Anda di halaman 1dari 11

KOMUNIKASI

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Mahasiswa memahami dan menerapkan komunikasi umum dalam membina hubungan


interpersonal dengan individu maupun kelompok dalam berbagai situasi dan kondisi

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

1. Mahasiswa dapat memahami konsep komunikasi secara umum


2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi proses komunikasi
3. Mahasiswa dapat mengidentifikasikan bentuk-bentuk komunikasi
4. Mahasiswa dapat melakukan komunikasi dengan baik.
5. Mahasiswa dapat melakukan komunikasi dalam konteks sosial dan latar belakang
budaya serta keyakinan

MATERI

1. Pengertian Komunikasi
2. Tujuan Komunikasi
3. Proses dan Dasar Komunikasi
4. Jenis dan Bentuk Komunikasi
5. Hambatan Komunikasi

METODA

1. Kuliah Pakar
2. Tutorial
3. Kerja Kelompok
4. Diskusi Pleno

MATERI KOMUNIKASI
PENDAHULUAN

Komunikasi adalah keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, dimana
dapat kita lihat komunikasi dapat terjadi pada setiap gerak langkah manusia. Manusia
adalah makhluk sosial yang tergantung satu sama lain dan mandiri serta saling terkait
dengan orang lain dilingkungannya. Satu-satunya alat untuk dapat berhubungan dengan
orang lain dilingkungannya adalah komunikasi baik secara verbal maupun non verbal
( bahasa tubuh dan isyarat yang banyak dimengerti oleh suku bangsa).

DEFINISI

Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti
sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti
kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya.

Beberapa definisi komunikasi adalah:


1. Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna yang
perlu dipahami bersama oleh pihak yang terlibat dalam kegiatan komunikasi (Astrid).
2. Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau informasi
tentang pikiran atau perasaan (Roben.J.G).
3. Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu orang ke
orang lain (Davis, 1981).
4. Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain
(Schram,W)
5. Komunikasi adalah penyampaian dan memahami pesan dari satu orang kepada orang
lain, komunikasi merupakan proses sosial (Modul PRT, Lembaga Administrasi).

TUJUAN KOMUNIKASI

Hewitt (1981), menjabarkan tujuan penggunaan proses komunikasi secara spesifik sebagai
berikut:
1. Mempelajari atau mengajarkan sesuatu
2. Mempengaruhi perilaku seseorang
3. Mengungkapkan perasaan
4. Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain
5. Berhubungan dengan orang lain
6. Menyelesaian sebuah masalah
7. Mencapai sebuah tujuan
8. Menurunkan ketegangan dan menyelesaian konflik
9. Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orng lain

PROSES KOMUNIKASI
Komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai komponen dasar sebagai berikut:
Pengirim pesan, penerima pesan dan pesan

Semua fungsi manajer melibatkan proses komunikasi. Proses komunikasi dapat dilihat
pada skema dibawah ini :

Gangguan Gangguan
Balikan

Pengirim Penerima
Pesan Pesan

Simbol/Isyarat Media Mengartikan


(Saluran) Kode/Pesan

Diagram 1 : Proses Komunikasi

1. Pengirim pesan (sender) dan isi pesan/materi


Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk disampaikan kepada
seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai
dengan yang dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan atau
diekspresikan oleh pengirim pesan. Pesan dapat verbal atau non verbal dan pesan akan
efektif bila diorganisir secara baik dan jelas.
Materi pesan dapat berupa :
a. Informasi
b. Ajakan
c. Rencana kerja
d. Pertanyaan dan sebagainya
2. Simbol/ isyarat
Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya dapat
dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang manajer menyampaikan pesan dalam
bentuk kata-kata, gerakan anggota badan, (tangan, kepala, mata dan bagian muka
lainnya). Tujuan penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah
sikap, perilaku atau menunjukkan arah tertentu.

3. Media/penghubung
Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti ; TV, radio surat kabar, papan
pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi
pesan yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dsb.

