Anda di halaman 1dari 13

UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI

Nama Kelompok

1. Dwike Rahmadani ( 202210571 )


2. Sagita Widya Putri ( 202210592 )
3. Moga Talitha ( 202210581 )
4. Fitria Rahmadhani ( 202210575 )
5. Rizka Ramadhani putri ( 202210591 )
6. Hasnatul Azizah ( 202210577 )

Kelas 1A

Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika

Poltekkes Kemenkes RI Padang

Tahun Ajaran 2020/2021


Pengertian Komunikasi Efektif

Semua orang dapat berkomunikasi dengan caranya masing-masing, tetapi tidak semuanya
mampu berkomunikasi secara efektif. Lalu apa itu komunikasi yang efektif? Komunikasi
yang efektif dapat dipahami sebagai komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan
sikap (attitude change) pada orang lain. Perubahan sikap ini biasanya terlihat pada proses
maupun masa pasca komunikasi.

Komunikasi yang efektif biasanya memiliki tujuan untuk memudahkan orang lain dalam
memahami pesan yang disampaikan oleh seorang pemberi pesan (komunikator). Selain itu,
komunikasi yang efektif juga bertujuan supaya informasi yang disampaikan dapat
menimbulkan feedback dari si penerima pesan (komunikan). Karena alasan-alasan tersebut,
maka proses komunikasi yang efektif haruslah dilakukan dengan menggunakan bahasa yang
jelas dan dapat dipahami oleh orang lain.

Menurut Jalaluddin Rahmat dalam bukunya Psikologi Komunikasi menyebutkan, komunikasi


yang efektif ditandai dengan adanya pengertian, dapat menimbulkan kesenangan,
mempengaruhi sikap, meningkatkan hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya
menimbulkan suatu tindakan.

Menurut Mc. Crosky Larson dan Knapp, komunikasi yang efektif dapat dicapai dengan
mengusahakan ketepatan (accuracy) yang paling tinggi derajatnya antara komunikator dan
komunikan dalam proses komunikasi. Komunikasi yang efektif hanya dapat terjadi jika
komunikator dan komunikan memiliki persamaan dalam pengertian, sikap dan bahasa.
Sebuah komunikasi dikatakan efektif apabila:

1. Pesan dapat diterima dan dimengerti serta dipahami sebagaimana yang dimaksud oleh
pengirimnya.
2. Pesan yang disampaikan oleh pengirim dapat disetujui oleh penerima dan
ditindaklanjuti dengan perbuatan yang diminati oleh pengirim.
3. Tidak ada hambatan yang berarti untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan
untuk menindaklanjuti pesan yang dikirim.
Hambatan Komunikasi Efektif

Kenapa penting melakukan komunikasi efektif? Karena banyak orang mengalami hambatan
ketika berkomuniaksi. Misalnya beberapa hal dibawah ini:

1. Pesan tidak jelas dan menimbulkan tafsiran/ persepsi lain


2. Cara penyampaian tidak tepat atau tidak disukai komunikan’
3. Komunikator dan komunikan tidak siap melakukan komunikasi
4. Hubungan antara komunikator dengan komunikan tidak baik
5. Berbicara terlalu lambat dan terlalu cepat (lisan) atau kalimat terlalu kompleks
dan naskahnya panjang (tertulis)
6. Terlalu sering muncul “gumaman” dalam berbicara, seperti emm, eeee, ooo,
dsb. Gumaman akan menimbulkan persepsi, pembicara tidak menguasai
materi pembicaraan.

Unsur-unsur Komunikasi Efektif

Untuk menciptakan sebuah komunikasi yang efektif, maka sebuah proses komunikasi harus
mengandung unsur-unsur komunikasi. Unsur-unsur komunikasi setidaknya harus terdiri dari
enam hal, yaitu; sumber, komunikator, pesan, channel, komunikasi itu sendiri, dan efek.

