Anda di halaman 1dari 5

HOLISTIC COMMUNICATION

(Komunikasi Holistik)

Pengertian Holistik
Holistik adalah serangkaian gagasan-gagasan bahwa segala sesuatu harus dipelajari secara
keseluruhan dan bukan hanya sebagai jumlah dari bagian-bagiannya yang ada di dalam
kehidupan manusia sehingga secara konsep maknanya adalah menyeluruh.
Pengertian Holistik Menurut Para Ahli
Adapun definisi holistik menurut para ahli, antara lain:
1. Willian F.O Nell, Holistik sebagai sudut pandang filosofi yang menganggap bahwa
segala hal tercakup dalam wilayah kekuatan yang bersatu
2. Hall dan Lindzey, Holistik ialah pandangan manusia sebagai suatu organisme utuh dan
padu.
3. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Holistik memiliki dua macam arti, yaitu: (1) Sebagai
sebuah cara pendekatan pada suatu masalah dan gejala sebagai kesatuan yang utuh; (2)
Sebagai sebuah sifat, dimana holistik saling berhubungan sebagai suatu kesatuan yang
lebih dari sekedar sekelompok bagian.
4. Merriam Webster, Holistik adalah kata yang berasal dari atau berkaitan dengan holism
sehingga berkaitan dengan lubang atau dengan sistem lengkap daripada dengan analisis,
perawatan, atau pembedahan menjadi beberapa bagian

Oleh karenanya pendekatan holistic menjadi alternative yang mesti dilakukan agar mampu
untuk mengaplikasikan budaya baru yaitu budaya kolaoratif.

Pengertian Komunikasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, komunikasi didefinisikan sebagai
pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan
yang dimaksud dapat dipahami. Dalam proses pengiriman dan penerimaan pesan tersebut,
baik pengirim maupun penerima pesan biasanya dengan menggunakan tanda, simbol, ataupun
bahasa yang sama atau yang disepakati bersama.

Tujuan Komunikasi
Pada dasarnya, tujuan komunikasi adalah untuk memberikan pengetahuan atau informasi
kepada orang lain sehingga dapat memengaruhi pemikiran, mengubah sikap, dan mendorong
orang lain untuk melakukan hal tertentu.

Tujuan komunikasi ini tentunya sangat penting dalam proses sosialisasi antar manusia.
Berikut beberapa tujuan komunikasi:
1. Agar Komunikator Dimengerti Komunikan
Tujuan komunikasi yang pertama adalah untuk memastikan informasi atau pesan dari
komunikator dapat dimengerti oleh orang lain (komunikan). Karena itu komunikator harus
menyampaikan pesan utama sejelas mungkin kepada komunikan.
2. Agar Dapat Mengenal Orang Lain
Tujuan komunikasi selanjutnya adalah agar dapat mengenal orang lain. Dengan adanya
interaksi dan komunikasi maka setiap orang dapat saling mengenali dan memahami satu
sama lain. Kemampuan mendengar/ membaca/ mengartikan pesan orang lain dengan baik
merupakan hal penting dalam aktivitas komunikasi.
3. Agar Pendapat Diterima oleh Orang Lain
Tujuan komunikasi juga dimaksudkan agar pendapat kamu diterima oleh orang lain.
Komunikasi secara persuasif sering kali dilakukan untuk menyampaikan gagasan atau ide
seseorang pada orang lain. Tujuannya adalah agar ide dan gagasan tersebut diterima.

Fungsi Komunikasi
Selain tujuan komunikasi, penting juga untuk mengenali fungsi-fungsinya. Ada banyak sekali
fungsi komunikasi yang dapat dirasakan manusia, baik itu secara individu maupun secara
organisasi. Fungsi komunikasi adalah sebagai berikut:
1. Sebagai Alat Kendali
Fungsi komunikasi yang pertama adalah sebagai alat kendali atau kontrol. Dalam hal ini
alat kendali berarti dengan komunikasi maka perilaku individu dapat dikontrol dengan
penyampaian aturan yang harus dipatuhi.
2. Sebagai Alat Motivasi
Komunikasi yang baik dan persuasif dapat meningkatkan motivasi seseorang dalam
melakukan sesuatu. Menyampaikan informasi yang dapat diraih dalam kehidupan akan
membangun motivasi seseorang.
3. Sebagai Ungkapan Emosional
Berbagai perasaan yang ada di dalam diri seseorang dapat diungkapkan kepada orang lain
dengan cara berkomunikasi. Emosi ini bisa persaan senang, marah, kecewa, gembira, dan
lain-lain.
4. Sebagai Alat Komunikasi
Dengan berkomunikasi maka kita dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh
orang lain atau kelompok sehingga dengan informasi itu maka proses pengambilan
keputusan dapat dilakukan dengan baik.

