Anda di halaman 1dari 3

NAMA : RETI URSILA

PRODI PGMI SEMESTER 4


RESUME MATERI PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI

Prrinsip-prinsip Komunikasi
1. Komunikasi adalah Proses Simbolik
Lambang atau simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjuk sesuatu lainnya.
Lambang meliputi kata-kata (pesan herbal), perilaku non herbal, dan obyek yang maknanya
disepakati bersama. Berbeda dengan lambang dan ikon, indeks adalah tanda yang secara
alamiah mempresentasikan obyek lainnya.
2. Setiap Perilaku Mempunyai Potensi Komunikasi
Komunikasi terjadi bila seseorang memberi makna pada perilaku orang lain atau perilakunya
sendiri, sehingga setiap perilaku mengandung pesan. Komunikasi terjadi bila seseorang
memberi makna pada perilaku orang lain atau perilakunya sendiri.
3. Komunikasi Mempunyai Dimensi Isi dan Dimensi Hubungan
Dimensi isi (verbal) menunjukkan muatan isi komunikasi, yaitu apa yang dikatakan. Sedangkan
dimensi hubungan (nonverbal) menunjukkan bagaiman cara mengatakannya yang juga
mengisyaratkan bagaimana hubungan para peserta komunikasi itu dan bagaimana seharusnya
pesan itu ditafsirkan. Dalam komunikasi massa, dimensi isi merujuk pada isi pesan, sedangkan
dimensi hubungan merujuk kepada unsur-unsur lain.
4. Komunikasi Berlangsung dalam Berbagai Tingkat Kesengajaan
Komunikasi dilakukan dalam berbagai tingkat kesengajaan, dari komunikasi yang tidak
disengaja sama sekali (misalnya ketika kita sedang melamun sementara orang memerhatikan
kita) hingga komunikasi yang benar-benar direncanakan atau disadari.
Dalam komunikasi sehari-hari, terkadang kita mengucapkan pesan verbal yang tidak kita
sengaja. Namun lebih banyak lagi pesan nonverbal yang kita tunjukkan tanpa kita sengaja.
5. Komunikasi Terjadi dalam Konteks Ruang dan Waktu
Makna pesan juga bergantung pada konteks fisik dan ruang, waktu, sosial, dan psikologis.
Topik-topik yang lazim dipercakapkan di rumah, tempat kerja, atau tempat hiburan seperti
”lelucon, ”acara televisi, mobil, bisnis, atau ”perdagangan” terasa kurang sopan bila
dikemukakan di masjid atau tempat beribadah lainnya
6. Komunikasi Melibatkan Prediksi Peserta Komunikasi
Ketika orang-orang berkomunikasi, mereka meramalkan efek perilaku komunikasi mereka.
Dengan kata lain, komunikasi juga terikat oleh aturan dan tatakrama. Artinya, orang-orang
memilih strategi tertentu berdasarkan bagaimana orang yang menerima pesan akan merespon.
7. Komunikasi bersifat Sistematik
Misalnya pengirim mempunyai peranan untuk menentukan apa informasi atau apa arti yang
akan dikomunikasikan. Setelah tahu apa arti atau informasi yang akan dikirimkan, informasi
tersebut perlu diubah kedalam kode atau sandi-sandi tertentu sesuai dengan aturannya sehingga
berupa suatu pesan. Jadi komponen pesan ada kaitannya dengan komponen pengirim. Bila
pengirim tidak benar menyandikan ari yang akan dikirim maka terjadilah pesan itu kurang tepat.
Kurang tepatnya pesan yang dikirimkan akan mempengaruhi komponen peneruma dalam
mengintepretasikan isi pesan sehingga si penerima mungkin juga akan salah dalam
mengintepretasikannya
8. Semakin Mirip Latar Belakang Sosial-Budaya Semakin Efektiflah Komunikasi
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang hasilnya sesuai dengan harapan orang-orang
yang sedang berkomunikasi. kesamaan dalam hal-hal tertentu seperti umur, suku, bahasa,
tingkat pendidikan akan mendorong suatu proses komunikasi berlangsung lebih efektif.
Berkomunikasi dengan orang yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda membuat
sebuah komunkasi menjadi kurang efektif. Oleh karena itu orang-orang yang berkomunikasi