Sumber sebagai salah satu unsur dalam unsur-unsur komunikasi adalah dasar yang
digunakan dalam penyampaian pesan dan digunakan dalam rangka memperkuat pesan yang
hendak disampaikan. Sumber sebagai salah satu unsur dalam unsur-unsur komunikasi dapat
berwujud dalam berbagai bentuk. Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku, dokumen, dan
lain sebagainya.

Komunikator sebagai salah satu unsur dari unsur-unsur komunikasi dapat dipahami sebagai
orang yang membawa dan menyampaikan pesan. Dalam komunikasi, komunikator memiliki
peranan yang sangat penting untuk menentukan keberhasilan dalam memengaruhi komunikan
(penerima pesan). Komunikator harus memiliki ketrampilan untuk memilih sasaran dan
menentukan tanggapan yang hendak dicapai. Sebelum melakukan proses komunikasi,
komunikator harus memperhitungkan apakah komunikan mampu menangkap pesan yang
disampaikannya. Komunikator juga harus bisa menentukan media yang akan digunakan
untuk melakukan persuasi sehingga lebih efisien dalam mencapai sasaran.

Pesan sebagai salah satu unsur dalam unsur-unsur komunikasi dapat dipahami sebagai materi
yang diberikan oleh komunikator kepada komunikan. Pesan dapat disampaikan oleh
komunikator dalam berbagai cara, misalnya saja melalui kata-kata, nada suara, hingga gerak
tubuh dan ekspresi wajah. Pesan sebagai salah satu unsur dalam unsur-unsur komunikasi
dapat berwujud dalam berbagai bentuk, diantaranya:

a. Pesan informative
Pesan informatif bersifat memberikan keterangan-keterangan atau fakta-fakta yang
menuntun komunikan untuk mengambil keputusan
b. Pesan persuasif
Pesan persuasif adalah pesan yang berisikan bujukan yang bertujuan untuk
memberikan perubahan sikap komunikan. Perubahan yang terjadi merupakan
perubahanan yang tidak dipaksakan, melainkan berasal dari kehendak diri sendiri.
c. Pesan koersif
Pesan koersif adalah kebalikan dari pesan persuasif. Pesan koersif bersifat memaksa
dengan mengandalkan sanksi-sanksi untuk menekan komunikan.

Channel merupakan saluran penyampaian pesan atau sering juga disebut dengan media
komunikasi. Media komunikasi dapat dibagi ke dalam dua kategori, yakni media komunikasi
personal dan media komunikasi massa. Media komunikasi personal digunakan oleh dua orang
atau lebih untuk saling berhubungan. Sifat dari media komunikasi ini pribadi, sehingga
dampaknya tidak bisa dirasakan oleh orang banyak. Contoh dari media komunikasi personal
adalah telepon, aplikasi chatting (whatsapp, line, BBM), dan juga Skype.

Media komunikasi yang kedua adalah media komunikasi massa. Media komunikasi ini
digunakan untuk mengkomunikasikan pesan dari satu atau beberapa orang kepada khalayak
ramai. Karena sifatnya yang masif, maka media komunikasi massa dapat memiliki dampak
yang besar bagi banyak orang. Contoh media komunikasi massa adalah televisi, radio, hingga
yang terbaru adalah media sosial (instagram, twitter, youtube).

Komunikasi sebagai salah satu unsur dalam unsur-unsur komunikasi dapat dibedakan dalam
berbagai macam kategori, mulai dari segi sifatnya, arahnya, hingga jumlah orang yang
terlibat di dalamnya. Unsur-unsur komunikasi ini umumnya dibedakan berdasarkan kategori
sifat, yakni dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu komunikasi verbal dan komunikasi
non verbal.

a. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan simbol-simbol
verbal. Simbol-simbol verbal ini dapat diwujudkan ke dalam bentuk lisan maupun
tulisan. Unsur-unsur komunikasi secara lisan dapat dilakukan oleh dua orang atau
lebih melalui hubungan tatap muka secara langsung tanpa ada jarak maupun peralatan
yang menjadi medianya. Unsur-unsur komunikasi lisan dapat terlihat pada kegiatan
“ngobrol” yang dilakukan oleh orang-orang ketika berada di kantor, sekolah, kampus,
ataupun tempat-tempat lainnya.
Selain secara lisan, unsur-unsur komunikasi verbal juga dapat dilakukan melalui
tulisan. Unsur-unsur komunikasi ini dapat berupa surat-menyurat konvensional, surat
elektronik (email), chatting, dan lain sebagainya.
b. Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal merupakan unsur-unsur komunikasi dalam bentuk komunikasi
yang dilakukan tanpa menggunakan kata-kata, melainkan melalui simbol-simbol
lainnya. Komunikasi non verbal dapat ditunjukkan oleh tubuh manusia secara alami
melalui gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan kontak mata. Sementara itu,
komunikasi non verbal dapat pula ditunjukkan dari hal-hal lain seperti gaya
berpakaian, potongan rambut, intonasi suara, hingga gaya berjalan.

Efek merupakan unsur-unsur komunikasi yang memiliki definisi hasil akhir dari suatu
komunikasi. Efek komunikasi dapat beraneka macam dan dapat dilihat dalam tiga kategori:

a. Personal opinion
Personal opinion adalah sikap dan pendapat seseorang pada suatu masalah tertentu
b. Publik opinion
Public opinion merupakan penilaian sosial mengenai suatu hal berdasarkan proses
pertukaran pikiran.
c. Majority opinion
Majority opinion dapat dipahami sebagai pendapat yang disetujui oleh sebagian besar
publik atau masyarakat.
Unsur-unsur Komunikasi Menurut William J. Seller

Jika sebelumnya kita telah membahas unsur-unsur komunikasi secara umum, maka William J
Seller ternyata memiliki pendapat tersendiri mengenai unsur-unsur komunikasi. Menurutnya,
unsur-unsur komunikasi dapat dipecah ke dalam unsur-unsur komunikasi yang lebih luas.
William J. Seller membagi unsur-unsur komunikasi menjadi delapan, yakni:

1. Lingkungan komunikasi

Lingkungan sebagai unsur-unsur komunikasi memiliki tiga komponen penting, yaitu: Fisik;
merupakan tempat dimana komunikai berlangsung. Sosial-psikologis; meliputi peran yang
dijalankan oleh orang-orang yang terlibat dalam komunikasi. Budaya dan lingkungan sosial
juga berpengaruh dalam unsur-unsur komunikasi ini. Temporal (waktu); Mencangkup waktu
dalam hitungan jam, hari, atau sejarah dimana komunikasi berlangsung.

2. Enkoding-Dekoding

Dalam ilmu komunikasi, tindakan menghasilkan pesan disebut dengan encoding. Sementara


tindakan menerima pesan disebut dengan decoding. Oleh karena itu, seorang komunikator
seringkali disebut sebagai encoder dan seorang komunikan disebut sebagai decoder. Sama
seperti sumber-penerima, dalam proses komunikasi, kita juga melakukan proses encoding-
decoding sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Proses ini terjadi secara simultan dan
timbal balik.

3. Sumber Penerima

Unsur-unsur komunikasi selanjutnya adalah sumber penerima. Sumber penerima merupakan


satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa setiap otang yang terlibat dalam
komunikasi adalah sumber (komunikator) sekaligus penerima (komunikan).

4. Kompetensi Komunikasi

Kompetensi komunikasi sebagai unsur-unsur komunikasi mengacu pada kemampuan


seseorang untuk berkomunikasi secara efektif. Kompetensi dalam unsur-unsur komunikasi ini
mencangkup hal-hal seperti pengetahuan tentang peran lingkungan (konteks) dalam
memengaruhi kandungan (content) dan bentuk pesan.
5. Feed Back

Feed back atau umpan balik dalam unsur-unsur komunikasi adalah informasi yang
dikirimkan balik ke sumbernya.

6. Gangguan

Gangguan dalam unsur-unsur komunikasi adalah gangguan yang mendistorsi pesan.


