Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting. Bukan hanya dalam
kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Komunikasi
merupakan hal yang esensial dalam kehidupan kita. Kita semua berinteraksi dengan sesama
dengan cara melakukan komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan dengan cara yang
sederhana sampai yang kompleks, dan teknologi kini telah merubah cara manusia
berkomunikasi secara drastis.

Komunikasi tidak terbatas pada kata-kata yang terucap belaka, melainkan bentuk dari apa
saja interaksi, senyuman, anggukan kepala yang membenarkan hati, sikap badan, ungkapan
minat, sikap dan perasaan yang sama. Diterimanya pengertian yang sama adalah merupakan
kunci dalam komunikasi. Tanpa penerimaan sesuatu dengan pengertian yang sama, maka
yang terjadi adalah “dialog  antara orang satu”.

Organisasi atau Organization bersumber dari kata kerja bahasa latin Organizare“to form as


or into a whole consisting of interdependent or coordinated parts (membentuk sebagai atau
menjadi keseluruhan dari bagian-bagian yang saling bergantung atau terkoordinasi).
Organisasi adalah sarana dimana manajemen mengkoordinasikan sumber bahan dan sumber
daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang.

Tujuan organisasi tidak akan tercapai apabila tanpa manajemen dan komunikasi.
Manajemen tidak akan mungkin ada tanpa organisasi. Manajemen ada, jika ada tujuan yang
akan dicapai dan diselesaikan. Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak
pada peninjauannya yang terfokus pada manusia-manusia yng terlibat dalam mencapai tujuan
organisasi.

Tujuan organisasi juga tidak terlepas dari peran pemimpin. Pemimpin yang baik adalah
pemimpin yang mampu menguasai komunikasi dengan baik pula. Dengan penguasaan
komunikasi yang baik seorang pemimpin memiliki nilai tambah, baik dalam  kehidupannya
secara umum, maupun dalam mengkontribusikan dirinya di tempat kerja, sehingga lebih
produktif.

1
Komunikasi  juga dikatakan sebagai inti dari kepemimpinan. Kepemimpinan yang efektif
dapat dicapai melalui proses komunikasi yang dilakukan oleh pemimpin kepada anggotanya.
Visi pemimpin bisa saja bagus, namun tanpa komunikasi yang efektif, maka visi tersebut
tidak akan pernah bisa terwujud. Dalam mengkomunikasikan visi, maka pemimpin harus bisa
menyampaikan suatu gambaran di masa depan yang mendorong antusiasme serta komitmen
orang lain.

1.2 Rumusan Masalah

Makalah ini memiliki beberapa rumusan masalah, yaitu :

1. Apa pengertian dari komunikasi dan berkomunikasi?


2. Apa saja proses komunikasi?
3. Bagaimana hubungan komunikasi dengan manajemen perusahaan?
4. Apa fungsi dari komunikasi?
5. Apa saja media komunikasi dalam perusahaan?
6. Apa manfat adanya komunikasi
7. Bagaimana strategi membangun komunikasi yang baik?

1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah  ilmiah ini adalah untuk mengetahui pengertian dari
komunikasi, proses komunikasi, hubungan komunikasi dengan manajemen perusahaan,
fungsi komunikasi, media komunikasi dalam perusahaan

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi dan Berkomunikasi


Komunikasi (communicare, latin) artinya berbicara atau menyampaikan pesan, informasi,
pikiran, perasaan yang dilakukan seseorang kepada yang lain dengan mengharapkan jawaban,
tanggapan, dari orang lain (Hohenberg : 1978). Komunikasi bermula dari sebuah gagasan
yang ada pada diri seseorang yang diolah menjadi sebuah pesan dan disampaikan atau
dikirimkan kepada orang lain dengan menggunakan media tertentu. Dari pesan yang
disampaikan tersebut kemudian terdapat timbale balik berupa tanggapan atau jawaban dari
orang yang menerima pesan tersebut. Dari proses terjadinya komunikasi itu, secara teknis
pelaksanaan, komunikasi dapat dirumuskan sebagai kegiatan dimana seseorang
menyampaikan pesan melalui media tertentu kepada orang lain dan sesudah menerima pesan
serta memahami sejauh kemampuannya, penerima pesan menyampaikan tanggapan melalui
media tertentu pula kepada orang yang menyampaikan pesan itu kepadanya (Agus M.
Hardjana :Komunikasi intrapersonal dan interpersonal, 2003). Berdasarkan kutipan-kutipan
di atas, komunikasi dapat disimpulkan merupakan  kegiatan  interaksi yang dilakukan dari
satu orang ke orang lain, sehingga akan tercipta persamaan makna dan tercapai satu tujuan.