Jenis-Jenis Komunikasi
Jenis Komunikasi Berdasarkan Cara Penyampaiannya
Berdasarkan cara penyampaiannya, jenis komunikasi dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan merupakan komunikasi yang terjalin secara langsung tanpa adanya jarak
yang berarti. Contoh komunikasi lisan misalnya meeting dengan klien, wawancara kerja,
atau dua orang yang sedang berbicara. Namun, seiring dengan perkembangan zaman,
komunikasi lisan bisa juga terjadi secara jarak jauh. Misalnya pembicaraan melalui
teleconference, berbicara melalui telepon, dan video call.
2. Komunikasi Tulisan
Komunikasi tertulis atau tulisan adalah komunikasi dengan media yang ditulis, biasanya
dilakukan melalui aplikasi atau media teknologi. Misalnya mengirim pesan melalui email,
chatting melalui aplikasi WhatssApp, Telegram, dan lain sebagainya.
Jenis Komunikasi berdasarkan Ruang Lingkupnya
Berdsarkan ruang lingkupnya, komunikasi dibedakan menjadi:
1. Komunikasi Internal
Komunikasi internal adalah komunikasi yang berada dalam batas ruang lingkup organisasi
di mana interaksi hanya terjadi antar individu di dalam organisasi itu saja. Komunikasi
internal ini dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
- Komunikasi vertikal; perintah atasan, teguran, arahan, dan lainnya.
- Komunikasi horizontal; diskusi atau bertukar pikiran antar anggota organisasi yang
posisinya sama.
2. Komunikasi Eksternal
Komunikasi eksternal adalah jenis komunikasi yang dilakukan sebuah organisasi kepada
publik, misalnya jumpa pers, pameran dan publikasi, program TV dan Radio, bakti sosial.

Komunikasi Holistik
Dalam ilmu komunikasi, biasanya pihak yang mengirim pesan disebut juga dengan istilah
“komunikator”, sedangkan pihak yang menerima pesan disebut juga dengan istilah
“komunikan”. Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan umat
manusia, terutama dalam kehidupan sosial, termasuk di antaranya dalam berorganisasi.

Komunikasi organisasi sangat erat kaitannya dengan komunikasi kepemimpinan, dan


memiliki banyak fungsi yang berkaitan erat dengan dukungan terhadap tercapainya sasaran
organisasi atau perkumpulan.