4. Mengartikan kode/isyarat
Setelah pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka si
penerima pesan harus dapat mengartikan simbul/kode dari pesan tersebut, sehingga
dapat dimengerti /dipahaminya.

5. Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari sipengirim meskipun
dalam bentuk code/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim

6. Balikan (feedback)
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam
bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan
tahu dampak pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau
pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman
yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain
yang bukan penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada
umumnya merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan
tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak
Balikan yang diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan
terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan menggambarkan
perilaku penerima pesan sebagai reaksi dari pesan yang diterimanya. Balikan
bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan
pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan
diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.

7. Gangguan
Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi mempunyai
pengaruh dalam proses komunikasi, karena pada setiap situasi hampir selalu ada hal
yang mengganggu kita. Gangguan adalah hal yang merintangi atau menghambat
komunikasi sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang diterimanya.

DASAR KOMUNIKASI
Komunikasi mempunyai dasar sebagai berikut: Niat, Minat, Pandangan, Lekat, Libat.
Niat menyangkut :
 Apa yang akan disampaikan
 Siapa sasarannya
 Apa yang akan dicapai
 Kapan akan disampaikan
Minat, ada dua factor yang mempengaruhi yaitu:
 Faktor obyektif : merupakan rangsang yang kita terima
 Faktor subyektif : merupakan faktor yang menyangkut diri si penerima stimulus
Pandangan, merupakan makna dari informasi yang disampaikan pada sasaran,
menafsirkan informasi yang diterima tergantung pada pendidikan, pekerjaan, pengalaman
dan kerangka pikir seseorang.
Lekat, merupakan informasi yang disimpan oleh si penerima.
Libat, merupakan keterlibatan panca indera sebanyak-banyaknya.

JENIS KOMUNIKASI
Pada dasarnya komunikasi digunakan untuk menciptakan atau meningkatkan aktifitas
hubungan antara manusia atau kelompok
Jenis komunikasi terdiri dari:
1. Komunikasi verbal dengan kata-kata
2. Komunikasi non verbal disebut dengan bahasa tubuh

1. Komunikasi Verbal mencakup aspek-aspek berupa ;


a. Vocabulary (perbendaharaan kata-kata). Komunikasi tidak akan efektif bila pesan
disampaikan dengan kata-kata yang tidak dimengerti, karena itu olah kata menjadi
penting dalam berkomunikasi.
b. Racing (kecepatan). Komunikasi akan lebih efektif dan sukses bila kecepatan
bicara dapat diatur dengan baik, tidak terlalu cepat atau terlalu lambat.
c. Intonasi suara: akan mempengaruhi arti pesan secara dramatik sehingga pesan
akan menjadi lain artinya bila diucapkan dengan intonasi suara yang berbeda.
Intonasi suara yang tidak proposional merupakan hambatan dalam berkomunikasi.
d. Humor: dapat meningkatkan kehidupan yang bahagia. Dugan (1989), memberikan
catatan bahwa dengan tertawa dapat membantu menghilangkan stress dan nyeri.
Tertawa mempunyai hubungan fisik dan psikis dan harus diingat bahwa humor
adalah merupakan satu-satunya selingan dalam berkomunikasi.
e. Singkat dan jelas. Komunikasi akan efektif bila disampaikan secara singkat dan
jelas, langsung pada pokok permasalahannya sehingga lebih mudah dimengerti.
f. Timing (waktu yang tepat) adalah hal kritis yang perlu diperhatikan karena
berkomunikasi akan berarti bila seseorang bersedia untuk berkomunikasi, artinya
dapat menyediakan waktu untuk mendengar atau memperhatikan apa yang
disampaikan.