Gangguan menghalangi penerima dalam menerima pesan dan sumber dalam mengirimkan
pesan. Gangguan dalam unsur-unsur komunikasi dapat membuat pesan yang disampaikan
oleh komunikator berbeda dengan pesan yang diterima oleh komunikan.

7. Saluran

Saluran komunikasi merupakan unsur-unsur komunikasi berupa media yang dilalui oleh
pesan. Komunikasi seringkali berlangsung melalui lebih dari satu saluran, namun
menggunakan dua, tiga, atau lebih saluran yang terjadi secara tumbang tindih.

8. Pesan

Pesan sebagai unsur-unsur komunikasi memiliki banyak bentuk. Manusia mengirim dan
menerima pesan melalui salah satu atau kombinasi dari panca indera. Sama seperti unsur-
unsur komunikasi yang telah dibahas sebelumnya, pesan dalam unsur-unsur komunikasi
menurut William J. Seller juga terbagi dalam berbagai kategori.

Lima Kunci Komunikasi Efektif

Tersenyum salah satu cara untuk menjalin komunikasi yang baik adalah secepat mungkin
menjalin hubungan baik. Tersenyumlah dan gunakan kontak mata ketika akan memulai
percakapan. Pastikan bahwa anda sangat senang bisa berbicara dengannya. Sangat penting
untuk mengetahui topik terhangat saat berdiskusi untuk itu lakukan update informasi terbaru.

Berbicaralah Dengan Jelas ketika Anda berkomunikasi dengan orang lain untuk
menghindari kebiasaan berbicara dengan suara terlalu kecil atau parau sehingga orang lain
sulit menangkap maksud Anda. Cara terbaik untuk melatihnya adalah dengan merekam suara
Anda saat berbicara. Lalu dengarkan kembali hasil rekaman itu dan putuskan apa yang
seharusnya Anda ubah dari cara Anda bicara.

Santai Anda dapat menjadi komunikator yang baik jika Anda dapat berbicara dengan santai
(rileks). Jika Anda gugup, Anda akan berbicara cepat sehingga sulit dipahami. Anda juga
dapat membuat orang lain merasa tidak nyaman karena kegugupan Anda.

Jangan Monoton Anda tentu tidak ingin orang lain menajdi bosan saat berbicara dengan
Anda. Anda dapat membuat mereka tertarik denagn menghindari berbicara dengan suara
monoton. Anda dapat melakukan sedikit variasi dan mengubah volume saat Anda
berkomunikasi.

Dengar dan Pahami Ingatlah, komunikasi adalah proses dua arah. Anda perlu mendengar
dan memahami apa yang dikatakan orang lain jika Anda ingin berkomuniaksi secara efektif
dengan mereka. Orang lain juga akan kehilangan minat berbicara dengan Anda, jika Anda
terus-menerus bicara dan tidak pernah mendengarkan mereka.

Komunikasi Efektif Formula 7C

Completeness, Lengkap! Komunikasi harus lengkap. Menyampaikan semua fakta yang


diperlukan oleh penerima. Dalam dunia jurnalistik, kelengkapan informasi dirumuskan dalam
5W+1H (What, Who, When, Where, Why, How).

Conciseness, Ringkas! Menggunakan sedikit mungkin kata-kata. Menghindari menggunakan


kata-kata yang berlebihan dan tidak perlu. Pesan singkat lebih menarik dan mudah dipahami.
Gunakan kalimat seefektif mungkin.

Consideration, Penuh Pertimbangan! Memperhatikan sudut pandang orang lain, pola


piker, tingkat pendidikan, minat, kebutuhan, kepentingan, dan emosinya.

Clarity, Jelas Menggunakan kata-kata yang tepat, bermakna tunggal, dan tidak
membingungkan atau menimbulkan persepsi lain.