2.2 Proses Komunikasi


Proses komunikasi adalah bagaimana sang komunikator menyampaikan pesan kepada
komunikannya, sehingga dapat dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan
dengan komunikatornya. Proses Komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi
yag efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya).
Proses Komunikasi, banyak melalui perkembangan. Pada penjelasan ini, akan dijelaskan
berbagai proses komunikasi melalui model-model komunikasi itu sendiri :
1. Model Komunikasi Aristoteles
            Aristoteles menerangkan tentang model komunikasi dalam bukunya Rhetorica, bahwa
setiap komunikasi akan berjalan jika terdapat 3 unsur utama :
1) Pembicara, yaitu orang yang menyampaikan pesan
2) Apa yang akan dibicarakan (menyangkut Pesan nya itu sendiri)
3) Penerima, orang yang menerima pesan tersebut.
2. Model Komunikasi David K.Berlo

3
Dalam model komunikasi David K.Berlo, diketahui bahwa komunikasi terdiri dari 4 Proses
Utama yaitu SMRC (Source, Message, Channel, dan Receiver) lalu ditambah 3 Proses
sekunder, yaitu Feedback, Efek, dan Lingkungan.
1) Source (Sumber), Sumber adalah seseorang yang memberikan pesan atau dalam
komunikasi dapat disebut sebagai komunikator. Walaupun sumber biasanya
melibatkan individu, namun dalam hal ini sumberjuga melibatkan banyak individu.
Misalnya, dalam organisasi, Partai, atau lembaga tertentu. Sumber juga sering
dikatakan sebagai source, sender, atau encoder.
2) Message (Pesan), pesan adalah isi dari komunikasi yang memiliki nilai dan
disampaikan oleh seseorang (komunikator). Pesan bersifat menghibur, informatif,
edukatif, persuasif, dan juga bisa bersifat propaganda. Pesan disampaikan melalui 2
cara, yaitu Verbal dan Nonverbal. Bisa melalui tatap muka atau melalui sebuah media
komunikasi. Pesan bisa dikatakan sebagai Message, Content, atau Information
3) Channel (Media dan saluran komunikasi), Sebuah saluran komunikasi terdiri atas 3
bagian. Lisan, Tertulis, dan Elektronik. Media disini adalah sebuah alat untuk
mengirimkan pesan tersebut. Misal secara personal (komunikasi interpersonal), maka
media komunikasi yang digunakan adalah panca indra atau bisa memakai media
telepon, telegram, handphone, yang bersifat pribadi. Sedangkan komunikasi yang
bersifat massa (komunikasi massa), dapat menggunakan media cetak (koran,
suratkabar, majalah, dll) , dan media elektornik(TV, Radio). Untuk Internet, termasuk
media yang fleksibel, karena bisa bersifat pribadi dan bisa bersifat massa. Karena,
internet mencakup segalanya.
4) Receiver (Penerima Pesan), Penerima adalah orang yang mendapatkan pesan dari
komunikator melalui media. Penerima adalah elemen yang penting dalam
menjalankan sebuah proses komunikasi. Karena, penerima menjadi sasaran dari
komunikasi tersebut. Penerima dapat juga disebut sebagai public, khalayak,
masyarakat, dll.
3. Model Komunikasi Bovee dan Thill
Bovee dan Thill dalam bukunya Bussiness Communication Today, menjelaskan bahwa
proses komunikasi merupakan tahapan dari kegiatan. Terdapat 5 tahapan :
1) Pengirim memiliki sebuah Ide/Gagasan. Komunikasi diawali dengan adanya gagasan
dari seorang pengirim, yang ingin disampaikan pada penerima pesan tersebut.
2) Ide Dirubah Menjadi Pesan. Ide bersifat abstrak dan tidak terstruktur, sehingga tidak
dapat dibaca oleh oraglain. Maka dari itu, pengirim harus mengubah idenya tersebut
4
menjadi sebuah pesan agar dapat dimengerti oleh orang lain. Perubahan ide menjadi
suatu pesan dinamakan ENCODING.
3) Pemindahan Pesan. Setelah sebuah ide diubah menjadi pesan, maka pesan teresebut
harus dipidahkan kepada penerima dengan berbagai bentuk komunikasi (Verbal,
Nonverbal, Lisan atau Tertulis), dan media komunikasinya (Tatap muka, telepon,
surat, laporan, dll)
4) Penerima menerima pesan. Penerima pesan menginterpretasikan pesan yang diterima.
5) Penerima pesan mengirimkan umpan balik. Umpan balik merupakan sebuah elemen
perantai pesan. Sebagai pengirim pesan, kita harus mengevaluasi apa yang sebenarnya
dipikirkan oleh penerima pesan. Apakah pesan kita efektif apa tidak. Jika pesan kita
ternyata tidak efektif, maka pesan harus diulang.
Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian
pesan untuk mewujudkan motif komunikasi.
Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut :
a. Penginterprestasian
Hal yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator.
Artinya, proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul hingga
akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan ke dalam
pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan
disebut interpreting.
b. Penyandian
Tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil
diwujudkan oleh akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini
disebut encoding, akal budi manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi: merubah
pesan abstrak menjadi konkret.
c. Pengiriman
Proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim lambang
komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter, alat pengirim pesan.
d. Perjalanan
Tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan
diterima oleh komunikan.
e. Penerimaan
Tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah
komunikan.
5
f. Penyandian Balik
Tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui
peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil
menguraikannya (decoding).
g. Penginterpretasian
Tahap ini terjadi pada komunikan, sejak lambang komunikasi berhasil diurai kan dalam
bentuk pesan