2. Komunikasi Non Verbal


Komunikasi non verbal adalah penyampaian pesan tanpa kata-kata dan komunikasi
non verbal memberikan arti pada komunikasi verbal.
Yang termasuk komunikasi non verbal :
a. Ekspresi wajah
Wajah merupakan sumber yang kaya dengan komunikasi, karena ekspresi wajah
cerminan suasana emosi seseorang.
b. Kontak mata, merupakan sinyal alamiah untuk berkomunikasi. Dengan
mengadakan kontak mata selama berinterakasi atau tanya jawab berarti orang
tersebut terlibat dan menghargai lawan bicaranya dengan kemauan untuk
memperhatikan bukan sekedar mendengarkan. Melalui kontak mata juga
memberikan kesempatan pada orang lain untuk mengobservasi yang lainnya
c. Sentuhan adalah bentuk komunikasi personal mengingat sentuhan lebih bersifat
spontan dari pada komunikasi verbal. Beberapa pesan seperti perhatian yang
sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih sayang atau simpati dapat dilakukan
melalui sentuhan.
d. Postur tubuh dan gaya berjalan. Cara seseorang berjalan, duduk, berdiri dan
bergerak memperlihatkan ekspresi dirinya. Postur tubuh dan gaya berjalan
merefleksikan emosi, konsep diri, dan tingkat kesehatannya.
e. Sound (Suara). Rintihan, menarik nafas panjang, tangisan juga salah satu
ungkapan perasaan dan pikiran seseorang yang dapat dijadikan komunikasi. Bila
dikombinasikan dengan semua bentuk komunikasi non verbal lainnya sampai
desis atau suara dapat menjadi pesan yang sangat jelas.
f. Gerak isyarat, adalah yang dapat mempertegas pembicaraan . Menggunakan
isyarat sebagai bagian total dari komunikasi seperti mengetuk-ngetukan kaki atau
mengerakkan tangan selama berbicara menunjukkan seseorang dalam keadaan
stress bingung atau sebagai upaya untuk menghilangkan stress

BENTUK KOMUNIKASI

Komunikasi sebagai proses memiliki bentuk :


1. Bentuk Komunikasi berdasarkan
a. Komunikasi langsung
Komunikasi langsung tanpa mengguanakan alat.
Komunikasi berbentuk kata-kata, gerakan-gerakan yang berarti khusus dan
penggunaan isyarat,misalnya kita berbicara langsung kepada seseorang dihadapan
kita.

A-------------------B

b. Komunikasi tidak langsung


Biasanya menggunakan alat dan mekanisme untuk melipat gandakan jumlah
penerima penerima pesan (sasaran) ataupun untuk menghadapi hambatan
geografis, waktu misalnya menggunakan radio, buku, dll.
Contoh : “ Buanglah sampah pada tempatnya
Tempat
Sampah

2. Bentuk komunikasi berdasarkan besarnya sasaran :


a. Komunikasi massa, yaitu komunikasi dengan sasarannya kelompok orang dalam
jumlah yang besar, umumnya tidak dikenal.
Komunikasi masa yang baik harus :
Pesan disusun dengan jelas, tidak rumit dan tidak bertele-tele
Bahasa yang mudah dimengerti/dipahami
Bentuk gambar yang baik
Membentuk kelompok khusus, misalnya kelompok pendengar (radio)

1. Komunikasi kelompok
Adalah komunikasi yang sasarannya sekelompok orang yang umumnya dapat
dihitung dan dikenal dan merupakan komunikasi langsung dan timbal balik.

Perawat-----   ------Pengunjung puskesmas

b. Komunikasi perorangan.
Adalah komunikasi dengan tatap muka dapat juga melalui telepon.

Perawat-----   ------Pasien
3. Bentuk komunikasi berdasarkan arah pesan :
a. Komunikasi satu arah
Pesan disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran tidak dapat atau tidak
mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan balik atau bertanya, misalnya
radio.
A ------------------ B

b. Komunikasi timbal balik.


Pesan disampaikan kepada sasaran dan sasaran memberikan umpan balik. Biasanya
komunikasi kelompok atau perorangan merupakan komunikasi timbal balik

HAMBATAN KOMUNIKASI

1. Hambatan dari Proses Komunikasi


 Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas
bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi
emosional.
 Hambatan dalam penyandian/simbol
Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga
mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan
penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
 Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media
komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat
mendengarkan pesan.
 Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si
penerima
 Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat
menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak
mencari informasi lebih lanjut.
 Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak
menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu
atau tidak jelas dan sebagainya.

2. Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat
komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi
dan sebagainya.

3. Hambatan Semantik.
Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti
mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima

4. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya;
perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.

PENUGASAN
1. Kelas dibagi menjadi empat (4) kelompok
2. Masing-masing kelompok memilih ketua kelompok.
3. Ketua kelompok menugaskan anggota kelompoknya untuk berpasang-pasangan.
Masing-masing menanyakan kepada pasangannya tentang :
- Keluarga (anak, istri/suami dll)
- Pendidikan
- Tempat kerja
- Rencana masa depan, termasuk rencana yang berkaitan dengan SPMKK dan
tidak boleh dibuat catatan.
4. Setelah itu saling bergantian (10 menit).
5. Setelah itu masuk dalam kelompok kecil dan menceritakan apa yang dia peroleh
dari pasangannya (pasangannya tidak boleh berkomentar sebelum selesai
penyampaian).
6. Setelah selesai baru diklarifikasi oleh yang bersangkutan (YBS).
7. Terakhir diskusikan apa yang dapat anda peroleh dari permainan diatas
8. Catatan untuk fasilitator :
- Metoda ini untuk melihat :
a. Apakah seseorang dapat menjadi seorang pendengar yang baik
b. Apakah seseorang dapat menyampaikan informasi dengan jelas
- Setelah itu sampaikan “10 Ciri-Ciri Pendengar yang Baik”

KESIMPULAN

Komunikasi dirumuskan sebagai suatu proses penyampaian pesan/informasi diantara


beberapa orang. Karenanya komunikasi melibatkan seorang pengirim, pesan/informasi
saluran dan penerima pesan yang mungkin juga memberikan umpan balik kepada pengirim
untuk menyatakan bahwa pesan telah diterima. Komunikasi adalah suatu yang sangat
penting dalam kehidupan manusia karena manusia adalah makhluk sosial yang saling
membutuhkan satu sama lain. Dalam berkomunikasi seseorang harus memiliki dasar
sebagai berikut; niat, minat, pandangan, lekat, libat. Dalam proses komunikasi kita juga
harus ingat bahwa ada hambatan yaitu baik dari pengirim, saluran, penerima dan umpan
balik serta hambatan fisik dan psikologis.

Tujuan komunikasi adalah berhubungan dan mengajak dengan orang lain untuk mengerti
apa yang kita sampaikan dalam mencapai tujuan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan
dalam bekerja sama dengan orang lain. Ada dua jenis komunikasi, yaitu verbal dan non
verbal, komunikasi verbal meliputi kata-kata yang diucapkan atau tertulis, sedangkan
komunikasi non verbal meliputi bahasa tubuh. Menurut bentuk komunikasi, ada yang
disebut komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah. Komunikasi satu arah berarti
sebuah pesan dikirim dari pengirim ke penerima tanpa ada umpan balik. Komunikasi dua
arah terjadi bila pengiriman pesan dilakukan dan mendapatkan umpan balik. Komunikasi
berdasarkan besarnya sasaran terdiri dari komunikasi massa, komunikasi kelompok, dan
komunikasi perorangan. Sedangkan komunikasi berdasarkan arah pesan terbagi atas;
komunikasi satu arah dan komunikasi timbal balik.

EVALUASI
1. Sebutkan tiga pengertian komunikasi yang anda ketahui !
2. Sebutkan tujuan komunikasi !
3. Jelaskan proses komunikasi !
4. Jelaskan komunikasi non verbal yang mempengaruhi isi pesan yang disampaikan!
5. Sebutkan faktor penghambat dalam berkomunikasi.

