan senantiasa mengindahkan aturan dasar yang digariskan dalam suatu
masyarakat sebagaimana diatur oleh hukum dan perundang-undangan. Dengan demikian, tujuan utama
dari suatu perusahaan korporasi adalah memaksimalkan laba atau nilai pemegang saham (shareholders
value)

D. Pandangan Roundtable Mengenai Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Menurut pandangan Roundtable bahwa keberadaan perusahaan sangat bergantung kepada dukungan
masyarakat luas. Perusahaan juga memperoleh berbagai keistimewaan perlakuan (privileges) seperti
kewajiban terbatas (limited liabilities), umur kegiatan usaha yang tidak terbatas (indefinitelife), dan
perlakuan pajak khusus. Oleh sebab itu, perusahaan memiliki tanggungjawab terhadap masyarakat secara
luas sebagai salah satu bagian dari konstituen, karena masyarakat dan para konstituen telah
memungkinkan perusahaan memperoleh berbagai perlakuan istimewa tersebut

E. Tahap-Tahap Adopsi CSR

Robbins dan Coulter 2003:123 dalam buku Corporate Social Responsibility : from Charity to
Sustainability karya Ismail Solihin mengatakan ada empat Tahap-Tahap Adopsi CSR yaitu sebagai
berikut:

a. Pada tahap awal, CSR lebih tertuju kepada pemilik perusahaan (pemegang saham/ owners) dan
manajer. Pada tahap ini pemimpin perusahaan akan mengedepankan kepentingan para pemegang saham
melalui berbagai upaya untuk menggunakan sumber daya perusahaan seefisien mungkin dan melakukan
maksimalkan laba. Meskipun pada tahap ini perusahaan memperhatikan berbagai peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku, namun pemimpin perusahaan memiliki pandangan bahwa mereka
tidak memiliki tanggungjawab sosial kepada masyarakat secara luas. Pandangan ini sejalan dengan
pendapat Milton Friedman mengenai konsepsi tanggungjawab sosial korporasi yang telah disebutkan
sebelumnya, dimana menurut Friedman CSR utama manajemen perusahaan adalah melakukan
maksimalisasi laba untuk para pemegang saham.

b. Pada tahap kedua, perusahaan mulai mengembangkan CSRnya kepada para pekerja (employees). Pada
tahap ini, manajer perusahaan tidak hanya memperhatikan maksimalisasi laba, tetapi mereka mulai
memberi perhatian yang besar kepada sumber daya manusia. Hal ini dilakukan karena mereka
berkeinginan untuk dapat merekrut, memelihara dan memotivasi para karyawan yang baik. Para manajer
pada tahap ini melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki kondisi kerja karyawan, mengembangkan
hakhak karyawan, meningkatkan keamanan kerja, memberikan kompensasi yang layak dan lain-lain.
c. Pada tahap ketiga, perusahaan mengembangkan CSR kepada para konstituen dalam suatu lingkungan
yang spesifik dimana konstituen tersebut biasanya merupakan masyarakat setempat (local communities)
yang terkena dampak secara langsung oleh operasional perusahaan di daerah tempat mereka tinggal.

d. Pada tahap keempat, perusahaan tidak hanya mengembangkan CSR kepada masyarakat setempat,
melainkan mencakup pula masyarakat luas (broader society). Para manajer memandang bisnis mereka
sebagai bagian dari entitas publik dan mereka bertanggungjawab untuk melakukan kebajikan kepada
publik.

F. Corporate Social Peformance (CSP)

Corporate Sosial Performance adalah merupakan konfigurasi atau susunan strategi bisnis atas prinsip
tanggungjawab sosial, proses dari respon sosial, kebijakan, program dan outcome lain yang dapat
diobservasi berkaitan dengan hubungan sosial perusahaan

Konsep dari Corporate Social Performance (CSP) mencakup aspek-aspek yang berbeda dalam maksud
dari suatu tanggung jawab bisnis secara sosial. Tiga konsep saling berhubungan dilekatkan di dalam
konsep ini yang peduli terhadap cara organisasiorganisasi beroperasi didalam lingkungan-lingkungan
mereka. Carroll (1979) merumuskan ”konsep CSP yang merupakan perluasan dari konsep corporate
social responsibility dengan memasukkan konsep dua dimensi tambahan yaitu dimensi tanggapan
perusahaan terhadap isu sosial (corporate social responsiveness) dan dalam isu sosial apa perusahaan
terlibat” (Solihin, 2008).

