MATERI
1. Pengertian Komunikasi
2. Tujuan Komunikasi
3. Proses dan Dasar Komunikasi
4. Jenis dan Bentuk Komunikasi
5. Hambatan Komunikasi
METODA
1. Kuliah Pakar
2. Tutorial
3. Kerja Kelompok
4. Diskusi Pleno
MATERI KOMUNIKASI
PENDAHULUAN
Komunikasi adalah keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, dimana
dapat kita lihat komunikasi dapat terjadi pada setiap gerak langkah manusia. Manusia
adalah makhluk sosial yang tergantung satu sama lain dan mandiri serta saling terkait
dengan orang lain dilingkungannya. Satu-satunya alat untuk dapat berhubungan dengan
orang lain dilingkungannya adalah komunikasi baik secara verbal maupun non verbal
( bahasa tubuh dan isyarat yang banyak dimengerti oleh suku bangsa).
DEFINISI
Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti
sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti
kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya.
TUJUAN KOMUNIKASI
Hewitt (1981), menjabarkan tujuan penggunaan proses komunikasi secara spesifik sebagai
berikut:
1. Mempelajari atau mengajarkan sesuatu
2. Mempengaruhi perilaku seseorang
3. Mengungkapkan perasaan
4. Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain
5. Berhubungan dengan orang lain
6. Menyelesaian sebuah masalah
7. Mencapai sebuah tujuan
8. Menurunkan ketegangan dan menyelesaian konflik
9. Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orng lain
PROSES KOMUNIKASI
Komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai komponen dasar sebagai berikut:
Pengirim pesan, penerima pesan dan pesan
Semua fungsi manajer melibatkan proses komunikasi. Proses komunikasi dapat dilihat
pada skema dibawah ini :
Gangguan Gangguan
Balikan
Pengirim Penerima
Pesan Pesan
3. Media/penghubung
Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti ; TV, radio surat kabar, papan
pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi
pesan yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dsb.
4. Mengartikan kode/isyarat
Setelah pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka si
penerima pesan harus dapat mengartikan simbul/kode dari pesan tersebut, sehingga
dapat dimengerti /dipahaminya.
5. Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari sipengirim meskipun
dalam bentuk code/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim
6. Balikan (feedback)
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam
bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan
tahu dampak pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau
pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman
yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain
yang bukan penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada
umumnya merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan
tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak
Balikan yang diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan
terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan menggambarkan
perilaku penerima pesan sebagai reaksi dari pesan yang diterimanya. Balikan
bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan
pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan
diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.
7. Gangguan
Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi mempunyai
pengaruh dalam proses komunikasi, karena pada setiap situasi hampir selalu ada hal
yang mengganggu kita. Gangguan adalah hal yang merintangi atau menghambat
komunikasi sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang diterimanya.
DASAR KOMUNIKASI
Komunikasi mempunyai dasar sebagai berikut: Niat, Minat, Pandangan, Lekat, Libat.
Niat menyangkut :
Apa yang akan disampaikan
Siapa sasarannya
Apa yang akan dicapai
Kapan akan disampaikan
Minat, ada dua factor yang mempengaruhi yaitu:
Faktor obyektif : merupakan rangsang yang kita terima
Faktor subyektif : merupakan faktor yang menyangkut diri si penerima stimulus
Pandangan, merupakan makna dari informasi yang disampaikan pada sasaran,
menafsirkan informasi yang diterima tergantung pada pendidikan, pekerjaan, pengalaman
dan kerangka pikir seseorang.
Lekat, merupakan informasi yang disimpan oleh si penerima.
Libat, merupakan keterlibatan panca indera sebanyak-banyaknya.
JENIS KOMUNIKASI
Pada dasarnya komunikasi digunakan untuk menciptakan atau meningkatkan aktifitas
hubungan antara manusia atau kelompok
Jenis komunikasi terdiri dari:
1. Komunikasi verbal dengan kata-kata
2. Komunikasi non verbal disebut dengan bahasa tubuh
BENTUK KOMUNIKASI
A-------------------B
1. Komunikasi kelompok
Adalah komunikasi yang sasarannya sekelompok orang yang umumnya dapat
dihitung dan dikenal dan merupakan komunikasi langsung dan timbal balik.
b. Komunikasi perorangan.
Adalah komunikasi dengan tatap muka dapat juga melalui telepon.
Perawat----- ------Pasien
3. Bentuk komunikasi berdasarkan arah pesan :
a. Komunikasi satu arah
Pesan disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran tidak dapat atau tidak
mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan balik atau bertanya, misalnya
radio.
A ------------------ B
HAMBATAN KOMUNIKASI
2. Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat
komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi
dan sebagainya.