KEPUSTAKAAN
Ann Marriner,Tomey, Guide to Nursing management and Leadership, Mosby year book
Inc 1996
Elaine.L.Monica, Kepemimpinan dan Management Keperawatan ,pendekatan
berdasarkan pengalaman, Penerbit buku kedokteran EGC 1998
Roger. B. Ellis Robert,J Gates and Neil kenwarthy, Interpersonal communication in
Nursing Theory and Practice, Churcill Livingstone, 1995

CONTOH KOMUNIKASI DALAN KONTEKS SOSIAL DAN BUDAYA

Komunikasi pada masyarakat warga kampung durian dengan suku dayak ahe yang Pola
Komunikasinya dibangun sangat baik. Mereka membangun pemukiman sendiri, surau
sendiri dan hanya menghormati sesepuh dari kalangan sendiri (Munawar, 2003, Syarif
Ibrahim al-Qadri, 2003). Kampung durian menjadi bukti betapa masyarakat yg berbeda
suku dan bahasa dapat terbuka dengan komunitas lain, mereka dapat hidup bersama,
membangun komunikasi bersama dan berjuang untuk kepentingan bersama (Ibrahim,
2009). Jarak kedua kampung ini hanya sekita 500 meter saja. Karena itu dalam
kepengurusan kampung, kampung durian dengan kampung Dayak berada dalam satu
administrasi desa, bahkan satu Rukun Tetangga (RT).

Keterbukaan kedua komunitas ini dalam hubungan sosial dan kemasyarakatan di Kampung
diakui oleh para tokoh Masyarakat. Mereka mengakui bahwa hubungan sosial dan
kerjasama dengan kampung Dayak Ahe sangat baik. Mereka secara bersama-sama bekerja
membangun jalan kampung, maupun jalan yang menghubungkan kedua kampung mereka.
Bahkan jika ada hajatan di kampung, kedua kampung itu saling mengundang dan
sebagainya.

Sebagai sarana untuk berkomunikasi surau di jadikan sebagai tempat untuk


bermusyawarah. Surau sebagaimana fungsi utamanya adalah tempat melakukan aktivitas
keagamaan dan shalat. Pentingnya peran surau dalam kehidupan sosial dan keagamaan
orang kampong durian tidak hanya sebagai tempat beribadah, shalat dan belajar agama.
Surau bagi mereka merupakan sarana komunikasi dan silaturahmi yang paling
dipentingkan. Di suraulah mereka saling berkomunikasi, berbagi cerita, pikiran dan
pendapat hingga musyawarah. Melalui surau program-program pendidikan dan
pembelajaran keagamaan dilakukan seperti belajar mengaji, belajar pengetahuan
keagamaan, praktek ibadah dan sebagainya. Bagi mereka, surau selain sebagai pesantren
kecil yang membentuk jiwa keagamaan dan ibadah masyarakat , juga merupakan sarana
membangun komunikasi keagamaan antar jama`ah dan masyarakat.

KEYAKINAN DI KALIMANTAN.
Provinsi Kalimantan Tengah terdapat berbagai jenis agama dan kepercayaan yang
menyebar diseluruh daerah ini, antara lain : Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu Bali,
Budha, Hindu Kaharingan.

Kaharingan adalah kepercayaan penduduk asli Kalimantan Tengah yang hanya terdapat di
daerah Kalimantan sehingga untuk dapat diakui sebagai agama maka digabungkan dalam
agama Hindu. Penganut Agama Hindu Kaharingan tersebar di daerah Kalimantan Tengah
dan banyak terdapat di bagian hulu sungai, antara lain hulu sungai Kahayan, sungai
Katingan dan hulu sungai lainnya.