G. Latar Belakang CSP

Pelaksanaan program CSR mulai berkembang pesat pada periode 1970- 1980, tetapi perusahaan-
perusahaan yang telah melaksanakan program CSR pada periode tersebut mulai mencari model CSR yang
dapat mengukur dampak pelaksanaan CSR oleh perusahaan terhadap masyarakat serta sejauh mana
pelaksanaan CSR sebagai suatu investasi sosial memberikan kontribusi bagi peningkatan kinerja
keuangan perusahaan. Kebutuhan ini lah yang mendorong lahirnya konsep Corporate Social Performance
(CSP) sebagai penyempurnaan atas konsep CSR sebelumnya

H. Dimensi CSP menurut Carroll

Konsep CSP yang merupakan perluasan dari konsep corporate social responsibility dengan memasukkan
konsep dua dimensi tambahan yaitu dimensi tanggapan perusahaan terhadap isu sosial (corporate social
responsiveness) dan dalam isu sosial apa perusahaan terlibat” (Solihin, 2008). Dengan demikian konsep
CSP yang dirumuskan oleh Carroll memiliki tiga dimensi antara lain:

1. Batasan mengenai pengertian CSR


2. Dalam isu sosial apa perusahaan terlibat
3. Bagaimana respon perusahaan terhadap tekanan social

I. Peniliaian Lingkungan dan Perencanaan CSR

Perencanaan merupakan awal kegiatan penetapan dari berbagai hasil akhir yang ingin dicapai oleh
perusahaan yang meliputi strategi, kebijakan, prosedur,program, dan anggaran yang diperlukan untuk
mencapai tujuan. Perumusan tujuan CSR oleh perusahaan sangat bergantung kepada hasil analisis
perusahaan terhadap lingkungan perusahaan, baik internal/eksternal. Program CSR juga dapat
diimplementasikan oleh perusahaan dengan tujuan untuk mengingkatkan legitimasi masyarakat terhadap
perusahaan. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pelaksanaan program CSR melibatkan kerja sama
perusahaan dengan pihak lain, seperti pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, atau masyarakat local.
Oleh karena itu, perencanan CSR bukan hanya dibuat oleh perusahaan, tetapi pihak lain juga terlibat agar
program berjalan efektif.

J. Jenis, Benefit dan Langkah Pelaksanaan CSR

Menurut Philip Kotler dan Nancy Lee (2005) terdapat enam jenis aktivitas CSR yaitu:

1. Cause Promotions (Promosi Kegiatan Sosial)

Pada aktivitas CSR ini perusahaan menyediakan dana atau sumber daya lainnya yang dimiliki perusahaan
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap suatu kegiatan sosial atau untuk mendukung
pengumpulan dana, partisipasi dari masyarakat atau perekrutan tenaga sukarela untuk suatu kegiatan
tertentu. Fokus utama dari kategori aktivitas CSR ini adalah komunikasi persuasif, dengan tujuan
menciptakan kesadaran masyarakat terhadap suatu masalah social

- Benefit yang dapat diperoleh perusahaan dengan melaksanakan kegiatan cause promotions menurut
Kotler dan Lee (2005) adalah sebagai berikut:

a. Memperkuat positioning merk perusahaan.


b. Menciptakan jalan bagi ekspresi loyalitas konsumen terhadap suatu masalah, yang pada akhirnya
dapat meningkatkan loyalitas konsumen terhadap perusahaan penyelenggara promosi.
c. Memberikan peluang kepada para karyawan perusahaan untuk terlibat dalam suatu kegiatan
sosial yang menjadi kepedulian mereka.
d. Menciptakan kerjasama antara perusahaan dengan pihak-pihak lain (misalnya media), sehingga
memperbesar dampak pelaksanaan promosi.
e. Meningkatkan citra perusahaan (corporate image), dimana citra perusahaan yang baik akan dapat
memberikan berbagai pengaruh positif lainnya, misalnya meningkatkan kepuasan dan loyalitas
karyawan yang dapat memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kinerja finansial
perusahaan.

- Langkah Pelaksanaan dari kegiatan dari cause promotions yaitu :


a. Memilih isu yang memiliki keterkaitan sangat tinggi dengan masalah sosial yang menjadi
kepentingan masyarakat dan perusahaan
b. Memilih kegiatan ayang sesuai dengan misi dan tujuan perusahaan
c. Berkomitmen menjalankan kegiatan
d. Melakukan evaluasi

2. Cause Related Marketing (Pemasaran Terkait Kegiatan Sosial)

Ketika sebuah perusahaan menyatakan bahwa sebagian dari keuntungan atau penjualan produknya akan
disumbangkan untuk kegiatan social tertentu, maka perusahaan tersebut sedang melakukan apa yang
disebut sebagai cause related marketing (CRM). Pada aktivitas CSR ini perusahaan memiliki komitmen
untuk menyumbangkan persentase tertentu dari penghasilannnya untuk suatu kegiatan sosial berdasarkan
besarnya penjualan produk. Kegiatan ini biasanya didasarkan kepada penjualan produk tertentu, untuk
jangka waktu tertentu serta untuk aktivitas derma tertentu.