2.3 Komunikasi Formal


Komunikasi formal adalah suatu proses komunikasi yang bersifat resmi dan biasanya
dilakukan di dalam lembaga formal melalaui garis perintah atau sifatnya instruktif,.
Komunikasi informal adalah proses komunikasi yang berada di antara yang formal atau resmi
dengan yang tidak resmiatau informal. Komunikasi jenis ini biasanya berupa komunikasi
yang berhubungan dengan hubungan pribadi. Komunikasi formal sangat struktural, berjalan
melalui hirarki perusahaan, dan menunjukkan posisi seseorang dalam perusahaan atau posisi
dalam struktur manajemen project, dalam hal event management. Komunikasi ini dijalankan
dalam situasi formal atau resmi seperti pertemuan resmi, meeting pembahasan project,
menggunakan bahasa yang baik dan benar. Komunikasi email pun seringkali bersifat formal
dan menggunakan bahasa formal, terutama dalam konteks profesi

2.4 Komunikasi Non Formal


Komunikasi informal tidak mempedulikan struktur, hirari atau bahkan posisi dalam
perusahaan atau project management. Komunikasi ini dijalankan dalam situasi tidak resmi,
menggunakan bahasa sehari-hari.
Dalam perusahaan-perusahaan Asia, komunikasi formal dianggap sangat sakral dan harus
dijaga dengan baik. Setiap pemimpin harus dihormati dan diperlakukan secara formal.
Namun dengan adanya berbagai perubahan dan dinamika dunia, hal ini harus
dipertimbangkan oleh manajemen, terutama dalam konteks event management.

2. 5 Tipe Komunikasi Verbal dan Non Verbal


A. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal ( verbal communication ) adalah bentuk komunikasi yang disampaikan
komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau lisan (oral). Komunikasi
verbal menempati porsi besar. Karena kenyataannya, ide-ide, pemikiran atau keputusan, lebih
6
mudah disampaikan secara verbal ketimbang non verbal. Dengan harapan, komunikan (baik
pendengar maun pembaca ) bisa lebih mudah memahami pesan-pesan yang
disampaikan. Prakteknya, komunikasi verbal bisa dilakukan dengan cara :
1. Berbicara dan menulis.
Umumnya untuk menyampaikan, orang cenderung lebih menyukai speaking (berbicara)
ketimbang (writing ). Selain karena praktis, speaking dianggap lebih mudah “menyentuh”
sasaran karena langsung didengar komunikan. Namun bukan berarti pesan tertulis tidak
penting. Untuk menyampaikan pesan bisnis yang panjang dan memerlukan pemahaman dan
pengkajian matang, diperlukan pula penyampaian writing. Semisal penyampaian bussines
report. Sangat tidak mungkin jika hanya disampaikan dengan berbicara.
2. Mendengarkan dan membaca
Kenyataan menunjukkan, pelaku bisnis lebih sering mendapatkan informasi ketimbang
menyampaikan informasi. Dan aktivitas penerimaan informasi.pesan bisnis ini dilakukan
lewat proses (listening) mendengarkan dan membaca (reading). Sayangnya, kenyataan juga
menunjukkan, masih banyak di antara kalangan bisnis yang tidak memiliki kemampuan dan
kemauan memadai untuk melakukan proses reading dan listening ini. Sehingga pesan penting
sering hanya berlalu begitu saja, dan hanya sebagian kecil yang tercerna dengan baik.
Komunikasi verbal ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a.      Disampaikan secara lisan / bicara atau tulisan
b.     Proses komunikasi eksplisit dan cenderung dua arah
c.      Kualitas proses komunikasi seringkali ditentukan oleh komunikasi non verbal