Terdapat beberapa hal yang dapat digarisbawahi mengenai pentingnya komunikasi


kepemimpinan dalam organisasi, yaitu;
1) Komunikasi kepemimpinan menghasilkan pemahaman. Pesan yang disampaikan oleh
sang komunikator (pemimpin) secara cermat, akan dapat diterima komunikan (pengikut)
dengan tepat sehingga akan memudahkan dalam proses pencapaian sasaran bersama.
Pemimpin juga perlu mengomunikasikan semua hal yang dirasa perlu, terutama dalam
masa krisis, agar seluruh pihak memahami kondisi yang dihadapi. Apabila komunikasi
yang dilakukan efektif, baik pada pihak komunikator, maupun pihak komunikan, maka
akan didapat pemahaman yang utuh dan baik yang akan membantu organisasi dalam
melewati masa krisis.
2) Komunikasi kepemimpinan menimbulkan suasana yang menyenangkan. Sebagaimana
seorang pemimpin menguatkan pengaruhnya di tengah para pengikutnya, proses
berlangsungnya komunikasi sebaiknya menjadi proses yang dapat dinikmati semua
pihak. Hal ini karena proses komunikasi juga dimaksudkan sebagai sarana untuk saling
berinteraksi.
3) Selain sebagai sarana berinteraksi, proses komunikasi kepemimpinan juga dimaksudkan
sebagai sarana untuk membina hubungan. Komunikasi yang efektif terkadang dilakukan
tidak semata untuk menyampaikan informasi atau memengaruhi pihak lain, tetapi bisa
juga dalam rangka membina hubungan atau mengembangkan hubungan intrapersonal.
4) Dampak lain dari komunikasi kepemimpinan yang baik adalah terdorongnya rasa saling
percaya antara pihak-pihak yang terlibat. Komunikasi yang dilakukan dengan
keterbukaan, berasal dari hati, berlandaskan kepercayaan, akan mendorong semakin
kuatnya rasa saling percaya. Bentuk kepercayaan yang diberikan misalnya dengan
pemberian tugas atau wewenang, atau keleluasaan dalam pengambilan keputusan.
5) Sebagaimana salah satu tujuan utama kepemimpinan adalah untuk mencapai sasaran
yang telah ditetapkan, maka kepemimpinan juga berfungsi untuk membentuk kerja sama
atau teamwork di antara para pengikut yang mungkin pada awalnya belum saling
mengenal. Komunikasi kepemimpinan berfungsi untuk memelihara teamwork tersebut
agar ritme kerja sama tetap terjalin dengan baik antara semua pihak.
6) Untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, perlu adanya sinergi seluruh pihak.
Setiap orang menyadari peran dan fungsi masing-masing. Hal ini tidak akan bisa
terwujud apabila sang pemimpin tidak mengomunikasikan visi, sasaran dan lain
sebagainya yang perlu diketahui seluruh pengikutnya. Komunikasi kepemimpinan
berfungsi sebagai pemberdayaan SDM agar seluruh pengikut menyadari peran dan
posisinya dan mau serta dapat bekerja dengan baik. Komunikasi yang berjalan dua arah
dapat memastikan seluruh pengikut diberdayakan sesuai dengan minat dan kemampuan
masing-masing agar dapat lebih optimal dalam bekerja.
7) Berkumpulnya individu-individu atau kelompok-kelompok pengikut di bawah
kepemimpinan seorang pemimpin, bukan tidak mungkin dapat menimbulkan friksi,
konflik ataupun masalah karena latar belakang yang berbeda, pengetahuan, kepentingan
ataupun sebab-sebab lainnya. Salah satu fungsi atau hasil dari proses komunikasi
kepemimpinan adalah menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada dengan
mengomunikasikan semua permasalahan dengan seluruh pihak yang terlibat sehingga
dapat ditemukan jalan keluar terbaik yang dapat memuaskan minimal sebagian besar
pihak, dan mengurangi risiko terhadap organisasi.

Maka komunikasi dalam pendekatan holistik berupaya memandang persoalan untuk


diselesaikan secara menyeluruh mulai dari mengkomunikasian duduk persoalan, proses
penanggulangan persoalan (kontroling) sampai tahap penyelesaian persoalan dan evaluasi
tersebut.

Demikianlah pentingnya komunikasi dalam dunia kepemimpinan, terlebih dalam suatu


organisasi. Seorang pemimpin perlu terus meningkatkan kemampuan berkomunikasinya, agar
dapat mengembangkan kemampuan komunikasi efektifnya yang pada gilirannya nanti akan
meningkatkan efektifitas kepemimpinannya sendiri terhadap organisasi. Sebagaimana
disebutkan James Humes, “Seni komunikasi adalah bahasa kepemimpinan (The Art
Communication is the language of leadership)”, atau dalam kata-kata Nitin Nohria
“Komunikasi adalah kerja sejati dari kepemimpinan (Communication is the real work of
leadership)”.
KONSEP PEMIMPIN HARUS
CLEAR

CENTER ; TERPUSAT PADA DIRI SENDIRI


LISTENING ; MAMPU MENDENGARKAN
EMPATI ; PEDULI
ATENTION ; PERHATIAN
RESPEC ; CARE

AIDA

ATTENTION ; TDK CUEK


INTENTION ; TERTARIK
DESAYER ;
ACTION ;

KOMUNIKASI HARUS DILATIH

Anda mungkin juga menyukai