KEANEKARAGAMAN BUDAYA

Kebiasaan makan sirih dan pinang (Areca catechu L) sudah dikenal sejak lama oleh
masyarakat Indonesia. Tepatnya sekitar abad ke-6 masehi. Kebiasaan tersebut sudah
dikenal oleh masyarakat di Kalimantan sejak lama, tepatnya pada abad ke-9 sampai ke-10
Masehi. Hal tersebut kemudiaan menyebar keseluruh pulau Kalimantan terutama di
Kalimantan Tengah. Masyarakat Kalteng pada umumnya juga sangat menggemari makan
sirrih pinang. Orang tua sampai ke anak-anak menggemarinya. Namun kebanyakkan
adalah orang tua paruh baya sampai kepada kakek-nenek sangat menyukai makanan yang
satu ini.
Apakah makan sirih dan pinang memiliki efek negatif? Sebenarnya makan sirih dan pinang
sama halnya dengan kebiasaan minum kopi, teh atau mengisap rokok. Pada mulanya setiap
orang yang menginang (makan sirih dan pinang) tidak lain untuk penyedap mulut.
Kebiasaan ini kemudian berlanjut menjadi kesenangan dan terasa nikmat sehingga sulit
untuk dilepaskan. Kebiasaan menginang di samping untuk kenikmatan juga berfungsi
sebagai obat untuk merawat gigi, terutama agar gigi tidak rusak atau berlubang. Fungsi
menginang yang lain yaitu menyangkut tata pergaulan dan tata nilai kemasyarakatan. Hal
ini tercermin dari kebiasaan menginang, hidangan penghormatan untuk tamu, sarana
penghantar bicara, sebagai mahar perkawinan, alat pengikat dalam pertunangan sebelum
nikah, untuk menguji ilmu seseorang, dan sebagai pengobatan tradisional. Bahkan
menginang juga digunakan sebagai upacara dan sesaji yang menyangkut adat istiadat serta
kepercayaan dan religi masyarakat. Tamu biasanya disuguhi sirih pinang dulu dalam
bertamu. Hal tersebut merupakaan suatu kehormatan dan tamu wajib untuk mencobanya.
Barulah kopi, teh atau makanan lain yang disuguhkan setelah makan sirih pinang.
Kebiasaan-kebiasaan memamah sirih pinang selain dalam kehidupan sehari-hari dapat kita
temui juga dalam hal-hal berikut:
1. Hidangan Penghormatan
Hal ini tergambar dalam kebiasaan-kebiasaan menginang bersama, hidangan
penghormatan untuk tamu, hidangan atau sarana pengantar bicara dan lain-lain.
Kebiasaan ini terjadi dalam masyarakat dahulu hingga sampai saat ini pada
masyarakat kota dan pedalaman tidak meninggalkan budaya ini dalam kehidupan
mereka.
2. Acara-acara Adat
Dalam upacara-upacara adat juga sirih pinang tidak bisa ditinggalkan dalam
kehidupan masyarakatnya. Misalnya dalam upacara tiwah, deder kandayu,
karungut, balian, nyangiang, mapas lewu, upacara pisek, pakaja panganten, dan
waktu-waktu lainnya. Kebiasaan tersebut tidak bisa ditinggalkan dalam kehidupan
masyarakat. Ini digunakan untuk mempererat tali persaudaraan masyarakatnya.
Bahkan sirih pinang juga selalu ada pada setiap sesaji yang diberikan bagi arwah-
arwah nenek moyang dalam sebagian acara seperti diatas.

3. Acara Pertunangan/Perkawinan.
Sebelum perkawinan ada upacara yang dikenal dengan pertukaran cincin
(pertunangan). Menyiapkan perlengkapan sirih dan pinang dan perlengkapan
lainnya merupakan suatu kewajiban dan harus ada bagi para tamu dan undangan
yang hadir. Ini merupakan waktu-waktu yang special untuk makan ssirih dan
pinang secara bersama-sama. Begitu juga pada saat perkawinan tiba hal tersebut
merupakan makanan wajib yang harus ada disiapkan untuk para tamu. Seandainya
tidak ada maka ada perasaan yang kurang puas dalam hati dari yang punya
acara/kegiatan.

Jelaslah bahwa budaya menginang pada masyarakat Kalimantan sudah menjadi


budaya yang tidak mengenal umur, ras, pangkat, golongan. Hal tersebut menjadi
kebiasaan yang mengakar kuat dalam masyarakat sehingga dapat mempererat tali
persaudaraan dalam keseharian kehidupan masyarakatnya. Kebiasaan ini harus
tetap dijaga dan dilestaarikan asalkan tidak merugikan orang lain

Anda mungkin juga menyukai