Bahasa dianggap sebagai suatu sistem kode verbal. Bahasa didefinisikan sebagai
seperangkat simbol, dengan alunan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang
digunakan dan dipahami suatu komunitas.
a.       Untuk mengartikulasikan apa yang dipikirkan dan dirasakan manusia.
b.      Untuk membina hubungan yang baik diantara sesame manusia.
c.       Untuk mempelajari  tentang dunia sekeliling kita.
d.      Untuk menciptakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia.
B. Komunikasi Nonverbal
Beberapa pengertian dan pendapat Komunikasi nonverbal dari beberapa ahli diantaranya:
1.     Menurut Edward Sapir, Komunikasi nonverbal adalah sebuah kode yang luas yang ditulis
tidak di mana pun juga, diketahui oleh tidak seorang pun dan dimengerti oleh semua (an
elaborate code that is written nowhere, known to none, and understood by all).
7
2.     Molandro dan Barker yang dikutip dari Ilya Sunarwinadi: komunikasi antar budaya
memberikan batasan-batasannya sebagai berikut :
a.Komunikasi nonverbal adalah komunikasi tanpa kata-kata.
b. Komunikasi nonverbal terjadi bila individu berkomunikasi tanpa menggunakan suara
c.Komunikasi nonverbal adalah setiap hal yang dilakukan oleh seseorang yang diberi makna
oleh orang lain
d. Komunikasi nonverbal adalah studi mengenai ekspresi wajah, sentuhan, waktu, gerak,
isyarat, bau, perilaku mata dan lain-lain.
Dapat disimpulkan bahwa Komunikasi non verbal ( non verbal communicarion) Komunikasi
nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata.

2.6 Bentuk-Bentuk Komunikasi Non-Verbal


a. Ekspresi wajah               
Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah cerminan
suasana emosi seseorang.
b. Kontak mata
merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan mengadakan kontak mata selama
berinterakasi  atau tanya jawab berarti orang tersebut terlibat dan menghargai lawan
bicaranya dengan kemauan untuk memperhatikan  bukan sekedar mendengarkan. Melalui
kontak mata  juga memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengobservasi yang
lainnya
c. Sentuhan
bentuk komunikasi personal  mengingat sentuhan lebih bersifat spontan dari pada komunikasi
verbal. Beberapa pesan  seperti perhatian yang sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih
sayang  atau simpati dapat dilakukan melalui sentuhan.
d. Postur tubuh dan gaya berjalan
Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur
tubuh dan gaya berjalan merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya.
e. Sound (Suara).
Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan  juga salah satu ungkapan perasaan  dan
pikiran  seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila dikombinasikan dengan semua
bentuk komunikasi  non verbal lainnya  sampai desis  atau suara  dapat menjadi pesan yang
sangat  jelas.
f. Gerak isyarat
8
adalah yang dapat mempertegas pembicaraan . Menggunakan isyarat sebagai bagian total dari
komunikasi  seperti mengetuk-ngetukan kaki atau mengerakkan tangan  selama berbicara
menunjukkan seseorang dalam keadaan  stress  bingung atau sebagai upaya untuk
menghilangkan stress

2.7 Pentingnya Komunikasi Verbal


Ada beberapa alasan mengapa komunikasi non-verbal memiliki peran yang sangat penting. Hal
ini sesuai dengan pernyataan dari Leathers (1976), yaitu:
1. Faktor-faktor nonverbal sangat menentukan makna dalam komunikasi interpersonal

2. Perasaan dan emosi lebih cermat disampaikan lewat pesan non-verbal darpada pesan
verbal

3. Pesan non-verbal menyampaikan makna dan maksud yang relatif bebas dari
penipuan,distorsi, dan kerancauan

4. Pesan non-verbal mempunyai fungsi metakomunikatif yang sangat diperlukan untuk


mencapai komunikasi yang berkualitas tinggi

5. Pesan non-verbal merupakan cara berkomunikasi yang lebih efisien dibandingkan dengan
pesan verbal

6. Pesan non-verbal merupakan sarana sugesti yang paling tepat

2.8 Imdex Komunikasi Yang Efektif

Komunikasi efektif yaitu komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude
change) pada orang lain yang bisa terlihat dalam proses komunikasi.

Menurut Mc. Crosky Larson dan Knapp mengatakan bahwa komunikasi yang efektif dapat
dicapai dengan mengusahakan ketepatan (accuracy) yang paling tinggi derajatnya antara
komunikator dan komunikan dalam setiap komunikasi. Komunikasi yang lebih efektif terjadi
apabila komunikator dan komunikan terdapat persamaan dalam pengertian, sikap dan bahasa.
Komunikasi dapat dikatakan efektif apa bila komunikasi yang dilakukan dimana :

a. Pesan dapat diterima dan dimengerti serta dipahami sebagaimana yang dimaksud oleh
pengirimnya.
b. Pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui oleh penerima dan
ditindaklanjuti dengan perbuatan yang diminati oleh pengirim.