- Benefit yang dapat diperoleh perusahaan dengan melaksanakan kegiatan cause related marketing
menurut Kotler dan Lee (2005) adalah sebagai berikut:

a. Menarik pelanggan baru.


b. Menjangkau relung pasar (market niche) / menjangkau konsumen dari segmen dengan
karakteristik demografi, geografi atau pasar sasaran tertentu.
c. Meningkatkan penjualan produk perusahaan.
d. Membangun identitas merk yang positif di mata pelanggan. Identitas merk yang positif dapat
terjadi akibat merk perusahaan disandingkan dengan program CSR yang disponsori oleh merk
perusahaan.

- Langkah Pelaksanaan dari kegiatan dari Cause Related Marketing yaitu :

a. Melakukan penilaian situasi


b. Menetapkan tujuan
c. Menentukan target audiens
d. Mengembangkan rencana marketing 5. Memebuat budget, rencana pelaksanaan, dan evaluasi
CRM

3. Corporate Societal Marketing (Pemasaran Kemasyarakatan Korporat)

Pada aktivitas CSR ini perusahaan mengembangkan dan melaksanakan kampanye untuk mengubah
perilaku masyarakat dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan keselamatan publik, menjaga kelestarian
lingkungan hidup serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Corporate social marketing ini dilakukan
perusahaan dengan tujuan untuk mengubah perilaku masyarakat (behavioral changes) dalam suatu issue
tertentu. Fokus dari kategori aktivitas CSR ini adalah untuk mendorong perubahan perilaku yang
berkaitan dengan:

a. Isu-isu Kesehatan (health issues), Kampanye corporate societal marketing yang dilakukan perusahaan
bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat yang memiliki dampak bagi kesehatan mereka.
Misalnya : mengurangi kebiasaan merokok, HIV/AIDS, kanker, eating disorders, dll.
b. Isu-isu Perlindungan Terhadap Kecelakaan/Kerugian (injury prevention issues), Isu-isu tersebut
mencakup keselamatan lalu lintas, pencegahan dari kejahatan, pencegahan dari pembajakan. Misalnya :
keselamatan berkendara, pengurangan peredaran senjata api, dll.

c. Isu-isu Lingkungan (environmental issues), Kampanye corporate societal marketing yang dilakukan
perusahaan bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat agar meninggalkan berbagai perilaku yang
merusak lingkungan. Misalnya : konservasi air, polusi, pengurangan penggunaan pestisida.

d. Isu-isu Keterlibatan Masyarakat (community involvement issues), Kampanye corporate societal


marketing yang dilakukan perusahaan bertujuan untuk mengubah perilaku orang agar mereka lebih
terlibat dalam kegiatan sosial masyarakat. Misalnya: memberikan suara dalam pemilu, menyumbangkan
darah, perlindungan hak-hak binatang, dll.

- Benefit yang dapat diperoleh perusahaan dengan melaksanakan kegiatan corporate societal marketing
adalah sebagai berikut:

a. Menunjang positioning merk perusahaan.


b. Menciptakan preferensi merk.
c. Mendorong peningkatan penjualan.
d. Menarik mitra yang bisa diandalkan serta memiliki kepedulian besar untuk merubah perilaku
masyarakat.
e. Memberikan dampak yang nyata terhadap perubahan sosial.

- Langkah Pelaksanaan dari kegiatan dari Corporate Societal Marketing yaitu :

a. Melakukan analisis situasi


b. Memilih target audiens
c. Menetapkan jenis perubahan perilaku
d. Identifikasi hambatan dan motivasi
e. Mengembangkan bauran pemasaran
f. Mengembangkan rencana evaluasi dan pengawasan CSM
g. Menetapkan anggaran dan sumber dana CSM
h. Melakukan implementasi rencana CSM

4. Corporate philanthropy (Kegiatan Filatropi Perusahaan)

Corporate philanthropy mungkin merupakan bentuk Corporate Social Responsibility yang paling tua.

Pada aktivitas CSR ini perusahaan memberikan sumbangan langsung dalam bentuk derma untuk kalangan
masyarakat tertentu. Sumbangan tersebut biasanya berbentuk pemberian uang secara tunai,
bingkisan/paket bantuan atau pelayanan secara cuma-cuma. Kegiatan filantropi biasanya berkaitan
dengan berbagai kegiatan sosial yang menjadi prioritas perhatian perusahaan.

- Benefit yang dapat diperoleh perusahaan dengan melaksanakan kegiatan corporate philanthropy adalah
sebagai berikut:

a. Meningkatkan reputasi perusahaan.


b. Memperkuat bisnis perusahaan di masa depan.
c. Memberi dampak bagi penyelesaian masalah sosial dalam komunitas local.