Concreteness, Nyata! Konkret memperkuat kepercayaan. Pesan konkret didukung fakta-


fakta spesifik dan angka. Pesan konkret tidak disalahtafsirkan.
Courtesy, Tata Krama! Ini soal cara penyampaian. Pesan disampaikan dengan tulus, sopan,
bijak, reflektif, dan antusias, serta mempertimbangkan sudut pandang dan perasaan penerima
pesan, termasuk menjaga perasaan dan respek terhadap penerima pesan.

Correctness, Benar! Pesan yang disampaikan harus benar dari segi subtansi dan tata bahasa,
juga tepat dari sisi waktu dan sasaran.

Lima Hukum Komunikasi Efektif

Rumus lain yang ditawarkan para ahli adalah konsep REACH yang disebut “The 5 Inevitable
Laws of Effective Communication”, yakni Respect, Empathy, Audible, Clear, dan Humble.

Respect. Menghargai komunikan atau menajga harga diri orang lain

Empathy. Kemampuan menempatkan diri kita pad asituasi atau kondisi yang dihadapi orang
lain. Ini diawali dengan kemampuan mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum
didengarkan atau dimengerti oleh orang lain. Empati bisa juga berarti kemampuan untuk
mendengar dan siap menerima masukan ataupun umpan balik apapun dengan siakp yang
positif.

Audible. Dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik

Clarity. Pesan yang disampaikan jelas, tidak menimbulkan multiinterpretasi atau berbagai
penafsiran yang berlainan. Clarity dapat pula berarti keterbukaan dan transparansi.

Humble. Rendah hati, tidak angkuh atau arogan, tidak merasa “lebih”dari orang lain,
termasuk di dalamnya memandang rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, rela
memaafkan, dan lemah lembut.
Versi 1 (Teori Lasswell)

Keunggulan:

1. Kelebihan dan Kekurangan Model Komunikasi Lasswell. Model komunikasi sangat


sederhana. Mudah dipahami. Dapat diaplikasikan ke dalam berbagai
bentuk komunikasi

2. Teori Lasswell meskipun masih berfokuskan pada komunikasi verbal satu arah,
namun teori tersebut dipandang lebih maju dari teori-teori lain yang ada.
3. Teori Lasswell berhasil melepaskan dari pengaruh komunikasi propaganda yang
ketika pada saat itu sangat mendominasi wacana komunikasi.
4. Teori Lasswell telah mendefinisikan medium pesan dalam arti yang lebih luas yakni
media massa.
5. Teori Lasswell lebih mendefinisikan tujuan komunikasi sebagai suatu penciptaan
pengaruh dari pesan yang telah disampaikan.
6. Teori Lasswell fokus dan perhatian terhadap aspek-aspek penting komunikasi.
7. Lebih mudah dan sederhana
8. Berlaku hampir di semua model komunikasi
9. Dasar konsep komunikasi

Kelemahan:

1. Tidak semua  komunikasi  mendapatkan umpan balik yang lancar.


Teori Lasswell hanya menyimpulkan teori satu arah. Teori Lasswell menitik beratkan
model komunikasi arti yang sempit yaitu dengan cara menyebarluaskan melalu media
massa hingga mencapai dan memperoleh efek dari audience.

2. Timbal balik tidak disebutkan.


3. Tidak semua komunikasi mendapatkan umpan balik yang lancer
4. Teori Lasswell hanya menyimpulkan teori satu arah.
5. Teori Lasswell menitik beratkan model komunikasi arti yang sempit yaitu dengan
cara menyebarluaskan melalu media massa hingga mencapai dan memperoleh efek
dari audience. Namun jalannya pesan-pesan media tidak sesederhana yang dipikirkan
banyak orang.
Versi 2 (Joseph A Devito)

Kelebihan

1. Komunikasi berlansung dua arah secara timbal balik


2. Arus balik berlansung seketika
3. Kerangka acuan komunikasn dapat diketahui seketika
4. Dapat mengubah sikap, perilaku, dan pandangan seseorang.
5. bersifat personal
6. komunkasinya dapat diketahui secara jelas pada saat itu juga.