9
c. Tidak ada hambatan yang berarti untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan
untuk menindaklanjuti pesan yang dikirim.
Menurut Potter dan Perry (1993), komunikasi terjadi pada tiga tingkatan yaitu intrapersonal,
interpersonal dan publik. Makalah ini difokuskan pada komunikasi interpersonal yang
terapeutik. Komunikasi interpersonal adalah interaksi yang terjadi antara sedikitnya dua
orang atau dalam kelompok kecil, terutama dalam keperawatan. Komunikasi interpersonal
yang sehat memungkinkan penyelesaian masalah, berbagai ide, pengambilan keputusan, dan
pertumbuhan personal.

2.9 Hubungan Komunikasi dengan Manajemen Perusahaan


Komunikasi yang Efektif penting bagi manajer dalam organisasi untuk menjalankan fungsi
dasar manajemen, yaitu Perencanaan, Pengorganisasian, Memimpin dan
Mengontrol.Komunikasi membantu manajer untuk melakukan pekerjaan dan tanggung jawab
mereka. Komunikasi berfungsi sebagai dasar perencanaan. Semua informasi penting harus
dikomunikasikan kepada manajer yang pada gilirannya harus mengkomunikasikan rencana
untuk melaksanakannya. Pengorganisasian juga membutuhkan komunikasi yang efektif
dengan orang lain tentang tugas pekerjaan mereka. Demikian pula pemimpin sebagai manajer
harus berkomunikasi secara efektif dengan bawahannya untuk mencapai tujuan tim.
Pengendalian tidak mungkin dilakukan tanpa komunikasi tertulis dan lisan.

2.10 Media Komunikasi dalam Perusahaan


1. Saluran dan Media Komunikasi Ke Bawah Tertulis
    Saluran dan Media komunikasi dapat bersifat formal dan informal ataupun secara tertulis
dan tidak tertulis, contoh-contoh dari saluran komunikasi secara tertulis adalah:
a. Deskripsi jabatan dan pedoman prosedur kerja, berisi mengenai tugas-tugas yang
harus dikerjakan karyawan dan informasi lainya.
b. Buku pedoman, diberikan guna menginformasikan pedoman terhadap karyawan
mengenai aturan dan nilai-nilai dalam organisasi.
c. Majalah dan Bulletin, untuk mengakrabkan anggota organisasi yang berisi mengenai
keluarga karyawan dan lain-lain.
d. Memo dan Instruksi Tertulis, dapat berisi suara rencana perusahaan ataupun catatan
harian saja yang dapat diketik ataupun hanya tulisan tangan.
e. Papan Pengumuman dan Poster, untuk sasaran karyawan yang berjumlah besar dan
menyangkut pada kepentingan sebagian besar karyawan.

10
f. Laporan Tahunan yang Dipublikasikan, berisi mengenai aktivitas perusahaan,
informasi, pengembangan produk terbaru, laporan keuangan, dan lainya.
g. Surat yang Dimasukan ke Dalam Amplop Gaji dan Upah, agar pesan tersebut
dipastikan sampai pada karyawan.
h. Surat yang Dikirimkan Lansung, terutama digunakan perusahaan untuk
menyampaikan pesan yang penting terhadap karyawan part-time.
2. Saluran dan Media Komunikasi ke Atas-Tertulis
a. Kotak Saran, manajemen dapat memberi jawaban dari komentar, saran, ataupun
keluhan dari anggota organisasi tingkatan bawah dalam hiraki manajemen.
Kelemahanya adalah jawaban yang diberikan mugkin tidak dapat dijawab secara
lansung.
b. Program Saran (Suggestion Program), banyak digunakan untuk mendorong
operasional yang lebih luas dan penting dibandingkan kotak saran.
c. Grievance Procedure, berupa formulir yang dapat diisi oleh karyawan mengenai
keluhan, saran, dan lainya.
d. Survei Semangat Kerja dan Sikap, sangat bermanfaat bagi perusahan yang ingin
mengintrodusir perubahan-perubahan tertentu.
e. mekanisme Penyusunan Anggaran, biasanya diusulkan oleh kepala depertemen yang
nanti akan dilihat oleh hiraki lebih tinggi dalam manajemerial.
3. Saluran dan Media Komunikasi  Ke Samping-Tertulis
    Mekanisme penyusunan anggaran di atas juga dapat diterapkan dalam organisasi ini, selain
itu juga dapat menggunakan memo antar departemen.
Saluran dan Media Komunikasi Lisan
A. Saluran dan Media Komunikasi Ke Bawah-Lisan
1) Pembicaraan lewat telepon
2) Komunikasi lansung, dengan tatap muka
3) Panitia (Committee)
B. Saluran dan Media Komunikasi Ke Atas-Lisan
1) Wawancara pemutusan hubungan kerja, dilakukan pada karyawan yang akan
meninggalkan perusahaan ataupun organisasi.
2) Kebijaksanaan pintu teribuka, secara konsekwen pimpinan akan memberi kesempatan
dan kebebasan anggota untuk menemuinya.
C. Saluran dan MediaKomunikasi Ke Samping-Lisan