3. Hambatan Semantik.
Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti
mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima
4. Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya;
perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.
PENUGASAN
1. Kelas dibagi menjadi empat (4) kelompok
2. Masing-masing kelompok memilih ketua kelompok.
3. Ketua kelompok menugaskan anggota kelompoknya untuk berpasang-pasangan.
Masing-masing menanyakan kepada pasangannya tentang :
- Keluarga (anak, istri/suami dll)
- Pendidikan
- Tempat kerja
- Rencana masa depan, termasuk rencana yang berkaitan dengan SPMKK dan
tidak boleh dibuat catatan.
4. Setelah itu saling bergantian (10 menit).
5. Setelah itu masuk dalam kelompok kecil dan menceritakan apa yang dia peroleh
dari pasangannya (pasangannya tidak boleh berkomentar sebelum selesai
penyampaian).
6. Setelah selesai baru diklarifikasi oleh yang bersangkutan (YBS).
7. Terakhir diskusikan apa yang dapat anda peroleh dari permainan diatas
8. Catatan untuk fasilitator :
- Metoda ini untuk melihat :
a. Apakah seseorang dapat menjadi seorang pendengar yang baik
b. Apakah seseorang dapat menyampaikan informasi dengan jelas
- Setelah itu sampaikan “10 Ciri-Ciri Pendengar yang Baik”
KESIMPULAN
Tujuan komunikasi adalah berhubungan dan mengajak dengan orang lain untuk mengerti
apa yang kita sampaikan dalam mencapai tujuan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan
dalam bekerja sama dengan orang lain. Ada dua jenis komunikasi, yaitu verbal dan non
verbal, komunikasi verbal meliputi kata-kata yang diucapkan atau tertulis, sedangkan
komunikasi non verbal meliputi bahasa tubuh. Menurut bentuk komunikasi, ada yang
disebut komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah. Komunikasi satu arah berarti
sebuah pesan dikirim dari pengirim ke penerima tanpa ada umpan balik. Komunikasi dua
arah terjadi bila pengiriman pesan dilakukan dan mendapatkan umpan balik. Komunikasi
berdasarkan besarnya sasaran terdiri dari komunikasi massa, komunikasi kelompok, dan
komunikasi perorangan. Sedangkan komunikasi berdasarkan arah pesan terbagi atas;
komunikasi satu arah dan komunikasi timbal balik.
EVALUASI
1. Sebutkan tiga pengertian komunikasi yang anda ketahui !
2. Sebutkan tujuan komunikasi !
3. Jelaskan proses komunikasi !
4. Jelaskan komunikasi non verbal yang mempengaruhi isi pesan yang disampaikan!
5. Sebutkan faktor penghambat dalam berkomunikasi.
KEPUSTAKAAN
Ann Marriner,Tomey, Guide to Nursing management and Leadership, Mosby year book
Inc 1996
Elaine.L.Monica, Kepemimpinan dan Management Keperawatan ,pendekatan
berdasarkan pengalaman, Penerbit buku kedokteran EGC 1998
Roger. B. Ellis Robert,J Gates and Neil kenwarthy, Interpersonal communication in
Nursing Theory and Practice, Churcill Livingstone, 1995
Komunikasi pada masyarakat warga kampung durian dengan suku dayak ahe yang Pola
Komunikasinya dibangun sangat baik. Mereka membangun pemukiman sendiri, surau
sendiri dan hanya menghormati sesepuh dari kalangan sendiri (Munawar, 2003, Syarif
Ibrahim al-Qadri, 2003). Kampung durian menjadi bukti betapa masyarakat yg berbeda
suku dan bahasa dapat terbuka dengan komunitas lain, mereka dapat hidup bersama,
membangun komunikasi bersama dan berjuang untuk kepentingan bersama (Ibrahim,
2009). Jarak kedua kampung ini hanya sekita 500 meter saja. Karena itu dalam
kepengurusan kampung, kampung durian dengan kampung Dayak berada dalam satu
administrasi desa, bahkan satu Rukun Tetangga (RT).
Keterbukaan kedua komunitas ini dalam hubungan sosial dan kemasyarakatan di Kampung
diakui oleh para tokoh Masyarakat. Mereka mengakui bahwa hubungan sosial dan
kerjasama dengan kampung Dayak Ahe sangat baik. Mereka secara bersama-sama bekerja
membangun jalan kampung, maupun jalan yang menghubungkan kedua kampung mereka.
Bahkan jika ada hajatan di kampung, kedua kampung itu saling mengundang dan
sebagainya.
KEYAKINAN DI KALIMANTAN.
Provinsi Kalimantan Tengah terdapat berbagai jenis agama dan kepercayaan yang
menyebar diseluruh daerah ini, antara lain : Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu Bali,
Budha, Hindu Kaharingan.
Kaharingan adalah kepercayaan penduduk asli Kalimantan Tengah yang hanya terdapat di
daerah Kalimantan sehingga untuk dapat diakui sebagai agama maka digabungkan dalam
agama Hindu. Penganut Agama Hindu Kaharingan tersebar di daerah Kalimantan Tengah
dan banyak terdapat di bagian hulu sungai, antara lain hulu sungai Kahayan, sungai
Katingan dan hulu sungai lainnya.
KEANEKARAGAMAN BUDAYA
Kebiasaan makan sirih dan pinang (Areca catechu L) sudah dikenal sejak lama oleh
masyarakat Indonesia. Tepatnya sekitar abad ke-6 masehi. Kebiasaan tersebut sudah
dikenal oleh masyarakat di Kalimantan sejak lama, tepatnya pada abad ke-9 sampai ke-10
Masehi. Hal tersebut kemudiaan menyebar keseluruh pulau Kalimantan terutama di
Kalimantan Tengah. Masyarakat Kalteng pada umumnya juga sangat menggemari makan
sirrih pinang. Orang tua sampai ke anak-anak menggemarinya. Namun kebanyakkan
adalah orang tua paruh baya sampai kepada kakek-nenek sangat menyukai makanan yang
satu ini.
Apakah makan sirih dan pinang memiliki efek negatif? Sebenarnya makan sirih dan pinang
sama halnya dengan kebiasaan minum kopi, teh atau mengisap rokok. Pada mulanya setiap
orang yang menginang (makan sirih dan pinang) tidak lain untuk penyedap mulut.
Kebiasaan ini kemudian berlanjut menjadi kesenangan dan terasa nikmat sehingga sulit
untuk dilepaskan. Kebiasaan menginang di samping untuk kenikmatan juga berfungsi
sebagai obat untuk merawat gigi, terutama agar gigi tidak rusak atau berlubang. Fungsi
menginang yang lain yaitu menyangkut tata pergaulan dan tata nilai kemasyarakatan. Hal
ini tercermin dari kebiasaan menginang, hidangan penghormatan untuk tamu, sarana
penghantar bicara, sebagai mahar perkawinan, alat pengikat dalam pertunangan sebelum
nikah, untuk menguji ilmu seseorang, dan sebagai pengobatan tradisional. Bahkan
menginang juga digunakan sebagai upacara dan sesaji yang menyangkut adat istiadat serta
kepercayaan dan religi masyarakat. Tamu biasanya disuguhi sirih pinang dulu dalam
bertamu. Hal tersebut merupakaan suatu kehormatan dan tamu wajib untuk mencobanya.
Barulah kopi, teh atau makanan lain yang disuguhkan setelah makan sirih pinang.
Kebiasaan-kebiasaan memamah sirih pinang selain dalam kehidupan sehari-hari dapat kita
temui juga dalam hal-hal berikut:
1. Hidangan Penghormatan
Hal ini tergambar dalam kebiasaan-kebiasaan menginang bersama, hidangan
penghormatan untuk tamu, hidangan atau sarana pengantar bicara dan lain-lain.
Kebiasaan ini terjadi dalam masyarakat dahulu hingga sampai saat ini pada
masyarakat kota dan pedalaman tidak meninggalkan budaya ini dalam kehidupan
mereka.
2. Acara-acara Adat
Dalam upacara-upacara adat juga sirih pinang tidak bisa ditinggalkan dalam
kehidupan masyarakatnya. Misalnya dalam upacara tiwah, deder kandayu,
karungut, balian, nyangiang, mapas lewu, upacara pisek, pakaja panganten, dan
waktu-waktu lainnya. Kebiasaan tersebut tidak bisa ditinggalkan dalam kehidupan
masyarakat. Ini digunakan untuk mempererat tali persaudaraan masyarakatnya.
Bahkan sirih pinang juga selalu ada pada setiap sesaji yang diberikan bagi arwah-
arwah nenek moyang dalam sebagian acara seperti diatas.
3. Acara Pertunangan/Perkawinan.
Sebelum perkawinan ada upacara yang dikenal dengan pertukaran cincin
(pertunangan). Menyiapkan perlengkapan sirih dan pinang dan perlengkapan
lainnya merupakan suatu kewajiban dan harus ada bagi para tamu dan undangan
yang hadir. Ini merupakan waktu-waktu yang special untuk makan ssirih dan
pinang secara bersama-sama. Begitu juga pada saat perkawinan tiba hal tersebut
merupakan makanan wajib yang harus ada disiapkan untuk para tamu. Seandainya
tidak ada maka ada perasaan yang kurang puas dalam hati dari yang punya
acara/kegiatan.