lebih mudah mencapai pengertian bersama dibandingkan dengan orang-orang yang tidak
memahami bahasa yang sama.
9. Komunikasi Bersifat Nonsekuensial
Didalam prinsip komunikasi nonsekuensial ini menurut De Vito bahwa komunikasi tidak dapat
dielakkan sehingga kita tidak dapat tidak berkomunikasi dan tidak dapat tidak memberikan
tanggapan. Misalnya dalam suatu kelas atau suatu rapat ada suatu intruksi untuk “tidak
menunjukkan reaksi” tapi itu merupakan suatu intruksi yang mustahil untuk dilakukan.
10. Komunikasi Bersifat Prosesual, Dinamis, dan Transaksional
Implikasi dari komunikasi sebagai proses yang dinamis dan transaksional adalah bahwa para
peserta komunikasi berubah (dari sekedar berubah pengetahuan hingga berubah pandangan
dunia dan perilakunya). Ada orang yang perubahannya sedikit demi sedikit dari waktu ke
waktu, tetapi peruabahan akhirnya (secara kumulatif) cukup besar. Namun ada juga orang yang
berubah secara tiba-tiba, melalui cuci otak atau konversi agama.
11. Komunikasi Bersifat Irreversible
Sifat irreversible ini adalah implikasi dari komunikasi sebagai suatu proses yang selalu berubah.
Prosesnya hanya bisa berjalan dalam satu arah, tidak bisa dibalik.
12. Komunikasi Bukan Panasea untuk Menyelesaikan Berbagai Masalah
Banyak persoalan dan konflik antar manusia disebabkan oleh masalah komunikasi. Namun
komunikasi bukanlah panasea (obat mujarab) untuk menyelesaikan persoalan atau konflik itu,
karena persoalan atau konflik tersebut mungkin berkaitan dengan masalah struktural.
Prinsip Dasar Komunikasi yang Efektif
1. Makna dan Tujuan Komunikasi
Komunikasi terdiri dari Pembawa Pesan, Isi Pesan, Media, Penerima Pesan dan Pengetian atau
Pemahaman masing-masing Pihak. Tujuan akhir dari sebuah Komunikasi adalah Penerima
Pesan dapat Mengerti dan Memahami Pesan yang disampaikan Pemberi Pesan.
2. Prinsip-Prinsip Komunikasi Efektif
a. Respect adalah Perasaan Positif atau penghormatan diri kepada lawan bicara.
b. Empathy adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang
tengah dihadapi orang lain.
c. Audible (Dapat Didengar) mengandung makna pesan Anda harus dapat didengarkan dan
dimengerti.
d. Clarity adalah kejelasan dari pesan yang kita sampaikan. Langkah terbaik sebelum
melakukan komunikasi adalah dengan menetapkan tujuan secara jelas dan perjelas intonasi
suara.
e. Humble (rendah hati) dengan memberikan Kesempatan kepada orang lain untuk berbicara
terlebih dahulu dan Anda menjadi Pendengar yang Baik.
3. Komunikasi Efektif
Komunikasi efektif terjadi apabila orang berhasil menyampaikan apa yang dikasudkannya.
Menurut Tubbs, (Yusrizal:2005) ”secara umum, komunikasi dinilai efektif bila rangsangan
yang disampaikan dan yang dimaksudkan oleh pengirim atau sumber, berkaitan erat dengan
rangsangan yang ditangkap dan dipahami oleh penerima”. lima hal yang dapat dijadikan
sebagai ukuran bagi komunikasi yang efektif, yaitu :
a. Pemahaman
Dalam hal ini, komunikasi dikatakan efektif jika penerima pesan memperoleh pemahaman
yang cermat terhadap apa yang disampaikan oleh pengirim pesan.
b. Kesenangan
Komunikasi efektif terjadi jika diantara komunikator dan komunikan terdapat rasa saling
senang. komunikator merasa senang menyampaikan informasi kepada komunikan, dan
sebaliknya
c. Mempengaruhi sikap
Dalam berkomunikasi, komunikator berusaha untuk mempengaruhi sikap komunikan, dan
berusaha agar komunikan memahami ucapannya. Jika komunikator dapat merubah sikap
dan tindakan komunikan, maka dapat dikatakan bahwa komunikasi efektif sudah terjadi.
d. Memperbaiki hubungan
e. Tindakan

Anda mungkin juga menyukai