11
   Dapat menggunakan telepon antara panitia dan konferensi yang memiliki tingkat hiraki
sejajar dalam manajemen. Kebanyakan menggunakan pendekatan individual dalam
melakukan komunikasi tersebut.

2.11 Fungsi Komunikasi
Fungsi dari komunikasi sangat berkaitan dengan satu sama lain meskipun terdapat suatu
fungsi yang dominan yang terbagi atas 4 bagian, yaitu: Fajar (2009:10-11)

1. Komunikasi Sosial
Komunikasi sebagai komunikasi sosial sangat penting untuk membangun konsep diri
kita.Aktualisasi untuk kelangsungan hidup untuk memperoleh keberhasilan. Orang
yang tidak pernah berkomunikasi dengan manusia bisa dibuktikan akan tersesat
karena tidak dapat menata dirinya dalam satu lingkungan.
2. Komunikasi Ekspresif
Komunikasi  yang  menjadi alat untuk menyampaikan perasaan-perasaan
kita.Perasaan-perasaan tersebut dapat diungkapkan melalui musik/lukisan/tarian.
3. Komunikasi Ritual
Komunikasi  ritual yang biasanya dilakukan secara kolektif, suatu komunitas sering
melakukan  upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup yang
disebut para antropologis.
4. Komunikasi Instrumental
Komunikasi berfungsi sebagai instrument untuk mencapai tujuan-tujuan  pribadi dan
pekerjaan, baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.

2.12 Manfaat Adanya Komunikasi

a. Memahami dan memahami semua informasi yang dibutuhkan.


b. Komunikasi dapat mempererat tali persaudaraan baik antar pribadi, golongan,
kelompok, bangsa maupun negara.
c. Dengan berkomunikasi, Anda bisa mengetahui kebijakan dan peraturan
perundang-undangan.
d. Komunikasi sangat penting bagi organisasi dalam melakukan serta menciptakan
kerjasama yang baik.
e. Komunikasi dilakukan sebagai proses sosial berwarga negara.

12
2.13 Komunikasi Yang Baik

Cara berkomunikasi yang baik merupakan gabungan dari mendengarkan dan


menanggapi, tetapi pada kenyataannya masing-masing pihak seringkali kurang melatih
kemampuan untuk mendengarkan, bahkan terkadang melamun saat seseorang sedang
berbicara. Mendengarkan lawan bicara berarti benar-benar fokus pada apa yang dibicarakan
dan tidak memikirkan hal-hal lainnya. Saat lawan bicara sedang mengutarakan pemikirannya,
kita harus membiasakan untuk tidak memotongnya tetapi diam dan dengarkan kalimat yang
diucapkan. Hal ini bukan hanya membuat kita bisa berkonsentrasi mendengarkan apa yang
dikatakan oleh lawan bicara, tetapi juga membuatnya merasa dihargai.
Gestur tubuh dalam berkomunikasi juga menjadi bagian penting dalam komunikasi. Hal ini
penting karena sebagian besar komunikasi kita menggunakan bentuk nonverbal. Gestur tubuh
dapat menampilkan bagaimana pemikiran atau perasaan komunikan terhadap komunikator.
Misalnya, melipat lengan menunjukkan bahwa komunikan merasa defensif atau kurangnya
kontak mata menandakan bahwa komunikan tidak tertarik melanjutkan pembicaraannya.
Komunikator juga dituntut untuk memperhatikan gestur tubuhnya, karena Komunikan juga
dapat menganalisis Komunikator melalui gestur tubuh yang ditampilkan.
Ketika dalam berkomunikasi pesan tidak tersampaikan dengan baik dan respon tidak
sebagaimana yang diharapkan, kita tidak dapat saling memaksakan kehendak, karena masing-
masing pihak tidak bisa saling mengendalikan dan saling mengatur. Ketika solusi tidak
didapatkan dan lawan bicara tetap teguh dengan pemikirannya, maka tidak ada salahnya
untuk membahas masalah tersebut di lain waktu atau memutuskan untuk melakukannya
dengan cara masing-masing. Menghargai tiap perkataan, pemikiran, perasaan, maupun
masukan dari orang lain, menjadi bagian penting dalam keberhasilan berkomunikasi karena
semua orang memiliki perspektif masing-masing.
Menilik pada Direktori Training Indonesia tentang Teknik berkomunikasi yang baik, ada
beberapa hal yang menjadi prinsip teknik berkomunikai/berbicara yang baik yaitu :

1. Berbicara Efektif

Berbicara efektif artinya tidak bertele-tele, tidak berputar-putar untuk menyampaikan suatu
poin pembicaraan. Cepat, tepat, lugas dan dapat dimengerti oleh lawan bicara kita. Berbicara
efektif membuat lawan bicara kita akan fokus pada setiap hal yang kita sampaikan dan dapat
mempengaruhi langsung ke dalam pikirannya.

2. Berbicara penuh motivasi

13
Komunikasi yang terjalin dan sampai kepada lawan bicara haruslah yang bersifat mendorong.
Terlebih ketika yang berbicara adalah orang yang memiliki jabatan lebih tinggi daripada
lawan bicaranya, seperti bos kepada anak buahnya. Motivasi yang dimaksud adalah adanya
dorongan/penyemangat dalam kata-kata yang diucapkan agar lawan bicara tergerak untuk
melakukan sesuatu dengan baik dan sungguh-sungguh berdasarkan pengarahan yang sudah
diberikan.

3. Berbicara untuk mendapat perhatian

Pembicaraan yang membosankan dan bertele-tele tentu akan membuat lawan bicara atau
pendengar mengabaikan kata-kata kita. Dalam teknik berkomunikasi/bicara perlu
diperhatikan tema/materi yang akan kita sampaikan pada lawan bicara agar membuat mereka
tetap fokus dengan kita. Ada baiknya untuk memperhatikan siapa lawan bicara kita agar
materi yang kita sampaikan tepat sasaran, selain itu usahakan penyampaiannya dilakukan
dengan gaya yang menarik. Temukan materi yang belum pernah pendengar tahu dan selipkan
hal-hal unik untuk menarik perhatian lawan bicara.

4. Berbicara melalui keinderaan

Agar tema/materi yang kita sampaikan meninggalkan bekas dalam pikiran lawan bicara maka
kita bisa menguatkan komunikasi kita dengan ekspresi indera yang meyakinkan. Gerak
tangan, tatapan mata, senyuman, atau kernyitan dahi akan menambah kesan tentang tema
yang kita sampaikan. Hal ini juga agar lawan bicara mengerti bahwa tema yang kita
bicarakan adalah hal yang penting dan patut untuk didengar.
Berkomunikasi dengan baik akan sangat membantu kita untuk saling memahami satu sama
lainnya, menghindari kesalahpahaman dan tentunya akan saling memberikan rasa nyaman.
Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dapat membangun hubungan yang baik
dengan kolega atau rekan kerja, membuka peluang bisnis maupun karier. Hubungan baik
yang dimiliki saat bekerja dapat berpengaruh pada kinerja karena selama bekerja tentunya
akan selalu bertemu dan berhubungan langsung dengan kolega kerja. Apabila terjadi salah
komunikasi dapat berdampak buruk pada kredibilitas dan produktivitas kerja. Untuk itu
memiliki kemampuan komunikasi yang baik menjadi penting.

2.14 Strategi Membangun Komunikasi Yang Efektif


1. Kejelasan Komunikasi

14
Dalam menyampaikan sebuah gagasan, terutama yang berkaitan dengan perusahaan,
sebaiknya memiliki kejelasan dan keterbukaan. Tujuan yang jelas akan membuat
informasi yang disampaikan tidak menyebabkan salah paham.

2. Penyampaian Pokok Komunikasi

Apa yang didiskusikan dalam sebuah perusahaan biasanya berisi tentang bisnis dan
program dari perusahaan. Setiap perusahaan memang hendaknya memiliki agenda
untuk bermusyawarah atau berdiskusi mengenai program yang akan dilakukan. Dalam
fase ini dibutuhkan komunikasi yang efektif sehingga apa yang diharapkan
perusahaan bisa dipahami dengan jelas oleh seluruh karyawan dan individu di dalam
perusahaan.

Dalam forum musyawarah atau diskusi, perlu disampaikan berbagai macam masalah
yang harus diselesaikan, harapan dan target yang ingin dicapai, solusi, rencana kerja,
prestasi, dan sebagainya. Komunikasi internal perusahaan yang baik dengan isi yang
berkualitas juga bisa membantu untuk mengembangkan bisnis agar semakin baik.

3. Konteks Penyampaian Informasi

Dalam komunikasi juga harus terdapat konteks yang jelas. Informasi sebaiknya


disampaikan dengan tepat dan pada situasi yang sesuai. Hal yang akan terjadi apabila
penyampaian informasi tidak sesuai konteks, bisa terjadi perdebatan atau bahkan
terjadi konflik.

