Anda di halaman 1dari 6

KOMUNIKASI KEPERAWATAN

NAMA : IFTITA IZZATUR RAHMAH

NIM : 2101055

PRODI : D3-KEPERAWATAN
1. ELEMEN KOMUNIKASI
Komunikator
-Orang atau kelompok yang menyampaikan pesan atau stimulus kepada orang atau
pihak lain (komunikan)
-Yang perlu diperhatikan menjadi komunikator yang baik :
Pesan (message)
-Keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator2.Materi/ isi pesan dapat
bersifat informative (informasi), persuasive (menyakinkan), koersif (perintah)
Channel
-Saluran atau sarana untuk penyampaian pesan atau biasa disebut juga media
1. Media umum : media yang digunakan oleh semua pihak pada umumnya dapat
berbentuk elektronik maupun non-elektronik (telepon, HP, surat, dsb)
2. Media Massa : media yang digunakan oleh komunikasi massa misal(radio, film,
televisi, dsb)
3. Media Khusus : media yang hanya dapat dipergunajan oleh dan untuk orang-orang
tertentu yang mempunyai keahlian dan kewenangan tertentu (kode atau sandi)
Komunikan
- Penerima pesan. Dapat digolongkan dlm tiga jenis: personal, kelompok dan massa.
1. Keterampilan menangkap dan meneruskan pesan.
2. Pengetahuan yang cukup.
3. Siap menerima dan memberi pesan.
Feed Back
- Adanya feedback membantu komunikator dalam menilai apakah pesan disampaikan
kepada komunikan dapat dimengerti atau tidak.
Effect
- Hasil akhir dari suatu komunikasi, yakni sikap dan tingkah laku seseorang sesuai
atau tidak dengan yang kita inginkan.
2.PROSES KOMUNIKASI

 Sender adalah sesorang yang mempunyai kebutuhan atau informasi serta mempumyai
kepentingan mengkomunikasikan kepada orang lain.
 Enconding adalah pengirim mengkodean informasi yang akan disampaikan ke dalam
symbol atau isyarat.
 Massage adalah pesan dapat dalam segala bentyuk biasanya dapat dirasakan atau
dimengerti satu atau lebih dari indra penerima.
 Chanel adalah cara mentrasmisikan pesan ,misal kertas untuk surat, udara untuk kata kata
yag diucapkan.
 Receiver adalah orang menafsirkan pesan,penerima, jika pesan tidak disampaikan kepada
penerima maka kommunikasi tidak akan terjadi.
 Decoding adalah proses dimana penerima menafsirkan pesan dan menterjemahkan
menjadi informasi yang berarti baginya.jika semakin tepat penafsiran penerima terhadap
pesan yang dimaksudkan oleh penerima.
3.PRINSIP KOMUNIKASI
1. Komunikasi adalah suatu proses simbolik
komunikasi merupakan suatu proses simbolik yang timbul dari dalam diri manusia.
Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular dan tidak berakhir pada suatu titik
tertentu saja, tetapi terus berkelanjutan secara terus menerus.
2. Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi
Komunikasi bisa terjadi pada tiap perilaku. Hal ini dimaksudkan bahwa tiap orang bisa saja
dimaknai sedang terlibat dalam proses komunikasi, meski tidak bermaksud untuk
mengkomunikasikan sesuatu.
3. Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan
adanya dimensi isi dan hubungan pada komunikasi. Tiap pesan komunikasi mempunyai
dimensi isi dimana dari dimensi isi tersebut kita bisa memprediksi dimensi hubungan yang
ada diantara pihak-pihak yang melakukan proses komunikasi.
4. Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan
Komunikasi bisa terjadi dalam berbagai tingkat kesengajaan. Artinya bisa terjadi tanpa
direncanakan seperti dua orang yang menyapa di tengah jalan. Atau bisa juga yang betul-
betul direncanakan sedemikian rupa, seperti dalam bentuk rapat.
5. Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu
Proses komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu. Pesan komunikasi yang
dikirimkan oleh pihak pengirim disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu
berlangsung.
6. Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi
Proses komunikasi juga dapat diprediksi oleh pelaku yang terlibat. Misalnya saat kita
menyapa seseorang, kita tentu mengharapkan orang itu akan menyapa balik. Hal ini juga
sesuai dengan norma, kebiasaan, atau pola dalam berkomunikasi.
7. Komunikasi bersifat sistemik
Prinsip komunikasi berikutnya adalah bersifat sistemik. Artinya cara seseorang untuk
berkomunikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari latar belakang budaya,
pendidikan, nilai, adat, dan pengalaman..
8. Komunikasi lebih efektif jika latar belakang sosial budaya mirip
Semakin mirip latar belakang sosial budaya, maka semakin efektiflah komunikasi.
Komunikasi antar 2 orang dengan latar suku dan budaya yang sama akan lebih efektif dan
lebih nyambung, dibanding komunikasi antar 2 orang dengan latar belakang yang berbeda. 9.
9.Komunikasi bersifat nonsekuensial
Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu arah. Artinya
komunikasi juga akan melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang
dikirimkan itu diterima dan dimengerti.
10. Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional
Komunikasi merupakan proses yang bersifat dinamis dan transaksional. Ada proses saling
memberi dan menerima informasi di antara pihak-pihak yang melakukan komunikasi11.
11.Komunikasi bersifat irreversible
Komunikasi juga bersifat irreversible atau tidak dapat dikembalikan. Artinya efek atau
dampak komunikasi tidak dapat dihilangkan. Jika kita menyakiti orang lain dengan ucapan
kita, maka efek sakit hati itu tidak akan langsung hilang12. Komunikasi bukan panasea
12.untuk menyelesaikan berbagai masalah
Prinsip komunikasi yang terakhir adalah komunikasi bukanlah untuk menyelesaikan masalah.
Maksudnya, komunikasi bukanlah satu-satunya solusi yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah. Komunikasi hanya bisa jadi salah satu faktor pendukung terhadap
penyelesaian masalah.
4. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI

1. Perkembangan. Agar dapat berkomunikasi efektif seorang perawat harus mengerti


pengaruh perkembangan usia baik dari sisi bahasa, maupun proses berpikir orang
tersebut. Adalah sangat berbeda cara berkomunikasi anak usia remaja dengan anak
usia balita.
2. Persepsi
Persepsi adalah pandangan pribadi seseorang terhadap suatu kejadian atau peristiwa.
Persepsi dibentuk oleh harapan atau pengalaman. Perbedaan persepsi dapat
mengakibatkan terhambatnya komunikasi.
3. Gender
kaum perempuan menggunakan teknik komunikasi untuk mencari konfirmasi,
meminimalkan perbedaan, dan meningkatkan keintiman, sementara kaum laki-laki
lebih menunjukan indepedensi dan status dalam kelompoknya.
4. Nilai
Nilai adalah standar yang mempengaruhi perilaku sehingga penting bagi perawat
untuk menyadari nilai seseorang. Perawat perlu berusaha mengklarifikasi nilai
sehingga dapat membuat keputusan dan interaksi yang tepat dengan klien.
5. Latarbelakang sosial budaya
Bahasa dan gaya komunikasi akan sangat dipengaruhi oleh faktor budaya. Budaya
juga akan membatasi cara bertindak dan komunikasi.
6. Emosi
Emosi merupakan perasaan subyektif terhadap suatu kejadian. Emosi seperti marah,
sedih, senang akan mempengaruhi perawat dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Perawat perlu mengkaji emosi klien agar dan keluarganya sehingga mampu
memberikan asuhan keperawatan dengan tepat.
7. Pengetahuan
Tingkat pengetahuan akan mempengaruhi komunikasi yang dilakukan. Seseorang
dengan tingkat pengetahuan rendah akan sulit merespon pertanyaan yang
mengandung bahasa verbal dengan tingkat pengetahuan yang lebih tinggi. Hal
tersebut berlaku juga dalam penerapan komunikasi terapeutik di rumah sakit..
8. Peran dan Hubungan
Gaya komunikasi sesuai dengan peran dan hubungan antar orang yang
berkomunikasi. Berbeda dengan komunikasi yang terjadi dalam pergaulan bebas,
komunikasi antar perawat klien terjadi secara formal karena tuntutan profesionalisme.
9. Lingkungan
Lingkungan interaksi akan mempengaruhi komunikasi efektif. Suasana yang bising,
tidak ada privacy yang tepat akan menimbulkan kerancuan.
10. Jarak
Jarak dapat mempengaruhi komunikasi. Jarak tertentu menyediakan rasa aman dan
kontrol. Untuk itu perawat perlu memperhitungkan jarak yang tetap pada saat
melakukan hubungan dengan klien.
11. Masa bekerja
Masa bekerja merupakan waktu dimana seseorang mulai bekerja di tempat kerja.
Makin lama seseorang bekerja semakin banyak pengalaman yang dimilikinya
sehingga akan semakin baik komunikasinya (Kariyoso, 1994).

Anda mungkin juga menyukai