Kekurangan:

1. berlansung dua arah, komunikasi dan pesannya dapat beraneka ragam, sehingga
kadang-kadang mengkaburkan pesan utama.
2. rasa sosial yang akan mempengaruhi dirinya dalam membuat keputusan-keputusan
baik reward atau sebaliknya yang tidak didasari keduanya. Jadi keputusan yang
mereka lakukan semata-mata karena konsekuensi sosial dan rasa tanggung jawabnya
3. Lantaran dalam komunikasi ini antara komunikator dan komunikan sudah berinteraksi
dan saling mempengaruhi sebagai dukungan sosial, maka tekanan-tekanan itu
bertambah muncul dari jiwanya.

Kesimpulan

Argumen para ahli yaitu :

1. Redi Panuju

Menurut Redi Panuju, pengertian komunikasi mengacu pada aliran yang melekat dalam
sistem dan kinerja antara bagian-bagian organisasi yang menciptakan harmoni.

2. Murphy & Mendelson

Menurut Murphy & Mendelson, pengertian komunikasi adalah upaya untuk mempertahankan
dan membangun hubungan interpersonal.
3. James A. F. Stoner

Menurut James A. F. Stoner, pengertian komunikasi adalah proses bagi seseorang yang
berusaha memberikan pemahaman dan informasi dengan menyampaikan pesan kepada orang
lain.

4. Prof. Drs. H. A. W. Widjaya

Menurut Prof. Drs. H. A. W. Widjaya, Komunikasi adalah hubungan kontak antara dan
antara individu dan kelompok.

5. Djenamar SH

Menurut Djenamar SH, gagasan komunikasi adalah seni mentransmisikan ide, informasi, apa
yang kita lakukan kepada orang lain.

Ada beberapa jenis komunikasi yang bisa kita temukan sehari-hari. Berikut ini jenis-jenis
komunikasi:

1. Komunikasi lisan

Komunikasi dilakukan secara langsung atau tatap muka tanpa batas tertentu. Contoh
komunikasi lisan, seperti berbicara antara dua orang atau lebih, wawancara, diskusi, rapat,
presentasi, seminar, dll.

2. Komunikasi tertulis

Komunikasi tertulis biasanya melalui perantara surat, WhatsApp, Line, BBM atau media
pengiriman pesan lainnya.

3. Komunikasi berdasarkan ruang lingkup

Atas dasar ruang lingkup komunikasi dapat dibagi menjadi 2, yaitu komunikasi internal dan
komunikasi eksternal. Penjelasan berikut:

 Komunikasi internal : komunikasi ini terjadi dalam batas tertentu, misalnya di


lingkungan organisasi atau di lingkungan kerja.
 Komunikasi eksternal : Komunikasi antara individu atau organisasi dan masyarakat.
Contoh komunikasi internal, yaitu konferensi pers, program televisi, program radio,
layanan sosial, dll.
4. Komunikasi berdasarkan aliran informasi

Komunikasi berdasarkan arus informasi dibagi menjadi 5 jenis, yaitu:

 Komunikasi Ke Atas : Komunikasi bawahan dengan atasan


 Komunikasi ke Bawah : komunikasi ini terjadi antara atasan dan bawahan
 Komunikasi Ke Samping : Komunikasi ini dilakukan dengan orang yang memiliki
posisi yang sama
 Komunikasi satu arah : Komunikasi dari satu pihak, komunikasi ini biasanya terjadi
di suatu lembaga dalam situasi darurat. Jadi pasti ada bagian yang memberikan
instruksi tertentu.
 Komunikasi dua arah : komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih,
biasanya komunikasi ini mengambil bentuk timbal balik antara seseorang dan orang
lain.

Sumber Bacaan:

1. Psikologi Komunikasi, Jalaludin Rahmat


2. What is Effective Communication? livestrong.com
3. Seven C’s of Effective Communication, managementstudyguide.com
4. Komunikasipraktis.com

Anda mungkin juga menyukai