15
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 Komunikasi adalah berbicara atau menyampaikan pesan, informasi, pikiran, perasaan


yang dilakukan seseorang kepada yang lain dengan mengharapkan jawaban,
tanggapan, dari orang lain.
 Komunikasi di dalam suatu organisasi maupun di masyarakat sangat penting untuk
digunakan. Karena komunikasi digunakan untuk menyalurkan suatu informasi dan
suatu makna melalui media tertentu sesuai dengan situasi Peranan komunikasi juga
sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan karena tanpa komunikasi ilmu yang akan
disampaikan tidak akan bisa diterima. begitu juga komunikasi dalam lingkungan
sosial, komunikasi dalam lingkungan keluarga. Dan dapat dipastikan jika di dalam
suatu keluarga tidak ada komunikasi yang terbuka tidak akan ada keharmonisan,
komunikasi dalam kelompok dan organisasi.
 Keseluruhan faktor yang telah dibahas dalam hubungan dengan komunikasi antar
pribadi juga berlaku untuk komunikasi dalam organisasi, yang juga mencakup
penyampaian pesan secara akurat dari satu orang kepada satu atau lebih orang lain.
Selain faktor-faktor tersebut, struktur, wewenang, desain pekerjaan organisasi, dan
lain-lain merupakan factor-faktor unik yang turut berpengaruh terhadap efektifitas
komunikasi.
 Tujuan komunikasi,yaitu:

1. Menentapkan dan menyebarkan maksud dari pada suatu usaha


2. Mengembangkan rencana-rencana untuk mencapai tujuan.
3. Mengorganisasikan sumber-sumber daya manusia dan sumber daya lainnya
seperti efektif danefisien

 Komunikasi mempunyai beberapa fungsi, antara lain :

1. fungsi informasi
2. fungsi komando akan perintah
3. fungsi mempengaruhi dan penyaluran
4. fungsi integrasi

 Beberapa macam dari komunikasi diantaranya:

1. Komunikasi Formal
2. Komunikasi Non Formal
3. Komunikasi Verbal
4. Komunikasi Non Verbal

3.2 Saran

Makalah ini dibuat untuk memberikan pemahaman pada pembaca agar pembaca dapat lebih
memahami tentang komunikasi manajemen. Semoga makalah ini berguna, saran dan
kritiknya saya harapkan dari pembaca demi penyempurna makalah ini.

16
DAFTAR PUSTAKA

Yasmaniar, Silvia Dewi. 2016 ‘’Makalah Komunikasi”,


http://silviadewiworld.blogspot.com/2016/09/makalah-komunikasi.html

Dewi, Silvana. 2017 “Komunikasi Formal dan Komunikasi Informal”,


http://silvanadewi09.blogspot.com/2017/01/komunikasi-ormal-dan-komunikasi-
informal.html

Fauzan, Lutfi. 2009 “Komunikasi Non Verbal”,


https://lutfifauzan.wordpress.com/2009/11/19/komunikasi-non-verbal/

Astuti, Winda Try. 2015 “Makalah Interpersonal Skill Komunikasi Efektif”,


http://windatryastuti.blogspot.com/2015/06/komunikasi-efektif.html

Fisipol. 2020 “Pentingnya Komunikasi dalam Organisasi”,


http://ilmukomunikasi.uma.ac.id/2020/12/30/pentingnya-komunikasi-dalam-organisasi/
#:~:text=Komunikasi%20yang%20Efektif%20penting%20bagi,Komunikasi%20berfungsi
%20sebagai%20dasar%20perencanaan.

IdCloudHost. 2020 “Pengertian Komunikasi : Fungsi, Manfaat, Tujuan dan Tips & Trick
nya”, https://idcloudhost.com/pengertian-komunikasi-fungsi-manfaat-tujuan-dan-tips-
tricknya/

Wicaksono, Punto. 2021 “Membangun Komunikasi yang Efektif dalam


Perusahaan”https://www.qubisa.com/article/membangun-komunikasi-yang-efektif-dalam-
perusahaan#showContent

Tim HI, KPKNL Metro “Kiat Memiliki Kemampuan Berkomunikasi yang Baik”
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13426/Kiat-Memiliki-Kemampuan-
Berkomunikasi-yang-Baik.html

Ansera, Jailani. 2018 “Penggolongan Komunikasi dalam Organisasi dan Saluran dan Media
Komunikasi dalam Organisasi”, http://jailaniansera.blogspot.com/2018/10/penggolongan-
komunikasi-dalam.html

17

Anda mungkin juga menyukai