- Langkah Pelaksanaan dari kegiatan dari corporate philanthropy yaitu :

a. Memilih kegiatan amal yang akan mendukung perusahaan


b. Memilih mitra
c. Menetapkan besaran sumbangan yang akan diberikan
d. Mengembangkan rencana komunikasi
e. Mengembangkan rencana evaluasi

5. Community Volunteering (Pekerja Sosial Kemasyarakatan Secara Sukarela)

Pada aktivitas CSR ini perusahaan mendukung dan mendorong para karyawan, rekan pedagang eceran
atau para pemegang franchise agar menyisihkan waktu mereka secara sukarela guna membantu
organisasi-organisasi masyarakat lokal maupun masyarakat yang menjadi sasaran program.

- Benefit yang dapat diperoleh perusahaan dengan melaksanakan kegiatan community volunteering
adalah sebagai berikut:

a. Membangun hubungan yang tulus antara perusahaan dengan komunitas.


b. Kegiatan community volunteering dapat memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan
perusahaan.
c. Meningkatkan kepuasan dan motivasi karyawan.

- Langkah Pelaksanaan dari kegiatan dari Community Volunteering yaitu :

a. Membuat pedoman kegiatan yang akan dilakukan


b. Menetapkan jenis dukungan yang diberikan oleh perusahaan
c. Mengembangkan rencana komunikasi internal
d. Menetapkan rencana untuk memberikan pengakuan dalam bentuk penghargaan
e. Mengembangkan rencana komunikasi eksternal
f. Menetapkan rencana untuk mengatur keberhasilan program

6. Socially Responsible Business Practice (Praktik Bisnis Yang Memiliki Tanggung Jawab Sosial)

Pada aktivitas CSR ini perusahaan melaksanakan aktivitas bisnis melampaui aktivitas bisnis yang
diwajibkan oleh hukum serta melaksanakan investasi yang mendukung kegiatan sosial dengan tujuan
meningkatkan kesejahteraan komunitas dan memelihara lingkungan hidup.

Komunitas dalam hal ini mencakup karyawan perusahaan, pemasok, distributor, organisasi-organisasi
nirlaba yang menjadi mitra perusahaan serta masyarakat secara umum. Kesejahteraan dalam hal ini
mencakup di dalamnya aspek-aspek kesehatan, keselamatan, kebutuhan pemenuhan kebutuhan psikologis
dan emosional.

- Benefit yang dapat diperoleh perusahaan dengan melaksanakan kegiatan socially responsible business
practice adalah sebagai berikut:
a. Menghemat uang perusahaan, memberikan kontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan hidup
serta meningkatkan kesadaran energi di antara para karyawan perusahaan.
b. Meningkatkan kesan baik komunitas terhadap perusahaan.
c. Menciptakan preferensi konsumen terhadap merk produk perusahaan.
d. Menimbulkan image yang positif. Pelaksanaan socially responsible business practice misalnya
dalam bentuk penyediaan sarana untuk kepentingan umum seperti sarana MCK, pembangkit
listrik mikro, penyediaan sarana air bersih dapat menimbulkan image yang positif dari pemerintah
selaku pembuat peraturan sehingga memberikan situasi yang menguntungkan bagi perusahaan.
e. Meningkatkan kepuasan karyawan, dimana muncul rasa bangga menjadi bagian dari perusahaan
yang bertanggung jawab secara sosial.

- Langkah Pelaksanaan dari kegiatan dari Community Volunteering yaitu :

a. Melakukan penilaian lingkungan


b. Menetapkan tujuan program
c. Melakukan implentasi kegiatan
d. Melakukan kegiatan pengawasan dan evaluasi terhadap kegiatan
Daftar Pustaka

https://e-jurnal.ukrimuniversity.ac.id/file/414.pdf

https://rangkulteman.id/berita/csr-adalah-pengertian-manfaat-jenis-dan-besar-anggarannya

http://repository.iainkediri.ac.id/195/2/Tanggung%20Jawab%20Perusahaan.pdf

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2HTML/2011200520mc2/page14.html

https://text-id.123dok.com/document/lzgrkw02q-dimensi-csr-tahap-pengadopsian.html

https://jurnaljam.ub.ac.id/index.php/jam/article/download/652/659#:~:text=Dengan%20demikian
%20konsep%20CSP%20yang,1979%20dalam%20Montiel%2C%202008).

https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/123121-5867-Pemetaan%20tingkat-Literatur.pdf

https://deepublishstore.com/apa-itu-csr/

http://repo.unand.ac.id/26323/1/RPS%20CSR%20DAN%20PPT%20MATERI.pdf

http://eprints.stainkudus.ac.id/1007/5/5.%20BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai